Bab iii

26
81 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dengan objek pelaksanaan pembelajaran puisi kontemporer ini dilaksanakan di kelas XII Ilmu Sosial 4 Sekolah Menengah Atas Batik 1 Kota Surakarta. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian dengan beberapa pertimbangan. Pertama, kemampuan anak dalam mengapresiasi karya sastra khususnya puisi kontemporer kurang. Kedua, anak merasa kesulitan dalam mengapresiasi puisi khususnya puisi kontemporer. Ketiga, tempat tersebut belum pernah digunakan untuk penelitian sejenis sehingga tidak mungkin terjadi adanya penelitian ulang. Keempat, lokasi sekolah tersebut merupakan lokasi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Batik di tempat peneliti bekerja. 2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester kedua tahun pelajaran 2008/ 2009. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2009. Pada bulan Januari penelitian mulai aktif dilaksanakan di sekolah. Adapun jadwal selengkapnya kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Transcript of Bab iii

Page 1: Bab iii

81

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dengan objek pelaksanaan pembelajaran puisi kontemporer

ini dilaksanakan di kelas XII Ilmu Sosial 4 Sekolah Menengah Atas Batik 1 Kota

Surakarta. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian dengan beberapa

pertimbangan. Pertama, kemampuan anak dalam mengapresiasi karya sastra

khususnya puisi kontemporer kurang. Kedua, anak merasa kesulitan dalam

mengapresiasi puisi khususnya puisi kontemporer. Ketiga, tempat tersebut belum

pernah digunakan untuk penelitian sejenis sehingga tidak mungkin terjadi adanya

penelitian ulang. Keempat, lokasi sekolah tersebut merupakan lokasi di bawah

naungan Yayasan Pendidikan Batik di tempat peneliti bekerja.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester kedua tahun

pelajaran 2008/ 2009. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai dengan

bulan Juni 2009. Pada bulan Januari penelitian mulai aktif dilaksanakan di

sekolah.

Adapun jadwal selengkapnya kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Page 2: Bab iii

82

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Penelitian Januari2009

Februari2009

Maret2009

April2009

Mei2009

Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Penyusunan

Proposal Penelitianx x

2 Seminar Proposal x

3 Perizinan KepalaSekolah

x

4 Observasi danWawancara

x

5 PenyusunanInstrumen

x

6 Pelaksanaan PTKSiklus I

x

7 Pelaksanaan PTKSiklus II

x

8 PenyusunanLaporan Penelitian

x x x x x x x x x x x x x x

9 Revisi dan Editing x x

10 PenggandaanLaporan Penelitian

x x x

Page 3: Bab iii

83

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 serta

guru bahasa Indonesia SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/ 2009.

Jumlah siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 sebanyak 42 siswa, terdiri dari 21

siswa laki-laki dan 21 siswa wanita. Dipilihnya kelas XII Ilmu Sosial-4 sebagai

subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa siswa pada kelas tersebut

mempunyai kemampuan yang heterogen. Dalam hal ini sebagian siswa

mempunyai kemampuan lebih, sebagaian mempunyai kemampuan kurang, dan

yang lain mempunyai kemampuan sedang. Selain itu, di kelas tersebut banyak

siswa yang kemampuan akademik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kurang.

Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai semester pertama yang menunjukkan bahwa

dari 42 siswa hanya ada 14 siswa yang mempunyai nilai kemampuan akademik di

atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sementara itu, terdapat 28 siswa yang

mempunyai kemampuan akademik kurang dari batas KKM yang sudah

ditetapkan, yaitu 67.

Melihat kenyataan seperti itu, dilakukanlah penelitian untuk membantu

meningkatkan kemampuan akademik siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL). Guru dalam hal ini bertindak sebagai mitra peneliti.

C. Data dan Sumber Data

Ada dua macam sumber data yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber

Page 4: Bab iii

84

data yang berasal dari subjek peneliti yang diperoleh dari nilai akhir semester satu,

nilai ulangan tiap-tiap akhir siklus, lembar observasi, dan wawancara. Sumber

data selain dari subjek penelitian merupakan sumber data sekunder yang dapat

diperoleh melalui hasil pengamatan yang dilakukan oleh masing-masing siswa

dalam kelompok.

Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang

berkaitan dengan pembelajaran apresiasi puisi kontemporer yang berlangsung di

dalam kelas yang dialami oleh guru dan siswa. Data tersebut diperoleh baik

sebelum diberikan tindakan (survei awal) maupun setelah dilaksanakan tindakan.

Data setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL). Data tersebut diperoleh melalui keaktivan siswa

selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas serta hasil evaluasi yang

dilaksanakan setiap akhir siklus. Sementara itu, data tentang guru diperoleh

melalui proses kegiatan belajar mengajar dilakukan serta dokumen-dokumen guru

berupa silabus, RPP, media pembelajaran berupa power point, hasil pekerjaan

siswa, buku pelajaran bahasa Indonesia, LKS, angket, daftar nilai, serta foto

pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL).

Sementara itu, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta. Data yang berupa hasil

pengamatan proses pembelajaran diperoleh dengan menggunakan lembar

observasi. Proses pembelajaran yang diamati mencakup aktivitas siswa selama

Page 5: Bab iii

85

mengikuti pembelajaran serta peran guru selama mengajar. Adapun data yang

berupa hasil belajar siswa diukur melalui tes.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpul Data

Ada dua teknik dalam pengumpulan data yang dapat digunakan dalam

penelitian ini, yaitu: teknik tes maupun teknik nontes. Teknik tes berupa tes

tertulis yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sementara itu, teknik nontes

berupa observasi, wawancara, angket, dan analisis dokumen.

a. Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan, intelegensi atau bakat

yang dimiliki oleh individu/ kelompok (Suharsimi Arikunto, 1997: 139). Tes yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi kontemporer. Data

tentang kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer diperoleh dengan cara

melakukan tes, yakni peneliti memberikan tes kemampuan mengapresiasi pusi

kontemporer. Dalam hal ini peneliti membuat/ menyiapkan soal-soal tes yang

berhubungan dengan materi itu. Ada tiga soal tes yang perlu di jawab oleh

responden, semuanya dalam bentuk uraian bebas. Berdasarkan hasil tes itu

peneliti melakukan analisis data. Aspek yang dinilai meliputi: kemampuan siswa

Page 6: Bab iii

86

menemukan unsur-unsur intrinsik puisi; kemampuan siswa memberikan penilaian

terhadap puisi, serta kemampuan siswa membuat puisi.

b. Teknik nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi,

angket, wawancara, dan analisis dokumen.

1) Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1997: 46) yang dimaksud dengan “observasi

adalah pemusatan kegiatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indera”. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan,

penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan. Yang dikatakan ini sebenarnya

adalah untuk pengamatan langsung.

Adapaun teknik yang digunakan untuk mengobservasi dalam penelitian ini

adalah teknik langsung yaitu mengamati keadaan di sekolah tempat peneliti

mengadakan pengamatan. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran kondisi sekolah pada umumnya.

2) Angket

Menurut Djaali (2000: 31) angket biasanya digunakan untuk menilai hasil

belajar pada ranah afektif. Angket dapat disajikan dalam bentuk pilihan ganda,

atau bentuk skala sikap. Selain itu, angket juga digunakan untuk mengungkap

latar belakang orang tua siswa. Data yang diperoleh melalui angket suatu saat

akan diperlukan untuk siswa yang mempunyai kasus tertentu

Skor untuk angket mengacu pada Skala Likert. Menurut Burhan

Nugiantoro (2001: 328) dalam bukunya yang berjudul Penilaian dalam

Page 7: Bab iii

87

Pengajaran Bahasa dan sastra menyebutkan bahwa Skala Likert adalah skala

yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang tentang suatu gejala/ fenomena pendidikan. Ada

dua bentuk pernyataan dalam hal ini, yaitu bentuk pernyataan positif dan bentuk

pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1 sedangkan

pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk menentukan nilai siswa.

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang

berbentuk skala sikap dengan model skala Likert.

3) Teknik wawancara

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang proses

pelaksanaan pembelajaran, kesulitan yang dialami guru dalam proses

pembelajaran, kesulitan yang dialami siswa dalam mengapresiasi puisi

kontemporer, serta faktor-faktor penyebab kesulitan guru dan siswa. Selain itu,

peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui tanggapan

mereka terhadap pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

pembelajaran apresiasi puisi kontemporer.

4) Analisis dokumen

Menganalisis dokumen yang ada meliputi analisis kumpulan puisi

kontemporer, KTSP SMA Batik, Rencana pelaksanaan pembelajaran, buku paket

bahasa Indonesia, lembar observasi, daftar nilai, dan hasil wawancara.

Page 8: Bab iii

88

2. Alat Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan sebagai alat pengumpul data ada dua

macam. Pertama lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas

siswa selama mengikuti proses pembelajaran, sedangkan yang kedua lembar

observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru.

Lembar observasi untuk siswa yang berkaitan dengan apresiasi puisi

kontemporer mencakup aspek-aspek: konstruktivisme, inquiri, dan bertanya.

Ketiga aspek tersebut diamati pada saat proses kegiatan pembelajaran

berlangsung. Sementara itu, lembar pengamatan untuk guru berisi blangko isian

yang memuat aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran.

b. Tes

Tes yang digunakan sebagai alat pengumpul data kemampuan

mengapresiasi puisi kontemporer menggunakan tes berbentuk uraian. Adapun

aspek yang dinilai mencakup: permasalah utama puisi, sikap penyair terhadap

puisi, perasaan penyair, amanat, memberikan penilaian puisi, serta membuat puisi.

E. Validasi Data

Validasi data perlu dilakukan agar penelitian ini dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun validasi data dalam penelitian ini

diuji dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber data,

triangulasi metode, dan review informan.

Page 9: Bab iii

89

1. Triangulasi sumber data, yaitu menggali data dari berbagai sumber data yang

berbeda. Dalam hal ini peneliti menggali sumber data dari informan yang

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara secara mendalam. Berdasarkan

informasi dari beberapa informan dapat dibandingkan dan ditarik kesimpulan

sementara mengenai data yang dibutuhkan oleh peneliti. Selain itu, untuk

menggali data yang sejenis peneliti melakukan hasil wawancara dengan informan,

menganalisis arsip/ dokumen, serta hasil observasi terhadap aktivitas

pembelajaran yang dilakukan.

2. Triangulasi metode, yaitu menggali data yang sama dengan menggunakan

metode pengumpulan data yang berbeda-beda. Data yang terkumpul dari kegiatan

observasi dicek kebenarannya melalui wawancara. Hal ini dilakukan untuk

menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran mengapresiasi puisi

kontemporer yang diperoleh melalui informan guru serta siswa.

3. Review informan, yaitu data yang sudah diperoleh disusun datanya dan

dikomunikasikan dengan informan khususnya yang dipandang sebagai informan

pokok (key informant) untuk dicek kebenarannya.

F. Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang telah terkumpul, dilakukan analisis terhadap data

tersebut. Analisis ini meliputi hasil serta proses tindakan yang telah dilakukan.

Proses analisis dilakukan dengan beberapa cara.

Untuk data hasil belajar, dalam hal ini kemampuan mengapresiasi puisi

kontemporer, diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis

Page 10: Bab iii

90

secara deskriptif yakni membandingkan nilai tes antarsiklus. Yang dianalisis

adalah data yang berupa nilai pada tiap-tiap siklus. Untuk data hasil observasi

digunakan analisis deskriptif kualitatif sedangkan untuk data hasil kuesioner

dianalisis dengan persentase.

Untuk keperluan refleksi dilakukan teknik matching atau perbandingan

antara hasil tindakan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu

juga dilakukan interpretasi hasil analisis dari semua data observasi secara cermat

agar dapat ditemukan tindakan perbaikan yang tepat untuk tindakan berikutnya.

Jika hasil analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan lebih baik atau

sama dengan indikator yang telah diterapkan, penelitian ini dianggap berhasil.

Jika hasilnya lebih jelek, penelitian ini ditetapkan belum berhasil dan selanjutnya

dilakukan perbaikan ulang dalam siklus kegiatan kedua dan seterusnya.

Berdasarkan tingkat kesukaran materi puisi kontemporer ini dan cara

pembelajaran yang diterapkan, ada dua siklus yang dilaksanakan untuk mengatasi

masalah kesulitan belajar siswa ini. Namun demikian, jumlah siklus yang

ditetapkan ini lebih mengacu pada terselesainya masalah yang dipecahkan dan

waktu penelitian yang tersedia. Sebagai patokan untuk melakukan siklus lanjutan,

digunakan indikator keberhasilan seperti yang telah tersaji pada bagian

perencanaan tindakan.

Page 11: Bab iii

91

G. Indikator Kinerja

Keberhasilan penelitian tindakan ini akan tercermin dengan adanya

peningkatan kemampuan dalam mengapresiasi puisi kontemporer dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

Adapun indikator keberhasilan proses pembelajaran mengapresiasi puisi

kontemporer dapat dilihat melalui:

1. Siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran sastra khususnya mengapresiasi

puisi kontemporer;

2. Guru mampu membangkitkan motivasi siswa dalam kegiatan mengapresiasi

puisi kontemporer;

3. Siswa mampu mengapresiasi puisi kontemporer dan bekerja sama dalam

kelompok;

4. Guru mampu menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) dalam pembelajaran;

5. Guru mampu membuka cakrawala siswa dalam kegiatan mengapresiasi puisi

kontemporer dengan baik.

Sementara itu, indikator ketercapaian peningkatan apresiasi puisi

kontemporer dapat dilihat melalui:

1. Siswa mampu berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan jawaban-jawaban

berdasarkan pertanyaan yang disampaikan oleh guru untuk mengapresiasi puisi

kontemporer;

2. Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi

kontemporer yang sudah didiskusikan secara berkelompok yang meliputi

Page 12: Bab iii

92

tipografi, amanat/ pesan, isi dan sebagainya disertai dengan data teks yang

mendukung;

3. Siswa mampu menyampaikan tanggapan/ pendapat terhadap puisi kontemporer

yang sudah didiskusikan dalam kelompok;

4. Siswa mampu memparafrasakan puisi kontemporer yang sudah didiskusikan

dalam kelompok;

5. Siswa mampu membuat puisi kontemporer berdasarkan tema yang sudah

ditentukan;

6. Ada peningkatan jumlah siswa yang gemar terhadap puisi kontemporer;

7. Ada peningkatan jumlah siswa yang dapat menemukan unsur-unsur intrinsik

puisi kontemporer;

8. Ada peningkatan jumlah siswa yang dapat memberikan penilaian terhadap

puisi kontemporer;

9. Ada peningkatan jumlah siswa yang mempunyai kemampuan menulis puisi

kontemporer;

Apabila kemampuan siswa mengapresiasi puisi kontemporer mencapai

ketuntasan belajar 75% atau lebih pada setiap butir soal, pembelajaran dapat

dikatakan berhasil.

Siswa dinyatakan telah tuntas belajar secara individual apabila telah

menguasai 67% atau lebih dari materi yang diajarkan. Dengan kata lain, siswa

mendapatkan nilai minimal 67. Ketuntasan belajar klasikal dapat dicapai apabila

85% atau lebih siswa telah mencapai ketuntasan belajar secara individual. Dengan

kata lain, 85% atau lebih siswa telah mendapatkan nilai 67 atau lebih.

Page 13: Bab iii

93

H. Prosedur Penelitian (Langkah-langkah PTK)

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK ini dilakukan melalui empat

tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Secara lebih jelas, langkah-langkah

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Siklus I Siklus II

Plan Revised Plan hasil

Reflect Act Reflect Act

Observe Observe

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)(Kemmis & Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2006: 66)

Keterangan:

1. Plan (perencanaan tindakan): Penggunaan pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) dapat membantu siswa dalam mengapresiasi puisi

keontemporer.

2. Act (pelaksanaan tindakan): pelaksanaan penerapan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dapat membantu siswa dalam mengapresiasi puisi

kontemporer.

Page 14: Bab iii

94

3. Observe (observasi dan interpretasi): mengamati proses pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat

membantu siswa mengapresiasi puisi kontemporer.

4. Reflect (analisis dan refleksi): mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan

penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer yang telah dilakukan pada siklus 1

dan 2.

PTK merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan

permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Masalah yang ada di dalam kelas dapat

bersumber dari guru dan murid. Kadang-kadang guru mengalami permasalahan di

dalam kelas yang berhubungan dengan: penguasaan kelas, menyampaikan materi,

kondisi siswa yang kurang kondusif, dan lain-lain. Sedangkan dari pihak siswa,

kadang-kadang siswa mengalami masalah dalam hal proses belajar mengajar.

Siswa sulit menerima materi pelajaran meskipun sudah berusaha dengan sungguh-

sungguh. Untuk itulah perlu dilakukan PTK agar dapat diketahui penyebab

permasalahan yang timbul di dalam kelas.

Adapun alur PTK dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

Page 15: Bab iii

95

Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Penilitian ini menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) dengan metode penelitian tindakan kelas. Rencana tindakan ini

disusun untuk dua siklus sesuai dengan perkiraan terpecahkannya masalah ini

yaitu dua siklus. Adapun teknik yang digunakan dalam hal ini dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pada

kegiatan prasiklus menggunakan metode ceramah dan diskusi, dan penugasan.

Sementara itu, pada siklus pertama menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL). Selanjutnya, pada siklus kedua juga menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

Permasalahan PerencaanTindakan 1

PelaksanaanTindakan 1

Refleksi 1

PerencanaanTindakan 2

Refleksi 2

Pengamatan/Pengumpulan Data 1

PelaksanaanTindakan 2

Pengamatan/Pengumpulan Data 2

Permasalahanbaru hasil

refleksi

Permasalahansudah selesai

Page 16: Bab iii

96

1. Perencanaan Tindakan

Secara prosedur rencana tindakan ini meliputi:

a. Menyusun rencana tindakan dalam bentuk skenario pembelajaran berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan untuk

mengatasi masalah dalam penelitian ini. Adapun rencana tindakan dalam

bentuk skenario pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Apersepsi tanya jawab tentang puisi;

2) Penjelasan tentang tujuan/ kompetensi yang harus dicapai dalam

pembelajaran;

3) Penjelasan tentang cara pembelajaran yang akan dilaksanakan;

4) Pembagian kelompok dan pembagian lembar puisi;

5) Penjelasan tentang konsep dan aspek materi yang dibahas serta contoh

mengapresiasi puisi kontemporer;

6) Siswa berdiskusi;

7) Setiap kelompok menyampikan hasil diskusi dilanjutkan dengan tanya

jawab;

8) Menyusun rangkuman pembelajaran.

b. Menyusun media pembelajaran yang diperlukan, yaitu berupa: kumpulan puisi

kontemporer yang ditulis oleh beberapa pengarang, membuat power poin yang

berisi bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, menyiapkan

laptop dan LCD untuk penayangan media power point yang berupa gambar/

tulisan yang sudah disiapkan.

Page 17: Bab iii

97

c. Melakukan simulasi pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL.

d. Menyusun instrument observasi yang meliputi: lembar observasi tervokus,

lembar observasi terstruktur kelas, kuesioner, soal tes (terlampir).

e. Menentukan mitra kolaborasi.

f. Menyusun indikator kinerja/ ukuran keberhasilan.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini berupa pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Rencana tindakan yang disusun tersebut dituangkan dalam bentuk

Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk dua kali pertemuan. Siklus

pertama dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan Januari dan siklus ke-2

dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Februari. Untuk keperluan observasi dalam

proses pembelajaran akan dibantu oleh seorang kolaborator.

2. Observasi Tindakan

Dalam melaksanakan tindakan secara bersamaan perlu dilakukan kegiatan

observasi (monitoring) untuk mengumpulkan data proses pembelajaran. Kegiatan

observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan analisis dan

refleksi.

Kegiatan observasi selain dilakukan sendiri oleh guru peneliti, juga

dibantu kolaborator untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan rinci. Adapun

instrumen yang yang digunakan untuk observasi pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

Page 18: Bab iii

98

a. Lembar observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi, aktifitas, dan

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran;

b. Soal/ tes digunakan untuk mengumpulkan data pemahaman/ penguasaan

konsep tentang puisi kontemporer;

c. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan

efektifitas penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

3. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan data yang telah terkumpul dapat dilakukan analisis dan

refleksi terhadap hasil dan proses tindakan yang telah dilakukan. Analisis

dilakukan dengan beberapa cara.

Untuk data hasil belajar dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif

berupa rata-rata, nilai minimum, dan nilai maksimum. Untuk data hasil observasi

digunakan analisis deskriptif kualitatif, dan untuk hasil kuesioner dianalisis

dengan persentase.

Untuk keperluan refleksi dilakukan teknik matching atau perbandingan

antara hasil tindakan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu

juga dilakukan interpretasi hasil analisis dari semua data observasi secara cermat

agar dapat ditemukan tindakan perbaikan yang tepat atau pengembangan tindakan

berikutnya. Jika hasil analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan lebih baik atau

sama dengan indikator yang telah ditetapkan, penelitian ini dinilai berhasil. Jika

hasil analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan lebih jelek, penelitian tindakan

Page 19: Bab iii

99

ini ditetapkan belum berhasil. Selanjutnya akan diadakan perbaikan ulang dalam

siklus kegiatan kedua dan seterusnya.

Berdasarkan tingkat kesukaran materi puisi kontemporer ini dan cara

pembelajaran yang diterapkan, ada dua siklus yang dilakukan untuk mengatasi

masalah kesulitan belajar siswa ini. Sebagai pedoman untuk melakukan siklus

lanjutan, digunakan indikator keberhasilan seperti yang telah tersaji pada bagian

perencanaan tindakan.

4. Perencanaan Tindak Lanjut

Perencanaan tindak lanjut dilaksanakan mengingat masalah yang diteliti

diperkirakan belum tuntas apabila hanya dengan satu siklus. Pelaksanaan

perbaikan pada siklus ke-2 dirancang berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari

observasi dan interpretasi pada siklus ke-1. Perencanaan pelaksanaan setiap siklus

dapat diuraikan seperti berikut ini.

Siklus I

Ada empat tahap kegiatan pada siklus I, yaitu: tahap perencanaan tindakan,

tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis

dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan I

Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti mengadakan kegiatan seperti

berikut:

1) Melakukan diskusi dengan guru kelas XII tentang rencana penelitian yang akan

dilaksanakan serta minta masukan dari guru bahasa Indonesia yang lain.

Page 20: Bab iii

100

2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran serta bahan penelitian dengan cara:

a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi puisi

kontemporer berdasarkan silabus.

b) Menyusun instrumen untuk penilaian proses pembelajaran puisi

kontemporer dengan pendekatan CTL.

c) Membuat soal tes tertulis untuk menilai kemampuan mengapresiasi puisi

kontemporer.

3) Mengkondisikan kelas siap untuk mengikuti proses kegiatan belajar yang akan

dilakukan.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, disusun kegiatan seperti berikut.

1) Siswa diajak berpikir tentang gambar sesuatu yang dapat dihubungkan dengan

materi puisi kontemporer.

2) Guru menjelaskan materi puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bachri

yang berjudul “Tragedi Sihka & Winka” dengan menggunakan media

presentasi power point. Pada kegiatan ini siswa diajak untuk mengkonstruksi

puisi kontemporer (mengkonstruksi), mengadakan tanya jawab (bertanya), dan

memberikan contoh cara memahami puisi (pemodelan).

3) Guru membagikan lembaran puisi kontemporer serta soal-soal kepada setiap

siswa.

4) Siswa membuat kelompok diskusi dan berlatih menjawab soal-soal puisi

kontemporer (inquiri, masyarakat belajar, penilaian autentik).

Page 21: Bab iii

101

5) Guru berkeliling dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam

menjawab soal-soal (penilaian autentik).

6) Secara acak guru menunjuk kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas (penilaian autentik).

7) Guru memberikan jawaban yang benar lewat media presentasi power point.

8) Dalam proses belajar semua siswa diminta mencatat hal-hal penting yang

mereka pelajari (mengkonstruksi).

9) Ada dua kali pertemuan dalam proses pembelajaran, yaitu pertemuan pertama

untuk pembelajaran dan pertemuan kedua untuk diskusi dan ulangan (penilaian

autentik).

10) Pada akhir pertemuan kedua, guru mengadakan ulangan.

11) Setelah selesai ulangan, lima menit menjelang berakhirnya pembelajaran,

guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

c. Tahap Observasi dan Interpretasi I

Pada tahap observasi dan interpretasi, peneliti melakukan kegiatan seperti

berikut ini.

1) Mengamati perilaku siswa terhadap proses pembelajaran pada saat guru

menyampaikan konsep puisi kontemporer dengan menggunakan media

presentasi power point.

2) Mengamati perilaku siswa/ aktivitas siswa pada saat kegiatan diskusi kelompok

dilakukan.

Page 22: Bab iii

102

3) Mengamati perilaku/ aktivitas siswa pada saat kelompok menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas.

4) Mengamati penguasaan materi puisi kontemporer pada setiap siswa.

5) Menginterpretasikan kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

d. Tahap Analisis dan Refleksi I

Pada tahap analisis dan refleksi ini, guru bersama-sama dengan siswa

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung.

Evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari

tindakan yang telah dilaksanakan.

Kekurangan yang ada pada siklus ke-1 ini perlu dicarikan solusinya untuk

kegiatan pada siklus ke-2 yang akan datang. Kelebihan yang ada pada siklus ke-1

perlu dipertahankan pada siklus ke-2. Hasil analisis dan refleksi pada siklus ke-1

selanjutnya digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus ke-2.

Pelaksanaan analisis dan refleksi pada tahap ini disusun seperti berikut:

mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil

pembelajaran, serta memperbaiki kelemahan pada siklus ke-1 untuk memperbaiki

pada siklus ke-2

Page 23: Bab iii

103

Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Siklus II ini dilaksanakan

berdasarkan analisis dan refleksi yang dilakukan pada siklus I sehingga

pencapaian hasil dari siklus I dapat ditingkatkan pada siklus II.

Ada empat tahap kegiatan pada siklus II, yaitu: tahap perencanaan

tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap

analisis dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Tindakan II

Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti mempersiapkan perangkat

dan bahan penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti berikut.

1) Menyusun rencana perbaikan perangkat pembelajaran materi puisi

kontemporer, dengan cara:

a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi puisi

kontemporer berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus ke-1.

Pertimbangan ini dilakukan dengan harapan pada siklus ke-2 kegiatan

pembelajaran lebih efektif.

b) Menyusun instrumen untuk penilaian proses pembelajaran puisi

kontemporer dengan pendekatan CTL.

c) Membuat soal tes tertulis untuk menilai kemampuan mengapresiasi puisi

kontemporer.

2) Mengkondisikan kelas siap untuk mengikuti proses kegiatan belajar yang akan

dilakukan.

Page 24: Bab iii

104

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan II

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, disusun kegiatan seperti berikut.

1) Guru menyampaikan informasi hasil pada siklus I.

2) Guru menjelaskan puisi kontemporer karya F. Rahadi yang berjudul “Sajak

Transmigran II” dengan menggunakan media presentasi power point.

3) Guru mengajak siswa untuk mengkonstruksi puisi kontemporer

(mengkonstruksi), mengadakan tanya jawab (bertanya), dan memberikan

contoh cara memahami puisi (pemodelan).

4) Guru membagikan lembaran puisi kontemporer yang berjudul “Di” Noorca

Marendra serta puisi yang berjudul Viva Pancasila karya Jiehan kepada setiap

siswa.

5) Siswa membuat kelompok diskusi dan berlatih menjawab soal-soal puisi

kontemporer (inquiri, masyarakat belajar, penilaian autentik).

6) Guru berkeliling dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam

menjawab soal-soal (penilaian autentik).

7) Secara acak guru menunjuk kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas (penilaian autentik).

8) Guru memberikan jawaban yang benar lewat media presentasi power point.

9) Dalam proses belajar semua siswa diminta mencatat hal-hal penting yang

mereka pelajari (mengkonstruksi).

10) Ada dua kali pertemuan dalam proses pembelajaran pada siklus ke-2 ini, yaitu

pertemuan pertama untuk pembelajaran dan pertemuan kedua untuk diskusi

dan ulangan (penilaian autentik).

Page 25: Bab iii

105

11) Pada akhir pertemuan kedua, guru mengadakan ulangan.

12) Setelah selesai ulangan, lima menit menjelang berakhirnya pembelajaran,

Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

c. Tahap Observasi dan Interpretasi II

Pada tahap observasi dan interpretasi, peneliti melakukan kegiatan seperti

berikut ini.

1) Mengamati perilaku siswa terhadap proses pembelajaran pada saat guru

menyampaikan konsep puisi kontemporer dengan menggunakan media

presentasi power point.

2) Mengamati perilaku siswa/ aktivitas siswa pada saat kegiatan diskusi kelompok

dilakukan.

3) Mengamati kesungguhan siswa dalam setiap kegiatan.

4) Mengamati perilaku/ aktivitas siswa pada saat kelompok menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas.

5) Mengamati penguasaan materi puisi kontemporer pada setiap siswa.

6) Menginterpretasikan kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

d. Tahap Analisis dan Refleksi II

Pada tahap analisis dan refleksi ini, guru bersama-sama dengan siswa

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung.

Evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari

Page 26: Bab iii

106

tindakan yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan analisis dan refleksi pada tahap ini

disusun seperti berikut: mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi,

menganalisis hasil pembelajaran, serta menyusun laporan.