BAB II.docx

download BAB II.docx

of 27

Transcript of BAB II.docx

16

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Minuman Berenergi

Minuman berenergi (energy drink) adalah minuman untuk meningkatkan energi dengan menyediakan antioksidan pada tubuh. Minuman ini meningkatkan kesadaran mental dan kemampuan fisik. Minuman energi kebanyakan mengandung bahanbahan seperti : taurin, kafein, niasin dan inositol. Namun bahanbahan yang dominan dikandung minuman energi adalah taurin dan kafein. Kafein merupakan pemicu kuat yang merangsang susunan saraf pusat (SSP) dan berpotensi meningkatkan tekanan darah 510 mmHg. Efek kafein ini timbul pada dosis 85250 mg (11). cangkir kopi dalam satu waktu). Pemberian rnelebihi dosis tersebut, meskipun jarang dapat rnenyebabkan salah satu efek samping seperti mual, muntah, gugup, sakit kepala, gelisah, insomnia, tremor, kejang (Samaputra, 2007).

Pada dasarnya setiap orang memerlukan suplai energi yang cukup untuk dapat melakukan aktivitas seharihari. Apalagi bagi olahragawan dan pekerja berat, suplai energi ini berfungsi mengganti ionion tubuh yang hilang akibat aktivitas tersebut. Kalau setelah beraktivitas berat ionion yang hilang tersebut tidak segera disuplai, maka orang tersebut akan kekurangan energi sehingga menjadi lemas dan kurang bersemangat (Kavita, 2008).Proses hilangnya ion tubuh dan perlunya suplai atau ion pengganti merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap orang, untuk mengganti ionion yang hilang itu. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, vitamin, gula, protein, lemak dan mineral. Zatzat ini dapat diperoleh dari berbagai makanan dan buahbuahan, serta minum air putih (Nurachman, 2004).

Banyak orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk menyuplai energi yang hilang tersebut dengan minuman berenergi (energy drink). Bahkan, banyak yang mengkonsumi minuman berenergi setiap hari. Diasumsikan oleh konsumen, minuman. berenergi sebagai sumber tenaga tambahan maupun multivitamin. Isinva secara umum terdiri atas pemanis vitamin, stimulan syaraf (kafein dan taurin) dan berbagai tambahan seperti aroma dan bahan alarn (Kavita, 2008).

Kelebihan produk ini adalah manfaat yang cepat terasa karena mengandung zat pemanis yang sangat mudah diserap tubuh. Berbeda dengan gula biasa yang perlu proses agak lama. Sumber lainnya yang juga mernpengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat yang merangsang susunan saraf pusat (SSP) seperti kafein dan taurin (Kavita, 2008).

Sejauh yang dilihat pada minuman energi yang ada dipasaran, kandungan taurin dan kafein lebih mendominasi daripada kandungan molekul bahan bakar metabolisme tubuh yaitu karbohidrat. Dilihat dari struktur kedua senyawa tersebut bukan merupakan molekul sumber energi. Berdasarkan fungsi dalam metabolisme, kedua bahan kimia itu lebih cocok bertindak sebagai pemacu peningkatan tekanan darah daripada sebagai sumber energi (Seaweeds, 1997).

B. Kandungan Minuman Energi

Dalam satu botol minuman energi dengan volume 150 ml terkandung berbagai macam zat, zatzat tersebut adalah :

Tabel 1. Kandungan Minuman BerenergiKomposisiDosis

Taurin1000 mg

Kafein50 mg

Inositol50 mg

Niasin20 mg

Panotenat5 mg

Vitamin B65mg

Sumber : (Shills dkk, 2001).

1. TaurinTaurin adalah produk akhir katabolisme dari cysteine, pertama kali diisolasi dari empedu sapi (Bos Taurus) pada tahun 1827. Ketertarikan pada taurin menghasilkan penemuan pada tahun 1975 bahwa seekor kucing, yang diberi makan diet yang mengandung sedikit atau tanpa taurin menderita degenerasi retina yang dibarengi oleh penurunan konsentrasi taurin pada retina dan plasma. Penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan observasi terhadap bayi yang diberikan susu formula murni tanpa taurin membuat kadar taurin diurin dan plasma menurun. Karena peningkatan bukti pentingnya peranan taurin dalam perkembangannya, taurin ditambahkan ke banyak susu formula bayi sejak pertengahan 1980 (Shills dkk, 2001).

Fungsi fisiologis taurin yang telah dimengerti dengan baik adalah peranannya dalam konjugasi asam empedu. Konjugasi taurin merupakan metabolit taurin yang paling banyak yang dibentuk di vertebrate Taurin juga dikenal sebagai asam 2aminoetanesulfonat adalah molekul asam amino. Walau mengandung gugus amino, taurin tidak memiliki gugus karboksil yang diperlukan untuk membentuk ikatan peptide. Itu sebabnya, molekul ini tidak berfungsi sebagai pembangun struktur protein. Taurin merupakan senyawa tidak esensial bagi nutrient manusia karena secara internal tidak dapat disintesis dari asam amino metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6). Pada kondisi tertentu seperti pada saat perkembangan, taurin memang diperlukan, sebab taurin ada dalam jumlah banyak dalam susu murni. Selain itu, taurin juga ditemukan di telur, daging dan ikan khususnya remis dan tiram (Kavita, 2008).

Dalam tubuh manusia, taurin disintesa dari asam amino essensial inethionine dan hubungan dengan asam amino non essensial sistein. Lebih 50% dari asam amino bebas yang terdapat di jantung adalah taurin. Ia memiliki sifat inotropik positif pada otot jantung (Birdsall, 1998). Peningkatan kadar taurin berperan dalam penurunan kadar norepinefrin plasma, sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Taurin juga telah terbukti dapat mempengaruhi elastisitas pembuluh darah arteri manusia. Sebuah penelitian di Irlandia membuktikan bahwa konsumsi taurin sebanyak 1,5 gram perhari selama lima hari, dapat meningkatkan pelebaran diameter arteri sebanyak beberapa millimeter. Penelitian Ini menggunakan metode FMD (Flow Mediated Dilation) untuk menilai fungsi pembuluh darah dengan cara mengamati citra ultrasound diameter pembuluh darah pada lengan. Diameter pembuluh darah yang makin besar mengindikasikan fungsi endotel yang makin baik. Lebih dari 50% asam amino bebas di jantung adalah taurin. la memiliki aksi positif terhadap kontraksi otot, khususnya otot jantung, melalui pengaturan kadar ion kalsium dalam sel. Kerja taurin sangat tidak spesifik. Taurin bekerja pada protein saluransaluran ion, seperti saluran kalsium dan natriurn dan juga pada protein transpoter (Bambang, 2009).

Dalam metabolisme manusia, taurin memiliki dua, peran :1. Sebagai penghambat neurotransmitter.2. Sebagai bagian dari pengemulsi asam empedu, asam kenodeoksikloat.

Konjugasi taurin dengan asam empedu memberikan efek signifikan untuk melarutkan kolesterol dan juga meningkatkan ekskresinya. Kandungan taurin saja hingga kini masih diragukan keamanannya, apalagi jika dikonsumsi setiap hari. Uji coba pada hewan, dengan memberikan minuman yang mengandung dosis taurin 462 mg/kgbb per hari dapat menimbulkan penumpukan lemak pada bagian hati. Suplemen energi bersifat dosedepedence, yakni makin banyak dikonsumsi, risiko untuk mengalami gangguan pada organ tubuh makin tinggi (Bambang, 2009).

Gambar 3. Struktur kimia taurin 2aminoethanesulfonic(www.3dchem.com/imagesofmolecules/taurine.jpg)

MethioninMethionine atau LMethionine bersamasama dengan sistein adalah asam amino esensial yang merniliki atom S Methionine penting dalam sintesis protein. Methionine bersifat esensial jadi tidak dapat diproduksi sendiri olehtubuh, manusia, oleh karena itu manusia harus mendapatkannya dari sumber makanan. Sumber utama Methionine adalah buahbuahan, daging (ayam, sapi dan ikan), susu. urni dan beberapa jenis keju, bayam, kentang, jagung rebus, serta kacang kacangan: (kapri, kacang mede, kacang merah, pistachios) dan dalam makanan seperti tabu dan tempe. Penggunaan LAfethionine sendiri adalah antioksidan yang kuat, membantu pemecahan lemak serta melemahkan radikal bebas. Zat ini adalah salah satu bagian dari asam amino yang dibutuhkan oleh manusia (Shills dkk, 2001).

SisteinMeskipun secara nutrisi tidak tergolong esensial, sistein dibentuk dari methionin (yang secara nutrisi esensial) dan serin (yang secara nutrisi nonesensial). Alethionin dikonversikan menjadi homosistein lewat Sadenosilmetionin dan Sadenosilhomosistein. Konversi homosistein dan serin menjadi sistein serta homoserin (Shills dkk, 2001).

2. KafeinKafein merupakan alkaloid derivat xanthine (1,3,7 trimet4lxanthine), dengan rumus molekul C8HiON402 terutama berasal dari kopi. Bersama theopylline, kafein dioksidasi oleh aktivitas demetilasi dan xanthine oxidase (Shills dkk, 2001).

Metabolisme kafein dalam tubuh manusia tergantung kepada faktor umur dan jenis kelamin. Metabolisme kafein sebagian besar terjadi dalam hati, sehingga peredaran darah ke hati memegang peranan penting dalam metabolisme kafein. Sebanyak 90% kafein diekskresikan dari hati sebagai metabolic, sementara, itu hanya 1% yang diekskresikan sebagai kafein murni dan kafein hanya membutuhkan 1520 menit untuk berada dalam peredaran darah (Shills dkk, 2001).

Peningkatan tekanan darah sistol yang diakibatkan oleh kafein disebabkan kafein menstimulasi langsung pusat vasomotor dan. otot jantung. Akibat stimulasi pada pusat vasomotor menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, sedangkan stimulasi otot jantung menyebabkan peningkatan frekuensi denyut Jantung. Keadaan int menyebabkan darah sistol bertambah tinggi dan atiran darah bertambah cepat. Sedangkan pada tekanan darah diastol yang tidak menyebabkan perubahan nyata. Karena kafein tidak mempengaruhi elastisitas pembuluh darah. Seperti diketahui, tekanan darah diastol dipengaruhl oleh elastisitas pembuluh darah (Goodman dan Gilman 1996).

Kadar rendah kafein dalam plasma yaitu kurang dari 50 mg akan menurunkan denyut jantung yang disebabkan rangsang nukleus vagus di medula oblongata, sebaliknya kadar kafein yang tinggi yaitu lebih dari 85 mg akan menyebabkan peningkatan frekuensi denyut jantung bahkan pada individu yang sensitif mungkin menyebabkan aritmia (Goodman dan Gildman, 1996).

Gambar 4. Struktur kimia kafein xanthine (1,3,7 trimethylxanthine) (wwww.3dchem.com/imagesofmolecules/caffeine.jpg)

Kafein terdapat dalam :1. Ekstrak kopi yang didapat dari biji Coffea Arabica,2. Ekstrak teh dari dawn Thea sinensis (kafein dan teofilin, derivat xantin yang efeknya lebih kuat dari kafein, dipakai untuk pengobatan asma kronik persisten), 3. Ekstrak cacao yang didapat dari biji theobroma cacao (kafein dan theobromin, derivat xantin yang efeknya lebih lemah dari kafein).Senyawa ini sebenarnya sudah dikonsumsi oleh manusia sejak jaman batu, dimana orangorang memanfaatkannya untuk mengurangi rasa lelah, menstimulasi kesadaran dan meningkatkan mood. Namun kafein sendiri baru bisa diekstraksikan secara murni oleh ahli kimia asal Jerman bernama Friedrich Ferdinand Runge ditahun 1819 yang kemudian dinyatakan sebagai penemu kafein (Shills dkk, 2001).

Efek kafein terutama adalah sebagai antagonis dari adenosine, dimana karena strukturnya mirip, maka kafein akan menggantikan posisi adenosine untuk berikatan dengan reseptor diotak. Adenosine sendiri merupakan neurotransmiter diotak yang menekan aktivitas sistem saraf pusat (neurodepresan). Bagaimana kafein bisa meningkatkan aktifitas dari SSP masih belum bisa diketahui secara pasti, namun efek dari kafein ini bisa menyebabkan peningkatan aktivitas mental dan membuat seseorang tetap terjaga. Kafein juga meningkatkan hormon adrenalin dalam darah yang menyebabkan peningkatan aktivitas otot jantung dalam memompa darah dan meningkatkan tekanan darah, sehingga aliran darah keberbagai organ tubuh meningkat. Hal inilah yang mendasari perasaan segar atau hilangnya rasa lelah setelah mengkonsumsi kafein. Tetapi tetap saja harus diingat bahwa efek ini hanyalah bersifat sementara. peningkatan aktivitas otot jantung juga tidak selamanya baik, karena harus diingat bahwa peningkatan aktivitas berarti juga terjadi peningkatan jumlah O2 yang diperlukan. Sementara bila otototot jantung yang telah bekerja keras tadi kekurangan O2, maka bisa menimbulkan suatu keadaan infiark myocardial akut atau kata lain serangan jantung (Shills dkk, 2001).Pada penelitian di Universitas Duke, tekanan darah dari para pria yang mengkonsumsi kafein selama mengerjakan tes matematika mengalami peningkatan 20% dan tingkat adrenalin mereka meningkat 160%, sedangkan mereka yang dikelompok kontrol yang merasa mereka diberi kafein padahal tidak, mengalami peningkatan sebanyak 10% dan 40%. Pada penelitian yang dilakukan di MIT menunjukan bahwa kafein meningkatkan performa, mereka yang diberi kafein menunjukan dari kecepatan reaksi, konsentrasi yang lebih tinggi dan ketepatan yang lebih besar daripada mereka yang diberi substrat bebas kafein. Penelitian lain menunjukkan bahwa kafein meningkatkan ketahanan atletik. Walaupun kafein merupakan zat yang merangsang SSP (sistem syaraf pusat), biasanya dikonsumsi secara tepat untuk khasiatnya. Efek sampingnya lebih sering muncul pada usia tua dimana toleransi tubuh terhadap kafein semakin menurun. Efek sampingnya bervariasi dari kecemasan dan gangguan tidur, sakit kepala, migran, diare, gangguan saluran pencernaan dan denyut jantung tak teratur (Seaweeds, 1997).

Meskipun kafein aman dikonsumsi, zat ini dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki seperti insomnia, gelisah, merangsang, delirium, takikardi, ekstrasistol, pernafasan meningkat, tremor otot, dan diuresis. Kafein dapat mengakibatkan ketagihan primer. Orang yang biasa minum kopi akan menderita sakit kepala pada pagi hari atau setelah kirakira 1216 jam dari waktu mengkonsumsi kopi terakhir. Kafein merupakan stimulan kuat yang merangsang susunan saraf pusat (SSP). Efek stimulan ini timbul pada dosis 85250 mg sekitar 13 cangkir kopi dalam satu waktu (Shills dkk, 2001).

Konsumsi yang berlebihan juga bisa mencetuskan reaksi intoksikasi (keracunan). Berdasarkan beberapa hasil penelitian, dosis 100150 mg (sekitar 12 cangkir kopi) kafein merupakan batas aman konsumsi manusia. Bayangkan bila minuman berenergi biasanya mengandung 50 mg kafein, sementara muran konsumsi dari produsen minuman berenergi adalah 23 kali atau setara 100150 mg perhari. Hal ini sangat beresiko terutama bila konsumsi minuman berenergi masih disertai dengan mengkonsumsi kopi. Memang kopi adalah produk dengan kandungan kafein tertinggi, namun kafein juga dapat ditemukan pada berbagai produk yang tidak pernah anda duga sebelumnya. Berikut ini adalah contoh produknya : Secangkir kopi: 85 mg Secagkir teh: 35 mg Sebotol Cola: 35 mg Minuman berenergi: 50 mg Minuman coklat susu: 27 mg Obat analgetika: 2526 mg/tab Obat anti influenza: 7,550 mg/tab

Meskipun tidak dapat dipastikan, umumnya pada pemberian dosis rendah, kafein menurunkan denyut jantung. Pada pemberian dosis tinggi, kafein merangsang jantung yaitu meningkatkan denyut dan terjadi peningkatan tekanan darah sesaat (kurang dari 10 mmHg). Kafein dosis tinggi dianjurkan sebagai konsumsi bagi penderita payah jantung karena memiliki efek diuresis dan meningkatkan denyut jantung. Kafein sebaiknya tidak digunakan dalam dosis tinggi bagi penderita hipertensi karena dapat mengakibatkan peningkatan tensi dan peningkatan resistensi pembuluh darah otak (aliran darah dan oksigen ke otak berkurang). Kafein menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan memperbaiki perfusi jaringan (aliran darah lebih cepat dan efisien) meskipun efek ini hanya sebentar sekitar kurang dari 30 menit (Shills dkk, 2001).

Efek farmakologi kafein :1. Sebagai perangsang system syaraf pusat, jantung dan pernafasan.2. Mengendurkan otot halus.3. Merangsang otot jantung.4. Merangsang diuresis (aliran urin berlebih).5. Dipakai untuk menangani sakit kepala.

Kerja kafein telah diteliti, tetapi secara keseluruhan tidak jelas bagaimana ia menyumbang efek farmakologi. Beberapa diantaranya yang penting adalah inhibitor fosfodiesterase nukleotida lingkar, penghalang (antagonis) reseptor adenosin dan modulasi penanganan kalsium dalam sel. Kafein diabsorbsi dengan sempurna dalam sistem pencernaan dalam waktu 3060 menit. Maksimum efek yang terjadi di otak muncul dalam 2 jam. Dengan demikian, kafein tidak berefek segera. Tidak seperti stimulan sistem syaraf pusat lain, kafein sangat cepat dihapus dari otak. Di otak, kafein menghalangi reseptor adenosin. Seperti diketahui bahwa adenosin jika terikat kereseptor sel syaraf berefek menurunkan aktifitas sel syaraf. Ini terjadi selama seseorang tidur. Akibat kemiripan struktur molekul kafein dengan struktur adenosin, kafein dapat terikat pada reseptor tetapi tidak memberi efek penurunan aktivitas sel syaraf Akibat syaraf bekerja terus, ini menyebabkan pelepasan hormon epinefrin, jika kondisi ini berlangsung, hal itu mengakibatkan beberapa efek, seperti denyut jantung lebih tinggi, tekanan darah meningkat, aliran darah ke otak meningkat, aliran darah kekulit dan organ dalam menurun dan pelepasan glukosa oleh hati meningkat (Shills dkk, 2001).

Untuk saat ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) masih menetapkan kandungan kafein dalam minumanminuman penambah energi tidak lebih dari 50 mg, karena jumlah ini yang diyakini sebagai ambang batas. Bila lebih dari jumlah itu dalam jangka panjang, risiko akan berkembang pada penyakitpenyakit tertentu seperti darah tinggi, ginjal, penyakit gula hingga penyakit jantung dan stroke serta risiko aborsi bagi wanita hamil. Kombinasi taurin dan kafein dalam minuman mmgkin akan merangsang sistem. syaraf pusat untuk memicu reaksi katobolisme (reaksi untuk menghasilkan energi) di otot. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja syaraf yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan oksigen, sekaligus menstimulasi peningkatan kadar gula darah. Dan reaksi katabolisme akan lebih teraktifkan dengan penambahan vitaminvitamin. Melihat kerja taurin dan kafein diatas, tampak keduanya berfungsi sebagai perangsang (stimulan) pembentukan energi karena itu istilah minuman energi tampak tidak cocok digunakan. Mungkin tepatnya minuman perangsang produksi energi. Untuk itu perlu informasi aturan pakai dalam setiap kemasannya (Shills dkk, 2001).

3. InositolInositol adalah sejenis campuran kimiawi (carbocyche polyol) yang dapat ditemukan dalam sereal, kacangkacangan, buncis dan buah khususnya blewah dan jeruk. Inositol buatan biasa dikenal sebagai alkohol gula yang ditambahkan dalam makanan (misalnya permen) dan minuman penambah tenaga karena kalorinya lebih rendah daripada gula dan tidak dimetabolisme dalam mulut sehingga tidak menyebabkan kerusakan gigi. Inositol juga merupakan bagian dari Vitamin B kompleks namun tidak dapat disebut sebagai vitamin. Inositol merupakan isomer glukosa dan dalam badan mudah berubah menjadi glukosa, sehingga baik untuk sumber energi serta dalam ikatan dengan trifosfat berperan sebagai second messenger untuk hormonhormon dalam tubuh. Inositol ditemukan dalam fosfiatidilinositol sebagai stereo isomernya, mioinositol. Fosfiatidihnositol 4,5 bisfosfat merupakan unsur penting pembentuk fosfolipid membran sel, setelah distimulasi oleh agonis hormon yang sesuai, senyawa ini akan membelah menjadi diasilgliserol dan inositol trifosfat, yang keduanya bertindak sebagai sinyal internal atau messenger kedua (Muray dkk, 2006)

Kegunaan utama inositol adalah untuk transduksi sinyal insulin, penggabungan cytoskeleton, pengendalian syaraf, pengendalian konsentrasi kalsium dalam sel, pemeliharaan membran sel, modulasi aktivitas serotonin, penghancur lemak, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, penanda plasma sifat keturunan, pencegah bulimia, kepanikan dan depresi serta perawatan kanker jika digabung dengan asam phytic. Karena manfaat penghancur lemak dan penurun kolesterol darah tersebut, inositol menjadi bagian penting dalam diet. Inosilo1juga berfungsi untuk mengkontraksikan otot dengan lebih efisien serta mengefektifkan penggunaan lemak tubuh sebagai bahan bakar latihan (Muray dkk, 2006)

Gambar 5. Struktur kimia inositol (www.3dchem.com/imagesofmolecules/inositol.jpg)

4. NiasinNiasin merupakan nama generik untuk asam nikotinat dan nikotinamid, yang keduanya dapat berfungsi sebagai sumber vitamin tersebut dalam makanan. Asam nikotinat merupakan derivat asam monokarboksilat dari piridin (Harper, 1999). Nikotinamid merupakan suatu vitamin yang berperan dalam metabolisme sebagai koenzim untuk berbagai protein yang penting dalam respirasi jaringan yaitu dalam bentuk Nicotinamide Adenine Dinocleotide (NAD). Bentuk NAD sebagai transport elektron dalam tubuh manusia dapat berupa tereduksi (NADH dan. NADPH) dan dalam bentuk terikat fospat NADP. Nikotinamid mudah diabsorbsi dan didistribusi ke seluruh jaringan tubuh, diekskresi melalui urin (Muray dkk, 2006)

Niasin merupakan bagian dari vitamin Bkompleks, yang disebut juga vitamin B3. Niasin ditemukan pada beberapa makanan alarm terutama ikan selain itu niasin juga ditemukan dalam susu, telur, daging kambing, daging sapi, daging babi, alpukat, diatur dalam kacangkacangan, bijibijian dan sereal. Niasin dapat menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di hati. Niasin juga berperan dalam merangsang pembentukan prostaglandin, hormon. yang membantu merangsang mencegah pengumpulan (aggregasi) trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis dan akhirnya memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung (Muray dkk, 2006)

5. PantotenatAsam Pantotenat (vitamin B5) merupakan vitamin yang larut dalam air. Pantotenat berasal dari kata pantos (bahasa Yunani) yang berarti "dimanamana", kaitannya dengan vitamin B5 yang banyak terdapat pada berbagai jenis bahan makanan. Vitamin B5 terdiri dari dua macam yaitu pantethine dan kalsitim pantothenate. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B5 yaitu daging, ikan, unggas, kuning telur, hati, sereal alami, yogurt, keju, kacangkacangan, ubi, kacang polong segar, kembang kol, pisang, jeruk dan alpokat. Secara alami di dalam tubuh manusia, vitamin ini juga diproduksi oleh bakteri menguntungkan "lactobacillin" yang hidup dalam saluran usus (Muray dkk, 2006)

Fungsi Asam Pantotenat (Vitamin B5) yaitu1. Membantu enzim dalam proses transformasi hidrat arang dan lemak menjadi energi.2. Membantu sintesa acetylcholine, kimia otak yang berperan dalam proses transmisi sinyal listrik antara selsel otak.3. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon.4. Pengendali stress akibat migren, sindrom lesu kronis dan gangguan emosi lainnya, sehingga dikenal sebagai vitamin anti stress.5. Diperlukan dalam proses pembentukan sistem kekebalan tubuh, terutama menjaga kesehatan saraf otak.6. Penanganan alergi, sakit kepala, artritis, psosiaris, insomnia, asma dan sejumlah penyakit infeksi.7. Membantu berbagai gangguan yang berkaitan dengan saraf otak seperti neuritis, epilepsi serta penyempitan pembuluh darah otak.

6. Vitamin B6Vitamin B6 atau sering pula disebut dengan pyridoxine. Vitamin B6 bersama sama dengan nisasin, asam folat dan kobalamin berperanan dalam membantu menggerakan beberapa fungsi vital dari tubuh manusia. Meskipun kebutuhan terhadap vitamin ini sangat kecil namun manfaat yang diperoleh sangatlah besar (Soerjodibroto dan Waluyo, 2001).

Piridoksin (vitamin B6) termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks. Senyawa ini bersifat larut dalam air dan berperan sebagai koenzim untuk membantu memperlancar proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang berujung pada pelepasan energi. Vitamin ini juga berperan vital dalam metabolisme asam amino dan sistem imun tubuh. Terdapat 6 bentuk umum yang sering dijumpai yaitu piridoksal (PL), piridoksin (PN), piridoksamine (PM), piridoksal 5'fosfat (PLP), piridoksin 5'fosfat (PNP), dan piridoksamin 5'fosfat (PNP). Sumber utama vitamin ini adalah sayursayuran. Vitamin B6 dalam tubuh berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme, berbagai asam amino sebagai karier perantara gugus gugus amino, juga sebagai koenzirn, reaksi lain selain reaksi transaminase. Vitamin ini mudah diabsorpsi dan dieksresi melalui urin (Soerjodibroto dan Waluyo, 2001).

Jarang sekali konsumen membaca keteranganketerangan yang tertera di kemasannya karena ratarata pengguna minuman energi ini adalah pekerja kasar seperti supir,pekerja bangunan, pekerja di lahan pertambangan dan perkebunanserta tidak sedikit olahragawanyang juga mengkonsumsi minuman ini.padahal pada kemasan minuman energi ini terdapat informasi yang penting seperti komposisi dan dosis dari minuman berenergi. Terkadang walaupun konsumen telah membaca informasi di belakang kemasan tersebut,banyak yang tidak mengerti maksud dan tulisan yang ada di situ.minuman energi yang di pasarkan di Indonesia tidak mencantumkan indikasi penggunaan,yakni informasi tentang siapa yang cocok atau boleh mengkonsumsi minuman energi.juga tidak mencantumkan kontraindikasi atau peringatan tentang siapa yang tidak boleh mengkonsumsi (Soerjodibroto dan Waluyo, 2001).

C. JANTUNG

Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot berbentuk kerucut, berada di dalam rongga torak dan beratnya sekitar 330 gram. Darah yang terdapat di dalam jantung selalu dipompa keluar secara terusmenerus melalui pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh dan menyalurkan darah kembali ke jantung. Perubahanperubahan hemodinamik didalam sistem kardiovaskuler menyebabkan perubahan tekanan didalam darah dan hal ini mengakibatkan terjadinya peristiwa aliran darah (Purba, 2006).

Gambar 6. Anatomi Jantung(Guyton, 2010)

Darah dipompa oleh jantung kanan menuju jaringan paru untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, kemudian darah kembali ke jantung. Darah yang telah mengalami oksigenasi tersebut, selanjutnya dipompa ke sistem sirkulasi umum melalui aorta. Dari aorta aliran darah menuju cabangcabang aiteri dan subarteri yang terdapat di dalam jaringan. Kemudian darah menuju arteriol dan selanjutnya menuju anyaman kapiler. Di bagian inilah terjadi pertukaran gas Oilman C02, serta tempat berdifusi sari makanan, vitamin dan mineral kedalam jaringan serta di lain pihak darah akan mengangkut kembali produk akhir hasil metabolik dari jaringan ke tempat pembuangan. Dari kapiler, darah menuju ke venula dan seianjutnya darah mengalir ke dalam sistem vena menuju ke jantung. Untuk mengalirkan darah tersebut jantung bar denyut secara teratur. Denyut jantung terjadi karena adanya mekanisrne kontraksi dan relaksasi otot atrium dan ventrikel secara berirama. Mekanisrne ini dimungkinkan karena adanya perubahan potensial listrik pada pacu jantung dan secara berurutan tersebar melalui sistem hantaran ke selurah bagianbagian jantung. Rangkaian perubahan potensial listrik di dalam jantung ini bersumber pada pacu jantung yang terletak di simpul sinus. Denyut normal jantung adalah sekitar delapan puluh kali per menit pada orang dewasa sehat yang sedang beristirahat, denyut ini dapat bertambah atan berkurang tergantung dari aktivitas (Purba, 2007).

D. TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah tenaga yang digunakan oleh darah terhadap setiap satuan daerah dari dinding pembuluh darah. Tekanan darah hampir selalu diukur dalam millimeter raksa (mmHg) karena manometer air raksa telah digunakan sebagai referensi standar untuk mengukur tekanan darah sepanjang sejarah fisiologi (Guyton, 2010).

Cara pengukuran tekanan darah yang baik adalah secara inderek dimana orang percobaan dalam posisi berbaring tenang dan sphygmomanometer diletakkan setinggi jantung. Manset dikenakan pada 2/3 lengan atas dan stetoskop diletakkan tepat distal dari manset. Manset dipompa sampai 2030 mmHg lebih tinggi dari tekanar. aliran maksimal (dalam keadaan ini tidak tevaba denyut dibagian distal manset). Tekanan udara dalam manset dikempiskan perlahanlahan dengan menurunkan tekanan dalam manset 23 mmHg per detik dan darah mengalir kembali (Guyton, 2010).

Bagianbagian dari jantung secara normal berdetak dalam rangkaian yang teratur kontraksi dari atrium (atrial sistol) yang diikuti oleh kontraksi ventrikel (ventrikel sistol), dan selama diastol keempat ruang jantung berelaksasi.Fasefase pada tekanan darah menurut A.C. Guyton, 2010 adalah :1. Sistol : Fase Isometrik (Iscvolumetrik)Sekitar 4050 ms setelah awal gelombang Q dari EKG, sistol ventrikuler dimulai. Ketika tekanan meningkat di dalam ventrikel kiri dan kanan melebihi tekanan atrial, katup trikuspidal dan mitral menutup. Tekanan intraventrikuler meningkat tajam. Selama 2030 ms ventrikel kehilangan tekanan dinding untuk membuka katup semilunaris dan katup pulmonal, kontraksi ventrikel mengambil alih, walaupun tidak ada darah yang dikeluarkan. Dimara serabut miokardium ventrikel tidak memendek, interval ini disebut kontraksi isometrik/isovolumetrik.2. Sistol : Fase Kontraksi IsotonikSaat tekanan didalam ventrikel kanan meningkat sekitar 8 sampai 10 mmHg, dan ventrikel kiri melebihi sekitar 80 mmHg, kekuatan tekanan intraventrikuler membuka katup pulmonal dan aorta semilunaris. Darah segera mengalir ke arteri pulmonal dan aorta dari ventrikel kanan dan kiri. Sekitar 50% dari total volume darah dikeluarkan selama siklus jantung tunggal dikosongkan dari jantung selama kuarter keempat dari selumh interval sistolik, 50% dari sisa darah yang dikeluarkan dikosongkan selama terjadinya setengah dari interval sistolik. Seluruh fase dari sistol ini dinamakan periode isotonik dari ejeksi. Darah dikeluarkan secara cepat awalnya, yarg ditandai pada kedua tekanan ventrike kiri dan kanan, setelah tekanan sampai ke puncaknya. Berikut tekanan intraventrikuler menunm tajam di akhir sistol dan fase diastol dimulai.

3. Diastol : ProtodiastolEfek pertama dari relaksasi ventrikel adalah penurunan tekanan intra ventrikuier dan penutupan katup pulmonal dan aorta semilunaris. Interval amxra awal diastol dan penutupan katup aorta semilunaris disebut fase protodiastol (20ms).4. Diastol : Fase Relaksasi Isometrik (Isovolumetnk)Saat ventrikel relaksasi, tekanan darah yang meningkat selama sistol di uteri pulmonal dan aorta cenderung untuk mendesak darah unruk kembali ke ventrikel. Saat tekanan arteri ini melebihi tekanan intraventrikuler, katup semilunar menutup lagi, 30 sampai 60 ms ventrikel melanjutkan relaksasi. Bagaimanapun, tidak ada perubahan yang signifikan pada volume yang muncul pada periode ini, dan semua katup tetap menutup. Fase ini berlanjut sampai tekanan atrium kembali melebihi ventrikel sehingga katup atrioventrikuler lerbuka.5. Diastol : Fase Pengaliran Cepat (Ejeksi)Setelah katup atrioventrikuler terbuka, fase ini dimulai. Interval ini berlangsung sekitar 60 ms.6. Diastol : Fase Pengaliran Berkurang (Diastasis)Pada fase ini aliran darah melambat ditandai selama fase terakhir diastol, lamanya sekitar 230 ms, lalu siklus jantung baru dimuiai.

1. Tekanan Darah ArteriTekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa sehingga darah teras mengalir dalam pembuluh darah. Kekuatan itu mendorong darah didalam arteri. Tekanan darah ini diperlukan supaya darah tetap mengalir serta dapat melawan gravitasi dan hambatan dalam dinding arteri. Tanpa adanya tekanan secara terus menerus dalam sistem peredaran maka darah segar tidak dapat terbawa ke otak dan ke seluruh jaringan tubuh. Karena peredaran darah merupakan satu sistem yang tertutup, artinya setelah tiba diujung jaringan akan kembali ke jantung (Purba, 2006).

Tekanan darah tergantung dari kemampuan jantung sebagai pompa dan hambatan pada pembuluh arteri. Jumlah darah yang dipompa oleh jantung dinamakan kardiak output. Kardiak output tergantung dari kecepatan jantung berdenyut dan darah yang dipompakan dari setiap denyutan. Kardiak output tergantung pula dari jumlah darah dalam peredaran, semakin banyak darah yang kembali ke jantung berarti semakin tinggi tekanan darah. Pada waktu istirahat kardiak output rerata adalah 5 liter per menit dan sewaktu mengadakan latihan olahraga yang berat, rerata dapat mencapai 20 sampai 30 liter/menit (Purba, 2006).

Besarnya takanan darah arteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :1. Curah jantung2. Tahanan perifer3. Viskositas darah4. Jumlah darah pada system arteri, dan5. Elastisitas dinding arteri normal atau tidak ada perubahan(Guyton, 2010).2. Tekanan Darah Sistolik dan DiastolikTekanan darah ditunjukan oleh tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Kedua tekanan tersebut mempakan tekanan yang dihasilkan oleh aictivitas kerja jantung sebagai pompa dan menyebabkan darah mengalir di dalam sistem arteri secara terputusputus dan terusmenerus tiada henti (Guyton, 2010).

Tekanan darah sistolik menunjukan tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi, sedangkan tekanan darah diastolik menunjukar tekanan darah saat terjadi relaksasi ventrikel (Ganong, 2010; Guyton, 2010). Tekanan darah pada saat berolahraga berupa, respon tekanan sistolik dan diastolik memperlihatkan perubahan yang berbeda. Tekanan sistolik meningkat secara linear dengan olahraga yang dilakukan. Nilai dapat berubah dari 120 mrnHg pada keadaan istirahat menjadi 200 mmHg pada saat individu mencapai kapasitas maksimal. Perubahan tekanan diastolik relatif sedikit, biasanya peningkatan dan penurunan tidak lebih dari 10 mmHg. Pada sirkulasi pulmonal tekanan sistolik mencapai 2 kali, yaitu dari 20 menjadi 40 mmHg, sedangkan tekanan diastolik tetap. Peningkatan tekanan sistolik adalah hasil langsung dari peningkatan curah jantung. Pembuluh darah otot yang bekerja secara umum dalam keadaan dilatasi dan hal ini membuat lebih banyak lagi darah yang mengalir ke otot yang bekerja. Terjadinya vasodilatasi akan menurunkan tahanan perifer. Peningkatan curah jantung 45 kali lebih besar pengaruhnya terhadap tekanan darah dibandiiigkan dengan pengaruh vasodilatasi dan penurunan tahanan perifer. Hasil akhir adalah peningkatan tekanan darah (Purba, 2006).Pada umumnya peningkatan curah jantung akan meningkatkan tekanan sistolik, sedangkan peningkatan perifer akan meningkatkan tekanan diastolik. Curah jantung sendiri mempakan peikalian dari isi sekuncup dengan frekuensi denyut jantung, maka variasi dalam curah jantung dapat dihasilkan oleh perubahan pada frekuensi denyut jantung atau isi sekuncup (Ganong, 2010).

E. Regulasi Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan salah satu dari tanda vital yang penting sekin denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu. Tanda vital ini mencerminkan aspek dasar kesehatan seseorang, babkan kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Terdapat tiga mekanisme pengaturan tekanan darah dalam tubuh manusia yaitu mekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek, jangka menengah dan jangka memanjang. Pengaturan tekanan darah jangka pendek melibatkan refleks neuronal susunan syaraf pusat dan regulasi curah jantung. Mekanisme ini bertujuan untuk mempertahankan Mean Arterial Blood Pressure yang optimal dalam waktu singkat bila terjadi perubahan mendadak tekanan darah sistemik. Mekanisme pengaturan tekanan darah jangka menengah dan panjang mengatur homeostasis sirkulasi melalui sistem humoral endokrin dan parakrin vasoaktif dengan ginjal sebagai organ pengatur utama distribusi cairan ekstraseluler (Sherwood, 2009)

1. Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah Jangka PendekMekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit. Pengukuran ini terjadi melalui refleks neuronal dengan target organ efektor jantung, pembuluh darah dan medula adrenal.

2. Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah Jangka Menengah dan Jangka Panjang

Sebagai pelengkap dari mekanisme neuronal yang beraksi cepat dalam mengendalikan resistensi perifer dan curah jantung, kendali jangka menengah dan panjang adalah melalui sistem humoral yang bertujuan urtuk memelihara homeostasis sirkulasi. Pada keadaan tertentu, sistem kendali ini beroperasi dalam skala waktu berjamjam sampai berharihari, jauh lebih lambat dibanding refleks neurotransmiter oleh susunan syaraf pusat (Sherwood, 2009).

Terdapat dua kelas kendali humoral di sirkulasi:1. Zatzat vasoaktif yang dilepaskan ke dalam darah, atau ke sekitar otot polos pembuluh darah yang memodulasi tonus vasomotor arteri dan vena, sehingga mempengaruhi tekanan dan distribusi aliran darah.2. Zat nonvasoaktif, yang bekerja pada target selain dari sistem kardiovaskuler, mengendalikan volume sirkulasi yang efektif dengan memodulasi volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya berpengaruh terhadap mean arterial pressure.