BAB II.docx

13
GAMBARAN UMUM A. SEJARAH SINGKAT WILAYAH Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Pontianak (Kabupaten Induk) sejak ditetapkan Undang-undang Nomor 35 tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya. Pembentukan Kabupaten Kubu Raya merupakan perwujudan dari tuntutan serta aspirasi yang berkembang di masyarakat sejalan dengan era reformasi. Hal tersebut dianggap perlu untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan dan pembinaan masyarakat guna menjamin perkembangan dan kemajuan di masa mendatang. Terbentuknya Kabupaten Kubu Raya dimaksudkan untuk memperpendek rentang kendali dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik. B. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 1. Letak Geografis 3 BAB BAB 2 2

Transcript of BAB II.docx

Page 1: BAB  II.docx

GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH SINGKAT WILAYAH

Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang baru

dimekarkan dari Kabupaten Pontianak (Kabupaten Induk) sejak

ditetapkan Undang-undang Nomor 35 tahun 2007 tanggal 10

Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya.

Pembentukan Kabupaten Kubu Raya merupakan perwujudan dari

tuntutan serta aspirasi yang berkembang di masyarakat sejalan

dengan era reformasi. Hal tersebut dianggap perlu untuk

meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan dan

pembinaan masyarakat guna menjamin perkembangan dan

kemajuan di masa mendatang. Terbentuknya Kabupaten Kubu Raya

dimaksudkan untuk memperpendek rentang kendali dan

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik.

B. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

1. Letak Geografis

Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya terletak pada

koordinat 0˚14,30’ Lintang Utara sampai dengan 01˚00,15’ Lintang

Selatan dan 190˚02,55’ Bujur Timur dengan 109º,58,45’ Bujur

Timur. Secara administratif, batas Kabupaten Kubu Raya adalah

sebagai berikut :

3

BABBAB

22

Page 2: BAB  II.docx

4

- Sebelah utara: Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak, Kota

Pontianak, Kecamatan Sebangki dan

Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.

- Sebelah timur : Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau

dan Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten

Ketapang.

- Sebelah selatan : Kecamatan Seponti, Kecamatan Teluk

Batang dan Kecamatan Pulau Maya Karimata

Kabupaten Kayong Utara

- Sebelah barat : Laut Natuna

Gambar 2.1Peta Wilayah Kabupaten Kubu Raya

Luas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah 6.985,20 km2,

terdiri dari sembilan (9) Kecamatan, 106 Desa dan 401 Dusun. Luas

wilayah di Kabupaten Kubu Raya tidak merata, Kecamatan terluas

Page 3: BAB  II.docx

5

adalah Kecamatan Batu Ampar 2.000,76 Km2 dan yang terkecil

adalah Kecamatan Rasau Jaya 111,07 Km2.. Dari luas wilayah

Kabupaten Kubu Raya di atas, luas wilayah efektif seluas 5.984,03

Km2 dan selebihnya merupakan kawasan lindung seluas 1.001,18

Km2. Untuk luas wilayah Kabupaten Kubu Raya menurut Kecamatan

dapat dilihat pada gambar 2.2.

2002.7

786.41211.6

291.9453.13

111.07

929.3

726.1473 Batu Ampar

TerentangKubuTelok PakedaiKakapRasau JayaSungai RayaSungai AmbawangKuala Mandor B

Gambar 2.2Luas Wilayah Kabupaten Kubu Raya menurut Kecamatan

2. Topografi

Kabupaten Kubu Raya sebaian besar wilayahnya memiliki

topografi yang relatif datar (0 – 3%) yaitu seluas 669.645 ha.

Sedangkan yang memiliki lereng 3 – 15% seluas 3.205 ha dan di atas

40% seluas 850 ha. Kondisi topografi diuraikan dalam tabel

berikut :

Tabel 2.1Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Kubu Raya menurut

Kecamatan

No

KECAMATAN

LERENG (Ha)

JUMLAH (Ha)

A B C D

0-3% 3-15%15-40%

>40%

Page 4: BAB  II.docx

6

1. Batu Ampar211.63

5 2.420 - - 214.055

2. Terentang 93.400 - - - 93.400

3. Kubu121.35

5 2.450 - 850 124.655

4. Teluk Pakedai 41.045 565 - - 41.610

5. Sungai Kakap 73.410 - - - 73.410

6. Rasau Jaya - - - - -

7. Sungai Raya 92.675 - - - 92.675

8.Sungai Ambawang

158.800 1.770 - - 160.570

9.Kuala Mandor B - - - - -

JUMLAH792.3

20 7.205 - 850800.37

5

Kabupaten Kubu Raya cukup banyak memiliki pulau-pulau

kecil yang berada di perairan laut maupun sungai dengan luas total

sebesar 39.981,62 Ha. Pulau-pulau tersebut tersebar di Kecamatan

Sungai Kakap, Kubu dan Batu Ampar. Beberapa pulau yang

berukuran relatif besar adalah Pulau Padang Tikar, Karunia, Sepuk

Laut dan Tanjung Saleh. Pulau-pulau di Kabupaten Kubu Raya

sebanyak 31 buah dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak

1.131 KK.

3. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Kubu Raya sampai Desember

tahun 2008 sebanyak 495.958 jiwa dengan jumlah penduduk laki-

laki 253.261 jiwa dan perempuan 242.697 jiwa. Penduduk terpadat

di Kecamatan Sungai Raya yaitu sebesar 205.216 jiwa, sedangkan

penduduk terjarang di Kecamatan Terentang dengan jumlah

penduduk 7.928 jiwa.

Page 5: BAB  II.docx

7

Tabel 2.2Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Kubu Raya tahun 2008

NO NAMA DESAJUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

1 2 3 4 5         

1 BATU AMPAR 16,982 15,428 32,410

2 TERENTANG 4,525 4,112 8,637

3 KUBU 17,185 16,114 33,299

4 TELOK PAKEDAI 8,330 8,031 16,361

5 KAKAP 48,369 47,242 95,611

6 RASAU JAYA 10,970 10,629 21,599

7 SUNGAI RAYA 104,932 102,049 206,981

8SUNGAI AMBAWANG 31,042 28,603 59,645

9 KUALA MANDOR B 10,926 10,489 21,415

         

JUMLAH 253,261 242,697 495,958Sumber : BPS Kab.Pontianak, 2009

Sedangkan jumlah penduduk di Wilayah Kabupten Kubu

Raya menurut golongan umur adalah sebagai berikut.

Page 6: BAB  II.docx

8

< 11 - 4 5 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74

75+

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000

perempuanlaki-laki

Gambar 2.3Jumlah Penduduk Kabupaten Kubu Raya menurut Kelompok

Umur

Dari gambar di atas terlihat bahwa sebagian besar

penduduk di wilyah Kabupaten Kubu Raya berada pada

kelompok usia produktif yaitu usia 15 sampai 44 tahun.

C. PEREKONOMIAN DAERAH

Data mengenai perkembangan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Kabupaten Kubu Raya dari tahun 2004–2006 masih

menjadi satu kesatuan dengan data Kabupaten Pontianak sebagai

Kabupaten Induk. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pontianak,

perkembangan perekonomian Kabupaten Kubu Raya periode 2004-

2006, menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup positif, masing-

masing sebesar 8,32% (2005) dan 9% (2006).

Page 7: BAB  II.docx

9

Sektor sekunder terutama industri pengolahan

menyumbangkan angka tertinggi dalam PDRB yaitu 37% dari

keseluruhan angka PDRB, diikuti oleh sektor primer (33,4%) dan

sektor tertier (29,6 %). Namun, bila dilihat dari angka pertumbuhan

PDRB pertahun, pertumbuhan tertinggi ada di sektor primer yang

tumbuh sebesar 1,17% (2005 – 2006), diikuti sektor sekunder 0,68%

dan sektor tertier 0,28%.

Selain kegiatan perindustrian, sumber perekonomian potensial

di Kabupaten Kubu Raya adalah kegiatan pergadangan.

Perdagangan yang paling dominan adalah perdagangan hasil bumi

masyarakat setempat. Untuk menunjang kegiatan perdagangan

tersebut, diperlukan sarana berupa pasar sebagai tempat

pengumpul berbagai hasil bumi tersebut. Pembangunan pasar

menjadi suatu hal yang penting seiring perkembangan

pembangunan pemukiman dan pergerakan pembangunan di

Kabupaten Kubu Raya.

Sektor lainnya yang cukup potensial dan bisa menjadi

pendorong perekonomian Kabupaten Kubu Raya adalah koperasi.

Pada tahun 2006 di Kubu Raya terdapat 75 koperasi yang terdiri

dari 37 KUD dan sisanya 38 buah koperasi non KUD.

D. SOSIAL BUDAYA

1. Agama dan Budaya

Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang terdiri dari

berbagai multi etnis. keragaman budaya dan agama ini memperkaya

Kabupaten Kubu Raya dan menjadi suatu keunikan tersendiri

sebagaimana daerah-daerah lainnya di Propinsi Kalimantan Barat.

Etnis yang tersebut antara lain adalah Melayu, Dayak, Jawa,

Page 8: BAB  II.docx

10

Madura, Bugis dan etnis Cina dengan latar budaya yang beraneka

ragam.

Berbagai adat istiadat sebagai keragaman budaya suku

menjadi suatu potensi tersendiri di Kubu Raya. Etnis Melayu dengan

budaya Robo’-Robo’-nya, etnis China dengan budaya kesenian Naga-

nya, etnis Dayak dengan budaya Naik Dango-nya dan etnis Jawa

dengan budaya sedekah bumi-nya. Kebiasaan masing-masing suku

dengan adat istiadatnya juga mewarnai kehidupan sehari-hari

penduduk di Kabupaten Kubu Raya.

2. Pendidikan

Berdasarkan jenjang pendidikan penduduk per-Kecamatan di

Kabupaten Kubu Raya terlihat bahwa sebagian besar penduduknya

mempunyai latar belakang pendidikan setingkat SD/sederajat,

diikuti oleh lulusan SMP dan SMA/SMK. Jumlah sarana pendidikan

di Kabupaten Kubu Raya secara keseluruhan berjumlah 530 unit

yang terdiri SD/MI 452 unit, SMP 57 unit dan SMU/SMK 21 unit.

Persebaran sarana pendidikan sebagian besar berada di Kecamatan

Sungai Raya, dan yang paling sedikit memiliki sarana pendidikan

adalah kecamatan Terentang (Bappeda Kubu Raya, 2009).

3. Mata Pencarian

Sebagian besar penduduk Kabupaten Kubu Raya

mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencariannya.

Kabupaten Kubu Raya dengan Luas sekitar 6.985,20 Km2,

mempunyai berbagai potensi sumber daya alam yang berupa lahan

untuk pengembangan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,

Page 9: BAB  II.docx

11

Peternakan dan Perikanan serta dalam bentuk potensi bahan

tambang dan sumber daya energi. Selain sektor Pertanian yang

menjadi Primadona, sektor Perikanan memiliki potensi yang dapat

diandalkan yang didominasi oleh perikanan laut mengingat

Kabupaten Kubu Raya memiliki Luas laut yang memadai yaitu luas

sekitar 1.630,68 Km2 dan luas perairan umum sekitar 760 Km2.

Pertanian di Kabupaten Kubu Raya baik pertanian lahan

kering maupun lahan basah sangat potensial, terdapat beberapa

komoditas yang dibudidayakan yaitu: padi, jagung, ubi, kedelai,

kacang tanah serta sayur dan buah-buahan. Daerah-daerah sentra

penghasil komoditas tersebut antara lain adalah Kecamatan Sungai

Kakap, Terentang, Batu Ampar, Rasau Jaya dan Teluk Pakedai.

Bahkan daerah-daerah ini merupakan daerah yang terkenal di

Kalimantan Barat sebagai sentra pertanian dengan produksi

pertanian yang cukup besar. Bahkan untuk Kecamatan Sungai

Kakap telah diusulkan menjadi Kawasan Usaha Agropolitan Terpadu

(KUAT) dan juga kecamatan Rasau Jaya sebagai Kota Mandiri

Terpadu (KTM), dengan basis industri pertanian, peternakan dan

perikanan dengan daya dukung lahan yang memadai.

4. Kemiskinan

Jumlah Rumah Tangga Miskin Tahun 2008 di Kabupaten Kubu

Raya menurut data Bappeda Kubu Raya tahun 2009 mencapai

49.283 Rumah Tangga. Sedangkan jumlah Penduduk Miskin Tahun

2008 mencapai 220.900 jiwa (45,9%) dari Jumlah Penduduk

Keseluruhan, yang meliputi 115.605 jiwa yang sudah lengkap

dengan nama anggota keluarga dan sisanya sebanyak 105.295 jiwa

yang belum lengkap dengan nama anggota keluarga. Jumlah

Page 10: BAB  II.docx

12

penduduk miskin di Kabupaten Kubu Raya diprediksi akan semakin

meningkat sebagai akibat inflasi dan pengaruh eksternal yang

berdampak pada perekonomian daerah (Bappeda Kubu Raya, 2009).

E. LINGKUNGAN

Menurut Bloom, lingkungan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan selain perilaku,

pelayanan kesehatan serta keturunan. Berbagai macam masalah

kesehatan serta penyakit dapat timbul akibat kondisi lingkungan

yang tidak sehat. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tinggi

menyebabkan terjadinya perubahan dan pencemaran lingkungan

yang berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan.

Kabupaten Kubu Raya sebagai kabupaten baru, mulai

mengembangkan wilayahnya dimana tidak terlepas dari

permasalahan lingkungan. Hal ini disebabkan karena kondisi

lingkungan hidup di suatu wilayah tidak dapat terlepas dari aktivitas

masyarakat di wilayah tersebut. Pembangunan diberbagai sektor

seperti pertanian, pertambangan, perternakan dan sektor lain tidak

terlepas dari permaalahan lingkungan.

Kabupaten Kubu Raya sebagai suatu kabupaten baru masih

terus mencari formula pelaksanaan pembangunan yang tepat

dengan tidak mengabaikan unsur kelestarian lingkungan hidupnya.

Sejak tahun 2008, saat penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kubu Raya disusun, pemrintah daerah telah melakukan

Kajian Strategis Lingkungan Hidup untuk dokumen perencanaan

tersebut. Diharapkan perencanaan yang dilakukan dapat

mengedepankan faktor keberlajutan lingkungan hidup di daerah ini.

Aktivitas yang paling berpengaruh terhadap pencemaran

sungai di wilayah Kalimantan Barat secara umum adalah kegiatan

Page 11: BAB  II.docx

13

industri dan penambangan emas liar yang banyak dilakukan

masyarakat di daerah hulu sungai Kapuas. Saat ini tercatat panjang

sungai yang tercemar sudah mencapai 37,5 Km. Selain masalah

pencemaran sungai, Kabupaten Kubu Raya juga menghadapi

masalah pencemaran udara karena adanya kebakaran hutan akibat

pembersihan lahan (land clearing).

Masalah sampah, sanitasi dan air bersih juga menjadi isu

lingkungan hidup yang menarik. Sampai saat ini Kabupaten Kubu

Raya belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang

memadai. Sedangkan tingkat pelayanan sanitasi dan air bersih juga

masih sangat rendah. Tingkat pelayanan sanitasi hanya meliputi

25% penduduk sedangkan pelayanan air bersih mencapai 35,23%

namun hanya di daerah perkotaan (Bappeda KKR, 2009).