Bab II Wanus

39
BAB II BAB II WAWASAN NUSANTARA WAWASAN NUSANTARA A. PENGERTIAN WANAS DAN WANUS A. PENGERTIAN WANAS DAN WANUS B. TIGA KESADARAN B. TIGA KESADARAN C. HAKIKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN, C. HAKIKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN, ASAS, DAN ARAH PANDANG ASAS, DAN ARAH PANDANG D. CARA BERPIKIR SISTEMATIS D. CARA BERPIKIR SISTEMATIS E. LATAR BELAKANG WANUS E. LATAR BELAKANG WANUS F. F. KONSEP DASAR WANUS KONSEP DASAR WANUS G. G. IMPLEMENTASI WANUS IMPLEMENTASI WANUS H. TANTANGAN IMPLEMENTASI H. TANTANGAN IMPLEMENTASI I. FAKTOR DOMINAN I. FAKTOR DOMINAN

description

none

Transcript of Bab II Wanus

Page 1: Bab II Wanus

BAB IIBAB II WAWASAN NUSANTARA WAWASAN NUSANTARA

• A. PENGERTIAN WANAS DAN WANUSA. PENGERTIAN WANAS DAN WANUS

• B. TIGA KESADARANB. TIGA KESADARAN

• C. HAKIKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN, C. HAKIKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN,

ASAS, DAN ARAH PANDANGASAS, DAN ARAH PANDANG

• D. CARA BERPIKIR SISTEMATISD. CARA BERPIKIR SISTEMATIS

• E. LATAR BELAKANG WANUSE. LATAR BELAKANG WANUS

• F. F. KONSEP DASAR WANUSKONSEP DASAR WANUS

• G. G. IMPLEMENTASI WANUSIMPLEMENTASI WANUS

• H. TANTANGAN IMPLEMENTASIH. TANTANGAN IMPLEMENTASI

• I. FAKTOR DOMINANI. FAKTOR DOMINAN

Page 2: Bab II Wanus

A. Pengertian Wanas dan A. Pengertian Wanas dan WanusWanus

• WanasWanas Cara pandangCara pandang suatu bs yg perwujudannya suatu bs yg perwujudannya ditentukan oleh dialog dinamis bs tsb ditentukan oleh dialog dinamis bs tsb dgdg lingkungan sepanjang sejarahnyalingkungan sepanjang sejarahnya, , dg kondg kon disi objektif geografisdisi objektif geografis, , dg kondisi subjek-dg kondisi subjek- tif kebudayaantif kebudayaan, , dan dg idealitas yg dijadidan dg idealitas yg dijadi kan aspirasi bs tsb,kan aspirasi bs tsb, yg semua itu menji-yg semua itu menji- wai bs tsb dlm tindak kebijakannya gunawai bs tsb dlm tindak kebijakannya guna mencapai tunasmencapai tunas

Page 3: Bab II Wanus

WANASWANAS(format lain)(format lain)

LSSLSS

GEOGEO

WANASWANAS KBJKNKBJKN TUNAS TUNAS

KBDYKBDY

IDEAIDEA

Page 4: Bab II Wanus

WanusWanus(Pengertian)(Pengertian)

• Cara pandangCara pandang bs Indonesia tentang bs Indonesia tentang diri diri dan lingkungannyadan lingkungannya berdasar ide nasional- berdasar ide nasional-

nya (Pancasila) yg merupakan aspirasi bsnya (Pancasila) yg merupakan aspirasi bs Indonesia, serta menjiwai tata hidup dan Indonesia, serta menjiwai tata hidup dan tindakan kebijakannya dlm mencapai tindakan kebijakannya dlm mencapai

tunastunas

(Penjelasan Psikologi dan Filsafat)(Penjelasan Psikologi dan Filsafat)

Page 5: Bab II Wanus

B. TIGA KESADARANB. TIGA KESADARAN

• 1. Ruang hidup (Lebensraum) dan Waktu1. Ruang hidup (Lebensraum) dan Waktu

• 2. Milik2. Milik

• 3. Kawan dan Lawan3. Kawan dan Lawan

Page 6: Bab II Wanus

C. Hakikat, Kedudukan, Fungsi, C. Hakikat, Kedudukan, Fungsi, Tujuan, Asas, dan Arah Tujuan, Asas, dan Arah Pandang Pandang 1. HAKIKAT1. HAKIKAT

Persatuan-KesatuanPersatuan-Kesatuan

(Keutuhan Bangsa)(Keutuhan Bangsa)

2.2. KEDUDUKAN KEDUDUKAN

sebagai landasan Visional bangsasebagai landasan Visional bangsa

(tampak pada Struktur Pemikiran bs IND)(tampak pada Struktur Pemikiran bs IND)

Page 7: Bab II Wanus

Struktur PemikiranStruktur Pemikiran

PS PS * * Land. IdealLand. Ideal

UUD * UUD * Land. KonstitusionalLand. Konstitusional

WANUSWANUS * * Land. VisionalLand. Visional

TANAS * TANAS * Land. Konsepsional Land. Konsepsional

GBHN * GBHN * Land. OperasionalLand. Operasional

Page 8: Bab II Wanus

3. Fungsi Wanus3. Fungsi Wanus Pedoman & rambu-rambu dlm pembuatan Pedoman & rambu-rambu dlm pembuatan kebijakan dr kebijakan dr atas sampai bawah dlm hidup bermasy, bs, neg atas sampai bawah dlm hidup bermasy, bs, neg

4. Tujuan Wanus4. Tujuan WanusMewujudkan nasionalisme yg tinggi di semua aspek Mewujudkan nasionalisme yg tinggi di semua aspek kehidupan untuk mencapai Tunaskehidupan untuk mencapai Tunas

5. Asas Wanus5. Asas WanusKepentingan yg samaKepentingan yg samaKeadilanKeadilanKejujuranKejujuranSolidaritasSolidaritasKerjasamaKerjasamaKesetiaan thd kesepakatan bersamaKesetiaan thd kesepakatan bersama

Page 9: Bab II Wanus

• 6. Arah pandang Wanus6. Arah pandang Wanus

ke dalamke dalam : persatuan-kesatuan: persatuan-kesatuan

(keutuhan bangsa)(keutuhan bangsa)

keluar keluar : terjaminnya kepentingan: terjaminnya kepentingan

nasional dlm hubungan an-nasional dlm hubungan an-

tar bangsa-negaratar bangsa-negara..

Page 10: Bab II Wanus

D. Cara berpikir sistematisD. Cara berpikir sistematis

* * Manusia makhluk berakal-berakhlakManusia makhluk berakal-berakhlak

* Manusia menyembah Tuhan, mengabdi kpd kehi-* Manusia menyembah Tuhan, mengabdi kpd kehi-

dupan masyarakat, dan mengelola alam bagi pe-dupan masyarakat, dan mengelola alam bagi pe-

ningkatan kehidupannyaningkatan kehidupannya

* Manusia bergerak dlm 2 (dua) bidang kegiatan:* Manusia bergerak dlm 2 (dua) bidang kegiatan:

universal filosofis (nilai = Das Sollen) dan kehidupan sosialuniversal filosofis (nilai = Das Sollen) dan kehidupan sosial

(fakta = Das Sein(fakta = Das Sein))

* * Muncul dorongan untuk tetap eksis sepanjang masaMuncul dorongan untuk tetap eksis sepanjang masa

* Dibutuhkan pand. yg sama dari warga bs. agar eksistensi-* Dibutuhkan pand. yg sama dari warga bs. agar eksistensi-

nya dpt terpelihara terus menerus nya dpt terpelihara terus menerus (Kesimpulan)(Kesimpulan)

Page 11: Bab II Wanus

E. Latar Belakang WanusE. Latar Belakang Wanus1. Lingkungan Sepanjang Sejarah1. Lingkungan Sepanjang Sejarah

a).Pangkal Tolak : a).Pangkal Tolak : ArchipelagoArchipelago

Kesatuan utuh wilayah yg batas-batasnya ditentukan olehKesatuan utuh wilayah yg batas-batasnya ditentukan oleh

laut, dan di dlmnya terdapat pulau-pulau serta gugusan pu-laut, dan di dlmnya terdapat pulau-pulau serta gugusan pu-

lau lau ATAU ATAU

Gugusan pulau dg perairan di antaranya sbg kesatuanGugusan pulau dg perairan di antaranya sbg kesatuan

utuh, dg unsur air sbgutuh, dg unsur air sbg penghubungpenghubung

Page 12: Bab II Wanus

b). b). UUD 1945UUD 1945

Tak ada ketentuan batas wilayahTak ada ketentuan batas wilayah

c). c). Ordonansi (1939 – 1951)Ordonansi (1939 – 1951)

Tiga (3) mil laut, pantai alamiahTiga (3) mil laut, pantai alamiah

Garis air terendah (garis dasar)Garis air terendah (garis dasar)

Masing-masing pulauMasing-masing pulau

IND, sbg negara berdaulat, tak berdaulat penuhIND, sbg negara berdaulat, tak berdaulat penuh

Page 13: Bab II Wanus

d). d). Deklarasi Djuanda (Wanus): 1957 – 1982Deklarasi Djuanda (Wanus): 1957 – 1982

Dua belas (12) mil laut, pantai alamiahDua belas (12) mil laut, pantai alamiah

Garis air terendah (garis dasar)Garis air terendah (garis dasar)

Pulau terluarPulau terluar

(Teori antar titik / Teori titik ke titik / the point(Teori antar titik / Teori titik ke titik / the point

to point theoryto point theory))

Perjuangan selama 25 tahunPerjuangan selama 25 tahun

Page 14: Bab II Wanus

e). Deklarasi Djuanda tidak sertamerta e). Deklarasi Djuanda tidak sertamerta diterima diterima Dunia Internasional, sebab Dunia Internasional, sebab

• 1. Teori1. Teori Res NulliusRes Nullius : Laut tak ada yg punya, neg boleh : Laut tak ada yg punya, neg boleh

mengklaim laut mengklaim laut Res CommunisRes Communis : Laut milik masy. dunia, neg tak boleh : Laut milik masy. dunia, neg tak boleh

mengklaim lautmengklaim laut 2. Legal2. Legal Paham archipelago baru dikenal (belum ada dasar hu-Paham archipelago baru dikenal (belum ada dasar hu-

kumnya, shg ditolak pd konferensi HLI th 1958kumnya, shg ditolak pd konferensi HLI th 1958 3. Kepentingan NB (AL) untuk lewat selat/laut yg dalam3. Kepentingan NB (AL) untuk lewat selat/laut yg dalam

- - SLOC (Sea Line of Communication) : Garis yg meng-SLOC (Sea Line of Communication) : Garis yg meng-hubungkan titik-titik pangkalan angkatan lauthubungkan titik-titik pangkalan angkatan laut

Page 15: Bab II Wanus

• Perpu No. 4 / 1960 : tentang Perpu No. 4 / 1960 : tentang INNOCENT PASSAGEINNOCENT PASSAGE (IP) (IP) ( Pelaksanaan IP : PP. No. 8 / 1962)( Pelaksanaan IP : PP. No. 8 / 1962)

=) =) Dasar FilsafatDasar Filsafat : Hak pakai (: Hak pakai (jw: jw: gaduh) - Fungsi gaduh) - Fungsi sososialsial Ide sejarahIde sejarah : Nabi Musa – Firaun: Nabi Musa – Firaun Syarat-syaratSyarat-syarat : Ijin, di atas air, damai: Ijin, di atas air, damai Sifat internasionalSifat internasional : Titik (bukan garis): Titik (bukan garis) Bentuk – wujudBentuk – wujud : Alur Laut Kepulauan Indonesia: Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)(ALKI)

o) o) Diselesaikan denganDiselesaikan dengan

Page 16: Bab II Wanus

f) Landas kontinenf) Landas kontinen : 350 mil (1969): 350 mil (1969)

g) ZEEIg) ZEEI : 200 mil (1980): 200 mil (1980)

• CTT :CTT :

- Dihargai Tradisional Fising Line (TFL)- Dihargai Tradisional Fising Line (TFL)

- Jika klaim 12 mil saling silang, diambil TITIK TENGAH- Jika klaim 12 mil saling silang, diambil TITIK TENGAH

DaratDarat Res NulliusRes Nullius Res CommunisRes Communis

12 BLT12 BLT 200 ZEEI200 ZEEI 350 BLK 350 BLK LautLaut

LepasLepas

LandasLandas

KontinenKontinen

Page 17: Bab II Wanus

F. UDARAF. UDARA

• =) =) TeoriTeori

Res NulliusRes Nullius : Teori Kedaulatan Udara : Teori Kedaulatan Udara Res CommunisRes Communis : Teori Udara Bebas : Teori Udara Bebas

=) =) Klaim INDKlaim IND : 36.000 km (1/5 jarak bumi-bulan) : 36.000 km (1/5 jarak bumi-bulan) : GSO (Geostasioner orbid): GSO (Geostasioner orbid) : Sistem Cerobong (ditarik vertikal : Sistem Cerobong (ditarik vertikal dari batas wilayah ke bawah & kedari batas wilayah ke bawah & ke

atas)atas)

Page 18: Bab II Wanus

2. Geografi2. Geografi

aa). ). GeopolitikGeopolitik

Geographical PoliticGeographical Politic Political GeographyPolitical Geography (x) (x)

b). b). Batasan UmumBatasan Umum

Politik yg tidak dapat dipisahkan dg persoalan Politik yg tidak dapat dipisahkan dg persoalan yg terjadi di bumi (Kebijakan yg diambil dlmyg terjadi di bumi (Kebijakan yg diambil dlm

konstalasi geografi)konstalasi geografi)

Page 19: Bab II Wanus

c) Batasan INDONESIAc) Batasan INDONESIA

Pengt ttg keadaan & sgl sesuatu yg berhubunganPengt ttg keadaan & sgl sesuatu yg berhubungan

dg konstalasi geografis suatu negara, dengan me-dg konstalasi geografis suatu negara, dengan me-

manfaatkan keuntungan letak geografi tsb, untuk manfaatkan keuntungan letak geografi tsb, untuk

kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasiokepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasio

nalnal, dan , dan penentuan kebijakan scr ilmiah berdasarpenentuan kebijakan scr ilmiah berdasar

realitas yg adarealitas yg ada, yang sesuai dengan cita-cita bang, yang sesuai dengan cita-cita bang

sa tsbsa tsb

Page 20: Bab II Wanus

d). Pandangan Pakar Geopolitikd). Pandangan Pakar Geopolitik

1.1. F. RatzelF. Ratzel=) Teori Organisme=) Teori Organisme

LebensraumLebensraum Hukum AlamHukum Alam

EkspansiEkspansi=) Ekspansi Darat & Laut (Infrastruktur Geopo=) Ekspansi Darat & Laut (Infrastruktur Geopo

litik)litik)=) Dilengkapai dg Suprastruktur Geopolitik: =) Dilengkapai dg Suprastruktur Geopolitik: KekuatanKekuatan

total yg mewadahi pertumbuhan kondisi geografitotal yg mewadahi pertumbuhan kondisi geografi

Page 21: Bab II Wanus

2.2. R. KjellenR. Kjellen

=) Negara =) Negara memang memang mrpk organisme hidup yg mrpk organisme hidup yg berinte- berinte- lektual lektual =) Di samping Geopolitik, bidang yg lain adalah=) Di samping Geopolitik, bidang yg lain adalah

EkopolitikEkopolitik DemopolitikDemopolitik

Sosial PolitikSosial Politik KratopolitikKratopolitik

=) Swasembada (kebudayaan & teknik), tak =) Swasembada (kebudayaan & teknik), tak tergantungtergantung luarluar=) Diarahkan : ke dalam : Persatuan-Kesatuan=) Diarahkan : ke dalam : Persatuan-Kesatuan ke luarke luar : batas ruang hdp yg lebih : batas ruang hdp yg lebih baikbaik

Page 22: Bab II Wanus

3. Karl Haushofer3. Karl Haushofer

• =) =) LebensraumLebensraum : : Hak bs atas ruang hidup berdasar Hak bs atas ruang hidup berdasar teoteo ri bhw negara adalah suatu organis-ri bhw negara adalah suatu organis-

me yg tunduk pd hukum biologime yg tunduk pd hukum biologi=) =) AutarkiAutarki : : Pemenuhan kebutuhan sendiriPemenuhan kebutuhan sendiri=) =) Pan-RegionPan-Region : : Pan AmerikaPan Amerika - Amerika srkt- Amerika srkt

Pan AsiaPan Asia - Jepang- Jepang Pan Eropa-AfrikaPan Eropa-Afrika - Jerman- Jerman Pan RusiaPan Rusia - Rusia- Rusia

=) =) Kekuatan Darat > LautKekuatan Darat > Laut : Ambil alih teori Heartland : Ambil alih teori Heartland (daerah jantung) dari Halford MacKinder(daerah jantung) dari Halford MacKinder =) =) Daerah PerbatasanDaerah Perbatasan : : tidak tetap (5)tidak tetap (5)

Page 23: Bab II Wanus

Kesimpulan: (untuk 3 pakar tsb)Kesimpulan: (untuk 3 pakar tsb)

• GeopolitikGeopolitik

Pengerahan kekuatan fisik suatu negara ke Pengerahan kekuatan fisik suatu negara ke daerah perbatasan untuk mendapatkan daerah perbatasan untuk mendapatkan ruang hidup yang lebih luas dan lebih baik ruang hidup yang lebih luas dan lebih baik dalam rangka mencapai tunasdalam rangka mencapai tunas

(Bandingkan dg pandangan IND)(Bandingkan dg pandangan IND)

Page 24: Bab II Wanus

CttCtt : Wawasan Kekuatan: Wawasan Kekuatan

=) Darat / Benua : Halford MacKinder (Teori =) Darat / Benua : Halford MacKinder (Teori Heartland)Heartland)

1. Daerah Jantung1. Daerah Jantung 2. Bulan Sabit Dalam2. Bulan Sabit Dalam 3. Bulan Sabit Luar3. Bulan Sabit Luar

=) Laut=) Laut : Alferd Thayer Mahan : Alferd Thayer Mahan 1. Letak Geografi1. Letak Geografi 2. Wujud Bumi2. Wujud Bumi 3. Luas Wilayah3. Luas Wilayah 4. Penduduk4. Penduduk 5. Watak Nasional5. Watak Nasional 6. Sifat Pemerintahan6. Sifat Pemerintahan

Page 25: Bab II Wanus

=) Udara : Giulio Douhet=) Udara : Giulio DouhetW.B. Mitchell, dllW.B. Mitchell, dll

Kekuatan udara sangat menentukan keberadaan Kekuatan udara sangat menentukan keberadaan negaranegara

=) Kombinasi=) Kombinasi : Nicholas J. Spykman (Teori : Nicholas J. Spykman (Teori Rimland=Dae-Rimland=Dae-

rah Batas)rah Batas)

1. Rimland1. Rimland 2. Daerah Jantung2. Daerah Jantung 3. Shore Continents and Islands3. Shore Continents and Islands 4. Oceanic Belt4. Oceanic Belt 5. New World5. New World

Page 26: Bab II Wanus

GEOSTRATEGIGEOSTRATEGI(Dari Geopolitik)(Dari Geopolitik)

=) =) Kebijakan pelaksanaan dlm menentukan tujuanKebijakan pelaksanaan dlm menentukan tujuan dan sarana, serta cara menggunakan sarana tsbdan sarana, serta cara menggunakan sarana tsb

guna mencapai tunas dg memanfaatkan konsta-guna mencapai tunas dg memanfaatkan konsta- lasi geografis negaralasi geografis negara

=) Geostrategi IND : Posisi Silang=) Geostrategi IND : Posisi Silang 1. Fisik Geografis (Antara dua1. Fisik Geografis (Antara dua

benua-samudra)benua-samudra) 2. Sosial (Antara utara dan se-2. Sosial (Antara utara dan se-

latan)latan) ... (bersambung)... (bersambung)

Page 27: Bab II Wanus

KATEGORIKATEGORI UTARA UTARA SELATAN SELATAN

DemografiDemografi Padat Padat Jarang JarangIdeologiIdeologi Komunis Komunis Liberal LiberalPolitikPolitik Dik. Proletariat Dem Dik. Proletariat Dem

ParlementerParlementerEkonomiEkonomi Terpusat Terpusat Kapitalis KapitalisSosialSosial Sosialisme Sosialisme Individualisme IndividualismeBudayaBudaya Timur Timur Barat BaratHankamHankam Kontinental Kontinental Maritim (BTS) Maritim (BTS)

=) =) SIKAP negara berdaulat (Jadi OBJEK lalin kekuatan &SIKAP negara berdaulat (Jadi OBJEK lalin kekuatan & pengaruh, ATAU memainkan sebagai SUBJEK)pengaruh, ATAU memainkan sebagai SUBJEK)

Page 28: Bab II Wanus

3. KEBUDAYAAN3. KEBUDAYAAN

Kebudayaan mempengaruhi wawasan:Kebudayaan mempengaruhi wawasan:

=) =) Budaya tercipta oleh faktor-faktor organobiologis, lingk. Budaya tercipta oleh faktor-faktor organobiologis, lingk.

alam, lingk. psikologis, dan lingk. sejarahalam, lingk. psikologis, dan lingk. sejarah

=) =) Budaya mrpk keseluruhan cara hidup masy. yg manifes-Budaya mrpk keseluruhan cara hidup masy. yg manifes-

tasinya tampak dlm tingkah laku (dan hasil tingkah lakutasinya tampak dlm tingkah laku (dan hasil tingkah laku

yg dipelajari)yg dipelajari),, (Wujud budaya: ide, perilaku, dan fisik)(Wujud budaya: ide, perilaku, dan fisik)..

=) Budaya mrpk warisan yg bersifat memaksa bagi masy. =) Budaya mrpk warisan yg bersifat memaksa bagi masy. ybs, dari generasi ke generasi, shg diterima lebih scr ybs, dari generasi ke generasi, shg diterima lebih scr

emosional (drpd rasional), dan mengikat scr kuat ke da-emosional (drpd rasional), dan mengikat scr kuat ke da-

lamlam

Page 29: Bab II Wanus

4. IDEALITAS : Paham Kekuasaan4. IDEALITAS : Paham Kekuasaan

IND : IND : KekuasaanKekuasaan adl amanah, adl amanah, untuk damai n untuk damai n merdekamerdeka Pand. Pakar ttg Kekuasaan Pand. Pakar ttg Kekuasaan (Bdk : Apa dan Untuk (Bdk : Apa dan Untuk

Apa?)Apa?)

1. Machiavelli (abad 17)1. Machiavelli (abad 17) The PrinceThe Prince : Menghalalkan sgl cara : Menghalalkan sgl cara

Devide et ImperaDevide et Impera Seperti binatang: Kuat-menangSeperti binatang: Kuat-menang

2. Napoleon Bonaparte (abad 18)2. Napoleon Bonaparte (abad 18) - - Mengimplementasikan ajaran Machiavelli scr Mengimplementasikan ajaran Machiavelli scr sistemasistema tis ajaran Machiavellitis ajaran Machiavelli

- Perang bersifat total, hrs dikerahkan sgl kekuatan- Perang bersifat total, hrs dikerahkan sgl kekuatan nasionalnasional

Page 30: Bab II Wanus

--Kekuatan politik hrs didukung kekuatan Kekuatan politik hrs didukung kekuatan logistik danlogistik dan ekonomi nas, kondisi sosbud (Iptek) demi ekonomi nas, kondisi sosbud (Iptek) demi terbentukterbentuk nya kekuatan hankam nya kekuatan hankam

3. Karl Von Clausewitz3. Karl Von Clausewitz

Buku : Vom Kriege : Tentara PerangBuku : Vom Kriege : Tentara Perang

Perang adalah kelanjutan dari politik dg cara lainPerang adalah kelanjutan dari politik dg cara lain (Pe-(Pe-

rang adalah sah untuk mencapai tunas)rang adalah sah untuk mencapai tunas)

Ctt :Ctt : Sekarang Perang adalah sarana/ alat dari Sekarang Perang adalah sarana/ alat dari politikpolitik

Page 31: Bab II Wanus

4.4. FEUERBACH dan F. HEGELFEUERBACH dan F. HEGEL

-) Materialsme Feuerbach & Dialektika (Teori Sintesis = -) Materialsme Feuerbach & Dialektika (Teori Sintesis = konflik) F. Hegel melahirkan Kapitalisme & Komunismekonflik) F. Hegel melahirkan Kapitalisme & Komunisme (dlm situasi pasar bebas, abad 17)(dlm situasi pasar bebas, abad 17) -) Pasar Bebas : Keberhasilan ekonomi negara ditentu--) Pasar Bebas : Keberhasilan ekonomi negara ditentu- kan oleh surplus perdagangannya (ekonominya), teru- kan oleh surplus perdagangannya (ekonominya), teru-

tama diukur dg EMAStama diukur dg EMAS. . (Memicu Kolonialisme – 3 G)(Memicu Kolonialisme – 3 G)

Page 32: Bab II Wanus

5. LENIN (Abad 19)5. LENIN (Abad 19)

• Memodifikasi ajaran Clausewitz (3)Memodifikasi ajaran Clausewitz (3)

• Perang adalah kelanjutan dari politik dengan Perang adalah kelanjutan dari politik dengan cara keke-cara keke-

rasan. Revolusi adalah sah untuk rasan. Revolusi adalah sah untuk mengkomuniskan duniamengkomuniskan dunia

Page 33: Bab II Wanus

F. KONSEP DASAR WANUSF. KONSEP DASAR WANUS

WadahWadah GeografiGeografi(Contour)(Contour)

KonsepKonsepDasarDasar

IsiIsi Sis. Konstitusi Sis. KonstitusiWanus Wanus (Content)(Content) (1)(1) Batiniah Batiniah

(Ideologi)(Ideologi)Konsep Konsep TatalakuTatalakuPelaksanaanPelaksanaan (Conduct)(Conduct) Lahiriah Lahiriah

(Manajemen)(Manajemen)

Page 34: Bab II Wanus

G. IMPLEMENTASI WANUSG. IMPLEMENTASI WANUS

=) =) Wanus tercermin dlm pola pikir, sikap, dan tindak yg Wanus tercermin dlm pola pikir, sikap, dan tindak yg mengutamakan kepentingan bs di atas kepentingan mengutamakan kepentingan bs di atas kepentingan pribadi dan golonganpribadi dan golongan

=) =) Empat bidang : PolitikEmpat bidang : Politik EkonomiEkonomi Sosial BudayaSosial Budaya HankamHankam

1. KESATUAN POLITIK1. KESATUAN POLITIK- Kebulatan wilayah nas. dg sgl isi & kekayaannya - Kebulatan wilayah nas. dg sgl isi & kekayaannya mrpk mrpk

satu kesatuan wilayah, wadah, dan menjadi modal-satu kesatuan wilayah, wadah, dan menjadi modal- milik bangsamilik bangsa

Page 35: Bab II Wanus

- PS mrpk satu-satunya ideologi bangsa- PS mrpk satu-satunya ideologi bangsa - Bangsa IND scr psikologis merasa satu, senasib, - Bangsa IND scr psikologis merasa satu, senasib, dan dan bertekad mencapai cita bangsa bertekad mencapai cita bangsa

- - Bhs daerah, agama, dan suku mrpk kesatuan bsBhs daerah, agama, dan suku mrpk kesatuan bs - - Seluruh nusantara mrpk satu kesatuan hukum nas, yg Seluruh nusantara mrpk satu kesatuan hukum nas, yg mengabdi kpd kepentingan nasionalmengabdi kpd kepentingan nasional

(Tercipta iklim penyelenggaraan negara yg sehat & di-(Tercipta iklim penyelenggaraan negara yg sehat & di- namis, dan terwujud dlm pemerintahan yg kuat, aspi-namis, dan terwujud dlm pemerintahan yg kuat, aspi-

ratif, terpercaya sbg penjelmaan kedaulatan rakyat)ratif, terpercaya sbg penjelmaan kedaulatan rakyat)

2. KESATUAN EKONOMI2. KESATUAN EKONOMIKekayaan neg baik potensial maupun efektif adalah mo-Kekayaan neg baik potensial maupun efektif adalah mo-dal-milik bersama. Kebutuhan hidup tersedia merata didal-milik bersama. Kebutuhan hidup tersedia merata diseluruh wilayahseluruh wilayah

Page 36: Bab II Wanus

- Tingkat perkembangan ekonomi serasi & - Tingkat perkembangan ekonomi serasi & seimbang diseimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas dae-khas dae- rah dlm pengembangan ekonominya rah dlm pengembangan ekonominya ( Tercipta tatanan ekonomi yg menjamin pemenuhan ( Tercipta tatanan ekonomi yg menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan & kemakmuran rak-dan peningkatan kesejahteraan & kemakmuran rak- yat scr merata dan adil )yat scr merata dan adil )

3. KESATUAN SOSIAL BUDAYA3. KESATUAN SOSIAL BUDAYA- - Masy IND adalah satu, kehidupan bs mrpk kehidupan Masy IND adalah satu, kehidupan bs mrpk kehidupan

yg serasi, selaras, dan seimbang dlm setiap tingkat yg serasi, selaras, dan seimbang dlm setiap tingkat ke-ke-

majuanmajuan- - Kebudayaan IND pd dasarnya adalah satu. Keragaman Kebudayaan IND pd dasarnya adalah satu. Keragaman budaya mrpk kekayaan budaya bangsa, menjadi budaya mrpk kekayaan budaya bangsa, menjadi modalmodal

bg pengembangan budaya bs, dan hasilnyabg pengembangan budaya bs, dan hasilnya dpt dinik-dpt dinik-

Page 37: Bab II Wanus

mati bersamamati bersama (Tercipta sikap lahir batin yg mengakui & (Tercipta sikap lahir batin yg mengakui & menghormatimenghormati sgl bentuk perbedaan sbg kenyataan hidup sgl bentuk perbedaan sbg kenyataan hidup sekaligussekaligus anugerah Tuhan)anugerah Tuhan)

4. KESATUAN HANKAM4. KESATUAN HANKAMAncaman thd satu daerah pada dasarnya mrpk Ancaman thd satu daerah pada dasarnya mrpk ancamanancamanthd seluruh bangsa-negarathd seluruh bangsa-negaraSetiap WNI mempunyai hak-kewajiban sama dlm Setiap WNI mempunyai hak-kewajiban sama dlm rangka bela negararangka bela negara

(Tercipta kesadaran bela negara berdasar cinta tanah (Tercipta kesadaran bela negara berdasar cinta tanah air)air)

Page 38: Bab II Wanus

H. TANTANGAN IMPLEMENTASIH. TANTANGAN IMPLEMENTASI

1. Pemberdayaan masyarakat1. Pemberdayaan masyarakat

2. Dunia tanpa batas2. Dunia tanpa batas

3. Era Baru Kapitalisme3. Era Baru Kapitalisme

4. Kesadaran warga negara. 4. Kesadaran warga negara.

Page 39: Bab II Wanus

I. FAKTOR DOMINANI. FAKTOR DOMINAN

- - Keteladanan Kepemimpinan nasionalKeteladanan Kepemimpinan nasional - - Pendidikan berkualitas & bermoral ke-bs-anPendidikan berkualitas & bermoral ke-bs-an - Media massa dg informasi & kesan positif- Media massa dg informasi & kesan positif - Keadilan dalam penegakkan hukum- Keadilan dalam penegakkan hukum

WANUS SELESAIWANUS SELESAI