BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

9
4 Chassis Otomotif BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sejarah Suspensi Dan Jenisnya 1. Sejarah Suspensi Hodrolik Pada tahun 1901, C. L. Horock membuat shock absorber pertama yang dimodernisasi dan dinamai “telescopic shock absorber”. Shock absorber yang dibuat pada saat ini masih berdasarkan konsep awal C. L. Horock. Tahun selanjutnya, hydraulic suspension mulai menarik perhatian para pembalap mobil, pembuat mobil balap, dan mekaniknya. Selama musim balap 1902/1903, hydraulic suspension digunakan secara luas. 2. Sejarah Suspensi Pneumatik Dari tahun 1909 hingga 1920-an, telah ada beberapa perkembangan dalam sistem suspense. Pada tahun 1932, Packard memperkenalkan sebuah shock absorber yang dapat diatur oleh pengemudinya. Lalu, perkembangan ini diikuti dengan mobil eksperimen Firestone, The Stout-Scarab, yang menggunakan sistem suspensi pneumatic yang terdiri atas empat buah rubber bellows, bukannya menggunakan pegas konvensional. Udara untuk sistem tersebut, berasal dari kompressor yang menempel pada setiap rubber bellows. Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto

description

chasis mobil

Transcript of BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

Page 1: BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

4

Chassis Otomotif

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sejarah Suspensi Dan Jenisnya

1. Sejarah Suspensi Hodrolik

Pada tahun 1901, C. L. Horock membuat shock absorber pertama

yang dimodernisasi dan dinamai “telescopic shock absorber”. Shock

absorber yang dibuat pada saat ini masih berdasarkan konsep awal C. L.

Horock. Tahun selanjutnya, hydraulic suspension mulai menarik perhatian

para pembalap mobil, pembuat mobil balap, dan mekaniknya. Selama

musim balap 1902/1903, hydraulic suspension digunakan secara luas.

2. Sejarah Suspensi Pneumatik

Dari tahun 1909 hingga 1920-an, telah ada beberapa

perkembangan dalam sistem suspense. Pada tahun 1932, Packard

memperkenalkan sebuah shock absorber yang dapat diatur oleh

pengemudinya. Lalu, perkembangan ini diikuti dengan mobil eksperimen

Firestone, The Stout-Scarab, yang menggunakan sistem suspensi

pneumatic yang terdiri atas empat buah rubber bellows, bukannya

menggunakan pegas konvensional. Udara untuk sistem tersebut, berasal

dari kompressor yang menempel pada setiap rubber bellows.

3. Sejarah Suspensi Hybrid

Beberapa peningkatan dilakukan terhadap shock absorber selama

beberapa tahun kedepan, tetapi penggunaannya secara umum masih

belum luas. Pada tahun 1908, Ford meluncurkan Model T dengan sistem

suspense hybrid yang terdiri atas leaf suspension dikombinasikan dengan

dua buah pegas yang ditanamkan pada as roda. Pada tahun yang sama,

warga Negara Perancis, M. Houdaille menciptakan suspense hybrid

pertama yang dapat diandalkan.

4. Sejarah Suspensi Modern

50 tahun selanjutnya, sistem suspense baru muncul, seperti sistem

Hidrolik Monroe, sistem suspense strut dan sebuah sistem pegas mandiri

Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto

Page 2: BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

5

Chassis Otomotif

yang digunakan General Motors, Hudson Motors, dan Chrysler. Lalu

secara bertahap, kebanyakan perusahaan pembuat mobil mulai bergantung

kepada sistem hidrolik dan teleskopik shock absorbers. Pada tahun 1982,

sistem suspense aktif telah dipatenkan, dan pada tahun 1985, Nissan

meluncurkan shock absorber yang dapat diatur secara elektronik yang

secara otomatis merespon pada kecepatan, gaya mengemudi, dan kondisi

jalanan.

5. Tipe dan Karakteristik Suspensi

Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.

a. Rigid suspension.

Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh

axle tunggal.

Gambar 1. Rigid suspension

b. Independent suspension. 

Gambar 2. Independent suspension

Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto

Page 3: BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

6

Chassis Otomotif

Pada suspensi model bebas (independent suspension),

masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas

(independen).

Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri

dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke

body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koii).

Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang

bus dan truck dan pada roda belakang mobil penumpang. Hal ini

karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi model

bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak

dihubungkan secara langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat

bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Biasanya

suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil

penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas

digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Perbedaan

besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan

dapat membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan

yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan.

Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan

berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk

mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang,

samping, secara berlebihan, atau merubah kemiringan roda, hal ini

akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah

suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan. Sebagai

contoh suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut dan tipe

double wishbone.

Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto

Page 4: BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

7

Chassis Otomotif

1. Tipe Macpeherson Strut

Gambar 3. Macpeherson Strut

Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. 

Konstruksi dari suspensi tipe strut adalah : lower arm, strut bar,

stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang pada

suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik

turun. Ujung lainnya dipasang ke steering knuckle arm melalui ball

joint. Sebagai bagian dari suspension linkage, shock absorber

berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat

kendaraan. Bagian atasnya dipasang pada fender apron melalui

bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut diikat dengan baut

pada steering knuckle

2. Tipe Macpherson Strut Dengan Lower Arm Berbentuk L

Gambar 4. Macpherson Strut dengan Lower Arm Berbentuk L

Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto

Page 5: BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

8

Chassis Otomotif

Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan

untuk menopang roda dan bodi kendaraan. Diantaranya adalah

bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada yang digunakan

pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda

depan. Lower arm bentuk L in! diikat pada body pada dua tempat

melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball joint.

Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun

arah depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.

3. Tipe Double Wishbone Dengan Pegas Koil

Gambar 5. Double Wishbone Dengan Pegas Koil

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda

depan mobil penumpang dan truck kecil. Konstruksinya adalah

roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan

lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua

arm tersebut di atas, steering knuckle dan frame. Salah satu ujung

arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan ujung

lainnya pada steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock

absorber diikat pada body atau frame, dan bagian bawahnya ke

lower arm. Pegas koil terletak diantara lower arm dan body.

Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto

Page 6: BAB II TUGAS CHASIS MOBIL

9

Chassis Otomotif

B. Pengertian Ball Joint

Gambar 6. Ball Joint

Ball Joint merupakan poros antara roda dan suspensi

mobil. Ball Joint memegang peran penting dalam kemudi

mobil dan suspensi yang aman. Jika terjadi masalah pada

Ball Joint, secepat mungkin diatasi dengan memperbaikinya

atau manggantinya. Ball joint adalah komponen suspensi yang

menghubungkan lower atau upper arm dengan knuckle arm . Ball joint ini

dapat berputar bebas mengikuti gerak knuckle arm yang naik atau turun,

akibat sentuhan roda pada permukaan jalan yang tidak rata. Sementara

knuckle arm Adalah komponen suspensi tempat roda depan dipasangkan.

Roda berputar pada poros spindle dari knuckle arm. Dan knuckle arm

dihubungkan juga ke lower arm melalui ball joint. Ball joint menerima

beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai

sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball

joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap

interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide

lithium base.

Laporan Observasi – Ichsan Rusdianto