Bab II Chasis

16
BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi. Dengan adanya sistim kenyamanan (Suspension sistem) paling tidak pengaruh gerakan-gerakan tersebut dapat diperkecil 1 . Fungsi suspensi adalah Agar ban selalu menyentuh permukaan jalan. (Untuk menjamin adanya kontrol arah kendaraan, untuk memungkinkan dilakukannya pengereman). 1 Prof. Nyoman I. Sutantra. Teknologi Otomotif. ( Surabaya: Guna Widya, 2010). Hal 381

Transcript of Bab II Chasis

Page 1: Bab II Chasis

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dasar Teori

Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus

diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan

akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu

sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan

goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi.

Dengan adanya sistim kenyamanan (Suspension sistem) paling tidak pengaruh

gerakan-gerakan tersebut dapat diperkecil1.

Fungsi suspensi adalah Agar ban selalu menyentuh permukaan jalan. (Untuk

menjamin adanya kontrol arah kendaraan, untuk memungkinkan dilakukannya

pengereman). Agar kendaraan tetap berjalan mulus bagaimanapun kondisi

permukaan jalan sehingga nyaman bagi penumpang atau beban. Untuk

memindahkan daya pengemudian dan pengereman dari roda ke chasis atau bodi.2

B. Jenis-Jenis Suspensi

Suspensi didesign (dirancang) berdasarkan rancangan kendaraan, jika

kendaraan itu dirancang untuk angkutan barang maka suspensi yang digunakan

adalah jenis suspensi yang lebih diutamakan kekuatannya. Sebaliknya jika

1 Prof. Nyoman I. Sutantra. Teknologi Otomotif. ( Surabaya: Guna Widya, 2010). Hal 3812 Drs. Boentarto. Cara Pemeriksaan Penyetelan dan Perawatan Chasis Mobil. (Yogyakarta: Andi Offset, 1992) hal 52

Page 2: Bab II Chasis

kendaraan itu dirancang sebagai kendaraan penumpang (passanger car) maka jenis

suspensi yang digunakan adalah lebih diutamakan kenyamanannya. Pada umumnya

sistim suspensi kendaraan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu :

1. Rigid Suspension

Rigid suspension lebih mengutamakan faktor kekuatan dibandingkan

factor kenyamanannya. Dengan demikian konstruksinya lebih sederhana dan

biaya produksi lebih murah. Umumnya digunakan pada kendaraan-kendaraan

angkutan. Rigid suspension mempunyai 2 model konstruksi yaitu :

a. Suspensi model rigid dengan pegas daun.

Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel antara

rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor

dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah.

Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan

ke rumah poros melalui pegas daun.

Gambar 2.1 : Rigid Suspension Pegas Daun3

3 Ibid, hal 53

Page 3: Bab II Chasis

b. Suspensi model rigid dengan pegas ulir.

Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan

menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping atau

tekanan samping. Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang,

harus dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.

Gambar 2.2 : Rigid Suspension Pegas Ulir4

2. Independent suspension

Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan

pegas daun digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan pada

mobil. Hal tersebut menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta

meningkatkan kualitas pengendaraan. Pada sistem suspensi independen, tiap

roda dihubungkan pada bodi oleh penghubung dan pegasnya sendiri, sehingga

gerakan tiap roda tidak berpengaruh terhadap gerakan roda lain. Suspensi

4 Ibid.

Page 4: Bab II Chasis

independen membantu menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang

bergelombang. Terdapat beberapa jenis independent suspension sbb :

Gambar 2.3 : Tipe Independent Suspension5

a. Suspensi wishbone pegas coil

Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara

lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upperarm).

Gambar 2.4 : Suspensi Wishbone Pegas Coil6

5 Ibid. hal 546 Ibid.

Page 5: Bab II Chasis

Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat cocok digunakan

untuk system suspensi roda depan.

2) Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah dipasangkan pada

knuckle kemudi menggunan sambungan peluru, sehingga

memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti

gerakan roda.

3) Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan

atas dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga

memungkinkan knucklekemudi dapat diarahkan.

b. Suspensi wishbone pegas torsi

Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang

dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka kendaraan.

Gambar 2.5 : Suspensi Wishbone Pegas Torsi7

7 Ibid. hal 55

Page 6: Bab II Chasis

Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak

menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi

depan

2) Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada

kerangka kendaraan , sedangkan ujung depannya dipasangkan pada

lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya dibuat

mati.

3) Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang

torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi

c. Suspensi Mac pherson

Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan dengan

shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower arm ) sebagai dudukan

komponennya. Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu

dengan lengan “melintang” dan lengan “L”

1) Suspensi mac pherson lengan “melintang”

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm)

berbentuk lurus , salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle

kemudi dengan sambungan peluru sedangkan ujung yang lain

dipasangkan pada kerangka kendaraan. Lengan melintang dan

kelengkapannya berfungsi meneruskan beban kendaraan keroda dan

Page 7: Bab II Chasis

mengontrol gerakan samping, lengan ini bersama-sama batang penahan

(strut bar ) berfungsi mencegah perubahan jejak roda-roda depan.

Gambar 2.6 : Suspensi Mac Pherson Lengan “Melintang”8

2). Suspensi mac pherson lengan “L”

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah ( lower arm )

berbentuk “L” yang digunakan pada roda sebagai penggerak ( front

wheel drive) dengan engine di depan (front engine), Lengan bawah “ L

“ mempunyai dua tempat pemasangan pada kerangka yang masing-

masing dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan dua tempat

pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah

samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu suspensi jenis ini tidak

memerlukan lagi batang penahan (sturt bar).

8 Ibid

Page 8: Bab II Chasis

Gambar 2.7 : Suspensi Mac Pherson Lengan “L”9

d. Konstruksi jenis suspensi independen Deapan dan belakang.

Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri

dipasangkan secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri bila

menerima kejutan dari permukaan jalan. Ada dua macam konstruksi

suspensi independent belakang yaitu : Suspensi mac pherson penggerak

roda depan dan suspensi mac pherson penggerak roda belakang.

1) Suspensi mac pherson penggerak roda depan.

Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan

Lengan penopang (strut bar).

9 Ibid. hal 56

Page 9: Bab II Chasis

Gambar 2.8 : Suspensi Mac Pherson Penggerak Roda Depan10

Suspensi ini mempunyai sifat :

a). Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka silang

kendaraan menggunakan bhusing karet sedangkan ujung yang

lainnya dipasangkan pada knuckle kemudi.

b). Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan

lengan control bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya

gaya lateral yang berlebihan.

2). Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi

10 Ibid. hal 57

Page 10: Bab II Chasis

Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku ( rigid) berbentuk “

U “ yang didalamnya dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara

puntiran saat terjadi gerakan roda.

Gambar 2.9 : Suspensi Mac Pherson dan Batang Torsi11

Suspensi ini mempunyai sifat :

a) Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif

sebagai suspensi.

b) Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi agar dapat

mengurangi roling bodi, hingga menghasilkan pengemudian yang

stabil.

c) Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspense diteruskan

kedalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat

11 ibid

Page 11: Bab II Chasis

menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan lengan-lengan

suspensi.

3) Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.

Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah

(lower arm) dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun

secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan. Suspensi

ini juga disebut aksel berayam.

Gambar 2.10 : Suspensi Mac Pherson penggerak Roda Belakang12

Suspensi ini mempunyai sifat :

a). Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun

bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.

b). Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang bodi kendaraan.

Berat bodi kendaraan dan komponen yang lain ditopang oleh pegas

suspensi.

c). Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrol atas dan

bawah juga lengan jejak.

12 ibid

Page 12: Bab II Chasis

d). Ujung lengan jejak, lengan kontrol atas dan kontrol bawah