BAB II TINJUAUAN PUSTAKA A. Singkongrepository.ump.ac.id/4062/3/ILHAM PUTRA KHOLIQ BAB II.pdf ·...
Transcript of BAB II TINJUAUAN PUSTAKA A. Singkongrepository.ump.ac.id/4062/3/ILHAM PUTRA KHOLIQ BAB II.pdf ·...
7
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
A. Singkong
1. Klasifikasi Tanaman
Singkong atau ubikayu (Manihot esculenta C.) merupakan salah satu
sumber karbohidrat lokal Indonesia yang menduduki urutan ketiga terbesar
setelah padi dan jagung. Tanaman ini merupakan bahan baku yang paling
potensial untuk diolah menjadi tepung (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2011). Dalam sistematika tanaman,
singkong termasuk kelas Dycotiledonae dan termasuk famili Euphorbiaceae
genus Manihot yang memiliki 7.200 spesies. Menurut Steenis et al., (2003)
singkong secara taksonomi diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae;
Divisi : Spermatophyta;
Sub Divisi : Angiospermae ;
Kelas : Dicotyledoneae;
Ordo : Euphorbiales;
Famili : Euphorbiaceae;
Genus : Manihot;
Spesies : Manihot esculenta C.
Singkong memiliki nama lain yaitu ubi kayu, ketela pohon, tela
kaspo atau kasape. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya dari
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
8
negara Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain Afrika,
Madagaskar, India dan Tiongkok. Menurut Rahmawati (2010) dalam Asro
(2016) singkong diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1852.
Singkong termasuk tanaman perdu beranting lunak atau getas
(mudah patah) singkong berbatang bulat dan bergerigi yang terbentuk dari
bekas pangkal tangkai daun. Bagian tengahnya bergabus. Tanaman singkong
memiliki tinggi batang 1 hingga 4 meter. Daunnya memiliki tangkai panjang
dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan. Tiap tangkai mempunyai
daun sekitar 3 hingga 8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau
atau merah. Singkong merupakan tanaman yang pemeliharaannya mudah dan
produktif (Salim, 2011). Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon adalah
tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros
serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata
udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk
pertumbuhan tanaman ubikayu kayu yang lebih baik, tanah dangkal dan padat
mempengaruhi bentuk dan ukuran umbi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon adalah jenis aluvial
latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol (Najiyati
dan Danarti, 1999).
Bagian dari tanaman singkong yang dapat dimanfaatkan adalah daun
dan akar-akar yang menebal membentuk umbi. Bagian umbi ini banyak
mengandung zat tepung atau pati. Umbi singkong merupakan akar pohon
dengan rata-rata panjang 50-80 cm tergantung dari varietasnya dan berwarna
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
9
putih kekuning-kuningan. Mutu singkong sangat dipengaruhi oleh jenis,
umur, tempat tumbuh, perawatan, dan pemupukan pada masa budi daya.
(Lidiasari, 2006).
Jenis singkong yang digunakan untuk produksi tepung mocaf
sebaiknya dipilih dari varietas unggul, yaitu memiliki kadar pati yang tinggi,
rendemen yang tinggi, kadar air rendah, kulit tipis dan mudah dikupas, warna
putih dan ukurannya tidak terlalu kecil. Pada dasarnya semua jenis singkong
dapat diolah dan diproduksi menjadi tepung mocaf, tetapi jenis singkong akan
berpengaruh pada mutu dan hasil produksi tepung mocaf (Salim, 2011).
2. Kandungan Kimia
Tanaman Singkong (Manihot esculenta) merupakan tanaman yang
memilki kandungan gizi yang cukup lengkap. Tingkat produksi serta sifat
fisik dan kimia singkong bervariasi berdasarkan tingkat kesuburan lokasi
penanaman singkong. Lokasi tanam dan umur panen yang berbeda
menghasilkan sifat fisik kimia yang berbeda. Secara umum kandungan zat
dalam tanaman Singkong ialah karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin C,
protein, zat besi dan vitamin B1 (Rumayar et al, 2012). Singkong
mengandung komposisi kimia yang terdiri dari kadar air 60%, pati 35%, serat
kasar 2,5%, kadar lemak 0,5% dan kadar abu 1% (Barrett dan Damardjati,
2015). Penelitian Winarno (1986), menyebutkan Kandungan pati yang
terdapat pada umbi singkong adalah sebesar 80%. Perbedaan kandungan pati
ini tergantung dari sudut pandang identifikasi penguraian dari struktur
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
10
perbandingan pati terhadap kandungan lainnya yang terdapat pada umbi
singkong.
Umbi singkong yang telah dipanen tidak dapat bertahan lama karena
adanya senyawa HCN yang menyebabkan dagingnya berwarna kehitaman.
Senyawa glikosida sianogenik pada umbi singkong mengalami proses
oksidasi oleh enzim linamarase maka akan dihasilkan glukosa dan asam
sianida (HCN) yang ditandai dengan bercak warna biru, akan menjadi toxic
(racun) bila dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm (Barrett dan
Damardjati, 2015). Singkong segar mengandung senyawa polifenol dan bila
terjadi oksidasi akan menyebabkan warna coklat (browning secara enzimatis)
oleh enzim fenolase, sehingga warna tepung kurang putih (Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2011). Berikut
merupakan kandungan zat gizi umbi singkong dan produk olahannya
dicantumkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi umbi singkong tiap 100 gram
Zat Gizi Umbi Singkong Putih Umbi Singkong Kuning
Kalori 146 kalori 157 kalori
Protein 1,20 g 0,80 g
Lemak 0,30 g 0,30 g
Karbohidrat 34,70 g 37,90 g
Mineral
Fosfor
Kalsium
Besi
40,00 mg
33,00 mg
0,70 mg
40,00 mg
33,00 mg
0,70 mg
Vitamin B1
Vitamin C
0,06 mg
30,00 mg
0,06 mg
30,00 mg
Kadar air 62,50 g 60,00 g
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI (1981)
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
11
B. Pati dan Pati Termodifikasi
1. Pati
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosida,
yang banyak terdapat pada tumbuhan terutama pada biji-bijian dan umbi-
umbian (Jane, 1995). Umumnya pati mengandung dua tipe polimer glukosa,
yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa dihubungkan melalui ikatan 1,4-α-
glikosida yang membentuk polimer dengan struktur rantai yang lurus,
sedangkan amilopektin memiliki bobot molekul yang lebih besar dengan
adanya ikatan 1,6-α-glikosida menyebabkan struktur rantai bercabang
(Fessenden dan Fessenden, 1991).
Zat pati terdiri dari butiran-butiran kecil yang disebut granula.
Granula diidentifikasi untuk menentukan karakteritik setiap jenis pati baik
bentuk, ukuran, permukaan serta letak hillus (Hodge, 1976). Pati tersusun
paling sedikit oleh tiga komponen utama yaitu amilosa, amilopektin dan
material antara seperti, protein dan lemak. Umumnya pati mengandung 15-
30% amilosa, 70-85% amilopektin dan 5-10% material antara Struktur dan
jenis material antara tiap sumber pati berbeda tergantung sifat-sifat botani
sumber pati tersebut (Greenwood and Munro, 1979).
Dalam keadaan murni granula pati berwarna putih, mengkilat, tidak
berbau dan tidak berasa, dimana secara mikroskopik granula pati dibentuk
oleh molekul-molekul yang membentuk lapisan tipis yang tersusun terpusat.
Granula pati bervariasi dalam bentuk dan ukuran, dimana ada yang berbentuk
bulat, oval, atau bentuk tak beraturan. Demikian juga ukurannya, mulai
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
12
kurang dari 1 mikron sampai 150 mikron ini tergantung sumber patinya
(Koswara, 2006) .
Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang
terdiri dari amilosa dan amilopektin. Amilopektin dan amilosa mempunyai
sifat fisik yang berbeda. Amilosa lebih mudah larut dalam air dibandingkan
amilopektin. Bila amilosa direaksikan dengan larutan iod akan membentuk
warna biru tua, sedangkan amilopektin akan membentuk warna merah
(Greenwood and Munro, 1979). Suatu karakteristik dari amilosa dalam suatu
larutan adalah kecenderungan membentuk koil yang sangat panjang dan
fleksibel yang selalu bergerak melingkar. Dalam masakan, amilosa
memberikan efek keras bagi pati (Young An, 2005). Struktur rantai amilosa
cenderung membentuk rantai yang linear seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Rumus Struktur Amilosa (Zulfikar, 2010)
Amilopektin seperti amilosa juga mempunyai ikatan α-(1,4) pada
rantai lurusnya, serta ikatan β-(1,6) pada titik percabangannya. Struktur rantai
amilopektin cenderung membentuk rantai yang bercabang seperti terlihat
pada Gambar 2. Ikatan percabangan tersebut berjumlah sekitar 4-5% dari
seluruh ikatan yang ada pada amilopektin. Biasanya amilopektin
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
13
mengandung 1000 atau lebih unit molekul glukosa untuk setiap rantai. Berat
molekul amilopektin glukosa untuk setiap rantai bervariasi tergantung pada
sumbernya. Amilopektin pada pati umbi-umbian mengandung sejumlah kecil
ester fosfat yang terikat pada atom karbon ke 6 dari cincin glukosa
(Koswara, 2006).
Gambar 2. Rumus Struktur Amilopektin (Zulfikar, 2010)
Pada produk makanan, amilopektin bersifat merangsang terjadinya
proses mekar (puffing) dimana produk makan yang berasal dari pati yang
kandungan amilopektinnya tinggi akan bersifat ringan, porus, garing dan
renyah. Kebalikannya pati dengan kandungan amilosa tinggi, cenderung
menghasilkan produk yang keras, pejal, karena proses mekarnya terjadi
secara terbatas (Young An, 2005).
2. Karakteristik Pati Singkong
Singkong adalah bahan yang memiliki kandungan pati tinggi.
Modifikasi bahan singkong dapat dilakukan secara kimiawi. Modifikasi pati
secara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan asam, oksidasi, cross-
linking, starch, esters, starch esters, dan kationik. Modifikasi secara kimiawi
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
14
dapat menyebabkan terjadinya cross-lingking sehingga dapat memperkuat
ikatan hidrogen dalam molekul pati (Salim, 2011).
Hidayat (2007) dalam Suriyani (2016) menyatakan bahwa pati
singkong dapat dihasilkan dengan melakukan proses ekstraksi dari ubi
singkong. Komposisi utama dari pati singkong umumnya terdiri dari amilosa,
amilopektin, dan sisanya komponen minor seperti air, abu, protein dan lemak.
Perbedaan rasio amilosa dan amilopektin dalam pati berpengaruh terhadap
sifat fisik dan kimia pati. Pati dengan kandungan amilosa tinggi, memiliki
kemampuan menyerap air dan mengembang lebih besar karena amilosa
memiliki kemampuan membentuk ikatan hidrogen yang lebih besar dari pada
amilopektin. Selain itu, pati dengan kandungan amilosa tinggi bersifat kurang
rekat dan kering, sedangkan pati yang mengandung amilopektin yang tinggi
bersifat rekat dan basah.
Granula pati singkong berukuran lebih besar (sekitar 20µm),
berbentuk agak polygonal bulat dan pada salah satu bagian ujungnya
berbentuk kerucut. Pati singkong akan tergelatinisasi pada suhu 52-64°C.
Rasio kadar amilosa dan amilopektin pada pati ini adalah 17% : 83%
(Winarno, 1991). Menurut Murphy (2000) dalam Phillips dan Williams
(2000) ukuran granula pati singkong 4-35 µm, berbentuk oval, kerucut
dengan bagian atas terpotong, dan seperti kettle drum. Suhu gelatinisasi pada
62-73°C, sedangkan suhu pembentukan pasta pada 63°C.
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
15
3. Pati Termodifikasi
Menurut Heckman, (1977) pati termodifikasi adalah pati yang diberi
perlakuan tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan sifat yang lebih baik
untuk memperbaiki sifat sebelumnya ataupun mengubah sifat lainnya.
Perlakuan terhadap pati akan menghasilkan gugus kimia baru dan struktur
molekul pati. Modifikasi pati dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
fisika dan kimia.
Pati yang dimodifikasi secara fisika dinamakan pati pragelatinisasi.
Pati pragelatinisasi adalah pati yang telah mengalami gelatinasi dengan
memanaskan pati di atas suhu gelatinisasinya kemudian dikeringkan.
Pemanasan pasta pati dalam air akan menyebabkan molekul air di sekitar
granula memutuskan ikatan hidrogen dan masuk ke dalam granula sehingga
akan mengembang secara irreversible, proses ini dinamakan gelatinisasi.
Amilopektin akan tetap berada di dalam granula, sedangkan amilosa akan
dilepas ke dalam larutan membentuk matriks intergranular sehingga terjadi
peningkatan viskositas (Wurzburg, 1989).
Menurut Johnson (1979), Pati yang dimodifikasi secara kimia
ditujukan untuk pati yang disesuaikan untuk aplikasi pati agar menjadi lebih
hidrofilik ataupun lebih tahan terhadap kerusakan terhadap pemanasan.
Modifikasi secara kimia yang sering dijumpai dalam industri adalah:
a. Degradasi dengan asam atau basa, pemecahan pati menjadi molekul lebih
sederhana (glukosa, maltosa dan dekstrin) dengan penambahan bahan
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
16
kimia berupa asam karboksilat maupun garam dari asam kuat atau asam
lemah.
b. Reduksi dan oksidasi untuk memodifikasi pati menjadi alkohol (sorbitol
dan manitol). Reduksi biasanya melibatkan hidrogen dari katalis Raney-
Nickel.
c. Esterifikasi dengan menggunakan asam anorganik (hanya asam fosfat)
ataupun asam-asam organik.
d. Asetilasi, modifikasi pati melalui proses reaksi yang bersifat reversible
dengan gugus hidroksil untuk menghasilkan hemiasetal dan aldehid.
C. Fermentasi
Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan
mikrobiologi industri. Arti fermentasi pada bidang biokimia dihubungkan
dengan pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Pada bidang
mikrobiologi industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang
menggambarkan setiap proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan
mikroorganisme (Suprihatin, 2010).
Suprihatin (2010) menyatakan bahwa fermentasi bahan pangan adalah
sebagai hasil kegiatan beberapa jenis mikroorganisme baik bakteri, khamir, dan
kapang. Mikroorganisme yang memfermentasi bahan pangan dapat
menghasilkan perubahan yang menguntungkan (produk-produk fermentasi yang
diinginkan) dan perubahan yang merugikan (kerusakan bahan pangan). Dari
mikroorganisme yang memfermentasi bahan pangan, yang paling penting adalah
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
17
bakteri pembentuk asam laktat, asam asetat, dan beberapa jenis khamir penghasil
alkohol. Menurut Suprihatin (2010) Jenis-jenis mikroorganisme yang berperan
dalam teknologi fermentasi adalah :
1. Bakteri Asam Laktat.
Dari kelompok ini termasuk bakteri yang menghasilkan sejumlah
besar asam laktat sebagai hasil akhir dari metabolisme gula (karbohidrat).
Asam laktat yang dihasilkan dengan cara tersebut akan menurunkan nilai pH
dari lingkungan pertumbuhannya dan menimbulkan rasa asam. Ini juga
menghambat pertumbuhan dari beberapa jenis mikroorganisme lainnya. Dua
kelompok kecil mikroorganisme dikenal dari kelompok ini yaitu organisme-
organisme yang bersifat homofermentative dan heterofermentative.
Jenis-jenis homofermentatif yang terpenting hanya menghasilkan
asam laktat dari metabolisme gula, sedangkan jenis-jenis heterofermentatif
menghasilkan karbondioksida dan sedikit asam-asam volatil lainnya, alkohol,
dan ester disamping asam laktat. Beberapa jenis yang penting dalam
kelompok ini:
a. Streptococcus thermophilus, Streptococcus lactis dan Streptococcus
cremoris. Semuanya ini adalah bakteri gram positif, berbentuk bulat
(coccus) yang terdapat sebagai rantai dan semuanya mempunyai nilai
ekonomis penting dalam industri susu.
b. Pediococcus cerevisae. Bakteri ini adalah gram positif berbentuk bulat,
khususnya terdapat berpasangan atau berempat (tetrads). Walaupun jenis
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
18
ini tercatat sebagai perusak bir dan anggur, bakteri ini berperan penting
dalam fermentasi daging dan sayuran.
c. Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextranicum. Bakteri ini adalah
gram positif berbentuk bulat yang terdapat secara berpasangan atau rantai
pendek. Bakteri-bakteri ini berperanan dalam perusakan larutan gula
dengan produksi pertumbuhan dekstran berlendir. Walaupun demikian,
bakteri-bakteri ini merupakan jenis yang penting dalam permulaan
fermentasi sayuran dan juga ditemukan dalam sari buah, anggur, dan
bahan pangan lainnya.
d. Lactobacillus lactis, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus,
Lactobacillus plantarum, Lactobacillus delbrueckii. Organisme-
organisme ini adalah bakteri berbentuk batang, gram positif dan sering
berbentuk pasangan dan rantai dari sel-selnya. Jenis ini umumnya lebih
tahan terhadap keadaan asam dari pada jenis-jenis Pediococcus atau
Streptococcus dan oleh karenanya menjadi lebih banyak terdapat pada
tahapan terakhir dari fermentasi tipe asam laktat. Bakteri-bakteri ini
penting sekali dalam fermentasi susu dan sayuran.
2. Bakteri Asam Propionat
Jenis-jenis yang termasuk kelompok ini ditemukan dalam golongan
Propionibacterium, berbentuk batang dan merupakan gram positif. Bakteri
ini penting dalam fermentasi bahan pangan karena kemampuannya
memfermentasi karbohidrat dan juga asam laktat dan menghasilkan asam-
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
19
asam propionat, asetat, dan karbondioksida. Jenis-jenis ini penting dalam
fermentasi keju Swiss.
3. Bakteri Asam asetat
Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif dan ditemukan dalam
golongan Acetobacter sebagai contoh Acetobacter aceti. Metabolismenya
lebih bersifat aerobik (tidak seperti spesies tersebut di atas), tetapi peranannya
yang utama dalam fermentasi bahan pangan adalah kemampuannya dalam
mengoksidasi alkohol dan karbohidrat lainnya menjadi asam asetat dan
dipergunakan dalam pabrik cuka.
4. Khamir
Khamir sejak dulu berperan dalam fermentasi yang bersifat alkohol
dimana produk utama dari metabolismenya adalah etanol. Saccharomyces
cerevisiae adalah jenis yang utama yang berperan dalam produksi minuman
beralkohol seperti bir dan anggur dan juga digunakan untuk fermentasi
adonan dalam perusahaan roti.
5. Kapang
Kapang jenis-jenis tertentu digunakan dalam persiapan pembuatan
beberapa macam keju dan beberapa fermentasi bahan pangan Asia seperti
kecap dan tempe. Jenis-jenis yang termasuk golongan Aspergillus, Rhizopus,
dan Penicillium sangat penting dalam kegiatan tersebut. Ragi tempe yang
telah dikenal masyarakat saat ini adalah ragi bubuk buatan LIPI. Ragi tempe
bubuk yang sudah beredar, dibuat menggunakan Rhizopus sebagai kapang
utamanya. Kapang Rhizopus dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
20
inokulum tempe dalam bentuk tepung dan menghasilkan tempe yang
berkualitas untuk skala laboratorium. Miselium Rhizopus lebih panjang
ukurannya, sehingga tempe yang dihasilkan tampak lebih padat, pertumbuhan
kapang lebih baik, dan nilai nutrisi tempe meningkat. Kapang Rhizopus
oryzae juga dapat mengubah aroma langu kedelai menjadi aroma khas tempe
(Sukardi et al., 2008). Menurut Sarwono (2008) penggunaan Rhizopus pada
pembutan tempe mampu meningkatkan kadar protein tempe menjadi 19,5 %,
lemak 4 %, Karbohidrat 9,4%, dan vitamin B12 serta kandungan protein yang
meningkat juga mengandung 8 asam amino esensial
Dalam proses fermentasi, mikroorganisme harus mempunyai tiga
karakteristik penting yaitu:
a. Mikroorganisme harus mampu tumbuh dengan cepat dalam suatu substrat
dan lingkungan yang cocok untuk memperbanyak diri.
b. Mikroorganisme harus memiliki kemampuan untuk mengatur ketahanan
fisiologi dan memilki enzim-enzim esensial yang mudah dan banyak
supaya perubahan perubahan kimia yang dikehendaki dapat terjadi.
c. Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan harus sesuai
supaya produksi maksimum.
Berdasarkan sumber mikroorganisme, proses fermentasi dibagi dua
yaitu fermentasi spontan dan tidak spontan. Fermentasi spontan adalah
fermentasi bahan pangan dimana dalam pembuatannya tidak ditambahkan
mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi, tetapi mikroorganisme yang
berperan aktif dalam proses fermentasi berkembang baik secara spontan karena
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
21
lingkungan hidupnya dibuat sesuai untuk pertumbuhannya, dimana aktivitas dan
pertumbuhan bakteri asam laktat dirangsang karena adanya garam, contohnya
pada pembuatan sayur asin. Fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang
terjadi dalam bahan pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan
mikrorganisme dalam bentuk starter atau ragi, dimana mikroorganisme tersebut
akan tumbuh dan berkembangbiak secara aktif merubah bahan yang
difermentasi menjadi produk yang diinginkan, contohnya pada pembuatan
tempe dan oncom (Suprihatin , 2010).
D. Tepung Mocaf
Prinsip pembuatan tepung mocaf adalah memodifikasi sel singkong
dengan cara fermentasi sehingga menyebabkan perubahan karakteristik yang
dihasilkan berupa naiknya viskositas (daya rekat), kemampuan gelasi, daya
rehidrasi dan solubility (kemampuan melarut) sehingga memiliki tekstur yang
lebih baik dibandingkan tepung tapioka atau tepung singkong biasa, Demikian
pula cita rasa mocaf menjadi netral karena menutupi citra rasa singkong sampai
70%. Singkong merupakan komoditi pertanian yang memiliki kadar pati tinggi.
Singkong sebagai bahan baku pembuatan tepung mocaf dalam prosesnya perlu
dimodifikasi terlebih dahulu untuk menghasilkan produk tepung cassava
termodifikasi yang memiliki karakteristik lebih baik (Nugraheni et al., 2015).
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
22
Tabel 2. Syarat mutu tepung mocaf (SNI 7622-2011)
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan
1.1 Bentuk - serbuk halus
1.2 Bau - normal
1.3 Warna - putih
2 Benda asing - tidak ada
3 Serangga dalam semua bentuk stadia
dan potongan-potongannya yang
tampak
- tidak ada
4 Kehalusan
4.1 Lolos ayakan 100 mesh (b/b) % min. 90
4.2 Lolos ayakan 80 mesh (b/b) % 100
5 Kadar Air (b/b % maks. 13
6 Abu (b/b)
% maks. 1,5
7 Serat kasar (b/b) % maks. 2,0
8 Derajat putih (MgO = 100) - min. 87
9 Belerang dioksida (SO2) µg/g negatif
10 Derajat asam mL
NaOH 1
N/100 g
maks 4.0
11 HCN mg/kg maks. 10
12 Cemaran logam
12.1 Kadmium (Cd) mg/kg maks. 0,2
12.2 Timbal (Pb) mg/kg maks. 0,3
12.3 Timah (Sn) mg/kg maks. 40,0
12.4 Merkuri (Hh) mg/kg maks. 0,05
13 Cemaran arsen (As) mg/kg maks. 0,5
14 Cemaran mikroba
14.1 Angka lempeng total (35 ºC, 48 jam) koloni/g maks. 1 x 105
14.2 Escherichia coli APM/g maks. 10
14.3 Bacillus cereus koloni/g <1 x 104
14.4 Kapang koloni/g maks. 1 x 104
Sumber : BSN (2011)
Proses produksi mocaf relatif mudah dan tidak memerlukan teknologi
tinggi. Oleh karena itu, para pemula yang ingin terjun dalam bisnis ini tidak
memerlukan proses belajar lama dan modalnya pun relative kecil. Mocaf
merupakan produk tepung dari singkong (Manihot esculenta Crantz) yang
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
23
diproses menggunakan prinsip modifikasi sel singkong secara fermentasi,
dimana bakteri asam laktat mendominasi selama fermentasi tepung singkong ini.
Mikroba yang tumbuh menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik yang
dapat menghancurkan dinding sel singkong sedemikian rupa sehingga terjadi
liberasi granula pati. Mikroba tersebut juga menghasilkan enzim-enzim yang
menghidrolisis pati menjadi gula dan selanjutnya mengubahnya menjadi asam-
asam organik, terutama asam laktat. Selain itu, bakteri asam laktat juga aman
untuk pengolahan produk pangan, tidak menghasilkan toksin, sehingga sering
disebut sebagai mikroorganisme yang meningkatkan nilai makanan (food grade
microorganism). Bakteri asam laktat memiliki fungsi sebagai agen yang dapat
mengawetkan pangan karena menghasilkan senyawa antimikrobia berupa asam
organik, hidrogen peroksida, diasetil, bakteriosin, etanol, dan potensial redoks
yang rendah (Subagio, 2008).
Saat ini teknik fermentasi yang digunakan untuk menghasilkan tepung
mocaf umumnya menggunakan bakteri asam laktat dan enzimatis. Berbagai
bakteri asam laktat telah banyak diuji coba dan digunakan untuk memproduksi
tepung mocaf. Bakteri ini aman untuk proses pengolahan pangan dan mampu
menghasilkan produk tepung mocaf dengan kualitas yang cukup baik. Bakteri
asam laktat memiliki kemampuan mengubah berbagai senyawa yang terdapat
pada media menjadi senyawa yang lebih sederhana. Selain bakteri asam laktat,
bakteri asam asetat juga bisa digunakan untuk proses fermentasi. Hasil uji coba
fermentasi singkong dengan Acetobacter xylinum dihasilkan tepung mocaf
dengan warna yang lebih putih dari tepung singkong tanpa fermentasi dan tidak
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
24
berbau khas singkong. Pada dasarnya teknik fermentasi bisa dikembangkan
untuk menghasilkan tepung mocaf yang memiliki tekstur lebih baik. Hal ini telah
banyak dilakukan oleh para produsen tepung mocaf (Salim, 2011).
Cara meningkatkan kandungan protein pada tepung mocaf yaitu salah
satunya dengan penambahan Protein Sel-Tunggal (PST). Protein sel-tunggal
(PST) adalah sel khamir, kapang, bakteri, dan ganggang yang tumbuh dan berisi
protein. Sel-sel mikroba ini juga mengandung karbohidrat, lemak, vitamin, dan
mineral. Produk protein sel tunggal kemungkinan dapat digunakan sebagai
makanan manusia dan makanan ternak. Protein sel tunggal mempunyai potensi
yang penting sebagai sumber asam amino, protein, vitamin, dan mineral yang
disusun dari bahan non-pangan atau limbah (Sa’id, 1987).
Pada proses fermentasi, mikroba yang tumbuh menghasilkan enzim
pektinolitik dan selulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel singkong
sehingga terjadi liberasi granula pati. Selanjutnya, granula pati tersebut akan
mengalami hidrolisis yang menghasilkan monosakarida sebagai bahan baku
untuk menghasilkan asam-asam organik. Senyawa asam ini akan terimbibisi
dalam dan ketika bahan tersebut diolah dapat menghasilkan aroma dan cita rasa
khas yang dapat menutupi aroma dan cita rasa singkong yang cenderung tidak
menyenangkan konsumen (Nugraheni et al., 2015). Menurut Salim (2011)
Proses liberasi ini menyebabkan perubahan karaktristik tepung yang dihasilkan,
berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi , dan kemudah
melarut. Pada chips singkong tanpa fermentasi, jika penjemuran terhambat maka
timbul warna kecokelatan dan aroma yang kurang sedap.
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
25
Salim (2011) mengungkapkan bahwa tepung mocaf memiliki
kandungan nutrisi yang berbeda dari tepung terigu. Perbedaan kandungan nutrisi
yang mendasar adalah tepung mocaf tidak mengandung zat gluten yaitu zat yang
hanya ada pada terigu, yang menentukan kekenyalan makanan. Berikut
merupakan perbandingan komposisi kandungan kimiawi antara tepung terigu
dengan tepung mocaf.
Tabel 3. Kandungan tepung terigu vs tepung mocaf
No Komponen Mocaf Terigu
1 Kadar air 6,9 % 12 %
2 Kadar protein 1,2 % 8-13 %
3 Kadar abu 0,4 % 1,3 %
4 Kadar pati 87,3 % 60-68 %
5 Kadar serat 3,4 % 2-2,5 %
6 Kadar lemak 0,4 % 1,5-2 %
Sumber : Salim (2011)
Menurut Salim (2011) pada tepung mocaf dengan pengeringan yang
optimal, kadar air mencapai 6,9 %, sedangkan pada tepung terigu kandungan air
mencapai rata-rata 12,0%. Kadar air pada tepung mocaf yang lebih rendah
menyebabkan tepung ini lebih tahan terhadap pertumbuhan jamur yang dapat
menyebabkan kerusakan produk. Tepung mocaf memiliki umur simpan yang
lebih lama dibandingkan terigu.
Kandungan protein pada tepung mocaf berkisar 1,2% dan kandungan
protein pada tepung terigu berkisar 8-13%. Berdasarkan kandungan proteinnya,
tepung mocaf memiliki kandungan protein yang lebih rendah dibandingkan
terigu. Sebagaimana kita ketahui, kandungan protein mempengaruhi jumlah
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
26
gluten yang ada pada tepung. Gluten itu sendiri mempengaruhi kekenyalan dan
elastisitas tepung.
Sementara itu, kandungan abu pada tepung mocaf mencapai 0,4 %,
sedangkan pada terigu mencapai 1,3%. Kadar abu mempengaruhi warna produk.
Kadar abu pada tepung mocaf lebih rendah dibandingkan tepung terigu. Dari
Wujudnya, tepung mocaf memiliki warna yang lebih putih dibandingkan dengan
tepung terigu.
Kadar pati (starch content) pada tepung mocaf kurang lebih 87,3 %,
sedangkan pada tepung terigu berkisar antara 60-68 %. Kadar pati tepung mocaf
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu disebabkan oleh bahan
baku singkong yang kaya dengan karbohidrat yang merupakan sumber pati.
Sedangkan serat kasar pada tepung mocaf adalah sekitar 3,4 % dan kadar serat
pada tepung terigu berkisar 2-2,5%. Kadar serat pada tepung terigu yang lebih
rendah mengakibatkan tepung terigu memiliki karakteristik lebih lembut dan
gelasi yang lebih tinggi dibandingkan tepung mocaf. Sedangkan kadar lemak
pada tepung terigu adalah 0,4 % dan kadar lemak pada terigu berkisar 1,5 %-2%
(Salim, 2011).
Mocaf (modified cassava flour) telah banyak dibuat dengan cara
fermentasi menggunakan starter bakteri ataupun jenis khamir dan kapang. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Amri dan Pratiwi (2014) digunakan beberapa ragi
yang mudah didapatkan di pasar untuk membuat mocaf salah satunya adalah ragi
tempe. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ragi tempe yang digunakan
berpengaruh terhadap kandungan protein mocaf yang dihasilkan sebesar 34,7 %.
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017
27
Kandungan protein yang tinggi diduga karena jenis ragi ini memiliki kandungan
Rizopus oryzae yang cukup tinggi dan kemampuan Rhizopus oryzae untuk
mensekresikan beberapa enzim ekstraseluler (protein) ke dalam singkong selama
proses fermentasi, atau berkembangnya Rhizopus oryzae ke dalam singkong
dalam bentuk protein sel tunggal.
Pengaruh Konsentrasi Ragi …, Ilham Putra Kholiq, Fakultas Pertanian UMP, 2017