BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf ·...

14
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Demensia a. Pengertian Demensia adalah istilah medis untuk penurunan kemampuan otak, terutama dalam hal kognisi dan memori secara bertahap yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Orang awam biasa menyebutnya “pikun”. Dimensia dapat dikenali dengan melihat perubahan pada hal- hal berikut (Foundation, 2017). 1) Memori 2) Kemampuan berkomunikasi dan berbahasa 3) Kemampuan berfokus dan memberikan perhatian 4) Kemampuan mengambil keputusan 5) Persepsi visual 6) Kepribadian dan mood Menurut Maryam (2008) Demensia senilis merupakan gangguan mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan organik jaringan otak. b. Penyebab demensia Penyebab utama demensia adalah rusaknya sel-sel saraf otak Foundation (2017). Berdasarkan penyebabnya demensia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 10 Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Transcript of BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Demensia

a. Pengertian

Demensia adalah istilah medis untuk penurunan kemampuan otak,

terutama dalam hal kognisi dan memori secara bertahap yang

mengganggu aktivitas sehari-hari. Orang awam biasa menyebutnya

“pikun”. Dimensia dapat dikenali dengan melihat perubahan pada hal-

hal berikut (Foundation, 2017).

1) Memori

2) Kemampuan berkomunikasi dan berbahasa

3) Kemampuan berfokus dan memberikan perhatian

4) Kemampuan mengambil keputusan

5) Persepsi visual

6) Kepribadian dan mood

Menurut Maryam (2008) Demensia senilis merupakan gangguan

mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan

oleh kerusakan organik jaringan otak.

b. Penyebab demensia

Penyebab utama demensia adalah rusaknya sel-sel saraf otak

Foundation (2017). Berdasarkan penyebabnya demensia dibagi menjadi

tiga jenis, yaitu: 10

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 2: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

1) Demensia alzemer yang penyebabnya adalah kerusakan otak yang

tidak diketahui.

2) Demensia vaskuler yang penyebabnya adalah kerusakan otak

karena stroke yang multipel

3) Demensia lain yang penyababnya adalah kekurangan vitamin B12

dan tumor otak.

c. Tanda dan Gejala

Menurut Maryam (2008) bahwa gejala-gejala demensia yaitu;

1) Meningkatkan kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

2) Mengabaikan kebersihan diri

3) Sering lupa akan kejadian-kejadian yang dialami, dalam keadaan

yang makin berat, nama orang atau keluarga dapat dilupakan.

4) Pertanyaan atau kata-kata sering diulang-ulang.

5) Tidak mengenal demensia waktu misalnya bangun dan berpakaian

pada malam hari.

6) Tidak dapat mengenal demensia ruang atau tempat.

7) Sifat dan perilaku berubah menjadi keras kepala dan cepat marah.

8) Menjadi depresi dan menangis tanpaalasan yang jelas.

d. Penanganan demensia

Penanganan demensia dapat dilakukan dengan pendekatan

farmakologis maupun non farmakologis. Pengobatan merupakan

tindakan penting dalam menangani kasus alzheimer dan demensia

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 3: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

secara umum, yaitu untuk menjaga atau mempertahankan fungsi

kognitif dan harga diri. Sementara non farmakologisnya upaya

yang bisa digunakan seperti terapi musik. Terapi musik merupakan

terapi alternatfi yang baik untuk pengobatan demensia (Reseno et.

al., 20111 dalam Suprianto, 2015).

2. Gangguan Tidur

a. Pengertian

Tidur merupakan keadaan dimana tubuh dalam keadaan tidak

sadar dan tidak bereaksi terhadap lingkungan. Ketika sedang tidur,

seseorang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan

yang cukup (Asmadi, 2008).

Menurut Japardi (2002) ganguan tidur merupakan salah satu

keluhan yang paling sering ditemukan pada penderita yang berkunjung

ke praktek. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan

masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun

orang muda, serta yang paling sering ditemukan pada usia lanjut. Pada

orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan

mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya,

menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah

tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya

dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain.

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 4: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

b. Jenis tidur

Pada hakekatnya tidur dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori

yaitu dengan gerakan bola mata cepat (Rapid Eye Movement – REM),

dan tidur dengan gerakan bola mata lambat Non – Rapid Eye Movement

– NREM, (Asmadi. 2008).

1) Tidur REM, merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur

paradoksial. Hal tersebut bisa disimpulkan bahwa seseorang dapat

tidur dengan nyenyak sekali, namun fisiknya yaitu gerakan kedua

bola matanya bersifat sangat aktif. Tidur REM ini ditandai dengan

mimpi, otot – otot kendor, tekanan darah bertambah, gerakan mata

cepat (mata cenderung bergerak bolak – balik), sekresi lambung

meningkat, ereksi penis tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu

dan metabolisme meningkat, tanda tanda orang yang mengalami

kehilangan tidur REM yaitu, cenderung hiperaktif, emosi sulit

terkendali, nafsu makan bertambah, bingung dan curiga (Asmadi.

2008).

2) Tidur NREM, merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur

NREM gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang

sadar atau tidak tidur. Tanda - tanda tidur NREM ini antara lain :

mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan

pernapasan turun, metabolisme turun, dan gerakan bola mata lambat.

Pada tidur NREM ini mempunyai empat tahap masing-masing tahap

ditandai dengan pola perubahan aktivitas gelombang otak.

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 5: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

a) Tahap I Merupakan tahap tranmisi dimana seseorang beralih dari

sadar menjadi tidur. Ditandai dengan seseorang merasa kabur dan

rileks, seluruh otot menjadi lemas, kelopak mata menutup mata,

kedua bola mata bergerak ke kiri dan kekanan kecepatan jantung

dan pernapasan menurun secara jelas, seseorang yang tidur pada

tahap ini dapat dibangunkan dengan mudah.

b) Tahap II Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus

menerus. Tahap ini ditandai dengan kedua bola mata berhenti

bergerak, suhu tubuh menurun, pernapasan turun dengan jelas.

Tahap II ini berlangsung sekitar 10 – 15 menit.

c) Tahab III Merupakan tahap fisik yang lemah lunglai karena tonus

otot lenyap secara menyeluruh. Kecepatan jantung, pernapasan,

dan proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi

sistem saraf parasimpatis. Seseorang yang tidur pada tahap III ini

sulit untuk dibangunkan.

d) Tahap IV Merupakan tahap dimana seseorang tersebut tidur

dalam keadaan rileks, jarang bergerak karena keadaan fisik yang

sudah lemah lunglai, dan sulit dibangunkan. Pada tahap IV ini

dapat memulihkan keadaan tubuh. Selain keempat tahap tersebut,

sebenarnya ada satu tahap lagi yakni tahap V. Tahap ini

merupakan tahap tidur REM dimana setelah tahap IV seseorang

masuk pada tahap V, yang ditandai dengan kembali bergeraknya

kedua bola mata yang berkecepatan lebih tinggi dari tahap – tahap

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 6: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

sebelumnya. Tahap ini berlangsung sekitar 10 menit, dan dapat

pula terjadi mimpi. Selama tidur malam sekitar 6 – 7 jam,

seseorang mengalami REM dan NREM bergantian sekitar 4 – 6

kali (Asmadi, 2008).

a. Fisiologis

Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan yang melibatkan

mekanisme serebral. Seseorang dapat tidur karena aktifnya sistem

retikularis, yaitu sistem yang mengatur seluruh kegiatan susunan saraf

pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Tempat pengaturan

aktivasi kewaspadaan dan tidur terdapat dalam mesensefalon dan

bagian atas pons. Pada saat tidur terjadi pengeluaran serotonin dari sel

yang berada di pons dan batang otak tengah yaitu bulbar synchronizing

regional (BSR). Serotonin 12 merupakan sebuah neurotransmiter yang

membuat seseorang dapat merasakan kantuk (Uliyah & Hidayat, 2008).

b. Faktor penyebab

Menurut Asmadi (2008) tidur seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah status kesehatan. Kondisi tubuh

yang sehat memungkinkan kita dapat tidur dengan nyenyak, namum

dengan kondisi tubuh sedang sakit atau nyeri akan mengakibatkan tidur

yang tidak yenyak karena tubuhnya merasa tidak nyaman. Selain itu

faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi tidur seperti kondisi

lingkungan yang ribut, bising dan gaduh akan menghambat seseorang

dapat tidur.

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 7: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

Kebutuhan tidur yang cukup ditentukan selain oleh faktor

jumlah jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh faktor kedalaman tidur

(kualitas tidur). Beberapa faktor yang mempengaruhi kuantitas dan

kualitas tidur yaitu, faktor fisiologis, faktor psikologis, lingkungan dan

gaya hidup. Dari faktor fisiologis berdampak dengan penurunan

aktivitas sehari – hari, rasa lemah, lelah, daya tahan tubuh menurun,

dan ketidak stabilan tanda tanda vital, sedangkan dari faktor psikologis

berdampak depresi, cemas, dan sulit untuk konsentrasi (Potter dan

Perry, 2005)

3. Terapi musik akustik phsyio

Menurut American Music Therapy Association dalam Djohan (2009)

bahwa terapi musik telah ditetapkan sebagai pelayanan kesehatan yang

sama dengan terapi fisik. Terapi ini terdiri dari penggunaan musik secara

terapeutik pada fisik, psikologis, kognitif dan atau fungsi sosial pasien di

segala usia. Terapi musik memiliki kekuatan dan bukan media teknik

diagnostik, maka memungkinkannya untuk mendapatkan hasil yang unik.

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga

mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang

dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi (Suryana, 2012).

Terapi musik memiliki manfaat untuk menurunkan stress,

meningkatkan well-being individu dan bahkan dapat dikembangkan

sebagai media untuk optimalisasi perkembangan kemampuan penyandang

autis karena musik yang mampu menjembatani komunikasi antara terapis

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 8: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

dengan subjek dalam komunikasi verbal maupun non-verbal. Terapi musik

memberikan fasilitas pada individu yang menjalani terapinya untuk masuk

dalam proses yang emosional, bebas, dan kreatif. Musik juga menyediakan

media relaksasi dengan komunikasi lewat ritme, men-dengarkan musik,

isyarat non-verbal, eksplorasi, gerakan, dan improvisasi (Torres et. al.,

2016).

Musik yang digunakan dalam penelitian ini adalah musik akustik

physio. Bie et. al., (2012) menunjukkan bahwa musik akustik physio

efektif dalam mengatasi masalah nocturnal pada pasien dimensia. Zematha

(2010) menjelaskan bahwa Physio Acoustic Sound Therapy

memungkinkan tubuh dapat memproduksi serotonin. Seperti dengan efek

menurunkan kadar adrenalin dalam darah. Sekarang tubuh bisa rileks dan

berfungsi dengan baik. Physio Acoustic Sound Therapy adalah 'keharusan'

untuk semua orang, khususnya setelah rutinitas sehari-hari berolahraga

berat.

Menurut Foster (2015) bahwa sistem terapi physio acoustic telah

dikembangkan menjadi metode yang unik untuk menggunakan frekuensi

rendah dalam kisaran 27-113 Hertz untuk tujuan terapeutik seperti

meningkatkan sirkulasi, menghilangkan rasa sakit dan merilekskan

jaringan otot. Sistem Gelombang ini telah teruji secara ilmiah, yaitu FDA

(AS) dan BSI (Inggris) yang terdaftar dan digunakan secara luas di seluruh

Eropa, Inggris, Amerika Utara, Australia, Singapura dan Jepang. Terapi

Physioacoustic mempengaruhi semua fungsi tubuh, terutama pusat kontrol

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 9: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

di otak, thalamus, tetapi juga pada jaringan saraf lain, otot dan jaringan

ikat dan darah dan sirkulasi getah bening. Teknologi ini telah dimasukkan

ke kursi terapi reclining khusus dan menjadi tempat tidur kesehatan yang

mewah. Ada enam speaker audio yang ditempatkan dan terhubung ke

program perangkat lunak khusus. Pembicara menghasilkan getaran suara

yang terdengar dan masuk akal yang akan mempengaruhi tubuh pada

tingkat sel. Terapi physioacoustic didasarkan pada frekuensi alami setiap

sel manusia. Saat memainkan frekuensi yang tepat, sekelompok sel

tertentu akan bergetar tanpa dibatasi, yang disebut resonansi. Frekuensi

alami dari banyak kelompok sel-sel tubuh disimpan dalam perangkat lunak

komputer. Frekuensi yang berbeda dalam kisaran 27 hingga 113 Hertz

digabungkan untuk mencapai resonansi optimal. Kemampuan unik untuk

mengendalikan arah suara dari bawah ke atas, dan sebaliknya akan

menstimulasi sirkulasi darah dan getah bening. Mengubah kekuatan

(pulsasi) getaran suara akan mencegah overstimulation.

4. Lanjut Usia (Lansia)

a. Pengertian

Manusia usia lanjut ada yang menyebutnya dengan manusia usia

lanjut (manula), manusia lanjut usia (lansia), ada yang menyebut

golongan lanjut umur (glamur), usia lanjut (usila), bahkan di Inggris

orang biasa menyebutnya dengan istilah warga negara senior.

Pengertian dari lansia sendiri adalah tahap akhir dari perkembangan

daur kehidupan manusia (Maryam, 2008).

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 10: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

Menua (menjadi tua/aging) adalah suatu proses menghilangnya

secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki

diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk

infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita” (Constantinides,

1994) dalam Darmojo (2009).

b. Klasifikasi Lansia

Menurut WHO (2015) bahwa pengelompokan umur pada

seseorang adalah sebagai berikut:

a. 45-59 tahun (middle age)

b. > 60-74 tahun (Edelry)

c. > 75-90 tahun (old age)

d. > 90-120 tahun (very old age).

c. Teori Penuaan

Teori Lanjut Usia menurut Stanley & Beare (2007) yaitu teori –

teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa terjadi penuaan :

1) Teori Biologis

Teori biologi menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk

perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia, dan

kematian.

2) Teori Genetika

Teori sebab-akibat yang menjelaskan bahwa penuaan dipengaruhi

oleh gen dan dampak lingkungan pada pembentukan kode genetik.

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 11: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

3) Teori Wear- and –Tear

Teori yang mengungkapkan bahwa akumulasi sampah metabolik

atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong

malfungsi molekuler dan akhirnya malfungsi organ tubuh.

4) Riwayat Lingkungan

Teori ini menjelaskan faktor-faktor yang dapat membawa

perubahan dalam proses penuaan misalnya karsinogen dari industri,

cahaya matahari, trauma dan infeksi.

5) Teori Imunitas

Teori ini menjelaskan suatu kemunduran dalam sistem imun yang

berhubungan dengan penuaan.

6) Teori Neuroendokrin

Teori yang terjadi pada struktur dan perubahan pada tingkat

molekul dan sel yang nampak mengagumkan dalam beberapa

situasi. Bahwa salah satu area neurologi yang mengalami gangguan

secara universal akibat penuaan adalah waktu reaksi yang

diperlukan untuk menerima, memproses, dan bereaksi terhadap

perintah.

7) Teori Psikososiologis

Teori ini menjelaskan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku

yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi

biologi pada kerusakan anatomis.

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 12: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

8) Teori Kepribadian

Teori ini menjelaskan bahwa aspek – aspek pertumbuhan

psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik

lansia. Menurut Jung (1960) dalam Stanley & Beare 2007)

mengembangkan suatu teori kepribadian orang dewasa yang

memandang kepribadian orang dewasa yang memandang

kepribadian sebagai ekstrovet dan introvet.

d. Perubahan Pada Lansia

Menurut Nugroho (2008) perubahan yang terjadi pada lansia adalah

sebagai berikut:

1) Perubahan – perubahan fisik meliputi perubahan sel, sistem

pernafasan, sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem

kardiovaskuler, sistem pengaturan temperatur tubuh, sistem respirasi,

sistem pencernaan, sistem genitourinaria, sistem endokrin, sistem kulit

dan sistem muskuloskletal. Perubahan yang terjadi pada bentuk dan

fungsi masing – masing.

2) Perubahan–perubahan mental: perubahan- perubahan mental pada

lansia berkaitan dengan 2 hal yaitu kenangan dan intelegensia. Lansia

akan mengingat kenangan masa terdahulu namun sering lupa pada

masa yang baru, sedangkan intelegensia tidak berubah namun terjadi

perubahan dalam gaya membayangkan.

3) Perubahan – perubahan psikososial: Pensiun dimana lansia mengalami

kehilangan finansial, kehilangan status, kehilangan teman, dan

kehilangan pekerjaan , kemudian akan merasakan atau sadar terhadap

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 13: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

kematian, perubahan cara hidup, penyakit kronik dan

ketidakmampuan, gangguan gizi akibat kehilangan jabatan dan

hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik yaitu perubahan terdapat

konsep diri dan gambaran diri.

4) Perkembangan spiritual: Agama dan kepercayaan makin terintegrasi

dalam kehidupannya

5)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Reseno et. al., (2011) dalam Suprianto (2015), Bie et. al., (2012), Nugroho (2008) dan Foundation (2017)

Farmakologi (Obat-obatan)

Perubahan lansia: 1. Perubahan – perubahan

fisik 2. Perubahan–perubahan

mental 3. Perubahan – perubahan

psikososial 4. Perkembangan spiritual

Gangguan Kognitif

Demensia Lansia

Non farmakologi (musik akustik physio)

Manfaat Musik akustik physio ; 1. menurunkan Stres 2. menurunkan Kekakuan 3. Melancarkan peredaran darah 4. Penurun tingkat nyeri 5. Memperbaiki perilaku suka

melukai diri sendiri, 6. Memperbaiki cara pandang

terhadap objek dan perilaku agresif

7. memperbaiki Gangguan tidur

Lansia dengan gangguan tidur

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 14: BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. a.repository.ump.ac.id/9563/3/Rilo Pambudi BAB II.pdf · mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius yang disebabkan oleh kerusakan

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah;

Ha: ada pengaruh musik akustik physio terhadap gangguan dimensia pada

lansia dengan gangguan tidur di Panti Sudagaran Kabupaten Banyumas

Ho: tidak ada pengaruh musik akustik physio terhadap gangguan dimensia

pada lansia dengan gangguan tidur di Panti Sudagaran Kabupaten Banyumas

Ha: ada pengaruh musik akustik physio terhadap gangguan gangguan tidur di

Panti Sudagaran Kabupaten Banyumas

Ho: tidak ada pengaruh musik akustik physio terhadap gangguan tidur di

Panti Sudagaran Kabupaten Banyumas

Musik akustik physio

Gangguan dimensia pada lansia

Gangguan tidur pada lansia

Pengaruh Musik Akustik..., Rilo Pambudi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019