BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9251/3/Salma Nafia Fasa BAB II.pdf ·...
Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9251/3/Salma Nafia Fasa BAB II.pdf ·...
16 Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah suatu proses dengan
menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek
tertentu dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat,
2007).
Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk
mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja
maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak
atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu.Perilaku yang di dasar
oleh pengetahuan (misalnya perilaku karena paksaan atau adanya aturan
wajib) (Mubarak, 2011).
2. Tingkatan pengetahuan
Mubarak, (2011) pengetahuan yang termasuk kedalam dominan
mempunyai enam tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali
(recall) materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari
seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikannya secara luas.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi nyata.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkanmateri atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih saling terkait
dan masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi diartikan sebagai ini berkaitan dengan kemampuan
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek.
3. Cara memperoleh pengetahuan
Beberapa cara memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo,
(2010) adalah sebagai berikut :
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Cara tradisional atau cara nin ilmiah
Cara tradisional ini dipakai orang umum untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan sebelum ditemukan metode penemuan secara
sistematik dan logis.
b. Cara ilmiah
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih logis, sistematis, dan ilmiah.Cara ini disebut metode penelitian
ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian.
4. Cara pengukuran pengetahuan
Menurut Arikunto, (2006) tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi 4,
yaitu :
a. Baik (76-100% jawaban benar)
b. Cukup (56-75% jawaban benar)
c. Kurang (40-55% jawaban benar)
d. Tidak baik (<40% jawaban benar).
Nursalam, (2003) menyatakan tingkat pengetahuan dibagi dalam
3 kategori, yaitu :
a. Baik (76-100%)
b. Cukup (56-75%)
c. Kurang (<56%)
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola
hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam
pembangunan kesehatan (Notoatmodjo,2010).
pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia
yang sangat diperlukan untuk mangembangkan diri. Maka semakin
tinggi pendidikan, semakin mudah pula manerima dan
mengambangkan pengetahuan yang ada. Sehingga dapat menerima
ransangan pengetahuan dari tingkat pendidikan yang ada untuk dapat
melakukan proses persalinan dengan selamat. Sedangkan pada
seseorang yang berpendidikan rendah maka semakin sulit untuk
menerima atau mengembangkan pengetahuan yang ada, hal ini
dikarenakan informasi yang didapat hanya sebatas yang ada
dilingkungan tempat tinggal mereka.
b. Usia
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Seseorang
yang mempunyai usia lebih tua cenderung mempunyai pengetahuan
lebih banyak.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
umur memiliki pengaruh terhadap apa yang dilakukan
seorang dalam usia reproduktif seperti dalam masa kehamilan, akan
tetapi mampu melakukan suatu pekerjaan secara optimal. Hal ini
umur juga sangat mempengaruhi dalam proses persalinan, karena
umur yang beresiko dapat mempengaruhi proses persalinan,
sedangkan yang tidak bersiko tidak mempengaruhi proses persalinan.
c. Pekerjaan
Menurut Nursalam, (2003) pekerjaan adalah kebutuhan yang
harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga.
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun tidak langsung (Mubarak, 2007).Berbagai pekerjaan
seseorang berdasarkan kemampuan yang bisa dilihat dari masing –
masing orang serta pengalaman pekerjaan yang luas dan bisa
mempengaruhi pengetahuan orang sesuai dengan pekerjaan yang
ditekuninya (Hendra, 2008).
d. Lingkungan
Faktor lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan
ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini
terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
(Notoatmodjo, 2007).
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. Ibu
hamil yang sudah pernah melahirkan sebelumnya akan mengalami
berbagai pengalaman yang berbeda pada setiap persalinan bayinya
(Sarwinanti, 2011).
f. Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut (Notoatmodjo, 2007).
Faktor sosial ekonomi yang berkaitan dengan pekerjaan
jugamempengaruhi ibu dalam mempersiapkanmenghadapi persalinan
yang akan dihadapinanti yang sesuai dengan kemampuannya.
g. Sosial Budaya
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang (Notoatmodjo, 2007).
B. Ibu Hamil
1. Pengertian
Ibu Hamil merupakan masa di mana seorang perempuan
membawa embrio atau fetus dalam tubuhnya.Istilah ibu hamil dalamilmu
medis adalah gravida, sementara calon bayi di dalamnya disebut sebagai
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
embrio (pada minggu-minggu awal kehamilan) dan selanjutnya disebut
janin (hingga waktu kelahiran).Seorang ibu hamil yang baru pertama kali
hamil disebut primigravida atau gravida 1.
Sedangkan seorang perempuan yang belum pernah hamil disebut
sebagai gravida 0 (Manuaba, 2010).
2. Tanda kehamilan Manuaba, (2010) :
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Terasa gerak janin
c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada
gambaran embrio.
d. pada pemeriksaan rotgen terlihat adanya rangka janin (>16
minggu).
C. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah rangkaian peran yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh pembukaan progresif
pada serviks dan diakhiri dengan pelepasan plasenta (Varney, 2007).
Persalinan merupakan bagian dari proses melahirkan. Sebagai
respons terhadap kontraksi uterus, segmen bawah uterus teregang dan
menipis, serviks berdilatasi, jalan lahir terbentuk dan bayi bergerak
turun kebawah melalui rongga panggul (Hanretty,2014).
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2. Tanda-tanda persalinanManuaba, (2007).
Timbulnya his persalinan dengan ciri :
a. Fundul dominan.
b. Sifatnya teratur makin lama intervalnya makin pendek.
c. Terasa nyeri dari abdomen dan menjalar ke pinggang.
d. Menimbulkan perubahan progresif pada serviks berupa pembukaan
dan perlunakan.
e. Dengan aktivitas his persalinan makin bertambah. Persalinan
dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan Manuaba, dkk (2010)
a. penumpang (Passenger)
Penumpang dalam persalinan adalah janin dan
plasenta.Hal-hal yang perlu di perhatikan mengenai janin adalah
ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin,
sedangkan untuk plasenta adalah letak, besar, dan luasnya.
b. Jalan lahir (Passage)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan
lahir lunak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras
adalah ukuran dan bentuk tulang panggul, sedangkan yang harus di
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
perhatikan pada jalan lahir lunak adalah segmen bawah uterus yang
dapat meregang, serviks, otot dasar panggul, vagina, dan introitus
c. Kekuatan (Power)
Dibagi dua yaitu kekuatan primer atau kontraksi involunter
berasal dari segmen atas uterus yang menebal dan di hantarkan ke
uterus bawah dalam bentuk gelombang.Sedangkan kekuatan
sekunder atau kontraksi volunter otot-otot diafragma dan abdomen
ibu berkontraksi dan mendorong keluar isi kejalan lahir sehingga
menimbulkan tekanan intra abdomen.
d. Posisi Ibu (Positioning)
Posisi ibu dapat mempengaruhi adaptasi anatomi dan
fisiologi persalinan.Perubahan posisi yang diberikan pada ibu
bertujuan untuk menghilangkan rasa letih, member rasa nyaman,
dan memperbaiki sirkulasi.
e. Respon Psikologi Ibu (Psychology)
Respon psikologi ibu dapat dipengaruhi oleh : pertama
dukungan ayah bayi atau pasangan selama proses persalinan. Yang
kedua dukungan keluarga selama persalinan.
4. Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu Wiknjosastro, (2006):
a. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan
lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam)
serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering
selama fase aktif.
b. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada
multi.
c. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala 1V
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.
5. Lama Persalinan
Lama persalinan adalah tempo waktu yang di perlukan untuk
bersalin yaitu dari pembukaan servik sampai lengkap yaitu 10 cm
kemudian pengeluaran hasil konsepsi, ketuban dan plasenta. Lama
persalinan tidak mudah ditentukan secara tepat karena permulaan
persalinan sering tidak jelas dan bersifat subyektif. Dalam studi
terhadap wanita, yang persalinannya mulai secara spontan, terdapat
variasi yang luas untuk lama persalinan (Llewellyn, 2002).
Menurut Llewellyn, (2002), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi lama persalinan, antara lain :
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Usia
Masa reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi
wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun.Haid pada masa inipaling
teratur dan siklus pada alat genetalia bermakna untuk memungkinkan
kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan
selama ini wanita berdarah selama 1800 hari.Biarpun pada umur 40
tahun keatas perempuan masih dapat hamil, fertilitas menurun cepat
sesudah umur tersebut (Wiknjosastro, 2005).
b. Paritas
Paritas mempengaruhi durasi persalinan dan insiden
komplikasi. Kalau pada persalinan sebelumnya serviks mengalami
pembukaan lengkap, pembukaan kali ini tidak akan sulit sehingga
memperpendek lama persalinan (Varney, 2008).
c. Pengetahuan mengenai proses melahirkan.
Wanita yang tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya
serta tidak dipersiapkan dengan teknik relaksasi dan pernafasan
untuk mengatasi kontraksinya akan menangis dan bergerak tak
terkendali di tempat tidur hanya karena kontraksi ringan. Sebaliknya,
wanita yang telah dipersiapkan dalam menghadapi pengalaman
pelahiran ini dan mendapat dukungan
dari orang terdekatnya atau tenaga profesional yang terlatih
memimpin persalinan dan tidak kehilangan kendali saat kontraksi
(Vaney, 2008).
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
d. Besarnya janin dalam uterus.
Ukuran bayi terbesar yang dilahirkan pervaginam
memastikan keadekuatan panggul wanita untuk ukuran bayi saat
ini.Informasi ini juga menjadi dasar untuk mengantisipasi
kemungkinan komplikasi jika dibanding dengan perkiraan berat janin
dan penting untuk pengambilan keputusan berkenaan dengan rute
pelahiran pada presentasi bokong. Wanita yang mempunyai riwayat
melahirkan bayi kecil dari ayah yang sama cenderung memiliki bayi
yang kecil juga kali ini. Namun, hal ini dipengaruhi oleh gizi,
hipertensi atau diabetes (Varney, 2008).
e. Posisi janin dalam uterus.
Posisi adalah titik yang dipilih secara acak pada janin untuk
setiap presentasi, yang dihubungkan dengan sisi kiri atau kanan
panggul ibu (Varney, 2008).
f. Ukuran dan bentuk panggul ibu.
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,
dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun
jaringan lunak, khususnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih
berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil menyesuaikan
dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku.Olehkarena itu ukuran
dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai
(Saifuddin, 2008).
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
g. Rasa takut, cemas, tegang (psikologis).
Kondisi psikologis keseluruhan seorang wanita yang sedang
menjalani persalinan sangat bervariasi, tergantung pada persiapan
dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama persiapan
menghadapi persalinan, dukungan yang diterima wanita dari
pasangannya, orang terdekat lain, keluarga dan pemberian perawatan,
lingkungan tempat wanita tersebut berada, dan apakah bayi yang
dikandungnya merupakan bayi yang diinginkan. Banyak bayi tidak
direncanakan, tetapi sebagian besar bayi pada akhirnya diinginkan
menjelang akhir kehamilan. Apabila kehadiran bayi diharapkan,
bagaimanapun, aspek psikologis akan mempengaruhi perjalanan
persalinan (Yuningsih, 2005).
6. Macam-macam persalinan
Menurut Aprillia, (2014), Macam-macam persalinan terbagi menjadi :
a. Persalinan Spontan
Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan dan alat,
serta tidak melukai ibu bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam.
b. Persalinan Bantuan
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding
perut dengan operasi sectio caesaria. Section caesaria merupakan
salah satu cara yang digunakan dibidangkesehatanuntuk membantu
persalinan ketika ada masalah tak terduga terjadi selama persalinan.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
c. Persalinan Anjuran
Kekuatan yang dilakukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
dengan jalan rangsangan seperti beberapa metode pada gentle birth
D. Gentle Birth
1. Definisi Gentle birth
Gentle Birth adalah metode melahirkan dengan pendekatan
holistik yang ramah jiwa, menjunjung tinggi kearifan persalinan yang
merunduk pada prinsip alam dan dilakukan pada lingkungan yang
bersahabat dan familiar bagi seorang ibu. Gentle Birth, dilihat dari asal
katanya, gentle dan birth, merupakan suatu proses kelahiran yang
lembut. Disebut juga sebagai natural birth.Posisi Gentle Birth dalam
sebuah kelahiran adalah menyampaikan pada satu pemahaman
bagaimana persalinan dianggap satu hal alamiah yang merupakan siklus
kehidupan manusia (Aprilia, 2014).
Gentle Birth menurut salah satu pakar maternitas, Bidan Yesie
Aprilia, merupakan konsep persalinan yang tenang dan santun dengan
memanfaatkan semua unsur secara alami.Sehingga dengan Gentlebirth,
ibu dan bayi diperlakukan sebagai individu atau lakon utama dalam
persalinan, bukan tenaga medis ataupun peralatan pendukungnya. Dalam
Tzu Chi Nursing Journal, Gentle Birth adalah konsep dari metode
persalinan yang telah dilakukan sejak dahulu kalasebelum berbagai
prosedur medis modern dalam proses persalinan menjadi hal yang umum
dilakukan seperti saat ini. Di mana setiap perempuan yang sedang
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
mengandung dengan kondisi yang sehat memiliki kemampuan untuk
melahirkan secara alami tanpa banyak melibatkan penanganan medis
secara modern (Hung, 2009).
2. Kunci Dalam Persalinan Gentle Birth Aprillia, (2014)
Gentle birth adalah tentang pemberdayaan, dimana dalam
pemberdayaan diri.
Ada 4 hal yang harus Anda lakukan untuk mencapai Gentle Birth
:
a. Semangat
b. Bersungguh-Sungguh dan berkomitmen
c. Tidak mudah terpengaruh/Fokus
d. Menyatu Antara Body, Mind & Soul
Beberapa elemen kunci dalam Gentle birth antara lain adalah :
a. Perlunya Persiapan
b. Perlunya dukungan untuk melahirkan secara normal dan alami
c. Lingkungan yang Meyakinkan dan Menenangkan
d. Dukungan yang Terus-menerus Selama Persalinan
e. Suasana yang Tenang
f. Cahaya yang Remang-remang
g. Kebebasan Bergerak dan selaran dengan alam serta memahami
tubuh
h. Percayai Kekuatan Alam
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
i. Mengurangi & mencegah intervensi yang tidak perlu dalam
persalinan
j. Belaian atau Sentuhan Pertama
k. Penundaan Pemotongan Tali Pusat
l. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) &Rooming In
m. Hindari Birth Trauma dan kekerasan dalam persalinan dan
kelahiran.
n. Pentingnya Napas Pertama
3. Selama Kontraksi
a. Fokus pada rasa nyaman saat kontraksi dating
b. Terus fokus pada nafas
c. Buat embusan lebih panjang dibandingkan tarikan nafas.
d. Jangan biarkan ada kerutan diwajah, terutama alis, dan ketegangan
di rahang
e. Selama kontraksi, Anda harus tersenyum
f. Jangan biarkan tangan Anda mencengkram apa pun. Semua harus
rileks.
g. Izinkan setiap embusan nafas membuat tubuh Anda seolah
membuka dan meringankan segala ketidaknyamanan tubuh.
h. Cari posisi yang paling nyaman, Anda bisa berada di posisi tegak
atau bersandar ke depan (berdiri maupun duduk atau bahkan
merangkak).
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
i. Anda bisa membuat suara (dengan low tone) yang mana resonansi
dan getarannya dapat membuat panggul Anda menjadi lebih rileks.
Misalnya setiap kali menghembuskan nafas seperti
“Hummmmmm”, “Ohmmmmmm”, “Aaaaaa….”.
4. Analisa Kegiatan yang akan dilaksanakan di fasilitas iniadalah
Aprillia, (2014) :
a. Fase 1: pemeriksaan kesehamilan, konsultasi, USG, Childbirth
Preparation Class Overview
Diawal proses persalinan sebaiknya tidak hanya rebahan saja
namun juga gerakkan tubuh Anda. Gantilah posisi setidaknya setiap
setengah hingga dua jam sekali. Buatlah ruangan di dalam kamar
Anda yang nyaman dan luas untuk bergerak.Anda bisa menggunakan
tumpukan selimut dilatai sebagai alas kaki dan tungkai jika Anda
ingin jongkok atau untuk alas lutut jika Anda ingin merangkak. Anda
bisa menggunakan birthing ball atau beanbag chair untuk bersandar
dan untuk menggoyangkan panggul Anda. Ketika kontraksi datang
begitu kuat, cobalah untuk mandi air hangat atau sekedar berendam
untuk meredahkan ketidaknyamanan yang ada. Berjalan sangat
membantu Anda memendekan fase pertama persalinan karena Anda
memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Beberapa variasi yang digunakan pada posisi berdiri ini adalah
1) Berdiri
Anda berdiri sambil berpelukan atau memegang bahu
dan leher pasangan Anda sama seperti orang sedang berdansa.
Anda juga dapat berdiri memegang suatu benda atau sambil
menyenderkan tangan dan kepala di tembok.
2) Berjongkok
Posisi jongkok ini adalah posisi yang paling efektif
yang bisa dipakai untuk semua tahap persalinan, baik pada
saat awal persalinan maupun pada saat proses mengejan.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah posisi berjongkok
sering membuat Anda cepat lelah jika tidak benar posisinya
atau tidak hati-hati.Ketika berjongkok tekanan harus rata di
seluruh telapak kaki, jangan hanya di ujung jemari kaki
(berjinjit) atau jangan hanya di tungkai saja.
3) Duduk
Duduk dengan tubuh sedikit condong kedepan
sangatlah bagus untuk membantu proses persalinan semakin
cepat dan lancer. Selain nyaman untuk sang ibu, ternyata
posisi ini juga mampu mengoptimalkan posisi janin di dalam
kandungan supaya sejajar dengan jalan lahir.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
4) Berlutut atau Menungging
Posisi ini sering digunakan ibu yang mengalami rasa tidak
nyaman di pinggang.Posisi ini sangat membantu mengurangi
tekanan di tulang ekor dan pinggang.
5) Tidur miring
Posisi ini juga bisa digunakan untuk istirahat, Anda
dapat memiringkan badan ke kanan dan ke kiri.
b. Fase 2: parenting class, yoga/senam ibu hamil, spa dan pijat ibu
hamil, hidroterapi. Pada fase kedua ini Anda harus lebih aktif dan
berusaha untuk terhubung dengan tubuh Anda. Karena semakin
rileks maka otot di jalan lahir akan lentur dan elastic. Namun,
semakin Anda tegang maka proses persalinan akan lebih panjang
dan lama.
Beberapa posisi yang dapat Anda lakukan di fase ini antara lain :
1) Posisi jongkok yang di sangga/didukung
Posisi ini akan membuat diameter dipintu panggul Anda akan
semakin lebar. Posisi ini juga membuat tekanan di perineum lebih
rata sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya robekan pada
perineum.
2) Posisi berdiri
Posisi berdiri saat proses persalinan terkadang membuat seorang
ibu merasa lebih nyaman karena otomatis tekanan di tulang ekor
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
dan punggung lebih berkurang dan ibu lebih leluasa
menggerakkan tubuhnya diatas kakinya sendiri.
c. Fase 3: proses persalinan
5. Kelebihan Gentle Birth
Kelebihan Gentle Birth ini sendiri, lebih kepada bahwa Gentle
Birth adalah sesuatu yang alamiah, sebagaimana kelahiran itu
sendiri.Hanya saja, jika benar bisa menerapkan filosofi Gentle
Birth maka akan bisa lebih siap untuk menyambut proses kelahiran
sendiri Aprillia, (2014).
Dalam Gentle Birth tidak mengutamakan dimensi fisik.
a. Alami atau normal
b. Aman
c. Trauma persalinan menjadi minimal
d. Mengurangi rasa nyeri
e. Efek gaya gravitasi bumi
f. Proses persalinan lebih cepat dan efisien
g. Resiko distress janin berkurang
h. Lebih powerfull
i. Pendamping bias lebih terlibat dalam proses persalinan
6. Kekurangan Metode Gentle Birth
a. Belum banyak diketahui oleh masyarakat
b. Belum di terapkan pada masing-masing pelayanan persalinan di
pelayanan kesehatan.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
7. Prinsip Gentle Birth Mudah Dan Sederhana Aprillia, (2014) :
a. Jujurlah kepada diri sendiri.
Apa ketakutan dan harapan, maupun impian Anda. Baik mengenai
kehamilan maupun proses kelahiran nantinya. Anda harus bisa
terlebih dahulu mengidentifikasi hal-hal tersebut sebelum bisa
mewujudkan prinsip pertama dari Gentle Birth, menerimanya sebagai
bagian dari siklus kehidupan.
b. Setelah mengungkapkan dan mengidentifikasi ketakutan yang
Anda miliki, maka ada yang harus diatasi. Mencari pengetahuan
sebanyak-banyaknya, jangan lupaknowledge is power.
c. Memahami proses kehamilan dan persalinan. Hal ini penting
supaya Anda bisa menentukan mana yang terbaik untuk Anda dan
bayi Anda. Dengan memahami proses kehamilan dan persalinan
nantinya, Anda bisa mewujudkan "minimal intervention, minimum
trauma".
d. Menetukan siapa yang akan dapat mendampingi Anda dengan baik
dan benar dalam menjalani seluruh proses kehamilan hingga
persalinan. Awalnya bisa dimulai dengan membuat keluarga besar
Anda mengerti apa yang Anda mau dalam mewujudkan Gentle
Birth Anda ini. Kemudian, carilah tenaga kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan Anda.
e. Dan ini adalah yang paling penting, jalanilah proses kehamilan
sampai persalinan anda dengan bahagia.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
8. Hal-Hal Lain Yang Mendukung Persalinan Gentle Birth Aprillia,
(2014) :
a. Cahaya lampu harus redup.
Dengan cahaya remang-remang, sang ibu akan merasa lebih santai
dan aman, bahkan lebih mudah mengakses alam naluriahnya.
Apabila si ibu menghadapi proses persalinan dengan tenang, tentu si
bayi pun merasakan hal yang sama
b. Menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut.
Cara tersebut kerap dilanggar dalam proses persalinan di rumah sakit.
“Dalam Gentle Birth, diusahakan tidak ada paksaan atau tarikan, baik
di kepala, bahu maupun tubuh sang bayi ketika lahir.
c. Membuat suasana hening di dalam kamar bersalin
Ini yang jarang sekali terjadi.Di rumah sakit, satu ibu bisa 'dikeroyok'
beberapa bidan yang semuanya memberi aba-aba seperti pendukung
sepak bola. Sementara itu, dalam Gentle Birth, orang-orang yang
berhak masuk ke ruang persalinan adalah orang-orang terdekat sang
ibu.
d. Kebebasan bergerak untuk ibu.
Ibu yang sedang menghadapi proses persalinan dapat memilih setiap
posisi yang mereka inginkan dan membuat nyaman selama proses
persalinan. Selain memungkinkan ruang yang optimal bagi bayi
untuk bergerak ke bawah dan melalui panggul, kebebasan bergerak
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
serta posisi persalinan yang bebas juga membantu sirkulasi ibu
menjadi lebih baik
e. Membiarkan tali pusat utuh atau menunda memotongnya.
Masalah penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat ini
sebenarnya sudah disetujui WHO, namun masih sedikit rumah
sakit bersalin yang mempraktikkannya.
f. Bayi harus segera berada di pelukan ibunya. Ini harus segera
dilakukan setelah bayi lahir, dengan menunda semua prosedur yang
dapat mengganggu fase ikatan tersebut. Seperti yang kita tahu, bayi
yang baru lahir akan langsung dipotong tali pusarnya, lalu segera
dipisahkan dari dekapan ibunya untuk dilakukan observasi di
inkubator atau di ruang bayi.
g. Membiarkan bayi merangkak di dada ibunya untuk menyusu.
Dalam Gentle Birth, IMD (Inisiasi Menyusu Dini) setelah bayi
lahir merupakan kewajiban. Kecuali jika sang bayi mengalami
asfiksia atau kondisi darurat yang memaksa bidan untuk segera
melakukan tindakan demi menyelamatkan sang bayi.
h. Menyediakan air hangat mendekati suhu rahim. Ini penting pada
persalinan water birth. Bayi yang diperlakukan dengan penuh
kelembutan, maka ekspresi wajahnya menunjukkan ketenangan,
dan kadang-kadang bayi lahir dengan kondisi tersenyum.
Meski sudah memperoleh restu WHO, konsep-konsep Gentle
Birth masih mendapat sejumlah pertentangan dari dunia
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
kedokteran.Sejauh ini, yang sudah mulai diterapkan di
beberapaklinik bersalin dan rumah sakit adalah persalinan di dalam
air(water birth) dan hypnobirthing.Itu pun dengan syarat, kehamilan
tidak mengalami komplikasi atau berisiko tinggi.
9. Jenis Persalinan Gentle Birth Aprillia, (2014)
Gentle Birth terdiri dari beberapa jenis persalinan, yaitu:
a. Water Birth: persalinan dilakukan di dalam air, untuk meringankan
sakit pada ibu.
b. Hypno Birth: selama mengandung ibu lebih banyak bermeditasi
dan menenangkan diri.
c. Silence Birth : selama melahirkan ibu dibuat se-rileks mungkin,
tidak panic, dan menangis.
d. Lotus Birth : persalinan yang membiarkan ari-ari dibiarkan lepas
dengan sendirinya.
E. Hypno Birthing
Hypno birthing merupakan sebuah paradigma baru dalam
pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari,
melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan
petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami
tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang
aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.
Kestabilan emosi, rasa nyaman, dan perasaan relaks sangat
mempengaruhi perkembangan bayi, maka jika seorang wanita hamil
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
alangkah lebih baiknya jika hal-hal tersebut di atas dimiliki oleh Ibu hamil.
Perkembangan bayi yang optimal saat dalam kandungan akan
mempengaruhi kesuksesannya di masa yang akan datang kelak.
Manfaat relaksasi untuk tubuh Ibuyaitu Relaksasi dapat melancarkan
sirkulasi darah pada rahim, plasenta, dan janin. Sehingga kebutuhan oksigen
dan makanan janin terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar jug akan
membantu otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin, seperti
otot panggul, punggung, dan perut, menjadi rileks dan kendur. Dengan
relaksasi Ibu pun akan merasa nyaman selama menjalani kehamilan dan
merasa lebih siap saat persalinan.
Teknik Relaksasi dengan Pernapasan
Cara bernapas yang salah akan mengakibatkan tidak maksimalnya
pembuangan karbondioksida, yang menyebabkan seseorang jadi mudah
stres, panik, depresi, tegang, sakit kepala, dan cepat lelah. Karena itulah,
sangat penting untuk menyadari cara kita bernapas.
Langkahnya yaitu :
1. Pejamkan mata dan baringkan tubuh Ibu.
2. Letakan tangan kanan Ibu pada perut, dekat pinggang.
3. Letakkan tangan kiri Ibu pada dada, tepat di tengah.
4. Selagi Ibu bernapas, rasakan tangan sebelah mana yang lebih
terangkat. Tangan pada dada atau tangan pada perut.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Langkah untuk melatih pernapasan dalam :
1. Berbaring atau ambillah posisi yang paling nyaman untuk Ibu.
Pastikan tulang punggung Ibu rata dengan pembaringan. Naikkan lutut
Ibu sedikit dan rentangkan tungkai Ibu lebih kurang sejauh 20 cm.
2. Rasakan tubuh Ibu bagian manakah yang sedang merasakan
ketegangan otot.
3. Letakkan satu tangan di dada, dan tangan lain di perut.
4. Tariklah napas perlahan-lahan melalui hidung menuju ke perut dan
rasakan aliran udara melalui organ-organ tubuh Ibu. Dada Ibu
seharusnya hanya terangkat sedikit bersamaan dengan terangkatnya
perut.
5. Rasakan kesegaran yang masuk dan embuskan udara melalui mulut
sambil berelaksasi.
6. Mulut, lidah, dan rahang Ibu akan terasa rileks. Tariklah napas panjang
dan perlahan menuju perut Ibu, lalu keluarkan lagi.
7. Lanjutkan latihan pernapasan mendalam ini selama 5 atau 10 menit, 1
atau 2 kali sehari. Ibu dapat meningkatkan frekuensi latihan ini sesuka
hati Ibu.
8. Saat Ibu hendak mengakhiri latihan ini, rasakan otot tubuh Ibu
menegang kembali. Bandingkan dengan sebelumnya.
Setelah melatih pernapasan dalam, Ibu dapat melatih pernapasan
untuk melepaskan ketegangan tubuh. Berikut ini langkah-langkahnya:
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Menghitung napas
1) Duduk atau berbaringlah senyaman mungkin dengan tulang
pungggung tetap lurus serta tangan dan kaki dilemaskan.
2) Tariklah napas dalam ke arah perut dan tahanlah sebentar,
sebelum diembuskan kembali.
3) Saat mengembuskan napas, hitunglah dalam hati, ”satu”. Lalu
tariklah dan hembuskan napas sambil menghitung, ”dua”.
Demikian seterusnya, setiap kali Ibu menarik dan
menghembuskan napas.
4) Teruskan menghitung pernapasan selama 4-5 menit.
5) Perhatikan bahwa napas anda akan melambat dengan
sendirinya, tubuh jadi rileks dan pikiran Ibu lebih tenang
seiring seringnya melakukan latihan pernapasan ini.
b. Menghela napas rileks
Setiap hari, Ibu tentu sesekali menguap atau menghela
napas. Ini adalah tanda-tanda Ibu tidak mendapatkan cukup oksigen.
Menghela napas atau menguap merupakan cara tubuh untuk
menyelaraskan kondisi. Jika Ibu menghela napas. Latihlah langkah-
langkah berikut:
1) Ambillah posisi duduk tegak atau berdiri tegak.
2) Helalah napas dalam, biarkan semua tekanan keluar dari dada
Ibu bersamaan dengan keluarnya napas panjang.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
3) Jangan pikirkan proses menarik napas. Biarkan diri Ibu
menarik napas secara otomatis.
4) Lakukan latihan ini beberapa kali (10-15 kali) dan rasakan
bahwa lama-kelamaan Ibu menjadi rileks. Ulangi latihan ini
kapan saja yang Ibu inginkan.
c. Melepaskan ketegangan
1) Duduklah dengan nyaman di kursi dengan telapak kaki
menyentuh lantai.
2) Tariklah napas dalam ke arah perut dan katakan pada diri
sendiri, ”menarik napas rileks”. Lalu, tahanlah sebentar napas
Ibu sebelum dikeluarkan.
3) Keluarkan napas sambil berkata, ”lepaskan ketegangan”.
Tahanlah sejenak, sebelum kembali menarik napas.
4) Gunakan setiap tarikan napas sebagai masa untuk menyadari
adanya ketegangan pada tubuh Ibu.
5) Gunakan setiap helaan napas sebagai kesempatan untuk
melepaskan semua ketegangan.
6) Mungkin Ibu bisa menggunakan imajinasi untuk membuat
gambaran atau merasakan bagaimana kondisi rileks masuk ke
tubuh Ibu sementara ketegangan yang ada pergi.
d. Teknik Pernapasan pada Proses Persalinan
Teknik ini sangat berkaitan dengan seberapa rileks tubuh kita, dan
seberapa besar tingkat ketegangan yang mempengaruhi pikiran kita.Saat kita
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
beristirahat atau tidur, biasanya napas kita lebih teratur, dalam, dan perlahan.
Saat kita tegang dan panik, napas akan lebih pendek, cepat, dan tidak teratur,
atau kita malah menahan napas tanpa disadari.
Teknik pernapasan untuk proses persalinan di dasarkan pada
konsentrasi yang dibutuhkan Ibu untuk mengatur napasnya. Saat
berkontraksi, secara otomatis otak mengirimkan respon ke seluruh tubuh
untuk menahan nyeri, misalnya dengan bernapas cepat atau menahan napas.
Kita di latih oleh respon nyeri ini untuk mengendalikannya lewat napas yang
teratur dan tidak tertahan.
e. Hypnobirthing selama Kehamilan
Cobalah latihan ini setiap malam menjelang tidur, atau kapanpun
yang Ibu rasa tepat dan nyaman. Lebih baik ibu hamil mengambil posisi
berbaring menyamping ke kiri karena posisi tersebut dapat memperbaiki
aliran darah ke plasenta. Posisi itu membut pembuluh darah besar di sisi
kanan tulang belakang tidak tertekan.
1) Berbaringlah dengan nyaman. Lemaskan kelopak mata dan
pejamkan. Jangan paksa mata Ibu untuk menutup, biarkan mata
menutup dengan lemas.
2) Mulailah bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan
teratur. Tariklah napas ke perut hingga perut Ibu terasa
menggembung. Rasakan aliran oksigen yang menyegarkan ke
seluruh tubuh.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
3) Rasakan sekujur tubuh Ibu, mulai dari ujung kepala sampai ujung
kaki. Lemaskan satu per satu ketegangan dan keletihan yang Ibu
alami akibat kehamilan. Biarkan lengan terkulai di sisi tubuh serta
kaki tertarik lurus dan lemaskan. Biarkan tulang belakang Ibu lurus
dengan pembaringan.
4) Lemaskan rahang dan mulut Ibu hingga benar-benar rileks. Ingatlah
bahwa jika rahang dan mulut rileks berarti vagina juga rileks..
5) Istirahatkan pikiran Ibu sejenak. Lepaskan hal-hal yang membuat Ibu
tidak senang. Berkonsentrasilah untuk melakukan relaksasi
Hypnobirthing.
6) Setelah mencapai kondisi rileks, ucapkan niat Ibu dalam pikiran,
misalnya , ”Aku hendak melatih diri untuk rileks saat ini dan
seterusnya dalam hidupku sehingga proses persalinanku lancar”.
7) Lakukan visualisasi tempat khusus. Rasakan bahwa Ibu duduk di
sofa yang empuk dan merasakan angin segar menerpa lembut wajah
ibu. Ditempat ini ada dua keran air: merah dan biru. Bayangkan
keran air yang merah meneteskan air sedikit demi sedikit. Lalu Ibu
coba untuk membuka keran air biru perlahan-lahan. Airnya mengalir
lancar, makin lama makin deras. Sambil pikirkan, ” Proses
persalinanku akan berlangsung cepat, lancar, dan tanpa hambatan.
Sama seperti lancarnya keran ini mengalirkan airnya.”
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
8) Setelah puas mengalirkan air, tutuplah kerannya, lalu duduklah atau
berbaringlah kembali di atas sofa yang empuk itu. Teruskan latihan
ini sambil menggunakan kata-kata yang positif.
9) Biarkan latihan relaksasi HypnoBirthing ini berlangsung selama
yang Ibu inginkan. Jika ibu tertidur saat proses berlangsung, teruskan
tidur Anda. Biarkan kalimat afirmasi tersebut terulang secara
otomatis di dalam pikiran selagi Ibu tidur.
10) Jika Ibu tetap terjaga, bersiaplah untuk kembali ke dunia sekitar.
Kembalikan fungsi pancaindera Ibu secara perlahan. Kembalikan
sistem pernapasan seperti sebelumnya. Lalu, bukalah mata Ibu.
Jika kita rajin berlatih relaksasi, makin lama kita akan terbiasa
dan mudah untuk memulai latihan. Relaksasi saat hamil ini juga
berguna agar kita dapat menerapkannya saat proses persalinan.
f. Hypnobirthing selama Persalinan
Biarkan alam bawah sadar Ibu menuntun proses persalinan ini,
meskipun alam sadar Ibu tetap harus bekerja keras untuk melakukan dan
mengendalikan seluruh rangkaian tindakan yang menyertai proses
persalinan.
Berikut merupakan panduannya :
1) Saat Ibu menjalani proses awal kontraksi, selalu ingat untuk berdoa
dan berniat. Serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa dan
tenangkan pikiran Ibu.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Pada awal masa pembukaan, kontraksi masih datang dengan tenggang
waktu yang cukup lama, sekitar setiap 15-30 menit sekali. Namun, Ibu
biasanya sudah menyadari bahwa saatnya sudah tiba. Gunakan masa-
masa ini untuk berelaksasi dan menenangkan pikiran. Siapkan mental
dan fisik Ibu karena dalam proses mengejan, Ibu membutuhkan banyak
tenaga.
3) Praktikkan relaksasi HypnoBirthing seperti pada masa kehamilan,
tetapi kali ini ucapkan afirmasi yang berbeda. Misalnya : ”Sebentar
lagi aku akan bertemu anakku. Biarkan ia lahir selamat dan sehat.
Biarkan aku mendengar tangisannya yang kuat. Biarkan aku tersadar
dan mengingat seluruh proses kelahiran ini. Aku akan melahirkan
dengan normal hari ini. Dan aku akan merasa tenang serta nyaman
selama proses kelahiran anakku.”
4) Saat kontraksi makin kuat dan makin sering, gunakan teknik
pernapasan untuk persalinan. Serta tetap diiringi dengan mengucapkan
afirmasi yang lebih spesifik terhadap yang ibu rasakan.
5) Jika Ibu dapat merasa rileks saat kontraksi, dan mungkin Ibu
mengantuk, tidurlah dengan mempertahankan kalimat afirmasi.
6) Jika Ibu tetap ingin berada dalam kondisi rileks, maka pejamkan terus
mata Ibu walaupun sebenarnya Ibu menyadari keadaan di sekeliling.
7) Posisikan ujung lidah Ibu di balik gigi atas dan tempelkan ke langit-
langit mulut. Posisi ini akan membuat rahang Ibu rileks sehingga mulut
juga tidak akan tegang. Dan ingatlah, itu berarti vagina Ibu rileks.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
8) Lakukan semua ini seiring dengan bertambahnya pembukaan dan
meningkatnya frekuensi kontraksi.
9) Jangan terlalu memperhatikan saat dokter atau bidan mulai bersiap-
siap untuk proses kelahiran. Tetaplah fokus untuk mengatur napas dan
berdoa. Jika pembukaan sudah hampir lengkap, Ibu akan memiliki
keinginan yang sangat kuat untuk mengejan. Tahanlah karena jika Ibu
paksakan untuk mengejan dapat merobek vagina Ibu. Tahanlah
keinginan itu dengan mnarik napas dalam sambil terus berdoa dan
mengucapkan afirmasi Ibu.
10) Saat Ibu telah disiapkan untuk proses kelahiran. Ucapkan niat dan doa
Ibu dalam hati karena inilah puncak semua latihan Ibu.
11) Bukalah mata Ibu. Jangan tutup mata saat hendak melahirkan.
Menutup mata saat mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah di
mata pecah karena tekanan saat mengejan.
12) Diiringi dengan napas yang teratur, rasakan baik-baik saat kontraksi
datang dan mengejanlah sekuatnya, masih dengan mata terbuka.
13) Rasakan sensasi saat mengejan, yakni ketika puncak kepala bayi Ibu
mulai muncul di vagina. Tariklah napas panjang saat kontraksi hilang
dan sambutlah dengan ketenangan dan kebahagiaan. Teruskan
mengejan sekuatnya saat kontraksi datang, dan rasakan bayi Ibu
perlahan-lahan keluar, mulai bagian kepala, pundak, badan, dan
tangan, lalu kakinya.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
14) Hembuskan napas panjang saat Ibu merasa sang buah hati sudah keluar
sepenuhnya. Nikmati dan ingatlah terus momen ini. Inilah momen
keberhasilan latihan Ibu.
g. Agar relaksasi berhasil
Keberhasilan relaksasi diukur dengan sejauh mana Ibu mampu
menenangkan pikiran dan melenturkan ketegangan dalam tubuh.Ini bisa
terlihat dari sikap Ibu yang selalu positif dan berkurangnya keluhan rasa
sakit atau nyeri selama kehamilan.
Keberhasilan relaksasi erat pula dengan kemampuan Ibu mengolah
napas.Pernapasan menjadi kunci utama berhasil tidaknya relaksasi.
Pernapasan akan membantu Ibu mengkoordinasikan seluruh bagian
tubuh. Untuk itu sebelum relaksasi sebaiknya Ibu melatih pernapasan
terlebih dahulu.Caranya, tariklah napas melaui hidung, rasakan perjalanan
udara dari hidung ke tenggorokan.Kembangkanlah lubang hidung Ibu saat
menarik napas.Selanjutnya keluarkan perlahan melalui mulut.
h. Keuntungan Metode Hypnobirthing
1. Keuntungan yang didapat oleh Ibu hamil :
1) Kondisi tenang selama hamil, akan direkam oleh janin dan
membentuk kepribadian serta kecerdasan sejak di dalam rahim
2) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing
3) Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik
dan jiwa bayi lebih sehat
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
4) Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga
kadang tak terasa seperti sakit melahirkan
5) Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang
dipengaruhi faktor stress dan depresi
6) Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar dan relatif lebih
cepat.
7) Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomi.
8) Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.
9) Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses
melahirkan.
10) Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan.
11) Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan.
12) Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi
lebih sehat .
13) Meningkatkan produksi ASI.
2. Keuntungan yang didapat janin :
1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan
merupakan dasar dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient).
2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan
memberikan hormon - hormon yang seimbang ke janin melalui
plasenta.
3. Keuntungan yang didapat suami :
1) Lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
2) Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-
harinya.
3) Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh istri akan
mempengaruhi aura orang-orang di sekitarnya juga.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
F. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Nursalam (2008), Notoatmodjo (2010), Mubarak (2011), Aprillia
(2014), Hanrety (2014), Manuaba (2014), Pratami (2014).
Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetauan
ibu hamil:
Notoatmodjo,S.2007:
1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Informasi
7. Sosial Budaya
Gentle birth Hypno Birthing
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
G. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Pendidikan
Pekerjaan
Usia
Lingkungan
Pengalaman
Informasi
Sosial Budaya
Pengetahuan Ibu hamil
tentang persalinan gentle
birth
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
1. Ho : Tidak ada pengaruh antara pendidikan dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha : Ada pengaruh antara pendidikan dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
2. Ho : Tidak ada pengaruh antara pekerjaan dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha : Ada pengaruh antara pekerjaan dengan pengetahuan
tentang Persalinan Gentle Birth.
3. Ho : Tidak ada pengaruh antara usia dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha : Ada pengaruh antara usia dengan pengetahuan
tentang Persalinan Gentle Birth.
4. Ho : Tidak ada pengaruh antara lingkungan dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha : Ada pengaruh antara lingkungan dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
5. Ho : Tidak ada pengaruh antara pengalaman dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha : Ada pengaruh antara pengalaman dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Faktor-Faktor yang..., Salma Nafia Fasa, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
6. Ho : Tidak ada pengaruh antara informasi dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha : Ada pengaruh antara informasi dengan pengetahuan
tentang Persalinan Gentle Birth.
7. Ho : Tidak ada pengaruh antara sosial budaya dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.
Ha: Ada pengaruh antara sosial budaya dengan
pengetahuan tentang Persalinan Gentle Birth.