BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian...

21
8 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari manusia terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila perilaku didasari pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku bersifat langgeng (Notoatmodjo,2003). Yusra (2012) menambahkan bahwa pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki akan memberikan kecenderungan terhadap pengontrolan gula guna mencegah komplikasi. Notoatmodjo, (2005) mengatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. Informasi mengenai DM dapat diperoleh melalui edukasi DM. Dan edukasi DM termasuk kedalam salah satu dari empat pilar penatalaksanaan DM (Waspadji, 2007).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

8

Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo,

2003). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan,pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari manusia terdiri dari

sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Apabila perilaku didasari pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku

bersifat langgeng (Notoatmodjo,2003).

Yusra (2012) menambahkan bahwa pendidikan dan pengetahuan

yang dimiliki akan memberikan kecenderungan terhadap pengontrolan gula

guna mencegah komplikasi.

Notoatmodjo, (2005) mengatakan bahwa salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. Informasi mengenai

DM dapat diperoleh melalui edukasi DM. Dan edukasi DM termasuk

kedalam salah satu dari empat pilar penatalaksanaan DM (Waspadji, 2007).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

9 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

2. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang secara rinci dibagi menjadi enam tingkatan

(Notoatmodjo, 2003) :

a) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termassuk kedalam tingkat pengetahuan ini adalah

mengingat kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangaan yang diterima. Oleh sebab itu tahu ini

adalah tigkat pengetahuan yang paling rendah (Notoatmodjo,2005).

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yangdiketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar (Notoatmodjo,2005).

c) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen,tetapi masih dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

d) Sintesis (synthesis)

Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

mengubungkan bagian-bagian didalamsuatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

10 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

e) Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri,atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo,2003) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, yaitu :

a) Umur

Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan

mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur

tertentu,bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat

seperti ketika berumur belasan tahun. Daya ingat seseorang itusalah

satunya dipengaruhi oleh umur. Maka dapat disimpulkan bahwa

bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan

pengetahuan yang diperolehnya.

b) Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan

berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mntal dalam situasi

baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

dari proses belajar.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

11 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c) Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pngaruh pertama

bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik

juga hal-hal yang buruk tergantungpada sifat kelompoknya. Dalam

lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan

berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

d) Sosial Budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubunganya dengan

orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalamisuatuproses

belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.

e) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga

sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri.

f) Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang.

Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV,

radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

12 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

g) Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik, pengalaman merupakan

sumber pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat

dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembalipengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masalalu.

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin diukur atau diketahui

dapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas (Wawan & Dewi,

2010). Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban

benar dan nilai untuk jawaban salah. Kemudian digolongkan menjadi 3

kategori yaitu baik, sedang, kurang.dikatakan baik (>80%),cukup (60-80%),

dan kurang (<60%) (Wawan & Dewi, 2010).

B. Konsep Dasar Teori Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian

Pendidikan kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran oleh, untuk dan bersama masyarakat

agar mereka dapat menolong diri mereka sendiri, serta mengembangkan

kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai dengan kondisi sosial

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

13 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan

kesehatan (Depkes RI, 2008).

2. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Promosi Kesehatan mempengaruhi 3 faktor penyebab terbentuknya

perilaku tersebut (Notoatmodjo, 2012) :

a) Promosi kesehatan dalam faktor predisposisi

Promosi kesehatan bertujuan untuk mengunggah kesadaran,

memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi dirinya sendiri,

keluarga maupun masyarakat

b) Promosi kesehatan dalam faktor enabling (Penguat)

Bentuk promosi kesehatan ini dilakukan agar masyarakat dapat

memberdayakan masyarakat agar mampu mengadakan sarana dan

prasarana kesehatan dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan,

dan cara-cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan prasarana

c) Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (Pemungkin)

Promosi kesehatan dalaam faktor ini bermaksud untuk mengadakan

pelatihan bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan

sendiri dengan tujuan agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi

teladan, contoh atau acuan bagi masyarakat tentang hidup sehat.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

14 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

C. Ulkus Kaki Diabetik

1. Pengertian

Ulkus diabetik merupakan salah satu bentuk dari komplikasi kronik

penyakit diabetes melitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang

dapat disertai adanya kematian jaringan setempat (Frykberg, 2002). Ulkus

diabetikum diakarakteristikan sebagai luka kronis yang mempunyai waktu

penyembuhan yang lama yang dapat mencapai 12-20 minggu. Luka diabetik

yang tidak sembuh menjadi faktor resiko infeksi dan penyebab utama

dilakukannya amputasi dan kematian (Rahmadiliyani,dkk, 2010: 63-68).

Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kuulit

akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah ditungkai dan neuropati

perifer akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga klien sering tidak

merasakan adanya luka, luka terbuka dapat berkembang menjadi infeksi

disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (Waspadji, 2009).

2. Etiologi

Menurut Suriadi, 2007 penyebab dari luka diabetes antara lain :

a) Diabetik Neuropati

Merupakan salah satu manifestasi dari diabetes melitus yang dapat

menyebabkan terjadinya luka diabetes. Pada kondisi ini, sistem syaraf

yang terlibat adalah syaraf sensori, motorik, dan otonom. Neuropati

perifer pada penyakit diabetes melitus dapat menimbulkan kerusakan

pada serabut motorik, sensoris, dan autonom. Kerusakan serabut

motorik dapat menimbulkan kelemahan otot sensorik, dan autonom.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

15 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Kerusakan serabut sensoris yang terjadi akibat rusaknya serabut mielin

mengakibatkan penurunan sensasi nyeri sehingga memudahkan

tejadinya ulkus kaki. Kerusakan serabut autonom akibat denervasi

simpatik menimbulkan kulit kering (Anhidrosis) dan terbentuknya

fisura kulit dan edema kaki. Kerusakan serabut sensoris, motorik, dan

autonom memudahkan terjadinya Artropati Charcot.

b) Pheripheral Vascular Diseases

Terjadi karena adanya arteriosklerosis dan ateoklerosis. Pada

arteriosklerosis terjadi penurunan elastisitas dinding arteri sedangkan

pada ateoklerosis terjadi akuumulasi “Plaques” pada dinding arteri

berupa kolesterol, lemak, sel-sel otot halus, monosit, pagosit, dan

kalsium. Faktor yang mengkontribusi antara lain perokok, diabetes,

hyperlipidemia, dan hipertensi.

c) Trauma

Penuruna sensai nyeri pada kaki dapat menyebabkan tidak disadarinya

trauma akibat pemaikaian alas kaki. Taruma yang kecil atau trauma

yang berulang, seperti pemaikaian sepatu yang sempit menyebabkan

tekanan yang berkepanjangan dapat menyebabkan ulserasi pada kaki.

d) Infeksi

Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus,

infeksi biasanya terdiri dari polimikroba. Hiperglikemia merusak

respon immunologi, hal ini menyebabkan leukosit gagal melawan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

16 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

patogen yang masuk, selain itu iskemia menyebabkan penurunan siplai

darah yang menyebabkan anttibiotik juga efektif sampai pada luka.

3. Penilaian Ulkus Kaki Diabetik

Untuk mencegah amputasi kaki dan penyembuhan ulkus berkepanjangan

maka perlu mengetahui akar penyebabnya. Untuk mendapatkan data ulkus

secara menyeluruh yang akan bermanfaat didalam perencanaan

pengobatan, perlu dilakukan penilaian-penilaian ulkus menurut (Van Baal,

2004; Khanolkar dkk, 2008) :

a) Penilaian Neuropati

Riwayat tentang gejala-gejala neuropati, pemeriksaan sensasi tekanan

dengan Semmes-Weinsteint monofilament 10g, pemeriksaan sensasi

vibrasi dengan garpu tala 128 Hz.

b) Penilaian Struktur

Identifikasi kelainan-kelainan struktur atau deformitas seperti

penonjolan tulang di plantar pedis : Claw toes, Flat toe, Hammer toe,

Callus, Halux rigidus, Charcot Foot.

c) Penilaian Vaskuler

Riwayat kaludikasio intermiten, perubahan tropi kulit dan otot,

pemeriksaan pulsasi arteri, ABI, doppler arteri, dilakukan secara

sistematis. Iskemia berat atau kritis, bila ditemukan tanda infeksi, kaki

teraba dingin, pucat, tidak ada palpasi, adanya nekrosis, tekanan darah

ankle <50mmHg (Ankle Brachial Index <0,5) TcPO2 <30 mmHg,

tekanan darah jari <30 mmHg.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

17 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

d) Penilaian Ulkus

Pemeriksaan ulkus harus dilakukan dengan cermat, teliti dan sistematis.

4. Klasifikasi Derajat Ulkus Diabetik

Klasifikasi Wagner dikutip dari (Oyibo dkk, 2001) :

a) Grade 0 : Tidak ada ulkus pada penderita kaki resiko tinggi

b) Grade I : Ulkus superfisial terlokalisir

c) Grade II : Ulkus lebih dalam mengenai tendon, ligamen, otot,

sendi, namun belum mengenai tulang tanpa abses.

d) Grade III : Ulkus lebih dalam sudah mengenai tulang sering

komplikasi osteomielisis, abses.

e) Grade IV : Gangren jari kaki atau kaki bagian distal

f) Grade V : Gangren seluruh kaki.

5. Tanda dan Gejala Ulkus diabetik :

a. Sering merasa kesemutan pada daerah kaki

b. Nyeri pada kaki saat istirahat

c. Sensasi rasa berkurang (seperti mati rasa)

d. Kaki terasa dingin saat diraba

e. Kuku kaki menjadi menebal

f. Kulit kaki menjadi kering dan pecah-pecah

6. Faktor yang meningkatkan terjadinya ulkus diabetik :

a. Usia

b. Jenis kelamin (Laki-laki lebih beresiko terkenan ulkus kaki diabetik

dibandingkan wanita)

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

18 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c. Lama menderita DM (Berkaitan dengan kadar gula darah yang kurang

terkontrol dalam waktu yang lama)

d. Kegemukan/Obesitas

e. Pernah menderita ulkus kaki diabetik sebelumnya

f. Pemilihan alas kaki yang tidak tepat

D. Pencegahan Ulkus Diabetik

Menurut Misnadiarly (2006) menjelaskan tentang beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mencegah ulkus kaki diabetik, antara lain :

a. Senam kaki diabetik, yang bertujuan untuk mencegah neuropati :

a) Duduk secara benar diatas kursi dengan meletakkan kaki dilantai

b) Kemudian jari-jari kaki diluruskan keatas lalu dibengkokan kembali

kebawah sebanyak 10 kali

c) Angkat telapak kaki keatas, jari-jari kaki diletakkan dilantai kemudian

tumit diangkat ke atas sebanyak 10 kali

d) Kemudian bagian depan kaki di angkat keatas buat putaran 360º

lakukan sebanyak 10 kali

e) Kemudian tumit kaki diangkat keatas dan lakukan gerakan memutar

sebanyak 10 kali

f) Kaki diangkat keatas dengan posisi lurus, dan buat putaran 360º

lakukan sebnayak 10 kali

g) Lutut di luruskan kemudian dibengkokkan lagi ke bawah sebanyak 10

kali

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

19 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

b. Pencegahan umum :

1. Olahraga teratur dan menjaga berat badan

2. Hindari merokok

3. Periksakan gula darah secara rutin

4. Hindari pemakaian obat yang bersifat vasokontruktor seperti orgat,

adrenalin, ataupun nikotin

5. Periksakan diri secara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap kali

kontrol walaupun ulkus/gangren telah sembuh

c. Perawatan kaki merupakan hal yang paling penting untuk pencegahan

terjadinya ulkus (Begum et al, 2010) :

1. Periksa kaki dan celah kaki setiap hari untuk mengetahui ada atau

tidaknya kalus (pengerasan), bula ( gelembung), luka dan lecet pada

kaki

2. Bersihkan dan cuci kaki setiap hari, lalu keringkan dengan handuk

terutama pada selah jari. Untuk kulit kaki yang kering gunakan cream

khusus tapi hindari penggunaan pada jari kaki

3. Potong kuku secara hati-hati dan jangan terlalu dalam

4. Pakailah kaos kaki yang pas bila kaki terasa dingin dan ganti kaos kaki

setiap hari

5. Gunakan alas kaki jika melakukan aktivitas dan cek terlebih dahulu

bagian dalam sepatu sebelum memakainya.

6. Hindari trauma berulang

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

20 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

E. Konsep Teori Diabetes Mellitus

1. Pengertian

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, protein,

dan lemak yang ditandai oleh hiperglikemia. Hiperglikemia terjadi akibat

kekurangan insulin atau menurunnya kerja insulin (American Assosiation of

Diabetes Ed, 2009).

Diabetes Mellitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume

cairan urine yang banyak dengan kadar gula darah tinggi. Diabetes Mellitus

(DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif, yaitu penyakit akibat

fungsi atau struktur dari jaringan atau organ tubuh yang secara progresif

menurun dari waktu ke waktu karena usia atau gaya hidup stres (Gevena,

2006).

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik

dengan karakteristik hiperglikemia atau penyakit yang ditandai dengan

kadar glukosa darah yang melebihi normal. Hiperglikemia terjadi karena

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Tingkat kadar

glukosa darah menentukan apakah seseorang penderita diabetes mellitus

atau tidak (Dyah Purnamasari, 2014).

2. Klasifikasi Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association 2010, klasifikasi diabetes

mellitus meliputi empat klinis:

a. Diabetes Melitus tipe 1 dari kehancuran sel ß pankreas, biasanya

menyebabkan defisiensi insulin yang absolut.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

21 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

b. Diabetes Melitus tipe 2 hasil dari gangguan sekresi insulin yang progresif

yang menjadi latar belakang terjadinya retensi insulin.

c. Diabetes tipe lain, misalnya : gangguan genetik pada fungsi sel ß,

gangguan genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas dan

yang dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti dalam pengobatan

HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ).

d. Diabetes Mellitus gestasional merupakan diabetes yang berhubungan

dengan kehamilan.

3. Etiologi

Menurut Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan oleh

beberapa hal, yaitu :

a. Pola makanan

Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang

dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya Diabetes Melitus. Hal

ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh sel pankreas mempunyai

kapasitas maksimum untuk disekresikan.

b. Obesitas

Orang yang gemuk dengan berat badan yang melebihi 90 kg mempunyai

kecenderungan lebih besar untuk terserang Diabetes Melitus

dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

22 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c. Faktor genetik

Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab Diabetes Melitus dari orang

tua. Biasanya, seorang yang menderita DM mempunyai anggota keluarga

yang terkena juga.

d. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan

radang pankreas. Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan

pankreas tidak berfungsi secara optimal dalam mensekresikan hormon

yang diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormon

insulin.

4. Tanda dan Gejala

Menurut Waspadji (2005), DM mempunyai gambaran klinis yang bervariasi

yang tidak bergejala sama sekali dan baru diketahui pada saat pemeriksaan

general check up sampai yang mempunyai gejala spesifik DM, menurut

Subekti (2011) gejala diabetes melitus tpe II dibedakan menjadi 2 gejala

yaitu gejala akut dan gejala kronis.

A. Gejala akut diabetes melitus antara lain :

1. Polidipsi

Peningkatan rasa haus sering dialami oleh penderita DM karena

banyaknya cairan yang keluar melalui sekresi urine lalu akan berakibat

pada terjadinya dehidrasi inrasel sehingga merangsang pengeluaran

ADH (Antidiuretik Hormone) dan menimbulkan rasa haus.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

23 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

2. Poliuria

Kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan penderita diabetes

melitus lebih banyak mengeluarkan urine, terutama pada malam hari.

3. Polifagia

Kalori yang dihasilkan dari makanan setelah di metabolisasikan

menjadi glukosa dalam darah dan tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan

sehingga penderita selalu merasakan lapar.

B. Gejala Kronis diabetes melitus yaitu :

1. Sering mengalami kesemutan

2. Kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum

3. Sering mengalami kram

4. Cepat merasa lelah dan mudah mengantuk

5. Pandangan mulai kabur

6. Rasa gatal pada area kemaluan, terutama pada wanita

7. Menurunnya kemampuan seksual, atau bahkan impoten

8. Gigi mudah goyah dan mudah lepas

9. Keguguran atau kematian janin dalam kandungan pada ibu hamil atau

melahirkan dengan berat badan bayi >4 kg.

4. Patofisiologi

Diabetes melitus merupakan penyakit dengan gangguan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak karena insulin tidak dapat bekerja secara

optimal, jumlah insulin yang tidak memenuhi kebutuhan atau keduanya.

Gangguan metabolisme tersebut dapat terjadi karena 3 hal yaitu, karena

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

24 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

kerusakan sel-sel beta pankreas karena pengaruh dari luar, seperti zat kimia,

virus dak bakteri. Penyebab yang kedua adalah penurunan reseptor glukosa

pada kelenjar pankreas dan yang ketiga karena kerusakan reseptor insulin

dijaringan perifer (Fatimah, 2015).

Pada Diabetes Melitus tipe 1 kelainan terletak pada sel beta yang bisa

idiopatik atau imunologik. Penkreas tidak mampu mensintesis dan

mensekresi insulin dalam kuantitas dan kualitas yang cukup, bahkan

kadang-kadang tidak ada sekresi insulin sama sekali. Jadi pada kasus ini

terdapat kekurangan insulin secara absolut (Tjokroprawiro, 2007). Diabetes

Melitus tipe 1 biasanya terdiagnosa sejak kanak-kanak. Pada Diabetes

Melitus tipe 1 tubuh penderita hanya sedikit menghasilkan insulin bahkan

sama sekali tidak menghasilkan insulin, oleh karena itu untuk bertahan

hidup penderita harus mendapatkan suntikan insulin setiap harinya

(Riskesdas, 2007).

Pada diabetes melitus tipe 2 jumlah insulin berkurang atau dapat

normal, namun reseptor dipermukaan berkurang. Reseptor insulin ini dapat

diibaratkan lubang kunci masuk pintu kedalam sel. Meskipun anak kuncinya

(insulin) cukup banyak, namun karena jumlah lubangnya (reseptor)

berkurang maka jumlah glukosa yang masuk kedalam sel akan berkurang

juga (retensi insulin). Sementara produksi glukosa oleh hati terus

meningkat, kondisi ini menyebabkan kadar glukosa meningkat (Schteingart,

2006).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

25 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Penderita diabetes melitus sebaikanya melaksanakan 4 pilar

pengelolaan diabetes melitus yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan

jasmani dan intervensi farmakologi (ADA, 2010).

5. Komplikasi

a. Diabetes Ketoasidosis

Akibat adanya gangguan pada sekresi hormon insulin, kerja insulin atau

keduanya pada pasien DM tipe II dan kerusakan sel beta pulau

Langerhans pada DM tipe I, pasien DM akan mengalami hiperglikemia

akibat penurunan uptake glukosa ke dalam sel yang diikuti peningkatan

liposis, gluconeogenesis dihepar dan pemecahan protein. Peningkatan

liposis dapat mengakibatkan peningkatan oksidasi asam lemak bebas

disertai dengan pembentukan bendaketon (asetoasektat hidroksibutirat

dan aseton), benda keton keluar melalui urine (ketonuria), peningkatan

aseton dalam tubuh akan menyebabkan bau nafas seperti buah (aseton).

b. Gangguan Microvaskular dan Macrovaskular

Kekurangan insulin akan mengganggu jalur poliol (glukosa, sorbitol,

fruktosa) yang akhirnya menyebabkan penimbunan sorbitol.

Penimbunan sorbitol dalam lensa menyebabkan katarak dan kebutaan.

Sedangkan jaringan syaraf, penimbunan sorbitol dan fruktosa dan

penurunan kadar minionositol dapat berefek pada kondisi nefropati.

c. Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolor Nonketon (HNNK)

Peningkatan glukosa darah oleh gangguan sekresi insulin, retensi insulin

dapat mengakibatkan hiperglikemia berat mencapai 300 mg/100 mL.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

26 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Peningkatan glukosa akan menyebabkan ambang batas ginjal untuk

glukosa. Sehingga muncul manifestasi glucosuria yang diikuti dengan

diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan dan elektrolit

yang berlebih pasien akan mengalami dehidrasi dan kehilangan banyak

elektrolit, pasien menjadi hipotensi dan mengalami syok.

6. Faktor Resiko

Faktor-faktor resiko terjadinya Diabetes Melitus tipe 2 (ADA, 2007) antara

lain :

a. Usia.

b. Riwayat keluarga dengan DM

c. Obesitas

d. Kurang aktivitas fisik

e. Ras/etnik

f. Hipertensi

g. Sebelumnya teridentifikasi sebagai IFG

h. Tidak terkontrol kolesterol dan HDL

i. Riwayat DM pada kehamilan

j. Sindroma polikistik ovarium

k. Kebiasaan merokok

l. Jenis kelamin

m. Faktor nutrisi

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

27 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

F. Glukosa Darah/ Gula Darah

a) Pengertian

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang berasal

dari karbohidrat dalam makanan dan dapat disimpan dalam bentuk glikogen

didalam hati dan otot rangka (Joyce, 2007).

Hiperglikemia merupakan satu kondisi medik berupa peningkatan

kadar gula darah dalam darah melebihi batas normal (PERKENI, 2015).

Sedangkan, hipoglikemia merupakan keadaan dimana kadar gula darah

dalam keadaan rendah dari batas normal (Naughton, 2011).

b) Pemeriksaan Glukosa Darah

Berdasarkan Depkes RI ada beberapa macam pemeriksaan glukosa darah

yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Glukosa Darah Sewaktu

Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari

tanpa memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh

orang tersebut.

2. Glukosa Darah Puasa

Glukosa darah puasa adalah pemeriksaan gula darah yang dilakukan

setelah pasien melakukan puasa selama 8-10 jam.

3. Glukosa Darah 2 jam Post Prandial

Pemeriksaan glukosa ini adalah pemeriksaan glukosa yang dihitung 2

jam setelah pasien menyelesaikan makan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Teori Pengetahuanrepository.ump.ac.id/9126/2/Putri Dian Purnama BAB II.pdf · Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

28 Pengetahuan Pasien Tentang..., Putri Dian Purnama, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

c) Konsentrasi kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa (Perkeni, 2015)

(Tabel 2.1) Dasar pemeriksaan kadar glukosa darah

d) Kriteria Gula Darah

Menurut Perkeni (2015) kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai

patokan dan diagnosis DM (mg/dL) yaitu :

(Tabel 2.2) Kriteria Gula Darah

Jenis Pemeriksaan Bukan

DM

Belum

pasti DM

DM

Kadar Gula Plasma vena <100 100-199 ≥200

Sewaktu

(mg/dL)

Darah kapiler <90 90-199 ≥200

Kadar gula

darah Puasa

(mg/dL)

Plasma vena <100 100-125 ≥126

Darah kapiler <90 90-99 ≥100

Kriteria Baik Sedang Buruk

Gula Darah Puasa (mg/dL) 80-109 110-139 >140

Gula Darah Sewaktu (mg/dL) 110-159 160-199 >200