BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah...

21
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada penelitian ini, ada beberapa teori dan konsep yang digunakan sebagai dasar untuk menganalisis kerja sama Timor-Leste dengan Indonesia di bidang pendidikan. Adapun teori dan konsep yang digunakan sebagai berikut: 2.1. Teori Liberal Klasik Istilah ‘liberalisme’ berasal dari bahasa Latin, liber, yang artinya ‘bebas’ atau ‘merdeka’. Hingga penghujung abad 18 M, istilah ini terkait erat dengan konsep manusia merdeka, baik merdeka semenjak lahir ataupun merdeka sesudah dibebaskan dari yang semula berstatus ‘budak’ (Syamsuddin,2008: 76). Dalam perkembangan Ilmu Hubungan Internasional banyak teori-teori yang muncul sebagai bahan pembelajaran. Namun hanya yang relevan yang diambil oleh Ilmu Hubungan Internasional. Bab ini akan membahas mengenai teori liberalisme dalam Ilmu Hubungan Internasional sebagai penguat dalam pembahasan dalam penelitian proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat oleh kaum liberalisme adalah masalah yang muncul dalam mencapai perdamaian dan kerja sama internasional yang abadi, dengan berbagai metode yang dapat berkontribusi menyelesaikan masalah tersebut. Liberalisme adalah teori pertama yang mendasari munculnya HI. Liberalisme mereformasi sistem internasional dan struktur domestik negara autokratis dan mencoba mengakhiri pemimpin yang gemar berperang (Jackson & Sorensen, 2013: 61). Liberalisme pada dasarnya menekankan pada kemakmuran dan stabilitas nasional, yang percaya bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang bisa diajak bekerjasama satu sama lain. Kemakmuran dan stabilitas nasional itulah diyakini para liberalis bisa dicapai dengan kerjasama. Implementasi nyata dari

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada penelitian ini, ada beberapa teori dan konsep yang digunakan sebagai

dasar untuk menganalisis kerja sama Timor-Leste dengan Indonesia di bidang

pendidikan. Adapun teori dan konsep yang digunakan sebagai berikut:

2.1. Teori Liberal Klasik

Istilah ‘liberalisme’ berasal dari bahasa Latin, liber, yang artinya ‘bebas’ atau

‘merdeka’. Hingga penghujung abad 18 M, istilah ini terkait erat dengan konsep

manusia merdeka, baik merdeka semenjak lahir ataupun merdeka sesudah dibebaskan

dari yang semula berstatus ‘budak’ (Syamsuddin,2008: 76). Dalam perkembangan

Ilmu Hubungan Internasional banyak teori-teori yang muncul sebagai bahan

pembelajaran. Namun hanya yang relevan yang diambil oleh Ilmu Hubungan

Internasional. Bab ini akan membahas mengenai teori liberalisme dalam Ilmu

Hubungan Internasional sebagai penguat dalam pembahasan dalam penelitian

proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa

melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat oleh kaum liberalisme

adalah masalah yang muncul dalam mencapai perdamaian dan kerja sama

internasional yang abadi, dengan berbagai metode yang dapat berkontribusi

menyelesaikan masalah tersebut.

Liberalisme adalah teori pertama yang mendasari munculnya HI. Liberalisme

mereformasi sistem internasional dan struktur domestik negara autokratis dan

mencoba mengakhiri pemimpin yang gemar berperang (Jackson & Sorensen, 2013:

61). Liberalisme pada dasarnya menekankan pada kemakmuran dan stabilitas

nasional, yang percaya bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang

bisa diajak bekerjasama satu sama lain. Kemakmuran dan stabilitas nasional itulah

diyakini para liberalis bisa dicapai dengan kerjasama. Implementasi nyata dari

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

11

liberalisme muncul ketika presiden Woodrow Wilson mendirikan Liga Bangsa –

Bangsa (LBB) seusai perang dunia pertama. LBB diharapkan bisa menjamin

perdamaian dunia dengan mencegah peperangan dan mengendalikan negara-negara

dengan hukum dan perjanjian internasional agar kerja sama internasional bisa

ditingkatkan (Sasha, 2016).

Perspektif liberalis merupakan lawan dari perspektif realis. Manusia

mempunyai kebebasan untuk memperoleh perdamaian dan ketenangan dalam

berinteraksi. Berinteraksi antar kelompok satu dengan kelompok yang lain, negara

satu dengan negara yang lain, dan antar organisasi juga melalui kesepakatan

kerjasama. Liberalisme itu menahan diri, karena banyak kepentingan berbagi,

kelompok Liberalis cenderung berperilaku dengan cara moderasi untuk terjalin

kompromi atau kerjasama guna menghindari bentrokan. Negara juga terlibat dalam

aksi kerjasama sosial dengan senantiasa menahan diri agar nafsu (manusia) tidak

mempengaruhi kekuasaan dalam politik internasional. Apabila kerjasama lebih

didahulukan maka berlakulah kemenangan atas kepentingan dan itu merupakan sifat

sistem internasional (Dugis, 2013 dalam Diah: 2015).

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan,

Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Ada nilai-nilai pokok yang

bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tersebut yakni; manusia mempunyai

kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial,

ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda,

sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung

kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan

kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.

Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang

mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap

penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

12

ekonomi dan kebudayaan dan kenegaraan dan pendidikan dilakukan secara diskusi

dan dilaksanakan dengan persetujuan dimana hal ini sangat penting untuk

menghilangkan egoisme individu. Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang

diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi

harus bertindak menurut kehendak rakyat (kompasiana, 2016).

Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela

dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi

dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk

melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada

patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan

persamaan sosial. Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.

Negara hanyalah alat . Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan

untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran

Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat

memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika

usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.

Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua

macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme

Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul

sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme

Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena

hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern

tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau

dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-

tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu

tidak pernah berakhir.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

13

Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah

diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan

menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan

kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki

individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan

yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini,

atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.

Tokoh yang memengaruhi paham Liberalisme Klasik cukup banyak – baik itu

dari awal maupun sampai taraf perkembangannya. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai pandangan yang relevan dari tokoh yang berkaitan dengan Liberalisme

Klasik. John Locke dan Hobbes pada konsep State of Nature yang berbeda

Kedua tokoh ini berangkat dari sebuah konsep sama. Yakni sebuah konsep

yang dinamakan konsep negara alamiah atau yang lebih dikenal dengan konsep State

of Nature. Namun dalam perkembangannya, kedua pemikir ini memiliki pemikiran

yang sama sekali bertolak belakang satu sama lainnya. Jika ditinjau dari awal,

konsepsi State of Nature yang mereka pahami itu sesungguhnya berbeda. Hobbes

(1588 – 1679) berpandangan bahwa dalam ‘’State of Nature’’, individu itu pada

dasarnya jelek (egois) – sesuai dengan fitrahnya. Namun, manusia ingin hidup damai.

Oleh karena itu mereka membentuk suatu masyarakat baru – suatu masyarakat politik

yang terkumpul untuk membuat perjanjian demi melindungi hak-haknya dari individu

lain dimana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga (penguasa) ( Friedmann,

1990:244). Sedangkan John Locke (1632 – 1704) berpendapat bahwa individu pada

State of Nature adalah baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau

kekayaan, maka khawatir jika hak individu akan diambil oleh orang lain sehingga

mereka membuat perjanjian yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah

namun harus ada syarat bagi penguasa sehingga tidak seperti ‘membeli kucing dalam

karung’. Sehingga, mereka memiliki bentuk akhir dari sebuah penguasa/ pihak ketiga

(negara), dimana Hobbes berpendapat akan timbul Negara Monarkhi Absolute

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

14

sedangkan Locke, Monarkhi Konstitusional. Bertolak dari kesemua hal tersebut,

kedua pemikir ini sama-sama menyumbangkan pemikiran mereka dalam konsepsi

individualisme. Inti dari terbentuknya negara, menurut Hobbes adalah demi

kepentingan umum (masing-masing individu) meskipun baik atau tidaknya negara itu

kedepannya tergantung pemimpin negara. Sedangkan Locke berpendapat, keberadaan

negara itu akan dibatasi oleh individu sehingga kekuasaan negara menjadi terbatas

hanya bertindak sebagai penetralisasi konflik (Mochtar Lubis, 1994).

John Locke merupakan seorang filsuf dari Inggris dengan pandangan

empirismenya yang terkenal. Sepanjang hidupnya mulai dari tahun 1632 hingga

1704, John Locke dikenal sebagai tokoh yang memberikan titik terang dalam

perkembangan psikologi terutama dalam teorinya tentang gejala kejiwaan bahwa

pada awalnya manusia itu dilahirkan dalam keadaan bersih. Disamping itu, Locke

juga dikenal mempopulerkan sebuah teori yang sangat berpengaruh terhadap

perkembangan politik di Inggris pada zamannya. Pada saat itu, John Locke

berpendapat bahwa dulunya, secara alami, manusia itu hidup tanpa organisasi

pemerintahan, kemasyarakatan, ataupun dewan legislasi seperti yang ada sekarang

(Gutek: 1995). Menurutnya, setiap orang memiliki hak untuk hidup, merdeka, dan

memiliki sesuatu. Namun, karena kebutuhan hidup yang semakin kompleks, manusia

pada akhirnya menyadari akan betapa pentingnya membentuk suatu badan

pemerintahan yang menjamin hak-hak mereka secara komunitas. Badan ini, yang

belakangan disebut pemerintah, berfungsi mengatur hajat hidup orang banyak agar

tidak terjadi pelanggaran sosial antar sesama. Rakyat dari suatu pemerintahan berhak

mengajukan keberatan jika pemerintah yang mereka tunjuk tidak bisa menjalankan

roda pemerintahan dengan baik.

Menurut John Locke, yang saat itu mengkritisi sistem kerajaan Inggris, raja

juga termasuk orang yang harus mematuhi kontrak sosial dan boleh ditentang jika

dianggap melanggar kontrak tersebut. Pemahaman inilah yang belakangan menjadi

alasan lepasnya Amerika bagian utara dari koloni Inggris. Thomas Jefferson adalah

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

15

orang yang dianggap bertanggung jawab dalam "meminjam" teori yang pernah

dikemukakan oleh Locke. Jefferson mendeklarasikan kemerdekaan Amerika Utara

dengan alasan bahwa Raja George III, raja Inggris saat itu, tidak lagi menjalankan

kontrak sosial yang berhubungan dengan hak-hak rakyat koloninya di Amerika Utara.

Moment ini adalah titik awal dimana koloni Inggris di Amerika Utara memulai

sejarah barunya menjadi negara baru yang kini dikenal dengan Amerika Serikat dan

Canada.

Gambaran tersebut adalah bukti bahwa sebenarnya kebebasan menentukan

nasib sendiri memang sudah diakui oleh manusia sejak ratusan, bahkan mungkin,

ribuan tahun yang lalu. Manusia diturunkan ke dunia ini untuk menjadi khalifah di

muka bumi. Manusia tidak diturunkan untuk menjadi perusak di muka bumi, namun

untuk menjadi makhluk yang mampu membangun dirinya sendiri dan orang lain di

sekitarnya. Namun demikian, perkembangan yang saat ini kita saksikan di dunia

justru malah menunjukkan bahwa manusia sudah berbalik menjadi mesin perusak.

Banyak sekali kita melihat pemimpin yang dengan sekejap berubah menjadi diktator

bagi rakyatnya. Sudah sangat sulit untuk kita menemukan tempat di dunia ini yang

menerapkan praktik kehidupan seperti apa yang pernah dikemukakan oleh Locke.

Paskah kemerdekaan Timor-leste hingga sekarang masih tidak terlihat ada

perubahan dalam kebebasan seperti yang dikatakan Locke. Teori liberal klasik sangat

menggambarkan penulisan dalam proposal ini, dimana teori ini mengatakan

mengenai kebebasan individu dalam menentukan nasib sendiri. Masyarakat Timor-

Leste masih belum mendapatkan hak individunya dengan baik, hal ini terlihat dimana

masih ada masyarakat yang belum mendapatkan pendidikan layak di Timor-Leste

sehingga berpengaruh pada kualitas pendidikan disana. Padahal seperti yang kita

ketahui pendidikan sangat penting di era sekarang ini selain untuk peningkatan

kesejahteraan bagi manusia juga peningkatan SDM bagi negara tersebut. maka dari

itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang baik dan setiap Individu

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

16

memperoleh haknya. Negara harus memulai dengan melakukan kerjasama dengan

negara lain.

Kaum liberal juga percaya untuk membentuk kesejahteraan tidak mutlak

bertumpu pada pemerintah namun juga dapat ditentukan oleh individu. Agenda utama

dari liberalisme adalah perdamaian dan kerjasama, baik antara aktor negara maupun

aktor bukan negara. Perdamaian dan stabilitas internasional dilihat dari kacamata

liberalisme dapat dicapai melalui kolaborasi dan kooperasi. Teori ini menerangkan

pentingnya sebuah kerjasama untuk mencapai kesejahteraan, kerjasama yang

dimaksud antara Timor-leste dengan Indonesia yang sudah lama terjalin semenjak

terbentuknya hubungan diplomatik antara kedua negara ini. Hubungan dengan

Indonesia sangat baik dimana Indonesia sejauh ini merupakan mitra dagang terbesar

Timor-leste dan terus meningkatkan saham. Kerjasama yang terjalin antara Timor-

Leste dengan Indonesia di segala bidang yaitu dibidang kebudayaan, ekonomi,

militer, kesehatan, kehutanan dan pendidikan. kerjasama ini dilakukan untuk

memperoleh kepentingan negara tersebut. namun, fokus kerjasama pada peneltian ini

adalah di bidang pendidikan. Pendidikan dinilai dapat meningkatkan Sumber Daya

manusia di Timor-Leste. Argument utama dalam penulisan yang berdasarkan

landasan teori di atas, dalam menulis argumen utama ini melihat bahwa beberapa

negara yang berada di kawasan Asia Pasifik yaitu negara Timor-Leste dan Indonesia

mengadakan kerjasama terutama dalam bidang pendidikan antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang

layak, untuk kesejahteraan setiap Individu

2. Pada dasarnya suatu negara tidak dapat menghindar dari hubungan

dengan negara-negara lain.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

17

3. Bentuk kerjasama dalam bidang pendidikan merupakan salah satu

aspek penting bagi negara dalam pengembangan sumber daya

manusianya.

2.2. Konsep Kerjasama Bilateral

Dalam dunia Hubungan Internasional, hubungan kerja sama antarnegara

merupakan pertemuan beragam kepentingan internasional dari beberapa negara yang

sifatnya tidak dapat dipenuhi oleh bangsanya sendiri. Kerja sama bilateral secara

umum adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan yang saling

mempengaruhi atau terjadinya timbal balik antara dua pihak. Menurut Holsti

rangkaian pola hubungan aksi reaksi ini meliputi proses sebagai berikut (Holsti

K,1964:194) :

a. Rangsangan atau kebijakan aktual dari negara yang memprakarsai.

b. Presepsi dari rangsangan tersebut oleh pembuat keputusan di negara penerima.

c. Respon atau aksi timbal balik dari negara penerima.

d. Presepsi atau respon oleh pembuat keputusan dari negara pemrakarsa.

Dapat dikatakan bahwa hubungan bilateral merupakan perjanjian yang meliputi

di dalamnya terlibat dua negara yang membicarakan kelanjutan masa depan dari

hubungan perjanjian yang telah disepakati oleh keduanya. Hubungan bilateral terjadi

diantara state-to-state, yang di dalamnya terdapat pula aktor-aktor negara sebagai

peranan pembuat keputusan. Dalam perjanjian bilateral ini, kesepakatan-kesepakatan

yang timbul dapat meliputi bidang-bidang diantaranya bidang politik, ekonomi

perdagangan, kebudayaan, pendidikan, keamanan, dan pertahanan. Perjanjian yang

dihasilkan dalam hubungan bilateral ini, memiliki peran penting dan beberapa

keuntungan di dalam berbagai negosiasi dan dapat memberikan sebuah pertukaran

atas fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh kedua negara yang bersepakat tercapainya

tujuan kedua negara. Sebagaimana yang diungkapkan Kusumohidjojo mengenai

hubungan bilateral:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

18

Hubungan bilateral adalah suatu bentuk kerja sama diantara

kedua negara baik yang berdekatan secara geografis ataupun

yang jauh di seberang lautan dengan sasaran utama untuk

menciptakan perdamaian dengan memperhatikan kesamaan

politik, kebudayaan dan struktur ekonomi (Kusumohamidjojo,

1987:3)

Definisi di atas dapat menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya hubungan

bilateral atau kerja sama adalah untuk mencapai kepentingan nasional negaranya dan

mempererat persahabatan dan kerja sama dengan negara-negara lain. Oleh karena itu,

dalam menentukan terjalinnya kerja sama dengan negara lain maka diperlukan

langkah yang tepat dalam mengambil keputusan, mengingat dalam setiap hubungan

bilateral mengandung kepentingan-kepentingan strategis dan sasaran utama dari

negara-negara yang terlibat di dalamnya dalam pelaksanaan politk luar negerinya.

Dalam kotenks hubungan bilateral, kedekatan geografis menjadi dasar hubungan

kedua negara untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan juga hidup

bertetangga yang baik. Karena tujuan untuk melaksanakan hubungan bilateral itu

sendiri adalah untuk memberikan keuntungan timbal balik kepada kedua belah pihak

melalui hubungan yang baik dan harmonis.

Selanjutnya, Menurut Mahmuddin terdapat manfaat atau keuntungan yang

diharapkan dapat diperoleh setiap negara yang menjalin hubungan bilateral dengan

negara lain:

Bahwa setiap negara yang melakukan kerja sama bilateral

memiliki empat keuntungan dasar yang memperkuat kerja sama

bilateral tersebut yaitu; 1.saling memahami dan mengetahui

keberadaan masing-masing negara dalam melakukan hubungan

bilateral, 2.saling memberikan manfaat dan keuntungan di dalam

mendukung kelangsungan hidup dari masing-masing negara,

3.menciptakan suatu kerja sama yang berkelanjutan dan

berkesinambungan untuk meciptakan adanya perdamaian dan

4.menumbuhkan dan memperkuat aspek-aspek dominan yang

dimiliki oleh kedua negara tersebut (Mahmuddin, 2001:93)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

19

Penjelasan Mahmuddin di atas dapat dikatakan bahwa kerjasama memiliki sebuah

tujuan yang dimana;

1. Hubungan kerjasama antara Timor-leste dengan Indonesia diyakini dapat

menjadikan masing-masing negara untuk saling memahami sehingga dari

saling memahami tersebut Indonesia dapat mengetahui keberadaan negara

Timor-leste paska kemerdekaan.

2. Kerjasama Timor-Leste dengan Indonesia di sektor pendidikan dapat

memberikan manfaat yakni bagi Timor-Leste dengan adanya kerjasama

pendidikan dapat memberikan dampak baik untuk peningkatan IPM negara

Timor-Leste, dan bagi Indonesia sendiri menjadikan Indonesia mampu

mengenalkan namanya di mata dunia. dengan begitu Indonesia diakui di mata

dunia. Karena dengan adanya pengakuan dari negara lain, tentu saja hal ini

lebih memudahkan bagi Indonesia untuk menjalankan aktivitas dan memenuhi

kesejahteraan rakyatnya.

3. Hubungan kerjasama Timor-Leste dengan Indonesia di sektor pendidikan ini

menjadikan sebuah kerjasama yang berkelanjutan sehingga tercipta pula

upaya untuk perdamaian untuk kedua negara ini.

4. Menumbuhkan aspek dominan seperti kebudayaan, pendidikan dan ekonomi.

Kerjasama Timor-Leste dengan Indonesia itu dominan terhadap aspek

kebudayaanya maka akan diperkuat hingga tumbuhnya aspek kerjasama lain

seperti kerjasama dalam bidang pendidikan.

Hubungan bilateral RI dan Timor-Leste telah lama. Hubungan bilateral kedua

negara ini memiliki sebuah sudut pandang. Salah satu yang patut menjadi prioritas

bersama adalah dengan memperkuat berbagai kerjasama yang memang telah

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

20

terbentuk selama ini. Dalam bidang sosial budaya, kerjasama peningkatan kapasitas

pendidikan sumber daya manusia juga dapat terus diperkuat. Hingga saat ini, memang

cukup banyak mahasiswa Timor Leste yang kini sedang menempuh jenjang

pendidikan tingginya di Indonesia. Sebagai referensi, jumlah mahasiswa Timor-Leste

yang menempuh pendidikan di Indonesia berjumlah sekitar 6000 orang yang tersebar

di beberapa provinsi di Indonesia (Ristekdikti.go.id). Jumlah ini tentunya dapat terus

bertambah di masa depan, terlebih dengan kemungkinan penjajagan kerjasama antar

berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Presiden dengan pihak

terkait di Timor Leste.

Dalam penelitian ini meneliti mengenai dua negara yang berinteraksi yaitu

Timor-Leste dengan Indonesia maka penulis akan membahas mengenai perjanjian

bilateral. Kerjasama bilateral adalah kerjasama yang diadakan oleh dua buah

negara untuk mengatur kepentingan kedua belah pihak (Rudy, 2002:127).

Perjanjian Bilateral akan muncul bila dua negara saling sepakat akan adanya

kepentingan yang sama. Jika bentuk perjanjian berupa kerjasama dan lingkupnya

hanya terbatas pada dua negara saja maka kerjasama itu memiliki kecenderungan

untuk bertahan lama, perlu diketahui, kerjasama tidak akan dilakukan bila suatu

negara bisa mencapai tujuannya sendiri. Sehingga dalam hal ini terlihat bahwa

kerjasama hanya akan terjadi, karena adanya saling ketergantungan antar negara-

negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya masing-masing.

Konsep utama yang akan digunakan pada penulisan ini adalah konsep

kerjasama bilateral karena konsep ini memiliki hubungan yang kuat apabila dikaitkan

dengan judul penelitian dimana konsep ini menjelaskan sebuah negara yang

bekerjasama dengan mengejar kepentingan nasionalynya demi mendapatkan

keuntungan maksimal dengan cara membuat hubungan baik dan berkepanjangan

antar negara..Program kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Timor Leste

merupakan sebuah upaya yang patut terus dikedepankan. Universitas Presiden,

misalnya dapat turut membantu peningkatan sumber daya manusia di Timor Leste

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

21

dengan menyediakan berbagai beasiswa untuk para mahasiswa berpotensi di Timor

Leste. Selain itu, hal ini dapat dikembangkan untuk dapat menjadi sandaran utama

instrumen soft power Indonesia dalam hubungan bilateralnya dengan Timor Leste.

Dalam konsep penulisan skripsi ini, penulis akan menjelaskan kerja sama yang

terjalin antara Timor-Leste dengan Indonesia di semua bidang, namun dalam konteks

ini penulis lebih kepada sektor yang menonjol yaitu di sektor pendidikan dalam

Memorendum of Understanding (MoU) oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan

RI dan departemen pendidikan dan kebudayaan Timor-Leste. Penulis akan

menjelaskan bentuk kerjasama yang sudah dilakukan di sektor pendidikan .

2.3. Kualitas Pendidikan

Dahlan Al-Barry mendefenisikan kata kualitas dalam Kamus Modern

Bahasa Indonesia adalah “kualitet”: “mutu, baik buruknya barang”. Seperti halnya

yang dikutip oleh Quraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat baik

buruk sesuatu atau mutu sesuatu. Sedangkan kalau diperhatikan secara etimologi,

mutu atau kualitas diartikan dengan kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan

atau kemapanan. Sebab kualitas mengandung makna bobot atau tinggi rendahnya

sesuatu. Jadi dalam hal ini kualitas pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan

disuatu lembaga, sampai dimana pendidikan di lembaga tersebut telah mencapai suatu

keberhasilan (Al Barry, 2001: 329).

Pendidikan memerlukan tujuan, tanpa tujuan pelaksanaan pendidikan akan

acak-acak. Tujuan pendidikan dijadikan sebagai sebuah pedoman dalam pelaksanaan

proses pendidikan dan hasil yang di harapkan dalam proses pendidikan tersebut.

Hal ini bagi pemerintah untuk memenuhi kewajiban mereka baik hukum dan politik

dalam hal untuk menyediakan pendidikan bagi semua kualitas yang baik dan

untuk melaksanakan dan memantau lebih efektif strategi pendidikan. Pendidikan

adalah alat yang ampuh dimana orang dewasa terpinggirkan secara ekonomi dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

22

sosial dan anak-anak dapat mengangkat diri dari kemiskinan dan berpartisipasi

sepenuhnya sebagai warga negara.

Tujuan pendidikan mengarah pada kondisi yang diharapkan setelah

terjadinya proses pendidikan. Kondisi ini sesuai dengan pandangan hidup

seseorang dan kehendak negara tempat ia hidup. Pandangan hidup manusia tentang

tujuan pendidikan berbeda dengan tujuan pendidikan yang di anut kaum

kapitalis, misalnya tujuan pendidikan suatu negara berbeda pula dengan tujuan

pendidikan di negara lain. Akan tetapi, walaupun tujuan pendidikan di berbagai

Negara itu berbeda-beda, ada satu tujuan yang disepakati, yaitu manusia cerdas,

terampil, dan menjadi warga negara yang baik.

Pendidikan yang berkualitas seperti yang dikemukakan Dr. H. Dody dan

Ace Suryadi yaitu ada tiga macam sebagai berikut (Dody, 2013 : 47-49) :

1) Menetapkan tujuan pendidikan yang bermutu, tujuan tersebut harus

tanpak, empiris, dan terukur. Hal ini di karenakan ilmu itu harus logis dan

empiris.

2) Sumber tujuan pendidikan adalah tujuan pendidikan bias berbeda antara

satu negara dengan negara lainnya dan pandangan hidup masyarakat dan

masyarakat lainnya walaupun tujuan pendidikan di berbagai negara itu

berbeda-beda,ada satu tujuan yang disepakati,yaitu manusia

cerdas,terampil, dan menjadi warga Negara yang baik. Kehendak negara

dan agama bias dijadikan sebagai sumber bagi tujuan pendidikan.

3) Klasifikasi tujuan pendidikan dalam teori ilmu pendidikan, ada lima

kategori tujuan pendidikan yaitu tujuan umum, tujuan pendidikan nasional,

tujuan lembaga pendidikan, tujuan kurikuler, dan tujuan khusus. Semua

tujuan tersebut mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu. Untuk

memajukan suatu negara yang lebih diandalkan dalam kehidupan negara

adalah Sumber Daya Manusia. Kehidupan negara yang sedang dalam

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

23

proses pembangunan dibutuhkan Sumber daya manusia yang cukup

berkualitas untuk dijadikan sebagai sebuah kekuatan dalam proses

pembanguna negara.

Kemerdekaan Timor Leste untuk kebebasan sebagai negara dalam

konteks pembebasan tanah air sudah didapatkannya, namun pada konteks ini tidak

lepas dari sebuah pembebasan dari pembodohan dan kemiskinan masih

tergolong minim sehingga perlu adanya upaya – upaya untuk meningkatkan

sumber daya manusia yang berkualitas dan bisa memberikan suatu kontribusi pada

negaranya. Sedangkan kualitas pendidikan menurut Umaedi merupakan

kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumbersumber

pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.

Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam hal

ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari konteks

“proses” pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai input (seperti bahan ajar:

kognitif, afektif dan, psikomotorik), metodologi (yang bervariasi sesuai dengan

kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana

dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif (Umaedi, 2004

dalam Rahmawati: 2006).

Dengan adanya manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi

mensingkronkan berbagai input tersebut atau mensinergikan semua komponen

dalam interaksi (proses) belajar mengajar, baik antara guru, siswa dan sarana

pendukung di kelas atau di luar kelas, baik dalam konteks kurikuler maupun

ekstra-kurikuler, baik dalam lingkungan substansi yang akademis maupun yang

non akademis dalam suasana yang mendukung proses belajar pembelajaran.

Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan. Sektor pendidikan menjadi salah satu modal yang paling utama

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

24

dalam proses pembagunan suatu negara sesuai dengan proses perkembangan

pendidikan di suatu negara sesuai dengan pengimplementasian program sistem

pendidikan dan kurikulum yang dapat menjamin proses pendidikan yang mampu

berikan suatu perubahan yang betul – betul berpihak pada masyarakat atau warga

negaranya.

Sedangkan menurut Wayne & Miskel menjelaskan bahwa mutu atau kualitas

pendidikan adalah hasil penilaian terhadap proses pendidikan dengan harapan

yang tinggi untuk dicapai dari upaya pengembangan bakat-bakat para pelanggan

pendidikan melalui proses pendidikan. Demikian mutu pendidikan merupakan

suatu hal yang penting dalam proses pendidikan. Oleh karena itu perbaikan proses

pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencapai keunggulan dalam

penyelenggaraan pendidikan (Wayne & Miskel, 2001: 15). Selain itu kualitas

pendidikan merupakan kemampuan sistem pendidikan dasar, baik dari segi

pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan, yang diarahkan secara efektif

untuk meningkatkan nilai tambah dan faktor-faktor input agar menghasilkan output

yang setinggi-tingginya.

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan

lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat

mengikuti bahkan menjadi pelopor dalam pembaharuan dan perubahan dengan

cara memberdayakan sumber-sumber pendidikan secara optimal melalui

pembelajaran yang baik dan kondusif. Margono berpendapat agar mutu atau

kualitas pendidikan yang baik dapat tercapai, maka mutu tersebut harus didukung

oleh sekolah yang bermutu. Sekolah yang bermutu adalah “sekolah yang secara

keseluruhan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan (masyarakat)”.(

Margono, 2005: 25). Pendapat ini cukup beralasan, karena terlalu banyak

pengelolaan sekolah, yang mengabaikan kepuasan dan kebutuhan masyarakat,

sehingga hasilnya pun akhirnya tidak mampu untuk berkompetisi guna meraih

peluang dalam berbagai bidang, khususnya dalam menghadapi kondisi global

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

25

dimana sekolah diharapkan dapat berperan lebih efektif dalam mengembangkan

fungsinya.

Disini dapat disimpulkan bahwa kualitas atau mutu pendidikan adalah

kemampuan lembaga dan sistem pendidikan dalam memberdayakan sumber-

sumber pendidikan untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan harapan

atau tujuan pendidikan melalui proses pendidikan yang efektif. Pendidikan yang

berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas,

yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu

menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai

tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa

yang akan datang (harapan bangsa).

Diharapkan dengan adanya kerjasama Pemerintah Timor-Leste dengan

Indonesia ini dapat meningkatkan mutu pendidikan individu ataupun kualitas

pendidik di Timor Leste yang masih kurang kualitas pendidikannya karena

ketidak adanya fasilitas dan kurang tenaga pengajar untuk pendidikan di Timor

Leste, dan diharapkan dengan adanya kerjasama ini dapat memberikan hasil yang

berdampak baik pada proses pembangunan nasional Timor Leste.

Pada konsep ini, akan lebih menjelaskan Timor-Leste memilih Indonesia

sebagai negara yang akan bekerjasama di sektor pendidikan. Kualitas pendidikan di

Timor-Leste jauh dari kata baik, berbeda dengan Indonesia yang memiliki pendidikan

yang berkualitas baik, pendidikan di Indonesia bekualitas baik karena memiliki tiga

macam seperti menetapkan tujuan pendidikan yang bermutu, sumber tujuan

pendidikan yang baik, dan terdapat klasifikasi tujuan pendidikan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

26

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang “Hubungan Kerjasama Pemerintah Timor-Leste dengan

Indonesia di Sektor Pendidikan era SBY-JOKOWI” ini terinspirasi dari beberapa

penelitian terdahulu. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

Kerjasama Timor-Leste dengan Indonesia di Sektor Pendidikan.

No. Penelitian Hasil Penelitian

1. Adhar, 2016, Peranan

Comunidade Dos Paises Lingua

Portuguesa (CPLP) Terhadap

Perkembangan Pendidikan di

Timor-Leste.Thesis.UPN

“Veteran” Yogyakarta

Penelitian ini menjabarkan

program-program yang diberikan

CPLP untuk peningkatan kualitas

SDM di sektor Pendidikan. Salah

satu program yang dilakukan

adalah meningkatkan kualitas guru.

2. Lucia, 2013, Kerjasama Bilateral

Antara Timor Leste Dan

Indonesia Di Bidang pendidikan

Pasca deklarasi Timor Leste.

Skripsi.UPN “Veteran” Jawa

Timur

Penelitian ini membahas strategi

pemerintah Timor Leste

membangun hubungan bilateral

dengan Indonesia di bidang

pendidikan khususnya pendidikan

perguruan tinggi pasca deklarasi

kemerdekaan Timor Leste

3. Badrus Sholeh, 2013, Membangun

Hubungan Damai Indonesia dan

Timor-leste: Kerjasama Negara

dan Masyarakat Sipil. Jurnal.

UINJKT

Peneltian ini membahas dinamika

hubungan antara Indonesia dengan

Timor-Leste pasca referendum

1999, dan memaparkan bagaimana

hubungan damai disepakati baik

oleh negara dan masyarakat sipil.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

27

Peneltiian ini juga berusahan

menjelaskan bahwa kedekatan

budaya dan hubungan ekonomi

kedua negara “memaksa” kedua

belah pihak ,engubur masa lalu

yang kelam menuju masa depan

yang damai dan saling

menguntungkan.

4. Hastutining Dyah Wijayatmi,

2004, Hubungan Bilateral RI-

Timor Timur Paskah

Kemerdekaan Timor Timur.

Skripsi. Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Penelitian ini memaparkan

lepasnya Timor Timur dari

Indonesia dan bagaimana awal

terbentuknya hubungan bilateral

terlepas dai sejarah kedua negara

yang terlihat tidak baik.

Peneltian tersbeut juga

memaparkan keuntungan dari

kedua negara apabila melakukan

hubungan bilateral yang harmonis

dan baik.

.

Penelitian mengenai Peranan Comunidade Dos Paises Lingua Portuguesa

(CPLP) Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Timor-Leste (2016) memaparkan

bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan ke-2 negara dalam peningkatan kualitas

pendidikan di timor-leste. Pada penelitian tersebut dijelaskan secara signifikan tentang

pentingnya sebuah pendidikan yang berkualitas terhadap keberhasilan pembangunan

nasional. Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai kerjasama dengan Indonesia di

sektor pendidikan juga untuk proses peningkatan kualitas pendidikan di Timor-Leste.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

28

Penelitian Lucia, dengan judul “Kerjasama Bilateral Antara Timor Leste Dan

Indonesia Di Bidang pendidikan Pasca deklarasi Timor Leste” menjelaskan mengenai

strategi pemerintah Timor Leste membangun hubungan bilateral dengan Indonesia di

bidang pendidikan khususnya pendidikan perguruan tinggi pasca deklarasi

kemerdekaan Timor Leste dan juga menjelaskan tentang kerjasama bilateral yang

tertuang dalam perjanjian Join Ministerial Statment. Penelitian tersebut memiliki

persamaan dengan penelitian saya hanya pada penelitian skripsi saya, saya

memfokuskan pada era SBY dan Jokowi.

Penelitian Membangun Hubungan Damai Indonesia dan Timor-Leste: Kerjasama

Negara dan Masyarakat Sipil (2013) memaparkan bentuk-bentuk kerjasama yang

dilakukan ke-2 negara ini dalam meningkatkan hubungan persahabatan yang sudah

terjalin sejak lama. Membangun hubungan damai dengan menjalin kerjasama di bidang

pendidikan dan ekonomi. Pada penelitian tersebut dijelaskan secara signifikan tentang

pentingnya mengedepankan perdamaian, persahabatan dengan menjalin hubungan

kerjasama di segala bidang. Pada penulisan skripsi saya, kerjasama bilateral berfokus

hanya pada sektor pendidikan dan yang berperan untuk bekerjasama adalah

pemerintahan dari kedua negara (Timor-Leste dengan Indonesia).

Penulisan Hubungan Bilateral RI-Timor Timur Pasca Kemerdekaan Timor Timur

(2004). Pada penulisan skripsi tersebeut dengan rinci menjelaskan pisahnya timor-Leste

dari Indonesia serta menjelaskan masalah yang dialami dan pencapaian hubungan

kerjasama dengan Indonesia. Pada penulisan saya, skripsi tersebut sangat membantu

untuk menjadi bahan acuan saya untuk menulis skripsi saya dimana saya akan melihat

awal terbentuknya kerjasama antara Timor-Leste dengan Indonesia paskah

kemerdekaan (dan terlepas dari masa lalu yang kelam) menuju sebuah perdamaian. Dan

skripsi saya berfokus pada kerjasama di sektor pendidikan.

Penelitian terdahulu ini dipakai karena dapat dijadikan dasar pada penelitian yang

akan dilakukan. Peneltian yang akan dilakukan dengan peneltian terdahulu berbeda

karena pada peneltian ini akan berfokus pada asepek pendidikan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

29

2.3. Kerangka Berpikir

Keterangan Kerangka Berpikir :

Negara Timor-leste merdeka pada tahun 2002. paskah melepaskan diri dan tidak

bergabung lagi dengan Indonesia, Timor-Leste mulai merasa bawa belum bisa untuk

berdiri sendiri, muncul masalah-masalah pada negara yang baru merdeka tersebut

diberbagai sektor, salah satunya di sektor pendidikan, pendidikan Timor-Leste yang

terbatas. Hal tersebut juga dilihat dari data Indeks Pembangunan Manusia Timor-

Leste yang tidak mengalami peningkatan, masih berada pada urutan dibawah pada

golongan negara miskin di dunia. Dengan IPM terendah tersebutlah Timor-Leste

Timor-Leste INDONESIA

Kerjasama Bilateral

Pendidikan

TEORI LIBERAL KLASIK

Implementasi Pendidikan

Konsep Kualitas Pendidikan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edu...proposal ini. liberalisme meyakini bahwa sebuah perdamaian dapat dicapai tanpa melalui perang terlebih dahulu. Isu utama yang diangkat

30

harus terus membangun negaranya menjadi lebih baik lagi dengan melakukan

hubungan kerjasama dimana dalam hal ini adalah pada sektor pendidikan. Negara

yang memungkinkan untuk terjalinya hubungan kerjasama tersebut adalah Indonesia

karena dilihat dari kebudayaan yang tak beda jauh dengan Timor-Leste dan kedekatan

geografis , dan alasan lain adalah negara Timor-Leste pernah menjadi bagian dari

Indonesia sehingga tidak terlalu sulit untuk Timor-Leste melakukan Hubungan

kerjasama dengan Indonesia. Untuk menjelaskan kerjasama bilateral antara Timor-

Leste dengan Indonesia di sektor Pendidikan penulis menggunakan teori liberal klasik

, sedangkan konsep yang akan penulis gunakan adalah konsep hubungan bilateral

dengan kualitas pendidikan sehingga nanti pada bab berikutnya akan memudahkan

penulis untuk menjelaskan hasil dari penelitian ini.