BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Teori
1. Pengertian Motivasi
kepada tingkat komitmen seorang termasuk factor yang
menyebabkan menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku
manusia dalam arah tekad (Nsalam , 2002).
Menurut sunaryo, (2008) motif merupakan suatu pengerak,
keinginan, rangsangan Motif atau motivasi berasal dari kata latin “
Moreve” yang berarti dorongan dalam diri manusia untuk bertindak
atau berprilaku pengertian motivasi tidak terlepas dari kebutuhan .
kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu di
tanggapi ayau di respon (Notoatmojo , 2007) motivasi menurut Stoner
dan freman adalah karakteristik psikologi manusia yang memberikan
kontribusihasrat, pembangkit tenaga dan dorongan dalam diri manusia
yang menyebabkan mereka, berbuat sesuatu secara singkat dalam diri
individu yang menyadari atau menentukan prilaku indivadu . kata lain
Motif adalah energi dasar yang terdapat dalam diri individu dan
menentukan individu dan menentukaan prilaku dan memberi tujuan
dan arah kepada prilaku manusia .
Motivasi adalah suatu usaha yang di sadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk
6
bertindak melakukan suatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu .
a. Teori Motivasi
Teori motivasi menurut Abraham Maslow menyatakan
bahwa teori motivasi Nya di dasarkan atas kebutuhan pada tingkat
kebutuhan yang disusun menurut Prioritas kekuataannya . Maslow
berpendapat bahwa apabila kebuutuhan tingkat Bawah terpenuhi ,
maka kekenyangan kebutuhan ini akan meningkatkan.Kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi .
Sedangkan teori motivasi menurut Frederick Herzberg
mengemukakan suatu Teori motivasi yang di sebut teori motivasi
kesehatan Menurut Herzberg Kebutuhan akan motivasi ini adalah
kebutuhan akan prestasi, penghargaan, Pertumbuhan serta
pengembangan kemampuan apa saja yang ia milikinya.Teori
motivasi kesehatan menurut Herzeberg merupakan salah satu teori
yang Paling berhasil dan menggemparkan mengenai motivasi pada
pekerjaan .(Moekijat , 1999)
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan
seorang menuju Sebuah tujuan . kata motivasi berasal dari kata lain
Moreve yang bermakna Bergerak . namun motivasi melibatkan
lebih sekedar vgerak fisik. moivasi Melibatkan gerakan fisik dan
mental . motivasi juga memiliki dua sisi : Gerak dapat di lihat akan
tetapi motif dapat di simpulkan (Simamora , 2004)
7
Menurut G .R Tery (1998) motivasi dalam keinginan yang
terdapat pada Seorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan – tindakan Menurut penelitian yang di lakukan
maka factor – factor terpenting yang. Mempengaruhi motivasi
aadalah sebagai berikut.
a) Kebutuhan – kebutuhan pribadi
b) Tujuan – tujuan presepsi orang terjadi atau kelompok yang
bersangkutan.
c) Cara dengan apa kebutuhan – kebutuhan serta tujuan – tuujuan
tersebut akan di realisasikan.
Kaum psikologi telah mengembangkan macam – macam
klarifikasi kebutuhan – kebutuhan manusia yang berkisar dari satu
kebuthan dasar hingga 25 kebutuhan. Hasrat akan kekuasaan dari
keinginan akan individualitas merupakan conoh – contoh dari pada
motif – motif tunggal yang cukup di kenal .
Menurut Nursalam (2003) yang menjadi indicator –
indicator motivasi dalam pelaksanaan tindakan kebidanan terdiri
dari .
1. Memenuhi kebutuhan Nutrisi ibu hamil dan bersalin
2. memenuhi kebutuhan ibu hamil untuk pemeriksaan ANC
3. Memenuhi kebutuhan ibu hamil untuk pemeriksaan bersalin
4. Memenuhi kebutuhan untuk pemeriksaan ibu Nifas
5. Memenuhi kebutuhan ibu untuk pelayanan KB
8
6. Memenuhi kebutuhan ibu untuk komunikasi
7. Memenuhi kebutuhan ibu untuk menjaga emosional
8. Mencegah dan menangani ibu hamil, bersalin dan nifas untuk
mengalami kejadian yang patologis .
Adapun kebutuhan – kebutuhan yang tersusun menurut
urutan kekuatannya. kebutuhan yang paling kuat terdapat pada
bagian bawah piramida seperti pada tingkatan yang di kemukakan
Maslow pada tingkatan terbawah hieraski adalah kebutuhan
psikologis atau kebutuhan untuk hidup terus ini adalah kebutuhan
akan makanan, udara, tidur, dsb .
b. Proses Motivasi
Berlangsung proses motivasi di mulai saat seorang yang
mengenai baik secara sadar ataupun pada suatu kebutuhan yang
tidak terpenuhi kemudian mereka berupaya membuat sasaran yang
di perkirakan akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut .
Adapun terjadinya proses motivasi di pengaruhi oleh dua hal yaitu
a) Pengaruh pengalaman
Ketika pengalaman dari seorang yang mendorong nya
mengambil tindakan tertentu untuk memenuhi kebutuhan di
dapat akan di pengaruhi suatu proses pemahaman bahwa
beberapa tindakan tertentu dapat membantu mencapai sasaran .
9
b) Pengaruh Harapan
Kekuatan harapan pada hakikatnya di dasari oleh pengalaman
masa lalu, tetapi kadang kala seorang sering di harapkan
kepada hal – hal baru . misalnya perubahan dalam lingkungan
pekerjaan, system pengajian, hubungan dengan rekan atau
kondisi kerja adanya kondisi yang berbeda ini membuat
pengalaman yang di miliki .
c. Unsure Motivasi
Unsur –unsur yang mempengaruhi Motivasi Menurut Purwanto
(1998) sebagai berikut
a) Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan
munculnya memerlukan rangsangan baik dari dalam atau luar
b) Motivasi sering di tandai dengan perilaku yang penuh emosi.
c) Motivasi merukan reaksi pilihan dari beberapa alternatif
pencapaian tujuan .
d) Motivasi meruupakan kebutuhan dalam diri manusia.
Ciri – ciri motivasi dalam perilaku
a) Penggerakan perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan –
tanggapan yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang
suatu perilaku tertentu saja . Tetapi merangsang berbagai
kecenderungan berperilaku yang memungkinkan tanggapan
yang berbeda .
10
b) Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang
bervariasi dengan kekuatan determinan .
c) Motivasi mengarahkan prilaku pada tujuan tertentu
d) Penguatan positif (positive reforcement) menyebabkan suatu
prilaku tertentu cenderung di ulang kembali .
e) Kekuatan prilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu
bersifat tidak enak (Irwanto, 2002)
d. Factor mempengaruhi Motivasi
Menurut Hendoko (1998) motivasi di bagi menjadi dua
jenis yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi eksterensik . motivasi
interinsik berasal dari dalam diri manusia sendiri biasanya timbul
dari prilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga menjadi
puas . motivasi eksternal berasal dari luar yang merupakan
pengaruh dari orang lain atau lingkungan .
Faktor – factor intrinsic yang mempengaruhi motivasi meliputi :
a) Fisik .
Factor intrinsic adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
kondisi fisik atau kelainan. Keadaan merupakan factor utama
dari kegelisahan pada ibu menyusui .
b) Proses mental .
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja
tetapi ada kebutuhan yang mendasari motivasi .
11
c) Factor kematangan usia .
Kematangan usia akan mempengaruhi pada proses berfikir dan
pengambilan keputusan
Usia adalah bilangan tahun terhitung sejak lahir sampai dengan
tahun akhir seorang melakukan aktivitas. Usia seorang
demikian besar nya dalam memlpengaruhi pengetahuan, sikap
dan prilaku. Semakai lanjut umurnya semakain lebih
bertanggung jawab lebih tertib, lebih bermoral, dan berbakti
dari pada usia muda (Notoatmodjo, 2003, p.82). Menurut
Hidayat (2003,p21) umur yaitu usia individu yang terhitung
dari lahir sampai berulang tahun. Semakin cukup maka tingkat
kematangan dan kekuatan seorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja. Tahapan masa remaja yaitu remaja (>20th
),dewasa (20-35th), dewasa tengah (35-60th) (Ahmadi, 2005,p.
78)
Keinginan dalam diri sendiri .
Keinginan dalam diri tiap individu akan terdapat kemampuan,
keterampilan kebiasaan, yang menujukan kondisi orang untuk
melaksanakan kebiasaan menyusui yang mungkin dapat di
manfaatkan sepenuhnya atau tidak .
12
d) Pengelolaan diri
Pengelolaan diri di maksudkan pengaruh pengelolaan diri
seorang dapat di pengaruhi individu itu sendiri atau dari
individu luar .
e) Tingkat pengetahuan .
Pengetahuan ini di peroleh dari pengalaman sendiri atau
pengalaman orang lain, tingkat pengetahuan seorang prilaku
individu yang mungkin lebih tinggi pengetahuan seorang maka
akan memberikan respon yang lebih rasional dan juga makin
tinggi kesadaran untuk berperan serta . seorang ibu menyusui
mempunyai pengalaman bagaimana manfaat asi bagi bayi, ibu
dan keluarga .
Faktor – faktor ekstrensik yang mempengaruhi motivasi
meliputi :
1) Lingkungan .
Lingkungan merupakan suatu yang ada di sekitar individu
baik secara fisik, biologis, maupun sosial. lingkungan yang
tidak mendukung kondisi yang tidak kondusif akan
membuat ibu stress dan akan tidak menyusui. Sedangkan
lingkungan sosial salah satunya adalah dukungan dari
keluarga, suami, lingkungan sekitar rumah .
13
2) Agama dan kepercayaan .
Tidak bias di sangkal agama dan kepercayaan mempunyai
hubungan erat dengan moral. Dalam praktek kehidupan
sehari – hari motivasi dalam yang terpenting dan terkuat
adalah perilaku moral.
3) Penguatan atau kekuatan
Penguatan atau kekuatan adalah perubahan yang di
laksanakan kepada sasaran atau masyarakat hingga mereka
melakukan sesuai dengan harapan .
2. Air Susu Ibu ( ASI )
a. Pengertian ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah
untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah,
namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan
menyusui lebih dini dari yang semestinya. Oleh karena itu biu-ibu
perlu memerlukan bantuan agar proses menyusuinya berhasil.
(Azrul Anwar, 2005)
Proses Pembentukan ASI
Selama kehamilan hormnon prolaktin dari plasenta
meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih
dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau
ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun
14
drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan pada saat inilah
terjadi ASI.
b. Manfaat ASI
ASI bermanfaat bukan hanya untuk bayi saja tetapi ASI juga
bermanfaat untuk ibu, keluarga dan negara (Kritiyanasari Weni,
2009)
Macam-macam manfaat ASI
1) Bagi bayi
a) Dapat membantu memulai kehidupan dengan baik
Bayi dapat mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat
badan yang baik setelah lahir. Pertumbuhan setelah periode
perinatal baik dan mengurangi kemungkinan obesitas
(Kritiyanasari Weni,. 2009).
b) Mengandung Anti Bodi
Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai
berikut: apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan
membentuk antibodi dan akan disalurkan dengan bantuan
limposit. Antibodi pada payudara disebut mammae
associated immuno competent lymphoid tissue (MALT).
Kekebalan terhadap penyakit saluran pernapafan yang
ditransfer disebut Bronchus associated immonocompetent
lymphord tissue (BALT) dengan untuk penyakit saluran
pencernaan di transfer melalui gut associated
15
immunocompetent lymphoid tissue (GALT). Dalam tinja
bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap bakteri
E. coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah
bakteri E. coli dalam tinja bayi tersebut juga rendah. Di
dalam ASI kecuali antibodi terhadap entrotoksin E.coli,
juga pernah dibuktikan adanya antibodi terhadap
salmonella typhi, shigeta, dan atibodi terhadap virus seperti
rotavirus, polio dan campak. (Kritiyanasari Weni 2009)
c) ASI Mengandung Komposisi Yang Tepat
Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi
yaitu terdiri dari porsi yang seimbang dan cukup kuantitas
semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
pertama. (Kritiyanasari Weni, 2009)
d) Mengandung Zat Protektif
Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit
karena adanya zat protektif dalam ASI yang terkandung
dalam zat protektif dalam ASI antara lain :
1. Laktobasilus bitudus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktak dan
asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran
pencernaan bersifat asam sehingga menghambat
pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli
16
yang sering menyebabkan diare pada bayi, shigela dan
jemur.
2. Laktoterin
Adalah protein yang berkaitan dengan zat besi.
Laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur
kandida.
3. Lisozim
Adalah enzim yang dapat memecahkan bakteri (bakteri
soidal) dan antiflamatori, bekerja bersama peroksida
dan asicorbat yang menyang E.coli sebagian keluar
salmonela.
4. Komponen C3 dan C4
Kedua komponen ini, walaupun kadar ASInya rendah
mempunyai opsonik, antilaktosik, dan hemotaktik yang
bekerja bila diaktifkan oleh lg A dan lg E yang juga
terdapat dalam ASI (Kritiyanasari Weni,. 2009).
e) ASI Mengandung Karies Dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu
formula jauh lebih tinggi dibanding yang mendapatkan
ASI, karena kebiasaan menyusu dengan botol dan dot
terutama pada waktu anak tidur menyebabkan gigi lebih
lama kontrak dengan susu formula dan menyebabkan asam
17
yang terbentuk akan merusak gigi (Kritiyanasari Weni,
200)
f) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya
ikatan antara ibu dan bayi
Hubungan fisik ibu dan bayi untuk perkembangan bayi,
kontak kulit ke kulit bayi yang mengakibatkan
perkembangan psikomotoris maupun cosial lebih baik
(Kritiyanasari Weni, 2009).
g) Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir sistem Ig E belum sempurna,
pemberian susu formula akan merangsang aktivitas. Sistem
ini dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek
ini (Kritiyanasari Weni, 2009).
h) ASI meningkakan kecerdasan pada bayi
Lemak dan ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung
omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan
otak pada bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbub
optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga
menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan
sel-sel saraf otak (Kritiyanasari Weni, 2009).
18
2) Manfaat ASI bagi Ibu
a) Aspek Kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya
oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu
terbentuknya involusi uterus dan mencegah terjadinya
perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid yang
berkurang perdarahan pasca persalinan mengurangi
prevalensi anemia dedisiansi besi. Kejadian karisnoma
mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding
dengan ibu yang tidak menyusui.
Mencegah kanker hanya diperoleh ibu yang menyusui
anaknya secara eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang
memberikan ASI memiliki resiko terkena kanker payudara
dan kaker ovvarium 25% lebih kecil dibanding yang tidak
menyusui. (Kristiyanasari weni , 2009)
b) Aspek keluarga berencana
Menyusui secara murni (ekslusif) dapat menjarangkan
kehamilan. Ditemukan rata - rata jarak kelahiran ibu yang
menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui
11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda
kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali
menjadi beban bagi ibu sendiri, juga merupakan resiko
19
tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit anemia,
resiko kesakitan, dan kematian akibat persalinan
(Kristiyanasari weni , 2009)
c) Aspek spikologi
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,
tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan
diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
(Kristiyanasari weni , 2009)
3) Manfaat ASI bagi keluarga
a) Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya
digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan
untuk keperluan lain. Penghematan juga disebabkan karena
bayi yang mendapat Asi lebih jarang sakit sehingga
mengurangi biaya berobat (Kritiyanasari Weni, 2009).
b) Aspek psikologi
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih
jarang sehingga kewajiban ibu baik dan dapat mendekatkan
hubungan bayi dengan keluarga.
c) Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana
saja dan kapan saja, tidak perlu repot menyiapkan air
20
masak, botol dan dot yang harus selalu dibersihkan, tidak
perlu meminta pertolongan orang lain.
c. Komposisi ASI
ASI adalah suatu emolsi lemak dalam larutan protein,
laktose, dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah
kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi.
Kopmposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini
berdasarkan stadium laktasi.
a) Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga
setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan yang agak
kental berwarna kuning, lebih kuning dibanding dengan ASI
mature, bentuk agak kasar karena mengandung butiran lemak
dan sel-sel epitel, dengan khasiat kolostrum sebagai berikut :
1. Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran
pencernaan siap untuk menerima makanan.
2. Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama
globulin, sehingga dapat memberikan pelindung tubuh
terhadap infeksi.
3. Mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi
tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka
waktu s/d 6 bulan.
21
b) ASI masa transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari
kesepuluh.
c) ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya
(Kristiyanasari Weni, 2009).
d. Hal – hal Yang Mempengaruhi Produksi ASI
Pada ibu yang normal dapat menghasilkan ASI kira-kira
550 - 1000 ml setiap hari, jumlah ASI tersebut dapat dipengaruhi
oleh beberapa factor
a) Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan
ibu. Apabila makanan ibu secara teratur dan cukup
mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi
produksi ASI, karena kelenjar ASI tidak dapat bekerja semurna
tanpa makanan yang cukup untuk membentuk produksi ASI
yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori,
protein, lemak dan vitamin serta mineral yang cukup.
Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui :
1. Yang merangsang : cabai, merica, jahe, kopi, alkohol
2. Yang membuat kembung : ubi, singkong kool, sawi dan
daun bawang
22
b) Perawatan payudara
Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypopise
untuk mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih
banyak lagi dan hormon oxsytosin
3. Menyusui / Laktasi
a. Pengertian Laktasi
Laktasi adalah keseluurhan proses menyusui mulai dari ASI
produksi sampai proses penghisapan dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamallia
termasuk manusia (Azwar Azrul , 2005)
b. Managemen laktasi
a) Fisiologi Laktasi
Pada hamil, terjadi perubahan pada payudara, dimana
ukuran payudara bertambah besar. ini disebabkan proliferasi sel
duktus laktiferus dan sel kelenjar pembuat ASI. Karena
pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu laktogen,
prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesterone.
Pembesaran juga disebabkan oleh bertambahnya pembuluh
darah.
Pada kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang
dari ujung puting mulai keluar cairan hitam yang disebut
kolostrum. Sekresi cairan tersebut karena pengaruh hormon
23
laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari kelenjar
hipofise. Produksi cairan tidak berlebihan karena meski selama
hamil kadar proaktin cukup tinggi pengaruhnya dihambat oleh
estrogen.
Setelah persalinan, dengan terlepasnya plasenta, kadar
estrogen dan progesterone menurun, sedangkan proaktin tetap
tinggi. Pada saat mulai menyusui, maka dengan segera,
rangsangan isapan bayi memacu lepasnya prolaktin dan
hipofise yang memperlancar sekresi ASI
1) Volume ASI
Pada bulan-bulan terakhir kehamilan sering ada
sekresi kolostrum pada payudara ibu hamil. Setelah
persalinan apabila bayi mulai menghisap payudara, maka
produksi ASI bertambah secara cepat. Dalam kondisi
normal ASI diproduksi sebanyak 10 - ± 100 cc pada hari-
hari pertama. Produksi ASI menjadi konstan setelah hari ke
10 sampai ke 14.
Yang sehat selanjutnya mengkonsumsi sebanyak
700 - 800 cc ASI per hari. Namun kadang-kadang ada yang
mengkonsumsi kurang dari 600 cc atau bahkan hampir 1
liter per hari dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan
yang sama. Keadaan kurang gizi pada ibu pada tingkat
berat baik pada waktu hamil maupun menyusui dapat
24
mempengaruhi volume ASI. Produksi ASI menjadi lebih
sedikit yaitu hanya berkisar antara 500 - 700 cc pada 6
bulan pertama usia yaitu, 400 - 600 cc pada 6 bulan kedua
dan 300-500 cc pada tahun kedua usia anak.
2) Refleks pada laktasi
Refleks yang terjadi pada ibu di masa laktasi yaitu
refleks prolaktin dan refleks oksitosin atau “letdown
reflex”. Sedangkan refleks yang terjadi pada bayi yaitu
refleks mencari puting (rooting reflex), refleks menghisap
dan refleks menelan.
3) Refleks prolaktin ( Pembentukan ASI )
Rangsangan isapan bayi melalui serabut syarat akan
memacu hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon
prolaktin ke dalam aliran darah. Prolaktin memacu sel
kelenjar untuk sekresi ASI. Makin sering bayi menghisap
makin banyak prolaktin dilepas oleh hipofise, makan
banyak pula ASI yang diproduksi oleh sel kelenjar.
Makin sering isapan bayi, makin banyak produksi
ASI. Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan
produksi ASI kurang. Mekanisme ini disebut mekanisme “
supply and demand ”.
4) Refleks pada bayi
Pada proses laktasi terjadi 3 macam reflek pada bayi yaitu :
25
• Refleks mencari puting (rooting-reflex)
Bila pipi bayi disentuh, dia akan menoleh ke arah
sentuhan. Bila bibir bayi disentuh dia akan membuka
mulut dan berusaha untuk mencari puting untuk
menetek. Lidah keluar dan melengkung menangkap
puting dan areola.
• Refleks menghisap (suckling reflex)
Refleks terjadi karena rangsangan puting ada palatum
durum bayi bila areola masuk ke dalam mulut
bayi/areola dan puting tertekan gusi, lidah dan langit-
langit, sehingga menekan sinus laktiferus yang berada
di bawah areota. Selanjutnya terjadi gerakan peristaltik
yang mengalirkan ASI keluar / ke mulut bayi.
5) Refeleks menelan (swallowing reflex)
ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
a) Cara Meletakkan dan Cara Melekatkan Bayi
Berdasarkan anatomi payudara dan fisiologi
menyusui tersebut maka cara meletakkan bayi yaitu
posisi bayi terhadap tubuh ibu dan cara melekatkan atau
posisi mulut bayi pada payudara (attachment) harus
benar.
26
• Cara meletakkan bayi
Bayi dekat dan menghadap ibu, perut bayi
menempel ke perut ibu, telinga bayi segaris dengan
lengan.
• Cara melekatkan
Mulut bayi terbuka lebar, bibir lengkung keluar, dagu
menempel pada payudara, sebagian besar areola tak
kelihatan, pipi tidak cekung, irama hisap menelan
dalam.
Akibat cara melekatkan yang salah
1). Nyeri dan kerusakan puting menyebabkan puting
rasa nyeri dan lecet.
2) Hisapan bayi tidak efektif menyebabkan payudara
bengkak, pengaliran ASI tidak optimal.Produksi
ASI menjadi berkurang. Bayi rewel dan tidak
puas.(Anzwar Azrul, 2005)
b) Cara Menyendawakan Bayi
Letakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-
lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Kalau
bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau
tengkurap. Udara akan keluar dengan sendirinya
(Anzwar Azrul, 2005).
27
c. Manfaat dan Keunggulan ASI
a) Manfaat ASI
1. Aspek gizi
a. Manfaat kolostrum
1) Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama
(IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi khususnya diare.
2) Jumlah kolostrum yang diproduksi, bervariasi
tergantung dari isapan bayi pada hari - hari pertama
kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi oleh karena itu,
harus diberikan kepada bayi.
3) Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang
tinggi, karbohidrat dan lemak rendah, sehinga sesuai
dengan kebutuhan gizi pada hari-hari pertama
setelah kelahiran.
4) Membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran
bayi yang pertama- berwarna hitam kehijauan
b. Komposisi kolostum, ASI dan Susu Sapi untuk setiap
100 ml
1) ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat
gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim
28
untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam
ASI tersebut.
2) ASI mengandung zat - zat gizi berkualitas tinggi,
yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan bayi anak.
3) Selain mengadung protein yang tinggi, ASI
memiliki perbandingan (rasio) antara Whey dan
Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whey ; Casein
merupakan salah satu keunggulan ASI
dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung
Whey lebih banyak yaitu : 65 : 35, komposisi ini
menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap
dibandingkan susu sapi. Pada susu sapi
perbandingannya adalah 20 : 280, mengandung
lebih banyak casein yang tidak mudah diserap.
c. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
1) Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak
terdapat dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu
sapi (Raiha, 1985). Taurin berfungsi sebagai neuro-
transmitter dan berperan penting untuk proses
maturasi sel otak (Gaul, 1985).
Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa efek
defisiensi akan berakibat gangguan pada retina
29
mata. Saat ini taurin banyak ditambahkan pada susu
formula karena penelitian menunjukkan bahwa
kadar taurin plasma yang rendah ( 50% ) pada bayi
dengan formula dibandingkan dengan bayi yang
menyusui.
2) DHA dan AA
Decosahexonoix Acid (DHA) dan Arachidonic Acid
(AA) adalah asam lemah tak jenuh rantai panjang
(polyunsaturated fattyacids) diperlukan untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal.
DHA dan AA yang terdapat dalam Asi, jumlahnya
sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan
dan kecerdasan anak dikemudian hari. Di samping
dapat diperoleh secara langsung, DHA dan AA
dalam tubuh dapat dibentuk / disintesa dari
substansi pembentukannya
(precursomnya) yaitu masing - masing dari Omega
3 (Asam Linoleat) dan Omega 6 (Asam Linoleat).
Bahan makanan sumber DHA dan Omega 3, selain
pada ASI juga terdapat pada ikan, sehingga ikan
sangat baik dan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh
ibu menyusui (Anzwar Azrul, 2005)
30
2. Aspek Imunologik
Sebagian zat kekebalan terhadap beragam mikro-
organisme diperoleh bayi baru lahir dari ibunya melalui
plasenta, yang membantu melindungi bayi dari serangan
penyakit antara lain adalah penyakit campak yang terjadi
selama 6 bulan pertama sejak baru lahir.
Telah diketahui bahwa bayi yang diberi ASI lebih
terlindungi terhadap penyakit infeksi terutama diare dan
mempunyai kesempatan hidup lebih besar dibandingkan
dengan bayi-bayi yang diberikan susu botol (Anzwar Azrul
, 2005)
3. Aspek Psikologi
a) Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
Rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui ataupun
memproduksi Asi yang mencukupi untuk bayi, besar
pengaruhnya bagi keberhasilan menyusui. Menyusui
dipengaruhi oleh emosi ibu. Kemauan yang besar dan
kasih saya terhadap bayi akan meningkatkan produksi
hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI.
b) Hubungan / interaksi ibu-bayi
Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu
dan bayi, yang mempengaruhi kedua belah pihak.
31
Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi
tergantung pada kesatuan ikatan bayi-bayi tersebut.
Hubungan interaksi antara ibu-bayi paling mudah
terjadi selama ½ jam pertama dan mulai terjalin
beberapa menit sesudah bayi dilahirkan. Karena itu
penting sekali bayi mulai disusui sedini mungkin, yaitu
dalam waktu 30 menit setelah bayi dilahirkan.
c) Pengaruh kontak langsung bayi-ibu
Ikata kasih sayang antara ibu-bayi terjadi karena
berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin-to-skin
contact) dan mencium aroma yang khas antara ibu dan
bayi. Apabila proses menyusui dilakukan dengan baik,
akan emmberikan kepuasan kepada ibu dan bayi. Bayi
merasa aman dan puas karena melalui sentuhan kulit
dapat merasakan kehangatan tubuh ibu dan dapat
mendengar denyut jantung ibu, yang sudah dikenal
sejak bayi masih dalam rahim (Anzwar Azrul , 2005)
4. Aspek Kecerdasan
Interaksi bayi-bayi dan kandungan nilai gizi ASI
yang dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak
dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian
menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki
IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun,
32
dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI (Anzwar
Azrul, 2005).
5. Aspek Neurologis
Belum sempurnanya koordinasi syaraf menelan,
menghisap dan bernafas, dapat terjadi pada bayi baru lahir.
Dengan menghisap payudara ketidaksempurnaan
koordinasi syaraf tersebut dapat lebih baik (Anzwar Azrul,
2005).
6. Aspek Ekonimi
Dengan menyusui secara ekslusif, ibu tidak perlu
mengeluarkan biaya dan makanan bayi sampai sedikitnya
umur 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat
pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
serta membeli peralatan dan biaya pengobatan yang
disebabkan oleh dampak negatif penggunaan susu formula
(Anzwar Azrul,2001 ).
b) Keunggulan ASI
1. Asi bersih/bebas kontaminasi. Meskipun kemungkinan
terkontaminasi melalui puting susu, akan tetapi bakteri ini
tidak diberi kesempatan berkembang biak karena ASI yang
diminum, mengandung zat anti infeksi.
2. immunoglobulin, terutama immunoglobulin (Ig A),
kadarnya lebih tinggi dalam kolostrum dibandingkan
33
dengan ASI. Secretory Ig. A tidak tidak diserap, tetapi
melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus
dalam saluran pencernaan.
3. Laktoferin, sejenis protein yang merupakan komponen zat
kekebalan dalam ASI yang mengikat zat besi (serum)
disaluran pencernaan.
4. Lysosim, suatu enzim yang juga melindungi bayi terhadap
bakteri dan virus yang merugikan. Lysosim terdapat dalam
jumlah 300 kali lebih banyak pada ASI dari pada susu sapi.
Enzim ini aktif mengatasi bakteri E.coli dan salmonella.
5. Sel darah putih, selama 2 minggu pertama ASI
mengandung lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga
macam yaitu
a) Brochus-asosiated lympocyte tissue (BALT) yang
menghasilkan antibodi terhadap infeksi saluran
pernapasan.
b) Gut asociated lymphocyte tissue (GALT) yang
menghasilkan antibodi terhadap saluran pencernaan.
c) Mammary asociated lymphocyte tisse (MALT) yang
menyalurkan antibodi melalui jaringan payudara ibu.
Sel-sel ini memproduksi Ig.A, laktoferin, lisosim dan
interferon. Interferon menghambat aktifitas virus
tertentu .
34
4. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu onyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni
indera panglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba
(Notoatmodjo, 2003)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang.
1) Proses adopsi perilaku.
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku tanpa didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers
(1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut
proses yang berurutann Yaitu :
a) Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui stimulus (obyek) terlebih dahulu.
b) Interest, yaitu, orang yang mulai tertarik terhadap stumulus.
c) Evaluation, yaitu menimbang – nimbang terhadap baik dan
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
d) Trial, yaitu orang yang mencoba perilaku baru.
35
e) Asdoption, yaitu orang yang telah berperilaku baru sesuai
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku
memulai proses seperti ini didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan
bersifat langgeng ( long lasting )
b. Tingkat Pengetahuan
a) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingatkan suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
b) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham terhadap suatu obyek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyipulkan dan
meramalkan.
c) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya)
36
d) Analisis (analiysis)
Yaitu, suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek kedalam komponen – komponen, tetapi masih dalam
satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata –
kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan,
memisahkan dan mengelompokkan.
e) Sintensis (synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk
meletakan atau menghubungkan bagian – bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis
itu suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari
formulasi – formulasi yang telah ada. Misalnya dapat
menyusun, merencanakan, meringkaskan dan dapat
menyelesaikan terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan
yang telah ada.
f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu meteri atau obyek.
Penilaian – penilaian itu berdasarkan pada suatu kreteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kreteria – kreteria yang
telah ada.
37
Proses terjadinya pengetahuan menurut sifatnya adalah 2 (dua)
yaitu a priari dan a posteriori. Pengetahuan a priari adalah
pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui
pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalaman
batin atau jiwa. Sebaliknya pengetahuan a posteriori adalah
pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman (Rahman
dkk, 2004)
c. Faktor - factor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki
seseorang dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :
a) Faktor Internal, meliputi :
i. Jasmani
Factor jasmani diantaranya adalah keadaan indera
seseorang
ii. Rohani
Factor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis,
intelektual, psikomotor serta kondisi efektifdan konatif
individu.
b) Factor Eksternal, meliputi :
i. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam
memberikan respon terhadap sesuatu yang dating dari luar.
Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon
38
yang lebih rasional terhadap informasi yang akan dating
dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin
akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.
ii. Paparan media massa
Melalui bermacam – macam media baik cetak maupun
elektrinik berbagai informasi dapat diterima, sehingga
seseorang yang lebih sering terpapar media massa akan
memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang tidak terpapar informasi media massa.
Ini berartipaparan media massa mempengaruhi tingkat
pengetahuan yang dimiliki seseorang.
iii. Status ekonomi.
Tingkat status ekonimi dapat mempengaruhi pangetahuan.
Dimana dalam memenuhi kebutuhan primer maupun
sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih
mudah tercukupi dibandingkan keluarga dengan baik akan
lebih mudah tercukupi dibandingkan keluarga denganstatus
ekonomi rendah. Hal ini juga berpengaruh dalam
pemenuhan kebutuhan sekunder
iv. Hubungan sosial
Manusia adalah makluk sosial dimana dalam kehidupan
saling berinteraksi satu sama lain. Individu yang dapat
berinteraksi secarakontinue akan dapat lebih biasa lebih
39
mendapatkan informasi. Sementara factor hubungan sosial
juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai
komunikan untuk menerima pesan menurut model
komunikasi media.
v. Pengalaman
Pengalaman individu tentang berbagai hal bisa diperoleh
dari tingkat kehidupan dalam proses perkenbangannya.
Misal sering mengikuti kegiatan – kegiatan yang mendidik
seperti seminar
vi. Akses layanan kesehatan
Mudah atau sulitnya mengakses kesehatan tentunya akan
berpengaruh terhadap pengetahuan dalam hal kesehatan.
d. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawacara atau
angket yang menanyakan tentang isi meteri yang ingin diukur dari
subyek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2003)
Cara Memperoleh Pengetahuan
Untuk memperoleh pengetahuan yang benar pada dasarnya
terdapat 2 (dua) cara pokok yang dapat dilakukan oleh manusia.
Pertama adalah mendasarkan diri pada rasio dan kedua
mendasarkan diri pada pengalaman. Sumber pengetahuan selain
dapat diperoleh melalui rasio dan pengalaman juga melalui intuisi
dan wahyu. Intuisi adalah kegiatan berfikir untuk mendapatkan
40
pengetahuan tanpa melalui proses panalaran tertentu, contohnya :
seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah
tiba – tiba saja menentukan jawaban atas permasalahan terse4but.
Wahyu merupakan pengetahuan yang disamp-aikan oleh Tuhan
kepada manusia. Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan
(Notoatmodjo, 2003)
41
B Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
( Hendoko, 1998 )
C Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Faktor Intrinsik
• Fisik
• usia
• pengetahuan
• Proses Metal
Factor Ekstrinsik • Lingkungan • Agama dan kepercayaan • Penguat
Motivasi untuk menyusui
Usia
Pengetahuan
Motivasi untuk menyusui
42
D Hipertesis
Hipotensi merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam
penelitian.
Hipotensi alternative menyatakan adanya hubungan antara variabel disebut
juga variabel kerja
a. Ada hubungan antara usia dengan motivasi ibu primipara untuk
menyusui
b. Ada hubungan antara pengetahuan ibu menyusui dengan motivasi ibu
primipara