BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

38
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Tinjauan Teori 1. Pengertian Motivasi kepada tingkat komitmen seorang termasuk factor yang menyebabkan menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad (Nsalam , 2002). Menurut sunaryo, (2008) motif merupakan suatu pengerak, keinginan, rangsangan Motif atau motivasi berasal dari kata latin “ Moreve” yang berarti dorongan dalam diri manusia untuk bertindak atau berprilaku pengertian motivasi tidak terlepas dari kebutuhan . kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu di tanggapi ayau di respon (Notoatmojo , 2007) motivasi menurut Stoner dan freman adalah karakteristik psikologi manusia yang memberikan kontribusihasrat, pembangkit tenaga dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan mereka, berbuat sesuatu secara singkat dalam diri individu yang menyadari atau menentukan prilaku indivadu . kata lain Motif adalah energi dasar yang terdapat dalam diri individu dan menentukan individu dan menentukaan prilaku dan memberi tujuan dan arah kepada prilaku manusia . Motivasi adalah suatu usaha yang di sadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Tinjauan Teori

1. Pengertian Motivasi

kepada tingkat komitmen seorang termasuk factor yang

menyebabkan menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku

manusia dalam arah tekad (Nsalam , 2002).

Menurut sunaryo, (2008) motif merupakan suatu pengerak,

keinginan, rangsangan Motif atau motivasi berasal dari kata latin “

Moreve” yang berarti dorongan dalam diri manusia untuk bertindak

atau berprilaku pengertian motivasi tidak terlepas dari kebutuhan .

kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu di

tanggapi ayau di respon (Notoatmojo , 2007) motivasi menurut Stoner

dan freman adalah karakteristik psikologi manusia yang memberikan

kontribusihasrat, pembangkit tenaga dan dorongan dalam diri manusia

yang menyebabkan mereka, berbuat sesuatu secara singkat dalam diri

individu yang menyadari atau menentukan prilaku indivadu . kata lain

Motif adalah energi dasar yang terdapat dalam diri individu dan

menentukan individu dan menentukaan prilaku dan memberi tujuan

dan arah kepada prilaku manusia .

Motivasi adalah suatu usaha yang di sadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk

6

bertindak melakukan suatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu .

a. Teori Motivasi

Teori motivasi menurut Abraham Maslow menyatakan

bahwa teori motivasi Nya di dasarkan atas kebutuhan pada tingkat

kebutuhan yang disusun menurut Prioritas kekuataannya . Maslow

berpendapat bahwa apabila kebuutuhan tingkat Bawah terpenuhi ,

maka kekenyangan kebutuhan ini akan meningkatkan.Kebutuhan

untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi .

Sedangkan teori motivasi menurut Frederick Herzberg

mengemukakan suatu Teori motivasi yang di sebut teori motivasi

kesehatan Menurut Herzberg Kebutuhan akan motivasi ini adalah

kebutuhan akan prestasi, penghargaan, Pertumbuhan serta

pengembangan kemampuan apa saja yang ia milikinya.Teori

motivasi kesehatan menurut Herzeberg merupakan salah satu teori

yang Paling berhasil dan menggemparkan mengenai motivasi pada

pekerjaan .(Moekijat , 1999)

Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan

seorang menuju Sebuah tujuan . kata motivasi berasal dari kata lain

Moreve yang bermakna Bergerak . namun motivasi melibatkan

lebih sekedar vgerak fisik. moivasi Melibatkan gerakan fisik dan

mental . motivasi juga memiliki dua sisi : Gerak dapat di lihat akan

tetapi motif dapat di simpulkan (Simamora , 2004)

7

Menurut G .R Tery (1998) motivasi dalam keinginan yang

terdapat pada Seorang individu yang merangsangnya untuk

melakukan tindakan – tindakan Menurut penelitian yang di lakukan

maka factor – factor terpenting yang. Mempengaruhi motivasi

aadalah sebagai berikut.

a) Kebutuhan – kebutuhan pribadi

b) Tujuan – tujuan presepsi orang terjadi atau kelompok yang

bersangkutan.

c) Cara dengan apa kebutuhan – kebutuhan serta tujuan – tuujuan

tersebut akan di realisasikan.

Kaum psikologi telah mengembangkan macam – macam

klarifikasi kebutuhan – kebutuhan manusia yang berkisar dari satu

kebuthan dasar hingga 25 kebutuhan. Hasrat akan kekuasaan dari

keinginan akan individualitas merupakan conoh – contoh dari pada

motif – motif tunggal yang cukup di kenal .

Menurut Nursalam (2003) yang menjadi indicator –

indicator motivasi dalam pelaksanaan tindakan kebidanan terdiri

dari .

1. Memenuhi kebutuhan Nutrisi ibu hamil dan bersalin

2. memenuhi kebutuhan ibu hamil untuk pemeriksaan ANC

3. Memenuhi kebutuhan ibu hamil untuk pemeriksaan bersalin

4. Memenuhi kebutuhan untuk pemeriksaan ibu Nifas

5. Memenuhi kebutuhan ibu untuk pelayanan KB

8

6. Memenuhi kebutuhan ibu untuk komunikasi

7. Memenuhi kebutuhan ibu untuk menjaga emosional

8. Mencegah dan menangani ibu hamil, bersalin dan nifas untuk

mengalami kejadian yang patologis .

Adapun kebutuhan – kebutuhan yang tersusun menurut

urutan kekuatannya. kebutuhan yang paling kuat terdapat pada

bagian bawah piramida seperti pada tingkatan yang di kemukakan

Maslow pada tingkatan terbawah hieraski adalah kebutuhan

psikologis atau kebutuhan untuk hidup terus ini adalah kebutuhan

akan makanan, udara, tidur, dsb .

b. Proses Motivasi

Berlangsung proses motivasi di mulai saat seorang yang

mengenai baik secara sadar ataupun pada suatu kebutuhan yang

tidak terpenuhi kemudian mereka berupaya membuat sasaran yang

di perkirakan akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut .

Adapun terjadinya proses motivasi di pengaruhi oleh dua hal yaitu

a) Pengaruh pengalaman

Ketika pengalaman dari seorang yang mendorong nya

mengambil tindakan tertentu untuk memenuhi kebutuhan di

dapat akan di pengaruhi suatu proses pemahaman bahwa

beberapa tindakan tertentu dapat membantu mencapai sasaran .

9

b) Pengaruh Harapan

Kekuatan harapan pada hakikatnya di dasari oleh pengalaman

masa lalu, tetapi kadang kala seorang sering di harapkan

kepada hal – hal baru . misalnya perubahan dalam lingkungan

pekerjaan, system pengajian, hubungan dengan rekan atau

kondisi kerja adanya kondisi yang berbeda ini membuat

pengalaman yang di miliki .

c. Unsure Motivasi

Unsur –unsur yang mempengaruhi Motivasi Menurut Purwanto

(1998) sebagai berikut

a) Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan

munculnya memerlukan rangsangan baik dari dalam atau luar

b) Motivasi sering di tandai dengan perilaku yang penuh emosi.

c) Motivasi merukan reaksi pilihan dari beberapa alternatif

pencapaian tujuan .

d) Motivasi meruupakan kebutuhan dalam diri manusia.

Ciri – ciri motivasi dalam perilaku

a) Penggerakan perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan –

tanggapan yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang

suatu perilaku tertentu saja . Tetapi merangsang berbagai

kecenderungan berperilaku yang memungkinkan tanggapan

yang berbeda .

10

b) Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang

bervariasi dengan kekuatan determinan .

c) Motivasi mengarahkan prilaku pada tujuan tertentu

d) Penguatan positif (positive reforcement) menyebabkan suatu

prilaku tertentu cenderung di ulang kembali .

e) Kekuatan prilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu

bersifat tidak enak (Irwanto, 2002)

d. Factor mempengaruhi Motivasi

Menurut Hendoko (1998) motivasi di bagi menjadi dua

jenis yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi eksterensik . motivasi

interinsik berasal dari dalam diri manusia sendiri biasanya timbul

dari prilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga menjadi

puas . motivasi eksternal berasal dari luar yang merupakan

pengaruh dari orang lain atau lingkungan .

Faktor – factor intrinsic yang mempengaruhi motivasi meliputi :

a) Fisik .

Factor intrinsic adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

kondisi fisik atau kelainan. Keadaan merupakan factor utama

dari kegelisahan pada ibu menyusui .

b) Proses mental .

Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja

tetapi ada kebutuhan yang mendasari motivasi .

11

c) Factor kematangan usia .

Kematangan usia akan mempengaruhi pada proses berfikir dan

pengambilan keputusan

Usia adalah bilangan tahun terhitung sejak lahir sampai dengan

tahun akhir seorang melakukan aktivitas. Usia seorang

demikian besar nya dalam memlpengaruhi pengetahuan, sikap

dan prilaku. Semakai lanjut umurnya semakain lebih

bertanggung jawab lebih tertib, lebih bermoral, dan berbakti

dari pada usia muda (Notoatmodjo, 2003, p.82). Menurut

Hidayat (2003,p21) umur yaitu usia individu yang terhitung

dari lahir sampai berulang tahun. Semakin cukup maka tingkat

kematangan dan kekuatan seorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Tahapan masa remaja yaitu remaja (>20th

),dewasa (20-35th), dewasa tengah (35-60th) (Ahmadi, 2005,p.

78)

Keinginan dalam diri sendiri .

Keinginan dalam diri tiap individu akan terdapat kemampuan,

keterampilan kebiasaan, yang menujukan kondisi orang untuk

melaksanakan kebiasaan menyusui yang mungkin dapat di

manfaatkan sepenuhnya atau tidak .

12

d) Pengelolaan diri

Pengelolaan diri di maksudkan pengaruh pengelolaan diri

seorang dapat di pengaruhi individu itu sendiri atau dari

individu luar .

e) Tingkat pengetahuan .

Pengetahuan ini di peroleh dari pengalaman sendiri atau

pengalaman orang lain, tingkat pengetahuan seorang prilaku

individu yang mungkin lebih tinggi pengetahuan seorang maka

akan memberikan respon yang lebih rasional dan juga makin

tinggi kesadaran untuk berperan serta . seorang ibu menyusui

mempunyai pengalaman bagaimana manfaat asi bagi bayi, ibu

dan keluarga .

Faktor – faktor ekstrensik yang mempengaruhi motivasi

meliputi :

1) Lingkungan .

Lingkungan merupakan suatu yang ada di sekitar individu

baik secara fisik, biologis, maupun sosial. lingkungan yang

tidak mendukung kondisi yang tidak kondusif akan

membuat ibu stress dan akan tidak menyusui. Sedangkan

lingkungan sosial salah satunya adalah dukungan dari

keluarga, suami, lingkungan sekitar rumah .

13

2) Agama dan kepercayaan .

Tidak bias di sangkal agama dan kepercayaan mempunyai

hubungan erat dengan moral. Dalam praktek kehidupan

sehari – hari motivasi dalam yang terpenting dan terkuat

adalah perilaku moral.

3) Penguatan atau kekuatan

Penguatan atau kekuatan adalah perubahan yang di

laksanakan kepada sasaran atau masyarakat hingga mereka

melakukan sesuai dengan harapan .

2. Air Susu Ibu ( ASI )

a. Pengertian ASI

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah

untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses yang alamiah,

namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan

menyusui lebih dini dari yang semestinya. Oleh karena itu biu-ibu

perlu memerlukan bantuan agar proses menyusuinya berhasil.

(Azrul Anwar, 2005)

Proses Pembentukan ASI

Selama kehamilan hormnon prolaktin dari plasenta

meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih

dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau

ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun

14

drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan pada saat inilah

terjadi ASI.

b. Manfaat ASI

ASI bermanfaat bukan hanya untuk bayi saja tetapi ASI juga

bermanfaat untuk ibu, keluarga dan negara (Kritiyanasari Weni,

2009)

Macam-macam manfaat ASI

1) Bagi bayi

a) Dapat membantu memulai kehidupan dengan baik

Bayi dapat mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat

badan yang baik setelah lahir. Pertumbuhan setelah periode

perinatal baik dan mengurangi kemungkinan obesitas

(Kritiyanasari Weni,. 2009).

b) Mengandung Anti Bodi

Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai

berikut: apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan

membentuk antibodi dan akan disalurkan dengan bantuan

limposit. Antibodi pada payudara disebut mammae

associated immuno competent lymphoid tissue (MALT).

Kekebalan terhadap penyakit saluran pernapafan yang

ditransfer disebut Bronchus associated immonocompetent

lymphord tissue (BALT) dengan untuk penyakit saluran

pencernaan di transfer melalui gut associated

15

immunocompetent lymphoid tissue (GALT). Dalam tinja

bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap bakteri

E. coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah

bakteri E. coli dalam tinja bayi tersebut juga rendah. Di

dalam ASI kecuali antibodi terhadap entrotoksin E.coli,

juga pernah dibuktikan adanya antibodi terhadap

salmonella typhi, shigeta, dan atibodi terhadap virus seperti

rotavirus, polio dan campak. (Kritiyanasari Weni 2009)

c) ASI Mengandung Komposisi Yang Tepat

Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi

yaitu terdiri dari porsi yang seimbang dan cukup kuantitas

semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

pertama. (Kritiyanasari Weni, 2009)

d) Mengandung Zat Protektif

Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit

karena adanya zat protektif dalam ASI yang terkandung

dalam zat protektif dalam ASI antara lain :

1. Laktobasilus bitudus

Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktak dan

asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran

pencernaan bersifat asam sehingga menghambat

pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E.coli

16

yang sering menyebabkan diare pada bayi, shigela dan

jemur.

2. Laktoterin

Adalah protein yang berkaitan dengan zat besi.

Laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur

kandida.

3. Lisozim

Adalah enzim yang dapat memecahkan bakteri (bakteri

soidal) dan antiflamatori, bekerja bersama peroksida

dan asicorbat yang menyang E.coli sebagian keluar

salmonela.

4. Komponen C3 dan C4

Kedua komponen ini, walaupun kadar ASInya rendah

mempunyai opsonik, antilaktosik, dan hemotaktik yang

bekerja bila diaktifkan oleh lg A dan lg E yang juga

terdapat dalam ASI (Kritiyanasari Weni,. 2009).

e) ASI Mengandung Karies Dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu

formula jauh lebih tinggi dibanding yang mendapatkan

ASI, karena kebiasaan menyusu dengan botol dan dot

terutama pada waktu anak tidur menyebabkan gigi lebih

lama kontrak dengan susu formula dan menyebabkan asam

17

yang terbentuk akan merusak gigi (Kritiyanasari Weni,

200)

f) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya

ikatan antara ibu dan bayi

Hubungan fisik ibu dan bayi untuk perkembangan bayi,

kontak kulit ke kulit bayi yang mengakibatkan

perkembangan psikomotoris maupun cosial lebih baik

(Kritiyanasari Weni, 2009).

g) Terhindar dari alergi

Pada bayi baru lahir sistem Ig E belum sempurna,

pemberian susu formula akan merangsang aktivitas. Sistem

ini dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek

ini (Kritiyanasari Weni, 2009).

h) ASI meningkakan kecerdasan pada bayi

Lemak dan ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung

omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan

otak pada bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbub

optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga

menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan

sel-sel saraf otak (Kritiyanasari Weni, 2009).

18

2) Manfaat ASI bagi Ibu

a) Aspek Kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu

terbentuknya involusi uterus dan mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid yang

berkurang perdarahan pasca persalinan mengurangi

prevalensi anemia dedisiansi besi. Kejadian karisnoma

mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding

dengan ibu yang tidak menyusui.

Mencegah kanker hanya diperoleh ibu yang menyusui

anaknya secara eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang

memberikan ASI memiliki resiko terkena kanker payudara

dan kaker ovvarium 25% lebih kecil dibanding yang tidak

menyusui. (Kristiyanasari weni , 2009)

b) Aspek keluarga berencana

Menyusui secara murni (ekslusif) dapat menjarangkan

kehamilan. Ditemukan rata - rata jarak kelahiran ibu yang

menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui

11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja

menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda

kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali

menjadi beban bagi ibu sendiri, juga merupakan resiko

19

tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit anemia,

resiko kesakitan, dan kematian akibat persalinan

(Kristiyanasari weni , 2009)

c) Aspek spikologi

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan

diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

(Kristiyanasari weni , 2009)

3) Manfaat ASI bagi keluarga

a) Aspek ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan

untuk keperluan lain. Penghematan juga disebabkan karena

bayi yang mendapat Asi lebih jarang sakit sehingga

mengurangi biaya berobat (Kritiyanasari Weni, 2009).

b) Aspek psikologi

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang sehingga kewajiban ibu baik dan dapat mendekatkan

hubungan bayi dengan keluarga.

c) Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana

saja dan kapan saja, tidak perlu repot menyiapkan air

20

masak, botol dan dot yang harus selalu dibersihkan, tidak

perlu meminta pertolongan orang lain.

c. Komposisi ASI

ASI adalah suatu emolsi lemak dalam larutan protein,

laktose, dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah

kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi.

Kopmposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini

berdasarkan stadium laktasi.

a) Kolostrum

ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga

setelah bayi lahir. Kolostrum merupakan cairan yang agak

kental berwarna kuning, lebih kuning dibanding dengan ASI

mature, bentuk agak kasar karena mengandung butiran lemak

dan sel-sel epitel, dengan khasiat kolostrum sebagai berikut :

1. Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran

pencernaan siap untuk menerima makanan.

2. Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama

globulin, sehingga dapat memberikan pelindung tubuh

terhadap infeksi.

3. Mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi

tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka

waktu s/d 6 bulan.

21

b) ASI masa transisi

ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari

kesepuluh.

c) ASI mature

ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya

(Kristiyanasari Weni, 2009).

d. Hal – hal Yang Mempengaruhi Produksi ASI

Pada ibu yang normal dapat menghasilkan ASI kira-kira

550 - 1000 ml setiap hari, jumlah ASI tersebut dapat dipengaruhi

oleh beberapa factor

a) Makanan

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan

ibu. Apabila makanan ibu secara teratur dan cukup

mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi

produksi ASI, karena kelenjar ASI tidak dapat bekerja semurna

tanpa makanan yang cukup untuk membentuk produksi ASI

yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori,

protein, lemak dan vitamin serta mineral yang cukup.

Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui :

1. Yang merangsang : cabai, merica, jahe, kopi, alkohol

2. Yang membuat kembung : ubi, singkong kool, sawi dan

daun bawang

22

b) Perawatan payudara

Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypopise

untuk mengeluarkan hormon progesteron dan estrogen lebih

banyak lagi dan hormon oxsytosin

3. Menyusui / Laktasi

a. Pengertian Laktasi

Laktasi adalah keseluurhan proses menyusui mulai dari ASI

produksi sampai proses penghisapan dan menelan ASI. Laktasi

merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamallia

termasuk manusia (Azwar Azrul , 2005)

b. Managemen laktasi

a) Fisiologi Laktasi

Pada hamil, terjadi perubahan pada payudara, dimana

ukuran payudara bertambah besar. ini disebabkan proliferasi sel

duktus laktiferus dan sel kelenjar pembuat ASI. Karena

pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu laktogen,

prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesterone.

Pembesaran juga disebabkan oleh bertambahnya pembuluh

darah.

Pada kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang

dari ujung puting mulai keluar cairan hitam yang disebut

kolostrum. Sekresi cairan tersebut karena pengaruh hormon

23

laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari kelenjar

hipofise. Produksi cairan tidak berlebihan karena meski selama

hamil kadar proaktin cukup tinggi pengaruhnya dihambat oleh

estrogen.

Setelah persalinan, dengan terlepasnya plasenta, kadar

estrogen dan progesterone menurun, sedangkan proaktin tetap

tinggi. Pada saat mulai menyusui, maka dengan segera,

rangsangan isapan bayi memacu lepasnya prolaktin dan

hipofise yang memperlancar sekresi ASI

1) Volume ASI

Pada bulan-bulan terakhir kehamilan sering ada

sekresi kolostrum pada payudara ibu hamil. Setelah

persalinan apabila bayi mulai menghisap payudara, maka

produksi ASI bertambah secara cepat. Dalam kondisi

normal ASI diproduksi sebanyak 10 - ± 100 cc pada hari-

hari pertama. Produksi ASI menjadi konstan setelah hari ke

10 sampai ke 14.

Yang sehat selanjutnya mengkonsumsi sebanyak

700 - 800 cc ASI per hari. Namun kadang-kadang ada yang

mengkonsumsi kurang dari 600 cc atau bahkan hampir 1

liter per hari dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan

yang sama. Keadaan kurang gizi pada ibu pada tingkat

berat baik pada waktu hamil maupun menyusui dapat

24

mempengaruhi volume ASI. Produksi ASI menjadi lebih

sedikit yaitu hanya berkisar antara 500 - 700 cc pada 6

bulan pertama usia yaitu, 400 - 600 cc pada 6 bulan kedua

dan 300-500 cc pada tahun kedua usia anak.

2) Refleks pada laktasi

Refleks yang terjadi pada ibu di masa laktasi yaitu

refleks prolaktin dan refleks oksitosin atau “letdown

reflex”. Sedangkan refleks yang terjadi pada bayi yaitu

refleks mencari puting (rooting reflex), refleks menghisap

dan refleks menelan.

3) Refleks prolaktin ( Pembentukan ASI )

Rangsangan isapan bayi melalui serabut syarat akan

memacu hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon

prolaktin ke dalam aliran darah. Prolaktin memacu sel

kelenjar untuk sekresi ASI. Makin sering bayi menghisap

makin banyak prolaktin dilepas oleh hipofise, makan

banyak pula ASI yang diproduksi oleh sel kelenjar.

Makin sering isapan bayi, makin banyak produksi

ASI. Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan

produksi ASI kurang. Mekanisme ini disebut mekanisme “

supply and demand ”.

4) Refleks pada bayi

Pada proses laktasi terjadi 3 macam reflek pada bayi yaitu :

25

• Refleks mencari puting (rooting-reflex)

Bila pipi bayi disentuh, dia akan menoleh ke arah

sentuhan. Bila bibir bayi disentuh dia akan membuka

mulut dan berusaha untuk mencari puting untuk

menetek. Lidah keluar dan melengkung menangkap

puting dan areola.

• Refleks menghisap (suckling reflex)

Refleks terjadi karena rangsangan puting ada palatum

durum bayi bila areola masuk ke dalam mulut

bayi/areola dan puting tertekan gusi, lidah dan langit-

langit, sehingga menekan sinus laktiferus yang berada

di bawah areota. Selanjutnya terjadi gerakan peristaltik

yang mengalirkan ASI keluar / ke mulut bayi.

5) Refeleks menelan (swallowing reflex)

ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.

a) Cara Meletakkan dan Cara Melekatkan Bayi

Berdasarkan anatomi payudara dan fisiologi

menyusui tersebut maka cara meletakkan bayi yaitu

posisi bayi terhadap tubuh ibu dan cara melekatkan atau

posisi mulut bayi pada payudara (attachment) harus

benar.

26

• Cara meletakkan bayi

Bayi dekat dan menghadap ibu, perut bayi

menempel ke perut ibu, telinga bayi segaris dengan

lengan.

• Cara melekatkan

Mulut bayi terbuka lebar, bibir lengkung keluar, dagu

menempel pada payudara, sebagian besar areola tak

kelihatan, pipi tidak cekung, irama hisap menelan

dalam.

Akibat cara melekatkan yang salah

1). Nyeri dan kerusakan puting menyebabkan puting

rasa nyeri dan lecet.

2) Hisapan bayi tidak efektif menyebabkan payudara

bengkak, pengaliran ASI tidak optimal.Produksi

ASI menjadi berkurang. Bayi rewel dan tidak

puas.(Anzwar Azrul, 2005)

b) Cara Menyendawakan Bayi

Letakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-

lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Kalau

bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau

tengkurap. Udara akan keluar dengan sendirinya

(Anzwar Azrul, 2005).

27

c. Manfaat dan Keunggulan ASI

a) Manfaat ASI

1. Aspek gizi

a. Manfaat kolostrum

1) Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama

(IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit

infeksi khususnya diare.

2) Jumlah kolostrum yang diproduksi, bervariasi

tergantung dari isapan bayi pada hari - hari pertama

kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk

memenuhi kebutuhan gizi bayi oleh karena itu,

harus diberikan kepada bayi.

3) Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang

tinggi, karbohidrat dan lemak rendah, sehinga sesuai

dengan kebutuhan gizi pada hari-hari pertama

setelah kelahiran.

4) Membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran

bayi yang pertama- berwarna hitam kehijauan

b. Komposisi kolostum, ASI dan Susu Sapi untuk setiap

100 ml

1) ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat

gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim

28

untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam

ASI tersebut.

2) ASI mengandung zat - zat gizi berkualitas tinggi,

yang berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan bayi anak.

3) Selain mengadung protein yang tinggi, ASI

memiliki perbandingan (rasio) antara Whey dan

Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whey ; Casein

merupakan salah satu keunggulan ASI

dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung

Whey lebih banyak yaitu : 65 : 35, komposisi ini

menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap

dibandingkan susu sapi. Pada susu sapi

perbandingannya adalah 20 : 280, mengandung

lebih banyak casein yang tidak mudah diserap.

c. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI

1) Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak

terdapat dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu

sapi (Raiha, 1985). Taurin berfungsi sebagai neuro-

transmitter dan berperan penting untuk proses

maturasi sel otak (Gaul, 1985).

Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa efek

defisiensi akan berakibat gangguan pada retina

29

mata. Saat ini taurin banyak ditambahkan pada susu

formula karena penelitian menunjukkan bahwa

kadar taurin plasma yang rendah ( 50% ) pada bayi

dengan formula dibandingkan dengan bayi yang

menyusui.

2) DHA dan AA

Decosahexonoix Acid (DHA) dan Arachidonic Acid

(AA) adalah asam lemah tak jenuh rantai panjang

(polyunsaturated fattyacids) diperlukan untuk

pembentukan sel-sel otak yang optimal.

DHA dan AA yang terdapat dalam Asi, jumlahnya

sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan

dan kecerdasan anak dikemudian hari. Di samping

dapat diperoleh secara langsung, DHA dan AA

dalam tubuh dapat dibentuk / disintesa dari

substansi pembentukannya

(precursomnya) yaitu masing - masing dari Omega

3 (Asam Linoleat) dan Omega 6 (Asam Linoleat).

Bahan makanan sumber DHA dan Omega 3, selain

pada ASI juga terdapat pada ikan, sehingga ikan

sangat baik dan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh

ibu menyusui (Anzwar Azrul, 2005)

30

2. Aspek Imunologik

Sebagian zat kekebalan terhadap beragam mikro-

organisme diperoleh bayi baru lahir dari ibunya melalui

plasenta, yang membantu melindungi bayi dari serangan

penyakit antara lain adalah penyakit campak yang terjadi

selama 6 bulan pertama sejak baru lahir.

Telah diketahui bahwa bayi yang diberi ASI lebih

terlindungi terhadap penyakit infeksi terutama diare dan

mempunyai kesempatan hidup lebih besar dibandingkan

dengan bayi-bayi yang diberikan susu botol (Anzwar Azrul

, 2005)

3. Aspek Psikologi

a) Rasa percaya diri ibu untuk menyusui

Rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui ataupun

memproduksi Asi yang mencukupi untuk bayi, besar

pengaruhnya bagi keberhasilan menyusui. Menyusui

dipengaruhi oleh emosi ibu. Kemauan yang besar dan

kasih saya terhadap bayi akan meningkatkan produksi

hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan

meningkatkan produksi ASI.

b) Hubungan / interaksi ibu-bayi

Proses menyusui merupakan proses interaksi antara ibu

dan bayi, yang mempengaruhi kedua belah pihak.

31

Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi

tergantung pada kesatuan ikatan bayi-bayi tersebut.

Hubungan interaksi antara ibu-bayi paling mudah

terjadi selama ½ jam pertama dan mulai terjalin

beberapa menit sesudah bayi dilahirkan. Karena itu

penting sekali bayi mulai disusui sedini mungkin, yaitu

dalam waktu 30 menit setelah bayi dilahirkan.

c) Pengaruh kontak langsung bayi-ibu

Ikata kasih sayang antara ibu-bayi terjadi karena

berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin-to-skin

contact) dan mencium aroma yang khas antara ibu dan

bayi. Apabila proses menyusui dilakukan dengan baik,

akan emmberikan kepuasan kepada ibu dan bayi. Bayi

merasa aman dan puas karena melalui sentuhan kulit

dapat merasakan kehangatan tubuh ibu dan dapat

mendengar denyut jantung ibu, yang sudah dikenal

sejak bayi masih dalam rahim (Anzwar Azrul , 2005)

4. Aspek Kecerdasan

Interaksi bayi-bayi dan kandungan nilai gizi ASI

yang dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak

dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian

menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki

IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun,

32

dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI (Anzwar

Azrul, 2005).

5. Aspek Neurologis

Belum sempurnanya koordinasi syaraf menelan,

menghisap dan bernafas, dapat terjadi pada bayi baru lahir.

Dengan menghisap payudara ketidaksempurnaan

koordinasi syaraf tersebut dapat lebih baik (Anzwar Azrul,

2005).

6. Aspek Ekonimi

Dengan menyusui secara ekslusif, ibu tidak perlu

mengeluarkan biaya dan makanan bayi sampai sedikitnya

umur 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat

pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula

serta membeli peralatan dan biaya pengobatan yang

disebabkan oleh dampak negatif penggunaan susu formula

(Anzwar Azrul,2001 ).

b) Keunggulan ASI

1. Asi bersih/bebas kontaminasi. Meskipun kemungkinan

terkontaminasi melalui puting susu, akan tetapi bakteri ini

tidak diberi kesempatan berkembang biak karena ASI yang

diminum, mengandung zat anti infeksi.

2. immunoglobulin, terutama immunoglobulin (Ig A),

kadarnya lebih tinggi dalam kolostrum dibandingkan

33

dengan ASI. Secretory Ig. A tidak tidak diserap, tetapi

melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus

dalam saluran pencernaan.

3. Laktoferin, sejenis protein yang merupakan komponen zat

kekebalan dalam ASI yang mengikat zat besi (serum)

disaluran pencernaan.

4. Lysosim, suatu enzim yang juga melindungi bayi terhadap

bakteri dan virus yang merugikan. Lysosim terdapat dalam

jumlah 300 kali lebih banyak pada ASI dari pada susu sapi.

Enzim ini aktif mengatasi bakteri E.coli dan salmonella.

5. Sel darah putih, selama 2 minggu pertama ASI

mengandung lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga

macam yaitu

a) Brochus-asosiated lympocyte tissue (BALT) yang

menghasilkan antibodi terhadap infeksi saluran

pernapasan.

b) Gut asociated lymphocyte tissue (GALT) yang

menghasilkan antibodi terhadap saluran pencernaan.

c) Mammary asociated lymphocyte tisse (MALT) yang

menyalurkan antibodi melalui jaringan payudara ibu.

Sel-sel ini memproduksi Ig.A, laktoferin, lisosim dan

interferon. Interferon menghambat aktifitas virus

tertentu .

34

4. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu onyek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni

indera panglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

(Notoatmodjo, 2003)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang.

1) Proses adopsi perilaku.

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku tanpa didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers

(1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut

proses yang berurutann Yaitu :

a) Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui stimulus (obyek) terlebih dahulu.

b) Interest, yaitu, orang yang mulai tertarik terhadap stumulus.

c) Evaluation, yaitu menimbang – nimbang terhadap baik dan

tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

d) Trial, yaitu orang yang mencoba perilaku baru.

35

e) Asdoption, yaitu orang yang telah berperilaku baru sesuai

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku

memulai proses seperti ini didasari oleh pengetahuan,

kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan

bersifat langgeng ( long lasting )

b. Tingkat Pengetahuan

a) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingatkan suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap suatu obyek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyipulkan dan

meramalkan.

c) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya)

36

d) Analisis (analiysis)

Yaitu, suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen – komponen, tetapi masih dalam

satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata –

kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan,

memisahkan dan mengelompokkan.

e) Sintensis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakan atau menghubungkan bagian – bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis

itu suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari

formulasi – formulasi yang telah ada. Misalnya dapat

menyusun, merencanakan, meringkaskan dan dapat

menyelesaikan terhadap suatu teori atau rumusan – rumusan

yang telah ada.

f) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu meteri atau obyek.

Penilaian – penilaian itu berdasarkan pada suatu kreteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kreteria – kreteria yang

telah ada.

37

Proses terjadinya pengetahuan menurut sifatnya adalah 2 (dua)

yaitu a priari dan a posteriori. Pengetahuan a priari adalah

pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui

pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalaman

batin atau jiwa. Sebaliknya pengetahuan a posteriori adalah

pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman (Rahman

dkk, 2004)

c. Faktor - factor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki

seseorang dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :

a) Faktor Internal, meliputi :

i. Jasmani

Factor jasmani diantaranya adalah keadaan indera

seseorang

ii. Rohani

Factor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis,

intelektual, psikomotor serta kondisi efektifdan konatif

individu.

b) Factor Eksternal, meliputi :

i. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

memberikan respon terhadap sesuatu yang dating dari luar.

Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon

38

yang lebih rasional terhadap informasi yang akan dating

dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin

akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.

ii. Paparan media massa

Melalui bermacam – macam media baik cetak maupun

elektrinik berbagai informasi dapat diterima, sehingga

seseorang yang lebih sering terpapar media massa akan

memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang tidak terpapar informasi media massa.

Ini berartipaparan media massa mempengaruhi tingkat

pengetahuan yang dimiliki seseorang.

iii. Status ekonomi.

Tingkat status ekonimi dapat mempengaruhi pangetahuan.

Dimana dalam memenuhi kebutuhan primer maupun

sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih

mudah tercukupi dibandingkan keluarga dengan baik akan

lebih mudah tercukupi dibandingkan keluarga denganstatus

ekonomi rendah. Hal ini juga berpengaruh dalam

pemenuhan kebutuhan sekunder

iv. Hubungan sosial

Manusia adalah makluk sosial dimana dalam kehidupan

saling berinteraksi satu sama lain. Individu yang dapat

berinteraksi secarakontinue akan dapat lebih biasa lebih

39

mendapatkan informasi. Sementara factor hubungan sosial

juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai

komunikan untuk menerima pesan menurut model

komunikasi media.

v. Pengalaman

Pengalaman individu tentang berbagai hal bisa diperoleh

dari tingkat kehidupan dalam proses perkenbangannya.

Misal sering mengikuti kegiatan – kegiatan yang mendidik

seperti seminar

vi. Akses layanan kesehatan

Mudah atau sulitnya mengakses kesehatan tentunya akan

berpengaruh terhadap pengetahuan dalam hal kesehatan.

d. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawacara atau

angket yang menanyakan tentang isi meteri yang ingin diukur dari

subyek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2003)

Cara Memperoleh Pengetahuan

Untuk memperoleh pengetahuan yang benar pada dasarnya

terdapat 2 (dua) cara pokok yang dapat dilakukan oleh manusia.

Pertama adalah mendasarkan diri pada rasio dan kedua

mendasarkan diri pada pengalaman. Sumber pengetahuan selain

dapat diperoleh melalui rasio dan pengalaman juga melalui intuisi

dan wahyu. Intuisi adalah kegiatan berfikir untuk mendapatkan

40

pengetahuan tanpa melalui proses panalaran tertentu, contohnya :

seseorang yang sedang terpusat pemikirannya pada suatu masalah

tiba – tiba saja menentukan jawaban atas permasalahan terse4but.

Wahyu merupakan pengetahuan yang disamp-aikan oleh Tuhan

kepada manusia. Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan

(Notoatmodjo, 2003)

41

B Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

( Hendoko, 1998 )

C Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Faktor Intrinsik

• Fisik

• usia

• pengetahuan

• Proses Metal

Factor Ekstrinsik • Lingkungan • Agama dan kepercayaan • Penguat

Motivasi untuk menyusui

Usia

Pengetahuan

Motivasi untuk menyusui

42

D Hipertesis

Hipotensi merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam

penelitian.

Hipotensi alternative menyatakan adanya hubungan antara variabel disebut

juga variabel kerja

a. Ada hubungan antara usia dengan motivasi ibu primipara untuk

menyusui

b. Ada hubungan antara pengetahuan ibu menyusui dengan motivasi ibu

primipara