BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan...

14
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu terhadap buah pisang raja, yaitu dengan membandingkan aktivitas antioksidan antara kulit dan daging buah pisang raja, untuk konsentrasi 0,002 mg/ml didapatkan hasil bahwa kandungan % aktivitas antioksidan pada kulit pisang raja sebesar 73,89% lebih tinggi dibandingkan dengan daging buahnya yang mengandung % aktivitas antioksidan sebesar 66,45% (Alfiani, 2014). Sedangkan pada penelitian lainnya disebutkan bahwa kulit pisang raja dengan kandungan flavonoid memiliki kandungan aktivitas paling tinggi dibandingkan dengan kulit buah pisang mas dan pisang ambon (Pane, 2013). Rohmiyati (2016) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit pisang raja mempunyai aktivitas antioksidan dengan IC 50 sebesar 77,068 ppm dan mengandung senyawa flavonoid yaitu isoflavon. Penelitian terdahulu mengenai formulasi alas bedak cair, yaitu formula alas bedak cair yang telah dilakukan modifikasi formula dengan substitusi lemak kakao dan telah diuji stabilitas fisiknya. Didapatkan formula yang membentuk stabilitas paling baik yaitu formula dengan jumlah lemak kakao dan setil alkohol 10 gram (5 gram lemak kakao dan 5 gram setil alkohol) (Duma, 2014). B. Landasan Teori 1. Tinjauan Umum Pisang Raja a. Klasifikasi Pisang raja merupakan jenis pisang buah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Hingga akhirnya menyebar ke daerah-daerah tropis dan subtropis hingga seluruh dunia. Pisang raja merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tersebar di pulau Jawa (Zuhairini, 1997). Klasifikasi pisang raja menurut Tjitrosoepomo (2001) adalah sebagai berikut: Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu terhadap buah pisang raja, yaitu dengan

membandingkan aktivitas antioksidan antara kulit dan daging buah pisang

raja, untuk konsentrasi 0,002 mg/ml didapatkan hasil bahwa kandungan %

aktivitas antioksidan pada kulit pisang raja sebesar 73,89% lebih tinggi

dibandingkan dengan daging buahnya yang mengandung % aktivitas

antioksidan sebesar 66,45% (Alfiani, 2014). Sedangkan pada penelitian

lainnya disebutkan bahwa kulit pisang raja dengan kandungan flavonoid

memiliki kandungan aktivitas paling tinggi dibandingkan dengan kulit buah

pisang mas dan pisang ambon (Pane, 2013). Rohmiyati (2016) dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit pisang

raja mempunyai aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 77,068 ppm dan

mengandung senyawa flavonoid yaitu isoflavon. Penelitian terdahulu

mengenai formulasi alas bedak cair, yaitu formula alas bedak cair yang telah

dilakukan modifikasi formula dengan substitusi lemak kakao dan telah diuji

stabilitas fisiknya. Didapatkan formula yang membentuk stabilitas paling baik

yaitu formula dengan jumlah lemak kakao dan setil alkohol 10 gram (5 gram

lemak kakao dan 5 gram setil alkohol) (Duma, 2014).

B. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Pisang Raja

a. Klasifikasi

Pisang raja merupakan jenis pisang buah yang berasal dari

kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Hingga

akhirnya menyebar ke daerah-daerah tropis dan subtropis hingga

seluruh dunia. Pisang raja merupakan tanaman asli Indonesia yang

banyak tersebar di pulau Jawa (Zuhairini, 1997). Klasifikasi pisang

raja menurut Tjitrosoepomo (2001) adalah sebagai berikut:

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

5

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca L.

Gambar 2.1. Pisang raja

b. Deskripsi Tanaman

Menurut Anhwange et al., (2009) tanaman pisang dapat

tumbuh sampai pada ketinggian 2-8 meter dengan daun sekitar 3, 5

meter panjangnya. Batang yang juga disebut pseudostem

menghasilkan sekumpulan tunggal pisang sebelum mati dan diganti

dengan pseudostem baru. Buahnya tumbuh dalam gantung cluster

dengan dua puluh buah per tingkat dan 3-20 tingkatan sekelompok.

Buahnya dilindungi oleh kulit pisang.

c. Kandungan Kulit Pisang Raja

Buah pisang sangat disukai dari berbagai kalangan

masyarakat karena banyaknya kandungan gizi yang terdapat di

dalamnya yaitu vitamin, gula, air, protein, lemak, serat, dan

menyimpan energi yang cukup. Kulit pisang merupakan limbah dari

sisa produksi makanan ringan seperti kripik pisang, sale pisang dan

lain-lain yang biasanya hanya dijadikan sebagai pakan ternak.

Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%,

protein 0, 90%, crude lipid 1, 70%, karbohidrat 59%, crude fibre 31,

70% (Anhwange et al., 2009).

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

6

2. Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan

mengekstraksi zat aktif dari simplisia hewani atau nabati menggunakan

pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut

diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian

rupa hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI, 1986).

Ada beberapa jenis ekstak yaitu ekstrak cair, ekstrak kental dan ekstak

kering. Ekstrak cair jika hasil ekstraksi masih bisa dituang, biasanya

kadar air lebih dari 30%. Ekstrak kental jika memiliki kadar air antara 5-

30%. Ekstrak kering jika mengandung kadar air kurang dari 5% (Voight,

1994).

Ekstraksi adalah suatu proses menarik kandungan kimia yang

dapat larut dengan pelarut yang sesuai. Dengan mengetahui senyawa

aktif yang dikandung oleh simplisia maka akan mempermudah pemilihan

pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Depkes RI, 2000).

Ada beberapa macam metode ekstraksi yaitu:

a. Maserasi

Maserasi adalah penyarian dengan merendam serbuk

simplisia dalam cairan penyari. Digunakan untuk menyari zat aktif

yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengambang dalam

penyari. Contoh cairan penyri yaitu air, etanol-air, etanol (Depkes

RI, 2000).

b. Infundasi

Infundasi adalah proses penyarian yang digunakan untuk

menyari zat aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati.

Infundasi dilakukan dengan cara menambahkan serbuk dengan air

secukupnya dalam penangas air selama 15 menit yang dihitung

mulai suhu di dalam panci mencapai 90oC sambil sesekali diaduk.

Infus disaring sewaktu masih panas dengan menggunakan kain

flannel. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak

stabil dan mudah tercemar oleh bakteri dan jamur (Depkes RI,

1986).

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

7

c. Sokletasi

Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu

baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi

ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan

adanya pendingin balik (Depkes RI, 1986). Keuntungan metode ini

yaitu cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit, secara langsung

diperoleh hasil yang lebih pekat, serbuk simplisia disari oleh penyari

yang murni, penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan

tanpa menambah volume cairan penyari. Kerugian dari metode ini

yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengekstraksi cukup lama

sampai beberapa jam sehingga kebutuhan energinya tinggi, cairan

penyari dipanaskan terus menerus sehingga kurang cocok untuk zat

aktif yang tidak tahan panas, cairan yang digunakan harus murni

(Voight, 1994).

d. Perkolasi

Istilah perkolasi berasal dari bahasa latin per yang artinya

melalui dan colare yang artinya merembes, secara umum dapat

dinyatakan sebagai bahan yang sudah halus diekstraksi dalam pelarut

yang cocok dengan cara melewatkan perlahan-lahan bahan dalam

suatu kolom. Bahan yang dimampatkan dalam alat ekstraksi khusus

yang disebut perkolator, dan ekstrak yan telah dikumpulkan disebut

perkolat (Ansel, 1989).

3. Metode DPPH (1, 1-difenil-2-pikrilhidrazil)

DPPH merupakan senyawa berwarna ungu dan merupakan radikal

bebas yang stabil pada suhu kamar. Metode DPPH sering digunakan

untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak

bahan alam. Metode DPPH dapat digunakan untuk sampel padat maupun

dalam bentuk larutan, tidak spesifik untuk komponen antioksidan

partikular, tetapi dapat digunakan untuk pengukuran kapasitas

antioksidan secara keseluruhan pada suatu sampel (Kurniawan, 2011).

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

8

Prinsip metode DPPH adalah elektron ganjil pada molekul DPPH

memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 517 nm yang

berwarna ungu. Warna ungu akan berubah menjadi warna kuning lemah

apabila elektron ganjil tersebut berpasangan dengan atom hidrogen yang

disumbangkan senyawa antioksidan. Perubahan warna ini berdasarkan

kesetimbangan kimia (Prakash, 2001).

Parameter yang manunjukan aktivitas antioksidan adalah harga

konsentrasi efisiensi (EC50) atau Inhibition Concentration (IC50), yaitu

konsentrasi yang dapat menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter

radikal atau konsentrasi suatu zat antioksidan memberikan persen

penghambatan sebesar 50%. Zat yang mempunyai aktivitas antioksidan

tinggi mempunyai harga EC50 atau IC50 yang rendah (Andarwulan et al.,

1996).

Gambar 2.2.Struktur kimia DPPH

4. Uraian Bahan

a. Propilen Glikol

Propilen glikol biasanya digunakan sebagai zat tambahan

atau sebagai pelarut. Sifat fisik propilen glikol yaitu cairan kental,

jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis dan

higroskopis. Propilen glikol dapat campur dengan air, dengan

ethanol (95%) dan dengan kloroform, larut dalam 6 bagian eter,

tidak dapat campur dengan eter minyak tanah dan dengan minyak

lemak (Depkes RI, 1979).

b. Propil Paraben

Propil parapen berbentuk serbuk hablur putih, tidak berbau

dan tidak berasa. Biasanya digunakan sebagai zat pengawet. Propil

paraben memiliki kelarutan yang sangat sukar larut dalam air, larut

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

9

dalam 3,5 bagian etanol 95%, dalam 8 bagian aseton, dalam 140

bagian gliserol dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut

dalam larutan alkali hidroksida (Depkes RI, 1979).

c. Metil Paraben

Metil paraben disebut juga dengan nipagin. Metil paraben

sering digunakan sebagai zat pengawet. Metil paraben memiliki sifat

fisik berupa serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak

mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.

Kelarutan metil paraben yaitu larut dalam 500 bagian air, dalam 20

bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol 95% dan dalam 3

bagian aseton, mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali

hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40

bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap

jernih (Depkes RI, 1979).

d. Asam Stearat

Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang

diperoleh dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam oktadekanoat,

C18H36O2 dan asam heksadekanoat C16H32O2. Sifat fisik dari asam

stearat adalah zat padat keras, mengkilat menunjukan susunan

hablur, putih atau kuning pucat, mirip lemak lilin. Asam stearat

berkhasiat sebagai pengemulsi pada sediaan kosmetik dan memiliki

kelarutan praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol

95%, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P (Depkes

RI, 1979).

e. Aquades

Aquades atau disebut juga denagan air suling dibuat dengan

menyuling air yang dapat diminum. Berbentuk cairan jernih, tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa. Air suling

biasanya digunakan sebagai pelarut (Depkes RI, 1979).

f. Oleum Rosae

Oleum rosae atau minyak mawar adalah minyak atsiri yang

diperoleh dengan penyulingan uap bunga segar Rosa gallica L., Rosa

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

10

damascene Miller, Rosa alba L., dan varietas Rosa lain. Oleum rosae

merupakan cairan tidak berwarna atau kuning, bau menyerupai

bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25o

C kental, jika didinginkan

perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika

dipanaskan mudah melebur. Oleum rosae digunakan sebagai

pewangi atau coringen odoris (Depkes RI, 1979).

g. Setil Alkohol

Setil alkohol (C16H33OH) merupakan butiran berwarna putih,

berbau khas lemak, rasa tawar dan melebur pada suhu 45-50oC. Setil

alkohol larut dalam etanol dan eter namun tidak larut dalam air.

Bahan ini berfungsi sebagai pengemulsi, penstabil, dan pengental.

Setil alkohol adalah alkohol dengan bobot molekul tinggi yang

berasal dari minyak dan lemak alami atau diproduksi secara

petrokimia. Bahan ini termasuk ke dalam fase minyak pada sediaan

kosmetik. Alkohol dengan bobot molekul tinggi seperti stearil

alkohol, setil alkohol, dan gliseril monostearat digunakan terutama

sebagai zat pengental dan penstabil untuk emulsi minyak dalam air

(Ansel, 1989).

h. Gliserin

Gliserin (C3H8O3) disebut juga gliserol atau gula alkohol,

merupakan cairan yang kental, jernih, tidak berwarna, sedikit berbau

dan mempunyai rasa manis diikuti hangat, higroskopik. Jika

disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat

membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga

suhu mencapai lebih kurang 20oC. Gliserin larut dalam air, dengan

etanol 95% P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P

dan dalam minyak lemak (Depkes, 1979). Gliserin berfungsi sebagai

humektan. Gliserin tidak hanya berfungsi sebagai humektan tetapi

juga berfungsi sebagai pelarut, penambah viskositas, dan perawatan

kulit karena dapat melumasi kulit sehingga mencegah terjadinya

iritasi kulit.

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

11

i. Lemak kakao

Lemak kakao merupakan campuran beberapa jenis

trigliserida. Trigiserida terdiri dari gliserol dan tiga asam lemak

bebas. Salah satu diantaranya tidak jenuh. Komposisi asam lemak

bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhan. Sifat lemak kakao

yang menjadi pertimbangan konsumen adalah kandungan ffa (asam

lemak bebas). Kandungan ffa merupakan salah satu indikator pada

lemak. Biji kakao yang disimpan dengan baik memiliki kadar ffa

dibawah 1%. Lemak mulai mengalami kerusakan pada kadar ffa 1,

3%. Oleh karena itu salah satu persyaratan tentang kadar ffa adalah

kurang dari 1,3% (Prawoto et al., 2008).

j. Span 80

Span 80 disebut juga dengan sorbitan monooleat. Fungsinya

dalam pembuatan kosmetik adalah sebagai emulgator. Span 80

termasuk emulgator atau surfaktan yang berbentuk larutan

berminyak, tidak berwarna, dan berbau karakteristik dari asam

lemak. Kelarutan span 80 adalah praktis tidak larut tetapi terdispersi

dalam air dan dpat bercampur dengan alkohol, sedikit larut dalam

minyak biji kapas.

k. Tween 80

Tween 80 biasa disebut dengan juga dengan polisorbat-80.

Tween 80 berbentuk cairan kental, transparan, tidak berwarna dan

tidak berasa. Kelarutan tween 80 yaitu larut dalam air, dalam etanol

(95% P), dalam etil asetat P dan dalam methanol P, sukar larut dalam

paraffin cair P dan dalam minyak biji kapas P. Fungsi dari tween 80

dalam pembuatan liquid foundation adalah sebagai emulgator fase

air.

l. Besi Oksida

Besi oksida merupakan serbuk berwarna kuning (Iron oxide

yellow), merah (Iron oxide red), coklat atau hitam (Iron oxide black)

yang berfungsi sebagai zat warna (pigment). Besi oksida dihasilkan

dari sulfat besi dengan perendaman panas, pengangkatan air,

dekomposisi, pencucian pengeringan dan penggilingan. Besi oksida

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

12

memiliki kelarutan tidak larut dalam air dan pelarut organic, larut

dalam mineral terkonsentrasi asam.

5. Alas Bedak (Foundation)

Alas bedak (Foundation) adalah produk yang dirancang untuk

digunakan pada wajah setelah dibersihkan untuk menyediakan bahan

yang sesuai untuk alas bedak dan tata rias wajah lainnya yang digunakan

setelah alas bedak tersebut. Fungsinya adalah untuk menutupi noda, flek

wajah dan untuk melindungi wajah agar sinar matahari tidak langsung

mengenai wajah yang dapat menyebabkan hiper pigmentasi sehingga

mengganggu penampilan wajah (Duma, 2014). Menurut Kusantati (2008)

foundation dapat menahan bedak hingga bedak mudah menempel pada

kulit wajah, alas bedak juga dapat memperhalus permukaan kulit dengan

menutupi noda, luka bekas jerawat, noda kebiruan diseputar pipi. Ada

beberapa jenis alas bedak yaitu:

a. Liquid Foudation (Water Based Foundation)

Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita muda dan dewasa

yang berkulit normal. Menggunakan foundation ini kulit menjadi

lebih lembab dan akan menghasilkan riasan yang halus. Bahan dasar

foundation ini adalah air sehingga penggunaan akan lebih mudah

menyerap kedalam kulit dan lebih ringan dari minyak. Hasil akhir

dari penggunaan foundation ini, riasan akan tampak lebih natural.

b. Oil Based Foundation

Alas bedak jenis ini cocok untuk wanita dewasa dan mereka

yang berkulit kering, karena foundation ini mengandung minyak dan

pelembab. Alas bedak ini dapat menutupi kerutan sehingga riasan

lebih bagus dan rata. Oil based foundation dikemas dalam bentuk

compact atau stick.

c. Oil Free Moisturizer Foundation

Kosmetik ini cocok untuk kulit berminyak, dan jenis alas

bedak ini mampu menyerap kelebihan minyak pada kulit sehingga

wajah tidak tampak mengkilap.

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

13

d. Concealer

Jenis foundation ini digunakan untuk menutupi bagian-bagian

kulit yang memerlukan penutupan khusus seperti noda, bercak-

bercak, bekas jerawat atau luka sehingga kulit wajah akan tampak

bersih dan rata. Selain itu juga dapat menutupi lingkaran hitam di

seputar mata.

e. Foundation Krim Pemutih

Jenis alas bedak ini biasanya digunakan dibawah mata untuk

memberikan efek cerah di daerah tersebut dan mampu menyamarkan

kantung mata.

6. Antioksidan

a. Pengertian antioksidan

Antioksidan adalah suatu senyawa atau komponen kimia

yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat atau

memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Secara kimia

antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (donor elektron).

Sedangkan secara biologis antioksidan adalah senyawa yang dapat

menangkal atau meredam radikal bebas (Sayuti et al., 2015).

b. Manfaat antioksidan

Antioksidan penting untuk mempertahankan mutu produk

pangan, kesehatan dan kecantikan. Pada bidang kesehatan dan

kecantikan, antioksidan berfungsi untuk mencegah penyakit kanker

dan tumor, penyempitan pembuluh darah, penuaan dini dan lain-lain.

Antioksidan juga mampu menghambat reaksi oksidasi dengan cara

mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga

kerusakan sel dapat dicegah. Reaksi oksidasi dengan radikal bebas

sering terjadi pada molekul protein, asam nukleat, lipid dan

polisakarida (Sayuti et al., 2015).

c. Fungsi zat antioksidan

Fungsi utama dari antioksidan adalah untuk memperkecil

terjadinya proses oksidasi baik dalam makanan maupun dalam

tubuh. Dalam tubuh antioksidan diharapkan mampu menghambat

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

14

proses oksidasi. Proses oksidasi yang terjadi secara terus menerus

dapat menimbulkan beberapa penykit degeneratif dan penuaan dini

(Sayuti et al., 2015).

d. Penggolongan antioksidan

Ada beberapa penggolongan antioksidan menurut Sayuti et

al., (2015) yaitu:

1) Antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis

Antioksidan enzimatis misalnya enzim superoksida

dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase.

Sedangkan untuk antioksidan non enzimatis, dibagi dalam dua

kelompok lagi yaitu: antioksidan larut lemak seperti : tokoferol,

karotenoid, flavonoid, quinolone dan bilirubin. Antioksidan larut

air seperti: asam askorbat, protein dan pengikat logam.

2) Antioksidan berdasarkan meknisme kerjanya

a) Antioksidan primer

Antioksidan primer bekerja untuk mencegah

pembentukan senyawa radikal baru, yaitu mengubah radikal

bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak

negatifnya sebelum senyawa radikal bebas bereaksi.

Antioksidan primer mengikuti mekanisme pemutusan rantai

reaksi radikal dengan mendonorkan atom hidrogen secara

cepat pada suatu lipid yang radikal, produk yang dihasilkan

lebih stabil dari produk awal.

b) Antioksidan sekunder

Antioksidan sekunder bekerja dengan cara mengkelat

logam yang bertindak sebagai pro-oksidan, menangkap

radikal dan mencegah terjadinya reaksi berantai.

Antioksidan sekunder berperan sebagai pengikat ion-ion

logam, penangkap oksigen, pengurai hidroperoksida

menjadi senyawa non radikal, penyerap radiasi UV dan

deaktivasi singlet oksigen.

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

15

c) Antioksidan tersier

Antioksidan tersier bekerja dengan memperbaiki

kerusakan biomolekul yang disebabkan radikal bebas.

Contoh antioksidan tersier adalah enzim-enzim yang

memperbaiki DNA dan metionin sulfid reduktase.

3) Antioksidan berdasarkan sumbernya

Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi dalam dua

kelompok yaitu antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh

dari hasil sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami

(antioksidan hasil ekstraksi bahan alami). Contoh dari

antioksidan sintetik antara lain : Butylated Hidroxyanisol

(BHA), Butylated Hidroxytoluen (BHT), Terbutylated

Hidroxyquinon (TBHQ) dan tokoferol. Sedangkan antioksidan

alami contohnya Vitamin A, Karotenoid, Vitamin C, Vitamin E,

Antosianin, dan Isoflavon.

7. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis adalah metode analisa yang

penggunaannya cukup luas, baik untuk analisa kualitatif maupun analisa

kuantitatif. Sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang antara 200-400

nm, sementara sinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-750

nm. Penyerapan (absorpsi) sinar UV dan sinar tampak pada umumnya

dihasilkan oleh eksitasi elektron-elektron ikatan, akibatnya panjang

gelombang pita yang mengabsorbsi dapat dihubungkan dengan ikatan

yang mungkin ada dalam suatu molekul (Gandjar dan Rohman, 2007).

Instrumen yang digunakan menurut Gandjar dan Rohman (2007)

untuk mempelajari serapan atau emisi radiasi elektromagnetik sebagai

fungsi dari panjang gelombang disebut “spektrometer” atau

spektrofotometer. Komponen-komponen pokok dari spektrofotometer

adalah:

a. Sumber-sumber lampu

Lampu deuterium digunakan untuk daerah UV pada panjang

gelombang 190-350 nm, sementara lampu halogen kuarsa atau

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

16

lampu tungsten di gunakan untuk daerah visibel (pada panjang

gelombang antara 300-900 nm).

b. Monokromator

Digunakan untuk mendispersikan sinar ke dalam komponen-

komponen panjang gelombanganya yang selanjutnya akan dipilih

oleh celah (slit). Monokromator berputar sedemikian rupa sehingga

kisaran panjang gelombang dilewatkan pada sampel sebagai scan

intrumen melewati spektrum.

c. Optik-optik

Dapat didesain untuk memecah sumber sinar sehingga

sumber sinar melewati 2 kompartemen, dan sebagaimana dalam

spektrofotometer berkas ganda (double beam), suatu larutan blanko

dapat digunakan dalam satu kompartemen untuk mengkoreksi

pembacaan atau spektrum sampel. Yang paling sering digunakan

sebagai blanko dalam spektrofotometri adalah semua pelarut yang

digunakan untuk melarutkan sampel atau pereaksi.

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.3.Kerangka konsep

Uji aktivitas

antioksidan sediaan

Uji stabilitas fisik sediaan

Kulit pisang raja

Ekstraksi dengan metode maserasi, fraksinasi etil

asetat dan pengujian DPPH

Variasi ekstrak kulit pisang

raja

Sediaan liquid foundation dengan aktivitas

antioksidan dan stabilitas fisik baik

Bahan Formulasi sediaan liquid foundation

Suhu, Spektrofotometri UV-Vis

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8962/3/BAB II.pdf · Kandungan nutrisi kulit pisang raja yaitu materi organik 91, 5%, protein 0, 90%, crude lipid

17

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Kulit pisang raja dapat diformulasikan menjadi sediaan liquid foundation.

2. Sediaan liquid foundation fraksi etil asetat kulit pisang raja memiliki sifat

fisik yang baik.

3. Sediaan liquid foundation fraksi etil asetat kulit pisang raja memiliki

stabilitas fisik yang baik.

4. Sediaan liquid foundation fraksi etil asetat kulit pisang raja memiliki

aktivitas antioksidan.

Pemanfaatan Kulit Pisang... Fitri Listiani, Fakultas Farmasi UMP, 2018