BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai...

62
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Sport Massage Masase merupakan pemijatan atau pengurutan pada bagian badan tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau untuk menghilangkan rasa capek. a. Hakikat Sport (Olahraga) Tujuan melakukan olahraga terletak dalam peranannya sebagai wadah untuk menyempurnakan karakter, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, karakter yang baik dan sifat yang mulia, hanya orang-orang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang berguna. Terdapat banyak sifat karakter yang memerlukan olahraga, seperti ketekunan, dedikasi, kerjasama tim, dan karakter yang berorientasi pada prestasi yang lainnya (Eitzen, 2009: 2). Landasan falsafah ini menjadikan olahraga tidak hanya untuk mencapai tujuan yang dangkal saja, seperti meraih juara atau kemenangan semata, atau sebagai ajang hiburan, tetapi disinilah tempatnya untuk membentuk kepribadian dan karakter yang baik. Kegiatan olahraga menunjukkan wujud nyata dari kehadiran fisik. Karakteristik olahraga (sport) semakin berkembang, semakin lama semakin berubah dan semakin kompleks baik dari jenis

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Sport Massage

Masase merupakan pemijatan atau pengurutan pada bagian badan

tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran

darah sebagai cara pengobatan atau untuk menghilangkan rasa capek.

a. Hakikat Sport (Olahraga)

Tujuan melakukan olahraga terletak dalam peranannya sebagai

wadah untuk menyempurnakan karakter, dan sebagai wahana untuk

memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, karakter yang baik

dan sifat yang mulia, hanya orang-orang yang memiliki kebajikan

moral seperti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang

berguna. Terdapat banyak sifat karakter yang memerlukan olahraga,

seperti ketekunan, dedikasi, kerjasama tim, dan karakter yang

berorientasi pada prestasi yang lainnya (Eitzen, 2009: 2). Landasan

falsafah ini menjadikan olahraga tidak hanya untuk mencapai tujuan

yang dangkal saja, seperti meraih juara atau kemenangan semata, atau

sebagai ajang hiburan, tetapi disinilah tempatnya untuk membentuk

kepribadian dan karakter yang baik.

Kegiatan olahraga menunjukkan wujud nyata dari kehadiran

fisik. Karakteristik olahraga (sport) semakin berkembang, semakin

lama semakin berubah dan semakin kompleks baik dari jenis

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

9

kegiatannya yang semakin beragam, juga penekanan motif yang ingin

dicapai maupun konteks lingkungan sosial budaya tempat

pelaksanaannya. Prestasi olahraga ditentukan oleh faktor biologis,

psikologis, sosial budaya dan lingkungan (Sterdt, Liersch, and Walter,

2013: 1).

Pada dasarnya kegiatan olahraga merupakan kegiatan fisik yang

dilakukan individu yang terkait interaksi dengan lingkungan. Kegiatan

olahraga tergantung dengan sikap seseorang dari mana memaknainya.

Olahraga bukan saja menarik seseorang yang berkecimpung dalam

bidang olahraga, namun nilai-nilai olahraga untuk pembangunan

nasional dan perdamaian. Oleh karena itu, olahraga perlu terus

dipromosikan demi kemaslahatan manusia.

b. Konsep Nilai-Nilai Olahraga

Nilai yang paling hakiki dalam olahraga adalah olahraga

bermuara pada kemanusiaan. Olahraga merupakan kegiatan yang ideal

untuk mengajarkan dan mengirimkan nilai-nilai kehidupan yang positif

pada masyarakat (Côté and Hancock, 2016: 52). Sebagai bagian dari

masyarakat olahraga pada umumnya mencerminkan nilai-nlai yang

menjadi rujukan masyarakat, sehingga olahraga merupakan wahana

untuk membina dan sekaligus untuk membentuk karakter. Maka dapat

dikatakan bahwa inti dari olahraga adalah fair play dan sportivitas.

Nilai merupakan rujukan perilaku, sesuatu yang dianggap luhur

dan menjadi pedoman hidup manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

10

Menurut Patricios (2016: 893) bahwa pencapaian prestasi olahraga

secara internasional yang sungguh-sungguh, langkah dan tempo yang

cepat dari olahraga pada moto olimpiade tentang “citius, altius, dan

forties”. Citius lebih menunjukkan pada makna kualitas mental dalam

membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih smart. Makna altius

memiliki pengertian moral yang luhur. Sedangkan fortius memiliki

pengertian lebih menekankan pada kualitas pribadi yang ulet dan

tangguh.

Berkaitan dengan olahraga, nilai-nilai yang dapat dikembangkan

dalam olahraga terkenal dengan nilai inti yaitu fair play dan sportif,

sehingga benar-benar dapat dipahami dan diimplementasikan pada

bidang olahraga. Dalam olahraga tidak terlepas dengan nilai

kedisiplinan, sebab tidak mungkin atlet akan dapat meraih tanpa

memiliki sikap disiplin. Disiplin dapat dimaknai sebagai sikap prilaku

yang muncul sebagai akibat dari latihan atau kebiasaan mentaati

peraturan. Dari sudut pandang olahraga, membangun keharmonisan

tubuh dan kepribadian yang ditandai dengan pengendalian diri,

keberanian, menghormati, disiplin, tepat waktu, kesopanan, kejujuran

dalam pikiran, dan percaya diri (Iulian and Sabina, 2015: 192).

Kedisiplinan juga muncul karena kebiasaan untuk mentaati peraturan.

Kedisiplinan mengandung nilai ketaatan, karena disiplin selalu

merujuk pada peraturan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

11

Fair play dan sportifitas merupakan nilai inti dari olahraga

berhubungan dengan nilai moral. Seseorang dapat terlibat dalam

eksplorasi etika, dengan memberikan kesempatan seseorang untuk

berpikir tentang kebaikan seperti kejujuran dan integritas, serta

peranan prinsip-prinsip moral dan konsekuensi tindakan yang

berkaitan dengan perilaku yang tepat (Cam, 2016: 6). Bentuk nilai

kejujuran selalu terkait dengan dipercaya dan terpercaya, serta tidak

berdusta, tidak menipu, dan tidak memperdaya orang lain yang

terwujud melalui perkataan dan perbuatan. Bentuk nilai

tanggungjawab merupakan nilai moral yang terpenting dalam olahraga.

Oleh karena itu nilai tanggungjawab harus ditanamkan kepada

masyarakat olahraga. Bentuk nilai keadilan terdiri dari distributif,

prosedural, retributif, dan kompensasi. Bentuk nilai keadilan tersebut

saling keterkaitan dalam membuat keputusan dan penalaran moral

dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga

adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik.

c. Olahraga Adaptif

Olahraga adaptif adalah metode olahraga yang disesuaikan

dengan kapasistas fungsional tubuh seseorang. Tidak ada pemaksaan

gerakan, intensitas dan frekuensi dalam melakukan olahraga ini.

Pembelajaran adaptif merupakan pembelajaran biasa yang

dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari,

dilaksanakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan. Sebab di dalam

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

12

pembelajaran adaptif bagi anak didik yang dirancang adalah

pengelolaan kelas, program dan layanannya. Proses model adaptif

merupakan alternatif model pendekatan tradisional dan kontemporer

dan teori untuk menyelidiki fenomena belajar gerak (Tani, et al., 2014:

53). Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan

sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sifat program

pengajaran olahraga adaptif memiliki ciri khusus yang menyebabkan

olahraga ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut adalah:

1) Program pengajaran olahraga adaptif disesuaikan dengan jenis dan

karakteristik kelainan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk

memberikan kesempatan kepada siswa yang berkelainan

berpartisipasi dengan aman, sukses, dan memperoleh kepuasan.

Oleh karena itu olahraga adaptif akan dapat membantu siswa

memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.

2) Program pengajaran olahraga adaptif harus dapat membantu dan

mengkoreksi kelainan yang disandang oleh siswa. Kelainan pada

anak didik bisa terjadi pada kelainan fungsi postur, sikap tubuh dan

pada mekanika tubuh. Untuk itu, program pengajaran olahraga

adaptif harus dapat membantu siswa melindungi diri sendiri dari

kondisi yang memperburuk keadaannya.

3) Program pengajaran olahraga adaptif harus dapat mengembangkan

dan meningkatkan kemampuan jasmani individu. Untuk itu

olahraga adaptif mengacu pada suatu program olahraga yang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

13

progresif, selalu berkembang dan atau latihan otot-otot besar.

Dengan demikian tingkat perkembangan siswa akan dapat

mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya. Apabila program

olahraga adaptif dapat mewujudkan hal tersebut di atas, maka

olahraga adaptif dapat membantu siswa melakukan penyesuaian

sosial dan mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri.

Perasaan ini akan dapat membawa siswa berperilaku dan bersikap

sebagai subjek bukan sebagai objek dilingkungannya.

d. Tujuan Olahraga Adaptif

Olahraga adaptif diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai

kelainan fisik maupun psikis, tujuan olahraga adaptif tidak lain yaitu

untuk memebantu mereka yang mempunyai kelainan fisik maupun

psikis mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental

emosional dan sosial yang sepadan dengan potensi mereka melalui

program aktivitas olahraga dan khusus yang telah dirancang dengan

hati-hati. Olahraga adaptif untuk tujuan meningkatkan performa

olahraga (Willick and Lexell, 2014: S2). Adapun tujuan khususnya

adalah untuk menolong peserta didik mencapai tujuan umum ini

adalah sebagai berikut:

1) Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.

2) Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dan kondisi apa

pun yang akan memperburuk keadaannya melalui aktivitas jasmani

tertentu.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

14

3) Untuk memberikan kepada siswa kesempatan untuk mempelajari

dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas

jasmani waktu luang yang bersifat rekreatif.

4) Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan

jasmani dan mentalnya.

5) Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan

mengembangkan perasaan memiliki harga diri.

6) Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan

apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.

7) Untuk menolong siswa memahami dan menghargai berbagai

macam olahraga yang dapat dinikmatinya sebagai penonton.

e. Pengertian Massage

Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan

gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Gerakan

tangan dalam massage disebut manipulasi. Massage adalah seni gerak

tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan

memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan

menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.

Massage dapat diberikan kepada semua orang, laki-laki,

perempuan, tua, muda, dewasa maupun anak-anak dan orang-orang

yang kita cintai atau pun pada binatang-binatang piaraan.

Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan

dengan lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

15

atau melulut”. Massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut.

Massage dapat dilakukan dengan tangan atau alat. Para

pelakunya biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse

untuk wanita (Furlan, Imamura, Dryden and Irvin, 2010: 3).

Massage atau pijatan merupakan seni penyembuhan kuno yang

mampu memberikan banyak manfaat bagi sistem tubuh. Pijat adalah

sebuah perawatan preventif yang penting untuk mempertahankan

kesehatan dan kebugaran tubuh. Massage mempunyai definisi

perbuatan dengan tangan (manipulasi) pada bagian-bagian lunak dari

tubuh dengan prosedur manual atau mekanik yang dilaksanakan secara

metodis dengan tujuan menghasilkan efek fisiologis, profilaktik, dan

terapeutik bagi tubuh. Tekanan dari pendahulan pijat mengolah

rangsangan dari penyakit (Chang, Wang, and Chen, 2002: 69).

Manipulasi itu dilakukan secara teratur sesuai dengan anatomi tubuh

yaitu dari permukaan ke arah dalam dari bagian tubuh yang lunak

kulit, di bawah kulit (jaringan konjunktiva) dan lapisan lemak, otot-

otot pembuluh darah dan syaraf periferis jaringan-jaringan dan organ-

organ tubuh bagian dalam.

Prosedur manual terkenal dengan nama manipulasi massage

yang terdiri dari bermacam-macam gerakan tangan pada permukaan

tubuh dengan tekanan ke arah dalam, contohnya menggosok

(effleurage), menekan dan memeras jaringan-jaringan (petrissage),

memberikan pukulan dengan berirama pada bagian-bagian tubuh yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

16

berdaging (tapotement), menggoncang-goncangkan segmen (shaking)

dan manipulasi-manipulasi lainnya yang dilaksanakan dengan teknik

khusus.

Prosedur manual adalah prosedur yang tertua, tersebar dan yang

paling banyak digunakan karena tangan manusia mudah menyesuaikan

diri pada keadaan, pada struktur anatomi tubuh. Karena itu gerakan-

gerakan tangan akan lebih sempurna daripada prosedur mekanik.

Bagaimanapun baiknya alat mekanik tersebut tetap alat yang tidak

dapat merasakan panas atau dingin, keras atau lunak, halus atau kasar.

Prosedur mekanik dilaksanakan dengan sebuah instrumen atau

alat pijat, alat yang digerakkan dengan tangan atau dengan bantuan

beberapa macam sumber energi seperti vibrator. Massage dapat

dilakukan, baik pada bagian superficial maupun pada bagian dalam,

sebagian, atau menyeluruh, dengan waktu pendek atau panjang,

sebagai perangsang.

f. Tujuan Massage

Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi,

membantu absorpsi (penyerapan), sekresi (pengeluaran), serta

memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, selain itu

massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf (Capellini

and Welden, 2010: 34). Massage juga dapat menjaga tubuh secara

umum dalam kondisi yang lebih baik, mencegah cedera dan hilangnya

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

17

mobilitas, merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan

otot serta meningkatkan kinerja.

Massage bertujuan untuk mempertahankan kondisi tubuh dengan

cara preparatif, preventif dan kuratif. Tujuan preparatif yaitu

membantu persiapan psikosomatis olahragawan dalam menghadapi

ketegangan dalam pertandingan. Tujuan preventif yaitu menyalurkan

darah yang lebih baik, sehingga alat gerak dan alat koordinasi akan

berfungsi lebih baik dan kemungkinan mendapat cedera atau

kecelakaan lainnya menjadi lebih kecil. Tujuan kuratif yaitu perbaikan

ke keadaan yang normal setelah ketegangan yang berat.

g. Macam-Macam Massage

Pada perkembangannya massage dapat dibedakan menjadi

beberapa macam (Capellini and Welden, 2010: 16), diantaranya

adalah:

1) Sport Massage (Masase Olahraga)

Yaitu massage yang khusus diberikan kepada orang-

orang yang sehat badannya, terutama olahragawan. Diberikan

hanya kepada orang yang sehat ke bagian badan, serta macam

dan cara memijatnya yang lebih diutamakan kepada pengaruhnya

terhadap kelancaran peredaran darah. Tujuannya secara umum

yaitu:

(a) Melancarkan peredaran darah, terutama dorongan terhadap

darah veneus atau darah venosa menuju ke jantung.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

18

Lancarnya peredaran darah ini selanjutnya akan mempercepat

proses pembuangan sisa-sisa pembakaran dan penyebaran

sari makanan ke jaringan-jaringan.

(b) Merangsang persyarafan, terutama syaraf tepi (perifer) untuk

meningkatkan kepekaannya terhadap rangsang.

(c) Meningkatkan ketegangan otot (tonus) dan elastisitas otot

untuk mempertinggi daya kerjanya.

(d) Membersihkan dan menghaluskan kulit.

(e) Mengurangi atau menghilangkan ketegangan syaraf dan

mengurangi rasa sakit, hingga dapat menidurkan pasien.

2) Segment Massage

Yaitu massage yang ditujukan untuk membantu

penyembuhan terhadap gangguan atau kelainan fisik, gangguan

pada bagian-bagian tubuh tertentu yang terutama disebabkan oleh

cuaca, kerja yang kelewat batas, perkosaan atau paksaan (trauma)

pada badan serta kelainan fisik yang disebabkan oleh penyakit

tertentu seperti arthritis, kelayuan atau kelumpuhan otot, distorsi

atau keseleo pada sendi, nyeri pada tengkuk, sakit boyok atau

pegel dan sebagainya. Massage yang termasuk dalam kelompok

ini misalnya shiatsu, tsubo, frirage, xigong, needle massage,

accupunctur, oriental massage.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

19

3) Cosmetic Massage

Massage yang khusus ditujukan untuk memelihara serta

meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik kecantikan muka

maupun keindahan tubuh beserta bagian-bagiannya.

Menyalurkan darah kulit yang lebih baik untuk menghindari

pembentukan keriput dan kekeringan kulit.

4) Health Massage

Massage memelihara kesehatan, menormalkan fungsi

organ, serta berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan.

h. Pengaruh Massage

Setiap manipulasi atau pegangan massage mempunyai

pengaruh tertentu terhadap jarigan tubuh. Selain itu tekanan, arah

gerakan, jumlah ulangan dan iramanya juga menentukan pengaruh

massage. Keberhasilan massage ditentukan oleh kecakapan dan

pengalaman masseur. Massage berpengaruh terhadap peredaran darah

dan lymphe, kulit, jaringan otot dan pekerjaan syaraf yang berfungsi

sebagai perlindungan, penyerapan, sekresi, respirasi, sensasi dan

regulasi (Capellini and Welden, 2010: 34).

1) Pengaruh massage terhadap peredaran darah dan lymphe

Manipulasi yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh

menuju ke jantung (sentripetal) secara mekanis mendorong aliran

darah pada pembuluh vena menuju ke jantung. Aliran darah yang

lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran aliran darah

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

20

pada arteri dan kapiler. Dengan demikian massage membantu

proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme dari

dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi dan O2.

Massage memperlancar mengalirnya cairan lymphe dari

pembuluh-pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar

melalui kelenjar-kelenjar lymphe menuju ke ductus thoracicus

dan masuk ke dalam peredaran darah. Cairan lymphe memang

tidak memiliki pompa. Peredarannya terjadi karena otot, osmosis,

gaya berat dan juga dengan massage. Keadaan ini membantu

penyerapan, terutama terhadap jaringan yang mengalami

peradangan atau pembengkakan.

2) Pengaruh massage terhadap kulit

Massage dapat melonggarkan pelekatan dan

menghilangkan penebalan-penebalan kecil yang terjadi pada

jaringan-jaringan di bawah kulit sehigga dengan demikian

memperbaiki penyerapan. Peredaran darah dan lymphe menjadi

lancar dan kondisi kulit menjadi lebih baik, karena pengeluaran

peluh menjadi lebih lancar. Massage menyebabkan kulit menjadi

lebih halus dan elastis serta bersih. Terdapat penelitian evaluasi

efek dari pijat pada kulit, tulang atau jaringan lemak. Ada juga

penelitian mengenai efek pijat pada organ-organ internal.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

21

3) Pengaruh massage terhadap jaringan otot

Massage mempercepat pengosongan dan pengisian

cairan sehingga memperlancar sirkulasi dan pembebasan sisa-

sisa pembakaran, memperlancar penyajian nutrisi sehingga

mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami

cedera, massage membantu penyebaran traumatic-effusion dan

suplai darah terhadap jaringan. Massage dapat menghilangkan

atau mencegah terjadinya perlekatan akibat adanya cairan yang

disebut traumatic exudate yang dapat menyebabkan melekatnya

serabut otot satu sama lain dan menimbulkan penebalan.

Perlekatan yang menjadi penebalan ini bila telah berlangsung

lama susah dihilangkan, kecuali dengan operasi.

4) Pengaruh massage terhadap pekerjaan syaraf

Pada umumnya massage memberikan rangsangan

terhadap syaraf sensibel motorik sehingga menimbulkan reflek.

Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan dengan cepat

dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang

dengan waktu agak lama dapat menghilangkan atau mengurangi

rasa sakit. Massage yang lembut memberikan pengaruh yang

menenangkan. Di samping itu massage dapat memelihara kondisi

syaraf.

Kebanyakan penelitian memeriksa efek dari pijatpada sistem

syaraf yang telah dilakukan secara tidak langsung, dengan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

22

menggunakan psychophysiological endpoint seperti denyut jantung,

laju respirasi dan tekanan darah. Ada beberapa percobaan yang

langsung memeriksa efek dari pijat pada sistem syaraf. Dampak dari

pijat pada perut secara lembut di dalam regresi dengan analgesia

epidural ginekologis, untuk menghalangi operasi kecil. Regresi

analgesia terjadi secara signifikan lebih cepat dalam memijat pasien

dibandingkan dengan kontrol. Hanya pijat ringan yang digunakan,

sehingga efek ini tidak mungkin karena tindakan mekanik dari pijat

pada aliran darah dan tampaknya berkaitan dengan rangsangan dari

syaraf tepi.

Beberapa efek yang bisa ditimbulkan oleh massage antara lain

(Denning, 2005: 202):

1) Efek massage terhadap jaringan

Efek massage terhadap jaringan bersifat mekanis,

reflektoris dan khemis. Efek mekanis massage adalah membantu

memperlancar sirkulasi, membantu sekresi dan pemberian nutrisi

ke dalam jaringan. Hal ini terjadi akibat dari teknik menekan dan

mendorong dalam massage yang dilakukan secara bergantian

menyebabkan terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh

vena dan getah bening.

Efek reflektoris massage adalah memperlancar

peredaran darah, karena massage menimbulkan pacuan terhadap

syaraf peredaran darah yang menimbulkan proses vasso kontriksi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

23

yang diikuti dengan vasso dilatasi lokal. Selain itu syaraf motorik

yang terangsang meningkatkan tonus otot. Efek khemis massage

menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang

memberi efek dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler.

2) Efek fisiologis massage

Pada efek fisiologis massage, massage dapat

mengurangi nyeri dan relaksasi melalui panas yang dihasilkan,

sirkulasi dan peregangan. Massage memberikan sensasi

sentuhan, tekanan dan penghangatan jaringan yang dirangsang

sehingga menyebabkan refleks relaksasi.

3) Efek psikologis massage

Massage dapat mengurangi kegelisahan melalui efek

massage terhadap jaringan diinduksi dan relaksasi sehingga

mengurangi tingkat kecemasan. Massage juga dapat

menyegarkan jika pijatan dilakukan dengan gerakan cepat seperti

apa yang akan dilakukan sebelumnya.

i. Komponen Massage

Komponen massage yaitu sesuatu atau pun aturan-aturan yang

diberikan oleh masseur/masseuse terhadap pasien. Komponen-

komponen massage meliputi arah gerakan tangan, manipulasi pada

pasien, posisi pasien, penggunaan bahan pelicin.

Gerakan tangan yang benar dari seorang masseur/masseuse

adalah ke arah centripetal yaitu gerakan tangan yang mengikuti

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

24

pembuluh darah balik (vena) yang membawa darah kotor ke jantung.

Pada bagian-bagian di bawah jantung harus diarahkan ke atas (ke arah

jantung), sedangkan pada bagian tubuh di atas jantung terutama leher

sebagai jembatan penghubung kepala harus diarahkan ke bawah (ke

arah jantung) melalui pembuluh darah balik (vena).

Manipulasi atau pegangan yang dilakukan seorang

masseur/masseuse dilakukan dengan tekanan yang cukup disesuaikan

kondisi pasien dan penuh perasaan sehingga mendatangkan rasa enak

(nyaman) pada pasien yang bersangkutan. Pada saat melakukan

massage, tangan masseur/masseuse harus dalam keadaan rileks, tidak

kaku atau tegang.

Posisi pasien yang akan dimassage adalah mengambil posisi

rileks agar bagian yang akan dimassage tidak mengalami ketegangan

(kendor) dan memberikan istirahat jasmani dan rohani pasien. Keadaan

rileks pasien penting, agar manipulasi yang diberikan memperoleh

hasil yang sebaik-baiknya. Pasien harus dalam keadaan hangat selama

dimassage, bagian tubuh yang tidak dimassage harus ditutup atau

diselimuti.

j. Teknik Massage

Teknik massage adalah teknik yang biasa dipakai dalam

massage. Teknik massage antara lain:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

25

1) Manipulasi massage

Manipulasi massage adalah pegangan atau cara

melakukan pijatan, gosokan. Mempelajari pegangan atau

manipulasi massage, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu

mempelajari dan berlatih melaksanakan pegangan dan berlatih

meraba dan merasakan bagaimana kondisi jaringan yang

dimassage. Misalnya jalur-jalur otot dan kelainan-kelainan yang

mungkin ada, kedua hal ini harus dilatih bersama-sama dalam

praktik.

Manipulasi adalah gerakan-gerakan yang dipergunakan

dalam massage disebut prosedur manual, dan manipulasi massage

mempunyai bentuk dan variasi yang banyak sekali, tetapi

manipulasi ini telah digolongkan dan disesuaikan menurut

dampaknya, sehingga dapat terbagi menjadi dua golongan

manipulasi ialah manipulasi pokok dan manipulasi pembantu.

Pegangan dalam massage antara lain effleurage (light gliding over

the skin), petrissage (mengangkat, menekan dan meremas kulit dan

otot), friction (menggosok kulit dan otot), tapotement (rapid,

tapping, gerakan ritmis pada kulit dan otot) and vibration (getaran

dari kulit) (Andersson, Tornkvist and Wandell, 2009: 158-160).

(a) Effleurage

Merupakan urutan atau elusan. Terdapat tiga urutan

atau elusan dalam massage yaitu superfisial stroking, medium

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

26

stroking dan deep stroking. Superficial stroking merupakan

manipulasi berupa elusan lembut pada permukaan kulit

sehingga mempunyai pengaruh menenangkan (sadatif). Arah

gerakan tidak tertentu, biasanya dilakukan dengan telapak jari

atau telapak tangan, manipulasi ini biasa dipakai untuk

memulai atau mengakhiri acara massage. Deep stroking

merupakan manipulasi yang terdiri atas gerakan mengurut

atau menggerus ke arah pusat (centripetal) secara kontinyu

dengan tekanan yang lebih dalam.

(b) Compressions

Merupakan perasaan dalam massage. Terdapat

empat perasaan yang digunakan dalam massage yaitu

kneading atau petrissage (memijat), wringing (memeras),

rolling (menggeser), walken (menekan). Kneading atau

petrissage dilakukan dengan palmar yaitu dengan memegang

otot sebanyak-banyaknya kemudian memeras atau menekan

tanpa menggeser. Jari-jari harus lurus jangan bengkok untuk

menghindarkan perasaan sakit terhadap pasien. Pijatan

dilakukan berpindah-pindah dari ujung ke central. Pijatan

dapat dilakukan dengan dua tangan bersama-sama atau

bergantian, dalam hal ini satu tangan memegang otot dan

yang lainnya memijat.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

27

Wringing merupakan pegangan yang dilakukan

dengan cara tangan bergerak bertentangan yang satu

mendorong dan yang lain menarik, gerakan pindahnya

menuju ke jantung. Roliing merupakan gerakan menggeser,

pegangan ini dimulai dengan sikap memegang otot seperti

pada petrissage, yang dilakukan oleh tangan yang terjauh

sedang tangan yang lain memegang dan mengangkat otot di

bagian yang lebih dekat ke pusat.

Walken merupakan pegangan yang dikerjakan

dengan dua tangan. Misalnya tangan kiri berada pada bagian

proksimal, memegang otot dengan ibu jari dan jari-jari yang

lain terpisah. Tangan kanan memegang otot tadi dengan

posisi ibu jari berada di antara telunjuk dan ibu jari tangan

kiri. Tangan kiri lebih dulu melakukan pijatan dan sementara

itu juga tangan kanan melakukan pijatan dengan ibu jari.

Tangan kiri kendur dan menggeser ke atas dan melakukan

pijatan lagi yang kemudian diikuti tangan kanan.

(c) Frictions

Merupakan gosokan. Gosokan dalam massage

adalah circulary, rotary, spiral. Manipulasi ini dapat

dilakukan menggunakan jari, ibu jari, telapak tangan.

Pengaruh mekanis dari friction menghasilkan kelancaran

aliran darah setempat (vasodilatasi local), merangsang

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

28

pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan. Pengaruh

fisiologis adalah friction di dalam dapat melancarkan aliran

darah dan pembesaran serabut otot.

(d) Tapotemant

Manipulasi ini sering digunakan pada massage, yaitu

gerakan pukulan ringan dan berirama dengan jari-jari tangan,

telapak tangan atau kepalan. Dilakukan secara mekanis atau

dengan bantuan alat yang digerakan tangan atau listrik.

Manipulasi pukulan yang dapat digunakan adalah

mencincang, memukul dengan kepal, telapak tangan, telapak

tangan dicekungkan, mengetik, cipratan, tarikan lepas.

Manipulasi yang sering digunakan dan lebih baik

adalah manipulasi “mencincang”, yang dilakukan oleh jari-

jari kedua belah tangan dengan jarak yang cukup berdekatan.

Gerakan dilakukan dengan irama hidup (irama yang

bersemangat), sesuai dengan keadaan dan tidak terputus-

putus. Sikap tangan dapat berupa setengah mengepal, jari-jari

terbuka, dengan punggung jari-jari atau dengan membentuk

tangan seperti mangkuk (cupping). Tapotement diberikan di

daerah pinggang-punggung dan pantat, tetapi boleh juga

diberikan di tempat lain apabila diperlukan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

29

(e) Vibrations

Terdapat dua cara untuk memperoleh getaran dalam

massage yaitu palmar (menggunakan telapak tangan) dan

knuckle (dengan kepalan). Palmar dapat dilakukan dengan

cara jari-jari harus rapat kecuali ibu jari. Seluruh permukaan

telapak tangan harus kontak dengan permukaan kulit.

Knuckle dapat dipergunakan terutama untuk otot-otot yang

tebal dan keras.

(f) Shaking

Merupakan prosedur massage yang juga sering

dipakai untuk membantu para olahragawan agar otot-ototnya

menjadi kendor, sehingga memudahkan sirkulasi darah.

Pelaksanaannya adalah dengan jari-jari membengkok,

misalnya bagian bawah dan atas pada bagian yang berotot,

lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan

dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah.

Manipulasi dilakukan dengan tangan berpindah-pindah dan

berdekatan.

Pengaruh mekanis dari manipulasi shaking adalah

jika dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan

otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.

Pengaruh fisiologis adalah merangsang dan memberikan

desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian perut

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

30

dan dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan mengulur

bagian lunak yang menyebabkan lancarnya peredaran darah

dan meningkatkan kerja syaraf.

Selain itu, terdapat manipulasi massage yang biasa

digunakan di Western atau Swedishdan bergantung pada

pengalaman terapi dan klinik yang bermanfaat (Weerapong,

Hume and Kolt, 2005: 235-256).

Tabel 1. Rangkuman Teknik Pijat Klasik Dunia Bagian Barat

Teknik Definisi Aplikasi Manfaat Secara Klinik

yang Disarankan

Effleurage Gerakan gliding atau

sliding di atas kulit

dengan gerakan lembut

yang kontinyu

1. Saat memulai sesi

2. Selama istirahat

setelah

menerapkan teknik

yang spesifik

3. Akhir dari setiap

sesi

1. Menstimulus sistem

syaraf parasimpatik

dan membangkitkan

respon relaksasi

2. Meningkatkan

kembalinya darah

vena

Petrissage Lifting, wringing

(memeras), atau

squeezing dari jaringan

lunak pada gerakan

kneading, atau pressing

atau rolling

(menggeser) di bawah

jaringan atau antara

tangan

Setelah effleurage 1. Memobilisasi secara

mendalam jaringan

otot atau kulit dan

jaringan subkutan

2. Meningkatkan

sirkulasi lokal

3. Membantu

kembalinya darah

vena

Friction Secara akurat dikirim

menembus tekanan

yang diberikan melalui

ujung-ujung jari tangan

Digunakan untuk

tujuan yang spesifik

seperti untuk

mengurangi kejang

otot

Menangani kejang otot

atau memecah adhesions

(pelekatan) dari cedera

yang sudah lama

Tapotement Berbagai bagian tangan

memukul jaringan pada

laju kecepatan yang

cukup

1. Finishing bagian

tubuh

2. Sebelum dan

selama kompetisi

Menstimulus jaringan

baik melalui gaya

mekanik secara langsung

atau melalui tindakan

refleks.

Sumber: Weerapong, Hume and Kolt, 2005: 237.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

31

2) Pelaksanaan massage

General massage dilaksanakan selama 40-60 menit,

regional massage dilaksanakan 20-30 menit, lokal massage

dilaksanakan kurang dari 15 menit (hanya pada kepala dan lengan

saja) (Cassileth and Vickers, 2004: 245). Arah dorongan harus ke

arah jantung (pembuluh vena). Daerah yang tidak boleh dipukul

atau menggunakan kepalan adalah kepala, leher dan pinggang.

3) Posisi pasien

Terdapat dua posisi pasien dalam massage adalah posisi

tidur dan duduk. Pada posisi tidur dapat dilakukan dengan cara

terlentang dan telungkup. Posisi tidur telungkup yang baik adalah

kedua lengan lurus ke bawah di samping badan, kepala dipalingkan

ke samping dan diletakkan di atas bantal yang tidak terlalu tinggi

atau bila tidak ada bantal dapat melibatkan kedua tangan yang

diletakkan di bawah dagu. Jika terdapat bangku massage yang

lebih modern, biasanya posisi kepala diletakkan pada bagian yang

berlubang dengan hiasan di bawah sebagai penyegar pandangan

(misalnya: bunga segar yang diletakkan di baskom).

Posisi lengan diletakkan di samping badan, dengan jari-

jari serta telapak tangan menghadap ke atas. Menjaga agar kaki

bawah (sendi pergelangan kaki) tidak terlalu bengkok yang

menyebabkan rasa sakit memberi alas dengan guling. Jika ada

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

32

pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu

meletakkan kakinya pada tepi bangku massage dengan diberi alas

bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi

telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, memberi

alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan

terlindungi. Memassage tubuh bagian depan, maka posisi pasien

harus tidur telentang dan lengan diletakkan di samping badan.

Meletakkan bantal yang tidak terlalu tinggi di bawah kepala dan

guling atau gulungan handuk di bawah lutut untuk menghindari

rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian depan.

Pada posisi duduk yang lebih baik adalah pantat

diletakkan pada alas kursi, sedangkan pinggang-punggung pada

kondisi bersandar. Kaki, tangan, leher dan kepala dalam keadaan

rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi sedikitpun. Pada

posisi duduk dapat dilakukan dengan menekan pada lengan dan

menekan pada dahi.

4) Penggunaan alat-alat massage

Perlengkapan yang digunakan dalam massage adalah

ruangan, minyak parapin, perbincangan (dapat dijadikan losion)

atau minyak dan losion, handuk, sabun. Maseur kukunya harus

pendek (Fata, C., and Hodnet, S., 2011: 66).

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

33

k. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sport Massage

Tidak semua massage dilakukan sama pelaksanaannya.

Massage menghasilkan pengaruh melalui berbagai faktor syaraf,

kimia, mekanis dan psikologis yang sangat penting dalam mendukung

performa atlet (Fritz, 2013: 18). Pemberian massage pada atlet

tergantung beberapa faktor, sebagai berikut:

1) Jenis olahraga yang dilakukan

Untuk memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu

tentang jenis cabang olahraga yang diikuti oleh atlet yang

bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlet tenis meja, tenis

lapangan, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot

persendian bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlet pelari,

pelompat, lebih banyak ditujukan pada massage otot-otot tungkai.

2) Kondisi tubuh atlet

Kondisi tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik,

terkadang ototnya terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi

tidak jarang pula atlet yang ototnya keras dan terasa sakit saat

dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian massage.

3) Kontra indikasi terhadap massage

Adanya faktor kontra indikasi ini perlu perhatian lebih dan

teliti sebab kemungkinan besar atlet menderita suatu penyakit yang

merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila massage

diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

34

dideritanya. Oleh sebab itu, sebelum memberi massage perlu

diketahui mengenai status kondisi atlet.

4) Waktu

Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet yang

harus dimassage lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang

paling aktif saja yang dimassage. Sebenarnya tidak ada batasan

waktu tertentu untuk melakukan massage. Setelah dimassage

sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan aktivitas yang

membutuhkan energi yang besar. Frekuensi pemberian massage

sebenarnya tidak terikat pada batasan waktu: (1) massage anggota

tubuh bagian bawah 15 menit, (2) massage anggota tubuh bagian

atas 10 menit, (3) massage punggung 10 menit, (4) massage dada

dan perut 5 menit.

5) Cuaca

Keadaan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap

pemberian massage. Melakukan olahraga di daerah yang beriklim

dingin akan lebih banyak mengalami cedera pada otot

dibandingkan dengan berolahraga di daerah tropis.

2. Penyakit Vertigo

a. Pengertian Vertigo

Vertigo atau yang disebut juga pusing, pening, dan pusing

ringan adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau

lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

35

jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan

tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit. Vertigo merupakan sebuah

gejala yang mengacu pada adanya sensasi bergerak baik gerakan

rotasional maupun gerakan linear yang sebenarnya tidak ada. Kelainan

ini berhubungan dengan gangguan sistem keseimbangan tubuh (Geng

Wen-zhong, 2008: 49-51).

Vertigo berupa perasaan seolah-olah penderita bergerak atau

berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau

berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan

keseimbangan. Hal ini bisa berlangsung beberapa menit, sampai

beberapa jam, bahkan hari. Penderita vertigo merasa lebih baik jika

berbaring diam, namun demikian serangan vertigo bisa terus berlanjut

meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Gejala vertigo meliputi pusing, kepala terasa ringan, rasa

terapung dan terayun, mual, keringat dingin, pucat, muntah,

sempoyongan waktu berdiri atau berjalan, nistagmus. Faktor pencetus

dan yang mempengaruhi vertigo adalah situasi ramai, suasana padat,

gerakan kepala atau objek yang dilihat, penggunaan obat (strepromisin

pada pasien TBC), penyakit kronis (DM dan Hipertensi) (Neuhauser,

et al., 2006: 1028).

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

36

b. Klasifikasi Vertigo

1) Vertigo Sistematis/Vestibuler

Merupakan jenis vertigo yang diklasifikasikan

berdasarkan saluran vestibular yang mengalami kerusakan. Saluran

vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang selalu

mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga

keseimbangan (Brevern, et al., 2005: 366).

a) Vertigo perifer

Vertigo perifer disebabkan oleh disfungsi struktur

perifer hingga ke batang otak. Vertigo perifer merupakan

vertigo yang kelainan dapat berasal dari kelainan di perifer

seperti di telinga atau syaraf vestibular. Durasi serangan pada

vertigo perifer ini dapat berbeda-beda. Episode (serangan)

dapat berlangsung selama beberapa detik, menit atau jam,

bahkan dapat berlangsung sampai beberapa hari hingga

beberapa minggu. Penyebab umum vertigo perifer adalah

infeksi (labyrinthitis), neuronitis, iskemia, trauma, toksin.

Menurut Brevern, et al. (2005: 367) bahwa diagnosis

disfungsi vestibular perifer dibuat ketika memenuhi kriteria: (1)

arahnya tetap, terutama nystagmus spontan yang horisontal (2)

>50% penurunan SPV (Slow Phase Velocity) dari nystagmus

spontan dengan fiksasi, (3) saluran semicircular yang telah

kontralateral ke arah nystagmus pada pengujian impuls kepala,

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

37

dan (4) tidak adanya tanda-tanda keterlibatan CNS (Central

Nervous System). Etiologi dari vertigo perifer diantaranya:

(1) Telinga bagian luar: serumen, benda asing

(2) Telinga bagian tengah: retraksi membran timpani, otitis

media purulenta akuta, otitis media dengan efusi,

labirintitis, kolesteatoma, rudapaksa dengan perdarahan.

(3) Telinga bagian dalam: labirintitis akuta toksika, trauma,

serangan vaskular, alergi, hidrops labirin (morbus

Meniere), mabuk gerakan, vertigo postural.

(4) Nervus VIII: infeksi, trauma, tumor.

(5) Inti Vestibularis: infeksi, trauma, perdarahan, trombosis

arteria serebeli posterior inferior, tumor, sklerosis

multipleks.

b) Vertigo sentral

Vertigo sentral dapat diakibatkan oleh kelainan pada

batang otak, cerebellum, thalamus, atau cortex cerebri, dan

dapat diakibatkan oleh infark, transient ischemia, perdarahan,

tumor, penyakit demyelinasi, atau chiari malformation.

Penyebab umum vertigo sentral adalah vaskuler, neoplasma.

Mual dan muntah serta kehilangan pendengaran hingga

ketulian jarang terjadi pada vertigo sentral.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

38

Tabel 2 Gejala yang sering menyertai vertigo

No Vertigo Perifer Vertigo Sentral

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pandangan gelap

Rasa lelah dan stamina menurun

Jatung berdebar

Hilang keseimbangan

Tidak mampu berkonsentrasi

Perasaan seperti mabuk

Otot terasa sakit

Mual dan muntah-muntah

Memori dan daya pikir menurun

Sensitif pada cahaya terang dan suara

Penglihatan ganda

Sukar menelan

Kelumpuhan otot-otot wajah

Sakit kepala yang parah

Kesadaran terganggu

Tidak mampu berkata-kata

Hilangnya koordinasi

Mual dan muntah-muntah

Tubuh terasa lemah

Sumber: Brevern, et al., 2007: 711.

2) Vertigo Nonsistematis/Nonvestibuler

Penyebab vertigo nonvestibuler diantaranya adalah

hipoksia iskemia otak seperti hipertensi kronis, arteriosklerosis,

anemia, hipertensi kardiovaskular; kelainan endokrin seperti

hipotiroid, hipoglikemi, hipoparatiroid, tumor medula adrenal,

keadaan menstruasi-hamil-menopause; kelainan psikiatrik seperti

depresi, neurosa cemas, sindrom hiperventilasi, fobia; kelainan

mata seperti kelainan proprioseptik; intoksikasi.

c. Patofisologi Vertigo

Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh gangguan alat

keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara

posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan

syaraf pusat. Beberapa teori yang dapat menerangkan terjadinya

vertigo, yaitu:

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

39

1) Teori rangsangan berlebihan (overstimulation)

Teori ini berdasarkan asumsi bahwa rangsang yang

berlebihan menyebabkan hiperemi kanalis semisirkularis sehingga

fungsinya terganggu, akibatnya akan timbul vertigo, nistagmus,

mual dan muntah.

2) Teori konflik sensorik

Informasi untuk alat keseimbangan tubuh dalam keadaan

normal ditangkap oleh tiga jenis reseptor, yaitu reseptor vestibuler,

penglihatan, dan propioseptik. Menurut teori ini terjadi

ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai

reseptor sensorik perifer yaitu antara mata/visus, vestibulum dan

proprioseptik, atau ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik

dari sisi kiri dan kanan.

Ketidakcocokan tersebut menimbulkan kebingungan

sensorik di sentral sehingga timbul respons yang dapat berupa

nistagmus (usaha koreksi bola mata), ataksia atau sulit berjalan

(gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang, berputar

(yang berasal dari sensasi kortikal).

3) Teori neural mismatch

Teori ini merupakan pengembangan teori konflik sensorik.

Menurut teori ini otak mempunyai memori/ingatan tentang pola

gerakan tertentu; sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan

yang aneh/tidak sesuai dengan pola gerakan yang telah tersimpan,

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

40

timbul reaksi dari susunan syaraf otonom. Jika pola gerakan yang

baru tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi mekanisme

adaptasi sehingga berangsur-angsur tidak lagi timbul gejala.

4) Teori otonomik

Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan syaraf

otonom sebagai usaha adaptasi gerakan/perubahan posisi; gejala

klinis timbul jika sistem simpatis terlalu dominan, sebaliknya

hilang jika sistem parasimpatis mulai berperan.

5) Teori sinap

Merupakan pengembangan teori sebelumnya yang

meninjau peranan neurotransmisi dan perubahan-perubahan

biomolekuler yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya

ingat. Rangsang gerakan menimbulkan stres yang akan memicu

sekresi CRF (corticotropin releasing factor). Peningkatan kadar

CRF selanjutnya akan mengaktifkan susunan syaraf simpatik yang

selanjutnya mencetuskan mekanisme adaptasi berupa

meningkatnya aktivitas sistem syaraf parasimpatik.

Teori ini dapat menerangkan gejala penyerta yang sering

timbul berupa pucat, berkeringat di awal serangan vertigo akibat

aktivitas simpatis, yang berkembang menjadi gejala mual, muntah

dan hipersalivasi setelah beberapa saat akibat dominasi aktivitas

susunan syaraf parasimpatis.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

41

d. Penyebab Vertigo

Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan

melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam.

Organ ini memiliki syaraf yang berhubungan dengan area tertentu di

otak. Vetigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam

syaraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya

sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan

atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Penyebab umum dari vertigo adalah dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan (seperti mabuk darat dan mabuk laut), obat-obatan (seperti

alkohol dan gentamisin), kelainan sirkulasi (seperti gangguan fungsi

otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian

otak pada arteri vertebral dan arteri basiler, kelainan di telinga (seperti

infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, herpes zoster, infeksi

labirin di dalam telinga, peradangan syaraf vestibuler, penyakit

meniere) dan kelainan neurologis (seperti sklerosis multipel, tumor

otak, tumor yang menekan syaraf vestibularis, patah tulang tengkorak

yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya).

e. Diagnosis Vertigo

Pemeriksaan untuk mendiagnosis vertigo, diantaranya (Brandt

and Bronstein, 2001: 8-12):

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

42

1) Anamnesis

Anamnesis diperlukan untuk membedakan antar vertigo

perifer, benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), vertigo

rekuren benigna dan TIA vertebrobasilaris. Perbedaan antar vertigo

yaitu:

a) Vertigo perifer

Terjadi secara mendadak disertai mual, muntah,

telinga berdenging dan kadang-kadang dengan gangguan

pendengaran.

b) BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo)

Merupakan vertigo yang berlangsung mendadak

tetapi bersifat benigna. Gejala dapat muncul akibat gerakan

kepala maupun gerakan yang diprovokasi. Keluhan ini sering

disertai dengan nistagmus, khususnya nistagmus horizontal.

BPPV merupakan penyebab vertigo yang utama.

c) Vertigo rukeren benigna

Vertigo bersifat serangannya mendadak dan

berlangsung beberapa menit sampai jam. Gangguan

keseimbangan ini biasanya menetap.

d) TIA vertebrobasilaris

Pada TIA vertebrobasilaris, gangguan pendengaran

dapat ditemukan, dapat pula tanpa gangguan pendengaran.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

43

Nistagmus sering kali ditemukan, disertai dengan diplopia dan

gangguan serebelar.

2) Pemeriksaan Neurologi

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pemeriksaan

pasien vertigo adalah kesadaran, nervi kraniali, sistem syaraf

motorik, sistem syaraf sensorik, serta fungsi serebellum.

Pemeriksaan tambahan dapat berupa pemeriksaan neuro-

oftamologi, pemeriksaan otologi, CT scan, MRI, audiometri dan

BERA.

f. Pemeriksaan Fisik

Ditujukan untuk meneliti faktor-faktor penyebab, baik

kelainan sistemik, otologik atau neurologik-vestibuler atau serebeler,

dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dan keseimbangan,

gerak bola mata/nistagmus dan fungsi serebelum. Pendekatan klinis

terhadap keluhan vertigo adalah untuk menentukan penyebab, akibat

kelainan sentral yang berkaitan dengan kelainan susunan syaraf pusat

(korteks serebrim serebelum, batang otak atau berkaitan dengan sistem

vestibuler/otologik, selain itu harus dipertimbangkan pula faktor

psiikologik/psikiatrik yang dapat mendasari keluhan vertigo tersebut.

1) Pemeriksaan Fisik Umum

Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab

sistemik, tekanan darah diukur dalam posisi berbaring, duduk dan

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

44

berdiri, bising karotis, irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi

perifer juga perlu diperiksa.

2) Pemeriksaan Neurologis

Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian

khusus pada fungsi vestibuler/serebeler

a) Uji Romberg

Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-

mula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan

pada posisi demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan

bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya

dengan bantuantitik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan

vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan

bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada

mata terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada

kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada

mata terbuka maupun pada mata tertutup.

b) Tandem gait

Penderita berjalan dengan tumit kaki kiri/kanan

diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada

kelainan vestibuler, perjalanannya akan menyimpang dan pada

kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

45

c) Uji Unterberger

Berdiri dengan kedua lengan lurus horizontal ke depan

dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin

selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita

akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti

orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah

lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi

lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai

nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi. Menurut Szmytke,

et al. (2015: 380) bahwa tes Unterberger atau tes Fukuda

banyak digunakan pada neurologi dan diagnosis terkait

penyakit vertigo.

d) Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany)

Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke

depan penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas,

kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan

pemeriksa. Hal ini dilakukan berulangulang dengan mata

terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibuler akan terlihat

penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

e) Uji Babinsky-Well

Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan

lima langkah ke depan dan lima langkah ke belakang selama

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

46

setengan menit; jika ada gangguan vestibuler unilateral, pasien

akan berjalan dengan arah berbentuk bintang.

3) Pemeriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan

pemeriksaan lain sesuai indikasi.

b) Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers (pada neurinoma

akustik).

c) Neurofisiologi Elektroensefalografi (EEG), Elektromiografi

(EMG), Brainstem Auditory Evoked Potential (BAEP).

d) Pencitraan CT-scan, arteriografi, magnetic resonance imaging

g. Terapi Vertigo

Terapi yang biasa dilakukan untuk penderita adalah

menggunakan latihan Brandt daroff, visual vestibular, berjalan,

olahraga serta massage (Fife, et al., 2008: 2067-2074).

1) Latihan Brandt daroff

(a) Pasien duduk dengan tegak di tepi tempat tidur dengan kedua

tungkai kaki tergantung.

(b) Kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah

satu sisi, pertahankan selama 30 detik.

(c) Pasien duduk kembali seperti posisi awal selama 30 detik.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

47

2) Latihan visual vestibuler

(a) Pada pasien yang masih berbaring

Melirik ke atas, ke bawah, ke samping kiri, kanan,

selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang

digerakkan pada jarak 30 cm, mula-mula lambat makin lama

makin cepat. Selanjutnya gerakan kepala fleksi dan ekstensi

makin lama makin cepat, mata buka dan mata tutup.

(b) Pada pasien yang sudah bisa duduk

Gerakan kepala dengan cepat ke atas dan ke bawah

sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10 detik sampai vertigo hilang,

ulangi latihan sebanyak 3 kali. Selanjutnya gerakan kepala

menatap ke kiri, kanan, atas, bawah selama 30 detik, latihan

dilakukan sebanyak 3 kali.

(c) Pada pasien yang sudah bisa berdiri/berjalan

Sambil berdiri gerakan mata dan kepala ke atas, ke

bawah, kiri dan kanan. Duduk di kursi lalu berdiri dengan mata

terbuka dan tertutup.

3) Latihan berjalan (Gait Exercise)

(a) Jalan menyeberang ruangan dengan mata terbuka dan mata

tertutup

(b) Jalan turun naik pada lantai miring atau tangga, mata tertutup

dan terbuka bergantian.

(c) Jalan mengelilingi seseorang sambil melempar bola.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

48

(d) Olahraga bowling, basket dan jogging.

4) Latihan terapi olahraga

Terapi ini disesuaikan dengan kemampuan kapasitas

fungsional tubuh penderita. Susunan syaraf pusat mempunyai

kapasitas tertentu untuk mengkompensasikan adanya gangguan

keseimbangan dan mengadaptasikan dengan sinyal-sinyal

visual (penglihatan), vestibular dan sinyal somatosensorik.

Kemampuan adaptasi susunan syaraf pusat ini dapat

dilatihkan dengan latihan gerak atau latihan fisik dengan tingkat

lamanya terapi latihan ditentukan oleh kemampuan adaptasi

susunan syaraf pusat. Bentuk terapi olahraga adalah terapi latihan

olahraga adaptif.

Terapi latihan olahraga adaptif ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kapasitas fungsional tubuh yang

mengalami gangguan terutama pada sistem keseimbangan, tingkat

visual dan perasaan. Latihan fisik yang dilakukan terutama pada

bagian kepala sebagai pencetus vertigo, latihan bola mata, latihan

pada tangan, lengan, tungkai dan kaki serta melatih keseimbangan

gerak tubuh.

Terapi latihan olahraga adaptif ini dilakukan sesuai

dengan tingkat gangguan vertigo yang terjadi, sangat efektif bila

dilakukan secara rutin dan terprogram. Dalam satu hari bisa

dilakukan satu sampai dua kali latihan dengan intensitas gerakan

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

49

perlahan sampai sedang dan ritme 10 hitungan dengan

pengulangan/repetisi 2 sampai 3 kali. Latihan ini sebaiknya

dengan bimbingan latihan terapi/terapi olahraga dan konsultasikan

dengan dokter.

(a) Latihan bagian pertama pada daerah kepala, yaitu:

(1) Gerakan kepala ke kanan dan ke kiri secara perlahan,

menengok ke kanan dan kiri, menarik ke samping kanan

dan samping kiri.

(2) Posisi kepala diam, bola mata melihat ke arah vertikal

(atas dan bawah) dan ke arah horizontal (kanan dan kiri)

secara perlahan.

(3) Posisi kepala diam dan mata melihat suatu benda yang

bergerak ke kanan dan ke kiri atau gerak benda ke atas dan

ke bawah secara perlahan.

(4) Memandang ujung tangan yang bergerak ke depan dan ke

samping.

(5) Pandangan mata menjauhi dari perasaan telinga yang

berdengung atau telinga yang kemampuannya berkurang

atau fungsinya menurun.

(6) Membuka mata dan menutup mata dalam posisi duduk,

tiduran, berdiri sampai dalam keadaan jongkok.

(b) Latihan bagian kedua pada daerah tangan dan lengan, yaitu:

(1) Latihan menunjuk hidung sendiri dengan telunjuk.

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

50

(2) Latihan menunjuk hidung orang lain.

(3) Memegang jari orang lain kemudian menunjuk hidung

sendiri kemudian menunjuk hidung orang lain.

(4) Memegang ujung daun telinga dengan tangan sejajar

maupun tangan disilang bawah kepala maupun silang atas

kepala. Pada bagian ini latihan pertama dengan keadaan

mata terbuka kemudian dilanjutkan dengan keadaan mata

tertutup.

(c) Latihan bagian ketiga pada daerah kaki, tungkai dan

koordinasi, yaitu:

(1) Dari posisi duduk kemudian berdiri dengan mata tertutup

dilanjutkan dengan mata terbuka.

(2) Berjalan perlahan di kamar atau ruangan dengan mata

tertutup.

(3) Berjalan “tandem” atau posisi tumit dan ujung kaki saling

bersentuhan.

(4) Jalan ditempat pada tempat yang dilingkari dan jangan

sampai keluar lingkaran.

(5) Bergeser ke kanan atau ke kiri, ke depan atau ke belakang

dalam keadaan mata tertutup.

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

51

(d) Latihan keempat pada gerakan lanjutan berupa koordinasi,

yaitu:

(1) Duduk dibibir tempat tidur dengan pandangan mata ke

arah satu titik fokus kemudian merebahkan badan ke

kanan dan ke kiri secara perlahan.

(2) Lakukan rebahan ke kanan dan ke kiri dengan melihat

fokus atas/tengadah atau melihat eternit.

(3) Pada posisi duduk dengan gerakan kepala melihat keatas

/tengadah dan kebawah secara perlahan,

(4) Latihan kombinasi dengan melihat keatas sambil rebahan

ke belakang atau tidur telentang kemudian bangun dan

melihat kebawah dengan posisi membungkuk.

5) Terapi massage

Terapi massage atau pengobatan dengan pijatan

merupakan suatu manipulasi jaringan-jaringan tubuh dengan

tangan. Pijat adalah rileksasi otot-otot yang tegang, meningkatkan

jangkauan gerak sendi, mengurangi stres, dan meningkatkan

sirkulasi darah (Ellsworth and Altman, 2009: 6). Pemijatan

merupakan hal positif karena membantu mengurangi perlekatan

diantara serat-serat otot dan membantu memindahkan timbunan

cairan. Pemakaian pijat merupakan suatu perilaku yang bersifat

insting. Hal ini membantu mengendurkan bagian tubuh tersebut

dan dapat memberikan pertolongan sementara.

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

52

Bentuk dasar perawatan dapat dikembangkan dengan

pijatan sendiri atau orang lain. Terapi pijat meliputi banyak teknis

yang menghasilkan adanya pengaruh spesifik yang diinginkan.

Pengembangan dan teknik tersebut membutuhkan latihan dan

praktik, tapi kebanyakan pemijatan dasar dapat dilakukan di dalam

rumah. Kata massage berasal dari bahasa Yunani “massein” atau

Prancis “masser”, yang mana kedua berarti knead (Ostrom, 2000:

9). Pijat adalah seni penyembuhan kuno yang mampu memberikan

banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara lain sistem syaraf,

sistem otot, sistem rangka, sistem sirkulatori, sistem getah, sistem

pernafasan, sistem pencernaan, kulit, sistem urinari-genito dan

sistem reproduksi. Pijat adalah sebuah treatment preventif yang

penting untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran.

Pencegahan selalu jauh lebih baik dari pada mengobati.

3. Penanganan Vertigo Menggunakan Terapi Massage

Untuk penderita vertigo, bagian yang di massage adalah bagian

punggung, leher, wajah dan kepala. Langkah-langkah yang dapat dilakukan

massage untuk penderita vertigo adalah sebagai berikut (Ellsworth and

Altman, 2009: 128):

a. Punggung

Punggung dan leher mungkin kebetulan sekali terbagi selama

perlakuan. Pinggang dan dada yang biasanya daerah yang sama

diperlakukan sebagai punggung, tapi daerah seviks biasanya disertakan

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

53

untuk perlakuan penenang. Daerah gluteal biasanya diobati tersendiri,

tapi daerah lumbal mungkin termasuk.

(a)

(b)

Gambar 1. Pijat punggung: (a) Dimulai dengan pijatan ke samping effleurage, (b)

Diakhiri dengan pijatan ke samping effleurage.

(Hollis, 2009: 107)

Keterangan: Terapi massage juga dimulai dengan tangan pada daerah lumbal.

Pijat pertama ke arah bagian ketiak.

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

54

(a)

(b)

Gambar 2. Pijat punggung: (a) Diawali dengan pijatan kedua medial effleurage,

(b) Diakhiri dengan pijatan kedua effleurage.

(Hollis, 2009: 108)

Keterangan: Pijat kedua dari daerah pusat yang lebih luas ke ketiak. Pada kedua

pemijatan ini, kedua jari tangan harus ke arah dalam ruangan yang

panjang dan penuh.

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

55

Gambar 3. Pijat punggung: Diakhiri dengan pijatan ketiga effleurage

(Hollis, 2009: 109)

Keterangan: Pijat yang ketiga ke arah tengah yang kembali ke daerah

supraclavicular, melengkung ke tengah dari serat atas trapezius.

b. Leher

Kebanyakan dari kita terjadi beberapa ketegangan di kepala

kita. Ketika otot-otot leher tegang, yang dapat menghasilkan kepala

tegang. Ketegangan pada leher dapat disebabkan oleh stres, salah postur

sambil duduk di komputer, bahkan tidur pada posisi yang salah. Pijat

teratur pada daerah tersebut akan menghilangkan masalah. Leher adalah

sebuah daerah yang banyak terdapat syaraf dan pembuluh darah, jadi

harus hati-hati ketika memijatnya. Langkah-langkahnya adalah:

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

56

Gambar 4. Pemijatan Bagian Leher 1

(Ellsworth and Altman, 2009: 132)

Keterangan: (1), (2) Untuk memulai pijat leher, dengan tangan secara lembut dan

menempatkan di bawah sternocleidomastoid (juga dikenal sebagai

SCM). Menekan secara lembut, menjalankan kepalan tangan tepat di

bawah telinga ke bahu atas.

Gambar 5. Pemijatan Leher 2

(Ellsworth and Altman, 2009: 134)

Keterangan: (1), (2) ulangi gerakan yang sama, tapi bukan dengan kepalan tangan

pijat untuk wilayah tersebut, Buka tangan sedikit dan jalankan set

pertama dari jari di sisi leher. Lagi, tekan lembut, dan di belakang

SCM.

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

57

Gambar 6. Pemijatan Leher 3

(Ellsworth and Altman, 2009: 128)

Keterangan: (3), (4), (5) Ulangi gerakan sekali lagi,gunakan jaringan kulit antara

ibu jari dan jari telunjuk untuk memijat sisi leher.

c. Wajah

Kebanyakan orang tidak menyadari berapa banyak ketegangan

yang mereka pegang dalam otot-otot wajah mereka sampai mereka

memijat. Terdapat empat puluh tiga otot di wajah; mereka dapat memijat

untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan sirkulasi. Beberapa

orang percaya bahwa pijat wajah reguler mengurangi kerutan dan

membuat kulit tampak lebih muda. Bahkan tanpa manfaat yang

potensial, pijat wajah sangat menyenangkan.

Sebelum pijat wajah, pastikan untuk menggunakan pembersih

tangan atau mencuci tangan, baru memijat kaki. Beberapa orang tidak

peduli pada minyak pijat wajah mereka; beberapa memiliki cukup

minyak alami pada kulit mereka. Sebelum menghangatkan minyak yang

ada di tangan, periksa dahulu. Perlu diingat bahwa ketika memijat wajah

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

58

dan kepala, bisa meletakkan di tangan pada rambut, minta waktu ke

depan jika mereka memiliki pikiran minyak di rambut mereka. Sehingga

tahu masalah ketika memulainya, agar mereka tidak akan terkejut ketika

menempatkan tangan di wajah mereka.

(Ellsworth and Altman, 2009: 136)

Langkah-langkah yang dilakukan adalah:

Gambar 7. Pemijatan Wajah 1

(Ellsworth and Altman, 2009: 139)

Keterangan: (1), (2) Jari ditempatkan pada dahi. Meluncur (glide) secara lembut

sepanjang alis mata dan kembali lagi.

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

59

Gambar 8. Pemijatan Wajah 2

(Ellsworth and Altman, 2009: 139)

Keterangan: (3) melanjutkan dengan gerakan yang samapada tempat-tempat yang

tidak tetap hingga hampir di telinga, kemudian kembali lagi.

Gambar 9. Pemijatan Wajah 3

(Ellsworth and Altman, 2009: 140)

Keterangan: (1), (2) tempatkan jempol pada dahi. Gosok salah satu ibu jari dan ke

belakang di sepanjang satu alis mata.

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

60

Gambar 10. Pemijatan Wajah 4

(Ellsworth and Altman, 2009: 141)

Keterangan: (3) Selanjutnya, tempatkan jari tengah di dalam ujung alis mata.

Luncurkan jari di bawah bridge di sekitar mata dan hidung ke

temples. Ketika mencapai temple, dan pijat secara lembut.

Gambar 11. Pemijatan Wajah 5

(Ellsworth and Altman, 2009: 142)

Keterangan: (1), (2) selanjutnya, tempatkan satu tangan di setiap sisi wajah dan

membuat lingkaran kecil.

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

61

Gambar 12. Pemijatan Wajah 6

(Ellsworth and Altman, 2009: 143)

Keterangan: (3) Berikutnya, tekan dagu secara lembut.

Gambar 13. Pemijatan Wajah 7

(Ellsworth and Altman, 2009: 144)

Keterangan: (1), (2) Pegang dengan lembut dibagian rahang dan dagu di

sepanjang jalur rahang dengan mencubit dengan hati-hati, hampir

ketelinga.

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

62

Gambar 14. Pemijatan Wajah 8

(Ellsworth and Altman, 2009: 145)

Keterangan: (3), (4) menempatkan ibu jari di bawah pipi dan jari-jari di bawah

rahang, dan pijat otot-otot di bawah dagu. Melakukan tekanan

dengan sangat lembut di sekitar tenggorokan untuk menghindari

ketidaknyamanan atau cedera.

Gambar 15. Pemijatan Wajah 9

(Ellsworth and Altman, 2009: 146)

Keterangan: (1) Dengan tangan anda padaposisi yang sama, pukulan lembut pada

wajah dari bagian dalam mata ke bawah tulang pipi. Langkah ini

juga membantu mengalir ke sinus.

Page 56: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

63

Gambar 16. Pemijatan Wajah 10

(Ellsworth and Altman, 2009: 147)

Keterangan: (2), (3) Selanjutnya, tarik tangan ke atas wajah dan atas pipi.

Gambar 17. Pemijatan Wajah 11

(Ellsworth and Altman, 2009: 148)

Keterangan: (1), (2) selesai pijat wajah dengan bekerja telinga. Pegang telinga dan

membuat lingkaran kecil dengan ibu jari sepanjang telinga dari lobus

ke ujung.

Page 57: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

64

Gambar 18. Pemijatan Wajah 12

(Ellsworth and Altman, 2009: 148)

Keterangan: (3) Terakhir, pegang kedua telinga dan memberi mereka tarikan

secara lembut.

d. Kepala

Sebagian besar dari kita memiliki rambut yang sering

dikeramas, dan kita tahu, sangat senang kepala dipijat. Setelah pijatan

dari kepala, tidak perlu harus ke salon.

Page 58: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

65

Gambar 19. Pemijatan Kepala 1

(Ellsworth and Altman, 2009: 150)

Keterangan: (1), (2) Tempatkan tangan di kepala, seperti yang ditunjukkan dan

menggunakan ibu jari untuk menekan sepanjang jalur tengah

tengkorak, dari puncak kembali untuk mencapai kenyamanan.

Jika pijat sudah selesai, menjadi sadar akan fakta bahwa orang

yang telah dipijat mungkin sangat santai. Sebaliknya, Biarkan orang tahu

sudah selesai dan menawarkan untuk membawa beberapa air atau teh.

Memberinya beberapa menit sendirian dan membiarkan dia duduk ketika

ia merasa siap.

Orang yang telah dipijat mungkin merasa begitu santai setelah

sesi panjang yang ia mungkin bahkan akan sedikit goyah pada kakinya

sesudahnya. Jadi minta orang tersebut untuk bangun perlahan-lahan.

Untuk membantu santai efek pijat bertahan selama mungkin, agar

Page 59: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

66

menjaga ruangan tetap tenang. Menjaga semua aktivitas selama beberapa

jam.

Gambar 20. Pemijatan Kepala 2

(Ellsworth and Altman, 2009: 152)

Keterangan: Selesai pijat dengan membuat lingkaran kecil di seluruh kulit kepala,

Seperti jika keramas rambut.

B. Kerangka Berfikir

Vertigo merupakan sebuah gejala yang mengacu pada adanya sensasi

bergerak baik gerakan rotasional maupun gerakan linear yang sebenarnya tidak

ada. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan sistem keseimbangan tubuh.

Vertigo berupa perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau

seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya

disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Hal ini bisa berlangsung

beberapa menit, sampai beberapa jam, bahkan hari. Penderita vertigo merasa lebih

Page 60: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

67

baik jika berbaring diam, namun demikian serangan vertigo bisa terus berlanjut

meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Gejala vertigo meliputi pusing,

kepala terasa ringan, rasa terapung dan terayun, mual, keringat dingin, pucat,

muntah, sempoyongan waktu berdiri atau berjalan. Terapi untuk vertigo dapat

dilakukan dengan cara terapi olahraga dan terapi massage.

Terapi olahraga yang digunakan adalah terapi dengan latihan olahraga

adaptif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapasitas fungsional

tubuh yang mengalami gangguan terutama pada sistem keseimbangan, tingkat

visual dan perasaan. Latihan fisik yang dilakukan terutama pada bagian kepala

sebagai pencetus vertigo, latihan bola mata, latihan pada tangan, lengan, tungkai

dan kaki serta melatih keseimbangan gerak tubuh.

Selain terapi olahraga, terdapat juga terapi massage yang dapat

membantu penderita vertigo untuk kembali normal. Terapi massage merupakan

terapi pijat yang berpengaruh terhadap sistem syaraf, otot, dan sirkulasi darah

serta membantu mengurangi perlekatan diantara serat-serat otot. Massage adalah

seni penyembuhan kuno yang mampu memberikan banyak manfaat bagi semua

sistem tubuh antara lain sistem syaraf, sistem otot, sistem rangka, sistem

sirkulatori, sistem getah, sistem pernafasan, sistem pencernaan, kulit, sistem

urinari-genito dan sistem reproduksi. Pada massage posisi pasien yang dimassage

juga dalam kondisi rileks sehingga dapat membuat pasien merasakan nyaman dan

tenang.

Page 61: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

68

Terjadi gangguan keseimbangan pada

tubuh dan karena sirkulasi yang tidak

lancar.

Gejala Vertigo

Pusing, mual, muntah,

sempoyongan saat berjalan

atau berdiri, pucat.

Terapi untuk penderita Vertigo

Terapi

massage

1. Bagian yang dipijat adalah leher,

wajah dan kepala.

2. Posisi yang dipijat dalam keadaan

rileks, sehingga membantu

memberikan rasa nyaman dan tenang

karena adanya pijatan.

3. Terapi pijat berpengaruh terhadap

sistem syaraf, otot, dan sirkulasi

darah.

Gambar 21. Kerangka berpikir

Page 62: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. 1. Sport Massage · dalam bidang olahraga. Sedangkan nilai kedamaian dalam olahraga adalah mencegah penganiayaan dan berbuat baik. c. Olahraga

69

C. Pengajuan Hipotesis

Bertolak pada kerangka pemikiran yang mengacu pada jawaban

sementara, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara

terapi massage terhadap penyakit vertigo.