BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian...

44
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransi Asuransi berasal dari Bahas Inggris “insurance1 yang dalam Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan” 2 . Echols dan Shadily memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam Bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan). 3 Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Insurance and Islamic Law mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopedia Britanica sebagai suatu persediaan yang disiapkan oleh kelompok orang, yang tertimpa kerugian, guna menghadapai kejadian yang tidak jelas diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang diantara mereka, maka beban kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh kelompok. 4 Wirjono Projodikoro mengartikan asuransi sebagai suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti 1 John M. Echols dalam Hassan Shadily. 1990. Kamus Inggris-Indonesia. Gramedia. Jakarta. Hal. 326. 2 Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Hal. 63. 3 Wirjono Projodikoro. 1958. Hukum Asuransi di Indonesia. PT Pembimbing Masa. Jakarta. Hal. 1. 4 Muhammad Muslehuddin. 1999. Insurance and Islamic Law, Menggugat Asuransi Modern: mengajukan suartu alternative baru dalam perspektif hukum Islam. Lentera. Jakarta. Cetakan ke-1. Hal. 3. 19

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Asuransi

1. Pengertian Asuransi

Asuransi berasal dari Bahas Inggris “insurance”1 yang dalam

Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”2. Echols dan

Shadily memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan.

Dalam Bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi)

dan verzekering (pertanggungan).3

Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Insurance and Islamic

Law mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopedia Britanica sebagai

suatu persediaan yang disiapkan oleh kelompok orang, yang tertimpa

kerugian, guna menghadapai kejadian yang tidak jelas diramalkan,

sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang diantara mereka,

maka beban kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh kelompok.4

Wirjono Projodikoro mengartikan asuransi sebagai suatu

persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang

dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti

1 John M. Echols dalam Hassan Shadily. 1990. Kamus Inggris-Indonesia. Gramedia.

Jakarta. Hal. 326. 2 Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Hal. 63. 3 Wirjono Projodikoro. 1958. Hukum Asuransi di Indonesia. PT Pembimbing Masa.

Jakarta. Hal. 1. 4 Muhammad Muslehuddin. 1999. Insurance and Islamic Law, Menggugat Asuransi

Modern: mengajukan suartu alternative baru dalam perspektif hukum Islam. Lentera. Jakarta.

Cetakan ke-1. Hal. 3.

19

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

20

kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat

suatu peristiwa yang belum jelas.5

Abbas Salim memahami asuransi sebagai suatu kemauan untuk

menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai

(substansi) kerugian-kerugian yang belum pasti.6

Molengraaff memfokuskan asuransi pada asuransi kerugian, bahwa

Asuransi kerugian adalah persetujuan dengan mana satu pihak penanggung

mengikatkan diri terhadap yang lain, tertanggung untuk mengganti

kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya suatu

peristiwa yang telah ditunjuk, dan yang belum tentu serta kebetulan,

dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi.

Sedangkan menurut Santoso Poedjosoebroto yang mengatakan

bahwa” “Asuransi pada umumnya adalah suatu perjanjian timbal balik

dalam mana pihak penanggung, dengan menerima premi mengikatkan diri

untuk memberikan pembayaran kepada pengambilan asuransi atau

seseorang yang ditunjuk, karena terjadi peristiwa yang belum pasti yang

disebutkan dalam perjanjian, baik karena pengambilan asuransi atau

tertunjuk menderita kerugian yang disebakan oleh peristiwa tadi mengenai

hidup, kesehatan seorang tertanggung”.7

Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menjelaskan

bahwa Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana

5 Wirjono Projodikoro. 1987. Hukum Asuransi di Indonesia. Intermasa. Jakarta. Hal. 1. 6 Abbas Salim. 2000. Asuransi dan Manajemen Resiko. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hal. 1. 7 Santoso Poedjosoebroto, Aspek Tentang Hukum Pertanggungan Jiwa di Indonesia,

Jakarta, Bharata, 1996, hal 82

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

21

seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,

dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang

mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.

Dalam Pasal 1774 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

(KUHPdt) mengemumakan bahwa Asuransi merupakan suatu persetujuan

untung-untungan, yakni suatu perbuatan yang hasilnya (untung-ruginya),

baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak, tergantung pada

suatu kejadian yang belum pasti. Demikianlah: persetujuan

pertanggungan; bunga cagak-hidup; perjudian dan pertaruhan.8

Asuransi menurut Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah perjanjian

antara penyedia jasa layanan asuransi sebagai penanggung dan masyarakat

yang memegang polis dan dikenal sebagai tertanggung yang diwajibkan

untuk membayar sejumlah premi dalam rangka memberikan penggantian

atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, dan kehilangan keuntungan

yang diharapkan, yang mungkin terjadi atas peristiwa yang tak terduga.9

2. Jenis-jenis Asuransi

Asuransi sendiri dikenal dalam berbagai jenis atau macam dan

dikelompokkan sesuai dengan fokus dan resiko. Fokus dan resiko inilah

yang menentukan ukuran keseragaman dalam resiko yang ditanggung

sesuai jenis kebijakan. Hal ini akan digunakan perusahaan asuransi untuk

8 Sentosa Sembiring. 2014. Hukum Asuransi. Nuansa Aulia. Bandung. Hal. 5. 9 Anonymous. 2015. Jenis-Jenis Asuransi Di Indonesia. Diakses dari

https://www.cermati.com. Pada tanggal 25 Juni 2019 12.58 PM.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

22

mengantisipasi potensi kerugian serta menetapkan tingkat premi yang

ditawarkan sesuai dengan jenis asuransi masing-masing. Berikut jenis-

jenis asuransi yang ada di Indonesia:

a) Asuransi Jiwa

Jenis asuransi satu ini dikenal memberikan keuntungan finansial

pada tertanggung atas kematiannya. Sistem pembayaran untuk jenis

asuransi jiwa pun bermacam-macam. Ada perusahaan asuransi yang

menyediakan pembayaran setelah kematian dan yang lainnya bisa

memungkinkan tertanggung untuk mengklaim dana sebelum

kematiannya.

Asuransi jiwa dapat dibeli untuk kepentingan diri sendiri dan atas

nama tertanggung saja atau dibeli untuk kepentingan orang ketiga.

Bahkan asuransi jiwa juga dikenal bisa dibeli pada kehidupan orang

lain. Sebagai ilustrasinya, misalkan seorang suami bisa membeli

asuransi jiwa yang akan memberikan manfaat kepadanya setelah

kematian sang istri. Orang tua juga dapat mengasuransikan diri

terhadap kematian sang anak

b) Asuransi Kesehatan

Jenis asuransi satu ini juga cukup dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Asuransi kesehatan merupakan produk asuransi yang

menangani masalah kesehatan tertanggung karena suatu penyakit serta

menanggung biaya proses perawatan. Umumnya, penyebab sakit

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

23

tertanggung yang biayanya dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi

adalah cedera, cacat, sakit, hingga kematian karena kecelakaan.

Asuransi kesehatan juga dikenal bisa dibeli untuk kepentingan

tertanggung saja atau kepentingan orang ketiga. Perusahaan asuransi

kesehatan swasta seperti Prudential, Allianz, AIA, Cigna, Bumiputra

dan Manulife menjadi sebagian dari jajaran nama besar yang

menyediakan berbagai macam produk asuransi sesuai dengan

kebutuhan masyarakat Indonesia dan sudah tersebar luas di seluruh

dunia.

c) Asuransi Kendaraan

Asuransi kendaraan yang paling populer di Indonesia adalah

jenis asuransi mobil yang fokus terhadap tanggungan cedera kepada

orang lain atau terhadap kerusakan kendaraan orang lain yang

disebabkan oleh si tertanggung. Asuransi ini juga bisa untuk

membayar kehilangan atau kerusakan kendaraan bermotor

tertanggung.

Asuransi kendaraan merupakan salah satu produk asuransi umum.

Jenis asuransi satu ini sempat menjadi booming ketika terjadi

kerusuhan Mei 1998 karena peristiwa tersebut membuat minat

masyarakat terhadap kepemilikan proteksi untuk kendaraan pribadi

meningkat secara drastis.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

24

d) Asuransi Kepemilikan Rumah dan Properti

Sebagai aset yang dinilai cukup berharga, biasanya para pemilik

rumah akan melindungi diri dan aset miliknya yang bisa berupa rumah

atau properti pribadi dengan asuransi kepemilikan rumah dan properti.

Asuransi ini memberikan proteksi terhadap kehilangan atau kerusakan

yang mungkin terjadi pada barang-barang tertentu milik pribadi

tertanggung. Asuransi ini juga melindungi dan memberikan keringanan

bilamana rumah atau properti tertanggung lainnya mengalami musibah

seperti kebakaran.

e) Asuransi Pendidikan

Inilah asuransi yang paling populer dan menjadi favorit para

pemegang polis. Asuransi pendidikan merupakan alternatif terbaik dan

solusi menjamin kehidupan yang lebih baik terutama pada aset

pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

kepada perusahaan asuransi berbeda-beda sesuai dengan tingkatan

pendidikan yang ingin didapatkan nantinya.

Memahami pentingnya penggunaan asuransi pendidikan untuk

anak-anak kini menjadi sesuatu yang menjadi perhatian para orang tua.

Tingginya biaya pendidikan dan kondisi lain yang memperburuk

ekonomi seperti melemahnya mata uang kita terhadap dollar Amerika

berpengaruh pada biaya pendidikan anak nantinya. Menyadari bahwa

hal ini jelas akan memberatkan orang tua, maka tak jarang orang tua

sekarang memilih untuk mempunyai asuransi pendidikan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

25

f) Asuransi Bisnis

Asuransi ini merupakan layanan proteksi terhadap kerusakan,

kehilangan, maupun kerugian dalam jumlah besar yang mungkin

terjadi pada bisnis seseorang. Asuransi ini memberikan penggantian

dari kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran, ledakan, gempa

bumi, petir, banjir, angin ribut, hujan, tabrakan, hingga kerusuhan yang

berkaitan dengan kerusakan alamiah.

Perusahaan asuransi biasanya menawarkan berbagai macam

manfaat dari asuransi bisnis seperti perlindungan terhadap karyawan

sebagai aset bisnis, perlindungan investasi dan bisnis, asuransi jiwa

menyeluruh untuk seluruh karyawan, hingga paket perlindungan

asuransi kesehatan bagi karyawan.

g) Asuransi Umum

Asuransi umum atau general insurance merupakan proteksi

terhadap resiko atas kerugian maupun kehilangan manfaat dan

tanggung jawab hukum pada pihak ketiga. Jaminan asuransi umum ini

sifatnya jangka pendek (biasanya sekitar satu tahun). Asuransi umum

dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya:

1) Social Insurance (Jaminan Sosial)

Jenis asuransi ini merupakan asuransi yang wajib dimiliki oleh

setiap orang atau penduduk dengan tujuan setiap orang memiliki

jaminan hari tua. Pembayaran premi dilakukan dengan paksa, salah

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

26

satu contohnya dengan memotong gaji seseorang setiap bulan

kepada pekerja.

2) Voluntary Insurance (Asuransi Sukarela)

Asuransi ini dijalankan dengan sukarela. Jenis asuransi sukarela

masih bisa dibagi lagi ke dalam 2 (dua) klasifikasi yaitu

Government Insurance dan Commercial Insurance. Government

insurance merupakan asuransi yang dijalankan oleh pemerintah,

sementara commercial insurance merupakan asuransi yang

ditujukan untuk memberikan proteksi kepada seseorang atau

keluarga serta perusahaan dari resiko yang mungkin muncul

akibat unexpected events.

h) Asuransi Kredit

Asuransi kredit merupakan proteksi atas resiko kegagalan debitur

untuk melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai seperti modal kerja,

kredit perdagangan, dan lain-lain. Kaitannya erat dengan jasa

perbankan terutama di bidang perkreditan. Kredit merupakan pinjaman

dalam bentuk uang yang diberikan bank maupun Lembaga Keuangan

selaku pemberi kredit kepada tertanggungnya.

Asuransi kredit ini bertujuan untuk melindungi bank atau lembaga

keuangan lainnya dari kemungkinan tidak memperoleh kembali kredit

yang dipinjamkan kepada tertanggung dan membantu memberikan

pengarahan serta keamanan perkreditan. Pengelola asuransi kredit di

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

27

Indonesia dipercayakan pemerintah kepada PT. Asuransi Kredit

Indonesia.

i) Asuransi Kelautan

Jenis asuransi satu ini khusus ada di bidang kelautan yang

fungsinya memastikan pengangkut serta pemilik kargo. Resiko yang

mungkin terjadi sehingga terbentuknya asuransi ini adalah kerusakan

kargo, kerusakan kapal, dan melukai penumpang. Asuransi kelautan

atau asuransi angkatan laut merupakan pengalihan resiko baik untuk

diri anda maupun bawaan anda yang menggunakan jasa angkutan laut.

Asuransi ini melibatkan penggunaan jasa perkapalan dalam

mengirimkan barang. Beberapa faktor yang mempengaruhi premi

asuransi angkutan laut adalah barang yang diasuransikan, pengepakan

barang, resiko yang diasuransikan, pengangkutan, dan perjalanan.

j) Asuransi Perjalanan

Secara keseluruhan, fungsi asuransi perjalanan tak jauh beda

dengan fungsi asuransi biasa sebagai salah satu bentuk proteksi kepada

tertanggung dengan jangka waktu pendek yaitu selama pembeli premi

melakukan perjalanan hingga kembali pulang. Manfaat dan

perlindungan yang akan didapat dari memiliki asuransi perjalanan

antara lain mendapat proteksi dan penanggungan biaya untuk

kecelakaan yang menimpa pembeli premi, santunan kecelakaan

pribadi, tanggungan biaya pengobatan darurat, pemulangan jenazah,

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

28

evakuasi medis, hingga proteksi terhadap barang-barang bawaan yang

memiliki resiko hilang atau rusak.10

3. Prinsip-prinsip Asuransi

Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus

dipenuhi, yaitu:

a. Insurable Interest (Prinsip Kepentingan yang dipertanggungkan)

Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan

keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui

secara hukum.11

Insurable Interest Principle (Prinsip Kepentingan yang

dipertanggungkan) merupakan suatu prinsip yang penting dalam

Asuransi, yang mana Insurable Interest memberikan kepada seseorang

hak untuk mengasuransikan, karena adanya hubungan keuangan yang

diakui oleh hukum antara orang tersebut dengan pokok pertanggungan

(the subject matter of Insurance), dimana yang menjadi pokok

perjanijian asuransi adalah kepentingan keuangan (pecuniary interest)

yang dimiliki seseorang Tertanggung dalam pokok pertanggungan

tersebut.12

b. Utmost good faith

Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,

semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan

10 Ibid. 11 PAN Pacific. Principles of Insurance. Diakses dari http://panfic.com. Pada tanggal 01

Juli 2019 12.59 PM 12 Ignatius Rusman. 2017. Prinsip asuransi. Hal. 2.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

29

diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah si

penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala

sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung

juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek

atau kepentingan yang dipertanggungkan.13

c. Proximate cause

adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian

kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu

yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.

d. Indemnity

Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi

finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi

keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD

pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).

Atau dapat dirumuskan seperti:

Nilai Kerugian= Nilai sesaat sebelum kerugian – Nilai sesaat setelah

kerugian.

e. Subrogation

Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah

klaim dibayar.

Prinsip Subrogasi adalah prinsip yang mengatur dalam hal seorang

Penanggung telah menyelesaikan ganti-rugi yang diderita oleh

13 PAN Pacific. Op.Cit.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

30

Tertanggung, maka secara otomatis hak yang dimiliki Tertanggung

untuk menuntut pihak ketiga yang menimbulkan kerugian dan atau

kerusakan tersebut beralih ke Penanggung.14

f. Contribution

Sedangkan adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung

lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama

kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity

(ganti rugi).15

4. Unsur-unsur Asuransi

Pihak dalam asuransi yang mengadakan perjanjian pada pokoknya

terdiri dari:

a. Pihak penanggung ialah pihak terhadap siapa diperalihkan resiko

yang seharusnya dipikul sendiri oleh tertanggung karena

menderita kerugian sebagai akibat dari suatu peristiwa yang tidak

tertentu. Kemudian penanggung sendiri mempunyai hak sebagai

berikut:16

1. Menerima premi;

2. Menerima mededelingsplicht atau memberitahukan dari

tertanggung. (pasal 251 KUHD);

3. Hak-hak lain sebagai imbalan dari kewajiban tertanggung;

sedangkan kewajiban dari penanggung adalah:

14 Ignatius Rusman. Op.cit. Hal. 21. 15 PAN Pacific. Op.Cit 16 H. Mashudi, 1998, Hukum Asuransi, Mandar Maju, Bandung, Hlm. 8-9.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

31

1. Memberikan polis pada tertanggung;

2. Mengganti kerugian dalam schadeyarzekering/asuransi ganti

rugi dan memberi sejumlah uang yang telah dipersepakatkan

dalam sommen-verzekering/asuransi sejumlah uang;

3. Melaksanakan premi restorno (pasal 281 KUHD) pada

tertanggung yang beritikad baik, berhubung penanggung

untuk seluruhnya atau sebagian tidak menanggung resiko

lagi, dan asuransinya gugur atau batal seluruhnya

b. Pihak tertanggung adalah pihak lawan dari penanggung yang

mengadakan perjanjian pertanggungan itu biasanya tertanggung

ini juga adalah orang yang berkepentingan. Kemudian

tertanggung sendiri mempunyai hak sebagai berikut:

1. menerima polis;

2. mendapat ganti kerugian bila terjadi peristiwa;

3. hak-hak lainnya sebagai imbalan dari kewajiban penanggung

sedangkan kewajiban dari tertanggung adalah :

a. Membayar preminya;

b. Memberitahukan keadaan-keadaan sebenarnya mengenai

barang yang dipertanggungkan (Pasal 251 KUHD);

c. Mencegah agar kerugian dapat dibatasi (pasal 283 KUHD);

d. Kewajiban khusus yang mungkin disebut dalam polis17

17 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, 1980, Hukum Pertanggungan, Seri Hukum Dagang Fakultas

Hukum UGM Yogyakarta,Hlm. 29-30

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

32

Di dalam mengadakan perjanjian pertanggungan terdapat syarat yang

harus dipenuhi dalam mengadakan suatu perjanjian. Syarat-syarat tersebut

adalah:

(1) sepakat;

(2) kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

(3) suatu hal tertentu;

(4) suatu sebab yang halal (Pasal 1320 KUH Perdata)

Apabila syarat satu dan tiga atau disebut syarat subjektif tidak

dipenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan dan apabila syarat dua dan

empat atau disebut syarat objektif tidak dipenuhi maka perjanjian batal

demi hukum. Kemudian menurut Pasal 246 KUHD asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang

penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan

menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena

suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan

yang mungkin akan dimintanya karena suatu peristiwa. Dari pengertian di

atas dapat diuraikan unsur-unsur yang terdiri dari:

a. Perjanjian;

b. Kewajiban tertanggung membayar premi;

c. Kewajiban penanggung memberikan ganti kerugian atau

membayar sejumlah uang;

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

33

d. Adanya peristiwa yang belum pasti18

Berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang maka

dalam asuransi terkandung empat unsur yaitu:

a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang

premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara

berangsur-angsur.

b. Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar

sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus

atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang

mengandung unsur tidak tentu.

c. Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui

sebelumnya).

Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian

karena peristiwa yang tidak tentu.

5. Penggolongan Asuransi

Pasal 1774 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, asuransi dapat

digolongkan sebagai bunga selama hidup seseorang atau bunga cagak

hidup dan perjudian dalam perjanjian untung-untungan

(konsovereenskomst). Asuransi dapat dikatakan sebagai perjanjian untung-

untungan dikarenakan asuransi mengandung unsur “kemungkinan”, di

mana kewajiban penanggung untuk menggantikan kerugian yang diderita

18 Man Suparman Sastrawidjaja, 1992, Hukum Asuransi, PT. Alumni, Bandung, Hlm. 139

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

34

oleh tertanggung tersebut digantungkan pada ada atau tidaknya suatu

peristiwa yang tidak tentu atau tidak pasti (peristiwa belum tentu terjadi).

Berdasarkan atas perjanjian asuransi dapat digolongkan menjadi

dua yaitu:

a. Asuransi kerugian (schade verzekering), yang memberikan

penggantian kerugian yang mungkin timbul pada harta kekayaan

tertanggung dan penggolongan asuransi terdiri dari :

1. Asuransi kecelakaan.

2. Asuransi kesehatan.

3. Asuransi alat angkut darat kecuali kereta api.

4. Asuransi kereta api.

5. Asuransi kapal terbang.

6. Asuransi kapal.

7. Asuransi pengangkutan barang.

8. Asuransi kebakaran dan musibah alamiah.

9. Asuransi kerusakan lain pada barang, akibat turunnya salju atau

lain

10. Asuransi tanggung gugat kendaraan bermotor.

11. Asuransi tanggung gugat pesawat udara.

12. Asuransi tanggung gugat kapal.

13. Asuransi tanggung gugat umum.

14. Asuransi kredit, termasuk asuransi kebangkrutan, kredit ekspor,

kredit cicilan, hipotek, kredit usaha tani.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

35

15. Asuransi jaminan.

16. Asuransi aneka kerugian keuangan, yakni asuransi tanggung gugat

kecelakaan perburuhan, tidak cukupnya penghasilan, cuaca buruk,

hilangnya keuntungan, pengeluaran umum yang terus menerus,

pengeluaran niaga yang tak terduga, merosotnya harga pasaran,

hilangnya sewa atau pemasukan, kerugian niaga tak langsung.

b. Asuransi jumlah (sommen verzekering), merupakan pembayaran

sejumlah uang tertentu, tidak tertanggung pada persoalan apakah

evenement menimbulkan kerugian atau tidak19

Terjadi perkembangan penggolongan asuransi yang disebut dengan

Asuransi Varia, asuransi yang mengandung unsur-unsur asuransi kerugian

maupun asuransi jumlah, seperti asuransi kecelakaan dan asuransi

kesehatan. Menurut sifat pelaksanaanya asuransi dapat digolongkan

menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

a. Asuransi sukarela, merupakan pertanggungan yang dilakukan dengan

cara sukarela, yang semata-mata dilakukan atas suatu keadaan

ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas suatu

yang dipertanggungkan, misalnya asuransi kebakaran, asuransi

kendaraan bermotor, asuransi pendidikan, asuransi kematian, dan

sebagainya.

b. Asuransi wajib, merupakan asuransi yang bersifat wajib yang

dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait, di mana pelaksanaanya

19 Gunanto, 2003, Asuransi Kebakaran di Indonesia, Loos Wacana Ilmu, Jakarta, Hlm. 11-14.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

36

dilakukan berdasarkan peraturan perundangundangan yang ditetapkan

oleh pemerintah, misalnya jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek),

asuransi kesehatan, dan sebagainya.

c. Asuransi kredit, asuransi ini selalu berkaitan dengan dunia perbankan

yang menitik beratkan pada asuransi jaminan kredit berupa benda

bergerak maupun benda tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat

tertimpa resiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik

barang maupun pemberi kredit khususnya bank yang meliputi :

asuransi pengangkutan laut, asuransi kendaraan bermotor, dan

sebagainya. Adapun fungsi daripada asuransi kredit ialah :

1. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya

kembali kredit yang diberikan kepada para tertanggungnya.

2. Membantu kegiatan keamanan perkreditan baik kredit perbankan

maupun kredit lainya diluar perbankan20

Berdasarkan Undang-undang No 40 Tahun2014 tentang Usaha

Perasuransian, dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Usaha asuransi

1. Asuransi kerugian (nonlife insurance) merupakan usaha

memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian,

kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak

ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

20 Ibid, Hlm. 88-89.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

37

2. Asuransi jiwa (life insurance) merupakan suatu jasa yang diberikan

oleh perusahaan asuransi dalam penanggungan resiko yang

dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang

dipertanggungkan.

3. Reasuransi (reinsurance) merupakan suatu sistem penyebaran

resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari

pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.

b. Usaha penunjang

1. Pialang asuransi, merupakan usaha yang memberikan jasa

keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan

penyelesaiaan ganti kerugian asuransi dengan bertindak untuk

kepentingan tertanggung.

2. Pialang reasuransi, memberikan jasa keperantaraan dalam

penempatan reasuransi dan penangganan penyelesaian ganti rugi

reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan

asuransi.

3. Penilai kerugian asuransi, memberikan jasa penilaian terhadap

kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan.

4. Konsultan aktuvaria, merupakan usaha memberikan jasa konsultan

aktuvaria.

Agen asuransi, merupakan pihak yang memberikan jasa keperantaraan

dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

38

6. Tujuan Asuransi

Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai resiko yaitu sesuatu

yang dapat mengancam kehidupannya serta menimbulkan kerugian.

Sehingga untuk menghilangkan resiko tersebut upaya yang dilakukan yaitu

asuransi. Tujuan dari semua asuransi ialah menutup suatu kerugian yang

diderita selaku akibat dari suatu peristiwa yang bersangkutan dan yang

belum dapat ditentukan semula akan terjadi atau tidak21 Secara umum 3

(tiga) tujuan utama dari asuransi yaitu:

a. Teori Pengalihan Resiko

Menurut Teori Pengalihan Resiko (Risk Transfer Theory),

tertanggung menyadari bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta

kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika bahaya tersebut terjadi

terhadapnya maka kerugian yang dideritanya sangat besar untuk

ditanggung olehnya sendiri. Untuk mengurangi atau menghilangkan beban

resiko tersebut, pihak tertanggung berupaya mengalihkan beban resiko

ancaman bahaya tersebut kepada pihak lain yang bersedia dengan

membayar kontra prestasi yang disebut premi. Asuransi atau

pertanggungan didalamnya tersirat pengertian adanya suatu resiko, yang

terjadi sebelum dapat dipastikan, dan adanya pelimpahan tanggung jawab

memikul beban resiko tersebut, kepada pihak lain yang sanggup

mengambil alih tanggung jawab. Sebagai kontra prestasi dari pihak lain

21 Wirjono Prodjodikoro, 2017, Hukum Asuransi di Indonesia, PT. Intermasa, Jakarta, Hlm.

1

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

39

yang melimpahkan tanggung jawab ini, yang diwajibkan membayar

sejumlah uang kepada pihak yang menerima tanggung jawab22.

Tertanggung mengadakan asurasi dengan tujuan mengalihkan

resiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya23 Dengan membayar

sejumlah premi kepada perusahaan asuransi (penanggung), sejak itu pula

resiko beralih kepada penanggung. Apabila sampai berakhirnya jangka

waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan, penanggung

beruntung memiliki dan menikmati premi yang telah diterimanya dari

tertanggung.

b. Pembayaran Ganti Kerugian

Dalam suatu asuransi untuk melindungi terhadap peristiwa yang

menimbulkan kerugian, jika pada suatu ketika sungguh-sungguh terjadi

peristiwa yang menimbulkan kerugian tersebut maka kepada tertanggung

yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang dengan

jumlah asuransinya. Dalam praktiknya, kerugian yang timbul itu bersifat

sebagian (partial loss), tidak semuanya berupa kerugian total (total loss).

Dengan demikian tertanggung mengadakan asuransi yang bertujuan untuk

memperoleh pembayaran ganti kerugian yang sungguh-sungguh

dideritanya.

Berbeda dengan asuransi kerugian, pada asuransi jiwa apabila

dalam jangka waktu asuransi terjadi peristiwa kematian atau kecelakaan

yang menimpa diri tertanggung, maka penanggung akan membayar jumlah

22 Dewan Asuransi Indonesia, 2015, Perjanjian Asuransi Dalam Praktek dan Penyelesaian

Sengketa, Hasil Simposium Tentang Hukum Asurasi, BPHN, Padang, Hlm. 107 23 Abdulkadir Muhammad, 2015, Hukum Asuransi Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal 1

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

40

asuransi yang telah disepakati bersama seperti tercantum dalam polis.

Jumlah asuransi yang disepakati itu merupakan dasar perhitungan premi

dan untuk memudahkan penanggung membayar sejumlah uang akibat

terjadi peristiwa kematian atau kecelakaan. Jadi pembayaran sejumlah

uang itu bukan sebagai ganti kerugian, karena jiwa atau raga manusia

bukan harta kekayaan dan tidak dapat dinilai dengan uang.

c. Pembayaran Santunan Asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan

berdasarkan perjanjian bebas (sukarela) antara penanggung dan

tertanggung (voluntary insurance). Akan tetapi undang-undang mengatur

asuransi yang bersifat wajib (compulsaory insurance), artinya tertanggung

terikat dengan penanggung karena perintah undang-undang, bukan karena

perjanjian. Asuransi jenis ini disebut asuransi sosial (social security

insurance). Asuransi sosial bertujuan melindungi masyarakat dari

ancaman bahaya kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cacat

tubuh. Dengan membayar sejumlah kontribusi (semacam premi),

tertanggung berhak memperoleh perlindungan dari ancaman bahaya.

Apabila mereka mendapat musibah kecelakaan dalam pekerjaannya

atau selama angkutan berlangsung, mereka (atau para ahli warisnya) akan

memperoleh pembayaran santunan dari penanggung (BUMN), yang

jumlahnya telah ditetapkan oleh undang-undang. Jadi tujuan mengadakan

asuransi sosial menurut pembentuk undang-undang adalah untuk

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

41

melindungi kepentingan masyarakat, dan mereka yang terkena musibah

diberi santunan sejumlah uang24

7. Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi

Asuransi telah diatur dalam peraturan yang ada di Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang (KUHD) sebagai ketentuan syarat-syarat sah

suatu perjanjian,dalam peratutannya KUHD merupakan syarat khusus

diataranya adalah pembayaran premi dan kewajiban pemberitahuan hal-hal

yang di ketahui oleh si tertanggung yang diatur dalam Pasal 246 dan Pasal

251 KUHD. yang menyatakan bahwa: “ Setiap keterangan yang keliru atau

tidak benar, ataupun setiap tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui

oleh si tertanggung, berapapun itikad baik ada padanya, yang demikian

sifafnya, sehingga, seandainya si penanggung telah mengetahui keadaan

yang sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup

dengan syarat-syarat yang sama, mengakibatkan batalnya pertanggungan”

Wajib bagi Tertanggung memberitahukan kepada penanggung mengenai

keadaan objek asuransi. Kewajiban ini dilakukan pada saat mengadakan

asuransi. Apabila tertanggung lalai, maka akibat hukumnya asuransi

batal.25

Sedangkan syarat umumnya diatur di Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata (KUHPer) berlaku juga terhadap perjanjian asuransi. Ketentuan

yang ada didalam KUHPer diatur didalam Pasal 1320 Kitab Undang-

24 Ibid, Hlm. 15 25 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 49

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

42

Undang Hukum Perdata. Ada 4 (empat) syarat sah suatu perjanjian yaitu

diantaranya:

1. Kesepakatan (Consensus)

Kesepakatan antara tertanggung dan penanggung dibuat secara

bebas, artinya tidak ada pengaruh, tekanan, atau paksaandari manapun.

Kedua belah pihak sepakat menentukan syarat-syarat perjanjian asuransi

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Pasal

6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 ditentukan bahwa

penutupan asuransi atas objek asuransi harus didasarkan pada kebebasan

memilih penanggung kecuali bagi Program Asuransi Sosial. Ketentuan ini

dimaksudkan untuk melindungi hak tertanggung agar dapat secara bebas

memilih perusahaan asuransi sebagai penanggungnya26

Tertanggung dan penanggung sepakat mengadakan perjanjian

asuransi. (konsensuil), kesepakatan tersebut pada pokoknya meliputi27:

a. Benda yang menjadi objek asuransi

b. Pengalihan resiko dan pembanyaran premi

c. Evenement dan ganti kerugian secara seimbang ( indemnity)

d. Syarat-syarat khusus perjanjian asuransi;

e. Dibuat secara tertulis yang disebut polis (255 KUHD)

2. Kewenangan (Authority)

Kewenangan berbuat bersifat subjektif artinya kedua pihak sudah

dewasa, sehat ingatan, tidak berada di bawah pewalian (trusteeship), atau

26 Ibid., hal.50 27 Khotibul Umam, Op.Cit., .hal, 18-19

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

43

pemegang kuasa yang sah. Sebagaimana telah diterangkan, beberapa

golongan orang oleh undang-undang dinyatakan kedua belah pihak harus

cakap menurut hukum, tidak diperbolehkan pihak “tidak cakap” untuk

melakukan sendiri perbuatan-perbuatan hukum. Mereka itu, seperti orang

dibawah umur, orang dibawah pengawasan (curatele) dan perempuan yang

telah kawin (Pasal 1130 B.W). Kewenangan objektif artinya tertanggung

mempunyai hubungan yang sah dengan benda objek asuransi karena

benda-benda tersebut adalah kekayaannya sendiri. Di muka Pengadilan,

pihak tertanggung dan penanggung adalah berwenang untuk bertindak

mewakili kepentingan Perusahaan Asuransi.

3. Objek Tertentu (Fixed Object)

Objek tertentu adalah objek yang diasuransikan, dapat berupa

harta kekayaan dan kepentingan yang melekat pada harta kekayaan, dapat

pula berupa raga atau jiwa manusia. Objek tertentu berupa harta kekayaan

dan kepentingan yang melekat pada harta kekayaan terdapat pada

Perjanjian Asuransi Kerugian. Karena yang mengasuransikan objek itu

adalah tertanggung, maka dia harus mempunyai hubungan langsung atau

tidak langsung dengan objek asuransi itu. Dikatakan ada hubungan

langsung apabila tertanggung memiliki sendiri harta kekayaan, jiwa atau

raga yang menjadi objek asuransi. Dikatakan ada hubungan tidak langsung

apabila tertanggung hanya mempunyai kepentingan atas objek asuransi.

Menurut ketentuan Pasal 599 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,28

28 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit ., hal: 52

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

44

4. Kausa yang Halal (Legal Cause)

Kausa yang halal adalah isi perjanjian asuransi tidak bertentangan

dengan ketertiban umum, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan.

Berdasarkan kausa yang halal itu, tujuan yang hendak dicapai oleh

tertanggung dan penanggung adalah beralihnya risiko atas objek asuransi

yang diimbangi dengan pembanyaran premi. Jadi, kedua belah pihak

berprestasi, tertanggung membayar premii, penanggung menerima

peralihan risiko atas objek asuransi. Jika premi dibayar, maka risiko

beralih. Jika premi tidak dibayar, risiko tidak beralih.

5. Pemberitahuan (Notification)

Kewajiban pemberitahuan ini diatur di dalamPasal 251 Kitab

Undang- Undang Hukum Dagang (KUHD) yang menyatakan bahwa: “

Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak

memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si tertanggung, berapapun

itikad baik ada padanya, yang demikian sifafnya, sehingga, seandainya si

penanggung telah mengetahui keadaan yang sebenarnya, perjanjian itu

tidak akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat-syarat yang sama,

mengakibatkan batalnya pertanggungan”. Kewajiban pemberian informasi

ini dilakukan pada saat mengadakan asuransi. Apabila tertanggung lalai,

maka akibat hukumnya asuransi batal.29

29 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 50-54

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

45

B. Tinjauan Tentang Asuransi Jiwa

1. Pengertian Premi Asuransi

Asuransi memberikan jaminan kepada tertanggung baik untuk

mengganti kerugian, penyakit, pendidikan, tabungan di hari tua bahkan

hingga resiko kematian. Premi merupakan hal yang pokok dalam sebuah

asuransi karena dijadikan sebagai kompensasi untuk mendapatkan jasa

atau timbal balik dalam bentuk uang tunai.30

Pengertian Premi asuransi adalah sejumlah uang yang wajib

dibayarkan kepada Perusahaan Asuransi oleh tertanggung untuk polis

asuransi mereka. Nominal premi yang dibayarkan kepada Perusahaan

Asuransi tergantung pada keadaan tertanggung. Hal yang mempengaruhi

keadaan tertanggung diantaranya tipe proteksi, klaim, wilayah tempat

tinggal dan juga perilaku tertanggung itu sendiri.

Besarnya Premi Asuransi untuk tiap tentunya berbeda

menyesuaikan juga dengan peraturan dari pihak Perusahaan Asuransi nya.

Nominal premi akan bertambah apabila terjadi klaim jika terjadi klaim

pada periode asuransi sebelumnya.Jangka waktu Premi dibayarkan sesuai

dengan perjanjian yang disepakati oleh tertanggung dimana premi bisa

dibayakan secara tahunan, semester,triwulan , atau bulanan, kecuali Premi

Topup Tunggal.31

31 Rendy. Pengertian Premi Asuransi Dengan Fungsi dan Jenis Komponennya. Diakses dari

https://www.prosesbayar.com. Pada tanggal 02 Juli 2019 8.38 AM.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

46

Premi Asuransi Dasar merupakan premi yang dibebankan kepada

tertanggung saat pengeluaran polis asuransi. Besarnya nominal premi

dasar dicantumkan dalam polis dan secara umum tidak dapat berubah

kecuali, dalam hal adanya pengajuan kenaikan Uang Pertanggungan oleh

Pemegang Polis yang dapat dilakukan jika Polis telah berusia sekurang

kurangnya selama 2 tahun.Dalam hal kenaikan Uang Pertanggungan

disetujui oleh Perusahaan, syarat dan ketentuan untuk Tahun Polis pertama

akan berlaku untuk tambahan Uang Pertanggungan tersebut, pe,egang

polis dapat mengubah cara pembayaran Premi sesuai dengan aturan yang

di tetapkan oleh perusahaan. .

2. Fungsi Premi Asuransi

Fungsi utama dari premi asuransi adalah mengembalikan kondisi

tertanggung yang mengalami kerugian seperti kondisi semula. Pada saat

tertanggung membayar premi maka nominal uang yang disetorkan

mewakili perlindungan terhadap hal yang diasuransikan. Premi dari semua

tertanggung memiliki resiko yang sama sehingga hasilnya lebih besar dan

dijadikan sebagai pengganti kerugian tertanggung dengan cara klaim

asuransi.32

3. Aktuaria dan Penentuan Tarif Premi

Aktuaria/aktuaris adalah bagian/ orang yang menghitung premi

pada asuransi. Fakta yang mempengaruhi penentuan tarif asuransi akan

banyak menyangkut unsur-unsur:

32 Rendy. Op.Cit.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

47

a. Situasi persaingan

b. Kondisi/struktur perekonomian

c. Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah

Dengan demikian dalam menentukan beberapa prinsip, antara lain:

a. Adequate, premi tersebut harus menghasilkan cukup uang untuk

membayar kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.

b. Note cessive, tarif jangan berlebih-lebihan.

c. Equity, bila kualitas exposurenya sama, tarif sama.

d. Flexible, tarif ditentukan harus selaku disesuaikan dengan keadaan.33

4. Komponen Premi Asuransi

Adapun Komponen Premi Asuransi ialah:

a. Mortality

Komponen yang pertama menitik beratkan pada usia, dimana usia tua

lebih beresiko meninggal dunia jika dibandingkan dengan yang

mudah. Konsep usia digunakan sebagai pertimbangan untuk

menentukan besaran premi asuransi meliputi aspek kesehatan,

pekerjaan maupun faktor lain yang mempengaruhi kematian dini.

Demi mempermudah penentuan premi biasanya perusahaan memakai

tabel Mortality yang dibuat aktuaris.

b. Expense

Berikutnya merupakan komponen biaya, tertanggung yang membeli

premi akan dipengaruhi oleh biaya yang dikeluarkan perusahaan

33 Anynomous. 2005. Premi Asuransi. Diakses dari fenyfidyah.staff.gunadarma.ac.id. Pada

tanggal 02 Juli 2019 8.46 AM.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

48

mencakup komisi agen asuransi, biaya cetak dokumen dan lain

sebagainya. Biasa nya biaya ini jumlahnya tidak begitu disadari

tertanggung karena sudah dibagi rata dengan semua tertanggung di

sebuah perusahaan asuransi.

c. Investation

Sebagian premi yang dibayarkan kepada Perusahan ada nilai

investasinya dengan prosentase berbeda mengikuti kebijakan

perusahaan. Keuntungan yang didapatkan dari investasi akan diberikan

kepada tertanggung dalam bentuk bonus nominal uang.

d. Contingency

Premi Asuransi yang dibayarkan sudah memiliki komponen

Contingency yang mampu menangani biaya tidak terduga diluar

perkiraan. Jika keadaan ekonomi negara memburuk maka akan

berdampak pada perusahaan asuransi dan diperlukan ada nya dana

cadangan yang masuk kedalam hitungan premi.34

5. Jenis-jenis Tarif Premi dan Barang Asuransi

Jenis-jenis Tarif premi ialah:

a. Manual/Class Rate

Yaitu tarif premi yang berlaku untuk semua resiko yang sejenis.

b. Merit Rating

34 Rendy. Op.Cit.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

49

Penentuan tarif premi asuransi dimana tiap-tiap resiko

dipertimbangkan keadaannya masing-masing digunakan dalam

asuransi kebakaran.

Barang yang diasuransikan:

a. Barang pilihan (Approved goods)

b. Barang bukan pilihan (Non-Approved goods)

Barang bukan pilihan mempunyai kemungkinan besar mengalami

kerusakan.

6. Pengembalian Premi

Pengembalian Premi (Restorno) adalah pengembalian premi dari

penanggung, karena perjanjiannya gugur sebelum penanggung

menanggung bahaya atau baru sebagian, premi yang lebih dibayar,

insurable interestnya tidak ada, kondisi jaminan /pertanggunagn

dipersempit dan sebagainya.35

Provisi Penyelesaian

Biaya untuk memproses pengembalian premi dibebankan kepada

tertanggung dan dikurangkan terhadap premi yang akan dikembalikan.

Restorno karena perjanjian gugur:

1. Pasal 635 KUHD bila perjanjian gugur dengan itikad baik,

penanggung berhak atas ganti kerugian sebesar 0,5% dari harga

pertanggungan atau minimal setengah dari jumlah bila tarif premi

kurang dari 1%.

35 Ibid.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

50

2. Pasal 636 KUHD apabila kapal belum berlayar maka penanggung

berhak memperoleh ganti rugi 1% dari harga pertanggungan.

3. Restorno atas kelebihan premi

Bila premi yang telah dibayar ternyata lebih besar dari premi yang

seharusnya dibayar harus segera dibayar kebaikannya.

4. Restorno karena Insurable interest tidak ada maka perjanjian menjadi

batal.

7. Berakhirnya Perjanjian Asuransi Jiwa

Dalam suatu perjajian yang dibuat akan ada dimana perjanjian itu

akan berakhir, Perjanjian asuransi dapat berakhir ada beberapa sebab

diantaranya yaitu karena;36

a. Disebabkan terjadi evenemen dalam masa asuransi jiwa,atau

bisa diakibatkan karena pembayaran manfaat Tambahan lainya

yang menyebabkan polis berakhir, satu-satunya evenemen

yang menjadi beban risiko penanggung adalah meninggalnya

tertanggung. Asuransi Jiwa akan mengadakan evenemen ini

antara tertanggung dan penanggung. Apabila dalam jangka

waktu yang diperjanjikan terjadi peristiwa yang tidak

diharapkan dalam hal ini meninggalnya tertanggung akibat,

maka penanggung berkewajiban membayar uang

pertanggungan sebagai dasar perhitungan manfaat asuransi

kepada penikmat yang ditunjuk oleh tertanggung, atau ahli

36 Abdulkadir Muhammad, Op. Cit.,hlm.175

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

51

warisnya. Sejak penanggung melunasi pembayaran uang

pertanggungan tersebut sejak itu pula asuransi jiwa berakhir

sejak penanggung melunasi uang pertanggungan sebagai akibat

dan meninggalnya tertanggung. Dengan kata lain asuransi jiwa

berakhir sejak terjadi evenemen yang diikuti pelunasan klaim.

b. Karena jangka waktu berakhir dalam asuransi jiwa, tidak selalu

evenemen yang menjadi beban tertanggung itu terjadi bahkan

sampai berakhir jangka waktu asuransi. Apabila jangka waktu

berlaku asuransi jiwa habis tanpa terjadi evenemen, maka

beban risiko penanggung berakhir. Tetapi dalam perjanjian

ditentukan bahwa penanggung akan mengembalikan sejumlah

uang kepada tertanggung sampai jangka waktu asuransi habis

tidak terjadi evenemen.

c. Karena batas usia tertanggung dalam perjanjian asuransi jiwa

yaitu 100 tahun usia yg di pertanggungkan,karena batas usia

juga mempengarui berakhirnya polis. Maka apabila dalam

diperjanjikan terjadi peristiwa yang tidak diharapkan dalam hal

ini batas usia 100 tahun tertanggung telah meninggal dunia

maka penanggung akan memberikan uang pertanggungan

kepada tertanggung, meninggalnya tertanggung sebelum

memasuki usia 100 tahun , maka penanggung berkewajiban

membayar uang pertanggungan sebagai dasar perhitungan

manfaat asuransi kepada penikmat yang ditunjuk oleh

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

52

tertanggung. Namun apabila ahli waris belum juga menerima

manfaat dari uang pertanggungan dan masa usia diatas

100tahun maka ahli waris tidak bisa menerima manfaat dari

uang pertanggungan.

d. Karena asuransi gugur

Menurut ketentuan Pasal 306 KUHDagang;

“apabila orang yang diasuransikan jiwanya pada saat

diadakan asuransi ternyata sudah meninggal, maka

asuransinya gugur, meskipun tertanggung tidak

mengetahui kematian tersebut kecuali jika diperjanjikan

lain”.

Menurut Purwosutjipto, penyimpangan dari ketentuan ini

masih mungkin, sebab kebanyakan asuransi jiwa ditutup

dengan sebuah klausul yang membolehkan penanggung

melakukan prestasinya dalam hal ini ada peristiwa bunuh diri

dari dari badan tertanggung asalkan peristiwa itu terjadi

sesudah lampau waktu dua tahun sejak diadakannya asuransi

e. Karena asuransi berhenti atau batal keinginan dari tertanggung.

Asuransi dapat berakhir apabila asuransi itu berhenti harus

dengan kesepakatan antara tertanggung dan penanggung.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

53

C. Tinjauan Umum Perlindungan Hukum

1. Teori Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum dalam Bahasa Inggris disebut legal protection,

sedangkan dalam Bahasa Belanda disebut rechtsbecherming. Pengertian

perlindungan hukum sebagai perlindungan dengan menggunakan sarana

hukum atau perlindungan yang diberikan oleh hukum, ditujukan kepada

perlindungan terhadap kepentingan-kepentingan tertentu, yaitu dengan

menjadikan kepentingan yang perlu dilindungi tersebut dalam sebuah hak

hukum.dalam hal ini bentuk perlindungan hukum disektor Perasuransian.

Lembaga Asuransi dapat dikatakan sebagai pelaku usaha di bidang jasa

keuangan dan pemegang polis dikatakan sebagai konsumen dibidang jasa

keungan.untuk pengikat suatu perjanjian maka hal ini diatur keseluruhan

didalam Polis. 37

Perlindungan hukum bagi pemegang Polis asuransi penting sekali oleh

karena, polis itu merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk membuktikan

bahwa asuransi telah terjadi. Polis asuransi sebagai bukti terjadinya perjanjian

asuransi mengikat ,asuransi telah terjadi pemindahan resiko misalnya asuransi jiwa

atau asuransi kerugian kepada perusahaan asuransi. Abdul Kadir Muhammad

menjelaskan, melalui perjanjian asuransi resiko kemungkinan terjadi peristiwa yang

menimbulkan kerugian yang mengancam kepentingan tertanggung itu dialihkan

kepada perusahaan asuransi kerugian selaku penanggung38

37 Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Ilmu Hukum, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012 ),

Hal. 25-43. 38 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, Op Cit, hal. 166

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

54

Klaim yang diajukan oleh pemegang polis asuransi terhadap

perusahaan asuransi tidak jarang berbelit-belit, dan ditolak dengan 7

Abdulkadir Muhammad, Ibid, hlm. 12. 8 Abdulkadir Muhammad, Hukum

Asuransi Indonesia, Op Cit, hal. 166 Lex Crimen Vol. V/No. 6/Ags/2016 49

berbagai alasan sehingga perlindungan bagi kepentingan pemegang Polis

asuransi menjadi bagian penting dan berkaitan dengan fungsi Otoritas Jasa

Keuangan dalam menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan serta

perlindungan konsumen jasa asuransi39

Perlindungan hukum lebih menempatkan kedudukan pemegang Polis

sebagai pihak yang lebih diberikan perhatian oleh ketentuan peraturan perundang-

undnagan dibandingkan dengan perusahaan asuransi. Undang-Undang No. 40 Tahun

2014 tentang Perasuransian mDidalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian, lebih banyak mendapatkan pengaturan dan pengawasan oleh Otoritas

Jasa Keuangan yang dalam Pasal 28 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan, ditentukan bahwa, “Untuk perlindungan konsumen dan

masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian konsumen

dan masyarakat, yang meliputi :

a. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, karakateristik

sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya;

b. Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya

apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan

c. Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan disektor jasa keuangan40

Dalam upaya memberikan perlindungan hukum terhadap masyarakat

unsur utama yang harus di perhatikan adalah keadilan, karena keadilan harus

39 “Merah Biru Rapor Unitlink”, dimuat pada Majalah Infobank, No. 445, Februari 2016, hal. 21 40 Lihat UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Pasal 28)

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

55

dibangun sesuai dengan cita hukum (Rechtidee) dalam negara hukum

(Rechtsstaat), bukan negara kekuasaan (Machtsstaat). Hukum sendiri

berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, penegakkan hukum

harus memperhatikan 4 unsur:

a) Kepastian hukum (Rechtssicherkeit);

b) Kemanfaatan hukum (Zeweckmassigkeit);

c) Keadilan hukum (Gerechtigkeit);

d) Jaminan hukum (Doelmatigkeit).41

Perlindungan hukum yang dimaksudkan diatas adalah implementasi

pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, harkat dan

martabat manusia yang bersumber pada Pancasila dan UUD NRI Tahun

1945. Oleh karena itu terdapat banyak macam perlindungan hukum salah

satunya yang Penulis jabarkan diatas tekait perlindungan hukum terhadap

tertanggung jika di dalam hokum perasuransian.

2. Jenis- Jenis Perlindungan Hukum

Indonesia merupakan Negara huku, oleh sebab itu segala perilaku dan aturan

yang dibuat sudah ada hukumnya, dalam bidang hukum perlindungan hukum

dibagi menjadi dua antaralai sebagai berikut:42

a. Perlindungan Hukum Preventif

Perlindungan Hukum Preventif yaitu perlindungan yang diberikan

pemerintah dengan upaya mencegah terjadinya ancaman dan melindungi

keselematan jiwa dan harta benda seseorang melalui Perundang-Undangan

dan Peraturan yang sudah disepakati . 41 Ishaq. Dasar-dasar Ilmu Hukum. Jakarta. Sinar Grafika. 2009. Hal. 43

42 AZ Nasution. 2017.Perlindungan Hukum Konsumen .Jurnal Hukum & Pembangunan.

Vol.3.no.10

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

56

b. Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum represif yaitu bentuk upaya hukum untuk

menanggulangi keselamatan seseorang dimana bentuk bentuk keselamatan

dan kemana merupakan landasan hukum pelaksanaan untuk memberikan

perlindungan kepada seseorang ,sekelompok orang,masyarakat,atas suatu

keadaan yang tidak diinginkan.

Perlindungan hukum menurut Sudikno Mertokusumo dibagi dalam dua hal,

yakni:43

a. Perlindungan hukum preventif, yakni bentuk perlindungan

hukum di mana kepada rakyat diberi kesempatan untuk

mengajukan keberatan atau pendapat sebelum suatu

keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif;

b. Perlindungan hukum represif, yakni bentuk perlindungan

hukum di mana lebih ditujukan dalam penyelesian sengketa.

3. Bentuk Perlindungan Hukum

Bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh suatu Negara

memiliki dua sifat, yaitu bersifat pencegahan (prohibited) dan bersifat

hukuman (sanction) 44 Bentuk perlindungan hukum yang paling nyata

adalah adanya institusi-institusi penegak hukum seperti pengadilan,

kejaksaan, kepolisian, dan lembaga-lembaga penyelesaian sengketa diluar

pengadilan (non-litigasi) lainnya. Hal ini sejalan dengan pengertian hukum

43 Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2009. hlm. 41 44 Rafael La Porta, “Investor Protection and Cororate Governance; Journal of Financial

Economics”. No. 58, (Oktober 1999): Vol. 9.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

57

menurut Soedjono Dirdjosisworo yang menyatakan bahwa hukum memiliki

pengertian beragam dalam masyarakat dan salah satunya yang paling nyata

dari pengertian tentang hukum adalah adanya institusi- institusi penegak

hukum. Perlindungan hukum sangat erat kaitannya dengan aspek keadilan.45

Penegakan hukum dalam bentuk perlindungan hukum dalam kegiatan

ekonomi khususnya penanaman modal tidak bisa dilepaskan dari aspek

hukum perusahaan khususnya mengenai perseroan terbatas karena

perlindungan hukum dalam penanaman modal melibatkan beberapa pihak

pelaku usaha turutama pihak penanam modal, direktur, komisaris, pemberi

izin dan pemegang kekuasaan, serta pihak-pihak penunjang terjadinya

kegiatan penanaman modal seperti notaris yang mana para pihak tersebut

didominasi oleh subjek hukum berupa badan hukum berbentuk perseroan

terbatas .Subjek hukum dalam hukum perdata terdapat dua subjek hukum,

yaitu subjek hukum orang pribadi dan subjek hukum berupa badan hukum.

Subjek hukum orang pribadi atau natuurlij kepersoon adalah orang atau

manusia yang telah dianggap cakap menurut hukum. orang sebagai subjek

hukum merupakan pendukung atau pembawa hak sejak dia dilahirkan hidup

hingga dia mati. Walaupun ada pengecualian bahwa bayi yang masih ada di

dalam kandungan ibunya dianggap telah menjadi sebagai subjek hukum

sepanjang kepentingannya mendukung untuk itu 46

45 Lihar RT Sutantya R. Hadhikusuma dan Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan:

Bentukbentuk Perusahaan yang berlaku di Indonesia, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996),

hal.5-8. 46 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, cet. VI (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006), h.54.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

58

Selanjutnya, subjek hukum dalam hukum perdata adalah badan

hukum atau rechtspersoon. Badan hukum merupakan kumpulan manusia

pribadi atau dapat pula merupakan kumpulan dari badan hukum. Hukum

melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan kekuasaan

kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya secara terukur.

Kepentingan merupakan sasaran dari hak karena hak mengandung unsure

perlindungan dan pengakuan 47 . Jadi, dapat disimpulkan bahwa

perlindungan hukum atau legal protection merupakan kegiatan untuk

menjaga atau memelihara masyarakat demi mencapai keadilan.48 Kemudian

perlindungan hukum dikonstruksikan sebagai bentuk pelayanan, dan subjek

yang dilindungi.49

4. Hubungan Hukum Hak dan Kewajiban Asuransi dengan Pemegang Polis

Timbulnya suatu Hubungan hukum karena terjadinya hubungan antara

kedua belah pihak/lebih yang telah mengikatkan diri dan dimana telah

terjadinya hak dan kewajiban pihak satu dengan pihak lainya.Materi yang

mendapatkan perlindungan itu bukan sekedar fisik saja melainkan lebih

kepada hak – hak yang bersifat abstrak. Dalam Hal ini pihak Pemegang polis

/ tertanggung mempunyai hak dan kewajiban dan perlu ada perlindungan

hukum agara apabila terjadi peristiwa yang tidak diinginkan dikemudian hari,

47H.R. Sardjono dan Frieda Husni Hasbullah, Bunga Rampai .Perbandingan Hukum perdata,

hal.143

48 Hilda Hilmiah Diniyati, “Perlindungan Hukum bagi Investor dalam Pasar Modal (Studi pada

Gangguan Sistem Transaksi di Bursa Efek Indonesia)”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), hal. 19. 49Salim HS dan Erlies Septiana Nurbaini, “Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan

Disertasi”, cet. 1, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013), hal. 261.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

59

Jadi perlindungan konsumen sangat identik dengan perlindungan yang

diberikan hukum terhadap hak – hak konsumen. Maka ada beberapa unsur-

Unsur dalam hubungan hak dan kewajiban pihak Asuransi dengan

Tertanggung antara lain :

a. Adanya Hak dan Kewajiban

b. Adanya Objek yang berlaku

c. Adanya hubungan terhadap Objek yang bersangkutan

Secara umum dikenal ada empat hak dasar konsumen, yaitu “Hak

untuk mendapatkan keamanan (the right to safety), Hak untuk mendapat

informasi (the right to be informed), hak untuk memilih (the right to choose)

dan akhirnya hak untuk didengar (the right to be heard)”50

Menurut Pasal 4 UUPK, hak konsumen adalah :

1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/atau jasa.

2) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan

yang dijanjikan.

3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa.

4) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa

yang digunakan.

50 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani,2001,Hukum tentang Perlindungan Konsumen,PT

Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,hal.27-28

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

60

5) Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan, dan upaya penyelesaian

sengketa perlindungan konsumen secara patut.

6) Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif.

8) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak dengan perjanjian atau

tidak sebagaimana mestinya.

9) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan

lainnya.

Hak – hak konsumen menurut Zoemrotin K.Susilo, yaitu : 51

a. Hak untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan.

b. Hak untuk memperoleh informasi yang benar dan jujur.

c. Hak untuk memilih barang/jasa yang dibutuhkan.

d. Hak untuk didengar pendapatnya.

e. Hak untuk mendapat ganti rugi.

f. Hak untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Di samping mempunyai hak, konsumen juga mempunyai kewajiban.

Kewajiban konsumen tersebut diatur dalam pasal 5 UUPK, yaitu :

a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur

pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan

dan keselamatan;

51 Shidarta,op.cit.hal.16

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

61

b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang

dan/atau jasa;

c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

Para pelaku usaha juga mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana

halnya konsumen. Hak pelaku usaha tercantum dalam Pasal 6 UUPK, yaitu :

a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan;

b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen

beritikad tidak baik;

c Hak untuk mendapatkan pembelaan diri sepatutnya di dalam

penyelesaian hukum sengketa konsumen;

d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum

bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau

jasa yang diperdagangkan;

e. Hak – hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangan

lainnya. 52

Sedangkan kewajiban pelaku usaha diatur dalam pasal 7 UUPK, hal ni

adalah pihak Asuransi sbb;53

a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

52 Zoemrotin K.Susilo,1996,Penyambung Lidah Konsumen,Puspa Swara,Jakarta,hal.4

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Asuransi 1. Pengertian Asuransieprints.umm.ac.id/52258/3/BAB II.pdf · 2019-08-24 · pendidikan anak. Biaya premi yang harus dibayarkan tertanggung

62

b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan

penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan;

c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur

serta tidak diskriminatif;

d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang

dan/atau jasa yang berlaku;

e. Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau

mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan

dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang

diperdagangkan;

f. Memberikan kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian apabila

barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai

dengan perjanjian.