BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38212/3/BAB II.pdf ·...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38212/3/BAB II.pdf ·...
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Perdana (2013) menganalisis prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada
koperasi karyawan Tirta Aasih hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi sudah berjalan dengan baik, hanya
saja ada sedikit masalah yaitu bukti transaksi hanya dibuat rangkap satu kemudian
diserahkan ke bagian akuntansi saja sehingga ini dapat terjadi penyelewengan
terhadap penerimaan kas.
Yuliati (2015) menganalisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kas pada KPRI Plumpang hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
penerimaan dan pengeluaran kas telah berjalan dengan baik. Hanya perlu diberikan
pemisahan fungsi antara kasir dan pencatat keuangan agar tidak terjadi perangkapan
tugas.
Arianita,dkk (2016) menganalisis sistem akuntansi penerimaan kas pada
koperasi karyawan PT.Epson Batam hasil dari penelitian sistem akuntansi
penerimaan kas masih belum berjalan dengan baik karena masih ada dokumen yang
kurang lengkap dan masih ada perangkapan fungsi.
Suroso (2016), menganalisis sistem informasi penerimaan dan pengeluaran
kas hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem yang ada pada perusahaan
belum berjalan dengan baik dan belum adanya pemisahan tugas dan fungsi yang
ada pada perusahaan.
6
Esteria,dkk (2016), menganalisis sistem akuntansi penerimaan hasil dari
penelitian menyatakan bahwa sistem akuntansi yang ada pada perusahaan sudah
berjalan dengan baik dan efektif serta pengendalian dalam perusahaan tersebut
sudah baik.
Pasaribu (2017), menganalisis penerimaan dan pengeluaran kas menunjukkan
bahwa sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada pada PT. Putra
Mulia Perdana belum berjalan dengan baik dikarenakan masih adanya perangkapan
fungsi, masih menggunakan catatan akuntansi secara manual, dan sistem
penerimaan dan pengeluaran kas tidak memiliki fungsi pemeriksaan internal.
Zahar (2017), menganalisis penjualan dan penerimaan kas pada koperasi hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan dan
penerimaan kas sudah berjalan dengan baik. Hanya belum ada pemisahan tugas dan
fungsi secara jelas untuk para karyawan.
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa sistem
penerimaan dan pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik, hanya saja masih
sering terjadi perangkapan tugas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh penulis adalah menganalisis sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas. Perbedaannya hanya terdapat pada objek yang
akan dilakukan oleh penulis.
7
B. Teori dan Kajian Pustaka
a. Sistem Informasi Akuntansi
1) Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2001:3), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.”
Sedangkan Hall (2007 : 6) menyatakan, bahwa “Sistem adalah kelompok dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi
dengan tujuan yang sama. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang
lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil yang disebut dengan
subsistem.”
2) Sistem dan Prosedur
Mulyadi (2008) menyatakan, bahwa “Suatu sistem terdiri dari jaringan
prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan kegiatan kerikal.” Suatu
sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi perusahaan dalam menjalankan operasi
usahanya, dimana sistem tersebut harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
perusahaan.
3) Pengertian Informasi
Menurut Yusuf dan Tambunan (2000:1) bahwa “Informasi adalah data yang
diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.”
8
4) Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Baridwan (1999:2) “Sistem akuntansi adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun dengan suatu skema yang
menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan.”
Mulyadi (2001 : 2) menyatakan, bahwa “Sistem Akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.”
5) Pengertian Sistem informasi akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi)
dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan
dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi
yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan (Susanto,
2008:72).
Widjajanto (2001:4) menyatakan, bahwa ‘Sistem informasi akuntansi adalah
susunan berbagai dokumen alat komunikasi,tenaga pelaksana,dan berbagai laporan
yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi
keuangan.”
6) Tujuan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah untuk mengumpulkan,
mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan mengomunikasikan informasi
mengenai sebuah organisasi. Tujuan diterapkannya sistem informasi akuntansi
adalah untuk mencapai informasi yang sesuai dan mencapai tujuan suatu organisasi
yang telah ditentukan sebelumnya (Romney & Steinbart, 2005).
9
7) Sistem Informasi Akuntansi yang Efektif
Menurut Horngren dan Harrison (2007:340) Suatu sistem yang efektif
memerlukan rancangan yang baik akan membuat sistem informasi akuntansi
berjalan dengan lancar. Sistem yang efektif menyediakan :
• Pengendalian
• Kompatibilitas
• Fleksibilitas
• Hubungan Biaya/Manfaat yang baik
Menurut Azhar (2013) Efektivitas adalah informasi harus sesuai dengan secara
lengkap mendukung kebutuhan pemakai dalam mendukung proses bisnis dan tugas
pengguna serta disajikan dalam waktu dan format yang tepat, konsisten dengan
format sebelumnya sehingga mudah dimengerti. Adapun indikator efektivitas
system informasi akuntansi sebagai berikut :
• Kinerja
• Informasi
• Ekonomis
• Kontrol
• Efisien
• Pelayanan
8) Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu :
- Pengumpulan data
10
- Pemrosesan data
- Manajemen data
- Pengendalian data
- Penghasil informasi
9) Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2014), menyatakan bahwa sistem
informasi akuntansi memiliki 6 komponen. Komponen tersebut adalah :
1. Orang yang menggunakan sistem
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data
5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
peripheral dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam
sistem informasi akuntansi
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data
sistem informasi akuntansi
Enam komponen tersebut memungkinkan sistem informasi akuntansi untuk
memenuhi tiga fungsi bisnis penting sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya,
dan personel organisasi
11
2. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan dan mengevaluasi
aktivitas, sumber daya, dan personel
3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan asset dan
data organisasi
Sedangkan menurut Horngren dan Harrison (2007) bahwa sistem informasi
akuntansi dapat berjalan dengan baik apabila pemrosesan datanya meliputi 3 bagian
yaitu :
- Input adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memasukkan data yang
nanti dapat mengubah input menjadi sebuah ouput. Input dalam penerimaan
dan pengeluaran kas berupa dokumen penerimaan kas dan dokumen
pengeluaran kas.
- Proses adalah segala sesuatu yang digunakan dalam menjalankan proses dari
input (masukan). Proses dalam penerimaan dan pengeluaran kas berupa
pencatatan transaksinya masih sederhana atau sudah menggunakan komputer.
- Output adalah sesuatu yang dihasilkan dari input yang berupa sebuah
informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil
sebuah keputusan.
b. Penerimaan dan Pengeluaran Kas
1) Pengertian Kas
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:21) bahwa “Kas adalah mata
uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai
alat pembayaran yang sah, termasuk pula dalam kas adalah mata uang rupiah yang
12
ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke
Bank Indonesia.”
Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran
dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aset yang paling lancer, dalam arti
paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu
mempengaruhi kas (Baridwan 2010:83).
2) Penerimaan Kas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994 yang dikutip dalam
bukunya Agoes ( 2012 : 166 ) Kas sebagai alat pembayaran yang siap untuk
dipergunakan dan bebas dalam seluruh pembiayaan kegiatan perusahaan.
Sedangkan Darise (2008:108) menyatakan, bahwa “kas adalah uang tunai
serta saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaanya untuk membiayai
kegiatan entitas pemerintah daerah.”
Dapat disimpulkan bahwa kas adalah suatu aset atau aktiva lancar yang
dimiliki oleh setiap perusahaan meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel,
dan simpanan uang yang mempunyai manfaat sebagai media tukar atau alat
pembayaran yang sah dan tersedia untuk ditarik maupun digunakan kapan saja dari
bank dan lembaga keuangan lainnya.
3) Sistem Informasi Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi,
2001:5).
13
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di
perusahaan secara terus-menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan
masih operasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar
(Gitosudarmo, 1992:61).
Adapun penerimaan kas perusahaan bersumber dari penerimaan kas dari
penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
Menurut Mulyadi (2001:503) bahwa penerimaan kas dari penjualan tunai
dibagi menjadi tiga prosedur, yaitu:
- Prosedur penerimaan kas dari cara pembeli datang ke perusahaan (Over
thecounter sales)
- Prosedur penerimaan kas dari pemesanan / cash on delivery sales (COD Sales)
- Prosedur penerimaan kas dari cara kartu kredit (credit card sales)
4) Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur dan sistem penerimaan kas menerapkan bahwa setiap transaksi
penerimaan kas harus melalui ketentuan yang telah diatur sebelumnya, sehingga
penerimaan kas sah, sesuai dengan yang dibayarkan oleh pihak lain kepada pihak
perusahaan, diterima tepat pada waktunya dan disimpan dengan aman. Untuk
menghasilkan sistem pengendalian yang baik atas penerimaan kas, prosedur
haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga :
- Terdapatnya pemisahan tugas pada setiap bagiannya meliputi petugas yang
menyimpan, yang menerima, dan yang mencatat penerimaan kas tersebut
- Setiap transaksi penerimaan kas langsung disetor kepada bank sebagaimana
adanya
14
5) Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Soemarso (2004:297) menyebutkan, bahwa pada dasarnya untuk dapat
menghasilkan sistem pengendalian yang baik, prosedur pengeluaran kas harus
memperhatikan hal-hal berikut : pengeluaran dalam jumlah besar dilakukan melalui
bank.
Menurut Mulyadi (2010) Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu
catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek
maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.
Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas
kecil, semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang
terlebih dahulu, dan terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui
pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang
mencatat pengeluaran.
c. Koperasi
1) Pengertian Koperasi
Menurut UU no 25 / 1992 pasal 1 ayat 1, “Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan organisasi / badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip koperasi. Sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
2) Ciri-Ciri Koperasi
Koperasi Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Koperasi bekerja sama berdasarkan persamaan derajat, hak dan
kewajiban(wadah demokrasi ekonomi dan sosial)
15
• Koperasi merupakan kumpulan orang-orang, pengaruh modal dan penggunaan
modal tidak boleh mengurangi makna koperasi sebagai kumpulan orang-orang
• Karena dasar ekonomi maka harus dijamin bahwa koperasi milik
• Kegiatan koperasi harus berdasarkan kesadaran tidak boleh ada ancaman dan
pengaturan dari luar
• Tujuan koperasi adalah untuk kepentingan bersama
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yan maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
d. Sistem Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2014: 163), sistem pengendalian intern didefinisikan
sebagai berikut : “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong terjadinya kebijakan manajemen.
Sedangkan menurut Romney dan Steibart (2012) mendefinisikan sebagai
berikut : pengendalian internal adalah suatu proses karena termasuk didalam
aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian integral dari kegiatan
pengelolaan.
16
e. Flowchart
1) Flowchart
Menurut Indrajani (2011:22), Flowchart merupakan penggambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program,. Biasanya
mempengaruhi penyelesaian masalah yang khusunya perlu dipelajari dan dievaluasi
lebih lanjut. Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system
flowchart, document flowchart, schematic flowchart, program flowchart, process
flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan dijelaskan berikut ini :
a. System Flowchart
System Flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
b. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
c. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Perbedaanya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan symbol-simbol
bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar computer dan peralatan
lainnya yang digunakan. Maksud penggunaa gambar-gambar ini adalah untuk
17
memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol
bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi
sulit dan lama menggambarnya.
d. Program Flowchart
Bagan ali program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari
derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu
bagan alir logika program (program logic flowhart) dan bagan alir program
computer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program
digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program computer
secara logika. Bagan alat logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.
Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program
computer terinci (detailed computer program flowchart) digunakan untuk
menggambarkan instruksi-instruksi program computer secara terinci. Bagan alir ini
dipersiapkan oleh pemogram.
e. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industry. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Berikut ini merupakan notasi atau
symbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :\
18
• Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung/alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara symbol yang satu
dengan yang lainnya. Simbol ini juga disebut connecting line, simbol tersebut
adalah:
Tabel 1.1 Simbol Penghubung/Alur
No Simbol Nama Keterangan
1.
Arus dokumen
atau proses
Arah aliran dokumen atau
pemrosesan, biasanya arus
ke kanan atau bawah
2.
Arus data atau
informasi
Arah arus data atau
informasi; seringkali
digunakan untuk
menunjukkan penggandaan
data dari satu dokumen ke
dokumen yang lain
3.
Link komunikasi Transmisi data dari satu
lokasi ke lokasi yang lain
melalui suatu jalur
komunikasi
4.
Penghubung pada
halaman yang
sama
Menghubungkan aliran
proses pada satu halaman
yang sama; symbol ini
berguna untuk
menghindari adanya garis-
garis alur yang saling
bersilangan
5.
Penghubung pada
halaman yang
berbeda
Arus masuk ke dalam
suatu halaman atau arus
keluar dari suatu halaman
19
6.
Terminal Awal, akhir atau suatu titik
interupsi dalam suatu
proses atau program; juga
digunakan untuk
mengindikasikan pihak
eksternal
7.
Keputusan Suatu tahapan
pengambilan keputusan;
digunakan dalam flowchart
program komputer untuk
menunjukkan adanya
berbagai alternative
percabangan
8.
Anotasi Tambahan keterangan atau
catatan penjelas
Sumber : (Indrajani 2011)
• Processing Symbols (Simbol Proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses /
prosedur. Symbol – symbol tersebut adalah :
20
Tabel 1.2 Simbol Proses
No Simbol Nama Keterangan
1.
Pengolahan
Komputer
Fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh komputer;
biasanya menyebabkan
perubahan data dan
informasi.
2.
Operasi manual Memproses sesuatu
secara manual
3.
Operasi auxiliary Fungsi pemrosesan yang
dilakukan suatu
perangkat; selain
computer
4.
Operasi
pengetikan Off-
line
Suatu operasi dengan
menggunakan perangkat
pengetikan off-line,
seperti cash register.
5.
Arsip permanen Penyimpanan dokumen
yang tidak akan diproses
lagi oleh sistem
6.
Arsip sementara Tempat penyimpanan
dokumen yang akan
digunakan dimasa yang
akan datang untuk
pengolahan data lebih
lanjut. Pengurutan
dokumen dibutuhkan
symbol :
A = menurut abjad
N = menurut nomor urut
T = menurut tanggal Sumber : (Indrajani 2011)
21
• Input / Output Symbols (Simbol Input – output)
Symbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau output. Symbol – symbol tersebut adalah:
Tabel 1.3 Simbol Input-Output
No Simbol Nama Keterangan
1.
Dokumen
Sebuah Dokumen atau
Laporan. Dokumen atau
laporan bisa merupakan
hasil tulisan tangan
maupun hasil cetakan
komputer.
2.
Rangkap dari
sebuah dokumen
Rangkap dokumen
diindikasikan dengan
pemberian nomor
dokumen pada sudut
sebelah kanan simbol
dokumen
3.
Input/Output;
Jurnal dan buku
besar
Simbol ini
menggambarkan setiap
fungsi atau output dalam
flowchart program.
Simbol ini juga digunakan
untuk menggambarkan
jurnal dan buku besar
dalam flowchart dokumen.
4.
Display Simbol ini
menggambarkan informasi
yang ditampilkan oleh
perangkat output online,
seperti sebuah terminal,
monitor, atau layar.
22
Sumber : (Indrajani 2011)
2) Data Flow Diagram (DFD)
Sutabri (2012:116), Data Flow Diagram adalah suatu network yang
menggambarkan suatu system automat atau komputerisasi, manualisasi, atau
gabungan dari keduanya, yang penggambaranya disusun dalam bentuk kumpulan
komponen sitem yang saling berhubungan sesuai aturan mainya. Simbol – simbol
yang digunakan dalam Data Flow Diagram, yaitu:
5.
Pengetikan
Online
Memasukan data
menggunakan perangkat
online, seperti terminal
atau komputer personal.
6.
Transmittal Tape Control total yang dibuat
secara manual; Digunakan
guna pengendalian untuk
dibandingkan dengan total
yang dihasilkan oleh
komputer.
7.
Terminal Atau
Komputer
Personal
Simbol display dan simbol
pengetikan online
digunakan bersama-sama
untuk menggambarkan
terminal dan komputer
personal
23
Tabel 1.4 Simbol Data Flow Diagram
No Simbol Keterangan
1.
Proses, Simbol ini digunakan untuk proses
pengolahan atau transformasi data.
2.
External Entity, Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan asal atau tujuan data.
3.
Data Flow, simbol ini digunakan untuk
menggambarkan aliran data yang berjalan.
berjalan.
4.
Data Store, Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan data flow yang sudah
disimpan atau diarsipkan.
disimpan atau diarsipkan.
Sumber : (Indrajani 2011)