BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38212/3/BAB II.pdf ·...

19
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Perdana (2013) menganalisis prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi karyawan Tirta Aasih hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi sudah berjalan dengan baik, hanya saja ada sedikit masalah yaitu bukti transaksi hanya dibuat rangkap satu kemudian diserahkan ke bagian akuntansi saja sehingga ini dapat terjadi penyelewengan terhadap penerimaan kas. Yuliati (2015) menganalisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada KPRI Plumpang hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran kas telah berjalan dengan baik. Hanya perlu diberikan pemisahan fungsi antara kasir dan pencatat keuangan agar tidak terjadi perangkapan tugas. Arianita,dkk (2016) menganalisis sistem akuntansi penerimaan kas pada koperasi karyawan PT.Epson Batam hasil dari penelitian sistem akuntansi penerimaan kas masih belum berjalan dengan baik karena masih ada dokumen yang kurang lengkap dan masih ada perangkapan fungsi. Suroso (2016), menganalisis sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem yang ada pada perusahaan belum berjalan dengan baik dan belum adanya pemisahan tugas dan fungsi yang ada pada perusahaan.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38212/3/BAB II.pdf ·...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Perdana (2013) menganalisis prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada

koperasi karyawan Tirta Aasih hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi sudah berjalan dengan baik, hanya

saja ada sedikit masalah yaitu bukti transaksi hanya dibuat rangkap satu kemudian

diserahkan ke bagian akuntansi saja sehingga ini dapat terjadi penyelewengan

terhadap penerimaan kas.

Yuliati (2015) menganalisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran

Kas pada KPRI Plumpang hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

penerimaan dan pengeluaran kas telah berjalan dengan baik. Hanya perlu diberikan

pemisahan fungsi antara kasir dan pencatat keuangan agar tidak terjadi perangkapan

tugas.

Arianita,dkk (2016) menganalisis sistem akuntansi penerimaan kas pada

koperasi karyawan PT.Epson Batam hasil dari penelitian sistem akuntansi

penerimaan kas masih belum berjalan dengan baik karena masih ada dokumen yang

kurang lengkap dan masih ada perangkapan fungsi.

Suroso (2016), menganalisis sistem informasi penerimaan dan pengeluaran

kas hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem yang ada pada perusahaan

belum berjalan dengan baik dan belum adanya pemisahan tugas dan fungsi yang

ada pada perusahaan.

6

Esteria,dkk (2016), menganalisis sistem akuntansi penerimaan hasil dari

penelitian menyatakan bahwa sistem akuntansi yang ada pada perusahaan sudah

berjalan dengan baik dan efektif serta pengendalian dalam perusahaan tersebut

sudah baik.

Pasaribu (2017), menganalisis penerimaan dan pengeluaran kas menunjukkan

bahwa sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada pada PT. Putra

Mulia Perdana belum berjalan dengan baik dikarenakan masih adanya perangkapan

fungsi, masih menggunakan catatan akuntansi secara manual, dan sistem

penerimaan dan pengeluaran kas tidak memiliki fungsi pemeriksaan internal.

Zahar (2017), menganalisis penjualan dan penerimaan kas pada koperasi hasil

dari penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan dan

penerimaan kas sudah berjalan dengan baik. Hanya belum ada pemisahan tugas dan

fungsi secara jelas untuk para karyawan.

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa sistem

penerimaan dan pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik, hanya saja masih

sering terjadi perangkapan tugas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis adalah menganalisis sistem informasi akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas. Perbedaannya hanya terdapat pada objek yang

akan dilakukan oleh penulis.

7

B. Teori dan Kajian Pustaka

a. Sistem Informasi Akuntansi

1) Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001:3), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat

berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu.”

Sedangkan Hall (2007 : 6) menyatakan, bahwa “Sistem adalah kelompok dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

dengan tujuan yang sama. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang

lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil yang disebut dengan

subsistem.”

2) Sistem dan Prosedur

Mulyadi (2008) menyatakan, bahwa “Suatu sistem terdiri dari jaringan

prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan kegiatan kerikal.” Suatu

sistem yang baik sangat dibutuhkan bagi perusahaan dalam menjalankan operasi

usahanya, dimana sistem tersebut harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi

perusahaan.

3) Pengertian Informasi

Menurut Yusuf dan Tambunan (2000:1) bahwa “Informasi adalah data yang

diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.”

8

4) Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Baridwan (1999:2) “Sistem akuntansi adalah suatu kerangka dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun dengan suatu skema yang

menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan.”

Mulyadi (2001 : 2) menyatakan, bahwa “Sistem Akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan.”

5) Pengertian Sistem informasi akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi)

dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan

dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi

yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan (Susanto,

2008:72).

Widjajanto (2001:4) menyatakan, bahwa ‘Sistem informasi akuntansi adalah

susunan berbagai dokumen alat komunikasi,tenaga pelaksana,dan berbagai laporan

yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi

keuangan.”

6) Tujuan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah untuk mengumpulkan,

mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan mengomunikasikan informasi

mengenai sebuah organisasi. Tujuan diterapkannya sistem informasi akuntansi

adalah untuk mencapai informasi yang sesuai dan mencapai tujuan suatu organisasi

yang telah ditentukan sebelumnya (Romney & Steinbart, 2005).

9

7) Sistem Informasi Akuntansi yang Efektif

Menurut Horngren dan Harrison (2007:340) Suatu sistem yang efektif

memerlukan rancangan yang baik akan membuat sistem informasi akuntansi

berjalan dengan lancar. Sistem yang efektif menyediakan :

• Pengendalian

• Kompatibilitas

• Fleksibilitas

• Hubungan Biaya/Manfaat yang baik

Menurut Azhar (2013) Efektivitas adalah informasi harus sesuai dengan secara

lengkap mendukung kebutuhan pemakai dalam mendukung proses bisnis dan tugas

pengguna serta disajikan dalam waktu dan format yang tepat, konsisten dengan

format sebelumnya sehingga mudah dimengerti. Adapun indikator efektivitas

system informasi akuntansi sebagai berikut :

• Kinerja

• Informasi

• Ekonomis

• Kontrol

• Efisien

• Pelayanan

8) Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu :

- Pengumpulan data

10

- Pemrosesan data

- Manajemen data

- Pengendalian data

- Penghasil informasi

9) Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2014), menyatakan bahwa sistem

informasi akuntansi memiliki 6 komponen. Komponen tersebut adalah :

1. Orang yang menggunakan sistem

2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyimpan data

3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data

5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat

peripheral dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam

sistem informasi akuntansi

6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data

sistem informasi akuntansi

Enam komponen tersebut memungkinkan sistem informasi akuntansi untuk

memenuhi tiga fungsi bisnis penting sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya,

dan personel organisasi

11

2. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat

merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan dan mengevaluasi

aktivitas, sumber daya, dan personel

3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan asset dan

data organisasi

Sedangkan menurut Horngren dan Harrison (2007) bahwa sistem informasi

akuntansi dapat berjalan dengan baik apabila pemrosesan datanya meliputi 3 bagian

yaitu :

- Input adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memasukkan data yang

nanti dapat mengubah input menjadi sebuah ouput. Input dalam penerimaan

dan pengeluaran kas berupa dokumen penerimaan kas dan dokumen

pengeluaran kas.

- Proses adalah segala sesuatu yang digunakan dalam menjalankan proses dari

input (masukan). Proses dalam penerimaan dan pengeluaran kas berupa

pencatatan transaksinya masih sederhana atau sudah menggunakan komputer.

- Output adalah sesuatu yang dihasilkan dari input yang berupa sebuah

informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil

sebuah keputusan.

b. Penerimaan dan Pengeluaran Kas

1) Pengertian Kas

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:21) bahwa “Kas adalah mata

uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai

alat pembayaran yang sah, termasuk pula dalam kas adalah mata uang rupiah yang

12

ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke

Bank Indonesia.”

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran

dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aset yang paling lancer, dalam arti

paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu

mempengaruhi kas (Baridwan 2010:83).

2) Penerimaan Kas

Menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994 yang dikutip dalam

bukunya Agoes ( 2012 : 166 ) Kas sebagai alat pembayaran yang siap untuk

dipergunakan dan bebas dalam seluruh pembiayaan kegiatan perusahaan.

Sedangkan Darise (2008:108) menyatakan, bahwa “kas adalah uang tunai

serta saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaanya untuk membiayai

kegiatan entitas pemerintah daerah.”

Dapat disimpulkan bahwa kas adalah suatu aset atau aktiva lancar yang

dimiliki oleh setiap perusahaan meliputi uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel,

dan simpanan uang yang mempunyai manfaat sebagai media tukar atau alat

pembayaran yang sah dan tersedia untuk ditarik maupun digunakan kapan saja dari

bank dan lembaga keuangan lainnya.

3) Sistem Informasi Penerimaan Kas

Sistem Akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk

melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang

yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi,

2001:5).

13

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di

perusahaan secara terus-menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan

masih operasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar

(Gitosudarmo, 1992:61).

Adapun penerimaan kas perusahaan bersumber dari penerimaan kas dari

penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.

Menurut Mulyadi (2001:503) bahwa penerimaan kas dari penjualan tunai

dibagi menjadi tiga prosedur, yaitu:

- Prosedur penerimaan kas dari cara pembeli datang ke perusahaan (Over

thecounter sales)

- Prosedur penerimaan kas dari pemesanan / cash on delivery sales (COD Sales)

- Prosedur penerimaan kas dari cara kartu kredit (credit card sales)

4) Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur dan sistem penerimaan kas menerapkan bahwa setiap transaksi

penerimaan kas harus melalui ketentuan yang telah diatur sebelumnya, sehingga

penerimaan kas sah, sesuai dengan yang dibayarkan oleh pihak lain kepada pihak

perusahaan, diterima tepat pada waktunya dan disimpan dengan aman. Untuk

menghasilkan sistem pengendalian yang baik atas penerimaan kas, prosedur

haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga :

- Terdapatnya pemisahan tugas pada setiap bagiannya meliputi petugas yang

menyimpan, yang menerima, dan yang mencatat penerimaan kas tersebut

- Setiap transaksi penerimaan kas langsung disetor kepada bank sebagaimana

adanya

14

5) Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Soemarso (2004:297) menyebutkan, bahwa pada dasarnya untuk dapat

menghasilkan sistem pengendalian yang baik, prosedur pengeluaran kas harus

memperhatikan hal-hal berikut : pengeluaran dalam jumlah besar dilakukan melalui

bank.

Menurut Mulyadi (2010) Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu

catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek

maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.

Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas

kecil, semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang

terlebih dahulu, dan terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui

pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang

mencatat pengeluaran.

c. Koperasi

1) Pengertian Koperasi

Menurut UU no 25 / 1992 pasal 1 ayat 1, “Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan organisasi / badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan

berdasarkan prinsip koperasi. Sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

2) Ciri-Ciri Koperasi

Koperasi Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

• Koperasi bekerja sama berdasarkan persamaan derajat, hak dan

kewajiban(wadah demokrasi ekonomi dan sosial)

15

• Koperasi merupakan kumpulan orang-orang, pengaruh modal dan penggunaan

modal tidak boleh mengurangi makna koperasi sebagai kumpulan orang-orang

• Karena dasar ekonomi maka harus dijamin bahwa koperasi milik

• Kegiatan koperasi harus berdasarkan kesadaran tidak boleh ada ancaman dan

pengaturan dari luar

• Tujuan koperasi adalah untuk kepentingan bersama

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuan memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yan maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

d. Sistem Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2014: 163), sistem pengendalian intern didefinisikan

sebagai berikut : “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong terjadinya kebijakan manajemen.

Sedangkan menurut Romney dan Steibart (2012) mendefinisikan sebagai

berikut : pengendalian internal adalah suatu proses karena termasuk didalam

aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian integral dari kegiatan

pengelolaan.

16

e. Flowchart

1) Flowchart

Menurut Indrajani (2011:22), Flowchart merupakan penggambaran secara

grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program,. Biasanya

mempengaruhi penyelesaian masalah yang khusunya perlu dipelajari dan dievaluasi

lebih lanjut. Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system

flowchart, document flowchart, schematic flowchart, program flowchart, process

flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan dijelaskan berikut ini :

a. System Flowchart

System Flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus

pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari

prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa

yang dikerjakan di sistem.

b. Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

c. Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip

dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.

Perbedaanya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan symbol-simbol

bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar computer dan peralatan

lainnya yang digunakan. Maksud penggunaa gambar-gambar ini adalah untuk

17

memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol

bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi

sulit dan lama menggambarnya.

d. Program Flowchart

Bagan ali program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan

secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari

derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu

bagan alir logika program (program logic flowhart) dan bagan alir program

computer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program

digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program computer

secara logika. Bagan alat logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program

computer terinci (detailed computer program flowchart) digunakan untuk

menggambarkan instruksi-instruksi program computer secara terinci. Bagan alir ini

dipersiapkan oleh pemogram.

e. Process Flowchart

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di teknik industry. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk

menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Berikut ini merupakan notasi atau

symbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :\

18

• Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung/alur)

Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara symbol yang satu

dengan yang lainnya. Simbol ini juga disebut connecting line, simbol tersebut

adalah:

Tabel 1.1 Simbol Penghubung/Alur

No Simbol Nama Keterangan

1.

Arus dokumen

atau proses

Arah aliran dokumen atau

pemrosesan, biasanya arus

ke kanan atau bawah

2.

Arus data atau

informasi

Arah arus data atau

informasi; seringkali

digunakan untuk

menunjukkan penggandaan

data dari satu dokumen ke

dokumen yang lain

3.

Link komunikasi Transmisi data dari satu

lokasi ke lokasi yang lain

melalui suatu jalur

komunikasi

4.

Penghubung pada

halaman yang

sama

Menghubungkan aliran

proses pada satu halaman

yang sama; symbol ini

berguna untuk

menghindari adanya garis-

garis alur yang saling

bersilangan

5.

Penghubung pada

halaman yang

berbeda

Arus masuk ke dalam

suatu halaman atau arus

keluar dari suatu halaman

19

6.

Terminal Awal, akhir atau suatu titik

interupsi dalam suatu

proses atau program; juga

digunakan untuk

mengindikasikan pihak

eksternal

7.

Keputusan Suatu tahapan

pengambilan keputusan;

digunakan dalam flowchart

program komputer untuk

menunjukkan adanya

berbagai alternative

percabangan

8.

Anotasi Tambahan keterangan atau

catatan penjelas

Sumber : (Indrajani 2011)

• Processing Symbols (Simbol Proses)

Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses /

prosedur. Symbol – symbol tersebut adalah :

20

Tabel 1.2 Simbol Proses

No Simbol Nama Keterangan

1.

Pengolahan

Komputer

Fungsi pemrosesan yang

dilakukan oleh komputer;

biasanya menyebabkan

perubahan data dan

informasi.

2.

Operasi manual Memproses sesuatu

secara manual

3.

Operasi auxiliary Fungsi pemrosesan yang

dilakukan suatu

perangkat; selain

computer

4.

Operasi

pengetikan Off-

line

Suatu operasi dengan

menggunakan perangkat

pengetikan off-line,

seperti cash register.

5.

Arsip permanen Penyimpanan dokumen

yang tidak akan diproses

lagi oleh sistem

6.

Arsip sementara Tempat penyimpanan

dokumen yang akan

digunakan dimasa yang

akan datang untuk

pengolahan data lebih

lanjut. Pengurutan

dokumen dibutuhkan

symbol :

A = menurut abjad

N = menurut nomor urut

T = menurut tanggal Sumber : (Indrajani 2011)

21

• Input / Output Symbols (Simbol Input – output)

Symbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media

input atau output. Symbol – symbol tersebut adalah:

Tabel 1.3 Simbol Input-Output

No Simbol Nama Keterangan

1.

Dokumen

Sebuah Dokumen atau

Laporan. Dokumen atau

laporan bisa merupakan

hasil tulisan tangan

maupun hasil cetakan

komputer.

2.

Rangkap dari

sebuah dokumen

Rangkap dokumen

diindikasikan dengan

pemberian nomor

dokumen pada sudut

sebelah kanan simbol

dokumen

3.

Input/Output;

Jurnal dan buku

besar

Simbol ini

menggambarkan setiap

fungsi atau output dalam

flowchart program.

Simbol ini juga digunakan

untuk menggambarkan

jurnal dan buku besar

dalam flowchart dokumen.

4.

Display Simbol ini

menggambarkan informasi

yang ditampilkan oleh

perangkat output online,

seperti sebuah terminal,

monitor, atau layar.

22

Sumber : (Indrajani 2011)

2) Data Flow Diagram (DFD)

Sutabri (2012:116), Data Flow Diagram adalah suatu network yang

menggambarkan suatu system automat atau komputerisasi, manualisasi, atau

gabungan dari keduanya, yang penggambaranya disusun dalam bentuk kumpulan

komponen sitem yang saling berhubungan sesuai aturan mainya. Simbol – simbol

yang digunakan dalam Data Flow Diagram, yaitu:

5.

Pengetikan

Online

Memasukan data

menggunakan perangkat

online, seperti terminal

atau komputer personal.

6.

Transmittal Tape Control total yang dibuat

secara manual; Digunakan

guna pengendalian untuk

dibandingkan dengan total

yang dihasilkan oleh

komputer.

7.

Terminal Atau

Komputer

Personal

Simbol display dan simbol

pengetikan online

digunakan bersama-sama

untuk menggambarkan

terminal dan komputer

personal

23

Tabel 1.4 Simbol Data Flow Diagram

No Simbol Keterangan

1.

Proses, Simbol ini digunakan untuk proses

pengolahan atau transformasi data.

2.

External Entity, Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan asal atau tujuan data.

3.

Data Flow, simbol ini digunakan untuk

menggambarkan aliran data yang berjalan.

berjalan.

4.

Data Store, Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan data flow yang sudah

disimpan atau diarsipkan.

disimpan atau diarsipkan.

Sumber : (Indrajani 2011)