BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan...

25
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003, p.121). Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007, p.143). b. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2003, p.122) mempunyai 6 tingkatan yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya (recall) yang berisi tentang sesuatu yang

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori

1. Pengetahuan

a. Definisi

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2003, p.121).

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di

peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007, p.143).

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif menurut

Notoatmodjo (2003, p.122) mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya (recall) yang berisi tentang sesuatu yang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

10

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima, sehingga tahu merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih

didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

11

kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedaka,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Atau dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang telah ada

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada, misalnya dapat

membandingkan antara ibu hamil yang menderita anemia dengan

tidak menderita anemia.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang menurut Notoadmojo,

2003, p.16-17) dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang kain menuju kearah cita-cita tertentu

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

12

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan

diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang

menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan

dapat mempengaruhiseseorang termasuk juga perilaku seseorang

akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah manarima informasi.

b) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),

pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. pekerjaan

bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara

mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak

tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan

yang menyita waktu. Bekerja lagi ibu-ibu akan mempunyai

pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

c) Umur

Menurut Elisabeth Bh yang dikutip Nursalam (2003), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Hurlock (1998)

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

13

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari

segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa

dipercayai dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal

ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

2) Faktor eksternal

a) Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003)

lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada dimasyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Cara memperoleh pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan Notoatmodjo (2003) mengemukakan untuk

memperoleh pengetahuan dapat digunakan dengan dua cara, yaitu:

1) Cara Tradisional

a) Cara coba salah

Cara yang paling tradisional untuk melalui cara coba-coba atau

dengan kata yang mudah dikenal. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunkan kemungkinan tersebut, bila tidak berhasil dicoba

kemungkinan yang lain.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

14

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Prinsip dalam cara ini adalah orang lain menerima pendapat

yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai kekuasaan tanpa

menguji atau membuktikan kebenarannya terlebih dahulu baik

berdasarkan fakta empiris atau berdasarkan penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang ada pada masa lalu. Pengalaman

pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan

benar. Untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar

diperlukan berfikir kritis dan logis.

d) Melalui jalan pikir

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah

menggunakan jalan pikirnya.

2) Cara Modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

saat ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Dalam memperoleh

kesimpulan dilakukan dengan jalan mengadakan observasi langsung

dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sebelumnya

dengan obyek penilitian.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

15

e. Sumber-sumber pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman

orang lain. Contoh seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa apa itu

panas adalah setelah memperoleh pengalaman tangan atau kakinya kena api

dan terasa panas (Notoatmodjo, 2003).

f. Cara Mengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penilitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas

(Notoadmadjo, 2003, p.124).

f. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui

dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1. Baik : Hasil persentase 76%-100%

2. Cukup : Hasil persentase 56-75%

3. Kurang : Hasil persentase > 56%

2. Sikap

a. Pengertian

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya

sendiri, orang lain, obyek atau isue (Petty cocopio, 1986 dalam Azwar S,

2000, p.6)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

16

Sikap adalah evaluasi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu simulus atau objek (Notoatmodjo, 2003, p.

124).

b. Tingkatan sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Notoatmodjo, 2003,

p.126).

1) Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

2) Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap

karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau

salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.

3) Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat

tiga.

4) Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalahmempunyai sikap yang paling tinggi.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

17

c. Ciri-ciri sikap

Ciri-ciri sikap adalah (Purwanto, 1998, p.68 dalam Wawan dan dewi,

2010, p. 34-35):

a) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya.sifat

ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar,

haus, kebutuhan akan istirahat.

b) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan

syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

c) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhada suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,

dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap

obyek sikap antara lain :

a) Pengalaman Pribadi

untuk dapat tenjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman ribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

18

b) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk kemiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain motivasi oleh keinginan untuk

berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang

yang dianggap penting tersebut.

c) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap

kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

d) Media Massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyekstif

cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh

terhadap sikap konsumennya.

e) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika

kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

f) Faktor Emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

19

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego (Azwar, 2005, p.37

dalam Wawan dan Dewi, 2010, p.35-37).

3. Remaja

a. Pengertian

Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa,

dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya

fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif

(Soetjiningsih, 2003, p.2).

Remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan

masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual

yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu

menjelang masa dewasa muda. Remaja tidak mempunyai tempat yang

jelas, yaitu bahwa mereka tidak termasuk golongan anak-anak tetapi

tidak juga termasuk golongan orang dewasa (Soetjiningsih, 2004, p.45).

Remaja (Adolescence) adalah masa peralihan dari kanak-kanak

menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan dari beberapa

aspek yang meliputi perubahan fisik, psikis, dan psikososial perubahan

tersebut terjadi pada usia 12-21 tahun (Dariyo, 2004, p.52).

b. Batasan usia remaja menurut WHO

1) Remaja awal (Early adolescence)

Remaja awal berada pada usia 10-14 tahun, dimana remaja

pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan yang terjadi

pada tubuhnya sendiri dan dorongan yang menyertainya. Remaja

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

20

mengembangkan pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis bahkan

muda terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan disertai

dengan kurangnya kendali terhadap ego yang menyebabkan masa ini

sulit diterimanya.

2) Remaja akhir ( Late adolescence)

Tahap ini terjadi pada usia 15-20 tahun dimana pada tahap ini

masa terisolasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan :

a) Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.

b) Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain

demi mendapatkan pengalaman baru.

c) Terbentuk identita seksual yang akan berubah lagi.

d) Egosentris (tarlalu memusatkan perhatikan terhadap diri sendiri)

diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri

dengan orang lain.

c. Tugas perkembangan remaja

Menurut Robert Havighurst tugas perkembangan remaja yaitu :

1) Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara

efektif.

2) Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari

jenis kelamin yang manapun.

3) Menerima peran jenis kelamin masing-masing (laki-laki atau

perempuan).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

21

4) Berusaha melepaskan diri dari ketergntuunggan emosi terhadap

orang tua dan orang dewasa lainnya.

5) Mempersiapkan karier ekonomi

6) Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

7) Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab

(Harlock, 2003, p.10)

4. Menstruasi

a. Pengertian

Menstruasi atau yang kita kenal dengan istilah haid adalah kejadian

alamiah yang terjadi pada wanita normal. Hal ini terjadi karena

terlepasnya lapisan endometrium uterus. Haid biasanya terjadi setiap

bulan (dengan siklus setiap orang berbeda, ada yang 28 hari, ada pula

yang kurang atau bahkan lebih dari itu) antara usia remaja sampai

menopause (Andira, 2010, p.30)

b. Ada beberapa tanda yang terjadi saat menstruasi

1. Perut terasa nyeri, mulas, dan panas

2. Terasa nyeri pada pinggang

3. Tubuh tidak fit

4. Sakit kepala dan pusing

5. Keputihan

6. Radang pada vagina

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

22

7. Gatal-gatal pada kulit

8. Nyeri dan bengkak pada payudara (Atikah, 2010, p.31)

c. Fase-fase dalam Siklus Menstruasi

Setiap satu siklus menstruasi terdapat empat fase perubahan yang

terjadi pada uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerja sama yang

terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus.

Fase-fase tersebut adalah:

1) Fase menstruasi atau deskuamas

Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan

disertai perdarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum

basale. Fase ini berlangsung selama 3 - 4 hari.

2) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi

Pada fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya

endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan

berlangsung selama ± 4 hari.

3) Fase intermenstum atau fase proliferasi

Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium

sebesar ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari

ke-14 dari silkus menstruasi.

Fase proliferasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

a. Fase proliferasi dini, fase ini terjadi pada hari ke-4 sampai hari

ke- 7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis

dan adanya regenerasi epitel.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

23

b. Fase proliferasi madya. Fase ini terjadi pada hari ke-8 sampai hari

ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali

dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.

c. Fase prolferasi akhir. Fase ini berlangsung antara hari ke-11

sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang

tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.

4) Fase pramenstruasi atau fase sekresi

Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini

endrometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar

berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah

yang makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen

dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang

dibuahi.

a. Fase sekresi dini. Pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase

sebelumnya karena kehilangan cairan

b. Fase sekresi lanjut. Pada fase ini kelenjar dalam endometrium

berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai

mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak.

Pada akhir masa ini, stroma endometrium berubah ke arah sel-

sel desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh

arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Andira,

2010, p.32).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

24

d. Mekanisme siklus menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklis

dari uterus, didertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Proses

terjadinya haid berlangsung dengan empat tahapan yaitu masa proferasi,

masa ovulasi, masa sekresi dan masa haid. Dalam proses ovulasi, yang

memegang peranan penting adalah hubungan hipoalamus, hipofisis, dan

ovarium (hypothalamic pituitary ovarium axis). Menurut teori

neurohumoral, hipotalamus mengawasi sekresi hormon gonadotropin

oleh adenohipofisis memulai sekresi neurohormon yang disalurkan ke

sel-sel adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus

menghasilkan faktor yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin

Releasing Hormone (GnRH) karena dapat merangsang pelepasan

Lutenizing Hormone (LH) dan Follice Stimulating Hormone (FSH) dari

hipofisis. Pada hipotlamus terdapat dua pusat, yaitu pusat tonik dibagian

belakang hipotalamus di daerah nukleus arkuatus, dan pusat siklik di

bagian depan hipotalamus di daerah suprakiasmatik. Pusat siklik

mengawasi lonjakan LH(LH-surge) pada pertengahan siklus haid yang

menyebabkan terjadinya ovulasi.

Siklus haid normal dapat dipahami dengan mudah dengan

membaginya menjadi tiga fase yaitu fase folikuler, saat ovulasi, dan fase

luteal. Perubahan-perubahan kadar hormon sepanjang siklus haid

disebabkan oleh mekanisme umpan balik (feedback) antara hormon

steroid dan hormon gonadotropin. Estrogen menyebablan umpan balik

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

25

negatif terhadap FSH, sedangkan terhadap LH, estrogen menyebabkan

umpan balik negatif jika kadarnya rendah, dan umpan balik positif jika

kadarnya tinggi. Tempat utama umpan balik terhadap hormon

gonadotropin ini terjadi pada hipotalamus. Tidak lama setelah haid mulai,

pada fase folikular dini, beberapa folikel berkembang yang disebabkan

oleh pengaruh FSH yang meningkat.

Meningkatnya FSH ini disebabkan oleh regresi korpus luteum,

sehingga hormon steroid berkurang. Dengan berkembangnya folikel,

produksi estrogen meningkat, dan ini menekan produksi FSH; folikel

yang akan berovulasi melindungi dirinya sendiri terhadap atresia,

sedangkan folikel-folikel lain mengalami atresia. Pada waktu ini LH

membantu pembuatan estrogen dalam folikel. Perkembanga folikel yang

cepat pada fase folikel akhir ketik FSH mulai menurun, menunjukkan

bahwa folikel yang telah masak itu bertambah peka erhadap FSH,

perkembangan folikel berakhir setelah kadar estrogen dalam plasma

meningkat. Estrogen pada mulanya meninggi secara berangsur-angsur,

kemudian dengan cepat mencapai puncaknya. Hal ini memebrikan

umpan balik positif terhadap pusat siklik, dan dengan linjakan LH (LH-

surge) pada pertengahan siklus, mengakibatkan terjadinya ovulasi. LH

yang meninggi itu menetap kira-kira 24 jam dan menurun pada fase

luteal.

Dalam beberapa jam setelah LH meningkat, estrogen menurun dan

inilah yang menyebablan Lh pun ikut menurun. Menurunnya estrogen

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

26

disebabkan oleh perubahan morfologik pada folikel. Selain itu,

menurunnya LH itu disebabkan oleh umpan balik negatif yang pendek

dari LH terhadp hipotalamus. Lonjakan LH yang cukup saja tidak

menjamin terjadinya ovulasi; folikel hendaknya pada tingkat yang

matang, agar ia dapat dirangsang untuk berovulasi. Pecahnya folikel

terjadi 16-24 jam setelah lonjakan LH. Dan iasanya hanya satu folikel

saja yang matang. Mekanisme terjadinya ovulasi terjadi karena adanya

perubahan-perubahan degeneratif kolegan pada dinding folikel, sehingga

ia menjadi tipis. Prostaglandin F2 memegang peranan dalam peristiwa itu

pada fase luteal, setelah ovulasi, sel-sel granulase membesar, membentuk

vakuola dan bertumpk pigmen kuning (lutein); folikel menjadi korpus

luteum. Vaskularisasi dalam lapisan granulosa juga bertambah dan

mencapai punckanya pada 8-9 hari setelah ovulasi.

Luteinizid granulose cell dalam korpus luteum itu membuat

progesteron banyak, dan luteinized theca cell meningkatkan kadar

estrogen dalam tubuh, sehingga kedua hormon itu meningkat menjadi

lebih tinggi pada fase luteal. Mulai 10-12 hari setelah ovulasi, korpus

luteum mengami regresi berangsur-angsur disertai dengan berkurangnya

kapiler-kapiler dan diikuti oleh menurunnya sekresi progesteron dan

estrogen. Masa hidup korpus luteum tidak bergantung pada hormon

gonadotropin, dan terbentuknya hanya sekali dan dapt berfungsi sendiri

(autonom). Namun, akhir-akhir ini diketahui untuk berfungsinya korpus

luteum, diperlukan sedikit LH yang terus-menerus. Setelah empat belas

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

27

hari sesudah ovulasi maka terjadilah haid. Pada siklus haid normal

umunya terjadi variasi dalam panjangnya siklus yang disebabkan oleh

variasi dalam fase folikuler.

Karakteristik hormon dalam siklus menstruasi menusia berubah dari

satu tahap perkembangan ovarium ke tahap berikutnya dan setelah usia

mnecapai 45 tahun ada kecenderungan ambang estrogen yang lebih

rendah dalam siklus. Siklus menstruasi normal berlangsung rata-rata 28

hari. Fase-fase sehubungan dengan efek terhadap ovarium adalah fase

folikular, ovulasi dan luteal. Fase folikular berlangsung selama 14 hari

awal dari siklus saat folikel yang mengandung oocyte berkembang dan

membesar serta akhirnya satu folikel de graaf pecah dengan melepaskan

telur (ovulasi). Fase ovulasi berlangsung biasanya pada hari ke 13-15

dalam siklus saat folikel yang pecah berubah menjadi corpus luteum

yang memelihara produksi estrogen dan progestin selama sisa waktu

dalam siklus. Apabila tidak terjadi kehamilan, corpus luteum mulai

berdegenerasi dan menghentikan produksi hormon. Penurunan produksi

estrogen dan progestin ini mengakibatkan perdarahan menstruasi hingga

suatu siklus baru dimulai lagi (Misaroh, 2009, p.35-38).

5. Menarche

a. Pengertian

Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali

yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

28

terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan

sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Namun perlu diingat bahwa

jiwa remaja masih belum stabil dan belum mampu mandiri secara

ekonomi maupun sosial. Jadi ia belum siap untuk hamil, yang terbaik

adalah remaja putri mempersiapkan diri untuk mandiri, mencapai tingkat

pendidikan yang direstui orang tua dan masyarakat, kemudian

merencanakan kehamilan pada usia 20-30 tahun. Usia remaja putri saat

mengalami menarche bervariasi, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi

rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia

amenarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan

umum (Sarwono, 2005, p.45).

Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi

dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di saat masa

pubertas sebelum memasuki masa reproduksi (Masaroh, 2009, p.58).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche

Beberapa faktor yang mempengaruhi menarche, dikemukakan

oleh misaroh, 2009, p. 70-72).

1) Aspek psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan

bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses

yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses

pubertas yaitu sebagai berikut:

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

29

a. Disekresikannya estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh

hormone ptuitari

b. Estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus

c. Fluktusi tingkat hormone yang yang dapat menghasilkan

perubahan ssuplai darah yang adekuat ke bagian endometrium

d. Kematian beberapa jaringan endometrium dan hormone ini dan

adanya peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua.

2). Menarche dan kesuburan

Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda

terjadinya ovulasi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan

bahwa interval rat-rata antara menarche dan ovulasi terjadi

beberapa bulan. Seecara tidak tertur menstruasi terjadi sela 1-2

tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang

teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya mens dan

perkiraan waktu datangnya kembali dan untuk menagtur ingkat

kesuburan seorang wanita.

3). Pengaruh waktu terjadinya menarche

Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah

perkembangan payudara. Naumun akhir-akhir ini menarche terjadi

pada usia yang lebih muda dn tergantung dari pertumbuhan

individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

30

4). Menarche dan lingkungan sosial

Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan

sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Salah

satunya yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang

harmonis dan adanya keluarga besar yang baik dapat

memperlambat terjadinya menarche dini sedangkan anak yang

tinggal ditengah-tengah keluarga yang tidak harmonis dapat

mengakibatkan terjadinya menarche dini. Selain itu ketidak hadiran

seorang ayah ketika ia masih kecil, adanya tindakan kekerasan

seksual pada anak dan adanya konflik dalam keluarga merupakan

faktor yang berperan penting pada terjadinya menarche dini.

5). Umur menarche dan status sosial ekonomi

Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi

sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Hal

ini telah di teliti di india berdasarkan pendapatan perkapita. Orang

yang berasal dari kelompok keluarga yang biasa mengalami

menarche lebih dini. Namun setelah diteliti lebih lanjut kejadian

menarche yang lebih awal. Bagaimanapun penelitian Alin yaotu

padmavati menyatakan bahwa wanita yang vegetarian kejadian

menarchenya lebih lama. Orang yang non-vegetarian menarchenya

6 bulan lebih awal dari pada yang vegetarian.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

31

6). Basal Metabolik Indek dan kejadian menarche

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami

menarche dini (9-11 tahun) mempunyai berat badan maksimum 46

kg. Kelompok yang memiliki berat badan 37 kg mengalami

menarche yang terlambat yaitu sekitar 4,5 kg lebih rendah dari

kelompok yang memiliki berat badan yang ideal.

c. Hal yang perlu diperhatikan saat menarche (Bagoes, 2008) :

1) Penggantian pembalut yang bersih dan mengganti minimal empat kali

sehari ataupun sehabis buang air kecil.

2) Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi 2 kali sehari. Pada saat

mandi organ reproduksi bagian luar perlu dibersihkan secara cermat

dengan sabun biasa.

3) Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi

dan protein seperti hati ayam/sapi, daging, telur, sayur dan buah.

4) Berolahraga ataupun melaksanakan aktivitas sehari-hari.

5) Bebicaralah dengan ibu, kakak perempuan atau orang yang dipercaya

untuk mengurangi berbagai kecemasan mengenai menarche.

6. Pre-Menstruasi Syndrome

a. Pengertian

Premenstruasi Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala yang

muncul akibat perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh perempuan

menjelang menstruasi. Pada masa ini perempuan biasanya menunjukkan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

32

beberapa gejala, seperti rasa sensitif yang belebihan, pusing, depresi

(Andira, 2010, p.36)

b. Beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya PMS, antara lain:

1) Wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah

melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami

kehamilan dengan komplikasi, seperti toksimal).

2) Status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak

mengalami PMS dibandingkan yang belum)

3) Usia (PMS semakin sering dan menggangu dengan bertambahnya

usia, terutama antara usia 30-45 tahun).

4) Stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).

5) Diet ( faktor kebiasaan makan, seperti tinggi gula, garam, kopi,

teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, dan

memperberat gejala PMS).

6) Kurangan zat-zat gizi, seperti kurang vitamin B (terutama B6),

Vitamin E, Vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan asam

lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minuman alkohol juga

dapat memperberat gejala PMS.

7) Kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik

menyebabkan semakin beratnya PMS).(Andira, 2010, p.37)

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoridigilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-sitinurain... · Menurut YB Mantra yang dikutip Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhiseseorang

33

B . KERANGKA TEORI

Keterangan :

: Tidak diteliti

: Yang diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : A. Wawan dan Dewi M, 2010

Sikap

Faktor Internal :

1. Pendidikan2. Pekerjaan3. Umur

Faktor Eksternal :

1. Lingkungan2. Sosial Budaya

Tingkatpengetahuan

Faktor yang mempengaruhi :

1. Pengalaman pribadi

2. Pengaruh orang lain

yang dianggap penting

3. Pengaruh kebudayaan

4. Media massa

5. Lembaga pendidikan dan

lembaga agama

6. Faktor emosional