BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa...

33
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas 1. Pengertian Masa Nifas Masa nifas ( Puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira- kira 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan patologis (Sulistyawati A, 2009) Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas atau post partum disebut juga peurperium yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parousberarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas yaitu darah yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan hamil. Maka ketika melahirkanlah darah tersebut keluar sedikit demi sedikit. Darah yang keluar sebelum melahirkan disertai tanda-tanda kelahiran maka itu termasuk darah nifas juga.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masa Nifas

1. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (Puerperium) adalah masa yang dimulai setelah

plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti

keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-

kira 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan

mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis

sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidak

dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak

menutup kemungkinan akan terjadi keadaan patologis (Sulistyawati A,

2009)

Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42

hari namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa

nifas atau post partum disebut juga peurperium yang berasal dari

bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous”

berarti melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena

sebab melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas yaitu darah

yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan hamil. Maka

ketika melahirkanlah darah tersebut keluar sedikit demi sedikit. Darah

yang keluar sebelum melahirkan disertai tanda-tanda kelahiran maka

itu termasuk darah nifas juga.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

10

Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita umumnya

adalah 40 hari, dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan

(yang disertai tanda-tanda kelahiran). Jika sudah selesai masa 40 hari

akan tetapi darah tidak berhenti-henti atau tetap keluar darah, maka

perhatikanlah bila keluarnya di saat ada (kebiasaan) haidh, maka itu

darah haid akan tetapi jika darah keluar terus menerus dan tidak pada

masa-masa haidh dan darah uterus dan tidak berhenti mengalir, perlu

dipersiapkan ke bidan atau dokter (Saleha S, 2009).

Beberapa konsep tentang pengertian masa nifas antara lain :

a. Menurut Sarwono (2005), masa nifas adalah dimulai setelah partus

dan berakhir kira-kira setelah 6 minggu , akan tetapi seluruh alat

genital baru pulih kembali sebelum waktu 3 bulan.

b. Menurut Vervney, H (2007), juga mengatakan bahwa periode

pasca persalinan (post partum) ialah masa waktu antara kelahiran

plasenta dan membrane yang menandai berakhirnya periode

intrapartum sampai waktu menuju kembalinya system reproduksi

wanita tersebut ke kondisi tidak hamil.

c. Menurut Pusdiknakes (2003), mengatakan bahwa masa nifas

adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta

sampai 6 minggu setelah melahirkan.

Masa nifas ini merupakan masa yang cukup penting bagi

tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena

pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

11

mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi

masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyebab

kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak

nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga

kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya

permasalahan pada ibu akan berimbas juga pada kesejahteraan bayi

yang dilahirkannya karena bayi tersebut tidak akan mendapatkan

perawatan maksimal dari ibunya. Dengan demikian, angka morbiditas

dan mortalitas bayi pun akan meningkat.

2. Perubahan fisiologis masa nifas (Varney, 2006)

a. Uterus

Involusi uterus meliputi reorganisasi dan pengeluaran desidua/

endometrium dan eksfoliasi tempat perlekatan plasenta yang

ditandai dengan penurunan ukuran dan berat serta perubahan pada

lokasi uterus juga ditandai dengan warna dan jumlah lokia.

b. Lochea mulai terjadi pada jam-jam pertama postpartum, berupa

sekret kental dan banyak. Berturut-turut lochea rubra (2 hari post

partum), lochea sanguinolenta (3 – 7 hari post partum), lochea

serosa (7 -14 hari post partum), lochea alba (setelah 2 minggu).

c. Vagina dan perineum

Segera setelah kelahiran, vagina tetap terbuka lebar mungkin

mengalami beberapa derajat oedema dan memar di celah pada

introitus. Setelah satu hingga dua hari pertama postpartum, tonus

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

12

otot vagina kembali dan celah vagina tidak lagi lebar dan tidak lagi

edema. Sekarang vagina menjadi berdinding lunak lebih besar dari

biasanya dan umumnya longgar. Ukurannya menurun dengan

kembalinya rugae vagina sekitar minggu ketiga postpartum. Ruang

vagina sedikit lebih besar daripada sebelum kelahiran pertama.

d. Payudara

Pengkajian payudara pada periode awal postpartum meliputi

penampilan dan integritas putting susu, memar atau iritasi jaringan

payudara karena posisi bayi pada payudara, adanya kolostrum,

apakah payudara terisi oleh air susu dan adanya sumbatan duktus,

kongesti dan tanda-tanda mastitis potensial.

3. Adaptasi Psikologis Ibu Nifas

Setelah proses kelahiran,tanggung jawab keluarga bertambah

dengan hadirnya bayi yang baru lahir, dorongan serta perhatian anggota

keluarga lainnya merupakan dukungan positif bagi ibu, ibu akan

melalui fase-fase berikut ini .(Ambarwati, W 2009) :

a. Fase taking in

1) Merupakan periode ketergantungan

2) Berlangsung dari hari 1-2 setelah melahirkan

3) Fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri

4) Dapat disebabkan karena kelelahan

5) Pada fase ini ibu cenderung pasif terhadap lingkungannya

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

13

6) Pada fase ini perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk

proses pemulihannya.

b. Fase taking hold

1) Berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan

2) Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung

jawabnya dalam merawat bayi

3) Memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan

yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat

diri dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri

c. Fase letting go

1) Berlangsung 10 hari setelah melahirkan

2) Merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran

barunya. Ibu sudah memulai menyesuaikan diri dengan

ketergantungan bayinya

4. Perawatan Pasca Persalinan (Mochtar R, 2012)

a. Mobilisasi

Karena lelah habis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang

selama 8 jam pasca persalinan kemudian boleh miring-miring ke

kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan

tromboemboli. Pada hari kedua diperbolehkan duduk, hari ketiga

jalan-jalan dan hari keempat atau lima sudah diperbolehkan pulang.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

14

b. Diet

Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaik-baiknya

makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran

dan buah-buahan.

c. Miksi

Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-

kadang wanita mengalami sulit kencing karena sfingter uretra

ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musculus spinchter

ani selama persalinan, juga karena oleh adanya oedema kandung

kemih yang terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh

dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi.

d. Defekasi

Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila

masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi buang air

besar keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rectal.

Bila masih belum bisa dilakukan klisma.

e. Perawatan payudara (mammae)

Perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting

susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui

bayinya. Anjurkan supaya ibu menyusukan bayinya, karena sangat

baik untuk kesehatan bayinya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

15

f. Laktasi

Bila bayi mulai disusui, isapan pada putting susu merupakan

rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin

dikeluarkan oleh hipofise. Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih

banyak. Sebagai efek positif adalah involusi uteri akan lebih

sempurna. Disamping ASI merupakan bahan makanan utama bayi

yang tidak ada bandingannya, menyususkan bayi sangat baik untuk

menjelmakan rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya.

g. Cuti hamil dan bersalin

Menurut undang-undang, wanita pekerja berhak mengambil cuti

hamil dan bersalin selama 3 bulan, yaitu 1 bulan sebelum bersalin

ditambah 2 bulan setelah persalinan.

h. Pemeriksaan Pasca Persalinan

Di Indonesia, ada kebiasaan atau kepercayaan bahwa wanita bersalin

baru boleh keluar rumah setelah selesai nifas, yaitu 40 hari. Bagi

wanita dengan persalinan normal hal tersebut dapat diterima dan

dilakukan pemeriksaan kembali 6 minggu setelah persalinan.

Namun, bagi wanita dengan persalinan luar biasa harus kembali

untuk kontrol seminggu kemudian.

Pemeriksaan postnatal antara lain meliputi :

1. Pemeriksaan umum : tekanan darah, nadi, keluhan, dan

sebagainya.

2. Keadaan umum : suhu badan, selera makan, dan lain-lain.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

16

3. Payudara : ASI, putting susu

4. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum

5. Sekret yang keluar, misalnya lochea, flour albus

6. Keadaan alat-alat kandungan

i. Nasihat untuk ibu hamil

1. Fisioterapi postnatal sangat baik untuk diberikan

2. Sebaiknya, bayi disusui

3. Lakukan senam pascapersalinan

4. Untuk kesehatan ibu, bayi, dan keluarga, sebaiknya melakukan

KB untuk menjarangkan anak

5. Bawalah bayi untuk memperoleh imunisasi

5. Tujuan Asuhan Masa Nifas (Suherni DKK, 2009)

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya ,baik fisik maupun psikologis

b. Melaksanakan skrining yang komperehensif, mendeteksi masalah,

mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi

c. Memberikan perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana,

menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi

sehat.

d. Memberikan pelayanan KB

e. Mendapatkan kesehatan Emosi

Asuhan yang diberikan kepada ibu nifas bertujuan untuk

(Sulistyawati A, 2009) :

a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

17

Dengan diberikannya asuhan, ibu akan mendapatkan fasilitas dan

dukungan dalam upayanya untuk menyesuaikan peran barunya

sebagai ibu (pada kasus ibu dengan kelahiran anak pertama) dan

pendampingan keluarga dalam membuat bentuk dan pola baru

dengan kelahiran anak berikutnya. Jika ibu dapat melewati masa ini

dengan baik maka kesejahteraan fisik dan psikologis bayi pun akan

meningkat.

b. Pencegahan, diagnosa dini, dan pengobatan komplikasi pada ibu.

Dengan diberikannya asuhan pada ibu nifas, kemungkinan

munculnya permasalahan dan komplikasi akan lebih cepat terdeteksi

sehingga penanganannya pun dapat lebih maksimal.

c. Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu

Meskipun ibu dan keluarga mengetahui ada permasalahan kesehatan

pada ibu nifas yang memerlukan rujukan, namun tidak semua

keputusan yang diambil tepat, misalnya mereka lebih memilih untuk

tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena pertimbangan

tertentu. Jika bidan senantiasa mendampingi pasien dan keluarga

maka keputusan tepat dapat diambil sesuai dengan kondisi pasien

sehingga kejadian mortalitas dapat dicegah.

d. Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu, serta memungkinkan

ibu untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga

dan budaya yang khusus. Pada saat memberikan asuhan nifas,

keterampilan seorang bidan sangat dituntut dalam memberikan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

18

pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga. Hal tersebut sangat

penting untuk diperhatikan karena banyak pihak yang beranggapan

bahwa jika bayi telah lahir dengan selamat, serta secara fisik ibu dan

bayi tidak ada masalah maka tidak perlu lagi dilakukan

pendampingan bagi ibu. Padahal bagi para ibu (terutama ibu baru),

beradaptasi dengan peran barunya sangatlah berat dan membutuhkan

suatu kondisi mental yang maksimal.

e. Imunisasi ibu terhadap tetanus

Dengan pemberian asuhan yang maksimal pada ibu nifas, kejadian

tetanus dapat dihindari, meskipun untuk saat ini angka kejadian

tetanus sudah banyak mengalami penurunan.

f. Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian

makan anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik

antara ibu dan anak.

Saat bidan memberikan asuhan pada masa nifas, materi dan

pemantauan yang diberikan tidak hanya sebatas pada lingkup

permasalahn ibu, tapi bersifat menyeluruh terhadap ibu dan anak.

Kesempatan untuk berkonsultasi tentang kesehatan, termasuk

kesehatan anak dan keluarga akan sangat terbuka. Bidan akan

mengkaji pengetahuan ibu dan keluarga mengenai upaya mereka

dalam rangka peningkatan kesehatan keluarga.Upaya pengembangan

pola hubungan psikologis yang baik antara ibu, anak, dan keluarga

juga dapat ditingkatkan melalui palaksanaan asuhan ini.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

19

6. Peran dan Tanggung jawab Bidan pada masa nifas (Ester M, 2009)

a. Menyediakan dukungan secara konsisten

b. Ramah dan relevan untuk membantu agar ibu dapat pulih dari

stress fisik persalinan dan mengembangkan kepercayaan diri saat

merawat bayinya

c. Menjalankan fungsinya sebagai advicer dan councelor

d. Mengunjungi ibu dan bayi

e. Meningkatkan,memperlancar ,menyusui ASI jika memungkinkan,

atau member nasihat mengenai pemberian makanan tambahan

f. Mencegah terjadinya infeksi dan mempertahankan hygiene individu.

7. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas dibagi menjadi 3 tahap, yaitu peurperium dini,

peurperium intermedial, dan remote peurperium (Sulistyawati A,

2009) :

a. Peurperium dini

Peurperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini

ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama

islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari

b. Peurperium intermedial

Peurperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh

alat-alat genetalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

20

c. Remote peurperium

Remote peurperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih

dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu

persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna

dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan

tahunan.

8. Jadwal Kunjungan Masa Nifas menurut kebijakan Program Nasional

(Saleha S,2009) :

a. 6-8 jam setelah persalinan, tujuannya :

1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila

perdarahan berlanjut

3) Memberikan konseling pada Ibu atau salah satu anggota keluarga

bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

4) Pemberian ASI awal

5) Melakukan hubungan antara Ibu dan Bayi baru lahir

6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia

b. 6 Hari setelah persalinan

1) Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,

fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, dan

tidak ada bau.

2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan

abnormal

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

21

3) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan ,dan istirahat

4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit

5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali

pusat, menjaga bayi tetap hangat dan perawatan bayi sehari-hari

c. 2 Minggu setelah persalinan

1) Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,

fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, dan

tidak ada bau.

2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan

abnormal

3) Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan ,dan istirahat

4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit

5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,tali

pusat,menjaga bayi tetap hangat dan perawatan bayi sehari-hari

d. 6 Minggu setelah persalinan

1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami

atau bayinya

2) Memberikan konseling KB secara dini

3) Menganjurkan atau mengajak ibu membawa bayinya ke

posyandu/puskesmas untuk penimbangan dan imunisasi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

22

9. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kunjungan ulang nifas

kunjungan ulang nifas dapat terlaksana dengan baik apabila ada

perilaku yang mendukung dari pasangan suami istri. Green (dalam

notoatmodjo, 2005) memberikan analisis perilaku manusia dari tingkat

kesehatan seseorang atau masyarakat yang dipengaruhi oleh dua faktor

pokok, yaitu faktor perilaku (bahaviour causes) dan faktor diluar

perilaku (non-behaviour causes)

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri

yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,

berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan

sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar

(Notoatmodjo, 2010). Perilaku merupakan respons atau reaksi

seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Skiner, 1938 ;

(Notoatmodjo, 2012 ).

Menurut Lawrence Green (1980) perilaku dipengaruhi oleh

tiga faktor utama, yaitu :

a. Faktor predisposisi (predisposing factor)

Merupakan faktor yang terwujud dalam kepercayaan, keyakinan

nilai-nilai dan juga variasi demografi, seperti : status, umur, jenis

kelamin dan susunan. Faktor ini bersifat dari dalam diri individu

tersebut.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

23

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Di dalam diri orang terebut terjadi

proses yang berurutan, (Notoatmodjo, 2003) yaitu :

a) Awarenes (kesadaran)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b) Interest (merasa tertarik)

Tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek sudah mulai timbul.

c) Evaluation (menimbang-nimbang)

Menimbang-nimbang terhadap baik tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik

lagi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

24

d) Trial

Subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

e) Adoption

Subjek telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran sikapnya, terhadap stimulus.

2) Keyakinan

Keyakinan adalah pendirian bahwa suatu fenomena atau objek

benar atau nyata. Kebenaran adalah kata-kata yang sering

digunakan untuk mengungkapkan atau mensyaratkan keyakinan

agar terjadi perubahan perilaku.

a) Seseorang harus yakin bahwa kesehatannya terancam.

b) Orang tersebut harus merasakan potensi keseriusan kondisi itu

dalam bentuk nyeri atau ketidaknyamanan, kehilangan waktu

untuk bekerja, dan kesulitan ekonomi.

c) Dalam mengukur keadaan tersebut, orang yang bersangkutan

harus yakin bahwa menfaat yang berasal dari perilaku sehat

melebihi pengeluaran yang harus dibayarkan dan sangat

mungkin dilaksanakan serta berada dalam kapasitas

jangkauannya.

d) Harus ada “isyarat kunci yang bertindak” atau sesuatu

kekuatan pencetus yang membuat orang itu merasa perlu

mengambil keputusan tindakan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

25

3) Nilai

Secara langsung bahwa nilai-nilai perseorangan tidak dapat

dipisahkan dari pilihan perilaku. Konflik dalam hal nilai yang

menyangkut kesehatan merupakan satu dari dilema dan tantangan

penting bagi para penyelenggara pendidikan kesehatan.

4) Sikap

Kata paling samar namun paling sering digunakan di dalam

kamus ilmu ilmu perilaku. Sikap merupakan kecenderungan jiwa

atau perasaan yang relatif tetap terhadap kategori tertentu dari

objek, atau situasis

b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors)

Merupakan faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik,

termasuk di dalamnya adalah berbagai macam sarana dan prasarana,

misal : dana, transportasi, fasilitas, kebijakan pemerintah dan lain

sebagainya.

1) Sarana

Segala jenis peralatan, perlengkapn kerja, fasilitas, yang berfungsi

sebagai alat utama/ pembantu dalam pelaksanakan pekerjaaan dan

juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan

organisasi kerja.

2) Prasarana

Penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di

dalam layanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

26

maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai

hasil yang diharapkan sesuai rencana

3) Fasilitas

Segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan

memperlancar kerja dalam mencapai suatu tujuan.

4) Kebijakan Pemerintah

Suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus

ditaaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap

pelanggaran akan diberi sanksi dijatuhkan di depan masyarakat

oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi.

c. Faktor-faktor Pendukung (reinforcing factors)

Faktor ini meliputi : faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat,

tokoh agama, sikap dan perilaku petugas termasuk petugas

kesehatan, undang-undang peraturan-peraturan baik dari pusat

maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan.

Dukungan sosial keluarga khususnya (suami) merupakan salah satu

faktor pendorong (reinforcing factor) yang dapat mempengaruhi

perilaku istri dalam berperilaku. Dukungan suami dalam upaya

menjaga kesehatan istri merupakan bentuk dukungan nyata dari

kepedulian dan tanggung jawab para anggota keluarga.

1) Sikap

Sikap adalah kecenderungan bersikap, bertindak, berpikir, dan

merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

27

bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk

berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek

sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi,

kelompok.

2) Tokoh masyarakat

Orang yang dianggap serba tahu dan mempunyai pengaruh yang

besar terhadap masyarakat. Sehingga segala tindakannya.

merupakan pola aturan patut diteladani oleh masyarakat.

3) Petugas kesehatan

Merupakaan tenaga profesional, seyogyanya selaku menerapkan

etika dalam sebagian besar aktifitas sehari-hari. Etika yang

merupakan suatu norma perilaku atau bisa disebut dengan azas

moral, sebaiknya selalu dijunjung dalam kehidupan

bermasyarakat kelompok manusia.

B. Dukungan Suami

1. Pengertian dukungan suami

Dukungan adalah sesuatu yang didukung, dorongan atau

untuk memberi semangat kepada seseorang (KBBI, 2005)

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang

lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut

dalam melaksanakan kegiatan (Sarwono,2003)

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

28

Suami adalah pria yang menjadi pasangan resmi seorang

wanita (KBBI, 2005)

Suami juga berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai

anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat

dari lingkungannya (Ihromi , 2004)

Dukungan suami adalah dorongan, motivasi tehadap istri,

baik secara moral maupun material (Bobak, 2004)

Seorang ayah dapat mengungkapkan sikap melindungi, sikap

memelihara, rasa kasih sayang, rasa cinta kepada bayinya. Sikap ayah

ini membawa dampak berarti dalam perkembangan anak selanjutnya

ayah dapat mempengaruhi bayinya secara tidak langsung, yaitu melalui

dorongan yang diberikan kepada ibu (Dagun, 2002)

Suami mempunyai peran memberi dukungan dan ketenangan

bagi ibu pasca persalinan. Dukungan emosi dari lingkungan dan juga

keluarga akan membantu dalam mengatasi rasa frustasi yang menjalar,

menemani ibu bila terlihat kesepian, ikut menyayangi anaknya,

menanggapi dan memperhatikan kebahagiaan ibu, serta menghibur bila

ibu terlihat sedih. Suami dan anggota keluarga yang lain harus

dilibatkan dalam tiap konseling, sehingga dapat dibangun pemahaman

dari orang-orang terdekat ibu terhadap apa yang dirasakan dan

dibutuhkannya (Saleha, 2009).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

29

Dukungan sosial adalah derajat dukungan yang diberikan

kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang

memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut

(Gonollen boloney, Dikutip dari asy’ari ,2005). Dukungan sosial

merupakan dukungan yang diterima seseorang dari orang lain, dapat

berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan atau harga diri,

dukungan instrumental ,dukungan informasi, atau dukungan dari

kelompok (Sarafino, 2003)

2. Sumber-sumber Dukungan Sosial

Nursalam, dkk (2009) menyatakan individu yang termasuk dalam

memberikan dukungan social meliputi pasangan (Suami/ istri), orang

tua, anak, sanak keluarga, teman, tim kesehatan, atasan, dan konselor.

Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan internal dan

eksternal. Dukungan sosial keluarga internal seperti dari suami/ ayah,

istri /ibu, atau saudara kandung. Dukungan sosial keluarga eksternal

adalah dukungan sosial eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan

kerja sosial keluarga). (Friedman, 1998)

3. Jenis Dukungan Sosial Keluarga

Setiap orang yang tinggal dalam sebuah keluarga perlu untuk

saling menolong dan mendukung satu sama lain agar dapat menjalani

kehidupan keluarga yang harmonis.

Menurut caplan (1976) dalam friedman (1998) ada 4

dukungan sosial keluarga , yaitu :

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

30

a. Dukungan Instrumental

Adalah dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi dan

waktu yang bertujuan untuk meringankan beban bagi individu yang

membutuhkan orang lain untuk memenuhinya. Suami harus

mengetahui jika istri dapat bergantung padanya jika istri

memerlukan bantuan. Keluarga merupakan sebuah sumber

pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya : kesehatan penderita

dalam hal makan, minum, istirahat, terhindarnya penderita dari

kelelahan.

Depkes (2002) dalam Nursalam (2009) menyatakan, dukungan

instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung,

misalnya : menyediakan fasilitas yang dibutuhkan, menolong

dengan memberi pekerjaan pada orang yang tidak punya pekerjaan,

memberi pinjaman uang kepada orang yang membutuhkan, seta

bantuan lain. Dukungan instrumental adalah tingkah laku yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya materi

atau tenaga. Dukungan instrumental sangat diperlukan terutama

dalam mengatasi masalah lebih mudah.

b. Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator

(penyebar) informasi tentang dunia. Keluarga menjelaskan tentang

pemberian saran, sugesti, informasi, yang dapat digunakan

mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

31

dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang

diberikan dapat menyumbangkan aksi suggesti yang khusus pada

individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan,

saran, petunjuk, dan pemberian informasi.

Dukungan informasional adalah tingkah laku yang berhubungan

dengan pemberian informasi dan nasehat. Dukungan informasi

yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan gejala sesuatu

yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh

individu. Dukungan ini mencakup : pemberian nasihat, saran,

pengetahuan, dan informasi, serta petunjuk, menurut Depkes

(2002) dalam Nursalam (2009)

Dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran, atau umpan

balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti

ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi

masalah dengan lebih mudah.

c. Dukungan Emosional

Dukungan emosional dari suami akan membuat istri merasa

berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi. Sumber utama

dukungan Pria adalah pasangannya. Keluarga sebagai tempat yang

aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu

penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional

meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya

kepercayaan, perhatian, mendengarkan , dan didengarkan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

32

Dukungan emosional adalah tingkah laku yang berhubungan

dengan rasa tenang, senang, Rasa memiliki, kasih sayang pada

anggota keluarga, baik pada anak maupun orang tua. Dukungan

emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian

terhadap orang yang bersangkutan, menurut Depkes (2002) dalam

Nursalam (2009)

d. Dukungan Penghargaan (Penilaian)

Adalah dukungan yang terjadi lewat ungkapan hormat/

penghargaan positif untuk orang lain, contohnya : pujian,

persetujuan orang lain. Keluarga bertindak sebagai sebuah

bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan

masalah, sebagai sumber dan validator identitas anggota keluarga

diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian.

Menurut depkes (2002) dalam Nursalam (2009) dukungan

penghargaan yaitu dukungan yang terjadi lewat ungkapan hormat

atau penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau

persetujuan dengan gagasan atau perasaan seseorang, dan

perbandingan positif antara orang tersebut dengan orang lain yang

bertujuan meningkatkan penghargaan diri orang tersebut.

Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin

menguatkan motivasi suami untuk memberikan sesuatu yang

terbaik untuk istrinya. Lingkungan juga dapat mempengaruhi

seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

33

Selain keluarga lingkungan juga mempunyai peran yang besar

dalam memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya.

Dalam sebuah lingkungan yang terbuka akan menimbulkan rasa

kesetiakawanan yang tinggi. Agar timbul keinginan dan

kemampuan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh

hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007).

Macam-macam dukungan Suami

1) Dukungan Psikologi

Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian orang

yang bersangkutan. Misalnya menemani istri saat periksa

kesehatan.( Musbikin, 2008)

2) Dukungan Sosial

Dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi semisal

kesiapan finansial, suami menyisihkan dana khusus untuk

keperluan pemeriksaan.(Musbikin, 2008)

3) Dukungan informasi

Suami harus memberikan perhatian penuh kepada masalah istri,

misalnya berdiskusi mengenai perkembangan yang terjadi

(Arief, 2008)

4) Dukungan Lingkungan

Perlakuan ini dapat menimbulkan rasa senang dalam diri istri

dan tenaga kesehatan. Suami akan mengambil peran besar dalam

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

34

turut menjaga kesehatan kejiwaan istrinya agar tetap stabil,

tenang, dan bahagia. (Arief, 2008)

4. Tugas keluarga (Suami) dalam kesehatan

Tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan untuk dapat

mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga

mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan

saling memelihara (Friedman, 1981) :

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota

keluarga

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,

dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan

dengan baik fasislitas-fasilitas kesehatan yang ada.

5. Manfaat Dukungan keluarga (Suami)

Dukungan Suami, dukungan keluarga, dan dukungan

lingkungan sangat memberikan motivasi. Dukungan keluarga dibagi

menjadi dua, yaitu dukungan internal dan eksternal. Dukungan

keluarga internal yaitu dukungan dari dalam seperti suami, saudara

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

35

kandung, mertua, dukungan dari anak. Sedangkan dukungan eksternal

yaitu dukungan dari luar seperti sahabat, tetangga, pekerjaan, keluarga

besar (friedman, 1998)

Wills (1985) dalam friedman (1998) menyimpulkan bahwa

efek-efek penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari

stress terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial

secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan pun

ditemukan). Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari

dukungan soaial terhadap kesehatan dan kesejahteraan bisa jadi

bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang

adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya angka mortalitas,

lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi

kognitif, fisik, dan kesehatan emosi (friedman, 1998).

Manfaat dukungan suami, antara lain :

a. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri serta

mengurangi strees dan kecemasan selama masa nifas

b. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik selama masa nifas

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dukungan keluarga (suami)

Menurut cholil et all dalam Bobak (2004) menyimpulkan

beberapa faktor yang mempengaruhi dukungan Suami dalam

perlindungan kesehatan reproduksi istri (ibu), antara lain adalah (Bobak

L Jensen, 2004)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

36

1) Budaya

Diberbagai wilayah di Indonesia terutama di dalam masyarakat

yang masih tradisioanal (Patrilineal), menganggap istri adalah

konco wingking, yang artinya bahwa kaum wanita tidak sederajat

dengan kaum pria, dan wanita hanyalah bertugas untuk melayani

kebutuhan dan keinginan suami saja. Anggapan seperti ini

mempengaruhi perlakuan suami terhadap kesehatan reproduksi istri

2) Pendapatan

Pada masyarakat kebanyakan, 75% - 100% penghasilannya

dipergunakan untuk membiayai keperluan hidupnya. Sehingga

pada akhirnya ibu nifas tidak mempunyai kemampuan untuk

membayar secara konkrit dapat dikemukakan bahwa

pemberdayaan suami perlu dikaitkan dengan pemberdayaan

ekonomi keluarga shingga kepala keluarga tidak mempunyai alasan

untuk tidak memperhatikan kesehatan istrinya.

3) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan

pengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah

pengetahuan suami maka akses terhadap informasikesehatan

istrinya akan berkurang sehingga suami akan kesulitan untuk

mengambil keputusan secara efektif. Akhirnya pandangan baru

yang perlu diperkenalkan dan lebih disosialisasikan kembali untuk

memberdayakan kaum suami mendasar pada pengertian bahwa :

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

37

a) Suami memainkan peranan yang sangat penting terutama dalam

pengambilan keputusan berkenaan dengan kesehatan reproduksi

pasangannya.

b) Suami sangat berkepentingan terhadap kesehatna reproduksi

pasangannya

c) Saling pengertian serat keseimbangan peranan antara kedua

pasangan dapat membantu meningkatkan perilaku yang kondusif

terhadap peningkatan kesehatan reproduksi

d) Pasangan yang selalu berkomunikasi tentang planning keluarga

maupun kesehatan reproduksi antara satu dengan yang lainnya

akan mendapatkan keputusan yang lebih efektif dan lebih baik.

Ada 4 wujud dari dukungan suami (Friedman, 1998) :

a) Dukungan informasi adalah dukungan yang diberikan apabila

individu tidak mampu menyelesaikan masalah dengan

memberikan informasi, nasehat, saran, pengarahan dan petunjuk

tentang cara-cara pemecahan masalah. Pada dukungan

informatif suami berfungsi sebagai kolektor dan diseminator

(penyebar) informasi. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat

menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang

diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada

individu.

b) Dukungan emosional atau psikologis adalah dukungan yang

dapat berupa perhatian, empati, kepedulian, adanya

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

38

kepercayaan, mendengarkan dan didengarkan, serta membantu

penguasaan terhadap emosi. Misalnya mendampingi atau

menemani istri saat melakukan kunjungan nifas.

c) Dukungan instrumental atau finansial adalah dukungan yang

bersifat nyata atau konkrit dalam bentuk materi, uang atau

dana, peralatan, waktu, maupun menolong.

d) Dukungan penghargaan atau penilaian adalah dukungan yang

berupa penilaian positif dari suami lewat ungkapan hormat

(penghargaan) diantaranya memberikan penghargaan positif dan

perhatian misalnya pujian, persetujuan.

Dukungan suami yang dimaksud disini adalah

dukungan yang diberikan baik dalam moral maupun materil

kepada anggota keluarga yang nifas misalnya memberikan

dorongan untuk melakukan kunjungan nifas sesuai jadwal. Jika

suami mengharapkan keberhasilan, mendukung bahkan

memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu

nifas akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap

dalam menjalani masa nifas.

7. Peran atau Dukungan Suami

Peran merupakan perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki

oleh seseorang yang berkedudukan di masyarakat (KBBI, 2008).Peran

juga merupakan suatu kumpulan norma untuk perilaku seseorang dalam

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

39

suatu posisi khusus seperti seorang istri, suami ,anak, Guru, Hakim,

Dokter, Perawat, Rohanian, dan sebagainya (Supriyanto, 2011)

Seseorang Sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan

keberadaan orang lain dimanapun berada, keberadaan orang lain

tersebut akan sangat dirasakan apabila seseorang mengalami kesulitan

atau suatu masalah,kehadiran orang lain bagi seseorang yang

mengalami kesulitan diharapkan dapat memberikan dukungan sehingga

dapat mengurangi beban yang dirasakan.

Lawrence green (1980) mengemukakan bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku yang berhubungan

dengan kesehatan adalah dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya,

terutama dukungan sosial dari keluarga terdekat terutama suami. Hal ini

didukung oleh pendapat Notoatmodjo bahwa keluarga (suami)

merupakan salah satu unsur pendukung dalam perilaku kepatuhan.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

40

4.Kerangka Teori

Berdasarkan Tinjauan teori pada BAB II maka disusun kerangka teori

sebagai berikut:

Sumber: Green, L (1980). “Perencanaan Pendidikan Kesehatan Sebuah Pendekatan Diagnostik”.

1. Faktor predisposisi a. Pengetahuan b. Sikap c. Kepercayaan d. Nilai-nilai e. keyakinan

2. Faktor pemungkin

Enabling factors :

a. Ketersediaan sumber/ fasilitas kesehatan

b. Akses terhadap pelayanan kesehatan

c. Kebijakan pemerintah di bidang kesehatan

d. Keterampilan petugas

3. Faktor penguat

Reinforcing Factors :

a. Keluarga (Suami)

b. Teman Sebaya

c. Petugas kesehatan

Perilaku kesehatan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifasdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-uswatunhas... · dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak ... payudara karena

41

D. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 : kerangka konsep

E. Hipotesis penelitian

Ha : Ada hubungan yang bermakna antara dukungan Suami dengan

frekuensi kunjungan ulang ibu nifas

Dukungan Suami kunjungan ulang nifas