BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI...
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Pilihan Rasional
Teori rasionalitas adalah teori ekonomi neoklasik yang diterapkan
pada sektor publik, teori ini mencoba menjembatani antara ekonomi mikro
dan politik dengan melihat tindakan warga negara, politisi, dan pelayanan
publik sebagai analogi terhadap kepentingan pribadi produsen dan
konsumen (Buchanan, 1972 dalam Sari dan Supadmi, 2016). Selain itu,
pengarang buku The Wealth of Nation (1776) yaitu Adam Smith,
menyatakan bahwa “orang bertindak untuk mengejar kepentingan pribadi
mereka, melalui mekanisme “the invisible hand” menghasilkan
keuntungan kolektif yang memberi manfaat pada seluruh masyarakat”.
Ilustrasinya adalah, misalkan ada seorang pemilik toko roti yang memiliki
motivasi untuk memperkaya diri dengan keuntungan sebesar-besarya.
Namun demikian keuntungan yang besar tersebut akan dipengaruhi oleh
produk roti yang harganya murah tetapi dengan kualitas yang lebih tinggi
daripada pengusaha roti yang lainnya. Roti dengan kualitas tinggi namun
dengan harga yang murah akan membuat orang tertarik dan merasa lebih
diuntungkan karena harganya yang begitu murah atau terjangkau.
(Buchanan dan Tullock, 1962 dalam Sari dan Supadmi, 2016)
menyebutkan dua asumsi kunci teori pilihan rasional : (1) Individu yang
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
15
rata-rata lebih tertarik untuk memaksimalkan utilitas (kegunaan). Hal ini
berarti preferensi individu-nya akan mengarah pada pilihan-pilihan yang
dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya. (2) Hanya
individu yang membuat keputusan, bukan kolektif. Hal tersebut dikenal
sebagai metodologis individualisme dan menganggap bahwa keputusan
kolektif adalah sgregasi dari pilihan individu.
Dengan mengikuti asumsi pusat dari teori pilihan rasional,
maka dijelaskan apa yang akan di inginkan birokrasi jika Birokrat
merupakan pemaksimal utilitas kepentingan pribadi. Teori ini mengatakan
bahwa rasionalnya, Birokrat mempunyai kepentingan maksimalkan utilitas
melalui peningkatan karir dan peningkatan tersebut berdasarkan kesesuain
sistem birokrasi publik yang sering kali tergantung pada rekomendasi
atasan.
Niskanen memandang sebuah birokrasi sebagai persamaan kasar
dengan sebuah bisnis dimana pemaksimalan anggaran diputuskan untuk
memaksimalkan keuntungan. Niskanen menciptakan sebuah analogi pasar
dimana birokrasi adalah produsen monopoli atau pelayanan publik dan
legislator adalah pembeli monoksonis. Birokrat berusaha untuk
memaksimalkan anggaran mereka dengan menjual sebuah tingkatan
pelayanan publik pada legislator.
Penerapan teori ini pada penelitian ini adalah karena pertimbangan
bagaimana sebuah Birokrat atau pemerintah daerah menggunakan
kekuasaannya dalam menentukan anggarannya yaitu yang bersumber dari
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
16
PAD, DAU, DAK, dan investasi yang dimanfaatkan untuk program-
program pelayanan publik ke masyarakat yang pada akhirnya diharapkan
untuk bisa mengurangi tingkat pengangguran.
2. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah dari sektor pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, hasil perusahaan milik daerah, dan lain-lain pendapatan yang
sah (Mardiasmo, 2004). Pendapatan asli daerah diartikan sebagai
pendapatan daerah yang tergantung keadaan perekonomian pada umumnya
dan potensi dari sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut (Halim, 2001) adalah
penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya
sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut (Bratakususmah
dan Solihin, 2002) pengertian PAD adalah pendapatan yang berasal dari
dalam daerah yang bersangkutan guna membiayai kegiatan-kegiatan
daerah tersebut. Dalam kenyataannya PAD terdiri dari empat jenis
pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik
daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-
lain PAD yang sah.
Pendaptan asli daerah adalah suatu pendapatan yang menunjukkan
kemampuan suatu daerah untuk menghimpun sumber-sumber dana untuk
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
17
membiayai kegiatan daerah. Jadi pengertian pendapatan asli daerah dapat
dikatakan sebagai pendapatan rutin dari usaha-usaha pemerintah daerah
dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber-sumber keuangan untuk
membiayai tugas-tugas dan tanggungjawabnya. Menurut pasal 6 Undang-
undang no 33 tahun 2004 pendapatan asli daerah berasal dari :
a. Pajak Daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang
pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Pajak
merupakan sumber keuangan pokok bagi daerah-daerah retribusi
daerah.
b. Retribusi Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran
atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau
diberikan oleh pemerintah oleh pemerintah daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan
penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini di rinci menurut objek
pendapatan yang mencakup: bagian laba atas penyertaan modal pada
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
18
perusahaan milik daerah/BUMD bagian atas penyertaan modal pada
perusahaan milik daerah/BUMD dan bagian laba atas penyertaan modal
pada perusahaan milik swasta/kelompok.
d. Lain-lain pendapatan yang sah
Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari
lain-lain milik pemerintah daerah. Rekening ini disediakan untuk
mengakuntasikan penerimaan daerah selain yang disebut diatas. Jenis
pendapatan ini meliputi objek pendapatan sebagai berikut:
Hasil penjualan daerah yang tidak dipisahkan
Jasa giro
Pendapatan bunga
Penerimaan atasa tuntutan ganti rugi daerah
Penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat
dari penjualan, pengadaan barang dan jasa oleh daerah
Penerimaan keuangan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing
Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
Pendapatan denda pajak
Pendapatan denda retribusi
Pendapatan eksekusi atas jaminan
Pendapatan dari pengembalian fasilitas sosial dan umum
Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
Pendapatan dari anggaran/cicilan penjualan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
19
PAD yang tinggi merupakan tujuan dari semua pemerintah daerah.
PAD yang tinggi menandakan otonomi daerah yang dilaksanakan berjalan
dengan baik. PAD merupakan pendapatan daerah yang diperoleh dari hasil
pengelolaan potensi-potensi yang ada di daerah oleh pemerintah daerah
dengan bantuan masyarakt setempat dan pihak swasta.
Menurut (Santosa, 2013) PAD berpengaruh negatif terhadap
pengangguran karena dapat dilihat sebagai keberhasilan PAD sebagai
cermin dari produktivitas dan pendapatan akibat kemunculan usaha baru
atau pula terjadi ada perkembangan secara intensifikasi yang menyerap
banyak tenaga kerja.
Untuk meningkatkan kemandirian daerah, pemerintah daerah harus
berupaya secara terus menerus untuk menggali dan meningkatkan sumber
keuangannya sendiri. Ada beberapa indikator yang biasa digunakan untuk
menilai pajak dan retribusi daerah, yaitu:
a. Hasil, yaitu memadai tidaknya suatu pajak dalam kaitannya dengan
berbagai layanan yang dibiayainya, stabilitas dan mudah tidaknya
memperkirakan besarnya hasil pajak tersebut.
b. Keadilan, dasar pajak dan kewajiban membayarnya harus jelas dan
tidak sewenang-wenang. Pajak harus adil secara horizontal artinya
beban pajak harus sama antara berbagai kelompok yang berbeda tetapi
dengan kedudukan ekonomi yang sama. Pajak harus adil secara
vertikal, artinya beban pajak harus lebih banyak ditanggung oleh
kelompok yang memiliki sumber daya yang lebih besar.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
20
c. Efisiensi ekonomi. Pajak/retribusi daerah hendaknya mendorong atau
setidak-tidaknya tidak menghambat penggunaan sumber daya secara
efisien dan efektif dalam kehidupan ekonomi.
d. Kemampuan untuk melaksanakan, pajak harus dapat dilaksanakan baik
dari aspek politik maupun administratif.
e. Kecocokan sebagai sumber penerimaan daerah. Adanya kejelasan
kepada daerah mana suatu pajak harus dibayarkan dan tempat
memungut pajak hendaknya sama dengan tempat akhir beban pajak.
Setiap daerah memiliki PAD berbeda-beda karena potensi yang
dimiliki setiap daerah berbeda. Semakin tingginya PAD suatu daerah dapat
mengurangi tingkat ketergantungan daerah terhadap Dana Alokasi Umum
(DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan oleh pemerintah
pusat, sesuai Undang-undang 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Penetuan pajak terhadap
PAD ditentukan sendiri oleh daerah yang bersangkutan, namun masih
selaras dengan ketentuan Undang-Undang. Satuan pendapatan asli daerah
menggunakan rupiah (Rp).
3. Dana Perimbangan (DAU, DAK, DBH)
Seusai dengan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 disebutkan
bahwa Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber
dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
21
Dana perimbangan adalah merupakan sumber pendapatan daerah
yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan
pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada
daerah, yaitu terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik (Widjaja, 2002)
Menurut (Elmi, 2002), secara umum tujuan pemerintahan pusat
melakukan transfer dana kepada pemerintah daerah adalah:
a. sebagai tindakan nyata untuk mengurangi ketimpangan pembagian
“kue nasional”, baik vertikal maupun horizontal
b. suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah
dengan menyerahkan sebagian kewenangan dibidang pengelolaan
keuangan negara dan agar manfaat yang dihasilkan dapat dinikmati
oleh rakyat di daerah yang bersangkutan.
Namun selama ini sumber dana pembangunan daerah di Indonesia
mencerminkan ketergantungan terhadap sumbangan dan bantuan dari
pemerintah pusat. Ketidakseimbangan fiskal yang terjadi antara
pemerintahan pusat dan daerah selama ini telah menyebabkan
ketergantungan keuangan pemerintah daerah kepada bantuan dari
pemerintah pusat yang mencapai lebih dari 10 persen kecuali DKI Jakarta
(Elmi, 2002)
Padahal sebenarnya bantuan dana dari pemerintah pusat tersebut
hanyalah untuk rangsangan bagi daerah agar lebih meningkatkan sumber
penerimaan pendapatan asli daerahnya, yang merupakan bagian penting
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
22
dari sumber penerimaan daerah, bukan menjadikannya sebagai prioritas
utama dalam penerimaan daerah.
Dana perimbangan terdiri atas Dana Alokasi Umum (DAU), Dana
Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Ketiga komponen
dana perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari pemerintah
serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Satuan ukur dana perimbangan
adalah persen(%) sesuai dengan kebutuhan setiap daerah
a. Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari anggaran,
pendapatan, dan belanja negara (APBN) yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai
kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Tujuan Dana Alokasi Umum adalah untuk mengatasi
ketimpangan fiskal keuangan antara pemerintah pusat dan ketimpangan
horizontal antara pemerintah daerah karena ketidakmerataan sumber
daya yang ada pada masing-masing daerah. DAU suatu daerah
ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal suatu daerah, yang
merupakan selisih antara kebutuhan daerah dan potensi daerah. Dalam
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 3 ditegaskan kembali
mengenai formula celah fiskal dan penambahan variabel DAU bagi
daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskal kecil akan
memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya, daerah yang
potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskalnya besar akan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
23
memperoleh alokasi DAU relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut
menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal.
Dengan demikian, adanya DAU akan memberikan kepastian bagi
daerah dalam memperoleh sumber-sumber pembiayaan untuk
membiayai kebutuhan pengeluaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut(Santosa, 2013) DAU berpengaruh negatif terhadap
penurunan pengangguran, peran DAU dalam menurunkan
pengangguran di daerah memang sudah sesuai dengan tujuannya yakni
untuk pemerataan keuangan antar daerah, membiayai kebutuhan
pengeluaran pemerintah daerah dan memberi pelayanan yang lebih
baik kepada publik dalam bentuk gaji PNS dan belanja pegawai
lainnya
b. Dana Alokasi Khusus
DAK diatur dalam pasal 1 angka 23 Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara keuangan pusat dan
keuangan daerah yang menyebutkan bahwa : “Dana Alokasi Khusus
selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah
dan sesuai dengan prioritas nasional. Pasal 162 Undang-undang Nomor
32/2004 menyebutkan bahwa DAK dialokasikan dalam APBN untuk
daerah tertentu dalam rangka pendanaan desentralisasi untuk :
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
24
1) Membiayai kegiatan khusus yang ditentukan pemerintah pusat atas
dasar prioritas nasional.
2) Membiayai kegiatas khusus yang diusulkan daerah tertentu.
Program yang menjadi prioritas nasional Menteri teknis
mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan
ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,
Menteri Keuangan, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Menteri
teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada
Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK.
Penghitungan Alokasi DAK
Pasal 54 PP Nomor 55 tahun 2005 mengatur bahwa
perhitungan alokasi DAK dilakukan melaui 2 tahap, yaitu :
1) Penetuan daerah tertentu yang menerima DAK; dan
2) Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah
Penetuan daerah tertentu menurut pasal 54 Peraturan
Pemerintah No. 55 Tahun 2005 harus memenuhi kriteria umum,
kriteria khusus, dan kriteria teknis sebagaimana sudah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara keuangan pusat dan keuangan daerah.
Kriteria Umum
Menurut Pasal 33 PP No 55 Tahun 2005, Kriteria umum
dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang tercermin
dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja Pegawai
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
25
Negeri Sipil. Kemampuan keuangan daerah dihitung melalui indeks
fiskal neto (IFN) tertentu yang ditetapkan setiap tahun. Dalam tahun
2011, arah kebijakan umum DAK adalah untuk membantu daerah-
daerah yang kemampuan keuangan daerahnya relatif rendah. Hal ini
diterjemahkan bahwa DAK dialokasikan untuk daerah-daerah yang
kemampuan keuangan daerahnya berada dibawah rata-rata nasional
atau IFN-nya kurang dari 1 (satu)
Selanjutnya, perhitungan IFN dilakukan dengan membagi
kemampuan keuangan daerah dengan rata-rata nasional kemampuan
keuangan daerah. Jika < 1, atau dengan kata lain daerah tersebut
memiliki kemampuan keuangan daerah lebih kecil dibandingkan
dengan rata-rata nasional, maka daerah tersebut mendapatkan prioritas
dalam memperoleh DAK.
Kriteria Khusus
Ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undang, dan karakteristikdaerah
1) Aturan perundang-undangan, untuk daerah yang termasuk dalam
pengaturan otonomi khusus atau termasuk dalam 199 kabupaten
tertinggal diprioritaskan mendapatkan alokasi DAK.
2) Karakteristik daerah, daerah yang diprioritaskan mendapatkan
alokasi DAK dilihat dari karakteristik daerah yang meliputi:
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
26
a. Untuk provinsi: (1) Daerah tertinggal, (2) Daerah pesisir dan/atau
kepulauan, (3) Daerah perbatasan dengan negara lain, (4) Daerah
rawan bencana, (5) daerah ketahanan pangan, (6) Daerah pariwisata.
b. Untuk kabupaten dan kota: (1) daerah tertinggal, (2) daerah pesisir
dan/atau kepulauan, (3) daerah perbatasan dengan negara lain, (4)
daerah rawan bencana, (5) daerah ketahanan pangan, (6) daerah
pariwisata.
c. Kriteria Khusus, daerah yang mendapatkan DAK dirumuskan melalui
indeks kewilayahan oleh menteri keuangan dengan
mempertimbangkan masukan Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Menteri Lembaga terkait.
Kriteria Teknis
Kriteria Teknis disusun berdasarkan indikator-indikator yang
dapat menggambarkan kondisi sarana dan prasarana, dan tingkat
kinerja pelayanan masyarakat serta pencapaian teknis pelaksanaan
kegiatan DAK di daerah. Kriteria teknis kegiatan DAK dirumuskan
oleh masing-masing menteri teknis terkait, yakni:
1) Bidang Pendidikan dirumuskan oleh Menteri Pendidikan.
2) Bidang Kesehatan dirumuskan oleh Menteri Kesehatan
3) Bidang Infrastruktur jalan, Infrastruktur irigasi dan Infrastruktur
Air Minum dan Senitasi dirumuskan oleh Menteri Pekerjaan
Umum.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
27
4) Bidang Prasarana Pemerintahan dirumuskan oleh Menteri Dalam
Negeri.
5) Bidang Kelautan dan Perikanan dirumuskan oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan.
6) Bidang Pertanian dirumuskan oleh Menteri Pertanian.
7) Bidang Lingkungan Hidup dirumuskan oleh Menteri Lingkungan
Hidup.
8) Bidang Keluarga Berencana dirumuskan oleh Kepala Badan
Koordinator Keluarga Berencana Nasional.
9) Bidang Kehutanan dirumuskan oleh Menteri Kehutanan.
10) Bidang Sarana dan Prasarana Pedesaan dirumuskan oleh Menteri
Negara Percepatan pembangunan Daerah Tertinggal; dan
11) Bidang Perdagangan dirumuskan oleh menteri Perdagangan.
Tahapan Menentukan Besaran Alokasi DAK masing-masing
Daerah:
1) Setelah proses penentuan daerah tertentu dilalui, maka harus
dihitung besaran alokasi untuk masing-masing bidang dan masing-
masing daerahnya (ADB, alokasi daerah dan bidang)
2) IFWT masing-masing daerah dikalikan dengan Indeks Kemahalan
Konstruksi (IKK) dan menghasilkan Bobot Daerah (BD) untuk
masing-masing daerah.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
28
3) Selanjutnya, BD tersebut dikalikan dengan pagu alokasi DAK
masing-masing bidang sehingga dihasilkan alokasi daerah
bersangkutan untuk masing-masing bidang.
c. Dana Bagi Hasil
Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. DBH dilakukan berdasarkan prinsip by origin (daerah
penghasil) dan, penyaluran berdasarkan realisasi penerimaan. DBH
dapat diklasidikasikan berdasarkan sumbernya, terdiri dari Pajak, yaitu
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Biaya Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan (PPh). Sumber Daya
Alam berasal dari kehutanan yaitu Iuran Izin Usaha Pemanfaatan
Hutan (IIUPH), Provinsi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana
Reboisasi (DR). Pertambangan umum berasal dari Iuran Tetap
(Landert), Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalty). Perikanan
berasal dari Pungutan Pengusaha Perikanan dan Pungutan Hasil
Perikanan. Pertambangan Minyak Bumi dibagi dengan imbangan
84,5% untuk Pemerintah Pusat dan 15,5% untuk Pemerintah Daerah.
Pertambangan Gas Bumi dibagi dengan imbangan 69,5% untuk
Pemerintah Pusat dan 30,5% untuk pemerintah Daerah. Pertambangan
Panas Bumi, untuk daerah sebesar 80% dan dibagi dengan rincian 16%
untuk provinsi yang bersangkutan, 32% untuk kabupaten/kota
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
29
penghasil dan 32% untuk seluru kabupaten/kota lainnya dalam provinsi
yang bersangkutan (UU Perimbangan Keuangan Pusat dan daerah
4. Investasi
Menurut Pemendagri No 52 tahun 2012 tentang pedoman pengelolaan
investasi pemerintah daerah dalam pasal 1 investasi pemerintah daerah
adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang milik daerah
pemerintah daerah dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat
berharga dan investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai pokok
ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya
dalam jangka waktu tertentu. Surat berharga adalah saham dan surat utang.
Investasi langsung adalah penyertaan modal dan/atau pemberian pinjaman
oleh pemerintah daerah untuk membiayai suatu kegiatan usaha.
Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran
pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan
produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-
barang modal yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di
masa yang akan datang. Investasi adalah suatu komponen dari PDB = C +
I + G + (X-M).
Investasi yang sering dikenal dengan istilah penanaman modal.
Kegiatan investasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga
dapat meningkatkan perekonomikan guna memperbesar dan meningkatkan
tingkat produksi dalam suatu usaha dan meningkatkan kesempatan kerja.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
30
Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanaman-penanaman modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang
tersedia dalam perekonomian (Sadono, 2004)
a. Investasi Pemerintah
Menurut (Suparmoko, 2002 dalam Safina dan Rahayu, 2011)
peranan pemerintah dalam suatu negara dapat dilihat dari semakin
besarnya pengeluaran pemerintah dalam proporsinya terhadap
pendapatan nasional. Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat
dipakai sebagai indikator besarnya kegiatan pemerintah yang dibiayai
oleh pengeluaran pemerintah. Semakin besar dan semakin banyak
kegiatan pemerintah, maka semakin besar pula pengeluaran
pembangunan. Pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menjadi
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin
yaitu pengeluaran yang digunakan untuk pemeliharaan dan
penyelenggaraan pemerintah meliputi belanja pegawai, belanja
barang, pembayaran utang, subsidi dan pengeluaran rutin lainnya.
Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran yang digunakan
untuk membiayai pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan umum
dan yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk
pembangunan baik prasarana fisik maupun non fisik yang
dilaksanakan dalam periode tertentu. Anggaran pembangunan fisik
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
31
maupun non fisik selalu disesuaikan dengan dana yang dimobilitasi.
Dana ini kemudian dialokasikan pada berbagai bidang sesuai dengan
prioritas yang telah direncanakan. Peranan anggaran pembangunan
lebih ditekankan pada upaya penciptaan kondisi yang stabil dan
kondusif bagi berlangsungnya proses pemulihan ekonomi dengan
tetap memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Investasi mempunyai multiplier effect berdampak pada peningkatan
kesejahteraan, yang diukur melalui kenaikan pendapatan. Artinya
apabila pendapatan meningkat, jumlah barang dan jasa yang akan
dikonsumsi akan meningkat pula. Apabila permintaan barang dan jasa
meningkat, maka akan meningkatkan peluang lapangan pekerjaan. Hal
ini akan mengurangi tingkat pengangguran. Berkurangnya
pengangguran ini disebabkan oleh terserapnya angkatan kerja dalam
proyek-proyek investasi
b. Investasi Swasta
Investasi asing di indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk
investasi, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi
portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat
berharga seperti saham dan obligasi. Investasi langsung yang dikenal
dengan PMA merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,
membeli total atau mengakuisisi perusahaan. PMA lebih memberi
andil dalam membuka lapangan kerja baru.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
32
Menurut (Sadono, 2000 dalam Safina dan Rahayu, 2011)
kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi, kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari
kegiatan investasi yakni:
1) Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran
agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan
permintaan agregat, pendapatan nasional, serta kesempatan kerja.
2) Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan
menambahkan kapasitas produksi.
3) Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Menurut penelitian Dirga dan Aswitari(2017), investasi
berpengaruhnegatif terhadap pengangguran. Hasil peneliitian ini
sesuai dengan pendapat Harrod Domar yaitu investasi tidak hanya
menciptakan permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi.
Artinya, semakin besar kapasitas produksi akan membutuhkan tenaga
kerja yang semakin besar pula, dengan asumsi full employment. Ini
disebabkan karena investasi akan menyebabkan penambahan faktor-
faktor produksi yang mana salah satu dari faktor produksi adalah
tenaga kerja.
Dalam upaya untuk menarik minat investor asing menanamkan
modalnya di Indonesia, pemerintah terus meningkatkan promosi, baik
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
33
melalui pengiriman utusan ke luar negeri maupun peningkatan
kerjasama antara pihak swasta nasional dengan sasta asing. Sementar
itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai badan
yang bertanggung jawab dalam kegiatan penanaman modal terus
mengembangkan perannya dalam menumbuhi investasi.
Masuknya PMA di Indonesia diatur oleh pemerintah dalam UU
No 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan dilengkapi
serta disempurnakan oleh UU No 11 tahun 1970 juga tentang
penanaman modal asing. UU itu didukung oleh berbagai kemudahan
yang dilengkapi dengan berbagai kebijakan dalam paket-paket
deregulasi. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menarik investasi
didalam memenuhi kebutuhan sumber-sumber pembiayaan
pembangunan. Sementara itu, rencana PMA yang disetujui pemerintah
adalah nilai investasi proyek baru, perluasan dan alih status yang
terdiri atas saham peserta Indonesia.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah bentuk upaya
menambah modal untuk pembangunan melalui investor dalam negeri.
Modal dari dalam negeri ini bisa didapat baik itu dari pihak swasta
ataupun dari pemerintah. Kebijakan tentang rencana PMDN
ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No 6 Tahun 1968, kemudian
disempurnakan dengan diberlakukannya UU No. 12 Tahun 1970.
Rencana PMDN yang disetujui pemerintah adalah nilai investasi baru,
perluasan, dan alih status, yang terdiri atas modal sendiri dan modal
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
34
pinjaman. Jumlah kumulatif rencana PMDN adalah jumlah seluruh
rencana PMDN yang disetujui pemerintah sejak tahun 1968 dengan
memperhitungkan pembatalan, perluasan, perubahan, penggabungan,
pencabutan dan pengalihan ststus dari PMDN ke PMA atau
sebaliknya.
Penggolongan investasi berdasarkan pembentukan modal terdiri
dari 2 jenis investasi yaitu: investasi bruto adalah investasi yang
dilakukan oleh pemerintah yang belum dikurangi depresiasi. Investasi
neto adalah investasi bruto dikurangi depresiasi (jumlah perkiraan
sejauh mana barang modal telah digunakan dalam periode yang
bersangkutan)
Investasi berdasarkan timbulnya: 1) investasi otonomi berarti
pembentukan modal yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional; 2)
investasi terpengaruh investasi yang dipengaruhi oleh pendapatan
nasional.
5. Pengangguran
Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian
yang secara akrif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya
(Sadono, 2004).
Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan
definisi pengangguran yaitu:
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
35
a. Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok
penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak berkerja dan
bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari kerja.
b. Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja
sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang
selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja
normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia
mencari pekerjaan lain/tambahan.
Data pengangguran dikumpulkan BPS melalui survei rumah
tangga, seperti Survei Angkatan KerjaNasional (SAKERNAS), Sensus
Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), dan Survei
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Diantara sensus/survei tersebut
Sakernas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data
ketanagakerjaan secara periodik. Saat ini SAKERNAS diselanggarakan
dua kali setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. (BPS Jateng)
Berdasarkan pengertiannya, pengangguran dapat dibedakan
menjadi tiga, antara lain:
a. Pengangguran terbuka, Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja
yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi
ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan
atau malas bekerja.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
36
b. Pengangguran terselubung, Pengangguran terselubung yaitu yang
terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan
padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut samapai jumlah
tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran
terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak
sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak
optimal.
c. Setengah menganggur, Setengah Menganggur adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk
sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah
menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang
buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek,
untuk sementara mennganggur sambil menunggu proyek berikutnya.
Pengangguran terbuka (Open Unemployment) atau secara umum
disebut dengan pengangguran adalah penduduk usia kerja yang tidak
mempunyai pekerjaan apapun, yang secara aktif mencari pekerjaan.
Pengangguran di negara-negara berkembang bisa dipilah kedalam dua
kelompok, yaitu pengangguran perkotaan dan pedesaan (BPS).
Menurut (Sadono, 2004), jika dilihat dari sebab-sebab timbulnya
pengangguran dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
37
a. Pengangguran Friksional, yaitu pengangguran yang timbuk akibat
perpindahan orang dari suatu daerah ke daerah lain, dari satu pekerjaan
ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda.
b. Pengangguran Struktural, pengangguran ini terjadi karena adamya
perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan
kelemahan dibidang keahlian lain.
c. Pengangguran Siklus, pengangguran ini terjadi karena adanya
gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam
kegiatan ekonomi.
d. Pengangguran Teknologi, pengangguran ini terjadi karena adanya
pengunaan alat-alat teknologi yang semakin modern.
e. Pengangguran Musiman, pengangguran musiman terjadi karena
adanya perubahan musim.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pengangguran di
negara-negara berkembang antara lain:
a. Kebijakan pemerintah yang tidak tepat
Perekonomian di negara berkembang pada umumnya dikategorikan
ke dalam dua sektor, yaitu sektor subsistem yang diasumsikan dan
dicirikan sebagai sektor yang lamban, tradisional, terbelakang, dan
mempunyai pengangguran yang tidak kentara dan sektor modern
berupa pertambangan, perkebunan dan industri. Pada akhirnya
pembangunan disusun dengan strategi perluasan sektor modern
melalui akumulasi kapital. Diman pertumbuhan sektor modern akan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
38
menyerap angkatan kerja dari sektor tradisional sampai pada akhirnya
tidak ada lagi yang tersisa. Namun, pada kenyataanya tidaqk semua
negara berkembang dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan
industri. Yang berakibat kepada meningkatnya penggunaan teknologi
yang padat kapital. Yang mendorong meningkatnya investasi. Selain
itu juga, kepercayaan yang salah yang menganggap bahwasannya
dengan tingginya investasi maka kesempatan kerja pun akan
meningkat. Namun, pada kenyataannya penggunaan teknologi yang
kurang tepat, menyebabkan penyerapan kesempatan pun menjadi kecil.
Di lain pihak, kurangnya upaya pelatihan tenaga kerja menyebabkan
langkanya angkatan kerja yang memiliki skill. Yang pada akhirnya,
memaksa para pengusaha untuk memilih proses mekanis.
b. Distorsi Harga faktor Produksi
1) Tingginya upah di sektor modern
Upah yang berlaku untuk tenaga kerja tak berskill di
sektor modern di negara-negara berkembang seringkali melebihi
tingkat upah keseimbangan pasar karena adanya kebijakan upah
minimum dari pemerintah, tekanan serikat kerja, dan perusahaan
asing yang beroperasi di negara tersebut yang biasanya
menentukan upah lebih tinggi dari tingkat upah domestik.
Pemerintah sering berinisiatif memberlakukan kebijakan upah
minimum dengan argumentasi untuk membantu para pekerja
miskin. Sering pula kebijakan pemeringtah tersebut merupakan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
39
pengaruh dari tekanan serikat buruh. Sementara itu, perusahaan
asing yang berlokasi di negara tersebut biasanya memberikan upah
yang meskipun di bawah standar negara mereka, tetapi lebih tinggi
dari standar domestik untuk memastikan mendapatkan tenaga kerja
berkualitas dan akhirnya mendorong tingkat upah domestik untuk
ikut meningkat. Jika dihitung secara kasar di seluruh negara
berkembang, Pendapatan per kapita dari upah minimum resmi
ternyata beberapa kali lebih tinggi daripada pendapatan per kapita
negara tersebut. Hal ini akan menyebabkan pengangguran yang
lebih tinggi karena beberapa studi menunjukan tingkat upah yang
tinggi akan mengurangi penyerapan tenaga kerja.
2) Rendahnya biaya kapital
Beberapa kebijakan pemerintah telah membuat biaya
kapital di negara-negara berkembang menjadi rendah, misalnya
kebijakan mendorong investasi dengan mengenakan subsisdi
tingkat bunga dan potongan pajak, atau kebijakan menjaga tingkat
kurs lebih rendah dari keseimbangan pasar. Kurs yang rendah
membuat harga barang impor, termasuk barang-barang kapital
menjadi murah. Kebijakan ini ditunjang pula dengan kebijakan
pemerintah di negara-negara berkembang untuk memprioritaskan
impor barang-barang kapital (supaya impornya tidak berupa barang
konsumsi, tetapi barang-barang produktif), sehingga sempurna
mendorong pengusaha untuk mengimpor barang-barang kapital
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
40
bagi perusahaannya, dan akhirnya mengadopsi teknologi padat
kaptal yang akan menyerap sedikit tenaga kerja.
3) Pengangguran penduduk berpendidikan tinggi
Pengangguran tenaga kerja berpendidikan di negara-
negara berkembang tersebut disebabkan karena lapangan kerja
tidak sesuai dengan kurikulum yang diajarkan di bangku sekolah.
Salah satu sebabnya adalah karena kurikulum yang disusun di
negara-negara berkembang tersebut lebih condong ke ilmu sosial
yang lebih mudah diselenggarakan dari pada ilmu-ilmu alam dan
teknik yang sebenarnya lebih dibutuhkan dibanyak perusahaan. Di
sisi lain para lulusan tersebut lebih suka memilih untuk pekerjaan
yang meraka rasakan lebih cocok dengan pendidikan mereka yang
menolak untuk bekerja di bidang lain, terutama jika bayarannya
dibawah standar yang meraka inginkan. Pengangguran jenis ini
mempunyai kompleksitasnya sendiri.
Adapun dampak-dampak pengangguran terhadap perekonomian,
antara lain sebagai berikut:
1) Dampak pengangguran terhadap perekonomian
a) Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat
memaksimumkan kesejahteraan yang mungkin dicapainya.
Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya
(actual output) dicapi lebih rendah dari pada pendapatan nasional
potensial (potential output). Keadaan ini berarti tingkat
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
41
kemakmuran masyarakat yang dicapi lebih rendah dari pada
tingkat yang mungkin dicapainya.
b) Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah
berkurang. Pengangguran yang diakibatkan oleh tingkat kegiatan
ekonomi yang rendah, pada gilirannya akan menyebabkan
pendapatan yang diperoleh pemerintah akan semakin sedikit.
Dengan demikian, pengangguran yang tinggi akan mengurangi
kemampuan pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan
pembangunan.
c) Pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi.
Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk kepada sektor
swasta. Pertama, penganggiran tenaga kerja biasanya akan diikuti
pula dengan kelebihan kapasitas mesin-mesin perusahaan. Keadaan
ini jelas tidak akan mendorong perusahaan untuk melakukan
investasi di masa yanga akan datang. Kedua, pengangguran yang
diakibatkan kelesuan kegiatan perusahaan menyebabkan
keuntungan berkurang. Keuntungan yang rendah mengurangi
keinginan perusahaan untuk melakukan investasi. Kedua hal
tersebut jelas tidak akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi di
masa yang akan datang.
2) Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat
a) Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan
pendapatan. Di negara-negara maju, para penganggur memperoleh
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
42
tunjangan (bantuan keuangan) dari badan asuransi pengangguran
dan oleh sebab itu, mereka masih mempunyai pendapatan untuk
membiayai kehidupan dan keluarganya. Di negara sedang
berkembang tidak terdapat program asuransi pembangunan dan
karenanya kehidupan penganggur harus dibiayai oleh tabungan
masa lalu atau pinjaman (bantuan keluarga dan teman-teman).
Keadaan ini potensial bisa mengakibatkan pertengkaran dan
kehidupan keluarga yang tidak harmonis.
b) Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan.
Keterampilan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan hanya
dipertahankan apabila keterampilan tersebut digunakan dalam
praktek. Pengangguran dalam kurun waktu yang lama akan
menyebabkan tingkat keterampilan pekerjaan menjadi semakin
merosot.
c) Selain hal-hal tersebut pengangguran dapat pula menimbulkan
ketidakstabilan sosial dan politik. Kegiatan ekonomi yang lebih
lesu dan pengangguran yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak
puas masyarakat kepada pemerintah yang berkuasa. Kegiatan-
kegiatan kriminal seperti pencurian dan perampokan dan lain
sebagainya pun akann semakin meningkat.
B. Penelitian Terdahulu
Setiyawati dan Hamzah (2007) melakukan penelitian mengenai analisis
pengaruh PAD, DAU, DAK, dan Belanja Pembangunan terhadap
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
43
pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran. Mendapatakan hasil
bahwa PAD berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran, Dana
Alokasi Umum berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran, dan
Dana Alokasi Khusus berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran.
Santosa (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh Pendapatan
Asli Daerah dan Dana Perimbangan daerah terhadap pertumbuhan,
pengangguran dan kemiskinan di 33 provinsi di Indonesia. Hasil dari
penelitian ini adalah PAD dan DAU berpengaruh signifikan negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi sedangkan DAK dan DBH berpengaruh singnifikan
positif terhadap pertumbuhan ekonomi. PAD dan DAU berpengaruh
signifikan negatif terhadap pengangguran sedangkan DAK dan DBH
berpengaruh signifikan positif terhadap pengangguran. PAD, DAU, DAK,
DBH berpengaruh signifikan negatif terhadap penurunan kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap penurunan pengangguran
dan kemiskinan
Adriani dan Yasa (2015) melakukan penelitian mengenai analisis
pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Tingkat
Pengangguran melalui Belanja Tidak langsung pada kabupaten/kota di Bali.
Hasil dari penelitiannya adalah PAD berpengaruh signifikan positif terhadap
belanja tidak langsung, Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif
terhadap belanja tidak langsung, PAD berpengaruh signifikan positif terhadap
tingkat pengangguran, Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
44
terhadap tingkat pengangguran, belanja tidak langsung berpengaruh signifikan
negatif terhadap pengangguran. .
Suwandika dan Yasa (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh
Pendapatan Asli Daerah dan Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan
tingkat penganggurandi provinsi Bali. Mendapatakan hasil bahwa Pendapatan
Asli Daerah berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat pengangguran,
sedangkan Investasi berpengaruh positif terhadap tingkat pengangguran. PAD
berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi begitupun
dengan investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Panjaitan (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh dana alokasi
umum dan pendaptaan asli daerah terhadap belanja, pertumbuhan ekonomi,
pengangguran dan kemiskinan pada kabupaten/kota di pulau madura. Hasil
penelitian menunjukan bahwa DAU berpengaruh positif signifikan terhadap
belanja daerah dan PAD tidak berpengaruh terhadap belanja daerah, DAU
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi akan tetapi PAD tidak
berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
kabupaten/kota di pulau madura dan DAU dan PAD tidak berpengaruh
terhadapa penurunan tingkat pengangguran serta tingkat kemiskinan daerah
kabupaten/kota di pulau Madura.
Dirga dan Aswitari (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh
pertumbuhan ekonomi, inflasi dan investasi terhadap pengangguran di
Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi dan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
45
inflasi tidak berpengaruh terhadap pengangguran, investasi berpengaruh
signifikan negatif terhadap pengangguran.
Tabel 2.1 penelitian terdahulu
Peneliti dan
tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Anis Setiyawati
dan Ardi
Hamzah, 2007
Analisis Pengaruh
PAD, DAU,
DAK, dan Belanja
Pembanguan
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi,
Kemiskinan, dan
Pengangguran
Variabel
Independen:
PAD, DAU,
DAK, Belanja
Pembangunan
Variabel
Dependen:
Pertumbuhan
Ekonomi,
Pengangguran,
Kemiskinan
PAD berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
pengangguran,
Dana Alokasi
Umum berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
pengangguran, dan
dana Alokasi
Khusus
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
pengangguran.
Budi Santosa,
2013
Pengaruh
Pendapatan Asli
Daerah dan Dana
Perimbangan
daerah terhadap
Pertumbuhan,
Pengangguran,
dan Kemiskinan
33 Provinsi di
Indonesia
Variabel
Independen:
PAD, Dana
Peimbangan
Variabel
Dependen:
Pertumbuhan
Ekonomi,
Pengangguran,
Kemiskinan
PAD dan DAU
berpengaruh
signifikan
negatif terhadap
pertumbuhan
ekonomi
sedangkan DAK
dan DBH
berpengaruh
singnifikan
positif terhadap
pertumbuhan
ekonomi. PAD
dan DAU
berpengaruh
signifikan
negatif terhadap
pengangguran
sedangkan DAK
dan DBH
berpengaruh
signifikan
positif terhadap
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
46
Peneliti dan
tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
pengangguran.
PAD, DAU,
DAK, DBH
berpengaruh
signifikan
negatif terhadap
penurunan
kemiskinan.
Pertumbuhan
ekonomi tidak
berpengaruh
terhadap
penurunan
pengangguran
dan kemiskinan.
Putu Eka
Suwandika dan I
Nyoman
Mahaendra Yasa,
2015
Pengaruh
Pendapatan Asli
Daerah dan
Investasi terhadap
pertumbuhan
ekonomi dan
tingkat
pengangguran di
Provinsi Bali
Variabel
Independen:
PAD, investasi
Variabel
Dependen:
Pertumbuahan
Ekonomi,
Tingkat
Pengangguran
Pendapatan Asli
Daerah berpengaruh
signifikan negatif
terhadap tingkat
pengangguran,
sedangkan Investasi
berpengaruh positif
terhadap tingkat
pengangguran. PAD
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
pertumbuhan
ekonomi begitupun
dengan investasi
berpengaruh positif
terhadap
pertumbuhan
ekonomi.
Ni Luh Gede
Cintya Adriani
dan I Nyoman
Mahendra Yasa,
2015
Pengaruh
Pendapatan Asli
Daerah dan Dana
Perimbangan
terhadap Tingkat
Pengangguran
melalui Belanja
Tidak langsung
pada
Kabupaten/Kota
Variabel
Independen:
PAD, Dana
Perimbangan
Variabel
dependen:
tingkat
pengangguran
Variabel
moderating:
PAD
berpengaruh
signifikan
positif terhadap
belanja tidak
langsung, Dana
Perimbangan
berpengaruh
signifikan
positif terhadap
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
47
Peneliti dan
tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
di Provinsi Bali belanja tidak
langsung
belanja tidak
langsung, PAD
berpengaruh
signifikan
positif terhadap
tingkat
pengangguran,
Dana
Perimbangan
berpengaruh
signifikan
positif terhadap
tingkat
pengangguran,
belanja tidak
langsung
berpengaruh
signifikan
negatif terhadap
pengangguran.
Inggrid
Panjaitan, 2015
Pengaruh Dana
Alokasi Umum
dan Pendapatan
Asli Daerah
Terhadap Belanja
Daerah,
Pertumbuhan
Ekonomi,
Pengangguran dan
Kemiskinan pada
Kabupaten/Kota
di Pulau Madura
Variabel
Independen:
DAU, PAD
Variabel
Dependen:
Belanja Daerah,
Pertumbuhan
Ekonomi,
Pengangguran
dan Kemiskinan
DAU dan PAD
berpengaruh
terhadap belanja
daerah, DAU
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi daerah
akan tetapi PAD
tidak berpengaruh
terhadap
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi. DAU dan
PAD tidak
berpengaruh
terhadap penurunan
tingkat
pengangguran serta
tingkat kemiskinan.
I Nyoman Bayu
Dirga dan Luh
Putu Aswitari,
2017
Pengaruh
Pertumbuhan
Ekonomi, inflasi,
dan investasi
Variabel
Independen:
Pertumbuhan
Ekonomi, Inflasi
pertumbuhan
ekonomi dan inflasi
tidak berpengaruh
terhadap
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
48
Peneliti dan
tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
terhadap
Pengangguran di
Provinsi Bali
dan Investasi
Variabel
Dependen:
Pengangguran
pengangguran,
investasi
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
pengangguran.
C. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh PAD terhadap Pengangguran
PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari
sumber ekonomi asli daerah yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lian pendapatan
yang sah.
Pengaruh PAD terhadap penurunan jumlah pengangguran di daerah
dapat dilihat sebagai keberhasilan Pendapatan Asli Daerah sebagai cermin
dari produktivitas dan pendapatan akibat kemunculan usaha baru
(ekstensifikasi) atau pula dapat terjadi ada perkembangan secara
intensifikasi yang menyerap banyak tenaga kerja. (Santosa, 2013)
PAD yang diterima pemerintah daerah menggambarkan tingkat
kesiapan daerah mengelola daerahnya. Semakin tinggi PAD maka semakin
besar anggaran belanja terutama dalam pengalokasian belanja untuk
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat (Santosa, 2013). Salah satu
faktor penting yang menentukan kemamkmuran masyarakat adalah tingkat
pendapatannya, pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
49
mengurangi pendapatan masyarakat dan ini mengurangi tingkat
kemakmuran masyarakat (Sadono, 2004).
PAD suatu daerah umumnya mencerminkan kemakmuran dari
pemerintah daerah ataupun propinsi, peningkatan PAD merupakan salah
satu sumber pendanaan daerah untuk peningkatan kualitas layanan publik
(Adi, 2006). Kualitas layanan publik yang baik akan mencerminkan
kinerja suatu pemerintahan daerah dalam meningkatkan PAD yang akan
berdampak pada peningkatan kemakmuran penduduk.
Dihubungkan dengan teori rasionalitas adalah bahwa dengan
meningkatnya PAD suatu daerah maka akan ada banyak kebijakan atau
pilihan program yang bisa diperuntukan untuk mengurangi tingkat
pengangguran.
Menurut (Santosa, 2013) PAD berpengaruh negatif terhadap
pengangguran karena dapat dilihat sebagai keberhasilan PAD sebagai
cermin dari produktivitas dan pendapatan akibat kemunculan usaha baru
atau pula terjadi ada perkembangan secara intensifikasi yang menyerap
banyak tenaga kerja.
H1: PAD berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
2. Pengaruh DAU terhadap Pengangguran
Dana Alokasi Umum dalam Peraturan Presiden adalah Dana
Alokasi Umum sebagaiman ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23
tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
2014.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
50
Dana Alokasi Umum terdiri atas
a. Dana Alokasi Umum untuk daerah provinsi
b. Dana Alokasi Umum untuk daerah kabupaten/kota
Jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum Tahun Anggran 2014
ditetapkan sebesar 26% (dua puluh enam persen) dari Pendapatan Dalam
Negeri Neto yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2014.
Proporsi Dana Alokasi Umum untuk daerah provinsi dan
kabupaten/kota ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk daerah provinsi ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari
jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum.
b. Untuk daerah kabupaten/kota ditetapkan sebesar 90% (sembilan puluh
persen) dari jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum.
Berdasarkan UU nomor 33 tahun 2004 Dana Alokasi Umum suatu
daerah provinsi dan kabupaten/kota dialokasikan berdasarkan formula
yang terdiri dari celah fiskal dan alokasi dasar. Celah fiskal merupakan
kebutuhan fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal. Alokasi dasar
berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah secara proposional.
Kebutuhan fiskal daerah dihitung berdasarkan perkalian antara total
belanja daerah rata-rata dengan penjumlahan dari perkalian masing-masing
bobot variabel dengan indeks jumlah penduduk, indeks luas wilayah,
indeks kemahalan konstruksi, indeks pembangunan manusia, dan indeks
produk domestik regional bruto per kapita.
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
51
Kaitannya DAU dengan Teori Pilihan Rasional adalah peran DAU
dalam menyelesaikan permasalahan pengangguran menjadi penting
mengingat kemampuan daerah yang masih mengalami kesulitan fiskal
dimana kebutuhan fiskal lebih besar dibandingkan potensi fiskal. Kondisi
seperti ini DAU menjadi salah satu variabel penting dalam membantu
keuangan daerah untuk membiayai pembangunan khususnya dalam hal
mengurangi tingkat pengangguran dan membuat lapangan pekerjaan di
daerah. Jika tujuan dari transfer adalah untuk peningkatan kesejahteraan
dan kemakmuran secara umum, maka unconditional non-matchinggrant
atau block grants seperti Dana Alokasi Umum adalah yang terbaik
(Santosa, 2013). Betapapun kecil porsi yang dialokasikanya, DAU
memainkan peran penting dalam pembangunan daerah. Artinya semakin
banyak DAU yang diperoleh maka akan semakin besar juga pengaruhnya
terhadap upaya pengentasan pengangguran dan membuka lapangan
pekerjaan.
Menurut (Santosa, 2013) DAU berpengaruh negatif terhadap
penurunan pengangguran, peran DAU dalam menurunkan pengangguran
di daerah memang sudah sesuai dengan tujuannya yakni untuk pemerataan
keuangan antar daerah, membiayai kebutuhan pengeluaran pemerintah
daerah dan memberi pelayanan yang lebih baik kepada publik dalam
bentuk gaji PNS dan belanja pegawai lainnya
H2: DAU berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
52
3. Pengaruh DAK terhadap Pengangguran
DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional. Sesuai dengan Pasal 1 angka 23 No. 33 tahun
2004. Pemerintah pusat menyalurkan alokasi DAK untuk membantu
daerah tertentu dalam pendanaan kebutuhan srana prasarana pelayanan
dasar masyarakat dan mendorong percepatan pembangunan daerah untuk
pencapaian sasaran prioritas nasional.
Pemberian DAK oleh pemerintah yang dialokasikan bagi daerah
tertentu bertujuan untuk mendanai kegiatan tertentu yang menjadi prioritas
nasinal. Peruntukkan dana DAK diutamakan untuk proses pembangunan
yang menyangkut infrastruktur maupun sarana dan prasarana fisik
pelayanan dasar masyarakat yang dapat memberdayakan dan mengurangi
pengangguran. Bidang-bidang yang dibiayai dari dana DAK setiap tahun
berbeda-beda sesuai dengan bidang yang ditetapkan baik program nasional
maupun program di kementerian.
Menurut Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, tahun 2013,
proporsi penggunaan dana DAK terbagi menjadi beberapa bidang prioritas
seperti contohnya digunakan untuk membiayai bidang kesehatan,
pendidikan, infrastuktur, pertanian, kehutanan, perumahan masyarakat,
sarpras kawasan perbatasan. Transportasi pedesaan, kelautan dan
perikanan, dll. Kaitannya dengan teori pilihan rasionaladalah dengan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
53
proporsi yang merata di semua lini tersebut, maka dana DAK dapat
menunjang daerah-daerah yang mempunyai anggaran atau alokasi DAU
rendah dengan mengoptimalkan dana DAK yang mereka dapatkan untuk
program-program penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan indeks
pembangunan manusia dengan meningkatkan sarana pendidikan,
kesehatan dan pemberdayaan serta program-program kesejahteraan
masyarakat yang akhirnya akan berdampak pada berkurangnya angka
pengangguran. Semakin besar dana DAK maka akan semakin berpengaruh
terhadap tingkat pengangguran.
H3: DAK berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
4. Pengaruh DBH terhadap Pengangguran
Sumber-sumber penerimaan perpajakan yang dibagihasilkan
meliputi Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 dan pasal 25/29 orang pribadi,
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta Bagian Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB). Sementara itu, sumber-sumber penerimaan SDA
yang dibagihasilkan adalah minyak bumi, gas alam, pertambangan umum,
kehutanan, dan perikanan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 115 tahun 2000, bagian
daerah dari PPh, baik PPh pasal 21 maupun PPh pasal 25/29 orang pribadi,
ditetapkan masing-masing sebesar 20 persen dari penerimaannya. Dua
puluh persen bagian daerah tersebut terdiri dari 8 persen bagian provinsi
dan 12 persen bagian kabupaten/kota. Pengalokasian bagian penerimaan
pemerintah daerah kepada masing-masing daerah kabupaten/kota diatur
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
54
berdasarkan usulan gubernur dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti jumlah penduduk, luas wilayah, serta faktor lainnya yang relevan
dalam rangka pemerataan.
Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16
tahun 2000, bagian daerah dari PBB ditetapkan 90 persen, sedangkan
sisanya sebesar 10 persen yang merupakan bagian pemerintah pusat, juga
seluruhnya sudah dikembalikan kepada daerah. Dari bagian daerah sebesar
90 persen tersebut, 10 persennya merupakan upah pungut, yang sebagian
merupakan bagian pemerintah pusat. Sementara itu, bagian daerah dari
penerimaan BPHTB berdasarkan UU No 33 tahun 2004 ditetapkan sebesar
80 persen, sedangkan sisanya 20 persen merupakan bagian pemerintah
pusat. Dalam UU tersebut juga diatur mengenai besarnya bagian daerah
dari penerimaan SDA minyak bumi dan gas alam (migas), yang masing-
masing ditetapkan 15 persen dan 30 persen. Sementara itu, penerimaan
SDA pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan ditetapkan masing-
masing 80 persen. Maka dari dana yang dibagikan oleh pemerintah pusat
ke pemerintah daerah dari pajak maupun dari SDA, maka pemerintah
daerah memiliki dana yang dapat mendorong kegiatan-kegiatan daerah
selain dari DAU dan DAK untuk program-program pendidikan, kesehatan
dan juga program-program yang bisa menurunkan tingkat pengangguran.
Kaitannya dengan teori rasional adalah DBH dialokasikan kepada daerah
berdasarkan kepada presentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi, yaitu berguna untuk menarik investor
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
55
untuk dapat berinvestasi di daerah sehingga akan memperluas basis
kegiatan ekonomi di berbagai sektor, dan secara khusus memperluas
lapangan usaha dan menurunkan tingkat pengangguran serta kemiskinan.
H4: DBH berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
5. Pengaruh Investasi terhadap pengangguran
Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebgai pengeluaran
pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan
produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-
barang modal yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
dimasa yang akan datang. Investasi adalah suatu komponen dari PDB =
C+I+G(X-M).
Besar kecilnya investasi yang terjadi di masyarakat akan sangat
mempengaruhi besar kecilnya kesempatan yang terciota dalam masyarakat
tersebut. Adanya investasi akan meningkatkan kegiatan produksi sehingga
akan membuka kesempatan kerja baru. Adanya kesempatan kerja baru
akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengangguran. Jadi, antara
investasi dan pengangguran terdapat hubungan negatif. Ini berarti jika
tingkat investasinya naik maka tingkat pengangguran akan turun. Tapi
apabila investasi turun, maka tingkat pengangguran akan meningkat.
Namun apabila investasi yang ditanamkan bersifat padat modal, maka
kenaikan investasi tidak berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja.
Menurut penelitian Dirga dan Aswitari (2017), investasi
berpengaruh negatif terhadap pengangguran. Hasil peneliitian ini sesuai
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
56
dengan pendapat Harrod Domar yaitu investasi tidak hanya menciptakan
permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Artinya, semakin
besar kapasitas produksi akan membutuhkan tenaga kerja yang semakin
besar pula, dengan asumsi full employment. Ini disebabkan karena
investasi akan menyebabkan penambahan faktor-faktor produksi yang
mana salah satu dari faktor produksi adalah tenaga kerja
H5: investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat
pengangguran
D. Model Penelitian
Berdasarkan hipotesis penelitian, maka model penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut:
{x1(-)}
{x2(-)}
{x3(-)}
{x4(-)}
{x5(-)}
Gambar 2.1. Model Penelitian
Tingkat Pengangguran
(Y1)
DAU
(X2)
PAD
(X1)
DAK
(X3)
DBH
(X4)
Investasi
(X5)
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017
57
E. Hipotesis Penelitian
H1: PAD berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
H2: DAU berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
H3: DAK berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
H4: DBH berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran
H5: investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat penganggura
PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017