BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI...

44
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan Rasional Teori rasionalitas adalah teori ekonomi neoklasik yang diterapkan pada sektor publik, teori ini mencoba menjembatani antara ekonomi mikro dan politik dengan melihat tindakan warga negara, politisi, dan pelayanan publik sebagai analogi terhadap kepentingan pribadi produsen dan konsumen (Buchanan, 1972 dalam Sari dan Supadmi, 2016). Selain itu, pengarang buku The Wealth of Nation (1776) yaitu Adam Smith, menyatakan bahwa “orang bertindak untuk mengejar kepentingan pribadi mereka, melalui mekanisme the invisible handmenghasilkan keuntungan kolektif yang memberi manfaat pada seluruh masyarakat”. Ilustrasinya adalah, misalkan ada seorang pemilik toko roti yang memiliki motivasi untuk memperkaya diri dengan keuntungan sebesar-besarya. Namun demikian keuntungan yang besar tersebut akan dipengaruhi oleh produk roti yang harganya murah tetapi dengan kualitas yang lebih tinggi daripada pengusaha roti yang lainnya. Roti dengan kualitas tinggi namun dengan harga yang murah akan membuat orang tertarik dan merasa lebih diuntungkan karena harganya yang begitu murah atau terjangkau. (Buchanan dan Tullock, 1962 dalam Sari dan Supadmi, 2016) menyebutkan dua asumsi kunci teori pilihan rasional : (1) Individu yang PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Pilihan Rasional

Teori rasionalitas adalah teori ekonomi neoklasik yang diterapkan

pada sektor publik, teori ini mencoba menjembatani antara ekonomi mikro

dan politik dengan melihat tindakan warga negara, politisi, dan pelayanan

publik sebagai analogi terhadap kepentingan pribadi produsen dan

konsumen (Buchanan, 1972 dalam Sari dan Supadmi, 2016). Selain itu,

pengarang buku The Wealth of Nation (1776) yaitu Adam Smith,

menyatakan bahwa “orang bertindak untuk mengejar kepentingan pribadi

mereka, melalui mekanisme “the invisible hand” menghasilkan

keuntungan kolektif yang memberi manfaat pada seluruh masyarakat”.

Ilustrasinya adalah, misalkan ada seorang pemilik toko roti yang memiliki

motivasi untuk memperkaya diri dengan keuntungan sebesar-besarya.

Namun demikian keuntungan yang besar tersebut akan dipengaruhi oleh

produk roti yang harganya murah tetapi dengan kualitas yang lebih tinggi

daripada pengusaha roti yang lainnya. Roti dengan kualitas tinggi namun

dengan harga yang murah akan membuat orang tertarik dan merasa lebih

diuntungkan karena harganya yang begitu murah atau terjangkau.

(Buchanan dan Tullock, 1962 dalam Sari dan Supadmi, 2016)

menyebutkan dua asumsi kunci teori pilihan rasional : (1) Individu yang

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

15

rata-rata lebih tertarik untuk memaksimalkan utilitas (kegunaan). Hal ini

berarti preferensi individu-nya akan mengarah pada pilihan-pilihan yang

dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya. (2) Hanya

individu yang membuat keputusan, bukan kolektif. Hal tersebut dikenal

sebagai metodologis individualisme dan menganggap bahwa keputusan

kolektif adalah sgregasi dari pilihan individu.

Dengan mengikuti asumsi pusat dari teori pilihan rasional,

maka dijelaskan apa yang akan di inginkan birokrasi jika Birokrat

merupakan pemaksimal utilitas kepentingan pribadi. Teori ini mengatakan

bahwa rasionalnya, Birokrat mempunyai kepentingan maksimalkan utilitas

melalui peningkatan karir dan peningkatan tersebut berdasarkan kesesuain

sistem birokrasi publik yang sering kali tergantung pada rekomendasi

atasan.

Niskanen memandang sebuah birokrasi sebagai persamaan kasar

dengan sebuah bisnis dimana pemaksimalan anggaran diputuskan untuk

memaksimalkan keuntungan. Niskanen menciptakan sebuah analogi pasar

dimana birokrasi adalah produsen monopoli atau pelayanan publik dan

legislator adalah pembeli monoksonis. Birokrat berusaha untuk

memaksimalkan anggaran mereka dengan menjual sebuah tingkatan

pelayanan publik pada legislator.

Penerapan teori ini pada penelitian ini adalah karena pertimbangan

bagaimana sebuah Birokrat atau pemerintah daerah menggunakan

kekuasaannya dalam menentukan anggarannya yaitu yang bersumber dari

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

16

PAD, DAU, DAK, dan investasi yang dimanfaatkan untuk program-

program pelayanan publik ke masyarakat yang pada akhirnya diharapkan

untuk bisa mengurangi tingkat pengangguran.

2. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah dari sektor pajak

daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan, hasil perusahaan milik daerah, dan lain-lain pendapatan yang

sah (Mardiasmo, 2004). Pendapatan asli daerah diartikan sebagai

pendapatan daerah yang tergantung keadaan perekonomian pada umumnya

dan potensi dari sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut (Halim, 2001) adalah

penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya

sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut (Bratakususmah

dan Solihin, 2002) pengertian PAD adalah pendapatan yang berasal dari

dalam daerah yang bersangkutan guna membiayai kegiatan-kegiatan

daerah tersebut. Dalam kenyataannya PAD terdiri dari empat jenis

pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik

daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-

lain PAD yang sah.

Pendaptan asli daerah adalah suatu pendapatan yang menunjukkan

kemampuan suatu daerah untuk menghimpun sumber-sumber dana untuk

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

17

membiayai kegiatan daerah. Jadi pengertian pendapatan asli daerah dapat

dikatakan sebagai pendapatan rutin dari usaha-usaha pemerintah daerah

dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber-sumber keuangan untuk

membiayai tugas-tugas dan tanggungjawabnya. Menurut pasal 6 Undang-

undang no 33 tahun 2004 pendapatan asli daerah berasal dari :

a. Pajak Daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Pajak

merupakan sumber keuangan pokok bagi daerah-daerah retribusi

daerah.

b. Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran

atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau

diberikan oleh pemerintah oleh pemerintah daerah untuk kepentingan

orang pribadi atau badan.

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan

penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini di rinci menurut objek

pendapatan yang mencakup: bagian laba atas penyertaan modal pada

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

18

perusahaan milik daerah/BUMD bagian atas penyertaan modal pada

perusahaan milik daerah/BUMD dan bagian laba atas penyertaan modal

pada perusahaan milik swasta/kelompok.

d. Lain-lain pendapatan yang sah

Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari

lain-lain milik pemerintah daerah. Rekening ini disediakan untuk

mengakuntasikan penerimaan daerah selain yang disebut diatas. Jenis

pendapatan ini meliputi objek pendapatan sebagai berikut:

Hasil penjualan daerah yang tidak dipisahkan

Jasa giro

Pendapatan bunga

Penerimaan atasa tuntutan ganti rugi daerah

Penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat

dari penjualan, pengadaan barang dan jasa oleh daerah

Penerimaan keuangan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata

uang asing

Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

Pendapatan denda pajak

Pendapatan denda retribusi

Pendapatan eksekusi atas jaminan

Pendapatan dari pengembalian fasilitas sosial dan umum

Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

Pendapatan dari anggaran/cicilan penjualan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

19

PAD yang tinggi merupakan tujuan dari semua pemerintah daerah.

PAD yang tinggi menandakan otonomi daerah yang dilaksanakan berjalan

dengan baik. PAD merupakan pendapatan daerah yang diperoleh dari hasil

pengelolaan potensi-potensi yang ada di daerah oleh pemerintah daerah

dengan bantuan masyarakt setempat dan pihak swasta.

Menurut (Santosa, 2013) PAD berpengaruh negatif terhadap

pengangguran karena dapat dilihat sebagai keberhasilan PAD sebagai

cermin dari produktivitas dan pendapatan akibat kemunculan usaha baru

atau pula terjadi ada perkembangan secara intensifikasi yang menyerap

banyak tenaga kerja.

Untuk meningkatkan kemandirian daerah, pemerintah daerah harus

berupaya secara terus menerus untuk menggali dan meningkatkan sumber

keuangannya sendiri. Ada beberapa indikator yang biasa digunakan untuk

menilai pajak dan retribusi daerah, yaitu:

a. Hasil, yaitu memadai tidaknya suatu pajak dalam kaitannya dengan

berbagai layanan yang dibiayainya, stabilitas dan mudah tidaknya

memperkirakan besarnya hasil pajak tersebut.

b. Keadilan, dasar pajak dan kewajiban membayarnya harus jelas dan

tidak sewenang-wenang. Pajak harus adil secara horizontal artinya

beban pajak harus sama antara berbagai kelompok yang berbeda tetapi

dengan kedudukan ekonomi yang sama. Pajak harus adil secara

vertikal, artinya beban pajak harus lebih banyak ditanggung oleh

kelompok yang memiliki sumber daya yang lebih besar.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

20

c. Efisiensi ekonomi. Pajak/retribusi daerah hendaknya mendorong atau

setidak-tidaknya tidak menghambat penggunaan sumber daya secara

efisien dan efektif dalam kehidupan ekonomi.

d. Kemampuan untuk melaksanakan, pajak harus dapat dilaksanakan baik

dari aspek politik maupun administratif.

e. Kecocokan sebagai sumber penerimaan daerah. Adanya kejelasan

kepada daerah mana suatu pajak harus dibayarkan dan tempat

memungut pajak hendaknya sama dengan tempat akhir beban pajak.

Setiap daerah memiliki PAD berbeda-beda karena potensi yang

dimiliki setiap daerah berbeda. Semakin tingginya PAD suatu daerah dapat

mengurangi tingkat ketergantungan daerah terhadap Dana Alokasi Umum

(DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan oleh pemerintah

pusat, sesuai Undang-undang 33 tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Penetuan pajak terhadap

PAD ditentukan sendiri oleh daerah yang bersangkutan, namun masih

selaras dengan ketentuan Undang-Undang. Satuan pendapatan asli daerah

menggunakan rupiah (Rp).

3. Dana Perimbangan (DAU, DAK, DBH)

Seusai dengan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 disebutkan

bahwa Dana perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber

dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

21

Dana perimbangan adalah merupakan sumber pendapatan daerah

yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan

pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada

daerah, yaitu terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat yang semakin baik (Widjaja, 2002)

Menurut (Elmi, 2002), secara umum tujuan pemerintahan pusat

melakukan transfer dana kepada pemerintah daerah adalah:

a. sebagai tindakan nyata untuk mengurangi ketimpangan pembagian

“kue nasional”, baik vertikal maupun horizontal

b. suatu upaya untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah

dengan menyerahkan sebagian kewenangan dibidang pengelolaan

keuangan negara dan agar manfaat yang dihasilkan dapat dinikmati

oleh rakyat di daerah yang bersangkutan.

Namun selama ini sumber dana pembangunan daerah di Indonesia

mencerminkan ketergantungan terhadap sumbangan dan bantuan dari

pemerintah pusat. Ketidakseimbangan fiskal yang terjadi antara

pemerintahan pusat dan daerah selama ini telah menyebabkan

ketergantungan keuangan pemerintah daerah kepada bantuan dari

pemerintah pusat yang mencapai lebih dari 10 persen kecuali DKI Jakarta

(Elmi, 2002)

Padahal sebenarnya bantuan dana dari pemerintah pusat tersebut

hanyalah untuk rangsangan bagi daerah agar lebih meningkatkan sumber

penerimaan pendapatan asli daerahnya, yang merupakan bagian penting

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

22

dari sumber penerimaan daerah, bukan menjadikannya sebagai prioritas

utama dalam penerimaan daerah.

Dana perimbangan terdiri atas Dana Alokasi Umum (DAU), Dana

Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Ketiga komponen

dana perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari pemerintah

serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Satuan ukur dana perimbangan

adalah persen(%) sesuai dengan kebutuhan setiap daerah

a. Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari anggaran,

pendapatan, dan belanja negara (APBN) yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai

kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Tujuan Dana Alokasi Umum adalah untuk mengatasi

ketimpangan fiskal keuangan antara pemerintah pusat dan ketimpangan

horizontal antara pemerintah daerah karena ketidakmerataan sumber

daya yang ada pada masing-masing daerah. DAU suatu daerah

ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal suatu daerah, yang

merupakan selisih antara kebutuhan daerah dan potensi daerah. Dalam

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 3 ditegaskan kembali

mengenai formula celah fiskal dan penambahan variabel DAU bagi

daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskal kecil akan

memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya, daerah yang

potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskalnya besar akan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

23

memperoleh alokasi DAU relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut

menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal.

Dengan demikian, adanya DAU akan memberikan kepastian bagi

daerah dalam memperoleh sumber-sumber pembiayaan untuk

membiayai kebutuhan pengeluaran yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut(Santosa, 2013) DAU berpengaruh negatif terhadap

penurunan pengangguran, peran DAU dalam menurunkan

pengangguran di daerah memang sudah sesuai dengan tujuannya yakni

untuk pemerataan keuangan antar daerah, membiayai kebutuhan

pengeluaran pemerintah daerah dan memberi pelayanan yang lebih

baik kepada publik dalam bentuk gaji PNS dan belanja pegawai

lainnya

b. Dana Alokasi Khusus

DAK diatur dalam pasal 1 angka 23 Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara keuangan pusat dan

keuangan daerah yang menyebutkan bahwa : “Dana Alokasi Khusus

selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk

membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah

dan sesuai dengan prioritas nasional. Pasal 162 Undang-undang Nomor

32/2004 menyebutkan bahwa DAK dialokasikan dalam APBN untuk

daerah tertentu dalam rangka pendanaan desentralisasi untuk :

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

24

1) Membiayai kegiatan khusus yang ditentukan pemerintah pusat atas

dasar prioritas nasional.

2) Membiayai kegiatas khusus yang diusulkan daerah tertentu.

Program yang menjadi prioritas nasional Menteri teknis

mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan

ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,

Menteri Keuangan, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Menteri

teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada

Menteri Keuangan melakukan penghitungan alokasi DAK.

Penghitungan Alokasi DAK

Pasal 54 PP Nomor 55 tahun 2005 mengatur bahwa

perhitungan alokasi DAK dilakukan melaui 2 tahap, yaitu :

1) Penetuan daerah tertentu yang menerima DAK; dan

2) Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah

Penetuan daerah tertentu menurut pasal 54 Peraturan

Pemerintah No. 55 Tahun 2005 harus memenuhi kriteria umum,

kriteria khusus, dan kriteria teknis sebagaimana sudah diatur dalam

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara keuangan pusat dan keuangan daerah.

Kriteria Umum

Menurut Pasal 33 PP No 55 Tahun 2005, Kriteria umum

dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang tercermin

dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja Pegawai

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

25

Negeri Sipil. Kemampuan keuangan daerah dihitung melalui indeks

fiskal neto (IFN) tertentu yang ditetapkan setiap tahun. Dalam tahun

2011, arah kebijakan umum DAK adalah untuk membantu daerah-

daerah yang kemampuan keuangan daerahnya relatif rendah. Hal ini

diterjemahkan bahwa DAK dialokasikan untuk daerah-daerah yang

kemampuan keuangan daerahnya berada dibawah rata-rata nasional

atau IFN-nya kurang dari 1 (satu)

Selanjutnya, perhitungan IFN dilakukan dengan membagi

kemampuan keuangan daerah dengan rata-rata nasional kemampuan

keuangan daerah. Jika < 1, atau dengan kata lain daerah tersebut

memiliki kemampuan keuangan daerah lebih kecil dibandingkan

dengan rata-rata nasional, maka daerah tersebut mendapatkan prioritas

dalam memperoleh DAK.

Kriteria Khusus

Ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang-

undang, dan karakteristikdaerah

1) Aturan perundang-undangan, untuk daerah yang termasuk dalam

pengaturan otonomi khusus atau termasuk dalam 199 kabupaten

tertinggal diprioritaskan mendapatkan alokasi DAK.

2) Karakteristik daerah, daerah yang diprioritaskan mendapatkan

alokasi DAK dilihat dari karakteristik daerah yang meliputi:

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

26

a. Untuk provinsi: (1) Daerah tertinggal, (2) Daerah pesisir dan/atau

kepulauan, (3) Daerah perbatasan dengan negara lain, (4) Daerah

rawan bencana, (5) daerah ketahanan pangan, (6) Daerah pariwisata.

b. Untuk kabupaten dan kota: (1) daerah tertinggal, (2) daerah pesisir

dan/atau kepulauan, (3) daerah perbatasan dengan negara lain, (4)

daerah rawan bencana, (5) daerah ketahanan pangan, (6) daerah

pariwisata.

c. Kriteria Khusus, daerah yang mendapatkan DAK dirumuskan melalui

indeks kewilayahan oleh menteri keuangan dengan

mempertimbangkan masukan Menteri Negara Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Menteri Lembaga terkait.

Kriteria Teknis

Kriteria Teknis disusun berdasarkan indikator-indikator yang

dapat menggambarkan kondisi sarana dan prasarana, dan tingkat

kinerja pelayanan masyarakat serta pencapaian teknis pelaksanaan

kegiatan DAK di daerah. Kriteria teknis kegiatan DAK dirumuskan

oleh masing-masing menteri teknis terkait, yakni:

1) Bidang Pendidikan dirumuskan oleh Menteri Pendidikan.

2) Bidang Kesehatan dirumuskan oleh Menteri Kesehatan

3) Bidang Infrastruktur jalan, Infrastruktur irigasi dan Infrastruktur

Air Minum dan Senitasi dirumuskan oleh Menteri Pekerjaan

Umum.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

27

4) Bidang Prasarana Pemerintahan dirumuskan oleh Menteri Dalam

Negeri.

5) Bidang Kelautan dan Perikanan dirumuskan oleh Menteri Kelautan

dan Perikanan.

6) Bidang Pertanian dirumuskan oleh Menteri Pertanian.

7) Bidang Lingkungan Hidup dirumuskan oleh Menteri Lingkungan

Hidup.

8) Bidang Keluarga Berencana dirumuskan oleh Kepala Badan

Koordinator Keluarga Berencana Nasional.

9) Bidang Kehutanan dirumuskan oleh Menteri Kehutanan.

10) Bidang Sarana dan Prasarana Pedesaan dirumuskan oleh Menteri

Negara Percepatan pembangunan Daerah Tertinggal; dan

11) Bidang Perdagangan dirumuskan oleh menteri Perdagangan.

Tahapan Menentukan Besaran Alokasi DAK masing-masing

Daerah:

1) Setelah proses penentuan daerah tertentu dilalui, maka harus

dihitung besaran alokasi untuk masing-masing bidang dan masing-

masing daerahnya (ADB, alokasi daerah dan bidang)

2) IFWT masing-masing daerah dikalikan dengan Indeks Kemahalan

Konstruksi (IKK) dan menghasilkan Bobot Daerah (BD) untuk

masing-masing daerah.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

28

3) Selanjutnya, BD tersebut dikalikan dengan pagu alokasi DAK

masing-masing bidang sehingga dihasilkan alokasi daerah

bersangkutan untuk masing-masing bidang.

c. Dana Bagi Hasil

Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase

untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. DBH dilakukan berdasarkan prinsip by origin (daerah

penghasil) dan, penyaluran berdasarkan realisasi penerimaan. DBH

dapat diklasidikasikan berdasarkan sumbernya, terdiri dari Pajak, yaitu

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Biaya Perolehan Hak Atas Tanah

dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penghasilan (PPh). Sumber Daya

Alam berasal dari kehutanan yaitu Iuran Izin Usaha Pemanfaatan

Hutan (IIUPH), Provinsi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana

Reboisasi (DR). Pertambangan umum berasal dari Iuran Tetap

(Landert), Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalty). Perikanan

berasal dari Pungutan Pengusaha Perikanan dan Pungutan Hasil

Perikanan. Pertambangan Minyak Bumi dibagi dengan imbangan

84,5% untuk Pemerintah Pusat dan 15,5% untuk Pemerintah Daerah.

Pertambangan Gas Bumi dibagi dengan imbangan 69,5% untuk

Pemerintah Pusat dan 30,5% untuk pemerintah Daerah. Pertambangan

Panas Bumi, untuk daerah sebesar 80% dan dibagi dengan rincian 16%

untuk provinsi yang bersangkutan, 32% untuk kabupaten/kota

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

29

penghasil dan 32% untuk seluru kabupaten/kota lainnya dalam provinsi

yang bersangkutan (UU Perimbangan Keuangan Pusat dan daerah

4. Investasi

Menurut Pemendagri No 52 tahun 2012 tentang pedoman pengelolaan

investasi pemerintah daerah dalam pasal 1 investasi pemerintah daerah

adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang milik daerah

pemerintah daerah dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat

berharga dan investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai pokok

ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya

dalam jangka waktu tertentu. Surat berharga adalah saham dan surat utang.

Investasi langsung adalah penyertaan modal dan/atau pemberian pinjaman

oleh pemerintah daerah untuk membiayai suatu kegiatan usaha.

Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran

pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan

produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-

barang modal yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di

masa yang akan datang. Investasi adalah suatu komponen dari PDB = C +

I + G + (X-M).

Investasi yang sering dikenal dengan istilah penanaman modal.

Kegiatan investasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga

dapat meningkatkan perekonomikan guna memperbesar dan meningkatkan

tingkat produksi dalam suatu usaha dan meningkatkan kesempatan kerja.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

30

Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau

pembelanjaan penanaman-penanaman modal atau perusahaan untuk

membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk

menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang

tersedia dalam perekonomian (Sadono, 2004)

a. Investasi Pemerintah

Menurut (Suparmoko, 2002 dalam Safina dan Rahayu, 2011)

peranan pemerintah dalam suatu negara dapat dilihat dari semakin

besarnya pengeluaran pemerintah dalam proporsinya terhadap

pendapatan nasional. Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat

dipakai sebagai indikator besarnya kegiatan pemerintah yang dibiayai

oleh pengeluaran pemerintah. Semakin besar dan semakin banyak

kegiatan pemerintah, maka semakin besar pula pengeluaran

pembangunan. Pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menjadi

pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin

yaitu pengeluaran yang digunakan untuk pemeliharaan dan

penyelenggaraan pemerintah meliputi belanja pegawai, belanja

barang, pembayaran utang, subsidi dan pengeluaran rutin lainnya.

Pengeluaran pembangunan yaitu pengeluaran yang digunakan

untuk membiayai pembangunan di bidang ekonomi, sosial dan umum

dan yang bersifat menambah modal masyarakat dalam bentuk

pembangunan baik prasarana fisik maupun non fisik yang

dilaksanakan dalam periode tertentu. Anggaran pembangunan fisik

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

31

maupun non fisik selalu disesuaikan dengan dana yang dimobilitasi.

Dana ini kemudian dialokasikan pada berbagai bidang sesuai dengan

prioritas yang telah direncanakan. Peranan anggaran pembangunan

lebih ditekankan pada upaya penciptaan kondisi yang stabil dan

kondusif bagi berlangsungnya proses pemulihan ekonomi dengan

tetap memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Investasi mempunyai multiplier effect berdampak pada peningkatan

kesejahteraan, yang diukur melalui kenaikan pendapatan. Artinya

apabila pendapatan meningkat, jumlah barang dan jasa yang akan

dikonsumsi akan meningkat pula. Apabila permintaan barang dan jasa

meningkat, maka akan meningkatkan peluang lapangan pekerjaan. Hal

ini akan mengurangi tingkat pengangguran. Berkurangnya

pengangguran ini disebabkan oleh terserapnya angkatan kerja dalam

proyek-proyek investasi

b. Investasi Swasta

Investasi asing di indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk

investasi, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi

portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat

berharga seperti saham dan obligasi. Investasi langsung yang dikenal

dengan PMA merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,

membeli total atau mengakuisisi perusahaan. PMA lebih memberi

andil dalam membuka lapangan kerja baru.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

32

Menurut (Sadono, 2000 dalam Safina dan Rahayu, 2011)

kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus

meningkatkan kegiatan ekonomi, kesempatan kerja, meningkatkan

pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran

masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari

kegiatan investasi yakni:

1) Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran

agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan

permintaan agregat, pendapatan nasional, serta kesempatan kerja.

2) Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan

menambahkan kapasitas produksi.

3) Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

Menurut penelitian Dirga dan Aswitari(2017), investasi

berpengaruhnegatif terhadap pengangguran. Hasil peneliitian ini

sesuai dengan pendapat Harrod Domar yaitu investasi tidak hanya

menciptakan permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi.

Artinya, semakin besar kapasitas produksi akan membutuhkan tenaga

kerja yang semakin besar pula, dengan asumsi full employment. Ini

disebabkan karena investasi akan menyebabkan penambahan faktor-

faktor produksi yang mana salah satu dari faktor produksi adalah

tenaga kerja.

Dalam upaya untuk menarik minat investor asing menanamkan

modalnya di Indonesia, pemerintah terus meningkatkan promosi, baik

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

33

melalui pengiriman utusan ke luar negeri maupun peningkatan

kerjasama antara pihak swasta nasional dengan sasta asing. Sementar

itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai badan

yang bertanggung jawab dalam kegiatan penanaman modal terus

mengembangkan perannya dalam menumbuhi investasi.

Masuknya PMA di Indonesia diatur oleh pemerintah dalam UU

No 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan dilengkapi

serta disempurnakan oleh UU No 11 tahun 1970 juga tentang

penanaman modal asing. UU itu didukung oleh berbagai kemudahan

yang dilengkapi dengan berbagai kebijakan dalam paket-paket

deregulasi. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menarik investasi

didalam memenuhi kebutuhan sumber-sumber pembiayaan

pembangunan. Sementara itu, rencana PMA yang disetujui pemerintah

adalah nilai investasi proyek baru, perluasan dan alih status yang

terdiri atas saham peserta Indonesia.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah bentuk upaya

menambah modal untuk pembangunan melalui investor dalam negeri.

Modal dari dalam negeri ini bisa didapat baik itu dari pihak swasta

ataupun dari pemerintah. Kebijakan tentang rencana PMDN

ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No 6 Tahun 1968, kemudian

disempurnakan dengan diberlakukannya UU No. 12 Tahun 1970.

Rencana PMDN yang disetujui pemerintah adalah nilai investasi baru,

perluasan, dan alih status, yang terdiri atas modal sendiri dan modal

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

34

pinjaman. Jumlah kumulatif rencana PMDN adalah jumlah seluruh

rencana PMDN yang disetujui pemerintah sejak tahun 1968 dengan

memperhitungkan pembatalan, perluasan, perubahan, penggabungan,

pencabutan dan pengalihan ststus dari PMDN ke PMA atau

sebaliknya.

Penggolongan investasi berdasarkan pembentukan modal terdiri

dari 2 jenis investasi yaitu: investasi bruto adalah investasi yang

dilakukan oleh pemerintah yang belum dikurangi depresiasi. Investasi

neto adalah investasi bruto dikurangi depresiasi (jumlah perkiraan

sejauh mana barang modal telah digunakan dalam periode yang

bersangkutan)

Investasi berdasarkan timbulnya: 1) investasi otonomi berarti

pembentukan modal yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional; 2)

investasi terpengaruh investasi yang dipengaruhi oleh pendapatan

nasional.

5. Pengangguran

Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian

yang secara akrif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya

(Sadono, 2004).

Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan

definisi pengangguran yaitu:

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

35

a. Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok

penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak berkerja dan

bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari kerja.

b. Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja

sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang

selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja

normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia

mencari pekerjaan lain/tambahan.

Data pengangguran dikumpulkan BPS melalui survei rumah

tangga, seperti Survei Angkatan KerjaNasional (SAKERNAS), Sensus

Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), dan Survei

Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Diantara sensus/survei tersebut

Sakernas merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data

ketanagakerjaan secara periodik. Saat ini SAKERNAS diselanggarakan

dua kali setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. (BPS Jateng)

Berdasarkan pengertiannya, pengangguran dapat dibedakan

menjadi tiga, antara lain:

a. Pengangguran terbuka, Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja

yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi

ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha

secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan

atau malas bekerja.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

36

b. Pengangguran terselubung, Pengangguran terselubung yaitu yang

terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan

padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut samapai jumlah

tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran

terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak

sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak

optimal.

c. Setengah menganggur, Setengah Menganggur adalah tenaga kerja

yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk

sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah

menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam

dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang

buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek,

untuk sementara mennganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

Pengangguran terbuka (Open Unemployment) atau secara umum

disebut dengan pengangguran adalah penduduk usia kerja yang tidak

mempunyai pekerjaan apapun, yang secara aktif mencari pekerjaan.

Pengangguran di negara-negara berkembang bisa dipilah kedalam dua

kelompok, yaitu pengangguran perkotaan dan pedesaan (BPS).

Menurut (Sadono, 2004), jika dilihat dari sebab-sebab timbulnya

pengangguran dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

37

a. Pengangguran Friksional, yaitu pengangguran yang timbuk akibat

perpindahan orang dari suatu daerah ke daerah lain, dari satu pekerjaan

ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda.

b. Pengangguran Struktural, pengangguran ini terjadi karena adamya

perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan

kelemahan dibidang keahlian lain.

c. Pengangguran Siklus, pengangguran ini terjadi karena adanya

gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam

kegiatan ekonomi.

d. Pengangguran Teknologi, pengangguran ini terjadi karena adanya

pengunaan alat-alat teknologi yang semakin modern.

e. Pengangguran Musiman, pengangguran musiman terjadi karena

adanya perubahan musim.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pengangguran di

negara-negara berkembang antara lain:

a. Kebijakan pemerintah yang tidak tepat

Perekonomian di negara berkembang pada umumnya dikategorikan

ke dalam dua sektor, yaitu sektor subsistem yang diasumsikan dan

dicirikan sebagai sektor yang lamban, tradisional, terbelakang, dan

mempunyai pengangguran yang tidak kentara dan sektor modern

berupa pertambangan, perkebunan dan industri. Pada akhirnya

pembangunan disusun dengan strategi perluasan sektor modern

melalui akumulasi kapital. Diman pertumbuhan sektor modern akan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

38

menyerap angkatan kerja dari sektor tradisional sampai pada akhirnya

tidak ada lagi yang tersisa. Namun, pada kenyataanya tidaqk semua

negara berkembang dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan

industri. Yang berakibat kepada meningkatnya penggunaan teknologi

yang padat kapital. Yang mendorong meningkatnya investasi. Selain

itu juga, kepercayaan yang salah yang menganggap bahwasannya

dengan tingginya investasi maka kesempatan kerja pun akan

meningkat. Namun, pada kenyataannya penggunaan teknologi yang

kurang tepat, menyebabkan penyerapan kesempatan pun menjadi kecil.

Di lain pihak, kurangnya upaya pelatihan tenaga kerja menyebabkan

langkanya angkatan kerja yang memiliki skill. Yang pada akhirnya,

memaksa para pengusaha untuk memilih proses mekanis.

b. Distorsi Harga faktor Produksi

1) Tingginya upah di sektor modern

Upah yang berlaku untuk tenaga kerja tak berskill di

sektor modern di negara-negara berkembang seringkali melebihi

tingkat upah keseimbangan pasar karena adanya kebijakan upah

minimum dari pemerintah, tekanan serikat kerja, dan perusahaan

asing yang beroperasi di negara tersebut yang biasanya

menentukan upah lebih tinggi dari tingkat upah domestik.

Pemerintah sering berinisiatif memberlakukan kebijakan upah

minimum dengan argumentasi untuk membantu para pekerja

miskin. Sering pula kebijakan pemeringtah tersebut merupakan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

39

pengaruh dari tekanan serikat buruh. Sementara itu, perusahaan

asing yang berlokasi di negara tersebut biasanya memberikan upah

yang meskipun di bawah standar negara mereka, tetapi lebih tinggi

dari standar domestik untuk memastikan mendapatkan tenaga kerja

berkualitas dan akhirnya mendorong tingkat upah domestik untuk

ikut meningkat. Jika dihitung secara kasar di seluruh negara

berkembang, Pendapatan per kapita dari upah minimum resmi

ternyata beberapa kali lebih tinggi daripada pendapatan per kapita

negara tersebut. Hal ini akan menyebabkan pengangguran yang

lebih tinggi karena beberapa studi menunjukan tingkat upah yang

tinggi akan mengurangi penyerapan tenaga kerja.

2) Rendahnya biaya kapital

Beberapa kebijakan pemerintah telah membuat biaya

kapital di negara-negara berkembang menjadi rendah, misalnya

kebijakan mendorong investasi dengan mengenakan subsisdi

tingkat bunga dan potongan pajak, atau kebijakan menjaga tingkat

kurs lebih rendah dari keseimbangan pasar. Kurs yang rendah

membuat harga barang impor, termasuk barang-barang kapital

menjadi murah. Kebijakan ini ditunjang pula dengan kebijakan

pemerintah di negara-negara berkembang untuk memprioritaskan

impor barang-barang kapital (supaya impornya tidak berupa barang

konsumsi, tetapi barang-barang produktif), sehingga sempurna

mendorong pengusaha untuk mengimpor barang-barang kapital

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

40

bagi perusahaannya, dan akhirnya mengadopsi teknologi padat

kaptal yang akan menyerap sedikit tenaga kerja.

3) Pengangguran penduduk berpendidikan tinggi

Pengangguran tenaga kerja berpendidikan di negara-

negara berkembang tersebut disebabkan karena lapangan kerja

tidak sesuai dengan kurikulum yang diajarkan di bangku sekolah.

Salah satu sebabnya adalah karena kurikulum yang disusun di

negara-negara berkembang tersebut lebih condong ke ilmu sosial

yang lebih mudah diselenggarakan dari pada ilmu-ilmu alam dan

teknik yang sebenarnya lebih dibutuhkan dibanyak perusahaan. Di

sisi lain para lulusan tersebut lebih suka memilih untuk pekerjaan

yang meraka rasakan lebih cocok dengan pendidikan mereka yang

menolak untuk bekerja di bidang lain, terutama jika bayarannya

dibawah standar yang meraka inginkan. Pengangguran jenis ini

mempunyai kompleksitasnya sendiri.

Adapun dampak-dampak pengangguran terhadap perekonomian,

antara lain sebagai berikut:

1) Dampak pengangguran terhadap perekonomian

a) Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat

memaksimumkan kesejahteraan yang mungkin dicapainya.

Pengangguran menyebabkan pendapatan nasional yang sebenarnya

(actual output) dicapi lebih rendah dari pada pendapatan nasional

potensial (potential output). Keadaan ini berarti tingkat

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

41

kemakmuran masyarakat yang dicapi lebih rendah dari pada

tingkat yang mungkin dicapainya.

b) Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah

berkurang. Pengangguran yang diakibatkan oleh tingkat kegiatan

ekonomi yang rendah, pada gilirannya akan menyebabkan

pendapatan yang diperoleh pemerintah akan semakin sedikit.

Dengan demikian, pengangguran yang tinggi akan mengurangi

kemampuan pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan

pembangunan.

c) Pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk kepada sektor

swasta. Pertama, penganggiran tenaga kerja biasanya akan diikuti

pula dengan kelebihan kapasitas mesin-mesin perusahaan. Keadaan

ini jelas tidak akan mendorong perusahaan untuk melakukan

investasi di masa yanga akan datang. Kedua, pengangguran yang

diakibatkan kelesuan kegiatan perusahaan menyebabkan

keuntungan berkurang. Keuntungan yang rendah mengurangi

keinginan perusahaan untuk melakukan investasi. Kedua hal

tersebut jelas tidak akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi di

masa yang akan datang.

2) Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat

a) Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan

pendapatan. Di negara-negara maju, para penganggur memperoleh

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

42

tunjangan (bantuan keuangan) dari badan asuransi pengangguran

dan oleh sebab itu, mereka masih mempunyai pendapatan untuk

membiayai kehidupan dan keluarganya. Di negara sedang

berkembang tidak terdapat program asuransi pembangunan dan

karenanya kehidupan penganggur harus dibiayai oleh tabungan

masa lalu atau pinjaman (bantuan keluarga dan teman-teman).

Keadaan ini potensial bisa mengakibatkan pertengkaran dan

kehidupan keluarga yang tidak harmonis.

b) Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan.

Keterampilan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan hanya

dipertahankan apabila keterampilan tersebut digunakan dalam

praktek. Pengangguran dalam kurun waktu yang lama akan

menyebabkan tingkat keterampilan pekerjaan menjadi semakin

merosot.

c) Selain hal-hal tersebut pengangguran dapat pula menimbulkan

ketidakstabilan sosial dan politik. Kegiatan ekonomi yang lebih

lesu dan pengangguran yang tinggi dapat menimbulkan rasa tidak

puas masyarakat kepada pemerintah yang berkuasa. Kegiatan-

kegiatan kriminal seperti pencurian dan perampokan dan lain

sebagainya pun akann semakin meningkat.

B. Penelitian Terdahulu

Setiyawati dan Hamzah (2007) melakukan penelitian mengenai analisis

pengaruh PAD, DAU, DAK, dan Belanja Pembangunan terhadap

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

43

pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran. Mendapatakan hasil

bahwa PAD berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran, Dana

Alokasi Umum berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran, dan

Dana Alokasi Khusus berpengaruh signifikan negatif terhadap pengangguran.

Santosa (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh Pendapatan

Asli Daerah dan Dana Perimbangan daerah terhadap pertumbuhan,

pengangguran dan kemiskinan di 33 provinsi di Indonesia. Hasil dari

penelitian ini adalah PAD dan DAU berpengaruh signifikan negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi sedangkan DAK dan DBH berpengaruh singnifikan

positif terhadap pertumbuhan ekonomi. PAD dan DAU berpengaruh

signifikan negatif terhadap pengangguran sedangkan DAK dan DBH

berpengaruh signifikan positif terhadap pengangguran. PAD, DAU, DAK,

DBH berpengaruh signifikan negatif terhadap penurunan kemiskinan.

Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap penurunan pengangguran

dan kemiskinan

Adriani dan Yasa (2015) melakukan penelitian mengenai analisis

pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Tingkat

Pengangguran melalui Belanja Tidak langsung pada kabupaten/kota di Bali.

Hasil dari penelitiannya adalah PAD berpengaruh signifikan positif terhadap

belanja tidak langsung, Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif

terhadap belanja tidak langsung, PAD berpengaruh signifikan positif terhadap

tingkat pengangguran, Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

44

terhadap tingkat pengangguran, belanja tidak langsung berpengaruh signifikan

negatif terhadap pengangguran. .

Suwandika dan Yasa (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh

Pendapatan Asli Daerah dan Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan

tingkat penganggurandi provinsi Bali. Mendapatakan hasil bahwa Pendapatan

Asli Daerah berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat pengangguran,

sedangkan Investasi berpengaruh positif terhadap tingkat pengangguran. PAD

berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi begitupun

dengan investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Panjaitan (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh dana alokasi

umum dan pendaptaan asli daerah terhadap belanja, pertumbuhan ekonomi,

pengangguran dan kemiskinan pada kabupaten/kota di pulau madura. Hasil

penelitian menunjukan bahwa DAU berpengaruh positif signifikan terhadap

belanja daerah dan PAD tidak berpengaruh terhadap belanja daerah, DAU

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi akan tetapi PAD tidak

berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah

kabupaten/kota di pulau madura dan DAU dan PAD tidak berpengaruh

terhadapa penurunan tingkat pengangguran serta tingkat kemiskinan daerah

kabupaten/kota di pulau Madura.

Dirga dan Aswitari (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh

pertumbuhan ekonomi, inflasi dan investasi terhadap pengangguran di

Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi dan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

45

inflasi tidak berpengaruh terhadap pengangguran, investasi berpengaruh

signifikan negatif terhadap pengangguran.

Tabel 2.1 penelitian terdahulu

Peneliti dan

tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

Anis Setiyawati

dan Ardi

Hamzah, 2007

Analisis Pengaruh

PAD, DAU,

DAK, dan Belanja

Pembanguan

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi,

Kemiskinan, dan

Pengangguran

Variabel

Independen:

PAD, DAU,

DAK, Belanja

Pembangunan

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi,

Pengangguran,

Kemiskinan

PAD berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

pengangguran,

Dana Alokasi

Umum berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

pengangguran, dan

dana Alokasi

Khusus

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

pengangguran.

Budi Santosa,

2013

Pengaruh

Pendapatan Asli

Daerah dan Dana

Perimbangan

daerah terhadap

Pertumbuhan,

Pengangguran,

dan Kemiskinan

33 Provinsi di

Indonesia

Variabel

Independen:

PAD, Dana

Peimbangan

Variabel

Dependen:

Pertumbuhan

Ekonomi,

Pengangguran,

Kemiskinan

PAD dan DAU

berpengaruh

signifikan

negatif terhadap

pertumbuhan

ekonomi

sedangkan DAK

dan DBH

berpengaruh

singnifikan

positif terhadap

pertumbuhan

ekonomi. PAD

dan DAU

berpengaruh

signifikan

negatif terhadap

pengangguran

sedangkan DAK

dan DBH

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

46

Peneliti dan

tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

pengangguran.

PAD, DAU,

DAK, DBH

berpengaruh

signifikan

negatif terhadap

penurunan

kemiskinan.

Pertumbuhan

ekonomi tidak

berpengaruh

terhadap

penurunan

pengangguran

dan kemiskinan.

Putu Eka

Suwandika dan I

Nyoman

Mahaendra Yasa,

2015

Pengaruh

Pendapatan Asli

Daerah dan

Investasi terhadap

pertumbuhan

ekonomi dan

tingkat

pengangguran di

Provinsi Bali

Variabel

Independen:

PAD, investasi

Variabel

Dependen:

Pertumbuahan

Ekonomi,

Tingkat

Pengangguran

Pendapatan Asli

Daerah berpengaruh

signifikan negatif

terhadap tingkat

pengangguran,

sedangkan Investasi

berpengaruh positif

terhadap tingkat

pengangguran. PAD

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi begitupun

dengan investasi

berpengaruh positif

terhadap

pertumbuhan

ekonomi.

Ni Luh Gede

Cintya Adriani

dan I Nyoman

Mahendra Yasa,

2015

Pengaruh

Pendapatan Asli

Daerah dan Dana

Perimbangan

terhadap Tingkat

Pengangguran

melalui Belanja

Tidak langsung

pada

Kabupaten/Kota

Variabel

Independen:

PAD, Dana

Perimbangan

Variabel

dependen:

tingkat

pengangguran

Variabel

moderating:

PAD

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

belanja tidak

langsung, Dana

Perimbangan

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

47

Peneliti dan

tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

di Provinsi Bali belanja tidak

langsung

belanja tidak

langsung, PAD

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

tingkat

pengangguran,

Dana

Perimbangan

berpengaruh

signifikan

positif terhadap

tingkat

pengangguran,

belanja tidak

langsung

berpengaruh

signifikan

negatif terhadap

pengangguran.

Inggrid

Panjaitan, 2015

Pengaruh Dana

Alokasi Umum

dan Pendapatan

Asli Daerah

Terhadap Belanja

Daerah,

Pertumbuhan

Ekonomi,

Pengangguran dan

Kemiskinan pada

Kabupaten/Kota

di Pulau Madura

Variabel

Independen:

DAU, PAD

Variabel

Dependen:

Belanja Daerah,

Pertumbuhan

Ekonomi,

Pengangguran

dan Kemiskinan

DAU dan PAD

berpengaruh

terhadap belanja

daerah, DAU

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

ekonomi daerah

akan tetapi PAD

tidak berpengaruh

terhadap

peningkatan

pertumbuhan

ekonomi. DAU dan

PAD tidak

berpengaruh

terhadap penurunan

tingkat

pengangguran serta

tingkat kemiskinan.

I Nyoman Bayu

Dirga dan Luh

Putu Aswitari,

2017

Pengaruh

Pertumbuhan

Ekonomi, inflasi,

dan investasi

Variabel

Independen:

Pertumbuhan

Ekonomi, Inflasi

pertumbuhan

ekonomi dan inflasi

tidak berpengaruh

terhadap

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

48

Peneliti dan

tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

terhadap

Pengangguran di

Provinsi Bali

dan Investasi

Variabel

Dependen:

Pengangguran

pengangguran,

investasi

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

pengangguran.

C. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh PAD terhadap Pengangguran

PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari

sumber ekonomi asli daerah yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lian pendapatan

yang sah.

Pengaruh PAD terhadap penurunan jumlah pengangguran di daerah

dapat dilihat sebagai keberhasilan Pendapatan Asli Daerah sebagai cermin

dari produktivitas dan pendapatan akibat kemunculan usaha baru

(ekstensifikasi) atau pula dapat terjadi ada perkembangan secara

intensifikasi yang menyerap banyak tenaga kerja. (Santosa, 2013)

PAD yang diterima pemerintah daerah menggambarkan tingkat

kesiapan daerah mengelola daerahnya. Semakin tinggi PAD maka semakin

besar anggaran belanja terutama dalam pengalokasian belanja untuk

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat (Santosa, 2013). Salah satu

faktor penting yang menentukan kemamkmuran masyarakat adalah tingkat

pendapatannya, pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila

tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

49

mengurangi pendapatan masyarakat dan ini mengurangi tingkat

kemakmuran masyarakat (Sadono, 2004).

PAD suatu daerah umumnya mencerminkan kemakmuran dari

pemerintah daerah ataupun propinsi, peningkatan PAD merupakan salah

satu sumber pendanaan daerah untuk peningkatan kualitas layanan publik

(Adi, 2006). Kualitas layanan publik yang baik akan mencerminkan

kinerja suatu pemerintahan daerah dalam meningkatkan PAD yang akan

berdampak pada peningkatan kemakmuran penduduk.

Dihubungkan dengan teori rasionalitas adalah bahwa dengan

meningkatnya PAD suatu daerah maka akan ada banyak kebijakan atau

pilihan program yang bisa diperuntukan untuk mengurangi tingkat

pengangguran.

Menurut (Santosa, 2013) PAD berpengaruh negatif terhadap

pengangguran karena dapat dilihat sebagai keberhasilan PAD sebagai

cermin dari produktivitas dan pendapatan akibat kemunculan usaha baru

atau pula terjadi ada perkembangan secara intensifikasi yang menyerap

banyak tenaga kerja.

H1: PAD berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

2. Pengaruh DAU terhadap Pengangguran

Dana Alokasi Umum dalam Peraturan Presiden adalah Dana

Alokasi Umum sebagaiman ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23

tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

2014.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

50

Dana Alokasi Umum terdiri atas

a. Dana Alokasi Umum untuk daerah provinsi

b. Dana Alokasi Umum untuk daerah kabupaten/kota

Jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum Tahun Anggran 2014

ditetapkan sebesar 26% (dua puluh enam persen) dari Pendapatan Dalam

Negeri Neto yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2014.

Proporsi Dana Alokasi Umum untuk daerah provinsi dan

kabupaten/kota ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk daerah provinsi ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari

jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum.

b. Untuk daerah kabupaten/kota ditetapkan sebesar 90% (sembilan puluh

persen) dari jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum.

Berdasarkan UU nomor 33 tahun 2004 Dana Alokasi Umum suatu

daerah provinsi dan kabupaten/kota dialokasikan berdasarkan formula

yang terdiri dari celah fiskal dan alokasi dasar. Celah fiskal merupakan

kebutuhan fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal. Alokasi dasar

berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah secara proposional.

Kebutuhan fiskal daerah dihitung berdasarkan perkalian antara total

belanja daerah rata-rata dengan penjumlahan dari perkalian masing-masing

bobot variabel dengan indeks jumlah penduduk, indeks luas wilayah,

indeks kemahalan konstruksi, indeks pembangunan manusia, dan indeks

produk domestik regional bruto per kapita.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

51

Kaitannya DAU dengan Teori Pilihan Rasional adalah peran DAU

dalam menyelesaikan permasalahan pengangguran menjadi penting

mengingat kemampuan daerah yang masih mengalami kesulitan fiskal

dimana kebutuhan fiskal lebih besar dibandingkan potensi fiskal. Kondisi

seperti ini DAU menjadi salah satu variabel penting dalam membantu

keuangan daerah untuk membiayai pembangunan khususnya dalam hal

mengurangi tingkat pengangguran dan membuat lapangan pekerjaan di

daerah. Jika tujuan dari transfer adalah untuk peningkatan kesejahteraan

dan kemakmuran secara umum, maka unconditional non-matchinggrant

atau block grants seperti Dana Alokasi Umum adalah yang terbaik

(Santosa, 2013). Betapapun kecil porsi yang dialokasikanya, DAU

memainkan peran penting dalam pembangunan daerah. Artinya semakin

banyak DAU yang diperoleh maka akan semakin besar juga pengaruhnya

terhadap upaya pengentasan pengangguran dan membuka lapangan

pekerjaan.

Menurut (Santosa, 2013) DAU berpengaruh negatif terhadap

penurunan pengangguran, peran DAU dalam menurunkan pengangguran

di daerah memang sudah sesuai dengan tujuannya yakni untuk pemerataan

keuangan antar daerah, membiayai kebutuhan pengeluaran pemerintah

daerah dan memberi pelayanan yang lebih baik kepada publik dalam

bentuk gaji PNS dan belanja pegawai lainnya

H2: DAU berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

52

3. Pengaruh DAK terhadap Pengangguran

DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai

dengan prioritas nasional. Sesuai dengan Pasal 1 angka 23 No. 33 tahun

2004. Pemerintah pusat menyalurkan alokasi DAK untuk membantu

daerah tertentu dalam pendanaan kebutuhan srana prasarana pelayanan

dasar masyarakat dan mendorong percepatan pembangunan daerah untuk

pencapaian sasaran prioritas nasional.

Pemberian DAK oleh pemerintah yang dialokasikan bagi daerah

tertentu bertujuan untuk mendanai kegiatan tertentu yang menjadi prioritas

nasinal. Peruntukkan dana DAK diutamakan untuk proses pembangunan

yang menyangkut infrastruktur maupun sarana dan prasarana fisik

pelayanan dasar masyarakat yang dapat memberdayakan dan mengurangi

pengangguran. Bidang-bidang yang dibiayai dari dana DAK setiap tahun

berbeda-beda sesuai dengan bidang yang ditetapkan baik program nasional

maupun program di kementerian.

Menurut Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, tahun 2013,

proporsi penggunaan dana DAK terbagi menjadi beberapa bidang prioritas

seperti contohnya digunakan untuk membiayai bidang kesehatan,

pendidikan, infrastuktur, pertanian, kehutanan, perumahan masyarakat,

sarpras kawasan perbatasan. Transportasi pedesaan, kelautan dan

perikanan, dll. Kaitannya dengan teori pilihan rasionaladalah dengan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

53

proporsi yang merata di semua lini tersebut, maka dana DAK dapat

menunjang daerah-daerah yang mempunyai anggaran atau alokasi DAU

rendah dengan mengoptimalkan dana DAK yang mereka dapatkan untuk

program-program penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan indeks

pembangunan manusia dengan meningkatkan sarana pendidikan,

kesehatan dan pemberdayaan serta program-program kesejahteraan

masyarakat yang akhirnya akan berdampak pada berkurangnya angka

pengangguran. Semakin besar dana DAK maka akan semakin berpengaruh

terhadap tingkat pengangguran.

H3: DAK berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

4. Pengaruh DBH terhadap Pengangguran

Sumber-sumber penerimaan perpajakan yang dibagihasilkan

meliputi Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 dan pasal 25/29 orang pribadi,

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta Bagian Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan (BPHTB). Sementara itu, sumber-sumber penerimaan SDA

yang dibagihasilkan adalah minyak bumi, gas alam, pertambangan umum,

kehutanan, dan perikanan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 115 tahun 2000, bagian

daerah dari PPh, baik PPh pasal 21 maupun PPh pasal 25/29 orang pribadi,

ditetapkan masing-masing sebesar 20 persen dari penerimaannya. Dua

puluh persen bagian daerah tersebut terdiri dari 8 persen bagian provinsi

dan 12 persen bagian kabupaten/kota. Pengalokasian bagian penerimaan

pemerintah daerah kepada masing-masing daerah kabupaten/kota diatur

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

54

berdasarkan usulan gubernur dengan mempertimbangkan faktor-faktor

seperti jumlah penduduk, luas wilayah, serta faktor lainnya yang relevan

dalam rangka pemerataan.

Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16

tahun 2000, bagian daerah dari PBB ditetapkan 90 persen, sedangkan

sisanya sebesar 10 persen yang merupakan bagian pemerintah pusat, juga

seluruhnya sudah dikembalikan kepada daerah. Dari bagian daerah sebesar

90 persen tersebut, 10 persennya merupakan upah pungut, yang sebagian

merupakan bagian pemerintah pusat. Sementara itu, bagian daerah dari

penerimaan BPHTB berdasarkan UU No 33 tahun 2004 ditetapkan sebesar

80 persen, sedangkan sisanya 20 persen merupakan bagian pemerintah

pusat. Dalam UU tersebut juga diatur mengenai besarnya bagian daerah

dari penerimaan SDA minyak bumi dan gas alam (migas), yang masing-

masing ditetapkan 15 persen dan 30 persen. Sementara itu, penerimaan

SDA pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan ditetapkan masing-

masing 80 persen. Maka dari dana yang dibagikan oleh pemerintah pusat

ke pemerintah daerah dari pajak maupun dari SDA, maka pemerintah

daerah memiliki dana yang dapat mendorong kegiatan-kegiatan daerah

selain dari DAU dan DAK untuk program-program pendidikan, kesehatan

dan juga program-program yang bisa menurunkan tingkat pengangguran.

Kaitannya dengan teori rasional adalah DBH dialokasikan kepada daerah

berdasarkan kepada presentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi, yaitu berguna untuk menarik investor

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

55

untuk dapat berinvestasi di daerah sehingga akan memperluas basis

kegiatan ekonomi di berbagai sektor, dan secara khusus memperluas

lapangan usaha dan menurunkan tingkat pengangguran serta kemiskinan.

H4: DBH berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

5. Pengaruh Investasi terhadap pengangguran

Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebgai pengeluaran

pemerintah untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan

produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-

barang modal yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa

dimasa yang akan datang. Investasi adalah suatu komponen dari PDB =

C+I+G(X-M).

Besar kecilnya investasi yang terjadi di masyarakat akan sangat

mempengaruhi besar kecilnya kesempatan yang terciota dalam masyarakat

tersebut. Adanya investasi akan meningkatkan kegiatan produksi sehingga

akan membuka kesempatan kerja baru. Adanya kesempatan kerja baru

akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengangguran. Jadi, antara

investasi dan pengangguran terdapat hubungan negatif. Ini berarti jika

tingkat investasinya naik maka tingkat pengangguran akan turun. Tapi

apabila investasi turun, maka tingkat pengangguran akan meningkat.

Namun apabila investasi yang ditanamkan bersifat padat modal, maka

kenaikan investasi tidak berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja.

Menurut penelitian Dirga dan Aswitari (2017), investasi

berpengaruh negatif terhadap pengangguran. Hasil peneliitian ini sesuai

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

56

dengan pendapat Harrod Domar yaitu investasi tidak hanya menciptakan

permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Artinya, semakin

besar kapasitas produksi akan membutuhkan tenaga kerja yang semakin

besar pula, dengan asumsi full employment. Ini disebabkan karena

investasi akan menyebabkan penambahan faktor-faktor produksi yang

mana salah satu dari faktor produksi adalah tenaga kerja

H5: investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat

pengangguran

D. Model Penelitian

Berdasarkan hipotesis penelitian, maka model penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

{x1(-)}

{x2(-)}

{x3(-)}

{x4(-)}

{x5(-)}

Gambar 2.1. Model Penelitian

Tingkat Pengangguran

(Y1)

DAU

(X2)

PAD

(X1)

DAK

(X3)

DBH

(X4)

Investasi

(X5)

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pilihan ...repository.ump.ac.id/5167/3/RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA ... BAB II...pendapatan, yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

57

E. Hipotesis Penelitian

H1: PAD berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

H2: DAU berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

H3: DAK berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

H4: DBH berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengangguran

H5: investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat penganggura

PENGARUH PENDAPATAN ASLI…. RIFALDI NANDA JAKA PRASETYA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMP 2017