BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul...

17
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a. Pengertian persalinan Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu ( Erawati, 2011). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2009). Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir ( Hidayat, 2012). b. Teori terjadinya persalinan Teori terjadinya persalinan, yaitu: penurunan kadar progesteron, teori oxytocin, peregangan otot-otot uterus yang berlebihan ( destended uterus ), pengaruh janin, teori ptostagalndin. Sebab terjadinya pertus sampai saat ini masih merupakan teori-teori yan\g kompleks, faktor-faktor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor yang mengakibatkan partus mulai (Hidayat, 2012). Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persalinan

a. Pengertian persalinan

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir

dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup

bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin

dari tubuh ibu ( Erawati, 2011).

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil

konsepsi yang dapat hidup di dalam uterus melalui vagina ke

dunia luar (Prawirohardjo, 2009).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya

serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir ( Hidayat, 2012).

b. Teori terjadinya persalinan

Teori terjadinya persalinan, yaitu: penurunan kadar

progesteron, teori oxytocin, peregangan otot-otot uterus yang

berlebihan ( destended uterus ), pengaruh janin, teori

ptostagalndin.

Sebab terjadinya pertus sampai saat ini masih merupakan

teori-teori yan\g kompleks, faktor-faktor hormonal, pengaruh

prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf

dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor yang mengakibatkan

partus mulai (Hidayat, 2012).

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

10

c. Faktor-faktor yang mempenagruhi persalinan adalah :

1) Power (Tenaga yang mendorong anak)

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan:

a) His persalinan yang menyebabkan pendataran

dan pembukaan serviks. Terdiri dari his pembukaan,

his pengeluaran dan his pelepasan uri.

b) His pendahuluan tidak berpengaruh terhadap

servikis

Tenaga mengejan:

a) Kontraksi otot-otot dinding perut

b) Kepala di dasar panggul merangsang mengejan

c) Paling efektif saat kontraksi atau his

2) Passage (Panggul)

a) Bagian-bagian tulang panggul terdiri dari empat

buah diantaranya:

(1) Dua Os Coxae

(a) Os ischium

(b) Os pubis

(c) Os sacrum

(d) Os illium

(2) Os Cossygis

Pelvis mayor disebelah atas pelvis minor,

superior dari linea terminalis.

b) Bagian-bagian pelvis minor

Pelvis minor ada tiga bagian diantaranya PAP,

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

11

Cavum pelvis, dan PBP.

3) Passager ( Janin )

a) Akhir minggu ke-8 janin mulai nampak menyerupai

manusia dewasa, menjadi jelas pada akhir minggu ke

12

b) Usia 12 minggu jenis kelamin luarnya sudah dapat

dikenali

c) Quickening ( terasa gerakan janin pada ibu hamil )

terjadi pada usia kehamilan 16-20 minggu

d) Denut jantung janin ( djj ) mulai terdengar pada

minggu ke 10-18

e) Panjang rata-rata janin cukup bulan 50 cm

f) Berat rata-rata janin laki-laki 3400 gram, perempuan

3150 gram

g) Janin cukup bulan lingkar kepala dan bahu hampir

sama

4) Plasenta

Merupakan salah satu faktor dengan

memperhitungkan implantasi plasenta pada dinding

rahim.

5) Psycologik

Psycologik adalah kondisi psikis klien, tersedianya

dorongan positif, persiapan persalinan, pengalaman

lalu, dan strategi adaptasi atau coping (Hidayat, 2012).

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

12

d. Tanda-tanda permulaan persalinan

Persalinan menurut Hidayat (2010) dimulai bila ibu sudah

dalam inpartu ( saat uterus berkontraksi menyebabkan perubahan

pada serviks membuka dan menipis ), berakhir dengan lahirnya

plasenta secara lengkap.

Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain : perasaan

distensi berkurang ( lightening ), perubahan serviks, persalinan palsu,

ketuban pecah, bloody show, lonjakan energi, dan gangguan pada

saluran cerna. Terdapat empat kala persalinan yaitu:

1) Kala satu persalinan mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus

dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk

menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progresif. Kala

satu persalinan selesai ketika serviks sudah membuka lengkap

(sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat. Oleh

karena itu, kala satu persalinan disebut stadium pendataran dan

dilatasi serviks. Dalam kala I persalinan terdapat dua fase yaitu:

a) Fase laten

Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan

penipisan dan pembukaan serviks secara bertahan yang

berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4cm yang

pada umumnya fase laten ini berlangsung hampir atau hingga

8 jam.

b) Fase aktif

Dalam fase aktif ini frekuensi dan lama kontraksi uterus

biasanya meningkat (kontrkasi dianggap adekuat bila terjadi

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

13

lebih dari 3 kali dalam 10 menit dan berlangsung selama lebih

dari 40 detik, pembukaan serviks dari 4 cm sampai lengkap

biasanya dengan kecepatan lebih dari 1 cm per jamnya, dan

pada fase ini terjadi penurunan bagian terbawah janin

(Kurniawati, 2009).

Kala I disebut juga dengan permulaan persalinan secara klinis

(Cuningham, 2002:147), karena:

1) Kontraksi uterus pada persalinan

Dalam kontraksi ini menimbulkan nyeri, kemungkinan terjadinya

nyeri itu karena hipoksia miometrium yang berkontraksi seperti yang

terjadi pada angina pektoris, penekanan ganglion saraf di serviks dan

uterus bagian bawah oleh berkas-berkas otot yang berkontraksi dan

saling mengunci, peregangan serviks akibat dilatasi dan peregangan

peritoneum yang terdapat diatas fundus.

2) Segmen bawah dan atas uterus

Dengan palpasi abdomen, bahkan sebelum ketuban pecah, kedua

segmen kadang dapat dibedakan, segmen atas teraba pada saat

berkontraksi, sementara pada segmen bawahlebih lunak teregang, dan

lebih pasif.

3) Bentuk uterus berubah selama persalinan

Setiap kontraksi menyebabkan bentuk uterus yang ovoid menjadi

memanjang seiring dengan semakin berkurangya garis tengah

horizontal. Perubahan bentuk ini menimbulkan efek penting pada

proses persalinan yang pertama dapat meningkatkan tekanan sumbu

janin. Kedua, dengan memendeknya uterus maka serat-serat

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

14

longitudinal tertarik lebih kencang. Akibatnya, segmen bawah dan

serviks menjadi satu-satunya bagian dari serviks yang lentur, dan

keduanya tertarik keatas dan mengelilingi kutub bawah janin.

a. Perubahan Fisiologis pada persalinan

1) Perubahan tekanan darah

Tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus dengan

kenaikan sistolik rata –rata sebesar 10-20 mmHg dan kenaikan

diastolik rata – rata 5 – 10 mmHg. Diantara kontraksi-kontraksi

uterus, tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk

persalinan dan akan naik lagi apabila terjadi kontraksi.

2) Metabolisme

Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik

maupun anaerobik akan naik secara perlahan. Kenaikan ini

sebagian besar disebabkan karena kecemasan serta kegiatan

otot kerangka tubuh. Kegiatan metabolisme yang meningkatkan

tercermin dengan kenaikan suhu badan, denyut nadi,

pernafasan, kardiak ouput dan kehilangan cairan.

3) Suhu badan

Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan,

suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah

persalinan. Kenaikan suhu tubuh normal sekitar 0,5 -1 derajad

celcius.

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

15

4) Denyut jantung

Denyut jantung selama persalinan akan sedikit naik. Hal

ini mencerminkan kenaikan dalam metabolisme yang terjadi

selama persalinan.

5) Pernafasan

Pernafasan terjadi kenaikan sedikit dibandingkan dengan

sebelum persalinan, kenaikan ini dapat disebabkan karena

adanya rasa nyeri dan kekhawatiran.

6) Perubahan renal

Polyuri sering terjadi selama masa persalinan. Kandung

kemih harus sering dikontrol ( setiap 2 jam ) agar tidak

menghambat penurunan bagian trendah janin .

7) Perubahan Gastrointestinal

Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan

makanan padat berkurang dan menyebabkan pencernaan

hampir berhenti selama persalinan dan menyebabkan konstipasi.

8) Perubahan Hematologis

Haemoglobin akan meningkat 1,2 gr/ 100 ml selama

persalinan dan kembali ketingkat pra persalinan pada hari

pertama setelah persalinan apabila tidak terjadi kehilangan darah

saat persalinan (Hidayat, 2012).

2. Primipara

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh

seorang wanita (BKKBN, 2006). Menutrut Prawirohardjo (2009), paritas

dapat dibedakan menjadi tiga yaitu primipara, multipara, dan

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

16

grandemultipara. Primipara, adalah wanita yang telah melahirkan bayi

aterm sebanyak satu kali (Manuaba, 2013). Pada ibu primipara akan

mengalami kecemasan karena ini merupakan kali pertamanya dia akan

menghadapi proses persalinan yang telah diketahui bahwa proses

persalinan biasanya di awali dengan rasa sakit yang luar biasa yaitu pada

persalinan kala I.

3. Kecemasan

a. Pengertian Kecemasan

Cemas adalah suatu keadaan perasaan dimana individu merasa

lemah sehingga tidak berani untuk bersikap dan bertindak secara rasional

sesuai dengan yang seharusnya. Seseorang yang cemas akan merasa

ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun

wujudnya (Wiramihardja, 2007).

Kecemasan adalah suasana hati yang ditandai oleh efek negatif

dan gejala- gejala ketegangan jasmaniah dimana seseorang

mengantisipasi kemungkinana datangnya bahaya atau kemalangan dimasa

yang akan datang dengan perasaan khawatir. Kecemasan mungkin

melibatkan perasaan, perilaku, dan respon- respon fisiologis (Durand,

2006).

b. Manfaat Kecemasan

Kecemasan juga di butuhkan dalam hidup ini, tanpa ada sedikit

kecemasan yang sesuai dengan kenyataan, individu mungkin tidak akan

memperhatikan peristiwa-peristiwa akan datang yang sangat penting bagi

perlindungan dirinya. Tetapi kecemasan yang tidak wajar (tidak sehat) akan

memberatkan individu dan menyebabkan kelumpuhan dalam memberikan

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

17

keputusan dan melakukan tindakan-tindakan (Semiun, 2006 & Durand

2007).

c. Ciri-Ciri Kecemasan

Menurut Nevid (2005), seseorang yang mengalami kecemasan

akan menampakkan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Ciri fisik dari kecemasan

Gelisah, gugup, keluar banyak keringat, mulut atau

kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas,

bernafas pendek, jantung berdetak kencang, suara yang bergetar,

pusing, merasa lemas, tangan yang dingin, sering buang air kecil,

terdapat gangguan sakit perut atau mual, muka memerah, leher

atau punggung terasa kaku, merasa sensitif atau mudah marah.

2) Ciri behavioral dari kecemasan

Seseorang yang mengalami kecemasan biasanya akan

menunjukkan perilaku menghindar, perilaku melekat dan

dependen, ataupun perilaku terguncang.

3) Ciri kognitif dari kecemasan

Khawatir tentang sesuatu bahkan terhadap hal-hal spele,

perasaan terganggu terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi tanpa

ada penjelasan yang jelas, sangat waspada, khawatir akan

ditinggal sendiri, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran,

pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, ketakutan, akan

ketidakmampuan menghadapi masalah, berpikir tentang hal-hal

yang mengganggu secara berulang-ulang.

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

18

Kecemasan juga memiliki karakteristik berupa munculnya

perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak

jelas dan tidak menyenangkan. Kaplan, Sadock, & Grebb (Fauziah

F & Widury J, 2007:74) menyebutkan bahwa takut dan cemas

merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya

suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang

jelas atau nyata, berasal dari lingkungan, dan tidak menimbulkan

konflik bagi individu.

d. Penyebab Kecemasan

1) Kontribusi biologis

Daerah otak yang paling sering berhubungan dengan

2) Kontribusi psikologis

Sense of control (perasaan mampu mengontrol) sejak dini

yang tinggi pada seseorang merupakan faktor psikologis yang

sangat rentan mengakibatkan kecemasan (Durand, 2007).

3) Kontribusi sosial

Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menimbulkan

stres dapat memicu kerentanan terhadap kecemasan. Misalnya

masalah disekolah, tekanan sosial untuk selalu menjadi juara

kelas, kematian orang yang dicintai, dan lain sebagainya

(Durand, 2007).

e. Tingkatan Kecemasan

Jenis kecemasan menurut HARS:

1) Tidak ada kecemasan

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

19

Pada kecemasan ini ibu terlihat tetap merasa nyaman

menjalani perjalanan menjelang persalinannya.

2) Kecemasan ringan

Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan

sebentar dan ringan lama. Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi

perkembangan kepribadian seseorang. Karena kecemasan yang

wajar terjadi pada individu akibat situasi-situasi yang mengancam

dan individu tersebut tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul

kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi individu untuk

lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi-situasi yang

mengancam dan individu tersebut tidak dapat mengatasinya,

sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi

individu untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi-situasi

yang sama di kemudian hari. Kecemasan ringan yang lama adalah

kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut tidak

segera mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka

kecemasan tersebut akan mengendap lama dalam diri individu

(Kartono & Kartini, 2006).

3) Kecemasan sedang

Pada level ini seseorang hanya fokus pada urusan yang akan

dilakukan dengan segera termasuk mempersempit pandangan

perseptual sehingga apa yang dilihat, didengar dan dirasakan

menjadi lebih sempit. Pada level ini seseorang akan fokus pada

sumber kecemasan yang dihadapi mulai membuat perencanaan

tetapi dia masih dapat melakukan hal lain jika menginginkan untuk

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

20

melakukan hal lain tersebut. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini

yaitu kelelahan meningkat, denyut jantung dan pernapasan

meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan

volume tinggi, kemampuan konsentrasi menurun, mudah

tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis

(Kartono, 2006) dalam (Hamranani, 2002).

4) Kecemasan berat

Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan

berakar secara mendalam dalam diri seseorang. Apabila

seseorang mengalami kecemasan semacam ini maka biasanya ia

tidak dapat mengatasinya. Kecemasan ini mempunyai akibat

menghambat atau merugikan perkembangan kepribadian

seseorang. Kecemasan ini dibagi menjadi dua yaitu kecemasan

berat yang sebentar dan lama.

Kecemasan yang berat tetapi munculnya sebentar dapat

menimbulkan traumatis pada individu jika menghadapi situasi yang

sama dengan situasi penyebabmunculnya kecemasan.

Sedangkan kecemasan yang berat tetapi munculnya lama akan

merusak kepribadian individu. Hal ini akan berlangsung terus

menerus bertahun-tahun dan dapat merusak proses kognisi

individu. Kecemasan yang berat dan lama akan menimbulkan

berbagai macam penyakit seperti darah tinggi, tachycardia

(percepatan darah), excited (heboh, gempar) (Kartono & Kartini,

2006).

5) Kecemasan berat sekali

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

21

Pada tingkat kecemasan ini individu merasa tergang, sangat

kacau, hilang kontrol, tidak dapat berpikir secara sistematis,

dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupuntelah diberikan

pengarahan (Stuart, 2007) dalam Anynomous.

f. Dampak Kecemasan

Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat

meskipun situasi yang betul-betul mengancam tidak ada, dan

ketika emosi-emosi ini tumbuh berlebihan dibandingkan dengan

bahaya sesungguhannya, emosi ini menjadi tidak adaptif.

Kecemasan yang berlebihan dapat mempunyai dampak yang

merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan

penyakit-penyakit fisik (Cutler, 2004).

Semiun (2006) membagi beberapa dampak dari kecemasan

kedalam beberapa simtom, antara lain :

1) Simtom suasana hati

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan

akan adanya hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu

sumber tertentu yang tidak diketahui. Orang yang mengalami

kecemasan tidak bisa tidur, dan dengan demikian dapat

menyebabkan sifat mudah marah.

2) Simtom kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan

keprihatinan pada individu mengenai hal-hal yang tidak

menyenangkan yang mungkin terjadi. Individu tersebut tidak

memperhatikan masalah-masalah real yang ada, sehingga individu

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

22

sering tidak bekerja atau belajar secara efektif, dan akhirnya dia

akan menjadi lebih merasa cemas.

3) Simtom motor

Orang-orang yang mengalami kecemasan sering merasa tidak

tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan,

misalnya jari-jari kaki mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget terhadap

suara yang terjadi secara tiba-tiba. Simtom motor merupakan

gambaran rangsangan kognitif yang tinggi pada individu dan

merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja yang

dirasanya mengancam.Kecemasan akan dirasakan oleh semua

orang, terutama jika ada tekanan perasaan ataupun tekanan jiwa.

Menurut Ramaiah (2003) kecemasan biasanya dapat

menyebabkan dua akibat, yaitu :

(a) Kepanikan yang amat sangat dan karena itu gagal

berfungsi secara normal atau menyesuaikan diri pada situasi.

(b) Gagal mengetahui terlebih dahulu bahayanya dan

mengambil tindakan pencegahan yang mencukupi.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah rasa takut atau khawatir pada situasi yang sangat

mengancam karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang serta

ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan

tersebut ditandai dengan adanya bebeapa gejala yang muncul seperti

kegelisahan, ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan,

merasa tidak tenteram, sulit untuk berkonsentrasi, dan merasa tidak

mampu untuk mengatasi masalah.

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

23

g. Efek Kecemasan dan Ketakutan pada Persalinan

Saat seseorang merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan

oksigen dari organ pertahanan nonesensial menuju kelompok otot

besar diwilayah kaki dan tangan. Akibatnya, area wajah “ditinggalkan”

sehingga ada ungkapan “pucat karena ketakutan”. Dalam situasi yang

menakutkan, tubuh mempertimbangkan bahwa uterus dipandang

sebgai organ “tidak penting” . Menurut Dr.Dick-Read, uterus pada

wanita yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih. Rasa

cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri dan membuat kontraksi

uterus semakin keras.

Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan

menyebabkan serviks kaku dan membuat proses persalinan lebih

lambat .Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernapasan tidak

teratur, mengurangi asupan sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi.

Akhirnya jantung memompa lebih cepat sehingga tekanan darah

semakin tinggi.

Stres dan rasa takut ternyata secara fisiologis dapat

menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa nyeri dan sakit. Saat

wanita yang ada dalam kondisi inpartu mengalami stres secara

otomatis stres tersebut merangsang tubuh untuk mengeluarkan

hormon stresor, yaitu hormon katekolamin dan hormon adrenalin. Jika

calon ibu tidak dapat menghilangkan rsa takutnya sebelum melahirkan

maka hormon katekolamin dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat

persalinan. Hasilnya, berbagai respin tubuh muncul antara lain dengan

“melawan atau menghindar” (fight or flight). Apabila ibu bersalin

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

24

memilih untuk menghadapi rasa takut maka tubuh untuk beberapa saat

akan mengalami lonjakan adrenalin dan kortisol, namun setelah ibu

bersalin tersebut melakukan relaksasi maka akan kembali dalam posisi

normal.

(Aprillia Y, 2011 h: 85)

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Persalinan a ...repository.ump.ac.id/978/3/Eftina Nurul Aeni BAB II.pdf · Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

25

B. Kerangka Teori

Berdasarkan hasil tinjauan teori dan masalah penelitian yang telah

dirumuskan tersebut, maka dikembangkan suatu kerangka teori sebagai

berikut:

Ket: : faktor yang diteliti

: faktor yang tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Hidayat, 2012

Ibu primipara inpartu

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

persalinan :

-power

-pessage

-pessager

-placenta

-phsycologic

Perubahan fisiologis pada persalinan:

-tekanan darah

-metabolisme

-suhu badan

-denyut jantung

-renal

-gastrointestinal

-hematologis

Cemas

Gambaran Tingkat Kecemasan..., Eftina Nurul Aeni, Kebidanan DIII UMP, 2015