BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesegaran jasmani
1. Pengertian
Kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian (adaptasi ) terhadap pembebanan fisik yang
diberikan kepadanya (dari kerja yang di lakukan sehari- hari ) tanpa
menimbulkan kelelahan 2).
Kesegaran jasmani dalam arti sempit merupakan satu aspek dari kesegaran
keseluruhan manusia, hal ini mencakup tiga segi yaitu: a) Kesegaran statis / medis
yaitu kemantapan organ tubuh seperti jantung dan paru, b) Kesegaran dimensi/
fungsional yaitu tingkat efektifitas fungsional dari tubuh manusia sehubungan
dengan gerak optimal, c) Kesegaran ketrampilan gerak/ ketrampilan motorik
tingkat kemantapan koordinasi dan kekutan dalam penampilan kegiatan. 10)
2. Komponen utama dari kesegaran jasmani.
Tubuh merupakan mekanisme kompleks yang didisain untuk
bergerak. Bugarnya fisik , berarti jantung, pembuluh darah, paru – paru dan
otot berfungsi dengan baik. Komponen utama dari kesegaran Jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan ada 5 yaitu :
a. Daya tahan Kardiorespirasi atau kondisi aerobik
Adalah kemampuan dari jantung, paru – paru, pembuluh darah dan group
otot – otot yang besar untuk melakukan latihan – latihan yang keras
dalam jangak waktu lama.
Faktor Fisiologis yang mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler :
1) Keturunan ( genetik ) : VO2 maks 93,4% di tentukan oleh faktor
genetik.
2) Usia : Dari anak – anak sampai umur 20 tahun daya tahan kardiovaskular
meningkat sampai mencapai maksimal 30 tahun yang
kemudian menurun pada usia 70 tahun. Hal ini disebabkan karena
penurunan faal organ transport dan utilisasi O2 yang terjadi akibat
bertambahnya usia, tapi penurunan dapat berkurang dengan
melakukan olah raga.
3) Jenis Kelamin : Pada umumnya daya tahan kardiovaskular wanita lebih
rendah yaitu 15 – 25% dari pada pria yang mencapai 60% 4) Aktivitas
Fisik : Macam aktifitas fisik mempengaruhi nilai daya tahan
kardiovaskulaer. Istirahat di tempat tidur selama 3 minggu akan
menurunkan daya tahan kardiovaskuler. 2)
b. Kekuatan Otot
Adalah kemampuan otot – otot untuk menggunakan tenaga maksimal
atau mendekati maksimal untuk mengangkat beban. Otot – otot yang kuat
dapat melindungi persendian yang dikelilinginya dan melindungi
kemungkinan terjadinya cedera karena aktifitas fisik. Faktor Fisiologis yang
mempengaruhi kekuatan otot :
1) Usia : Sampai usia pubertas, kecepatan perkembangan kekuatan otot
pria sama dengan wanita. Baik pria maupun wanita memcapai puncak
pada usia kurang 25 tahun, kemudian menurun 65% - 70% pada
usia 65 tahun.
2) Jenis Kelamin : Perbedaan kekuatan otot pada pria dan wanita ( rata
– rata kekuatan wanita ⅔ dari pria ) disebabkan karena ada
perbedaan otot dalam tubuh.
3) Suhu Otot : Kontraksi otot akan lebih kuat dan lebih cepat bila suhu
otot sedikit lebih tinggi dari pada suhu normal.2)
c. Daya Tahan otot
Adalah kemampuan dari otot – otot kerangka badan untuk menggunakan
kekuatan , keahlian, penampilan , kecepatan, bergerak dan tenaga sangat erat
kaitannya dengan unsur ini.
d. Komposisi Tubuh
Adalah persentasi lemak badan dari berat badan tanpa lemak (Otot, tulang
rawan, organ – organ vital ). Menjadi gemuk, biasanya dimulai pada masa
kanak – kanak, dan ini mempunyai pengaruh pada komponen lain dari
kebugaran.
e. Kelenturan
Adalah gerak otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat
hubungannya dengan kemampuan otot – otot kerangka tubuh secara alamiah
dan yang telah dimanfaatkan kondisinya, diregangkan melampaui panjangnya
yang normal waktu istirahat.11)
3. Aspek Kesegaran Jasmani
a. Kemampuan tubuh untuk mengeluarkan energi melalui proses tanpa O2 dan
dengan O2.
b. Kesanggupan fungsi saraf otot ( sistem koordinasi yang menentukan tingkat
kekuatan otot )
c. Fungsi Psikologik dalam bentuk motivasi dan teknik 15)
4. Beberapa faktor dalam Latihan Fisik Kesegaran Jasmani
Latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang
mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi faal tubuh dan sebagai hasil akhir dari
kesegaran jasmani 6).
Pada pembuatan program latihan harus meliputi :
a) Tipe Latihan
Tipe latihan akan memberikan efek pada faal tubuh sesuai dengan
hal yang dilakukan. Latihan fisik yan melibatkan sebagian besar otot pada
tubuh seperti berlari akan memberikan perubahan pada faal kardiovaskuler,
sit up akan meningkatkan otot perut dan sebagainya.
b) Intensitas latihan.
Intensitas latihan menyatakan kerasnya kita melakukan latihan
khususnya latihan yang bersifat aerobik.
c) Frekunsi Latihan
Frekuensi latihan adalah jumlah ulangan latihan yang dilakukan
dalam jangka waktu 1 minggu. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa
latihan paling sedikit tiga hari per minggu
d). Lama Latihan.
Lama latihan mempunyai hubungan terbalik dengan intensitas,
bila intensitas makin tinggi maka lama latihan lebih singkat dan sebaliknya
untuk mendapat efek yang baik adalah 60 – 80 % dari kapasitas maksimal
aerobik. Takaran lamanya latihan untuk olah raga kesehatan 20 -30 menit
dalam zone latihan, lebih lama lebih baik. 6)
5. Pengukuran Kesegaran Jasmani
Pengukuran daya tahan kardiovaskular dan otot dapat dilaksanakan
di lapangan. Adapun rangakaian tes yang dilaksanakan yaitu:
a. Lari 60 meter yang bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Gantung angkat tubuh, 60 detik yang bertujuan untuk megukur kekuatan dan
ketahanan otot lengan dan otot bahu.
c. Baring duduk 60 detik yang bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahan
otot perut.
d. Loncat tegak yang betujuan untuk mengukur tenaga eksplosif
e. Lari 1200 meter yang bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung,
peredaran darah dan pernafas
Tabel 2.1
Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonsia Untuk Remaja Umur 16 -19 Tahun
Untuk Putra
Lari 60 M
Gantung
Angkat
Tubuh
Baring
Duduk 60
detik
Loncat
tegak
Lari 1200
Meter Nilai
< 7. 2” > 19 > 41 > 73 < 3’ 14” 5
7.3” – 8.3” 14 – 18 30 – 40 60 – 72 3’15” – 4’ 25” 4
8.4” – 9.6” 9 – 13 21 – 29 50 – 59 4’ 26” – 5’ 12” 3
9.7” – 11.0” 5 – 8 10 – 20 39 – 49 5’ 13” – 6’ 33” 2
> 11.0” < 4 < 9 < 38 > 6’ 34” 1
Sumber : Depdikbud Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 1995
Tabel 2.2
Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
No Jumlah Nilai Klasifikasi
1 22 – 25 Baik Sekali
2 18 – 21 Baik
3 14 – 17 Sedang
4 10 – 13 Kurang
5 5 – 9 Kurang Sekali
Sumber :Depdikbud Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 1995
6. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesegaran Jasmani
a. Genetik
Yaitu sifat- sifat yang ada dalam tubuh seseorang berdasar
anatomi dan fisiologi. Pada umumnya VO2 maks 93,4% di tentukan oleh
faktor genetik yang hanya di ubah melalui latihan2)
b. Jenis Kelamin
Setelah Pubertas, nilai kapasitas aerobik perempuan lebih rendah
15 – 25 % dari laki – laki. Hal ini dikarenakan ketahanan kardiosrespiratori
berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh kekutan otot, jumlah
haemoglobin dan kapasitas paru. 2
c. Umur
Mulai anak – anak sampai sekitar usia 20 tahun daya tahan
kardiovaskular meningkat mencapai maksimal pada usia 20 – 30 tahun
dan kemudian berbanding terbalik dengan usia, karena pada orang yang berusia 70
tahun di peroleh daya tahan 50% dari yang di milikinya pada usia 17 tahun , ini
terjadi karena akibat bertambahnya usia. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap
kesegaran jasmani karena berkurangnya masa otot yang dapat menghasilkan energi . 2)
d. Kesehatan
Kesegaran Jasmani dengan kesehatan mempunyai hubungan antara
aktfitas fisik dan penyakit. Apabila seseorang jarang melakukan olah raga
maka dengan mudahnya dia akan terserang penyakit.1)
e. Aktivitas fisik
Setiap pergerakan tubuh akibat aktivitas otot – otot skelet yang
mengakibatkan pengeluaran energi. Adapun kemampuan seseorang untuk
melakukan kerja fisik yang makin meningkat dengan segala perubahan yang
sehat bagi dirinya baik, di tinjau dari segi fisiologis, anatomis maupun
psikologis hanya mungkin terwujud melalui latihan yang teratur dan
berkelanjutan. 19)
f. Kebisaan hidup
Faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani adalah seringnya
merokok dan minum – minuman yang beralkohol . Kemampuan untuk
mengambil oksigen secara maksimal hanya dapat di naikkan antara 10 -12%,
tetapi jika merokok 1 bungkus saja sehari akan menurunkan VO2max
sebesar 7 – 10 %.2)
g. Gizi
Kekurangan protein, kekurangan gizi keseluruhan dan gizi tidak
adekuat mengakibatkan daya tahan menurun dan menghambat pertumbuhan
karena konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk
pertumbuhan dan aktivitasnya.21)
7. Manfaat latihan kesegaran jasmani.
Bila kita sering melakukan kesegaran jasmani banyak manfaat yang
kita dapatkan diantaranya:
a) Memperbaiki Fungsi paru
b) Menurunkan kolesterol dalam darah berarti akan ada penurunan resiko
Penyakit Jantung Koroner ( PJK )
c) Bagi penderita obiesitas dapaty menurunkan berat badan.
d) Bagi masyarakat dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani.
e) Pada sistem otot daya tahan otot orang yang melakukan kesegaran jasmani
karena terjadi perbaikan dalam sistem transportasi ke otot
f) Dapat menurukan kebiasaan minum alkohol dan merokok.2)
B. Status Gizi
1. Pengertian
Status gizi adalah keadaan tubuh dari hasil proses penggunaan
makanan di mana proses tersebut meliputi Intake ( masukan ), digestin
(dicerna ), absorbtion ( penyerapan ), transport ( angkut ), stroge
(cadangan/simpanan ) dan metabolisme .Agar tubuh selalu dapat menyediakan
oksigen dalam jumlah cukup satu cara yang dikerjakan adalah melakukan
aktifitas fisik seperti olah raga secara teratur.1)
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi status gizi
a. Faktor langsung
Pada umunya para ahli sependapat, bahwa status gizi secara langsung
ditentukan oleh asupan makanan dan penyakit, khususnya penyakit infeksi.
b. Faktor Tidak langsung
Berbagai macam faktor yang melatar belakangi kedua faktor tesebut yaitu
asupan makan dan penyakit.1)
3. Penilaian Status Gizi
Status gizi bisa di laksanakan dengan dua metode yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Metode yang dipakai dalam penilaian status gizi
secara langsung meliputi : Antropometri, tanda klinis, biokimia, dan biofisik.1)
Pengukuran status gizi dalam Antropometri berat badan merupakan
salah satu ukuran yang paling banyak di gunakan untuk memberi gambaran
pertumbuhan masa jaringan termasuk cairan. Berat badan ini sangat mudah
dipengaruhi oleh keadaan yang mendadak seperti terserang diare dan, konsumsi
makan yang menurun.1)
Tinggi badan memberi gambaran pertumbuhan tulang yang sejalan
dengan pertambahan usia. Tinggi badan tidak banyak dipengaruhi oleh
keadaan yang mendadak . Tinggi badan pada suatu waktu merupakan hasil
pertumbuhan secara komulatif semenjak lahir dan memberi gambaran riwayat
status gizi masa lalu. Sebagai indikator status gizi, berat menurut tinggi badan
memberi gambaran kedaan kini.1,18)
Laporan FAO/ WHO/ UNO tahun 1995 menyatakan bahwa batasan
berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Indek Masa Tubuh
(IMT) merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan / kelebihan berat badan.
Tabel 2.3
Kategori : Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Kriteria Kategori IMT
Kurus
Normal
Gemuk
Kekurangan Berat Badan tingkat berat
Kekurangan Berat Badan tingkat
ringan
Kelebihan Berat Badan tingkat ringan
Kelebihan Berat Badan tingkat berat
< 17
17 – 18,5
18,5 – 25
> 25 – 27
> 27
Sumber : Supariasa, Bacyar Bakri 2001
4. Kelompok status gizi
Status gizi di kelompokkan menjadi 2 yaitu:
a. Status gizi baik yang berarti ada keseimbangan antara energi dan zat – zat
dengan penggunaannya.
b. Status gizi buruk yang terdiri dari keadaan gizi kurang dan gizi lebih.Gizi
kurang di bedakan atas 3 kedaan yaitu:
1) Kedaan tanpa cairan dan makanan
2) Kedaan masih mendapat cairan tapi tanpa makan, yang di bagi lagi atas
“tanpa makan total” dan kedaaan yang “Tidak cukup makan”
3) Kekurangan zat gizi kurang akan mencerminkan kulitas fisik yang
berakibat terhadap rendahnya produktifitas belajar. 21)
Status gizi di pengaruhi oleh konsumsi pangan dan kedaan
kesehatan tubuh, selanjutnya status gizi akan berpengaruh pada kesegaran
jasmani.
5. Pengaruh status gizi terhadap kesegaran jasmani
Seorang anak yang mempunyai gizi kurang dikarenakan adanya
ketidakcukupan zat gizi dalam tubuh sehingga masukan makanan atau intake juga
kurang. Kekurangan masukan makanan atau Intake akan menyebabkan anak
tidak mempunyai energi. Padahal energi di butuhkan oleh seorang anak untuk
melakukan semua aktifitas fisik seperti berolah raga, dan bila anak tidak
mempunyai energi dia akan merasa lesu dan tidak begairah dalam melakukan
aktifitas fisik, sehingga bila anak akan melakukan kesegaran jasmani cenderung
menurun dan malas untuk melakukan kesegaran jasmani dan ini berpengaruh
terhadap kesegaran jasmani anak.16, 21)
a. Secara umum anak yang mempunyai gizi kurang akan mengakibatkan dia
akan merasa cepat lelah dan untuk melakukan aktifitas fisik seperti berolah
raga cenderung enggan tidak mau.21)
b. Berat badan yang menurun, kurang bisa bertahan dengan penyakit apabila
tidak diimbangi dengan berolah raga secara teratur maka akan dengan
mudahnya penyakit masuk ke dalam tubuh.21)
c. Tubuh terlalu gemuk mengakibatkan kurang lincah dalam bergerak
sehingga untuk melakukan aktifitas dan kesegaran jasmani menurun.
d. Anak yang gizi kurang dan terbiasa minum minuman beralkohol juga
berdampak pada kesegaran jasmani dan gizi yang ada di tubuh karena
alkohol menghambat masuknya zat – zat gizi lain karena soda merangsang
peminum untuk minum terus hingga lambung penuh. 16)
e. Kegiatan fisik dan olah raga yang tidak seimbang dengan energi yang di
konsumsi dapat mengakibatkan berat badan lebih atau kurang yang dapat
meneningkatkan resiko berkembangnya beberapa penyakit kronis seperti
penyakit hati, tekanan darah.16)
C. Rokok.
Rokok adalah salah satu prodak industri komoditi Intrnasional yang mengandung
kurang lebih 1500 bahan kimiawi.Unsur – unsur yang penting adalah Tar, Nikotin,
dan Karbon monoksida. 6)
1. Pengertian
Rokok adalah campuran dari berbagai bahan- bahan tembakau,
cengkeh yang di bungkus dengan kertas sigaret 6).
2. Sejarah.
Pada tahun 600 SM, tanaman tembakau mulai di tanam di Amerika serikat
dan pada tahun pertama penduduk Amerika mulai merokok.Sejak abad ke 17
produksi tembakau juga mulai di kembangkan di koloni Inggris. Pada abad ke 17
penggunaan dan penanaman tembakau mulai menbar ke seluruh dunia ke Eropa,
India, Persia dan negara – negara lain di Asia seperti Filiphina Indonesia yang
terkenal dengan tembakau pembungkus cerutunya ( Deli – Dekblad ) yang
berkulitas tinggi dari sumatra. Pada abad ke 19 rokok dibuat dengan mesin yang
dapat menghasilkan ribuan batang dalam setiap menit. Hal ini merupakan pokok
penting dalam sejarah karena menikmati rokok tidak lagi membawa perlengkapan
berat dan besar .20)
3. Kebisaan Para Perokok.
Adapun kebiasaan para perokok yang meliputi : Lama kebisaan merokok, Jumlah
rokok yang di hisap .
a). Lama Kebiasaan Merokok. 19)
Pada umunya kebiasaan telah di lakukan 10 – 40 tahun.
b). Jumlah Rokok yang di hisap.9)
Untuk jumlah rokok yang di hisap rata – rata :
1. Perokok Berat
Menghabiskan lebih dari 21 batang sehari.
2. Perokok Sedang
Menghabiskan 11 -20 batang sehari .
3. Perokok Ringan
Menghabiskan sekitar 10 batang sehari
4. Zat yang ada di dalam rokok dan akibat bagi si perokok
a) Nikotin
Bahan yang dapat mengaktifkan sejumlah hormon di otak, beta –
Endopharphin peningkat suasan hati, dan zat nikotinlah yang membuat
orang menjadi kecanduan. 6,7).
b) Tar
adalah gabungan bahan–bahan kimia dan gas yang berbahaya. Tar dalam
rokok apabila di hisap akan menempel pada saluran Bronkial yang
memasok udara ke dalam paru, dan tar ini mengerogoti dan merusak
jaringan paru
c) Karbon Monoksida
adalah gas yang berbahaya dan beracun yang terdapat pada asap mobil.
Telah di buktikan bahwa orang yang tidak merokok berada di dalam
ruangan yang penuh asap rokok, berdekatan dengan orang yang
merokok hanya dengan menghisap asap rokok secara teratur saja mereka
telah menyerap sejumlah nikotin dan tar, oleh sebab itu meningkatkan
jumlah karbon monoksida di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan
penyakit jantung dan kanker paru-paru 3)
5 Jenis Perokok
Adapun jenis perokok di bagi menjadi:
a. Perokok Pasif adalah seseorang yang sebenarnya tidak merokok namun
karena didekatnya ada orang lain yang merokok maka ia pun terpaksa
menghisap asap rokok dengan segala akibat – akibat yang tidak berbeda
dengan perokok aktif.
b. Perokok Aktif adalah seseorang yang secra aktif merokok satu batang atau
lebih dalam setiap harinya peling sedikit selama satu tahun 13)
6. Dampak merokok terhadap kesegaran jasmani
Asap tembakau terdapat 4% karbon monoksida (Co). Afinitas (tarik
menarik ) karbon monoksida pada hemoglobin adalah 200-300 kali lebih kuat
dari oksigen, jadi karbon monoksida jauh lebih cepat mengikat hemoglobin dari
pada oksigen. Padahal hemoglobin adalah pengangkut oksigen untuk di edarkan
ke seluruh tubuh, sehingga dengan adanya ikatan karbon monoksida dengan
hemoglobin berarti terjadi hambatan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh
yang membutuhkannya.Seperti yang telah kita ketahui semua, bahwa setiap
jaringan tubuh kita membutuhkan oksigen secara terus- menerus 8).
Suplai Oksigen sebanyak- banyaknya adalah sangat penting untuk daya
tahan tubuh. Jika seorang merokok 10-12 batang sehari maka kadar oksigen yang
disuplai ke jaringan – jaringan dalam tubuh menurun kurang lebih 15%.
Penurunan kadar oksigen sebanyak itu memang tidak begitu tampak tanda-
tandanya pada waktu beristirahat, tetapi pada waktu pecandu rokok melakukan
olah raga akan nampak sekali kerugian terhadap tubuhnya 8)
Seorang yang yang merokok tingkat kesegaran jasmaninya lebih rendah
dari bukan perokok hal ini terjadi karena suplai oksigen perokok akan berkurang
karena haemoglobin akan lebih mudah berkaitan dengan karbon monoksida
daripada dengan oksigen sehingga saat melakukan olahraga seorang perokok akan
cepat dan terengah – engah untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi deluruh
organ tubuh. 14)
Oleh karena itu seorang perokok tidak dapat mencapai kemampuan fisik
dan kebugaran optimal. Pengaruh buruk dari merokok sedikit banyak dapat
diperbaiki bila merokoknya dihentikan.14)
Itulah sebabnya mengapa bagi seorang perokok bukan hanya peluan
mendapat kanker paru- paru saja yang meningkat sampai 10 kali lipat dari pada
yang bukan perokok.Tetapi peluang untuk mendapatkan panyakit lainnya pun
meningkat 6).
Adapun peluang - peluang terkena penyakit yaitu:
a. Peluang untuk menderita serangan jantung pun bisa meningkat 20 kali lipat.
Pengaruh merokok pada jantung adalah karena adanya Karbon Monoksida
yang menghalangi suplai oksigen ke dalam jantung.
b. Peluang untuk mendapat pendarahan otak 5,7 kali lebih besar .
c. Kanker mulut 7 kali lipat, kanker tenggorokan 5 kali.
d. Kanker kandung kencing dan ginjal 2 kali lipat.
e. Bahkan peluang untuk mendapatkan sakit maag meningkat 1,5 kali lipat dari
pada yang bukan perokok 6)
7. Manfaat dari tidak Merokok
Adapun manfaat bagi orang yang tidak merokok :
a). Dapat terhindar dari penyakit – penyakit ganas seperti : Kanker paru,
kanker mulut, dan saluran pernafasan akibat kadar yang ada dalam tembakau, b)
Dapat mengurangi biaya pengeluran hanya untuk membeli barang yang bermafaat
seperti rokok. c) Mengurangi polusi udara yang dibutuhkan setiap orang sehingga
mengurangi resiko tersumbatnya saluran pernafasan.3)
D. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada dipaparkan kemudian dibuat
kerangka teori sebagai berikut :
Status Kesehatan
Keadaan Fisik Kesegaran jasmani Merokok
- Kebiasaan hidup - Lama merokok -
Umur - Jumlah rokok
- Aktifitas
- Jenis kelamin Status Gizi
- Genetik
Konsumsi pangan / Infeksi
Intake
Bagan : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani
Sumber : ( Sumardjuno 2001, Moeloek 1984, Karvitz 2001, Supariasa 2001)
E. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Status Gizi
Variabel Terikat
Kesegaran Jasmani
Merokok
- Lama merokok
- Jumlah rokok
F. Hipotesa
a. Ada hubungan status gizi dengan kesegaran jasmani pada siswa SMA Negeri I
Toroh Kecamatam Toroh Kabupaten Grobogan.
b. Ada hubungan lama merokok dengan kesegaran jasmani pada siswa SMA
Negeri I Toroh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.
c. Ada hubungan jumlah rokok yang dihisap dengan kesegaran jasmani pada siswa
SMA Negeri I Toroh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan