BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI...

28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertian Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis, mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati. (Yuliana, 2009). Kurangnya pengetahuan, sikap, keyakinan serta kepercayaan terhadap penyakit diabetes millitus menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang tidak patuh terhadap diet diabetes millitus (Firma, 2014). Diabetes mellitus sendiri merupakan sekelompok kelainan metabolik yang diakibatkan oleh adanya kenaikan kadar glukosa darah dalam tubuh/hiperglikemia (Smeltzer Hinkle & Cheever , 2010 ; Kumar , Abbas & Aster, 2013). Kadar glukosa darah secara normal berkisar antara 70-120 mg/dL. Diagnosis DM ditemukan apabila kadar glukosa sewaktu >200 g/dL, atau gula darah puasa >126 g/dL, tes toleransi glukosa oral >200 mg/dL disertai gejala klasik diabetes yaitu poliuria , polidipsia, dan polifagia (Kumar, Abbas & Aster 2013). Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diabetes Mellitus

1. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang ditandai

dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas

metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh

penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau

keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis, mikrovaskular,

makrovaskular, dan neuropati. (Yuliana, 2009). Kurangnya

pengetahuan, sikap, keyakinan serta kepercayaan terhadap penyakit

diabetes millitus menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

seseorang tidak patuh terhadap diet diabetes millitus (Firma, 2014).

Diabetes mellitus sendiri merupakan sekelompok kelainan metabolik

yang diakibatkan oleh adanya kenaikan kadar glukosa darah dalam

tubuh/hiperglikemia (Smeltzer Hinkle & Cheever , 2010 ; Kumar ,

Abbas & Aster, 2013). Kadar glukosa darah secara normal berkisar

antara 70-120 mg/dL. Diagnosis DM ditemukan apabila kadar glukosa

sewaktu >200 g/dL, atau gula darah puasa >126 g/dL, tes toleransi

glukosa oral >200 mg/dL disertai gejala klasik diabetes yaitu poliuria ,

polidipsia, dan polifagia (Kumar, Abbas & Aster 2013).

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

2. Klasifikasi

a. DM tipe I

DM tipe ini bergantung pada insulin (insulin dependent diabetes

mellitus )

b. DM tipe II

Diabetes tipe ini tidak bergantung pada insulin (non- insulin

dependent diabetes mellitus)

c. DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

(Diabetes Mellitus karena obat-obatan , infeksi, defek genetic pada

kerja insulin, defek pankreatik eksokrin)

d. Diabetes Mellitus gestasional (gestasional diabetes mellitus)

DM yang berhubungan dengan kehamilan.

(Tim Dosen Keperawatan Medikal Bedah Indonesia, 2014)

3. Etiologi

a. DM tipe 1

Diabetes Mellitus tipe 1 ditandai oleh penghancuran sel beta

pankreas. Kombinasi faktor genetik , imunologi dan mungkin pula

lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta.

b. DM tipe 2

1) Usia (resistensi meningkat di usai 65 tahun)

2) Obesitas, makan berlebih, kurang olahraga, dan stress serta

penuaan

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

3) Riwayat keluarga dengan Diabetes Mellitus.

(Tim Dosen Keperawatan Medikal Bedah Indonesia, 2014)

4. Manifestasi Klinis

Gejala diabetes mellitus tipe 2 dibedakan menjadi gejala akut dan kronik

menurut Subekti (2011). Gejala akut diabetes mellitus yaitu

a. Poliuria

Kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan penderita

diabetes mellitus lebih banyak mengeluarkan urin, terutama pada

malam hari.

b. Polidipsi

Peningkatan rasa haus sering dialami oleh penderita karena

banyaknya cairan yang keluar melalui sekresi urin lalu akan

berakibat pada terjadinya dehidrasi inrasel sehingga merangsang

pengeluaran ADH (Antidiuretik Hormone) dan menimbulkan rasa

haus.

c. Polifagia

Kalori yang dihasilkan dari makanan setelah di metabolisasikan

menjadi glukosa dalam darah, tidak seluruhnya dapat

dimanfaatkan sehingga penderita selalu merasa lapar.

d. Penurunan berat badan dan rasa lapar

Penurunan berat badan ini disebabkan karena penderita

kehilangan cadangan lemak dan otot digunakan sebagai sumber

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

energi untuk menghasilkan tenaga akibat dari kekurangan

glukosa yang masuk ke dalam sel. Selain itu terdapat gejala

kronik pada penderita DM tipe 2 seperti gangguan saraf tepi

berupa kesemuatan, gangguan penglihatan (mata kabur), gatal ,

bisul, gangguan ginekologis berupa keputihan dan gangguan

ereksi

5. Patofisiologi

Hiperglikemia yang dialami penderita diabetes disebabkan oleh

beberapa faktor, sesuai dengan tipe dari diabetes secara umum. DM

tipe I biasanya ditandai oleh defisiensi insulin absout karena

keruasakan sel betha pankreas akibat serangan autiumun. Diabetes ini

paling sering berkembang pada anak-anak, bermanifestasi pada

pubertas dan memburuk sejalan dengan bertambahnya usia. Untuk

bertahan hidup diabetes tipe ini memerlukan insulin eksogen seumur

hidupnya.

Diabetes tipe II disebabkan oleh gabungan dari resistan perifer

terhadap kerja insulin dan respons sekresi insulin yang tidak adekuat

oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). Kondisi tersebut dapat

terjadi karena beberapa faktor diantaranya genetik, gaya hidup dan diet

yang mengarah pada obesitas. Resistansi insulin dan gangguan yang

akan menyebabkan toleransi glukosa terganggu sekresi insulin akan

menyebabkan toleransi glukosa terganggu yang akan mengawali

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

kondisi DM tipe II dengan manifestasi hiperglikemia (Ozougwu,

Obimba, Belonwu & Unakalamba, 2013).

Kondisi hiperglikemia pada pasien diabetes mellitus tersebut

bermanifestasi pada tiga gejala klasik diabetes yaitu 3P (polyuria,

polidipsia dan polifagia). Poliuria (sering buang air kecil) , akibat

kondisi hiperglikemia melampaui ambang reabsorbsi ginjal sehingga

menimbulkan glukosuria. Kondisi glukosuria selanjutnya

menyebabkan diuresis osmotik sehingga timul manifestasi banyak

buang air kecil.

Polidipsi (sering merasa haus), kondisi polydipsia sangat berkaitan

erat dengan poliuria , karena banyaknya pengeluargan cairan tubuh

melalui ginjal ditambah kondisi tubuh mengalami hiperosmolar akibat

peningatan glukosa dalam tubuh menyebabkan kondisi tubuh akan

mengalami penurunan cairan intrasel. Selanjutnya kondisi tersebut

menyebabkan stimulasi osmoreseptor pusat haus di otal sehingga

penderita diabetes mellitus sering mengeluh halus.

Polifagia (peningkatan nafsu makan), kondisi ini disebabkan

penurunan insulin mengakibatkan penggunaan glukosa oleh sel

menurun, sehingga menimbulkan pembentukan glukosa dari non-

karbohidrat yaitu dari protein dan lemak (lipolisis). Peningkatan

lipolisis dan katabolisme protein akan menyebabkan keseimbangan

energi negatif yang kemudian akan meningkatkan nafsu makan.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

6. Komplikasi

a. Diabetic Ketoasidosis

Akibat adanya gangguan pada sekresi hormone insulin, kerja

insulin atau oleh keduanya pada pasien DM tipe II dan kerusakan sel

beta pulau Langerhans pada DM tipe I, pasien DM akan mengalami

hiperglikemia akibat penurunan uptake glukosa ke dalam sel yang

diikuti pengingkatan lipolisis, gluconeogenesis di hepar dan

pemecahan protein. Peningkatan lipolisis dapat mengakibatkan

peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai pembentukan bend

aketon (asetoasetat hidroksibutirat dan aseton), benda keton keluar

melalui urin (ketonuria), peningkatan aseton dalam tubuh akan

menyebabkan bau napas seperti buah (aseton).

b. Sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketon (HNNK)

Peningkatan glukosa darah oleh gangguan sekresi insulin ,

resistensi insulin atau dapat mengakibatkan hiperglikemia berat

mencapai 300 mg/100 mL. Peningkatan glukosa akan

menyebabkan ambang batas ginjal untuk glukosa. Sehingga

muncul manifestasi glucosuria yang diikuti dengan diuresis

osmotik. Sebagai akibatn dari kehilangan cairan dan elektrolit yang

berlebih pasien akan mengalami dehidrasi dan kehilangan banyak

elektorlit, pasien dapat menjadi hipotensi dan mengalami syok.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

c. Gangguan mikrovaskular dan makrovaskular

Kekurangan insulin akan mengganggu jalur poliol (glukosa, sorbitol,

fruktosa) yang akhitnya menyebabkan penimbunan sorbitol.

Penimbunan sorbitol dalam lensa menyebabkan katarak dan

kebutaan. Sedangkan pada jaringan syaraf, penimbunan sorbitol dan

fruktosa dan penurunan kadar minionositol dapat berefek pada

kondisi nefropati.

B. Kadar Gula Darah

a) Pengertian

Kadar gula darah adalah tingkat gula di dalam darah,

konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat

di dalam tubuh. Hiperglikemia merupakan suatu kondisi medik berupa

peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal (Perkeni,

2015). Sedangkan, hipoglikemia merupakan keadaan dimana kadar gula

darah dalam keadaan rendah dari batas normal (Mc.Naughton, 2011).

b) Faktor yang mempengaruhi kadar gula darah

Faktor yang dapat mempengaruhi gula darah pada diabetes

mellitus adalah: kurang berolahraga, jumlah makanan yang dikonsumsi

bertambah, meningkatnya stress dan faktor emosi, cemas. Pengetahuan

diit diabetes mellitus, pertambahan berat badan dan usia , serta dampak

perawatan obat misalnya steroid.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

c) Cara pengukuran gula darah

Cara pengukuran glukosa darah yaitu pengambilan setetes darah dari

ujung jari tangan, darah tersebut di berikan pada strip pereaksi khusus

dan kemudian darah tersebut dibiarkan pada strip selama periode waktu

tertentu, biasanya antara 40-60 detik. Bantal pereaksi pada strip akan

berubah warnanya dan kemudian dapat dicocokan dengan peta warna

pada kemasan produk atau disisipkan kedalam alat pengukur yang

memperlihatkan angka digital kadar glukosa darah sewaktu maupun

puasa. Pemeriksaan kadar gula darah dengan menggunakan strip yang

dilakukan pada glucometer lebih baik dibandingkan tanpa glucometer

karena informasi yang diberikan lebih obyektif kuantitatif (Soegondo,

2009).

d) Metode pengecekan gula darah

Pertama, pemeriksaan gula darah lamgsung setelah berpuasa sepanjang

malam. Merupakan pemeriksaan gold standard untuk diagnosis DM.

Kedua, selama 10 jam berpuasa diambil untuk diperiksa untuk menilai

kemampuan tubuh dalam menangani kelebihan gula seusai minum cairan

berkadar glukosa tinggi dengan tes glukosa oral.

e) Nilai Kadar Gula darah sewaktu dan puasa

Menurut Perkeni (2015) kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai

patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dL) ialah: (Tabel 2.1)

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

Jenis pemeriksaan kadar gula Bukan

DM

Belum

pasti DM

DM

Kadar gula sewaktu

(mg/dL)

Plasma vena <100 100-199 ≥200

Darah kapiler <90 90-199 ≥200

Kadar gula darah puasa

(mg/dL)

Plasma vena <100 100-125 ≥126

Darah kapiler <90 90-99 ≥100

f) Kriteria gula darah

Menurut Perkeni (2015) kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai

patokan dan diagnosis DM (mg/dL) yaitu : (Tabel 2.2)

Kriteria Baik Sedang Buruk

Gula Darah Puasa (mg/dL) 80-109 110-139 >140

Gula Darah sewaktu (mg/dL) 110-159 160-199 >200

C. Diet Diabetes Mellitus

1. Definisi

Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi

penderita diabetes mellitus berdasarkan jumlah, jenis dan jadwal

pemberian makanan (Sulistyowati, 2009). Prinsip diet bagi penderita DM

adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak

menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Menjadi diabetes

sering segera dikaitkan dengan tidak boleh makan gula. Memang benar

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

gula menaikan gula darah namun perlu diketahui bahwa semua makanan

juga bisa menaikkan kadar gula darah.

Pengaturan diit merupakan komponen utama keberhasilan

pengelolaan Diabetes Mellitus, akan tetapi mempunyai kendala yang

sangat besar yaitu kepatuhan seseorang yang menjalaninya. Prinsip

pengaturan makan pada penderita Diabetes mellitus hampir sama dengan

anjuran makan untuk orang sehat pada umumnya, yaitu makanan yang

beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang

(sesuai kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu). Hal ini

sangat penting untuk ditekankan adalah pengaturan pola makan yang

disiplin dalam hal jadwal makan, jenis makanan dan jumlah makanan

atau lebih dikenal dengan istilah 3J. Pengaturan porsi makanan

sedemikian rupa diharapkan asupan gizi terpenuhi sepanjang hari. Hal

penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan makan adalah

kebutuhan kalori ditentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat badan

, aktifitas fisik, menyusui/kehamilan.

Konsensus pengelolaan dan pencegahan Diabetes mellitus di

Indonesia menetaplan empat pilar utama dalam pengelolaan DM yaitu

edukasi, diit, latihan jasmani dan pengobatan (farmakologi). Tetapi, yang

akan dilakukan dalam studi kasus kali ini adalah penerapan pola diit.

2. Terapi Nutrisi Medis (TNM)/Diit

Terapi nutrisi medis adalah hal yang sangat penting dalam mencegah

DM,mengelola DM jika sudah terjadi dan mencegah atau setidaknya

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

memperlambat tingkat perkembangan kompikasi Diabetes mellitus

(ADA, 2008). Pada penatalaksanaan diit DM tipe 2 , penatalaksanaan diit

merupakana bagian utama secara total. Penatalaksanaan diit ini

ditekankan pada keteraturan dalam hal jumlah energi jenis makanan dan

jadwal makan (Perkeni, 2011).

Adapun penatalaksanaan diit yang harus dilakukan pada penderita

diabetes mellitus yaitu sebagai berikut:

a) Tujuan

Tujuan Diet Penyakit Diabetes Mellitus adalah membantu pasien

memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan

kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara:

1) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal

dengan mengembangkan asupan makanan , insulin atau dengan

obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.

2) Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.

3) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai

berat badan normal.

4) Menghindari atau menangani komplilkasi aku pasien yang

menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangak

pendek dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan

latihan jasmani.

5) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi

yang optimal.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

(Almatsier, 2009)

b) Syarat Diet

Syarat-syarat diet penyakit Diabetes Mellitus adalah:

1) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan

normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan

kebutuhan utnuk metabolism basal sebesar 25-30 % kkal/kg BB

normal , ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan

khusus , misalnya kehamlan atau laktasi serat tidaknya

kompilkasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan

pagi (20%) , siang (30 %) , dan sore (25 %) , serta 2-3 porsi kecil

untuk makanan selingan (masing-masing 10-15 %).

2) Kebutuhan protein normal , yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi

total.

3) Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi

total, dalam bentuk < 10 % dari kebutuhan energi total berasal

dari lemak jenuh, 10 % dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan

sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol

makanan dibatasi , yaitu < 300 mg/hari.

4) Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total ,

yaitu 60-70 %.

5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak

diperbolehkan kecualli jumlahnya sedikit sebagai bumbu, bila

kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi

total.

6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif

adalah pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternative

yaitu yang bergizi dan tidak bergizi. Gula alternatif bergizi

adalah fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, mannitol dan

silitol, sedangkan gula alternatif hendaknya dalam terbatas.

Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan energi total dapat

meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alkohol

dalam jumlah berlebih mempunyai pengaruh laksatif.

7) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat

larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang

rata-rata memenuhi kebutuhan seratt sehari.

8) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan

mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang

sehat, yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi, asupan

garam harus dikurangi.

9) Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup,

penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak

diperlukan.

(Almatsier,2009)

c) Kebutuhan kalori

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

Cara untuk menentukan kebutuhan kalori pada penderita Diabetes

mellitus yaitu dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang

besarnya 25-30 kalori/kg BB ideal. Kebutuhan kalori ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor (Perkeni,2011) , antara lain:

1) Jenis Kelamin

Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil dari pada pria.

Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kal/kg BB dan untuk pria

sebesar 30 kal/kg BB.

2) Usia

Penderita DM pada usia diatas 40 tahun membutuhkan kalori

yang dikurangi 5% , untuk usia antara 40 sampai 59 tahun.

Sedangkan ,untuk usia 60 dan 69 tahun membutuhkan 10% dan

20% untuk usia diatas 70 tahun.

3) Berat Badan

Kebutuhan kalori pada penderita yang mengalami kegemukan

dikurangi sekitar 20-30% (tergantung tingkat kegemukan).

Sedangkan, untuk penderita yang kurus ditambah sebanyak 20-

30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan berat badan.

Makanan sejumlah kalori dengan komposisi tersebut dibagi

dalam 3 porsi besar yaitu untuk makan pagi (20%) , siang (30%)

dan sore(25) serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%).

Cara perhitungan kebutuhan kalori (Perkeni , 2015):

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

Perhitungan berat badan ideal (BBI) menggunakan rumus Broca

yang di modifikasi

(1) Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg

(2) Bagi pria dengan tinggi badan dibawawah 160 cm dan

wanita dibawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi: Berat

badan ideal (BBI) = (TB dalam cm-100)x 1 kg.

BB normal: BB ideal ± 10 %

Kurus: kurang dari BBI – 10%

Gemuk: lebih dari BBI + 10 %

(3) Perhitungan badan ideal menurut (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dihitung dengan rumus:

IMT = BB (kg) / TB (m2)

Klasifikasi IMT*

BB kurang < 18,5

BB Normal 18,5-22,9

BB lebih ≥ 23,0

(a) Dengan resiko 23,0-24,9

(b) Obes I 25,0 – 29,9

(c) Obes II ≥ 30

*WHO WPR/IASO/IOTF dalam the Asia-Pasific

Perspective : Redefining Obesity and its Treatment.

d) Pemilihan Jenis Makanan

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

Penderita DM harus mengetahui dan memahami jenis makanan

apa yang boleh dimakan secara bebas , makanan yang harus dibatasi

dan makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung

sumber karbohidrat kompleks (seperti nasi, roti, mie, kentang,

singkong , ubi dan sagu). Untuk yang mengandung protein rendah

lemak (seperti ikan, ayam tanpa kulit, tempe , tahu dan kacang-

kacangan) dan sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk

makanan yang diolah dengan cara dipanggang , dikukus, direbus

dan di bakar.

Makanan yang perlu dihindari yaitu makanan yang mengandung

karbohidrat sederhana (seperti gula pasir,gula jawa,susu kental

manis,minuman botol manis, es krim, kue-kue trans, dan lemak

jenuh (seperti cake, makanan cepat saji, gorengan-gorengan) sera

tinggi natrium (seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang

diawetkan (Almatsier, 2009).

Suyono (2011) , mengatakan bahwa untuk penderita diabetes

mellitus juga harus membatasi makanan dari jenis gula, minyak dan

garam. Makanan untuk diet DM biasanya kurang bervariasi,

sehingga banyak penderita DM yang merasa bosan, sehingga variasi

diperlukan agar penderita tidak merasa bosan. Hal itu diperbolehkan

asalkan penggunaan makanan penukar memiliki kandungan gizi

yang sama dengan makanan yang digantikan.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

Tabel 1. Jenis Diet Diabetes mellitus menurut kandungan energi,

protein , lemak dan karbohidrat. (Tabel 2.3)

Jenis Diet ENERGI

Kkal

Protein

G

Lemak

G

Karbohidrat

G

I 1100 43 30 172

II 1300 45 35 192

III 1500 51.5 36.5 235

IV 1700 55.5 36.5 275

V 1900 60 48 299

VI 2100 62 53 319

VII 2300 73 59 369

VIII 2500 80 62 396

D. Keperawatan Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-

ikatan kebersamaan dan ikatan emosional serta mengidentifikasikan diri

mereka sebagai bagaian dari keluarga (Friedman, 2010). Keluarga

merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri

atau suami, istri dan anaknya (Akhmadi,2009).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu

rumah tangga karena adanya hubungan darah,perkawinan atau adopsi.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah

satu atap dalam keadaan saling ketegantungan (Departemen Kesehatan

RI, 2014). Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai

arti yang strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang

berkualitas. Sistem keluarga merupakan sistem terbuka atau sistem

sosial yang hidup, terdiri dari beberapa sub-sub atau komponen yaitu

suami isteri, orangtua, anak, kakak adik (sibling), kakek- nenek-cucu,

dan sebagainya. Semua sistem ini saling berinteraksi membentuk

norma-norma atau ketentuan –ketentuan yang harus ditaati oleh seluruh

anggota keluarga tersebut.

2. Tipe Keluarga

Dalam (Friedman, 2010) disebutkan beberapa tipe keluarga yaitu:

a) Nuclear Family

Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal

dalam satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu

ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.

b) Exstended Family

Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek,

kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c) Reconstitud Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali

suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

anaknya,baik itu bawaan dari perkawinan baru. Satu atau keduanya

dapat bekerja diluar rumah.

d) Middle Age / Aging couple

Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-duanya

bekerja dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena

sekolah atau perkawinan atau meniti karier.

e) Dyadic Nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak,

keduanya atau salah satu bekerja dirumah.

f) Single Parent

Satu orangtua sebagai akibat perceraian atau kematian

pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar

rumah.

g) Dual Carier

Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.

h) Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang kaier dan tingal terpisah pada

jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

i) Single Adult

Wanita atau pria yang tinggal sendiri dengan tidak adanya

keinginan untuk menikah.

j) Three Generation

Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

k) Institutional

Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti.

l) Comunal

Satu rumah terdiri dari satu atau lebih pasangan yang monogami

dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan

fasilitas.

m) Group Marriage

Satu rumah terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu

kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang

lain dan semua adalah orangtua dari anak-anak.

n) Unmarried parent and child

Ibu dan anak dimana pernikahan tidak dikehendaki, anaknya di

adopsi.

o) Cohibing Couple

Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa

pernikahan

3. Struktur Keluarga

(Menurut Murwani, 2008) struktur keluarga terdiri atas:

a) Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga berfungsi untuk, membuat

anggota keluarga bersifat terbuka dan jujur ,selalu

menyelesaikan konflik keluarga berfikiran positif dan tidak

mengulang-ulang isu da pendapat sendiri.Komunikasi dalam

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

keluarga bersifat agar anggota keluarga yakin dalam

mengemukakan sesuatu atau pendapat , apa yang disampaikan

jelas dan berkualitas , selalu meminta dan menerima umpan

balik sehingga anggota keluarga lain yang menerima pendapat

tersebut dapat mendengarkan dengan baik, memberikan umpan

balik dan melakukan validasi.

b) Struktur peran

Peran adalah perilaku yang dikaitkan dengan seseorang

yang memegang sebuah posisi tertentu , posisi mengidentifikasi

status atau tempat seseorang dalam suatu sistem sosial. Yang

dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam

masyarakat sebagai suami,istri , anak , orang tua dan

sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh

masing-masing individu dengan baik. Misalnya sebagai orang

tua ketika salah seorang anggota keluarganya mengalami

gangguan jiwa maka sebagainya orang tua harus memberikan

dukungan dan perhatiannya bukan mengucilkannya.

c) Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan individu untuk

mengendalikan atau mempengaruhi sehingga mengubah

perilaku anggota keluarga yang lain kearah positif. Misalnya

ketika salah seorang anggota keluarga mengalami gangguan

jiwa maka orang tua mempunyai kemampuan untuk

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

mempengaruhi dan sikap anggota keluarga yang lain kearah

yang positif. Ada beberapa macam tipe struktur kekuatan yaitu,

legitimate power (hak untuk mengontrol), referent power

(seseorang yang ditiru atau sebagai role model), reward power

(kekuasaan penghargaan) ,coercive power (kekuasaan paksaan

atau dominasi) dan affective power (kekuasaan afektif).

d) Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem , sikap dan kepercayaan

yang secara sadar atau tidak , mempersatujan anggota keluarga

dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu

pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma

adalah pola perilaku yang baik , menurut masyarakat

berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.

4. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan

dilakukan. (Freedman, 2010) membagi tugas keluarga dalam bidang

kesehatan yang harus dilakukan , yaitu:

a) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Perubahan sekecil

apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung

menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga , maka apabila

menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya,

perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahanya.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

b) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi

keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama utnuk

mencari pertolongan yang tepat dan sesuai dengan keadaan

keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang

mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan

keluarga maka segera melakukan tindakan yang tepat agar masalah

kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi , terutama dalam

mengatasi gangguan jiwa keluarga harus mengambil tindakan

dengan segera agar tidak memperburuk keadaan klien. Jika

keluarga mempunyai keterbatasan sebaiknya meminta bantuan

orang lain di lingkungan sekitar keluarga.

c) Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit

terutama anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa atau

yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacar atau

usiannya yang terlalu muda. Perawatan inii dapat dilakukan

dirumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan

tindakan untuk pertolongan pertama atau pergi ke pelayanan

kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang

lebih parah tidak terjadi.

d) Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan

dan perkembangan kepribadian anggota keluarga .

e) Mempertahanka hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga kesehatan (pemanfaatan lembaga kesehatan yang ada).

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

5. Peran Keluarga

Peran adalah seperangkat tingkat laku yang diharapkan oleh lain

terhadap seseorang seseorang kedudukannya dalam suatu sistem

(Mubarak, 2009). Peran merujuk kepada beberapa set perilaku yang

kurang lebih bersifat homogen, yang didefinisikan dan diharapkan

secara normatif dari seseorang peran dala situasi social tertentu

(Mubarak, 2009). Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang

diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peran keluarga

menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang

berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan

individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari

keluarga, kelompok dan masyarakat (Setiadi, 2008).

Menurut Setiadi (2008) setiap anggota keluarga mempunyai peran

masing-masing. Peran ayah sebagai pemimpin keluarga yang

mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung atau

pengayom , pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga

sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu. Peran ibu

pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak , pelindung

keluarga dan juga sebagi anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.

Sedangkan peran anak sebagai pelaku psikososial sesuai dengan

perkembanan fisik, mental ,sosial dan spiritual.

6. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (2010) fungsi keluarga dibedakan menjadi 5 yaitu:

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

a) Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal

keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif

berguna untuk memenuhi kebutuhan psikosisoal terutama bagi

pasien gangguan jiwa. Keberhasilan melaksakan fungsi afektif

tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari seluruh anggota

keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim

yang positif. Hal tersebut dapat diperlajari dan dikembangkan

melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian,

keluarga yang berhasil melaksakan fungsi afektif , seluruh anggota

keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.

Komponen yang dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan

fungsi afektif adalah:

1) Saling mengasih, cinta kasih, kehangatan , saling menerima ,

saling mendukung antara keluarga dengan anggota

keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, sehingga

terciptakan hubungan yang hangat dan saling mendukung.

2) Saling menghargai, keluarga harus menghargai , mengakui

keberadaan dan hak anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa serta selalu mempertahankan iklim yang

positif.

Ikatan kekeluarga yang kuat dikembangkan melalui proses

identifikan dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

anggota keluarga terutama pada anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa yang sangat membutuhkan perhatian dan dukungan

dari keluarganya. Keluarga harus mengembangankan proses

identifikasi yang positif sehingga anggota keluarga dapat meniru

tingkah laku yang positif tersebut.

b) Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dilalui setiap anggota keluarga, yang menghasilkan interaksi social.

Keluarga merupakan tempat setiap anggota keluarga untuk belajar

bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan yang dicapai anggota

keluarga melalui interaksi atau hubungan antara anggota keluarga

yang diwujudkan dalam sosialisasi.

c) Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan anggota keluarga.

d) Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan

kesehatan, yaitu untuk mencegah dan merawat terjadinya penyakit.

Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan

mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga

melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas

kesehatan keluarga . kesanggupan keluarga melaksankan

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga

dilaksanakan. Keluarga yag dapat melaksanakan tugas kesehatan.

e) Fungsi Reproduksi

Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa

generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus 1. Pengertianrepository.ump.ac.id/8288/3/RACHMAWATI PUJI SETIORINI BAB II.pdf · oleh sel beta pankreas (defisien insulin relatif). ...

E. Kerangka Konsep

Gambar 2.1 bagan kerangka konsep terjadi

hiperglikemia

Ambang reabsorbsi glukosa di

ginjal tinggi

glukosa

Diuresis osmotik

Poliuria

hipersomolar

Penurunan cairan intrasel

Stimulasi osmoreseptor pusat haus di otak

Polidipsi

Gangguan insulin relatif / absolut

Penggunaan glukosa oleh sel menurun

Glukogenesis:

- Lipolisis - proteolisis

Keseimbangan energi negatif dalam tubuh

Polifagia

Sumber : Kumar, Abbas & Aster, 2013 (dalam modifikasi)

BB Turun/BB naik

Ketidakseimbang nutrisi, kadar gula darah

Penerapan diit 3J

Penerapan Pendidikan DIIT..., RACHMAWATI PUJI SETIORINI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018