BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Umum 2.1.1 Pengambilan ...

44
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Umum 2.1.1 Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada menggunakan pendekatan sistematis sebagai suatu cara untuk pemecahan masalah. Menurut Fahmi, (2016:2, diacu dalam Basyaruddin 2018:7) Keputusan adalah suatu cara untuk melakukan proses penelusuran masalah mulai dari latar belakang masalah, pengidentifikasian masalah sampai kepada tahap pemecahan masalah dengan suatu rekomendasi. Rekomendasi yang didapat tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan sebuah keputusan. Apabila rekomendasi yang diperoleh terdapat kekeliruan maka sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Keputusan merupakan suatu upaya untuk memilih strategi atau tindakan dalam melakukan pemecahan masalah. Maka dari itu, strategi yang dilakukan harus memberikan solusi terbaik. Untuk memudahkan dalam terciptanya pengambilan keputusan yang diinginkan maka perlu dibuat tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan. Tahap-tahap tersebut adalah: 1. Mendefinisikan masalah dengan jelas dan mudah untuk dimengerti.. 2. Membuat daftar masalah dan disusun secara hirarki agar terciptanya tujuan dan arah yang terkendali

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Umum 2.1.1 Pengambilan ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Umum

2.1.1 Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif

terbaik dari beberapa alternatif yang ada menggunakan pendekatan sistematis

sebagai suatu cara untuk pemecahan masalah.

Menurut Fahmi, (2016:2, diacu dalam Basyaruddin 2018:7) Keputusan

adalah suatu cara untuk melakukan proses penelusuran masalah mulai dari latar

belakang masalah, pengidentifikasian masalah sampai kepada tahap pemecahan

masalah dengan suatu rekomendasi. Rekomendasi yang didapat tersebut

digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan sebuah keputusan. Apabila

rekomendasi yang diperoleh terdapat kekeliruan maka sangat berpengaruh dalam

proses pengambilan keputusan tersebut. Keputusan merupakan suatu upaya untuk

memilih strategi atau tindakan dalam melakukan pemecahan masalah. Maka dari

itu, strategi yang dilakukan harus memberikan solusi terbaik.

Untuk memudahkan dalam terciptanya pengambilan keputusan yang

diinginkan maka perlu dibuat tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan.

Tahap-tahap tersebut adalah:

1. Mendefinisikan masalah dengan jelas dan mudah untuk dimengerti..

2. Membuat daftar masalah dan disusun secara hirarki agar terciptanya tujuan

dan arah yang terkendali

9

3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih

memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.

4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-

masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model

atau alat uji yang akan dipakai.

5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai

dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.

2.1.2 Decision Support System (DSS)

Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah

sekumpulan elemen sistem informasi berbasis komputer yang saling berhubungan

untuk membentuk suatu kesatuan dalam proses pemilihan berbagai alternatif

tindakan guna mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau

perusahaan. Sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan

efisien.

Menurut Sumardi (2016: 62) “konsep sistem pendukung keputusan (SPK)

dimula pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama

kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus

melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971, istilah SPK diperkenalkan oleh

Michael S.Scott Morton untuk mengarah pada aplikasi komputer kepada

pengambilan keputusan manajemen.”

Menurut (Alter, 2002, diacu dalam Kusrini, 2007: 15) DSS merupakan

sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan

pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan

10

keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan tidak terstruktur, dimana tak

seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

(Rahman, A.,dkk, 2008), DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-

teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti

operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika

dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan

perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nulai minimum,

maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan

kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif

singkat. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada seorang

manajer atau kepada sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi

terstruktur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu,

informasi tersebut dapat diberikan dalam waktu laporan berkala, laporan khusu

maupun model matematis. Sistem pendukung keputusan ini merupakan

pengembangan dari sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan,

yang difokuskan pada dukungan kepada manajemen. Beberapa definisi sistem

pendukung keputusan yang lain menjabarkan sistem pendukung keputusan

sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang

pengambil keputusan untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk

menciptakan informasi yang berguna.

Pada awalnya, sistem pendukung keputusan dibangun untuk mendukung

manajemen dalam pengambilan keputusan. Berbagai kebutuhan dalam

pengembangan sistem pendukung keputusan adalah:

11

Data, informasi, basis data dan analisa model-model keputusan.

Data dan informasi yang akurat merupakan kebutuhan mendasar untuk

mengambil keputusan, untuk hal ini, tahapan pengumpulan data dan

informasi, pemrosesan data dan informasi lalu menggunakannya sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan merupakan tahapan yang

penting.

1. Antar muka sistem

Antar muka sistem haruslah mudah digunakan. Sistem pendukung keputusan

harus dibangun dengan sederhana, memiliki daya tahan terhadap gangguan,

mudah dikontrol, lengkap dan mudah digunakan agar sistem dapat benar-

benar membantu manajer dalam mengambil keputusan. Hal ini sangat penting

sekali karena kesalahan dalam pengambilan keputusan akan sangat besar

pengaruhnya terhadap organisasi atau perushaan.

2. Dibangun untuk membantu pengambil keputusan

Penting untuk diingat bahwa sistem ini dibangun bukan untuk menggantikan

posisi manusia sebagai pengambil keputusan. Sistem ini hanya membantu

pengambil keputusan dengan menyediakan informasi yang lengkap dan

akurat.

3. Sistem ini dapat memberikan beberapa alternatif solusi

Sistem pendukung keputusan diharapkan dapat memberikan berbagai

alternatif solusi. Penerapan suatu model diharapkan dapat memberikan

perangkingan alternatif dari yang terbaik sampai yang terburuk.

12

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung

keputusan adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu

manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang

bersifat semi terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan

berbagai alternatif yang secara interaktif digunakan oleh pemakai.

Tidak sedikit perusahaan-perusahaan modern yang memutuskan untuk

melakukan perubahan manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Pemanfaatan sistem pendukung keputusan untuk membantu peningkatan kinerja

perusahaan merupakan salah satu cara yang dilakukan. Sistem pendukung

keputusan dijadikan sebagai aplikasi berbasis komputer yang mendukung

manajemen dalam menunjang proses pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan

untuk meningkatkan kualitas keputusan yang diambil yang muaranya adalah

meningkatkan kinerja perusahaan.

Sistem pendukung keputusan ini lebih ditekankan untuk menyelasaikan

masalah yang terstruktur, selanjutnya masalah yang tidak terstruktur merupakan

bagian dari keahlian pengambilan keputusan. Data-data diambil dari kegiatan

sehari-hari yang dilakukan dapat diselesaikan dengan suatu model tertentu

sehingga dapat membantu manajemen mengambil keputusan.

2.1.2.1 Tujuan Pengembangan SPK

Kebutuhan akan informasi yang akurat, kebutuhan akan informasi yang

terbaru dan uptodate, penyediaan informasi yang tepat waktu, pengurangan biaya,

adanya kebutuhan tentang sistem yang mudah digunakan karena adanya

perubahan perilaku pengguna akhir (end user) merupakan alasan-alasan yang

13

membuat sistem pendukung keputusan merupakan sistem yang dibutuhkan.

Karena sistem pendukung keputusan harus memenuhi semua kebutuhan diatas

untuk membantu pengambil keputusan.

Tujuan implementasi sistem pendukung keputusan antara lain:

a. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer dapat memungkinkan para

pengambil keputusan untuk mengambil keputusan dalam waktu yang cepat

karena dukungan sistem yang dapat memproses data dengan cepat dan dalam

jumlah yang banyak.

b. Sistem pendukung keputusan ini dimaksudkan untuk manajer dalam

mengambil keputusan bukan menggantikan tugas manajer sehingga dengan

dukungan data, informasi yang akurat diharapkan manajer dapat membuat

keputusan yang lebih akurat dan berkualitas.

c. Menghasilkan keputusan yang efektif (sesuai tujuan) dan efisien dalam hal

waktu, tujuan pengembangan sistem ini adalah untuk efisiensi, peningkatan

kinerja dan peningkatan kualitas informasi. Terdapat dua jenis efisiensi yang

diperoleh, yakni efisiensi biaya dan efisiensi sumber daya. Efisiensi biaya

dilakukan dengan memperoleh dengan mengoptimumkan keuntungan dengan

biaya minimum, sedangkan efisiensi sumber daya dilakukan dengan

pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.

d. Meningkatkan tingkat pengendalian guna meningkatkan kemampuan untuk

mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan pada suatu sistem sehingga dapat

dilakukan antisipasi kesalahan.

e. Menghasilkan keputusan yang berkualitas karena keputusan yang diambil

didasarkan pada data yang lengkap dan akurat. Peningkatan pelayanan oleh

14

suatu sistem pendukung keputusan untuk menghasilkan keputusan yang

berkualitas.

2.1.2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan menurut

Nofriansyah. Defit, (2017:3, diacu dalam Basyaruddin, 2018:11) terdiri dari :

1. Data Manajemen.

Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai

situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System

(DBMS)

2. Model Manajemen.

Melibatkan model finansial, statistical, manajemen science, atau berbagai

model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu

kemampuan analitis, dan manajemen software yang dipelukan.

3. Communication (dialog sub sistem).

User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui sub

sistem ini. Pada sistem ini berarti menyediakan antar muka.

4. Knowledge Managemen.

Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak

sebagai komponen yang berdiri sendiri.

15

2.1.2.3 Metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Macam-macam metode sistem pendukung keputusan menurut

(Nofriansyah. Defit, 2017, diacu dalam Basyaruddin, 2018:14) sebagai berikut :

1. Teknik Data Sampling dan Pembobotan

2. Weighted Sum Model (WSM)

3. Smart

4. Simple Additive Weighting (SAW)

5. Weight Product (WP)

6. Topsis

7. Profile Matching

8. Analitychal Hierarchy Process (AHP)

9. Hybrid (AHP dan SAW)

10. Oreste

11. Moora

12. Extended Prometthee II I (exprom II)

13. Promethee

14. Vikor

2.1.3 Analytical Hierarchy Process (AHP)

Menurut Nofriansyah. Defit, (2017:57, diacu dalam Basyaruddin,

2018:15) metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode sistem

pendukung keputusan yang memiliki keunikan dibandingkan dengan metode yang

lainnya. Karena dalam proses pemberian nilainya menggunakan persepsi manusia

yang ahli dalam bidang atau objek yang dinilai.

16

Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input

utamanya persepsi manusia. Dengan adanya hirarki memungkinkan dapat

dipecahkannya masalah kompleks atau tidak terstruktur lalu menyusunnya dalam

bentuk hirarki. AHP memiliki banyak keunggulan dalam proses pengambilan

keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga dapat

dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

Gambar 2.1 Hirarki dalam AHP

2.1.3.1 Prosedur Metode AHP

AHP akan berjalan menentukan bobot untuk masing-masing kriteria.

Kelebihan AHP yaitu mengorganisasikan informasi dan memiliki banyak

alternatif yang akan dinilai dengan cara membandingkan berpasangan antar

alternatif. Kemudian memberikan nilai numerik pada kriteria- kriteria yang

bersifat subjektif. Nilai tersebut akan menentukan suatu kriteria memiliki prioritas

tertinggi yang akan mempengaruhi penyelesaian dari suatu masalah (Rusydi

Sasaran

Kriteria 1 Kriteria n

Alternatif 1 Alternatif n Alternatif 3

Kriteria 3 Kriteria 2

Alternatif 2

17

Umar, Abdul Fadlil, 2018, diacu dalam Yuminah, dkk, 2020: 28). Prosedur dalam

metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu:

1. Membuat Hirarki

Penyusunan hirarki dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan sistem pada

level teratas. level selanjutnya menentukan kriteria yang akan digunakan

untuk menilai alternatif-alternatif.

2. Menetapkan kriteria prioritas

a. Menyusun perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks.

b. Mengisi matriks tersebut dengan bilangan yang merepresentasikan

kepentingan relatif dari satu kriteria terhadap kriteria lainnya, dalam

bentuk skala dari 1 sampai dengan 9.

c. Nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks di jumlahkan.

d. Mencari normalisasi matriks dengan cara Membagi setiap nilai dari

kolom dengan total kolom yang bersangkutan.

e. Mencari nilai rata-rata dari setiap matriks.

Tabel 2.1 Skala Perbandingan Berpasangan

Intensitas dari

kepentingan pada

skala absolute

Definisi Penjelasan

1

Kedua elemen yang sama

pentingnya (Equal

Important)

Dua elemen dengan

pengaruh yang sama

besar daam pengambilan

keputusan

3

Elemen yang satu sedikit

lebih penting daripada

elemen yang lainnya (Weak

importance of one over

another)

Pengalaman dan

penilaian menyatakan

bahwa satu elemen

sedikit lebih berperan

dibandingkan elemen

yang lainnya.

5 Elemen yang satu lebih Pengalaman dan

18

penting daripada yang

lainnya (Essential or strong

importance)

penilaian menyatakan

bahwa satu elemen sangat

berperan dibandingkan

elemen yang lainnya

7

Satu elemen jelas mutlak

lebih penting daripada

elemen lainnya

(Demonstrated importance)

Satu elemen sangat

berperan dan dominan

terlihat dalam praktek

9 Satu elemen mutlak penting

daripada elemen lainnya

(Extreme importance)

Bukti yang mendukung

satu elemen berada pada

urutan tertinggi

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan

yang berdekatan, nilai ini diberikan bila ada dua

kompromi diantara dua pilihan

Berbalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka disbanding

dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai

kebalikannya disbanding dengan i.

Sumber: Skala Perbandingan Saaty (Marimin, diacu dalam Yuminah, dkk, 2020:

29)

3. Mencari Nilai Konsistensi Indeks

Tahapan menghitung nilai rasio konsistensi indeks yaitu:

a. Mengkalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif kriteria

pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif kriteria kedua,

dan seterusnya.

b. Mencari Eigen.

c. Rata-rata setiap baris.

d. Mencari Lamda

e. Hasil dari penjumlahan baris dikalikan dengan jumlah kriteria kolom

yang bersangkutan.

f. Mencari lamda maks

g. Menjumlahkan semua lamda dari masing-masing kriteria.

h. Menghitung konsistensi Indeks, dengan rumus sebagai berikut (E. N.

Sejati Purnomo, dalam Yuminah, dkk: 2020: 29):

19

Keterangan:

n = banyaknya kriteria

Cl = Indeks Konsistensi (Consistency Index)

4. Mengatur Nilai Konsistensi

AHP mengukur konsistensi pertimbangan dengan rasio konsistensi

(consitency ratio). Skala Nilai Konsistensi rasio dapat dilihat pada tabel 2.2

Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai konsistensi sebagai berikut:

Keterangan:

CR = Rasio Konsistensi

IR = Indeks Rasio (nilai indeks rasio tergantuk pada jumlah/ukuran matriks)

Dimana nilai RI atau random index, dapat dilihat di Tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2 Skala Nilai Random Index

Ukuran Matriks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nilai IR 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

Sumber: Analisis Metode AHP dan Promethe pada Sistem Pendukung Keputusan

Penilaian Kompetensi Soft Skill Karyawan (Yuminah, dkk, 2020: 29)

Rasio konsistensi yang dihasilkan harus merujuk pada ketentuan yaitu

harus kurang dari 10% atau 0.1, namun jika rasio konsistensi melebihi 10% atau

20

0.1 maka data yang diberikan harus diperbaiki kembali sampai benar benar kurang

dari 10% atau 0.1.

2.1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia mengandung pengertian yang erat

kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia atau pegawai dalam

perusahaan. Manajemen sumber daya manusia (human resource manajemen).

Berbeda dengan manajemen personalia (personnel manajemen). Manajemen

sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset)

utama organisasi yang harus dikelola dengan baik. Jadi, MSDM sifatnya lebih

strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan manajemen personalia menganggap karyawan sebagai salah satu

factor produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif atau lebih menekankan

pada sistem dan prosedur.

Menurut Suparyadi (2015:2) “Manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memengaruhi sikap, perilaku, dan

kinerja karyawan agar mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam rangka

mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.

Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan agar pegawai dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik dan berinisiatif untuk meningkatkan kinerjanya sendiri dan

dapat mengatur hubungan antara peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien

serta dapat membantu terwujudya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat.

21

2.1.4.1 Kompetensi Soft Skills

Softs kills merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang ada dalam diri

seseorang dan keterampilan personal, yaitu keterampilan khusus yang bersifat

non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang

sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), dan mediator konflik perlu

ditumbuhkan, agar dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab,

membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan.

Softs kills adalah kemampuan atau keterampilan seseorang yang

menyangkut kehidupan sosialnya yang lebih menekankan pada EQ (Emotional

Intelligence Quotient) seseorang dibandingkan IQ (Intelegence Quotient) nya

(Munandar, 2011, diacu dalam Hariyanto, 2016:2).

Dalam kamus Inggris Indonesia Echols dan kawan (1992) mengartikan

kompetensi (competency) sebagai kemampuan atau kecakapan. Konsep

kompetensi bukanlah suatu hal yang baru. Menurut Mitrani et. Al. (1992) gerakan

mengenai kompetensi telah dimulai pada akhir tahun 1960 an atau awal 1970 an

oleh Organisasi Psikologis Industri Amerika. Organisasi tersebut mengidentifikasi

banyaknya hasil studi tentang sikap, pengetahuan, prestasi belajar disekolah tidak

dapat menentukan kinerja atau keberhasilan seseorang dalam kehidupan. Temuan

tersebut telah mendorong dilakukannya penelitian untuk mengetahui variabel

kompetensi apa yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja seseorang

terlepas dari faktor ras, gender dan sosio ekonomi.

Memiliki Softs kills sangat penting dalam dunia pekerjaan guna untuk

meningkatkan kinerja seorang pegawai karena harus dapat menumbuhkan sikap-

sikap yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian yang ada dalam

22

diri masing-masing pegawai. Sikap atau keahlian yang ada dalam diri seseorng

yatu seperti memiliki sifat tanggung jawab, jujur dalam bekerja, disiplin waktu

dan kemampuan dalam berkomunikasi baik didalam hubungan kerja atau diluar

hubungan kerja (Munandar,2011, diacu dalam Hariyanto, 2016:2).

Soft skills dapat dikatakan sebagai kemampuan interpersonal seperti

kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerjasama dalam sebuah kelompok.

Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi juga merupakan salah satu faktor

untuk mencapai kesuksesan, karena orang yang memiliki kecakapan dalam

berkomunikasi dapat dengan mudah untuk menyampaikan pendapat di muka

umum serta memiliki banyak relasi. Kemampuan bekerjasama dalam tim juga

salah satu factor untuk mencapai kesuksesan. (Vitrie dkk, 2010, dalam Hariyanto,

2016:3).

2.2 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

2.2.1 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa

yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement,

membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemrograman berorientasi objek (Susanto dan Shalahuddin, 2013, diacu dalam

Ramadhan dan Susianto, 2019:46).

Menurut Munawar (2005, diacu dalam Waluyo dan Fatich, 2017:188)

Unified Modelling Language (UML) adalah sistem notasi yang sudah dibakukan

di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama Grady Booch, James

Rumbaugh dan Ivar Jacobson. UML yang terdiri dari serangkaian diagram yang

23

memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat cetak biru sistem yang

komprehensif kepada klien, programmer dan tiap orang yang terlibat dalam

proses pengembangan sistem tersebut. Sangat penting untuk bisa mengeluarkan

semua diagram tersebut, karena setiap diagram bisa mewakili stakeholder yang

berbeda di sistem tersebut. Dengan UML akan bisa menceritakan apa yang

seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem bukan bagaimana yang seharusnya

dilakukan oleh sebuah sistem.

Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah Use Case

Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Squence Diagram.

2.2.1.1 Use Case Diagram

Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat serta menggambarkan fungsionalitas

yang diterapkan dari sebuah sistem (Shalahuddin dan Rosa, diacu dalam Sopiyan

Dalis :2017:2).

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan

aktor-aktor. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada

didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-

fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesederhana

mungkin dan dapat dipahami.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Use Case Diagram :

24

Tabel 2.3 Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Actor

Orang proses, atau sistem lain

yang berinteraksi dengan

sistem informasi. Jadi

walaupun simbol dari actor

adalah gambar orang, tapi

aktor belum tentu merupakan

orang. biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda di

awal frase nama actor

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan

sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesar antar unit

atau actor. Biasanya

dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja di

awal frase nama use case

Asosiasi/Association

Komunikasi antara actor dan

use case yang berpartisipasi

pada use case atau use case

memiliki interaksi dengan

actor

Ekstensi/Extend

Relasi use case tambahan ke

sebuah use case dimana use

case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa use

case tambahan itu, biasanya

use case memiliki nama depan

yang sama dengan use case

yang di tambahkan

Generalisasi/

Generalization

Hubungan generalisasi dan

spesialisasi (umum-khusus)

antara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah

fungsi yang lebih umum dari

lainnya.

<extend>

25

Menggunakan/

Include

Relasi use case tambahan ke

sebuah use case dimana use

case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk

menjalankan fungsional atau

sebagai syarat dijalankan use

case ini

2.2.1.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah

bahwa apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem

(Shalahuddin dan Rosa, diacu dalam Sopiyan Dalis: 2017:2).

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram

state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam

suatu sistem. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Activity Diagram :

Tabel 2.4 Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Status Awal/ Initial

Status awal aktivitas sistem,

sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status awal

Aktivitas/Activity

Aktivitas yang dilakukan

sistem, aktivitas biasanya

diawali dengan kata kerja

<<include>>

26

Percabangan/

Decision

Asosiasi percabangan dimana

lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu

Penggabungan/

Join

Asosiasi penggabungan

dimana lebih dari satu aktivitas

lebih dari satu.

Status Akhir/

Final

Status akhir yang dilakukan

sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah

status akhir

Swimline

Memisahkan organisasi bisnis

yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas yang terjadi.

2.2.1.3 Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi dari fungsionalitas yang

menghasilkan objek dan merupakan inti dari pengembangan sistem ini. Diagram

ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-

antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Berikut adalah simbol-simbol

yang ada pada Class Diagram:

27

Tabel 2.5 Simbol-simbol Class Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Generalization

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku

dan struktur data dari objek

yang ada di atasnya atau objek

induk (ancestor).

Nary Association

Upaya untuk menghindari

asosiasi dengan lebih dari 2

objek

Class

Himpunan dari objek-objek

yang berbagi atribut serta

operasi yang sama.

Collaboration

Deskripsi dari urutan aksi-aksi

yang ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu actor

Realization

Operasi yang benar-benar

dilakukan oleh suatu objek

Dependency

Hubungan dimana perubahan

yang terjadi pada suatu elemen

mandiri (independent) akan

mempegaruhi elemen yang

bergantung padanya atau

elemen yang tidak mandiri.

Association

Apa yang menghubungkan

antara objek satu dengan objek

lainnya

28

2.2.1.4 Sequence Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram

interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu

tertentu (Wati dan Kusumo: 2016:26). Berikut adalah simbol-simbol yang ada

pada Sequence Diagram:

Tabel 2.6 Simbol-simbol Sequence Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Lifeline Objek entity, antarmuka yang

saling berinteraksi

Message

Spesifikasi dari komunikasi

antar objek yang memuat

informasi-informasi tentang

aktifitas yang terjadi

Class

Spesifikasi dari komunikasi

antar objek yang memuat

informasi-informasi tentang

aktifitas yang terjadi

2.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menutut Al-Bahra (2005:84, diacu dalam Mulia Rahmayu: 2016) “Entity

Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan informasi

dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”. Entity Relationship

Diagram (ERD) merupakan gambaran data yang dimodelkan dalam suatu diagram

yang digunakan untuk mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja

29

yang terdapat tiap entity dan bagaimana hubungan antara entity satu dengan

lainnya.

Menurut Kusrini (diacu dalam Sopiyan Dalis: 2017) Entity Relationship

Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan

objek.

Tabel 2.7 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entity

Digunakan untuk

menggambarkan objek yang

dapat di indentifikasi dalam

lingkungan dalam lingkungan

pemakai.

Atribut

Menggambarkan elemen-

elemen dari satu entity yang

menggambarkan entity

Relasi

Entity dapat berhubungan satu

sama lain. Hubugan ini disebut

relationship.

Link

Digunakan untuk

menghubungkan entity dengan

relasi dan entity dengan atribut

Langkah-langkah membuat ERD:

1. Tentukan Entity-entity yang diperlukan

2. Tentukan Relationship antar Entity

3. Tentukan Cardinality ratio dan participation constraint.

30

4. Tentukan Atribut yang diperlukan dari tiap Entity

5. Tentukan Key diantara Atribut-atribut

6. Hindari penamaan Entity, relationship dan atribut yang sama.

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam

kardinalitas relasi:

1. Satu ke satu (One to one)

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas

pertama , hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas

yang kedua dan sebaliknya. Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu

sebaliknya.

Gambar 2.2 Relasi One to one

2. Satu ke banyak (One to many)

Tingkat hubungan satu ke banyak. Yang berarti setiap entitas pada himpunan

entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Tetapi entitas B hanya dapat berhubungan dengan satu entitas A.

Gambar 2.3 Relasi One to Many

31

3. Banyak ke satu (Many to one)

Tingkat hubungan banyak ke satu. Yang berarti setiap entitas pada himpunan

entitas A dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

Tetapi entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas A

Gambar 2.4 Relasi Many to One

4. Banyak ke banyak (Many to many)

Tingkat hubungan satu ke banyak atau sebaliknya banyak ke satu. Berarti

setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B dan begitu sebaliknya, dimana entitas pada

himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan

entitas A.

Gambar 2.5 Relasi Many to Many

2.2.3 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (Flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan intruksi

proses dan hubungan antara satu proses dengan proses lainnya menggunakan

32

symbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan

dokumentasi.

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan

pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan

dari prosedur prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa saja yang

dikerjakan pada sistem. Simbol-simbol flowchart dapat dilihat pada table 2.8

Tabel 2.8 Simbol Flowchart

Simbol Nama Simbol Keterangan

Terminal

Digunakan untuk

menggambarkan awal dan

akhir dari suatu kegiatan.

Decision

Digunakan untuk

menggambarkan proses

pengujian suatu kondisi yang

ada

Preparation

Digunakan untuk

menggambarkan persiapan

harga awal, dari proses yang

akan dilakukan.

Flow Line

Digunakan untuk

menggambarkan hubungan

proses dari suatu proses ke

proses lainnya.

Input/Output

Digunakan untuk

menggambarkan proses

masukan data yang berupa

pembicaraan data dan

sekaligus proses keluaran yag

berupa pencetakan data.

33

Subroutine

Digunakan untuk

menggambarkan proses

pemanggilan sub program dari

main program (recursivitas).

Process

Digunakan untuk

menggambarkan proses yang

sedang dieksekusi

Connector

Digunakan sebagai

penghubung antara suatu

proses dengan proses lainnya

yang ada dalam satu lembar

halaman.

Page Connector

Digunakan sebagai

penghubung antara suatu

proses dengan proses lainnya,

tetapi berpindah halaman.

2.3 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.3.1 PHP

Menurut Anhar (2010:3, diacu dalam Mulia Rahmayu: 2016:34), “PHP

Hypertext Preprocessor (PHP) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang

bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan

berada pada server (server side HTML embedded scripting)”. PHP adalah script

yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti

halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.

Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/

34

up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut

dijalankan.

2.3.2 MySQL

MySQL adalah sebuah server database SQL multi user dan multi

threaded. SQL sendiri adalah salah satu bahasa database yang paling populer di

dunia. Implementasi program server database ini adalah program daemon

'mysqld' dan beberapa program lain serta beberapa pustaka. MySQL adalah

sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL database

management system (DBMS) yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6

juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai

perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL),

tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus dimana

penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL (Nagara dan Nurhayati:

2015:5).

2.3.3 XAMPP

XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun),

Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket

perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat

Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP

server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall

XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server

35

Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan

mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk pengguna (Nagara dan Nurhayati:

2015:6).

Bagian-bagian penting dalam XAMPP:

1. Htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan.

Seperti berkas PHP, HTML, dan Script lainnya.

2. PHP MyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang

ada dikomputer.

3. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan service xampp,

seperti menghentikan stop layanan ataupun memulai start.

2.3.4 Bootstrap

Menurut Zaenal dan Dev (2015, diacu dalam Christian dkk: 2018:22)

Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah

website. Bisa dikatakan, bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus.

Bootstrap diciptakan untuk mempermudah proses desain web bagi berbagai

tingkat pengguna, mulai dari level pemula hingga yang sudah berpengalaman.

Cukup bermodalkan pengetahuan dasar mengenai HTML dan CSS, anda pun siap

menggunakan bootstrap.

Bootstrap adalah kerangka kerja CSS yang merupakan bagian dari open

source atau sumber terbuka dan bebas. Bootstrap juga mendukung desain web

responsif yang berarti memiliki tata letak secara dinamis sehingga dapat

36

menyesuaikan karakteristik dari perangkat yang digunakan misalnya desktop,

tablet, dan android atau ponsel).

2.3.5 Web Browser

Web browser adalah aplikasi software atau perangkat lunak yang

digunakan untuk mencari dan menampilkan hasil halaman web beserta kontennya.

Web browser bertugas menerjemahkan halaman situs web yang dikirim

menggunakan HTTP/HTTPS (Hyper-text Transfer Protocol) menjadi konten yang

dapat dibaca manusia. Beberapa aplikasi browser yang dapat digunakan antara

lain Internet Explorer, Firefox, Chrome dan Opera. Web browser yang paling

terkenal penggunaanya adalah Internet Explorer dan Mozila Firefox. Browser

pada umumnya juga mendukung berbagai jenis URL dan protokol. Misalnya File

Transfer Protocol (FTP), Real-time Streaming Protocol (RTSP), dan https: untuk

versi http yang terenkripsi (SSL).

2.3.6 Website

Menurut Nurhayati dan Ristanto (2017:303) Website adalah keseluruhan

halaman-halaman website yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung

informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang

saling berhubungan. Jadi dapat dikatakan bahwa, pengertian website adalah

kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,

gambar diam atau gerak (animasi), suara, atau gabungan dari semuanya, baik yang

bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang

37

saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

halaman. Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website lainnya

disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung

disebut hypertext.

Jenis-jenis website dikelompokkan berdasarkan fungsi, sifat, dan bahasa

pemograman yang digunakan, yaitu:

1. Jenis-jenis website berdasarkan sifatnya, antara lain:

a. Website Dinamis

Adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu

berubah-ubah setiap saat. Contoh website dinamis adalah website berita

(www.kompas.com, www.merdeka.com, www.detik.com).

b. Website statis

Adalah website yang content atau isinya sangat jarang diubah. Contoh

website statis adalah web profil organisasi.

2. Jenis-jenis website berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi:

a. Personal Website

Adalah website yang berisi informasi pribadi seseorang.

b. Corporate Website

Adalah website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

c. Portal Website

Adalah website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan

berita, email, dan jasa-jasa lainnya.

d. Forum Website

Adalah sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.

38

3. Jenis-jenis website ditinjau dari bahasa pemrograman yang digunakan, terdiri

dari:

a. Server Side Website

Adalah website yang menggunakan bahasa pemrograman yang

tergantung kepada tersedianya server. Misalnya, PHP, ASP, dan lain-

lain.

b. Client Side Website

Adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya,

cukup diakses melalui browser saja. Contohnya html.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk skema

sederhana menurut pokok-pokok penelitian dan hubungannya. Kerangka pikir

dalam skema ini diharapkan dapat menggambarkan isi penelitian dan

klasifikasinya. Sehingga pengolahan sumber data menjadi terarah.

Organisasi tidak mungkin ada tanpa komunikasi, apabila tidak ada

komunikasi para pegawai tidak mengetahui apa yang dilakukan rekan kerjanya.

Pimpinan tidak dapat menerima informasi kordinasi kerja yang tidak mungkin

dilakukan dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi (Davis dan

Newstrom, 2004:151, diacu dalam Samodro dan Lestari, 2018) untuk itu

komunikasi organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai

tujuan organisasi.

Memiliki Soft skills sangat penting dalam dunia pekerjaan karena harus

dapat menumbuhkan sikap-sikap yang merujuk pada sekumpulan karakteristik

39

kepribadian. Seperti memiliki sifat tanggung jawab yaitu; disiplin atau selalu

datang tepat waktu dalam setiap pertemuan, bekerja sampai detik terakhir untuk

menyelesaikan tugas, berhati-hati dalam melakukan pekerjaan, dan dapat

menepati janji (Munandar, diacu dalam Hariyanto, 2016).

Keberhasilan dalam mensukseskan pekerjaan juga membutuhkan kerja

sama tim (Muadz dkk., diacu dalam Hariyanto, 2016). Manusia sebagai makhluk

sosial akan berada dalam komunitas sosialnya dan akan selalu melakukan

interaksi antara satu individu dan individu lain sehingga terbangun kesepahaman

dan keterikatan dalam kelompok tempat mereka berhimpun. Suatu pekerjaan akan

terasa menyenangkan apabila dalam suatu tim dapat membangun kebersamaan

dan dapat membina hubungan dan kerja sama.

Keterkaitan antara hubungan interpersonal dengan kinerja secara tidak

langsung telah terlihat melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

individual yang telah dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (dalam ABD

Rahman, 2018) mereka menyebutkan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja individu adalah kemampuan individual dalam melakukan

pekerjaan yang terdiri dari bakat, minat dan faktor kepribadian. Dalam hal ini

hubungan interpersonal dalam bentuk komunikasi interpersonal dapat

digolongkan sebagai salah satu bentuk kemampuan yang dimiliki oleh individu.

Berdasarkan keterangan diatas, maka untuk mengetahui dan menguji

adanya pengaruh dari komunikasi, kejujuran, tanggung jawab dan interpersonal

terhadap kinerja pegawai dalam mencapai tujuan instansi, secara sistematis

kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.6.

40

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran

2.5 Tinjauan Umum Instansi

2.5.1 Sejarah Kantor Balai Desa Ambalutu

Desa Ambalutu merupakan salah satu Desa yang berada di kawasan

Pemerintahan Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera

Utara, sekitar 25 Km dari Ibukota Kabupaten Asahan. Penduduknya hidup rukun

dan damai, ramah tamah dan saling tolong menolong.

Desa Ambalutu sudah ada sejak tahun 1960-an bersamaan dengan

dibukanya hutan untuk lahan Perkebunan PTPN 5 Kebun Ambalutu. Tepatnya

pada Tahun 1962 dibuka lahan untuk Perkebunan Negara dan pada saat itu

masyarakat selain bekerja sebagai buruh perkebunan juga mencari penghasilan

tambahan dengan bercocok tanam. Awalnya masyarakat bercocok tanam dengan

berpindah-pindah, namun lama kelamaan masyarakat membuka lahan Pertanian

secara menetap dan mendirikan rumah untuk Pemukiman. Dengan perkembangan

zaman dan kemajuan teknologi serta meningkatnya daya pikir masyarakat maka

Desa Ambalutu Sei Kopas lambat laun mengalami perubahan taraf hidup

masyarakat lebih baik. Dan pada tahun 1986 didirikan Kantor Balai Desa

Ambalutu Sei Kopas yang bangunannya serta lahan pertapakannya merupakan

Kinerja Pegawai (Y)

Interpersonal (X4)

Kerjasama (X3)

Kejujuran (X2)

Komunikasi (X1)

41

Swadaya Masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu tanpa di sadari nama

Desa Ambalutu Sei Kopas berganti menjadi Desa Ambalutu.

Desa Ambalutu ini terletak di paling Timur dari pusat Kota Kecamatan

Buntu Pane berjarak kurang lebih 7 Km, merupakan Desa yang mempunyai batas

dengan Desa dalam satu Kecamatan serta berbatasan Desa lain dalam satu

Kabupaten. Dengan luas 2220 ha yang masyarakatnya hamper 98% bermata

pencaharian sebagai Petani. Banyak peningkatan bidang penyelanggaraan dan

pelayanan pemerintahan kepada masyarakat maupun peningkatan bidang

pembangunan infrastruktur serta pembinaan kemasyarakatan Desa dan

pemberdayaan. Semua terlihat dari kebiasaan masyarakat yang dari tahun ke tahun

tumbuh kesadarannya untuk membangun Desa secara bertahap, dengan

mempertinggi untuk berswadaya dan bergotong royong.

Pembangunan infrastruktur didalam Desa di mulai tahun anggaran 2013-

2019 ini, banyak bersumber dari dana bantuan pemerintah, pemerintah propinsi,

pemerintah kabupaten dan swadaya masyarakat secara mandiri. Kesatuan gerak

dan pemikiran untuk menjalankan kewajiban membangun Desa dan memberikan

pelayanan pemerintahan yang terbaik menjadi pedoman dan prinsip agar terwujud

masyarakat yang sejahtera.

2.5.2 Visi dan Misi Desa Ambalutu

- Visi Desa Ambalutu

“Menjadikan Masyarakat Desa Ambalutu yang Religius, Inovatif Serta

Berintegritas Tinggi”

42

- Misi Desa Ambalutu

- Menjadikan masyarakat Ambalutu yang cerdas dalam membangun SDM

dan SDA

- Menciptakan lingkungan masyarakat yang aman tentram dan bersahaja

- Mengedepankan serta mengutamakan kebenaran dan mendahulukan

kepentingan masyarakat

- Mewujudkan kebersamaan dalam bahu membahu untuk kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat.

2.5.3 Tugas dan Wewenang Perangkat Desa Ambalutu

1. Kepala Desa

Kepala Desa memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan tugas

nya, antara lain yaitu:

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama BPD

b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa

c. Menetapkan peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama

BPD

d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai

APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

e. Membina kehidupan masyarakat Desa

f. Membina perekonomian Desa

43

g. Mengkoordinasikan pebangunan Desa (memfasilitasi dalam perencanaan,

pelaksanaan, pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian pembangunan

di Desa)

h. Mewakili Desa nya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan Peraturan dan

Perundang-undangan dan,

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

2. Sekretaris Desa

Sekretaris Desa memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan

tugas, antara lain yaitu:

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBDes

b. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan barang Desa

c. Menyusun RanPerdes APBDes, Perubahan APBDes, dan

pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes.

d. Pelaksana urusan surat meyurat, kearsipan dan laporan.

e. Pelaksanaan administrasi pemerintahan pembangunan dan

kemasyarakatan.

f. Melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa

berhalangan melaksanakan fungsi dan tugasnya.

g. Sebagai kepala kantor atau Motornya Desa.

h. Mengepalai 4 (empat) Orang Kepala Urusan.

44

3. Kaur Umum

Kaur Umum memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan tugas

nya, antara lain yaitu:

a. Mencatat semua Surat Keputusan pengangkatan Perangkat Desa dan

Kepala Dusun.

b. Mencatat keuangan Desa yang termasuk dalam APBDesa

c. Mencatat seluruh kekayaan Desa, Inventaris Desa, urusan Rumah Tangga

Desa, Kearsipan dan Pelaporan.

d. Administrasi tugas pembuatan berupa pungutan PBB dan penyetorannya.

4. Kaur Keuangan

Kaur Keuangan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan

tugas nya, antara lain yaitu:

a. Membantu sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber

pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan Desa dan

mempersiapkan bahan penyusunan APBDesa

b. Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa

5. Kaur Perencanaan

Kaur Pembangunan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan

tugas nya, antara lain yaitu:

a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis pembangunan ekonomi masyarakat dan

potensi Desa.

45

b. Pengelolaan administrasi pembangunan.

c. Pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan

kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.

6. Kasi Kesejahteraan

Kasi Kesejahteraan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan

tugas nya, antara lain yaitu:

a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis penyusunan program keagamaan

b. Melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial

kemasyarakatan.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

7. Kasi Pemerintahan

Kasi Pemerintahan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan

tugas nya, antara lain yaitu:

a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas bidang pemerintahan

Desa

b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran belanja sesuai bidang tugasnya.

c. Melakukan manajemen tata praja Pemerintahan

d. Pembinaan masalah pertanahan

e. Pembinaan ketentraman dan ketertiban

46

f. Kependudukan

g. Pendataan dan pengelolaan profil Desa

8. Seksi Pelayanan

Kasi Pelayanan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan

tugas nya, antara lain yaitu:

a. Bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional

dibidang pelayanan

b. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan

kewajiban masyarakat Desa

c. Meningkatkan upaya pertisipasi masyarakat Desa

d. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat

e. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya, keagamaan dan

ketenagakerjaan masyarakat Desa

f. Melaksanakan pekerjaan teknis pelayanan nikah, talak, cerai dan tujuk

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Desa.

9. Kepala Dusun

Kepala Dusun memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan tugas

nya, antara lain yaitu:

a. Membantu tugas Kepala Desa di wilayah masing-masing

b. Sebagai penyelenggara kegiatan pemerintah dan pembangunan,

pembinaan dusun, dan pembangunan yang dilaksanakan secara gotong

royong dan swadaya masyarakat.

47

c. Membina masyarakat dibidang siskamling.

d. Pelaksana kebijakan Kepala Desa.

2.5.4 Logo Pemerintahan Desa Ambalutu

Desa Ambalutu merupakan pemerintahan Desa yang ada di Kabupaten

Asahan. Maka dari itu, Logo Pemerintahan Desa Ambalutu sama dengan Logo

Kabupaten Asahan.

Gambar 2.7 Logo Kabupaten Asahan

2.5.4.1 Makna Logo Kabupaten Asahan

1. Lambang berbentuk perisai atau tameng menggambarkan kesiapsiagaan

rakyat Asahan dalam melindungi Daerah dan Tanah Air dari serangan musuh.

2. Sudut-sudut bersegi lima, warna kuning emas, melambangkan kehidupan

Pancasila di Desa Asahan. Tujuh belas (17) buah padi dan delapan (8) buah

48

kapas dan Empat Puluh Lima (45) helai daun sirih tersusun adalah

melambangkan ciri khas jiwa dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.

3. Lingkaran padi, bunga kapas dan daun sirih berbentuk tanduk kerbau adalah

menggambarkan kerukunan hidup suku-suku yang berdiam di Asahan.

4. Serumpun tumput Asahan yang Spesifik mencerminkan adanya suku-suku

bangsa di Asahan.

5. Empat buah bukit-bukit pegunungan adalah tempat rakyat bergerilya dimasa

perang kemerdekaan mempertahankan Republik Indonesia di Asahan dan

perlambang kehidupan daerah Asahan dengan 4 tetangga Kabupaten.

6. Rantai berangkai 5 adalah dasar perikemanusiaan dan persatuan rakyat

Asahan.

7. Roda bergigi 5 melambangkan rakyat Asahan mempunyai keterampilan kerja

dibidang pertanian, perkebunan dan pembangunan daerahnya.

8. Laut biru yang bergaris 3 gelombang ombak melambangkan daerah Asahan

terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah dan pantai sebagai sumber

kehidupan rakyat Asahan.

9. Ikan dan kelapa adalah sumber penghasilan pokok rakyat daerah Asahan dan

pembinaan hari depannya.

10. Pita selendang melambangkan keindahan , kebudayaan dan adat istiadat

Asahan yang spesifik

11. Tugu dalam bentuk bambu runcing dan kolam melambangkan perjuangan

rakyat Asahan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan RI

Pancasila.

49

12. Kerang di pengkal tugu melambangkan kehidupan kenelayanan pengorbanan

dan kemasyhurannya.

13. Bagian atas lambang diletakkan semboyan “Rambate Rata Raya” Artinya

kerja keras bersama untuk menuju masyarakat adil dan makmur

2.5.4.2 Arti Warna Pada Logo Kabupaten Asahan

1. Merah, artinya berani, dinamika, cinta tanah air.

2. Putih, artinya kebenaran, kesucian dan perdamaian.

3. Hitam, artinya kokoh-teguh.

4. Hijau tua, artinya keagamaan, kemakmuran, kekeluargaan dan kegotong

royongan.

50

2.5.5 Struktur Organisasi Instansi

Kepala Desa

HERI KUSMIADI S.Pd.I

Kaur Perencanaan

NOPITA SARI

Kaur Tata Usaha

WIWIN ANGGRIANI

Seksi Kesejahteraan

KIKI KHODIJAH

Seksi Pelayanan

ADE IRMA

Seksi Pemerintahan

ANDI RAHMANSYAH

Kepala Dusun IV

IMAN MUSLIH

Kepala Dusun VII

IRWANUDDIN

Kepala Dusun III

J U M A D I

Kepala Dusun VI

SYAHRUL BAHRI

Kepala Dusun II

ADI SAPTONO

Kepala Dusun I

SYAMSUL SIREGAR

Sekretaris Desa

P A I M A N

Kaur Keuangan

JULKISWAN

Kepala Dusun V

W I Y O N O

Kepala Dusun VIII

IRMAN SANDI

51

2.6 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:63) hipotesis penelitian adalah jawaban

sementara dari pertanyaan yang telah dituliskan pada rumusan masalah

sebelumnya. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan hanya

didasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pemikiran

sebelumnya, hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Terdapat pengaruh signifikan variable komunikasi, kejujuran, kerjasama, dan

interpersonal terhadap peningkatan kinerja pegawai.

Variable komunikasi paling dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai.