BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program...

31
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art Hasil penelitian sebelumnya ditunjukkan dalam tabel 2.1 untuk kajian teoritis yang mendukung penulisan tentang Perencanaan Strategis E-Content Banyuwangi Digital Society. Tabel 2.1. State Of The Art Review No Judul Penelitian Penulis (Tahun Penelitian) Metode 1. Efektivitas Penerapan Banyuwangi Digital Society dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Bidang Pendidikan Arinda, Suryadi, Adiono. (2014) Jenis penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang orang yang diteliti. Metode penelitian kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. 2. Peran Strategis Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pembangunan di Indonesia Fauzi (2009) Teknologi informasi menjadi asset yang sangat berharga dalam sendi kehidupan. Dalam implementasinya menjangkau segala bidang pemerintahan dan mendorong terjadinya perubahan besar dalam tata kelola pemerintahan. Didalamnya mencakup hilangnya batas geografis, pemerataan pembangunan, menjangkau perbedaan waktu dan ruang. 3. Tata Kelola Teknologi Informasi Yang Efektif di Organisasi Pemerintah Daerah Amali ( 2013) Proses-proses sumberdaya tata kelola TI yang penting dilakukan yang berpengaruh terhadap penyediaan layanan publik yang menjamin bahwa sumberdaya TI dapat diberdayakan untuk mendukung pencapaian aktivitas-

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. State Of The Art

Hasil penelitian sebelumnya ditunjukkan dalam tabel 2.1 untuk kajian teoritis

yang mendukung penulisan tentang Perencanaan Strategis E-Content Banyuwangi

Digital Society.

Tabel 2.1.

State Of The Art Review

No

Judul Penelitian

Penulis

(Tahun

Penelitian)

Metode

1. Efektivitas Penerapan

Banyuwangi Digital

Society dalam

Meningkatkan Mutu

Pelayanan Bidang

Pendidikan

Arinda, Suryadi,

Adiono. (2014)

Jenis penelitian yang digunakan didalam

penelitian ini adalah jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

penelitian kualitatif diartikan sebagai

penelitian yang menghasilkan data

deskriptif mengenai kata kata lisan

maupun tertulis, dan tingkah laku yang

dapat diamati dari orang orang yang

diteliti. Metode penelitian kualitatif

berusaha memahami dan menafsirkan

makna suatu peristiwa interaksi tingkah

laku manusia dalam situasi tertentu

menurut perspektif peneliti sendiri.

2. Peran Strategis Teknologi

Informasi & Komunikasi

Dalam Pembangunan di

Indonesia

Fauzi (2009) Teknologi informasi menjadi asset yang

sangat berharga dalam sendi kehidupan.

Dalam implementasinya menjangkau

segala bidang pemerintahan dan

mendorong terjadinya perubahan besar

dalam tata kelola pemerintahan.

Didalamnya mencakup hilangnya batas

geografis, pemerataan pembangunan,

menjangkau perbedaan waktu dan ruang.

3. Tata Kelola Teknologi

Informasi Yang Efektif di

Organisasi Pemerintah

Daerah

Amali ( 2013) Proses-proses sumberdaya tata kelola TI

yang penting dilakukan yang

berpengaruh terhadap penyediaan

layanan publik yang menjamin bahwa

sumberdaya TI dapat diberdayakan

untuk mendukung pencapaian aktivitas-

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

9

aktivitas TI sesuai tujuan pemerintah

Provinsi Gorontalo.

4. Knowledge Management:

Kunci Sukses Inovasi

Pemerintahan Daerah

Muluk, Khairul

M.R. (2008)

Inovasi berdasarkan penerapannya pada

sistem pemerintahan adalah Instrumen

dan ukuran untuk mengembangkan cara-

cara baru dalam menggunakan sumber

daya dan memenuhi kebutuhan secara

lebih efektif. Inovasi dapat dimanfaatkan

untuk mengembangkan strategi dan

tindakan dalam pelayanan public.

Terdapat tiga kategorisasi level inovasi

yaitu inovasi inkremental, inovasi

radikal, dan inovasi transformatif.

5. E-Content Development: A

Milestone In The Dynamic

Progress Of E-Learning

Eremias, Lizeron

dan Subash, R

(2013)

E-content adalah informasi digital yang

dikirim melalui jaringan perangkat

berbasis elektronik berbasis, yaitu,

simbol-simbol yang dapat dimanfaatkan

dan ditafsirkan oleh manusia selama

proses komunikasi, yang memungkinkan

mereka untuk berbagi visi dan

mempengaruhi satu sama lain, termasuk

dalam pengetahuan, sikap atau perilaku

6. Penilaian Kualitas Layanan

E-Government dengan

Menggunakan Dimensi E-

Govqual

Fuad A dan

Mudjahidin

(2013)

Kebijakan publik dengan berorientasi

pada penerapan e-gov yang diterapkan

dalam pemerintahan akan memberikan

kualitas yang baik pada pelayanan pada

masyarakat.

7. Efektivitas Program

Penanggulangan

Pengangguran Karang

Taruna “Eka Taruna

Bhakti” Desa Sumerta

Kelod Kecamatan

Denpasar Timur Kota

Denpasar

Budiani, Ni Wayan.

(2007) Untuk mengukur efektivitas suatu

rencana dan program dapat dilakukan

dengan menggunakan variabel-variabel

antara lain ketepatan sasaran program,

sosialisasi program, tujuan program,

pemantauan program

8. Kuesioner Penelitian E-

government Pemerintah

Kabupaten Bekasi Dan

Kabupaten Subang

Wardana dan

Juansyah (2012)

Kuesioner berbasis EUCS (End-User

Computing Satisfaction ) melakukan

penilaian tingkat kepuasan pengguna

(interaktif) terhadap website pemerintah

daerah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten

Subang.

9. Model Interface Untuk

Situs Pemerintahan (E-

Government )

Istiqomah (2013) Kuesioner dengan metode Kano

membuat standarisasi tampilan situs web

pemerintah daerah di Indonesia

berdasarkan keinginan dan kebutuhan

masyarakat. Aplikasi content

management system (cms) yang sesuai

dengan kebutuhan berdasar pada

kuesioner yang disebar.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

10

10. Blue Ocean Strategy dan

Ekonomi Kreatif.

Afiff ( 2012) Blue Ocean Strategy pada prinsipnya

adalah strategi untuk keluar dari

persaingan dengan menawarkan fitur

produk atau sistem yang inovatif, dimana

hal seperti ini justru lepas dari perhatian

para pesaing. Fitur produk atau sistem ini

biasanya memiliki perbedaan yang

mendasar dengan yang selama ini sudah

ada dan diterapkan dalam organisasi

11. Blue Ocean Strategy untuk

Ciptakan Ruang Pasar

Tanpa Pesaing dan Biarkan

Kompetisi Tak Lagi

Relevan

W. Chan Kim dan

Renee Mauborgne

(2005)

Strategi blue ocean menjelaskan bahwa

strategi samudra biru bukan sekedar

strategi untuk memenangkan suatu

persaingan namun strategi untuk keluar

dari wilayah persaingan dengan

menciptakan ruang yang baru dan

membuat para pesaing dan sistem

kompetisi menjadi tidak relevan

12. Implementasi Blue Ocean

Strategy di Indonesia Chrismardani

(2010)

Blue Ocean Strategy adalah strategi yang

membuat hilangnya persaingan dalam

pasar dan membuat persaingan menjadi

tidak relevan. Dalam lautan biru

permintaan bukan dibuat untuk

diperebutkan, dalam hal ini kanvas

strategi dan kurva nilai dibutuhkan untuk

merancang blue ocean strategy

13. Penerapan Balanced

Scorecard Sebagai Tolok

Ukur Penilaian Kinerja

Pada Instansi Pemerintah

Putra (2013) Blue Ocean Strategy adalah suatu

metode sistem manajemen yang mampu

menerjemahkan visi dan strategi

organisasi ke dalam tindakan nyata di

lapangan.

14. Model Strategic Planning

For Information System

Menggunakan Balance

Scorecard pada Universitas

Komputer Bandung

Nurjaya,W.W.K

(2014) Metode balanced scorecard

dimanfaatkan sebagai alat yang

efektif untuk metode perencanaan

strategis yaitu sebagai penterjemahan

dari visi, misi, peran pokok, faktor

penentu keberhasilan, tolak ukur,

tujuan, dan target kinerja dalam

perbaikan yang komprehensip,

terukur, koheren dan berimbang. 15. Perencanaan Strategis

Berbasis Kerangka Kerja

Balanced Scorecard (BSC)

pada Lembaga

Pemerintahan Non

Departemen (LPND)

Nugroho, Budi

(2013)

BSC merupakan suatu sistem

manajemen untuk mengelola

implementasi strategi, mengukur kinerja

secara utuh, mengkomunikasikan visi,

strategi dan sasaran kepada pemangku

kepentingan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

11

Sejauh ini penelitian tentang perencanaan strategis e-content Banyuwangi

Digital Society untuk mendapatkan suatu keunggulan dan keunikan dengan

melakukan perencanaan yang berbasis Blue Ocean Strategy, Balanced Scorecard

belum pernah dilakukan di Banyuwangi. Hal ini terjadi karena program ini masih

dalam pengembangan dan belum lama diimplementasikan. Pada program

Banyuwangi Digital society terdapat penelitian yang berkaitan dengan program ini

yaitu penelitian oleh Arinda dkk (2014). Dalam penelitiannya yang berjudul

Efektivitas Penerapan Banyuwangi Digital Society dalam Meningkatkan Mutu

Pelayanan Bidang Pendidikan, melakukan penelitian dari aspek penerapan

penerimaan siswa baru online di wilayah Banyuwangi dan mengukur efektifitas

program penerimaan siswa baru yang mamanfaatkan teknologi internet.

Pada penelitian yang membahas tentang metode Blue Ocean dan Balanced

scorecard sudah cukup banyak karena memang metode ini sangat relevan untuk

mengatasi persaingan usaha seperti yang ditulis oleh Sarnoto dan Hasibuan (2007)

dengan judul Model Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri

Penyiaran Televisi Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced

Scorecard. Dalam penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan bahwa dengan

metode Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard, industri penyiaran televisi

menghasilkan program inovatif dan berbeda untuk melepaskan diri dari kejenuhan

persaingan siaran yang sama.

2.2 Sekilas Banyuwangi

Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,

Indonesia yang ibukotanya adalah Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

12

paling timur Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat

Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten

Bondowoso di barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan pulau Jawa dengan

Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Kabupaten Banyuwangi dijuluki sebagai Sunrise Of

Java karena menjadi wilayah pertama yang mendapat terang matahari di Pulau

Jawa. Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur bahkan di pulau Jawa.

Luasnya 5.782,50 km2 . Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah hingga

pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat

rangkaian Dataran Tinggi Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.282 m) dan

Gunung Merapi (2.800 m) terdapat Kawah Ijen, keduanya adalah gunung api aktif.

Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di

perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan

konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah cagar alam, yakni Taman Nasional

Meru Betiri. Pantai Sukamade merupakan kawasan pengembangan penyu. Di

Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam, yaitu Taman Nasional Alas

Purwo. Pantai timur Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan

terbesar di Jawa Timur yaitu pelabuhan ikan di Muncar yang merupakan salah satu

tempat penghasil ikan terbesar di Indonesia.

Potensi sumber daya alam di Kabupaten Banyuwangi meliputi perkebunan,

persawahan, hutan, pantai dan pegunungan. Semua sumber daya alam tersebut

memiliki potensi pada bidang ekonomi dan pariwisata. Oleh karena itu program

pembangunan Kabupaten Banyuwangi menitik beratkan pada sektor pariwisata

bahari dan agrowisata. Sebagai bentuk program tersebut maka setiap tahun

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

13

diadakan festival-festival yang bertujuan untuk memperkenalkan tempat wisata,

budaya dan hasil kekayaan alam Kabupaten Banyuwangi.

2.3 Pengertian dan Konsep Banyuwangi Digital Society

Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten

Banyuwangi yang mengajak keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan potensi

wilayah Banyuwangi dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

dalam sistem pelayanan publik, pembangunan infrastuktur layanan masyarakat

berbasis teknologi, dan membentuk komunitas perdagangan lokal yang berorientasi

pada pemanfaatan internet. Program ini merupakan hasil dari Memorandum of

Understanding (MoU) antara Bupati Banyuwangi dengan pihak PT

Telekomunikasi Indonesia. Konsep ini dinamakan Digital Society yang berusaha

menciptakan ekosistem-ekosistem dan komunitas yang sangat peduli dengan

teknologi internet, dengan harapan memberi pembelajaran pada masyarakat untuk

memanfaatkan teknologi internet, sehingga update informasi bisa dilakukan oleh

masyarakat, dengan adanya pembaharuan informasi maka memberikan rangsangan

bagi masyarakat untuk menggunakan keunggulan internet dalam kegiatan

kesehariannya. Tujuan besarnya adalah terwujudnya sistem e-government bagi

pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sebagai wujud dari inovasi tersebut langkah

awal yang dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur jaringan akses wifi.id

di tempat umum seperti mall, sekolah, kampus, RTH dan kantor-kantor layanan

publik milik pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Saat ini sudah terbangun 1.250

titik akses Wifi.id, diharapkan setelah infrastruktur memadai maka masyarakat

Banyuwangi bisa meningkatkan pengetahuan dan pembiasaan melakukan akses

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

14

pada konten Banyuwangi Digital Society yang didalamnya mencakup peluncuran

layanan e-office, e-health, e-education, peluncuran layanan ZIS (Zakat, Infaq,

Sedekah) online, e-commerce.

Dalam release yang dikeluarkan oleh PT Telkom Indonesia tentang smart city

(Telkom, 2014) konsep yang dibangun tentang smart city adalah lebih berfokus

pada masyarakat, karena pengguna utama dan masalah utama dari sistem digital

adalah mereka. Masyarakat akan menggerakkan dan berpartisipasi aktif dalam

proses pengembangan dari sebuah sistem digital society dan digital city.

Berdasarkan filosofi pembangunan masyarakat dalam program Banyuwangi

Digital Society ini, fokusnya adalah tentang pemahaman dari teknologi informasi

sebagai penggerak sendi kehidupan, terutama dalam hal peningkatan informasi dan

perbaikan ekonomi masyarakat seperti dalam gambar 2.1. UKM menjadi pemain

penting dalam program ini karena nilai promosi dan pengenalan produknya akan

dikenal secara luas oleh semua orang. Melalui pemanfaatan konten-konten dalam

program Banyuwangi Digital Society diharapkan terjadi perubahan pola pikir lebih

hemat dan efektif untuk strategi pemasaran produk.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

15

Gambar 2.1.

Key behaviour and actors for digital-city strategies (Telkom, 2014)

Menurut penelitian Arinda, dkk (2014) tentang Efektivitas Penerapan

Banyuwangi Digital Society dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Bidang

Pendidikan, menunjukkan masih perlu banyak pembenahan dalam bidang

infrastruktur dan pengembangan aplikasi layanan pendidikan melalui konten sistem

informasi pendidikan online pada program Banyuwangi Digital Society. Hal ini

disebabkan oleh masyarakat yang masih perlu diedukasi tentang tata cara

penggunaan aplikasi ini.

Menurut Akadun (2009) otomatisasi administrasi publik berkembang

mengadopsi electronic business, electronic commerce, electronic market, yang

lebih dulu menerapkan teknologi tersebut dalam institusi bisnis dengan

menggunakan jasa internet . Pelaksanaan electronic government dapat memberikan

pengaruh dan manfaat positif bagi penyelenggaraan pemerintahan. Manfaat yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

16

diperoleh dengan diterapkannya electronic government menurut Indrajit ( 2002 )

antara lain :

a. Memperbaiki kualitas pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada para

stakeholdernya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal

kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bertata negara;

b. Meningkatkan keterbukaan, pengendalian, dan kepercayaan penyelenggaraan

pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance;

c. Mengurangi secara signifikan dari total biaya administrasi, relasi, dan interaksi

yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk keperluan

aktivitas jalannya pemerintahan ;

d. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber

pendapatan baru melalui hubungan timbal balik dengan pihak-pihak yang

berkepentingan.

e. Menciptakan suatu bentuk lingkungan masyarakat baru yang secara cepat dan

tepat menjawab berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi seiring

dengan perubahan global dan trend yang ada.

f. Memberdayakan seluruh lapisan masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat

dalam kebijakan ini sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan

berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

2.4 Sistem Informasi

Menurut Fauzi (2009) tentang Peran Strategis Teknologi Informasi &

Komunikasi Dalam Pembangunan di Indonesia ada beberapa yang mendasari

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

17

betapa pentingnya teknologi dalam upaya peningkatan pelayanan publik bagi

pemerintahan yaitu :

1. Teknologi Informasi memainkan peranan yang sangat besar dalam

menghilangkan penghalang geografis dan berpotensi mendukung

pemerataan pembangunan disetiap daerah .

2. Teknologi informasi menjadi salah satu aset sistem yang memiliki peran

utama dalam sendi kehidupan, karena memiliki karakteristik yang mampu

menembus berbagai informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini

yang menjadikan beberapa negara tumbuh pesat menjadi pemimpin dalam

ekonomi karena berbasis pada kemajuan teknologi informasi.

3. Globalisasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

menjadikan dunia serba terbuka, aktivitas lalu lintas komunikasi dan data

mampu menjangkau seluruh tempat di dunia dan memicu perubahan tatanan

kehidupan dan kebutuhan dasar manusia sesuai dengan karakteristiknya

yang mobile, plural dan kompetitif .

4. Segala bidang dalam masyarakat selalu berorientasi dan membutuhkan

teknologi informasi dan komunikasi.

Keberhasilan suatu organisasi tidak lepas dari tata kelola yang didalamnya

berkaitan dengan teknologi informasi, menurut Amali (2013) dalam Tata Kelola TI

Yang Efektif di Organisasi Pemerintah Daerah menyatakan bahwa fokus tata kelola

TI dalam sektor organisasi publik ini adalah pada penggunaan TI bagi masayarakat

yang lebih baik dan kontrol atas investasi TI dalam pemerintahan, serta untuk

mencapai nilai dan kinerja yang lebih besar. Walaupun antara sektor pelayanan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

18

publik dan sektor swasta mempunyai makna yang berbeda tetapi semuanya

membutuhkan tata kelola TI yang efektif sebagai investasi, yang kini memainkan

peran sangat penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.

Baik sektor pelayanan publik dan sektor swasta, tata kelola TI dapat

dilaksanakan dengan menggunakan gabungan dari proses, struktur dan mekanisme

hubungan . Gerakan menuju tata kelola TI sebagian besar dipicu oleh keinginan

untuk memaksimalkan pengembalian investasi TI dalam suatu organisasi . Dalam

sektor organisasi publik, pengembalian adalah bukan hanya membahas tentang

finansial, tetapi juga tentang bagaimana untuk menghasilkan berbagai bentuk nilai

bagi masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Seiring dengan tekanan anggaran,

organisasi publik juga menangani terhadap peningkatan kebutuhan untuk berbagi

informasi antar lembaga. Hal ini harus dikelola dengan baik terutama karena

peningkatan akses volume data, dan kolaborasi kebutuhan hubungan lintas batas

yang kompleks.

2.5 E-content

E-content adalah informasi digital yang dikirim melalui jaringan perangkat

berbasis elektronik yaitu simbol-simbol yang dapat dimanfaatkan dan ditafsirkan

oleh manusia selama proses komunikasi, yang memungkinkan mereka untuk

berbagi visi dan mempengaruhi satu sama lain, termasuk dalam pengetahuan, sikap

atau perilaku, demikian menurut Eremias dan Subash (2013).

Pengertian e-content pada implementasi elektronik didefinisikan sebagai teks

dan gambar digital yang dirancang untuk ditampilkan pada halaman web. E-content

memberi informasi dalam bentuk elektronik dengan tampilan yang interaktif

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

19

sehinga membentuk suatu sistem informasi yang mudah untuk diakses. Substansi

e-content adalah kombinasi dari teks, audio, video, gambar, animasi yang

digerakkan dengan efek visual. E-content dapat memfasilitasi proses pembelajaran

atau hasil belajar, proses pemerintahan, proses bisnis dan informasi. E-content ini

terbentuk melalui empat saluran yang berbeda yaitu pembelian materi, penggunaan

konten yang tersedia secara bebas di Internet, produksi sendiri materi, pertukaran

materi yang ada dalam jaringan dengan lembaga lain.

2.6 Pemerintah Daerah dan Pelayanan Publik

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, yang dimaksud dengan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan

sistem pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD dengan menganut asas

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagai- mana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Sedangkan yang dimaksud dengan pemerintah daerah

menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

Pelayanan publik menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 merupakan

suatu kegiatan atau rangkaian pekerjaan dengan tujuan untuk pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Upaya peningkatan mutu

pelayanan di bidang pemerintahan merupakan suatu upaya strategis yang terencana

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

20

dengan aspek-aspek tertentu. Sepuluh prinsip yang diterapkan dalam pelayanan

umum dari pemerintah antara lain kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu,

akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana kerja,

kemu- dahan akses, kedisiplinan kesopanan keramahan, serta kenyamanan

demikian dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan

Publik. Jakara, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi .

2.7 Konsep Inovasi dan Kebijakan

Menurut Muluk (2008) inovasi berdasarkan penerapannya pada sistem

pemerintahan adalah Instrumen dan ukuran untuk mengembangkan cara-cara baru

dalam menggunakan sumber daya dan memenuhi kebutuhan secara lebih efektif.

Inovasi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi dan tindakan dalam

pelayanan publik. Terdapat tiga kategorisasi level inovasi yaitu inovasi

inkremental, inovasi radikal, dan inovasi transformatif.

Menurut Widodo ( 2013), penerapan kebijakan ini mengajukan empat faktor

atau variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan implementasi

kebijakan. Empat variabel atau faktor tersebut antara lain:

a. Faktor komunikasi (communication)

Komunikasi kebijakan adalah proses penyampaian informasi kebijakan dari

pembuat kebijakan (policy maker) yaitu pemerintah kepada pelaksana

kebijakan (policy implementors). Komunikasi kebijakan ini mempunyai

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

21

beberapa macam dimensi antara lain dimensi transfomasi (transmission),

dimensi kejelasan (clarity), dan dimensi konsistensi (consistency).

b. Sumber daya (resources)

Sumber daya dalam penjabarannya di terangkan sebagai berikut :

1) Sumber daya manusia adalah satu dari sekian variabel yang

mempengaruhi keberhasilan dan ketidakberhasilan pelaksanaan

kebijakan. Sumber daya manusia (staff), harus cukup (jumlah) dan

cakap (keahlian);

2) Sumber daya anggaran, terbatasnya anggaran yang tersedia

memiliki dampak pada kualitas pelayanan pada publik yang harus

diberikan kepada masyarakat;

3) Sumber daya peralatan (facility) merupakan sarana dan peralatan

yang dimanfaatkan untuk operasionalisasi implementasi suatu

kebijakan yang melingkupi gedung, tanah, sarana yang semuanya

akan memudahkan dalam memberikan pelayanan dalam penerapan

kebijakan.

c. Disposisi (Disposition)

Disposisi adalah kemauan, dan kecenderungan para pelaku kebijakan untuk

melaksanakan kebijakan secara benar dan tidak menyimpang sehingga hal

yang menjadi tujuan kebijakan dapat diwujudkan.

d. Struktur Birokrasi (Bureaucratic Structure)

Struktur birokrasi ini melingkupi aspek-aspek di dalam struktur organisasi,

pembagian wewenang dan tanggung jawab, hubungan antara bagian organisasi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

22

yang ada dalam organisasi yang sedang dipergunakan, dan hubungan

organisasi dengan organisasi lain diluar sistem .

2.8 Efektivitas

Pengertian efektivitas adalah pengukuran terhadap tercapainya sasaran atau

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Indikator efektivitas menggambarkan

jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam

mencapai tujuan program demikian menurut Handayaningrat (1995). Menurut

Budiani ( 2007) Untuk mengukur efektivitas suatu rencana dan program dapat

dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel antara lain ketepatan sasaran

program, sosialisasi program, tujuan program, pemantauan program. Ukuran

efektivitas menurut Kurniawan (2005) sebagai berikut :

a. Kejelasan dari tujuan yang akan dicapai;

b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan;

c. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang sesuai dengan tujuan;

d. Perencanaan yang komprehensif;

e. Penyusunan program yang lengkap dan tepat;

f. Tersedianya sarana dan prasarana;

g. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat memberi pembelajaran.

2.9 Blue Ocean Strategy

Menurut Afiff ( 2012) dalam tulisannya berjudul Blue Ocean Strategy dan

Ekonomi Kreatif menyatakan bahwa Blue Ocean Strategy pada prinsipnya adalah

strategi untuk keluar dari persaingan dengan menawarkan fitur produk atau sistem

yang inovatif, dimana hal seperti ini justru lepas dari perhatian para pesaing. Fitur

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

23

produk atau sistem ini biasanya memiliki perbedaan yang mendasar dengan yang

selama ini sudah ada dan diterapkan dalam organisasi. Beranjak dari pola-pikir blue

ocean strategy, organisasi didorong untuk memasuki sebuah lingkungan persaingan

baru yang secara potensial belum banyak organisasi berada dalam wilayah tersebut

selama ini seolah diabaikan oleh para pesaing. Dalam pola-pikir sebelumnya, yang

oleh W Chan Kim dan rekannya disebut sebagai red ocean yaitu suatu kemampuan

untuk mengalahkan kompetitor menjadi hal terpenting, dimana pesaing biasanya

memberikan tawaran fitur produk dan sistem yang seragam, sama, dan semua saling

memperebutkan pangsa pasar yang sama. Maka situasi yang terjadi adalah adanya

persaingan ketat. Karakteristik dari blue ocean ditandai oleh area yang belum

banyak terjelajahi, belum terdapat penciptaan permintaan, dan memiliki peluang

pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Saat ruang pasar semakin sesak,

prospek terhadap laba dan pertumbuhan dapat berkurang, dan produk pun telah

bergeser menjadi komoditas.

Pengertian strategi samudra biru menurut W. Chan Kim dan Renee Mauborgne

yang diterjemahkan dalam Blue Ocean Strategy untuk Ciptakan Ruang Pasar

Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi Relevan (2005: 10) “Bagaimana

membuat ruang pasar yang belum terjelajahi, yang bisa menciptakan permintaan

dan memberikan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Intinya,

bagaimana bersaing dengan tangkas dalam kompetisi; bagaimana secara cerdik

membaca persaingan, menyusun strategi dan kerangka kerja yang sistematis guna

menciptakan samudra biru”.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

24

Definisi yang dikemukakan tentang strategi blue ocean menjelaskan bahwa

strategi samudra biru bukan sekedar strategi untuk memenangkan suatu persaingan

namun strategi untuk keluar dari wilayah persaingan dengan menciptakan ruang

yang baru dan membuat para pesaing dan sistem kompetisi menjadi tidak relevan.

Dalam tulisannya tentang Implementasi Blue Ocean Strategy, Chrismardani

(2010) menyatakan bahwa Blue Ocean Strategy adalah strategi yang membuat

hilangnya persaingan dalam pasar dan membuat persaingan menjadi tidak relevan.

Dalam lautan biru permintaan bukan dibuat untuk diperebutkan, dalam hal ini

kanvas strategi dan kurva nilai dibutuhkan untuk merancang blue ocean strategy.

Strategi ini membutuhkan suatu inovasi yang terus menerus dan selalu melakukan

pengendalian terhadap kurva nilai agar tetap menemukan strategi yang tepat untuk

mencari peluang menciptakan lautan biru yang baru. Meskipun strategi ini terbukti

sangat baik namun di Indonesia masih jarang yang melakukan oleh karena itu

perlunya pemahaman ini bagi kalangan manajerial puncak agar organisasinya selalu

memiliki kekuatan untuk menciptakan lingkungan baru yang bebas dari persaingan

ketat.

Inovasi dan kesetaraan nilai menjadi penekanan pada strategi BOS ini.

Perpaduan nilai dan inovasi memerlukan cara agar bermanfaat bagi masyarakat dan

organisasi. Gambar 2.2 memberi penjelasan tentang inovasi nilai yang dirancang

melalui penekanan biaya dan meningkatkan nilai bagi user .

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

25

(sumber : Sarnoto & Hasibuan, Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol.3-No.2- Oktober 2007)

Gambar 2.2

Diagram Usaha Menciptakan Diferensiasi Dan Biaya Rendah

Rancangan sistematis yang dilakukan oleh Kim dan Mauborgne (2005) dalam

Blue Ocean Strategy secara umum terdiri dari enam prinsip strategi yang

dikelompokkan dalam dua prinsip yaitu prinsip perumusan dan prinsip pelaksanaan

sebagaimana berikut ini :

1. Merekonstruksikan batasan-batasan pasar dengan cara, yaitu :

a. Mencermati kebutuhan infrastruktur wifi.id.

b. Mencermati konten dari program Banyuwangi Digital Society.

c. Mencermati kelompok atau komunitas dalam masyarakat di

Banyuwangi.

d. Mencermati usia pengguna internet yaitu pelajar, mahasiswa dan UKM.

e. Mencermati daya Tarik konten yang terkandung dalam Banyuwangi

Digital Society.

f. Fokus pada visi bukan pada angka.

2. Menjangkau melampaui permintaan yang ada.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

26

3. Melakukan rangkaian strategis dengan tepat seperti urutan sebagai berikut:

a. Utilitas, sejauh mana program Banyuwangi Digital Society bermanfaat

bagi masyarakat.

b. Harga, yaitu menerapkan harga yang strategis agar menarik bagi

masyarakat sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti

program yang diberikan.

c. Biaya, apakah organisasi bisa mencapai biaya sasaran sehingga

organisasi mendapatkan keuntungan untuk meningkatkan pelayanan

masyarakat.

d. Pengapdosian, apakah ada hambatan dalam mengadopsi ide dan

gagasan.

Untuk prinsip eksekusi atau pelaksanaannya meliputi :

1. Mengatasi hambatan dalam organisasi.

2. Integrasi eksekusi ke dalam strategi. Sejak permulaan rancangan organisasi

mencakup integrasi eksekusi.

Perumusan dan impelementasi dari BOS menggunakan kerangka kerja dan tools.

Beberapa tools dan kerangka kerja tersebut adalah :

a. Kanvas Strategi merupakan kerangka kerja yang dipergunakan untuk

melakukan diagnosa dan eksekusi BOS. Tujuannya dari kerangka kerja

kanvas strategi ini adalah menangkap posisi organisasi yang ada dalam

pasar, dengan memahami posisi tersebut akan dipahami faktor yang menjadi

persaingan dalam hal produk, jasa, layanan yang diterima masyarakat.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

27

Gambar 2.3 contoh kanvas strategi industri penerbangan dan faktor yang

mempengaruhi dalam industri penerbangan.

(Sumber: https://strategika.wordpress.com, diakses tanggal 29 Maret 2015)

Gambar 2.3.

Kanvas Strategi Southwest Airline

Kanvas Strategi memiliki dua fungsi sebagai berikut :

1. Menganalisa dan memotret keadaan pasar yang ada, hal ini membantu

pemahaman terhadap persaingan yang sedang terjadi, memahami hal apa

saja yang sedang diperebutkan dalam bidang jasa, layanan, produk dan

memahami kebutuhan dari masyarakat terhadap hal yang ditawarkan.

2. Merancang suatu kegiatan dan menata ulang segala hal yang sudah

dikerjakan dengan memperhatikan persaingan yang sedang terjadi untuk

menciptakan suatu strategi alternatif. Sumbu horizontal mewakili faktor

yang menjadi persaingan.

b. Kerangka Kerja Empat Langkah. Dalam konteks inovasi, nilai bisa di

pahami sebagai efisiensi biaya dan menciptakan nilai lebih untuk

masyarakat. Terdapat empat langkah dalam kerangka kerja ini yang disebut

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

28

sebagai four action framework sebagaimana gambar 2.4 tentang kerangka

kerja 4 langkah. Identifikasi dalam strategi yang dilakukan Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi dalam program Banyuwangi Digital Society, perlu

evaluasi dalam sosialisasinya. Masyarakat belum sepenuhnya

memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh pemerintah dan kelompok

usia produktif belum juga memanfaatkan untuk kegiatan yang berorientasi

pada bisnis produk lokal.

(sumber: Kim dan Mauborgne, 2005)

Gambar 2.4.

Kerangka Kerja 4 Langkah

Reduce : Faktor yang harus dikurangi dari standar pemerintahan.

Eliminate : faktor apa yang diterima padahal seharusnya bisa di

hilangkan.

Raise : faktor yang harus ditingkatkan dari standar pemerintahan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

29

Create : faktor yang harus diciptakan dimana belum pernah di tawarkan

oleh pemerintahan sebelumnya.

2.10 Model Balanced Scorecard

Menurut Putra (2013) dalam penelitiannya tentang Penerapan Balanced

Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Pada Instansi Pemerintah,

Balanced Scorecard adalah suatu metode sistem manajemen yang mampu

menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan.

Kinerja organisasi publik harus dilihat secara luas dengan mengidentifikasi

keberhasilan organisasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pendekatan dalam pengukuran kinerja bisa dimodifikasi agar layak digunakan

untuk menilai kinerja akuntabilitas publik dengan sebenarnya.

Balanced Scorecard dan Value for Money bisa digunakan dalam berbagai

macam cara agar mampu mendeteksi ketercapaian organisasi publik dalam

melayani pelanggan (masyarakat) BSC adalah salah satu instrumen manajemen

yang terbukti telah membantu banyak perusahaan dan organisasi dalam

mengimplementasikan strategi bisnis dan pelayanannya. Balanced Scorecard

merupakan suatu sistem manajemen, yang didalamnya mencakup tentang

pengukuran dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat

memberikan dasar pemahaman kepada pimpinan perusahaan dan organisasi tentang

kinerja organisasinya. Pengukuran kinerja tersebut melihat organisasi dari empat

sudut pandang yaitu sisi keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, sisi

pembelajaran dan pertumbuhan.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

30

Menurut Nurjaya,W.W.K (2014) dalam penelitianya tentang Model Strategic

Planning For Information System Menggunakan Balance Scorecard pada

Universitas Komputer Bandung, metode balanced scorecard dimanfaatkan sebagai

alat yang efektif untuk metode perencanaan strategis yaitu sebagai penterjemahan

dari visi, misi, peran pokok, faktor penentu keberhasilan, tolak ukur, tujuan, dan

target kinerja dalam perbaikan yang komprehensip, terukur, koheren dan

berimbang. Dengan adanya perencanaan yang baik maka dapat meningkatkan

efisiensi dan efektifitas dalam proses usaha, dapat memberikan nilai tambah berupa

tingkat persaingan yang tinggi dalam persaingan usaha, dan mampu meningkatkan

kinerja dan pertumbuhan kompetisi yang berkelanjutan.

Selanjutnya Nugroho (2013) tentang Perencanaan Strategis Berbasis Kerangka

Kerja Balanced Scorecard (BSC) pada Lembaga Pemerintahan Non Departemen

(LPND) menguraikan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu sistem

manajemen untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh,

mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada pemangku kepentingan. Kata

balanced dalam Balanced Scorecard merujuk pada konsep keseimbangan antara

berbagai sudut pandang, jangka waktu (pendek dan panjang), ruang lingkup

perhatian (intern dan ekstern). Kata scorecard mengacu pada rencana kinerja

organisasi dan bagian-bagiannya serta ukurannya secara kuantitatif. Balanced

Scorecard dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam beberapa cara, yaitu :

1. Menjelaskan visi organisasi,

2. Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu,

3. Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

31

4. Meningkatkan efektifitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat

untuk mengarahkan pada perubahan.

Sebagai salah satu tools manajemen, Balanced Scorecard diterapkan dalam

sistem pemerintahan. Pada prinsipnya, Balanced Scorecard merupakan tools yang

digunakan untuk memetakan strategi dan menterjemahkan strategi menjadi rencana

aksi. Balanced scorecard organisasi dapat mendefinisikan strategi yang bersifat

normatif. Bentuk definitif dari strategi yang normatif diterjemahkan dalam bentuk

Key Performance Indicators (KPI). Setiap strategi yang dipetakan menjadi sasaran

strategis kedalam perspektif balanced scorecard, harus ditentukan ukuran

keberhasilannya.

(Sumber: https://jsofian.wordpress.com, diakses pada 30 Maret 2015 )

Gambar 2.5.

Perspektif Balanced Scorecard

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

32

Perspektif Balanced Scorecard menurut Sofian (2008) tentang Perancangan

Balanced Scorecard di Institusi Pemerintah menguraikan tentang empat persfektif

pada gambar 2.5. Pada prinsipnya perancangan perspektif BSC pada organisasi

pemerintah sebagai berikut:

1. Perspektif Stakeholder. Stakeholder (masyarakat) yang dimaksud dalam

gambar 2.4 meliputi citizens (customer), community caring capacity,

building community adalah pihak yang membutuhkan infrastruktur dan

fasilitas publik yang difasilitasi instansi pemerintah. Indikator yang

biasanya dipergunakan contohnya adalah penekanan tingkat kemiskinan

sebagai wujud peningkatan usaha kecil menengah atau UKM, penekanan

angka putus sekolah sebagai hasil peningkatan layanan pendidikan yang

baik, peningkatan partisipasi masyarakat terhadap program Banyuwangi

Digital Society.

2. Perspektif Financial, perspektif ini menitik beratkan pada pengelolaan

anggaran untuk merealisasikan visi dan misi dari pemerintah. indikatornya

diukur seperti tingkat penyerapan dalam penggunakan APBD.

3. Perspektif Internal Organizational Processes. perspektif ini focus pada

kualias layanan publik yang diberikan. Instansi pemerintah memiliki

kewajiban untuk manjadi fasilitator bagi masyarakat dibandikan sebagai

regulator. Indikator yang dipergunakan contohnya kecepatan respon dari

aparat terhadap laporan masyarakat, kualitas pelayanan infrastruktur dan

konten yang diberikan, kerjasama dengan masyarakat dan komunitas

lainnya.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

33

4. Perspektif Learning and Growth Team Development. Perspektif ini adalah

dasar untuk tercapainya tiga perspektif lainnya. Dalam penyediaan program

layanan kepada masyarakat diperlukan komitmen, dedikasi, dan kompetensi

dari para penyelenggara pemerintahan sehingga dapat terwujud visi dari

organisasi tersebut. Indikatornya adalah seperti tingkat pendidikan

penyelenggara pemerintah, penguasaan Teknologi informasi dan

komunikasi, sertifikasi, dan dedikasi.

2.11 Variabel Kuesioner Berbasis End User Computing Satisfaction

Menurut Doll (1988) dan Torkzadeh (1991) End User Satisfaction (EUCS)

adalah evaluasi menyeluruh pada pengguna sistem informasi yang berdasarkan

pengalaman mereka dalam menggunakan sistem tersebut. Evaluasi dengan model

ini berpusat pada kepuasan pengguna terhadap aspek teknologi dengan menilai isi,

keakuratan, format, waktu dan kemudahan dalam menggunakan sistem. Karena itu

End User Satisfaction (EUCS) adalah metode mengukur kepuasan pengguna

dengan variabel yang berbasis contents, accuracy, format, easy to use, timeliness.

Gambar 2.6.

Dimensi Pengukuran dari EUCS

EUCS ( D)

Content D.1

Accuracy D.2

Format D.3

Easy to use D.4

Timeliness D.5

KEPUASAN

SATISFACTION &

LOYALITY (E)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

34

2.12 Model Kano

Model Kano adalah metode untuk mengkategorikan variabel-variabel dari

produk dan jasa berdasarkan seberapa baik produk/jasa tersebut dan apakah mampu

memuaskan pemakai. variabel layanan dapat dibedakan menjadi beberapa kategori

yaitu :

1. Must Be atau Basic needs

Pada kategori keharusan (must be) atau kebutuhan dari (basic needs),

pengguna menjadi tidak puas jika kinerja varibel rendah. Tetapi kepuasan

pengguna tidak akan meningkat jauh diatas netral meski kinerja variabel

tinggi.

2. One-Dimensional atau performance needs

Dalam kategori ini, tingkat kepuasan pengguna berhubungan linier dengan

kinerja variabel, sehingga kinerja variabel yang tinggi akan mengakibatkan

tingginya kepuasan pengguna.

3. Attractive atau excitement needs

Kategori Attractive atau excitement needs tingkat kepuasan pengguna akan

meningkat sampai tingkatan tertinggi dengan meningkatnya kinerja

variabel akan tetapi penurunan kinerja variabel tidak akan menurunkan

tingkat kepuasan.

Kecenderungan reaksi dari konsumen akan berada pada kategori di jelaskan

pada Tabel 2.1 tentang kategori Kano yaitu indifferent, questionable, dan reserve.

Indifferent kategori dimana jika tidak ada layanan, maka tidak akan berpengaruh

kepada kepuasan konsumen. Reserve akan terjadi ketika derajad kepuasan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

35

konsumen lebih tinggi terhadap layanan yang sedang berlangsung tidak semestinya

dibanding dengan layanan yang berjalan baik. Questionable adalah situasi dimana

konsumen merasa ragu jika layanan diberikan. Gambaran dari bentuk derajad

kepuasan pengguna terlihat pada Gambar 2.7 tentang diagram kepuasan Kano.

Tabel 2.2.

Kategori Kano (Amran, 2012)

Pertanyaan disfungsional

San

gat

pu

as

Pu

as

Bia

sa

Saj

a

Tid

ak

Pu

as

San

gat

Tid

ak p

uas

Per

tan

yaa

n

fun

gsi

on

al

Sangat puas Q A A A O

Puas R I I I M

Biasa saja R I I I M

Tidak puas R I I I M

Sangat tidak puas R R R R Q

M: must-be

O : one-dimensional

A : attractive

I : indifferent

R : reverse

Q : questionable

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

36

Gambar 2.7.

Diagram Kano

2.13 Metode Slovin

Rumus slovin banyak dipergunakan oleh para peneliti karena rumus Slovin

dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel, hanya jika penelitian bertujuan

untuk yang menduga proporsi populasi. Populasi Kabupaten Banyuwangi yang

besar bisa ditentukan ukuran sampelnya dengan metode rumus Slovin. Menurut

Setiawan (2007) mengatakan tentang rumus Slovin sebagai berikut :

a. Rumus Slovin bisa dipergunakan untuk menentukan ukuran sampel, hanya

jika penelitian bertujuan untuk yang menduga proporsi populasi.

b. Asumsi tingkat keandalan 95%, karena menggunakan α=0,05, sehingga

diperoleh nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan Z=2.

c. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P

(1-P), dimana P=0,5.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

37

d. Nilai galat pendugaan (d) didasarkan atas pertimbangan peneliti.

2.14 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Setelah mendapatkan hasil dari penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada

responden, maka harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Sudjana

(2004) menyatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian

terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya

dinilai.

Untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner uji validitas data dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antar

masing-masing pertanyaan dengan skor total pengamatan dengan membandingkan

hasilnya antara lain :

a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka variabel tersebut valid;

b. Jika r hasil positif, serta r hasil < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

Suatu tes yang valid untuk tujuan tertentu atau pengambilan keputusan tertentu,

mungkin tidak valid untuk tujuan atau pengambilan keputusan lain. Jadi validitas

suatu tes, harus selalu dikaitkan dengan tujuan atau pengambilan keputusan

tertentu.

Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil

pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek

memang belum berubah. Menurut Sudjana (2004) reliabilitas sebagai alat penilaian

adalah ketepatan dalam menilai apa yang dinilai. Artinya adalah kapanpun alat

penilaian tersebut dipergunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. State Of The Art 2.pdf · Banyuwangi digital society adalah program inovasi dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengajak ... diperoleh dengan ...

38

Untuk mengetahui situasi apakah tanggapan terhadap tes atau instrument

tersebut konsisten atau mantap, maka dapat dilakukan dengan cara memberikan tes

yang sama secara berulang kali (dua kali) kepada obyek ukur atau responden yang

sama. Pengetesan berulang ini merupakan syarat minimal untuk mengetahui apakah

tanggapan obyek ukur terhadap tes tersebut konsisten atau tidak.

Setelah dilakukan uji validitas, maka item-item yang valid dapat dilanjutkan

dengan pengujian reliabilitas. Untuk item yang tidak valid pada uji validitas tidak

dimasukkan dalam pengujian reliabilitas atau dihilangkan. Untuk menguji

reliabilitas dilakukan dengan cara mencari angka reliabilitas item-item pernyataan

dari kuesioner dengan rumus Cronbac’h Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika

nilai r alpha > r tabel (Santoso, 2004).