BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf ·...

24
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Pengertian Perilaku Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang di amati langsung maupun yang tidak dapat di amati oleh pihak luar (Notoatmojo, 2009). Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum 1974 dalam Notoatmojo, 2009). Menurut Skiner (1938), perilaku merupakan respon atau reaksi seseoramng terhadap stimulus atau rangsangan dari luar (Notoamojo, 2009). Berdasarkan pengertian tersebut Skiner membedakan adanya dua respon yaitu: a. Responden respon atau reflexive, yakni respon ang di timbulkan oleh rangsangan rangsangan (stimulus) tertentu, Stimulus tertentu semacam ini disebut elicting stimulation karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap, responden respon ini juga mencakup perilaku emosional b. Operan respon atau instrumental respons yakni yang timbul dan berkembang kemudian di ikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini di sebut reinforcing stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respons Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (oerganisme) terhadap stimulus onjek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sitem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Dari batasan ini peilaku kesehatan dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintenance). b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (Health seeking behavior).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Kesehatan

2.1.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang

di amati langsung maupun yang tidak dapat di amati oleh pihak luar

(Notoatmojo, 2009). Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah

faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok

atau masyarakat (Blum 1974 dalam Notoatmojo, 2009).

Menurut Skiner (1938), perilaku merupakan respon atau reaksi

seseoramng terhadap stimulus atau rangsangan dari luar (Notoamojo,

2009). Berdasarkan pengertian tersebut Skiner membedakan adanya dua

respon yaitu:

a. Responden respon atau reflexive, yakni respon ang di

timbulkan oleh rangsangan rangsangan (stimulus) tertentu,

Stimulus tertentu semacam ini disebut elicting stimulation

karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap,

responden respon ini juga mencakup perilaku emosional

b. Operan respon atau instrumental respons yakni yang timbul

dan berkembang kemudian di ikuti oleh stimulus atau

perangsang tertentu. Perangsang ini di sebut reinforcing

stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respons

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (oerganisme) terhadap

stimulus onjek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sitem pelayanan

kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Dari batasan ini

peilaku kesehatan dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintenance).

b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan

kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan

(Health seeking behavior).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

7

c. Peilaku kesehetan lingkungan, perilaku dalam memberikan respon

sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari

orang yang bersangkutan. Hal ini meskipun stimulusnya sama untuk

beberpaa orang, namun respon setiap individu berbeda faktor yang

menentukan atau membentuk, perilaku ini disebut determinan.

Determinan perilaku dibedakan menjadi 2 yaitu: (Notoatmodjo,

2010)

a. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang

bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya: tingkat

kecerdasan, tingkat emosional, dan jenis kelamin.

b. Determinan aatau faktor eksternal, yakni lingkungan baik,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Menurut tim kerja WHO (1984), menyebutkan bahwa ada 4

alasan pokok yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu yaitu:

a. Pemikiran dan perasaan (thought and feeling)

Hasil pemikiran dan perasaan seseorang atau lebih tepat diartikan

pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus merupakan

modal awal untuk bertindak atau berprilaku. Notoatmojo 2010

menyebutkan bahwa pemikiran dan perasaan yakni dalam bentuk

pengetahuan presepsi, sikap kepercayaan, dan peniliaian

seseorang terhadap objek.

1. Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau

pengalaman orang lain. Seorang anak memperoleh

dz pengetahuan bahwa api itu panas adalah setelah

memperoleh pengalaman tangan atau kakinya kena

api dan terasa panas.

2. Kepercayaan

Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek,

atau nenek. Seseorang memperoleh kepercayaan itu

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

8

dari keyakinan dan tanpa adanya pembuktian

terlebih dahulu.

3. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap

objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman

sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap

membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang

lain atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai

kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu

tindakan tergantung pada situasi saat itu, sikap akan

diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang

mengacu kepada pengalaman orang lain, sikap

diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar

pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.

b. Adanya acuan atau refrensi dari seseorang atau pribadi yang

dipercayai (personal reference)

Perilaku seseorang tergantung dari perilaku acuan (reference)

terlebih lagi perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi orang-

orang yang di anggap penting. Apabila seseorang itu penting

baginya maka apa yang ia katakan atau perbuatan condong akan

diikuti atau dicontoh. Misalnya seseorang yang dianggap penting

dalam penelitian ini adalah pimpinan pondok pesantren

ustadz/ustadzah, pengurus organisasi pesantren/kakak kelas,

orang tua santri.

c. Sumber-sumber daya (resources)

Sumber daya merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku

masyarakat. Sumber daya disini mencakup fsilitas-fasilitas, uang,

waktu, tenaga dan sebagainya yang berhubungan dengan perilaku

positif maupun negatif seseorang atau kelompok. Sumber daya

dalam penelitian ini mencakup alat dan bahan yang digunakan

alternatif lain dari bahan dan alat yang digunakan frekuensi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

9

melakukan personal hygiene, dan biaya yang di berikan orang tua

per bulan.

d. Sosial budaya setempat (culture)

Faktor sosio budaya merupakan faktor eksternal terbentuknya

perilaku seseorang. Perilaku nomal, kebiasaan, nilai-nilai, dan

penggunaan sumber-sumber di dalam masyarakat disebut

kebudayaan. Perilaku normal merupakan salah satu aspek

kebudayaan dan kebudayaan ini mempunyai pengaruh yang

dalam terhadap perilaku. Dalam penelitian ini kebudayaan dapat

terlihat pada keyakinan dan kebiasaan informan yang diperoleh

dari keluarga atau kerabatnya bahwa tidaklah menjadi suatu

masalah jika berjalan tanpa alas kaki dan sebagainya.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Mujtahidah 2012

perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu:

a. Faktor-faktor predisposisi (disposing factors)

Yaitu faktor-faktor yang mempermudah dan

mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara

lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-

nilai, tradisi dan sebagainya.

b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors)

Adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yag

memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud

dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana

atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan

misalnya: posyandu, puskesmas, rumah sakit, tempat

pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat

olahraga, makanan bergizi, dan uang (ekonomi).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

10

c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor-faktor yang mendorong tau memperkuat

terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun

seseorang tahu dan mampu untuk berprilaku sehat,

tetapi tidak melakukannya.

2.2 Integumen

2.2.1 Pengertian Integumen

Kata integumen berasal dari bahas latin “integumentum”

yang berarti “penutup”. Sistem integumen atau biasa disebut kulit

adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,

dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya

dan merupakan organ yang paling luas, dimana orang dewasa

luasnya mencapai lebih dari 19.000 cm. Sistem integumen

merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur

internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, dan

menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk

mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu

dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem

integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap

bakteri, virus, dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk

memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya.

Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk

mendektesi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.

Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar

minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot.

Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari lapisan

jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan

ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis

atau subcutis) (Jonyo,U.A, 2012)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

11

2.2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Integumen

1. Kulit

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut:

a. Pelindung (Proteksi)

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk

menutupi jaringan jaringan tubuh di sebelah dalam dan

melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka

dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit dapat

menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah

zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta

menghalau rangsangan-rangsangan fisik seperti sinar

ultraviolet dari matahari.

b. Penerima rangsang

Kulit sangat peka terhadap berbagai angsangan

sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau

dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat

perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

c. Pengatur Panas (Termoregulasi)

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan

kontruksi pembuluh kapiler serta melalui yang keduanya di

pengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu

tetap kira-kira 98,6 derajat farenheit atau sekitar 36,5 derajat

celcius. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit

sebagai organ antara tubuh dan lingkungan, panas akan

hilang dengan penguapan menjadi keringat.

d. Penguluaran (ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari

kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-

pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat

kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja

disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

12

air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak

disadari.

e. Penyimpanan

Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

f. Penyerapan terbatas

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-

zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit.

Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk

melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada

tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui

muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran

kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding

pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke

berbagai organ tubuh lainnya.

g. Penunjang penampilan

Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan

kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat

menunjang penampilan.

Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat

mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah,

pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

2.2.3 Pembagian Kulit

Kulit terbagi menjadi 3: (Puspasari, S.F, 2017)

a. Epidermis

Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan

epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang

paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak

tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1

milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut.

Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

13

pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh

zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang

merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam

epidermis.

Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :

1. Lapisan tanduk (stratum corneum)

Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan

menutupi semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan

tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti,

tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat

sedikit mengandung air.

Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris

keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk

jauh lebih tebal.

Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu

sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten

terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan

horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan

digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap

sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan

terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.

Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung

sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repiaring

capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia

dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat.

Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi,

membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk

yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul

bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan

penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat

digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada

lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

14

mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih

dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi

lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.

2. Lapisan bening (stratum lucidum)

Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan

tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan

lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel

jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga

dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak

jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi

bermula dari lapisan bening.

3. Lapisan berbutir (stratum granulosum)

Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang

mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar

dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit

telapak tangan dan telapak kaki.

4. Lapisan bertaju (stratum spinosum)

Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang

saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan

protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling

berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi

filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel

pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris.

Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak

(polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar

ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus

yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan

pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang

lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis.

Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang

khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung

kolesterol dan asam amino.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

15

5. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)

Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu

baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap

permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu

dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur

halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina

basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-

epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-

sel epidermisbertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi

bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel

tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear

cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Dalam jaraingan ini terdapat tipe-tipe sel epidermis di antaranya :

1. Keratinocytes

Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes

selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu

digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal

(di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan.

Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma.

Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses

cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum,

lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum,

losidum dan kornium.

2. Melanocytes

Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang

memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan

panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian

tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules

(melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam

melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase

yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

16

badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan

stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh

keratinocytes.

3. Merkel Cells

Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips,

oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum

basal yang banyak mengandung keratinocytes.

4. Langerhans Cells

Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan

stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi.

Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga

banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan

vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap

imun karena mempunyai antibodi.

b. Dermis (Korium)

Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat

keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit

(Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening,

dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).

Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-

menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang

menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai

permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut

kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan

rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis

terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan

telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks

interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.

Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan

membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa

memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit,

sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

17

bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak

menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel

di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk

berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak

untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya

dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan

cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.

Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang

dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein

ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan

penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang

menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.

Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis

dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan

kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa

luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini

disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri

seperti yang dimiliki kulit ari. Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua

macam kelenjar yaitu :

a) Kelenjar keringat (Sudorifera)

Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet

yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit

membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan

kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan,

telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu

badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.

Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan

obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

1) Kelenjar keringat ekrin

Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang

mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti

garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

18

metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai

dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di

seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam

waktu 24 jam pada orang dewasa.

Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan

salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada

rambutnya.

2) Kelenjar keringat apokrin

Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin

dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak

kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang.

Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat

menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea

pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak

terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar

ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas

kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b) Kelenjar palit (Sebacea)

Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan

kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke

dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang

meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk

sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki,

kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.

Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar

palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada

kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk

melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa,

ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan

folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika

produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka

kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

19

c. HIPODERMIS / SUBCUTIS.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan

limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-

cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat.

Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan

bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai

cadangan makanan.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur

tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata.

Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga

menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya

berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta

pedis yang merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis sedangkan ketebalan

kulitnya tergantung dari daerah di tubuh. Pada dasarnya memiliki susunan yang

sama dengan kulit tebal, hanya terdapat beberapa perbedaan :

1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.

2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.

3. Tidak terdapat stratum lucidium.

4. Stratum corneum sangat tipis.

5. Papila corii tidak teratur susunannya.

6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.

7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

2.2.4 Derivat Kulit

a. Rambut

Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari

invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada

telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora.

Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan

pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-

tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang

dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

20

pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut.

Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis

mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.

Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian

dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Terdapat 2 jenis rambut:

1. Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)

2. Rambut velus (pendek, halus dan lembut).

Rambut mempunyai 4 fungsi yaitu:

1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi

mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung

(vibrissae) untuk menyaring udara.

2. Pengatur suhu

3. Pendorong penguapan keringat

4. Indera peraba yang sensitive.

Terdapat 2 fase rambut:

1. Fase pertumbuhan (Anagen)

Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut

tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6

tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal

mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

2. Fase Istirahat (Telogen)

Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –

100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding

jika terjadi trauma stress, disebut Piloereksi. Warna rambut

ditentukan oleh jumlah melanin Pertumbuhan rambut pada daerah

tertentu dikontrol oleh hormon seks (rambut wajah, janggut,

kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas

dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin.

Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S.

Cushing(wanita).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

21

c. Kuku

Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin.

Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki.

Lempeng kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras,

cembung ke arah lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo

paling distal. LK terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah

dorsal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku

jari tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2

kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku tangan bervariasi 0,5 mm-

0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0 mm. LK terdiri dari

tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:

1. Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal

(1/3 bagian).

2. Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3

bagian).

3. Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan

hiponikium yang mengandung keratin lunak.

Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula

merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan

epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel

dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan.

Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku

merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan

perluasan epidermis, bersama kuku yang melindungi matriks kuku. Produk

akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel melanosit.

Bagian-bagian kuku :

a. Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.

b. Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang

menutupi bagian pinggir dan atas.

c. Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

22

d. Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar

kuku.

e. Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang

dikelilingi dinding kuku.

f. Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang

dikelilingi dinding kuku.

g. Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar

kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.

h. Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya

menutupi bagian permukaan lempeng kuku.

i. Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang

bebas (free edge) menebal.

2.3 Patofisiologi Sistem Integumen

2.3.1 Sistem Integumen

1) Peradangan pada Kulit

Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan juga gatal

pada kulit. Namun jangan takut karena penyakit ini tidak menular,

tetapi biasanya diturunkan melalui keluarga. Sifat dari penyakit ini

berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara total. Jika

radang kulit ini terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan

sembuh dengan total.

Ada baiknya mengetahui penyebab radang kulit. Hal ini

dimaksudkan ketika penyakit ini datang bisa lebih mudah mencari

obat untuk menyembuhkan radang kulit. Penyebab radang kulit

diantaranya karena penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi

terkena bahan-bahan perhiasan imitasi, alergi terkena kain yang

bersifat kasar, alergi dengan detergen ataupun cairan untuk mencuci

lainnya, penggunaan jam tangan, alergi terhadap penggunaan ponsel

bahkan alergi terhadap makanan tertentu.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

23

Gejala yang ditimbulkan jika radang kulit ini hadir di kulit adalah

akan timbul rasa yang sangat gatal yang dilanjutkan dengan timbulnya

lepuhan dikulit yang berwarna merah. Lepuhah ini dapat pecah dan

akan mengeluarkan cairan. Bila cairan ini dibiarkan akan mengering

dan akan menimbulkan kerak pada kulit.

Jika gejala radang pada kulit sudah hadir maka hindari kontak

dengan alergen (bahan yang menyebabkan alergi). Biasanya akan

timbul kebingungan untuk mengingat bahan yang menyebabkan

alergi. Namun yang bisa Kita perhatikan dimana letak radang kulit

yang timbul. Jika terjadi muka, kemungkinan disebabkan pemakaian

kosmetik yang tidak sesuai. Namun jika terjadi pada pergelangan

tangan tempat dimana biasanya menggunakan jam tangan,

kemungkinann karena tekananan pemakaian jam tangan tersebut.

Gejala radang yang ditemukan di daerah tempat pemakaian

kosmetik bisa jadi disebabkan karena pemakaian perhiasan tersebut.

Namun jika terjadi pada tangan dan jari-jari bisa jadi disebabkan

karena penggunana deterjen ataupun penggunaan cairan untuk

mencuci lainnya. Selain itu jika rasa gatal ini timbul, hindari untuk

menggaruknya. Sebaiknya gunakan krim pelembab. Hal ini mencegah

kulit mengering yang rentan menimbulkan rasa gatal. Obat anti alergi

juga bisa menyembuhkan radang kulit. Jika sudah sangat mengganggu

dan untuk menghindarkan terjadinya infeksi alangkah baiknya untuk

memeriksakan kepada dokter agar diberikan penanganan untuk

menyembuhkan radang kulit dengan lebih baik.

2) Penyakit Peradangan Pada Kulit

Penyakit dermatitis Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang

biasanya tidak mengancam jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat

membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya diri. Langkah

perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu mengobati penyakit

dermatitis.

Pengertian dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan

suatu peradangan pada kulit. Ada berbagai jenis dermatitis, termasuk

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

24

dermatitis seboroik dan dermatitis atopik (eksim). Meskipun gangguan

tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam berbagai

bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak,

memerah dan kulit gatal.

Dermatitis adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai

gangguan yang semua mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa

jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh,

sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis

dermatitis memiliki penyebab yang diketahui, sedangkan yang lainnya

tidak. Namun, penyakit dermatitis selalu berhubungan dengan kulit

yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk, zat iritasi, atau

alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung

dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena

ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua kasus, menggaruk terus

menerus atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan

pengerasan kulit.

Dermatitis mungkin merupakan reaksi singkat untuk substansi.

Dalam kasus seperti itu dapat menghasilkan gejala-gejala, seperti gatal

dan kemerahan, hanya beberapa jam atau hanya satu atau dua hari.

Dermatitis kronis bertahan selama jangka waktu tertentu. Tangan dan

kaki sangat rentan terhadap dermatitis kronis, karena tangan sering

kontak dengan zat-zat asing dan kaki berada di bagian bawah yang

kondisinya hangat lembab sehingga penggunaan kaoskaki dan sepatu

dapat mendukung pertumbuhan jamur.

Dermatitis kronis dapat mewakili salah satu kontak, jamur, atau

penyakit kulit lainnya yang tidak cukup di diagnosis atau diobati, atau

mungkin salah satu dari beberapa kelainan kulit kronis yang tidak

diketahui asalnya. Karena dermatitis kronis menghasilkan retak dan

lecet di kulit, semua jenis dermatitis kronis dapat menyebabkan infeksi

bakteri. Terdapat berbagai jenis penyakit dermatitis, namun dermatitis

kontak dan dermatitis atopik merupakan jenis yang paling sering

ditemukan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

25

3) Infeksi pada Kulit

Penyakit infeksi kulit adalah penyakit yang paling umum, terjadi

pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan

infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek.

Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon

terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan

bahwa frekuensi yang tepat dari penyakit kulit, namun kesan umum

sekitar 10-20 persen pasien mencari nasehat medis jika menderita

penyakit pada kulit. Matahari adalah salah satu sumber yang paling

menonjol dari kanker kulit dan trauma terkait. Penyakit kulit untuk

sebagian orang terutama wanita akan menghasilkan kesengsaraan,

penderitaan, ketidakmampuan sampai kerugian ekonomi. Selain

itu,mereka menganggap cacat besar dalam masyarakat. Namun akibat

kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu kedokteran bekas luka

kulit dapat berhasil dilepas dengan perencanaan plastik, terapi laser,

pencangkokan kulit dan lain sebagainya. Gejala-gejala penyakit pada

kulit dapat menjadi parah jika tidak diobati, kadang-kadang bahkan

menyakitkan. Beberapa penyakit radang kulit dapat menyebabkan

jaringan parut dan pengrusakan. Gejala-gejala penyakit kulit pun perlu

dirawat untuk mengontrol tingkat keparahan dan perkembangannya.

2.3.2 Macam-Macam Penyakit Infeksi Pada Kulit :

a. Eksim (ekzema) Ditandai dengan kulit kemerah-merahan,

bersisik, pecah-pecah, terasa gatalterutama pada malam hari,

timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak,

melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.

Penyebabnya karena alergi terhadap rangsangan zatkimia

tertentu, maupun kepekaan terhadap makanan tertentu seperti

udang, ikan laut, alkohol, dan vetsin.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

26

b. Kudis scabiez Gejala : timbul gatal hebat di malam hari,

terutama di sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat

kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting payudara), dan

permukaan depan pergelangan.Kudis mudah menular ke orang lain

baik secara langsung maupun tidak langsung (handuk atau

pakaian) Pencegahan: kudis lebih sering terjadi di daerah yang

hygiene yang kurang bersih dan memelihara kebersihan tubuh

adalah wajib bila ingin terhindar dari penyakit kulit.

c. Kurap penyebab jamur Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul

lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair,dan terasa gatal.

kemudian timbul bercak keputihan.Pencegahan : jaga kebersihan

kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.

d. Bisul (Furunkel) Bisul disebabkan karena adanya infeksi

bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut,

kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan

infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara

lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan

diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian bahan

kimia.

e. Campak (Rubella) Gejala dari penyakit ini adalah demam,

bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak nafsu makan,

dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul

ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa

bagiantubuh.

f. Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh

mycobacteriumlepra yang interseluler obligat, yang pertama

menyerang saraf tepi, selanjutnya dapatmenyerang kulit, mukosa

mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata,otot,

tulang, dan testis

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

27

g. Lepra Gejala: biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut

bahkan jika penyakit tersebut sudah akut kumannya perlahan-lahan

akan memakan kulit dan daging.

h. Cacar air (Frambusia) penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis

virus bakteri Trypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama

melalui udara, pakaian, tempat tidur dan keropeng penderita.

Keterangan: dari jauh kulit yang terkena Frambusia mirip dengan

buah frambus yang berbintil-bintil ranum.

i. Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,

pwenyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit

disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa

berwarna putih, coklat, serta pengobatannya dengan cairan asam

benzoat,dan asam salisilat atau (Anonymus, 2010).

2.3.3 Macam-macam Alergi Kulit

a. Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik (Eksim)

Dermatitis atopik sering terjadi pada anak-anak, walaupun

pada dewasa muda juga biasa terjadi dan bisa terus ke dalam

kehidupan dewasa. Ruam dermatitis atopik terjadi di mana

seseorang terkena goresan. Pada bayi, ruam terjadi di pipi dada,

dan kulit kepala. Anak yang lebih besar dan dewasa biasanya

memiliki ruam di kulit lipatan siku dan di belakang lutut,

meskipun mungkin juga terjadi pada wajah, leher, tangan, kaki

dan punggung. Ruam ini merah, sering serpih atau merembes, dan

lepuh kecil atau benjolan. Sering terjadi excoriations atau daerah

alergi kulit yang rusak dari agresifitas garukan.

b. Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) dan Angioedema

(Pembengkakan)

Urtikaria adalah sebuah ruam gatal yang dapat terjadi pada

semua usia. Ruam ini muncul sebagai akibat pengangkatan

benjolan merah dari berbagai bentuk dan ukuran, dan biasanya

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

28

berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam.

Pembengkakan kadang-kadang sejalan dengan urtikaria yang

biasa disebut angioedema (biasanya pembengkakan pada bibir,

mata, dan tangan dan kaki). Angioedema biasanya tidak gatal atau

merah, ia cenderung untuk membakar, menyengat atau

menyebabkan sensasi kesemutan. Parah pembengkakan ini

kemampuan untuk bernapas bisa berbahaya dan bahkan

mengancam jiwa.

c. Alergi kulit jenis Kontak Dermatitis

Kontak dermatitis ini disebabkan dari kontak kulit yang

dapat menjadi alergi kulit dengan zat yang menyebabkan reaksi

seperti ruam. Orang bereaksi terhadap berbagai bahan kimia,

termasuk kosmetik, pewarna rambut, logam, obat topical, dan

sebagainya. Contoh dari dermatitis kontak adalah ruam dari

poison ivy, yang sangat gatal dan muncul sebagai lepuh cairan

dan kerak setelah kontak dengan tanaman (Puspasari, 2017).

2.3.4 Tinjauan Umum Tentang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.

Schum)

2.3.4.1 Pengertian

Lengkuas merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang

bisa hidup di daerah daratan tinggi maupun daratan rendah dan

termasuk dalam golongan Zingiberaseae. Umumnya masyarakat

atau lebih khususnya kaum wanita sering memanfaatkannya

sebagai penyedap masakkan atau campuran bumbu masak serta

pengobatan tradisional. Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yaitu

varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan varitas

berimpang umbi merah. Lengkuas putih (Alpinia galanga) inilah

yang dipakai sebagai penyedap masakan, sedangkan lengkuas

merah digunakan sebagai obat (Satya, 2013). Walaupun

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/51761/3/BAB 2.pdf · faktor lingkungan yang mehmpengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat (Blum

29

lengkuas merah lebih harum digunakan sebagai penyedap

makanan (Dalimartha, 2009).

2.3.4.2 Kandungan Kimia Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.

Schum)

Kandungan kimia dari lengkuas merah (Alpinia purpurata

K.Schum) yaitu daun dan akar mengandung Flafonoid, Fenol

dan terpenoid. Rimpang juga mengandung minyak asiri (Raina,

2011). Minyak asiri berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari

methyl Cinamate 48%, sineol 20-30%, eugenol (yang membuat

pedas), kamfer 1% alpine, galangin selain itu, rimpang lengkuas

mengandung sesquiterpane, camphor, galangol, candinine,

hydrates hexahydroca dalane dan kristal kuning (Muhlisah,

2008). Minyak asiri yang mudah menguap ini dapat merangsang

kulit dan mukosa. Buah mengandung I’acetoxychavicol acetate

(ACA), I’-acetoxyyeugenol acetate (AYA), caryophyllenol I,II,

pentadecane, 7- heptadecan, quecetin 3-methyl ether,

rhamnocitrin, 7-hydroxy-3,5-dimethoxyflavone. Penelitian yang

lebih intensif menemukan bahwa rimpang lengkuas

mengandung zat-zat yang dapat bersifat sebagai antitumor atau

antikanker, diantaranya Asetoksi Chavikol Asetat yang mampu

menghabat enzim xhantin oksidase