BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

17
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R.Agus Sartono (2010:1) pengertian dari manajemen keuangan sebagai berikut : “ Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien”. Sedangkan Menurut Sutrisno (2012:3) menerangkan pengertian mengenai manajemen keuangan sebagai berikut : “Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha- usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien”. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan yaitu usaha pengelolaan dana secara optimal yang digunakan untuk aktivitas perusahaan. 2.1.1. Fungsi Manajemen Keuangan Menurut R. Agus Sartono (2010:6) menyebutkan bahwa fungsi manajemen keuangan meliputi sebagai berikut : 1. Keputusan Investasi Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti investasi dalam kas, persediaan, piutang dan surat berharga maupun invesatasi jangka panjang dalam bentuk seperti tanah dan bangunan, mesin, peralatan produksi, kendaraan dan aktiva lainnya. Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva dalam laporan necara perusahaan.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Keuangan

Menurut R.Agus Sartono (2010:1) pengertian dari manajemen keuangan

sebagai berikut :

“ Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik

yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk

investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk

pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien”.

Sedangkan Menurut Sutrisno (2012:3) menerangkan pengertian mengenai

manajemen keuangan sebagai berikut :

“Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai semua aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan usaha- usaha mendapatkan

dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan

dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien”.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan

yaitu usaha pengelolaan dana secara optimal yang digunakan untuk aktivitas

perusahaan.

2.1.1. Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut R. Agus Sartono (2010:6) menyebutkan bahwa fungsi manajemen

keuangan meliputi sebagai berikut :

1. Keputusan Investasi

Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam

investasi jangka pendek seperti investasi dalam kas, persediaan, piutang

dan surat berharga maupun invesatasi jangka panjang dalam bentuk

seperti tanah dan bangunan, mesin, peralatan produksi, kendaraan dan

aktiva lainnya. Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva dalam

laporan necara perusahaan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

9

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan akan menjawab berbagai pertanyaan penting yang

menyangkut pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal, perolehan

dana untuk investasi yang efisien serta keputusan untuk menarik investor

asing yang akan mengurangi ketergantungan dana dari perbankan melalui

penemuan baru instrumen uang dan modal.

3. Keputusan Dividen

Pada prinsipnya keputusan dividen menyangkut tentang keputusan laba

yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada pemegang saham

dalam bentuk dividen kas dan pembelian kembali saham atau laba tersebut

sebaiknnya ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembelanjaan

investasi dimasa datang. Apabila keputusan yang diambil itu membagikan

dividen maka ketergantungan terhadap sumber dana eksternal menjadi

semakin besar.

2.2. Laporan Keuangan

Menurut Brigham Houtson (2010:84) pengertian laporan keuangan adalah:

“Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-

angka yang tertulis diatasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan

aset-aset yang berada dibalik angka tersebut.”

Menurut Brigham Houtson (2010:85) bagi para pemegang saham laporan

tahunan merupakan laporan yang paling penting karena memiliki dua informasi

yang diberikan. Pertama bagian verbal yang sering kali disajikan sebagai surat

dari direktur utama yang menguraikan hasil operasi perusahaan ditahun lalu yang

kemudian membahas perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi

dimasa mendatang. Kedua, empat laporan keuangan yang disajikan secara

bersama-sama (neraca, laba rugi, laba ditahan dan arus kas) akan memberikan

gambaran akuntansi atas operasi dan posisi laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai

posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Laporan

keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

10

atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

aktivitas perusahaan.

2.2.1. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan terdiri dari

neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca

menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan laba rugi

memperlihatkan hasil- hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang

terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan

sumber dan penggunaan atau alasan- alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas

perusahaan.

2.2.2. Analisis Laporan Keuangan

Menurut David, S.K dan Kurnawan Indonanjaya (2010:1)

mengungkapkan bahwa ada dua tipe dasar analisis saham yaitu analisis

fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap

instrumen investasi mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai instriksik yang

dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati–hati terhadap kondisi

pada saat sekarang dan prospeknya dimasa yang akan datang. Analisis teknikal

merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati

perubahan harganya diwaktu yang lalu, volume perdagangan dan indeks harga

saham gabungan.

Menurut Kasmir (2012:66) pengertian analisis laporan keuangan adalah

sebagai berikut :

“Analisis laporan keuangan adalah suatu proses analisis terhadap

laporan keuangan dengan tujuan agar dapat mengetahui posisi

keuangan perusahaan saat ini. Dan hasil analisis laporan keuangan

juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan

yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini,

manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan

tersebut dan kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan

atau bahkan ditingkatkan.”

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

11

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan

menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang

diharapkan benar dan tepat. Kesalahan dalam memasukan data dan penggunaan

rumus akan berakibat pada ketidak akuratannya hasil yang hendak dicapai.

Kemudian hasil perhitungan tersebut dianalisis dan diinterpretasikan sehingga

diketahui posisi keuangan sesungguhnya.

2.2.3. Kinerja Laporan Keuangan

Ukuran yang sangat lazim dipakai dalam penelitian suatu perusahaan untuk

menilai kinerjanya dinyatakan dala rasio financial. Menurut R.Agus Sartono

(2010:114) rasio financial dibagi ke dalam empat kategori utama, yaitu:

1. Rasio likuiditas, yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada

waktunya.

2. Rasio aktivitas, menunjukan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam

menggunakan aset untuk memperoleh penjualan.

3. Financial leverage ratio, menunjukan kapasitas perusahaan untuk

memenuhi kewajiaban baik itu untuk jangka pendek maupun jangka

panjang,

4. Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan,

aset maupun laba bagi modal sendiri.

Menurut Sutrisno (2012:230) terdapat lima jenis rasio yang dapat

digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu:

1. Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan

antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi

atau kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio aktivitas (aktivity ratio), yaitu rasio yang mengukur efektivitas

perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

12

3. Rasio leverage, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sampai

seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

4. Rasio keuntungan (profitability ratio), yaitu rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari pengguna

modalnya.

5. Rasio penilaian (valuation ratio), yaitu rasio ini untuk mengukur

kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi

biaya modalnya.

2.3. Earning Per Share (EPS)

Menurut Fahmi dan Hadi (2011:77) mendefinisikan earning per share

(EPS) sebagai berikut :

“Earning per share atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk

pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari

setiap lembar saham yang dimiliki.”

Menurut Veithzal Rivai et al (2013:163) rasio saham adalah rasio yang

menunjukkan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada saham. Salah

satu dari rasio saham yaitu earning per share yang dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Rasio ini mengukur laba bersih yang dapat dibagikan bagi tiap pemegang

satu lembar saham. Laba bersih adalah selisih antara pendapatan, harga pokok

penjualan dan beban yang dikeluarkan dalam proses menghasilkan pendapatan.

Saham beredar (outstanding share) adalah saham yang saat ini dipegang oleh

investor, termasuk saham yang dimiliki oleh eksekutif perusahaan dan masyarakat

sebagai investor umum.

Adapun alasan menggunakan Earning Per Share (EPS) menurut Tandelilin

Eduardus (2010:366) menerangkan bahwa Earning Per Share (EPS) diutamakan

dalam perusahaan karena tiga alasan, yaitu :

Earning Per Share = Net Earning

Number of Share Outstanding

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

13

1. Earning Per Share (EPS) biasa dipakai untuk mengestimasi nilai instrinsik

saham.

2. Dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari

earning (laba)

3. Adanya hubungan antara earning (laba) dengan perubahan harga saham.

2.4. Price Earning Ratio (PER)

Price earning ratio merupakan komponen kedua setelah earning per share

(EPS) yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Definisi price earning

ratio menurut Irham Fahmi (2012:97) adalah :

“Price earning ratio (rasio harga terhadap laba) adalah perbandingan

antara market price per share (harga saham perlembar saham) dengan

earning per share (laba perlembar saham).”

Menurut Veithzal Rivai et al (2013:163) untuk menghitung price earning

ratio yaitu sebagai berikut :

Rasio ini digunakan oleh para pelaku pasar modal untuk menilai suatu

harga saham. Pada dasarnya, PER memberikan indikasi mengenai jangka waktu

yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan

keuntungan perusahaan pada periode tertentu.

Alasan price earning ratio (PER) digunakan dalam penilaian instrinsik

saham adalah :

1. Merupakan suatu pendekatan statistik intuitif yang menghubungkan harga

yang dibayar pada pendapatan sekarang.

2. Sederhana cara menghitungnya, tersedia secara luas, serta dapat dengan

mudah dibandingkan dengan antar saham.

3. Memiliki hubungan ke beberapa karakteristik perusahaan termasuk risiko

dan pertumbuhan.

Price Earning Ratio = Market price of common stock

Earning per Share

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

14

2.5. Book Value (BV)

Nilai buku ekuitas menurut James C. Van Horne, Jhon M. Wachowicz

(2013:86) adalah perbedaan nilai uang antara aset total perusahaan dengan

kewajibannya serta saham preferennya seperti yang tercantum dalam laporan

posisi keuangannya.

Menurut Veithzal Rivai et al (2013:163) rumus untuk rasio book value

adalah sebagai berikut :

Book value adalah nilai rill suatu saham. Nilai buku suatu perusahaan dapat

diperoleh dengan cara membagi seluruh modal sendiri dengan semua saham yang

dikeluarkan.

2.6. Saham

Menurut Irham Fahmi (2012:94) pengertian saham adalah :

“Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada perusahaan

kertas yang tercantum dengan nilai nominal, nama perusahaan dan

diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap

pemegangnya, persediaan yang siap untuk dijual.

Menurut Tandelilin Eduardus (2010:81) pengertian saham sebagai berikut:

“Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan

yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan,

maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan

kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua

kewajiban perusahaan.”

Dapat disimpulkan bahwa saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu

perusahaan dan pemilik saham berhak atas keuntungan dari perusahaan dan

besarnya keuntungan tersebut tergantung dari besarnya jumlah saham yang

dimiliki. Dengan demikian pemegang saham memiliki hak suara didalam rapat

umum pemegang saham (RUPS) untuk keputusan-keputusan yang memerlukan

Book value = Net Worth

Total share Putstanding

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

15

pemungutan suara seperti pembagian dividen, pengangkatan direksi, komisaris

dan sebagainya.

2.6.1. Jenis-Jenis Saham

Menurut Irham Fahmi (2012:82) mengemukakan bahwa, common stock

memiliki beberapa jenis yaitu :

1. Blue Chip Stock (Saham Unggulan)

Adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memilki

sejarah laba, pertumbuhan dan manajemen yang berkualitas.

2. Growth Stock

Adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba

yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain.

3. Defensive Stock (Saham-saham defensif)

Adalah saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau

perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen, pendapatan

dan kinerja pasar.

4. Cylical Stock

Adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara tepat saat ekonomi

semarak dan jatuh juga secara cepat juga saat ekonomi lesu.

5. Seasonal Stock

Adalah saham perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak

musiman, misalnya karena cuaca dan liburan.

6. Speculative Stock

Adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi yang tinggi,

yang memungkinkan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah atau

negatif. Ini biasanya dipakai untuk membeli saham pada perusahaan

pengeboran minyak

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

16

2.6.2. Harga Saham

Pengertian harga saham menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102)

adalah

“Harga saham terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham bisa

berubah naik ataupun turun dalam hubungan waktu yang begitu cepat.

Harga saham dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dapat

berubah dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena

tergantung permintaan dan penawaran antara pembeli saham dengan

penjual saham.”

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:133) pengertian harga saham sebagai

berikut :

“Harga saham merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap

faktor-faktor earning, aliran kas dan tingkat return yang disyaratkan

investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi

oleh kinerja ekonomi makro.”

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah

harga selembar kertas yang diperjualbelikan di pasar modal, yang mana harga

tersebut dapat berubah kapan saja dan berubah sesuai dengan permintaan dan

penawaran serta kinerja ekonomi mikro dan makro.

2.6.3. Penilaian Harga Saham

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102), selembar saham

mempunyai nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

1. Harga Nominal

Harga nominal merupakan nilai yang tertera pada lembaran surat saham

yang besarnya ditentukan dalam anggaran dasar perusahaan. Harga

nominal sebagian besar merupakan harga dugaan yang rendah, yang secara

arbitrer dikenakan atas saham perusahaan. Harga ini berguna untuk

menentukan harga saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal

memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya

ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

17

2. Harga Perdana

Harga ini merupakan harga yang dicatat pada bursa efek. Harga saham ada

pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten.

Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan

dijual kepada masyarakat .

3. Harga Pasar

Harga ini merupakan harga yang ditetapkan di bursa efek bagi saham

perusahaan publik atau estimasi harga untuk perusahaan yang tidak

memiliki saham. Dalam bursa saham, angka ini berubah setiap hari

sebagai respon terhadap hasil aktual sebagaimna tercermin dalam indeks

bursa saham. Hal ini juga menunjukkan bahwa tujuan utama manajemen

adalah menjamin harga sebaik mungkin dalam kondisi apapun.

Investor berkepentingan untuk mengetahui nilai tersebut sebagai informasi

penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dari ketiga nilai

tersebut, investor dapat mengetahui apakah saham tersebut tergolong overvalued

atau undervalued sehingga hal ini bisa menjadi pertimbangan investor dalam

menjual, menanamkan atau menjual saham.

2.6.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Menurut Irham Fahmi (2012:87) ada beberapa kondisi dalam situasi yang

menentukan suatu usaha saham itu akan mengalami fluktuasi, yaitu :

1. Kondisi mikro dan makro ekonomi.

2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (peluasan

usaha), seperti membuka kantor cabang (branch office), kantor cabang

pembantu (sub branch office) baik yang dibuka di dalam maupun luar

negeri.

3. Pergantian direksi secara tiba-tiba.

4. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak

pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.

5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap

waktunya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

18

6. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh

dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.

7. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal

jual beli saham.

2.7. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

Kinerja keuangan dapat diukur dengan menggunakan earning per share

(EPS) atau pendapatan perlembar saham. Earning per share (EPS) merupakan

indikator yang paling umum digunakan oleh investor, karena rasio ini

mengungkapkan kemungkinan earning yang dapat diperoleh para pemegang

saham. Semakin tinggi EPS, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan sehingga menarik minat invstor untuk

menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut. Dengan demikian akan

memperngaruhi harga saham perusahaan, sebagaimana yang diungkapkan oleh

Darmadji dan Fakhruddin (2012:154) :

“Semakin tinggi nilai earning per share (EPS) tentu saja akan

menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang

disediakan untuk pemegang saham dan memungkinkan peningkatan jumlah

dividen yang diterima pemegang saham.”

2.8. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham

Price earning ratio (PER) memiliki pengaruh langsung terhadap harga

saham seperti yang dikemukakan oleh Tandelilin (2010:375) adalah :

“Informasi PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus

dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.

Dengan kata lain, PER menunjukan besarnya satu rupiah earning

perusahaan. Disamping itu, PER juga merupakan ukuran harga relatif dari

sebuah saham perusahaan.”

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa PER dapat

dipergunakan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan

perusahaan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

19

2.9. Pengaruh Book Value (BV) Terhadap Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2010:121), mengemukakan bahwa beberapa nilai yang

berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market

value) dan nilai instrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham

yang terjadi di pasar saham. Beberapa nilai yang berhubungan dengan nilai buku

diantaranya, nilai nominal, agio saham, nilai modal dan laba ditahan. Adapun

tujuan mengetahui nilai buku adalah untuk mengetahui saham-saham mana yang

sedang tumbuh (growth), yang murah (undervalued) dan yang mahal

(overvalued).

Book value yang tinggi akan meningkatkan kualitas kinerja dan kualitas

suatu perusahaan sehingga investor akan tertarik dan meningkatkan permintaan

saham. Dengan meningkatnya permintaan akan saham maka harga saham akan

naik. Dengan demikian book value berpengaruh positif terhadap harga saham.

2.10. Penelitian Terdahulu

Dibawah ini terdapat hasil penelitian terdahulu yang penenliti dapatkan

yaitu sebagai berikut :

1. Artika Rahmi, Muhammad Arfan dan Jalaludin (2013), melakukan

pengujian EPS, PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA, NPM dan Beta

terhadap harga saham. Secara garis besar, penelitian ini menggunakan

metode regresi liniear berganda dengan hasil penelitian baik secara

simultan maupun parsial menyatakan bahwa terdapat pengaruh significant

antara EPS, PER, BVS, DPR, DER, ROE, ROA, NPM dan Beta terhadap

harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007-2009.

2. Vernande Nirohito (2009), melakukan pengujian EPS, BVS, ROA, PBV,

DPR, DER dan Beta terhadap harga saham. Secara garis besar, penelitian

ini menggunakan metode regresi linear dengan hasil secara simultan

menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara EPS, BVS, ROA, PBV, DPR,

DER dan Beta terhadap harga saham. Secara parsial hanya variabel ROA

yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan EPS, BVS,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

20

DPR, DER dan Beta tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham pada industri properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia

periode 2004-2008.

3. Nidhi Maholtra & Kamini Tandon (2013), melakukan pengujian nilai

buku, earning per share dan price earning ratio terhadap harga saham.

Secara garis besar, penelitian ini menggunakan metode regresi linear

dengan hasil yang mengindikasikan bahwa nilai buku, earning per share

(EPS) dan price earning ratio (PER) mempunyai pengaruh positif

terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek

periode 2007-2012.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirangkum dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 2.1

Penenlitian Terdahulu Tentang Harga Saham

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel

Dependen

Variabel

Independen

Metode

Analisis

Hasil

1. Ardi

Gunardi

(2010)

Perubahan

Kinerja

Keuangan

Terhadap

Perubahan

Harga Saham

Harga

Saham

Return on

Equity,

Price

Earning

Ratio dan

Earning Per

Share

Regresi

Linier

Return on

Equity,

Price

Earning

Ratio dan

Earning Per

Share

berpengaruh

terhadap

harga

saham.

2. Artika

Rahmi,

Muhammad

Arfan dan

Jalaludin

(2013)

Pengaruh

Faktor-

Faktor

Fundamental

dan Resiko

Sistematik

Terhadap

Harga Saham

Harga

Saham

EPS, PER,

BVS, DPR,

DER, ROE,

ROA, NPM

dan Beta

Regresi

linear

Berganda

Baik secara

simultan dan

parsial

menyatakan

bahwa EPS,

PER, BVS,

DPR, DER,

ROE, ROA,

NPM dan

Beta

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

21

berpengaruh

terhadap

harga

saham.

3. Vernande

Nirohito

(2009)

Analisis

Pengaruh

Faktor-

Faktor

Fundamental

dan Resiko

Sistematik

Terhadap

Harga Saham

Harga

Saham

EPS, BVS,

ROA, PBV,

DPR, DER

dan Beta

Regresi

Linier

Secara

simultan

EPS, BVS,

ROA, PBV,

DPR, DER

dan Beta

berpengaruh

terhadap

harga

saham.

Secara

parsial

hanya ROA

yang

memiliki

pengaruh

terhadap

harga

saham.

4. Kiran

Challa &

G.V

Chalam

(2015)

Equity Share

Price

Determinant

An Empirical

Analysis

Market

Price

Stock

Return on

Net Worth,

Book Value,

Size of the

Firm

Multiple

Regresion

The results

confirm the

significance

of book

value and

return on net

worth as

determinants

of market

share price.

5. Nidhi

Maholtra &

Kamini

Tandon

(2013)

Determinants

of Stock

Price :

Empirical

Evidence

from NSE

100

Companies

Stock

Price

Book Value,

earning per

share,Price

Earning

Linear

Regression

Model

Book value,

earning per

share and

price

earning

ratio are

having a

significant

positive

association

with stock

price

6. Placido Impact of Share Earning per Correlation, Earning per

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

22

M.Menaje

(2012)

Selected

Financial

Variables on

Share Price

of Publicly

Listed Firm

in The

Philippines

Price share,

Return on

asset

Multiple

Regression

share and

return on

assets have

significant

influence on

share price.

Sumber : diolah penulis 2015

2.11. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Keputusan investasi oleh pihak investor ditentukan oleh pengharapan masa

yang akan datang untuk mendapatkan keuntungan dalam menanamkan dananya

disuatu perusahaan. Informasi mengenai perusahaan merupakan unsur yang

penting bagi investor untuk membuat keputusan dalam berinvestasi, karena

informasi tersebut memberikan gambaran suatu perusahaan baik mengenai

kondisi, performa dan prospek dimasa yang akan datang. Oleh karena itu untuk

menilai kinerja perusahaan diperlukan analisis laporan keuangan yang dapat

dilakukan dengan cara analisis fundamental dan analisis teknikal.

Adapun faktor-faktor yang mendapat perhatian investor adalah earning per

share (EPS). price earning ratio (PER) dan book value (BV). Earning per share

dan price earning ratio diperoleh dari laporan laba rugi sedangkan book value

diperoleh dari laporan neraca perusahaan, Menurut Darmadji dan Fakhruddin

(2012:154), earning per share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan bagian

laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang

tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja akan

menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan

untuk pemegang saham dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang

diterima pemegang saham. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya, maka hal itu akan

mempengaruhi harga saham perusahaan.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:156), PER menggambarkan

apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jika

PER tinggi, berarti harga saham itu terlalu mahal atau sebaliknya. Dengan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

23

demikian dari kepentingan pembeli saham akan lebih menguntungkan untuk

membeli saham yang PER-nya rendah, karena akan mengalami kenaikan harga

saham sebaliknya jika PER-nya tinggi maka saatnya investor untuk menjual

saham yang dimilikinya.

Selain EPS dan PER pendekatan yang digunakan untuk menganalisis harga

saham yaitu book value (BV). Investor menggunakan nilai buku untuk

mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perlembar saham

dimasa mendatang. Sehingga investor menggunakan informasi tersebut untuk

menentukan keputusan investasi, pokok informasi nilai buku yang dimiliki oleh

suatu perusahaan akan mempengaruhi harga pasar saham perusahaan tersebut di

pasar modal.

Harga saham dalam penelitian ini merupakan harga pasar dalam pengertian

harga saham yang berada di pasar sekunder. Pasar sekunder adalah pasar untuk

memperdagangkan saham yang telah beredar. Harga saham di pasar sekunder

ditentukan oleh para investor yang melakukan penawaran dan pemintaan atas

saham-saham tersebut. Harga pasar saham memiliki nilai yang berbeda-beda

untuk setiap waktu, hal ini terjadi dikarenakan indikator kinerja perusahaan

tersebut yang tercermin dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba, semakin

sering dan besar perusahaan menghasilkan laba maka akan semakin tinggi juga

harga sahamnya.

Kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, dapat digambarkan dalam

bagan sebagai berikut :

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keuangan Menurut R ...

24

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengambil suatu

dugaan atau hipotesis bahwa: “Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Book Value

(BV) terhadap harga saham Pada Indeks LQ45 Periode 2010-2014.”

Saham

Analisis

Fundamental

Analisis Teknikal

Laba Rugi Neraca

BV EPS PER

Harga

Saham

Investor