BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf ·...

42
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Bank 2.1.1.1. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca, yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum, bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja. Selain itu Kasmir (2008) berpendapat bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Bank

2.1.1.1. Pengertian Bank

Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca, yang berarti

tempat penukaran uang. Secara umum, bank didefinisikan sebagai

lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kembali dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya,

dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang

kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial

assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari

keuntungan saja. Selain itu Kasmir (2008) berpendapat bahwa

bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

11

kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan

jasa-jasa bank lainnya. Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa bank adalah usaha yang berbentuk lembaga

keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki

kelebihan dana (surplus of fund) dan menyalurkannya kembali

kepada masyarakat yang kekurangan dana (lack of fund), serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya untuk motif profit juga social

demi meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana

merupakan kegiatan pokok dari bank, sedangkan memberikan jasa

bank lainnya sebagai kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun

dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan giro, tabungan, dan deposito. Hal ini dilakukan dengan

memberikan balas jasa yang menarik, seperti bunga dan hadiah

sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung.

Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada

masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan

untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

2.1.1.2. Fungsi Bank

Menurut Sigit dan Budisantoso (2006) secara lebih spesifik

bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development,

dan agent of services.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

12

1) Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah

kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana

maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan

dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur

kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak

akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola

dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang

telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali

dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau

menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila

dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya

bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya,

debitur akan mengelola dana pinjaman saat jatuh tempo,

dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan

pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.

2) Agent of Development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor

moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua

sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling memengaruhi.

Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila

sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank

berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

13

diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor

riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat

melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta

kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa

kegiatan investasi-distribusikonsumsi tidak dapat

dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran

kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain

adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu

masyarakat.

3) Agent of Service

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan

penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa

perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan

bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian

secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa

pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian

jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

2.1.1.3. Jenis-jenis Bank

Kegiatan utama bank sebagai lembaga keuangan yang

menghimpun dana dan menyalurkan dana dari masyarakat tidak

terlalu beda satu sama lain. Menurut Kasmir (2010), jenis-jenis

bank dapat dibagi menjadi :

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

14

1) Dilihat dari segi fungsinya

a) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran.

b) Bank Perkreditan Rakyat

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kegiatan BPR lebih sempit jika dibandingkan dengan

kegiatan bank umum.

c) Bank Sentral

Fungsi bank sentral di Indonesia di pegang oleh

Bank Indonesia (BI), Bank Sentral tidak termasuk ke

dalam Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun

1998 tentang Perbankan, hal ini dikarenakan pada

prinsipnya Bank Indonesia merupakan lembaga Negara

yang turut berfungsi mengawasi pelaksanaan Undang-

undang tersebut, yaitu dalam kapasitasnya selaku

pembinaan dan pengawas bank. Bank sentral bersifat

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

15

tidak komersial seperti halnya bank umum dan bank

perkreditan rakyat.

2) Dilihat dari segi kepemilikannya

a) Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah adalah bank yang akta

pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah,

sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh

pemerintah pula.

b) Bank Milik Swasta Nasional

Bank milik swasta nasional merupakan bank yang

seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta

nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh

swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil

oleh swasta pula.

c) Bank Milik Asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang

ada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun

pemerintah asing suatu Negara.

d) Bank Milik Campuran

Bank milik campuran adalah bank yang

kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

16

pihak swasta nasional. Dimana kepemilikan sahamnya

secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia.

3) Dilihat dari segi status

a) Bank Devisa

Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan

transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan

mata uang asing secara keseluruhan.

b) Bank Non Devisa

Bank non devisa adalah bank yang belum

mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai

bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan

transaksi seperti halnya bank devisa.

4) Dilihat dari segi cara menentukan harga

a) Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional

Bank yang berdasarkan prinsip konvensional adalah

bank yang menetapkan bunga sebagai harga jual,

menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya

dalam nominal atau persentase tertentu.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

17

b) Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah

Bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bank yang

menerapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam

antara bank dengan pihak lain.

Berdasarkan jenis-jenis bank dapat dijelaskan bahwa bank

terbagi ke dalam beberapa bagian, hal ini dikarenakan spesifikasi

bank dalam jalur lalu lintas keuangan. Perbedaan jenis perbankan

dapat dilihat dari segi fungsi, kepemilikan dan dari segi

menentukan harga. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi

terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat

ditawarkan maupun jangkaun wilayah operasinya. Kemudian

kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan saham yang

ada serta akta pendiriannya. Sedangkan dari menentukan harga

yaitu antara bank konvensional berdasarkan bunga dan bank

syariah berdasarkan bagi hasil.

2.1.1.4. Usaha-usaha Bank

Menurut Iskandar (2008), usaha-usaha bank umum meliputi:

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa giro, deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2) Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit modal

kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

18

3) Memberikan jasa lainnya dalam bentuk transfer atau

pengiriman uang, kliring, jual beli valuta asing, menerbitkan

referensi bank, bank garansi, L/C dan surat kredit

berdokumenter, inkaso, safe deposit box, dan jual-beli surat-

surat berharga.

4) Menerima setoran pembayaran dari instansi/perusahaan

seperti pembayaran listrik, uang kuliah, telepon, air, dan

pembayaran pajak.

5) Melayani pembayaran seperti pembayaran gaji/pensiun

pegawai dan pembayaran deviden, kupon.

6) Menempatkan dana, meminjam dana baik dengan

menggunakan surat, sarana komunikasi maupun dengan

wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga

8) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah

lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di

bursa efek, melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu

kredit dan kegiatan wali amanat.

9) Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain

berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh bank Indonesia.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

19

10) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank

sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan usaha-usaha bank umum tersebut dapat

dijelaskan bahwa bank umum dapat melakukan sebagian atau

seluruh kegiatan usahanya dan masing-masing bank dapat

memilih jenis usaha yang sesuai dengan keahlian dan bidang

usaha yang ingin dikembangkannya. Dengan cara demikian

kebutuhan masyarakat terhadap berbagai jenis jasa bank dapat

dipenuhi oleh dunia perbankan tanpa mengabaikan prinsip

kesehatan dan efisiensi.

2.1.1.5. Sumber Dana Bank

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam

menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Menurut Ismail

(2010), dana bank yang digunakan sebagai alat untuk melakukan

aktivitas usaha dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Dana Sendiri

a) Modal Disetor

Modal disetor merupakan dana awal yang

disetorkan oleh pemilik pada saat awal bank didirikan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

20

b) Cadangan

Cadangan merupakan sebagian dari laba yang

disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan lainnya

yang akan digunakan untuk menutup timbulnya risiko di

kemudian hari.

c) Sisa Laba

Sisa laba merupakan akumulasi dari keuntungan

yang diperoleh oleh bank setiap tahun.

2) Dana Pinjaman

a) Pinjaman dari Bank Lain di Dalam Negeri

b) Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan di Luar

Negeri

c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank

3) Dana Pihak Ketiga

a) Simpanan Giro

Simpanan giro merupakan simpanan yang diperoleh

dari masyarakat atau pihak ketiga yang sifat

penarikannya adalah dapat ditarik setiap saat dengan

menggunakan cek dan bilyet giro atau sarana perintah

bayar lainnya atau pemindahbukuan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

21

b) Tabungan

Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan

oleh pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dan

pihak nasabah.

c) Deposito

Deposito merupakan jenis simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan

jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank

dengan nasabah.

Berdasarkan sumber dana bank tersebut dapat dijelaskan

bahwa dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari

berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri

apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau lembaga

lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasinya dana dapat

diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau

menjual saham.

2.1.1.6. Pengalokasian Dana Bank

Menurut Syamsu Iskandar (2008), penggunaan dana bank

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

22

1) Aktiva Produktif

Penggunaan dana dalam aktiva produktif atau earning

assets memiliki tujuan untuk memperoleh penghasilan bagi

bank, yang berasal dari:

a) Pemberian Pinjaman

Pemberian pinjaman atau yang biasa disebut dengan

kredit adalah penyediaan uang atau dana sejumlah

tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui

yang akan dilunasi setelah jangka waktunya berakhir.

Dengan diberikannya jasa berupa pinjaman ini maka

kepada nasabah (debitur) akan dikenakan biaya jasa oleh

bank yaitu yang dinamakan “bunga pinjaman”.

b) Penempatan Dana pada Bank Lain

Penempatan dana pada bank lain baik didalam

negeri maupun diluar negeri dapat berupa: call money,

deposito berjangka, deposit on call, sertifikat deposito

dan tabungan. Biasanya penempatan dana pada bank lain

ini dilihat dari skala prioritasnya dengan kepentingan

bank sendiri dalam hal memenuhi kewajiban jangka

pendeknya atau likuiditasnya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

23

c) Surat-Surat Berharga

Penempatan dana pada surat-surat berharga dapat

berupa surat-surat berharga jangka pendek atau jangka

panjang baik dalam nilai rupiah maupun dalam valuta

asing, seperti pembelian surat-surat berharga pasar uang

dan pasar modal, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat

Berharga Pasar Uang (SBPU), reksa dana, saham-saham

bank lain di bursa efek, dan lain-lain.

d) Penyertaan

Penyertaan adalah penanaman dana bank dalam

bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi

jangka panjang, baik dalam rangka pendirian, ikut serta

dalam lembaga keuangan lain, penyelamatan kredit atau

lainnya.

2) Aktiva Tidak Produktif

Disebut aktiva tidak produktif karena tidak dapat

memberikan penghasilan bagi bank. Yang termasuk dalam

pos-pos ini adalah:

a) Kas

Kas merupakan alat yang paling likuid dalam

operasional bank yang dapat dipergunakan setiap saat

untuk menunjang operasional bank.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

24

b) Rekening Giro pada Bank Indonesia

Penempatan dana pada rekening giro Bank

Indonesia dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan

likuiditas wajib minimum yang ditentukan oleh Bank

Indonesia. Disamping itu, rekening giro pada Bank

Indonesia selain untuk transaksi kliring, dapat juga

berfungsi untuk transaksi antar bank.

c) Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain yaitu dana yang dimiliki yang

disimpan pada rekening giro pada bank lain, baik

dalam nilai rupiah maupun dalam valuta asing dari

seluruh kantornya didalam negeri ataupun diluar

negeri yang sewaktu-waktu dapat ditarik jika

memerlukannya.

d) Aktiva Tetap dan Inventaris Bank

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan dana bank terdiri

dari 2 bagian yaitu pada aktiva produktif dan aktiva tidak

produktif. Aktiva produktif merupakan aktiva yang dapat

menghasilkan pendapatan. Aktiva produktif adalah penanaman

dana bank dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk

kredit, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan

penyertaan. Aktiva tidak produktif merupakan aktiva yang tidak

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

25

menghasilkan pendapatan yaitu dalam bentuk kas, rekening giro

pada Bank Indonesia, penempatan dana pada bank lain berupa

rekening giro dan aktiva tetap dan inventaris bank.

2.1.2. Tingkat Bunga

Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka

waktu tetentu. Tingkat bunga sebagai harga bisa diartikan sebagai

harga yang harus dibayarkan apabila terjadi pertukaran antara satu

rupiah saat ini dengan satu rupiah di masa depan (Boediono,1994).

Pertukaran inilah yang menimbulkan fenomena “hutang piutang”.

2.1.2.1. Tingkat Bunga Murni, Premi Risiko, dan Biaya

Transaksi

Tingkat Bunga Murni merupakan tingkat bunga yang

terbentuk tanpa memperhitungkan faktor risiko tidak

kembalinya dana yang dipinjam oleh debitur (modal

ditambah bunga). Faktor risiko bisa diperhitungkan dengan

meminta jaminan ( collateral ) atau menetapkan tingkat

bunga yang lebih tinggi. Tambahan atau kenaikan tingkat

bunga ini disebut premi risiko. Dalam memberikan pinjaman

melalui transaksi keuangan, pihak kreditur (pemberi

pinjaman) harus memperhitungkan juga biaya transaksi.

Biaya transaksi antara lain terdiri dari biaya menyimpan dan

merawat jaminan, biaya administrasi cicilan hutang, biaya

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

26

administrasi cicilan hutang, biaya penagihan dan sebagainya

(Boediono, 1994).

2.1.2.2. Tingkat Bunga Nominal

Tingkat bunga nominal merupakan tingkat bunga yang

telah disepakati oleh debitur dan kreditur. Tingkat bunga inilah

yang harus dibayar debitur kepada kreditur disamping

pengembalian pinjaman pokoknya pada saat jatuh tempo.

2.1.2.3. Tingkat Bunga Riil

Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal minus laju

inflasi yang terjadi selama periode yang sama (Boediono,

1994) :

Rr = R*n – R**i

keterangan :

Rr = tingkat bunga riil

R*n = tingkat bunga nominal

R**i = laju inflasi

R*n adalah simbol untul laju inflasi yang benar-benar

terjadi selama periode tersebut. Sedangkan R**i adalah untuk laju

inflasi yang diharapkan terjadi selama periode yang sama dan laju

inflasi yang diharapkan ini menambah tingkat bunga sebagai unsur

“premi inflasi”.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

27

2.1.3. Spread

Spread atau net-margin adalah pendapatan bank yang

utama dan akan menentukan besarnya pendapatan bersih bank.

Besarnya spread ini bervariasi, tergantung dari besarnya volume

kredit yang akan disalurkan. Besarnya volume kredit yang

disalurkan bank akan berpengaruh terhadap margin (selisih) antara

tingkat bunga pinjaman (cost of funds) dan tingkat bunga simpanan

(lending Rate). Semakin tinggi spread atau net interest margin

yang mampu diciptakan oleh bank, maka hal ini mengindikasikan

tingkat keuntungan bank meningkat sehingga akan memberikan

kesempatan bagi bank untuk lebih leluasa dalam menyalurkan dana

kreditnya.

Penentuan tinggi rendahnya spread tergantung pada

bagaimana bank menerapkan strategi serta target pasarnya dan

risiko perbankan. Pengelompokan jenis industri dan peringkat

usaha bank merupakan pertimbangan untuk menetapkan tinggi

rendahnya spread ( Dendawijaya, 2003 )

Pada saat krisis pertengahan 1997, kebijakan meningkatkan

tingkat bunga (SBI) bertujuan untuk mempertahankan nilai tukar

dan mengendalikan jumlah uang beredar. Mekanismenya dengan

meningkatkan tingkat bunga SBI sebagai suku bunga acuan

perbankan akan direspon dengan meningkatnya tingkat suku bunga

pinjaman. Hal ini berdampak pada penurunan penyaluran kredit

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

28

dan jumlah uang beredar ke masyarakat (Johnston dalam Siregar,

2001)

Spread ini memengaruhi perilaku perbankan dalam

menyalurkan kredit. Dengan tingkat suku bunga SBI yang tinggi

maka perbankan akan mengalami kesulitan di dalam menetapkan

suku bunga pinjaman. Oleh sebab itu, perbankan harus tetap

menjaga selisih/marjin antara kedua tingat bunga tersebut.

2.1.4. Kredit/Pinjaman

2.1.4.1. Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut Rivai dan Veithzal (2007:4):

“kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak

(kreditur/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada

pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji

membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada

tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.”

Pengertian kredit berdasarkan Ensiklopedi umum yang

dikutip oleh Rachmat Firdaus (2004:2), bahwa : “Kredit adalah

sistem keuangan untuk memudahkan pemindahan modal dari

pemilik kepada pemakai dengan mengharapkan memperoleh

keuntungan, kredit diberikan berdasarkan kepercayaan orang yang

memberikan terhadap kecakapan dan kejujuran si peminjam.”

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

29

Dari pengertian kredit diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa, kepercayaan dalam kedua belah pihak dalam pemberian

kredit yang terkandung kesepakatan pelunasan utang dan bunga

akan diselesaikan dalam jangka waktu tetentu yang telah

disepakati bersama. Selain itu dari proses kredit itu sendiri telah

didasarkan pada suatu perjanjian yang mempercayai kedua belah

pihak akan mematuhi kewajibannya masing- masing. Diharapkan

dari proses pemberian kredit ini dapat memberikan tambahan

berupa nilai, dimana tambahan nilai itu didapat dari bunga pokok

pinjaman yang mana akan menghasilkan pendapatan bagi pihak

yang memberikan kredit.

2.1.4.2. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Menurut Kasmir (2003:91) penilaian dari prinsip-prinsip

dalam pemberian kredit meliputi analisis 5 C dan 7 P, yaitu :

1) Analisis 5 C terdiri dari :

a) Character/Watak

Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon

debitur.

b) Capacity/Kemampuan

Capacity adalah kemampuan calon nasabah dalam membayar

kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola

bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

30

akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan

kredit yang disalurkan.

c) Capital/Modal

Capital adalah sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki

nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh koperasi.

d) Collateral/Jaminan

Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah

baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.

e) Condition of Economic/Kondisi Ekonomi

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi

sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor

masing-masing.

2) Analisis 7 P terdiri dari :

a) Personality

Untuk menilai peminjam dari segi kepribadian dan tingkah

lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.

b) Party

Untuk mengklasifikasikan peminjam kedalam klasifikasi

tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal

loyalitas serta karakternya.

c) Purpose

Untuk mengetahui tujuan dari peminjam dalam mengambil

kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan peminjam.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

31

d) Prospect

Untuk menilai usaha peminjam di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai

prospek atau sebaliknya.

e) Payment

Ukuran bagaimana cara peminjam mengembalikan kredit

yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kredit.

f) Profitability

Analisis bagaimana menjaga kemampuan peminjam dalam

memperoleh laba.

g) Protection

Bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan

perlindungan.

2.1.4.3. Unsur-Unsur Kredit

Unsur-unsur yang terdapat dalam kredit itu sendiri menurut

Kasmir (2003) antara lain :

1) Kreditur, yaitu orang atau badan yang memiliki uang, barang

atau jasa dan bersedia untuk meminjamkannya kepada pihak

lain (debitur).

2) Debitur, yaitu pihak yang membutuhkan uang, barang atau

jasa.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

32

3) Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa

prestasi yang diberikannya, baik dalam bentuk uang, barang

atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka

waktu tertentu di masa yang akan datang.

4) Waktu, yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang

akan datang.

5) Degree of risk, yaitu suatu kegiatan resiko yang akan dihadapi

berbagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan

pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima

kemudian hari, semakin lama kredit diberikan semakin tinggi

pula tingkat resikonya, karena semakin jauh kemampuan

manusia untuk menentukan hari depan, maka masih selalu

terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan.

Dengan timbulnya unsur resiko ini maka timbulah jaminan

pemberian kredit.

Prestasi atau objek kredit, tidak hanya diberikan dalam

bentuk uang, tetapi juga dapat dalam bentuk barang atau jasa.

Namun dalam kehidupan modern sekarang, transaksi-transaksi

kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam

praktik perkreditan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

33

2.1.4.4. Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah timbul karena adanya kerugian dalam

penyaluran dana kredit yang mengalami kemacetan faktor resiko

kerugian itu sendiri diakibatkan dari nasabah yang sengaja tidak

mau membayar kreditnya padahal mampu atau nasabah yang tidak

sengaja yaitu akibat terjadi musibah seperti bencana alam dan

kebakaran.

Bank dalam setiap perjanjian kredit selaku kreditor percaya

bahwa setiap debitur memiliki kemampuan memenuhi

kewajibannya untuk melunasi segala hutang yang telah disepakati

antara bank dengan debitor. Akan tetapi, dalam kenyataannya tidak

seperti yang diharapkan sebelumnya. Berbagai macam faktor di

luar perhitungan atau jangkauan perkiraan dapat terjadi, sekalipun

telah dilakukan analisis mendalam dan penuh kehati-hatian

melalui verifikasi dan analisis kredit yang baik.

Timbulnya risiko yang tidak diharapkan ini menandakan bahwa

kredit bermasalah tersebut adalah bagian dari kehidupan bisnis

perbankan. Kredit bermasalah seringkali dipersamakan dengan

kredit macet, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda.

Kredit bermasalah adalah kredit dengan kolektibilitas macet

ditambah dengan kredit-kredit yang memiliki kolektibilitas

diragukan yang mempunyai potensi menjadi macet. Sedangkan

kredit macet adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

34

tidak dapat dilunasi selama lebih dari 2 (dua) masa angsuran.

Penyelesaian kredit macet kemudian diserahkan kepada

Pengadilan/KP2LN (Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang

Negara) atau diajukan tuntutan kepada Perusahaan Asuransi

Kredit.

Menurut Mulyadi (1999:104) mengatakan bahwa kemacetan

kredit pada umumnya disebabkan oleh kesulitan keuangan, baik

yang disebabkan oleh faktor intern (manajemen) maupun faktor

ekstern.

Pengertian kredit bermasalah menurut Rachmat Firdaus

(2003:184), adalah sebagai berikut : “Kredit bermasalah

merupakan akibat dari pengelolaan kredit yang kurang baik atas

menurunnya pendapatan bunga bank serta menurunnya

pengembalian pokok kredit yang pada gilirannya bank akan

menderita kerugian dan bukan tidak mungkin pada akhirnya

akan mengalami kebangkrutan.” Dengan demikian, kredit macet

merupakan kredit bermasalah, tetapi kredit bermasalah belum

tentu atau tidak seluruhnya merupakan kredit macet. Dalam pada

itu, penyebab timbulnya kredit bermasalah sendiri menurut

Soedrajad Djiwandono (Mudrajad Kuncoro, 2002:470) dapat

disebabkan faktor internal dan eksternal. Faktor Internal antara

lain disebabkan oleh kebijakan perkreditan yang kurang

menunjang, kelemahan sistem dan prosedur penilaian kredit,

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

35

pemberian dan pengawasan kredit yang menyimpang dari

prosedur, itikad yang kurang baik dari pemilik, pengurus, dan

pegawai bank. Sedangkan factor eksternal antara lain disebabkan

oleh lingkungan usaha debitor, musibah atau kegagalan usaha,

persaingan antar bank yang tidak sehat.

Sehubungan dengan upaya penyelesaian kredit yang

bermasalah sebagaimana dimaksudkan terdahulu, Retnowulan

Sutantio (1996:245) mengemukakan bahwa baik kredit bermasalah

maupun kredit macet tersebut diukur dari kolektibilitas kredit yang

bersangkutan artinya kapan suatu kredit dikatakan bermasalah

atau macet dapat dilihat dari kolektibilitasnya.

Kedudukan bank sebagai lembaga keuangan yang bergerak di

bidang kredit berpengaruh besar terhadap lancer tidaknya arus lalu

lintas pembayaran yang diperlukan dalam peningkatan

pembangunan bidang ekonomi Indonesia. Sebagai lembaga

keuangan yang melepaskan uangnya kepada masyarakat tentu

bank berharap untuk dapat memperoleh keuntungan berupa bunga

yang dibebankan pada saat perjanjian kredit terjadi.

Harapan itu baru akan terwujud dan menjadi kenyataan,

apabila bank bertindak hati-hati, terutama dalam menentukan siapa

yang patut diberi kredit dan berapa besar kredit yang

diberikan, setelah mengetahui jaminannya.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

36

Bank senantiasa menjaga bahwa perjanjian yang dibuat dengan

debitor itu tidak cacat menurut hokum serta memenuhi syarat-

syarat sahnya perjanjian. Apabila bank sejak dini sudah bertindak

hati-hati, dapatlah diharapkan bahwa kredit yang diberikan oleh

pihak kreditor kepada debitor terjamin pengembaliannya dalam

jangka waktu yang ditentukan. Bila hal ini terjadi maka tujuan

memperoleh profit akan tercapai sehingga segala sesuatu

terlaksana sesuai yang diharapkan.

2.1.4.5. Kolektabilitas Kredit

Penetapan kolektibilitas kredit dinilai berdasarkan

kemampuan membayar, dengan demikian kolektibilitas kredit

diatur sebagai berikut :

1) Lancar (L)

a) Prospek usaha : tenaga kerja memadai dan belum pernah

mengalami perselisihan atau pemogokan.

b) Kondisi keuangan : analisis arus kas menunjukan bahwa

debitur dapat memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta

bunga, tanpa dukungan sumber dana tambahan.

c) Kemampuan membayar : Kredit dengan tingkat pembayaran

tepat waktunya dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan

persyaratan kredit.

2) Dalam Perhatian Khusus (DPK)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

37

a) Prospek usaha : tenaga kerja memadai dan belum pernah

mengalami perselisihan atau pemogokan.

b) Kondisi keuangan : analisis arus kas menunjukan bahwa

debitur dapat memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta

bunga, namun terdapat indikasi masalah tertentu yang

apabila tidak diatasi akan mempengaruhi pembayaran

dimasa mendatang.

c) Kemampuan membayar : Kredit yang terdapat tunggakan

pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 hari.

3) Kurang Lancar (KL)

a) Prospek usaha : tenaga kerja berlebihan namun hubungan

pimpinan dan karyawan pada umumnya baik.

b) Kondisi keuangan : analisis arus kas bahwa debitur hanya

mampu membayar bunga dan sebagian dari pokok.

c) Kemampuan membayar : Kredit yang terdapat tunggkan

pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui

91 hari s/d 180 hari.

4) Diragukan (D)

a) Prospek usaha : tenaga kerja berlebihan dalan jumlah yang

sangat besar sehingga dapatmenimbulkan keresahan.

b) Kondisi keuangan : analisis arus kas menunjukan

ketidakmampuan membayar pokok dan bunga sekaligus.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

38

c) Kemampuan membayar : Kredit yang terdapat tunggkan

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melewati 181

hari s/d 270 hari.

5) Macet (M)

a) Prospek usaha : terjadi pemogokan tenaga kerja yang sulit

diatasi.

b) Kondisi keuangan : analisis arus kas menunjukan bahwa

debitur tidak mampu menutupi biaya produksi sehingga

tidak mampu membayar pokok dan bunga kredit.

c) Kemampuan membayar : Kredit yang terdapat tunggkan

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melewati 271

hari s/d 360 hari.

2.1.5. Non Performing Loan

Kredit non lancar (Non Performing Loan) adalah kredit yang

kolektibilitasnya sudah dikategorikan kurang lancar, diragukan dan

macet sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank

Indonesia No.31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang

Kualitas Aktiva Produktif.

Non Performing Loan (NPL) merupakan persentase kredit

bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan dan macet

terhadap total kredit yang disalurkan). NPL dapat juga diartikan

sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan baik akibat

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

39

faktor kesengajaan yang dilakukan oleh debitur maupun faktor

ketidaksengajaan yang berasal dari faktor luar (Meydianawathi, 2006).

Rasio NPL dapat diformulasilasikan sebagi berikut :

NPL = Kredit Bermasalah/Total Kredit x 100%

Kredit digolongkan non lancar, apabila terdapat tunggakan pokok

kredit maupun bunga. Hal ini disebabkan debitur tidak dapat

memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran pokok atau

membayar bunga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati

antara bank dengan debitur. Tunggakan pokok kredit maupun bunga

menyebabkan kemampuan bank untuk menyalurkan kredit menjadi

terpengaruh karena berkurangnya dana yang akan disalurkan untuk

kredit. Di sisi lain, bank harus membentuk penyisihan cadangan

piutang ragu-ragu untuk menutup resiko kerugian.

2.1.6. Return On Equity

2.1.6.1. Pengertian

Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) atau Rentabilitas,

yaitu rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh kentungan dari penggunaan modal perusahaan.

Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio yang

mewakili rasio keuntungan (Profitability Ratio). Return On

Equity (ROE) merupakan salah satu alat pengukur efisiensi

perusahaan dalam kemampuan perusahaan untuk mengelola

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

40

modal dari pemegang saham dalam menghasilkan laba yang

diharapkan perusahaan. Return On Equity (ROE) sering disebut

rentabilitas modal sendiri. Rasio ini merupakan ukuran

profitabilitas dari sudut pandang para pemegang saham.

Return On Equity (ROE) berkaitan dengan komposisi

sumber pendanaan perusahaan dalam kegiatan produksi

perusahaan. Dalam asumsi normal, Return On Equity (ROE)

akan diperoleh rendah kalau hanya dengan mengandalkan modal

sendiri. Jadi jika penggunaan hutang dalam pembiayaan

perusahaan meningkat, maka Return On Equity (ROE) akan

meningkat dengan sendirinya karena perusahaan dalam

pembiayaan modal tidak hanya mengandalkan modal sendiri

saja tetapi juga menggunakan modal tambahan berupa hutang

(pinjaman) dari pihak lain.

Rumus sistematis Return On Equity (ROE) adalah sebagai

berikut :

Return On Equity (ROE) sangatlah penting bagi bank,

karena modal merupakan faktor utama guna kelangsungan hidup

bank itu nantinya, yang dalam pengelolaannya selalu

mengandung risiko. Pengelolaan rasio merupakan suatu

keharusan lagi bagi dunia usaha yang mana kemunculannya bisa

Return On Equity (ROE) = Laba Bersih/Total Ekuitas

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

41

setiap saat. Oleh karena itu pengelolaan rasio harus dilakukan

secara terpadu, terarah koordinatif dan berkesinambungan antara

unit kerja untuk meningkatkan kinerja namun tetap berlandaskan

prinsip-prinsip pengelolaan rasio yang sehat dan tidak keluar

dari kebijakan yang ditetapkan oleh bank Indonesia.

2.1.6.2. Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini

juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan

rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio

profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan dengan berbagai komponen yang ada di laporan

keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laopran laba

rugi.

Adapun penilaian aspek profitabilitas, baik secara

kuantitatif atau kualitatif didasarkan kepada penilaian beberapa

komponen berikut:

1) Pengembalian atas aktiva (Return On Assets/ ROA)

2) Pengembalian atas ekuitas (Return On Equity/ROE)

3) Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM)

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

42

4) Biaya operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO)

5) Pertumbuhan laba operasional

6) Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversivikasi

pendapatan

7) Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan

dan biaya

8) Prospek laba operasional.

Return On Equity (ROE) merupakan salah satu indikator

yang masuk dalam susunan laporan keuangan. Laporan

keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi

tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan

perusahaan tersebut.

Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari

suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan

analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan

peramalan untuk masa depan. Laporan tahunan merupakan

dokumen yang memberi informasi kepada pemegang saham dan

diaudit sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima

umum. Laporan keuangan menjadi bahan informasi bagi

pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

43

keputusan atau sebagai laporan pertanggungjawaban manajemen

atas pengelolaan perusahaan.

2.2. Penelitian Sebelumnya, Kerangka Pemikiran dan

Pengembangan Hipotesis

2.2.1. Penelitian Sebelumnya

Sebagai referensi, penulis mengambil beberapa referensi dari

penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penyusunan skripsi

ini. Penelitian sebelumnya tersebut adalah :

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No Jurnal dan Judul Penulis Latar Belakang Kesimpulan

1.

Pengaruh Loan To

Deposit Ratio, Suku

Bunga BI Rate dan

Pertumbuhan Kredit

Terhadap Kredit

Bermasalah

Sub Sektor Perbankan

Pada Indeks LQ45

Di Bursa Efek Indonesia

(BEI)

Revita

Romadhoni

Banyaknya nasabah

Bank yang tidak

teratur dalam

pembayaran

angsuran yang

menyebabkan

pertumbuhan kredit

di Bank tidak stabil.

Suku bunga BI

Rate yang

tinggi membuat

nasabah ke

kredit yang

bunga pinjaman

lebih rendah,

seperti

koperasi.

2.

Analisis Faktor-Faktor

Yang Memengaruhi

Net Interest Margin Pada

Perusahaan

Perbankan Yang

Elisabeth Dewi

Kusumaningrum

Menurunnya rasio

net interest margin

pada tahun 2014.

Ketidakkonsistenan

hasil penelitian

Credit Risk

yang

diproksikan

dengan Non

Performing

Loan (NPL)

tidak

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

44

Terdaftar di BEI terdahulu dalam

melihat faktor yang

memengaruhi net

interest margin.

berpengaruh

terhadap Net

Interest

Margin.

3. Analisis Loan To

Deposit Ratio dan Net

Interest Margin

Terhadap Laba Pada

Perbankan Yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2007-

2012

Mia Sari Utami

Laba perbankan

yang cenderung

mengalami

peningkatan. Akan

tetapi presentase

Loan to Deposit

Ratio dan Net

Interest Margin

mengalami

penururunan.

Rasio loan to

deposit ratio

(LDR)

memiliki

pengaruh

positif dan

signifikan dan

memberikan

hubungan

pengaruh

sedang

terhadap laba

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia.

4.

Analisis Pengaruh CAR,

NPL, dan LDR Terhadap

Profitabilitas Pada

Perusahaan Perbankan

Riski

Agustiningrum

Keingintahuan

penulis untuk

mengetahui apakah

Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non

Performing Loan

(NPL), dan Loan to

Deposits Ratio

(LDR) berpengaruh

secara parsial

terhadap

profitabilitas pada

Capital

Adequacy Ratio

dan Non

Performing

Loan

berpengaruh

tidak signifikan

terhadap

profitabilitas.

Loan to

Deposits Ratio

berpengaruh

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

45

perusahaan

perbankan.

positif

signifikan

terhadap

profitabilitas.

5.

Analisis Pengaruh

Spread Tingkat Suku

Bunga Bank, CAR, dan

NPL Terhadap

Penyaluran Kredit

UMKM oleh

Perbankan di Indonesia

Sukma

Wardhani

Sektor UMKM

yang relatif banyak

mengajukan

pinjaman atau

kredit dan kredit

bermasalah yang

sering terjadi di

perbankan

Indonesia.

Spread of

Interest Rate,

CAR, dan NPL

berpengaruh

negatif

terhadap

penyaluran

kredit UMKM

kelompok bank

pemerintah dan

swasta

nasional.

6.

Bank Monitoring,

Risiko, Spread Suku

Bunga

Pada Bank Perkreditan

Rakyat

Agus Rantono,

Taswan

Faktor-faktor

penentu net interest

margin telah

banyak digali

secara empirik,

namun demikian

penelitian spread

suku bunga pada

Bank Perkreditan

Rakyat masih

sangat sedikit.

Kekuatan

monitoring

bank

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap spread

suku bunga.

Non-

performing

loan dan

Loan/Deposit

Ratio

berpengaruh

negatif tidak

signifikan

terhadap spread

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

46

suku bunga.

7.

Pengaruh Spread Of

Interest Rate dan Kredit

Bermasalah Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Perbankan Yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Abel Tasman,

Rahmiati, Tri

Hartanti

Profitabilitas bank

yang cenderung

tidak stabil karena

banyaknya kredit

yang bermasalah.

Spread of

interest rate

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

8.

Pengaruh Spread

Tingkat Suku Bunga dan

Rasio Keuangan

Terhadap Penyaluran

Kredit Umkm Pada Bank

Umum di Indonesia

Andreani

Caroline Barus,

Marya Lu

Penelitian

mengenai

penyaluran kredit

telah banyak

dilakukan oleh

peneliti terdahulu

dan memperoleh

hasil yang

bervariasi, sehingga

mendorong peneliti

untuk melakukan

penelitian kembali

untuk melihat

faktor-faktor apa

saja yang dapat

mempengaruhi

penyaluran kredit

pada perusahaan

perbankan.

Secara

simultan,

Spread tingkat

suku bunga

bank, CAR,

LDR dan NPL

secara

bersamaan

berpengaruh

terhadap

variabel

dependen yaitu

Kredit UMKM.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

47

2.2.2. Kerangka Pemikiran

Pada perkembangan zaman sekarang ini, bank merupakan salah

satu penentu perekonomian suatu negara, sebagai prioritas bank dalam

menghimpun dana pihak ketiga lalu di salurkan menjadi kredit.

Apabila kredit bermasalah tersebut melampaui batas akan berpengaruh

pada profitabilitas, hingga likuiditas yang berakhir dengan

kebangkrutan. Pada penelitian ini peneliti akan menjelaskan pengaruh

Spread of Interest Rate dan kredit bermasalah terhadap profitabilitas

bank khususnya sektor perbankan baik BUMN maupun swasta

nasional yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2012 sampai dengan

2015. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu Spread of Interest Rate

dan kredit bermasalah (NPL) yang mempengaruhi profitabilitas (ROE)

sehingga dibentuk kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan :

= Pengaruh secara parsial

= Pengaruh secara simultan

X₁ (Spread of Interest Rate) = Spread of Interest Rate

X₂ (Non Performing Loan) = Non Performing Loan

Y (Return On Equity) = Return On Equity

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

48

2.2.3. Pengembangan Hipotesis

Spread of Interest Rate

Menurut Kasmir (2012:7) sebagai perantara keuangan bank

akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan

kepada penyimpan (bunga simpanan) dengan bunga yang diterima

dari peminjam (bunga kredit). Keuntungan ini dikenal dengan istilah

Spread Based. Jenis keuntungan ini diperoleh dari bank jenis

konvensional.

Menurut Ismail (2011:7) spread merupakan perbedaan

antara bunga yang diterima dari nasabah dan bunga yang dibayar

kepada nasabah. Dalam hal, pendapatan bunga yang diterima dari

nasabah peminjam lebih rendah daripada biaya bunga yang dibayar

oleh bank kepada nasabah disebut dengan negative spread.

Sebaliknya, apabila bunga yang diterima dari nasabah yang

memperoleh pinjaman dari bank lebih besar dibanding bunga yang

dibayar oleh bank kepada nasabah disebut dengan positive spread.

Negative spread pada umumnya terjadi pada saat perekonomian

negara tidak stabil dan terjadi krisis keuangan.

Bank tidak akan mampu menaikkan suku bunga kredit

karena usaha debitur sedang mengalami lesu, sehingga bank tidak

mampu menjual kredit dengan suku bunga kredit di atas suku bunga

simpanan. Kondisi ini yang menyebabkan munculnya negative

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

49

spread. Sebaliknya, positive spread biasanya terjadi pada kondisi

perekonomian yang normal. Pada perekonomian negara stabil, maka

suku bunga kredit akan selalu lebih tinggi dibanding dengan suku

bunga simpanan. Dalam kondisi perekonomian suatu negara stabil,

biasanya negative spread tidak terjadi. Setiap bank akan mampu

menjual dananya dengan bunga lebih tinggi dibanding dengan bunga

yang dibayarkan kepada nasabah yang menempatkan dananya.

Sebaliknya, dalam kondisi perekonomian suatu negara tidak stabil,

atau sedang krisis, maka negative spread bisa terjadi.

Jadi, Spread of interest rate merupakan selisih penerimaan

bunga dengan pengeluaran bunga. Semakin tinggi nilai spread

mengindikasikan semakin tinggi profitabilitas sebaliknya, semakin

rendah spread maka semakin rendah pula profitabilitas. Berdasarkan

hal ini, rumusan hipotesis yang ditawarkan adalah :

Hipotesis 1 : Spread of Interest Rate berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan

kelompok Bank Pemerintah yang terdaftar di BEI.

Hipotesis 2 : Spread of Interest Rate berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan

kelompok Bank Swasta Nasional yang terdaftar di BEI.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

50

Kredit Bermasalah

Menurut (Ismail, 2011:122), Kredit bermasalah merupakan

kredit yang telah disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat

melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan

perjanjian yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah. Untuk

mengukur kredit bermasalah suatu bank, biasanya menggunakan rasio

Non Performing Loan (NPL), karena rasio Non Performing Loan

(NPL) yaitu rasio yang memperlihatkan perbandingan antara kredit

macet dengan total kredit yang diberikan.

Kredit bermasalah akan berakibat pada kerugian bank, yaitu

kerugian karena tidak diterimanya kembali dana yang telah

disalurkan, maupun pendapatan bunga yang tidak dapat diterima.

Artinya bank kehilangan kesempatan mendapat bunga, yang berakibat

pada penurunan pendapatan secara total.

Jadi, semakin tinggi kredit bermasalah maka semakin

rendah profitabilitas bank, sebaliknya semakin rendah kredit

bermasalah maka semakin tinggi profitabilitas bank.Oleh sebab itu,

kredit bermasalah mengindikasikan berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas.

Hipotesis 3 : Kredit bermasalah berpengaruh negatif signifikan

terrhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan kelompok Bank

Pemerintah yang terdaftar di BEI.

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bankeprints.mercubuana-yogya.ac.id/224/3/BAB II.pdf · Menurut Hasibuan (2005), bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam

51

Hipotesis 4 : Kredit bermasalah berpengaruh negatif signifikan

terrhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan kelompok Bank

Swasta Nasional yang terdaftar di BEI.

Hipotesis 5 : Spread of Interest Rate dan kredit bermasalah secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan kelompok Bank Pemerintah yang terdaftar di

BEI.

Hipotesis 6 : Spread of Interest Rate dan kredit bermasalah secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan kelompok Bank Swasta Nasional yang terdaftar

di BEI.