BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf ·...

35
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 Pengertian Brain Gym Brain gym yang terdiri dari dua kata yaitu Brain dan Gym. Brain yang berasal dari bahasa inggris yang artinya otak sedangkan Gym berasal dari kata Gymnastics yang artinya olah raga senam (Enniza, 2015). Brain Gym merupakan suatu gerakan sederhana yang didesain untuk merangsang pengoptimalan otak. Hal ini dapat menyangkut keseimbangan otak pada bagian kanan dan kiri, relaksasi otak belakang dan depan sebagai dimensi pemfokusan, merangsang otak pada bagian tengah atau biasa disebut limbis dalam pengaturan emosional dan merangsang dimensi pemusatan pada otak besar (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017). Brain Gym adalah latihan yang terangkai menggunakan gerakan yang dinamis, dan menyilang. Brain gym adalah latihan dengan menggunakan gerakan-gerakan sederhana yang memiliki tujuan untuk menghubungkan dan menyatukan fikiran dan tubuh (Sariana N, Afiif A, 2017). Brain Gym merupakan berbagai gerakan sederhana yang menyenangkan dan yang digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology yang biasa di singkat dengan (Edu-K) dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar anak dengan menggunakan otak. Gerakan- gerakan Brain Gym dapat membuat pelajaran menjadi lebih mudah, serta bermanfaat juga untuk kemampuan akademik (Pramesti, Sastrawan, & Wardhana, 2018) Pertama kali yang mengembangkan Brain Gym adalah Paul E. Dennison, Ph.D seorang yang menjadi pengembang Edu-K dan juga pimpinan di Valley Remidial Group Learning yang mengembangkan teknik Brain Gym untuk mengajar pada anak-anak yang memilik gangguan serta kesulitan dalam belajar, bersama dengan istrinya Gail E.Dennison, seorang mantan penari dan pengajar di holistic health (Adelina, 2015).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Brain Gym

2.1.1 Pengertian Brain Gym

Brain gym yang terdiri dari dua kata yaitu Brain dan Gym. Brain yang berasal dari bahasa

inggris yang artinya otak sedangkan Gym berasal dari kata Gymnastics yang artinya olah raga senam

(Enniza, 2015). Brain Gym merupakan suatu gerakan sederhana yang didesain untuk merangsang

pengoptimalan otak. Hal ini dapat menyangkut keseimbangan otak pada bagian kanan dan kiri,

relaksasi otak belakang dan depan sebagai dimensi pemfokusan, merangsang otak pada bagian

tengah atau biasa disebut limbis dalam pengaturan emosional dan merangsang dimensi

pemusatan pada otak besar (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017).

Brain Gym adalah latihan yang terangkai menggunakan gerakan yang dinamis, dan

menyilang. Brain gym adalah latihan dengan menggunakan gerakan-gerakan sederhana yang

memiliki tujuan untuk menghubungkan dan menyatukan fikiran dan tubuh (Sariana N, Afiif A,

2017).

Brain Gym merupakan berbagai gerakan sederhana yang menyenangkan dan yang

digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology yang biasa di singkat dengan (Edu-K)

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar anak dengan menggunakan otak. Gerakan-

gerakan Brain Gym dapat membuat pelajaran menjadi lebih mudah, serta bermanfaat juga untuk

kemampuan akademik (Pramesti, Sastrawan, & Wardhana, 2018)

Pertama kali yang mengembangkan Brain Gym adalah Paul E. Dennison, Ph.D seorang

yang menjadi pengembang Edu-K dan juga pimpinan di Valley Remidial Group Learning yang

mengembangkan teknik Brain Gym untuk mengajar pada anak-anak yang memilik gangguan serta

kesulitan dalam belajar, bersama dengan istrinya Gail E.Dennison, seorang mantan penari dan

pengajar di holistic health (Adelina, 2015).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

12

2.1.2 Manfaat Brain Gym

Manfaat Brain Gym antara lain:

Meningkatkan keseimbangan otak kiri dan kanan (dimensi leteralitas-komunikasi),

meningkatkan fungsi pemfokusan dan pemahaman, meningkakan ketajaman pendengaran

serta penglihatan, meningkatkan daya ingat serta mempercepat kerja otak, membantu

mengurangi dalam kesalahan saat membaca, memori dan kemampuan komperhensif serta

peningkatan rangsangan visual pada penderita gangguan bahasa (Diana Sulis, Adiesty

Ferilia, 2017).

Menurut Dadan, (2017) manfaat Brain Gym adalah dengan melakukan Brain Gym maka

dapat membuat pikiran lebih jernih, lebih berkonsentrasi, anak akan menjadi lebih kreatif

dan efisien dan lebih sehat serta prestasi belajar yang didapatkan anak akan lebih meningkat.

Manfaat lainnya dari Brain Gym adalah belajar dan bekerja tidak akan menjadi stress karena

dilakukan dalam waktu yang singkat, untuk melakukan Brain Gym tidak memerlukan tempat

yang luas dan tempat yang khusus sehingga memerlukan dapat disesuaikan dengan situasi

belajar dalam sehari-hari, Brain Gym dapat meningkatkan kepercayaan diri pada anak, hasil

akan dirasakan dalam hal kemandirian anak saat belajar, secara aktif dapat meningkatkan

keterampilan dan kreativitas yang dimiliki anak karena Brain Gym sangat menyenangkan dan

menyehatkan (Saputra Chendi Bayu, 2017).

Manfaat dari Brain Gym yaitu dapat membuat anak saat belajar atau bekerja tanpa

stress, dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan juga dapat meningkatkan

kepercayaan diri. Brain Gym dapat meningkatkan keseimbangan otak kiri dan otak kanan.

Ketika otak kanan dan otak kiri dapat bekerja dengan baik maka otak tengah juga akan aktif

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

13

dan berfungsi dengan baik. Brain Gym juga dapat merangsang perasaan atau emosional (Rini,

2010)

2.1.3 Macam-Macam Gerakan Brain Gym

Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh

diperluas dengan melibatkan tiga dimensi otak, yakni: dimensi lateralitas, dimensi fokus, dan

dimensi pemusatan (Dennison. E Paul, 2010). Gerak-gerakn dalam Brain Gym sangat

sederhana serta tidak membutuhkan waktu yang lama serta tidak membutuhkan tempat yang

khusus. Sebelum melakukan Brain Gym, ada beberapa hal yang harus di lakukan yaitu:

1. Minum air putih secukupnya.

2. Lakukan pernafasan perut sebanyak 2-8 kali. Pernafasan perut bisa dilakukan dengan

duduk, dengan cara meletakkan tangan di atas perut kemudian menarik nafas kemudian

hembuskan. Cara ke dua yaitu dengan cara terlentang, dimana posisinya terlentang

kemudian meletakkan buku di atas perut kemudian tarik nafas dan hembuskan (Diana

Sulis, Adiesty Ferilia, 2017).

3. Hooks Ups

Gerakan dengan cara mengaitkan kedua tangan kanan dan kiri. Mengaitkan tangan kanan

dan kiri dengan posisi tangan menyilang, kemudian menutup mata dan bernafas dalam.

Gambar 2.1Gerakan Hooks Ups (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

14

Fungsi dari gerakan Hook Ups yaitu mampu merilekskan saraf-saraf serta dapat

mengaktifkan kembali kerja otak kanan dan otak kiri. Gerakan Hook Ups dapat

dilakukan sebelum melakukan pelajaran (Dennison. E Paul, 2010).

1. Silang (cross crawl)

Gerakan silang bermanfaat untuk membantu agar dapat menggunakan kedua belahan

otak secara bersamaan yaitu otak kiri dan otak kanan.

a. Gerakkan yang di lakukan yaitu menggerakkan menyilang gerakan tangan kanan

bersamaan dengan kaki kiri. Bergerak kedepan, belakang, samping, atau jalan di tempat.

Gambar 2.2 Gerakan Silang

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

b. Menggerakan kaki kiri dan kanan serta menggerakkan tangan kanan dan kiri secara

bergantian.

c. Gerakan silang ini berfungsi untuk mengaktifkan kembali otak kiri dan kanan,

mengaktifkan penglihatan, pendengaran, perabaan serta sentuhan. Gerakan silang

ini juga efektif untuk merangsang otak pada bagian yang menerima informasi

(receptive), sehingga dapat mempermudah proses belajar (Dennison. E Paul,

2010).

2. Angka 8 Tidur (lazy 8s)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

15

Gerakan 8 tidur yaitu symbol dari “tak terhingga” sehingga fungsi ari gerakan ini yaitu

untuk mengaktifkan kerja antara kedua belahan otak yaitu otak kiri dan otak kanan,

meningkatkan penglihatan, serta membantu anak yang menderita disleksia

a. Tangan diluruskan kedepan, kemudian membuat angka 8 tidur yang sesuai dengan

instruksi gambar.

b. Gunakan selama 5 kali, kemudian buat angka 8 tidur dengan menggunakan kedua

tangan.

Gambar 2.3Gerakan Angka 8 Tidur

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

3. Coretan Ganda (Double Dooble)

Coretan ganda merupakan menggambar menggunakan kedua tangan yang

dilakukan mulai dari tengah yang berfugsi untuk meningkatkan kemampuan agar

mudah mengetahui arah dan orientasi yang berhubungan dengan tubuh.

a. Perintahkan anak untuk menggambar sesuai dengan keinginan mereka tetapi

menggunakan kedua tangan.

b. Latihan dimulai dengan menggerakan kedua lengan, kemudian ditekuk seidiki, dan

usahkan saat menggambar mata dalam keadaan rileks

c. Hindari memberikan penilaian pada hasil gambaran anak (positif dan negative),

lebih pentingkan prosesnya bukan hasilnya.

d. Memberikan contoh coretan ganda serta gerakan tangan pada saat menggambar.

e. Berikan dukungan pada anak agar dapat menggambar bentuk yang lain.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

16

f. coretan ganda berupa gambar pohon, sepertiga, lingkaran, hati.

Gambar 2.4Coretan Ganda (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

4. Abjad 8 (Alphabet E’s)

Abjad 8 merupakan bentuk perpaduan dengan gerakan 8 tidur. Abjad 8 ini di

aplikasikan dengan menulis angka 8 yang berfungsi untuk melatih kemampuan

menulis setiap huruf dengan jelas terutama pada huruf yang berawal dan berakhir

dengan menulis garis ke bawah seperti n, m, p. fungsi dari abjad 8 ini juga mampu

mengaktifkan kedua belahan otak yaitu bagian otak kanan dan otak kiri,

meningkatkan koordinasi tangan dan mata, menigkatkan kemampuan

keterampilan motorik halus.

a. Setiap anak melakukan gerakan 8 tidur terlebih dahulu sebelum melakukan abjad

8

Gambar 2.5Abjad 8

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

5. Gajah (The Elephant)

Gerakan gajah berfungsi untuk meningkatkan pendengaran, meningkatkan daya

ingat, kemampuan berbicara. Gerakan gajah juga mampu untuk mengintegrasikan

penglihatan, pendnegara seta gerakan pada seluruh tubuh.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

17

a. Berdiri dengan tegak, kemudian regangkan sedikit kedua kaki dan lutut sedikit

ditekukan.

b. Luruskan tangan kemudian kepala ditekuk ke atas bahu.

c. Gerakan tangan dan bahu seperti gerakan pada 8 tidur.

Gambar 2.6 Gerakan Gajah

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

6. Putaran Leher (Neck Rolls)

Gerakan memutar leher berfungsi untuk meredakan ketegangan otot pada leher,

merilekskan sistem saraf pusat, memudahkan untuk berbicara serta belajar bahasa.

Jika gerakan ini dilakukan sebelum melakukan pembelajaran maka dapat

meningkatkan kemampuan penglihatan dengan menggunakan kedua mata

(binokular dan pendengaran dengan menggunakan kedua telinga (binaural)

(Dennison. E Paul, 2010).

a. Posisi bahu dinaikkan sedikit, kemudian kepala dalam posisi menunduk

kedepan.

b. Putar kepala dari sisi kanan ke sisi kiri, begitu sebaliknya.

c. Atur pernafasan dengan baik dan teratur, hembuskan nafas dan bayangkan

ketegangan ototo berlahan-lahan menghilang.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

18

Gambar 2.7 Gerakan Putaran Leher (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

7. Goyangkan pinggul (The Rocker)

Gerakan goyangkan pinggul berfungsi untuk meningkatkan kemampuan untuk

mengkoordinasikan seluruh tubuh, serta meningkatkan kemampuan untuk

berkonsentrasi dan pemahaman.

a. Letakkan kedua tangan dibelakan tubuh,

b. Kedua kaki ditekuk dan sedikit di angkat kemudian dipinggul diputar dari arah

kiri ke kanan.

Gambar 2.8 Gerakan Goyangkan Pinggul

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

8. Pernafasan Perut (Belly Breathing)

Pernafan perut berfungsi untuk meningkakan aliran oksigen ke seluruh tubuh dan

otak untuk meningkatkan energi, dapat memperbaiki kemampuan membaca dan

berbicara.

a. Berdiri tegak, kemudian letakkan kedua tangan di atas perut.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

19

b. Tarik nafas melalui hidung dan tahan selama selama 5 detik kemudian

hembuskan melalui mulut.

Gambar 2.9 Pernafasan Perut

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

9. Silang Berbaring (Cross Crawl Sit-up)

Gerakan ini dapat mengaktifkan kembali kedua belahan otak, mengaktifkan kerja

otak kembali untuk mengkoordinasi penglihatan, pendengaran. Jadi mampu

meningkatkan kembali kemampuan dalam mendengar, membaca menulis, dan

kemampuan dalam mengingat.

a. Atur posisi dalam posisi terlentang, posisi tangan ditekuk ke belakang.

b. Kepala diangkat dan kdua kaki ditekuk dan diangkat secara bergantian.

Gambar 2.10 Geran Silang Berbaringak

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

10. Mengisi Energi (Energyzer)

Mengisi energi (energizer) berfungsi untuk menjaga ketahanan otot dan tulang

belakang agar tetap fleksibel dan rileks. Mengisi energy (energizer) juga berfungsi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

20

untuk memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan konsentrasi saat proses

pembelajaran.

a. Posisi duduk di kursi,kemudian letakkan tangan diatas meja dan tegakan

pundak, leher dan kepala menghadap kedepan.

b. Keudian tarik nafas secara perlahan kemudian hembuskan. Pertahankan posisi

pundak, leher, kepala tegak dan menghadap kedepan.

c. Hembuskan nafas, sambil dagu tundukkan sedikit.

Gambar 2.11 Mengisi Energi (Energyzer)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

11. Membayangkan “X” (Think of An X)

X berartu excellent anak di minta untuk membayangkan bahwa sebelum melakukan

sesuatu berfikir X terlebih dahulu, agar bisa bergerak lebih dan berfikir dengan

mudah serta apa yang di takutkan oleh anak biasanya tidak akan menakutkan lagi.

Gambar 2.12 Membayangkan “X” (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

12. Gerakan Burung Hantu (The Owl)

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

21

Gerakan burung hantu (the owl) yang berfungsi untuk mengurangi ketegangan otot

pada leher, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat serta kemampuan saat

membaca dan berhitung

d. Atur posisi dengan posisi berdiri

e. Pijat bahu kiri menggunakan tangan kanan

f. Gerakkan kepala ke arah kiri dan kanan.

g. Hembuskan nafas pada asaat melakukan gerakan kepala ke kanan dan ke kiri

h. Lakukan hal yang sama pada bahu kanan.

Gambar 2.13 Gerakan Burung Hantu (The Owl)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

13. Mengaktifkan Tangan (Arm Activition)

Gerakan lambaikan tangan (Arm Activition) berfungsi untuk mengurangi ketegangan

pada otot bagian pundak, mengontrol gerakan motorik kasar dan mototrik halus,

meningkatkan koordinasi tangan dan mata.

a. Atur posisi dalam keadaan berdiri Kemudian angkat tangan kanan keatas

kemudian tangan kiri berada dibelakang kepala dan dibawah siku.

b. Gerakkan tangan kanan kearah luar dan dalam, depan dan belakang.

c. Tarik nafas dan hembuskan nafas secara perlahan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

22

Gambar 2.14 Gerakan Lambaikan Tangan (Arm Activition)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

14. Melambaikan kaki (The Footflex)

Gerakan melambaikan kaki (The Footflek) berfungi untuk meningkatkan sistem kerja

otak bagian depan dan belakang, serta dapat melancarkan kemampuan

berkomunikasi.

a. Atur posisi dalam keadaan duduk, kemudian letakkan kaki kanan di atas kaki

kirir sesuai dengan petunjuk pada gamabr.

b. Pijat bagian otot pada kaki dan Tarik nafas kemudian hembuskan secara

perlahan.

c. Lakukan hal yang sama pada kaki yang lainnya

Gambar 2.15 Melambaikan kaki (The Footflex)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

15. Pompa Betis (The Calf Pump)

Gerakan pompa betis (the claf pump) berfungsi untuk mengitegrasi otak bagian depan

dan belakang, dan meningkatkan kemampuan daya ingat, serta meningkatkan

konsentrasi belajar.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

23

a. Atur posisi dalam keadaan berdiri . krmudian buka kaki kanan ke arah belakang

dengan posisi tumit terangkat dan posisi kaki kaki kiri dengan lutut yang

ditekuk menghadap ke depan.

b. Atur pernafasan. Kemudian lakukan gerakan ke bawah sampai kaki kanan

terasa ada tarikan pada betis. Tahan beberapa saat posisi ini.

c. Tarik nafas dan hembuskan nafas sambil kaki di atur ke posisi semula.

d. Lakukan hal yang sama pada kaki yang lainnya.

Gambar 2.16 Pompa Betis (The Calf Pump)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

16. Luncuran Gravitasi (The Gravity Glider)

luncuran gravitasi berfungsi utuk mengatur keseimbangan pada tubuh serta

meningkatkan kemampuan dalam memusatkan fikiran.

a. Atur posisis dalam keadaan duduk kemudian kedua kaki di silangkan.

b. Bungkukkan badan ke depan dan menyentuh kedua kaki.

c. Lakukan hal yang sama pada kaki yang lainnya.

Gambar 2.17 Luncuran Gravitasi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

24

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

17. Gerakan Pasang Kuda-kuda (The Grounder)

Gerakan pasang kuda-kuda (the grounder) berfungsi untuk meningkatkan ingatan

jangka pendek, tubuh terasa rileks, meningkatkan konsentrasi pada saat belajar.

a. Atur posisi dalam keadaan berdiri, kemudian regangkan dengan posisi kaki

kanan ke belakang dan kaki kiri kedepan.

b. Tarik nafas dengan posisi kepala lurus kedepan, tekuk lutut kaki kanan sambil

menghembuskan nafas.

c. Ulangi gerakkan tersebut pada kaki yang lainnya.

Gambar 2.18 Gerakan Pasang Kuda-Kuda (The Grounder)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

18. Minum Air (Drink Water)

minum air berfungsi untuk melancarkan aliran darah ke otak dan ke seluruh tubuh

dan meningkatkan konsentrasi.

. Gambar 2.19 Minum Air

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

25

19. Gerakan Saklar Otak (Brain Buttons)

Gerakan saklar otak berfungsi untuk meningkatkan aliran oksigen ke otak dan

seluruh tubuh, menstimulasi peredaran darah untuk meningkatkan aliran darah ke

otak

a. Atur posisi dalam keadaan berdidi tegak, kemudian letakkan jari telunjuk dan

ibu jari tangan kanan pada tulang, kemudian letakkan tangan tangan kiri diatas

pusar.

Gambar 2.20 Gerakan Saklar Otak (Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

20. Gerakan Tombol Bumi (Earth Buttons)

Gerakan tombol bumi (Earth Buttons) berfungsi untuk meningkatkan otak untuk

berkonsentrasi pada saat belajar.

a. Atur posisi dalam keadaan beridiri.

b. Letakkan dua jari tangan kanan di dagu dan tangan kiri diletakkan di atas pusar.

Gambar 2.21 Gerakan Tombol Bumi (Earth Buttons)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

21. Gerakan Tombol Keseimbangan (Balance Buttons)

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

26

Gerakan tombol keseimbangan (Space Buttons) berfungsi untuk menjaga

keseimbangan tubuh, meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi, serta

kesiapan dalam menerima pelajaran.

a. Letakkan tangan di daerah belakang telinga menggunakan tangan kanan,

kemudian letakkan tangan kiri di atas pusar.

Gambar 2.22 Gerakan Tombol Keseimbangan (Balance Buttons)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

22. Tombol Angkasa (Space buttons)

Gerakan tombol angkasa (Space Buttons) berfungsi untuk mengurangi ketegangan

dan ketakutan, serta dapat merilekskan sistem saraf pusat.

a. Atur posisi dalam keadaan berdiri, kemudian letakkan dua jari tangan kanan di

bawah bidung

b. Dan letakkan tangan kiri di pinggang atau di bagian tulang ekor

c. Kemudian taring nafas dan hembuskan.

Gambar 2.23 Gerakan Tombol Angkasa (Space buttons)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

23. Menguap Berenergi (The Energy Yawn)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

27

Gerakan menguap berenergi (The Energy Yawwn) berfungsi untuk merilekskan otot-

otot pada tubuh, meningkatkan penglihatan, serta meningkatkan kemampuan

membaca dan bicara.

a. Atur posisi senyaman mungki bisa dalam posisi berdiri atau duduk

b. Lakukan pijatan dibawah tulang pipi sambil membuka mulut.

c. Menguap dengan mengeluarkan suara untuk merilekskan otot.

Gambar 2.24 Gerakan Berenergi (The Energy Yawn)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

24. Pasang telinga (The Thingking Cap)

Pasang telinga (the thingking cap) berfungsi untuk menjaga kebugaran fisik dan

mental, meningkatkan kerja otak untuk memiliki ingatan jangka pendek, dan

kemampuan mendengar, mengingat, dan berbicara.

a. Atur posisi dalam keadaan berdiri, kemudian letakkan kedua tangan pada kedua

daun telinga dan di pijat serta di tarik keluar, kesamping, dan bawah

menggunakan jempol dan jari telunjuk.

Gambar 2.25 Pasang telinga (The Thingking Cap)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

25. Titik Positif (Cross Crawl)

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

28

Gerakan cross crawl berfungsi untuk menenangkan fikiran, menghilangkan stress.

a. Letakkaan kedua tangan ditengah-tengah diatas alis, Kemudian berikan pijitan

secara halus agar lebih rileks. Cross crawl ini bisa dilakukan bersama teman atau

melakukan dengan cara sendiri.

Gambar 2.26 Titik Positif (Cross Crawl)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

26. Kait Rilaks (Positif Points)

Kait rilaks (positif points) berfungsi dapat memusatkan fikiran, mengaktifkan kembali

kedua belah otak.

a. Atur posisi dalam keadaan duduk atau berdiri, kemudian silangkan kaki dan

silangkan kedua tangan kemudian rileks dengan menarik nafas dan

menghembuskan nafas dalam keadaan mata ditutup.

b. Jika sudah selesai kembalikan posisi tangan dan kaki seperti semula. Satukan

jari-jari kemudian lakukan gerakan memutar mulai dari ibu jari, kemudian jari

telunjuk, kemudian jari tengah, jari manis, dan jari kelingking.

Gambar 2.27 Kait Rilaks (Positif Points)

(Diana Sulis, Adiesty Ferilia, 2017)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

29

Pada penelitian ini gerakan-gerakan yang digunakan oleh peneliti yaitu gerakan-

gerakan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Gerakan yang

digunakan yaitu Minum Air (Drink Water), saklar otak (Brain Buttons), gerakan silang (Cross

crawl), kait rileks (hook-up), burung hantu (the owl), mengaktifkan tangan (arm activation),

lambaian kaki (the footlex), pompa betis (the calf pump), luncuran gravitasi (the gravity glider),

pasang kuda-kuda (the ground) (Dennison. E Paul, 2010).

2.2. Konsep Tumbuh kembang Anak

2.2.1. Pengertian Perkembangan Anak

Tumbuh merupakan bertambahnya ukuan dan jumlah sel dan jaingan dalam tubuh.

Untuk mengetahui petumbuhan pada anak yaitu dilihat dari bertambahnya tinggi badan, berat

badan serta lingkar kepala. Sedangkan perkembangan adalah berkembangnya struktur, fungsi

dan keampuan anak yaitu sensori (kemampuan mendengar, melihat meraba, merasa, dan

mencium), gerakan (gerakan kasar, halus, dan kompleks, berkomunikasi (yaitu berinteraksi

tersenyum, tertawa, menangis, dan berbicara), Kognitif (mengenal, membandingkan,

mengingat, memecahkan masalah serta kecerdasan), bersosialisasi (kemandirian), kreativitas,

moral spiritual. Jadi pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara beriringan atau

bersamaan (Susanto Ahmad, 2011).

Perkembangan adalah sebuah proses perubahan dari dalam tubuh anak dalam rentang

kehidupannya, mulai dari konsepsi, bayi, kanak-kanak, masa anak, remaja, hingga dewasa.

Perkembangan juga dapat di artikan sebagai perubahan yangterjadi dalam diri seorang baik

fisik (jasmani) dan psikis (rohani) menuju ke tingkat dewasa yang berlangsung secra sistematis

(saling bergantungan antara antara bagian psikis dan fisik), progresif (perubahan secara

mendalam baik dalam segi fisik dan psikis seperti terjadiny pertumuhan tinggi badan, berat

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

30

badan), berkesinambungan ( perubahan pada bagian organisme yng beraturan seperti dapat

tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan) (Yusuf Syamsu, 2011).

2.2.2. Ciri-Ciri Perkembangan Pada Anak

Menurut Yusuf Syamsu, (2011) ciri-ciri perkembangan pada anak yaitu meliputi:

a. Terjadinya perubahan ukuran yaitu dalam aspek fisik (perubahan tinggi badan, berat

badan dan organ tubuh yang lain. kemudian dalam aspek psikis (seperti meningkatnya

kemampuan dalam berfikir, mingingat, serta berimajinasi.

b. Terjadinya perubahan proporsi yaitu dalam aspek fisik yaitu proporsi tubuh anak

berubah sesuai dengan tahapan perkembangannya. Kemudian pada aspek psikis yaitu

perubahn kemampuan anak dari berimajinasi menjadi fantasi kemudian lebih ke relitas.

c. Hilangnya tanda-tanda perkembangan yang lama dalam aspek fisik yaitu hilangnya

kelenjar thymus seperti hilangny gigi susu. Kemudian dari segi psikis yaitu meningkatnya

kemampuan yang sebelumnya hanya bisa merangkak atau duduk menjadi bisa berjalan

dan berlari.

d. Muculnya tanda-tanda perkembangan yang baru dalam segi fisik yaitu yang sebelumnya

tumbuh gigi susu berganti menjadi gigi yang dewasa, kemudian bertambah tumbuhnya

organ-organ seksual pada usia remaja.

2.2.3. Fase-Fase Perkembangan Anak

Menurut Sumantri Mulyani, (2010) fase-fase perkembangan pada anak yaitu:

a. Fase prenatal (saat dalam kandungan) yaitu fase dalam kandungan. Pada fase ini terjadi

pertumbuhan yang berawal dari satu sel berkembang menjadi satu organisme yang

lengkap dengan adanya bagian otak, tubuh yang pembentukkan selama Sembilan bulan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

31

b. Fase bayi yaitu perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.

Pada fase ini fase yang sangat bergantung pada orang tua. Perkembangan yang bisa

dilakukan pada fase ini yaitu bahasa, kemampuan motorik kasar dan halus.

c. Fase kanak-kanak awal merupakan fase perkembangan yang berlangsung dari masa akhir

bayi 5 atau 6 tahun yang biasa disebut masa pra sekolah. Dalam fase ini anak belajar

melakukan perkembangan serta kesiapan keterampilan dalam memasuki masa sekolah

dan pada fase ini anak kebanyakan memanfaatkan waktunya untuk bermain dengan

teman sebayanya. Memasuki kelas satu SD merupakan fase akhir dari fase ini.

d. Fase kanak-kanak tengah akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak umur

6 sampai 11 tahun. Pada fase ini anak memiliki keterampilan membaca, berhitung dan

menulis. Pencapaian prestasi merupakan tujuan utama pada fase ini.

e. Fase remaja adalah pada fase ini memiliki perubahan fisik yang cepat seperti perubahan

ukuran pada bagian badan, perkembangannya, perubahan bentuk dada jika pada

perempuan membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, jika pada

laki-laki tumbuhnya jakun, berubahnya suara serta tumbuhnya bulu pada bagian tertentu.

2.2.4. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sekolah 9-11 Tahun

Pada usia sekolah, anak akan mengalami perkembangan yang dapat mempengaruhi

kehidupannya. Karakteristik perkembangan pada anak kelas tiga, empat, dan lima SD

biasanya pertumbuhan fisik pada anak cukup matang, telah mampu mengontrol tubuh

dan keseimbangan tubuh dan pada fase ini yaitu fase meningkatnya keinginan untuk

mencoba, bereksperimen. Pada anak usia sekolah sudah mampu melompat dan

menggerakkan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua dapat

menendang bola (Agustina Nora, 2018).

a. Perkembangan fisik motorik

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

32

Pertumbuhan fisik setiap anak seiring berjalannya waktu akan terus menjadi matang,

maka dari itu perkembangan motoriknya akan terkoordinasi dengan baik. Setiap

gerakan yang dilakukan telah sejalan dengan minat dan kebutuhannya. Anak

menggerakkan anggota tubuhnya sesuai dengan tujuan yang diinginkan seperti

menulis, menggambar, melempar bola, serta menggerakkan kakinya untuk lari,

menendang bola (Yusuf Syamsu, 2011).

Menurut Yusuf Syamsu, (2011) Perkembangan fisik-motorik untuk usia sekolah

dasar (7-12 tahun) yang ditandai dengan aktivitas yang begitu lincah. Maka dari itu

pada usia sekolah ini sangat ideal untuk mengembangkan keterampilan pada anak

yang berkaitan dengan motorik halus dan kasar, yang dijelaskan pada berikut.

Tabel 2.1 Perkembangan Motorik anak

Motorik Halus Motorik Kasar

1. Menulis 2. Menggambar atau Melukis 3. Mengetik (Komputer) 4. Membuat Kerajinan Dari Tanah

Liat 5. Menjahit 6. Membuat Kerajinan Dari Kertas

1. Berbaris 2. Seni Bela Diri 3. Senam 4. Berenang 5. Atletik 6. Main Sepak Bola

Perkembangan fisik yang normal yaitu factor penentu (determinat factor)

kelancaran sebuah poss belajar dalam segi pengetahuan serta keterampilan. Maka dari

itu pengembangan motorik sangat berpengaruh dalam keberhasilan belajar (Yusuf

Syamsu, 2011).

b. Perkembangan kongnitif

Pada anak usia sekolah, anak telah melaksanakan tugas-tugas belajar yang menguji

kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif setiap anak seperti membaca, menulis, dan

menghitung) (Yusuf Syamsu, 2011).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

33

Sebelum pada fase usia sekolah, yaitu fase prasekolah pada fase ini cara berfikir anak

masih bersifat berimajinatif, berangan-angan, sedangkan pada fase usia sekolah pola berfikir

anak sudah menjadi rasional dan kongkrit. Aspek perkembangan kognitif dilhat dari

kemampuan anak berfikir dengan cara kongkrit yaitu mengklasifikasikan benda yang berciri-

ciri sama, menghubungkan atau menghitung angka atau bilangan, memecah masalah (problem

solving) yang sederhana (Yusuf Syamsu, 2011).

Kemampuan intelektual pada usia sekolah sudah mampu untuk diberikan

pengembangan pola pikir atau daya nalar. Anak sudah dapat diberikan ilmu yang berkaitan

dengan membaca, menghitung, dan menulis. Selain itu anak juga dapat diberikan ilmu yang

berkaitan dengan organ-organ tubuh manusia, hewan, lingkungan alam, lingkungan sosial

budaya, serta agama. Untuk mengembangkan upaya daya nalar, daya cipta dan kreativitas anak

pada saat proses belajar anak diberikan kesempatan untuk bertanya, berpendapat, dan

memberikan kritik terhadap berbagai hal dalam proses pembelajaran (Yusuf Syamsu, 2011).

c. Perkembangan bahasa

Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang sekitar.

Cara untuk berkomunikasi dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat. Dengan cara berbahasa manusia

dapat mengenal diri, lingkungan, pengetahuan, dan agama (Yusuf Syamsu, 2011).

Pada usia sekolah dasar adalah fase berkembang pesatnya kemampuan untuk

mengenal dan menguasai kata (vocabulary). Pada awal fase ini anak sudah menguasai sekitar .500

kata, dan pada fase akhir (kira-kira usia 11-12) dapat menguasai 5.000 kata (Yusuf Syamsu,

2011),

Disekolah, perkembeangan bahasa diberikan pelajaran untuk memperkuat kempuan

berbahasa pada anak yang diharapkan anak dapat menggunakan sebagai berkomunikasi dengan

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

34

baik, mengekspresikan (pikiran, perasaan, sikap, dan pendapatnya), dapat mengerti setiap

bacaan (Yusuf Syamsu, 2011).

d. Perkembangan emosi

Usia sekolah (khususnya pada kelas 4,5,6), anak dapat memahami bahwa

mengungkapkan emosi dengan cara kasar tidak akan diterima, atau tidak disenangi oleh orang

lain. maka dari itu anak mulai belajar untuk mengontrol emosinya. Kempuan mengontrol

emosi didapatkan dari latihan (kebiasaan).

Tabel 2.2 Karakteristik Emosi Anak

Karakteristik Emosi yang Stabil (Sehat)

Karakteristik Emosi yang Tidak Stabil (Tidak Sehat)

1. Menunjukkan wajah yang ceria 2. Mau bergaul dengan teman

dengan cara baik 3. Senang dalam beljar 4. Berkonsentrasi dalam belajar 5. Bersikap menghargai terhadap

diri sendiri dan orang lain

1. Menunjukkan wajah yang murung

2. Mudah tersinggung 3. Tidak ingin bergaul dengan

orang lain 4. Suka marah 5. Suka mengganggu teman 6. Tidak percaya diri

e. perkembangan kesadaran beragama

Menurut Agustina Nora, (2018) tentang Kesadaran beragama pada fase usia sekolah

anak di tandai dengan:

a. Anak pada usia sekolah sudah mengetahui agamanya masing-masing.

b. Pandangan serta pemahaman tentang tuhan didapatkan berdasarkan kaidah-kaidah

logika yang berpedoman pada alam semesta yang diciptakan oleh tuhan sperti tuhan

adalah yang menciptakan segalanya.

Kepercayaan anak kepada tuhan pada usia sekolah merupakan sikap dari emosi yang

sangat berhubungan erat dengan jiwa terhadap kasih sayang dan perlindungan setiap anak.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

35

Pada usia sekolah merupakan masa pembentukan nilai-nila agama. Kualitas keagamaan

setiap anak sangat berpengaruh terhadap pendidikan yang diterimanya (Agustina Nora,

2018)

f. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial pada anak berkaitan dengan bagaimana anak berintraksi dengan

sesama. Perkembangan sosial digunakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri

dengan kelompok-kelompok, tradisi, dserta moral dalam beragama. Perkembangan

sosial pada anak usia sekolah masuk pada perkembangan objektif dimana ditandai

dengan adanya keinginan untuk berinteraksi. Selain dengan keluarga anak pada usia ini

juga membentuk ikatan dengan teman sebaya (peer group), sehingga hubungan sosialnya

telah bertambah luas. Anak pada usia ini telah memiliki kemampuan menyeseuaikan diri

sendiri (egosentris), sikap bekerja sama (kooperatif), sikap peduli (sosiosentris) (Susanto

Ahmad, 2013).

2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

a. Faktor genetika (hereditas)

Genetika atau hereditas merupakan karakteristik individu yang didapatkan dari orang

tuanya sejak masih didalam kandungan baik fisik maupun psikis. Masa didalam

kandungan merupakan periode kritis dalam pengembangan kepribadian anak, karena

tidak hanya untuk pembentukan kepribadian tetapi juga untuk pembentukan

kemampuan yang ada pada anak tersebut (Yusuf Syamsu, 2011).

Pengaruh gen terhadap tipe kepribadiaan setiap anak tidak sepenuhnya secara

langsung, tetapi yang dipengaruhi oleh gen secara langsung yaitu system syaraf,

keseimbangan tubuh, stuktur tubuh (Yusuf Syamsu, 2011).

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

36

b. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan segala peristiwa fisik atau alam yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak. (Yusuf Syamsu, 2011).

a. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan faktor penentu pertama perkembangan anak.

Pentingnya peran keluarga dalam perkembangan anak yaitu:1). Keluarga merupakan

orang pertama tempat anak bersosialisasi sebelum dengan orang lain; 2). Keluarga

adalah orang pertama yang mengenalkan kepada anak terkait dengan nilai-nilai

kehidupan; 3). Orang tua dan keluarga merupakan significant people untuk

perkembangan kepribadian setiap anak; 4). Keluarga dan orang tua merupakan

orang pertama yang memberikan kebutuhan fisik, biologis dan sosiopsikologis; 5).

Anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang tua (Yusuf

Syamsu, 2011).

Orang tua memiliki peran yang sengat besar terhadap perkembangan anak,

peran orang tua yang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan pada anak adalah:

1). Pada masa bagi orang tua berperan sebagai (care giver); 2). Pada masa kanak-kanak

orang tua berperan sebagai pelindung (protector); 3). Pada usia pra sekolah orang tua

berperan sebagai pengasuh ( nurturer); 4).pada usia sekolah dasar orang tua memiliki

tugas sebagai pendororng (encourager); 5). Pada masa remaja orang tua berperan

sebagai konselor (counselor) (Yusuf Syamsu, 2011).

b. Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan tempat pendidikan secara formal yang melaksanakan

program belajar mengajar, dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan anak secara optimal pada potensinya masing-masing baik yang

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

37

menyangkut tentang aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, sosial, serta fisik

dan motoric anak (Yusuf Syamsu, 2011).

Menurut (Yusuf Syamsu, 2011) mengatakan bahwa factor lingkungan sekolah

merupakan factor penentu dari pertumbuhan perkembangan kepribadian setiap anak

dalam cara berfikir, bersikap dan berperilaku. Sekolah berperan sebagai keluarga dan

guru berperan sebagai orang tua setiap anak di sekolah (Yusuf Syamsu, 2011).

2.3. Konsep Belajar

2.3.1. Pengertian Belajar

Menurut Gagne, belajar disebut sebagai proses untuk mendapatkan motivasi dalam

tingkat pengetahuan, kreativitas, kebiasaan, serta tingkah laku. Selain itu, Gagne juga

mengatakan bahwa belajar merupakan upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan atau

keterampilan melalui arahan dan bimbingan dari seorang guru. Kemudian, menurut Gagne

yang disebutkan dalam teorinya The domains of learning mengatakan bahwa sesuatu yang

dipelajari oleh setiap manusia dibagi menjadi lima yaitu: 1). Keterampilan motorik:

kemampuan dalam menggerakan anggota tubuh seperti menendang bola, tepuk tangan, lari,

dan loncat; 2). Informasi verbal: informasi ini adalah kemampuan otak anak untuk menerima

informasi seperti anak tersebut dapat mengerti sesuatu dengan cara berbicara, menulis,

menggambar; 3). Kemampuan intelektual selain menggunakan verbal anak juga mampu

melakukan interaksi dengan menggunakan kemampuan intelektualnya seperti dapat

membedakan warna, bentuk, serta ukuran; 4). Strategi kognitif disebut sebagai organisai

keterampilan internal (internal organized skill)yang diperlukan untuk belajar mengingat serta

berfikir. Kemampuan kognitif ini perlu dilakukan secara terus menurus; 5). Sikap (attitude)

ikap merupakan factor yang sangat penting dalam proses belajar. sikap seorang dalam belajar

akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan. Sikap sangat bergantung terhdap

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

38

kepribadian, dan keyakinan, tiak dapat dipaksa tetapi perlu kesadaran yang penuh (Susanto

Ahmad, 2013)

Menurut Hamka dalam (Puji, Ariani, Yuni, & Husamah, 2018) belajar merupakan

memperkuat ilmu melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of

behavior trough experiencing). Belajar adalah proses, kegiatan dan belajar tidak hanay berupa hasil

atau suatu tujuan. Belajar tidak hanya mengingat hasil belajar bukan hanya mendapat nilai

bagus dari mengerjakan soal latihan, tetapi perubahan perilaku.

Menurut Jackson dalam (Rusman, 2017) bahwa belajar adalah seuah proses

meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman, sedangkan pembelajaran adalah upaya yang

sistematik dan sistemik dalam menata lingkangan untuk belajar untuk mengembangkan

semngat untuk belajar siswa. Proses dalam belajar yaitu berbentk individual dan kontekstual,

artinya sebuah proses belajar itu terbentuk dalam diri sendiri sesuai dengan lingkungannya.

Proses belajar adalah indicator berhasil tidaknya suatu pembelajaran.

2.3.2. Ciri-Ciri Belajar

Menurut Djamarah Bahri Syaiful, (2010) jika hakikat dari belajar merupakan

perubahan tingkah laku, maka terdapat beberapa perubahan yang termaksud ciri-ciri belajar.

a. Perubahan terjadi secara sadar

Seseorang yang belajar akan menyadari adanya perubahan dalam dirinya. Misalkan anak

tersebut menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya semakin bertambah, kebiasaannya

melakukan sesuatu bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Perubahan terjadi dalam setiap indvidu berlangsung secara terus menerus. Satu

perubahan yang terjadi maka akan membuat perubahan yang lainnya dan digunakan bagi

kehidupan maupun proses dalam belajar. misalnya jika seorang anak sedang belajar

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

39

menulis, maka anak tersebut akan mengalami perubahan menjadi misa menulis.

Perubahan tersebut belansung secara terus menerushingga kemampuan menulis menjadi

lebih baik dan sempruna.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positi atau aktif

Dalam pross belajar, perubahan akan terus bertambah dan tertuju untuk mendapatkan

sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha dalam belajar maka akan

lebih baik perubahan yang didapatkan. Perubahan secara aktif adalah perubahan itu

dilakukan dengan sendiri.

d. Perubahan belajar bersifat bertujuan atau searah

Perubhan dari tingkah laku dilakukan karena ada suatu tujuan yang ingin dicapai.

Perubahan daam belajar dilakukan karena adanya perubahan tingkah laku yang disadari.

e. Perubahan mencakup semua aspek tingkah laku

Perubahan yang diapatkan seorang tersebut melalui proses belajar yang meliputi

perubahan tingkah laku secara menyeluruh. Jika anak elajar melakukan sesuatu maka

akan terlihat perubahan tingkah laku yang berupa keterampilan, pengetahuan.

2.3.3. Tujuan Belajar

Proses dalam belajar akan terjadi jika seseorang dihadapkan pada situasi yang ia tidap

dapat menyesuaikan dirinya dengan biasa. Proses dalam penyesuaian diri ini mengatasi

masalahnya yang terjadi secara tidak sadar, tanpa berfikir terhadap yang dilakukan. Dalam

situasi ini anak perlu mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku (Suardi Moh, 2018).

Jadi belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku yang berlangsung

seumur hidup yang didorong oleh aspek motivasi, emosional, dan sikap. Sehingga pada

akhirnya akan menghasilkan tingkah laku yang baik. Unsur yang utama dalam sebuah belajar

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

40

adalah individu sebagai pelajar, kebutuhan sebagai pendorong, situasi belajar yang

memberikan kegiatan belajar terjadi (Suardi Moh, 2018).

2.4. Konsep Konsentrasi Belajar

2.4.1. Pengertian Konsentrasi Belajar

Menurut bahasa konsentrasi merupakan memfokuskan fikiran, atau terfokusnya anak

terhadap informasi dan pelajaran yang di dapatkan seorang siswa selama pelajaran

berlangsung. Konsentrasi yang baik adalah ketika seorang siswa berada dalam kondisi rileks

tanpa adanya stress (Femi, 2012)

Daya serap merupakan kemampuan seorang siswa untuk menyerap informasi yang

didapatkannya selama proses pembelajaran. Daya serap saat belajar berkaitan dengan minat

belar dan konsentrasi, sedangkan daya nalar yaitu kemampuan siswa untuk memahami

pelajaran yang diterima selama belajar dan setelah proses pelajaran. Kemampuan menalar

sangat berkaitan dengan konsentrasi, memahami konsep belajar, dan kualitas daya ingat yang

dapat mencerminkan kecerdasan pada siswa. Jadi, konentrasi merupakan pemusatan pikiran,

atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang didapatkan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Konsentrasi yang baik yaitu ketika seorang siswa tersebut berada

dalam kondisi alfa (rileks tanpa merasa stress ditandai dengan terbentuknya 88% pikiran

dibawah sadar) (Olivia Femi, 2008)

Konsentrasi merupakan bawaan yang ada dalam diri seorang ketika dari masa kanak-

kanak. Konsentrasi merupakan kebiasaan seseorang yang harus dimiliki oleh siswa yang ingin

sukses dalam belajar. Jadi konsentrasi merupakan sesuatu yang harus di miliki oleh semua

orang dan penting dipelajati dalam segala hal untuk mencapai sesuatu yang diinginkan

(Febrina, 2013).

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

41

Menurut Hendrata dalam (Deepraj, 2014) menyatakan bahwa konsentrasi merupakan

sumber dari kekuatan fikiran yang berdasarkan dari daya ingat serta lupa dimana fikiran tidak

mampu bekerja untuk lupa dan ingat dalam waktu yang bersamaan. Jika konsentrasi

seseorang mulai menurun maka akan mudah melupakan informasi atau suatu hal yang

didapatkan dan begitupun sebaliknya jika konsentrasi seseorang masih cukup kuat maka akan

mampu mengingat yang telah didapatkan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Konsentrasi belajar merupakan sebuah usaha untuk memusatkan suatu perhatian atau

fikiran terhadap suatu pelajaran yang sedang dipelajari dengan menghilangkan fokus

perhatian pada yang bukan berkaitan dengan proses pembelajaran. Ada beberapa siswa yang

mudah untuk menerima pelajaran serta ada juga siswa yang kesulitan untuk menerima

pelajaran (Aryati, 2010).

2.4.2. Anak Yang Berkonsentrasi Dalam Belajar

Pada dasarnya anak yang dapat berkonsentrasi dalam belajar dapat dilihat dari

perilaku saat belajar. Engkoswara (Nur, 2014) menjelaskan prilaku dalam belajar yang dapat

digunakan untuk mengetahui anak berkonsentrasi dalam belajar:

a. Berperilaku kognitif merupakan perilaku yang menyangkut pengetahuan, informasi,

serta masalah intelektual. Pada perilaku ini anak yang memiliki konsentrasi dalam belajar

dapat dilihat dengan 1). Memiliki pengetahuan yang lebih; 2). Mahir dalam menafsirkan

informasi; 3). Mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan; 4). Mampu menganalisa

pengetahuan yang didapatkan.

b. Berperilaku afektif merupakan perilaku yang mencerminkan sikap serta apresiasi. Dalam

prilaku afektif konsentrasi belajar anak dapat dilihat dengan 1). Ada penerimaan

(perhatian dalam belajar); 2). Respon (aktif dalam merspon suatu pelajaran); 3).

Menentukan suatu keputusan sebagai bagian dari keyakian, ide, dan sikap.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

42

c. berprilaku psikomotor yaitu anak yang mempunyai konsentrasi belajar yang dilihat dari

1). Ada gerakan anggota badan yang tepat sesau dengan instruksi dari guru; 2).

Komunikasi bisa dilakukan dengan cara nonverbal misalnya ekspresi muka dan gerak-

gerakan tubuh.

2.4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar

Dalam konsentrasi belajar dapat terjadinya penurunan konsentrasi saat belajar yang

dikarenakan faktor internal dan eksternal yang dapat mengakibatkan terhambatnya serta

berkurangnya keberhasilan anak dalam belajar (Friska, 2016).

Faktor internal yaitu 1). Faktor kesehatan jasmani kondisi siswa yang mengalami sakit,

kurang tidur, lelah dan letih hal ini dpat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa; 2). Faktor

munculnya perasaan negatif yaitu adanya rasa gelisah tertekan, marah, khawatir, takut.

Adanya konflik dengan teman, orang tua, dan guru sangat mempengaruhi proses pemfokusan

anak pada saat belajar; 3). Motivasi minat pada saat belajar sangat lemah yaitu ketika terjadi

kurangnya minat dan motivasi belajar, maka akan sangat mudah terpengaruh dengan

perhatian yang lain; 4). Pasif pada saat belajar yaitu ketika anak tersebut hanya menerima

pelajaran dari guru tetapi tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan pengetahuannya.

Faktor eksternal lingkungan yaitu bermain dengan teman bangku, tidur dikelas, berbicara

dengan teman sebangku, berbicara dengan teman sebangku (Yusuf et al., 2017). Terjadinya

kejenuhan pada saat belajar, rendahnya daya ingat saat belajar, serta kurangnya konsentrasi

(Soetisna & Tania, 2016)

Setiap anak tentu memiliki kemampuan yang sangat berbeda-beda dalam hal

memusatkan perhatiannya pada saat belajar. Slameto dalam Bilwalidayni, 2017 mengatakan

bahwa kemampuan dalam memusatkan fikiran pada satu hal atau sebuah pelajaran pada

setiap orang pada dasarnya berbeda-beda. Konsentrasi dapat dicapai jika seorang tidak

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

43

memikirkan sesuatu yang dapat mengganggu fikirannya.

Menurut Selameto dalam (Bilwalidayni, 2017) menyatakan bahwa anak kurang

berkonsentrasi sat belajar disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

a. Faktor usia, kemampuan dalam berkonsentrasi akan tubuh serta berkembang sesuai

dengan usia setiap individu.

b. Faktor fisik, dalam factor ini, kondisi system syaraf akan mulai mempengaruhi

kemampuan seorang dalam mengambil sebuah informasi pada saat berkonsentrasi. Tiap

orang memiliki kemampuan syaraf otak yang berbeda-beda dala mengambil informasi,

maka dari itu, hal ini dapat sangat mempengaruhi kemampuan setiap orang untuk selalu

memusatkan konsentrasinya.

c. Faktor pengetahuan serta pengalaman, dalam faktor pengetahuan serta pengalaman tetu

selalu turut berperan dalam dal pemusatan perhatian. Pengetahuan serta pengalaman

yang dimiliki oleh setia orang tersebut dapat sangat memudahkannya untuk

berkonsentrasi.

d. Faktor inteligensi, jika seseorang tersebut cerdas maka akan memiliki kemampuan yang

lebih dalam hal berkonsentrasi. Hal ini berarti jika seorang memiliki intelegensi yang

cukup tinggi maka seorang tersebut akan lebih mudah dalam memusatkan perhatiannya.

2.4.4. Aspek-Aspek Konsentrasi Belajar

Menurut Nugroho dalam (Bilwalidayni, 2017) bahwa aspek-aspek konsentrasi dalam belajar

meliputi:

a. Pemusatan pikiran, setiap orang harus memiliki suasana belajar yang tenang, nyaman,

serta perlu perhatian yang penuh untuk dapat mengerti isi pelajarannya.

b. Rasa khawatir, adanya keinginan dan dorongan yang kuat dapat timbul dari dalam diri

seorang secara sendirinya untuk menjadi lebih baik agar dapat memenuhi kebutuhannya.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

44

c. Perasaan tertekan, adanya tuntutan serta tekanan dari dalam diri.

Gangguan pemikiran, hambatan yang dapat muncul dalam diri seorang tersebut ataupun

dari orang sekitarya.

Gangguan kepanikan, ketika seorang tersebut dalam kondisi khawatir terhadap hasil

yang akan didapatkan atau sudah dilakukan sehingga dapat menurunkan konsentrasi.

d. Kesiapan belajar, persiapan yang harus dilakukan oleh seorang untuk menerima sebuah

pelajaran serta pengembangan potensi yang dimiliki.

2.5. Mekanisme Kerja Brain Gym Dalam Meningkatkan Konsentrasi

Ketika seorang anak di minta untuk selalu memfokuskan fikirannya serta duduk dan

diam untuk memperhatikan guru menjelaskan materi. Maka dalam kondisi tersebut dapat

menyebabkan otot syaraf akan mengalami ketegangan serta kondisi otak akan mengalami

kekurangan energy sehingga asupan oksigen serta alian darah ke otak tidak akan optimal. Jika

otak mengalami kekurangan energi, maka hal tersebut dapat menyebabkan otak tidak

berfungsi secara optimal dan akan menyebabkan penurunan tingkat konsentrasi (Leo, 2014).

Gerakan Brain Gym dapat menyebabkan keluarnya hormon endorphin. Endorphin

adalah hormon yang diproduksi kelenjar pituitary yang terletak pada hipotalamus. Hormon

endorphin ini akan dihasilkan jika seorang sedang berolah raga serta dalam kondisi senang.

Hormon endorphin ini biasa disebut sebagai hormon kebahagiaan, karena hormon endorphin

dapat membuat seorang menjadi bahagia. Hormon endorphin akan di lepaskan ketika tubuh

manusia perlu untuk meringankan rasa sakit, ketika berolahraga, relaksasi serta saat

melakukan aktivitas yang membuat seorang tersebut merasa nyaman dan senang. Oleh karena

itu, hormon endorphin akan memberikan rasa nyaman serta tubuh akan menjadi rileks ketika

melakukan aktivitas gerak pada tubuh. Ativitas gerak pada tubuh akan muncul ketika seorang

melakukan Brain Gym, sehingga ketika siswa dapat melakukan Brain Gym secara rutin maka

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Brain Gym 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/49252/3/BAB II.pdf · Gerakan Brain Gym memiliki 26 gerakan, dimana dalam pemahaman otak dan tubuh diperluas

45

akan memicu keluarnya hormone endorphin. Hormon endorphin dapat membuat siswa menjadi

lebih tenang, serta tubuh akan menjadi lebih mudah untuk dikontrol. Jika tubuh dalam

kondisi tenang, maka siswa mampu lebih mudah memfokuskan perhatiannya ketika proses

belajar belangsung (Henny, 2014).

Brain Gym akan mengaktifkan tiga dimensi otak yaitu dimensi, lateralitas,

pemfokusan, serta pemusatan. Gerakan yang ada pada Brain Gym akan mengaktifkan belahan

(hemisfer) otak kanan dan otak kiri sehingga akan terjadinya adanya kerjasam antara

keduanya. Kedua belahan (hemisfer) otak disambung oleh corpus collosum. Jika informasi yang

telah didaptkan dari kedua belahan otak cepat bekerja sama maka kemampuan belajar dapat

optimal yang diimbangi dengan konsentrasi belajar yang baik. Gerakan Brain Gym dapat

meningkatkan kemampuan memproses informasi yaitu saat menerima rangsangan, pemilihan

sampai timbulnya ativitas gerak (Bilwalidayni, 2017).

Gerakan-gerakan ringan yang dilakukan dalam Brain Gym dapat memberikan stimulus

pada otak yang dengan cara memperlancar aliran darah serta meregangkan otot syaraf yang

diakibatkan oleh kelelahan serta stress yang berlebihan yang dikarenakan oleh belajar. ketika

aliran darah yang menuju ke otak lancer maka otak akan mendapatkan oksigen yang cukup

sehingga dapat berfungsi kembali dengan maksimal dan akan meningkatkan kemampuan

dalam berkonsentrasi (Chyquitita, 2017).

Dalam penelitian ini Brain Gym dilakukan selama 5 kali pertemuan dan selama 1 hari

pertemuan dilakukan 1 kali Brain Gym durasi dilakukan Brain Gym adalah 15 menit.