BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan...

38
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Begitu pentingnya komunikasi itu sehingga ada yang menyatakan tanpa komunikasi kehidupan tidak akan punya arti atau bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. 3 Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata latin Communicatio dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. 4 Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang – lambang, tanda – tanda, atau tingkah laku. 5 Definisi komunikasi menurut Everett M. Rogers menyatakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. 6 Gerald R Miller juga berpendapat komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima 7 3 Umran Nimran,Perilaku Organisasi , Surabaya:CV.Citra Media, 2004 hal 33 4 Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,Bandung:PT.Remaja RosdaKarya,2005 hal 9 5 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005 hal 41 6 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif Ragam dan Aplikasi , Jakarta:PT.Rineka Cipta,2009 hal 9 7 ibid hal 9

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Begitu pentingnya komunikasi itu sehingga ada yang menyatakan tanpa

komunikasi kehidupan tidak akan punya arti atau bahkan manusia tidak akan bertahan

hidup.3 Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari

kata latin Communicatio dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya adalah sama makna.4 Komunikasi adalah suatu proses pertukaran

informasi diantara individu melalui sistem lambang – lambang, tanda – tanda, atau

tingkah laku.5

Definisi komunikasi menurut Everett M. Rogers menyatakan komunikasi

adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.6 Gerald R Miller juga

berpendapat komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari

sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima 7

3 Umran Nimran,Perilaku Organisasi , Surabaya:CV.Citra Media, 2004 hal 33

4Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,Bandung:PT.Remaja RosdaKarya,2005 hal 9 5 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005 hal 41 6 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif Ragam dan Aplikasi, Jakarta:PT.Rineka Cipta,2009 hal 9

7 ibid hal 9

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

13

Dalam istilah yang sederhana komunikasi adalah proses penyampaian

pengertian antar individu. Semua masyarakat manusia dilandasi kapasitas manusia

untuk menyampaikan hasrat, perasaan, pengetahuan dan pengalaman dari orang yang

satu kepada orang lainnya. Pada pokoknya, komunikasi adalah pusat minat dari

situasi perilaku dimana suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada seorang

penerima dengan tujuan mempengaruhi perilaku si penerima.8

Berdasarkan pengertian diatas tentang komunikasi, maka dapat disimpulkan

jika komunikasi merupakan suatu kegiatan pertukaran informasi baik berupa ide

maupun gagasan yang dilakukan oleh komunikator (pengirim) pesan kepada

penerima pesan (komunikan), yang bertujuan untuk mendapatkan feedback berupa

kesamaan makna dalam memahami pesan yang disampaikan. Dengan adanya

kesamaan makna, maka akan lebih mudah untuk mengetahui tujuan dalam melakukan

kegiatan komunikasi.

Hubungan antara komunikasi dengan penelitian ini adalah, adanya

penggunaaan komunikasi dalam proses belajar humanis. Komunikasi tentu sangat

penting untuk bisa mentranmisikan ilmu pengetahuan dari komunikator kepada

komunikan.

8 Frazier Moore,Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, Bandung:PT.Remaja Rosdakarya ,2005 hal 86

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

14

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan komunikasi, untuk menyampaikan

pesan dengan harapan pesan tersebut dapat saling dimengerti dan dipahami oleh

para pelaku komunikasi. Komunikasi berperan dalam kehidupan setiap manusia

dari berbagai lintas generasi dan juga profesi. Baik dibidang sosial, politik,

budaya , ekonomi dan yang lainnya. Maka fungsi dari komunikasi itu sendiri

dapat dijabarkan berikut:

1. Informasi yakni pengumpulan, penyimpangan, pemrosesan,penyebaran berita,

data, gambar, fakta, pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat

dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang

lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi, yakni menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang

memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat

yang efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya untuk dapat aktif di dalam

masyarakat.

3. Motivasi, yakni menjelasakan tujuan setiap masyarakat jangka pendek

maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan

keinginannya serta mendorong kegiatan individu.9

9 Ibid hal 120

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

15

2.1.3 Efek Komunikasi

Komunikasi adalah interaksi antarmanusia yang bertujuan untuk

menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan

(penerima pesan). Komunikasi yang efektif , yaitu bagaimana antara penyebar pesan

dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu

pesan (efek). Efek komunikasi itu adalah perubahan dalam opini, opini pribadi

(Personal Opinion), opini publik (Public Opinion), opini mayoritas (Mayority

Opinion), sikap dan tingkahlaku (Attitudes and Behaviour), pandangan persepsi dan

ide (conception, perception, ide), kepercayaan dan citra (trust and image).10

2.1.4 Komunikasi Verbal dan Nonverbal

1. Komunikasi Verbal

Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan

cara menyampaikan pesan kata-kata atau pesan secara tertulis maupun lisan.11

Komunikasi lisan ialah proses pengiriman pesan dengan bahasa lisan, sedangkan

komunikasi tertulis ialah komunikasi dengan penyampaian pesan secara tertulis.

Komunikasi lisan maupun tertulis sama-sama memiliki keuntungan. Komunikasi

lisan mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya yaitu :

10 Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations, Jakarta:Rajawali Pers , 2008 hal 125 11

Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya,Yogyakarta:Graha Ilmu.2010 hal 145

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

16

a. Aspek Kecepatan, artinya ketika kita melakukan komunikasi dengan orang

lain, pesan dapat disampaikan dengan segera.

b. Munculnya umpan balik segera, artinya penerima pesan dapat segera

memberikan tanggapan dari pesan yang diterima.

c. Memberi kesempatan kepada pengirim pesan untuk mengendalikan situasi,

artinya pengirim pesan dapat melihat keadaan penerima pesan pada saat

komunikasi berlangsung.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal yaitu pertukaran komunikasi dengan tidak

menggunakan kata-kata, melainkan dengan simbol, bahasa isyarat seperti gerakan

tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata (menggerutu, menggertak, bersiul

dan sebagainya), kontak mata, ekspressi wajah, kedekatan jarak, sentuhan,

perasaan dan sebagainya.12

Komunikasi nonverbal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:13

a. Ekspresi wajah. Menurut Leathers wajah dapat mengkomunikasikan ekspressi

senang atau tidak senang, berminat atau tidak berminat, ada tidaknya

pengertian, intensitas keterlibatan dalam situasi komunikasi, dan tingkat

pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri.

12 Ibid hal 146 13

Ibid hal 154

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

17

b. Senyuman dapat bermakna keramahan, sapaan, simpati, mengejek, tidak

mempercayai, dan lain-lain.

c. Pandangan mata, untuk mengekspresikan ragu-ragu, cemas, takut, iri,

cemburu, terharu, marah, bahagia, dan sebagainya.

d. Gestural atau gerak sebagian anggota badan, misalnya memuji dengan

mengacungkan ibu jari, meletakkan telunjuk dibibir memberi himbauan untuk

diam, melambaikan tangan untuk memanggil teman, menanggukan kepala

menandakan paham, menggaruk kepala ketika bingung, membelai kepala

anak kecil pertanda kasih sayang, menggigit bibir ketika cemas, memukul

tembok ketika marah dan sebagainya.

e. Postural atau keseluruhan anggota badan, postur tubuh condong kearah yang

diajak berbicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif, postur tubuh

bergerak dinamis mengikuti irama pembicaraan menandakan adanya respon

positif dan sebagainya.

f. Haptika atau sentuhan, misalnya untuk menjaga hubungan baik dengan

menepuk pundak atau mengelus rambut, untuk menjaga hubungan sosial

dengan berjabat tangan dan menyentuh lengan atas.

g. Artifaktual atau penampilan fisik, misalnya dengan berpakaian rapi, memakai

assesoris, parfum, sepatu bersih, rambut rapi ketika akan bertamu.

h. Spasial atau Jarak, menurut Hall jarak 45cm atau kurang menandakan

hubungan intim, jarak 45-120cm menandakan hubungan pribadi, jarak 120-

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

18

360cm menandakan hubungan sosial, jarak lebih dari 360cm menandakan

hubungan publik atau umum.

i. Diam, mengisyaratkan serius, marah, frustasi, tidak percaya dengan apa yang

terjadi dan lain-lain.

2.2 Strategi Komunikasi

2.2.1 Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,

melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.14

Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan

komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi

komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus

dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

bergantung dari situasi dan kondisi. Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil

tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif.

14 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 32

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

19

2.2.2 Tujuan Strategi Komunikasi

Suatu strategi juga merupakan keseluruhan keputusan kondisional tentang

tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan

strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama

memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak.

Ada empat tujuan dalam strategi komunikasi sebagai berikut :15

1. To Secure Understanding, yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu

pengertian dalam berkomunikasi.

2. To Establish Acceptance, yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina

dengan baik.

3. To Motivate Action, yaitu penggiatan untuk memotivasinya.

4. To Goals Which Communicator Sought To Achieve, yaitu bagaimana

mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses

komunikasi tersebut.

Strategi juga memiliki fungsi ganda sebagaimana dijelaskan oleh Effendy ,

yaitu:16

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan

instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang

optimal.

15 ibid 16

Ibid 33

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

20

2. Menjembatani ”cultural gap”, yaitu kondisi yang terjadi akibat kemudahan

diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media yang begitu ampuh,

yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai yang dibangun.

2.2.3 Tahapan Strategi Komunikasi

Berikut merupakan tahapan dari strategi komunikasi diantaranya adalah :

1. Mengenali sasaran komunikasi

Yaitu seorang Public Relations harus mempelajari siapa yang akan menjadi

sasaran komunikasi dan tujuan dari komunikasi yang dilakukan. Public

Relations juga harus memperhatikan situasi dan kondisi si penerima pesan.

2. Pemilihan media komunikasi

Untuk mencapai sasaran komunikasi seorang Public Relations, dapat memilih

salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang

akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan tehnik yang akan digunakan.

3. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan tehnik yang

harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi atau teknik instruksi.

4. Peranan Komunikator dalam Komunikasi

Ada beberapa faktor penting pada diri komunikator ketika melancarkan

komunikasi, diantaranya adalah :

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

21

a. Daya tarik sumber

Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi, akan mampu

mengolah sikap, opini dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya

tarik jika pihak komunikan merasa ada kesamaan dengan komunikatornya

sehingga komunikan mengikuti apa yang diinginkan komunikator.

b. Kredibilitas sumber

Maksudnya adalah faktor kepercayaan komunikan pada komunikator.

Biasanya bersangkutan dengan profesi atau keahlian. Misalnya seorang

dokter akan mendapat kepercayaan jika menerangkan soal kesehatan.

c. Komunikator harus bersikap empatik

Yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada

peranan orang lain contohnya ketika ia berkomunikasi dengan komunikan

yang sakit, marah, bingung, sedih dan sebagainya.

2.3 Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

2.3.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai mahkluk sosial, adalah perilaku

komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan

orang lain. Kecenderungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang

menunjukan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu

berhubungan dengan orang lain.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

22

Salah satu komunikasi yang frekuensinya terjadi cukup tinggi adalah

komunikasi antarpribadi. Tidak heran banyak orang beranggapan bahwa komunikasi

antarpribadi mudah dilakukan. Tetapi apabila memori kita diputar kembali, seberapa

banyak terjadi salah pengertian dalam berkomunikasi. Misalnya, ketika kita menyapa

seorang teman, dan teman kita tidak menanggapinya. Artinya, komunikasi

antarpribadi itu tidak selamanya mudah dilaksanakan.

Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antardua atau beberapa

orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima

pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.17 Pendapat senada

dikemukakan oleh Deddy Mulyana, bahwa komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap

pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun

non-verbal.18

Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai

paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku

komunikan. Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena

dengan komunikasi itu terjadilah kontak pribadi (personal contact) yaitu pribadi anda

menyentuh pribadi komunikan.

Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate

feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang

17 Agus harjana,Komunikasi intrapersonal dan interpersonal,Yogyakarta:Kanisius,2003 hal 85 18

Suranto AW. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2011. Hal 3

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

23

ditunjukkan pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif,

artinya tanggapan itu menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi

sebaliknya jika tanggapan komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya

komunikasi sampai komunikasi berhasil.

Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan

perilaku komunikan itulah maka bentuk komunikasi interpersonal seringkali di

gunakan untuk menyampaikan komunikasi persuasif (persuasive communication)

yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus,

luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan.19

Dengan demikian maka setiap pelaku komunikasi akan melakukan empat

tindakan yaitu membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan, keempat

tindakan tersebut lazimnya berlangung secara berurutan dan membentuk pesan

diartikan sebagai menciptakan ide atau gagasan dengan tujuan tertentu.

Dalam kegiatan komunikasi interpersonal, ada beberapa bentuk pendekatan

komunikasi interpersonal yang dapat dilakukan diantaranya adalah :

a. Informatif

Pendekatan informatif pada hakikatnya komunikator hanya menyampaikan

informasi kepada komunikan. Target yang ingin dicapai sekurangnya adalah

mengenai perubahan pengetahuan. Jadi, komunikan memperoleh pengetahuan

baru setelah diterpa pesan komunikasi interpersonal.

19 Effendy, Onong Uchjana. Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.2003 Hal 61

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

24

b. Dialogis

Ciri komunikasi interpersonal dengan pendekatan dialogis adalah terjadinya

percakapan atau dialog, menuju proses berbagai informasi. Jadi pada pendekatan

ini kedua belah pihak berada pada posisi sejajar. Mereka tidak membujuk teman

bicaranya agar mau menerima pendapat yang dimiliki. Bahkan kedua belah pihak

bersedia mengubah pandangannya dan mendengarkan pandangan teman bicara.

c. Persuasif

Persuasi merupakan proses komunikasi yang kompleks dilakukan oleh individu

dengan menggunakan pesan secara verbal maupun nonverbal yang dilakukan

dengan cara membujuk atau memberikan dorongan yang bertujuan untuk

mengubah sikap dan tingkah laku seseorang yang dilandasi kerelaan dan senang

hati sesuai dengan pesan-pesan yang diterima. Jadi pendekatan komunikasi

interpersonal secara persuasif yaitu proses dimana seorang komunikator

menyampaikan rangsangan untuk mempengaruhi, mengubah pandangan, sikap

dan perilaku orang lain atau kelompok orang komunikan dengan cara halus yaitu

membujuk.

d. Instruktif

Pendekatan ini dinamakan juga koersif. Pendekatan ini menekankan pada

memposisikan komunikator dalam posisi tawar yang tinggi, dimana dia dapat

legitimasi untuk memerintahkan,mengajarkan, dan bahkan mengajukan satu

macam ide kepada komunikan. Agar lebih manusiawi artinya pemaksaan tersebut

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

25

diberlakukan secara tidak langsung maka pendekatan ini mengenal sistem reward

and punishment.

2.3.2 Tujuan Komunikasi Interpersonal

Tujuan dari adanya proses komunikasi antarpribadi, agar apa yang menjadi tujuan

dari komunikasi dapat tercapai diantaranya adalah :20

1. Mengenal Diri Sendiri dan Orang Lain

Komunikasi antarpersonal memberikan kesempatan pada kita untuk

memperbincangkan diri kita sendiri pada orang lain sehingga akan mendapat

perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam

tentang sikap dan perilaku kita.

2. Mengetahui Dunia Luar

Komunikasi antarpersonal memungkinkan kita untunk memahami lingkungan

kita secara baik, yakni tentang objek, kejadian-kejadian dan orang lain.

Banyak informasi yang kita miliki sekarang ini berasal dari interaksi

antarpersonal.

3. Menciptakan dan Memelihara Hubungan menjadi Bermakna

Komunikasi antarpersonal disini bertujuan menciptakan hubungan sosial

dengan orang lain. Hubungan demikian membantu mengurangi kesepian dan

ketegangan, serta membuat kita bersikap lebih positif terhadap diri sendiri.

20 Muhammad Arni, Komunikasi organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.2004 hal 159

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

26

4. Mengubah Sikap dan Perilaku Orang Lain

Kita banyak mempergunakan waktu unutk mempersuasi atau mengajak orang

lain melalui komunikasi antarpersonal.

5. Bermain dan Mencari Hiburan

Komunikasi yang berisi pembicaraan-pembicaraan yang dapat memberikan

hiburan ini perlu dilakukan karena bisa memberi suasana yang terlepas dari

keseriusan, ketegangan, kejenuhan dan sebagainya.

6. Membantu Orang Lain

Kita sering memberikan nasihat dan saran kepada teman-teman yang sedang

menghadapi suatu persoalan dan berusaha untuk menyelesaikan persoalan

tersebut.

2.3.3 Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal yang Efektif

Komunikasi Antarpribadi, merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya

cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila diamati dan dikomparasikan

dengan jenis komunikasi lainnya, maka dapat dikemukakan ciri-ciri komunikasi

antarpribadi, antara lain :21

1. Keterbukaan

Kemauan untuk menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima

didalam menanggapi hubungan antar pribadi. Kualitas keterbukaan mengacu pada

tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal

21

Alo ,Liliweri . Komunikasi Antarpribadi, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti. 2005 Hal 13

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

27

yang efektif harus terbuka kepada komunikannya. Ini tidaklah berarti orang harus

membuka riwayat hidupnya, memang ini menarik tapi biasanya tidak membantu

komunikasi. Sebaiknya, harus ada kesediaan membuka diri mengungkapkan

informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut dan

wajar.

Aspek kedua mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara

jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak

tanggap pada umumnya merupakan komunikan yang menjemukan. Bila ingin

komunikan bereaksi terhadap apa yang komunikator ucapkan, komunikator dapat

memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan kepada

oranglain.

Aspek ketiga menyangkut kepemilikkan perasaan dan pikiran dimana

komunikator mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang diungkapkannya adalah

miliknya dan ia bertanggung jawab atasnya.

2. Empati

Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang

dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui

kacamata orang lain. Orang yang berempati mampu memahami motivasi dan

pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan

mereka dimasa yang akan datang, sehingga dapat mengkomunikasikan empati baik

secara verbal maupun non verbal.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

28

3. Dukungan

Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung secara

efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap

yang mendukung. Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan sikap

deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik.

4. Rasa Positif

Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong

orang lain untuk aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif

untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan

Komunikasi antar pribadi akan lebih efektif apabila suasana nya setara.

Artinya ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai,

berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Kesetaraan

meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu

lain.

Komunikasi interpersonal yang efektif menjadi keinginan semua orang.

Dengan komunikasi efektif tersebut, pihak-pihak yang terlibat didalamnya

memperoleh manfaat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang sangat

menentukan keberhasilan komunikasi interpersonal apabila dipandang dari sudut

komunikator.22

22

Suranto AW,Komunikasi Interpersonal,Yogyakarta:Graha Ilmu,2011 hal 84

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

29

1. Faktor Keberhasilan dilihat dari sudut komunikator

a. Kredibilitas, ialah kewibawaan seseorang komunikator dihadapan komunikan.

Pesan yang disampaikan oleh seseorang komunikator dengan kredibiltasnya

tinggi akan lebih banyak memberi pengaruh terhadap penerima pesan.

b. Daya tarik, ialah daya tarik fisik dan nonfisik. Adanya daya tarik ini akan

mengundang simpati penerima pesan komunikasi. Pada akhirnya penerima

pesan akan dengan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh

komunikator.

c. Kemampuan intelektual, ialah tingkat kecakapan, kecerdasan dan keahlian

seorang komunikator. Kemampuan intelektual itu diperlukan seorang

komunikator, terutama dalam hal menganalisis suatu kondisi sehingga bisa

mewujudkan cara komunikasi yang sesuai.

d. Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalam aktivitas sehari-hari.

Komunikator yang memiliki keterpaduan, kesesuaian antara ucapan dan

tindakannya akan lebih disegani oleh komunikan.

e. Keterpercayaan, jika komunikator dipercaya oleh komunikan maka akan lebih

mudah dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi sikap oranglain.

f. Kepekaan sosial, yaitu suatu kemampuan komunikator untuk memahami

situasi dilingkungan hidupnya. Apabila situasi lingkungan sedang sibuk, maka

komunikator perlu mencari waktu lain yang lebih tepat untuk menyampaikan

suatu informasi kepada oranglain.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

30

g. Kematangan tingkat emosional, ialah kemampuan komunikator untuk

mengendalikan emosinya, sehingga dapat melaksanakan komunikasi dalam

suasana yang menyenangkan di kedua belah pihak.

h. Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan, artinya seorang

komunikator perlu memahami kondisi psikologis orang yang diajak bicara.

Diharapkan komunikator dapat memilih saat yang paling tepat untuk

menyampaikan suatu pesan kepada komunikan.

i. Komunikator harus bersikap supel, ramah, dan tegas.

Adapun Syarat dari karakteristik pesan yang baik dalam proses komunikasi

interpersonal, diantaranya adalah :23

1. Pesan-pesan atau ajakan yang disampaikan pada masyarakat atau pihak-pihak

tertentu harus dapat menstimulir sesuatu pada sasaran.

2. Bahwa pesan-pesan atau ajakan itu tentunya harus berisi lambang-lambang

atau tanda komunikasi yang sesuai daya tangkap, daya serap, dan daya tafsir

dari sebagian besar masyarakat atau golongan tertentu.

3. Bahwa pesan-pesan atau ajakan harus dapat membangkitkan keperluan atau

kepentingan (needs), tertentu pada sasarannya dan kemudian menyarankan

usaha dan upaya disesuaikan dengan situasi dan norma kelompok dimana

sasaran itu berada.

4. Bahwa pesan-pesan atau ajakan harus dapat membangkitkan harapan-harapan

tertentu dan sebagainya.

23

Ibid hal 122

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

31

2. Faktor Pengaruh Kadar Hubungan Interpersonal

Kadar atau kualitas hubungan interpersonal mengalami pasang surut. Pada saat

tertentu berada pada kadar yang baik yang ditandai oleh adanya keharmonisan,

kebersamaan, dan kerjasama yang menyenangkan, namun pada saat yang lain dapat

saja mengarah pada kadar yang kurang baik yang ditandai oleh adanya perbedaan dan

kekecewaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hubungan interpersonal

adalah sebagai berikut :24

1. Toleransi

Toleransi menghendaki adanya kemauan dari masing-masing pihak untuk

menghargai dan menghormati perasaan pihak lain. Toleransi menjadi faktor pengaruh

hubungan interpersonal, hal ini disebabkan dengan dikembangkannya sikap toleran

atau tenggang rasa, maka seandainya timbul perbedaan kepentingan kedua belah

pihak dapat saling menghargai, sehingga perbedaan kepentingan itu tidak

berkembang sebagai kendala bersamaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

terdapat korelasi positif antara toleransi dengan hubungan interpersonal, dalam arti

semakin tinggi sikap toleran, maka semakin baik pula kadar hubungan interpersonal.

2. Kesempatan-Kesempatan yang Seimbang

Artinya rasa memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan

interpersonal. Ketika seseorang merasa memperoleh kesempatan yang seimbang,

peluang yang adil, maka akan mendorong orang tersebut mempertahankan

kebersamaan.

24

Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, Graha Ilmu, Yogyakarta:2011 hal 30

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

32

3. Sikap menghargai orang lain

Sikap ini menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang itu memiliki

martabat. Sikap yang baik untuk mendukung kadar hubungan interpersonal adalah

sikap menghargai martabat orang lain. Oleh karena itu setiap orang tidak boleh

melecehkan orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

4. Sikap mendukung bukan sikap bertahan

Sikap mendukung (sportif) berarti memberikan persetujuan terhadap orang lain.

Sedangkan sikap bertahan, berawal dari adanya perbedaan pendapat. Apabila dua

orang saling bertahan, apalagi salah satu pihak terang-terangan menyerang

pertahanan pihak lain, maka ada kemungkinan karakteristik hubungan menjadi

renggang.

5. Sikap terbuka

Sikap terbuka adalah sikap untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya

secara terbuka dan apa adanya. Keterbukaan dalam komunikasi akan menghilangkan

kesalahpahaman dan kecurangan. Keadaan seperti inilah yang akan menciptakan

hubungan interpersonal yang baik. Keakraban hubungan interpersonal ditandai oleh

adanya sikap terbuka, saling percaya, sehingga seseorang dapat secara total

mengungkapkan segala sesuatu tanpa risiko.

6. Pemilikan bersama atas Informasi

Kualitas hubungan interpersonal juga dipengaruhi oleh pemilikan bersama atas

informasi. Pemilikan bersama atas informasi dapat dilihat dari aspek ”keluasan” dan

”kedalaman”. Keluasan menunjukkan variasi topik yang dikomunikasi kan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

33

Kedalaman menunjukkan keintiman apa yang dikomunikasikan, bahkan menyangkut

persoalan pribadi.

7. Kepercayaan

Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam suatu

hubungan. Kepercayaan berkaitan dengan keteramalan (prediksi), artinya ketika kita

dapat meramalkan bahwa seseorang tidak dapat mengkhianati dan dapat bekerja sama

dengan baik, maka kepercayaan kita pada orang tersebut lebih besar.

8. Keakraban

Merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan, dan kehangatan.

Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang

tingkat keakraban yang diperlukan.

9. Kesejajaran

Yaitu posisi yang sama bagi kedua belah pihak. Keadaaan yang menunjukkan

kesejajaran ini, terlihat pada makna dua pepatah yaitu ”duduk sama rendah berdiri

sama tinggi” dan ”berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Tidak ada satu pihak

yang mendominasi terhadap pihak lain. Kesejajaran adalah perekat terpeliharanya

hubungan interpersonal yang harmonis, karena dalam kesejajaran itu akan dijunjung

tinggi keadilan.

10. Kontrol

Agar hubungan interpersonal terjaga baik, maka perlu pengawasan berupa

kepedulian. Biasanya kedua belah pihak sepakat tentang bentuk-bentuk kontrol.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

34

11. Respon

Yaitu ketepatan dalam memberi tanggapan. Hukum alam mengatakan kalau ada aksi

maka akan ada reaksi. Hukum dalam berkomunikasi, menyepakati kalau ada

pertanyaan maka akan ada jawaban.

12. Suasana Emosional

Adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung, di

tunjukkan dengan ekspressi yang relevan.

Dari ke 12 faktor tersebut, masing-masing memberikan pengaruh terhadap

kadar hubungan interpersonal secara positif, artinya semakin baik kualitas dari faktor-

faktor tersebut maka akan semakin baik pula kadar hubungan interpersonalnya.

Penelitian ini akan memfokuskan pada faktor komunikator dan faktor kadar

hubungan interpersonal untuk menjawab fokus dalam penelitian.

2.3.4 Efek Komunikasi Interpersonal

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai

dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator. Efek yang ditimbulkan oleh

komunikasi dapat diklasifikasikan pada:

1. Efek kognitif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang diketahui,

dipahami, dipersepsi oleh komunikan atau yang berkaitan dengan pikiran

dan nalar/rasio. Dengan kata lain, pesan yang disampaikan ditujukan

kepada pikiran komunikan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

35

2. Efek afektif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang dirasakan atau yang

berhubungan dengan perasaan. Dengan kata lain, tujuan komunikator

bukan saja agar komunikan tahu tapi juga tergerak hatinya.

3. Efek konatif, yaitu perilaku yang nyata yang meliputi pola-pola tindakan,

kegiatan, kebiasaan, atau dapat juga dikatakan menimbulkan itikad baik

untuk berperilaku tertentu dalam arti kita melakukan suatu tindakan atau

kegiatan yang bersifat fisik (jasmaniah).

Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi antarpribadi atau

antarindividu. Untuk menjaga agar proses komunikasi tersebut berjalan baik, agar

tujuan komunikasi dapat tercapai tanpa menimbulkan kerenggangan hubungan antar

individu, maka diperlukan adanya etika komunikasi interpersonal ialah pihak-pihak

yang terlibat dalam proses komunikasi, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Nilai-nilai dan norma sosial budaya setempat

b. Segala aturan, ketentuan, tata tertib yang sudah disepakati

c. Adat istiadat, kebiasaan yang dijaga kelestariannya

d. Tata karma pergaulan yang baik

e. Norma kesusilaan dan budi pekerti

f. Norma sopan santun dalam segala tindakan

Dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakat, antara etika dan komunikasi

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dimanapun orang berkomunikasi,

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

36

selalu memerlukan pertimbangan etis agar lawan bicara dapat menerima dengan baik.

Berkomunikasi tidak selamanya mudah, apalagi kalau kita tidak mengetahui jati diri

(latar belakang sosial budaya) mereka yang kita hadapi, tentu kita akan menebak dan

merancang persiapan komunikasi yang kita hadapi, kita akan lebih mudah berusaha

menampilkan diri sebaik-baiknya dalam berkomunikasi.

Untuk itulah pentingnya dalam penelitian ini menjelaskan pada bagaimana

merancang komunikasi dengan strategi komunikasi interpersonal pada

komunikatornya yaitu Bapak Kalend Osen dalam menyampaikan proses belajar

humanis di kampung bahasa dengan mengedepankan etika yang berlaku dalam

komunikasi. Hal tersebut sangatlah penting karena mengingat banyaknya pelajar yang

didominasi oleh pendatang dari berbagai daerah yang berbeda latar belakang

pendidikan, usia, budaya, dan status sosial.

Proses belajar humanis merupakan citra kampung bahasa yang harus dijaga, dan

dikembangkan secara terus menerus. Hal tersebut tidak akan terwujud jika semua

pihak-pihak terkait tidak saling bekerjasama yang dijalin dengan hubungan yang baik

melalui proses komunikasi yang mendukung untuk bisa secara bersama-sama

memperoleh pengertian, memahami, dan mau berbagi pengetahuan yang dapat

mendukung proses belajar humanis dengan cara kesederhanaan, kebersamaan,

kekeluargaan serta nilai religius yang tinggi dalam membentuk karakter.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

37

2.4 Proses Belajar Humanis

2.4.1 Pengertian Proses Belajar Humanis

Proses belajar pada umumnya dikelompokkan dalam tiga bagian. Bagian

pertama adalah bidang administrasi dan supervisi adalah bidang kepemimpinan.

Bagian ini merupakan bagian kewenangan dan penanggung jawaban fungsi-fungsi

(proses) pendidikan termasuk didalamnya mengenai kegiatan perencanaan, masalah

gedung, anggaran perabotan dan peralatan serta staf, fungsi komunikasi disini

merupakan alat untuk memperjelas proses pendidikan dalam kegiatan proses belajar

mengajar.

Bagian kedua adalah bidang intruksional, yaitu kegiatan belajar mengajar yang

merupakan bagain utama proses pendidikan secara keseluruhan. Kegiatan ini akan

berlangsung apabila komunikasi bisa berjalan dengan baik dan pada bidang ini

dilaksanakan program-program yang sudah dibakukan dalam kurikulum pendidikan.

Hasil-hasil intruksional yang telah ditentukan diupayakan pengerjaannya melalui

pengefektifan komunikasi dengan segala aspeknya serta pengoptimalan pengelolaan

dan pendayagunaan media, metode dan fasilitas lainnya guna mencapai tujuan

intruksional.

Bagian ketiga adalah bimbingan dan penyuluhan kepada sasaran didik. Bidang

ini berfungsi untuk menentukan sasaran didik yang memiliki kemampuan yang sama

dengan rekan-rekannya, tetapi mereka memiliki masalah yang menghambat dalam

prestasi belajar. Hal tersebut di karena setiap pelajar memiliki potensi yang berbeda.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

38

Ada sebuah metode yang disebut dengan humanistik, yang menyatakan jika

tujuan dari proses belajar adalah memanusiakan manusia. Proses belajar humanis

yaitu merupakan salah satu pendidikan yang menjalankan kegiatannya untuk

menuntun peserta didik atau pelajar sesuai dengan kodrat atau potensi yang

dimilikinya agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi tersebut.25

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses

belajar yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam proses

belajar humanis adalah menjadi fasilitator bagi para pelajar sedangkan guru

memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan pelajar.

Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada pelajar dan mendampingi pelajar

untuk memperoleh tujuan pembelajaran.

Nilai-nilai humanis dalam pendidikan dapat tercipta dengan memposisikan

pelajar sebagai objek sekaligus subjek pendidikan (Student Centered ) karena pelajar

bukanlah objek dari kepentingan-kepentingan seperti politik, ideologi, bisnis, dan

Industri.26 Diharapkan setiap pelajar mampu untuk memahami potensi diri,

mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang

bersifat negatif.

Proses belajar humanis dapat diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang

bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap

25

Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta:PT.Raja Grafindo Persad,1999 hal 4 26 Musthafa Rembangy, Pendidikan Transormatif,Pergulatan kritis Merumuskan Pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi,Yogyakarta: Teras,2010 hal 26

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

39

fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan proses belajar humanis adalah pelajar

merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir,

perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Pelajar diharapkan menjadi manusia yang

bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri

secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar

aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.

Tujuan dari proses belajar humanis adalah mengembangkan pengetahuan dan

menerangkan nilai-nilai kebenaran melalui olah pikir, rasa, karsa dan olah cipta,

sehingga setiap pelajar tidak hanya memahami sebuah kebenaran akan tetapi juga

mampu mempraktekkan dalam kehidupan.27

2.4.2 Hubungan Komunikasi Interpersonal dengan Proses Belajar Humanis

Komunikasi dan proses belajar humanis merupakan unsur terpenting karena

komunikasi menentukan keberhasilan pendidikan. Orang sering berkata tinggi

rendahnya suatu pencapaian unsur pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi

khususnya komunikasi pendidikan dan pencapaiaan komunikasi melalui proses

belajar dioperasionalkan melalui komunikasi interpersonal.

Ditinjau dari prosesnya, proses belajar humanis pada sebuah pendidikan

melalui komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua

komponen yang terdiri atas manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar

sebagai komunikan. Pada tingkatan bawah dan menengah pengajar itu disebut guru

27

Bambang Sugiharto, Humanisme dan Humaniora, Yogyakarta:JalaSutra,2008 hal 349

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

40

sedangkan pelajar itu disebut siswa; pada tingkatan tinggi pengajar itu dinamakan

dosen, sedangkan pelajar dinamakan mahasiswa, perbedaanya hanyalah pada jenis

pesan dan kualitas penyampaianya.

Komunikasi interpersonal dalam bentuk diskusi dalam proses belajar humanis

dapat berlangsung sangat efektif, baik antara pengajar dengan pengajar maupun

diantara pelajar sendiri, jadi jelas bahwa komunikasi interpersonal melibatkan guru

sebagai komunikator, pelajar sebagai komunikan dan materi sebagai pesan. Oleh

karenanya, dalam perkembangan pendidikan selanjutnya komunikasi interpersonal

lebih ditekankan pada pengertian komunikasi pembelajaran (edukatif). Komunikasi

ini berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mencapai komunikasi interpersonal.

Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan bagian inti dari semua proses

belajar humanis itu sendiri. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai motor penggerak

untuk pencapaian tujuan proses belajar yaitu pendidikan, karena pada dasarnya

kegiatan komunikasi interpersonal melibatkan interaksi langsung antara guru dengan

pelajar dalam berlangsungnya proses belajar mengajar.

Peran komunikasi interpersonal disini agar komunikasi yang disampaikan

oleh komunikator sampai kepada sasaran. Berdasarkan keterangan tersebut dapat

dikatakan bahwa komunikasi interpersonal bersifat penting dalam upaya proses

belajar humanis, agar bisa dapat dipahami oleh kedua belah pihak dalam

keberhasilan dalam dunia pendidikan membangun manusia yang berkarakter.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

41

2.5 Public Relations

2.5.1 Pengertian Public Relations

Menurut Denny Griswold yang memaparkan tentang definisi nya tentang Public

Relations yaitu :

“Public Relations is the management function which evaluate public attitudes, identifies, the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding an acceptances”.

Artinya adalah Fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik,

mengidentifikasi kebijakkan - kebijakkan dan prosedur –prosedur dari individu atau

organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan publik.28

Menurut Frank Jefkins, Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

terencana, baik kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada

saling pengertian.29 Menurut Edward L Bernays, Public Relations mempunyai 3 arti

yaitu memberi informasi kepada masyarakat, persuasi yang dimaksudkan untuk

mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan

28 Danandjaja, Peranan Humas dalam Perusahaan,Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011 hal 16 29

Frank Jefkins, Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima, Erlangga Jakarta 2004 hal 10

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

42

kedua belah pihak, usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antara

lembaga dengan sikap atau perbuatan masyarakat dan sebaliknya.30

International Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan Public Relations secara resmi sebagai berikut :

“Public Relations is a distinctive management function which help establish and maintain mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperations between organization and its publics, involves the management of problems or issues, helps management to keep informed or and responsive to public opinion, defines and emphasises the responsibility of management to serve the public interest, help management keep abrease of effectively utilise change, serving as an early warning system to help anticipate trends, and uses research and sound and ethical communication techniques as its principle tools.”

Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung

pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya

mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan

manajemen dalam permasalahan dan persoalan, membantu manajemen memberikan

penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik, menentapkan dan

menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum,

menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,

bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului

kecenderungan, dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan

etis sebagai sarana utama.31

Definisi dari IPRA menegaskan bahwa komunikasi dalam kegiatan Public

Relations sangat penting. Komunikasi yang dimaksud ialah komunikasi dua arah dari

30Maria Assumpta, Dasar – Dasar Public Relations Teori dan Praktek,Grasindo, Jakarta 2005 hal 23 31 Ibid hal 12

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

43

organisasi ke publiknya dari publik ke organisasi secara timbal balik, dengan

memperhatikan opini publik sebagai efeknya, baik yang terdapat pada publik internal

maupun publik eksternal.

Ada juga pengertian lainnya dari Effendy, yang membagi pengertian Public

Relations menjadi dua, yaitu:

A. Public Relations sebagai Methods

Hubungan masyarakat dalam pengertian dalam pengertian as a methods

mengandung arti bahwa kegiatan hubungan masyarakat dilakukan rangkaian atau

sistem kegiatan (order or system of action), yakni kegiatan berkomunikasi secara

khas, melakukan fungsi Public Relations.

B. Public Relations sebagai state of being

Yang dimaksud state of being adalah keadaan wujud yang merupakan wahana

kegiatan humas dalam bentuk biro, bagian seksi dan lain- lain. Penggunaan istilah

tersebut bergantung pada struktur organisasi dimana hubungan masyarakat

dilakukan.32

Melihat dua pengertian diatas, dapat diartikan bahwa kegiatan hubungan

masyarakat bukan monopoli pekerjaan kepala humas saja yang menjadi pemimpin

organisasi yang mempunyai anak buah atau seorang yang mempunyai khalayak, 32 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2005 hal 132

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

44

karena tidak semua organisasi dilengkapi dengan bagian hubungan masyarakat, tetapi

pemimpinnya sendiri dapat melakukan kegiatan hubungan masyarakat.

Definisi lainnya menyebutkan Public Relations adalah metode komunikasi untuk

menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan

bersama , makna dari definisi tersebut adalah pertama, komunikasi adalah ilmu, dan

Public Relations merupakan bagian dari Ilmu Komunikasi yang tumbuh dan banyak

diminati . Kedua, Citra merupakan istilah baru yang menarik, saat ini banyak

diperbincangkan oleh publik, dan memasyarakatkan perlunya seorang Public

Relations. Ketiga, mitra yaitu istilah yang memasyarakatkan kegiatan Public

Relations dalam menambah wawasan. Keempat, kepentingan bersama atau mutual

interest adalah esensi dan kegiatan Public Relations, yang secara jelas

menggambarkan komunikasi dua pihak atau two way communication.33

Intinya Public Relations adalah good image (Citra baik), goodwill (itikad baik),

mutual understanding (saling pengertian), mutual confidence (saling mempercayai),

mutual appreciation (saling menghargai), tolerance (toleransi).34

2.5.2 Tugas Public Relations

Untuk lebih mudah dan jelasnya, uraian ini akan dibagi menjadi lima bagian

meskipun sebenarnya semua merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Lima

33 Ardianto Elvinaro,Public Relations Praktis,Widya Padjajaran, Bandung 2009 hal 3 34

Soleh Soemirat dan Ardianto Elvinaro,Dasar-Dasar Public Relations,PT. Remaja Rosdakarya2005 hal8

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

45

pokok tugas Pokok Public Relations sehari – hari menurut Maria A Rumanti dalam

buku “Dasar–Dasar Public Relations Teori dan Praktik” :35

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi

secara lisan, tertulis, melalui gambar visual kepada publik supaya publik

mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan,

tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum

atau masyarakat. Disamping itu menjalankan dan bertanggung jawab

terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.

3. Memperbaiki citra organisasi, bagi Public Relations menyadari citra yang

baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan

seterusnya. Tetapi terletak pada, 1. Bagaimana organisasi bisa

mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan,

mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka

untuk dikontrol, dievaluasi. 2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut

merupakan gambaran komponen yang kompleks.

Citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang

menjadi keinginan, harapan dan sebagainya. Citra yang bisa mendapat

kepercayaan adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.

35

SR. Maria Assumpta Rumanti, Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 2005 hal 39

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

46

4. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan instrument

untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak

menerima tanggung jawab tersebut.

5. Komunikasi, Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang

khusus komunikasi timbal balik , maka pengetahuan komunikasi menjadi

modalnya. Dalam fungsinya komunikasi itu sentral. Perlu juga dimiliki

adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.

2.6 Citra

2.6.1 Pengertian Citra

Menurut Hill Canton dan Sukatendel yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto

mengatakan bahwa citra adalah pesan, kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap

perusahaan.36 Citra dinyatakan sebagai bentuk pandangan seseorang terhadap sebuah

perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas.37Setiap perusahaan

mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.

Menurut Frank Jeffkins dalam bukunya PR Technique, menyimpulkan bahwa

secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang/individu tentang suatu yang

muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Menurut Kotler,

pengertian citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.

Citra dipengaruhi oleh banyak faktor diluar kontrol perusahaan. Sedangkan menurut

36

Soemirat dan Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations,PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta 2007 hal 111 37

Ibid hal 113

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

47

Djaslim Saladin, citra merupakan salah satu perbedaan yang dapat dibanggakan oleh

pelanggan, baik citra produk ataupun citra perusahaan.38

2.6.2 Unsur – Unsur Citra

Citra yang baik dimaksudkan agar suatu lembaga atau organisasi agar tetap hidup

bahkan dapat memberikan hal-hal yang bermanfaat. Maka dari itu citra yang dibentuk

dari unsur-unsur sangat penting demi mencapai citra yang baik menurut Boulding

pada tahun 1956 seperti yang digambarkan berikut ini:39

Gambar 2.1 Unsur-unsur Citra

Unsur-unsur citra diatas merupakan salah satu unsur yang penting, karena

didalamnya terdapat hubungan yang sangat erat dan satu sama lain terkait dalam

kesatuan unsur-unsur tersebut. Didalam suatu image/citra itu akan terbentuk, dari

pengetahuan akan lahir adanya perasaan serta penilaian dan suatu kepercayaan

terhadap citra yang telah diperolehnya.

38 Firsan Nova,Crisis Public Relations,PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011 hal 298 39

Boulding, Kenneth E. “The Image”, The University of Michigan Press 1956

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

48

2.6.3 Proses Pembentukan Citra

Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan

pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang

terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Efek

kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang.

Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian

sistem komunikasi.Berikut adalah gambar model proses pembentukan citra :40

Gambar 2.2 Proses Pembentukan Citra

Keterangan:

Stimulus : Rangsangan (kesan lembaga yang diterima dari luar

untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi

alat indra dalam menerima informasi dari langganan)

Persepsi : 1. Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan

40 Ardianto, Machfudz,Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR,PT.Elex Media Komputindo,Jakarta 2011 hal 107-108

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 · PDF fileKomunikasi Verbal Menurut Stewart dan D’Angelo komunikasi verbal adalah komunikasi dengan cara menyampaikan pesan kata-kata

49

dikaitkan dengan suatu pemahaman.

2. Pembentukan makna pada stimuli indrawi

(sensor stimuli).

Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan

kepercayaan, ide, dan konsep

Motivasi : Kecenderungan yang menetap untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu, dan untuk sedapat mungkin

menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu

pada setiap saat.

Sikap : Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap

konsekuensi-konsekuensi penggunaan suatu objek.

Respons/ Tingkah

Laku :

Perilaku yang berupa aktivitas seseorang yang

berupa tindakan-tindakan dalam rangka bereaksi

terhadap rangsangan atau stimulus.

Tabel 1 Penjelasan Model Pembentukan Citra

Gambar diatas meninjukan bahwa jika dalam proses humas digambarkan

sebagai input-output, maka proses intern dalam model ini adalah proses pembentukan

citra, sedangkan input adalah stimulus yang memberikan dan output adalah tanggapan

atau perilaku tertentu. Citra digambarkan melalui persepsi, kognisi, motivasi dan

sikap yang dimiliki individu.