BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan...

52
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda Komunikasi 1.1.1 Pengertian Komunikasi Deddy Mulyana (2001;41) komunikasi adalah suatu topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga di kalangan awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang berlainan. Istilah komunikasi sudah sedemikian lazim di kalangan kita semua, meskipun masing-masing orang mengartikan istilah itu secara berlainan.Oleh karena itu, kesepakatan dalam mendefinisikan istilah komunikasi merupakan langkah awal untuk memperbaiki pemahaman atas fenomena yang rumit ini. Menurut Ruslan (1998) dalam Wulan (2013:1) memahami pengertian komunikasi, kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Jadi, secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator dengan komunikan. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan ( message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, komunikator mengirim pesan kepada komunikan. Adapun beberapa definisi komunikasi dari para ilmuwan sebagai berikut :

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklan sebagai Metoda Komunikasi

1.1.1 Pengertian Komunikasi

Deddy Mulyana (2001;41) komunikasi adalah suatu topik yang amat sering

diperbincangkan, bukan hanya di kalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga di

kalangan awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti

yang berlainan. Istilah komunikasi sudah sedemikian lazim di kalangan kita semua,

meskipun masing-masing orang mengartikan istilah itu secara berlainan.Oleh karena

itu, kesepakatan dalam mendefinisikan istilah komunikasi merupakan langkah awal

untuk memperbaiki pemahaman atas fenomena yang rumit ini.

Menurut Ruslan (1998) dalam Wulan (2013:1) memahami pengertian

komunikasi, kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berarti

“pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Jadi, secara garis besar dalam suatu

proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu

pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator dengan komunikan. Proses

komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan (message) dari

pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan.

Dalam proses tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual

understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam

proses komunikasi tersebut, komunikator mengirim pesan kepada komunikan.

Adapun beberapa definisi komunikasi dari para ilmuwan sebagai berikut :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

16

1. Menurut Laswell, komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan

apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa.

2. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau

komunikator mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa

(verbal maupun norverbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.

3. Sedangkan menurut Edwin Emery komunikasi adalah seni menyampaikan informasi,

ide dan sikap seseorang kepada orang lain.

4. Menurut Everett M.Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah

laku mereka.

5. Menurut Theodore M.Newcomb, setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu

transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber ke

penerima.

6. Menurut Charles H. Cooley, komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan

antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya

melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.

Dari definisi menurut para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa pada

dasarnya komunikasi adalah kegiatan atau proses pengiriman pesan yang di

sampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan disini dapat disampaikan dalam

bentuk yang berkaitan dengan seni, informasi, bahasa, agama dan bentuk komunikasi

lainnya.Bentuk-bentuk komunikasi tersebut mengandung dan menyampaikan

gagasan, sikap, perpsektif dan pandangan. Adanya proses komunikasi tersebut

memberi dampak juga kepada komunikan, seperti berubahnya perilaku, cara berpikir

dan lain-lain.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

17

1.1.2 Prosses Komunikasi

Dalam prosesnya, komunikasi memiliki dua tahap yaitu proses komunikasi

secara primer dan sekunder (Effendy, (2011:11-18) sebagai berikut:

1. Proses Komunikasi Secara Primer

Dalam proses ini merupakan penyampaian pikiran dan atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial,

isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan

(Effendy, 2011:11). Pada proses ini komunikator menyandi (encode) pesan

atau informasi yang akan disampaikan kepada komunikan. Kemudian

komunikator mentransisikan pikiran/perasaan ke dalam lambang yang

diperkirakan dapat dimengerti oleh komunikan. Setelah itu komunikn akan

memberi respon terhadap pesan tersebut dan memberikan umpan balik

(feedback). Jika umpan balik yang diberikan positif maka bisa dikatakan

bahwa komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, jika terdapat umpan balik

negatif hal tersebut membuat komunikator enggan melanjutkan

komunikasinya.

2. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses ini merupakan lanjutan dari proses komunikasi primer dimana

terdapat alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang

sebagai media pertama dalam penyampain pesan oleh seseorang kepada orang

lainnya. Biasanya pengguna alat atau sarana ini digunakan seseorang dalam

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

18

melancarkan komunikasi dimana komunikannya berjumlah banyak. Contoh

yang dimaksud dalam proses ini seperti telepon, radio, surat kabar, majalah,

televisi dan masih banyak lagi. Peranan media sekunder dilihat pentingg

dalam proses komunikasi karena dapat menciptakan efisiensi dalam mencapai

komunikan. Namun dalam proses ini juga terdapat kekurangan yaitu

keefektifitasan dan keefisiensian penyebaran pesan-pesan yang bersifat

persuasif karena kerangka acuan khalayak yang menjadi sasaran

komunikasinya tidak diketahui. Selain itu umpan balik yang diberikan tidak

langsung diberikan saat itu juga.

1.1.3 Macam-macam Metode Komunikasi

Istilah metode atau dalam bahasa Inggrisnya method dan bahasa Yunani

methodos memiliki arti yaitu rangkaian yang sistematis dan merujuk kepada data yang

telah direncanakan secara logis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik

kesimpulan jika metode komunikasi merupakan bagian dari kegiatan yang terorgnisir.

Menurut Nurhadi (2017:22) terdapat beberapa metode komunkasi meliputi :

1. Jurnalisme/jurnalistik

Metode komunikasi ini merupakan kegiatan mencari atau meliput berita,

mengolah, mengedit, menuliskan, melaporkan hingga menyebarluaskan informasi

tersebut melalui media massa. Media massa dapat berupa surat kabar, majalah, radio,

televisi atau media massa lainnya.

2. Hubungan masyarakat

Hubungan masyarakat merupakan metode komunikasi atau kegiatan untuk

menciptakan citra positif dari mitra organisasi. Hubungan masyarakat juga berlaku

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

19

pada bentuk kegiatan yang melakukan hubungan dengan masyarakat lain diluar

organisasi. Tujuan adanya hubungan masyarakat ini agar masyarakat memperoleh

citra yang baik terhadap organisasi atau sebuah lembaga sehingga mendapatkan

dukungan secara positif.

3. Propaganda

Kegiatan propaganda adalah kegiatan yang telah lama digunakan dalam bidang

politik. Propaganda merupakan metode komunikasi yang dilakukan secara sengaja

mengajak dan membimbing untuk mempengaruhi atau membujuk masyarakat agar

menerima suatu pandangan.

4. Kampanye

Metode kampanye merupakan metode yang digunakan oleh seseorang atau

kelompok dan organisasi dalam waktu tertentu agar memperoleh dukungan dari

masyarakat.Kampanye bertujuan untuk mendapat simpati dan dukungan, bahkan

sampai terjadi perubahan sikap atau perilaku khalayak.Kegiatan kampanye sudah

sering kita jumpai dan biasanya digunakan untuk kegiatan politik, sosial kemanusian

dan lain-lain.

5. Retorika

Retorika merupakan kegiatan komunikasi yang sering dikenal sebagai seni

berbicara yang dilakukan di depan orang banyak secara bertatap muka atau

menggunakan bahasa lisan yang indah. Dalam retorika dituntun oleh dua asumsi,

yang pertama pembicara yang efektif harus mempertimbangkan audiencenya.Kedua,

pembicara yang efektif harus memberikan bukti dalam presentasinya.Bukti yang

dimaksud adalah merujuk pada cara-cara persuasi ethos, pathos dan logos.Ethos

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

20

mengaju kepada karakter, niat baik atau kejujuran yang di perlihatkan oleh

pembicara.Logos merupakan bukti-bukti logis yang digunakan oleh pembicara.Pathos

merupakan dengan bukti emosional yang dimunculkan dari para audience.

6. Agitasi

Agitasi merupakan kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk membangkitkan

khalayak terutama dalam bidang politik. Kegiatan ini berupaya untuk menggerakkan

massa dengan lisan atau tulisan dengan membangkitkan emosi khalayak banyak.

Metode ini kadang ampuh digunakan untuk menggerakkan orang banyak seperti

demonstrasi untuk mencapai tujuannya.

7. Perang urat syaraf (psychological warfare)

Metode komunikasi ini dilakukan secara terencana untuk mempengaruhi

pendapat, emosi, sikap dan perilaku yang berseberangan. Metode ini merupakan

aplikasi psikologi untuk melengkapi propaganda yang berkegiatan politik, ekonomi

atau militer.

8. Perpustakaan

Metode ini bermaksna seuah proses, ilmu, seni, pusat koleksi, pusat pelestarian,

tempat, unit kerja, ruang, gedung bahkan pusat pengolahan atau pusat pelayanan.

Semua bentuk dan hasil kegiatan ini semuanya mempunyai tujuan untuk

dikomunikasikan kepada masyarakat luas.

9. Periklanan (advertising)

Metode komunikasi ini merupakan suatu betuk kegiatan komunikasi non-personal

mengenai suatu organisai, produk, jasa, ide/gagasan atau kebijakan yang dibayar oleh

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

21

satu sponsor yang diketahui. Iklan biasanya di sebarkan melalui media massa seperti

surat kabar, majalah, televisi, radio, reklame luar ruangan bahkan dapat juga ditemui

di kendaraan umum.

2.1.3 Pengertian Iklan

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah

organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target

melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail

(pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum. Dalam komunitas

global baru, pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru,

khususnya internet (Monle Lee dan Carla Johnson, 2004:3-4).

Dengan kata lain periklanan merupakan penyampain pesan yang dilakukan

secara berbayar yang dilakukan oleh seorang penjual untuk mempromosikan

produknya. Periklanan digunakan sebagai alat promosi yang kuat bagi seorang

penjual. Biasanya iklan tersebut disampaikan kepada khalayak melalui media yang

bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar ruang

atau kendaraan umum. Ditambah lagi saat ini teknologi telah berkembang sehingga

muncul lah internet, internet menjadi media baru bagi seorang penjual dalam

mempromosikan barangnya. Berikut ini pengertian periklanan menurut para ahli :

1. Menurut Kotler (2002) dalam Jaiz (2014:2)

Periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang

atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran.

2. Menurut Kriyantono (2008)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

22

Iklan bisa didefinisikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal yang

menjual pesan-pesan persuasive dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi

orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media (Jaiz,

2014:3).

3. Menurut Durianto (2003)

Iklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk

membujuk dan menggiring orang untuk mengambil tindakan yang

menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Jaiz, 2014:3).

4. Menurut Klepper (1986) yang dikutip Liliweri (1992:17)

Iklan atau advertising berasal dari bahasa latin, ad-vere berarti:

mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak yang lain

Kesimpulan dari definisi periklanan menurut para ahli, periklanan merupakan

bentuk pesan berbayar yang disampaikan oleh seorang penjual untuk mempromosikan

produknya. Iklan tersebut disampaikan melalui media seperti televisi, radio, koran,

majalah dan internet. Para penjual yang mempromosikan produknya, membuat iklan

tersebut semenarik mungkin agar khalayak yang melihatnya tertarik dan mengubah

pikira mereka untuk melakukan pembelian.

2.1.4 Tujuan dan Fungsi Iklan

Tujuan periklanan umumnya mengandung misi komunikasi. Periklanan

adalaha komunikasi massa dan harus dibayar untuk menciptakan kesadaran

(awareness), menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau adanya suatu

tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan (Jaiz, 2014:4).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

23

Menurut Kotler dalam Hermawan (2012:73) tujuan periklanan dikategorikan

menjadi 3 yaitu :

a. To Inform : tujuannya untuk memberikan informasi kepada khalayak tentang

produk baru.

b. To Persuade : tujuannya untuk membangkitkan kesadaran khalayak akan sebuah

produk. Selain itu membujuk khalayak untuk membeli produk.

c. To Remind : tujuannya untuk mengingatkan serta meneguhkan khalayak terhadap

produk yang diiklankan.

Iklan memiliki tujuan mengenalkan produk, menarik perhatian khalayak mengenai

keberadaan sebuah produk agar khalayak mau membeli, menurut Jaiz (2014:70)

berdasarkan fungsinya, iklan dikategorikan menjadi 4 yaitu :

a. Iklan Informasi : menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi untuk

khalayak.

b. Iklan Persuasi : menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk

melakukan sesuatu.

c. Iklan Mendidik : menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar

khalayak mengerti dan mempunyai pengetahuan terhadap sesuatu.

d. Iklan Hiburan : dibuat untuk keperluan hiburan semata.

Sedangkan menurut Sutisna (2003) terdapat 3 tujuan utama iklan yaitu

menginformasikan, membujuk dan mengingatkan. Iklan yang menginformasikan bertujuan

untuk memberi informasi-informasi penting mengenai suatu produk atau jasa agar khalayak

memahami hal-hal yang akan disampaikan oleh pengiklan dalam iklan tersebut. Iklan yang

bersifat membujuk biasanya dipakai oleh perusahaan dengan tingkat persaingan yang tinggi.

Iklan yang sifatnya membujuk ini dipakai perusahaan untuk menyakinkan konsumen bahwa

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

24

merek yang diiklankan adalah pilihan yang tepat. Ketiga, ialah iklan yang sifatnya

mengingatkan, biasanya iklan yang sifatnya mengingatkan ini dipakai oleh para produsen

yang mapan. Para produsen yang mapan disini ialah produsen yang telah memiliki kelompok

konsumen tertentu.

2.1.5 Jenis-jenis Iklan

Suatu perusahaan membuat sebuah ikan dalam berbagai tingkat dan level

dengan target pasar yang berbeda-beda. Menurut Morissan (2010:20-21) terdapat

jenis-jenis iklan dalam berbagai tingkat dan level yaitu :

1. Iklan Nasional

Pemasang iklan adalah perusahaan besar dengan produk yang tersebar secara

nasional atau di sebagian besar wilayah suatu negara. Sebagian besar iklan nasional

pada umumnya muncul pada jam tayang utama (prime time) di televisi yang memiliki

jaringan siaran secara nasional dan juga pada berbagai media besar nasional serta

media-media lainnya. Tujuan dari pemasangan iklan nasional ini untuk memberi

informasi atau mengingatkan konsumen kepada perusahaan atau merk yang

diiklankan. Sehingga menciptakan atau memperkuat citra produk, yang nantinya akan

menimbulkan kecenderungan membeli produk yang diiklankan itu.

2. Iklan Lokal

Iklan lokal bertujuan untuk mendorong konsumen untuk berbelanja pada toko-

toko tertentu atau menggunakan jasa lokal atau mengunjungi suatu tempat atau

intitusi tertentu. Iklan lokal lebih menekankan pada insentif tertentu, misalnya harga

yang lebih murah, waktu operasi yang lebih lama, pelayanan khusus, suasana berbeda,

gengsi atau aneka jenis barang yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan iklan lokal

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

25

sering dilakukan dalam bentuk langsung yang dirancang untuk memperoleh penjualan

secara cepat.

3. Iklan Primer dan Selektif

Iklan ini dirancang untuk mendorong permintaan terhadap suatu jenis produk

tertentu atau untuk keseluruhan industry. Pemasang iklan akan lebih focus kepada

iklan primer apabila merk produk yang dihasilkannya telah mendominasi pasar dan

akan mendapat keuntungan paling besar jika permintaan terhadap jenis produk

bersangkutan secara umum meningkat.

Sedangkan iklan selektif bertujuan untuk menciptakan permintaan terhadap suatu

merk tertentu. Kebanyakan iklan berbagai barang dan jasa yang muncul di media

adalah bertujuan untuk mendorong permintaan secara selektif terhadap suatu merk

barang atau jasa tertentu. Iklan selektif lebih menekankan pada alasan untuk membeli

suatu merk produk tertentu.

4. Iklan antar bisnis

Iklan antar bisnis atau business to business advertising adalah iklan dengan target

kepada satu atau beberapa individu yang berperang memengaruhi pembelian barang

atau jasa industry untuk kepentingan perusahaan. Misalnya seperti asuransi, jasa biro

perjalanan dan pelayanan kesehatan.

5. Iklan Profesional

Iklan ini ditargetkan kepada para pekerja professional seperti dokter, pengacara,

dokter gigi, ahli teknik dan lain-lain. Tujuan iklan ini untuk mendorong para pekerja

professional menggunakan produk perusahaan dalam bidang pekerjaan mereka

(Morisan, 2010:21).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

26

6. Iklan Perdagangan

Iklan yang ditargetkan kepada anggota yang mengelola saluran pemasaran, seperti

pedagang besar, distributor serta para pengecer. Tujuannya untuk mendurung para

anggota saluran untuk memiliki, mempromosikan dan menjual kembali produk

tertentu kepada pelanggannya.

2.2 Komponen Komunikasi dalam Iklan

Peristiwa dalam proses komunikasi iklan ini melibatkan konseptor (conception skill),

dan komunikator dengan segala kemampuan komunikasi (commucation skill) untuk

mempengaruhi komunikator untuk mencapai tujuan tertentu. Kompone komunikasi dalam

iklan ini antara lain :

2.2.1 Komunikator Iklan

Komunikator iklan meliputi para jurnalis, para petugas perusahaan iklan,

produser siaran radio siaran dan televisi, serta para penyunting. Melihat uraian

tersebut dapat dikatakan jika komunikator iklan merupakan perusahaan atau

organisasi yang kompleks, yang dalam operasionalnya membutuhkan biaya sangat

besar (Wahyuni, 2014:10). Walaupun komunikatornya lembaga atau perusahaan,

persyaratan komunikator yang efektif harus tetap diperhatikan.

2.2.2 Pesan Iklan

Merupakan isi pesan yang disampaikan oleh perusahaan/organisasi/lembaga

selaku komunikator dalam terciptanya sebuah iklan. Pesan memiliki karakteristik

umum yaitu pesan yang disampaikan harus diketahui oleh setiap orang. Selain itu

pesan juga bersifat persuasive yaitu memberi pengetahuan dan menambahkan

keyakinan kepada khalayak. Dalam menyampaikan pesan haruslah disampaikan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

27

dengan baik dan kreatif, agar mampu menarik perhatian khalayal (Wahyuni,

2014:12). Agar dalam melakukan pendekatan kepada konsumen berjalan dengan

mudah dan pesan mudah diterima, perlu menggunakan daya tarik (appeals). Dalam

Intan Puspitasari (2009) terdapat 3 karakteristik yang harus dimiliki dalam pesan

iklan:

1. Meaningful, yaitu menunjukkan manfaat yang membuat konsumen lebih

menyukai atau lebih tertarik pada produk yang diiklankan.

2. Distinctive, yaitu memiliki daya tarik yang berbeda dimana iklan harus

menyatakan apa yang membuat produk mereka lebih baik daripada produk

milik pesaing.

3. Believable, yaitu dapat dipercaya. Karakteristik yang ketiga bisa dikatakan

tidak mudah karena, banyak konsumen yang meragukan kebenaran iklan.

2.2.3 Efektivitas Pesan Iklan

Sebuah iklan dianggap efektif apabila iklan tersebut dapat mencapai tujuan-

tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Sebuah iklan yang baik atau efektif adalah

sebuah iklan yang diciptakan untuk pelanggan yang spesifik dan iklan yang

memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan.Selain itu iklan yang baik dan

efektif ialah iklan yang mampu mengkomunikasikan keuntungan yang spesifik dan

menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Iklan yang

baik atau efektif yang mampu memahami bahwa orang-orang tidak hanya membeli

produk saja, melainkan mereka juga membeli keuntungan dari produk yang

diiklankan. Selain itu iklan yang baik dan efektitif ialah iklan yang mendapat

perhatian dan dapat diingat, serta membuat orang-orang bertindak untuk melakukan

pembelian produk (Handoko, 2006:18).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

28

Bisa disimpulkan, bahwa iklan yang efektif ialah iklan yang mampu mencapai

tujuan-tujuan dari iklan tersebut.Selain itu juga iklan yang efektif ialah iklan yang

mampu menarik calon konsumen untuk membeli produknya. Bagi konsumen yang

pernah membeli produk tersebut, diharapkan mereka mampu mengingat produk

tersebut dan mendapat keuntungan dari produk yang diiklankan.

Menurut Muhammad Jaiz (2014:58) jadi initi sebuah iklan dikatakan baik atau

efektif harus memiliki sebuah karakteristik :

1. Pesan iklan dibuat untuk memenuhi kebutuhan khalayak, iklan di

tempatkan pada media yang efektif dan dapat menjangkau masyarakat

kemudian iklan haruslah memiliki tujuan yang spesifik.

2. Memiliki konsep kreatif untuk menarik perhatian masyarakat dan mampu

memberikan ingatan baik kepada masyarakat.

3. Menggunakan teknik eksekusi pesan yang tepat.

Sedangkan menurut Kasali 1995 dalam Jaiz (2014:58) iklan yang efektif

adalah iklan yang mampu memenuhi rumus AIDCA, AIDCA merupakan singkatan

dari elemen berikut :

1. Attention (perhatian)

Iklan harus mampu menarik perhatian masyarakat atau target pasar. Maka

dari itu iklan harus dibuat semenarik dan sekreatif mungkin agar para

masyarakat atau target pasar memiliki perhatian kepada iklan. Maka dari itu,

iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak atau suara-

suara khusus.

2. Interest (minat)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

29

Dalam elemen ini, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat

untuk membeli produk atau jasa yang digunakan. Caranya konsumen harus

dirangsang agar mau membaca, mendengar dan menonton iklan agar pesan-

pesan yang disampaikan melalui dapat diterima oleh target pasar.

3. Desire (kebutuhan)

Iklan yang baik adalah yang mampu membangkitkan keinginan orang

untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Keinginan tersebut muncul

saat konsumen telah memiliki pemahaman tentang produk yang di iklankan.

4. Conviction (keinginan)

Elemen ini harus mampu menciptakan kebutuhan target pasar .iklan

dikatakan bagus jika mampu menciptakan keinginan untuk membeli atau

menikmati suatu produk atas jasa. Calon konsumen akan merasa jika

melakukan pembelian produk tesebut memang layak dan keputusan pembelian

tersebut memanglah yang mereka inginkan.

5. Action (tindakan)

Dalam elemen ini action berusaha membujuk calon pembeli agar

melakukan pembelian terhadap produknya. Disini iklan harus dapat merayu

konsumen untuk segera melakukan pembelian produk yang telah di iklankan.

Namun dalam era yang serba over communication ini, iklan juga harus

memperhatikan strategi pemasaran secara umum, targer audience, ciri fungsi produk

dan dapat menghibur. Oleh karena itu, rumus AIDCA sebagai syarat untuk iklan yang

baik akan lebih relevan jika terdapat rumus iklan baik yang disebut dengan SUPER

“A” yang di ditulis dalam Hakim (2006:49-63) :

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

30

1. Simple (S)

Simple artinya sederhana. Bagi brand baru, kata sederhana dipahami sebagai dapat

dimengerti saat pertama kali dilihat. Sedangkan, bagi brand lama kata sederhana

diartikan tidak terlalu banyak elemen tetapi tetap komunikatif. Dengan kata lain target

pasar mampu menerima pesan yang ada di dalam pesan tersebut.

2. Unexpected (U)

Tidak terduga disini maksudnya, iklan yang dibuat diluar dugaan kita. Ide yang

digunakan dalam pembuatan iklan diluar bayangan kita sebagai target pasar. Iklan

yang tidak terduga seperti ini akan mudah diingat dan menjadi top of mind.

3. Persuasif (P)

Persuasif yang disebut juga dengan membujuk, yang artinya mampu mambuat

sesorang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang persuasive mampu menarik konsumen

untuk mendekat kepada brand dan mereka akan merasa tertarik dengan produk yang

diiklankan. Namun, persuasive dalam iklan harus difokuskan kepada brand yang

mengiklankan produk bukan pada produknya.Jangan sampai yang menjadi top of

mind adalah iklan, melainkan yang menjadi top of mind adalah brand itu sendiri.

4. Entertaining (E)

Iklan yang menghibur adalah iklan yang mampu memainkan emosi target

pasarnya. Misalnya jika kita melihat sebuah iklan lalau kita merasa iklan tersebut

lucu. Maka iklan tersebut akan terus ada di benak target pasar. Namun, jangan sampai

dengan adanya sifat menghibur ini pembuat iklan lupa adanya pesan yang harus

disampaikan kepada target pasar.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

31

5. Relevant (R)

Penyampaian iklan tidak harus lugas menunjukkan persuasive agar target pasar

segera menggunakan iklan yang ditawarkan. Pembuat iklan dianjurkan untuk

membuat iklan yang kreatif dan diperbolehkan memakai berbagai bahasa seperti

asosiasi, hiperbola, metafora dan lain-lain. Tetapi dalam pemakaian kata tersebut

disyaratkan harus relevant. Iklan juga harus relevant dengan brand, baik brand

positioning maupun brand personality.

6. Acceptable (A)

Acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang berlaku di

masyarakat. Iklan yang baik adalah iklan yang mampu diterima oleh masyarakat serta

sesuai dengan nilai budaya setempat. Agar nantinya iklan yang dibuat menjadi top of

mind sekaligus menjadi pendongkrak penjualan.

2.2.4 Isi Pesan Iklan

Manusia berkomunikasi karena mereka ingin menyampaikan sebuah pesan

atau informasi kepada orang lain. Menurut Mulyana (2000:63) pesan mempunyai tiga

komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dan

bentuk atau organisasi pesan. Dalam membuat iklan, perusahaan/organisasi harus bisa

mengemas iklan sedemikian rupa agar khalayak dapat tertarik. Jika iklan dikemas

dengan baik dan menarik, maka penerima pesan akan lebih mudah mengingat isi

pesan dalam iklan tersebut. Dalam Effendy (2007:18) menyatakan bahwa pesan dapat

diartikan pernyataan yang dihadirkan dalam bentuk lambang-lambang/simbol-simbol

yang mempunyai arti. Hal tersebut dapat tebentuk melalui beberapa unsur diantaranya

:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

32

1. Verbal

Pesan verbal adalah bentuk penyampaian pesan yang berupa kata-kata

baik yang diucapkan maupun tertulis. Pada pesan verbal ini pada

penyampaian pesannya selain memakai simbol-simbol yang menggunakan

satu kata atau lebih sebagai medianya, biasanya media bahasa, sebab

bahasa dapat menerjemahkan pikiran yang dimiliki oleh komunikator ke

komunikan. Pesan yang disampaikan secara lisan dapat disampaikan

kepada komunikan atau penerima pesan dengan menggunakan media.

Sedangkan pesan yang disampaikan secara tertulis dapat dilakukan secara

tidak langsung antara komunikator dengan komunikan dengan cara surat

menyurat (Mulyana, 2013:260-261).

2. Pesan Nonverbal

Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua

peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat yang

sama kita harus menyadari bahwa banyak simbol verbal. Pesan nonverbal

mengandung lebih banyak muatan emosional daripada pesan verbal.

Sementara kata-kata pada umumnya digunakan untuk menyampaikan

fakta, pengetahuan atau keadaan. Pesan nonverbal lebih potensial untuk

menyatakan perasaan seseorang yang terdalam sekalipun, seperti rasa saya

atau rasa sedih (Mulyana, 2013:349).

2.2.5 Terpaan Pesan Iklan

Menurut Terence (2003) dalam Siti (2011:11) definisi terpaan secara sederhana

adalah konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar, mereka melihat iklan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

33

majalah, mendengarkan iklan radio dan lain-lain. Sedangkan, menurut John dkk

(1987) dalam Siti (2011:11) terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan sehingga

pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear) atau membaca (read) iklan

tersebut.

Menurut Effendy dalam Ferdy (2012:15) terpaan pesan iklan yaitu:

1. Keadaan terkena pada khalayak oleh pesan pesan yang disebarluaskan oleh media

massa.

2. Keadaan terkena emulsi film oleh cahaya yang tersorot kepadanya.

Terpaan pesan iklan dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang

diterpa oleh pesan iklan. Dalam hal ini sebuah perusahaan harus melakukan terpaan

iklan jika ingin merk atau produknya dikenal dan diingat oleh khalayak. Menurut

William dkk (2000) dalam Ferdy (2012:16) terpaan ditentukan dari frekuensi

(seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), intensitas (seberapa jauhkhalayak mengerti

pesan iklan) dan durasi (seberapa lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan

dilihat atau dibaca. Sesering dan selama apapun seseorang melihat suatu iklan, belum

tentu ia melihat iklan tersebut secara seksama, bisa saja hanya sekilas atau sebagian.

Adanya iklan disekitar kita tidak menutup kemungkinan iklan memberikan

pengaruh kepada masyarakat. Pengaruh tersebut sangat beragam, dapat

mempengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat dari tingkat indivu, keluarga

hingga masyarakat. Menurut Rendra Widyatama (2007:156-167) ada 3 pengaruh

iklan, yaitu :

1. Pengaruh Ekonomi

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

34

Pengaruh yang diberikan oleh iklan dalam bidang ekonomi ini dapat dilihat dari 2

sisi, yang pertama adalah dalam iklan terjadi transaksi bisnis antara pegiat iklan

dengan media iklan itu dipasang. Dalam menyampaikan pesan yang dibentuk dalam

iklan, pegiat iklan membayar media untuk memasang iklannya. Dampak kedua dari

aspek ekonomi itu ada pada tujuan dari iklan itu sendiri. Iklan memang berfungsi

untuk memasarkan produk dan difokuskan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya

untuk meningkatkan jumlah penjualan.

2. Pengaruh Psikologis

Selain dapat berpengaruh dalam aspek ekonomi, iklan juga berdampak pada aspek

psikologis. Dalam aspek psikologis yang ditimbulkan dari adanya iklan beragam

mulai dari aspek kognitif dan afektif, baik secara individu maupun bersama. Dari

aspek kognitif dapat dilihat saat tumbuhnya perhatian khalayak terhadap produk yang

di iklankan dibanding produk yang tidak melakukan iklan. Hal tersebut

menggambarkan jika perhatian dan persepsi dari konsumen terpengaruh dari iklan.

Dalam hal ini iklan menentukan tingkat minat masyarakat kepada suatu produk. Minat

tersebut nantinya akan menjadi penentu seseorang dalam memilih produk yang akan

dibelinya.

Dalam aspek afektif dapat dilihat pada perilaku seseorang ditengah masyarakat,

misalnya konsumen akan lebih percaya diri ketika mengenakan produk-produk merk

tertentu sehingga mereka akan berperilaku tertentu. Selain itu iklan juga berpengaruh

pada sikap konsumerisme masyarakat, dimana sikap tersebut masyarakat cenderung

mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan atau tidak sesuai apa yang

dibutuhkan.

3. Pengaruh Sosial Budaya

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

35

Dari aspek sosial budaya, iklan berpengaruh kepada perilaku masyarakat. Secara

umum perilaku masyarakat akan membentuk sistem nilai, gaya hidup mauapun

standar budaya tertentu, termasuk juga dalam mempengaruhi standar moral, etika dan

estetika. Misalnya, ada beberapa iklan yang menayangkan bahwa perempuan yang

cantik adalah perempuan yang berkulit putih. Dalam hal ini iklan membangun standar

baru kecantikan bagi perempuan.

2.2.6 Media Iklan

Media periklanan merupakan media dimana iklan tersebut nantinya ditempatkan

atau ditayangkan dengan tujuan untuk menyampaikan pesan sebuah iklan kepada

masyarakat luas atau target pasar. Dalam menyampaikan iklan, terdapat berbagai

media. Menurut Muhammad Jaiz (2014) terdapat berbagai macam media periklanan

yang saat ini berada disekitar kita, seperti :

1. Media Cetak

Media cetak merupakan media yang berupa lembaran sejumlah kata dan gambar

dalam tata warna dan halaman putih utamanya untuk memberi informasi dan hiburan.

Menurut Ardiyanto & Lukiati (2004:9) media cetak dirubah dalam bentuk sebagai

berikut yaitu:

a. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media cetak paling tua dari media lainnya. Koran atau

surat kabar diterbitkan pertama kali di Bremen, Jerman pada tahun 1609. Fungsi

utama surat kabar adalah memberi informasi kepada khalayak. Sebelum

perkembangan teknologi saat ini, surat kabar menjadi sumber berita utama

(Wahyuni, 2014:47). Jadi tidak heran jika iklan sering ditempatkan di surat kabar

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

36

b. Majalah

Menurut Muhammad Jaiz (2014:95) berbeda dengan surat kabar, majalah jauh

lebih mespesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu. Majalah

memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar yang hanya

menyajikan berita. Kebanyakan majalah diterbitkan untuk menghibur kaum

perempuan, maka dari itu segmen tersebut berpotensial untuk pemasaran produk-

produk tertentu seperti kosmetik, busana, aksesoris, perabotan dan lain-lain.

Majalah pada umumnya memuat iklan berlingkup nasional dengan produk

bermutu tinggi untuk mencapai sasaran konsumen menengah ke atas.

2. Media Elektronik

Media elektronik menggunakan alat-alat elektronik dalam penyampaian pesannya

yang terdiri dari beberapa media:

a. Radio

Seperti majalah menurut Muhammad Jaiz (2014;101), radio adalah media

yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Sebagai media,

radio memiliki beberapa kekuatan diantaranya sebagai berikut :

a) Menjangkau jumlah khalayak sasaran yang cukup besar pada waktu

bersamaan.

b) Mengjangkau individu atau kelompok masyarakat yang hidup terpencil

dan terpencar-pencar seperti kehidupan agraris pada umumnya.

c) Cepat menyampaikan pesan sehingga dapat memberikan informasi

mutakhir masa kini.

d) Mengatasi berbagai kendala geografis, dan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

37

e) Mudah dimengerti, tidak memerlukan kemampuan membaca yang

memang belum banyak dimiliki rakyat kebanyakan.

b. Televisi

Televisi yang telah ada sejak 60 tahun yang silam baru mulai dikenal di

Indonesia pada tahun 1962. Pada saat itu televisi memiliki keterbatasan dalam

penyiaran, dengan daya 10 KW siaran pertama yang hanya bisa ditangkap di

daerah Senayan, Kebayoran Baru, Tanah Abang, Menteng dan sekitar Harmoni.

Jam siara pun dibatasi dari 1-2 jam sehari, tetapi mulai tanggal 1 Maret 1963

siarannnya dimajukan dari mulai pukul 19.30 – 21.30 WIB menjadi 19.00 – 21.30

WIB. Dari situ mulai muncul Titik Qadarsih yang menjadi model iklan skutter

Lambretta, menyertai iklan-iklan lainnya yang masih menggunakan model luar

negeri. Iklan TV masih dibatasi 15% dari total jam siarannya (Muhammad Jaiz,

2014:98).

Menurut Muhammad Jaiz (2014:100) dalam mengiklankan di televisi juga

memiliki kekuatan dan kelemahan yaitu :

a) Kekuatan :

- Efisiensi biaya. Mampu menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas

yang tidak dapat dijangkau oleh media lain.

- Dampak yang kuat. Mampu menciptakan dampak yang kuat bagi

konsumen karena TV menggunakan 2 kombinasi pendengaran dan

penglihatan.

- Pengaruh yang kuat. Kebanyakan khalayak menggunakan TV sebagai

sumber berita, hiburan dan saran pendidikan. Hal tersebut dapat

mempengaruhi persepsi khalayak sasaran.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

38

3. Media Luar Ruang

Iklan outdoor terdiri dari poster-poster dalam berbagai ukuran dan papan-papan

yang berat entah itu terbuat dari besi, kayu atau bamboo yang dihias dan dipajang di

jalan-jalan atau tempat yang strategis untuk dilihat banyak orang.Fungsi utama media

luar ruang ini adalah sebagai iklan untuk mengingatkan atau sebagai media sekunder

untuk mendukung kampanye iklan di media cetak atau elektronik.Iklan outdoor

mampu bertahan lama hingga tahunan, namun pada umumnya ditempel hanya selama

3 minggu. Jangka waktu yang panjang dan posisinya yang mencolok merupakan

kekuatan, karena mempu mebangkitkan ingatan khalayak akan sebuah iklan

(Muhammad Jaiz, 2014:105).

2.2.7 Iklan Melalui Media Internet

Munculnya Internet membuat pengiklan berbondong-bondong menuju ke

situs-situs di Internet. Pengiklan mengharapkan respon cepat dari masyarakat,

melalui Internet pengiklan berharap mendapatkan konsumen yang banyak.

Karena saat ini masyarakat sudah banyak memiliki gadget dan computer untuk

mengakses internet. Mereka dapat mengakses dimana saja dan kapan saja, hal

tersebut digunakan sebaik mungkin bagi pengiklan untuk membuat iklan yang

menarik konsumen yang berselancar di Internet.

Pengiklan biasanya menggunakan iklan banner dimana pesan dalam iklan

tersebut menggulir pada situs web yang sedang dijelajahi seseorang. Selain itu

pengiklan juga membuat iklan pop-up yang tiba-tiba muncul ketika seseorang

membuka sebuah situs Web. Tentu saja hal tersebut mengganggu seseorang yang

ingin membuka situs untuk mencari informasi. Pengiklan kurang peduli

bagaimana mereka mengemas pesan iklan yang ada di Internet. Iklan yang ada di

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

39

situs internet tidaklah selalu membawa peningkatan penjualan.Terdapat

pengiklan yang dinamakan click-throough rate (suatu tingkatan dimana

seseorang yang melihat pesan iklan pada situs Internet mengklik untuk

mengetahui lebih lanjut) kurang dari satu persen. Hal tersebut membuat

pengiklan kecewa, terlebih lagi mengiklankan pada situs Web mahal (Biagi,

2010:266).

Beberapa brand yang telah memilki nama seperti, Ford, BMW, Coca-Cola dan

Absolut Vodka menciptakan “iklan” pada situs Web mereka dengan film pendek

dengan durasi 2-11 menit yang menampilkan banyak aksi dan bintang film

terkenal. Pemasar banyak menciptakan viral marketing untuk mencoba

menjangkau kaum muda. Viral marketing artinya menciptakan sebuah pesan

online yang sangat menghibur dan menarik, sehingga yang melihat pesan

tersebut menyebarkan melalui situs jejaring sosial (Biagi, 2010:267).

2.2.8 Iklan Melalui Google Adsense

Saat ini teknologi berkembang sangat pesat, informasi dapat ditemukan di

media apa saja. Internet bisa dikatakan sebagai new media karena sebelum new

media ada, media yang dijadikan sumber informasi berasal media cetak

(majalah, surat kabar) dan media elektronik (radio,televisi). Tetapi dengan

adanya internet, surat kabar dan majalah bisa juga ditemukan di internet.

Internet juga dipakai untuk mencari keuntungan, misalnya iklan. Para e-

commerce tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk memakai internet

sebagai media pemasarannya. Salah satu iklan online bagi pengguna internet

adalah dapat mengklik langsung mengenai informasi tentang produk yang

diiklankan. Bagi beberapa kelompok konsumen potensial, iklan online memiliki

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

40

keuntungan yang besar. Misalnya menjangkau kalangan mahasiswa yang hampir

semuanya mengakses internet dan punya akses computer.

Adanya perkembangan teknologi ini popularitas teknologi seperti search

engine mulai dianggap dapat diandalkan. Dalam bukunya Rahmat Rafiudin

(2013) keberadaan search engine mampu menjawab semua pertanyaan dan

kebutuhan seluruh penggunanya dengan memberikan kemudahan dalam mencari

apa yang pengguna inginkan. Saat ini search engine yang sering digunakan oleh

penggunanya adalah Google. Google dapat menciptakan layanan yang dapat

diterima oleh masyarakat luas. Hal tersebut membuat Google menjadi salah satu

web yang paling sering dikunjungi di belahan dunia termasuk di Indonesia

(2019, “Digital 2019: Indonesia”, https://datareportal.com/reports/digital-2019-

indonesia, diakses pada 12 Desember 2019).

Gambar 2.1 Situs Web Teratas

Sumber: Datareportal.com

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

41

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 7 September 1998 di

garasi rumah teman mereka di Menlo Park, California. Pada Februari 1999,

perusahaan tersebut pindah ke kantor di 165 University Ave, Palo Alto, California

sebelum akhirnya pindah ke “Googplex” pada akhir tahun tersebut. Google tercipta

karena ketidak sengajaan berawal dari proyek penelitian Larry Page dan Sergey Brin

sebagai mahasiswa Universitas Stanford pada awal 1996. Kedua mahasiswa ini

mengembangkan teori bahwa sebuah mesin pencari yang berdasarkan analisis

matematika hubungan antara situs-situs web akan menghasilkan sesuatu yang baik.

Pada awalnya sistem itu dinamai BackRub karena menggunakan Backlink untk

memperkirakan seberapa penting sebuah situs. Mereka yakin bahwa halaman dengan

paling banyak link menuju halaman tersebut dari halaman-halaman yang paling

relevan. Page dan Brin memutuskan untuk mencoba tesis mereka sebagai bagian dari

penelitian mereka. Pada akhirnya secara resmi mereka membentuk perusahaan

mereka Google Inc. pada September 1998 (Bahaur Rijal, 2018:45).

Google menjadi populer diantara masyarakat luas atau penggunanya karena

memiliki design yang sederhana dan bersih serta hasil pencariannya yang relevan.

Google pada awalnya hanyalah perusahaan kecil yang memiliki layanan yaitu sebuah

mesin pencari di Internet. Namun dengan adanya perkembangan tekonologi banyak

bermunculan mesin pencari lainnya, maka dari itu Google mengembangkan

perusahaan mereka dan yang paling relevan dengan produk mereka adalah iklan. Iklan

dijual berdasarkan kata kunci sehingga menjadi relevan bagi penggunanya. Dari situ

kemudian muncul iklan-iklan yang diharuskan menggunakan teks agar design

halaman tetap rapi dan loading halaman tidak terganggu. Konsep penjualan iklan

menggunakan kata kunci diawali oleh Overture yang dulunya bernama GoTo.com.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

42

Berdasarkan google.about.com, Google juga mengembangkan bisnis mereka dengan

mengeluarkan produk-produk baru yang telah banyak dikenal masyarakat seperti:

1. Google Analytics

2. Google Sitemaps

3. Google Alerts

4. Google Froogle

5. Google Checkout

6. Google eBlogger

7. Google Toolbar Enterprice Version

8. Google Groups

9. Google Docs

10. Gmail

11. Blogger

12. Google Earth

13. Google Adsense

Salah satu pendapatan Google adalah melalui penjualan iklan yang

menggunakan teks atau berdasarkan kata kunci. Hingga saat ini bisnis iklan Google

tersebut telah mencapai pendapatan yang sangat besar di dunia. Pada awal tahun

2000, Google berevolusi yang awalnya iklan online yang menggunakan banner

menjadi iklan teks. Revolusi ini menggunakan tampilan teks yang diletakkan pada

mesin pencarian dan mendapatkan prioritas utama dihasil pencarian atau dikenal

dengan istilah SERP (Search Engine Result Page). Iklan tersebut akan muncul pada

halaman hasil pencarian sesuai dengan keyword yang dicari pengguna. Selain

menampilkan iklan di mesin pencarian, Google juga menampilkan dalam Google

Network seperti Youtube, Gmail dan Android. Google juga menjalin kerjasama

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

43

dengan para pemilik website untuk dipasang iklan Google pada website, dengan

adanya kerjasama tersebut maka akan timbul keuntungan satu sama lain dan dari

keuntungan tersebutlah yang memunculkan Google Adsense (2019, “Onlne

Advertising”, https://en.wikipedia.org/wiki/Online_advertising, diakses pada 12

Desember 2019).

Google Adsense merupakan layanan yang dimiliki oleh Google, dimana para

pemilik situs atau website dapat memasang iklan disuatu situs atau blog orang lain

agar mendapat penghasilan. Google Adsense merupakan salah satu cara Google untuk

memperluas iklan yang ada. Dengan motto Google yaitu “Make money online trough

website monetization” Google Adsense mengajak pemilik website untuk

menguangkan website mereka. Google Adsense menerapkan sistem prosentase

keuntungan atau pengertian lainnya adalah pembagian hasil yang dilakukan secara

bersama-sama dengan sistem pay per click (PPC) dan pay per views (PPV). Iklan

yang muncul dapat berbentuk teks, gambar, dan video. Iklan yang muncul

menggunakan sistem kontekstual, dimana iklan tersebut muncul menyesuaikan atau

relevan dengan isi halaman dimana iklan tersebut dipasang.Google Adsense

merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan dari sebuah

situs/blogdengan menempatkan sebuah iklan kedalam sebuah blog/situs yang dimiliki

seseorang dan melakukan aktivitas online maka sang pemiliki blog/situs akan

mendapat uang dari iklan tersebut.

AdSense merupakan program kerjasama periklanan melalui media Internet

yang diberikan oleh Google bagi pebisnis online. Melalui program periklanan

AdSense, pemilik situs web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui menjadi

anggota diperbolehkan memasang iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan

oleh Google di halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

44

pemasukan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan yang diklik

oleh pengunjungsitus, yang dikenal sebagai sistem payper click (ppc) atau bayar per

klik.

Salah satu iklan online yang sering dipakai e-commerce untuk

mempromosikan produknya ialah Google Ads.Google mengatur ruang iklan pada

ribuan website. Biasanya kita dapat menemukan iklan tersebut seperti blog, google

biasanya menempatkan iklan untuk kliennya di situs tersebut. Setiap pengunjung blog

yang mengklik link sponsor maka, akan masuk ke halaman iklan. Google menetapkan

biaya iklan kepada pengiklan dengan metode click through fee. Google akan

membayar situs setiap pengunjung mengklik iklan tersebut. (Vivian, 2008).

Dengan kata lain Google menyediakan atau memfasilitasi pengiklan untuk

mempromosikan atau memasang iklannya, agar mudah ditemukan target pasar

mereka. Melalui Google Adsense, iklan akan dipromosikan melalui halaman situs

atau blog yang nantinya pengunjung yang mengunjungi blog tersebut melihat dan

mengklik iklan tersebut. Setiap iklan tersebut diklik, maka pemilik blog akan

mendapat keuntungan sesuai cost per click/pay per click.

2.2.9 Komunikan Iklan

Komunikan iklan merupakan khalayak yang dituju oleh sebuah

perusahaan/organisasi yang merupakan massa atau sejumlah besar khalayak. Karena

jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi

media untuk memperhatikan targetnya. Ada beberapa pesan-pesan yang diminati oleh

seluruh khalayak, adapula yang hanya diminati oleh kelompok tertentu, misalnya

kelompok usia (Wahyuni, 2014:13). Dengan adanya kelompok tertentu tersebut,

perusahaan harus menyusun strategi komunikasi dalam menyusun rubric tertentu agar

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

45

mencapai target sasaran. Iklan memiliki cakupan media yang luas dan semakin

meningkat frekuensi penayangannya, hal tersebut memungkinkan khalayak semakin

sering menerima informasi iklan dan merasakan impresi iklan tersebut (Indiarto,

2006). Karena banyaknya khalayak tersebut, maka dilakukan pembagian yang

dinamakan demasifikasi atau dinamakan segmentasi khalayak. Melalui segmentasi

khalayak ini pengiklan dapat mengarahkan himbauan mereka kepada kelompok

tertentu yang menjadi sasarannya (Wahyuni, 2014:14).

2.3 Kesadaran Merk sebagai Pengaruh Pesan Iklan

2.3.1 Pengertian Brand Awareness

Brand Awareness menurut Aaker (2012) dalam Bella dan Marheni (2016:2078)

merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat

bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Dengan brand

awareness pembeli akan mengingat produk yang dibelinya dan akan memungkinkan

untuk membeli produk tersebut kembali. Berikut ini definisi kesadaran merek (Brand

Awareness) menurut para ahli:

1. Menurut Peter dan Olson (2000:190), kesadaran merek adalah sebuah tujuan umum

komunikasi untuk semua strategi promosi .

2. Menurut David A.Aakers dalam Handyani dkk yang dikutip oleh Mahmudoh

(2011:16) Brand Awareness adalah kemampuan dari pelanggan potensial untuk

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek termasuk ke dalam kategori

produk tertentu.

3. Sedangkan menurut Rochaety dan Tresnati (2005) dalam Asmoko (2005:5) Brand

Awareness merupakan kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merek

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

46

tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirancang dengan kata-kata

kunci.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek atau

Brand Awareness adalah kemampuan pelanggan atau konsumen dalam mengingat

suatu merek.Pelanggan atau konsumen sadar adanya sebuah merek atau mengenali

merek bisa dari iklan yang terus terusan ditayangkan. Secara tidak sadar pelanggan

atau konsumen mengenali sebuah produk tersebut. Brand Awareness sendiri memiliki

tingkatan kesadaran merek yang dikemukakan Darmadi (2004:57):

1. Unaware of Brand (tidak menyadari merek)

Unaware of brand adalah tingkatan yang paling rendah, dimana konsumen

tidak menyadari keberadaan sebuah merek.

2. Brand Recognition (pengenalan merek)

Brand recognition adalah pengenalan merek, dalam tingkatan ini

konsumen dibantu mengenal sebuah merek dengan menyebutkan ciri-ciri dari

produk. Pertanyaan diajukan untuk mengetahui berapa banyak responden yang

perlu diingatkan akan adanya sebuah merek.

3. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek)

Pengingatan kembali terhadap merek dengan mencerminkan merek lain

yang diingat konsumen setelah menyebutkan merek pertama. Brand Recall

merupakan multi respond questions yang artinya konsumen memberi jawaban

tanpa bantuan.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

47

4. Top of Mind (puncak pikiran)

Top of mind merupakan tingkatan dimana merek yang disebutkan pertama

kali oleh konsumen atau pertama kali yang muncul dalam benak konsumen.

Jika ada konsumen yang ditanya merek apa yang ingin dia beli tanpa perlu

diingatkan, dia akan mengingat nama merek tersebut.

2.3.2 Mencapai Kesadaran Merk

Menurut Durianto dkk (2003) dalam Sandra dan Jony (2010:4) supaya brand

awareness tercapai dan dapat diperbaiki ada beberapa proses yang dapat ditempuh

sebagai berikut :

a. Pesan yang disampaikan dalam iklan harus mudah diingat dan ditampilkan dalam

tampilan yang berbeda dengan iklan lainnya. Selain itu pesan iklan tersebut

berhubungan dengan antara merk dengan kategori produknya.

b. Memakai slogan atau jingle menarik akan membuat konsumen mengingat sebuah

merk.

c. Produk yang memiliki simbol sebaiknya memiliki simbol yang ada hubungannya

antara simbol dan merk.

d. Perluasan merk diperlukan agar merk sebanyak diingat oleh konsumen.

e. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai

dengan kategori produk, merk atau keduanya.

f. Melakukan pengulangan dalam mengiklankan produk dapat membantu konsumen

mengingat sebuah merk.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

48

2.4 Hubungan Terpaan Pesan dengan Brand Awareness

Manusia berkomunikasi untuk menyampaikan pesan, seperti iklan yang didalamnya

terdapat pesan yang disampaikan kepada konsumen/khalayak. Pesan yang disampaikan dalam

iklan memiliki 3 karakteristik seperti yang ada dalam Intan Puspitasari (2009) yaitu,

Meaningful, Distinctive dan Believable. Selain ketiga karakteristik tersebut, pesan yang

disampaikan oleh perusahaan/organisasi haruslah dibuat dengan kreatif. Menurut Sutisna

(2003) dalam Setyawan (2012:13) daya tarik iklan sangat penting karena akan meningkatkan

keberhasilan komunikasi dengan konsumen.

Sebuah iklan yang disampaikan dengan menarik, kata-kata yang mudah dipahami akan

menarik konsumen yang menerima pesan iklan tersebut. Dengan adanya iklan diharapkan

menimbulkan efek terhadap konsumen. Menurut Terence (2003) dalam Siti (2011:11)

definisi terpaan secara sederhana adalah konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar,

mereka melihat iklan majalah, mendengarkan iklan radio dan lain-lain. Maka dalam hal ini,

terpaan pesan dapat memberi pengaruh kepada konsumen. Pengaruh yang diberikan oleh

pesan iklan yaitu, pengaruh ekonomi, pengaruh psikologis dan pengaruh sosial budaya.

Menurut William dkk (2000) dalam Ferdy (2012:16) terpaan ditentukan dari frekuensi

(seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan

iklan) dan durasi (seberapa lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau

dibaca. Semakin sering iklan muncul maka konsumen akan mengingat iklan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin sering iklan muncul maka, terpaan pesan akan diterima oleh

konsumen. Dari terpaan pesan tersebut maka meningkat pula ingatan konsumen terhadap

produk.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

49

2.5 Teori Uses and Gratification

Teori uses and gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam

meliat media. Artinya manusia itu punya wewenang untuk mengatur sebuah media. Blumer

dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media.

Menurut teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana

(lewat media masa) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak

pada dirinya (Nurudin, 2004:192).

Teori uses dan gratification merupakan teori dan pendekatan dalam penggunaan (uses)

isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Namun

dalam teori ini tidak semua yang mencakup tentang proses komunikasi saja, karena berbagai

kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) oleh sebagian besar perilaku para audience

merupakan suatu fenomena mengenai proses penerimaan (pesan medis), sehingga pendekatan

Uses and Gratification ini memilki tujuan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam

komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu (Bungin, 2006:286).

Pendekatan Uses and Gratification pertama kali dipaparkan oleh Elihu Katz (1959)

dalam suatu artikel mengenai reaksinya terhadap pernyataan Bernard Berelson (1959) bahwa

penelitian komunikasi tampaknya akan mati. Katz mengemukakan bahwa bidang kajian yang

sedang sekarat itu adalah studi komunikasi massa sebagai persuasi, sebab kebanyakan

penelitian komunikasi diarahkan kepada penyelidikan efek kampanye persuasi kepada

khalayak. Dalam dekade 1940-an dan 1950-an para pakar melakukan penelitian mengapa

khalayak terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi (Effendy, 2003:289).

Menurut Ardianto dan Erdiyana, uses and gratification model meneliti asal mula

kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

50

media massa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan harapan (Ardianto dan

Erdiyana, 2004:70).

Jay G. Blumler (1979) mengidentifikasi beberapa istilah yang menurutnya memiliki

ketertarikan dengan keseluruhan pilihan terhadap konten dan pola pengguna media, sebagai

berikut:

Utility

Khalayak aktif mengkonsumsi media dalam rangka suatu kepentingan untuk

memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu. Orang mendengarkan lagu di mobil untuk

mengetahui keadaan lalu lintas.

Intentionality

Mengandung makna penggunaan secara sengaja dari isi media. Saat orang ingin

dihibur, mereka mendengarkan atau menonton hiburan komedi.

Selectivity

Khalayak aktif dianggap selektif dalam proses komunikasi media yang mereka

pilih untuk digunakan. Jika menyukai musik klasik, tentunya mereka akan

mendegarkan program-program klasik pula.

Imperviousness to influence

Khalayak yang tidak ingin dikontrol oleh siapapun atau apapun, termasuk media

massa. Orang membeli produk berdasarkan dari qualitas dan originalitas daripada

merespon langsung dari iklan.

Dilihat dari bagaimana keaktifan khalayak dalam memenuhi kebutuhan kehidupan

sehari-hari, yang dimana tujuannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara melalui

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

51

penggunaan media seperti membaca surat kabar, menonton televisi, mendengarkan radio dan

lain-lain.

Menurut Tommy Suprapto (2006:41) pentingnya teori ini adalah bahwa orang-orang

berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk tujuan berbeda. Maka

dari itu terdapat gambaran mengenai Uses and Gratification menurut Rahmat (1993:66).

Gambar 2.2 Model Uses and Gratification

Sumber:Rahmat, 1993:66

Antaseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis

kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi,

sistem sosial dan struktur sosial.

Menurut Rakhmat (2004:66) daftar motif memang tidak terbatas, tetapi operasionalisasi dari

Blumer lebih praktis untuk dijadikan petunjuk penelitian. Blumer menyebutkan tiga orientasi

: orientasi kognitif (kebutuhan akan informasi, surveillance atau eksplorasi realitas), diversi

(kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal

yakni menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting

dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.

Antaseden Motif Penggunaan Media efek

- Variabel Individual - Personal - Hubungan - Kepuasan

- Variabel Lingkungan - Diversi - Macam Isi - Pengetahuan

- Personal - Hubungan dengan isi

- Identy

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

52

Dalam menggunakan sebuah media pasti memiliki jumlah waktu yang digunakan dalam

berbagai jenis media yang ada. Hubungan antara individu konsumen media dengan isi media

yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Efek media dapat

dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberika sebuah kepuasan

(Rakhmat, 2004:66).

Pada saat ini manuasia akan berusaha mencari apa yang mereka inginkan demi memenuhi

kebutuhan, terutama kebutuhan dalam mendapatka informasi. Banyak orang yng merasa

bahwa mencari informasi dalam sebuah media dianggap sangat mudah dan lebih efektif.

Namun selain itu juga sebagian orang juga mencari sebuah hiburan dimana hal tersebut dapat

membuat mereka merasa senang.

Dalam Ardianto (2004:70) menurut Katz, Blumer dan Gruvitch menjelaskan mengenai

asumsi-asumsi dasar dari uses and gratifications sebagai berikut :

1. Audiens dilihat memegang peran aktif, maksud dari peranan aktif dari pengguna

media massa diasumsikan memiliki tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa terdapat inisiatif untuk mengaitkan kepuasan

kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan

kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi oleh media hanyalah bagian dari rentangan

kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui

konsumsi media sangat bergantng kepada perilaku khlayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberika anggota

khalaya, artinya dianggap cukup paham untuk melaporkan kepentingan dan motif

pada situasi-situasi tertentu.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

53

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti

lebih dalam orientasi khalayak.

Dengan demikian penjelasan diatas mengenai teori uses and gratification adalah tentang

bagaimana sifat audiens yang aktif dalam memakai atau mengkonsumsi media, sehingga

mereka dapat selektif dalam menyaring pesan atau informasi dari media tersebut. Dalam

penggunaan media yang dilakukan oleh audiens merupakan salah satu cara pemenuhan

kebutuhan audiens dalam mendapatkan informasi. Audiens dapat memilih media mana

yang akan dipakai sehingga kebutuhan mereka dapat disesuaikan dengan apa yang

mereka inginkan. Teori ini menunjukkan bagaimana manusia memiliki kekuasaan dalam

memperlakukan sebuah media.

2.6 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah model atau gambaran yang berupa konsep tentang hubungan

variabel X dan variabel Y, berikut merupakan gambaran hubungan antar variabel yang akan

diteliti:

Gambar: hubungan pengaruh terpaan pesan iklan Google Adsense (x) terhadap

Kesadaran merek (Brand Awareness) Zalora Indonesia (y).

Pengaruh Terpaan

Pesan Iklan Google

Adsense

(X)

Kesadaran Merek (Brand

Awareness) Zalora

Indonesia

(Y)

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

54

2.7 Definisi Konseptual

a. Variabel

Pengertian variabel secara teoritis menurut Hatch dan Farhadi (1981) yang

dikutip oleh Sugiyono (2014:38) adalah atribut seseorang atau obyek yang

mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lainatau satu obyek dengan

obyek yang lain. Sedangkan menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel

adalah kontruk (contructs) atau sifat yang akan dipelajari (Sugiyono, 2014:38).

Berdasarkan pengertian dapat dikatakan jika variabel adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tergantung apa yang

ditetapkan peneliti untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini

terdapat variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

2014:39). Dalam penelitian ini variabelnya adalah terpaan pesan iklan (X).

Menurut Terence (2003) dalam Siti (2011:11) definisi terpaan secara sederhana

adalah konsumen berinteraksi dengan pesan dari pemasar, mereka melihat iklan

majalah, mendengarkan iklan radio dan lain-lain. Terpaan iklan merupakan suatu

kondisi di mana khalayak diterpa oleh sebuah iklan atau iklan yang berusaha

memberikan pengaruh kepada khalayak.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat (dependen variable) atau sering disebut variabel output,

kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

55

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:39).Dalam

penelitian ini variabel terikatnya adalah kesadaran merk (Y). Menurut David

A.Aakers dalam Handyani dkk yang dikutip oleh Mahmudoh (2011:16) Brand

Awareness adalah kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau

mengingat kembali bahwa suatu merek termasuk ke dalam kategori produk

tertentu.

2.8 Definisi Operasional

Menurut Andi (2004) definisi operasional memberikan makna pada kontrak atau

variabel dengan cara menetapkan aktifitas-aktifitas atau operasi yang diperlukan untuk

mengukurnya. Dalam penelitian ini variabelnya adalah variabel bebas (yaitu terpaan pesan

iklan google adsense (X), variabel terikat yaitu kesadaran merk pada Zalora Indonesia (Y).

1. Terpaan Pesan Iklan Google Adsense (X)

Menurut penjelasan Elvinaro (2004) yang dikutip oleh Elly dan Ayub (2017), untuk

mengukur terpaan media dapat dilihat dari 3 faktor yaitu :

a. Frekuensi

Diukur dari seberapa sering seseorang menggunakan sosial media dan seberapa

sering melihat Google Adsense. Dalam hal ini frekuensi merupakan parameter untuk

mengukur seberapa sering subjek yang diteliti melihat iklan google adsense Zalora.

b. Intensitas

Dalam hal ini adalah proses emosi dari subjek penelitian. Intensitas diukur dalam

seberapa memperhatikannya subjek saat melihat iklan serta subjek dapat menerima

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

56

pesan google adsense Zalora. Apakah subjek memperhatikan tanpa melakukan

kegiatan lain atau berdiskusi dengan orang lain.

c. Durasi

Diukur berdasarkan lama menggunakan sosial media, berapa kali melihat iklan

dan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melihat Google Adsense. Durasi adalah

parameter untuk mengukur berapa lama subjek melihat google adsense Zalora.

2. Kesadaran Merk Zalora Indonesia

Menurut Aaker (1991) dalam Andi (2009:165-168) terdapat 4 tingkatan yang dapat

digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen sadar akan adanya sebuah brand :

a. Top of Mind : seberapa jauh responden mampu menggambarkan merek yang

pertama kali diingat atau pertama kali disebut, ketika responden ditanya mengenai

elemen-elemen yang dimiliki suatu merek.

b. Brand Recall : seberapa jauh responden mampu mengingat kembali sebuah

merek tanpa adanya bantuan. Indikator ini digunakan untuk mengukur apakah

subjek mengenali merk Zalora Indonesia serta mampu menyebutkan nama merk

Zalora Indonesia.

c. Brand Recognition : seberapa jauh responden mampu mengenali sebuah merek

saat merek tersebut masuk dalam kategori tertentu. Indikator ini digunakan untuk

mengukur pengetahuan subjek penelitian tentang Zalora Indonesia serta

mengenali karakteristik atau ciri-ciri merk.

d. Unware Brand : responden tidak menyadari adanya suatu merek. Responden

mengenali sebuah merek namun tidak menyadari informasi mengenai merek

tersebut.

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

57

Untuk mempermudah pemahaman tentang variabel, dimensi, indicator dan skala

penelitian, dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 2.1 Operasional Variable

Variabel Dimensi Indikator Skala

Terpaan Iklan 1. Frekuensi

a. Sering mengakses sosial

media.

b. Sering menggunakan atau

membuka Youtube.

c. Sering menggunakan atau

membuka Blogg/Website.

d. Sering melihat google

adsense Zalora Indonesia

saat sedang mengakses

sosial media.

e. Sering melihat google

adsense Zalora Indonesia

di Youtube.

f. Sering melihat google

adsense Zalora Indonesia

di blog/website.

g. Sering melihat google

adsense Zalora Indonesia

yang muncul di blog

adalah produk yang

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

58

pernah dikunjungi.

h. Sering melihat google

adsense Zalora Indonesia

yang muncul di Youtube

adalah produk yang saat

ini digandrungi remaja.

i. Sering melihat google

adsense Zalora Indonesia

muncul dibandingkan e-

commerce lain.

2. Intensitas a. Responden

memperhatikan dengan

seksama google adsense

Zalora Indonesia di

Youtube, blog/website.

b. Responden fokus melihat

sampai habis google

adsense yang muncul saat

melihat video di Youtube

tanpa melakukan aktifitas

apapun.

c. Responden tertarik

dengan musik yang ada

pada google adsense

Youtube.

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

59

d. Model yang muncul pada

google adsense Zalora di

Youtube menarik

perhatian responden.

e. Responden mudah

memahami pesan yang

disampaikan google

adsense Zalora Indonesia

di Youtube,

Blog/Website.

3. Durasi a. Beberapa lama

responden

menggunakan sosial

media.

b. Beberapa kali melihat

google adsense Zalora

Indonesia.

c. Beberapa lama

menonton google

adsense Zalora

Indonesia dalam

bentuk video.

d. Melihat google

adsense Zalora

Indonesia di Youtube

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

60

dalam bentuk video

secara keseluruhan

dari awal sampai

akhir.

Kesadaran

Merek

1. Top of Mind a. Merek yang pertama

kali muncul dalam

benak responden

adalah Zalora

Indonesia.

b. Merek yang pertama

kali diingat oleh

responden sebagai e-

commerce fashion.

c. Merek Zalora

Indonesia lebih

familiar oleh

responden daripada

merek lain.

2. Brand Recall d. Nama Zalora mudah

diucapkan.

e. Responden mengingat

merk.

f. Responden sadar

keberadaan nama

Zalora dalam 10 besar

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

61

e-commerce yang

terkenal di Indonesia.

g. Responden sadar

Zalora Indonesia

adalah e-commerce

yang terkenal di Asia

Tenggara.

h. Responden sadar

keberadaan merek

Zalora Indonesia

melalui google

adsense yang muncul

di Youtube,

blog/website.

3. Brand

Recognition

i. Mampu mengenali

Zalora Indonesia dari

logo.

j. Mampu mengenali

Zalora Indonesia dari

warnanya.

k. Mampu mengenali

Zalora Indonesia dari

fontnya.

l. Mampu mengenali

Zalora Indonesia dari

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

62

musik yang ada di

google adsense

Youtube.

m. Mampu mengenali

Zalora Indonesia dari

brand ternama yang

dijual oleh Zalora

(Mango, Adidas,

Alba, Cotton On,

Hush Puppies,

GREENLIGHT,

Levi’s dll).

n. Mengenali Zalora

Indonesia karena

harganya yang pricely

namun kualitasnya

terjamin.

o. Mengenali Zalora

karena selalu

menawarkan gratis

pengembalian dan

penukaran dalam

waktu 30 hari.

p. Mengenali Zalora

karena memberikan

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

63

voucher 75.000

kepada pengguna baru

yang mendaftar.

4. Unaware of

Brand

q. Responden

mengetahui jika

Zalora merupakan

bagian dari Global

Fashion Grup.

r. Mengenali Zalora

dari barangnya yang

100% original.

s. Mengenali Zalora

Indonesia adalah e-

commerce fashion

yang memiliki banyak

koleksi untuk

memenuhi kebutuhan

fashion.

2.9 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Penelitian (Tahun) Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. Siti Mahmudoh

(2011)

Pengaruh Terpaan Iklan di

Televisi Terhadap

Variabel Independen :

Pengaruh Terpaan Iklan

Hasil penelitian ini

adalah analisis korelasi

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

64

Kesadaran Merek.

Variabel Dependen :

Kesadaran Merk

Pearson Product

Moment menunjukkan

terdapat hubungan yang

kuat, positif dan

signifikan antara

terpaan iklan “Kartu As

Versi Smash” dengan

kesadaran merk pada

mahasiswa Ilmu

Komunikasi Untirta.

2. Fendhi Setyawan

(2012)

Analisis Pengaruh Daya

Tarik Pesan Iklan,

Penggunaan Media Iklan

dan Daya Tarik Promosi

Penjualan Terhadap

Kesadaran Merek

Indomaret.

Variabel Independen :

- Analisis Pengaruh

Daya Tarik Pesan Iklan

(X1)

- Penggunaan Media

Iklan (X2)

- Daya Tarik Promosi

Penjualan (X3)

Variabel Dependen :

Kesadaran Merek

Indomaret

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

penggunaan media

iklan dan daya tarik

promosi penjualan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

kesadaran merek.

Sedangkan daya tarik

pesan iklan tidak

signifikan terhadap

kesadaran merek

Indomaret. Selain itu,

diperoleh hasil bahwa

penggunaan media

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

65

iklan memiliki

pengaruh yang paling

besar terhadap

kesadaran merek.

Dari beberapa penelitian terdahulu dengan topik yang berkaitan dengan kesadaran merek

konsumen, peneliti mendapatkan persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

sekarang.Berikut persamaan dan perbedaan dari penelitian terdahulu dengan peneliti yang

sekarang.

1. Persamaan

a. Memiliki variabel independen yang sama dengan peneliti terdahulu yaitu Siti

Mahmudoh (2011) yaitu pengaruh terpaan iklan.

b. Memiliki variabel dependen yang sama dengan peneliti terdahulu yaitu Fendhi

Setyawan (2012) yaitu kesadaran merek atau brand awareness.

c. Dalam metode pengumpulan data antara kedua penelitian terdahulu dengan

penelitian sekarang yaitu sama-sama menggunakan metode survey dengan

menyebar kuisioner.

2. Perbedaan

a. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fendhi Setyawan (2012) memiliki

tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Sedangkan pada penelitian

sekarang peneliti menggunakan satu variabel independen dan satu variabel

dependen.

b. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Mahmudoh (2011) menggunakan

media elektronik televisi sebagai objek penelitiannya, sedangkan penelitian yang

sekarang menggunakan media online internet sebagai objek penelitian.

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iklan sebagai Metoda ...eprints.umm.ac.id/59272/3/BAB II.pdfIklan merupakan suattu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang

66

c. Teknik dalam menentukan sampel pada penelitian terdahulu yang dilakukan

Fendhi Setyawan (2012) adalah menggunakan teknik accidental sampling,

sedangkan penelitian sekarang peneliti menggunakan teknik simple random

sampling atau sampel acak.

2.10 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sifatnya masih sementara

karena harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berusaha mengutarakan jawaban sementara

dari masalah yang akan diteliti. Dari dasar tersebut, maka hipotesis yang dibuat oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

H0 : tidak ada pengaruh terpaan pesan iklan Google Adsense terhadap kesadaran

merek (Brand Awareness) Zalora Indonesia pada mahasiswa angkatan 2015 Universitas

Muhammadiyah Malang jurusan Ilmu Komunikasi.

H1 : terdapat pengaruh terpaan pesan iklan Google Adsense terhadap kesadaran

merek (Brand Awareness) Zalora Indonesia pada mahasiswa angkatan 2015 Universitas

Muhammadiyah Malang jurusan Ilmu Komunikasi.