BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan...

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan Kemiskinan dapat dicirikan keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga Negara (Perpres Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJMN). Secara ekonomi, kemiskinan dapat dilihat dari tingkat kekurangan sumber daya yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Menurut Chambers (1998) mengatakan bahwa kemiskinan adalah suatu integrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu: 1) kemiskinan ( proper), 2) ketidakberdayaan (powerless), 3) kerentanan menghadapi situasi darurat ( state of emergency), 4) ketergantungan (dependence), dan 5) keterasingan (isolation) baik secara geografis maupun sosiologis. Hidup dalam kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti: tingkat kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal, ketidakberdayaan menghadapi kekuasaan, dan ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Kemiskinan dapat dibagi dengan empat bentuk (Suryawati,2005), yaitu:

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kemiskinan

Kemiskinan dapat dicirikan keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal

yang biasa dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan air minum,

hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan kadang juga

berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaaan yang mampu

mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai

warga Negara (Perpres Nomor 7 Tahun 2005 tentang RPJMN). Secara ekonomi,

kemiskinan dapat dilihat dari tingkat kekurangan sumber daya yang dapat

digunakan memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan

sekelompok orang.

Menurut Chambers (1998) mengatakan bahwa kemiskinan adalah suatu

integrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu: 1) kemiskinan (proper), 2)

ketidakberdayaan (powerless), 3) kerentanan menghadapi situasi darurat (state of

emergency), 4) ketergantungan (dependence), dan 5) keterasingan (isolation) baik

secara geografis maupun sosiologis. Hidup dalam kemiskinan bukan hanya hidup

dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal

lain, seperti: tingkat kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam

hukum, kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal, ketidakberdayaan

menghadapi kekuasaan, dan ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya

sendiri.

Kemiskinan dapat dibagi dengan empat bentuk (Suryawati,2005), yaitu:

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

9

(1) kemiskinan absolut: bila pendapatannya di bawah garis kemiskinan atau tidak

cukup untuk memenuhi pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan

yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja; (2) kemiskinan relatif: kondisi

miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh

masyarakat, sehingga menyebabkan ketimpangan pada pendapatan; (3)

kemiskinan kultural: mengacu pada persoalan sikap seseorang atau masyarakat

yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha memperbaiki

tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif meskipun ada bantuan dari

pihak luar; (4) kemiskinan struktural: situasi miskin yang disebabkan karena

rendahnya akses terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial

budaya dan sosial politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan, tetapi

seringkali menyebabkan suburnya kemiskinan.

2.2 Ukuran-Ukuran Kemiskinan

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS,2004), tingkat kemiskinan didasarkan

pada jumlah rupiah konsumsi berupa makanan yaitu 2100 kalori per orang per

hari (dari 52 jenis komoditi yang dianggap mewakili pola konsumsi penduduk

yang berada dilapisan bawah), dan konsumsi nonmakan (dari 45 jenis komoditi

makanan sesuai kesepakatan nasional dan tidak dibedakan antar wilayah pedesaan

dan perkotaan). Patokan kecukupan 2100 kalori ini berlaku untuk semua umur,

jenis kelamin, tingkat kegiatan fisik, berat badan, serta perkiraan status fisiologis

ukuran penduduk, ukuran ini sering disebut juga dengan garis kemiskinan.

Penduduk yang memiliki garis kemiskinan dibawah maka dinyatakan dalam

kondisi miskin.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

10

Menurut Sayogyo dalam Suryawati (2005), tingkat kemiskinan

didasarkan pada jumlah rupiah pengeluaran rumah tangga yang disetarakan

dengan jumlah kilogram konsumsi beras per orang per tahun dan dibagi wilayah

pedesaan dan perkotaan.

Daerah pedesaan :

a. Miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari pada 320 Kg nilai tukar beras

per orang per tahun.

b. Miskin sekali, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari pada 240 Kg nilai

tukar beras per orang per tahun.

c. Paling miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari pada 180 Kg nilai

tukar beras per orang per tahun.

Daerah perkotaan :

a. Miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari pada 480 Kg nilai tukar beras

per orang per tahun.

b. Miskin sekali, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari pada 380 Kg nilai

tukar beras per orang per tahun.

c. Paling miskin, bila pengeluaran keluarga lebih kecil dari pada 270 Kg nilai

tukar beras per orang per tahun.

Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada

pendapatan seseorang, jika pendapatan kurang dari US$ 1 per hari, maka

dikatakan miskin.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasioanl (BKKBN,2010),

mengukur kemiskinan berdasarkan dua kriteria, yaitu :

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

11

a. Kriteria Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga tidak mempunyai

kemampuan untuk menjalankan agama dengan baik, minimum makan dua kali

sehari, membeli lebih dari satu stel pakaian per orang per tahun, lantai rumah

bersemen minimal 80%, dan berobat ke puskesmas bila sakit.

b. Kriteria Keluarga Sejahtera 1(KS 1), yaitu keluarga yang tidak berkemampuan

untuk melaksanakan perintah agama dengan baik, minimal satu kali per

minggu makan daging/telor/ikan, membeli pakaian satu stel per tahun, rata-rata

luas lantai rumah 8 meter persegi per anggota keluarga, tidak ada keluarga

umur 10 tahun samapai 60 tahun yang buta huruf, semua anak yang berusia 5

sampai 15 tahun bersekolah, satu dari anggota keluarga memiliki pengahasilan

yang tetap atau rutin, dan tidak ada yang sakit dalam tiga bulan.

2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan

Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000) sebagai berikut :

1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola

kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,

penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas dan

kualitas nya rendah.

2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena

kualitas sumber daya manusia yang rendah berate produktivitasnya juga akan

rendah, upahnya nya pun rendah.

3. kemiskinan muncul karena adanya akses modal.

Ketiga penyebab kemiskinan itu bermuara pada lingkaran setan

kemiskinan (vicious circle of poverty ) lihat gambar 2.1. Adanya keterbelakangan,

ketidaksempurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan rendahnya

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

12

produktivitas. Rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan

yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya

tabungan dan investasi, redahnya investasi akan berakibat pada keterbelakangan

dan seterusnya.

Gambar 2.1 Lingkaran Setan Kemiskinan.

Sumber : Nurkse (1953) dalam Kuncoro, 2000

Logika berpikir yang dikemukakan Nurkse yang dikutip Kuncoro (2000)

yang mengemukakan bahwa Negara miskin itu karena dia miskin (a poor country

is poor because it is poor). Dalam mengemukakan teorinya tentang lingkaran

setan kemiskinan, pada hakikatnya Nurkse berpendapat bahwa kemiskinan bukan

saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan masa lalu tetapi juga disebabkan

oleh hambatan pembangunan di masa yang akan datang. Sehubungan dengan hal

ini Nurkse mengatakan : “Suatu Negara menjadi miskin karena ia merupakan

Negara miskin” (A country is poor because is poor).

Menurut pendapatnya inti dari lingkaran setan kemiskinan adalah keadaan-

keadaan yang menyebabkan timbulnya hambatan terhadap teciptanya

pembentukan modal yang tinggi. Di satu pihak pembentukan modal ditentukan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

13

oleh tingkat tabungan dan di lain pihak oleh perangsang untuk menanam modal.

Di Negara berkembang kedua faktor itu tidak memungkinkan dilaksanakannya

tingkat pembentukan modal yang tinggi. Jadi, menurut pandangan Nurkse,

terdapat dua jenis lingkaran setan kemiskinan yang menghalangi Negara

berkembang mencapai pembangunan yang pesat yaitu. Dari segi penawaran

modal dan permintaan modal.

Dari segi penawaran modal ingkaran setan kemiskinan dapat dinyatakan

sebagai berikut. Tingkat pendapatan masyarakat redah yang diakibatkan oleh

tingkat produktivitas yang rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk

menabung juga rendah. Ini akan menyebabkan suatu Negara menghadapi

kekurangan barang modal dan dengan demikian tingkat produktivitasnya akan

tetap rendah yang akan mempengaruhi kemiskinan.

Dari segi permintaan modal, corak lingkaran setan kemiskinan mempunyai

bentuk yang berbeda di setiap negara. Di Negara-negara miskin perangsang untuk

melaksanakan penanaman modal rendah karena luas pasar untuk berbagai jenis

barang terbatas, dan hal ini disebabkan oleh pendapatan masyarakat rendah.

Sedangkan pendapatan masyarakat yang rendah disebabkan oleh produktivitasnya

rendah ditunjukan oleh pembentukan modal yang terbatas pada masa lalu dan

mengakibatkan pada masa yang akan datang. Pembentukan modal yang terbatas

ini disebabkan oleh kekurangan perangsang untuk menanam modal, sehingga

kemiskinan tidak berujung pada pangkalnya.

2.4 Faktor yang Memengaruhi Kemiskinan

Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan antara

lain : pertumbuhan ekonomi (Siregar dan Wahyuniarti,2008), pendidikan (Siregar

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

14

dan Wahyuniarti,2008), pengangguran (Prasetyo,2010), kependudukan

(Wongdesmiwati,2009), dan kesehatan (Myrdal,2000).

2.4.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang

dari Negara yang bersangkutan untuk menyediakan barang ekonomi kepada

penduduknya yang ditentukan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian teknologi,

institusional (Kelembagaan), dan ideologi terhadap berbagai tuntutan keadaan

yang ada menurut Michael Todaro (2004). Menurut pandangan ekonom klasik,

Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, maupaun ekonom

Neoklasik, Robert Solow dan Trover Swan, menyatakan pada dasarnya ada empat

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu :

a. Jumlah penduduk

b. Jumlah stok barang modal

c. Luas tanah dan kekayaan alam

d. Tingkat teknologi yang digunakan

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang

apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pada sebelumnya. Sedangkan

menurut Schumpater, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi

adalah proses inovasi dan pelakunya adalah inovator atau wiraswata. Menurut

Boediono (1985), pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita

dalam jangka panjang. Menurut Todaro (2004), ada tiga faktor utama dalam

pertumbuhan ekonomi, yaitu

a. Akumulasi modal

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

15

Termasuk semua investasi baru yang berwujud, misalkan tanah, bangunan,

peralatan fiskal, dan sumber daya manusia (Human resources). Akumulasi

modal akan terjadi jika ada sebagian dari pendapatan sekarang di tabung

kemudian diinvestasikan kembali dengan tujuan untuk memperbesar output di

masa-masa yang akan datang.

b. Pertumbuhan penduduk angkatan kerja

Pertumbuhan penduduk yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan

kerja secara tradisonal telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam

pertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan kerja semakin

produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk akan

meningkatkan potensi pasar domestiknya.

c. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi disebabkan oleh teknologi cara-cara baru dan cara-cara

lama yang diperbaiki dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan tradisonal. Ada

tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu :

1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral, terjadi jika tingkat output

yang dicapai lebih tinggi dari kuantitas dan kombinasi-kombinasi

input yang sama.

2. Kemajuan teknologi yang bersifat hemat tenaga kerja (labour saving)

atau hemat modal (capital saving), yaitu tingkat output yang lebih

tinggi yang bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau modal yang

sama.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

16

3. Kemajuan teknologi dalam meningkatkan modal, terjadi jika

penggunaaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan

barang modal yang ada secara produktif.

2.4.2 Pendidikan

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan dibagi tiga, yaitu :

1. Pendidikan Formal

Adalah jalur pendidikan yang struktur dan berjenjang yang terdiri atas

pendidikan dasar, menengah, dan tinggi jenjang pedidikan formal :

a. Pendidikan Dasar (SD) dan madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain

yang sederajat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah

Tsanawiyah (MTS).

b. Pendidikan Menegah, merupakan lanjutan dari pendidikan dasar.

Pendidikan menengah tediri atas, Sekolah Menengah Atas (SMA),

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

17

Sekolah Menengah Kejurusan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), serta

bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi, merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, dll.

2. Pendidikan Non Formal

Adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan

dengan terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi

masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai

pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal.

3. Pendidikan Informal

Adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan

belajar mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal

maupun informal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional

pendidikan.

2.4.3 Pengangguran

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin

mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran

yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran

masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro

ekonomi yang paling utama (Todaro, 2005).

1. Jenis- jenis pengangguran :

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

18

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja

atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka

pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

a. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga

kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

b. Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak

bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya

tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang

bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

c. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang

sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini

cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah

berusaha secara maksimal.

2. Macam-macam pengangguran

Berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokan menjadi beberapa jenis,

yaitu:

a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment)

adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang

(naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

b. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment)

adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur

ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran

struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

19

permintaan berkurang, akibat kemajuan dan teknologi, dan akibat

kebijakan pemerintah.

c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)

adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian

antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut

pengangguran sukarela.

d. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat

pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

a. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi

akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi

tenaga mesin-mesin

b. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan

oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi).

Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan

masyarakat (aggrerat demand).

Indikator pengangguran terbuka yang digunakan oleh BPS adalah tingkat

pengangguran terbuka (TPT).

TPT ..........................................................(2.1)

Menurut Tambunan (2001), pengangguran dapat mempengaruhi tingkat

kemiskinan dengan berbagai macam cara, antara lain :

1. Jika rumah tangga memiliki batasan likuiditas, yang berarti bahwa konsumsi

saat ini sangat dipengaruhi oleh pandapatan saat ini, maka bencana

pengangguran akan secara langsung mempengaruhi income proverty rate

dengan consumption poverty rate.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

20

2. Jika rumah tangga tidak menghadapi batasan likuiditas, yang berarti bahwa

konsumsi saat ini tidak terlalu dipengaruhi oleh pendapatan saat ini, maka

peningkatan pengangguran akan menyebabkan peningkatan kemiskinan dalam

jangka panjang, tetapi tidak terlalu berpengaruh dalam jangka pendek. Tingkat

pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan pertumbuhan lapangan pekerjaan

yang relatif lambat menyebabkan masalah pengangguran yang ada.

2.4.4 Kependudukan

Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

suatu wilayah. Karena itu perhatian terhadap penduduk tidak hanya dari sisi

jumlah, tetapi juga kualitas. Penduduk yang berkualitas merupakan modal bagi

pembangunan dan diharapkan dapat mengatasi berbagai akibat dari dinamika

penduduk (BPS,2011).

Pertumbuhan penduduk yang cepat akan berpengaruh terhadap tingkat

kepadatan penduduk di wilayah tersebut. Kepadatan penduduk dapat didefinisikan

sebagai jumlah orang persatuan luas lahan (per km2, per mil) di suatu daerah. Laju

pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat diakibatkan karena tingginya angka

kelahiran di suatu wilayah tersebut. Salah satu implikasinya akan tingginya angka

kelahiran adalah banyaknya jumlah anak-anak di wilayah tersebut. Dengan

demikian, jumlah angkatan kerja secara otomatis menanggung beban yang lebih

banyak untuk menghidupi anak-anak dibawah usia 14 tahun. Penduduk yang

berusia lanjut maupun yang masih anak-anak secara ekonomis disebut beban

ketergantungan artinya, mereka merupakan anggota masyarakat yang tidak

produktif, sehingga menjadi beban angkatan kerja yang produktif (Todaro,2006).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

21

Laju pertumbuhan maupun penurunan penduduk tidak cukup

menggambarkan kondisi kemiskinan tersebut disuatu daerah. Dalam hubungannya

dengan tingkat kemiskinan, selain jumlah penduduk harus memperthatikan pada

variable lainnya, misalnya kesejahteraan masyarakat di daerah itu, tingkat

pendidikan dan kesehatan masyarakat, tingkat penyerapan tenaga kerja, serta laju

pertumbuhan ekonomi. Sehingga jumlah penduduk yang diimbangi dengan

perbaikan dalam pembangunan manusia seharusnya mampu mengurangi tingkat

kemiskinan di daerah tersebut (BPS,2010)

2.5.5 Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak

dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Pembangunan

kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas

sumber daya manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki

peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Langkah-langkah yang telah ditempuh adalah peningkatan akses kesehatan

terutama bagi penduduk miskin melalui pelayanan kesehatan gratis; peningkatan

pencegahan dan penanggulangan penyakit menular termasuk polio dan flu burung;

peningkatan kualitas, keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar;

peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; penjaminan mutu, keamanan

dan khasiat obat dan makanan; penanganan kesehatan di daerah bencana; serta

peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Kemampuan untuk bertahan hidup lama diukur dengan indikator harapan

hidup pada saat lahir (life expectancy at birth/e0). Angka e0 untuk tingkat provinsi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

22

yang disajikan merupakan hasil penghitungan secara tidak langsung dengan

menggunakan paket program Mortpack berdasarkan data rata-rata jumlah anak

lahir dengan rata-rata jumlah anak masih hidup yang menurut umur ibu 15-49

tahun, yang bersumber dari data hasil survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas

) dengan memperlihatkan tren hasil sensus penduduk (SP). Selain angka kematian

bayi, Angka Harapan Hidup (AHH) juga digunakan sebagai indikator untuk

menilai derajat kesehatan penduduk. Semakin tinggi nilai angka harapan hidup di

suatu wilayah, maka mengindikasikan pembangunan sosial ekonomi terutama

yang terkait dengan fasilitas kesehatan wilayah tersebut semakin maju. Semakin

maju pembangunan daerah di bidang kesehtan menunjukan tingkat kesehatan

yang ada dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat

miskin.

Berdasarkan teori mengenai lingkaran kemiskinan yang dikemukakan

Myrdal bahwa semakin tinggi tingkat kesehatan masyarakat yang ditunjukan

dengan meningkatnya nilai AHH maka produktivitas akan semakin meningkat .

peningkatan produktivitas dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang

nantinya akan menurunkan tingkat kemiskinan. Artinya semakin tinggi angka

harapan hidup maka tingkat kemiskinan akan menurun.

2.5 Penelitian Terdahulu

Siregar dan Wahyuniarti (2008), dalam jurnal kajian ekonomi dan

lingkungan “Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah

Penduduk Miskin. Data yang digunakan adalah 26 Provinsi dari tahun 1995

sampai dengan 2005. Model yang digunakan POVij= β0+ β1 PDRBij+ β2 POPij+ β3

AGRISHRij+ β4 INDTRSHRij+ β5 INFLASIij+ β6 SMPij+ β7 SMAij+ β8 DIPLMij +

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

23

β9 DUUMYKRISISIJ+ εIJ. Dimana POV adalah jumlah penduduk miskin, PDRB

adalah pertumbuhan ekonomi, POP adalah jumlah penduduk, AGRISHR adalah

pangsa sektor pertanian, INDTRSHR adalah pangsa sektor industri, INFLASI

adalah tingkat inflasi tahunan, SMP adalah jumlah lulusan sekolah SMP, SMA

adalah jumlah lulusan sekolah SMA, DIPLM adalah jumlah lulusan tingkat

diploma, dan DUMMYKRISIS adalah dummy krisis ekonomi. Hasil dari

penelitian ini adalah variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatife dan

signifikan terhadap jumlah penduduk miskin walaupun pengaruhnya kecil.

Variabel inflasi dan jumlah populasi penduduk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap jumlah penduduk miskin, sedangkan variabel pangsa sektor pertanian

dan industri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk

miskin. Variabel yang berpengaruh negatif paling besar dan signifikan terhadap

jumlah penduduk miskin yaitu pendidikan. Variabel yang berpengaru negative

paling besar dan signifikan terhadap terhadap jumlah penduduk miskin yaitu

variabel pendidikan.

Sitepu dan Sinaga (2005), dalam ejournal economics prisma, volume 1, hal

17-31, “Dampak Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia : Pendekatan Model Compotable General

Equiliberium”, menggunakan metode Compotable General Equiliberium (CGE)

dan Fooster Greer Thorbecke method. Variabel yang digunakan adalah tingkat

kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, investasi pendidikan, dan investasi kesehatan.

Hasil dari penelitian ini adalah investasi sumber daya manusia berdampak

langsung terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Investasi kesehatan dan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

24

investasi pendidikan sama-sama dapat mengurangi tingkat kemiskinan, namun

investasi kesehatan memiliki persentase yang paling besar.

Rizky dan Shaleh (2007), dalam jurnal ekonomi pembangunan volume 12

No. 3, hal 223-233 “Keterkaitan Akses Sanitasi dan Tingkat Kemiskinan Jawa

Tengah”, hasil dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

akses sanitasi rumah tangga pada 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah adalah

PDRB per kapita, distribusi pendapatan masyarakat, dan budaya kesehatan

terhadap sanitasi/kesehatan.

Wongdesmiwati (2009) dalam jurnal ekonomi pembangunan

“Pertumbuhan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan Di Indonesia: Analisis

Ekonometrika”, menggunakan metode analisis regesi berganda dari tahun 1990-

2004,LogYi=β0+β1LogXIi+β2LogX2i+β3LogX3i+β4LogX4i+β5LogX5i+β6LogX6i

+εi. DimanaYi adalah jumlah penduduk miskin, XIi jumlah penduduk Indonesia

per tahun, X2i adalah PDB yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi, X3i

adalah angka harapan hidup, X4i adalah persentase angka melek huruf, X5i adalah

persentase penggunaan listrik, X6i adalah persentase konsumsi makanan. Hasil

penelitian ini adalah variable jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penambahan jumlah penduduk miskin, variable pertumbuhan ekonomi

dan variable angka melek huruf berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

jumlah penduduk miskin.

Penelitian tentang kemiskinan telah dilakukan, Prasetyo (2010) dengan

judul Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus di 35

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2003-2007) menggunakan alat analisis regresi

panel data menyimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di Jawa Tengah dipengaruhi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

25

oleh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan pendidikan berpengaruh negatif

terhadap jumlah penduduk miskin, sedangkan variabel pengangguran berpengaruh

positif terhadap jumlah penduduk miskin.

Penelitian dari Utami (2011), dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan dan Kebijakan Penanggulangannya Di

Provinsi Jawa Timur “, dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis data

panel. Faktor-faktor yang digunakan yaitu, kependudukan, PDRB, pendidikan,

kesehatan serta pengangguran. Dari lima variabel yang digunakan, semuanya

signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Varibael kependudukan

berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan, variabel Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan,

variabel pendidikan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan, vaiabel

kesehatan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan, dan variabel

penggangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan

Penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kemiskinan di Provinsi NTT”, memiliki perbedaan dengan penelitian

sebelumnya, perbedaan terletak pada daerah yang menjadi objek penelitiannya

dimana didalam penelitian ini menggunakan data panel seluruh kabupaten/kota di

Provinsi Nusa Tenggara Timur dan alat analisis yang digunakan adalah analisis

panel data.dan analisis deskriptif.

2.6 Kerangka Pemikiran

Untuk memudahkan kegiatan penelitian, maka dibuat kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

26

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran.

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan

ekonomi adalah indikator yang lazim digunakan untuk melihat keberhasilan

pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan kemiskinan.

Pengangguran akan menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Kondisi

pengangguran menyebabkan seseorang tidak mempunyai pendapatan sehingga

kesejahteraan akan menurun.

Karena menganggur tentunya akan meningkatkan kemiskinan. Keterkaitan

kemiskinan dengan pendidikan sangat besar karena dengan pendidikan seseorang

akan meningkatkan keterampilan sehingga akan miningkatkan produktifitas.

Sehingga kesejahteraan seseorang akan meningkat. Seiring meningkatnya

pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup

Keadaan Umum di NTT :

Tanah yang tandus

SDM yang berkualitas Rendah

SDA yang belum dapat dioptimalkan

Infrastruktur yang buruk

Kemiskinan di NTT

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan

Pertumbuhan Ekonomi

Pendidikan Tamat SMP

Jumlah Penduduk

Pengangguran Terbuka

Angka Harapan Hidup

Analisis Deskriptif Analisis Regresi Data Panel

Persentase Jumlah Penduduk Miskin

Implikasi Kebijakan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kemiskinan · Bank Dunia (2000) mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada ... 2.3 Teori Lingkaran Setan Kemiskinan . Penyebab kemiskinan menurut

27

pula,apabila seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mengakibatkan

kemiskinan terjadi.

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara/kesimpulan yang diambil untuk

menjawab pemasalahan yang ada yang diajukan oleh peneliti yang sebenarnya

harus diuji secara empiris. Maka akan diajukan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis penelitian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan :

a. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif terhadap kemiskinan Kabupaten/

Kota di NTT tahun 2004-2010.

b. Pendidikan tamat SMP berpengaruh negatif terhadap kemiskinan

Kabupaten/Kota di NTT tahun 2004-2010.

c. Pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap kemiskinan

Kabupaten/Kota di NTT tahun 2004-2010.

d. Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap kemiskinan Kabupaten/Kota di

NTT tahun 2004-2010.

e. Angka Harapan Hidup (AHH) berpengaruh negatif terhadap kemiskinan

Kabupaten/Kota di NTT 2004-2010 .