Bab II TINJAUAN PUSTAKA 1. Deskripsi Teoritik 2.1.1 Strategi · dimana tenaga penjual...

16
6 Bab II TINJAUAN PUSTAKA 1. Deskripsi Teoritik 2.1.1 Strategi Strategi berasal dari kata yunani strategia (stratos = militer; dan ag =memimpin), strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Secara umum dapat diartikan sebagai rencana yang disusun oleh perusahaan untuk mencapai tujuanyang telah ditentukan. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (1995) dalam Tjiptono (1997 :3), “konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua prespektif yang berbeda,yaitu (1) dari prespektif mana suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Berdasarkan perspektif pertama, strategi dapat difenisikan sebagai program untuk Menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Maksudnya adalah bahwa para manajer memainkan peran yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulendan selalu mengalami perubahan, pandagan ini lebih banyak diterapkan. Berdasarkan prespektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan. Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusanyang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

Transcript of Bab II TINJAUAN PUSTAKA 1. Deskripsi Teoritik 2.1.1 Strategi · dimana tenaga penjual...

  • 6

    Bab II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. Deskripsi Teoritik

    2.1.1 Strategi

    Strategi berasal dari kata yunani strategia (stratos = militer; dan ag

    =memimpin), strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan

    penggunaan kekuatan dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai

    tujuan tertentu. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang

    mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk

    mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Secara umum dapat

    diartikan sebagai rencana yang disusun oleh perusahaan untuk mencapai

    tujuanyang telah ditentukan.

    Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (1995) dalam Tjiptono

    (1997 :3), “konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua prespektif yang

    berbeda,yaitu (1) dari prespektif mana suatu organisasi ingin lakukan (intends to

    do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually

    does). Berdasarkan perspektif pertama, strategi dapat difenisikan sebagai

    program untuk

    Menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan

    mengimplementasikan misinya. Maksudnya adalah bahwa para manajer

    memainkan peran yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi

    organisasi. Dalam lingkungan yang turbulendan selalu mengalami perubahan,

    pandagan ini lebih banyak diterapkan. Berdasarkan prespektif kedua, strategi

    didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap

    lingkungannya sepanjang waktu. Setiap organisasi pasti memiliki strategi,

    meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan

    ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi

    dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

    Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan

    dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan

    arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka

    keputusanyang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka

    dan mengabaikan keputusan yang lain.

  • 7

    2.1.2 Komunikasi

    Dalam proses pertukaran terjadi proses komunikasi baik langsung

    maupun tidak langsung. Komunikasi dapat menginformasikan dan membuat

    konsumen menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi juga

    dapatdigunakan sebagai pengingat bagi konsumen terhadap produk. Suatu

    perusahaan dapat bertahan karena adanya konsumen, untuk itu perusahaan harus

    berusahauntuk mempertahankan konsumennya. Peran penting dari komunikasi

    jugaberkaitan dengan membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. Pesan

    yangdisampaikan dalam komunikasi sifatnya persuasif, yaitu bagaimana

    membujuk konsumen agar melakukan tindakan pembelian. (Sutisna, 2001 : 266)

    Tujuan utama digunakannya komunikasi adalah terciptanya

    komunikasi efektif yaitu yang mampu melahirkan efek dari komunikasi yaitu

    perubahan pendapat, sikap dan perilaku. Jadi efektivitas komunikasi tidak diukur

    hanya dari pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat, tetapi terutama adalah

    pada terjadinya perubahan dalam diri mereka untuk mendorong mereka

    melakukan tindakan sesuai dengan kita inginkan.

    Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication, yang

    berasal dari kata Latin communication dan bersumber dari kata communis yang

    berarti sama. Akan tetapi pengertian komunikasi tersebut sifatnya mendasar,

    dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan

    makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan

    komunikasi bukan hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti

    dan tahu yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan

    untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, untuk dapat memahami

    pengertian komunikasi menurut Harold Lasswell adalah dengan menjawab

    pertanyaan sebagai berikut;“who says what in which channel to whom with what

    effect?”. Melalui paradigmaLasswell ini dapat dilihat adanya lima unsur

    komunikasi yang harus dijawab.

    Yaitu :

    1. Komunikator (communicator, source, sender)

    Sumber/ komunikator adalah pelaku utama/ pihak yang mempunyai

    kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa

  • 8

    seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai

    komunikator.

    2. Pesan (message)

    Apa yang akan disampaikan/ dikomunikasikan kepada penerima

    (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan

    seperangkat symbol verbal/ non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/

    maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk

    menyampaikan makna dan bentuk/ organisasi pesan.

    3. Media (channel, media)

    Wahana/ alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber)

    kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak

    langsung (melalui media cetak/ elektronik dll).

    4. Komunikan (communicant)

    Orang/ kelompok/ organisasi/ suatu negara yang menerima pesandari

    sumber. Disebut tujuan (destination) /pendengar (listener)/ khalayak (audience) /

    komunikan/ penafsir/ penyandi balik (decoder).

    5. Efek (effect, impact, influence)

    Dampak/ efek yang terjadi pada komunikan (penerima)

    setelahmenerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap,bertambahnya

    pengetahuan (Effendy, 2003:10).

    2.1.3 Pemasaran

    Pemasaran terdiri atas periklanan dan aktivitas retail, dimana riset

    pasar harga atau perencanaan adalah hal yang begitu mutlak dan sangat

    diperlukan. Menurut AMA (American Marketing Association), pemasaran

    diartikan, “The process of planning and executing the conception, pricing

    promotion, and distribution of idea, goods, and services to create exchange that

    satisfy individual and organizational objectives”. Definisi ini lebih menekankan

    pada pertukaran sebagai konsep utama pada pemasaran dan komunikasi adalah

    kemampuan yang diperlukan dalam prosesnya.

    Pemasaran menurut Kotler : “A sociental process by which individual

    andgroups obtains what they need and want through creating offering, and

    freelyexchanging product and service of value with others.” (Kotler,

  • 9

    2008:8)Pemasaran juga merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang

    berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mengembangkan

    ,mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang sesuai dari

    produk atau jasa untuk mencapai kepuasan pelanggan dan memperoleh

    keuntungan. Pemasaran merupakan proses, untuk itu diperlukan waktu dalam

    jangka panjang untuk melakukan kegiatannya. Proses pemasaran dapat

    disimpulkan sebagai berikut :

    a) Identifikasi potensi dari pasar sasaran (konsumen)

    b) Analisis kebutuhan dan identifikasi pasar sasaran

    c) Riset potensial dari pasar sasaran atas penjualan dan kemampuan

    daya beli serta kekuatan dari produk dan layanan yang dimiliki

    d) Menciptakan atau menentukan produk dan layanan yang bertujuan

    untuk memenuhi kebutuhan pasar sasaran

    e) Distribusi, harga, dan promosi produk dan layanan pada konsumen

    f) Memeriksa kembali apakah telah tercapai kepuasan pelanggan

    setelah penjualan atau belum

    g) Melakukan inovasi produk setiap saat yang dimiliki hubungan

    produk utama

    h) Berpromosi setiap saat, di setiap tempat dan pada setiap orang.

    Pemasaran berawal sewaktu suatu perusahaan mengidentifikasi adanya

    kebutuhan konsumen dan mengembangkan suatu produk untuk memenuhinya.

    Dalam merencanakan dan pelaksanaan strategi para manager bergantung pada

    empat komponen dasar. Elemen ini sering disebut sebagai 4P dari pemasaran, dan

    disebut sebagai alat untuk menjalankan suatu strategi dalam membetuk bauran

    pemasaran / marketing mix :

    Product

    Pemasaran tentu saja dimulai dengan suatu produk. Produk adalah

    suatu barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi

    kebutuhan seorang konsumen. Dengan demikian menyusun dan

    mengembangkan produk-produk baru merupakan tantangan konstan

    bagi tenaga pemasaran, yang harus selalu mempertimbangkan faktor

    perubahan misalnya, tenaga pemasaran, yang harus selalu

    mempertimbangkan teknologi, keinginan dan kebutuhan konsumen,

    serta kondisi ekonomi yang selalu berubah. Perusahaan-perusahaan

  • 10

    juga dapat mengembangkan produk baru yang memasuki pasar-pasar

    yang belum pernah mereka masuki sebelumnya.

    Pricing

    Suatu produk memilih harga yag paling sesuai untuk menjual,kadang-

    kadang suatu tindakan penyeimbang. Disuatu sisi, harga harus

    mendukung beragam biaya ; biaya operasional, biaya administrasi dan

    riset organisasi, selain itu juga biaya pemasaran seperti biaya iklan dan

    gaji penjual. Sebaliknya harga tidak dapat terlalu tinggi karena

    konsumendapat berpaling kepada produk-produk lain.

    Promotion

    Komponen yang paling terlihat nyata dalam bauran pemasaran adalah

    promosi yang berkaitan dengan teknik-teknik untuk

    mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Alat-alat yang

    penting

    dalam promosi adalah ;

    a. Advertising (Periklanan)

    Periklanan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan

    melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan.

    Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk

    membangun kesadaran akan jasa, untuk menambah pengetahuan

    pelanggan akan jasa, untuk membantu membujuk pelanggan

    supaya membeli, dan untuk mendeferensiasi jasadan penawaran

    jasa yang lain. Periklanan mempunyai perandalam

    menyampaikan positioning yang diharapkan untuk jasa. Karena

    sifat jasa yang tidak berwujud, maka sulit untuk

    mempromosikannya. Untuk itulah perusahaan memilih

    mediaberwujud sebagai sarana promosi. media tersebut

    diklasifikasikan menjadi dua, yaitu media above the line

    danmedia below the line. Media above the line (media lini atas)

    meliputi media cetak seperti surat kabar dan majalah,

    mediaelektronik seperti radio dan televisi, media luar ruangan

    seperti internet. Sedangkan media below the line (media lini

  • 11

    bawah) meliputi direct mail, pameran, peragaan, point of

    sale,selebaran, poster, leaflet, brosur dan banyak lagi.

    b. Personal Selling (Penjualan Perorangan)

    Penjualan perorangan adalah bentuk komunikasi antar individu

    dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan

    melakukan persuasi kepada calon pembeli atau pembeli produk

    atau jasa dari perusahaan. Personal selling dapat dikatakan

    bersifat luwes, karena tenaga penjual dapat menyesuaikan diri

    secara langsung dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing

    calon pembeli. Personal selling memiliki peranan yang sangat

    vital dalam jasa, dikarenakan kebanyakan bisnis jasa melibatkan

    interaksi personal antara penyedia jasa dan pelanggan. Dengan

    demikian personal selling lebih memungkinkan terwujudnya

    pemasaran jasa yang sesuai dengan pemasaran relasional.

    Keunggulan dari personal selling adalah mampu menciptakan

    kontak dengan pelanggan, meningkatkan hubungan dengan

    pelanggan, dan dapat menciptakan penjualan silang, yakni

    penjual dapat menawarkan produk-produk jasa lain kepada

    pelanggan.

    c. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

    Bentuk ini terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba

    merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.

    Akhir-akhir ini banyak perusahaan jasa menggunakan promosi

    penjualan untuk menaikkan penjualan. Promosi penjualan

    mempunyai beberapa karakteristik yang menonjol, yaitu

    perhatian, memberikan informasi yang bernilai bagi konsumen,

    memberikan kemudahan, bersifat membujuk, dan menggerakkan

    konsumen untuk terlibat dalam suatu transaksi.

    d. Sponsorship Marketing (Pemasaran Sponsorship)

    Ini merupakan promosi perusahaan dan merek dengan

    mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan

    kegiatan tertentu (misal kompetisi besar seperti

    tournamenttingkat nasional dalam olahraga billiard). Sponsorship

    memiliki kemampuan untuk penyampaian di sejumlah bidang

  • 12

    komunikasi. Paket sponsorship yang dikemas secara tepat dapat

    menciptakan kesadaran akan nama merek yang tinggi.Melakukan

    sponsorship pada suatu event menawarkan peluang yang sangat

    baik bagi pelanggan dan staf.

    e. Publicity (Publisitas)

    Seperti halnya periklanan, publisitas menggambarkan komunikasi

    massa, tetapi tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak

    mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas

    biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial

    mengenai produk atau jasa dari perusahaan. Bentuk-bentuk ini

    dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena

    perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak

    disampaikan kepada khalayak mereka. Dengan demikian publisitas

    tidak dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya.

    f. Point-of-purchase communication (Komunikasi ditempat

    pembelian)

    Bentuk ini melibatkan alat peraga, poster, tanda dan berbagai

    materi lain yang didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk

    membeli dalam tampat pembelian. Display didalam toko

    memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen

    untuk mencoba.

    Place

    Dalam bauran pemasaran, penempatan berkaitan dengan distribusi.

    Distribusi adalah kajian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan

    cara menyampaikan produk-prpduk dari produsen ke konsumen. Dalam

    suatu pemasaran, terkandung elemen komunikasi sebagai penyampai maksud

    dan tujuan suatu produk kepada konsumen, sehingga komunikasi dan

    pemasaran sangat terkait erat antara satu dengan lainnya.

    2.1.4 Strategi Komunikasi Pemasaran

    Menurut Jain dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis

    yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk

    mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi (Tjipto, 1997 :

    3).Strategi digunakan untuk melakukan komunikasi kepada publik agar

  • 13

    mendapatkan perhatian atau dukungan yang lebih dari publiknya, sedangkan

    strategi komunikasi efektif adalah sebagai berikut (Ruslan, 2002 : 31) :

    1. Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)

    2. Mengubah opini (to change the opinion)

    3. Mengubah perilaku (to change behavior)

    Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua

    unsur,yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan suatu proses

    penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui

    media tertentu. Komunikasi terjadi apabila kedua pihak saling mengolah dengan

    baik simbol-simbol yang disampaikan. Komunikasi tidak selalu dilakukan secara

    tatap muka, tetapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan media. Pemasaran

    adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya

    mentransfer nilai-nilai antara mereka dengan pelanggannya. Pemasaran adalah

    proses yang membentuk hubungan antara produsen dengan individu, atau

    grupdalam menyampaikan jenis-jenis produk (barang/jasa), dilakukan untuk

    memenuhi kebutuhan dan keinginan, guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih

    tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas.

    Jika digabungkan komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan

    semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran

    dengan menciptakan suatu arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau

    kliennya. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan

    yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang

    diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepadakelompok,

    kelompok kepada kelompok dan kelompok kepada massa. Di dalam pemasaran

    komunikasi bersifat sangat kompleks, tidak sesederhana seperti ketika kita

    berbincang-bincang dengan rekan sekantor, atau keluarga di rumah.

    Komunikasi pemasaran adalah hubungan sistematis antara sebuah

    bisnis dan pasarnya, dimana pelaku pasar memasang beberapa ide-ide yang luas,

    desain-desain, pesan-pesan, media, potongan-potongan, bentuk-bentuk dan

    warna-warna, keduanya untuk mengkomunikasikan ide-ide dan untuk

    merangsang persepsi khusus tentang produk dan layanan-layanan oleh individual

    masyarakat yang telah dikumpulkan atau disatukan kedalam sebuah target pasar

    (Smith 1999:42).

  • 14

    Komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan

    untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan yang dipengaruhi oleh

    berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi

    penyajian. Komunikasi pemasaran juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan

    komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan

    menggunakan berbagia media, dengan harapan agar komunikasi dapat

    menghasilkan tiga tahap perubahan yaitu perubahan pengetahuan, perubahan

    sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki (Kennedy, 2006:5).

    Konsep pertukaran dalam komunikasi pemasaran menjadi dasar

    dalamproses komunikasi tersebut. Dasarnya adalah lebih mengarah kepada

    perpaduanantara komunikasi organisasi dengan komunikasi antarpribadi. Tujuan

    dari komunikasi disini adalah agar tecapai suatu keintiman dalam hubungannya

    dengan pertukaran. Hal yang perlu dihindari oleh pelaku komunikasi pemasaran

    adalah apabila lawan bicara merasa tertekan dalam menerima pesan

    komunikasi.Untuk itu itu komunikator harus bisa menciptakan keintiman

    sehingga tidak menimbulkan anggapan yang negatif.

    Marketing communicaton merupakan bentuk komunikasi yang

    bertujuanuntuk memperkuat strategi pemasaran, yang bertujuan untuk meraih

    segmentasiyang luas. Sebelum terjun langsung kepasar, perusahaan terlebih

    dahulu akanmenganalisis situasi pasar. Perusahaan harus mengenali siapa

    konsumennya,bagaimana tingkat para pesaing, bagaimana lingkungan saat ini

    serta produk yang ditawarkan apakah sudah memenuhi standar kualitas.

    Formulasi strategi merupakan suatu usaha untuk menciptakan kesesuaian antara

    kapabilitas internal dengan kapabilitas eksternal.

    2.1.5 Pariwisata

    Pariwisata merupakan salah satu faktor penting yang dapat

    meningkatkan perekonomian masyarakat di suatu daerah, utamanya masyarakat

    di sekitar daya tarik wisata. Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-

    macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang dan jasa yang

    dibutuhkan oleh wisatawan selama dalam perjalanannya (Alma, 1992 : 289).

    Adapun pengertian Pariwisata menurut UU No 10 tahun 2009 tentang

    Kepariwisataan : “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

  • 15

    didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

    pengusaha,Pemerintah,dan Pemerintah Daerah.”

    Sedangkan definisi menurut Oka A Yoety dalam bukunya “Pengantar

    Ilmu Pariwisata” mengatakan pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke

    tempat yang lain yang bersifat sementara yang dilakukan oleh perorangan atau

    kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian atau kebahagiaan

    dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial budaya, alam dan ilmu ( Yoety,

    1985 : 2).

    2.1.6 Perencanaan Program Komunikasi

    Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran

    atau tujuan organisasi, menyusun strategi yang menyeluruh untuk mencapai

    sasaran yang ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara

    menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Maksud

    dari perencanaan adalah untuk memberikan arah, mengurangi dampak perubahan,

    memperkecil pemborosan, dan untuk menentukan standar yang digunakan dalam

    pengendalian (Robbins dan Coulter, 1999:200).

    Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan

    yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Program

    komunikasi diartikan sebagai penggunaan yang terencana dan koordinator

    berbagai metode dan teknik komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan.

    Prinsip-prinsip yang berlaku dalam perumusan tujuan hendaklah

    diterapkan sepenuhnya agar tujuan (objectives) benar-benar menjadi sesuatu yang

    operasional atau dapat dilaksanakan. Yang menjadi ciri utama dari perumusan

    tujuan ini adalah, bahwa pencapaian tujuan terjadi pada diri khalayak, bukan dari

    sudut pandang pengelola program komunikasi. Perumusan tujuan dapat dilakukan

    dengan suatu pernyataan yang bersifat umum, lalu diperjelas menjadi tujuan

    primer dan sekunder yang selanjutnya dirinci satu persatu dalam bentuk yang

    lebih konkrit.

    Ada pula 3 komponen tambahan dalam yang harus ikut diperhatikan yaitu 3M

    (Man, Money dan Minutes) :

  • 16

    - Man. Merupakan rincian dari organisasi yang menjalankan program

    komunikasi ini, termasuk pihak-pihak yang di dalam organisasi

    maupun pihak-pihak yang mengerjakan kontrak-kontrak dari

    organisasi.

    - Money. Merupakan perincian dana yang dikeluarkan untuk

    menjalankan semua program komunikasi ini.

    - Minutes. Merupakan rincian jangka waktu penjadualan kerja dari

    masing-masing taktik.

    2.1.7 Evaluasi Program

    Evaluasi Program menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2008:18) adalah

    upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara

    cermat dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing komponennya.

    Dalam bukunya yang lain memberikan pengertian evaluasi program

    merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk melihat tingkat

    keberhasilan suatu program (2001:290).

    Ralp Tyler, 1950 (dalam Suharsimi, 2007) mendefinisikan bahwa evaluasi

    program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program sudah

    dapat terealisasi. Sedangkan menurut Cronbach (1963) evaluasi program

    adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil

    keputusan. Suharsmi Arikunto dan Abdul Jabar (2004:14) Evaluasi program

    adalah proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas

    atau kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah

    ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan keputusan itu didasarkan atas

    perbandingan secara hati-hati terhadap data yang diobservasi dengan

    menggunakan standard tertentu yang telah dibakukan.

    Menurut Isaac dan Michael (1984:6) sebuah program harus diakhiri dengan

    evaluasi. Hal ini dikarenakan kita akan melihat apakah program tersebut

    berhasil menjalankan fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan

    sebelumnya. Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan

    menilai suatu program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan

    untuk membantu merumuskan keputusan atau kebijakan yang lebih baik.

  • 17

    Pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator dalam

    mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang dinilai apakah

    sesuai dengan ketentuan atau tidak. Evaluasi program dilakukan untuk

    melihat pencapaian target program seberapa tinggi sudah dicapai. Tolak

    ukur dalam evaluasi program tersebut adalah tujuan yang sudah dirumuskan

    dalam tahap perencanaan kegiatan.

    Model evaluasi program ada beragam, dan yang akan digunakan dalam

    penelitian ini adalah model CIPP. Evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh

    Stufflebeam merupakan salah satu model yang paling sering dipakai oleh

    evaluator. Model ini terdiri dari 4 komponen evaluasi sesuai dengan nama

    model itu sendiri yang merupakan singkatan dari Context, Input, Process

    dan Product.

    (a) Evaluasi Context

    Evaluasi pada context memberikan informasi tentang kekuatan dan

    kelemahan dari sistem total untuk membantu dalam perencanaan

    perbaikan-berorientasi tujuan pada setiap tingkat dari sistem. Evaluasi

    konteks merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan menyediakan

    alasan-alasan dalam penentuan tujuan. Karenanya upaya yang

    dilakukan evaluator dalam evaluasi konteks ini adalah memberikan

    gambaran dan rincian terhadap lingkungan, kebutuhan serta tujuan

    (goal).

    (b) Evaluasi Input

    Evaluasi pada input menyediakan informasi tentang kekuatan dan

    kelemahan dari strategi alternatif yang mungkin dipilih dan terstruktur

    untuk pencapaian tujuan yang diberikan. Evaluasi input merupakan

    evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk menentukan

    bagaimana menggunakan sumberdaya yang tersedia dalam mencapai

    tujuan program.

    (c) Evaluasi Process

    Evaluasi pada process menyediakan informasi tentang kekuatan dan

    kelemahan dari strategi yang dipilih di bawah kondisi implementasi

    aktual, sehingga baik strategi atau pelaksanaannya mungkin diperkuat.

    Evaluasi proses diarahkan pada sejauh mana kegiatan yang

  • 18

    direncanakan tersebut sudah dilaksanakan. Ketika sebuah program

    telah disetujui dan dimulai, maka dibutuhkanlah evaluasi proses dalam

    menyediakan umpan balik bagi orang yang bertanggungjawab dalam

    melaksanakan program tersebut.

    (d) Evaluasi Product

    Evaluasi Produk merupakan bagian terakhir dari model CIPP. Evaluasi

    pada product menyediakan informasi untuk menentukan apakah tujuan

    yang ditetapkan tercapai dan apakah prosedur perubahan yang telah

    digunakan untuk mencapainya harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau

    dihentikan. Evaluasi ini bertujuan mengukur dan menginterpretasikan

    capaian-capaian program. Evaluasi produk menunjukkan perubahan-

    perubahan yang terjadi pada input. Dalam proses ini, evaluasi produk

    menyediakan informasi apakah program itu akan dilanjutkan,

    dimodifikasi kembali atau bahkan akan dihentikan.

    2. Penelitian Yang Relevan

    Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Lutfrida tentang Analisis

    Perencanaan Program Komunikasi Pemasaran Visit Lombok Sumbawa 2010.

    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi NTB

    yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan kedua setelah

    pertanian. Hal ini mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB

    melakukan langkah terobosan dengan mencanangkan Visit Lombok Sumbawa

    2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tahapan dan isi

    perencanaan program komunikasi pemasaran Visit Lombok Sumbawa 2012 yang

    dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB. Hasil penelitan

    ini menjelaskan bahwa konsep perencenaan program yang ada termasuk dalam

    kategori top down dan bottom up.

    Penelitian sebelumnya milik Aresta Anggraeni seorang mahasiswi

    Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul Strategi Bauran Promosi

    Java Promo dalam Pengembangan dan Peningkatan Potensi Pariwisata Daerah.

    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu wadah promosi pariwisata

    bersama yang dibentuk awalnya oleh 13 kab/kota yang memiliki visi misi sama

    dalam pengembangan pariwisata. Java Promo mewadahi 13 kab/kota di Jawa

    Tengah dan DIY. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor pendukung

  • 19

    dan penghambat Java Promo serta untuk mengetahui bauran promosi yang sudah

    diterapkan anggota dari Java Promo itu sendiri. Hasil penelitian ini adalah bahwa

    seluruh aspek Promotion Mix sudah diterapkan oleh Java Promo.

    Galih Bening Kartika (2011) seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada

    juga melakukan penelitian yang berjudul Identitas dalam Slogan Solo The Spirit of

    Java sebagai Sarana Komunikasi Pemasaran Kota Surakarta. Penelitian ini

    berlatarbelakang adanya kerjasama antar daerah di karesidenan Surakarta yaitu

    Subosukowonosraten untuk meningkatkan dan memaksimalkan potensi wisata

    didaerah mereka. Guna menunjang hal tersebut daerah tadi berusaha menciptakan

    suatu brand yaitu Solo The Spirit of Java sebagai sarana utama strategi komunikasi

    pemasarannya. Penelitian tersebut menghasilkan posisi slogan Solo dalam sebuah

    identitas komunikasi pemasaran di daerah mereka.

    Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya

    adalah terletak pada metode dan tujuan yang akan digunakan. Tujuan penelitian

    yang akan dilakukan adalah untuk mengevaluasi suatu program komunikasi

    pemasaran pariwisata yang dilaksanakan pemerintah. Sedangkan metode yang

    digunakan adalah metode evaluasi CIPP.

  • 20

    3. Kerangka Berpikir

    Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

    Gambar 1.

    Kerangka Berpikir

    Penelitian ini melihat bahwa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa

    Tengah mempunyai program komunikasi pemasaran pariwisata yang sudah

    dijalankan yaitu salah satunya Borobudur Travel Mart and Expo sebagai satu-

    satunya pameran inisiatif. BTMX kemudian dievaluasi berdasarkan evaluasi

    CIPP yaitu context, input, process dan product. Evaluasi yang pertama dilakukan

    berdasarkan contextnya. Evaluasi context memberikan informasi tentang

    kekuatan dan kelemahan dari keseluruhan program untuk membantu dalam

    perencanaan perbaikan dan evalausi ini berorientasi pada tujuan setiap program.

    Jadi pada evaluasi context ini evaluasi dilakukan pada tujuan program dan situasi

    lingkungan baik internal maupun eksternal.

    Program Komunikasi Pemasaran Pariwisata Dinbudpar Jateng

    - Borobudur Travel Mart and Expo 2013

    E V A L U A S I

    Evaluasi Input - Sumber daya

    manusia - Anggaran - Fasilitas - Waktu (KAK)

    Evaluasi Context - Tujuan Program - Situasi Lingkungan

    (KAK)

    Evaluasi Process - Strategi - Taktik - Implementasi - Control (KAK&Lap)

    Evaluasi Product - Produk yang

    dihasilkan - Pencapaian Tujuan - Dampak

    (Laporan)

    Dampak Internal

    (+) dan (-)

    Dampak Eksternal

    (+) dan (-)

  • 21

    Evaluasi yang kedua dilakukan berdasarkan input. Evaluasi input

    menyediakan informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari strategi alternatif

    untuk mencapai tujuan program dengan penggunaan sumber daya secara efektif.

    Evaluasi input meliputi evaluasi terhadap sumber daya manusia, sumberdaya

    alam, anggaran, fasilitas dan waktu. Evaluasi yang ke tiga adalah evaluasi

    terhadap process. Evaluasi process ini berguna untuk meneliti efektivitas dari

    desain program dari perspektif operasional atau procedural. Dalam evaluasi

    process ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah strategi, taktik, implementasi

    dan control program. Setelah mengevaluasi proses perencanaan dan pelaksanaan

    program maka selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap produk yang

    dihasilkan. Pada evaluasi Product ini melihat hasil produk tersebut, apakah tujuan

    dari program yang dilaksanakan dapat tercapai dan terlaksana secara efektif atau

    tidak. Dalam evaluasi ini dihasilkan keputusan apakah program tersebut akan

    dilaksanakan kembali atau akan dilakukan perbaikan terhadap program tersebut

    atau mungkin program tersebut akan dihapus.

    Dari evaluasi dengan menggunakan metode CIPP tersebut maka

    akan disajikan hasil evaluasi yang menunjukkan apakah program komunikasi

    pemasaran pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah yang

    ada tersebut berhasil atau tidak.