BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian...
Transcript of BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian...
16
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bagian dari tinjauan
kepustakaan adalah penelitian sebagai berikut :
1. Oka Mahendra (2013), dengan judul “Analisis Strategi Bersaing PT. Garuda
Indonesia Untuk Dapat Meningkatkan Daya Saing Berkelanjutan”.
a. Hasil penelitian : Berdasarkan analisis BCG matriks PT. Garuda Indonesia
berada pada posisi star yang berarti bahwa Garuda memiliki pertumbuhan
long-run opportunities.
b. Persamaan penelitian : Lingkungan industri persaingan pada industri
penerbangan, serta model analisis lingkungan industri yang menggunakan
lima model kekuatan bersaing (Five Force Porter)
c. Perbedaan Penelitian : Obyek penelitian dan analisis lainnya yang
menggunakan matriks BCG, di mana penelitian ini menggunakan
Competitive Profile Matrix (CPM)
2. Sarma Yohanis Damanik (2013), dengan judul “Evaluasi Strategi Bisnis Periode
2012-2016 PT. Merpati Nusantara Airlines”
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
17
a. Hasil Penelitian : PT. Merpati Nusantara menghasilkan strategi “To be # 2
Airlines in Indonesian Domestic Market 2015 with Low Cost Carrier
Strategy”
b. Persamaan Penelitian : Lingkungan industri persaingan pada industri
penerbangan, serta model analisis lingkungan industri yang menggunakan
lima model kekuatan bersaing (Five Force Porter)
c. Perbedaan Penelitian : Obyek dan kurun waktu penelitian, alat analisis
menggunakan Five Major Elements of Strategydari Hambrick dan
Fredrickson, 2005, di mana penelitian ini menggunakan Four Action
Framework dari W. Cham Kim dan Renee Mauborgne, 2005.
3. Roganda Harizona Saragih (2013), dengan judul “Kajian Strategi Bisnis
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Dalam Upaya Peningkatan Keunggulan
Bersaing”
a. Hasil Penelitian :Internal Factor Evaluation (IFE) dengan nilai tertimbang
sebesar 3,03, External Factor Evaluation (EFE) dengan nilai tertimbang
sebesar 2,98 sehingga diperoleh IE Matrix pada wilayah Grow and Build.
b. Persamaan Penelitian : untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan
c. Perbedaan Penelitian : Obyek penelitian, serta metodologi penelitian yang
menggunakan deskriptif analisis dan teknik analisis dengan SWOT dengan
metode IFE-EFE , di mana penelitian ini menggunakan kualitatif
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
18
eksploratoris serta teknik analisis yang menggunakan kerangka kerja empat
langkah dari Blue Ocean Strategy.
2.2. Industri Jasa Penerbangan
2.2.1 Pengertian Perusahaan Jasa
Menurut Reeves (2002) perusahaan jasa didefinisikan sebagai perusahaan
yang menghasilkan jasa dan bukan barang atau produk untuk pelanggan dengan
maksud memperoleh keuntungan. Akan tetapi perusahaan jasa juga
membutuhkan produk berwujud dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya,
seperti perusahaan angkutan menawarkan jasa transportasi kepada masyarakat.
Dan untuk mendukung usahanya, perusahaan membutuhkan sarana transportasi
berupa mobil atau bus.
Perusahaan jasa juga dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang
mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan, kemudahan dan
kenyamanan kepada masyarakat untuk memperlancar aktivitas produksi maupun
konsumsi. Jasa yang dihasilkan bersifat abstrak namun bisa dirasakan
manfaatnya oleh konsumen. Seperti perusahaan jasa telekomunikasi, transportasi
dan asuransi (www.zakapadia.com)
Kotler (2008:428) “Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
19
berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya
bisadan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.”
Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli
pertamanya.
1. Intangibility (tidak berwujud) Jasa bebeda dengan barang. Bila barang
merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan,
tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab
itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum
dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian
jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik
yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa,
kualitas apa dan bagaimana yang akan diterima konsumen, umumnya tidak
diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) Barang biasa diproduksi, kemudian
dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena
merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas,
dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
20
produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan
cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau
kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang
begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada
pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan
atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin
hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas
(misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan dan pendidikan)
2.2.2 Karakteristik Dunia Penerbangan
Terdapat 10 (sepuluh) karakteristik yang sangat dominan dalam dunia
penerbangan sebagai berikut :
1. High Speed
Transportasi yang sangat diandalkan karena kecepatannya dalam menjangkau
wilayah satu dengan lainnya.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
21
2. High Capital
Membutuhkan modal yang tidak sedikit, karena harga sebuah pesawat yang
mencapai ratusan juta dollar. Belum lagi untuk membangun sebuah sistem
operasi penerbangan yang handal.
3. High Risk
Transportasi ini memiliki resiko yang sangat besar dan fatal. Namun secara
statistik transportasi udara adalah jenis transportasi yang paling aman dibanding
jenis transportasi lainnya
4. High Technology
Membutuhkan teknologi tinggi untuk mendukung operasi penerbangan.
Semakin besar pesawat, semakin canggih teknologi yang digunakan.
5. High Cost
Transportasi ini dalam pengoperasiannya membutuhkan biaya yang sangat
besar terutama bahan bakar pesawat dan biaya-biaya lainnya.
6. High Competition
Kompetisi yang terjadi bisa sangat cepat berubah. Setiap menitnya
perusahaan penerbangan berlomba-lomba “menjual tempat duduk”-nya serta
berbagai strategi yang digunakan untuk menarik minat penumpang.
7. High Rumors
Dunia penerbangaan menjadi sorotan utama jika terjadi sesuatu hal di luar
kewajaran dan sering disetarakan dengan bencana alam (force majeure)
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
22
8. High Politics
Dibutuhkan politik yang tinggi di dalam dunia penerbangan. Dunia
penerbangan juga rekat dengan “lobby” tingkat tinggi.
9. High Regulation
Setiap aktivitas yang terjadi di dunia penerbangan sudah di atur oleh ICAO
dan IATA. Dan tidak boleh ada celah di dalam dunia penerbangan.
10.High Performance
Memiliki performa yang tinggi bagi setiap pelaksana yang terlibat di
dalamnya.
2.2.3 Penerbangan Berjadwal Di Indonesia
Pertumbuhan industri penerbangan berjadwal di Indonesia sangat pesat
dalam satu dekade terkahir. Sejumlah armada bersaing ketat dalam merebut
pasar domestik dan regional. Dalam hal ini pemerintah dituntut untuk harus
tegas dan konsisten dalam menegakkan aturan agar tercipta kenyamanan dan
persaingan yang sehat.Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono
menuturkan dunia penerbangan sangat kompetitif. Bisnis ini padat modal, padat
teknologi, dan padat karya. Sumber daya manusia yang dibutuhkan bisnis ini
juga harus mempunyai keterampilan khusus, sehingga harus dibayar
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
23
mahal.Kondisi ini menjadi tantangan bagi manajemen perusahaan untuk
memenangi pasar.
Tahun 2012 sebanyak 20 maskapai beroperasi di Indonesia dengan
jumlah penumpang yang diangkut meningkat 18,65%, sebanyak 71,42 juta dari
tahun sebelumnya 60,19 juta penumpang. Tahun 2012 juga lebih berfokus pada
konektivitas antar kota-kota besar di Indonesia tanpa transit atau melalui hub
terbesar kota Jakarta (INACA Annual Report 2012).
Tabel 2.1 Time Line Penerbangan Berjadwal Di Indonesia
Maskapai IATA Code Tahun Pendirian Keterangan Garuda Indonesia GA 1949
Lion Air JT 1999 Sriwijaya Air SJ 2003 Batavia Air 7P 2002 Wings Air IW 2003
Merpati Airlines MZ 1962 Indonesia Air Asia QZ 1999 Citilink Indonesia QG 2001
Trigana Air Service IL 1991 Kalstar Aviation KD 2000
Express Air XN 2003 SebagaiAWAIR Susi Air SI 2004
Sky Aviation SY 2010 Transnusa Aviation M8 2005
Avia Star MV 2000 Mandala Airlines RI 1969
Pacific Royale RY 2012 Pelita Air Service 6D 1963 Operate 1970
Indonesia Air Transport I8 1968 Tiger Air TR 2003 Batik Air ID 2013 Nam Air NM 2013 2014 IN
Sumber : Telaah Peneliti
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
24
Industri penerbangan berjadwal semakin marak sejak dikeluarkannya
UUD No.1 Tahun 2009 pasal 97, yang mengatur tentang pelayanan angkutan
niaga berjadwal yang terdiri dari tiga kategori sebagai berikut :
1. Pelayanan dengan standar maksimum (full service)
2. Pelayanan dengan standar menengah (medium service)
3. Pelayanan dengan standar minimum (no frills)
Berdasarkan tiga kategori tersebut di atas, dapat dikelompokkan 04 maskapai
yang yang menjadi pesaing utama dalam industri penerbangan berjadwal saat ini
sebagai berikut :
Tabel 2.2 Kategori Layanan Niaga Berjadwal
Maskapai Market Share 2012 Standar Layanan Fokus Strategi
Garuda 21,43 % Full Service Quantum Leap
Lion Air 41,22 % No Frills LCC
Sriwijaya Air 11,34 % Medium Service Blue Ocean Strategy
Air Asia 3,04 % No Frills Ekpansi dan Inovasi
Sumber : Telaah Peneliti
Berdasarkan table di atas, Garuda Indonesia menurut Direktur Utama
Garuda Emirsyah Satar, persaingan bukan hanya di domestik, tapi juga di
regional dan internasional. Untuk itu Garuda akan terus berekpansi operasional
lewat program Quantum Leap 2011-2015. Tahun 2013 Lion Air mencoba
merambah jasa penerbangan full Service melalui Batik Air, sementara Sriwijaya
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
25
Air lebih memilih untuk berekspansi ke zona “aman” untuk menghindari
persaingan yang sangat kompetitif ini. Sedangkan Air Asia menurut Presiden
Direktur PT. Indonesia AirAsia tengah berfokus ekspansi dan Inovasi.
2.2.4 Kompetisi Maskapai Penerbangan Di Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hingga saat ini bertahan di posisi
6% harusnya menjadi tambang emas bagi maskapai penerbangan. Namun
kebangkrutan Batavia Air, perusahaan penerbangan berbiaya rendah dengan
reputasi sebagai maskapai lokal terdepan di Indonesia menunjukkan bahwa
operator-operator kecil kesulitan bertahan. Mengalami masalah utang dalam
periode 2011- 2012 dan menjadi korban dari ketatnya margin operasi dalam
pasar yang ramai. Maskapai berbiaya rendah dipaksa untuk menjual tiket jauh di
bawah harga rendah (break-even) (m.voaindonesia.com,7 Feb 2013).
Menurut Sukof Yusof, analis divisi Capital IQ di Standard & Poor’s
Singapura, kompetisi semakin intens dan yang lemah akan tersingkirkan, di
mana pemain yang lebih kecil akan kesulitan mencari untung.
Masih dalam voaindonesia, menurut penelitian kantor konsultan McKinsey
& Co, walaupun persaingan di Indonesia sangat keras namun potensi pasar di
Indonesia masih sangat jelas. Diperkirakan pada tahun 2030, 90 juta orang lagi
akan memasuki kelas konsumen, lebih tinggi dari negara lain kecuali Tiongkok
dan India.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
26
Pengamat penerbangan Dudy Sudibyo menilai, kompetisi di Indonesia
makin ramai seiring dengan pertumbuhan kelas menengah sebesar 16%.
Persaingan pun kian diramaikan dengan perang tarif dan peningkatan kualitas
layanan penerbangan. Namun sejak tahun 2010 perilaku konsumen lebih
dewasa, di mana penumpang selain harga murah, kualitas menjadi salah satu
pertimbangan penting dalam memilih layanan penerbangan.Untuk memenuhi
permintaan pasar domestik di Indonesia , PT. Lion Air telah memesan 234
pesawat airbus A320 dengan rekor pembelian 18,4 miliar euro (USD 23,8
miliar) atau sekitar Rp. 231,3 triliun. Sebelumnya pada tahun November 2011,
Lion Air membuat gebrakan melalui kontrak pemesanan 230 pesawat B737-
900ER senilai Rp. 210 triliun (m.beritasatu.com 8 Apr 2013).
Sepanjang tahun 2013, pertumbuhan penerbangan dalam negeri mengalami
penurunan lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun
2012 pertumbuhan penerbangan mencapai 18,65 persen dan di tahun 2013
menurun menjadi 6,09 persen.Menurut Direktur Angkutan Udara Ditjen
Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Muratmodjo, secara
umum maskapai pada 2013-2014 berada pada posisi sulit, karena kondisi
perekonomian dan daya beli masyarakat pada masa itu turun drastis. Hal ini
disebabkan beberapa faktor antara lain :
- Restrukturisasi rute oleh beberapa maskapai dan mencari peluang rute lain.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
27
- Kenaikan harga BBM karena adanya pengurangan subsidi di pertengan tahun
2013, yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok.
- Pergeseran skala prioritas dan subtitusi penggunaan sarana transportasi untuk
kepentingan bisnis dan rekreasi, dari menggunakan pesawat terbang beralih
ke kereta api atau bus.
Namun begitu, menurut Djoko diharapkan pada tahun ini pertumbuhannya
akan kembali membaik karena peran pemerintah juga yang terus mendorong
agar penerbangan bangkit kembali. (www.dephub.go.id)
Tabel 2.3 Jumlah Penumpang Sriwijaya Ai Penerbangan Domestik Tahun 2009-2012
Maskapai 2009 (Juta) 2010 (Juta) 2011 (Juta) 2012 (Juta) Lion Air 8.7 9.5 11.3 23.9 Garuda Indonesia 8.0 8.7 10.6 14.1 Batavia Air 4.1 4.3 5.4 6.1 Sriwijaya Air 3.2 3.6 4.3 8.1 Air Asia 1.5 1.9 2.4 1,7 Merpati Nusantara 1.9 1.8 1.7 2.1 Sumber : PT. Angkasa Pura dan Dirjen Perhubungan Udara 2.3 Strategi
2.3.1 Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategia” yang berarti seni tentang
perencanaan dan pengarahan operasi militer dalam skala besar dengan tujuan
mengalahkan musuh. Hitt (2007) mengemukakan “ A Strategy is an integrated and
coordinated set of commitments and action designed to exploit core competencies
and gain a competitive advantage”.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
28
“Strategi merupakan serangkaian keputusan yang mempunyai lingkup luas
yang menyesuaikan kegiatan-kegiatan perusahaan dan lingkungannya dengan hasil
akhir penggunaan terbaik dari sumber daya perusahaan yang ada”.
Pengertian Strategy menurut Porter (2008:53,57,62-63) :
1. Strategy is the creation of unique and valuable position, involving a
different set of activitis. The essence of strategy positioning is to choose
activities that are different from rivals.
2. Strategy is making trade-offs in competiting the essence of strategy is
choosing what to do.
3. Strategy is creating fit among a company’s activities. The success of a
strategy depend on doing many thing well-not just a few-and integrating
among them.
Dari pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
bagaimana sebuah perusahaan harus menciptakan sesuatu yang unik untuk
mendapatkan posisi bersaing yang tepat dan bernilai serta membuat keputusan
tentang apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan dalam sebuah
kompetisi untuk selanjutnya mengintegrasikannya dalam seluruh aktivitas
perusahaan.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
29
2.3.2 Strategi Bersaing
Persaingan adalah keadaan ketika perusahaan berperang atau berlomba
untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan. Untuk dapat bertahan dan
memenangkan persaingan suatu perusahaan haruslah mempunyai strategi bersaing
yang tepat. Menyusun strategi bersaing merupakan pengembangan formulasi suatu
strategi yang luas mengenai bagaimana sebuah perusahaan harus bersaing.
Porter (1993) menyatakan, bahwa “persaingan adalah inti dari
keberhasilan”. Agar dapat memenangkan setiap persaingan, setiap perusahaan
harus memiliki strategi bersaing. Menurut Porter (1993) “Strategy is about
competitive position, about differentiating yourself in the eyes of the customer,
about adding value through a mix of activities different from those used by
competitors”.
Berdasarkan pendekatan strategi bersaing Porter (1985) yang dinamakan
strategi bersaing generik (generic competitive strategy), ada tiga strategi bersaing
yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan untuk tetap dapat bertahan dan
memenangkan persaingan. Tiga Strategi Generik diperlihatkan pada gambar
2.1sebagai berikut :
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
30
Gambar 2.1 Generik Competitive Strategy Keunggulan Bersaing
Biaya Rendah Deferensiasi Sasaran Luas Cakupan Persaingan Sasaran Sempit
Sumber : Porter, Michael E, Keunggulan Bersaing ; Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Terjemahan Karisma Publishing 2008
1. Keunggulan Biaya ( cost leadership)
Memiliki posisi biaya rendah akan membuat perusahaan menghasilkan laba
di atas rata-rata dalam industrinya, meskipun ada kekuatan pesaing yang lebih
besar. Hal ini juga memberikan ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing
karena biayanya yang lebih rendah memungkinkan untuk tetap menghasilkan
laba setelah para pesaing mengorbankan laba mereka demi persaingan.
Strategi ini akan berjalan efektif apabila :
a. Konsumen sensitif terhadap harga
b. Persaingan didominasi faktor harga
c. Produk yang ditawarkan sama atau hampir sama penggunaannya.
d. Biaya perpindahan (switching cost) murah.
e. Pasar sangat luas
f. Konsumen memiliki posisi tawar tinggi.
1. Keunggulan Biaya
2. Deferensiasi
3A. Fokus Biaya
3B. Fokus Deferensiasi
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
31
Untuk mencapai keunggulan biaya, perusahaan memiliki dua (2) alternatif
strategi sebagai berikut :
1. Mengendalikan sumber-sumber biaya seperti :
a. Skala ekonomi
Skala ekonomi perusahaan dapat ditingkatkan jika perusahaan mampu
melaksanakan aktivitas-aktivitas operasional dengan lebih efisien, lebih
murah dengan tingkat volume yang lebih besar, serta perusahaan mampu
membagi biaya riset, pengembangan, dan iklan untuk volume penjualan yang
lebih tinggi.
b. Kurva pengalaman.
c. Biaya pengadaan bahan baku utama.
d. Keterkaitan aktivitas dalam mata rantai nilai.
e. Unit-unit bisnis
f. Integrasi vertikal dan outsourcing
g. Prosentase penggunaan kapasitas
h. Pilihan-pilihan strategik dan keputusan-keputusan opersaional
2. Menata ulang rantai nilai dengan mengurangi atau menghilangkan aktivitas-
aktivitas tertentu, seperti :
a. Beralih ke teknologi e-business
b. Menggunakan pendekatan-pendekatan pemasaran dan penjualan langsung ke
pemakai akhir.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
32
c. Menyederhanakan desain produk
d. Menghilangkan feature tambahan, dan menawarkan produk utama.
e. Menggunakan teknologi sederhana.
2. Diferensiasi (differentiation)
Diferensiasi adalah salah satu langkah perusahaan untuk menciptakan
sesuatuyang unik dan dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk,
seperticitra rancangan atau merek, teknologi yang digunakan, pelayanan
pelanggan,jaringan distribusi, penyalur atau dimensi lain dan idealnya
perusahaan mendiferensiasikan dirinya sendiri dalam beberapa dimensi yang
berbeda.
Strategi diferensiasi dapat berjalan efektif apabila :
a. Ada banyak cara membedakan produk sesuai keinginan konsumen
b. Kebutuhan pembeli beraneka ragam
c. Banyak cara penggunaan/ mengkonsumsi produk
d. Hanya sedikit pesaing yang menjalankan strategi yang sama
e. Perubahan teknologi dan inovasi produk berjalan cepat.
Kelemahan strategi diferensiasi adalah :
a. Inovasi produk mendorong tingginya biaya operasi.
b. Perusahaan harus melayani berbagai macam kebutuhan dan keinginan
konsumen.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
33
3. Fokus (focus)
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan cara memfokuskan produknya
pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu.
Strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik dan semua
kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa perusahaan
akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan pesaing pada target yang lebih luas.
Porter (1980:75) menjelaskan bahwa strategi keunggulan biaya dan
diferensiasi mengupayakan keunggulan bersaing dalam segmen industri dalam
skala luas. Strategi keunggulan biaya dan diferensiasi tidak hanya diterapkan
untuk produksi masal atau melayani pasar besar, namun juga dapat dilakukan
untuk melayani pasar kecil atau yang biasa kita sebut dengan ceruk pasar
(niche). Strategi ini disebut strategi fokus, baik focused low-cost, dan focused
differentiation.
Strategi fokus dapat digunakan apabila :
a. Ceruk pasar memiliki high profitability.
b. Ceruk pasar memiliki kemampuan untuk tumbuh.
c. Pemimpin pasar tidak tertarik untuk masuk ke ceruk pasar tersebut.
d. Hambatan masuk tinggi bagi pesaing karena harus memiliki kapabilitas
dan kompetensi sumber daya yang spesifik.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
34
2.4 Analisis Persaingan Industri
Tujuan akhir strategi bersaing adalah untuk menanggulangi kekuatan
lingkungan demi kepentingan perusahaan. Aturan atau lingkungan persaingan yang
ada pada industry terdiri atas 5 kekuatan persaingan yang membentuk strategi
(Porter, 2008).
Gambar 2.2 The Five Forces Porter
Sumber : Porter, 2008, 80 : The Five Competitive Forces That Save Strategy
Lima kekuatan yang membentuk persaingan insdustri adalah titik awal dalam
pengembangan strategi. Kekuatan persaingan yang membentuk strategi antara lain :
a. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Ancaman dari pendatang baru dalam suatu industri tergantung dari
besarkecilnya hambatan untuk masuk dan keluar (entry and exit barriers)serta
responincumbent terhadap pendatang baru.Semakin tinggi hambatan masuk ,
semakin rendah ancaman yg masuk dari pendatang baru, namun jika hambatan
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
35
masuk kecil dan reaksi incumbent kecil, semakin tinggi ancaman yang masuk
dari pendatang baru.Hambatan untuk masuk (entry barriers) antara
lain hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman
incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses
distribusi,kebijakan pemerintah dan switching cost.
b. Kekuatan TawarMenawar Pemasok ( BargainingPower of Suppliers)
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok (supplier) perusahaan
mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Para
pemasok akan menjadi kuat jika mereka terorganisasi, mendapat sedikit
substitusi, produk yang di supply merupakan input yang penting, biaya
perpindahan pemasok yang tinggi, dan dapat melakukan integrasi ke hilir.
Pemasok yang kuat dapat menjatuhkan keuntungan dari perusahaan yang tidak
mampu mengatasi kenaikan harga.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi
tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat. Pembeli yang kuat
dapat menangkap nilai lebih dengan memaksa penurunan harga, peningkatan
kualitas dan pelayanan.
d. Ancaman Dari Produk atau Jasa Pengganti ( Threat of Subtitute Products or
Service )
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
36
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat produk subtitusi yang
potensial. Porter (2008), dengan adanya barang substitusi, ketika harga suatu
produk meningkat, maka konsumen memiliki pilihan untuk dapat beralih ke
pilihannya yang lain. Namun, jika tidak ada barang substitusi, maka ketika
produsen menaikan harga, konsumen tidak dapat beralih ke produk lain, dan
selama mereka membutuhkan, maka mereka tetap akan membeli produk
tersebut.
e. Persaingan Antara Pesaing Yang Ada (Rivalry Among Existing Competitors)
Ancaman antara pesaing yang ada akan muncul apabila industri memiliki
pesaing yang banyak, kuat dan agresif maka segmen pasar tersebut sudah tidak
menarik lagi untuk dimasuki, terlebih lagi jika kondisinya sudah dalam posisi
stabil (stagnant) dan menurun. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya perang
harga, kampanye iklan, pengenalan produk baru dan kualitas layanan yang
semakin meningkat. Dengan persaingan yang tinggi akan menurunkan
keuntungan (profit).
2.5 Sustainable Competitive Advantage (SCA)
Keunggulan bersaing adalah suatu posisi di mana sebuah perusahaan
menguasai sebuah ajang persaingan bisnis (Porter,1998). Keunggulan bersaing yang
berkelanjutan ( Sustainable Competitive Advantage/SCA)adalah keunggulan yang
tidak mudah ditiru membuat suatu perusahaan dapat merebut dan mempertahankan
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
37
posisinya sebagai pemimpin pasar. Karena sifatnya yang tidak mudah ditiru,
keunggulan bersaing yang berkelanjutan merupakan suatu strategi bersaing yang
dapat mendukung kesuksesan suatu perusahaan untuk jangka waktu yang lama.
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan tidak diciptakan secara sederhana
dengan mengevaluasi peluang dan ancaman lingkungan, dan kemudian menjalankan
bisnis hanya dalam kondisi lingkungan yang banyak peluang dan sedikit ancaman.
Akan tetapi, menciptakan keunggulan bersaing yang berkesinambungan tergantung
pada keunikan sumber daya dan kapabilitas yang dibawa perusahaan dalam
persaingan di lingkungannya. Untuk menemukan sumber daya dan kapabilitas ini,
manajemen harus melihat ke dalam perusahaan kepada sumber daya yang berharga,
jarang, dan sangat mahal untuk ditiru, dan kemudian mengeksploitasi sumber daya
tersebut melalui perusahaan mereka.Konsep keunggulan bersaing yang berkelanjutan
(SCA) menurut Aaker (1998 :146) dapat diperlihatkan seperti pada gambar
2.3sebagai berikut :
Gambar 2.3 Keunggulan Bersaing Yang Berkelanjutan (SCA)
Sumber : David A.Aaker. Developing Business Strategies. Fifth Edition. John Wiley and Sons Inc. New York. 1998.
Basis of competition
Arena
How to compete
Competitors
Suistanable Competitive
Advantage
(SCA)
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
38
1. Basis persaingan (basis of competition )
Meliputi sejumlah asset, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan.
2. Arena bersaing (where you compete)
Yaitu pemilihan pasar sebagai arena bersaing untuk suatu poduk juga
merupakan penentu yang penting bagi terciptanya SCA. Strategi bagus yang
didukung oleh asset dan keterampilan dapat gagal karena beroperasi di pasar
yang tidak tepat.
3. Pesaing (whom you compete against)
Kadang-kadang asset dan keterampilan hanya akan membentuk SCA jika diberi
sejumlah pesaing sebagai pelaku pasar.
4. Cara bersaing (how to compete)
Cara bersaing ini sangat bervariasi, misalnya melalui strategi produk, strategi
diferensiasi, strategi penempatan dan sebagainya.
2.6 Competitive Profile Matrix (CPM)
Matriks CPM (Competitive Profile Matrix) adalah sebuah alat manajemen
strategis yang penting untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama suatu
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya
dengan posisi strategis perusahaan. Matriks Profil Kompetitif (CPM)ini
menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
39
perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian Matriks CP diukur berdasarkan
faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang
sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga
memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Faktor keberhasilan penting
(critical success factor) dalam CPM mencakup isu-isu internal maupun eksternal,
yang peringkatnya mengacu pada kekuatan dan kelemahan yang ditunjukkan dengan
bobot angka 1-4, di mana 1 = sangat lemah, 2 = lemah, 3 = kuat, dan 4 = sangat
kuat.Dalam CPM, peringkat dan skor bobot total perusahaan-perusahaan pesaing
dapat dibandingkan dengan perusahaan sampel. Analisis perbandingan ini
memberikan informasi strategis internal yang penting (Fred R. David, 2011 :162)
TABEL 2.4 COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM) Critical Success Factor
Weight Company 1 Company 2 Company 3
Rating Weighted Score
Rating Weighted Score
Rating Weighted Score
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Score Sumber : Fred R. David, 2011
2.6.1 Komponen Competitive Profile Matrix
Matriks P rofil K ompetitif t erdiri d ari k omponen-komponen sebagai
berikut :
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
40
1. Critical Success Factors
Critical SuccessFactorsatau fa ktor pe nentu ke berhasilan, merupakan
factorterpenting yang mempengaruhi keberhasilan organisasi. Faktor tersebut
digambarkan secara luas t anpa memasukkan data yang spesifik dan faktual.
Faktor tersebut diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam mengenai
kondisi eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Hal tersebut dilakukan
karena d alam lingkungan ek sternal d an i nternal dan banyak fa ktor yang
secara nyata m emberikan dampak ba ik dan buruk ba gi pe rusahaan. Critical
Success Factorsyang m emiliki p eringkat l ebih t inggi d ibanding p esaingnya
menunjukkan b ahwa s trategi p erusahaan t erhadap f aktor p enentu
keberhasilan t ersebut t elah b erhasil d engan b aik, at au d alam k ata l ain
merupakan k ekuatan p erusahaan. S edangkan p eringkat y ang l ebih r endah
berarti s tartegi p erusahaan d alam mendukung fa ktor t ersebut masih kura ng,
atau dengan kata lain menjadi kelemahan perusahaan.
2. Rating (Peringkat)
Rating atau peringkat d alam m atriks C P m enunjukkan tanggapan at au
respons pe rusahaan t erhadap f aktor-faktor pe nentu k eberhasilan. Rating
tertinggi m enunjukkan ba hwa pe rusahaan de ngan ba ik m ampu m esrespons
faktor pe nentu k eberhasilan da n ha l i ni m enunjukkan ke kuatan ut ama
perusahaan. Kisaran peringkat diberikan antara 1,0 – 4,0 dan dapat diterapkan
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
41
pada setiap faktor. Ada beberapa poin penting yang terkait dengan pemberian
rating di matriks CP, antara lain:
a) Rating akan diterapkan ke setiap critical success factor.
b) Respon perusahaan y ang kura ng t erhadapcritical success
factordiwakili oleh satu. Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut
menjadi kelemahan utama perusahaan.
c) Respon ra ta-rata t erhadap critical success factor diwakili o leh d ua.
Hal i ni m enunjukkan b ahwa f aktor tersebut m enjadi k elemahan
minor perusahaan.
d) Respon diatas rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh
tiga. Hal i ni menunjukkan b ahwa f aktor tersebut menjadi k ekuatan
minor perusahaan.
e) Respon pe rusahaan y ang s uperior t erhadap critical success
factor diwakili ol eh e mpat. H al i ni menunjukkan ba hwa fa ktor
tersebut menjadi kekuatan utama perusahaan.
3. Weight (Bobot)
Bobot da lam M atriks CP m enunjukkan kepentingan re latif da ri f aktor
untuk menjadi penentu kesuksesan perusahaan dalam industri. Bobot berkisar
dari 0,0 yang berarti tidak penting dan 1,0 yang berarti penting. Jumlah dari
semua bobot dari faktor yang dianalisis harus sama dengan 1,0.
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
42
4. Weighted Score (Nilai Tertimbang)
Nilai tertimbang adalah hasil yang dicapai setelah masing-masing bobot
dari faktor dengan peringkatnya.
5. Total Weighted Score (Jumlah Nilai Tertimbang)
Jumlah s emua n ilai t ertimbang ad alah s ama d engan t otal n ilai
tertimbang. N ilai ak hir d ari j umlah n ilai t ertimbang h arus b erada d i an tara
rentang 1.0 (rendah) untuk 4.0 (tinggi). Rata-rata total nilai tertimbang untuk
Matriks CP a dalah 2,5, di mana s etiap pe rusahaan de ngan t otal ni lai
tertimbang b erada d i b awah 2 ,5 d apat d ikatakan d alam p osisi y ang l emah.
Perusahaan d engan t otal n ilai tertimbang l ebih t inggi ad alah 2 ,5 m aka
dianggap memiliki posisi yang kuat. Dimensi lain dalam matriks CP adalah
perusahaan d engan j umlah n ilai t ertimbang yang p aling t inggi d ianggap
sebagai pemenang di antara para pesaing. Namun meski demikian, angkatotal
nilai tertimbang h anyalah m enggambarkan k ekuatan r elatif p erusahaan-
perusahaan y ang di bandingkan, buka n de ngan t ujuan unt uk m endapatkan
angka t ertentu t etapi l ebih k epada as imilasi d an ev aluasi informasi d alam
cara yang mempunyai arti yang dapat membantu pengambilan keputusan.
2.7. Four Action Framework (Kerangka Kerja Empat Langkah )
Adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi
samudera biru yang baik. Kanvas strategi memiliki dua fungsi. Pertama, merangkum
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
43
situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Kedua, memahami di mana
kompetisi saat ini sedang tercurah, faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang
kompetisi dalam produk, jasa dan pengiriman serta memahami apa yang didapatkan
konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.
Ada 4 prinsip dalam actions framework tersebut, yaitu:
1). Eliminated: Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja oleh industri?
2). Reduce: Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?
3). Raise: Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
4). Create: Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
44
2.8 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Sumber: Osterwalder dan Pigneur (2010:249)
1. Tahap Mobilize, yaitu tahapan untuk melakukan evaluasi terhadap Visi, Misi,
tujuan dan strategi jangka pendek dan jangka penjang dalam menghadapi
persaingan yang semakin kompetitif dalam industri.
1. Mobilize
Evaluasi
• Visi & Misi • Tujuan • Strategi
Rekomendasi Strategi Yang Berbasis Pada Sustainable Competitive Advantage (SCA)
Implementation (Model Strategi ke Business Plan)
• Matrix Kompetitor Competitive Profile Matrix • Formulasi Strategi Four Action Framework
3. Design
Sustainable Compatitive Advantage
Analisa Strategi SWOT Analysis
Analisa Industri Five Force Model
2. Understanding
Kondisi Industri dan Posisi Perusahaan
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman
45
2. Tahap Understanding, yaitu melakukan analisa kondisi persaingan industri
penerbangan berjadwal dengan menggunakan lima kekuatan bersaing (Five
Forces Porter) yang dikembangkan oleh Michael Porter, SWOT Analysis
untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi
perusahaanagar dapat diambil langkah-langkah strategis untuk menciptakan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
3. Tahap Design, merancang matrix pesaing dan memformulasikan dalam
sebuah strategi dengan menggunakan kerangka berfikir 4 langkah (four
action framework) agar tercipta “nilai” perusahaan yang competitive dan
suistanable.
4. Tahap Implementation, menerjemahkan model strategi ke business plan
sehingga penelitian ini menghasilkan sebuah rekomendasi strategi yang
berbasis pada Suistanable Competitive Advantage (SCA).
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tesis Analisis Strategi Bersaing PT ....... Yusnida Abdul Rahman