BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf ·...

25
9 BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007).Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2008). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol (Kusumawati dan Hartono, 2010). Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stresor yang dihadapi oleh seseorang. Respon ini dapat menimbulkan kerugian baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga tenaga yang profesional (Keliat dan Akemat, 2009). Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan adalah perilaku atau tindakan yang dapat membahayakan orang lain, diri sendiri ataupun lingkungan. Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Transcript of BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

9

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Pengertian

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik

kepada diri sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007).Perilaku

kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai

atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2008). Perilaku kekerasan adalah

suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat

membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain

disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol

(Kusumawati dan Hartono, 2010).

Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stresor

yang dihadapi oleh seseorang. Respon ini dapat menimbulkan kerugian

baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari

kerugian yang ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku

kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga – tenaga

yang profesional (Keliat dan Akemat, 2009).

Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku kekerasan adalah perilaku

atau tindakan yang dapat membahayakan orang lain, diri sendiri

ataupun lingkungan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

10

B. TandadanGejala

Tanda dan gejala yang ditemui pada pasien melalui obsrvasi atau

wawancara tentang perilaku kekerasan menurut Keliat dan Akemat

(2009 ), diantaranya :

a. Muka merah dan tegang

b. Pandangan tajam

c. Menagtupkan rahang dengan kuat

d. Mengepalkan tangan

e. Jalan mondar – mandir

f. Bicara kasar

g. Suara tinggi/keras

h. Mengancam secara verbal atau fisik

i. Melempar atau memukul benda/ orang lain

j. Tidak memliki kemampuan mencegah.

C. Rentang Respon Marah

Rentang respon marah individu dimulai dari respon normal ( asertif )

sampai pada respon tidak normal ( maladaptif ). (Stuart ) :

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

11

FAKTOR PREDISPOSISI

Biologi Psikologi Sosial Budaya

FAKTOR PRESIPITASI

Alam Origin Waktu Berapa lama

APPRAISAL OF STRESSOR

Kognitif Afektif Psikologi Behavioral Sosial

COPING RESOURCES

Kemampuan individu Dukungan sosialModal materi Keyakinan

positif

MEKANISME KOPING

Konstruktif Destruktif

CONTINUUM OF COPING RESPONS

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

12

Adaptif Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk/ PK

Gambar 1.1. Rentang Respon Marah ( Yosep,2007 ).

Menurut ( Yosep, 2007 ) rentang respon marah yaitu :

a. Asertif adalah kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan

atau diungkapkan tanpa menyakiti orang lain akan memberi

kelegaan pada individu dan tidak menimbulkan masalah.

b. Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan

karena tidak reakstis atau hambatan dalam proses percakapan

tujuan.

c. Pasif adalah individu tidak mampu mengungkapkan perasaannya,

klien tampak pemalu, pendiam sulit diajak bicara karena rendah

diri dan merasa kurang mampu.

d. Agresif adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan

dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif dan masih

terkontrol. Perilaku yang tampak dapat berupa : muka kusam ,

bicara kasar, menuntut, kasar disertai kekerasan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

13

e. Amuk adalah perasaan marah dan bermusuhan kuat disertai

kehilangan kontrol diri , individu dapat merusak diri sendiri, orang

lain dan lingkungan.

D. Faktor Predisposisi dan Faktor Perilaku Kekerasan

Adapun beberapa hal yang menyebabkan munculnya gangguan jiwa pada

perilaku kekerasan yang dipengaruhi oleh faktor predisposi dan faktor

presipitasi. (Yosep (2007).

1. Faktor Predisposisi

Ada beberapa teori yang berkaitan dengan timbulnya perilaku

kekerasan yaitu :

a. Faktor Psikologis

1) Terdapat asumsi bahwa seseorang untuk mencapai suatu tujuan

mengalami hambatan akan timbul dorongan agresif yang

memotivasi perilaku kekerasan.

2) Berdasarkan penggunaan mekanisme koping individu dan masa

kecil yang tidaka menyenangkan.

3) Frustasi.

4) Kekerasan dalam rumah atau keluarga

b. Faktor Sosial Budaya

Seseorang akan berespons terhadap peningkatan emosionalnya

secara agresif sesuai dengan respons yang di pelajarinya. Sesuai

dengan teori menurut Bandura bahwa agresi tidak berbeda dengan

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

14

respons – respons yang lain. Faktor ini dapat dipelajari melalui

observasi atau imitasi dan semakin sering mendapatkan penguatan

maka semakin besar kemungkinan terjadi. Budaya juga dapat

mempengaruhi perilaku kekerasan. Adanya norma dapat membantu

mendefinisikan ekspresi marah yang dapat diterima dan yang tidak

dapat diterima.

c. Faktor biologis

Berdasarkan hasil penelitian pada hewan, adanya pemberian

stimulus elektris ringan pada hipotalamus ( pada sistem limbik )

ternyata menimbulkan perilaku agresif, di mana jika terjadi

kerusakan fungsi limbik ( untuk emosi dan perilaku ), lobus frontal

( untuk pemikiran rasional ) dan lobus temporal ( untuk

interprestasi indra penciuman dan memori ) akan menimbulkan

mata terbuka lebar, pupil berdilatasi dan hendak menyerang objek

yang ada disekitarnya.

2. Faktor Presipitasi

Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam,

baik berupa injury secara fisik, psikis, atau ancaman kosep diri.

Beberapa faktor pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :

a. Klien : kelemahan fisik, keputus asaan, ketidak berdayaan,

kehidupan yang penuh dengan agresif, da masa lalu yang tidak

menyenangkan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

15

b. Interaksi : penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti,

konflik, merasa terancam baik internal dari permasalahan diri klien

sendii maupun eksternal dari lingkungan

c. Ligkungan : panas, padat, dan bising

E. Proses Terjadinya Perilaku Kekerasan

a. Penyebab

Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut,

manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil

konflik emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku

kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman, kebutuhan akan

perhatian dan ketergantungan pada orang lain. Pada klien

gangguan jiwa, perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya

perubahan sensori persepsi berupa halusinasi, baik dengar, visual

maupun lainnya. Klien merasa diperintah oleh suara-suara atau

bayangan yang dilihatnya untuk melakukan kekerasan atau klien

merasa marah terhadap suara-suara atau bayangan yang

mengejeknya.

Faktor presipitasi bisa bersumber dari klien, lingkungan atau

interaksi dengan orang lain. Kondisi klien seperti kelemahan fisik

(penyakit fisik), keputusasaan, ketidakberdayaan, percaya diri yang

kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan. Demikian pula

dengan kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

16

yang dicintai/pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor penyebab.

Interaksi sosial yang provokatif dan konflik dapat pula memicu

perilaku kekerasan.

b. Tanda dan gejala

Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien dibawa

ke rumah sakit adalah perilaku kekerasan di rumah. Kemudian

perawat dapat melakukan pengkajian dengan cara observasi : muka

merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat,

memaksakan kehendak, memukul dan mengamuk. Secara klinis,

manifestasi dari perilaku kekerasan adalah :

1). Data Subyektif

a). Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

b).Klien suka membentak dan menyerang orang yang

mengusiknya jika sedang kesal atau marah.

c). Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.

2). Data Obyektif

a). Mata merah, wajah agak merah.

b). Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

c). Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.

d). Merusak dan melempar barang barang.

c. Akibat

Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-

tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

17

lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan

perabot, membakar rumah dll. Sehingga klien dengan perilaku

kekerasan beresiko untuk mencederai diri orang lain dan

lingkungan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

18

F. Psikopatologi

( Rawlin, Beck. 2011 )

- Ancaman kebutuhan

- Stress

- Cemas

- Marah

- Merasa terancam

Faktor Predisposisi :

- Faktor Psikologi

- Rasa Frustasi

- KDRT

- Faktor Sosial Budaya

- Faktor Biologis

Faktor Presipitasi :

- Faktor Eksternal :

Interaksi & lingkungan

- - faktor intternal :

putus asa, agresif

Mekanisme Koping

Konstruktif Destruktif

Adaptif Maladaptif

- Mengungkapkan

secara verbal

- Ketegangan

menurun

- Rasa marah

teratasi

- Merasa kuat

- Menentang

- marahberkepanja

ngan

- Marah tidak

terungkap

- Rasa bermusuhan

- Hilang kontrol

- Marah dengan

cara melarikan

diri dari masalah

-

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

19

G. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Risiko Perilaku Kekerasan

Harga diri rendah

( Fitria, 2009)

H. Penatalaksanaan Perilaku Kekerasan

Penatalaksanaan pada klien dengan perilaku kekerasan meliputi

penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan keperawatan ( Yosep, 2007 ).

1. Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan medis dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu

metode psikofarmakologi dan metode psikososial.

a). Metode Biologik

Berikut adalah beberapa metode biologik untuk penatalaksanaan

medis klien dengan perilaku kekerasan yaitu:

1) Psikofarmakologi

a).Anti Cemas dan Sedatif Hipnotik

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

20

Obat-obatan ini dapat mengendalikan agitasi yang akut.

Benzodiazepin seperti Lorazepam dan Clonazepam,

sering digunakan didalam kedaruratan psikiatri untuk

menenangkan perlawanan klien. Tapi obat ini

direkomendasikan untuk dalam waktu lama karena

dapat menyebabkan kebingungan dan ketergantungan,

juga bisa memperburuk gejala depresi. Selanjutnya

pada beberapa klien yang mengalami effect dari

Benzodiazepin dapat mengakibatkan peningkatan

perilaku agresif. Buspirone obat anti cemas, efektif

dalam mengendalikan perilaku kekerasan yang

berkaitan dengan kecemasan dan depresi. Ini

ditunjukkan dengan menurunnya perilaku agresif dan

agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan

’developmental disability’.

b). Anti depresi

Penggunaan obat ini mampu mengontrol impulsif dan

perilaku agresif klien yang berkaitan dengan perubahan

mood. Amitriptyline dan Trazodone, efektif untuk

menghilangkan agresivitas yang berhubungan dengan

cedera kepala dan gangguan mental organik.( Keliat,

Dkk. 2005).

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

21

2. Penatalaksanaan Keperawatan

Perawat dapat mengimplementasikan bebagai intervensi untuk

mencegah perilaku agresif. Intervensi dapat melalui rentang

intervensi perawat.

Strategi preventif Strategi antisipatif Strategi pengurungan

Kesadaran diri komunikasi managemen krisis

Pendidikan klien perubahan

lingkungan seclusion

pendidikan klien tindakan perilaku restrains

latihan asertif psikofarmakologi

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa :

a.Strategi preventif

1) Kesadaran diri

Perawat harus terus menerus meningkatkan kesadaran dirinya dan

melakukan supervisi dengan memisahkan antara masalah pribadi.

2) Pendidikan klien

Pendidikan yang diberikan mengenai cara berkomunikasi dan

cara mengekspresikan marah dengan tepat.

3) Latihan asertif

Kemampuan dasar interpersonal yang harus dimiliki meliputi :

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

22

(a). Berkomunikasi secara langsung dengan setiap orang

(b). Mengatakan tidak untuk sesuatu yang tidak beralasan

(c). Sanggup melakukan komplain

(d). Mengekspresikan penghargaan dengan tepat

b. Strategi antisipatif

1) Komunikasi

Strategi berkomunikasi dengan klien perilaku agresif :

Bersikap tenang, bicara tidak dengan cara konkrit, tunjukan

rasa menghakimi, hindari intensitas kontak mata langsung,

demonstrasikan cara mengontrol situasi, fasilitas pembicaraan

klien dengan dengarkan klien, jangan terburu – buru

menginterprestasikan dan jangna buat janji yan tidak tepat.

2) Perubahan lingkungan

Unit perawatan sebaiknya menyediakan berbagai aktivitas

seperti : membaca, group program yang dapat mengurangi

perilaku klien yang tidak sesuai dan meningkatkan adaptasi

sosialnya.

3) Tindakan perilaku

Pada dasarnya membuat kontrak dengan klien mengenai

perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima serta

konsekuensi yang didapat bila kontrak dilanggar.

c) Strategi pengurungan

1) Managemen kritis

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

23

2)Seclusion merupakan tindakan keperawatan yang terakhir

dengan memenpatkan klien dalam suatu ruangan dimana klien

dapat keluar atas kemauannya sendiri dan dipisahkan dengan

pasien lain.

3) Restrains adalah pengekangan fisik dengan menggunakan alat

manual untuk membatasi gerakan fisisk pasien menggunakan

manset, sprei pengekangan.

I. Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan (Keliat,

Panjaitan dan Helena , 2005 ) :

a. Pengkajian

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan

untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.

Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dilakukan

secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk

yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat

perilaku kekerasan. Faktor predisposisi dan presipitasi, serta

kondisi klien sekarang. Kaji riwayat keluarga dan masalah yang

dihadapi klien.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

24

b. Tanda dan Gejala

Jelaskan tanda dan gejala klien pda tahap marah, kritis atau

perilaku kekerasan, dan kemungkinan bunuh diri, muka marah,

tegang, pandangan tajam, dan agresif.

c. Diagnosa Keperawatan

1. Risiko Perilaku Kekerasan

2. Harga Diri Rendah

3. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

d. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Diagnosa 1 : Risiko Perilaku Kekerasan

TUM : Perilaku kekerasan tidak terjadi

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling

percaya

Kriteria Hasil : Klien menunjukan wajah cerah,

tersenyum, mau berkenalan, kontak mata

ada, mau menceritakan perasaan yang

dirasakan, mau menceritakan masalahnya.

Intervensi : Bina hubungan saling percaya dengan :

a. Beri salam setiap interaksi

b. Perkenalkan nama, nama panggilan

perawat, dan tujuan perawat

berkenalan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

25

c. Tanyakan dan panggilan kesukaan

klien.

d. Tunjukkan sikap jujur dan menepati

janji setiap kali berinteraksi.

e. Tanyakan perasaan klien dan masalah

yang dihadapi klien.

f. Buat kontrak interaksi yang jelas.

g. Dengarkan degan penuh perhatian

ekspresi perasaan klien.

TUK 2 : Klien mampu mengidentifikasi penyebab

risiko perilaku kekerasan yang dilakukan.

Kriteria Hasil : Klien dapat menceritakan penyebab

perasaan baik diri sendiri maupun

lingkungan.

Intervensi : Bantu klien mengungkapkan perasaan

marahnya :

a.Beri kesempatan klien untuk

mengungkapkan perasaannya.

b.Bantu klien untuk mengungkapkan

penyebab perasaan jengkel/kesal.

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda

dan gejala perilaku kekerasan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

26

Kriteria Hasil : Klien dapat menceritakan tanda –

tanda saat terjadi perilaku kekerasan

yaitu tanda fisik : mata merah, tangan

mengepal, ekspresi tegang. Tanda

emosional : perasaan marah, bicara

kasara. Tanda sosial : bermusuhan

yang dialami saat perilaku kekerasan.

Intervensi : Bantu klien mengungkapkan tanda –

tanda perilaku kekerasan yang lainnya

:

a. Motivasi klien menceritakan kondisi

fisik ( tanda – tanda fisik ).

b. Motivasi klien menceritakan kondisi

emosinya ( tanda – tanda emosional )

saat terjadi perilaku kekerasan.

c. Motivasi klien menceritakan kondisi

hubungan dengan orang lain ( tanda –

tanda sosial ) saat terjadi perilaku

kekerasan.

TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi jenis

perilaku kekerasan yang pernah

dilakukannya.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

27

Kriteria Hasil : Klien mampu menjelaskan :

a. Jenis – jenis ekspresi kemarahan yang

selama ini dilakukan.

b. Perasaannya saat melakukan

kekerasan.

c. Efektivitasbcara yang dipakai dalam

menyelesaika masalah.

Intervensi : Diskusikan dengan klien perilaku

kekerasan yang selama ini dilakukannya

:

a. Motivasi klien menceritakan jenis –

jenis tindakan kekerasan yang selama

ini dilakukannya.

b. Motivasi klien menceritakan perasaan

klien setelah tindakan kekerasan

tersbut terjadi.

c. Diskusikan apakah dengan tindakan

kekerasan yang dilakukannya

masalah yang dialami teratasi.

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat

perilaku kekerasan :

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

28

Kriteria Hasil : Klien dapat menjelaskan akibat

tindakan perilaku kekerasan yang

dilakukannya :

a. Diri sendiri : luka , dijauhi teman

dll.

b. Orang lain/ keluarga : luka,

tersinggung, ketauktan dll.

c. Lingkungan : barang atau benda

rusak dll.

Intervensi : Diskusikan dengan klien akibat

negatif ( kerugian ) cara yang

dilakukan pada :

a. Diri sendiri

b. Orang lain/ keluarga

c. Lingkungan

TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara fisik

untuk mencegah perilaku kekerasan

Kriteria Hasil : Klien dapat melakukan cara – cara

sehat mengungkapkan marah.

Intervensi : Diskusikan dengan klien :

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

29

a. Apakah klien mampu mempelajari

cara baru mengungkapkan marah

yang sehat.

b. Jelaskan berbagai alternative pilihan

untuk mengungkapkan marah selain

perilaku kekerasan yang diketahui

klien.

c. Jelaskan cara – cara sehat untuk

mengungkapkan marah :

1.Cara fisik : nafas dalam, pukul

bantal atau kasur, atau olahraga

2.Verbal : mengungkapkan bahwa

dirinya sedang kesal kepada

orang lain.

3.Sosial : latihan asertif dengan

orang lain.

4.Spiritual : sembahyang/ doa, zikir,

meditasi dsb.

TUK 7 : Klien daat mendokumentasikan cara

sosial untuk mencegah perilaku

kekerasan.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

30

Kriteria Hasil : Klien memperagakan cara

mengontrol perilaku kekerasan :

- Fisik : tarik nafas dalam, memukul

bantal/ kasur.

- Verbal : mengungkapkan rasa kesal

atau jengkel kepada orang lain tanpa

menyakiti.

- Spiritual : zikir/doa, meditasi sesuai

agamanya.

Intervensi : Latih klien memperagakan cara yang

dipilih :

a. Peragakan cara melaksanakan cara

yang dipilih.

b. Jelaskan manfaat cara tersebut.

c. Anjurkan klien menirukan peragaan

yang sudah dilakukan.

d. Beri penguatan pada klien, perbaiki

cara yang masih belum sempurna.

e. Anjurkan klien menggunakan cara

yang sudah dilatih saat marah/

jengkel.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

31

TUK 8 : Klien mendemonstrasikan kepatuhan

minum obat untuk mencegah perilaku

kekerasan.

Kriteria Hasil : Klien mampu menjelaskan :

a. Manfaat minum obat.

b. Kerugian tidak minum obat.

c. Nama obat.

d. Bentuk dan warna obat.

e. Dosis yang dibrikan kepadanya.

f. Waktu pemakaian

g. Cara pemakaian

h. Efek yang dirasakan

i. Klien mampu mnggunakan obat

sesuai program

2. Diagnosa 2 : Harga Diri Rendah

TUM : Klien memiliki konsep fisik yang positif.

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Hasil :Ekspresi wajah beersahabat, menunjukkan rasa

senang, ada kontak, mau berjabat tangan, mau

menyebut nama, mau menjawab salam, klien mau

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

32

duduk berdampingan dengan perawat, mau

mengungkapkan masalah yang dihadapi.

Intervensi :

1. Bina hubungan saling percaya

2. Bersikap terbuka dan empati.

3. Terima klien apa adanya.

4. Tepati janji.

5. Pertahankan kontak mata.

TUK 2` : Klien dapat mengidentifikasi

kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

Kriteria Hasil : Klien mengidentifikasi aspek positif

keluarga dan di lingkungan.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien kelebihan

yang dimiliki.

2. Tanyakan pada klien penyebab tidak

mau bergaul dengan orang lain.

TUK 3 : Klien dapat menetapkan kegiatan

sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN KASUS A. Pengertianrepository.ump.ac.id/986/3/DIAH PRABOWO HARDIYANTI BAB II.pdf · agitasi klien dengan cedera kepala, demensia dan ’developmental disability’.

33

Kriteria Hasil : Klien membuat rencana kegiatan sehari

– hari

Intervensi :

1. Rencanakan dengan klien kegiatan

yang dapat dilakukan selama di

rumah sakit.

2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan

kondisi klien.

3. Beri contoh cara pelaksanaan

kegiatan yang boleh klien lakukan.

TUK 4 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai

sakit

Kriteria Hasil : Klien melakukan kegiatan sesuai

kondisi klien

Intervensi :

1. Beri kesempatan klien untuk mencoba

kegiatan yang telah direncanakan.

2. Beri pujian atas keberhasilan klien.

3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan

di rumah.

Asuhan Keperawatan Pada..., DIAH PRABOWO HARDIYANTI Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016