BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum...

42
9 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum II.1.1. Tinjauan Mengenai Sustainable Design Sustainable design adalah suatu upaya pemanfaatan sumber daya alam yang ada secara efisien dan secukupnya dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan masa depan. Dalam hal ini sustainable design sangat berperan penting dalam suatu pengembangan pembangunan dan lingkungan. Perlunya pengembangan sustainable design atau architecture pada perancangan pembangunan dan lingkungan adalah dikarenakan untuk menjaga sumber daya alam yang ada dari kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Saat ini diperlukan sebuah desain yang dapat menciptakan sebuah kondisi yang baik bagi manusia dan lingkungan. Sustainability bertujuan untuk mendesain sebuah lingkungan dimana manusia dan lingkungan dapat bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, sustainable desain dengan sustainability – nya merupakan faktur yang penting (Williamson, Radford, and Bennetts 70). Desain yang sustainable adalah desain yang memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara terus menerus, mampu meningkatkan taraf hidup pemakainya dan environmental friendly. Environmental friendly berarti tidak mengganggu ekosistem, dapat didaur ulang. Menurut Kisho Kurokawa (Kurokawa 38) dalam prinsip pemikiran metabolismenya, maka sustainable adalah ‘grow and recycle’. Sustainable atau berkelanjutan pada dasarnya tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan (KTT dunia 2005) yaitu :

Transcript of BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum...

Page 1: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

9  

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1. Tinjauan Mengenai Sustainable Design

Sustainable design adalah suatu upaya pemanfaatan sumber daya

alam yang ada secara efisien dan secukupnya dengan

mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan masa depan. Dalam hal ini

sustainable design sangat berperan penting dalam suatu pengembangan

pembangunan dan lingkungan.

Perlunya pengembangan sustainable design atau architecture

pada perancangan pembangunan dan lingkungan adalah dikarenakan

untuk menjaga sumber daya alam yang ada dari kerusakan-kerusakan

yang dapat terjadi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui maupun sumber daya

alam yang dapat diperbaharui.

Saat ini diperlukan sebuah desain yang dapat menciptakan sebuah

kondisi yang baik bagi manusia dan lingkungan. Sustainability bertujuan

untuk mendesain sebuah lingkungan dimana manusia dan lingkungan

dapat bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, sustainable

desain dengan sustainability – nya merupakan faktur yang penting

(Williamson, Radford, and Bennetts 70).

Desain yang sustainable adalah desain yang memiliki

kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara terus menerus, mampu

meningkatkan taraf hidup pemakainya dan environmental friendly.

Environmental friendly berarti tidak mengganggu ekosistem, dapat

didaur ulang. Menurut Kisho Kurokawa (Kurokawa 38) dalam prinsip

pemikiran metabolismenya, maka sustainable adalah ‘grow and recycle’.

Sustainable atau berkelanjutan pada dasarnya tidak saja

berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu,

pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan (KTT

dunia 2005) yaitu :

Page 2: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

-

-

-

1. Aspe

jangk

poten

menja

juml

batas

- ku

- ku

- su

- te

pemb

Dunia

yang

salah

berpe

lain. D

melua

ada s

Aspek eko

Aspek sos

Aspek linG

ek Ekonomi

Ekonomi

ka panjang y

ntial). Pemb

aga agar pot

ah pendudu

pertumbuha

ualitas instit

ualitas sumb

umber kekay

eknologi Salah satu

bangunan ek

a sekarang

membawa

satu bagian

engaruh pada

Dari segi ek

as menjadi

atu negarapu

onomi

sial

ngkungan Gambar II.1.1.

suatu negar

yang ditentuk

angunan ber

tensi pertum

uk yang juga

an adalah :

tusi

berdaya man

yaan alam

u ancaman

konomi nasio

ditandai ol

konsekuens

n dunia atau

a fenomena

konomi, pere

sistem deng

un dapat me

.1. Skema pem

Sumber : Web

ra mempuny

kan oleh po

rkelanjutan

mbuhan selal

a meningkat

nusia

dan juga ta

onal adalah

leh berlangs

i bahwa set

pada bidang

lain atau m

ekonomian s

gan satu pas

ngisolasikan

mbangunan berk

b google

yai batas pert

tensi pertum

dilakukan a

lu meningka

t. Hal-hal y

antangan at

dunia yang

sungnya pro

tiap fenomen

g tertentu ak

meluas ke ba

sistem pasar

ar yaitu pas

n diri dari du

kelanjutan

tumbuhan d

mbuhnya (gr

antara lain u

at seiring de

ang menent

as kelangsu

g sudah beru

oses globali

na perubaha

kan dengan c

agian dunia

sekarang se

sar global. T

unia luar. Na

10

dalam

rowth

untuk

engan

tukan

ungan

ubah.

isasi,

an di

cepat

yang

edang

Tidak

amun

Page 3: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

11  

demikian perubahan dunia ini juga memberikan peluang pada

pembangunan ekonomi nasional bila dikelola dengan baik.

Peningkatan ketahanan ekonomi nasional menjadi bagian

penting dalam menghadapi globalisasi yang dapat menghasilkan

dampak positif maupun negatif ini. Suatu negara mempunyai

ketahanan ekonomi bila mempunyai kemampuan ekonomi yang tidak

tergoncangkan oleh ketidakpastian yang ditimbulkan oleh

globalisasi, serta mampu memberi kesejahteraan yang meningkat

kepada rakyatnya melalui pembangunan.

2. Aspek Sosial

Sosial berkelanjutan sangatlah diperlukan sekali dalam

membentuk sebuah tatanan bangsa yang baik. Nilai-nilai sosial yang

baik harus diterapkan demi kelangsungan hidup yang tercipta di

masyarakat umum. Tindakan solidaritas antar sesama dapat

meningkatkan aspek sosial berkelanjutan dimana pada aspek tersebut

juga ditunjang oleh aspek ekonomi dan aspek lingkungan.

3. Aspek Lingkungan

Permasalahan lingkungan dan isu lingkungan terus menjadi

topik pembicaraan hangat masyarakat dunia. Ini terkait dengan

kondisi iklim yang mengalami perubahan dan anomali. Pemanasan

global (global warming) pun terus membawa pada kondisi iklim

yang tak menguntungkan. Persoalan ini dipandang sangat serius oleh

berbagai pihak, baik kalangan pemerintah maupun swasta. Sebab hal

tersebut terkait dengan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan

kehidupan manusia.

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan

sumber daya alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumber daya

alam yang lain yang termasuk ke dalam sumber daya alam yang

terbarukan maupun yang tak terbarukan. Namun demikian harus

disadari bahwa sumber daya alam yang kita perlukan mempunyai

keterbatasan di dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang

ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya.

Page 4: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

12  

Sumber daya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan

menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan

sumber daya alam yang baik dan bijaksana. Antara lingkungan dan

manusia saling mempunyai kaitan yang erat. Ada kalanya manusia

sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga

aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di

sekitarnya.

Keberadaan sumber daya alam, air, tanah dan sumber daya

yang lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat

hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas manusia

yang sangat mempengaruhi keberadaan sumber daya dan lingkungan

di sekitarnya. Kerusakan sumber daya alam banyak ditentukan oleh

aktivitas manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan

kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia

seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta

kerusakan hutan yang kesemuanya tidak terlepas dari aktivitas

manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri.

Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan

sumber daya alam, namun eksploitasi sumber daya alam yang tidak

mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan

mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan. Banyak faktor yang

menyebabkan kemerosotan kualitas lingkungan serta kerusakan

lingkungan yang dapat diidentifikasi dari pengamatan di lapangan.

Sebagai respon terhadap kondisi ini, kalangan pemerintah dan

swasta mulai merumuskan langkah-langkah lebih serius untuk

mengurangi dampak negatif penurunan kualitas lingkungan. Sektor

properti dan pembangunan sebagai salah satu sektor yang memiliki

keterkaitan yang erat terhadap isu lingkungan kini tengah

mengembangkan inisiatif untuk mengantisipasi efek kerusakan

lingkungan akibat pembangunan atau perkembangan pasar properti.

Page 5: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

13  

Salah satunya dengan pengembangan gedung berkonsep green

building (gedung ramah lingkungan).

II.1.2. Perkembangan Green Architecture di Indonesia

1. Babak Baru Masa Depan Green Architecture di Indonesia

Semakin mahalnya biaya energi, adanya peraturan yang

dibuat pemerintah dan pertimbangan memburuknya kondisi

lingkungan, merupakan tiga alasan utama yang menjadi pandangan

para profesional di bidang konstruksi di Indonesia dalam menerapkan

konsep pembangunan berwawasan lingkungan yang dikenal dengan

green building concept. Di mulai dari Jakarta, Indonesia akan segera

memberlakukan konsep ini untuk pembangunan gedung yang antara

lain dengan meningkatnya kepedulian pemerintah maupun para

profesional dalam merespon meningkatnya tren konsep ini. Seperti

contoh DKI Jakarta segera membuat Peraturan Gubernur yang

mengatur kewajiban, sanksi dan insentif, serta telah terbentuknya

cikal bakal Green Building Council Indonesia (GBCI).

2. Green Building Council Indonesia

IAI membentuk organisasi nirlaba Green Building Council

Indonesia, merupakan salah satu kepedulian akan masalah green

building di Indonesia. Organisasi serupa ini sudah ada di 10 negara

dan 16 negara lainya sudah dalam proses persiapan. Organisasi ini

GBC Indonesia adalah organisasi non profit yang berkomitment

penuh untuk menerapkan dan mengembangkan penggunaan green

building di Indonesia. Organisasi ini didukung oleh kalangan

profesional bidang konstruksi, pemerintah, lembaga non pemerintah,

institusi dan pemerhati lingkungan yang akan berkolaborasi

membangun Indonesia ke arah yang lebih tanggap lingkungan,

sustainable dan melestarikan lingkungan untuk kepentingan masa

depan.

Visi GBC Indonesia adalah mengembangkan penerapan

bangunan yang berwawasan lingkungan (sustainable building) di

Indonesia dengan mengacu pada praktek green building dan

Page 6: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

14  

mempertimbangkan aspek nilai ekonomis. Meningkatkan kesadaran

akan kelestarian lingkungan alam sekitar dengan merubah cara kerja

dengan memakai pemahaman green building baik dalam

merencanakan, membangun, maupun memelihara.

Tujuan GBC adalah mempromosikan “green building“ di

sektor property di Indonesia baik dalam mendesain, pelaksanaan,

operasional maupun masa pemeliharaan dengan membuat

guidelines, melakukan sertivikasi gedung melalui LEED Indonesia

dengan menerapkan rating sistem. Memberikan informasi dan

meningkatkan pengetahuan seputar green building melalui seminar,

training maupun pelatihan. Membantu industri melakukan standar

yang ramah lingkungan. Kesadaran sebagian masyarakat dunia

terhadap keselamatan bumi dan kesempatan bagi generasi mendatang

untuk tetap mendapat kualitas hidup yang sama baik seperti saat ini

merupakan salah satu tujuan utama didirikannya Green Building

Council.

Dalam beberapa tahun terakhir ini isu tentang Green

Architecture / arsitektur hijau menjadi pembicaraan di seminar-

seminar baik ditingkat internasional, nasional maupun regional

mengingat lingkungan di bumi mulai tidak bersahabat dengan adanya

pemanasan global, lalu konsumsi energi yang meningkat tajam

berkebalikan dengan produksi energi yang tak terbaharukan menurun

drastis. Konsep Green Architecture akan terus berkembang sejalan

dengan kelangsungan hidup manusia. Karena konsep Green

Architecture masih terus berkembang, maka masih banyak pola

pemikiran yang terpengaruh atau mempengaruhi desain untuk

kedepannya. Teori-teori Green Architecture pun mungkin sedikit

berbeda antara beberapa pakar dalam memandang konsep Green

Architecture dalam seminar-seminar dengan pokok bahasan Green

Architecture.

Page 7: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

15  

II.1.3. Definisi Wisma

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008),

wis·ma n 1 bangunan untuk tempat tinggal, kantor, dsb;

gerha; 2 kumpulan rumah; kompleks perumahan; permukiman; Jadi,

wisma atlet adalah bangunan untuk tempat tinggal, kantor, dsb untuk

olahragawan yang mengikuti perlombaan atau pertandingan (kekuatan,

ketangakasan, dan kecepatan);

Kawasan wisma atlet dalam konteks proyek ini adalah sebuah

komplek atau kawasan yang terdapat wisma atlet dan segala fasilitas-

fasilitas yang diperlukan atlet didalamnya.

II.1.4. Definisi Atlet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008),

at·let /atlét/ n olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau

pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan);

Dapat diartikan bahwa atlet adalah seorang yang menekuni suatu

bidang olahraga dan memiliki keterampilan dalam bidang olah raga yang

dijalaninya. Hal inilah yang menjadikan seorang atlet memiliki kelebihan

tersendiri yaitu berupa kekuatan, ketangkasan dan skill.

II.1.5. Definisi Rumah Susun / Apartemen

Menurut undang-undang no. 16 tahun 1985 tentang rumah susun,

Presiden Republik Indonesia, 1985, rumah susun adalah bangunan

gedung yang bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang

terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam

arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang

masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama

untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda

bersama dan tanah bersama.

Rumah susun merupakan hunian tempat tinggal yang disusun

secara vertikal dengan akses sirkulasi berupa tangga, ramp, lift dan

escalator. Hunian rumah susun digolongkan oleh masyarakat sebagai

hunian menengah ke bawah. Hal ini disebabkan oleh adanya istilah

Apartemen atau Flat yang diadaptasi dari luar negeri dan dibudayakan di

Page 8: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

16  

Indonesia sebagai hunian vertikal kelas menengah ke atas. Pada dasarnya

prinsip dari rumah susun ataupun apartemen adalah sama yaitu berupa

hunian vertikal. Yang membedakan antara rumah susun dan apartemen

antara lain besaran unit, kelengkapan fasilitas, kemewahan desain,

jumlah lantai dan lokasi pembangunan.

II.2. Tinjauan Khusus

II.2.1. Tinjauan Khusus mengenai Topik dan Tema

Komplek wisma atlet merupakan kawasan hunian yang sangat

penting sekali bagi seorang atlet dalam mempersiapkan pertandingan-

pertandingannya. Hal ini dimaksudkan agar seorang atlet dapat

beristirahat, berlatih, dan mempersiapkan diri untuk menhadapi

pertandingan dengan kekuatan penuh

Penerapan tema green design pada perencanaan dan perancangan

bangunan wisma atlet dan lingkungannya dapat diwujudkan dengan

melakukan penerapan prinsip-prinsip green arsitektur ke dalam

perancangannya.

Konsep green design merupakan suatu hasil perwujudan terhadap

setiap bangunan-bangunan baru yang berfungsi untuk perkembangan

lingkungan ke masa depan yang lebih baik. Hal ini didorong oleh

semakin minimnya lahan terbuka hijau di Indonesia. Oleh sebab itu

diperlukan pemanfaatan yang efisien.

Sebuah hunian tidak lepas dari peran lingkungan sekitar yang

mempengaruhi orang-orang atau manusia yang berada atau tinggal

disekitarnya. Menurut pendapat Tri Endangsih, ST. (2007) yang

menyatakan bahwa kenyamanan bangunan erat hubungannya dengan

kondisi alam atau lingkungan disekitarnya dan upaya pengkondisian atau

pengaturan ruang dalam bangunan. Selain itu terdapat beberapa pendapat

dari para arsitektur dunia seperti Ken Yeang dalam bukunya. The Green

Skyscraper (Yeang, 2000). Yang menyatakan bahwa terdapat beberapa

parameter yang menjadi konsep dasar desain sadar energi dintaranya:

Page 9: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

17  

1. kenyamanan Thermal

Bagaimana bangunan dapat mengontrol perolehan sinar

matahari sesuai dengan kebutuhannya. Bangunan yang berada pada

iklim dingin harus mampu menerima radiasi matahari yang cukup

untuk pemanasan, sedangkan bangunan yang berada pada iklim

panas, harus mampu mencegah radiasi matahari secukupnya untuk

pendinginan.

2. Kenyamanan Visual

Membahas mengenai bagaimana bangunan dapat mengontrol

perolehan cahaya matahari (penerangan) sesuai dengan

kebutuhannya.

3. Kontrol Lingkungan Pasif

Dilakukan untuk mencapai kenyamanan thermal maupun

visual dengan memanfaatkan seluruh potensi iklim setempat yang

dikontrol dengan elemen – elemen bangunan (atap, dinding, lantai,

pintu, jendela, aksesoris, lansekap) yang dirancang tanpa

menggunakan energi (listrik).

4. Kontrol Lingkungan Aktif

Dilakukan untuk mencapai kenyamanan thermal dan visual

dengan memanfaatkan potensi iklim yang ada dan dirancang dengan

bantuan teknologi maupun instrumen yang menggunakan energi

(listrik).

5. Kontrol Lingkungan Hibrid

Dilakukan untuk mencapai kenyamanan thermal maupun

visual dengan kombinasi pasif dan aktif untuk memperoleh kinerja

bangunan yang maksimal.

II.2.2. Green Building (Green Architecture)

1. Pemahaman Green Arsitektur

Green building tidak mudah didefinisikan. Sering dikenal

sebagai sustainable building atau bangunan berkelanjutan, ada yang

menyebutkan sebagai eco-homes atau bangunan yang berwawasan

Page 10: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

18  

lingkungan. Ada berbagai pendapat tentang apa yang bisa

digolongkan sebagai green building.

pada umumnya setuju bahwa green building adalah yang

strukturnya diletakkan, dirancang, dibangun, direnovasi dan

dioperasikan untuk panduan hemat energi, dan memberi dampak

positif bagi lingkungan, dampak ekonomi dan sosial. Namun

singkatnya menurut Brenda dan Robert Vale, “green building

merupakan suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan

unsur-unsur alam yang terkandung di dalam suatu tapak untuk dapat

digunakan”. Unsur-unsur atau elemen-elemen itu terdapat 4 (empat)

bidang yang perlu dipertimbangkan dalam green building,

diantaranya adalah :

1. Material

Ini diperoleh dari alam, renewable sources yang telah

dikelola dan dipanen secara berkelanjutan, atau yang diperoleh

secara lokal untuk mengurangi biaya transportasi atau diselamatkan

dari bahan reklamasi di lokasi terdekat. Material yang dipakai

menggunakan green specification yang termasuk dalam daftar Life

Cycle Analysis (LCA) seperti: energi yang dihasilkan, daya tahan

material, minimalisasi limbah, dan dapat untuk digunakan kembali

atau didaur ulang.

2. Energi

Perencanaan dalam pengaturan sirkulasi udara yang optimal

untuk mengurangi penggunaan AC. Mengoptimalkan cahaya

matahari sebagai penerangan di siang hari. Green building juga

menggunakan tenaga surya dan turbin angin sebagai penghasil listrik

alternatif.

3. Air

Mengurangi penggunaan air dan menggunakan STP (siwage

treatment plant) untuk mendaur ulang air dari limbah rumah tangga

sehingga bisa digunakan kembali untuk tangki toilet, penyiram

tanaman, dll. Menggunakan peralatan hemat air, seperti shower

Page 11: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

19  

bertekanan rendah , kran otomatis (self-closing or spray taps), tangki

toilet yang low-flush toilet. Yang intinya mengatur penggunaan air

dalam bangunan sehemat mungkin.

4. Faktor Kesehatan

Menggunakan material dan produk-produk yang non-toxic

akan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan mengurangi

tingkat asma, alergi dan sick building syndrome. Material yang bebas

emisi, dan tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan

spora dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus

didukung menggunakan sistem ventilasi yang efektif dan bahan-

bahan pengontrol kelembaban yang memungkinkan bangunan untuk

bernapas.

Selain 4 bidang di atas, green building dapat menekan biaya

untuk pekerjaan konstruksinya, dan memenuhi kebutuhan yang lebih

luas dari masyarakat, dengan menggunakan tenaga kerja lokal, dan

memastikan bangunan diletakkan tepat bagi kebutuhan masyarakat.

Aplikasi nyata arsitektur hijau adalah dengan meningkatkan

efisiensi pemakaian energi, air, dan bahan-bahan, mereduksi dampak

bangunan terhadap kesehatan melalui tata letak, konstruksi, operasi,

dan pemeliharaan bangunan, penggunaan material reuse, recycle,

renewable . Secara matematis perhitungan disebutkan, konsumsi

300 liter air harus dapat dikembalikan sepenuhnya ke tanah.

Misalkan air sisa cuci sayur dapat digunakan untuk mencuci mobil

atau membuat sumur resapan dan biopori. Dalam hal estetika,

arsitektur hijau terletak pada filosofi merancang bangunan yang

harmonis dengan sifat-sifat dan sumber alam yang ada di

sekelilingnya. Penggunaan bahan bangunan yang dikembangkan dari

bahan alam dan dari bahan yang dapat diperbaharui.

2. Prinsip-Prinsip Pada Green Arsitektur

Prinsip-prinsip green architecture menurut Brenda dan Robert Vale,

dalam buku Green Architecture Design for a sustainable future :

Page 12: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

20  

a. Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan

harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik

( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi

bangunan ).

b. Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain

bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak

kita, dan sumber energi yang ada.

c. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan

kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut

tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang /penggunaan

material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan

sumber daya alam.

d. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan

penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang

akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak

aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai,

tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak

lingkungan yang ada ).

e. Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user :

Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua

pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.

f. Menetapkan seluruh prinsip-prinsip green architecture secara

keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat

kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.

3. Sifat-Sifat Pada Bangunan Green Architecture

Arsitektur hijau (Green architecture) mulai tumbuh sejalan

dengan kesadaran dari para arsitek akan keterbatasan alam dalam

menyuplai material yang mulai menipis. Alasan lain digunakannya

arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan potensi site.

Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga

mendukung konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material

dapat dihemat. Green dapat diinterpretasikan sebagai sustainable

Page 13: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

21  

(berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high

performance building (bangunan dengan performa sangat baik).

a. Sustainable (Berkelanjutan)

Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan

berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang

menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan-perubahan yang

signifikan tanpa merusak alam sekitar. Dalam artikel Newsweek

Renzo Piano menegaskan bahwa “Sustainablility is about the

practical system of bulding, not the beauty of great design”. Jadi

ditegaskan bahwa kaidah-kaidah arsitektur yang utama tentang

keindahan dan fungsional suatu lingkungan binaan dapat tercapai

sekaligus memenuhi standar berkelanjutan sehingga bisa

dikatakan hijau.

b. Earthfriendly (Ramah lingkungan)

Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan

berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak

bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap

lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap

lingkungan, tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.

Oleh karena itu bangunan berkonsep green architecture

mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan

aspek-aspek pendukung lainnya.

c. High performance building (bangunan dengan performa yang

sangat baik)

Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu

sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat-sifat lainnya. Sifat

ini adalah “High performance building”. Alasan mengapa green

architecture mempunyai sifat ini sebagai salah satu fungsinya

ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan

memanfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature)

dan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology

performance).

Page 14: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

22  

4. Aplikasi Green Arsitektur Dalam Desain

Konsep Arsitektur hijau dalam hal meningkatkan efisiensi

pemakaian energi dapat diaplikasikan dengan Memanfaatkan sumber

yang dapat diperbaharui seperti menggunakan sinar matahari melalui

passive solar dan active solar, serta teknik photovoltaic dengan

menggunakan tanaman dan pohon-pohon melalui atap hijau dan

taman hujan. Arsitektur hijau dalam penerapannya pada desain

bangunan antara lain :

a. Penggunaan panel surya ( Solar cell ) untuk memanfaatkan

energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik

rumahan.

b. Penggunaan material-material yang dapat di daur ulang

(recycle),digunakan kembali (reuse), dan dapat diperbarui

(renewable) serta penggunaan konstruksi-konstruksi maupun

bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung

konsep green architecture.

c. Penggunaan turbin angin untuk memanfaatkan energi angin

sebagai sumber pembangkit tenaga listrik alternative.

d. Penggunaan penangkap air hujan (rainwater harvesting) untuk

memanfaatkan air hujan yang intensitasnya besar di daerah tropis

untuk kebutuhan air alternative dalam bangunan.

e. Penggunaan atap bangunan sebagai roof garden untuk

penghijauan dan menyumbang 02 pada lingkungan sekitar.

f. Penggunaan material lokal dan pemilihan material bangunan dan

konstruksi yang efisien waktu sehingga dapat menghemat energi.

II.2.3. Hemat Energi

Hemat energi dalam arsitektur adalah meminimalkan penggunaan

energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan,

maupun produktivitas penghuninya.

Secara lebih luas hemat energi harus dimulai dari masing-masing

cara pengoperasian bangunan. Secara umum lebih dari 60 persen energi

listrik yang dibangkitkan PLN dikonsumsi oleh permukiman, sehingga

Page 15: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

apabila

pendahul

nasional

yang di

kebutuha

terus naik

pemaham

P

1999 – 2

pengguna

peningkata

luannya dika

akan dipero

ibangkitkan

an (demand)

k. Sehingga

man rancangaGambar

enggunaan e

000 ( Bahri,

aan sistem pGamba

Sumber : T.H

la

p

AC

an kenyam

aitkan denga

oleh angka-a

relatif st

) meningkat

perlu tindak

an maupun mr II.2.3.1. Diag

Sumber : Dr

energi pada

, 2001) dapa

pendinginan ar II.2.3.2. Dia

H.Karyono dan

59%

ainya 

pencahayaan

36%

C sistem lig

manan bang

an penghem

angka yang

tagnan (kon

t dari tahun

kan hemat en

manajemen pgram energi pad

r. Mohammad A

office build

at dikatakan

(AC). agram office bu

G.Bahri – JSX

3.5%

utilitas

HV AC

11%

3%

ghting fitti

gunan ini

matan yang a

sangat berar

ndisi terhe

ke tahun d

nergi yang di

pemanfaatanda gedung Hon

AS. Hikam. M

dings di Jaka

cukup tingg

uildings di Jaka

X Building In J

3.5%

13%

21%

elektron

50%

ings elevat

dalam k

ada maka se

rti. Suplai en

enti), semen

dan harga en

imulai dari t

n energi. ngkong Bank

MA

arta antara t

gi, terutama

arta

Jakarta, Indone

%

nik data

tor & ME

23

kajian

ecara

nergi

ntara

nergi

tahap

tahun

pada

esia

Page 16: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

24  

Hemat energi dalam kasus proyek wisma atlet ini adalah

bagaimana pemanfaatan sumber energi listrik seefisien mungkin. Sumber

energi listrik merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui

karena berasal dari energi minyak bumi yang diolah menjadi bensin dan

solar yang kemudian digunakan untuk proses pembangkit tenaga listrik

yang dialirkan ke setiap bangunan-bangunan gedung atau rumah yang

ada.

Hal inilah yang menyebabkan terkurasnya sumber minyak bumi

apabila pemanfaatan sumber energi listrik di bangunan gedung-gedung

atau rumah tidak dikendalikan dengan baik (dalam kasus ini adalah

proyek wisma atlet). Selain itu penggunaan listrik yang boros juga akan

menimbulkan mahalnya biaya operasional gedung.

II.2.4. Pemanasan, Ventilasi dan Efisiensi Sistem Pendingin

Menghadapi pengaruh iklim global dan juga iklim lokal di

Indonesia, dengan pola pikir bahwa harus ada perubahan agar masa yang

akan datang tidak lebih buruk dari masa sekarang (sustainable life)

menjadikan lingkungan-lingkungan binaan seperti rumah, wilayah,

kompleks, dll akan menghasilkan dampak terhadap kenyamanan

penghuninya. Terjadi cara pandang dalam menyikapi perubahan iklim

dalam lingkungan binaan. Contohnya pada saat suhu semakin panas , ada

lingkungan binaan (komplek wisma atlet) yang beradaptasi dengan

menggunakan AC dan ada yang menggunakan tanaman agar dapat

mendinginkan ruangan.

Terjadi dua pendekatan untuk beradaptasi, namun dampak yang

dihasilkan ternyata lain. Bayangkan jika setiap ruangan pada wisma atlet

menghadapi pemanasan global ini ditanggapi dengan “teknologi

pendingin” dan satu lagi dengan “Alamiah”. Dengan penggunaan AC ,

maka ruangan menjadi dingin, tetapi membutuhkan energi yang berasal

dari listrik dan pada sumbernya akan menghasilkan gas-gas yang malah

akan membuat bumi semakin panas, dan AC pun menghasilkan panas

diluar ruangan tersebut.

Page 17: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

25  

Penggunaan AC pada ruangan-ruangan tertentu sering kali

diperlukan. Akan tetapi hal tersebut harus diimbangi dengan penghijauan

dilingkungan sekitarnya. Hal ini dimaksudkan agar udara panas yang

dihasilkan oleh AC pada luar ruangan dapat di netralisir oleh pepohonan

atau penghijauan.

Oleh karena itu dalam menerapkan sebuah desain atau rancangan

bangunan, penting sekali mempertimbangkan bukaan-bukaan berupa

ventilasi untuk sirkulasi pencahayaan dan udara alami. Hal ini

dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi alam untuk menunjang

kenyamanan didalam gedung atau bangunan. Selain itu juga dapat

menghemat penggunaan energi listrik dan meminimalkan penggunaan

pendingin ruangan atau AC.

Jendela-jendela ditempatkan untuk memaksimalkan input cahaya

matahari dan udara kedalam bangunan atau gedung. Pada daerah tropis

seperti Indonesia, bukaan-bukaan lebih banyak menghadap ke Utara dan

Selatan. Hanya sebagian yang menghadap ke Timur dan Barat. Hal ini

dikarenakan intensitas cahaya matahari yang cukup besar pada sisi

Timur dan Barat.

II.2.5. Lokasi dan Orientasi Bangunan

Surya pasif desain bangunan-bangunan memungkinkan untuk

memanfaatkan energi matahari secara efisien tanpa menggunakan

mekanisme surya yang aktif seperti sel-sel fotovoltaik atau air panas

solar panel. Surya pasif biasanya menggabungkan desain bahan

bangunan dengan massa thermal tinggi yang mempertahankan panas

isolasi secara efektif dan kuat yang bekerja untuk mencegah panas

meloloskan diri. Desain energi rendah juga memerlukan penggunaan

pelindung matahari, dengan menggunakan awning, tirai atau jendela,

untuk mengurangi panas matahari mendapatkan dalam musim panas dan

untuk mengurangi kebutuhan pendinginan buatan.

Selain itu, bangunan energi rendah biasanya memiliki luas

permukaan yang sangat rendah rasio volume panas meminimalkan

kerugian. Ini berarti bahwa luas bangunan multi-winged desain (sering

Page 18: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

26  

berpikir untuk melihat lebih "organik") sering dihindari dalam

mendukung struktur yang lebih terpusat. Iklim dingin bangunan

tradisional seperti desain saltbox kolonial Amerika menyediakan model

sejarah yang baik untuk panas terpusat efisiensi dalam sebuah bangunan

skala kecil.

II.2.6. Kenyamanan Thermal

Menurut Tri Harso Karyono dalam bukunya Arsitektur

Kemapanan Pendidikan Kenyamanan dan Penghematan energi

menyatakan bahwa terdapat 3 sasaran yang seharusnya dipenuhi oleh

suatu karya arsitektur. Pertama, bahwa bangunan harus merupakan

produk dari suatu kerja seni (work of art). Kedua, bahwa bangunan

harus mampu memberikan kenyamanan ( baik psikis maupun fisik)

kepada penghuninya. Dan yang terakhir, bahwa bangunan perlu hemat

terhadap pemakaian energi.

Bangunan yang tidak dapat menghemat dalam penggunaan energi

akan timbul permasalahan biaya operasional yang mahal. Selain itu

dengan pemborosan energi akan mengakibatkan menipisnya cadangan

minyak bumi sebagai sumber utama energi untuk bangunan. Terdapat

hubungan yang cukup erat antara bangunan (arsitektur), kenyamanan

(suhu), dan penggunaan energi dalam bangunan.

1. Kenyamanan Suhu

Kenyamanan terdiri dari 2 aspek yaitu kenyamanan psikis dan

fisik. Kenyamanan psikis yaitu kepercayaan, agama, dan aturan adat.

Aspek ini bersifat personal, kualitatif dan tidak terukur secara

kuantitatif. Kenyamanan fisik adalah kenyamanan ruang (spatial

comfort), kenyamanan penglihatan (visual comfort), kenyamanan

pendengaran (audial comfort), dan kenyamanan suhu (thermal

comfort). Dari keempat macam kenyamanan fisik tersebut,

kenyamanan suhu –lah yang paling dominan berpengaruh dalam

penggunaan energi.

Teori kenyamanan suhu menyatakan bahwa rasa panas atau

dingin yang dirasakan oleh tubuh manusia adalah merupakan wujud

Page 19: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

27  

respon dari sensor perasa pada kulit terhadap stimuli suhu yang ada

di sekitarnya. Sensor perasa berperan menyampaikan informasi

rangsangan rasa kepada otak, dimana otak akan memberikan perintah

kepada bagian-bagian tubuh tertentu agar melakukan antisipasi guna

mempertahankan suhu tubuh agar tetap berada pada sekitar 370C. hal

ini dimaksudkan untuk menjaga organ tubuh agar dapat berfungsi

dengan baik. Gambar II.2.6.1. Proses pengeluaran kalor dari tubuh manusia

Sumber : Dasar-dasar arsitektur ekologis

Terdapat empat cara pertukaran kalor, yaitu :

- Penyaluran panas secara langsung lewat tapak kaki (walaupun

agak kecil, tetapi penting bagi kenyamanan).

- Pertukaran kalor (konveksi) 25-30% kepada udara keliling.

- Radiasi panas kepada udara keliling yang lebih sejuk 40-60%

- Penguapan oleh keringat dan pernapasan 25-30%

Ilmu kenyamanan suhu hanya membatasi pada kondisi udara

tidak ekstrim (moderate thermal environment), dimana manusia

masih dapat mengantisipasi dirinya terhadap perubahan suhu udara di

sekitarnya.

2. Standar Kenyamanan Suhu

Menurut standar kenyamanan suhu dari Internasional Standar

(ISO 7730:1994)[5] menyatakan bahwa sensasi manusia terhadap

suhu merupakan fungsi dari empat faktor iklim yaitu, suhu udara,

suhu radiasi, kelembaban udara, dan kecepatan angin, serta dua

faktor individu yakni, tingkat kegiatan yang berkaitan dengan

tingkat metabolisme tubuh serta jenis pakaian yang digunakan.

Page 20: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

28  

Humphreys [7,8] dan Nicol [9] mengeluarkan teori adaptasi

(the adaptive model), yang banyak menyangkal keberlakuan dari

Standar International, ISO. Humphreys dan Nicol yakin bahwa

kenyamanan suhu sangat dipengaruhi oleh adaptasi dari masing-

masing individu terhadap suhu luar di sekitarnya. Manusia yang

biasa hidup pada iklim panas atau tropis cenderung memilih suhu

nyaman lebih tinggi dibanding manusia yang biasa hidup pada suhu

udara rendah seperti bangsa Eropa.

Humphreys [7,8] menyatakan bahwa suhu nyaman dari

manusia merupakan fungsi dari suhu udara luar rata-rata. Dengan

menggunakan formula Humphreys, suhu nyaman untuk daerah

Jakarta dinyatakan antara 24.50 – 270C suhu udara.

3. Suhu Nyaman dan Penghematan Energi Dalam Bangunan

Menurut hasil penelitian Kenyamanan suhu yang dilakukan

Karyono[12] dinyatakan bahwa sekitar 95% dari 596 karyawan/wati

yang bekerja di Jakarta merasa nyaman pada 26.40C suhu udara, Ta

atau pada 26.70C suhu operasi, To (suhu gabungan rata-rata antara

suhu udara dan suhu akibat radiasi).

Sementara standar kenyamanan suhu di Indonesia yang

berpedoman pada standar Amerika (ANSI/ASHRAE 55-1992)[6]

merekomendasikan suhu nyaman pada 22.50-260C To, atau

disederhanakan menjadi 240C _+10 jika dibandingkan hasil penelitian

Karyono di atas, suhu nyaman pada perencanaan bangunan

berpengkondisi udara di Jakarta (Indonesia) berada sekitar 250C To

lebih rendah, dan ini akan mempunyai implikasi tertentu terhadap

penggunaan energi dalam bangunan.

II.2.7. Arsitektur Tropis Menunjang Kenyamanan Thermal

Penerapan arsitektur tropis pada bangunan-bangunan gedung

maupun perumahan telah banyak dilakukan, seperti penerapan-

penerapan bentuk atap yang cukup besar dan lebar untuk mengantisipasi

kecepatan mengalirnya air hujan dari atap sampai ke bak kontrol.

Page 21: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

29  

Menurut Tri Harso Karyono dalam bukunya Arsitektur

Kemapanan Pendidikan Kenyamanan dan Penghematan energi

menyatakan bahwa arsitektur tropis adalah rancangan spesifik suatu

karya arsitektur yang mengarah pada pemecahan problematik iklim

tropis seperti aspek kenyamanan visual dan kenyamanan suhu.

Iklim tropis biasanya ditandai dengan curah hujan yang tinggi

(+/- 3000 mm/tahun), kelembabpan yang tinggi (+/- 90%), kecepatan

angin relatif rendah ( dalam kota Jakarta rata-rata dibawah 5 m/s),

tekanan udaranya rendah dan suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari

selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 18 - 35°C, dan radiasi

matahari yang menyengat (1500 – 2500 kWh/m2/tahun

Menurut penelitian kenyamanan suhu yang dilakukan di daerah

iklim tropis basah, seperti halnya Mom dan Wiesebron [13,14] di

Bandung, Webb [15], Ellis [16,17], de Dear [18,19,20] di Singapore,

Busch [21] di Bangkok, Ballantyne [22,23] di Port Moresby, kemudian

Karyono [24] di Jakarta, memperlihatkan rentang suhu antara 24 – 300C

yang dianggap nyaman bagi manusia yang berdiam pada daerah iklim

tersebut [25].

Sementara dalam buku Standar Tata Cara Perencanaan Teknis

Konservasi Energi pada Bangunan Gedung yang diterbitkan oleh

Yayasan LPMB – PU [26] dinyatakan bahwa suhu nyaman untuk orang

Indonesia adalah :

- Sejuk nyaman antara 20.5 – 22.80C ET (suhu efektif)

- Suhu nyaman optimal antara 22.8 – 25.80C ET

- Hangat nyaman antara 25.8 – 27.10C ET

Menurut penelitian Karyono di Jakarta memperlihatkan angka

suhu nyaman optimal pada 25.30C Teq (suhu ekuivalen), dimana sekitar

95% responden diperkirakan nyaman. Suhu nyaman (sejuk nyaman –

hangat nyaman) adalah antara 23.6 - 27.00C Teq. Seandainya digunakan

parameter lain, suhu udara (Ta) sebagai unit skala suhu, suhu nyaman

optimal (netral) tersebut menjadi 26.70CTa, sedangkan rentang antara

sejuk nyaman – hangat nyaman adalah 25.1 – 28.30C.

Page 22: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

30  

II.3. Kelengkapan Data dan Relevansi Pustaka Pendukung

II.3.1. Studi Literature

Untuk lebih memahami karakteristik dan kebutuhan wisma atlet,

penyusun melakukan studi terhadap beberapa proyek sejenis.

1. Studi Wisma Atlet Thailand - Thailand Nakhon Racha Shima

Desa atau kampung atlet Thailand berlokasi di Negara

Thailand dan merupakan tempat untuk menampung atlet dan para

pejabat yang berpartisipasi dalam tim ASEAN PARAGAMES 4

KORAT 2008. Kampung atlet Thailand ini berfungsi sebagai tempat

tinggal sementara bagi atlet. Kampung atlet ini memiliki lingkungan

yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan dan

keamanan bagi atlet.

Kampung atlet Thailand ini juga memberikan pelayanan

dengan memberikan penawaran pelayanan dan fasilitas selama 24

jam. Jadi wisma atlet ini beroperasi selama 24 jam demi menciptakan

citra pelayanan yang baik untuk memuaskan atlet-atlet yang datang

untuk tinggal.

Lokasi : Kampung Atlet Thailand Gambar II.3.1.1. Peta lokasi kampung atlet Thailand

Sumber : Web google

Foto II.3.1.1. Kondisi Lingkungan kampung atlet Thailand

Sumber : Web google

Page 23: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

31  

Fasilitas-fasilitas penunjang pada bangunan kampung atlet

Thailand terdiri dari :

a. Fitness room f. Games room

b. Mini mart g. Prey room

c. Washing room h. Polyclinik

d. Internet café and rest area i. Mini theater

e. Office j. Massage room

Gambar II.3.1.3. Denah lantai 7&8 bangunan kampung atlet Thailand

Sumber : Web google

Gambar II.3.1.4. Denah lantai 9&10 bangunan kampung atlet Thailand

Page 24: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

32  

Gambar II.3.1.5. Denah lantai 11&12 bangunan kampung atlet Thailand

Sumber : Web google

Kondisi pada ruang-ruang bangunan kampung atlet Thailand

dapat dikatakan cukup baik dan terawat, hal ini dapat terlihat dari :

- Memiliki bukaan-bukaan berupa jendela yang cukup banyak

- Kondisi ruang bersih

- Kondisi bangunan juga terawat dengan baik Foto II.3.1.2. Bangunan kampung atlet Thailand

Sumber : Web google

2. Apartemen Avana (Hunian Vertikal Tropis)

Architect : Aboday Architect – Indonesia

Lokasi : Jakarta – Indonesia

Page 25: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

33  

Developer : PT. Asiana Lintas Cipta

Management konstruksi : PT. Arkonin

Struktur konsultan : PT. Agoes Kurnia

M & E konsultan : PT. Policipta Multidesain

Quantity surveyor : PT. Korra Antarbuana

Lighting konsultan : PT. Litac konsultan Foto II.3.1.3. Bangunan apartemen Avana

Sumber : Web google

Terletak di kawasan kemang, Jakarta Selatan. Jumlah lapis

pada apartemen avana adalah 16 lapis. Apartemen ini memiliki 2 tipe

hunian berdasarkan luasnya yaitu 180 m2 dan 460 m2, terdapat 64

unit hunian. Apartemen ini menggunakan kaca sebagai railing di

balkon dan tangga. Foto II.3.1.4. Railing-railing kaca pada apartemen avana

Sumber : Web google

Setiap lantainya terdapat balkon-balkon yang menonjol untuk

unit yang besar. Balkon tersebut memiliki fungsi sebagai penghalau

sinar matahari agar tidak langsung mengenai ruangan. Balkon yang

lebar dapat digunakan untuk penghijauan alami diatas yang berfungsi

untuk menurunkan temperatur ruangan. Setiap unit pada bangunan

Page 26: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

34  

ini memiliki pintu dan jendela kaca yang lebar yang berfungsi untuk

memasukan cahaya alami ke dalam bangunan. Foto II.3.1.5. Aliran udara masuk ke dalam ruang apartemen avana

Sumber : Web google

Gambar II.3.1.7. Site plan apartemen avana

Gambar II.3.1.8. Denah unit apartemen

Sumber : Web google

Page 27: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

35  

Gambar II.3.1.9. Potongan apartemen avana

Sumber : Web google

II.3.2. Survey Lapangan

1. Studi Wisma Atlet Ragunan

Wisma atlet Ragunan Terletak 20 Km dari pusat kota, GOR

Ragunan menjadi pusat pelatihan atlet di DKI Jakarta. Di dalamnya

terdapat berbagai fasilitas olah raga seperti lapangan sepak bola,

kolam renang, dan hall untuk latihan para atlet. Di dalam komplek ini

juga terdapat asrama dan yang baru dibangun adalah sebuah wisma

atlet.

Wisma ini diperuntukan bagi atlet yang mewakili DKI Jakarta

dalam pertandingan nasional. Para atlet ini terdiri dari pelajar SMA

yang masuk berdasarkan audisi yang diadakan oleh Kemenpora.

Prioritas bagi para atlet muda ini adalah latihan, latihan dan latihan.

Jadwal latihan para atlet sekitar 3 jam setiap harinya. Jadwal kegiatan

para atlet berbeda sesuai dengan masing-masing cabang olahraga.

Cabang olahraga yang diwakili para atlet yang tinggal di Wisma

Atlet Ragunan diantaranya: basket, sepak bola, renang, tekwondo,

tenis meja, atletik, silat, judo, bulu tangkis, dll.

Bangunan Wisma Atlet Ragunan ini berbentuk U memeluk

taman ditengah-tengah wisma. Gedung ini terdiri atas 3 lantai,

dimana lantai 1 terdapat 20 kamar, lantai 2 terdapat 26 kamar dan

lantai 3 terdapat 26 kamar, sehingga total keseluruhan kamar yang

ada di Wisma Atlet Ragunan ini adalah sebanyak 72 kamar.

Page 28: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

36  

Beberapa fasilitas yang ada di wisma ini diantaranya: ruang

serba guna, ruang sholat, ruang pantry, ruang cuci pakaian, koneksi

wifi, gudang, kantor pengelola, dan ruang TV. Fasilitas penunjang

kegiatan para atlet yang terpisah dari wisma diantaranya: ruang

makan, ruang fitnes, klinik, sekolah SMP dan SMU Negeri, serta

auditorium. Ruang Serba Guna dapat menampung 50-60 orang, di

dalamnya dilaksanakan kegiatan seperti seminar, kumpul pelatih,

Satu kamar pada Wisma Atlet Ragunan ditempati 2 sampai 4

orang atlet. Di dalam kamar terdapat 2 ranjang susun, meja rias, meja

tulis, lemari, kamar mandi dalam dan ruang untuk menjemur handuk.

Sementara fasilitas cuci baju sudah disediakan oleh pengelola. Total

dimensi kamar yaitu 4 m x 5.5 m. Lebar Koridor Selain untuk atlet,

wisma ini juga disewakan untuk umum. Gambar II.3.2.1. Denah kamar wisma atlet Ragunan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Foto II.3.2.1. Kondisi kamar wisma atlet Ragunan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 29: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

37  

Kelebihan dari Wisma Atlet di Ragunan ini antara lain:

- Vegetasi di sekitar tapak cukup banyak sehingga udara terasa

sejuk.

- Bangunan masih baru dan terawat meskipun ada beberapa

kondisi fisik bangunan yang sudah kotor seperti cat pada dinding

bangunan.

- Fasilitas cukup lengkap.

Sedangkan kekurangan dari Wisma Atlet di Ragunan ini antara lain:

- Kurangnya privasi karena wisma atlet ini juga disewakan untuk

umum. Wisma atlet ini selain untuk atlet disewakan juga pada

masyarakat dan pelajar atau mahasiswa.

Penyusun memilih wisma atlet ragunan untuk studi karena

wisma atlet ini memiliki kesamaan dalam proyek wisma atlet yang

akan dirancang. Wisma atlet ragunan ini menyediakan tempat hunian

bagi atlet, pelajar atau mahasiswa dan masyarakat umum.

Ruangannya terbagi atas fasilitas yang disediakan yaitu AC dan non

AC dan harga yang diberikan juga berbeda-beda.

Dilihat dari lingkungan tempat bangunan tersebut berdiri,

kawasan tersebut masih mempertahankan penghijauan-penghijauan

alami atau sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Bukti dari pelestarian

lingkungannya adalah masih banyaknya pepohonan-pepohonan alami

di sekitarnya. Foto II.3.2.2. Kondisi penghijauan di sekitar wisma atlet Ragunan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Bangunan-bangunan pada wisma atlet Ragunan cukup

mengadopsi konsep sustainable design-green architecture, hal ini

Page 30: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

38  

dapat dilihat dari bentuk bangunannya yang memiliki bukaan-bukaan

jendela yang cukup banyak dan besar untuk sirkulasi udara serta

cahaya alami ke dalam ruangannya. Foto II.3.2.3. Bukaan-bukaan jendela pada bangunan wisma atlet Ragunan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sistem sirkulasi manusia pada bangunan wisma atlet Ragunan

ini menggunakan tangga yang menghubungkan ruang-ruang antara

lantai dasar dengan lantai diatasnya (sirkulasi vertikal). Foto II.3.2.4. Sirkulasi penghubung antar lantai menggunakan tangga

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada setiap tangga memiliki jendela pasif untuk memasukan

cahaya alami kedalam area tangga, yang bertujuan untuk mengurangi

penggunaan cahaya buatan atau lampu serta mengurangi tingkat

kelembaban dalam ruangan tersebut.

Untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi

udara yang baik bangunan ini menggunakan system single loaded.

Maksud dari system single loaded ini adalah untuk memaksimalkan

potensi alam semaksimal mungkin kedalam bangunan wisma atlet

dan juga untuk meminimalkan penggunaan energi listrik wisma atlet.

Page 31: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

39  

Foto II.3.2.5. Wisma atlet Ragunan yang menggunakan sistem single loaded

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pada perancangan wisma atlet Ragunan, aspek-aspek

lingkungan masih terjaga dengan baik. Tampak pada kawasan wisma

atlet ini masih mempertahankan pepohonan yang ada dalam

lingkungan bangunan wisma atlet. Foto II.3.2.6. Pepohonan yang ada dalam lingkungan wisma atlet Ragunan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2. Asrama Mahasiswa UPH (Universitas Pelita Harapan)

Asrama mahasiswa UPH terletak di JL. M.H. Thamrin

Boulevard, Lippo Karawaci, Tangerang. Asrama ini merupakan

tempat tinggal sementara bagi mahasiswa selama melakukan studi di

Univ. Pelita Harapan. Beberapa fasilitas yang ada di asrama UPH

diantaranya :

- Tempat olahraga (lapangan bola basket, sepak bola, dll)

- Restaurant dan café

- Ruang bersama seperti ruang berkumpul

- Kamar tidur untuk 2-3 orang

- Kamar mandi didalam ruangan kamar

- Keamanan

- Office

Page 32: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

40  

- Tempat parkir, dll Foto II.3.2.7. Tampak bangunan asrama UPH

Sumber : Dokumentasi pribadi

Foto II.3.2.8. Kondisi kamar tidur dan kamar mandi

Sumber : Dokumentasi pribadi

Foto II.3.2.9. Ruang berkumpul

Sumber : Dokumentasi pribadi

Dilihat dari kondisi bangunan asrama mahasiswa dapat

dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari kondisi pada setiap

ruangannya yang cukup terawat dengan baik.

Page 33: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

41  

Foto II.3.2.10. Lapangan olahraga dan tempat parkir

Sumber : Dokumentasi pribadi

Demi menunjang kenyamanan bagi penghuni asrama, segala

fasilitas penunjangpun disediakan. Termasuk dalam pengolahan

lingkungannya yang memberikan kesan green pada area tersebut. Foto II.3.2.11. Penghijauan pada lingkungan dan pada ruangan bangunan

Sumber : Dokumentasi pribadi

Bangunan asrama UPH ini berusaha mengimbangi

pembangunan disertai dengan pembangunan lingkungan sehingga

tercipta suatu keselarasan antara bangunan dengan lingkungan.

Bangunan yang menggunakan konsep green architecture akan

mengacu pada prinsip-prinsip green architecture. Dalam bangunan

asrama UPH ini telah mengacu kepada prinsip-prinsip green

architecture yaitu kepedulian terhadap lingkungan atau respect for

site.

3. Allianz Tower

Proyek : Menara Allianz

Client : PT. Medialand International

Architect : Ir. Budiman Hendropurnomo. IAI. FRIAI

PT. Duta Cermat Mandiri

Konsultan lansekap : PT. Duta Cermat Mandiri

Page 34: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

42  

Gambar II.3.2.2. Bangunan Allianz Tower

Sumber : Web Google

Menara Allianz menjadi sebuah ikon baru di daerah

kuningan, karena bentuk dan konsep yang diterapkan pada

perancangan menara Allianz. Menara Allianz berpegang teguh pada

pandangan-pandangan desain mengenai ESD (Environmental

Sustainable Design). Pada penerapan pembangunan Menara Allianz

memperhatikan beberapa aspek yang mengacu pada Sustainable

design yaitu :

1. Orientasi massa Bangunan

Menara ini didesain langsing pipih di bagian Timur dan

Baratnya sehingga mengurangi terik cahaya dan panas matahari

yang langsung mengenai bagian ini.

2. Resapan Alami

Sistem basement Allianz Tower yang dibuat sekecil

mungkin sehinnga lebih dari 70% dari seluruh luas tanah dapat

dipakai sebagai area resapan air hujan. Hal ini penting sekali

untuk penanggulangan banjir kota Jakarta, dengan cara seperti ini

bersamaan dengan penerapan recycling dari air hujan dan air

kotor, kita bias mengurangi jumlah air yang dibuang melalui

saluran kota ke sungai-sungai. Tanah menara Allianz

dimaksimalkan sebagai resapan dan filter alami. DKI sendiri

hanya menganjurkan minimal 30% resapan.

Page 35: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

43  

3. Technologically Advance Glazing

Dipakai sistem “Double Glazing” untuk kulit luar

gedung; suatu kombinasi antara 8mm reflective Glass dan 6mm

clear glass, yang dipasang dengan 12mm ruang hampa udara

yang berada diantaranya. Kulit luar double glazing ini akan

mengurangi masuknya panas ke dalam gedung secara drastis dan

menghilangkan polusi suara dari luar gedung. Proyek DCM yang

telah memakai sistem tersebut adalah UOB plaza dan menara

Palma, keduanya dikategorikan Green Office Building. Gambar II.3.2.3. Double Glazing

Sumber : Dokumentasi pribadi dan web google

4. Konsep daur ulang dipakai untuk menghargai lingkungan, “rain

water harvesting”, penampungan air hujan pada atap gedung,

disimpan ditangki-tangki air di basement untuk dipakai bersama

recycled water dari sewage treatment plant kita.

5. 80% air kotor akan didaur ulang untuk menjadi air bersih untuk

menyirami tanaman, “flushing water” untuk toilet dan pemakaian

air di cooling tower untuk mendinginkan ruang-ruang kerja

melalui sistem water cooled air conditioning.

6. 20% dari air kotor diharuskan dibuang ke waduk limbah DKI

yang sudah ada disisi Utara menara Allianz.

7. Pemakaian lampu-lampu LED dan T5 fluorescence yang hemat

energi, di sebagian besar ruangan perkantoran.

8. Diusulkan untuk dipakai cobble stone untuk paving yang

memungkinkan peresapan di bawah jalan mobil sekeliling

gedung.

Page 36: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

44  

9. Dengan mengecilnya luasan basement maka akan dibuat gedung

parkir di atas tanah, secara energi parkiran semacam ini tidak

memerlukan ventilasi secara mekanikal dan pemakaian lampu

disiang hari, jauh lebih hemat energi dari pada basement parking.

10. Pohon-pohon besar yang rindang akan memenuhi areal peresapan

di taman-taman sekeliling menara Allianz, hal ini akan

mengurangi panas matahari dan temperatur di area sekeliling

gedung, memungkinkan adanya teras-teras teduh untuk karyawan

makan dan beristirahat di bawah pepohonan, di luar gedung. Sumber : DCM Jakarta june 2009. www.dentoncorkermarshall.com

Foto II.3.2.12. Denah Allianz Tower

Sumber : Dokumentasi pribadi

Foto II.3.2.13. Kondisi ruangan Allianz Tower

Sumber : Dokumentasi pribadi

Page 37: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

45  

Foto II.3.2.14. Penggunaan bahan material yang ramah lingkungan

Sumber : Dokumentasi pribadi

Penggunaan bahan material berupa parket atau kayu sintetis

sehinnga ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan. Serta

juga dapat mengurangi penggunaan bahan baku kayu yang berasal

dari pepohonan. Gambar II.3.2.4. Perencanaan kondisi area sekitar Allianz Tower

Sumber : Web google

II.3.3. Kesimpulan Hasil Studi Proyek Sejenis

Dari tinjauan lapangan dan literature sejenis yang telah dijelaskan

di subab II.3.1. dapat disimpulkan beberapa hal yang menjadi pedoman

dalam melakukan perencanaan dan perancangan pada wisma atlet yaitu :

1. Perencanaan wisma atlet dapat terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu

kamar untuk hunian atlet, fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dan

kantor pengelola.

2. Fasilitas-fasilitas yang pada umumnya tersedia pada wisma atlet

yaitu:

• Tempat olahraga sebagai tempat untuk latihan bagi atlet yang

akan menjalankan pertandingan.

• Kafe merupakan tempat untuk berkumpul yang baik untuk

bersosialisasi.

• Kantin atau restaurant

Page 38: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

II.3.4

3. Persy

denga

4. Wism

muda

denga

terseb

yang

5. Pener

perm

meng

produ

wism

4. Tinjauan

1. Loka

T

47

U

Tempat hi

Area terbu

Pertokoan

atlet.

Security d

yaratan-persy

an kebutuhan

ma atlet yan

ah dalam p

an tidak m

but. Hal ini

cukup maha

rapan konse

asalahan da

gacu pada

uktivitas jan

ma atlet dapat

n Lokasi Tap

si Tapak : WPeta

Tapak proye

77,74m1.

iburan atau r

uka hijau

n yang men

dan safety sis

yaratan ruan

n akan masin

ng menerapk

perawatan p

mengurangi

bertujuan u

al.

ep green d

alam menc

prinsip-prin

ngka panja

t menjawab p

pak

Wisma Atlet da II.3.4.1. Peta

Sumber

k ini memi

refresing

njual alat-ala

stem

ng dari wis

ng-masing r

kan penggun

pada setiap

kenyaman

untuk menek

design meru

ciptakan ban

nsip green

ang. Sehing

permasalaha

di Senayana dan peraturan

: Dinas Tata K

iliki luas 1

at dan kebu

sma atlet da

ruang.

naan materi

perancanga

dalam ba

kan biaya pe

upakan seb

ngunan wis

arsitektur

gga peranca

an-permasala

n lokasi tapak

Kota 0.891,18m2.

utuhan bagi

apat disesua

al-material

an banguna

angunan ge

erawatan ge

buah pemec

sma atlet

dan mem

angan bang

ahan yang ad

. Keliling t

46

para

aikan

yang

annya

dung

dung

cahan

yang

miliki

gunan

da.

tapak

Page 39: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

G

se

K

L

2.

M

K

L

27Sum

2. Letak

GSB

esuai gamba

KDB

Luas lantai d

.178.24m2.

Maksimum la

KLB

Luas total ban

7.227,95 m2

mber : Dinas T

k Proyek

= 1

ar.

= 2

dasar yang

apis = 2

= 2

ngunan yang

Tata Kota dan p

Peta I

Sumbe

10m ( Utara

20%

boleh diban

24 lapis.

2,5.

g boleh diban

perhitungan-pe

II.3.4.2. Foto s

er : Google Map

a ) dan 8m

ngun = 20%

ngun= 2,5 x

erhitungan prib

satelit

ps

( Selatan )

% x 10.891,

10.891,18 =

badi

47

atau

18 =

=

Page 40: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

II.3.

Ja

pe

5. Deskripsi

Pr

sebesar 1

Pintu Sat

dibangun

kompetit

L

dirancang

bagaiman

memberik

menyedo

P

Tapak

akarta Pusat

erkampunga

i Tapak

royek wism

10.891,18m2

tu Senayan,

n terdapat

or yaitu hote

Lokasi hotel

g. Hal in

na mencipta

kan nilai l

ot perhatian p

Kon

Peta II.3.4.3. P

Sumbe

k proyek in

t. Pada saat

an atlet.

ma atlet dire2. Proyek ini

Jakarta Pus

beberapa

el atlet centu

ini berada t

nilah yang

akan sebuah

lebih bagi

para atlet un

ni pusat Lok

Peta lokasi tap

er : Google Map

ni terletak d

ini kawasan

encanakan a

i akan diban

sat. Dilihat

permasala

ury.

tepat disamp

menjadi

h rancangan

wisma atlet

tuk tinggal d

kasi tapak

Hotel C

pak di Senayan

ps

di Jl. Pintu

n tersebut di

akan dibang

ngun dilokas

dari lokasi t

ahan dianta

ping wisma

pertimbang

n wisma a

t tersebut.

di wisma atle

Century atlet

u Satu Sena

gunakan seb

gun diatas l

si Senayan d

tapak yang

aranya terd

atlet yang

an-pertimba

atlet yang d

Sehingga d

et tersebut.

48

ayan,

bagai

lahan

di Jl.

akan

dapat

akan

angan

dapat

dapat

Page 41: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

49  

Foto II.3.5.1. Hotel Century Atlet

Sumber : Web internet dan dokumentasi pribadi

Selain dari permasalahan tersebut, lokasi tapak ini memiliki segi

positifnya yaitu lokasi tapak dekat dengan stadion Gelora Bung Karno

dan lokasi tapak ini memiliki akses jalan utama yang dapat dilalui oleh

semua kendaraan yang lewat. Selain itu lokasi tapak cenderung

menghadap ke arah Utara dan Selatan sehingga memudahkan dalam

perancangan bangunan wisma atlet.

II.3.6. Tinjauan Mengenai Gelora Bung Karno – Senayan

Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah

kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks

olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama

Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan

pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi,

pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi

Gelora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998,

nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula

melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001[1].

Berkembangnya dunia olahraga di Indonesia menjadikan lokasi

Senayan cukup popular atau terkenal. Hal ini dikarenakan cukup

banyaknya penyelenggaraan pertandingan-pertandingan olahraga di

lokasi tersebut. Selain sebagai tempat berolahraga, kawasan Gelora Bung

Karno oleh berbagai kelompok masyarakat sering dimanfaatkan sebagai

ajang temu. Selain itu pada awal tujuan dibangunnya stadion ini,

Presiden Soekarno juga menginginkan kompleks olahraga yang

Page 42: BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00130-AR Bab 2.pdf · Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan ... Salah satunya dengan

50  

dibangun untuk Asian Games IV 1962 ini juga hendaknya dijadikan

sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul. Foto II.3.6.1. Kondisi di sekitar wisma atlet fajar Senayan

Sumber : Dokumentasi pribadi dan web googles

Di kawasan sekitar Senayan dapat dikatakan cukup banyak

memiliki RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang menjadikan lokasi ini cukup

baik untuk menetralisir polusi udara di sekitar Senayan.