BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal dan alamiah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin ( Saifuddin, 2008). Kehamilan adalah masa ketika seseorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Astuti, 2011). Jadi kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan yang berkembang didalam rahim. Menurut Saifuddin tahun 2008 lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) hal ini dapat di hitung dari hari pertama haid terakhir. Menurut saifuddin tahun 2008 Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan antara lain: a. Triwulan pertama yang dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan b. Ttriwulan kedua dari bulan keempat sampai bulan keenam c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan 2. Pengertian Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum uteri (Wiknjosastro, 2007). Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi, implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri (Saifuddin, 2008) 7

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses yang normal dan alamiah dimulai

dari konsepsi sampai lahirnya janin ( Saifuddin, 2008).

Kehamilan adalah masa ketika seseorang wanita membawa embrio

atau fetus di dalam tubuhnya (Astuti, 2011).

Jadi kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum

dari perempuan yang berkembang didalam rahim.

Menurut Saifuddin tahun 2008 lamanya hamil normal adalah 280

hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) hal ini dapat di hitung dari hari

pertama haid terakhir. Menurut saifuddin tahun 2008 Kehamilan

dibagi menjadi 3 triwulan antara lain:

a. Triwulan pertama yang dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan

b. Ttriwulan kedua dari bulan keempat sampai bulan keenam

c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan

2. Pengertian Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi

berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal yakni dalam

endometrium kavum uteri (Wiknjosastro, 2007).

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi,

implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri (Saifuddin, 2008)

7

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

8

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di suatu lokasi

selain uterus (Dutton dkk, 2010).

Kehamilan ektopik adalah impantasi ovum yang telah dibuahi di

luar kavum uteri (Gondo, Suwardewa, 2012).

Kehamilan ektopik adalah implantasi ovum yang sudah dibuahi

diluar kavum uteri ( Benson, Martin, 2009).

Jadi Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi

terjadi di luar kavum uteri.

3. Etiologi

Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi

wanita yang bersangkutan dengan besarnya kemungkinan terjadi

keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila

kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik terganggu

merupakan peristiwa yang dapat dihadapi oleh setiap dokter, karena

beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu. Perlu

diketahui oleh setiap dokter klinik kehamilan ektopik terganggu serta

diagnosisnya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa pada setiap wanita

dalam masa gangguan atau keterlambatan haid yang disertai nyeri

perut bagian bawah, perlu difikirkan kehamilan ektopik terganggu

(Saifuddin, 2007).

Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian

besar penyebabnya tidak begitu diketahui. Tiap kehamilan dimulai

dengan pembuahan telur dibagian ampulla tuba, dan dalam perjalanan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

9

ke uterus telur mengalami hambatan sehingga pada saat nidasi masih

di tuba.

Menurut Saifuddin tahun 2009 faktor-faktor yang memegang peranan

dalam hal ini ialah sebagai berikut:

a. Faktor tuba

1) Adanya peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan

lumen tuba menyempit atau buntu.

2) Keadaan uterus yang mengalami hipoplasia dan saluran

tuba yang berkelok-kelok panjang yang dapat menyebabkan

fungsi silia tuba tidak berfungsi dengan baik.

3) Keadaan pasca operasi rekanalisasi tuba dapat merupakan

predisposisi terjadinya kehamilan ektopik.

4) Faktor tuba yang lain ialah adanya kelainan endometriosis

tuba atau divertikel saluran tuba yang bersifat congenital

5) Adanya tumor disekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri

atau tumor ovarium yang menyebabkan perubahan bentuk

juga dapat menjadi etiologi kehamilan ektopik terganggu.

b. Faktor abnormalitas dari zigot

Apabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran

besar, maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat

melalui tuba, kemudian berhenti dan tumbuh di saluran tuba.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

10

c. Faktor ovarium

Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba

dapat membutuhkan konsep khusus atau waktu yang lebih

panjang sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik

lebih besar.

d. Faktor hormonal

Pada akseptor, pil KB, yang hanya mengandung progesteron

dapat mengakibatkan gerakan tuba melambat. Apabila terjadi

pembuahan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.

e. Faktor lain

Termasuk disini antara lain adalah pemakaian IUD dimana

proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan

endosalping dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.

Faktor umur penderita yang sudah menua dan faktor perokok

juga sering dihubungkan dengan terjadinya kehamilan ektopik.

4. Tanda dan gejala menurut Wiknjosastro tahun 2007 antara lain :

a. Adanya amenorea sering ditemukan walaupun hanya pendek saja

sebelum diikuti perdarahan

b. Mual dan muntah

c. Rasa nyeri di bagian kanan atau kiri perut ibu

d. Perut semakin membesar dan keras

e. Suhu badan agak naik

f. Nadi cepat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

11

g. Tekanan darah menurun

5. Beberapa Jenis Kehamilan Ektopik Lainnya

(Wiknjosastro, 2007)

a. Kehamilan servikal

Kehamilan ini jarang dijumpai dan biasanya terjadi abortus spontan

dan didahului oleh perdarahan yang makin lama semakin banyak.

Kehamilan ini jarang sekali berlangsung lewat 20 minggu.

Perdarahan yang banyak merupakan indikasi untuk ,mengambil

tindakan terdiri atas kerokan kavum uteri dan kanalis servikalis.

Diagnosis biasanya baru dibuat pada waktu itu. Dengan USG dapat

ditegakkan lebih dini.

b. Kehamilan dalam divertikulum uterus

Kehamilan ini jarang sekali terjadi dan sangat sulit sekali untuk

membuat diagnosisnya. USG dan MRI (Magnetic Resonance

Imaging) kiranya dapat menegakkan diagnosis. Akibat kehamilan

ini rupture ke luar dari uterus atau abortus. Kadang-kadang

kehamilan dapat berlangsung terus dan memerlukan laparatomi

untuk melahirkan janin diikuti oleh histerektomi.

c. Kehamilan ovarial

Kehamilan ini yang jarang terdapat, terjadi apabila spermatozoon

memasuki folikel de Graaf yang baru saja pecah, dan menyatukan

diri dengan ovum yang masih tinggal dengan folikel. Nasib

kehamilan ini adalah ovum yang dibuahi mati, atau terjadi ruptura.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

12

Untuk dapat membuat diagnosa kehamilan ovarial murni harus

memenuhi beberapa syarat antara lain:

1) Tuba pada tempat kehamilan harus normal, bebas dan terpisah

dari ovarium.

2) Kantong janin harus terletak dalam ovarium.

3) Ovarium yang mengandung kantong janin harus berhubungan

dengan uterus lewat ligamentum ovary propium.

4) Harus ditemukan jaringan ovarium dalam dinding kantong

janin.

d. Kehamilan intra dan ekstra uterin

Kombinasi kehamilan intrauteri dan kehamilan tuba terjadi kurang

lebih satu kali diantara 6000 kehamilan. Kombinasi ini biasanya

terjadi pada kehamilan kembar dengan satu ovum yang dibuahi

berimpalanatsi di kavum uteri dan ovum yang lain berimplantasi di

tuba. Dalam hal ini biasanya terjadi gangguan kehamilan tuba yang

memerlukan tindakan operasi, dan kemudian ternyata bahwa uterus

tumbuh terus berhubung dengan masih adanya kehamilan dalam

uterus.

e. Kehamilan abdominal

Kehamilan ini sangat jarang ditemukan, kehamilan abdominal bisa

primer atau sekunder, kehamilan abdominal primer terjadi apabila

ovum dan spermatozoon bertemu dan bersatu didalam satu tempat

peritoneum dalam rongga perut, dan kemudian juga berimplantasi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

13

ditempat tersebut. Berhubung syarat-syarat untuk impantasi kurang

baik maka kehamilan berhenti dengan kematian mudigah di sertai

dengan perdarahan.

6. Patofisiologi

Sementara tanda-tanda dini kehamilan yang biasa didapati pada

serviks muncul, uterus menjadi sedikit membesar dan agak melunak

pada kehamilan ektopik. Endometrium berisi desidua (tapi tidak ada

trofoblas) dan mempunyai gambaran mikroskopik yang khas.

Pada kehamilan ektopik, korpus luteum kehamilan berfungsi,

amenorea terjadi akibat produksi HCG oleh trofoblas dan sekresi

progesterone oleh korpus luteum. Biasanya terjadi perdarahan

endometrium ringan, dipekirakan karena pola hormonal yang tidak

normal, setelah suatu interval amenore yang bervariasi. Lepasnya

endometrium dan perdarahan terjadi ketika trofoblas berkurang (akibat

rupture). Hanya pada kehamilan interstisial yang tidak lazim, darah

dari tuba mengalir melalui uterus ke vagina.

Nyeri abdomen bagian bawah, pelvis, atau punggung bawah dapat

terjai sekunder akibat distenci atau rupture tuba. Kehamilan ismus

biasanya rupture dalam waktu sekitar 6 minggu dan perdarahan akibat

kehamilan ampula terjadi pada 8-12 minggu. Kehamilan kornu paling

sering mencapai trimester kedua sebelum rupture. Kehamilan intra

abdominal dapat berakhir setiap waktu disertai dengan perdarahan.

Massa pelvis disebabkan oleh pembesaran hasil konsepsi,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

14

pembentukan hematoma, distorsi usus akibat adhesi atau infeksi. Jika

janin meninggal tanpa perdarahan hebat, mungkin dapat menjadi

terinfeksi, termumifiksasi, terkalsifikasi (litopedioon) atau menjadi

adiposera (penggantian oleh lemak).

7. Komplikasi kehamian ektopik terganggu

Menurut Syaifuddin (2008) kehamilan ektopik ini akan mengalami

abortus atau rupture apabila masa kehamilan berkembang melebihi

kapasitas ruang implantasi (misalnya di tuba).

Tanpa intervensi bedah, kehamilan ektopik yang rupture dapat

menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa (≥ 0,1 %

mengakibatkan kematian ibu). Infeksi sering terjadi setelah rupture

kehamilan ektopik yang terabaikan (Benson dan Martin, 2009).

8. Manajemen Kehamilan Ektopik Terganggu

Menurut Saifuddin tahun 2008 antara lain:

a. Setelah diagnosis ditegakkan, segera lakukan persiapan untuk

tindakan operatif gawat darurat

b. Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk

melakukan tindakan operatif karena sumber perdarahan harus

segera dihentikan

c. Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan tubuh

dengan larutan kristaloid NS atau RL (500 ml dalam 15 menit

pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama (termasuk dalam tindakan

berlangsung).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

15

d. Bila darah pengganti belum tersedia berikan autotransfusion

berikut ini:

1) Pastikan darah yang dihisap dalam rongga abdomen telah

melalui alat penghisap dan wadah penampung yang steril.

2) Saring darah yang tertampung dengan kain steril dan masukan

kedalam kantung darah (blood bag). Apabila kantung darah

tidak tersedia, masukan dalam botol bekas cairan infus (yang

baru terpakai dan bersih) dengan diberikan larutan sodium

sitrat 10 ml untuk setiap 90 ml darah.

3) Transfusikan darah melalui selang transfuse yang mempunyai

saringan pada bagian tabung tetesan.

e. Tindakan pada tuba dapat berupa:

1) Parsial salpingektomi yaitu melakukan eksisi pada bagian tuba

yang mengandung hasil konsepsi.

2) Salpingostomi (hanya dilakukan sebagai upaya konservasi

dimana tuba tersebut merupakan salah satu yang masih ada)

yaitu mengeluarkan hasil konsepsi pada satu segmen tuba

kemudian diikuti dengan reparasi bagian tersebut. Resiko

tindakan ini adalah control perdarahan yang kurang sempurna

atau rekurensi (hamil ektopik ulangan).

f. Mengingat kehamilan ektopik berkaitan dengan gangguan fungsi

transportasi tuba yang disebabkan oleh proses infeksi maka

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

16

sebaiknya pasien diberi antibiotika kombinasi atau tunggal dengan

spectrum yang luas.

g. Untuk kendali nyeri pasca tindakan dapat diberikan:

1) Ketoprofen 100 mg supositoria

2) Tramadol 200 mg IV

3) Pethidin 50 mg IV

h. Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari

i. Konseling pasca tindakan

1) Kelanjutan fungsi reproduksi

2) Resiko hamil ektopik berulang

3) Kontrasepsi yang sesuai

4) Asuhan mandiri elama dirumah

5) Jadwal kunjungan ulang

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

17

 Kehamilan Ektopik

 

l    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A. Tanda –tanda hamil muda seperti mual/muntah, terlambat haid atau spotting disertai nyeri unilateral masa pada adneksa

B. Riwayat predisposisi seperti infeksi panggul yang kronik, resiko tinggi PMS, infertilitas

Syok distensi abdominal

Stabil C. Nilai keadaan klinik Sistem kardiovaskular, hasil serial hematokrit gejala KET akut/ kronis

Adanya kehamilan ekstra uterin

Tanda-tanda makin progresif

Amati kondisi klinik perubahan hematokrit, HCG dan ultrasonografi

Dugaan kehamilan ektopik

Gejala-gejala berkurang atau terbukti adanya keehamilan intra uterin

Negatif

D. KULDOSENTESIS

E. LAPARATOMI

Positif

LAPARASKOPI Singkirkan : Abortus imminens Abortus inkomplit Abortus komplit Atau kehamilan heteropik

SALPINGOSTOMI atau

SALPINGEKTOMI

Bagan 2.1 pathway Kehamilan Ektopik Sumber : Saifuddin, 2008  

Kondisi tak stabil, nadi meningkat, tekanan darah menurun, tanda-tanda posttura hematokrit menurun

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

18

B. Standar Operasional Prosedure (SOP) Kehamilan Ektopik menurut

Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa tahun 2010 sebagai berikut : 

1. Pengertian  

Pelayanan seleksi wanita hamil resiko tinggi

2. Tujuan 

a. Memberikan pelayanan ibu hamil agar secara fisik dan mental

dapat siap menghadapi kehamilan 

b. Mencegah secara dini timbulnya kehamilan resiko tinggi pada

kasus-kasus yang masih dapat diintervensi 

c. Melakukan deteksi dini adanya kehamilan risiko  

d. Memberikan terapi sebaik-baiknya 

3. Kebijakan 

Kebijakan Direktur RSUD Ambarawa Nomor 800/1000/2010 tentang

pemberlakuan SPO

4. Prosedur 

a. Pelayanan dilakukan di poli kebidanan dan kandungan 

b. Penderita harus menyelesaikan administrasi diloket pendaftaran 

c. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter ahli kandungan/ dokter 

d. Pencatatan dan anamesis dilakukan oleh bidan / perawat/ petugas

kesehatan 

e. Bila dirujuk ke poli klinik lain atau di rawat di instalasi rawat inap

dilakukan pencatatan petugas rumah sakit dan catatan medis

dibawa oleh petugas rumah sakit 

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

19

f. Bila ada pemeriksaan penunjang (Labolaturium pemeriksaan

klinik, patologi anatomi, mikrobiologi radiologi, USG) maka

dokter akan membawakan surat pengantar kemudian penderita

menyelesaikan administrasinya. Bila sudah ada hasil diserahkan

kembali ke dokter  

g. Setelah penderita dating dan catatan medis sudah ada maka

dilakukan pencatatan dan anamesis serta pemeriksaan fisik awal

(tinggi badan, berat badan, dan tanda-tanda vital) oleh bidan/

perawat/ petugas kesehatan 

5. Unit terkait 

a. Instalasi Rawat Jalan

b. POLI OBSGYN

c. Instalasi Rawat Inap

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

20

C. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan

dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis,

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnose kebidanan, perencanaan

dan evaluasi (Mufdilah, Hidayat, 2012).

2. Menurut Mufdilah Hidayat tahun 2008 terdapat beberapa prinsip

dalam proses manajemen kebidanan antara lain:

a. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang

lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang

komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk

mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnose berdasarkan

interpretasi data dasar.

c. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kebidanan dalam

menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kebidanan

bersama klien.

d. Memebuat informasi dan support sehingga klien dapat membuat

keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.

e. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.

f. Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi rencana

individu.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

21

g. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen

dengan kolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuahn

selanjutnya.

h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam

situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal.

i. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan

kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

3. Langkah-Langkah Manjemen Kebidanan

Menurut Mufdilah Hidayat tahun 2008 Proses manajemen

kebidanan menurut varney terdiri dari 7 langkah yaitu:

a. Langkah I (pertama) : Pengumpulan data dasar Mengumpulkan

data adalah menghimpun informasi tentang klien/orang yang

meminta asuhan. Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien

masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan

kebidanan berlangsung. Data dapat dikumpulkan dari berbagai

sumber. Pasien adalah sumber informasi yang akurat dan

ekonomis, disebut data primer. Sumber data alternatif atau sumber

data sekunder adalah data yang sudah ada.

Teknik pengumpulan data ada tiga, yaitu :

1). Observasi

Observasi adalah pengumpulan data melalui indera penglihatan,

pendengaran, penciuman dan perabaan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

22

2). Wawancara

Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya

dilakukan pada pertemuan tatap muka. Dalam wawancara yang

penting diperhatikan adalah data yang ditanyakan diarahkan ke

data yang relevan.

3). Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan dengan memakai instrument/alat

pengukur. Tujuannya untuk memastikan batas dimensi angka,

irama, dan kuantitas.

Data secara garis besar, mengklasifikasikan menjadi

data subyektif dan data obyektif. Pada waktu mengumpulkan

data subyektif bidan harus mengembangkan hubungan antar

personal yang efektif dengan pasien/klien/yang diwawancarai,

lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi keluhan utama

pasien dan yang mencemaskan, berupaya dengan masalah klien.

Pada waktu mengumpulkan data obyektif bidan

harus mengamati ekspresi dan perilaku pasien, mengamati

perubahan/kelainan fisik, memperhatikan aspek social budaya

pasien, menggunakan teknik pemeriksaan yang tepat dan benar,

melakukan pemeriksaan yang terarah dan berkaitan dengan

keluhan pasien.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

23

b. Langkah II (kedua) : Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar

terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien

berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang

dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau

diagnostik yang spesifik.

c. Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi masalah atau

diagnosa potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau

diagnose potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan

diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan

dapat bersiap-siap bila diagnosa / masalah potesial ini

benar-benar terjadi.

d. Langkah IV (keempat) : Mengidentifikasi dan menetapkan

kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

Beberapa data menunjukkan situasi emergensi

dimana bidan perlu bertindak segera demi keselamatan ibu

dan bayi, beberapa data menunjukkan situasi yang

memerlukan tindakan segera, sementara menunggu

instruksi dokter. Mungkin juga memerlukan konsultasi

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

24

dengan tim kesehatan lain. Bidan mengevaluasi situasi

setiap pasien untuk menentukan asuhan pasien yang paling

tepat. Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari

proses manajemen kebidanan.

e. Langkah V (kelima) : Merencanakan asuhan yang

komprehensif/menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang

menyeluruh ditentukan oleh langkah sebelumnya.

Perencanaan supaya terarah, dibuat pola piker dengan

langkah sebagai berikut: tentukan tujuan tindakan yang

akan dilakukan yang berisi tentang sasaran/target dan hasil

yang akan dicapai, selanjutnya ditentukan tindakan sesuai

dengan masalah/diagnosa dan tujuan yang akan dicapai.

f. Langkah VI (keenam) : Melaksanakan perencanaan dan

penatalaksanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan

menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5

dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa

dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagaian dilakukan

oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim

kesehatan lainnya. Manajemen yang efisien akan

menyingkat waktu, biaya dan meningkatkan mutu asuhan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

25

g. Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi

Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi

pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar

telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa. Manajemen

kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu

mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak

efektif melalui proses manajemen untuk mengidentifikasi

mengapa proses manajemen tidak afektif serta melakukan

penyesuaian pada rencana asuhan berikutnya.

D. Teori Hukum Kewenangan Bidan

1. Teori kewenangan bidan

a. Pengertian

Untuk melaksanakan fungsi pemerintah, kekuasaan dan

kewenangan sangatlah penting. Kata “wewenang” memiliki arti:

1) Hak dan kekuasaan untuk bertindak : kewenangan.

2) Kekuasaan membuat keputusan, memerintah dan melimpahkan

tanggung jawab kepada orang lain.

3) Fungsi yang boleh dilaksanakan.

Sedangkan Soerjono Soekanto menguraikan kewenangan atau

wewenang adalah suatu istilah yang biasa digunakan dalam

lapangan hukum publik. Namun sesungguhnya terdapat perbedaan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

26

diantara keduanya. Kewenangan adalah apa yang disebut

“kekuasaan formal” , kekuasaan yang berasal dari kekuasaan yang

diberikan oleh undang-undang atau legislatif dari kekuasaan

eksekutif atau administratif. Karenanya, merupakan kekuasaan dari

segolongan orang tertentu atau kekuasaan terhadap suatu bidang

pemerintah atau urusan pemerintah tertentu yang bulat. Sedangkan

wewenang hanya mengenai suatu bagian tertentu saja dari

kewenangan. Wewenang (authority) adalah hak untuk member

pemerintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.

b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010.

Pada Pasal 10

Ayat (1) disebutkan bahwa “Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a diberikan pada masa prahamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan. Ayat (2) pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil. b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal. c. Pelayanan persalinan normal. d. Pelayanan ibu nifas normal. e. Pelayanan ibu menyusui. f. Pelayanan konseling pada masa antara kehamilan.

Ayat (3) disebutkan bahwa “Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang untuk : a. Episiotomi. b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II. c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan. d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil. e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

27

f. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu ekslusif.

g.Pemberian uterotonika pada menejemen aktif kala III dan postpartum.

h. Penyuluhan dan konseling. i. Bimbingan pada kelompok ibu hamil. j. Pemberian surat keterangan kematian. k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin. Pasal 11

Ayat (1) pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah. Ayat (2) bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk: a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusui dini, injeksi vitamin K1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari) dan perawatan tali pusat.

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk. c. Penanganan kegawat-darurata, dilanjutkan dengan perujukan. d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah. e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra

sekolah. f. Pemberian konseling dan penyuluhan. g. Pemberian surat keterangan kelahiran. h. Pemberian surat keterangan kematian.

Pasal 12

Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduski perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf c, berwenang untuk: a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana. b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

28

2. Landasan hukum bidan

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan.

Pada Pasal 52

Ayat (2) disebutkan bahwa “Pelayanan kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu meliputi kegiatan dengan pendekatan

promotif yaitu promosi kesehatan, preventif yaitu pencegahan,

kuratif yaitu suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan

yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengendalian

penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita

dapat terjaga seoptimal mungkin dan rehabilitative adalah

pengobatan.

Pada Pasal 53

Ayat (1) disebutkan bahwa “Pelayanan kesehatan perorangan ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan dan keluarga. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu, bidan harus memberikan Pelayanan

kesehatan perorangan ditujukan untuk menyembuhkan penyakit

dan memulihkan kesehatan perorangan dan keluarga.

Ayat (3) disebutkan bahwa “Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus mendahulukan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

29

pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding kepentingan lainnya. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu, bidan harus mendahulukan

pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding kepentingan

lainnya.

Pada Pasal 126

Ayat (1) disebutkan bahwa “Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu, bidan hanya berwenang

memberikan upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga

kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan

berkuaitas serta mengurangi angka kematian ibu.

Ayat (2) disebutkan bahwa “Upaya kesehatan ibu sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu, bidan hanya berwenang dalam

memberikan pelayanan pada kesehatan ibu meliputi upaya

promotif misalnya upaya berupa penyuluhan kesehatan,

peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan dan

lingkungan. Preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

30

penyakit dan gangguan kesehatan individu keluargadan

masyarakat. Upayanya meliputi imunisasi bayi, balita dan ibu

hamil, pemeriksaan berkala di posyandu atau puskesmas, serta

kunjungan ibu nifas dan bayi. Kuratif adalah suatu kegiatan atau

serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk

penyembuhan penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian

kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

dan rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan bagi penderita

yang di rawat di rumah atau pada kelompok yang sakit, upaya

berupa pemulihan bagi pecandu narkoba, latihan napas dan batuk

efektif pada penderita TBC.

b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

369/MENKES/SK/III/2007.

1) Standar Kompetensi yang berhubungan dengan kehamilan

Kompetensi ke-3 :

Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi,

untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang

meliputi : deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari

komplikasi tertentu.

Pengetahuan Dasar

a) Anatomi dan fisiologi tubuh manusia

b) Siklus menstruasi dan proses konsepsi

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

31

c) Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya

d) Tanda-tanda dan gejala kehamilan

e) Mendiagnosa kehamilan

f) Perkembangan normal kehamilan.

g) Komponen riwayat kesehatan.

h) Komponen pemeriksaan fisik yang berfokus selama

antenatal

i) Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi

pembesaran atau tinggi fundus uterus

j) Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat,

hyperemesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu,

abortus imminen, molahydatidosa dan komplikasinya, dan

kehamilan ganda, kelainan letak serta pre-eklamsia

k) Nilai normal dari pemeriksaan labolaturium seperti

hemoglobin dalam darah, tes gula, protein, aseton, dan

bakteri dalam urin

l) Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk

fisik, ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus

uteri yang diharapkan

m) Perubahan psikologis yang normal dalam kehailan dan

dampak kehamilan terhadap keluarga

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

32

n) Penyuluhan dalam kehamilan, perubahan fisik, perawatan

buah dada ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas,

nutrisi, pekerjaan dan aktifitas (senam hamil)

o) Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin

p) Penatalaksanaan imunisasi pada ibu hamil

q) Pertumbuhan dan perkembangan janin

r) Persiapan persalinan, kelahira dan menjadi orang tua

s) Persiapan keadaan dan rumah /keluarga untuk menyambut

kelahiran bayi

t) Tanda- tanda dimulai persalinan

u) Promosi dan dukungan pada ibu menyusukan

v) Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada

persiapan persalinan

w) Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan

x) Mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan

y) Penggunaan obat-oabat tradisional ramuan yang aman

untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan

z) Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan

alcohol dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin

aa) Akibat yang ditimbulkan atau ditularkan oleh binatang

tertentu terhadap kehamilan misalnya toxoplasmasmosis

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

33

bb) Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang

mengancam jiwa seperti pre-eklamsia, perdarahan

pervaginam, kelahiran premature dan anemia berat

cc) Keejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin

dd) Resusitasi kardiopulmonary

Pengetahuan Tambahan

a) Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu

dalam kehamilan, seperti asma, infeksi HIV, infeksi

menular seksual (IMS), diabetes, kelainan jantung,

postmatur/serotinus

b) Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas

bagi kehamilan dan janinnya.

2) Standar Pelayanan Kebidanan Asuhan Kebidanan.

Standar VII : Standar Asuhan.

Pengelola pelayanan kebidananan memiliki standar

asuhan/manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai

pedoman dalan memberikan pelayanan kepada pasien.

Definisi Operasional :

a) Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK)

sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan.

b) Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada

catatan medik.

c) Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

34

d) Ada diagnosa kebidanan.

e) Ada rencana asuhan kebidanan.

f) Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidanan.

g) Ada catatan perkembangan klien dalam asuhan kebidanan.

h) Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.

i) Ada dokumentasi untuk kegiatan manajemen kebidanan.

3) Standar Praktik Bidan

a) Standar I : Metode Asuhan

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen

kebidanan dengan langkah : pengumpulan data dan analisis

data, penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, dan dokumentasi.

Definisi Operasional :

(1) Ada format manajemne asuhan kebidanan dalam

catatan asuhan kebidanan.

(2) Format manajemen kebidanan terdiri dari : format

pengumpulan data, rencana asuhan, catatan

implementasi, catatan perkembangan, tindakan,

evaluasi, kesimpulan dan tindak lanjut kegiatan lain.

b) Standar II : Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang

diperoleh dicatat dan dianalisis.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

35

Definisi Operasional :

Ada format pengumpulan

Pengumpulan data dilakukan secara sistematis, terfokus,

yang meliputi data :

(1) Demografi identitas klien

(2) Riwayat penyakit terdahulu

(3) Riwayat kesehatan reproduksi :

− Riwayat haid

− Riwayat bedah organ reproduksi

− Riwayat kehamilan dan persalinan

− Pengaturan kesuburan

− Faktor kongenital/keturunan yang terkait

(4) Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan

reproduksi

(5) Analisis data

c) Standar III : Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data

yang telah dikumpulkan.

Definisi Operasional :

(1) Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan hasil analisa

data.

(2) Diagnosa kebidanan dirumuskan secara sistematis.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

36

d) Standar IV : Rencana Asuhan

Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa

kebidanan.

(1) Ada format rencana asuhan kebidanan.

(2) Format rencana asuhan kebidanan berdasarkan

diagnosa, berisi rencana tindakan, evaluasi dan

tindakan.

e) Standar V : Tindakan

Tindakan kebidanan dilaksnakan berdasarkan diagnose,

rencana dan perkembangan keadaan klien.

Definisi Operasional :

(1) Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi.

(2) Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan

rencana dan perkembangan klien.

(3) Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan

prosedur tetap dan wewenang bidan atau hasil

kolaborasi.

(4) Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan

etika dank ode etik kebidanan.

(5) Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang

telah tersedia.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

37

f) Standar VI : Partisipasi Klien

Klien dan keluarga dilibatkan dalam rangka peningkatan

pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

Definisi Operasional :

(1) Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang :

− Status kesehatan saat ini

− Rencana tindakan yang akan dilaksanakan

− Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan

− Peranan petugas kesehatan dalam tindakan

kebidanan

− Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan

(2) Klien dan keluarga dilibatkan dalam menentukan

pilihan dan mengambil keputusan dalam asuhan.

(3) Pasien dan keluarga diberdayakan dalam terlaksananya

rencana asuhan klien.

g) Standar VII : Pengawasan

Monitor/pengawasan klien dilaksanakan secara terus

menerus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan

klien.

Definisi Operasional :

(1) Adanya format pengawasan klien

(2) Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus dan

sistematis untuk mengetahui perkembangan klien.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

38

(3) Pengawasan yang dilaksanakan dicatat dan dievaluasi.

h) Standar VIII : Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus

sesuai dengan tindakan kebidanan dan rencana yang telah

dirumuskan.

Definisi Operasional :

(1) Evaluasi dilaksanakan pada tiap tahapan pelaksanaan

asuhan sesuai standar.

(2) Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah

disediakan.

i) Standar IX : Dokumentasi

Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar

dokumentasi asuhan kebidanan.

Definisi Operasional :

(1) Dokumentasi dilaksanakan pada setiap tahapan asuhan

kebidanan.

(2) Dokumentasi dilaksanakan secara sistimatis, tepat, dan

jelas.

(3) Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan

asuhan kebidanan.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl...BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang normal

39

c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010.

Pada Pasal 10

Ayat (1) disebutkan bahwa “Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a diberikan pada masa prahamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu, bidan hanya berwenang dalam

memberikan pelayanan pada masa prahamil, kehamilan, masa

persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua

kehamilan.

Ayat (3) disebutkan bahwa “Bidan dalam memberikan pelayanansebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang untuk : a. Episiotomi. b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II. c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan. d.Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan

postpartum. Analisa :

Pada ayat di atas dapat di analisa bahwa dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada ibu, bidan hanya berwenang dalam

memberikan pelayanan pada ibu bersalin dengan Episiotomi,

Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II, Penanganan kegawat-

daruratan, dilanjutkan dengan perujukan, Pemberian uterotonika

pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum.