BAB II terumbu
-
Upload
mawar-firdausi-gerhana-septiana -
Category
Documents
-
view
292 -
download
2
Transcript of BAB II terumbu
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Menurut definisi pertumbuhan karang merupakan pertambahan panjang linier berat volume
atau luas kerangka atau bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu
(Buddemeir dan Kinzie1976) Namun untuk penentuan pertumbuhan karang yang paling sering
digunakan adalah pengukuran pertambahan berat daripada kerangka karang
Karang memiliki variasi bentuk pertumbuhan koloni yang berkaitan dengan kondisi
lingkungan perairan Berbagai jenis bentuk pertumbuhan karang dipengaruhi oleh intensitas cahaya
matahari hydrodinamis (gelombang dan arus) ketersediaan bahan makanan sedimen subareal
exposure dan faktor genetik
Berdasarkan bentuk pertumbuhannya karang batu terbagi atas karang Acropora dan non-
Acropora (English etal 1994) Perbedaan Acropora dengan non-Acropora terletak pada struktur
skeletonnya Acropora memiliki bagian yang disebut axial koralit dan radial koralit sedangkan non-
Acropora hanya memiliki radial koralit
12 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara umum mengenai proses
pertumbuhan karang sebagai salah satu proses interaksi adaptasi system tubuhnya terhadap
ekologis
13 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca agar dapat mengetahui secara
umum mengenai proses pertumbuhan karang sebagai salah satu proses interaksi adaptasi
system tubuhnya terhadap ekologis
1 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
REPRODUKSI amp PERTUMBUHAN KARANG
Menurut definisi pertumbuhan karang merupakan pertambahan panjang linier berat volume atau luas
kerangka atau bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu (Buddemeir dan Kinzie1976)
Pertumbuhan karang dimulai dari proses reproduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi karang dewasa
21 Reproduksi Karang
Seperti hewan lain karang memiliki kemampuan reproduksi secara aseksual dan seksual
Reproduksi aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum) Pada reproduksi ini polipkoloni karang membentuk polipkoloni baru melalui pemisahan
potongan-potongan tubuh atau rangka Ada pertumbuhan koloni dan ada pembentukan koloni baru
Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan peleburan sperma dan ovum (fertilisasi) Sifat
reproduksi ini lebih komplek karena selain terjadi fertilisasi juga melalui sejumlah tahap lanjutan
(pembentukan larva penempelan baru kemudian pertumbuhan dan pematangan)
Baik reproduksi secara seksual maupun secara aseksual dijalankan oleh karang tentunya untuk tujuan
mempertahankan keberadaan spesiesnya di alam Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga kedua
metode tersebut saling melengkapi Berikut adalah perbandingan reproduksi aseksual dan seksual dipandang dari
sisi ketahanan dan adaptasi terhadap lingkungan
2 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 1 Skema Reproduksi dan Pertumbuhan
22 Petumbuhan dan Akresi Karang
1 Penempelan (recruitmentsettlement)
Larva planula akan dapat melanjutkan ke tahap penempelan pada dasar perairan bila kondisi substrat
mendukung seperti
cukup kokoh
tidak ditumbuhi alga
arus cukup untuk adanya makanan
penetrasi cahaya cukup agar zoox bisa tumbuh
sedimentasi rendah
2 Karang muda
Kemampuan karang muda untuk terus hidup memang sangat tergantung pada kondisi substrat sebagai contoh
Karang akan tumbuh lebih baik di substrat yang padat
karang lebih mampu bertahan hidup bila posisi substrat vertikal daripada horisontal
karang akan tumbuh lebih cepat di tempat dangkal tapi yang lebih survive di perairan yang sedikit
lebih dalam
3 Kematangan seksual
Dipengaruhi oleh berbagai hal seperti
a Perubahan kondisi lingkungan ke arah lebih buruk mengganggu proses kematangan seksual misalnya
Sedimentasi 1048774 energi karang akan terkuras untuk membersihkan polip sehingga kematangan seksual
terhambat
Pestisida dari pertanian 1048774 menurunkan penempelan dan metamorfosis
Tumpahan minyak 1048774 mengecilkan ukuran gamet
Polusi oleh minyak 1048774 menghentikan proses pembentukan larva pada brooding spesies
b Pada Goniastrea favulus Kojis dan Quinn menemukan jika ada luka dan perlu energy memperbaiki
jaringan maka kemampuan reproduksinya akan turun (lihat Richmond 2001)
c Bentuk koloni
Karang yang bentuk koloninya besar seperti Lobophyllia corymbosa ukuran polip akan berperan
dalam kematangan seksual (lebih cepat)
Karang cabang seperti Pocillopora dan Acropora butuh 2-3 tahun untuk matang seksual
Massive seperti Porites butuh 4-7 tahun
4 Pertumbuhan koloni dan terumbu
Pertumbuhan karang dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik
Faktor abiotik dapat berupa intensitas cahaya lama penyinaran suhu nutrisi dan sedimentasi Connel
dalam percobaannya menemukan bahwa jumlah atau lama penyinaran adalah faktor yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan karang (lihat Wood 1983) Karang memiliki kemampuan hidup dalam
perairan miskin nutrien dan mampu beradaptasi terhadap kenaikan nutrien yang bersifat periodik
3 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
seperti runoff Karang tidak dapat beradaptasi terhadap kenaikan nutrien secara mendadak dalam
jumlah besar
Faktor biotik meliputi predasi kompetisi agresi karang lain dan lainnya
5 Kalsifikasi
Kalsifikasi adalah adalah proses yang menghasilkan kapur untuk pembentukan rangka karang
Kapur dihasilkan dalam reaksi yang terjadi dalam ektodermis karang
Reaksi pembentukan deposit kapur mensyaratkan tersedianya ion kalsium dan ion karbonat Ion kalsium
tersedia dalam perairan yang berasal dari pengikisan batuan di darat Ion karbonat berasal dari pemecahan
asam karbonat
Kalsium karbonat yang terbentuk kemudian membentuk endapan menjadi rangka hewan karang
Sementara itu karbondioksida akan diambil oleh zooxanthellae untuk fotosintesis Pengambilan atau
pemanfaatan karbon (CO2) dalam jumlah yang sangat besar untuk keperluan kalsifikasi yang kemudian
menghasilkan terumbu karang sebaran vertikal dan horisontal yang amat luas menjadikan terumbu karang
sebagai CARBON SINK
Kalsifikasi dipengaruhi oleh fotosintesis zooxanthellae dan hasilnya Sebagai contoh Pearse dan Muscatine
menggunakan senyawa radioaktif untuk menelusuri hasil fotosintesis Hasilnya menunjukkan bahwa hasil
fotosintesis banyak di ujung-ujung cabang (lihat Wood 1983) Hasil fotosintesis menunjang pertumbuhan
cabang
Kenaikan nutrien akan menurunkan kalsifikasi karena terjadi peningkatan fosfat
6 Akresi
Akresi adalah pertumbuhan koloni dan terumbu ke arah vertikal maupun horisontal Karang melalui
reproduksi aseksualnya menghasilkan karang-karang baru yang berhubungan satu dengan lainnya Karang-
karang tersebut membentuk koloni yang kemudian tumbuh menjadi bentuk yang khas Ragam bentuk
pertumbuhan koloni tersebut meliputi
4 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 2 Bentuk-bentuk Koloni Karang
a Bercabang
Koloni ini tumbuh ke arah vertikal maupun horisontal dengan arah vertikal lebih dominan Percabangan
dapat memanjang atau melebar sementara bentuk cabang dapat halus atau tebal Karang bercabang
memiliki tingkat pertumbuhan yang paling cepat yaitu bisa mencapai 20 cmtahun Bentuk koloni seperti
ini banyak terdapat disepanjang tepi terumbu dan bagian atas lereng terutama yang terlindungi atau
setengah terbuka
b Padat
Pertumbuhan koloni lebih dominan ke arah horisontal daripada vertikal Karang ini memiliki permukaan
yang halus dan padat bentuk yang bervariasi seperti setengah bola bongkahan batu dan lainnya dengan
ukuran yang juga beragam Dengan pertumbuhan lt 1 cmtahun koloni tergolong paling lambat tumbuh
Meski demikian di alam banyak dijumpai karang ini dengan ukuran yang sangat besar Umumnya
ditemukan di sepanjang tepi terumbu karang dan bagian atas lereng terumbu
c Lembaran
Pertumbuhan koloni terutama ke arah horisontal dengan bentuk lembaran yang pipih Umumnya terdapat
di lereng terumbu dan daerah terlindung Dijumpai di perairan
d Seperti meja
Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja Karang ini ditopang dengan batang yang
berpusat atau bertumpu pada satu sisi membentuk sudut atau datar
23 Jenis-jenis Pertumbuhan Karang
Bentuk pertumbuhan karang terbagi atas 2 jenis yaitu bentuk pertumbuhan Acropora dan bentuk pertumbuhan
non-Acropora
1 Bentuk Pertumbuhan non-Acropora
a Bentuk bercabang (Branching) memiliki cabang lebih panjang dari diameter yang dimiliki
b Bentuk padat (Massive) Permukaan karang ini halus dan padat ukurannya bervariasi dan ada yang
berbentuk seperti batu
5 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
c Bentuk kerak (Encrusting) tumbuh menyerupai dasar terumbu dengan permukaan yang kasar dan keras
serta berlubang-lubang kecil
d Bentuk lembaran (Foliose) merupakan lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar
e Bentuk jamur (Mashroom) berbentuk oval dan tampak seperti jamur memiliki banyak tonjolan
f Bentuk submasif (Submassive) bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil
g Karang api (Millepora) semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di
ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh
h Karang biru (Heliopora) dapat dikenali dengan adanya warna biru pada karangnya
2 Bentuk Pertumbuhan Acropora
a Acropora bentuk bercabang (Branching Acropora) bentuk bercabang seperti ranting pohon
b Acropora meja (Tabulate Acropora) Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja
c Acropora merayap (Encursting Acropora) bentuk merayap biasanya terjadi pada Acropora yang
belum sempurna
d Acropora Submasif (Submassive Acropora) percabangan benttuk gandalempeng dan kokoh
e Acropora berjari (Digitate Acropora) bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Koloni karang akan tumbuh terus tumbuh membentuk terumbu Ada beberapa macam bentuk terumbu berdasar
Teori Penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darw in (1842) yaitu terumbu tepi terumbu penghalang
dan atol Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut
a Terumbu karang tepi (Fringing Reef) yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang ke arah laut
terbuka
b Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs) berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 ndash 70 meter Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai
c Atol (atolls) yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang
dalam jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak
24 Faktor Pertumbuhan Karang
Jenis karang yang dominan di suatu habitat tergantung pada kondisi lingkungan atau habitat tempat karang itu
hidup Pada suatu habitat jenis karang yang hidup dapat didominasi oleh suatu jenis karang tertentu Pada daerah
rataan terumbu biasanya didominasi karang-karang kecil yang umumnya berbentuk masif dan submasif Lereng
terumbu biasanya ditumbuhi oleh karang-karang bercabang
Karang masif lebih banyak tumbuh di terumbu terluar dengan perairan berarus Gelombang berpengaruh
terhadap perubahan bentuk koloni terumbu Karang yang hidup di daerah terlindung dari gelombang (leeward zones)
memiliki bentuk percabangan ramping dan memanjang berbeda pada gelombang yang kuat (windward zones)
kecenderungan pertumbuhan berbentuk percabangan pendek kuat merayap atau submasif Secara umum ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan
arus) sedimen dan subareal exposure
6 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
REPRODUKSI amp PERTUMBUHAN KARANG
Menurut definisi pertumbuhan karang merupakan pertambahan panjang linier berat volume atau luas
kerangka atau bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu (Buddemeir dan Kinzie1976)
Pertumbuhan karang dimulai dari proses reproduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi karang dewasa
21 Reproduksi Karang
Seperti hewan lain karang memiliki kemampuan reproduksi secara aseksual dan seksual
Reproduksi aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum) Pada reproduksi ini polipkoloni karang membentuk polipkoloni baru melalui pemisahan
potongan-potongan tubuh atau rangka Ada pertumbuhan koloni dan ada pembentukan koloni baru
Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan peleburan sperma dan ovum (fertilisasi) Sifat
reproduksi ini lebih komplek karena selain terjadi fertilisasi juga melalui sejumlah tahap lanjutan
(pembentukan larva penempelan baru kemudian pertumbuhan dan pematangan)
Baik reproduksi secara seksual maupun secara aseksual dijalankan oleh karang tentunya untuk tujuan
mempertahankan keberadaan spesiesnya di alam Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga kedua
metode tersebut saling melengkapi Berikut adalah perbandingan reproduksi aseksual dan seksual dipandang dari
sisi ketahanan dan adaptasi terhadap lingkungan
2 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 1 Skema Reproduksi dan Pertumbuhan
22 Petumbuhan dan Akresi Karang
1 Penempelan (recruitmentsettlement)
Larva planula akan dapat melanjutkan ke tahap penempelan pada dasar perairan bila kondisi substrat
mendukung seperti
cukup kokoh
tidak ditumbuhi alga
arus cukup untuk adanya makanan
penetrasi cahaya cukup agar zoox bisa tumbuh
sedimentasi rendah
2 Karang muda
Kemampuan karang muda untuk terus hidup memang sangat tergantung pada kondisi substrat sebagai contoh
Karang akan tumbuh lebih baik di substrat yang padat
karang lebih mampu bertahan hidup bila posisi substrat vertikal daripada horisontal
karang akan tumbuh lebih cepat di tempat dangkal tapi yang lebih survive di perairan yang sedikit
lebih dalam
3 Kematangan seksual
Dipengaruhi oleh berbagai hal seperti
a Perubahan kondisi lingkungan ke arah lebih buruk mengganggu proses kematangan seksual misalnya
Sedimentasi 1048774 energi karang akan terkuras untuk membersihkan polip sehingga kematangan seksual
terhambat
Pestisida dari pertanian 1048774 menurunkan penempelan dan metamorfosis
Tumpahan minyak 1048774 mengecilkan ukuran gamet
Polusi oleh minyak 1048774 menghentikan proses pembentukan larva pada brooding spesies
b Pada Goniastrea favulus Kojis dan Quinn menemukan jika ada luka dan perlu energy memperbaiki
jaringan maka kemampuan reproduksinya akan turun (lihat Richmond 2001)
c Bentuk koloni
Karang yang bentuk koloninya besar seperti Lobophyllia corymbosa ukuran polip akan berperan
dalam kematangan seksual (lebih cepat)
Karang cabang seperti Pocillopora dan Acropora butuh 2-3 tahun untuk matang seksual
Massive seperti Porites butuh 4-7 tahun
4 Pertumbuhan koloni dan terumbu
Pertumbuhan karang dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik
Faktor abiotik dapat berupa intensitas cahaya lama penyinaran suhu nutrisi dan sedimentasi Connel
dalam percobaannya menemukan bahwa jumlah atau lama penyinaran adalah faktor yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan karang (lihat Wood 1983) Karang memiliki kemampuan hidup dalam
perairan miskin nutrien dan mampu beradaptasi terhadap kenaikan nutrien yang bersifat periodik
3 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
seperti runoff Karang tidak dapat beradaptasi terhadap kenaikan nutrien secara mendadak dalam
jumlah besar
Faktor biotik meliputi predasi kompetisi agresi karang lain dan lainnya
5 Kalsifikasi
Kalsifikasi adalah adalah proses yang menghasilkan kapur untuk pembentukan rangka karang
Kapur dihasilkan dalam reaksi yang terjadi dalam ektodermis karang
Reaksi pembentukan deposit kapur mensyaratkan tersedianya ion kalsium dan ion karbonat Ion kalsium
tersedia dalam perairan yang berasal dari pengikisan batuan di darat Ion karbonat berasal dari pemecahan
asam karbonat
Kalsium karbonat yang terbentuk kemudian membentuk endapan menjadi rangka hewan karang
Sementara itu karbondioksida akan diambil oleh zooxanthellae untuk fotosintesis Pengambilan atau
pemanfaatan karbon (CO2) dalam jumlah yang sangat besar untuk keperluan kalsifikasi yang kemudian
menghasilkan terumbu karang sebaran vertikal dan horisontal yang amat luas menjadikan terumbu karang
sebagai CARBON SINK
Kalsifikasi dipengaruhi oleh fotosintesis zooxanthellae dan hasilnya Sebagai contoh Pearse dan Muscatine
menggunakan senyawa radioaktif untuk menelusuri hasil fotosintesis Hasilnya menunjukkan bahwa hasil
fotosintesis banyak di ujung-ujung cabang (lihat Wood 1983) Hasil fotosintesis menunjang pertumbuhan
cabang
Kenaikan nutrien akan menurunkan kalsifikasi karena terjadi peningkatan fosfat
6 Akresi
Akresi adalah pertumbuhan koloni dan terumbu ke arah vertikal maupun horisontal Karang melalui
reproduksi aseksualnya menghasilkan karang-karang baru yang berhubungan satu dengan lainnya Karang-
karang tersebut membentuk koloni yang kemudian tumbuh menjadi bentuk yang khas Ragam bentuk
pertumbuhan koloni tersebut meliputi
4 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 2 Bentuk-bentuk Koloni Karang
a Bercabang
Koloni ini tumbuh ke arah vertikal maupun horisontal dengan arah vertikal lebih dominan Percabangan
dapat memanjang atau melebar sementara bentuk cabang dapat halus atau tebal Karang bercabang
memiliki tingkat pertumbuhan yang paling cepat yaitu bisa mencapai 20 cmtahun Bentuk koloni seperti
ini banyak terdapat disepanjang tepi terumbu dan bagian atas lereng terutama yang terlindungi atau
setengah terbuka
b Padat
Pertumbuhan koloni lebih dominan ke arah horisontal daripada vertikal Karang ini memiliki permukaan
yang halus dan padat bentuk yang bervariasi seperti setengah bola bongkahan batu dan lainnya dengan
ukuran yang juga beragam Dengan pertumbuhan lt 1 cmtahun koloni tergolong paling lambat tumbuh
Meski demikian di alam banyak dijumpai karang ini dengan ukuran yang sangat besar Umumnya
ditemukan di sepanjang tepi terumbu karang dan bagian atas lereng terumbu
c Lembaran
Pertumbuhan koloni terutama ke arah horisontal dengan bentuk lembaran yang pipih Umumnya terdapat
di lereng terumbu dan daerah terlindung Dijumpai di perairan
d Seperti meja
Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja Karang ini ditopang dengan batang yang
berpusat atau bertumpu pada satu sisi membentuk sudut atau datar
23 Jenis-jenis Pertumbuhan Karang
Bentuk pertumbuhan karang terbagi atas 2 jenis yaitu bentuk pertumbuhan Acropora dan bentuk pertumbuhan
non-Acropora
1 Bentuk Pertumbuhan non-Acropora
a Bentuk bercabang (Branching) memiliki cabang lebih panjang dari diameter yang dimiliki
b Bentuk padat (Massive) Permukaan karang ini halus dan padat ukurannya bervariasi dan ada yang
berbentuk seperti batu
5 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
c Bentuk kerak (Encrusting) tumbuh menyerupai dasar terumbu dengan permukaan yang kasar dan keras
serta berlubang-lubang kecil
d Bentuk lembaran (Foliose) merupakan lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar
e Bentuk jamur (Mashroom) berbentuk oval dan tampak seperti jamur memiliki banyak tonjolan
f Bentuk submasif (Submassive) bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil
g Karang api (Millepora) semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di
ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh
h Karang biru (Heliopora) dapat dikenali dengan adanya warna biru pada karangnya
2 Bentuk Pertumbuhan Acropora
a Acropora bentuk bercabang (Branching Acropora) bentuk bercabang seperti ranting pohon
b Acropora meja (Tabulate Acropora) Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja
c Acropora merayap (Encursting Acropora) bentuk merayap biasanya terjadi pada Acropora yang
belum sempurna
d Acropora Submasif (Submassive Acropora) percabangan benttuk gandalempeng dan kokoh
e Acropora berjari (Digitate Acropora) bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Koloni karang akan tumbuh terus tumbuh membentuk terumbu Ada beberapa macam bentuk terumbu berdasar
Teori Penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darw in (1842) yaitu terumbu tepi terumbu penghalang
dan atol Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut
a Terumbu karang tepi (Fringing Reef) yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang ke arah laut
terbuka
b Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs) berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 ndash 70 meter Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai
c Atol (atolls) yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang
dalam jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak
24 Faktor Pertumbuhan Karang
Jenis karang yang dominan di suatu habitat tergantung pada kondisi lingkungan atau habitat tempat karang itu
hidup Pada suatu habitat jenis karang yang hidup dapat didominasi oleh suatu jenis karang tertentu Pada daerah
rataan terumbu biasanya didominasi karang-karang kecil yang umumnya berbentuk masif dan submasif Lereng
terumbu biasanya ditumbuhi oleh karang-karang bercabang
Karang masif lebih banyak tumbuh di terumbu terluar dengan perairan berarus Gelombang berpengaruh
terhadap perubahan bentuk koloni terumbu Karang yang hidup di daerah terlindung dari gelombang (leeward zones)
memiliki bentuk percabangan ramping dan memanjang berbeda pada gelombang yang kuat (windward zones)
kecenderungan pertumbuhan berbentuk percabangan pendek kuat merayap atau submasif Secara umum ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan
arus) sedimen dan subareal exposure
6 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 1 Skema Reproduksi dan Pertumbuhan
22 Petumbuhan dan Akresi Karang
1 Penempelan (recruitmentsettlement)
Larva planula akan dapat melanjutkan ke tahap penempelan pada dasar perairan bila kondisi substrat
mendukung seperti
cukup kokoh
tidak ditumbuhi alga
arus cukup untuk adanya makanan
penetrasi cahaya cukup agar zoox bisa tumbuh
sedimentasi rendah
2 Karang muda
Kemampuan karang muda untuk terus hidup memang sangat tergantung pada kondisi substrat sebagai contoh
Karang akan tumbuh lebih baik di substrat yang padat
karang lebih mampu bertahan hidup bila posisi substrat vertikal daripada horisontal
karang akan tumbuh lebih cepat di tempat dangkal tapi yang lebih survive di perairan yang sedikit
lebih dalam
3 Kematangan seksual
Dipengaruhi oleh berbagai hal seperti
a Perubahan kondisi lingkungan ke arah lebih buruk mengganggu proses kematangan seksual misalnya
Sedimentasi 1048774 energi karang akan terkuras untuk membersihkan polip sehingga kematangan seksual
terhambat
Pestisida dari pertanian 1048774 menurunkan penempelan dan metamorfosis
Tumpahan minyak 1048774 mengecilkan ukuran gamet
Polusi oleh minyak 1048774 menghentikan proses pembentukan larva pada brooding spesies
b Pada Goniastrea favulus Kojis dan Quinn menemukan jika ada luka dan perlu energy memperbaiki
jaringan maka kemampuan reproduksinya akan turun (lihat Richmond 2001)
c Bentuk koloni
Karang yang bentuk koloninya besar seperti Lobophyllia corymbosa ukuran polip akan berperan
dalam kematangan seksual (lebih cepat)
Karang cabang seperti Pocillopora dan Acropora butuh 2-3 tahun untuk matang seksual
Massive seperti Porites butuh 4-7 tahun
4 Pertumbuhan koloni dan terumbu
Pertumbuhan karang dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik
Faktor abiotik dapat berupa intensitas cahaya lama penyinaran suhu nutrisi dan sedimentasi Connel
dalam percobaannya menemukan bahwa jumlah atau lama penyinaran adalah faktor yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan karang (lihat Wood 1983) Karang memiliki kemampuan hidup dalam
perairan miskin nutrien dan mampu beradaptasi terhadap kenaikan nutrien yang bersifat periodik
3 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
seperti runoff Karang tidak dapat beradaptasi terhadap kenaikan nutrien secara mendadak dalam
jumlah besar
Faktor biotik meliputi predasi kompetisi agresi karang lain dan lainnya
5 Kalsifikasi
Kalsifikasi adalah adalah proses yang menghasilkan kapur untuk pembentukan rangka karang
Kapur dihasilkan dalam reaksi yang terjadi dalam ektodermis karang
Reaksi pembentukan deposit kapur mensyaratkan tersedianya ion kalsium dan ion karbonat Ion kalsium
tersedia dalam perairan yang berasal dari pengikisan batuan di darat Ion karbonat berasal dari pemecahan
asam karbonat
Kalsium karbonat yang terbentuk kemudian membentuk endapan menjadi rangka hewan karang
Sementara itu karbondioksida akan diambil oleh zooxanthellae untuk fotosintesis Pengambilan atau
pemanfaatan karbon (CO2) dalam jumlah yang sangat besar untuk keperluan kalsifikasi yang kemudian
menghasilkan terumbu karang sebaran vertikal dan horisontal yang amat luas menjadikan terumbu karang
sebagai CARBON SINK
Kalsifikasi dipengaruhi oleh fotosintesis zooxanthellae dan hasilnya Sebagai contoh Pearse dan Muscatine
menggunakan senyawa radioaktif untuk menelusuri hasil fotosintesis Hasilnya menunjukkan bahwa hasil
fotosintesis banyak di ujung-ujung cabang (lihat Wood 1983) Hasil fotosintesis menunjang pertumbuhan
cabang
Kenaikan nutrien akan menurunkan kalsifikasi karena terjadi peningkatan fosfat
6 Akresi
Akresi adalah pertumbuhan koloni dan terumbu ke arah vertikal maupun horisontal Karang melalui
reproduksi aseksualnya menghasilkan karang-karang baru yang berhubungan satu dengan lainnya Karang-
karang tersebut membentuk koloni yang kemudian tumbuh menjadi bentuk yang khas Ragam bentuk
pertumbuhan koloni tersebut meliputi
4 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 2 Bentuk-bentuk Koloni Karang
a Bercabang
Koloni ini tumbuh ke arah vertikal maupun horisontal dengan arah vertikal lebih dominan Percabangan
dapat memanjang atau melebar sementara bentuk cabang dapat halus atau tebal Karang bercabang
memiliki tingkat pertumbuhan yang paling cepat yaitu bisa mencapai 20 cmtahun Bentuk koloni seperti
ini banyak terdapat disepanjang tepi terumbu dan bagian atas lereng terutama yang terlindungi atau
setengah terbuka
b Padat
Pertumbuhan koloni lebih dominan ke arah horisontal daripada vertikal Karang ini memiliki permukaan
yang halus dan padat bentuk yang bervariasi seperti setengah bola bongkahan batu dan lainnya dengan
ukuran yang juga beragam Dengan pertumbuhan lt 1 cmtahun koloni tergolong paling lambat tumbuh
Meski demikian di alam banyak dijumpai karang ini dengan ukuran yang sangat besar Umumnya
ditemukan di sepanjang tepi terumbu karang dan bagian atas lereng terumbu
c Lembaran
Pertumbuhan koloni terutama ke arah horisontal dengan bentuk lembaran yang pipih Umumnya terdapat
di lereng terumbu dan daerah terlindung Dijumpai di perairan
d Seperti meja
Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja Karang ini ditopang dengan batang yang
berpusat atau bertumpu pada satu sisi membentuk sudut atau datar
23 Jenis-jenis Pertumbuhan Karang
Bentuk pertumbuhan karang terbagi atas 2 jenis yaitu bentuk pertumbuhan Acropora dan bentuk pertumbuhan
non-Acropora
1 Bentuk Pertumbuhan non-Acropora
a Bentuk bercabang (Branching) memiliki cabang lebih panjang dari diameter yang dimiliki
b Bentuk padat (Massive) Permukaan karang ini halus dan padat ukurannya bervariasi dan ada yang
berbentuk seperti batu
5 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
c Bentuk kerak (Encrusting) tumbuh menyerupai dasar terumbu dengan permukaan yang kasar dan keras
serta berlubang-lubang kecil
d Bentuk lembaran (Foliose) merupakan lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar
e Bentuk jamur (Mashroom) berbentuk oval dan tampak seperti jamur memiliki banyak tonjolan
f Bentuk submasif (Submassive) bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil
g Karang api (Millepora) semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di
ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh
h Karang biru (Heliopora) dapat dikenali dengan adanya warna biru pada karangnya
2 Bentuk Pertumbuhan Acropora
a Acropora bentuk bercabang (Branching Acropora) bentuk bercabang seperti ranting pohon
b Acropora meja (Tabulate Acropora) Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja
c Acropora merayap (Encursting Acropora) bentuk merayap biasanya terjadi pada Acropora yang
belum sempurna
d Acropora Submasif (Submassive Acropora) percabangan benttuk gandalempeng dan kokoh
e Acropora berjari (Digitate Acropora) bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Koloni karang akan tumbuh terus tumbuh membentuk terumbu Ada beberapa macam bentuk terumbu berdasar
Teori Penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darw in (1842) yaitu terumbu tepi terumbu penghalang
dan atol Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut
a Terumbu karang tepi (Fringing Reef) yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang ke arah laut
terbuka
b Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs) berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 ndash 70 meter Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai
c Atol (atolls) yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang
dalam jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak
24 Faktor Pertumbuhan Karang
Jenis karang yang dominan di suatu habitat tergantung pada kondisi lingkungan atau habitat tempat karang itu
hidup Pada suatu habitat jenis karang yang hidup dapat didominasi oleh suatu jenis karang tertentu Pada daerah
rataan terumbu biasanya didominasi karang-karang kecil yang umumnya berbentuk masif dan submasif Lereng
terumbu biasanya ditumbuhi oleh karang-karang bercabang
Karang masif lebih banyak tumbuh di terumbu terluar dengan perairan berarus Gelombang berpengaruh
terhadap perubahan bentuk koloni terumbu Karang yang hidup di daerah terlindung dari gelombang (leeward zones)
memiliki bentuk percabangan ramping dan memanjang berbeda pada gelombang yang kuat (windward zones)
kecenderungan pertumbuhan berbentuk percabangan pendek kuat merayap atau submasif Secara umum ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan
arus) sedimen dan subareal exposure
6 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
seperti runoff Karang tidak dapat beradaptasi terhadap kenaikan nutrien secara mendadak dalam
jumlah besar
Faktor biotik meliputi predasi kompetisi agresi karang lain dan lainnya
5 Kalsifikasi
Kalsifikasi adalah adalah proses yang menghasilkan kapur untuk pembentukan rangka karang
Kapur dihasilkan dalam reaksi yang terjadi dalam ektodermis karang
Reaksi pembentukan deposit kapur mensyaratkan tersedianya ion kalsium dan ion karbonat Ion kalsium
tersedia dalam perairan yang berasal dari pengikisan batuan di darat Ion karbonat berasal dari pemecahan
asam karbonat
Kalsium karbonat yang terbentuk kemudian membentuk endapan menjadi rangka hewan karang
Sementara itu karbondioksida akan diambil oleh zooxanthellae untuk fotosintesis Pengambilan atau
pemanfaatan karbon (CO2) dalam jumlah yang sangat besar untuk keperluan kalsifikasi yang kemudian
menghasilkan terumbu karang sebaran vertikal dan horisontal yang amat luas menjadikan terumbu karang
sebagai CARBON SINK
Kalsifikasi dipengaruhi oleh fotosintesis zooxanthellae dan hasilnya Sebagai contoh Pearse dan Muscatine
menggunakan senyawa radioaktif untuk menelusuri hasil fotosintesis Hasilnya menunjukkan bahwa hasil
fotosintesis banyak di ujung-ujung cabang (lihat Wood 1983) Hasil fotosintesis menunjang pertumbuhan
cabang
Kenaikan nutrien akan menurunkan kalsifikasi karena terjadi peningkatan fosfat
6 Akresi
Akresi adalah pertumbuhan koloni dan terumbu ke arah vertikal maupun horisontal Karang melalui
reproduksi aseksualnya menghasilkan karang-karang baru yang berhubungan satu dengan lainnya Karang-
karang tersebut membentuk koloni yang kemudian tumbuh menjadi bentuk yang khas Ragam bentuk
pertumbuhan koloni tersebut meliputi
4 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 2 Bentuk-bentuk Koloni Karang
a Bercabang
Koloni ini tumbuh ke arah vertikal maupun horisontal dengan arah vertikal lebih dominan Percabangan
dapat memanjang atau melebar sementara bentuk cabang dapat halus atau tebal Karang bercabang
memiliki tingkat pertumbuhan yang paling cepat yaitu bisa mencapai 20 cmtahun Bentuk koloni seperti
ini banyak terdapat disepanjang tepi terumbu dan bagian atas lereng terutama yang terlindungi atau
setengah terbuka
b Padat
Pertumbuhan koloni lebih dominan ke arah horisontal daripada vertikal Karang ini memiliki permukaan
yang halus dan padat bentuk yang bervariasi seperti setengah bola bongkahan batu dan lainnya dengan
ukuran yang juga beragam Dengan pertumbuhan lt 1 cmtahun koloni tergolong paling lambat tumbuh
Meski demikian di alam banyak dijumpai karang ini dengan ukuran yang sangat besar Umumnya
ditemukan di sepanjang tepi terumbu karang dan bagian atas lereng terumbu
c Lembaran
Pertumbuhan koloni terutama ke arah horisontal dengan bentuk lembaran yang pipih Umumnya terdapat
di lereng terumbu dan daerah terlindung Dijumpai di perairan
d Seperti meja
Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja Karang ini ditopang dengan batang yang
berpusat atau bertumpu pada satu sisi membentuk sudut atau datar
23 Jenis-jenis Pertumbuhan Karang
Bentuk pertumbuhan karang terbagi atas 2 jenis yaitu bentuk pertumbuhan Acropora dan bentuk pertumbuhan
non-Acropora
1 Bentuk Pertumbuhan non-Acropora
a Bentuk bercabang (Branching) memiliki cabang lebih panjang dari diameter yang dimiliki
b Bentuk padat (Massive) Permukaan karang ini halus dan padat ukurannya bervariasi dan ada yang
berbentuk seperti batu
5 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
c Bentuk kerak (Encrusting) tumbuh menyerupai dasar terumbu dengan permukaan yang kasar dan keras
serta berlubang-lubang kecil
d Bentuk lembaran (Foliose) merupakan lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar
e Bentuk jamur (Mashroom) berbentuk oval dan tampak seperti jamur memiliki banyak tonjolan
f Bentuk submasif (Submassive) bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil
g Karang api (Millepora) semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di
ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh
h Karang biru (Heliopora) dapat dikenali dengan adanya warna biru pada karangnya
2 Bentuk Pertumbuhan Acropora
a Acropora bentuk bercabang (Branching Acropora) bentuk bercabang seperti ranting pohon
b Acropora meja (Tabulate Acropora) Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja
c Acropora merayap (Encursting Acropora) bentuk merayap biasanya terjadi pada Acropora yang
belum sempurna
d Acropora Submasif (Submassive Acropora) percabangan benttuk gandalempeng dan kokoh
e Acropora berjari (Digitate Acropora) bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Koloni karang akan tumbuh terus tumbuh membentuk terumbu Ada beberapa macam bentuk terumbu berdasar
Teori Penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darw in (1842) yaitu terumbu tepi terumbu penghalang
dan atol Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut
a Terumbu karang tepi (Fringing Reef) yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang ke arah laut
terbuka
b Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs) berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 ndash 70 meter Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai
c Atol (atolls) yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang
dalam jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak
24 Faktor Pertumbuhan Karang
Jenis karang yang dominan di suatu habitat tergantung pada kondisi lingkungan atau habitat tempat karang itu
hidup Pada suatu habitat jenis karang yang hidup dapat didominasi oleh suatu jenis karang tertentu Pada daerah
rataan terumbu biasanya didominasi karang-karang kecil yang umumnya berbentuk masif dan submasif Lereng
terumbu biasanya ditumbuhi oleh karang-karang bercabang
Karang masif lebih banyak tumbuh di terumbu terluar dengan perairan berarus Gelombang berpengaruh
terhadap perubahan bentuk koloni terumbu Karang yang hidup di daerah terlindung dari gelombang (leeward zones)
memiliki bentuk percabangan ramping dan memanjang berbeda pada gelombang yang kuat (windward zones)
kecenderungan pertumbuhan berbentuk percabangan pendek kuat merayap atau submasif Secara umum ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan
arus) sedimen dan subareal exposure
6 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
Gambar 2 Bentuk-bentuk Koloni Karang
a Bercabang
Koloni ini tumbuh ke arah vertikal maupun horisontal dengan arah vertikal lebih dominan Percabangan
dapat memanjang atau melebar sementara bentuk cabang dapat halus atau tebal Karang bercabang
memiliki tingkat pertumbuhan yang paling cepat yaitu bisa mencapai 20 cmtahun Bentuk koloni seperti
ini banyak terdapat disepanjang tepi terumbu dan bagian atas lereng terutama yang terlindungi atau
setengah terbuka
b Padat
Pertumbuhan koloni lebih dominan ke arah horisontal daripada vertikal Karang ini memiliki permukaan
yang halus dan padat bentuk yang bervariasi seperti setengah bola bongkahan batu dan lainnya dengan
ukuran yang juga beragam Dengan pertumbuhan lt 1 cmtahun koloni tergolong paling lambat tumbuh
Meski demikian di alam banyak dijumpai karang ini dengan ukuran yang sangat besar Umumnya
ditemukan di sepanjang tepi terumbu karang dan bagian atas lereng terumbu
c Lembaran
Pertumbuhan koloni terutama ke arah horisontal dengan bentuk lembaran yang pipih Umumnya terdapat
di lereng terumbu dan daerah terlindung Dijumpai di perairan
d Seperti meja
Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja Karang ini ditopang dengan batang yang
berpusat atau bertumpu pada satu sisi membentuk sudut atau datar
23 Jenis-jenis Pertumbuhan Karang
Bentuk pertumbuhan karang terbagi atas 2 jenis yaitu bentuk pertumbuhan Acropora dan bentuk pertumbuhan
non-Acropora
1 Bentuk Pertumbuhan non-Acropora
a Bentuk bercabang (Branching) memiliki cabang lebih panjang dari diameter yang dimiliki
b Bentuk padat (Massive) Permukaan karang ini halus dan padat ukurannya bervariasi dan ada yang
berbentuk seperti batu
5 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
c Bentuk kerak (Encrusting) tumbuh menyerupai dasar terumbu dengan permukaan yang kasar dan keras
serta berlubang-lubang kecil
d Bentuk lembaran (Foliose) merupakan lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar
e Bentuk jamur (Mashroom) berbentuk oval dan tampak seperti jamur memiliki banyak tonjolan
f Bentuk submasif (Submassive) bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil
g Karang api (Millepora) semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di
ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh
h Karang biru (Heliopora) dapat dikenali dengan adanya warna biru pada karangnya
2 Bentuk Pertumbuhan Acropora
a Acropora bentuk bercabang (Branching Acropora) bentuk bercabang seperti ranting pohon
b Acropora meja (Tabulate Acropora) Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja
c Acropora merayap (Encursting Acropora) bentuk merayap biasanya terjadi pada Acropora yang
belum sempurna
d Acropora Submasif (Submassive Acropora) percabangan benttuk gandalempeng dan kokoh
e Acropora berjari (Digitate Acropora) bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Koloni karang akan tumbuh terus tumbuh membentuk terumbu Ada beberapa macam bentuk terumbu berdasar
Teori Penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darw in (1842) yaitu terumbu tepi terumbu penghalang
dan atol Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut
a Terumbu karang tepi (Fringing Reef) yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang ke arah laut
terbuka
b Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs) berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 ndash 70 meter Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai
c Atol (atolls) yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang
dalam jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak
24 Faktor Pertumbuhan Karang
Jenis karang yang dominan di suatu habitat tergantung pada kondisi lingkungan atau habitat tempat karang itu
hidup Pada suatu habitat jenis karang yang hidup dapat didominasi oleh suatu jenis karang tertentu Pada daerah
rataan terumbu biasanya didominasi karang-karang kecil yang umumnya berbentuk masif dan submasif Lereng
terumbu biasanya ditumbuhi oleh karang-karang bercabang
Karang masif lebih banyak tumbuh di terumbu terluar dengan perairan berarus Gelombang berpengaruh
terhadap perubahan bentuk koloni terumbu Karang yang hidup di daerah terlindung dari gelombang (leeward zones)
memiliki bentuk percabangan ramping dan memanjang berbeda pada gelombang yang kuat (windward zones)
kecenderungan pertumbuhan berbentuk percabangan pendek kuat merayap atau submasif Secara umum ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan
arus) sedimen dan subareal exposure
6 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
c Bentuk kerak (Encrusting) tumbuh menyerupai dasar terumbu dengan permukaan yang kasar dan keras
serta berlubang-lubang kecil
d Bentuk lembaran (Foliose) merupakan lembaran-lembaran yang menonjol pada dasar terumbu
berukuran kecil dan membentuk lipatan atau melingkar
e Bentuk jamur (Mashroom) berbentuk oval dan tampak seperti jamur memiliki banyak tonjolan
f Bentuk submasif (Submassive) bentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan atau kolom-kolom kecil
g Karang api (Millepora) semua jenis karang api yang dapat dikenali dengan adanya warna kuning di
ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila disentuh
h Karang biru (Heliopora) dapat dikenali dengan adanya warna biru pada karangnya
2 Bentuk Pertumbuhan Acropora
a Acropora bentuk bercabang (Branching Acropora) bentuk bercabang seperti ranting pohon
b Acropora meja (Tabulate Acropora) Bentuk bercabang dengan arah mendatar dan rata seperti meja
c Acropora merayap (Encursting Acropora) bentuk merayap biasanya terjadi pada Acropora yang
belum sempurna
d Acropora Submasif (Submassive Acropora) percabangan benttuk gandalempeng dan kokoh
e Acropora berjari (Digitate Acropora) bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Koloni karang akan tumbuh terus tumbuh membentuk terumbu Ada beberapa macam bentuk terumbu berdasar
Teori Penenggelaman (Subsidence Theory) oleh Charles Darw in (1842) yaitu terumbu tepi terumbu penghalang
dan atol Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut
a Terumbu karang tepi (Fringing Reef) yaitu terumbu karang yang terdapat di sepanjang ke arah laut
terbuka
b Terumbu karang penghalang (Barrier Reefs) berada jauh dari pantai yang dipisahkan oleh goba (lagoon)
dengan kedalaman 40 ndash 70 meter Umumnya terumbu karang ini memanjang menyusuri pantai
c Atol (atolls) yang merupakan karang berbentuk melingkar seperti cincin yang muncul dari perairan yang
dalam jauh dari daratan dan melingkari gobah yang memiliki terumbu gobah atau terumbu petak
24 Faktor Pertumbuhan Karang
Jenis karang yang dominan di suatu habitat tergantung pada kondisi lingkungan atau habitat tempat karang itu
hidup Pada suatu habitat jenis karang yang hidup dapat didominasi oleh suatu jenis karang tertentu Pada daerah
rataan terumbu biasanya didominasi karang-karang kecil yang umumnya berbentuk masif dan submasif Lereng
terumbu biasanya ditumbuhi oleh karang-karang bercabang
Karang masif lebih banyak tumbuh di terumbu terluar dengan perairan berarus Gelombang berpengaruh
terhadap perubahan bentuk koloni terumbu Karang yang hidup di daerah terlindung dari gelombang (leeward zones)
memiliki bentuk percabangan ramping dan memanjang berbeda pada gelombang yang kuat (windward zones)
kecenderungan pertumbuhan berbentuk percabangan pendek kuat merayap atau submasif Secara umum ada empat
faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan
arus) sedimen dan subareal exposure
6 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
BAB III
PENUTUP
31 Kesimpulan
Pertumbuhan karang adalah pertambahan panjang linier berat volume atau luas kerangka atau
bangunan kapur (calsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu Proses pertumbuhan karang
dimulai setelah proses reproduksi berlangsung dan meliputi beberapa tahap antara lain penempelan
larva planula tumbuh jadi karang muda berlanjut pada kematangan seksual dan kalsifikasi (proses
yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang) kemudian tumbuh berkoloni (Akresi)
Ada 2 jenis pertumbuhan karang dibagi yaitu
a Bentuk pertumbuhan Acropora yang terdiri atas Acropora bentuk cabang Acropora meja
Acropora merayap Acropora submasif dan Acropora berjari
b Bentuk pertumbuhan non-Acropora yang terdiri atas Bentuk bercabang Bentuk padat
Bentuk kerak Bentuk lembaran Bentuk jamur Bentuk submasif Karang api dan Karang
biru
Secara umum ada empat faktor dominan yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan yaitu
cahaya tekanan hidrodinamis (gelombang dan arus) sedimen dan subareal exposure
7 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g
DAFTAR PUSTAKA
Nybakken J W 1992 Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis Terj dari Marine Biology An
Ecological Approach oleh Eidman M Koesoebiono DG Bengen M
Hutomo amp S Sukardjo 1992 dari PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
xv+459 hlm
Glynn PW 2001 bioerosion and coral-Reef Grow th A Dinamic Balance Dalam Birkeland C (ed)
2001 Life and Death of Coral Reefs Chapman amp Hall New York 68-95
8 | P e r t u m b u h a n K a r a n g