BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian...

25
6 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu Jurnal Penelitian yang ditulis Yuzrizal (2014) yang bertujuan untuk menganilisis pengaruh investasi dan tingkat upah teradap kesempatan kerja di Provinsi Aceh. Pada penelitian ini permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh upah dan investasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode linier berganda dan penmbahan lag pada variabel investasi dengn data time series tahun 1990-2012. Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa pada permintaan tenga kerja variabel upah berpengaruh postif dan signifikan dimana setiap kenaikan Rp. 100.000 upah akan meningkatkan permintaan tenga kerja sebesar 6294 orang dan variabel investasi berpengaruh positif dan signifikan dimana setiap kenaikan Rp. 1.000.000 investasi akan menyebabkan kenaikan permintaan tenga kerja sebesar 1270 orang. Jurnal Penelitian yang ditulis Dewi (2016) yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor pertumbuhan ekonomi, angkatan kerja dan inflasi terhadap kesempatan kerja di Provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah time series selama periode 2000-2014. Metode yang digunakan adalah pendekatan uji asumsi klasik dan regresi linier berganda. Dengan menggunakan alat analisis eviews 8. Hasil dari estimasi penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan sedangkan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesempatan kerja di Provinsi Lampung.

Transcript of BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian...

Page 1: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

6

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Penelitian Terdahulu

Jurnal Penelitian yang ditulis Yuzrizal (2014) yang bertujuan untuk

menganilisis pengaruh investasi dan tingkat upah teradap kesempatan kerja

di Provinsi Aceh. Pada penelitian ini permintaan tenaga kerja dipengaruhi

oleh upah dan investasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode

linier berganda dan penmbahan lag pada variabel investasi dengn data time

series tahun 1990-2012. Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa pada

permintaan tenga kerja variabel upah berpengaruh postif dan signifikan

dimana setiap kenaikan Rp. 100.000 upah akan meningkatkan permintaan

tenga kerja sebesar 6294 orang dan variabel investasi berpengaruh positif

dan signifikan dimana setiap kenaikan Rp. 1.000.000 investasi akan

menyebabkan kenaikan permintaan tenga kerja sebesar 1270 orang.

Jurnal Penelitian yang ditulis Dewi (2016) yang bertujuan untuk

mengetahui bagaimana pengaruh faktor pertumbuhan ekonomi, angkatan

kerja dan inflasi terhadap kesempatan kerja di Provinsi Lampung. Data yang

digunakan adalah time series selama periode 2000-2014. Metode yang

digunakan adalah pendekatan uji asumsi klasik dan regresi linier berganda.

Dengan menggunakan alat analisis eviews 8. Hasil dari estimasi penelitian

ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi dan angkatan kerja

berpengaruh positif dan signifikan sedangkan inflasi berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kesempatan kerja di Provinsi Lampung.

Page 2: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

7

Jurnal Penelitian yang ditulis Rahmawti (2011) yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh investasi dan tingkat upah di Jawa Timur. Teknik

analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda melauli uji F dan

Uji T. Berdasarkan hasil anlisis data yang digunakan menggunakan program

eviews 5, diperoleh hasil pengujian secara simultan 0,0015<0,05 yang dapat

disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara investasi dan tingkat

upah terhadap kesempatan kerja di Jawa Timur. Untuk pengujian secara

parsial investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

kesempatan kerja. Sedangkn tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kesempatan kerja di Jawa Timur.

B. Teori dan Perumusan Hipotesis

1. Konse Tenaga Kerja

Badan Pusat Statistik mendefinisikan bekerja adalah melakukan

pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh

pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu

jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (maksudnya

seminggu sebelum pencacahan). Tenaga kerja didefinisikan sebagai

penduduk dalam usia kerja (working-age population) yaitu berusia 15

tahun keatas yang siap bekerja. Dalam hubungan ini maka pembinaan

tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivits tenaga

kerja untuk melakukan pekerjaan. Ketengakerjaan merupakan salah

satu sektor penting bagi pembangunan ekonomi Nasional dan

khususnya dalam upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan.

Page 3: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

8

Tenaga kerja dipilah pula ke dalam dua kelompok yaitu

.(Dumairy, 1996:74) :

a. Angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia

kerja yang bekerja atau memiliki pekerjaan namun untuk

sementara atau sedang tidak bekerja dan mencari pekerjaan dan

yang mencari pekerjaan. Angkatan kerja ini dibedakan menjadi

dua kelompok yaitu :

1). Pekerja adalah orang-orang yang mempunyai

pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan dan saat

disensus atau disurvei memang sedang bekerja serta orang yang

mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu sedang

tidak bekerja.

2). Penganggur adalah orang yang tidak mempunyai

pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau

sedang) mencari pekerjaan.

b. Bukan angkatan kerja adalah tenaga kerja atau penduduk dalam

usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan

sedang tidak mencari pemerkjaan. Seperti orang-orang yang

kegiatannya bersekolah (pelajar, mahasiswa), mengurus rumah

tangga serta menerima pendapatan tetapi bukan merupakan

imbalan langsung atas jasa kerjanya (pensiunan, penderita cacat

yang dependen). Bukan angkatan kerja dibagi menjadi tiga

kelompok yaitu :

Page 4: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

9

1). Penduduk dalam usia sedang bersekolah (bersekolah

formal dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi,

termasuk pelajar dan mahasiswa yang sedang libur.

2). Mengurus rumah tangga (tanpa mendapatakan upah).

3). Penerima pendapatan lain (Dumairy, 1996:74).

2. Kesempatan Kerja

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimaksud dengan

kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung

untuk bekerja pada suatu perusahaan atau instansi. Kesempatan kerja

ini akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila

lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan

banyaknya tenaga kerja yang tersedia. Sedangkan dimaksud lapangan

kerja adalah bidang kegiatan dari usaha atau pekerja atau instansi

dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja. Kesempatan kerja yang

ada merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat, karena

kesempatan kerja akan dapat meningkatkan kondisi ekonomi dan

nonekonomi masyarakat. Adanya kesempatan kerja yang terbuka luas

dapat dijadikan sebagai usaha dalam meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat. Kebijakan negara daalam kesempatan kerja

meliputi upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan dan perluasan

jumlah lapangan kerja disetiap daerah, perkembangan dan kualitas

angkatan kerja yang tersedia agar dapat memanfaatkan seluruh potensi

pembangunan yang ada di daerah masing-masing.

Page 5: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

10

Angkatan kerja yang tumbuh sangat cepat tentu saja kan

membawa dampak tersendiri bagi perekonomian, yaitu perlunya

perluasan kesempatan kerja. Jika kesempatan kerja baru tidak cukup

mampu menampung semua angkatan kerja, dengan kata lain tambahan

permintaan akan tenaga kerja lebih kecil dari pada tambahan

penawaran tenaga kerja. Maka sebagian angkatan kerja yang tidak

memperoleh pekerjaan akan menambah barisan pengangguran yng

sudah ada (Kusnendi, 2003:8).

Lewis (Subri, 2003) dalam teorinya mengemukakan bahwa

kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan suatu masalah,

dimana kelebihan pekerja satu sektor ekonomi akan memberikan andil

terhadap pertumbuhan output dan penyedian pekerja di sektor lain.

Lebih murahnya biaya upah asal pedesaan terutama dari sektor

pertanian akan dapat menjadi pendorong bagi pengusaha perkotaan

dalam pengembangan industri modern perkotaan.

Jumlah orang yang bekerja tergantung dari besarnya permintaan

atau demand dalam masyarakat. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh

kegiatan ekonomi dan tingkat upah. Proses terjadinya penempatan

atau hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenaga kerja

dinamakan pasar tenaga kerja. Besarnya penempatan jumlah orang

yang bekerja dipengaruhi oleh faktor kekuatan penyediaan dan

permintaan tersebut. Selanjutnya besarnya penyediaan dan permintaan

tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah. Dalam ekonomi Neoklasik

Page 6: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

11

bahwa penyediaan atau penawaran tenaga kerja akan bertambah bila

tingkat upah bertambah. Sebaliknya permintaan terhadap tenaga kerja

akan berkurang bila tingkat upah meningkat. (Suparmoko, 2004:13).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja

menurut (Todaro, 2000) antara lain :

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai neto dari barang dan jasa

(nilai produksi dikurang biaya antara) yang dihasilkan oleh seluruh

sektor ekonomi yang melakukan kegiatan produksi dalam batas

wilayah suatu provinsi.

b. Investasi (Penanaman Modal). Investasi dapat diartikan sebagai

pengeluaran atau perbelanjaan penanaman-penanaman modal atau

perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan

perlengkapan untuk keperluan produksi. Yang digolongkan

investasi yaitu : 1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu

mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya. 2. Perbelanjaan

untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor,

Bangunan pabrik dan Bangunan-bangunan lainnya.

c. Upah sebagaimana halnya dengan harga barang-barang dn jasa-

jasa, harga tenaga kerja atau lebih dikenal upah, tinggi rendahnya

ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar tenaga

kerja. Dipandang dari sumber daya manusia secara keseluruhan,

tingkat upah nyata atau upah riil (real wage rate) adalah tingkat

Page 7: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

12

upah yang dinyatakan dengan tingkat harga konstan, sedangkan

tingkat upah nominal adalah tingkat upah berdasarkan harga pasar

pada saat upah diterima.

d. Jumlah Angkatan Kerja. Angkatan kerja adalah jumlah tenga kerja

yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu

tertentu atau penduduk usia 15 tahun yang mempunyai pekerjaan

atau yang sedang mencari pekerjaan dan yang tidak mencari

pekerjaan.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut (Sukirno, 2004:421) pertumbuhan ekonomi merupakan

masalah ekonomi dalam jangka panjang. Yang berarti perkembangan

fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara, seperti

pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan

infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi

sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Secara umum,

pertumbuhan tersebut diukur melalui sebuah besaran dengan istilah

pendapatan nasional. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran

untuk menilai pertumbuhan ekonomi output suatu bangsa, ini cukup

repesentatif dan sangat lazim digunakan. Pendapatan nasional bukan

hanya berguna untuk menilai perkembangan ekonomi suatu negara

dari waktu ke waktu, tetapi juga membandingkan dengan negara lain.

Disamping itu, dari pendapatan nasional selanjutnya dapat pula

Page 8: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

13

diperoleh turunannya (dirtyed measures) seperti pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan perkapita. Maka rumusnya adalah :

Keterangan :

PDRBit = PDRB atas dasar harga Konstan Kabupaten i tahun t

PDRBit-1= PDRB atas dasar harga Konstan Kabupaten i tahun t

(Sukirno, 2004:17).

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi

a. Teori Klasik

Dasar Pemikiran dari teori klasik adalah pembangunan

ekonomi dilandasi oleh sistem liberal, yang mana pertumbuhan

ekonomi dipicu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan

maksimal. Jika keuntungan meningkat, tabungan meningkat dan

investasi juga akan bertambah. Hal ini akan meningkatkan stok

modal yang ada, skala produksi bertambah dan meningkatkan

permintaan tenaga kerja sehingga tingkat upah juga meningkat.

Menurut pemikiran klasik, pada kondisi seperti ini

perekonomian mengalami tingkat kejenuhan. Ini adalah sebuah

keadaan di mana perekonomian telah dewasa, mapan dan

masyarakat telah sejahtera, tetapi tanpa perkembangan lebih

lanjut. Beberapa teori klasik antara lain (Tambunan, 2011:43):

Page 9: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

14

1) Teori Pertumbuhan Adam Smith

Di dalam teori ini faktor penentu proses produksi/

pertumbuhan adalah SDA, SDM dan barang modal

(Tambunan, 2011:44).

2) Teori David Ricardo

Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi ditentukan

oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas jumlahnya, dan

jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja

yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau

di bawah tingkat upah minimal. David Ricardo juga

melihat adanya perubahan teknologi yang selalu terjadi,

yang membuat meningkatnya produktivitas tenaga kerja

(Tambunan, 2011:44).

3) Teori Thomas Robert Malthus

Menurut teori ini ukuran keberhasilan pembangunan

suatu perekonomian adalah kesejahteraan negara yaitu jika

PNB potensial meningkat. Sektor yang dominan adalah

pertanian dan industri. Jika output ditingkatkan, maka

PNB potensialnya akan bisa ditingkatkan. Ada dua

kelompok faktor yang menentukan pertumbuhan, yaitu

faktor ekonomi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan

organisasi. Dan faktor non-ekonomi seperti keamanan atas

Page 10: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

15

kekayaan, konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan

disiplin pekerja. Diantara faktor ekonomi yang paling

berpengaruh adalah akumulasi modal (Tambunan,

2011:44).

4) Teori Marx

Dalam teori ini dua hal yang membedakan dengan

teori lainnya yang muncul setelah ini adalah :

a) Faktor-faktor produksi utama adalah tenaga kerja,

tanah dan modal.

b) Peran teknologi dan ilmu pengetahuan serta

peningkatan kualitas tenaga kerja (Tambunan,

2011:44)

b. Teori Neo-Keynesian

Model pertumbuhan yang masuk dalam kelompok teori ini

adalah model dari Harrod dan Domar yang mencoba

memperluas teori Keynes, mengenai keseimbangan

pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan

melihat pengaruh investasi, baik permintaan agregat maupun

perluasan kapasitas produksi atau penawaran agregat, yang pada

akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dapat

dikatakan bahwa model pertumbuhan Harrod-Domar adalah

gabungan dengan modifikasi dari model pertumbuhan dari

Domar dan Harood. Model dari Domar memfokuskan pada laju

Page 11: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

16

pertumbuhan investasi. Sedangkan penekanan dari model

Harrod lebih pada pertumbuhan pendapatan nasional jangka

panjang (Tambunan, 2011:45)

c. Teori Neo-klasik

Pemikrian dari teori ini didasarkan pada kelemahan atau

penyempurnaan terhadap pandangan/asumsi dari teori klasik.

Beberapa model neo-klasik antara lain (Tambunan, 2011:46):

1) Model pertumbuhan A.Lewis

Model ini yang dikenal dengan sebutan suplai tenaga

kerja. Model ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan

ekonomi dimulai di negara berkembang yang mempunyai

dua sektor yang berbeda yaitu sektor pertanian tradisional

yang subsisten di pedesaan dan industri yang modern di

perkotaan. Dalam model ini pertumbuhan ekonomi terjadi

karena pertumbuhan industri dengan akumulasi modal

yang pesat, sedangkan pertanian pertumbuhannya relatif

rendah dengan akumulasi modal kapital yang rendah.

Keunggulan di sektor industri adalah upah buruh yang

murah dikarenakan suplai tenaga kerja yang besar di

sektor pertanian. Akibatnya terlalu banyak tenaga kerja di

pertanian (sehingga upah murah) (Tambunan, 2011:46)

Page 12: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

17

2) Model pertumbuhan W.W. Rostow

Menurut Rostow, pembangunan ekonomi di

manapun juga merupakan proses yang bergerak dalam

sebuah garis lurus, yaitu dari masyarakat terbelakang ke

masyakarat maju. Proses ini, dengan berbagai variasinya

pada dasarnya berlangsung sama di manapun dan

kapanpun saja. Proses pembangunan dari teori ini terdiri

dari 5 tahap : a) Mayarakat tradisional b) prakondisi lepas

landas c) lepas landasr d) menuju kedewasaan e) era

konsumsi massal tinggi (Tambunan, 2011:47)

3) Model pertumbuhan Solow

Dalam teori ini proporsi faktor produksi

diasumsikan dapat berubah (jumlah kapital dan tenaga

kerja atau rasio dari kedua faktor ini dalam sebuah proses

produksi/produk tidak harus konstan, atau bisa saling

mensubstitusi) dan tingkat upah dan tenaga kerja dan suku

bunga juga bisa berubah. Jika jumlah tenaga kerja

melebihi jumlah stok kapital, upah akan turun begitupun

sebaliknya (Tambunan, 2011:47).

d. Teori Modern

Dalam teori modern ini, faktor-faktor produksi yang

krusial tidak hanya banyaknya tenaga kerja dan modal, tetapi

juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi (yang terkadang di

Page 13: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

18

dalam barang modal dan mesin), energi (khususnya energi

alternatif), kewirausahaan, bahan baku dan material. Bahkan

dalam era globalisasi pada sat ini, faktor kualitas SDM dan

teknologi merupakan penentu utama keberhasilan suatu negara.

Kualitas tenaga kerja dilihat dari tingkat pendidikan dan

kesehatannya. Selain itu faktor lain yang dianggap berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan dan kondisi

infrastruktur, hukum serta peraturan dan kebijakan pemerintah

(besarnya pengeluaran pemerintah (Tambunan, 2011:48).

5. Upah minimum

Pengertian upah menurut Peraturan Pemerintah RI No. 78 Tahun

2015, Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan

dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja

kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu

perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan,

termasuk tunjangan bagi keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa

yang telah dilakukan. Kebijakan pengupahan diarahkan untuk

pencapaian penghasilan yan memenuhi penghidupan yang layak bagi

pekerja/buruh.

Upah minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan

oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah

kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerja (Kaufman 2000,

dalam Dwi Kristanto). Tujuan utama ditetapkannya upah minimum

Page 14: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

19

adalah memenuhi standar hidup minimum seperti untuk kesehatan,

efisiensi dan kesejahteraan pekerja.

Sistem pengupahan merupakan kerangka bagaimana upah diatur

dan ditetapkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Menurut (Sumarsono, 2009:151), pengupahan di Indonesia pada

umumnya didasarkan pada tiga fungsi upah yaitu :

a. menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.

b. mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang.

c. menyediakan insentip untuk mendorong peningkatan

produktivitas pekerja.

Selanjutnya menyatakan beberapa ekonom melihat bahwa upah

minimum akan menghambat penciptaan lapangan kerja. Kelompok

ekonom lainnya dengan bukti empiris menunjukkan bahwa penerapan

upah minimum tidak selalu identik dengan pengurangan kesempatan

kerja, bahkan mampu mendorong proses pemulihan ekonomi.

(Sumarsono, 2009:201).

Menurut Peraturn Menteri Ketenagakerjaan, upah minimum

dapat dibedakan menjadi :

a. Upah Minimum Provinsi (UMP) adalah upah minimum yang

berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di satu provinsi.

b. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yaitu upah minimum

yang berlaku di wilayah kabupaten/kota.

Page 15: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

20

c. Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) yaitu upah minimum

yang berlaku secara sektoral di satu provinsi.

d. Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) adalah upah

minimum yang berlaku secara sektoral di wilayah

kabupaten/kota.

Menurut (Ikhsan, 2010:201), masalah dalam penetapan upah

minimum regional adalah pada metode perhitungannya. Ada

perbedaan nyata dari produktivitas antar sektor. Sektor-sektor yang

menggunakan buruh terdidik umunya telah membayar upah jauh

diatas upah minimum karena hal ini mencerminkan produktivitas

tetapi banyak sektor lain yang produktivitasnya rendah dan ada

dibawah upah minimum sehingga kebijakan upah minimum akan

memukul sektor ini yang umumnya sektor padat karya.

Kegagalan upah dalam melakukan penyesuaian sampai

penawaran tenaga kerja sama dengan permintaanya merupakan

indikasi adany kekakuan upah. Kekakuan upah merupakan salah satu

dari penyebab terjadinya pengangguran. Untuk memahami kekakuan

upah, maka penting untuk memahami mengapa pasar tenaga kerja

tidak berada vda tingkat keseimbangan penawaran dan permintaan.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan gambar 2.1, saat uph riil

melebihi tingkat equilibrium dan penawaran pekerja melebihi

permintaannya, maka perusahaan-perusahaan diharapkan akan

menurunkan upah yang akan dibayarkan kepada pekerja. Namun pada

Page 16: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

21

kenyataannya, hal ini tidaklah terjadi. Pengangguran muncul sebagai

implikasi karena perusahaan gagal menurunkan uvah akibat kelebihan

penawaran tenaga kerja (Mankiw, 2007:329)

Gambar 2.1

Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja

Sumber : (Mankiw, 2007:329)

Menurut (Mankiw, 2007) kekakuan upah riil menyebabkan

penjahatan pekerjaan. Jika upah riil tertahan diatas tingkat equilibrium

(pada 𝑊𝑊1) maka penawaran tenaga kerja melebihi permintaannya

akibatnya adalah pengangguran atau pengurangan tenaga kerja

sehingga kesempatan kerja kan semakin kecil. Kekakuan upah ini

terjadi sebagai akibat dari undang-undang upah minimum atau

kekuatan monopoli serikat pekerja. Berbagai faktor tersebut

berpotensi menjadikan uvah tertahan diatas tingkat upah

Page 17: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

22

keseimbangan. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan pengangguran

karena banyaknya pemutusan pekerja dan pengurangan tenaga kerja

dan mengakibatkan kesempatan kerja menurun. Undang-Undang upah

minimum menetapkan upah minimal yang harus dibayar perusahaan

kepada pekerja. Kebijakan upah minimum ditengarai akan lebih

banyak berdampak pada penganggur dengan usia muda dan yang tidak

terdidik dan kurang berpengalaman serta yang memiliki produktivitas

rendah.

6. Investasi

Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi.

Dengan posisi semacam ini, investasi pada hakikatnya juga

merupakan langkah awal pembangunan ekonomi. Dinamika

penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan

ekonomi, setiap negarra senantiasa menciptakan iklim yang dapat

menggairahkan investasi. Sasaran yang dituju bukan hanya

masyarakat atau kalangan swasta dalam negeri, tetai juga investor

asing (Dumairy, 1996:132).

Menurut definisi dari Badan Pusat Statistik (BPS), pembentukan

modal tetap adalah pengeluaran untuk pengadaan, pembuatan, atau

pembelian barang-barang modal baru (bukan barang-barang

konsumsi) baik dari dalam negeri maupun impor, termasuk barang

modal bekas dari luar negeri. Pembentukan modal tetap yang dicakup

Page 18: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

23

hanyalah yang dilakukan oleh sektor-sektor ekonomi di dalam negeri

(domestik).

Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai

pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau

perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-

perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi

barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian

tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan

datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk

menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah haus dan

perlu didepresiasikan.

Menurut (Sukirno, 2004:121)., yang digolongkan sebagai

investasi adalah sebagai berikut :

a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan

peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis

industri dan perusahaan.

b. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan

kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.

c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan

mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada

akhir tahun penghitungan pendapatan nsional.

Page 19: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

24

Penggairahan iklim investasi di Indonesia dimulai dengan

diundangkannya Undang-Undang No. 1/Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing (PMA) dan Undang-Undang No. 6/Tahun

1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Pemberlakukan kedua Undang-Undang ini menyusul tampilnya rezim

Orde baru memegang tampuk pemerintahan. Sebelumnya dalam

pemerintahan orde lama, Indonesia sempat menentang kehadiran

investasi luar negeri. Ketika itu tertanam keyakinan bahwa investasi

asing hanya akan menggerogoti kedaulatan negara . Kedua undang-

undang itu kemudian disempurnakan yaitu menjadi Undang-Undang

No. 1/Tahun 1970 tentang PMA dan Undang-Undang No. 6/Tahun

1970 tentang PMDN (Dumairy, 1996: 132)

a. Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal yang dimaksud dengan modal dalam negeri

adalah bagian dari pada kekayaan masyarakat Indonesia, yang

termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki oleh

negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang

berdomisili di Indonesia. Yang disisihkan/disediakan guna

menjelaskan sesuatu usaha. Penanaman modal dalam negeri

juga dapat didefinisikan sebagai modal yang dimiliki oleh

negara R.I, perseorangan warga negara Indonesia atau badan

Page 20: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

25

usaha yang berbentuk badan hukum atau yang tidak berbentuk

badan hukum .

Menurut Undang-Undang tersebut, perusahaan yang dapat

menggunakan modal dalam negeri dapat dibedakan antara

perusahaan nasional dan perusahaan asing, dimana perusahaan

nasional dapat dimiliki seluruhnya oleh negara dan atau swasta

nasional ataupun sebagai usaha gabungan antara negara dan atau

swasata nasional dengan swasta asing dimana sekurang-

kurangnya 51% modal dimiliki oleh negara atau swasta

nasional. Pada prinsipnya semua bidang usaha terbuka untuk

swasta/PMDN kecuali bidang-bidang yang menguasai hajat

hidup orang banyak dan strategis.

b. Investasi Asing atau Penanaman Modal Asing (PMA)

Menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Penanaman modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara

asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing,

badan hukum asing atau badan hukum Indonesia yang sebagian

atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing Penanaman

modal asing merupakan kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah NKRI yang dilakukan oleh

penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing

sepenuhnya atau berpatungan dengn penanam modal dalam

negeri.

Page 21: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

26

Menurut Undang-Undang tersebut PMA bisa secara

penguasaan penuh atas bidang usaha yang bersangkutan (100%

asing) ataupun kerjasama/patungan dengan modal Indonesia.

Kerjasama dengan modal Indonesia tersebut dapat terdiri dari

hanya dengan pemerintah (misalnya pertambangan) atau

pemerintah maupun swasta nasional. Jangka waktu PMA di

Indonesia tidak boleh melebihi 30 tahun dan bidang usaha yang

terbuka atau tertutup bagi PMA adalah pelabuhan, listrik umum,

telekomunikasi, pelayaran, penerbangan, air minum, kereta api

umum, pembangkit tenaga atom, mass-media dan bidng-bidang

yang berkaitan dengan industri militer.

Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi

adalah (Sukirno, 2004:122)

1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan

diperoleh.

2. Tingkat bunga.

3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan.

4. Kemajuan teknologi.

5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-

perubahannya.

6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

Page 22: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

27

7. Hubungn antara pertumbuhan ekonomi dengan kesempatan

kerja

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam

janga panjang. Yang berarti perkembangan fisikal produksi barang

dan jasa yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlh

produksi (Sukirno, 2004:421). Dengan kenaikan kapasitas proses

produksi tersebut akan memicu meningkatkan kesempatan kerja yang

ada. Karena permintaan output juga akan semakin banyak, sehingga

kebutuhan akan tenaga kerja akan lebih banyak dibutuhkan sesuai

dengan bertambahnya permintaan output. Peningkatan dalam

penggunaan tenaga kerja menandakan adanya kesempatan kerja

sebagai akibat dari peningkatan output tersebut (Sukirno, 2004:422)

8. Hubungan antara upah minimum dengan kesempatan kerja

Upah minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan

oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah

kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerja (Kaufman 2000,

dalam Dwi Kristanto). Semakin tinggi tingkat upah, maka akan

semakin kecil permintaan pengusaha akan tenaga kerja. Kenaikan

upah akan diikuti oleh turunnya jumlah tenaga kerja yang diminta

yang berarti akan menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran.

Tingkat upah akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi, yang

selanjutnya akan meningkatkan harga per unit produk yang dihasilkan

(Sri Haryani, 2002:6). Menurut teori standar yang diungkapkan oleh

Brown bahwa ketika pemerintah mempertahankan upah agar tidak

Page 23: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

28

mencapai tingkat equilibrium, hal ini dapat menimbulkan kekakuan

uvah yang menyebabkan pengangguran. Pengangguran ini terjadi

ketika berada di atas tingkat menyeimbangkan penawaran dan

permintaan, dimana jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi

jumlah permintaan tenga kerja. Oleh sebab itu peningkatan upah

minimum mengurangi jumlah tenaga kerja yang akan diminta oleh

perusahaan, terutama bagi tenaga keja yang tidak terdidik dan kurang

berpengalaman (Mankiw, 2000).

9. Hubungan antara investasi dengan kesempatan kerja

Investasi adalah pengeluaran atau pengeluaran penanaman-

penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang

modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah

kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam

perekonomian (Sukirno, 2004:121). Jadi hubungan antara investasi

dengan kesempatan kerja menurut Harrod- Domar adalah investasi

tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar

kapasitas produksi. Tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor

produksi, otomatis akan ditingkatkan penggunanya selain itu dengan

bertambahnya barang-barang modal akibat kegiatan investasi maka

akan mendorong terjadinya perluasan kesempatan kerja. Besarnya

nilai investasi akan menentukan besarnya permintaan tenaga kerja.

Semakin besar investasi maka akan semakin besar pula penggunaan

tenaga kerja (Sukirno, 2004:122).

Page 24: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

29

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

penulis dimunculkan kerangka pemikiran untuk menjelaskan pengaruh

pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan investasi terhadap

kesempatan kerja Provinsi di Pulau Jawa. Maka dapat disuun suatu

model penelitian yaitu :

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara/kesimpulan yang diambil untuk

menjawab permasalahan yang diajukan dalam suatu penelitian yang

sebenarnya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis yang dimaksud

merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah. Adapun

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Pertumbuhan

Ekonomi (X1)

Upah minimum

(X2)

Investasi PMDN

(X3)

Investasi PMA

(X4)

Kesempatan kerja

(Y)

Page 25: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian …eprints.umm.ac.id/35309/3/jiptummpp-gdl-triaditase-48011-3-babii.pdf · kerja dan inflasi terhadap ... Dalam hubungan ini maka

30

1. Diduga pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap

kesempatan kerja Provinsi di Pulau Jawa tahun 2011-2015.

2. Diduga upah minimum berpengaruh negatif terhadap kesempatan

kerja Provinsi di Pulau Jawa tahun 2011-2015.

3. Diduga investasi PMDN berpengaruh positif terhadap kesempatan

kerja Provinsi di Pulau Jawa tahun 2011-2015.

4. Diduga investasi PMA berpengaruh positif terhadap kesempatan kerja

Provinsi di Pulau Jawa tahun 2011-2015.