BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

48
PT SINAR KENCANA INTI PERKASA RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN 2.1. Nama rencana usaha dan / atau kegiatan Rencana usaha dan / atau kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa (PT SKIP) dengan Kapasitas 30 Ton TBS/jam”. Pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan digunakan sebagai pabrik pengolahan buah kelapa sawit hingga menjadi minyak kelapa sawit dan kernel. 2.2. Lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan Rencana usaha dan / atau kegiatan ini secara adminstatif berlokasi di Desa Sangsang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan luas lahan pembangunan sekitar 5 Ha. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan PKS PT SKIP ini disahikan pada Gambar 2.1. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)dan Upaya Pemantauan Lingkungan(UPL) Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa III-1 2

description

Kegiatan

Transcript of BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

Page 1: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

2.1. Nama rencana usaha dan / atau kegiatan

Rencana usaha dan / atau kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pembangunan Pabrik

Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa (PT SKIP) dengan Kapasitas 30 Ton

TBS/jam”.

Pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan digunakan sebagai pabrik pengolahan buah

kelapa sawit hingga menjadi minyak kelapa sawit dan kernel.

2.2. Lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan

Rencana usaha dan / atau kegiatan ini secara adminstatif berlokasi di Desa Sangsang,

Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dengan luas

lahan pembangunan sekitar 5 Ha. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan PKS PT SKIP ini

disahikan pada Gambar 2.1.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1

2

Page 2: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.1. Lokasi Rencana Usaha dan / atau Kegiatan pembangunan pabrik

pengolahan kelapa sawit (PKS) PT Sinar Kencana Inti Perkasa

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2

Page 3: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

2.3. Skala/besaran rencana usaha dan /atau kegiatan

Skala/besaran rencana usaha dan / atau kegiatan yaitu pembangunan Pabrik Pengolahan

Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Luasan bangunan utama dan

bangunan penunjang dengan luas 5 Ha. Luas lahan bangunan tersebut secara spesifik

rencana penggunaan lahan untuk pembangunan PKS PT SKIP disajikan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Rencana Penggunaan lahan untuk pembangunan PKS PT SKIP

No. Bangunan JumlahSatuan

(m2)

A. Bangunan Utama Pabrik (Main Processing Building)    

  Bangunan Utama A (Main Proccesing Building A) 1 3564

  Bangunan Utama B (Main Proccesing Building B) 1 986

  Bangunan Utama C (Main Proccesing Building C) 1 2300

B. Bangunan Pendukung (Ancillary Building)    

  Kantor Pabrik 1 329

  Workshop Pabrol 1 524

  Gudang Pabrik 1 120

  Loading Shed 1 169

  Toiler Blok 1 30

  Tempat Parkir Kantor Pabrik 1 80

  Tempat Parkir Motor & Sepeda 1 179

  Pos Jaga 1 1 14,5

  Pos Jaga 2 1 4,5

  Musholla 1 52

  Pos Grading 1 13

  Rumah Pompa Diesel 1 30,55

  Rumah Pompa Oil Despath 1 30

  Rumah Pompa Water Treatment Plant 1 50

  Power Pack 1 9

  Rumah Pompa Waduk type A 1 24

  Rumah Pompa Water Intake 1 24

  Rumah Pompa Kolam Limbah 1 30

  Bangunan Boiler WTP 1 288

C Pondasi CPO Storange Tank 1500 Ton 1 196

  Pondasi CPO Storange Tank 1500 Ton 1 196

D Kernel Storage Bin 1 195Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013

Tahap pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) PT. Sinar Kencana Inti

Perkasa diperkirakan akan berlangsung selama satu tahun dan diharapkan pada awal

tahun 2014 sudah bisa beroperasi untuk mengolah hasil kebun sendiri. Sementara untuk

tahap operasi umur rencana Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit adalah 35 tahun. Adapun

Design pabrik disajikan pada gambar 2.2.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 3

Page 4: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik, PT. SKIP akan mengunakan 2 (dua) buah

Steam Turbin masing masing 1.000 kW untuk mil processing dan domestik dan 2 (dua)

genset yang masing masing 420 KW dan 124 KW digunakan sebagai sumber energy back

up.

Sementara untuk bangunan pengolahan air baku terdiri dari unit bangunan intake untuk

pengambilan air dari kolam/waduk penampungan air untuk proses pengendapan dan

netralisasi. Air sungai yang diambil melalui unit intake yang dilengkapi pompa air type

centrifugal and suction kapasitas 30 m3/jam.

Air dari waduk akan dipompakan ke Raw Water Tank, selanjutnya dialirkan ke clarifier

Tank untuk proses pengendapan partikel solid, air yang sudah agak jernih dari Clarifier

Tank dialirkan ke dalam Mineralize Tank untuk proses pemberian zat mineral yang sesuai

bagi kebutuhan Boiler, kemudian dialirkan ke Filtration Tank untuk menyaring sisa-sisa flok

partikel sehingga diperoleh air yang sudah bersih. Air bersih pada masing-masing Clean

Water akan di lingkungan pabrik dan sebagai air baku proses pengolahan kelapa sawit di

dalam pabrik.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 4

Page 5: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.2. Peta Design Pabrik PKS PT SKIP

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 5

Page 6: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

2.4. Garis besar komponen rencana usaha dan / atau kegiatan

2.4.1. Kesesuaian lokasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kotabaru lokasi rencana

kegiatan PKS PT SKIP ini berada pada wilayah Areal Penggunaan Lain. Kesesuaian lokasi

PKS PT SKIP dengan RTRW kabupaten Kotabaru disajikan pada Gambar 2.3.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 6

Page 7: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.3. Peta Kesesuaian Lokasi PKS PT SKIP dengan RTRW Kabupaten

Kotabaru.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 7

Page 8: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

2.4.2. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang dapat Menimbulkan

Dampak Lingkungan

Komponen rencana usaha dan / atau kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan

dampak terhadap lingkungan akan diuraikan berdasarkan tahapan rencana kegiatan yaitu

mulai dari tahap Prakonstruksi, Konstruksi, Operasi hingga Pasca Operasi.

2.4.2.1. Tahap Pra Konstruksi

a. Perijinan

Lahan yang akan digunakan untuk lokasi pembangunan pabrik merupakan lahan milik

sendiri yang berada didalam hamparan perkebunan kelapa sawit PT.Mitranusa perkasa

yang berada di Desa Sangsang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru,

Kalimantan Selatan. Lahan untuk membangun pabrik telah memperoleh ijin lokasi

berdasarkan Keputusan Bupati Kotabaru Nomor : ..... tentang Izin Pembangunan Pabrik

Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) tanggal ... seluas 5 hektar yang akan dipergunakan

untuk pembangunan pabrik, perkantoran, perumahan, IPAL, dan fasiltas pendukung pabrik

lainnya. Adapun perizinan yang telah dimiliki oleh PT SKIP yaitu sebagai berikut :

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3693 HT.01.01.TH.85

tanggal 17 Juni 1984 tentang pendirian PT SINAR KENCANA INTI PERKASA sesuai

Akta No. 78 tanggal 14 Desember 1984.

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-

UM.02.01.728 tanggal 21 Januari 2004 tentang Penggabungan/Merger, sesuai Akta

No. 24 tanggal 30 Desember 2003.

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

AH.01.10-29445 tanggal 16 September 2011 tentang Perubahan Direksi/Komisaris

sesuai Akta No.01 tanggal 16 Agustus 2011.

Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

57192.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Persetujuan

Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, sesuai Akta No. 22 tanggal 14 Oktober 2011.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. 1604/1406-P/09-01/PB/VI/2002

dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta.

Daftar Nomor Wajib Pajak (NPWP) dengan No : 01.371.587.5-092.000

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No. 09.05.1.10.38125 yang dikeluarkan

oleh Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Surat keterangan domisili perusahaan dari Pemda DKI Jakarta dengan No : 661/-

1.824.02/2012.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 8

Page 9: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Untuk perizinan lain yang relevan dengan rencana kegiatan akan diurus lebih lanjut oleh

PT SKIP.

2.4.2.2. Tahap Konstruksi

a. Penerimaan tenaga kerja konstruksi

Pekerjaan pembangunan PKS PT. SKIP dilaksanakan oleh kontraktor. Sebagian tenaga

kerja yang melaksanakan pembangunan serta fasilitas pendukung sub bulking station

secara personil merupakan tenaga kerja yang sudah siap dan mempunyai keterikatan

dengan kontraktor bersangkutan serta keberadaannya merupakan tanggungjawab pihak

kontraktor.

Secara rinci jumlah tenaga kerja yang melaksanakan pembangunan pembangunan PKS

PT. Sinar Kencana Inti Perkasa seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.2. Rencana Jumlah Tenaga Kerja Tahap KonstruksiNo Uraian Jumlah

1. Tenaga kerja sipil 302. Tenaga kerja Mekanikal/Elektrikal

a. Site Manager (Kontraktor) 1b. Mandor 6c. Ahli perakitan (Fitter) 8d. Tenaga Pembantu (Helper) 20e. Bagian Pengelasan (Welder) 4f. Surveyor 2g. Instalasi Panel dan Listrik 7h. Logistik 2i. Operator 7j. Mekanik 3JUMLAH 90

3. Tenaga Kerja Ownera. Site Manager (Owner) 1b. Pengawas (Supervisor) 2c. Security 2JUMLAH 5

T O T A L 95Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013

b. Mobilisasi Peralatan dan Material

Kegiatan mobilisasi mesin, peralatan berat dan material dilakukan sebelum kegiatan

konstruksi dilaksanakan. Mobilisasi material seperti seperti pasir, bata, semen dan lain

diangkut oleh kontraktor pembangunan. Jenis peralatan berat dan peralatan pendukung

disajikan pada tabel 2.3 sedangkan jenis material yang digunakan disajikan pada tabel 2.4

Tabel 2.3. Jenis Peralatan Berat dan Peralatan Pendukung

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 9

Page 10: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

No. Nama Jumlah (unit)1. Excavator 22. Vibro Compactor 13. Dump Truk 105. Mobil Mixer 26. Pick Up 17. Mobil Tangki air 18. Genset 39 Pompa 410 Tronton 1

Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013

Tabel 2.4. Jenis Material Pembangunan yang digunakan

No Material Volume

1 Split 2000 M³

2 Semen PC Type 1 @ 50 Kg 8000 Zak

3 Wire Mesh M 6 10000 M²

4 150/200 Macadam Stone 800 M³

5 Pasir Beton/Cor 1500 M³

6 Besi Beton > Ø 12 mm 100 Ton

7 Besi Beton Ø 12 mm 70 Ton

8 Kerikil/koral 800 M³

9 Bata 5 x 10 x 20 cm 50.000 Bh

Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013

c. Pembersihan lahan (Clearing) dan Pengurugan tanah (cut and fill)

Pemanfaatan lahan untuk pembangunan PKS PT SKIP untuk bangunan seluas ±5Ha

dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Dalam kegiatan pembersihan lahan (Land Clearing)

dari vegetasi/tanaman penutup akan dilakukan secara selektif dan bertahap yaitu hanya

pada lahan yang akan terkena kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pabrik serta

fasilitas penunjangnya, dengan volume pekerjaan cut&fill adalah seperti yang tertera pada

tabel berikut.

Tabel 2.5. Volume Pekerjaan pada tahap cut & fill Area Jenis Pekerjaan Volume

Tapak PabrikPekerjaan galian 53.509 m³Pekerjaan timbunan & Pemadatan 125.782 m³

Tapak Waduk Kap. 135.000 m³

     Pekerjaan galian 74.090 m³Pekerjaan timbunan 673 m³

Tapak Kolam Limbah (3 kolam)

   Pekerjaan galian 75.884 m³Pekerjaan timbunan 25.517 m³

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 0

Page 11: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013

d. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pabrik dan Fasilitas Pendukung

PT. SKIP akan membangun pabrik dengan kapasitas 30 ton TBS/jam pada tahun 2013,

sehingga di harapkan pada tahun 2014 unit pengolahan ini telah selesai pembangunannya

dan dapat langsung memproses hasil produksi kebun sendiri. Adapun pembangunan

pabrik tersebut diuraikan sebagai berikut :

d.1. Pembangunan bangunan utama pabrik

Bangunan utama pabrik terdiri atas bagian loading ramp, stasiun perebusan, gedung

utama pengolahan, gedung work shop dan laboratorium, gedung boiler dan diesel, dan

bagian pengolahan air baku, yang akan dibangun dengan menggunakan struktur

pondasi tiang pancang. Konstruksi dinding pabrik sebagian terbuka dan beberapa

bagian seperti laboratorium dan workshop akan menggunakan spandeks alumunium.

Lantai bangunan pabrik dan workshop terbuat dari pelat beton bertulang, sedangkan

pada bagian laboratorium dan ruang turbin/diesel akan menggunakan lantai keramik.

Bagian loading ramp dan kantor akan dibuat lebih tinggi dari bagian bangunan lainnya

untuk memudahkan pembongkaran TBS dan pengawasan pabrik.

Konstruksi bangunan kantor menggunakan konstruksi beton bertulang, dinding bata di

plester dan sebagian akan dibuat partisi teak wood, atap asbes gelombang atau

genteng beton, dan lantai keramik. Pembangunan fasilitas pabrik pengolahan kelapa

sawit meliputi kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pabrik antara lain : Jembatan

timbang, Penerimaan TBS dan penimbunan (loading ramp), Stasiun rebusan

(sterelization), Pelepasan buah (threshing), penimbunan tandan kosong (empty bunch

hopper), pengadukan (digester), stasiun kempa (pressing), stasiun klarifikasi

(clarificiation), stasiun pengambilan inti (kernel recovery), rumah ketel, pembangkit

tenaga, tangki penimbunan CPO, penyediaan air kolam penampungan air untuk

pengolahan berikut pompa air dan pipa, bangunan kantor, bengkel pabrik dan bengkel

umum, dan Effluent treatment plant sludge decanter system.

d.2. Bangunan pengolah air baku

Bangunan pengolah air baku terdiri dari unit bangunan intake untuk pengambilan air

dan unit kolam/waduk penampungan air untuk proses pengendapan dan netralisasi. Air

yang diambil melalui unit intake yang dilengkapi pompa air type centrifugal and suction.

Air sungai akan dipompakan ke raw water tank, selanjuSinar Kencana Inti Perkasaya

dialirkan ke clarifier tank untuk proses pengendapan partikel solid, air yang sudah agak

jernih dari clarifier tank di alirkan ke dalam mineralize tank untuk proses pemberian zat

mineral yang sesuai bagi kebutuhan boiler, kemudian dialirkan ke filtration tank untuk

menyaring sisa-sisa flok partikel sehingga diperoleh air yang sudah bersih. Air bersih

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 1

Page 12: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

pada masing-masing clean water akan di distribusikan secara berbeda sebagai air baku

untuk kebutuhan domestik karyawan di lingkungan pabrik dan sebagai air baku proses

pengolahan kelapa sawit di dalam pabrik.

Kebutuhan penggunaan air untuk proses dalam pabrik dengan kapasitas 30 ton

TBS/jam adalah sebesar 2.500 m3/hari. Material Balance air baku dan Lay out

pengolahan air baku disajikan pada gambar tersebut di bawah.

Gambar 2.1. Gambar Layout Pengolahan Air Baku

Gambar 2.4. Material Balance Air Baku (Sumber: PT. Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013)

d.3. Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 2

Clarifier

Tank

Mineralize

Tank

Filtration Tank

Raw

Water

Tank

Clea r

Water

Tank

Clear

Water

Tank

Untuk Kebutuhan Domestik Karyawan

Untuk Proses Pabrik

Inlet

(Sumur Dalam)

sungai

100%Raw Water

4,15%Cleaning

95,85%Clarifier

53,92%Boiler

21,20%Domestik Karyawan

20,73%Dilution

Page 13: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Bangunan IPAL pada pabrik di harapkan, efluent akhir dapat memenuhi persyaratan

untuk di manfaatkan pada lahan di perkebunan kelapa sawit (land application).

Bangunan pengolah limbah berupa kolam-kolam tanah dengan dasar dan dinding kolam

tidak di cor melainkan berupa tanah biasa. Jumlah kolam pengolahan limbah di

perhitungkan sedemikian rupa sehingga mampu menampung limbah cair hasil

pengolahan TBS dari pabrik sebelum limbah tersebut layak untuk di manfaatkan pada

lahan kebun, untuk gambar dimensi serta banyaknya kolam Instalasi Pengolahan Air

Limbah disajikan pada gambar di bawah.

Bangunan lain yang terkait dengan pengelolaan limbah ini adalah pembuatan flatbed

system untuk land application di lahan perkebunan sawit yang nantinya akan digunakan

untuk memanfaatkan buangan air limbah. Fladbed ini dibuat berbaris di sela-sela

tanaman dengan berselang satu baris pada masing-masing blok tanaman. Bangunan

IPAL pada pabrik di harapkan, efluen akhir dapat memenuhi persyaratan untuk di

manfaatkan pada lahan di perkebunan kelapa sawit (land application). Bangunan

pengolah limbah berupa kolam-kolam tanah dengan dasar dan dinding kolam tidak di

cor melainkan berupa tanah biasa. Jumlah kolam pengolahan limbah di perhitungkan

sedemikian rupa sehingga mampu menampung limbah cair hasil pengolahan TBS dari

pabrik sebelum limbah tersebut layak untuk di manfaatkan pada lahan kebun.

2.4.2.3. Tahap Operasi

a. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional PKS

Ketersediaan tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitasnya merupakan bagian penting

dalam kegiatan operasional pabrik pengolahan kelapa sawit. Untuk kegiatan operasional

pabrik pengolahan kelapa sawit tenaga kerja yang terserap diprakirakan sebanyak 130

orang.

Hak-hak tenaga kerja, keselamatan kerja serta perlindungan tenaga kerja telah dilindungi

oleh Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang-undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan serta Keputusan Menteri Tenaga Kerja

Nomor 05/MEN/1996 tentang Manegemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penerimaan tenaga kerja dengan memperhatikan ketentuan dalam Undang-undang

Nomor 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat. Perusahaan akan mempekerjakan

penyandang cacat yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi pekerjaan. Spesifikasi

tenaga kerja yang dibutuhkan disajikan pada tabel berikut.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 3

Page 14: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Tabel 2.6. Jenis jabatan, jumlah dan spesifikasi tenaga kerja

No UraianStatus karyawan

Staff Organik KHT KHL1. Manager 1

KTU 1Asisten 6Kantor 10

2. Laboratorium 10

3. Workshop 204. Pengolahan I, II,

dan oprator mesin 60

5. Kompon 66. Driver 67. Pelaksana Satpam 10TOTAL 8 100 22Grand Total Orang = 130

Sumber: Sinar Kencana Inti Perkasa, 2013.

b. Pengolahan TBS Kelapa Sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil)

Dari potensi produksi TBS maka perkiraan rendemen minyak sawit sebesar 15-24% sesuai

umur tanaman dengan perkiraan inti sawit 4,5-5,5%. Proses pengolahan TBS di PKS PT

SKIP diuraikan sebagai berikut ;

d.1. Perebusan

Proses ini dimaksudkan untuk menghambat aktivitas enzim-enzim yang akan

menurunkan kualitas minyak, untuk memudahkan pelepasan buah dari jenjang, dan

untuk melunakkan buah.

Di stasiun sterilisasi ini diperlukan uap air panas yang berasal dari Boiler dengan

tekanan 2,5–3 kg/cm2 dengan suhu 1400C dengan waktu perebusan 70-90 menit. Dari

proses ini akan menghasilkan condesiate sisa uap yang tercampur dengan kotoran TBS

kurang lebih 10% dari proses. Air Condensiate yang masih mengandung minyak ini

dialirkan ke dalam Fat Pit (penangkap minyak/lemak) untuk dikutip kembali minyaknya

dan selanjut sisa limbah cair dialirkan ke Unit Pengolahan Limbah. Rincian detail dari

stasiun ini sebagai berikut;

Memastikan pintu rebusan dalam keadaan baik;

Membuka pintu sterilisasi dan memastikan bahwa pintu terbuka dengan lebar

sehingga tidak mengganggu Tandan Buah Segar (TBS) masuk dalam tabung

sterilizer;

Memasang jembatan serta mengunci pada posisi lurus dengan rel;

Memasukan Tandan Buah Segar (TBS) yang telah siap ke dalam sterilizer melewati

Conveyor Serapu EFB;

Memindahkan jembatan dan melakukan penutupan pintu serta memeriksa pintu

serta mengunci pintu;

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 4

Page 15: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Proses perebusan buah dilakukan selaman 80-118 menit, dengan system triple peak

yaitu;

Deaerasi/pembuangan udara dalam sterilliser 2-5 menit

Menaikan tekanan ± 1,5 bar selama 10-15 menit

Menurunkan tekanan ± 0,5 bar selama 3 – 5 menit

Menaikan tekanan ± 2,5 bar selama 10-15 menit

Menurunkan tekanan ± 1,0 bar selama 6-8 menit

Menaikan tekanan ± 3,0 bar selama 10-15 menit

Menahan tekanan ± 3,0 bar selama 30-40 menit

Menurunkan dan pembuangan uap dan kondensat selama 10-15 menit

Mengeluarkan buah yang sudah matang dengan cara membuka pintu sterilliser

dengan cara mengatur hydrolic membuka dan menutup pintu hingga selesai.

d.2. Pelepasan buah (Treshing)

Keluar dari Sterilizer selanjuSinar Kencana Inti Perkasaya EFB diangkat menggunakan

serapu conveyor, kemudian TBS yang telah masak tersebut dimasukkan ke dalam

thresher atau alat penebah. Stasiun ini berfungsi melepas buah dari jajang dengan cara

membalik lori buah untuk melakukan bantingan dan rebahan terhadap TBS matang,

sehingga berondolan buah akan terpisah dari tandanya. Buah yang lepas dari

tandannya kemudian dikirim dan diolah dalam alat pengadukan (digester) melalui ban

berjalan (fruit conveyor dan Fruit elevator) dan selanjuSinar Kencana Inti Perkasaya

dilakukan pengepresan. Sedangkan jenjang kosong dilewatkan dalam empty bunch

convenyor untuk ditampung di pinggir pabrik untuk diangkut dan dipergunakan sebagai

pupuk mulsa di lahan kelapa sawit.

d.3. Pengadukan dan Pressan

Brondolan buah yang terlepas dari jenjang kosongnya selanjuSinar Kencana Inti

Perkasaya akan dicacah/dilumatkan menggunakan alat Digester sampai menjadi seperti

bubur, bertujuan untuk melepas minyak dari daging buah. Dalam Digester dilakukan

pengadukan untuk memudahkan pengambilan minyak dari daging buah. Selama

pengadukan suhu dijaga agar tetap stabil yaitu 80-950C dengan menggunakan uap air.

Sebagian minyak yang sudah keluar akan langsung dialirkan ke dalam Preheating

Tank.

Massa dari Digester atau daging buah yang belum terlepas/ terpisah dari nut (inti)

dimasukkan ke dalam Screw press (mesin kempa), kemudian dilakukan pressan untuk

mengambil minyak dari daging buah. Minyak ini akan dimasukkan ke dalam stand trap

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 5

Page 16: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

untuk memisahkan kotoran pasir secara sentrifugal. SelanjuSinar Kencana Inti

Perkasaya minyak akan dipisahkan dari serat dan cairan ikutannya melalui vibrating

screen. Minyak yang dihasilkan akan dialirkan ke dalam preheating Tank, sedang

massa padat dimasukan ke dalam Depricarper untuk dilakukan proses pengutipan nut.

d.4. Pengutipan Nut (Depricarper)

Pengutipan nut (sawit dan cangkang) dimaksudkan untuk mengambil inti sawit dari

ampas pressan. Proses ini dilakukan dalam Depricarper dimana ampas dipisahkan dari

nut secara pnematik. Ampas (Press-cake) diembun dengan angin dalam alat dipricarper

untuk memisahkan biji (nut) dan sabut. Sabut/fiber dihisap dengan menggunakan fibre

cylone, sabut kering yang keluar akan masuk ke dalam Cracked Mixture seperator. Kulit

(cangkang) yang keluar dari Cracker Mixture separator akan dipergunakan sebagai

bahan Boiler atau perkerasan jalan, sedangkan Kernel (biji) akan dimasukkan ke dalam

pengering (Kernel Drying Silo). Kernel yang keluar dari Kernel Dryng Silo sudah siap

untuk dipasarkan.

d.5. Pemisahan Minyak

Minyak di dalam Preheating Tank (hasil proses pressan) yang masih bercampur dengan

air dan padatan-padatan yang menyertainya kemudian dimasukkan ke dalam clarifikasi

tank untuk memisahkan minyak dari air. Minyak yang sudah terpisah akan dimasukkan

ke dalam Oil Purifer, sedangkan air dan padatan yang masih mengandung sisa minyak

(sludge) dimasukkan ke dalam sludge separator guna memisahkan sisa minyak dari air

dan padatan. Minyak yang terpisah dari proses Sludge separator ini kembali

dimasukkan ke dalam preheating Tank, sedangkan air dan padatan yang terpisah dari

proses sludge separator ini dibuang sebagai air limbah dan dialirkan ke dalam Unit

Pengolahan Limbah.

d.6. Pemurnian Minyak

Minyak yang masuk ke dalam Oil Purifer akan mengalami proses pemurnian yang

kemudian dikeringkan pada Vacum Oil Dryer sehingga diperoleh minyak (CPO) dengan

kadar air dan kotoran yang memenuhi standard. Minyak kasar (CPO) dikirim ke tangki

timbun (storage Tank) dengan menggunakan Oil Transfer Pump. Material Balance

proses pengolahan TBS menjadi CPO untuk kapasitas ton TBS/jam disajikan pada

gambar 2.4.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 6

Page 17: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.5. Material Balance proses pengolahan TBS menjadi CPO

d.7. Penanganan Limbah PKS

Limbah adalah suatu bahan yang merupakan buangan dari proses pengolahan tandan

buah segar kelapa sawit untuk memperoleh hasil utama dan hasil sampingan. Limbah

dari pabrik pengolahan kelapa sawit berupa limbah cair, limbah padat, dan gas. Jenis

limbah yang dihasilkan dari tiap tahapan proses di mana limbah tersebut dihasilkan

adalah sebagai berikut.

1) Remah janjang dan pasir, limbah ini muncul pada saat penuangan TBS dari truk

ke dalam lori untuk diproses. Jumlah limbah ini sangat sedikit dan dapat diabaikan

sebagai potensi limbah, namun diperhatikan untuk perawatan peralatan pabrik.

2) Kondensasi uap muncul sebagai hasil dari proses sterilisasi TBS dengan

penyemburan uap oleh Boiler, volumenya sekitar 0,15 m3/ton TBS.

3) Janjang kosong sebagai hasil dari proses pemisahan buah dari tandannya

dengan mesin Thresser yang menghasilkan janjang kosong sekitar 250 kg/ton

TBS. Sebagian kecil dari limbah ini digunakan untuk tambahan serabut dan

cangkang sebagai bahan bakar Boiler.

4) Serabut (fiber), merupakan hasil pemisahan buah sawit (yang sudah diperas

minyaknya) dengan inti sawit (kernel). Volume serabut mencapai 145 kg/ton TBS.

Namun volume limbah ini juga menurun sejalan dengan pemanfaatannya untuk

bahan bakar Boiler.

5) Cangkang (shell), merupakan hasil pengupasan inti sawit dari cangkangnya.

Volumenya mencapai 80 kg/ton TBS. Cangkang juga dimanfaatkan sebagai

bahan bakar Boiler namun jumlahnya relatif sedikit.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 7

Page 18: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

6) Padatan (solid), yaitu lumpur padat hasil pemurnian minyak sawit di mana dengan

menggunakan Decanter akan terjadi pemisahan dalam tiga bentuk, yaitu :

padatan, cairan, dan minyak. Volume padat yang dihasilkan Decanter sebanyak

12 kg/ton TBS.

7) Limbah cair dihasilkan dari banyak proses akibat drainase, kebocoran, atau

limbah yang berbentuk lumpur.

8) Gas umumnya berasal dari operasi Boiler dan partikel yang tidak tertangkap oleh

alat penangkap debu (dust collector).

9) Limbah atau cemaran lain yang tidak terbentuk selama proses produksi, seperti :

Kebisingan, yang dihasilkan dari mesin dan peralatan selama proses produksi

baik yang berdampak pada pekerja pabrik maupun penduduk yang berada di

sekitar sumber pencemaran. Diperkirakan tingkat kebisingan dalam pabrik

dapat mencapai 90 dB(A).

Bau, pencemaran ini dihasilkan dari proses pengolahan limbah cair dengan

proses pembusukan oleh bakteri.

10) Pencemaran akibat proses perawatan :

Limbah pencucian air proses, di mana air untuk produksi dari waduk

mengalami proses pengolahan yang pada suatu saat harus dibersihkan

(peralatan pengolahan air).

Limbah minyak pelumas mesin, merupakan konsekuensi logis dari proses

perawatan mesin-mesin pabrik.

Berdasarkan perhitungan prakiraan bahwa limbah potensial maksimal yang akan

dihasilkan dari pabrik berdasarkan kapasitas maksimal 80 ton TBS/jam yaitu seperti

nampak pada tabel 2.7.

Tabel 2.7. Prakiraan Limbah Potensial yang Dihasilkan

No Jenis LimbahPersentase (%) dari

Kapasitas Maksimum pabrik

Jumlah Lmbah (kg/jam)

1. Janjang kosong 21 12.0002. Total limbah cair (Final

Effluent)59 35.400

3. Limbah Padatan (Solid Decanter)

4 2.400

4. Cangkang 5,75 3.4505. Serabut (Fiber) 12,50 6.750

Sumber : Perhitungan Tim Studi, 2011

Pengolahan masing-masing jenis limbah di atas adalah sebagai berikut :

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 8

Page 19: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

1. Janjang kosong akan dimanfaatkan sebagai pupuk yang diberikan dalam bentuk

mulsa di kebun tanaman kelapa sawit. Dari pabrik jenjang kosong akan diangkut

dengan menggunakan truk untuk dibawa ke lahan tanaman sawit. Dalam jumlah

yang relatif sedikit limbah jenjang kosong ini dimanfaatkan sebagai tambahan

bahan bakar Boiler dan dapat juga untuk bahan pembuatan jalan (campuran

lapisan bawah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenjang kosong dapat

digunakan sebagai media berbiak dari sejenis jamur yang memiliki nilai jual tinggi.

2. Serabut (ampas) hasil proses pengepressan akan dimanfaatkan kembali sebagai

bahan bakar utama untuk Boiler. Abu hasil proses pembakaran di boiler dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman kelapa sawit. Sisa serabut yang masih

ada dapat juga digunakan bersama-sama jenjang kosong untuk pembuatan jalan

sebagai campuran lapisan bawah. Beberapa temuan teknologi makanan ternak.

3. Cangkang dimanfaatkan untuk bahan bakar Boiler, kemudian abunya dimanfaatkan

untuk pupuk mineral. Cangkang juga dimanfaatkan untuk perkerasan jalan lapisan

atas dan sebagai bahan dasar karbon aktif.

4. Limbah gas yang potensial di pabrik pengolahan kelapa sawit berupa asap dan

debu hasil pembakaran pada unit Boiler. Tindakan pengolahan atau penanganan

terhadap limbah gas untuk mengurangi pelepasan partikel debu di udara, dilakukan

dengan memasang cerobong asap setinggi di atas 20 meter yang di dalamnya

dilengkapi dengan alat penangkap debu (dust collector) untuk mengendapkan

partikel debu. Asap yang relatif bebas debu ini dikeluarkan melalui cerobong

(Chimney) akan dibuang ke udara lepas untuk selanjutnya dinetralisir oleh atmosfer

bebas.

5. Limbah padatan (solid) direncanakan akan dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman

sawit serta sebagai bahan penimbun baik untuk rawa, tebing, cekungan, atau

lainnya.

6. Limbah cair akan diolah pada instalasi/unit pengolahan air limbah (IPAL),

selanjutnya keluaran dari pengolahan ini (effluent) dari kolam anaerobic akan

dimanfaatkan sebagai pupuk cair untuk tanaman sawit yang dikenal dengan Land

Application.

Air limbah yang berasal dari tahap produksi minyak kelapa sawit, mengandung senyawa

organik yang berpotensi sebagai polutan terhadap air, udara dan tanah. Tahap

sterilisasi (15% jumlah limbah cair) dan penjernihan (75% jumlah limbah cair) adalah

sumber utama air limbah. Hidroksiklon yang dipakai untuk memisahkan daging-dalam

dari batok juga merupakan sumber utama air limbah (10% jumlah limbah cair). Sifat fisik

limbah cair yang dihasilkan berupa cairan pekat kecoklatan, berbau dan mengandung

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 1 9

Page 20: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

minyak. Total limbah cair yang dihasilkan berkisar 59% (0,59 m3 per ton TBS yang

diolah. Dengan demikian jumlah limbah cair pada saat kapasitas pabrik hanya 80 ton

TBS/jam, adalah 0,59 M3/ton TBS x 80 ton TBS/jam = 35,4 m3/jam atau 637,2 m3/hari,

Apabila pabrik beroperasi selama 18 jam per hari.

Air limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan buah sawit berpotensi mencemari

lingkungan bila langsung dibuang ke perairan umum atau lahan terbuka, sehingga perlu

dilakukan pengelolaan dan penanganan lebih lanjut untuk menurunkan bahan-bahan

organik yang terkandung dalam limbah. Menurut Sixt, 1994 dalam Sa’id Gumbira, 1996

kandungan bahan-bahan organik yang ada di dalam air limbah dari proses pengolahan

buah sawit memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan

dengan tingginya nilai BOD dan COD, yang merupakan salah satu indikator untuk

mengetahui kandungan bahan organik.Konsentrasi air limbah kelapa sawit disajikan

pada tabel 2.8.

Tabel 2.8. Konsentrasi Air Limbah Kelapa Sawit

No. Parameter Satuan Konsentrasi

1. BOD5 mg/l 20.000 - 30.0002. COD mg/l 35.000 - 45.0003. Padatan Terlarut mg/l 28.0004. Padatan Total mg/l 48.0005. Nitrogen Total mg/l 1056. Fosfat mg/l 2167. Minyak/Lemak mg/l 1.500 - 2.0008. pH - 4

Sumber : Sixt, 1994 dalam Sa’id Gumbira, 1996

Mengingat tingginya kandungan bahan organik yang ada, maka dapat dimanfaatkan

sebagai salah satu sumber nutrient untuk tanaman sawit. Berdasarkan hasil studi

pustaka, menunjukkan bahwa air limbah kelapa sawit setelah diolah melalui IPAL

dengan proses biologis ternyata mengandung unsur hara yang cukup tinggi. Kandungan

unsur hara pada air limbah kelapa sawit disajikan pada tabel 2.9.

Tabel 2.9. Kandungan Unsur Hara Pada Air Limbah Kelapa Sawit

No. Kadar Hara Sesuai Pupuk (mg/l) Konsentrasi (mg/l)

1. UREA 45% 19,32. TSP 46%P2O5 1033 MOP 60% K2O 3514. Kieserit 26%MgO 182

Sumber : Sixt, 1994 dalam Sa’id Gumbira, 1996

Jika dilihat dari kandungan unsur yang ada, maka limbah cair kelapa sawit setelah

proses pengolahan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Diharapkan dengan

pemanfaatan limbah cair ini pada lahan perkebunan dapat menghemat pupuk terutama

pupuk Urea, TSP 46% P2O5 atau SP36, MOP dan Kieserit.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 0

Page 21: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003

tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dari Industri Minyak

Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit, mempersyaratkan bahwa konsentrasi

BOD tidak boleh melebihi 5.000 mg/l dan nilai pH berkisar 6-9 dengan demikian limbah

yang dihasilkan akan diolah terlebih dahulu melalui proses pengolahan biologis.

Konsentrasi bahan organik yang diharapkan keluar dari Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL) untuk Land Application sebagaimana disajikan pada tabel 2.10.

.

Tabel 2.10. Konsentrasi Air Limbah Untuk Land Application

No. ParameterKualitas Air

Limbah sebelum diolah di IPAL

Kualitas Air Limbah untuk Land Aplication

1. BOD (mg/l) 25.000 3.0002. COD (mg/l 53.600 5.6003. TSS (mg/l) 19.000 1.1504. Minyak/Lemak (mg/l) 8.400 8205. pH 3.5–4.6 6–7

Sumber : Chin, Palm oil Refinery Wates Treatment, 1981.

Proses biologis dan aplikasi lahan (land application System = LAS), merupakan salah

satu sistem yang memberikan keuntungan dalam penangan limbah. Limbah yang diolah

dengan cara tersebut dapat dimanfaatkan sebagi bahan pupuk.

Untuk itu PT SKIP akan melakukan kajian terlebih dahulu selama 1 (satu) tahun. Luas

lahan yang akan digunakan untuk pengkajian pemanfaatan air limbah ini adalah

sebesar 10% - 20% dari total luas lahan yang dibutuhkan.

Luas lokasi yang dibutuhkan untuk pemanfaatan air limbah dihitung dengan

menggunakan persamaan :

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di lokasi studi, maka sistem yang digunakan

untuk aplikasi limbah adalah flat bed dengan pertimbangan tingkat kelerengan di lokasi

studi yang relatif datar.

Gambar 2.2. Ilustrasi Flat Bed

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 1

Page 22: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2003

tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dari Industri Minyak

Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit, proses perijinan serta desain teknis

untuk pemanfaatan air limbah akan dilakukan tersendiri. Pada studi ini hanya akan

disajikan dan diuraikan secara ringkas mengenai rencana pemanfaatan air limbah

tersebut.

Air limbah proses pengolahan kelapa sawit disamping dimanfaatkan untuk Land

Application, juga akan dimanfaatkan sebagai bahan kompos (komposting).

7. Partikel; merupakan hasil tangkapan dari peralatan dust collector. Volume yang

dihasilkan relatif kecil dan dimanfaatkan sebagaimana limbah padatan yang lainnya

seperti di atas.

8. Kebisingan dan bau; dikelola dengan menggunakan perlengkapan keselamatan

kerja berupa ear protector dan masker.

c. Pendistribusian Produk CPO

Hasil akhir pengolahan berupa minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) dan Inti

Sawit atau PKO (Palm Kernel Oil) yang dihasilkan dalam proses pengolahan TBS di PKS akan

diangkut menggunakan truk tangki ke Pelabuhan di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pengangkutan CPO dari pabrik akan menggunakan armada angkutan truk tangki CPO yang

berkapasitas 8 dan 12 ton. SelanjuSinar Kencana Inti Perkasaya, CPO dan inti sawit akan

dipasarkan di pasar luar negeri (diekspor) maupun dipasarkan di pasar domestik untuk

pemenuhan kebutuhan bahan baku industri oleochemical dalam negeri.

2.4.2.4. Tahap Pasca Operasi

a. Demobilisasi peralatan dan material

Alat-alat berat dan peralatan serta material yang masih dapat digunakan akan dipindahkan

kelokasi kegiatan lain milik perusahaan untuk dapat dipergunakan kembali, sedangkan

bangunan seperti gudang, base camp, kantor serta polyklinik dan lainnya akan diserahkan

kepada pemerintah daerah setempat untuk dapat digunakan masyarakat atau pemerintah

setempat.

b. Pelepasan tenaga kerja

Pelepasan tenaga kerja dilakukan setelah perusahaan tidak lagi beroperasi. Pelepasan

tenaga kerja pada tahap pasca operasi dilakukan secara bertahap dan diberi waktu kepada

pekerja untuk mencari pekerjaan lain jauh-jauh hari sebelum perusahaan menghentikan

kegiatan. Selain itu untuk karyawan yang berprestasi dan masih muda akan dipromosikan

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 2

Page 23: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember2008 20 15 21 24 16 13 23 22 16 26 19 272009 22 24 25 16 11 6 10 7 2 9 15 252010 22 13 20 26 20 25 15 20 19 19 15 232011 16 14 21 24 17 9 10 6 12 16 21 242012 23 17 22 14 14 13 15 5 3 17 20

Jumlah hari hujan (hari)

Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember2008 228 191 246 197 302 116 299 241 221 238 145 2172009 222 198 338 81 79 55 74 36 34 147 146 3462010 253 303 315 271 201 251 149 191 221 231 167 2282011 152 185 249 457 182 27 145 39 186 105 189 2262012 321 270 259 168 143 133 191 48 39 142 199

Curah Hujan Bulanan (mm)

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

untuk dapat bekerja di lokasi lain yang sejenis yang membutuhkan sumberaya manusia

yang terdidik dan berprestasi sehingga dapat terus meningkatkan prestasinya, sedangkan

untuk karyawan yang tidak dapat diperpanjang serta tidak mendapat pekerjaan lain akan

dibekali dengan dibekali pelatihan berwirausaha sebelumnya atau akan diberi modal usaha

secara berkelompok, agar mantan karyawan dapat mendirikan usaha mandiri.

2.5. Uraian Komponen Lingkungan Hidup

2.5.1. Komponen Fisika KimiaA. Curah hujan

Curah hujan adalah salah satu yang diperhatikan untuk mengukur setiap dampak dari

kegiatan. Berdasarkan data dari hasil pengukuran, curah hujan selama 5 tahun terakhir

berkisar dari 1.756 mm/tahun hingga 2.779 mm/tahun. Dimana curah hujan tertinggi

terdapat pada bulan bulan April tahun 2011 dan terendah pada bulan September 2012.

Secara lebih detail jumlah curah hujan dan jumlah hari hujan selama 5 tahun terakhir

disajikan pada tabel berikut:

Gambar 2.6. Pola

curah hujan di lokasi studi selama tahun 2008-2012

Tabel 2.11. Jumlah Curah Hujan Bulanan selama tahun 2008-2012

Tabel 2.12. Jumlah Curah Hujan Harian selama tahun 2008-2012

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 3

Page 24: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Berdasaran kriteria Oldman, maka lokasi studi termasuk zona agroklimat B, dengan 7

bulan basah (Curah Hujan > 200 mm/bulan) dan periode bulan lembab (Curah Hujan 100 –

200 mm/bulan). Periode bulan basah umumnya berlangsung pada bulan Desember hingga

Maret, sedangkan prakiraan bulan kering umumnya berlangsung pada April hingga

November.

B. Topografi

Topografi di areal PT. SKIP dan sekitarnya merupakan daerah datar sampai berombak dan

berdasarkan hasil analisis spasial menggunakan data DEM SRTM, ketinggian wilayah

berkisar antara 0 - 47 meter dari permukaan laut (mdpl). Gambaran kondisi topografi

disajikan pada Gambar 2.7.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 4

Page 25: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.7. Peta Topografi Lokasi Studi

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 5

Page 26: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

C. Kualitas Udara dan Kebisingan

1. Kualitas Udara Ambien

Untuk mengetahui keadaan kualitas udara dan tingkat kebisingan di lokasi studi pabrik

kelapa sawit PT. SKIP dihimpun dari data dan informasi terkait lokasi studi. Adapun hasil

pengukuran kualitas udara dan tingkat kebisingan lebih difokuskan pada lokasi pabrik PKS PT.

SKIP sebagaimana tersaji pada Tabel 2.13. Hasil pengukuran kualitas udara ambien

selanjutnya dibandingkan dengan Baku Mutu Lingkungan (BML).

Tabel 2.13. Hasil Analisis Laboratorium Kualitas Udara Ambient di Lokasi Pabrik PKS PT. SKIP

D. Hidrologi

Lokasi Pabrik PT. SKIP termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Bangkalan. Sungai yang

mengalir di dalam areal pabrik yaitu sungai... Morfologi umum sungai yang melintasi areal

pabrik adalah pola aliran dari anak anak sungai adalah dendritik atau sub paralel dendritik.

Anak-anak sungai ini sifatnya berair sepanjang tahun, dan ada pula yang berair hanya pada

musim penghujan saja.Untuk mengetahui kondisi DAS disekitar lokasi studi dapat dilihat

pada Gambar 2.8.

a. Buffer Area Sungai

Buffer area pada sempadan Sungai yaitu 50 meter dari tepi anak-anak sungai, dan 100

meter dari tepi sungai utama merupakan area yang ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 6

Page 27: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

pada kiri, dan kanan sungai tersebut. Untuk menjaga kondisi sempadan sungai tetap

terjaga kelestariannya, pihak perusahaan melaksanakan perlindungan, seperti

tercantum pada SOP perlindungan sempadan sungai, dimana pada intinya digunakan

untuk mengelola sempadan sungai tetap lestari, dan tidak melakukan penanaman pada

50 meter dari tepi anak-anak sungai, dan 100 meter dari tepi sungai utama.

b. Sifat dan Pola Aliran

Anak-anak sungai ini sifatnya berair sepanjang tahun, dan ada pula yang berair hanya

pada musim penghujan saja. Untuk morfologi umum sungai sungai yang melintasi areal

pabrik adalah pola aliran dari anak anak sungai adalah dendritik atau sub paralel

dendritik.

c. Debit Sungai

Aliran air dari sungai tersebut tidak pernah kering.baik pada waktu musim hujan

maupuh.kemarau, dan debit sesaat sungai yaitu 44,79 m3/det,

E. Kualitas air Permukaan

Kualitas air permukaan yang dimaksud adalah sungai (sangsang) merupakan salah satu

aspek penting yang diperkirakan akan berubah setelah ada kegiatan, hal ini dikarenakan

sungai merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat sekitar lokasi

kegiatan pembangunan. Untuk mendapatkan kualitas air sungai dilakukan pengukuran

secara laboratorium secara berkala.

Hasil pengujian kualitas air sungai sebelumnya menunjukkan kualitas air sungai masih

tergolong baik, dimana hasil uji menunjukkan kualitas air sungai dibawah paramater-

parameter yang dipersyaratkan oleh PP No.82 tahun 2001, kalaupun ada yang melebihi

tidak beresiko pada kesehatan masyarakat seperti pada kadar kalsium yang jika berlebih

baik untuk penurunan toksiksitas beberapa senyawa kimia (Hefni, 2003). Secar lebih detail

hasil pemantauan kualitas air sungai sangsang disajikan pada tabel 2.13.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 7

Page 28: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.8. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) dilokasi studi

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I I - 2 8

Page 29: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Tabel 2.14. Hasil Analisis Laboratorium kualitas air sungai (Sangsang) dilokasi studi

Keterangan : 1. Hulu Sangai Sangsang2. Hilir Sungai Sangsang

F. Tanah

Jenis tanah diperoleh dari informasi peta Landsystem skala 1:250.000 dengan kategori great

group (USDA, 1998) terdiri dari 2 jenis tanah yaitu Asosiasi Rendolls ;

eutropepts;Tropotolists dan sebagian kecil asosiasi sulfaquents ;hydraquents. Untuk

mengetahui jenis tanah tersebut dapat dilihat pada gambar 2.8.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 2 9

Page 30: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Gambar 2.9. Peta Jenis Tanah di Lokasi Studi

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 0

Page 31: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

2.5.2. Komponen BiologiPada komunitas biologi (sebagai spesies yang menempati tempat tertentu dan mengalami

interaksi antar spesies) yang memerlukan waktu berjuta-juta tahun untuk berkembang

banyak, yang rusak karena ulah manusia. Daftar ekosistem yang rusak karena manusia

sudah panjang. Sejumlah besar spesies menghilang dengan cepat (beberapa di antaranya

telah punah untuk selamanya) karena perburuan, perusakan habitat dan dampak negatif

dari pemangsa (predator) dan pesaing (competitor). Siklus hidrologi dan kimia alami

terganggu oleh pembukaan lahan yang menyebabkan kerusakan yang teramat sangat,

keanekaragaman telah berkurang, iklim bumi juga terganggu karena adanya polusi di

atmosfer karena penggudulan hutasn (Primack dkk, 1998).

A. Vegetasi Darat

Keanekaragaman jenis vegetasi dapat menggambarkan stabilitas suatu ekosistem yang

mendukung kehidupan satwaliar baik sebagai habitat, tempat berlindung dan berkembang-

biak serta sumber makanannya. Daya-dukung habitat bagi kehidupan satwaliar ditentukan

oleh kualitas lingkungan yang membentuknya (tanah, air, lingkungan agroklimat, serta

peran manusia dalam perlindungan, pengamanan dan pelestariannya). Daya dukung

ekosistem hutan alam dapat ditunjukkan oleh fungsinya sebagai pelindung tanah, pelunak

iklim mikro atau peneduh, peredam suara dan estetika lingkungan (keindahan alam).

Peningkatan kualitas lingkungan yang diperankan oleh tumbuhan disebabkan oleh

kemampuannya melakukan proses fotosintesis yang dapat menyerap gas buang (gas CO2)

dan menghasilkan oksigen (O2) yang bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk proses

respirasi atau pernafasan. Selain itu vegetasi dapat meredam kebisingan dan pelindung

tanah berdasarkan kondisi pertumbuhannya, habitusnya serta lapisan dan ketebalan tajuk

yang dimiliki oleh suatu jenis tumbuhan.

Pengamatan tumbuhan (vegetasi) di areal kerja PT SKIP ditujukan pada tiga tipologi

ekosistem, yaitu (1) tipologi ekosistem hutan alam; (2) vegetasi semak-belukar; serta (3)

tipologi ekosistem binaan atau vegetasi budidaya pekarangan dan kebun penduduk.

Parameter tumbuhan pada ekosistem hutan alam (vegetasi alami) ditujukan untuk

mengetahui potensi, komposisi dan keanekaragaman jenis tumbuhan (flora), tujuan

pemanfaatan serta daerah penyebarannya. Sedangkan pada tipe ekosistem binaan

(vegetasi budidaya) ditujukan untuk mengetahui keanekaragaman jenis, tujuan

pemanfaatan, serta daerah penyebarannya.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 1

Page 32: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

2.5.3. Sosial Ekonomi dan Budaya a. Kependudukan

Berdasarkan data Potensi Desa (Podes), 2012 bahwa jumlah penduduk di Kecamatan

Kelumpang tengah tahun 2011 tercatat sebanyak 12.793 orang dan untuk jumlah Kepala

Keluarga (KK) dari total jumlah penduduk tersebut sebanyak 3990 KK. Sementara untuk

desa dilokasi studi (desa Sang sang) jumlah penduduk dan KKnya tahun 2011 sebanyak

2532 orang dan 895 KK. Untuk mengetahui jumlah penduduk dan KK perdesa di

kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011 disajikan pada tabel 2.15.

Tabel 2.15. Jumlah penduduk dan Kepala Keluarga perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011No

DesaJumlah

pendudukJumlah Keluarga

1 Tanjung Batu 875 3362 Sungai Pinang 385 1173 Sungai Punggawa 518 1604 Tanjung Selayar 281 845 Senakin 608 1956 Senakin Seberang 401 1257 Tanah Rata 237 1018 Sebuli 646 1759 Sembilang 879 28510 Tamiang Bakung 1164 39011 Tebing Tinggi 484 15712 Sang sang 2532 89513 Geronggong 3783 970Jumlah 12793 3990

Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012

Sementara untuk sex ratio1 penduduk Kecamatan Kelumpang Tengah, Kab. Kota Baru,

Kalimantan Selatan secara keseluruhan adalah 1363,95. Sex rasio paling tinggi terdapat

di desa Tebing Tinggi yakni 125,12 dan yang paling rendah terdapat pada desa Tanah

Rata yakni 82,31 dan untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang) yaitu sebesar 114,58.

Untuk mengetahui Jumlah dan perbandingan penduduk perdesa berdasarkan jenis

kelamin di Kecamatan Kelumpang Tengah disajikan pada tabel 2.16

1 Sex ratio atau Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk

perempuan per 100 penduduk. Perbandingan jenis kelamin ini dilakukan berguna untuk pengembangan pembangunan yang

berwawasan gender. Hal ini dilakukan untuk membangun kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan dalam

pembangunan yang sebelumnya proses pembangunan berjalan sangat paternalistik.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 2

Page 33: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Tabel 2.16. Jumlah dan perbandingan penduduk perdesa berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011

No Desa Laki-laki Perempuan Sex ratio1 Tanjung Batu 436 439 99.322 Sungai Pinang 202 183 110.383 Sungai Punggawa 253 265 95.474 Tanjung Selayar 145 136 106.625 Senakin 314 294 106.806 Senakin Seberang 194 207 93.727 Tanah Rata 107 130 82.318 Sebuli 305 341 89.449 Sembilang 449 430 104.4210 Tamiang Bakung 644 520 123.8511 Tebing Tinggi 269 215 125.1212 Sang sang 1352 1180 114.5813 Geronggong 1998 1785 111.93Jumlah 6668 6125 1363.95Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012

b. Pendidikan

Pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam pengembangan sumberdaya

manusia. Kualitas pendidikan sangat menentukan proses pembangunan baik secara

regional maupun nasional. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS), pendidikan nasional harus dijalankan secara terukur, sistematis dan

berjenjang baik secara formal, informal dan non formal. Untuk itu, proses pembangunan

pendidikan membutuhkan sarana/infrastruktur pendidikan yang baik.

Berdasarkan data Potensi Desa (PODES) Badan Pusat Statistik (2012) di Kecamatan

Kelumpang Tengah, Kab. Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan sekolah yang paling

banyak adalah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 11 buah, kemudian Taman Kanak-Kanak

(TK) 10 buah, madrasah diniya 6 buah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Pondok

Pesantren masing-masing 3 buah, lalu Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah

Luar Biasa (SLB) masing-masing 1 buah. Hampir setiap desa memiliki TK dan Sekolah

Dasar. Untuk sekolah setingkat perguruan tinggi/akademi belum terdapat di kecamatan

lokasi studi ini. Desa yang memiliki sekolah palng banyak adalah Desa Tanjung Batu

yakni 1 buah TK, 1 buah SD, 1 Buah SMP, 1 Buah SMU dan 1 Buah Pondok Pesantren.

Sementara untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang) sekolah yang ada hanya

TK,SD,SMP dan SLB masing-masing 1 buah sedangkan untuk tingkatan SMU tidak ada.

Lebih lanjut jumlah sekolah perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah disajikan pada

tabel 2.17

Tabel 2.17. Jumlah Sekolah Perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 3

Page 34: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

No Desa TK SD SMP SMU AKADEMI/PT SLB PONPES Madrasah Diniyah

1 Tanjung Batu 1 1 1 1 - - 1 -2 Sungai Pinang 1 - - - - - 1 -3 Sungai Punggawa 1 1 - - - - - 14 Tanjung Selayar - - - - - - - -5 Senakin 1 1 - - - - - 16 Senakin Seberang - 1 - - - - - -7 Tanah Rata - 1 - - - - - 18 Sebuli 1 1 - - - - - -9 Sembilang 1 1 - - - - - -10 Tamiang Bakung 1 1 - - - - - 111 Tebing Tinggi 1 1 1 - - - - -12 Sang sang 1 1 1 - - 1 - -13 Geronggong 1 1 - - - - 1 2Jumlah 10 11 3 1 1 3 6

Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012

c. Mata Pencaharian

Kondisi geografis wilayah sangat menentukan jenis mata pencaharian atau pekerjaan

masyarakat di wilayah tersebut. Desa di wilayah Kecamatan Kelumpang Tengah, Kab.

Kota Baru, Kalimantan Selatan didominasi oleh mata pencaharian disektor pertanian. Dari

13 desa hanya dua desa yang tidak didominasi mata pencaharian pertanian yakni Desa

Sembilang dan Desa Geronggong masing-masing bermata pencaharian disektor industri

olahan dan pertambangan. Desa Sang Sang (lokasi studi) adalah desa yang memiliki

jumlah keluarga dengan mata pencaharian di sektor pertanian yakni 200 Keluarga. Desa

Tanjung Selayar adalah desa yang paling sedikit keluarga yang bekerja disektor pertanian

yakni 15 keluarga (Badan Pusat Statistik, Data Potensi Desa,2012).

2.5.4. Kesehatan Lingkungan dan MasyarakatKesehatan lingkungan dan masyarakat pada hakekatnya adalah kondisi atau keadaan

lingkungan yang optimum. Keadaan tersebut harus berpengaruh positif terhadap status

kesehatan yang optimum pula. Adapun ruang lingkup kesehatan yang dimaksud dalam

kajian ini adalah :

a. Sumber Air Bersih

Air bersih merupakan faktor yang sangt penting membentuk kesehatan masyarakat.

Selain pengelolaannya, tingkat kebersihan air dapat diukur dari sumber air tersebut.

Penggunaan air bersih untuk kebutuha mandi, cuci dan minum seluruh masyarakat di

Kecamatan Kelumpang Tengah termasuk desa Sang sang (lokasi studi) sungai merupakan

pilihan satu-satunya sebagai sumber air bersih. Hal ini dapat dilihat juga dari data potensi

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 4

Page 35: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

desa tahun 2012 (BPS,2012) bahwa belum ada masyarakat yang memanfaatkan jaringan

air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ataupun sumber air lainnya. Berikut akan

disajikan sumber air bersih dan Pemanfaatannya oleh masyarakat perdesa di kecamatan

kelumpang tengah (Tabel 2.18).

Tabel 2.18. Sumber air bersih dan Pemanfaatannya per desa di Kecamatan Kelumpang Tengah

pada tahun 2011

No Desa Sumber Air Pemanfaatan1 Tanjung Batu sungai mandi, cuci,minum2 Sungai Pinang sungai mandi, cuci,minum3 Sungai Punggawa sungai mandi, cuci,minum4 Tanjung Selayar sungai mandi, cuci,minum5 Senakin sungai mandi, cuci,minum6 Senakin Seberang sungai mandi, cuci,minum7 Tanah Rata sungai mandi, cuci,minum8 Sebuli sungai mandi, cuci,minum9 Sembilang sungai mandi, cuci,minum10 Tamiang Bakung sungai mandi, cuci,minum11 Tebing Tinggi sungai mandi, cuci,minum12 Sang sang sungai mandi, cuci,minum13 Geronggong sungai mandi, cuci,minum

Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012

b. Pembuangan Kotoran manusia/Jamban

Pembuangan kotoran manusia menjadi salah satu indikator tingkat Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) masyarakat. Tidak jarang di wilayah tertentu memanfaatkan alam

terbuka untuk membuang kotoran manusia. Sehingga penyebaran penyakit juga semakin

mudah. Untuk itu diperlukan tempat khusus untuk menampung/membuang kotoran

manusia yang biasa disebut jamban.

Wilayah Kecamatan Kelumpang Tengah, telah menunjukkan Pola Hidup Sehat dan Bersih

(PHBS). Hal ini ditandai dengan setiap masyarakat di masing-masing desa kecamatan

Kelumpang Tengah ini relatif telah memiliki jamban sendiri yang dapat dimanfaatkan untuk

sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) (Data Potensi Desa,BPS, 2012)

c. Pembuangan Sampah

Sampah harus dapat dikelola dengan baik karena dapat memberikan dampak buruk bagi

kesehatan masyarakat. Sampah selain dapat menyebabkan dampak kerusakan

lingkungan juga berperan dalam penyebaran penyakit di masyarakat. Selain itu sampah

menimbulkan kesan pemandangan buruk dan mengganggu penciuman disekitar tumpukan

sampah. Sumber sampah utama adalah sampah keluarga.

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 5

Page 36: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

Wilayah Kecamatan Kelumpang Tengah, hanya memiliki satu TPS (Tempat Pembungan

Sampah). Berdasarkan data potensi desa tahun 2012 (BPS,2012) mayoritas masyarakat

membuang sampah di sungai ataupun di lubang pembungan yang dibuat sendiri atau

langsung dibakar. Selain itu dari 13 desa dikecamatan Kelumpang Tengah terdapat Empat

desa yang menjadikan sungai sebagai tempat pembungan sampah. Sementara untuk desa

Sang sang (lokasi studi) lokasi pembuangan sampah yaitu dilubang lalu dibakar.

d. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan sangat penting menentukan tingkat kesehatan masyarakat karena akan

berkaitan dengan tingkat pelayanan kesehatan. Setiap desa di Kecamatan Kelumpang

Tengah, terdapat 1 buah posyandu yang aktif setiap bulannya dan sarana kesehatan

lainnya yakni PUSKESMAS, PUSTU (Puskesmas Pembantu), praktek dokter, bidan dan

took obat terpusat di desa Geronggong. Untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang)

sarana kesehatan yang ada yaitu PUSTU dan Posyandu. Berikut akan disajikan sarana

kesehatan perdesa di kecamatan Kelumpang Tengah (tabel 2.19).

Tabel 2.19. Sarana kesehatan perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada tahun 2011

No Desa A b c d e f g H i J k l1 Tanjung Batu - - - 1 - - - - - 1 - -2 Sungai Pinang - - - - - - - - - 1 - -3 Sungai Punggawa - - - - - - - - - 1 - -4 Tanjung Selayar - - - - - - - - - 1 - -5 Senakin - - - - 1 - - - - 1 - -6 Senakin Seberang - - - - - - - - - 1 - -7 Tanah Rata - - - - - - - - - 1 - -8 Sebuli - - - - - - - - - 1 - -9 Sembilang - - - - - - - - - 1 - -10 Tamiang Bakung - - - - - - - - - 1 - -11 Tebing Tinggi - - - - - - - - - 1 - -12 Sang sang - - - - 1 - - - - 1 - -13 Geronggong - - - 1 1 1 1 - - 1 - 1

Jumlah - - - 2 3 1 1 - - 13 - 1

Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012

e. Tenaga Kesehatan

Kesigapan tenaga kesehatan di wilayah pedesaan sangat penting untuk tindakan

emergency/darurat. Dipedesaan lambatnya penanganan pasien karena tidak siapnya

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 6

*keterangan

a. Rumah Sakit b. RS bersalin c. Poliklinik

d. Puskesmas e. PUSTU f. Praktek dokter

g. Praktek bidan h. Poskesdes i. Polindes

j. Posyandu k. Apotek l. Toko obat/jamu

Page 37: BAB II. Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

PT S INAR KENCANA INTI PERKASA

tenaga kesehatan sering kali menjadi penyebab kematian. Di wilayah Kecamatan

Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru tenaga kesehatan terdistribusi di berbagai desa.

Tega kesehatan yang dimaksud adalah dokter umum, dokter gigi, bidan, dukun bayi dan

beberapa tenaga kesehatan lainnya. Tenaga kesehatan dukun bayi, tenaga lainnya dan

bidan memiliki jumlah yang cukup banyak yakni masing-masing 11, 12 dan 9 tenaga.

Sementara tenaga kedokteran ada 6 orang yakni 4 orang dokter umum dan 2 orang dokter

gigi. Untuk desa dilokasi studi (desa Sang sang) tenaga kesehatan yang ada yaitu bidan 1

orang dan dukung bayi 1 orang sedangkan dokter umum, dokter gigi dan lainnya tidak.

Jumlah tenaga kesehatan perdesa dikecamatan Kelumpang Tengan pada tahun 2011

disajikan pada tabel 2.20.

Tabel 2.20. Jumlah tenaga kesehatan perdesa di Kecamatan Kelumpang Tengah pada

tahun 2011

NoDesa

Dokter Umum

Dokter Gigi Bidan LainnyaDukun Bayi

1 Tanjung Batu 1 1 2 5 22 Sungai Pinang - - - 1 -3 Sungai Punggawa - - 1 - 14 Tanjung Selayar - - - - 15 Senakin - - 1 1 16 Senakin Seberang - - - 1 -7 Tanah Rata - - - - 28 Sebuli - - - - 19 Sembilang - - 1 - 110 Tamiang Bakung 1 - 2 1 -11 Tebing Tinggi - - - - 112 Sang sang - - 1 - 113 Geronggong 2 1 1 3 -

Jumlah 4 2 9 12 11Sumber: Data Potensi Desa (PODES), 2012

U p a y a P e n g e l o l a a n L i n g k u n g a n ( U K L ) d a n U p a y a P e m a n t a u a n L i n g k u n g a n ( U P L )

P a b r i k K e l a p a S a w i t ( P K S ) P T S i n a r K e n c a n a I n t i P e r k a s a I I - 3 7