BAB II PROFIL BBL.docx

23
BAB II PROFIL BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK 2.1 Letak Geografis Balai Budidaya Laut Lombok terbagi menjadi dua lokasi yang terpisah yakni Stasiun Gerupuk dan Stasiun Sekotong. Stasiun Gerupuk terletak di Dusun Gerupuk Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Stasiun Sekotong terletak di Dusun Gili Genting Desa Tawun, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasinya terletak ± 70 km dari sebelah Barat kota Mataram (Ibukota Propinsi) yang merupakan tempat praktek akhir berbatasan dengan : a. Sebelah Timur : Teluk Gerupuk b. Sebelah Barat : Pantai Muluk c. Sebelah Utara : Pantai Beloan d. Sebelah Selatan : Desa Serneng 4

Transcript of BAB II PROFIL BBL.docx

Page 1: BAB II PROFIL BBL.docx

BAB II

PROFIL BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK

2.1 Letak Geografis

Balai Budidaya Laut Lombok terbagi menjadi dua lokasi yang terpisah

yakni Stasiun Gerupuk dan Stasiun Sekotong. Stasiun Gerupuk terletak di Dusun

Gerupuk Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi

Nusa Tenggara Barat. Stasiun Sekotong terletak di Dusun Gili Genting Desa

Tawun, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa

Tenggara Barat.

Lokasinya terletak ± 70 km dari sebelah Barat kota Mataram (Ibukota

Propinsi) yang merupakan tempat praktek akhir berbatasan dengan :

a. Sebelah Timur : Teluk Gerupuk

b. Sebelah Barat : Pantai Muluk

c. Sebelah Utara : Pantai Beloan

d. Sebelah Selatan : Desa Serneng

Stasiun Gerupuk memiliki luas areal 2,8 hektar, fasilitas yang terdapat

meliputi; asrama, gudang pasca panen rumput laut, sarana olah raga, indoor dan

outdoor hatchery, ruang administrasi, perpustakaan perumahan karyawan dan

laboratorium uji mutu. Stasiun Sekotong memiliki luas areal 0,6 hektar, fasilitas

yang tersedia meliputi; indoor dan outdoor hatchery, karamba jaring apung

budidaya Abalon, ikan baronang, ikan kerapu, long line pembesaran tiram mutiara

4

Page 2: BAB II PROFIL BBL.docx

dan rumput laut, laboratorium hama penyakit dan kualitas lingkungan, sarana

olah raga, perpustakaan, dan perumahan karyawan. Perairan di kawasan tersebut

masih cukup bersih dan jernih, memiliki dasar karang berpasir, salintas air laut 32

– 35 ppt, suhu perairan rata-rata 28,4ºC dan pH 7 – 7,9. Lokasi Balai Budidaya

Laut Lombok (BBLL) dapat dilihat dalam peta pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Peta Lokasi BBLL

2.2 Sejarah Balai Budidaya Laut Lombok

Loka Budidaya Laut Lombok (LBL-Lombok) pada awalnya tahun 1992

merupakan Subcenter Balai Budidaya Laut Lampung yang dibangun di Dusun

5

Page 3: BAB II PROFIL BBL.docx

Gerupuk Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Tujuan

pembangunannya adalah untuk mengembangkan budidaya laut di kawasan tengah

Indonesia. Pada tahun 1994, Subcenter ini berubah menjadi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) berdiri sendiri, langsung di bawah Direktorat Jenderal Perikanan

Departemen Pertanian. Pada tahun 2000 setelah terbentuk Departemen Eksplorasi

Laut dan Perikanan LBL Lombok berada di bawah Departemen ini. Pada tahun

2004 LBL Lombok mendapat tambahan fasilitas produksi benih tiram mutiara dan

sarana pembenihan ikan dari proyek SPL-OECF di lokasi yang baru Dusun Gili

Genting Desa Sekotong Barat Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat.

Pada tahun 2002, melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan

nomor KEP.47/MEN/2002 tentang organisasi dan tata kerja Loka Budidaya Laut,

ditetapkan LBL Lombok adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya di bidang pembudidayaan ikan laut.

Loka Budidaya Laut Lombok dibentuk berdasarkan SK Menteri Pertanian

Nomor : 347/Kpts/OT.210/5/94 Tanggal 16 Mei 1994 yang kemudian

disempurnakan dengan SK Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Nomor 47

Tahun 2002. Berdasarkan PER.10/MEN/2006, Loka Budidaya Laut Lombok

menjadi Balai Budidaya Laut Lombok dengan wilayah pengembangan meliputi

seluruh propinsi di Pulau Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa

Tenggara Timur.

6

Page 4: BAB II PROFIL BBL.docx

2.3 Struktur Organisasi dan Tata kerja

Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 47 Tahun 2002,

struktur organisasi Balai Budidaya Laut Lombok dapat dilihat pada lampiran.

Adapun pembagian tugas dan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

2.3.1 Kepala Balai Budidaya Laut

a. Memimpin, merencanakan dan mengkoordinasikan segala kegiatan Balai

Budidaya Laut Lombok agar dapat mencapai tujuan.

b. Memantau pelaksanaan kegiatan usaha pembenihan dan pembudidayaan

ikan laut serta permasalahan yang timbul.

c. Menganalisa dan mengevaluasi semua kegiatan yng telah dilakukan

berdasarkan laporan.

d. Membuat laporan tahunan kepada Direktorat Jendral Perikanan Budidaya.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktorat Jendral

Perikanan Budidaya.

2.3.2 Subbagian Tata Usaha

a. Melakukan penyusunan rencana program dan anggaran.

b. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, jabatan fungsional,

persuratan, barang kekayaan milik negara, dan rumah tangga.

c. Evaluasi dan pelaporan.

Subbagian Tata Usaha dibagi lagi menjadi 2 subbagian, yaitu:

7

Page 5: BAB II PROFIL BBL.docx

1. Pelaksana kepegawaian, bertugas untuk membantu kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan produksi secara langsung ( misal: pembelian solar

atau alat-alat produksi).

2. Pelaksanan keuangan, bertugas untuk mengatur keuangan Balai Budidaya

Laut Lombok.

2.3.3 Seksi Standarisasi dan Informasi

a. Melakukan persiapan bahan bakar teknik dan pengawasan perbenihan dan

pembudidayaan ikan laut, pengendalian hama dan penyakit ikan,

lingkungan, sumber daya induk dan benh ikan laut.

b. Pengelolaan jaringan informasi dan perpustakaan.

Seksi standarisasi dan Informasi dibagi menjadi 2 subbagian, yaitu:

1. Pelaksanan Laboratorium, bertugas untuk membina, mengatur, dan

mengelola laboratorium serta sebagai pelaksana dari kegiatan di dalam

laboratorium, seperti kultur pakan alami dan pengecekan kualitas air.

2. Pelaksana Budidaya, bertugas untuk membina, mengatur, mengelola serta

sebagai pelaksana dari kegiatan budidaya (produksi) yang ada di dalam

Balai Budidaya laut Lombok.

2.3.4 Seksi Pelayanan Teknik.

Seksi ini mempunyai tugas melakukan teknik kegiatan pengembangan,

penerapan, serta pengawasan teknik perbenihan dan pembudidayaan ikan laut.

Seksi Pelayanan Teknik terbagi menjadi 2 subbagian, yaitu:

8

Page 6: BAB II PROFIL BBL.docx

a. Pelaksanaan Pelayanan Teknis, bertugas untuk memberikan petunjuk teknis

tentang kegiatan yang ada di dalam balai.

b. Pelaksana Info dan Publik, bertugas untuk memberikan arahan kepada

masyarakat tentang keadaaan dan kegiatan balai secara umum serta

melakukan publikasi tentang Balai Budidaya Laut Lombok.

2.3.5 Kelompok Jabatan Fungsional

a. Melaksanakan kegiatan perekayasaan, pengujian, penerapan, dan bimbingan

hama dan penyakit ikan.

b. Pengawasan perbenihan dan pembudidayaan.

c. Penyuluhan serta kegiatan lain sesuai tugas masing-masing jabatan

fungsional fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

9

Page 7: BAB II PROFIL BBL.docx

Berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 47 Tahun 2002,

petugas tata usaha memiliki tugas melakukan urusan keuangan, kepegawaian,

persuratan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga. Kelompok jabatan

fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perekayasaan, pengujian,

penerapan dan bimbingan standar/sertifikasi teknik pembenihan dan

pembudidayaan ikan laut, pengendalian hama dan penyakit ikan, pengawasan

benih, budidaya dan penyuluhan serta kegiatan lain yang sesuai dengan tugas

masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2.4 Tugas dan Fungsi

2.4.1 Tugas

Melaksanakan penerapan teknik pembenihan dan pembudidayaan ikan laut

serta pelestarian sumberdaya induk atau benih ikan dan lingkungan.

2.4.2 Fungsi

1) Melakukan perumusan, pengujian dan bimbingan penerapan standar

perbenihan pembudidayaan ikan laut.

2) Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan sertifikasi personil perbenihan

dan pembudidayaan ikan laut.

3) Pelaksanaan produksi dan pengelolaan induk penjenis dan induk dasar

ikan laut.

4) Pelaksanaan pengujian perbenihan dan pembudidayaan ikan laut.

10

Page 8: BAB II PROFIL BBL.docx

5) Pelaksanaan bimbingan penerapan usaha pembenihan dan usaha

pembesaran ikan laut.

6) Pengawasan perbenihan, pembudidayaan serta pengendalian hama dan

penyakit ikan laut.

7) Pengendalian lingkungan dan sumberdaya induk/benih ikan laut.

8) Pelaksanaan sistem jaringan laboratorium pengujian, pengawasan benih

dan pembudidayaan ikan laut.

9) Pelayanan informasi dan publikasi pembenihan serta pembudidayaan

ikan laut.

10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga..

2.5 Visi dan Misi

2.5.1 Visi

Mewujudkan Balai Budidaya Laut Lombok sebagai penghasil teknologi

terapan di bidang budidaya laut.

2.5.2 Misi

Mengembangkan rekayasa teknologi budidaya laut yang berbasis

agribisnis

Melaksanakan alih teknologi ikan laut kepada pelaku perikanan

Meningkatkan kapasitas kelembagaan

Meningkatkan sistem informasi IPTEK perikanan

Meningkatkan jasa pelayanan dan sertifikasi

11

Page 9: BAB II PROFIL BBL.docx

Meningkatkan upaya pelestarian sumberdaya ikan (plasma nutfah) dan

lingkungan

2.6 Kegiatan Pokok Balai Budidaya Laut Lombok

2.6.1 Kegiatan Perekayasaan

Kegiatan rekayasa teknologi yang berhasil dikembangkan Balai Budidaya

Laut Lombok dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Beberapa jenis komoditi budidaya dan pencapaian teknologi

No Komoditas

Tingkat Pencapaian Teknologi

Pembenihan Pendederan Pembesaran

  IKAN      

1 Kerapu Tikus (C. altivelis) II III III

2 Kerapu Macan (E. fuscoguttatus) III III III

3 Napoleon (C. undulates) - - -

4 Baronang (Siganus) - - -

5 Bandeng (Chanos-chanos) - - -

NON IKAN

1 Mutiara (P. maxima) II II II

12

Page 10: BAB II PROFIL BBL.docx

2 Abalon (H. asinina) II II II

3 Lobster (Panalirus) - II II

4 Rumput laut (Euchema)  -  - III

Sumber : Balai Budidaya Laut-Lombok, NTB. 2007

Keterangan :

- : Teknologi belum dikuasai

II : Teknologi sebagian dikuasai

III : Teknologi telah dikuasai

2.6.2 Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi dalam rangka membantu dalam penyediaan telur dan

benih ikan maupun non ikan dan pakan alami bagi kegiatan usaha di BBL sendiri

dan untuk para pengusaha dan pembudidaya ikan laut.

2.6.3 Penyebaran Teknologi

Sebagai penjabaran dari salah satu fungsi balai Budidaya laut yaitu

pelayanan informasi dan publikasi, maka untuk melakukan penyebaran teknologi

budidaya laut dilakukan melalui sarana pembuatan leaflet, jurnal, petunjuk teknis,

penyelenggaraan pelatihan, magang, alih teknologi melalui mahasiswa praktek

dan penelitian serta desiminasi.

2.7 Sarana dan Prasarana Balai Budidaya Laut Lombok

13

Page 11: BAB II PROFIL BBL.docx

2.7.1 Sarana Fisik

Luas areal BBL Lombok stasiun Sekotong sekitar 1,9 ha yang

digunakan untuk area pembangunan sarana produksi, sarana penunjang dan

sarana pelengkap. Sarana produksi digunakan untuk kegiatan pembenihan,

pendederan, pemeliharaan dan pemijahan induk ikan kerapu serta beberapa

jenis komoditas laut lainnya seperti; abalone, tiram mutiara, kakap, bawal,

pakan alami. Sarana penunjang meliputi: laboratorium hama penyakit dan

kesehatan lingkungan, unit instalansi listrik, dan pompa air. Sarana pelengkap

meliputi; perpustakaan, sarana olah raga, asrama, perkantoran dan perumahan

karyawan. Selain sarana produksi darat BBL juga memiliki sarana produksi

laut seperti unit keramba jaring apung dimana BBL memiliki sekitar 8 unit

KJA. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BBL Lombok adalah berupa :

1. Unit Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Laboratorium ini digunakan sebagai tempat pengamatan berbagai

penyakit yang menyerang biota atau komuditas yang dibudidayakan.

Selain itu, laboratorium ini juga digunakan untuk menyimpan data

parameter kualitas air pada media budidaya.

2. Unit Keramba Jaring Apung (KJA)

Keramba jarring apung merupakan wadah budidaya yang digunakan

untuk memelihara ikan kerapu bebek, ikan kakap putih, ikan bawal bintang

dan lobster.

3. Unit Instalasi Air Laut

14

Page 12: BAB II PROFIL BBL.docx

Air laut diambil menggunakan pipa penyedot dengan panjang pipa

sekitar 500 m menggunakan pompa berkekuatan 10 PK. Terdapat 3 buah

pompa penyedot air laut yang digunakan secara bergiliran. Diameter pipa

penyedot adalah 8,6 dan 4 inchi. Air laut ditampung pada tandon air

berkapasitas 100 ton yang disekat menjadi 2 ruangan. Ruangan pertama

untuk menampung air yang baru sedot dari laut dan ruangan kedua

digunakan untuk menampung air yang tersering. Pada sekat tersebut

dipasang pipa berisi kapas penyaring air. Setelah melewati tandon ini, air

laut didistribusikan ke masing-masing unit produksi menggunakan pipa

berdiameter 4 inci.

4. Unit Instalasi Air Tawar

Air tawar diambil dari tiga sumur yang ditempatkan di sekitar lokasi

perumahan karyawan dengan jarak sekitar 400 m. Dengan menggunakan

pompa berkekuatan 250 watt, air tawar dialirkan ke bak-bak plastik

berkapasitas 2 m³ yaitu 2 bak ditempatkan di areal perkantoran, 1 bak

ditempatkan di perumahan karyawan, dan 1 bak ditempatkan di dermaga

penyebrangan.

5. Unit Instalasi Aerasi

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, digunakan 3 blower dengan

daya 7,5 PK. Udara dialirkan melalui pipa berdiameter 3 inci ke seluruh

unit produksi. Unit instalasi aerasi ditempatkan menyatu dengan instalasi

pompa.

15

Page 13: BAB II PROFIL BBL.docx

6. Unit Instalasi Listrik

Kebutuhan listrik BBL Lombok, disuplai dari 2 sumber, yaitu dari

PLN dan dari Generator Set (Genset). PLN mensuplai listrik dengan daya

140 KVA, 380 volt, sedangkan genset digunakan sebagai suber listrik

cadangan di saat aliran listrik dari PLN mengalami pemadaman. Genset

yang digunakan ada 3 buah yaitu genset besar berkekuatan 150 KVA yang

digunakan saat malam hari dan 2 buah genset kecil yang masing-masing

berkekuatan 50 KVA.

7. Unit Kantor

Perkantoran merupakan pusat kegiatan yang bersifat administratif.

Gedung ini memiliki beberapa ruangan diantaranya, ruang Kepala Balai,

Tata Usaha, Pelayanan Teknis, Jabatan Fungsional, Devisi Finfish, Divisi

non-Finfish dan sebuah aula serta beberapa kamar mandi.

8. Unit Asrama

Asrama merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh BBL

Lombok untuk mendukung kegiatan kunjungan, praktek, magang maupun

penelitian yang dilakukan oleh pihak luar seperti mahasiswa atau tamu

yang berasal dari balai lain.

9. Unit Perumahan Karyawan

Perumahan karyawan terletak satu komplek dengan asrama. Semua

karyawan BBL Lombok yang sudah berstatus PNS menempati rumah

dinas tersebut, sedangkan karyawan yang masih berstatus CPNS beberapa

16

Page 14: BAB II PROFIL BBL.docx

diantaranya tinggal di asrama atau bangunan lainnya. BBL Lombok

memiliki 27 unit rumah dinas.

10. Unit Musholla

Bangunan ini merupakan tempat peribadatan karyawan BBL

Sekotong terutama selama jam kantor. Musholla ini dilengkapi dengan

tandon air tawar.

11. Unit Koperasi

Koperasi ini terletak dekat dengan musholla dan rumah jaga yang

menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari bagi karyawan BBL

Lombok.

12. Unit Perpustakaan

Perpustakaan digunakan sebagai tempat penyebaran teknologi dan

informasi. Mempunyai berbagai macam koleksi buku dan laporan dari

mahasiswa-mahasiswa yang telah melakukan penelitian di Balai

Budidaya Laut Lombok.

13. Unit Rumah Pompa

Rumah pompa merupakan bangunan yang digunakan untuk

meletakkan pompa agar terhindar dari hujan dan sinar matahari. Di dalam

rumah pompa juga disimpan 3 buah blower untuk memenuhi kebutuhan

kegiatan budidaya yang ada di lingkungan BBL Sekotong .

2.7.2 Fasilitas Fungsional Darat

1) Hatchery indoor : untuk kegiatan pembenihan udang, mutiara dan

Abalon termasuk perekayasaan pemeliharaan rumput laut.

17

Page 15: BAB II PROFIL BBL.docx

2) Hatchery outdoor : sebagai tempat pendederan benih Abalon dan tempat

pemeliharaan rumput laut Gracillaria sp.

3) Laboratorium pakan alami : sebagai tempat penyediaan kultur murni

phytoplankton untuk larva Abalon dan mutiara.

4) Laboratorium uji mutu : sebagai tempat pengujian hasil produk rumput

laut.

2.7.3 Fasilitas Fungsional Laut

1) Rakit dan long line rumput laut : untuk tempat pemeliharaan rumput laut

2) Perahu motor : sebagai alat transportasi laut, pengangkutan sarana

prasarana operasional, pengawasan keamanan dan lain lain.

2.7.4 Fasilitas Pendukung

1) Transportasi : Kendaraan dinas meliputi 2 unit mobil dan 2 unit motor

guna memperlancar transportasi, selain itu didukung dengan bangunan

jalan raya yang sudah baik.

2) Lapangan olahraga sepak bola, badminton, volly, dan tenis meja.

3) Pos satpam.

18

Page 16: BAB II PROFIL BBL.docx

KEPALA BALAIIr. KUJANG KOMARUDIN A.K, M.Sc.

KASUBAG TATA USAHAM. TAHANG, S.St.Pi

PELAKSANA UMUMAANG GUNTUR J.A

DESY SUCI L.RENNI KUSUMA B.

ZAENAHRUSMINI

PELAKSANA KEUANGANMUSTAFA

SEME

KOORD. JAB.FUNGSIONALSARWONO, S.St.Pi

POKJA BUDIDAYABANGUN

POKJA TIRAM MUTIARA

APRISANTO D.L

POKJA RUMPUTLAUTRUSMAN

POKJA INDUK FINFISH

SARWONO

POKJA BENIH FINFISH

ARSYAD SUJANGKA

KASI PELAYANAN TEKNIKBUNTARAN, S.Pi, MM

MEKANIK/TEKNIK MESIN

EDO REZAL Y.K

PENGAD. BAHAN YANTEK

JUNAIDI

KASI STANDARISASI DAN INFORMASIBAGJA IRWANSYAH, A.Pi

LAB. KESKANLINGLULUK WIDIYANTI

PENGAD.BHN PELAKSANAAN

STANDARNADIA FATHANNISA

PENYUSUN RENCANA

STANDARISASI DAN INFORMASI

BAYU PRIYAMBODO

POKJA ABALONEHERY SETYABUDI

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK

19