BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1 ...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN 2.1 ...
7
BAB II
LANDASAN TEORI & PROFIL PERUSAHAAN
2.1. LandasanTeori
2.1.1.Pengertian Kualitas Produksi & Dimensi Kualitas Produks
Produksi memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya
produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli
akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan
dengan keinginan ataupun kebetuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil.
Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan
pasar atau selera konsumen. Menurut Mc Charty dan Perreault (2003:107)
“prodak merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar/dijual kepada
konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi
kebutuhan sehari”. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan
operasi dan perbaikan. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan progam “Sistem Kontrol Kualitas Produksi”. Menurut Orville,
larreche, dan boyd (2005: 422) Demensi kualitas produksi yaitu apabila
perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan
harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk
membedakan produk yang di jual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Dimensi kualitas produk yaitu:
8
1. Kinerja yaitu berhubungan dengan karasteristik operasi dasar dari
sebuah produk.
2. Daya tahan yaitu berapa lama atau umur produk yang bersangkutan
bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu sejauh mana karasteristik
operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari
konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Fitur yaitu karasteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk.
2.1.2.Manajemen operasi & produksi
Manajemen operasi merupakan perkembangan dari manajemen produksi
atau manajemen manufaktur, dengan pengertian bahwa manajemen operasi
mencakup tugas perencaan serta pengendalian terhadap fasilitas fisik dan arus
pekerjaan dari bisnis manufaktur atau non manufaktur(Suhendi,Sasangka
(2014:77). Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan keinginan
dan harapan konsumen atau pelanggan, maka harus Berusaha mematuhi Quality,
Cost, Delivery.Menurut Seiki Takaharu dalam buku Suhendi,Sasangka (2014:78),
ada 5 unsuryang mempengaruhi 5 (lima) elemen kunci :
1. Produk yang dibuat. Apabila pabrik komponen maka ini adalah
komponen, sedangkan apabila pabrik material maka adalah bahan baku
dari pabrik komponen. Barang setengah jadi dan barang jadi yang sedang
berada di dalam proses produksi.
9
2. Pekerja maupun fasilitas produksi yang berkaitan dengan produksi.
3. Cara pembuatan, Meskipun terdapat berbagai cara produksi tergantung
dari perusahaan masing-masing pada produk yang sama sekalipun,tetapi
pada pengendalian produksi dicari cara yang paling baik diantara semua
ini.
4. Mengenai tempat pembuatan barang, yaitu produksi, perlu tempat untuk
meletakkan fasilitas mesin atau bahan baku ,produk, dan untuk
menjalankannya.
5. Ada waktu untuk membuat barang, dan alur mulai dari material sampai ke
produk.
2.1.3. Sistem Kontrol
Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang
membentuk satu kesatuan, Tyoso (2016:1), sedangkan arti dari kontrol ialah
mengatur, dengan mengukur nilai dari variabel terkontrol dari sitem dan
mengaplikasikan variabel termanipulasi pada sistem untuk mengoreksi atau
mengurangi deviasi yang terjadi terhadap nilai keluaran( output) yang di tuju,
sistem kontrol merupakan suatu kumpulan cara atau metode yang dipelajari dari
kebiasaan-kebiasaan manusia dalam bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu
pengamatan kualitas dari apa yang telah mereka kerjakan sehingga memiliki
karakteristik sesuai dengan yang diharapkan pada mulanya, Perkembangan
teknologi menyebabkan manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan
mengoperasikan pekerjaan-pekerjaan kontrol yang semula dilakukan oleh
10
manusia menjadi serba otomatis (dikendalikan oleh mesin) menurut Ansori
(2013:1).
Dalam aplikasinya, sistem kontrol memegang peranan penting dalam
teknologi. Sebagai contoh, otomatisasi industri dapat menekan biaya produksi,
mempertinggi kualitas, dan dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang
membosankan. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan kinerja suatu
sistem secara keseluruhan, dan pada akhirnya memberikan keuntungan bagi
manusia yang menerapkannya. Suatu sistem kontrol memiliki tujuan/sasaran
tertentu. Sasaran sistem kontrol adalah untuk mengatur keluaran (output) dalam
suatu sikap / kondisi / keadaan yang telah ditetapkan oleh masukan (input) melalui
elemen sistem kontrol. Dengan adanya sasaran ini, maka kualitas keluaran
(output) yang dihasilkan tergantung dari proses yang dilakukan dalam sistem
kontrol ini.
Menurut Heizer,Render (2015:244) tujuan seseorang manager operasional
adalah untuk membangun sistem manajemen kualitas yang dapat mengidentifikasi
dan memuaskan kebutuhan pelanggan, sebagaimana yang digunakan oleh
American Society for Quality (ASQ : www.asq.org) definisi kualitas adalah
keseluruhan fitur dan karakteristik sebuah produk atau jasa yang mengandalkan
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di janjikan dan tersirat,
dengan kualitas adalah kemapuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan. Definisi dari kualitas di bagi kedalam beberapa kategori, yaitu :
11
1. Berdasarkan pada pengguna (user based). Kualitas tersebut “Terlihat pada
mata yang melihatnya”, orang pemasaran menyukai pendekatan ini begitu
pula pelanggan. Bagi mereka, kualitas yang tinggi berarti kinerja yang
lebih baik, fitur yang bagus, dan peningkatan lainnya (terkadang mahal)
2. Bagi manager produksi Kualitas adalah berdasarkan pada manufacturing
(manufacturing based).Mereka percaya bahwa kualitas berarti sesuai
dengan standar membuatnya dengan benar pada proses pertama.
3. Pendekatan yang ketiga adalah berdasarkan pada produk ( product
based)Yang melihat kualitas sebagai variable yang tepat dan dapat diukur.
2.1.4. Kualitas Produksi
Menurut Sattar (2017:209) Secara umum produksi diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses yang menstransformasikan masukan (input) menjadi keluaran
(output). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri,
seperti industri manufaktur dan lain-lain, dalam arti sempit, pengertian produksi
hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi
atau setengah jadi, barang industri, suku cadang (sparepart) maupun komponen-
komponen penunjang.
Menjaga kualitas dalam semua bidang bisnis merupakan tugas berat.
Menjadi lebih sulit lagi apabilah pelanggan mengubah persepsinya tentang
kualitas. Perubahan dalam gaya hidup dan kondisi ekonomi secara drastis dapat
mengubah persepsi pelanggan atas kualitas. Sukses bisnis tergantung pada akurasi
persepsi tentang harapan konsumen dan kemampuan menjebatani kesenjangan
12
antara harapan dengan kemampuan konsumen. Pelanggan sekarang lebih
menyukai kualitas daripada pelanggan pada masa lalu. Produk atau jasa yang
dipersepsikan pelanggan berkualitas lebih tinggi mendapat kesempatan pasar lebih
baik daripada yang dipersepsikan berkualitas rendah. Kualitas baik dapat juga
menghasilkan keuntungan lebih tinggi. Produk dan jasa berkualitas tinggi dihargai
lebih tinggi daripada barang sejenis berkualitas lebih rendah dan menghasilkan
keuntungan lebih besar, menurut Wibowo (2016:117).
Bagi manajer operasional, pekerjaan yang paling penting adalah untuk
memberikan kesehatan,keamanan,dan barang atau jasa yang berkualitas kepada
pelangga. Pengembangan produk dengan kualitas buruk, disebabkan rancangan
dan proses produksi yang tidak memadai, mengakibatkan tidak hanya naiknya
biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi juga menyebabkan cedera, perkara
hukum, dan meningkatkan regulasi pemerintah.
Mengenai definisi Quality Control (QC) beberapa ahli di berbagai bidang
dan juga di dunia industri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Adapun
tujuan QC menurut Santo Yukihara (2014:82) dalam Suhendi, sesuai dengan
prinsip dasar manajemen, memberikan kontribusi untuk mendorong kesejahteraan
masyarakat dengan rasionalisasi perhitungan secara manajemen, produksi
didasarkan pada standar yang lebih ekonomis, dan memproduksi barang dengan
berbagai jenis yang memiliki manfaat yang tinggi dan memuaskan bagi
konsumen.
13
Apabila disimpulkan 3 hal tentang QualityControl yaitu:
1. Membuat produk sesuai dengan mutu yang diinginkan konsumen.
2. Membuat produk secara ekonomis (murah dan cepat).
3. Membuat produk dengan sinergi (semua potensi).
Menurut Sattar (2017:209) Secara umum produksi diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran
(output). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri,
seperti industri manufaktur dan lain-lain, dalam arti sempit, pengertian produksi
hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi
atau setengah jadi, barang industri, suku cadang (sparepart) maupun komponen-
komponen penunjang.
Pentingnya suatu sistem kontrol kualitas produksi terhadap perusahaan
manufaktur adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi para pemilik perusahan
ataupun konsumen, karna dengan adanya sistem kontrol kualitas produksi yang
terarah dan sesuai dengan standar kualitas internasional maka produk atau jasa
yang dihasilkan sudah jelas dan tentu berkualitas tinggi.
2.1.5 Tahapan Sistem Kontrol Kualitas Produksi
Dalam perkembangan teknik dan metode pengawasan kualitas produk, ada 3
tahapan untuk menjalankan quality control, yaitu (Paranthaman,1967):
1. Kegiatan Inspeksi (Inspections)
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaaan secara berkala
(routin schedule check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai dengan rencana
14
serta kegiatan pengecekan atau pemeriksaaan tersebut. Maksud kegiatan inspeksi
ini adalah untuk mengetahui apakah kegaiatan pabrik selalu mempunyai peralatan
atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. Jika
seandainya terdapat kerusakan, maka dapat segera diadakan perbaikan-perbaiakan
yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi dan berusaha untuk
mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat hasil dari inspeksi
tersebut. Oleh karena itu hasil laporan inspeksi haruslah memauat peralatan yang
inspeksi, sebab-sebab trjadinya kerusakan bila ada, usaha-usaha penyesuaian atau
perbaikan kecil yang telah dilakukan dan saran-saran atau usul perbaikan atau
penggantian yang diperlukan.
Laporan hasil inspeksi dibuat dan dilaporkan oleh bagian pemeliharaan untuk
pimpinan perusahaan dan laporan ini sangat berguna bagi pimpinanan. Misalnya
laporan tentang mesin atau peralatan yang sering rusak, merupakan bahan
pertimbangan bagi pimpinan perusahaan untuk dapat mengambil keputusan,
apakah mesin atau peralatan tersebut perlu diganti atau tidak.
2. Statistical Quality Control (SQC)
Tahapan ini didasarkan pada hasil produk jadi. SQC dapat menggambarkan
secara tepat pola produk sebuah rangkaian proses produksi sehingga dapat
ditentukan produk-produk yang dapat diterima (acceptable quality level) dan yang
tidak dapat diterima secara kualitas.
Meskipun pengawasan statistic (SQC) merupakan teknik yang penting dalam
sistem pengawasan kualitas, sistem ini memiliki beberapa kelemahan sebagai
berikut :
15
a. Tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptabele quality level) ditetapkan
0,5% hingga 1,0 %. Tingkat tersebut tidak memuaskan bagi produsen yang
ingin mencapai produksi tanpa cacat (khususnya untuk industri dengan
produk yang kompleks seperti mesin, peralatan elektronik dan lainnya).
b. Penempatan tingkat kecacatan 0,5% - 1,0% dapat terjadi pada setiap
tahapan produksi, akibatnya aliran proses akan terganggu atau bahkan
berhenti sama sekali.
3. Reliabilitas (Reliability)
Reliabilitas didefinisikan sebagai kemungkinan untuk melakukan proses produksi
tanpa kesalahan (zero deffect) pada rentang waktu tertentu.
2.2. Profil Perusahaan
2.2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Ario Sakti Prana Semarang adalah sebuah perusahaan kertas jadi yang
berdiri sejak tahun 2008, perusahaan yang berdedikasi tinggi untuk membangun
sebuah usaha kertas dengan produk yang berjumlah line produksinya 18 line,
jumlah karyawan produksi 384 orang dan dengan kapasitas produksi pertahunnya
sebesar 4.200.000pcs kertas.
16
Gambar 2.1
Perusahaan PT. Ario Sakti Prana Semarang
Sumber : PT. Ario Sakti Prana (2018)
17
Dengan menjaga kualitas yang diminta oleh davi manajemen PT.Ario Sakti
Prana Semarang selalu menjaga sistem pengecekan (Inspection system) serta SOP
yang sudah tertera dalam perusahaan, selain menjaga hubungan baik kepada
semua davi atau pelanggan, perusahaan juga membangun hubungan baik kepada
semua karyawan dan warga yang tinggal di sekitar perusahaan dengan adanya
program-program kesejahteraan karyawan dan program CSR (Corporation Sosial
Responsibility)/bantuan kepada panti asuhan, korban bencana alam, sekolah, serta
warga yang kurang mampu.
Gambar 2.2
pemberian santunan kepada warga sekitar perusahaan.
Sumber : PT. Ario Sakti Prana Semarang (2018)
Dengan kualitas yang tinggi perusahaan juga di dorong untuk memberikan
fasilitas-fasilitas pekerjaan dengan baik, dengan mesin dan lingkungan kerja yang
aman, nyaman serta bersih. Beberapa moto kualitas dari produk yang dihasilkan
yaitu: “DO IT RIGHT THE FIRST TIME & QUALITY IS THE FIRST PRIORITY“.
18
Gambar 2.3
Fasilitas dan Lingkungan kerja di PT. Ario Sakti Prana
Sumber : PT. Ario Sakti Prana (2018)
2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
2.2.2.1.Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Setiap perusahaan membentuk
struktur organisasi yang mengidenfikasikan tugas dan tanggung jawab setiap
posisi pekerjaan serta alur hubungan antara posisi tersebut saling melengkapi.
adapun Struktur Organisasi PT. Ario Sakti Prana terlihat pada Gambar dibawah
ini. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi dan efektivitas dalam
menghasilkan produk dan pada akhirnya akan berdampak pada nilai perusahaan.
19
Gambar 2.4
Stuktur Organisasi PT. Ario Sakti Prana
Tahun 2018
Sumber: PT. Ario Sakti Prana (2018)
2.2.2.2 Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi perusahaan adalah catatan yang sistematis dan teratur tentang
tugas dan tanggung jawab suatu jabatan, yang didasarkan pada kenyataan-
kenyataan apa, bagaimana, mengapa, kapan dan dimana suatu pekerjaan
dilaksanakan.
20
Berikut ini adalah bagian-bagian yang ada didalam PT.Ario Sakti Prana
Semarang beserta tugas dan tanggung jawabnya masing-masing :
a. Direktur
Disini yang menjabat sebagai direktur adalah Bpk. Nur Ikhsan Moectar
Tugas & Tanggung Jawab seorang direktur:
1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan,memilih,menetapkan,mengawas itugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer),
2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan menyampaikan laporan
kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
4. Membawahi dan mengatur semua staff-staff untuk bekerja sesuai deskripsi
pekerjaan.
Wewenang seorang direktur adalah :
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan .
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan.
3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
21
4. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
5. Menawarkan visi dan imajiasi di tingkat tertinggi.
b. General Manajer
General Manajer PT. Ario Sakti Prana di pegang olehKun Harno
Tugas & Wewenang :
1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menetukan rencana dan tujuan
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktifitas yang dilaksanakan dalam
perusahaan.
3. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan
dengan kebijakan perusahaan.
4. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
5. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi
antara pimpinan dan staff.
6. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat
dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
c. Manajer Area
Manajer area disini meliputi manajer HRD/Personalia, Manajer
Compliance, Manajer Finishing, Manajer Cutting, Manajer Finishing dan Manajer
Produksi.
22
Tugas & Tanggung jawab manajer area :
1. Menentukan segala apa yang harus dicapai dan diselesaikan, memimpin
segala aktivitas dan segala sesuatunya untuk menyelenggarakan
pencapaian perusahaan.
2. Membuat segala sesuatunya tercapai atas apa yang telah ditentukan oleh
perusahaan (menetapkan sasaran,mengorganisasikan,memberi motivasi
dan berkomunikasi dengan baik kepada parakaryawan, pengukuran
mengembangkan karyawan termasukdirinya sendiri/pengembangan SDM).
3. Mengontrol input dan output dalam produksi seta bertanggung jawab atas
jalannya produksi yang berlangsung.
Wewenang Manajer Area :
1. Mengontrol penghasilan / gaji kartawan untuk masing-masing departemen.
2. Melakukan seleksi karyawan dalam pemberian kompensasi dari perusaan
atas prestasi karyawan.
3. Memberikan sanksi terhadap karyawan sesuai dengan peraturan
perusahaan.
23
d. Personalia &Compliance
Tugas & Tanggung Jawab :
1. menyusun rencana pengembangan dan pengendalian personil karyawan
serta pembinaan dan keselamatan kerja, pelaksanaan program mutasi dan
hubungan antar lembaga juga hubungan dengan masyarakat sekitar
perusahaan,
2. Mengatur dan melindungi peraturan-peraturan perusahaan, berwenang
untuk melakukan seleksi penerimaan karyawan baru dan memberikan
sanksi terhadap karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan,
memperhitungkan semua gaji karyawan dan mengecek data hadir
karyawan.
3. Menjalankan segala peraturan perundang-undangan baru tentang ketenaga
kerjaan untuk diterapkan diperusahaan.
4. Menjalin hubungan baik kepada para pelanggan guna kelangsungan
produksi dan order yang akan jalan didalam perusahaan( audit buyer ).
Wewenang HRD &Compliance:
1. Memberikan sanksi kepada karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan.
2. Melakukan seleksi karyawan untuk pemberian kompensasi atas prestasi
karyawan pada semua bagian atau departemen.
24
e. Quality Ansurent Manager
Tugas & Tanggung Jawab Quality Ansurent Manager adalah :
1. Menetapkan dan melaksanakan rencana mutu, prosedur, kebijakan dan
sistem untuk mencapai tingkat yang diperlukan kualitas produk,
2. Memastikan pelaksanaan dan monitoring prosedur serta sistem yang
sejalan dengan strategi bisnis kelompok dan kebijakan, Mengelola kualitas
melalui pencegahan kegagalan (reject) dan perbaikan terus-menerus untuk
mengurangi biaya kualitas dan meningkatkan kepuasan
pelanggan,Membimbing, melatih, mengembangkan, mendidik &
memotivasi seluruh personil QA/QC untuk meningkatkan kinerja dan
efisiensi.
Wewenang Quality Ansurent Manajer :
1. Menjaga dan mengkontribusi semua proses kontrol kualitas produk dalam
perusahaan.
2. Memberikan evaluasi kontrol kualitas terhadap audit buyer setiap
pelanggan.
3. Memberikan sanksi kepada setiap Quality control yang tidak bertanggung
jawab atas kualitas produk.
25
f. Manajer Marketing
Tugas & Tanggung Jawab Manajer Marketing :
1. untuk menawarkan produk kepada pelanggan serta menjelaskan hal-hal
yang terkait tentang produk perusahaan kepada pelalanggan.
2. Menerima pesanan order dari pelanggan.
3. Bertanggung jawab terhadap naik turunnya omset perusahaan,Mencari
order dari pelanggan baru,menghubungi pelanggan-pelanggan lama.
4. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh tim
untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
Wewenang Manajer Marketing adalah :
1. Memberhentikan produk jika ada kesalahan dalam proses produksi.
2. Mengatur input serta output produsi sesuai dari data pelanggan.
3. Mengatur serta berwewenang penuh dalam proses produksi.
g. Kepala Produksi
Disini kepala produksi meliputi semua supervisor bagian produksi.
Tugas & Tanggung jawab :
1. Mengatur jadwal waktu pengerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.
2. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan
pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
26
3. Bertanggung jawab atas semua produksi dari awal proses hingga sampai
akhir proses produksi.
4. Mengatur waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.
5. Mengatur posisi pengawas kualitas di masing-masing titik pekerjaan.
Wewenang kepala produksi :
1. Memberikan saran dan nasehat terhadap kinerja bawahan.
2. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan pelanggaran bawahan.
3. Meminta nasehat, petunjuk dan bimbingan dari atasan.
h. Operator Produksi
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. mengatur dan mengontrol bahan baku dalam proses produksi sehingga
menjadi bahan jadi dengan ketentuan target yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
2. Memahami kerja dengan standar keamanan dan keselamatan dalam
bekerja, mengoperasikan mesin dan mengontrol proses produksi.
3. Memeriksa kelengkapan alat pengaman keselamatan kerja atau alat
pelindung diri.
4. Memeriksa mesin atau peralatan yang akan digunakan untuk proses kerja.
5. Membuat laporan rutin kepada atasan berkaitan dengan hasil kerja.
27
Wewenang Operator Produksi :
1. Melakukan prosedur kerja yang aman, cepat, dan tepat sesuai standar
kerja perusahaan.
2. Menemukan kesalahan dan melakukan perbaikan dasar dalam standar
sistem kontrol yang berlaku diperusahaan.
3. Bekerja sama dengan mekanik dan elektrik, untuk perbaikan dan
menghindari stop akibat kerusakan alat kerja dan mesin.
4. Mengajukan usul kepada team, terkait laporan yang terjadi selama
proses kerja.
2.2.3 Bidang Kegiatan Perusahaan
PT. Ario Sakti Prana Semarang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang kertas, perusahaan yang berdedikasi tinggi untuk membangun sebuah
usaha kertas. Selain menjaga hubungan baik kepada semua pelanggan, perusahaan
juga membangun hubungan baik kepada kepada semua karyawan dan warga yang
tinggal di sekitar perusahaan dengan adanya program-program CSR(Corporation
Sosial Responsibility) / bantuan kepada kepada panti usahan, korban bencana
alam, sekolah, serta warga yang kurang mampu.
Berikut beberapa dokumentasi atas program CSR yang di selenggarakan
oleh PT. Ario Sakti Prana Semarang
28
Sumbangan kepada salah satu panti asuhan di daerah Palebon,
dalam bentuk kepedulian kepada anak yatim,pemberian uang
santunan dan berbagai bahan pokok ( sembako ).
Sumbangan kepada warga sekitar perusahaan yang di wakilkan
kepada kepala desa setempat untuk diberikan kepada warga yang
kurang mampu.
Pemberian penghargaan kepada karyawan atas prestasi kerja, baik
prestasi atas menjaga kualitas kerja, prestasi akan kehadiran kerja
dalam 1 tahun dan lain-lain, yang diberikan langsung oleh para
pemimpin perusahaan.