Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf ·...

32
22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International Maritime Organization 2.1. Gambaran Negara Kepulauan Indonesia Pada awal kemerdekaan batas wilayah laut Indonesia hanya seluas 3 mil dari garis pantai (coastal baseline) pada setiap pulaunya, dimana ketetapan tersebut merupakan warisan dari kolonial belanda. Setelah berbagai pertimbangan Pemerintah Indonesia merubah ketetapan tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara republik Indonesia. Kemudian lahirlah konsep Nusantara (Archipelago) yang dibuat dalam Deklarasi Juanda tahun 1957. Dalam deklarasi itu pemerintah menyatakan: 18 “Bahwa segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia tanpa memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia, dan dengan demikian merupakan bagian dari perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak Negara Republik Indonesia”. Deklarasi Juanda kemudian disahkan pada tahun 1960 dalam Undang- undang Nomor 4/PRP Tahun 1960 tentang peraian Indonesia. Hal tersebut membuat luas wilayah kedaulatan Negara Republik Indonesia yang semula hanya 18 DR. Marsetio, 2018, Mengembalikan Kejayaan Maritim Indonesia, Bogor : Universitas Pertahanan, Hal. 12.

Transcript of Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf ·...

Page 1: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

22

Bab II

Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

Maritime Organization

2.1. Gambaran Negara Kepulauan Indonesia

Pada awal kemerdekaan batas wilayah laut Indonesia hanya seluas 3 mil

dari garis pantai (coastal baseline) pada setiap pulaunya, dimana ketetapan tersebut

merupakan warisan dari kolonial belanda. Setelah berbagai pertimbangan

Pemerintah Indonesia merubah ketetapan tersebut karena dinilai tidak sesuai

dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara republik Indonesia.

Kemudian lahirlah konsep Nusantara (Archipelago) yang dibuat dalam Deklarasi

Juanda tahun 1957. Dalam deklarasi itu pemerintah menyatakan:18

“Bahwa segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan

pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia tanpa

memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar dari

wilayah daratan Negara Republik Indonesia, dan dengan demikian

merupakan bagian dari perairan nasional yang berada di bawah

kedaulatan mutlak Negara Republik Indonesia”.

Deklarasi Juanda kemudian disahkan pada tahun 1960 dalam Undang-

undang Nomor 4/PRP Tahun 1960 tentang peraian Indonesia. Hal tersebut

membuat luas wilayah kedaulatan Negara Republik Indonesia yang semula hanya

18 DR. Marsetio, 2018, Mengembalikan Kejayaan Maritim Indonesia, Bogor : Universitas

Pertahanan, Hal. 12.

Page 2: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

23

2 juta km (daratan) bertambah menjadi 5,1 juta km (meliputi daratan dan lautan).

Kemudian konsep Nusantara ditulis dalam wawasan Nusantara sebagai dasar pokok

pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara melalui ketetapan MPRS Nomor IV

Tahun 1973.

Perubahan garis batas kedaulatan Negara pada saat itu belum memperoleh

pengakuan dari dunia internasional, dalam kata lain perubahan batas tersebut hanya

menjadi pengakuan atau klaim sepihak oleh pemerintah Indonesia. Belum adanya

ketetapan hukum internasional yang menyetujui perubahan batas kedaulatan

Negara, Akibatnya pihak asingpun juga dapat mengklaim daerah-daerah perbatasan

atau daerah lepas pantai. Jika hal tersebut terus terjadi maka akan menjadi sebuah

ancaman bagi stabilitas keamanan Negara.

Konferensi Hukum Laut di Genewa tahun 1958 merupakan titik awal upaya

Indonesia memperoleh pengakuan dunia internasional. Namun baru pada

Konferensi Hukum Laut ke tujuh pada tahun 1978 konsepsi Wawasan Nusantara

memperoleh pengakuan internasional.19 Melalui diplomasi yang begitu panjang

dalam konferensi tersebut, mengisyaratkan pada bangsa Indonesia terhadap

pentingnya Negara kesatuan republik Indonesia. Begitu banyak keuntungan yang

didapat setelah perluasan garis batas Negara diakui oleh dunia internasional, seperti

pengelolaan sumber daya laut yang semakin luas maupun terciptanya keutuhan

kedaulatan dari satu pulau ke pulau lainnya.

19 Ibid

Page 3: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

24

Perluasan wilayah kedaulatan Indonesia terus mengalami penambahan

melalui Konvensi Hukum Laut Internasional United Nations Convention on the

Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982, yang dituangkan pada Undang-Undang

Nomor 17 tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS. Negara memperoleh hak

dalam mengatur Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 200 mil laut diluar

wilayahnya.20 Konvensi ini dibentuk untuk mengakomodasi konsepsi Negara-

negara kepulauan seperti Indonesia. Menurut UNCLOS Negara kepulauan adalah

suatu Negara yang memiliki satu atau lebih gugusan kepulauan, wilayah gugusan

pulau-pulau dan perairan diantara pulau tersebut merupakan suatu kesatuan

geografis dan politik yang hakiki yang tidak dapat dipisahkan. Dalam Konvensi ini

juga dikatakan bahwa Negara pantai atau Negara kepulauan memiliki hak

kedaulatan atas ruang dibawah laut peraian, perairan kepulauan, perairan selat,

ruang udara diatasnya, dasar laut dan tanah dibawahnya, termasuk sumber daya

alam yang terdapat didalamnya.21

Secara geopolitik Indonesia bisa dikatakan sebagai stabilisator di kawasan

Asia Pasifik karena luasnya wilayah dan besarnya jumlah penduduk. Keamanan

maritim Indonesia merupakan salah satu kunci terhadap stabilitas keamanan

maritim di kawasan. Wilayah perairan Indonesia yang damai dan aman akan

menciptakan stabilitas perekonomian di kawasan Asia Pasifik secara keseluruhan

mengingat perairan tersebut menjadi jalur penghubung antara kawasan Asia Timur

20 Ibid, hal. 13. 21 Shanti Dwi Kartika, Keamanam Maritim dari aspek regulasi dan penegakan hukum, Jurnal, Vol,

5, No, 2, November 2014, Sekretariat Jenderal DPR RI, Hal. 148.

Page 4: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

25

ke Asia Barat atau sebaliknya.22 Banyaknya kepentingan Negara kawasan yang

memanfaatkan perairan Indonesia sebagai jalur perdagangan maupun aktivitas

pelayaran lainnya, membuat stabilitas keamanan maritim Indonesia harus ditata

dan dikelola dengan baik. Kerjasama dibidang keamanan maritim dengan Negara

lain serta peran aktif Indonesia dalam forum-forum internasional merupakan suatu

kewajiban yang harus dilakukan. Begitu luasnya wilayah perairan serta banyaknya

daerah perbatasan dengan Negara tetangga akan menjadi permasalahan jika Negara

ini tak mampu menjaganya dengan baik.

Kekhawatiran terganggunya stabilitas keamanan maritim Indonesia menjadi

kompleks pasca diratifikasinya UNCLOS tentang Negara kepulauan. Indonesia

berkewajiban membuat atau menentukan jalur laut kepulauan sebagai lintas kapal

dan pesawat udara untuk Negara asing yang dapat digunakan secara terus-menerus

dan secepat mungkin ketika melewati wilayah perairan kepulauan. Ketentuan

tersebut telah dituangkan dalam UU No. 6 Tahun 1996 tentang perairan Indonesia

dan PP No. 37 Tahun 2002 tentang hak dan kewajiban kapal dan pesawat udara

asing dalam penggunaan hak lintas alut laut kepulauan melalui jalur-jalur yang

sudah ditentukan. Undang-undang yang telah dibuat oleh pemerintah ini memuat

tentang semua kesepakatan dan ketentuan yang telah disepakati pada UNCLOS

1982 di Genewa.

Ketetapan Alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) dan Negara kepulauan

dijelaskan pada perumusan RUU Pengelolan Ruang Udara berdasarkan UU No.6

22 DR. Marsetio, Loc. Cit, Hal. 14.

Page 5: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

26

Tahun 1996 Tentang Perairan Indonesia, lebih jelasnya di dalam perumusan

tersebut ALKI dan Negara kepulauan memiliki pengertian sebagai berikut:

1. Negara kepulauan merupakan Negara yang seluruhnya terdiri dari satu

lebih dari beberapa pulau dan dapat mencangkup pulau-pulau lainya

2. Kepulauan merupakan suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau dan

wilayah perairan diantar pulau-pulau tersebut

3. Perairan Indonesia adalah laut territorial Indonesia termasuk perairan

kepulauan dan perairan pendalamanya.

4. Alur laut kepulauan merupakan alur laut yang dapat dilintasi oleh kapal

atau pesawat asing diatas alur laut tersebut, untuk melaksakan pelayaran

dan penerbangan dengan sewajarnya. Melintasi laut lepas melewati

Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia menuju laut lepas lainya secepat

mungkin dan tanpa hambatan.23

Melalui UU NO.38 Tahun 2002 pemerintah menyempurnakan ketetapan

daftar titik-titik koordinat geografis sebagai wilayah jalur lintas kepulauan bagi

pihak asing yang ingin melintas. Alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) yang telah

disepakati memiliki 3 Alur, yaitu:

1. ALKI-I; Selat Sunda-Selat Karimata,Laut Natuna,Laut Cina Selatan

2. ALKI-II; Selat Lombok-Selat Makassar-Laut Sulawesi-

3. ALKI-IIIA; Laut Sawu-Selat Ombai Wetar-Laut Banda-Laut Seram-

Laut Maluku-Samudra Pasifik.

23 Ismah Rustam, Tantangan ALKI dalam mewujudkan Cita-cita Indonesia sebagai poros maritim

dunia, Jurnal Indonesian Perspective, Vol, 1, No, 1, Universitas Mataram, Hal. 7.

Page 6: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

27

ALKI-IIIB; Laut timor-Laut Leti-Laut Banda-Menyambung ALKI IIIA

ALKI-IIIC; Laut Arafuru-Laut Banda-Menyambung ALKI IIIA.

Gambar 1. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).24

Dengan ditetapkannya ALKI pelayaran internasional dapat melaksanakan

hak lintasnya, baik itu kapal niaga, kapal selam ataupun kapal perang tanpa harus

meminta izin terlebih dulu kepada otoritas pemerintahan Indonesia. Kebebasan

pelayaran hanya berlaku pada titik-titik perairan yang sudah disepakati, namun jika

pelayaran asing tersebut melewati jalur di luar ALKI maka dianggap melakukan

sebuah pelanggaran kedaulatan negara.25

2.2. Kebijakan Maritim Pada Massa Presiden Joko Widodo

24 M Ambari, Pertama di Dunia, Selat Sunda dan Selat Lombok Punya Alur Pemisahan Laut

Sendiri, Apa Itu?, diakses dalam https://www.mongabay.co.id/2019/02/14/pertama-di-dunia-selat-

sunda-dan-selat-lombok-punya-alur-pemisahan-laut-sendiri-apa-itu/ 25 Loc. cit, Hal. 8-9

Page 7: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

28

Indonesia mempunyai peluang menjadi Negara maju jika mampu

memanfaatkan ekonomi kelautannya sebagai sumber kehidupan demi kesejahteran

dan kemakmuran warga negaranya. Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia,

Indonesia dianugrahi berbagai macam sumber daya alam pada sektor maritim yang

dapat dimanfaatkan. Potensi-potensi seperti pariwisata kelautan di sepanjang pesisir

pantai, perairan laut yang luas dapat dimanfaatkan oleh para nelayan atau

perindustrian pelayaran transportasi laut antar pulau. Selain potensi sumber daya

alam, Indonesia juga memiliki wilayah teritorial yang sangat strategis baik secara

ekonomi ataupun secara politik. Indonesia berada pada posisi strategis diantara dua

benua Asia dan Australia yang menghubungkan perekonomian negera-negara maju.

Kemudian Indonesia juga berada diantara dua samudera Hindia dan Pasifik, dimana

perairan tersebut begitu penting karena menjadi penghubung antar Negara di

kawasan Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Beberapa perairan seperti

selat malaka, selat sunda, selat Lombok dan selat makasar merupakan jalur lalu

lintas pelayaran internasional.

letak geostrategis dan geopolitik diatas menggambarkan bahwa Indonesia

memiliki peluang tidak hanya sebagai jalur ekonomi internasional tetapi juga

sebagai jalur keamanan laut internasional oleh karena dengan banyaknya

keunggulan tersebut serta nilai ekonomi yang tinggi pada sektor maritim, maka

sangat logis jika pemerintahan dibawah presiden Joko Widodo menjadikan

ekonomi kelautan (kemaritiman) sebagai prioritas rancangan pembagunan ekonomi

nasional dengan gagasan Poros Maritim Dunia.

Page 8: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

29

Presiden berkeinginan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,

melalui upaya pengelolan dan pengembangan ekonomi berbasis maritim sehingga

tercipta peluang bagi kesejahteran dan kemakmuran Negara. Kurangnya

pemanfaatan atau kebijakan pengembangan ekonomi maritim selama ini

menghambat percepatan pertumbuhan perekonomian Negara. Gagasan poros

maritim dunia tersebut merupakan upaya pemerintah guna meningkatkan

konektivitas dan keterjangkauan pulau-pulau Indonesia. Tujuan utamanya adalah

menciptakan pemerataan pembangunan di berbagai pulau serta tercapainya

keamanan maritim di Indonesia.26

Pernyataan tentang visi poros maritim dunia pertama kali disampaikan

langsung oleh persiden Joko Widodo pada pertemuan East Asian Summit di

Vietnam, 9 November 2014. Dalam pidatonya presiden menyampaikan doktrin

yang memuat lima pilar poros maritim dunia, yakni:

1. Sebagai Negara kepulauan terbesar, bangsa Indonesia harus menyadari

dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya

dan masa depannya, sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola

laut. Kami akan membangun kembali kehidupan maritim di Indonesia.

2. Kami akan menjaga dan mengelola sumber daya laut, sehingga tercipta

kedaulatan dan ketahanan mangan pada sektor laut, melalui

pengembangan industri perikanan yang berkelanjutan akan berdampak

26 M. Najeri Al Syahrin, Kebijakan Poros Maritim Jokowi dan Sinergitas Strategi Ekonomi dan

Keamanan Laut Indonesia, Jurnal Indonesian Perspective, Vol, 3, No, 1, Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur, Hal. 2.

Page 9: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

30

pada kesejahteraan nelayan. Kekayaan sumber daya laut akan digunakan

sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

3. Kami akan melakukan pengembangan infrastruktur dan konektivitas

maritim, dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik dan industri

perkapalan dan pariwisata maritim.

4. Melalui diplomasi maritim, kami akan mengajak mitra-mitra Indonesia

untuk bekerjasama dibidang maritim, bersama-sama kita menjaga dan

menindak pelanggar di laut seperti pencurian ikan, pelanggaran

kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan dan pencemaran laut. Laut

harus menyatukan kita bukan memisahkan kita.

5. Sebagai Negara yang berada pada posisi tengah diantara dua benua dan

dua samudra, Indonesia harus membangun kekuatan pertahanan

maritim. Bukan hanya menjaga kedaulatan dan kekayaan sumber daya

laut, tetapi juga sebagai tanggungjawab dalam menjaga keselamatan

pelayaran dan keamanan maritim.

Dalam pidato tersebut presiden juga menegaskan bahwa gagasan serta cita-

cita sebagai poros maritim dunia merupakan fokus Indonesia diabad ke-21.

Kekuatan yang bertumpu pada maritim, sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan

berwibawa. Dari penjelasan lima pilar PMD diatas, terdapat aspek-aspek penting

terciptanya pembangunan bangsa maritim, yaitu budaya maritim, sumber daya laut,

infrastruktur dan konektivitas, diplomasi maritim dan pertahanan maritim.27

27 DR. Marsetio, loc. Cit, Hal. 36-37.

Page 10: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

31

Definisi tentang Negara maritim adalah Negara yang mampu mengelola dan

memanfaatkan wilayah lautnya semaksimal mungkin, contoh negara maritim

diantaranya adalah Inggris, Amerika, Singapura, China dan Panama. Negara

tersebut dapat dikatakan sebagai Negara maritim sesugguhnya karena mereka

melakukan pengelolaan pembangunan di wilayah laut secara komperhensif,

terencana dan berkelanjutan.

Kata maritim dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan sebagai

berkenaan dengan laut yang memiliki hubungan dengan pelayaran serta aktivitas

lainnya melalui laut. Sedangkan dalam arti bahasa Inggris kata maritime adalah

menunjukan sifat atau kualitas yang menyatakan penguasaan atau pengelolaan

terhadap laut. Dalam penjabarannya negara maritim adalah negara yang memiliki

sifat memanfaatkan laut untuk kemajuan negaranya. Berbeda dengan Negara

kelautan yang lebih menunjukkan kondisi fisiknya, yakni Negara yang “hanya”

memiliki, dekat atau terdiri dari lautan, tanpa memanfaatkan dengan baik. Jika

melihat kondisi saat ini, Indonesia belum bisa disebut sebagai negara maritim,

melainkan hanya sebagai negara kelautan. Pemanfaatan sumber daya laut yang

belum maksimal serta kebijakan pengembangan dan pembangunan yang dikerjakan

pemerintah selama ini bukan cerminan dari bangsa yang memiliki jiwa dan

pemikiran guna memanfaatkan lautnya secara menyeluruh, bukan hanya

memanfaatkan fisiknya saja.28

28 A. Kadar, Pengelolaan Kemaritiman Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Jurnal

Keamanan Nasional, Vol, 1, No, 3, Consultancy and Research, Hal. 428-429.

Page 11: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

32

Jika saja Indonesia mampu mengelolanya semaksimal mungkin,

diperkirakan potensi pendapatan Negara dari sektor maritim bisa mencapai 1,33

Triliun per tahun. Menurut Badan Pengkaji Penerapan Teknologi (BPPT)

pendapatan ekonomi maritim hanya di dapat dari hari perikanan nelayan yang baru

menghasilkan tujuh ton per tahun, masih dinilai kecil jika dibandingkan dengan

luasnya perairan Indonesia, hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya armada

kapal penangkap ikan dilaut kita. Potensi ekonomi maritim lainnya yang belum

mampu dimaksimalkan seperti minyak dan gas maritim, wisata maritim, industri

maritim serta jasa transportasi laut seharusnya lebih dikembangkan sehingga

mampu memberi pendapatan lebih dari sektor ekonomi maritim.29

Dalam membangun sebuah negara maritim, Indonesia perlu mempunyai visi

“outward looking” yang dilandaskan dalam peraturan internasional, dimana suatu

negara bisa mendapatkan sumber daya lautnya secara global serta membangun

kekuatan armada lautnya untuk dapat menguasai industri pelayaran internasional.

Letak strategis Indonesia dikawasan Asia Pasifik seharunya dapat menjadi

keuntungan secara geoekonomi melalui kemampuan pemanfaatan dan pengelolaan

secara berkelanjutan sehingga akan memberi kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Namun selama ini, pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan yang dilakukan

tidak berkesinambungan antara pembangun kawasan darat dan laut, ditambah

29 Mutaya Saroh, Potensi Sektor Maritim Belum Tergali Maksimal, diakses dalam

https://tirto.id/potensi-sektor-maritim-belum-tergali-maksimal-bwnt

Page 12: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

33

dengan kurangnya pemanfaatan aktivitas lalu lintas pelayaran dan perdagangan

internasional yang melewati perairan indonesia.

Di dalam kawasan perairan Indonesia aktivitas pelayaran begitu ramai, baik

itu pelayaran domestik maupun pelayaran internasional. Tercatat dalam waktu 20

tahun terakhir dibeberapa pelabuhan mengalami kenaikaan jumlah kedatagan kapal

sebanyak 45%. Peningkatan juga terjadi pada penambahan jumlah gross ton kapal

sebanyak 50%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ukuran kapal yang melewati

perairan Indonesia semakin lama semakin bertambah serta nilai perdagangan yang

melalui laut semakin meningkat. Potensi pertumbuhan ekonomi maritim di

Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan pergeseran pusat ekonomi global

dari kawasan Atlantik ke Asia Pasifik. Saat ini aktivitas perdagangan dunia 70%

berlangsung di kawasan Asia Pasifik. Dimana 75% komoditas barang yang

diperdagangkan dikirim melewati wilayah perairan Indonesia dengan nilai total

sebesar 1.300 triliun dolar AS per tahun.30

Perlahan namun pasti pemerintah Indonesia terus berupaya mewujudkan

cita-cita sebagai poros maritim dunia, dalam poin pertama PMD yakni tentang

pembangunan kembali kehidupan atau budaya maritim di Indonesia telah

diimplementasikan pemerintah melalui beberapa cara seperti kampaye budaya

makan ikan. Untuk mempromosikan budaya makan ikan, pemerintah telah

menetapkan tanggal 21 November sebagai Hari Ikan Nasional melalui Surat

Keppres RI No.3 Tahun 2014. Ikan dinilai memiliki peran penting dan strategis

30 A. Kadar, Loc. Cit, Hal. 437-439.

Page 13: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

34

dalam mendukung pembangunan Negara, termasuk dalam bidang ekonomi serta

ketahanan pangan dan sumber gizi untuk masyarakat Indonesia.31 Pengenalan

kembali budaya juga akan diimplementasikan melalui kurikulum pendidikan,

sebagai percontohan kurikulum ini baru akan diterapkan dibeberapa kota/kabupaten

pesisir terlebih dahulu, seperti kota sabang, Bengkulu, pandeglang, Jakarta,

Cirebon, Surabaya, Lombok Barat, Ambon dan seterusnya.32 Pada tahun 2019

melalui kerjasama kemaritiman kerja sama Kemenko Kemaritiman dan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kurikulum kemaritiman akan diterapkan

di 34 provinsi. Diharapkan melalui kampaye serta implementasi tersebut dapat

menumbuhkan serta membangkitkan kepedulian warga Negara tentang arti penting

kehidupan laut.33

Menjaga dan mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan merupakan

pilar selanjutnya dari PMD, aktivitas penangkapan ikan secara illegal masih

menjadi persoalan terbesar dalam industri perikanan di Indonesia, luasnya wilayah

perairan yang berbatasan dengan Negara lain menjadi faktor utama karena harus

melibatkan banyak pihak. Kebijakan pemerintah dalam menjaga dan mengelola

sumber daya laut tercermin dari tiga pilar utama, yakni; kedaulatan laut, pengelolan

berkelanjutan serta kesejahteraan bagi semua pihak.

31 Yulaika Ramadhani, Hari Ikan Nasional 2018, Menteri Susi: Ayo Makan Ikan Setiap Hari,

diakses dalam https://tirto.id/hari-ikan-nasional-2018-menteri-susi-ayo-makan-ikan-setiap-hari-

daj1 32 Pemajuan Budaya Maritim, diakses dalam

http://presidenri.go.id/pemajuankebudayaandanprestasibangsa/pemajuanbudayamaritim/pemajuan-

budaya-maritim.html 33 Idul HM, Kemenko Kemaritiman Selenggarakan Dialog Budaya Maritim, diakses dalam

https://pontas.id/2018/11/27/kemenko-kemaritiman-selenggarakan-dialog-budaya-maritim/

Page 14: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

35

Pada pilar kedaulatan diimplementasikan dalam dua cara, yakni melakukan

peningkatan pengawasan pengelolan sumber sumber daya kelautan dan perikanan.

Kedua, mengembangkan system pengkarantinaan ikan, pengendalian mutu,

keamanan hasil perinkanan serta keamanan lingkungan biota laut. Kemudian untuk

pengelolaan yang berkelanjutan pemerintah akan mengoptimalkan ruang laut,

konservasi serta meningkatkan keberlanjutan industri perikanan dan budidaya. Dan

yang terakhir menciptakan daya saing dan membuat sistem logistik bagi industri

perikanan. Kesejahteraan akan terwujud dengan mengembangkan kapasitas sumber

daya manusia dan pemberdayaan nelayan yang didukung oleh pengembangan

inovasi ilmu perikan dan kemajuan teknologi.

Melalui kementerian kelautan dan perikanan, pemerintahh terus

mengingatkan bahwa laut merupakan masa depan bangsa, perlunya kerjasama dari

seluruh pihak terkait, untuk menjaga sumber daya laut kita agar terjaga

keberlangsungannya. Penangkapan ikan dilaut harus sesuai aturan dengan cara

memakai peralatan yang aman bagi ekosistem laut, serta menghindari overfishing.

Melalui Undang-undang No. 45 Tahun 2009 dalam pasal 69 ayat 4 Tentang

perikanan, pemerintah melakukan penegakan hukum penenggelaman kapal Asing

yang melakukan illegal fishing. Kemudian dibawah pemerintahan Joko Widodo

dibuatlah Peraturan Presiden No. 115 Tahun 2015 tentang Satuan Tugas

Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal atau sering disebut Satgas 115.

Tercatat pada awal tahun 2018 sebanyak 317 kapal asing berhasil ditangkap.34

34 Fathiyah Wardah, Menteri Susi: Penenggelaman Kapal, Cara Tercepat Atasi Penangkapan Ikan

Ilegal, diakses dalam https://www.voaindonesia.com/a/susi-penenggalaman-kapal-cara-tercepat-

atasi-penangkapan-ilegal-/4275490.html

Page 15: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

36

Penguatan visi poros maritim juga diwujudkan oleh pemerintah dalam

membangun infrastruktur dan konektivitas maritim. Pembangunan infrastruktur

saat ini memang menjadi fokus utama pemerintahan Joko Widodo, mulai dari

pembangunan infrastruktur di darat yang merata disetiap daerah, kemudian

pembangunan atau perbaikan Bandar udara serta tidak ketinggalan pembangunan

pelabuhan-pelabuhan baru untuk transportasi laut yang dikenal dengan istilah Tol

laut.

Revolusi pembangunan transportasi laut atau tol laut bertujuan untuk

menyediakan jaringan angkutan laut yang tetap dan teratur dengan menghubungkan

pelabuhan utama dengan pelabuhan “pengumpan”. Transportasi laut akan sangat

bermanfaat mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar. Selama ini

pertumbuhan ekonomi hanya bergantung pada pulau Jawa akibatnya

pendistribusian muatan logistik ke berbagai pulau menjadi semakin mahal. dengan

adanya tol laut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di

Indonesia, mulai dari barat sampai ke timur. Transportasi laut memberi pilihan serta

pelayanan yang berbeda sebagai alat mobilisasi barang dan manusia. Efisiensi

waktu serta terjangkaunya biaya bisa menjadikan transportasi ini sebagai pilihan

favorit, khususnya wilayah Indonesia bagian timur.35

Dalam membangun sebuah gagasan besar seperti poros maritim dunia,

Indonesia perlu melakukan kerjasama internasional serta peran aktif diberbagai

forum-forum internasional. Pengelolan maritim di dalam negeri harus sejalan

35 Desi Purnamasari, Sejauh Mana Perbaikan Infrastruktur Laut Indonesia?, diakses dalam

https://tirto.id/sejauh-mana-perbaikan-infrastruktur-laut-indonesia-cMJG

Page 16: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

37

dengan kebijakan serta tindakan yang dilakukan Indonesia untuk mencegah

terjadinya sebuah ancaman maritim dari pihak luar. Luasnya wilayah perairan

Indonesia dan banyaknya wilayah perbatasan dengan Negara lain menjadi alasan

utama mengapa Indonesia perlu melakukan diplomasi maritim.

Saat ini pemerintah Indonesia terus dan sedang melakukan berbagai

negosiasi kerjasama internasional dan pertemuan-pertemuan yamg terkait dengan

keamanan dan keselamatan maritim. Peran aktif Indonesia dalam forum

internasional seperti ASEAN, G7, G20, APEC, MDG’s dan forum multilateral

lainya diharapkan akan berdampak pada tercapainya visi poros maritim dunia.

keseriusan Indonesia dalam menjaga keamanan maritim dunia mendapat dukungan

dari banyak Negara, hal tersebut dapat terlihat dari kepercayaan kepada Indonesia

sebagai tuan rumah dan jabatan ketua dalam berbagi forum multirateral.36 Sebagai

contoh pada tahun 2015-2017, Indonesia menjadi ketua Indian Ocean Rim

Association (IORA). Kemudian pada Oktober 2018 indonesia berkesempatan

menjadi tuan rumah Our Ocean Conference (OOC). Melalui diplomasi maritim

tersebut, telah banyak menghasilkan komitmen untuk melindungi dan menjaga

keamanan laut Indonesia. Seperti yang sudah penulis jelaskan diatas, bahwa

wilayah perairan Indonesia merupakan jalur pelayaran terpenting terutama untuk

kawasan Asia Pasifik, maka sudah sewajarnya isu keamanan maritim Indonesia

harus diangkat dan didiskusikan bersama-sama dengan pihak-pihak terkait.37

36 Laksda TNI Agus Setiadji, S.AP, Diplomasi Maritim untuk Kedaulatan Indonesia, diakses

dalam http://maritimnews.com/2017/05/diplomasi-maritim-untuk-kedaulatan-indonesia/ 37 Idealisa Masyrafina, Menlu Tekankan Pentingnya Diplomasi Maritim, diakses dalam

https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/pndsm1384/menlu-tekankan-

pentingnya-diplomasi-maritim

Page 17: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

38

Kemudian untuk menjaga keamanan laut dari berbagai ancaman, Indonesia

melakukan beberapa kerjasama dengan Negara tetangga, seperti kerjasama

Trilateral Indonesia, Malaysia dan Filipina di laut Sulu. Kerjasama tersebut

dilakukan untuk memberi jaminan keamanan bagi pengguna perairan dikawasan

perbatasan tiga Negara di laut Sulu, baik itu aktivitas perdagangan, nelayan dan

transportasi manusia serta eksploitasi kekayaan alam. Bentuk kerjasama trilateral

juga sudah diterapkan Indonesia sebelumnya, yakni kerjasama Trilateral Indonesia,

Malaysia dan Singapura di selat Malaka. Kerjasama tersebut dilakukan mengingat

pentingnya stabilitas keamanan jalur diselat Malaka bagi perdagangan global,

dimana jalur tersebut merupakan penghubung antara Asia Timur, Asia Tenggara

menuju ke Asia Barat ataupun sebaliknya.38

Pengertian dari Negara maritim adalah negara yang mampu memanfaatkan

serta menjaga stabilitas keamanan diwilayah lautnya. Untuk mewujudkan hal

tersebut dibutuhkan konsep dan strategi dalam membangun Indonesia menjadi

sebuah negara maritim yang tangguh, berdaulat serta disegani Negara lain.

Membangun negara maritim diperlukan kekuatan pertahanan yang mampu menjaga

bahaya ancaman khusunya di wilayah laut. TNI angkatan Laut merupakan salah

satu institusi Negara yang memiliki tugas utama terkait pengamanan wilayah laut

sesuai dengan amanant Undang-undang No. 34 Tahun 2004.39

38 Fabian Januarius, Indonesia-Malaysia-Filipina Sepakati "Trilateral Air Patrol" di Laut Sulu,

diakses dalam https://nasional.kompas.com/read/2017/10/13/09361081/indonesia-malaysia-

filipina-sepakati-trilateral-air-patrol-di-laut-sulu?page=1 39 DR. Marsetio, 2018, Mengembalikan Kejayaan Maritim Indonesia, Bogor : Universitas

Pertahanan, Hal. 128-129

Page 18: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

39

Keamanan di wilayah laut atau biasa disebut dengan keamanan maritim

memiliki pengertian bahwa laut bisa dikendalikan dalam keadaan damai dan aman

oleh para pengguna dan bebas dari ancaman atau gangguan terhadap segala

aktivitas yang berkenaan dengan laut. Keamanan maritim bisa dikategorikan

sebagai berikut:

a. Laut bebas dari ancaman kekerasan, yaitu ancaman yang memiliki

kemampuan untuk mengganggu dan membahayakan bagi orang atau

kedaulatan Negara yang dilakukan oleh suatu kelompok bersenjata dan

terorganisir, seperti pembajakan, perompakan atau sabotase aksi terror

bersenjata.

b. Laut bebas dari ancaman navigasi, yaitu ancaman yang disebabkan oleh

kondisi geografi dan hidrografi serta kurangnya alat atau teknologi bantuan

navigasi yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran.

c. Laut bebas dari ancaman terhadap sumber daya laut, seperti pencemaran

dan pengrusakan ekosistem laut serta konflik industri pengelolan sumber

daya laut lainnya.

d. Laut bebas dari ancaman pelanggaran hukum, yaitu aktivitas kelautan yang

tidak sesuai dengan peraturan hukun nasional maupun hukum internasional,

seperti illegal fishing, illegal logging, illegal migrant, penyelundupan dan

lain sebagainya.

Pembangunan kekuatan pertahanan atau pengaman laut di wilayah

yurisdiksi Indonesia disusun berdasarkan pada kondisi geografis dan geopolitik

Indonesia. Implementasi strategi pengaman laut dilakukan melalui strategi

Page 19: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

40

pertahanan negara di laut untuk menghadapi kekuatan ancaman militer asing serta

strategi pertahanan untuk menghadapi kekuatan ancaman non militer:

1. Strategi pertahanan maritim Indonesia untuk menghadapi kekuatan

ancaman militer asing.

a. Strategi penangkalan (Deterrence Strategy) dilakukan untuk mencegah

niat atau profokasi dari pihak-pihak yang dapat mengganggu kedaulatan

Negara serta keutuhan wilayah NKRI. Penjagaan dilakukan dengan

menghadirkan unsur kekuatan TNI-AL di laut khusunya di jalur

strategis, seperti ALKI serta wilayah perbatasan Negara.

b. Strategi diplomasi, memiliki tujuan meningkatkan kerjasama bilateral

maupun multilateral dalam rangka Confidence Building Measure

(CBM) sehingga dapat mempengaruhi opini serta kebijakan luar negeri

dari negara lain demi keamanan laut Indonesia.

c. Strategi peperangan asimetris, merupakan upaya untuk merespon

perbedaan kekuatan dan kemampuan persenjataan. Implementasinya

melalui operasi insurjensi, teror dan anti teror, perang cyber, perang

informasi.

d. Strategi Pengendalian Laut (Sea Control Strategy). Upaya berupa

pengendalian laut secara mutlak melalui penguasaan laut (Command of

the Sea) yang merupakan kebebasan penggunaan laut untuk kepentingan

sendiri dengan meniadakan kemampuan pihak lain untuk menggunakan

laut Indonesia.

Page 20: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

41

e. Strategi Proyeksi Kekuatan ke Darat. Strategi dilakukan dalam

menghadapi kekuatan musuh yang telah menguasai daerah sendiri dan

menghadapi musuh yang akan melakukan serangan amfibi.

2. Strategi pertahanan maritim Indonesia untuk menghadapi kekuatan

ancaman non-militer.

a. Strategi kerja sama (Cooperation Strategy). Upaya penegekan hukum

dalam menjaga keamanan wilayah laut Indonesia, dilakukan melalui

kerjasama keamanan laut (maritime security cooperation). Dengan

terbentunya keterpaduan dan koordinasi antara kekuatan militer dan

sipil baik itu internal maupun pihak luar yang memiliki kepentingan

yang sama. Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh TNI-AL meliputi,

Information Sharing, Capacity Building dan Cooperation

Arrangements. Kerjasama lainnya yang dilaksanakan diantaranya

berupa, kegiatan Navy to Navy Talks (NTNT), Western Pacific Naval

Symposium (WPNS), Indian Ocean Naval Symposium (IONS),

International Maritime Security Symposium Tahun 2013, latihan

bersama bilateral maupun multilateral, patroli terkoordinasi di Selat

Malaka, pelibatan pasukan dan KRI dalam misi perdamaian dunia di

bawah PBB, seperti UNIFIL Lebanon dan MTF 151 di Somalia serta

event angkatan laut internasional lainnya, seperti kerja sama information

sharing antara TNI Angkatan Laut dengan International Fusion Center

(IFC) di Singapura.

Page 21: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

42

b. Strategi pengembangan dan pembangunan kekuatan TNI Angkatan

Laut. Dalam pembangunan serta pengembangan kekuatan matra laut

dilakukan dengan cara membangun postur TNI Angkatan Laut sesuai

dengan Minimum Essential Force (MEF) dimana implementasinya

dilakukan secara bertahap berdasarkan kemampuan yang dibutuhkan

(Capability Design) dalam menghadapi segala bentuk ancaman dengan

segala resiko yang dihadapi. Dengan adanya pembangunan kekuatan,

maka aktor militer maupun non militer akan berfikir dulu sebelum

membuat ancaman di wilayah laut indonesia.40

Melalui revolusi pembangunan infrastruktur serta pengembangan sumber

daya laut pada era pemerintahan Joko Widodo, telah menunjukkan keinginan yang

kuat menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Poros maritim memang

sudah seharusnya bisa menjadi sebuah identitas bangsa indonesia, mengingat

keuntungan letak geografis, geostrategis serta geopolitik yang sudah dimiliki

Indonesia saat ini. Ketimpangan pembangunan antara di darat dan laut selama ini

memberi kerugian yang besar, ketidakmampuan Indonesia melihat nilai ekonomi

yang begitu tinggi jika negara ini mampu memanfaatkan sumber daya laut yang

dimilikinya semaksimal mungkin.

Sektor maritim merupakan salah satu fokus pembangunan ekonomi

Indonesia pada era Joko Widodo sekarang. Jika dibandingkan dengan era Presiden

terdahulu pengelolaan di sektor maritim Indonesia mengalami perubahan yang

40 Ibid, Hal. 147-150.

Page 22: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

43

positif. Meskipun dalam prakteknya masih terdapat banyak hambatan, namun

upaya dalam mewujudkan lima pilar poros maritim dunia terus dilakukan, seperti

menjaga sumber daya laut. Selama berpuluh-puluh tahun banyak kapal-kapal asing

terus mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia, penegakan hukum yang tidak

tegas seakan-akan membuka pintu bagi kapal asing pencuri ikan. Namun sekarang

praktik yang banyak merugikan para nelayan Indonesia ini tidaklah mudah

dilakukan kembali. Para kapal asing harus berfikir dua kali jika mau mencuri ikan,

pasalnya penegakan hukum sekarang sangatlah tegas. Menurut data dari

Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia dari November 2014 sampai

agustus 2018 sebanyak 488 kapal asing pencuri ikan berhasil ditindak dan

ditenggelamkan. Potensi sumber daya laut berupa ikan tangkap bagi nelayan saat

ini dapat mencapai 12,5 Ton, padahal selama berpuluh-puluh tahun potensi ikan

Indonesia hanya berkisar 5 sampai 7 Ton saja.

Kemudian pemanfaatan serta pengeloalan sektor maritim terus

dikembangkan melalui konektifitas laut atau biasa disebut “Tol laut”. Sebagai

Negara kepulauan terbesar, konektifitas antar pulau menjadi salah satu tujuan dari

penerapan sila ke 5 yakni keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Selama ini

pembangunan hanya berpusat pada pulau jawa, pembangunan tidak dirasakan oleh

masyarakat di pulau-pulau kecil terutama dibagian Indonesia timur. Melalui

progam tol laut diharapkan dapat memberi akses transportasi yang layak untuk

aktivitas mobilisasi antar pulau dengan biaya logistik yang terjangkau. Upaya

tersebut akan berdampak pada pemeraatan pertumbuhan perekonomian di daerah

terutama pada Indonesia bagian timur yang memiliki banyak pulau-pulau kecil.

Page 23: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

44

Untuk mendukung konektivitas laut trayek kapal perintis terus ditambah, dari 84

trayek kapal di tahun 2015 naik menjadi 113 di tahun 2018. Penambahan juga

terjadi pada trayek kapal tol laut yang semula hanya 3 trayek sekarang sudah

mencapai 18 trayek kapal.41

2.3. Sejarah International Maritime Organization

2.3.1. Latar belakang International Maritime Organization

International Maritime Organization (IMO) merupakan badan khusus yang

dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab dalam

menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta mencegah terjadinya

pencemaran lingkungan laut akibat aktivitas penggunaan laut. IMO memiliki

kewenangan dalam menentukan peraturan internasional tentang standar

keselamatan, keamanan dalam mengatur segala aktivitas pelayaran internasional.

Tugas utamanya adalah membuat regulasi untuk industri perkapalan yang diadopsi

secara universal dan diimplementasikan secara universal. Sehingga industri

pelayaran global mendapatkan sebuah acuan atau peraturan berupa hukum

internasional yang dapat menjamin keselamatan, keamanan pelayaran dan

terjaganya lingkungan laut.

Aktivitas pelayaran internasional akan berjalan secara efektif jika peraturan

serta standarisasinya dipatuhi, diadopsi dan diimplementasikan secara global.

41 M. Riza Damanik, Menakar Kelanjutan Visi Maritim Jokowi, diakses dalam

https://katadata.co.id/opini/2019/02/02/menakar-kelanjutan-visi-maritim-jokowi

Page 24: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

45

Sebanyak 80% perdagangan dunia diangkut melalui jalur laut, efisiensi waktu serta

dapat mengangkut lebih banyak barang dengan biaya rendah menjadi keunggulan

dari transportasi laut ini. Pembuatan regulasi atau peraturan yang dibuat oleh IMO

mencangkup segala aspek pelayaran internasional, termasuk desain kapal,

konstruksi, peralatan, operasional dan pembuangan limbah kapal. Semua diatur

untuk memastikan sektor yang vital ini tetap terjaga dengan baik serta terjamin

keberlanjutannya.

Pelayaran internasional merupakan salah satu komponen penting terhadap

pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dimassa yang akan datang. Melalui IMO,

dengan kontribusi Negara-negara anggota, masyarakat sipil dan industri perkapalan

telah bekerja bersama-sama mewujudkan pelayaran dan pengembangan wilayah

maritim yang berkelanjutan dengan menggunakan konsep blue economic.

Menciptakan efisiensi energi, pengembangan teknologi dan inovasi baru dalam

pendidikan dan pelatihan dibidang maritim, menjaga keamanan maritim,

pengaturan lalu lintas maritim serta pengembangan infrastruktur maritim

merupakan komitmen besar dari IMO untuk menyediakan kerangka kerja

institusional, yang diperlukan untuk sistem transportasi maritim global yang

berkelanjutan.42 Seperti yang tertuang dalam visi dan misi IMO, yaitu:

"The International Maritime Organization (IMO) as a United Nations

specialized agency is to promote safe, secure, environmentally sound,

efficient and sustainable shipping through cooperation. This will be

accomplished by adopting the highest practicable standards of maritime

42 International Maritime Organization, Introduction to IMO, diakses dalam

http://www.imo.org/en/About/Pages/Default.aspx

Page 25: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

46

safety and security, efficiency of navigation and prevention and control of

pollution from ships, as well as consideration of the related legal matters

and the effective implementation of IMO's instruments with a view to their

universal and uniform application. "

IMO terbentuk ketika beberapa Negara mengusulkan bahwa perlu adanya

sebuah badan internasional permanen untuk mempromosikan keselamatan maritm

secara efektif. Di bawah PBB, pada konfrensi internasional di Jenewa tahun 1948

terbentulah Inter-Governmental Maritime Consultative Organization (IMCO) yang

kemudian berganti nama pada tahun 1982 menjadi IMO tersebut. Sebagai otoritas

tertinggi, IMO berusaha memastikan para pihak-pihak terkait dalam industri

pelayaran tidak mengesampingkan pertimbangan masalah keamanan, keselamatan

dan perlindungan lingkungan laut dalam mengejar keuntungan semata. IMO terus

berupaya mendorong kerjasama antar Negara serta antar pihak yang memiliki

kepentingan dalam industri pelayaran internasional untuk meningkatkan keamanan

dan keselamatan maritim, serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan laut

oleh aktivitas yang dilakukan diatas kapal.

Konvensi Safety of Life at Sea (SOLAS) merupakan konvensi pertama IMO,

dimana konvensi ini menghasilkan ketentuan internasional yang sangat penting

bagi keselamatan maritim. Tujuan utama konvensi ini adalah untuk menentukan

standar minimum konstruksi, perlengkapan, dan operasi kapal yang sesuai dengan

keselamatan. Salah satu ketentuan dalam konvensi SOLAS mengatur tentang

Search and Rescue (SAR) di laut. SOLAS meminta pemerintah untuk menjamin

ketersediaan pelayanan SAR untuk merespon permintaan pertolongan pelayaran di

sekitar negaranya

Page 26: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

47

Pada perkembangannya IMO juga mengatur tentang mencegahan polusi

lingkungan laut. Terus bertambahnya aktivitas transportasi minyak melewati laut

dan semakin besarnya kapal tanker pembawa minyak yang melewati laut, sebagai

contoh kasus Torrey Canyon pada tahun 1967 yang menyebabkan 120.000 ton

minyak tumpah ke laut, IMO terus berusaha mengembangkan pengaturan dan

langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan kapal tanker dan meminimalisir

dampaknya. Ketentuan yang dihasilkan IMO kemudian juga mengakomodasi

pihak-pihak yang mengalami kerugian yang disebabkan oleh polusi terkait aktivitas

pelayaran agar memperoleh kompensasi. Ketentuan IMO terus berkembang dan

disempurnakan mengikuti perkembangan teknologi serta permasalahan yang

timbul seiring bertambahnya aktivitas pelayaran internasional.43

2.3.2 Struktur International Maritime Organization

Pada penjelasan sebelumnya, IMO didirikan atas dasar keinginan bersama

Negara-negara yang berkepentingan dalam menciptakan industri pelayaran

internasional yang aman dan damai, melalui sebuah skema regulasi yang dapat

dipatuhi serta diimplementasikan secara universal demi efisiensi waktu serta

keberlanjutan aktivitas pelayaran internasional. Organisasi ini dipimpin oleh

Sekretaris Jenderal yang dipilih melalui persetujuan Dewan dan Majelis.

IMO saat ini memiliki 170 Negara anggota, yang terdiri dari tiga bagian

jabatan, yakni:

43 International Maritime Organization, Brief History of IMO, diakses dalam

http://www.imo.org/en/About/HistoryOfIMO/Pages/Default.aspx

Page 27: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

48

a. Majelis (Assembly)

Majelis merupakan badan tertinggi dalam struktur IMO, yang terdiri dari

semua Negara anggota. Pada setiap dua tahun sekali Majelis IMO selalu

pengadakan pertemuan, namun jika terjadi sesuatu yang sangat penting serta

menyangkut kebijakan-kebijakan yang harus secepat mungkin dilakukan

Majelis akan melakukan pertemuan dengan tema konres luar biasa. Majelis

sendiri memiliki tugas dalam mengesahkan program-program kerja,

melalukan pemungutan suara dalam menyusun anggaran keuangan

organisasi dan menetapkan pemilihan anggota dewan organisasi. Dalam

kata lain, semua Negara angota memiliki jabatan sebagai Majelis organisasi.

Artinya setiap Negara memiliki peran serta tugas yang setara tanpa

perbedaan hak berpendapat.

b. Dewan (Council)

Dewan dipilih melalui pemungutan suara oleh majelis atau semua Negara

anggota dengan massa jabatan selama dua tahun. Dewan bertugas

melakukan pengawasan kerja organisasi, seperti:

i. Mengkoordinasikan kebijakan komite organisasi

ii. Mempertimbangkan rancangan program kerja, kemudian

menghitung anggaran organisasi kedepan serta menyerahkannya

kepada Majelis.

iii. Menerima dan mempertimbangkan laporan dan proposal dari

komite dan institusi lain kemudian menyerahkannya kepada Negara-

negara Anggota sebagai Majelis ornganisasi.

Page 28: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

49

iv. Memilih Sekretaris Jenderal melalui persetujuan Majelis.

v. Mengadakan kerjasama dengan organisasi lain dalam bentuk

perjanjian pengaturan yang berkenaan dengan keamanan dan

keselamatan laut, melalui persetujuan Majelis.

Anggota Dewan dibagi menjadi tiga kategori yang pengelompokannya

sesuai dengan kepentingan atau kemapuannya dalam hal menjaga keamanan

dan keselamatan laut. Berikut merupakan susunan anggota dewan periode

tahun 2018-2019, yakni:

i. Kategori (a) 10 negara yang memiliki armada pelayaran terbesar dan

sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar, diantaranya

adalah China, Yunani, Italia, Jepang, Norwegia, Panama, Republik

Korea, Federasi Rusia, Inggris, Amerika Serikat.

ii. Kategori (b) 10 negara yang memiliki kepentingan terbesar dalam

penggunaan jasa pelayaran internasional, diantaranya adalah

Australia, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, India, Belanda,

Spanyol, Swedia, Uni Emirat Arab.

iii. Kategori (c) 20 negara yang tidak termasuk dalam anggota kategori

A dan B, tetapi memiliki kepentingan khusus dalam jasa transportasi

laut atau navigasi, yang pemilihannya ke dalam anggota Dewan

akan memastikan keterwakilan semua daerah geografis utama di

dunia, diantranya adalah Bahama, Belgia, Chili, Siprus, Denmark,

Mesir, Indonesia, Jamaika, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta,

Page 29: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

50

Meksiko, Maroko, Peru, Filipina, Singapura, Afrika Selatan,

Thailand, Turki.

c. Komite Utama

IMO memiliki komite yang terbagi menjadi lima fokus utama, yakni

pertama; Maritime Safety Committee (MSC) merupakan anggota teknis

tertinggi organisasi yang terdiri dari semua Negara Anggota. Tugas MSC

adalah mempertimbangkan permasalahan pelayaran seperti bantuan untuk

navigasi, konstruksi dan peralatan kapal, berjaga-jaga dari sudut pandang

keselamatan, aturan untuk pencegahan tabrakan, penanganan kargo

berbahaya, maritim prosedur dan persyaratan keselamatan, informasi

hidrografi, buku catatan dan catatan navigasi, investigasi korban kelautan,

penyelamatan dan penyelamatan dan segala hal lain yang secara langsung

memengaruhi keselamatan pelayaran. Kedua The Marine Environment

Protection Committee (MEPC) yang terdiri dari semua Negara Anggota,

diberdayakan untuk mempertimbangkan permasalahn terkait dengan

pencegahan dan pengendalian polusi dari kapal. Khususnya berkaitan

dengan adopsi dan amandemen konvensi dan peraturan lainnya serta

langkah-langkah untuk memastikan penegakannya. Ketiga Legal

Committee, Komite Hukum diberdayakan untuk mengatasi masalah hukum

internasional. Komite terdiri dari semua Negara Anggota IMO. terbentuk

pada tahun 1967 sebagai badan tambahan untuk mengatasi pertanyaan

hukum yang muncul setelah bencana Torrey Canyon. Artinya IMO juga

akan memberi kompensasi terkait kerugian materil terkait kerusakan yang

Page 30: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

51

ditimbulkan oleh aktivitas pelayaran internasional. Keempat Technical

Cooperation Committee, Komite Kerjasama Teknis yang bertujuan untuk

mempertimbangkan segala hal yang berkaitan dengan implementasi proyek

kerjasama teknis dimana Organisasi bertindak sebagai ketua pelaksana yang

dalam melakukan kerjasama dengan organisasi atau institusi lainnya.

Kelima Facilitation Committee Komite, Fasilitasi dibentuk sebagai badan

pendukung anggota Dewan, yang terdiri dari semua Negara Anggota

Organisasi. Memiliki tugas dalam memastikan bahwa keseimbangan

progam kerja yang yang sesuai agar tercapai keamanan maritim dalam

memfasilitasi pelayaran internasional.44

2.4. Keanggotan Indonesia dalam International Maritime Organization

Keanggotan Indonesia dalam IMO merupakan suatu kewajiban jika melihat

visi terbentuknya IMO yang sejalan dengan identitas Indonesia sebagai Negara

kepulauan terbesar. Kewajiban tersebut kemudian menjadi mutlak dilakukan untuk

dapat mewujudkan cita-cita bangsa sebagai poros maritim dunia pada era presiden

Joko Widodo saat ini. Dalam pilar ke empat visi PMD dijelaskan mengenai

perlunya diplomasi maritim untuk mengajak semua pihak khusunya yang memiliki

kepentingan dalam bidang maritim, agar dapat bekerjasama dalam menjaga

keamanan, keselamatan serta menjaga lingkungan laut.

44 International Maritime Organization, Structure of IMO, diakses dalam

http://www.imo.org/en/About/Pages/Structure.aspx

Page 31: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

52

Sejak tahun 1961 Indonesia telah menjadi anggota IMO,45 hanya beberapa

tahun setelah Indonesia menyatakan deklarasi Djuanda tahun 1957. Perhatian

terhadap sektor laut sudah seharusnya tertanam pada setiap warga negara Indonesia.

Mengingat pentingnya wilayah laut bagi masa depan bangsa. Pada era presiden

Joko Widodo, Indonesia memiliki jabatan sebagai anggota dewan IMO “kategori

C” yang terhitung mulai tahun 2014.46 Posisi tersebut dapat dipertahankan kembali

secara berturut-turut hingga tahun periode 2018-2019.47 Pencapaian itu

menegaskan tentang pentingnya wilayah maritim Indonesia sebagai jalur pelayaran

internasional dimata para Negara anggota. Stabilitas keamanan maritim Indonesia

merupakan penentu terjaganya pertumbuhan ekonomi khusunya dikawasan Asia

Pasifik. Hal tersebut dikarena perairan Indonesia merupakan jalur penghubung

perdagangan global dari wilayah Asia Timur menuju Asia Barat dan sebaliknya.

Peran penting Indonesia sebagai anggota dewan IMO juga didukung oleh

delegasi terbaik dari beberapa kementerian terkait seperti, Kementerian

Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Sekretariat Negara,

SKK Migas, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Indonesia National Shipowners

45 International Maritime Organization , Member States, diakses dalam

http://www.imo.org/en/About/Membership/Pages/MemberStates.aspx 46 Kementrian Perhubungan, Indonesia terpilih kembali menjadi anggota dewan IMO 2014-2015,

diakses dalam http://dephub.go.id/post/read/indonesia-terpilih-kembali-jadi-anggota-dewan-imo-

20132015-59930 47 Bayu, Masih Anggota Dewan IMO Kategori C, Vote for Indonesia raih 132 Suara, diakses

dalam http://maritimnews.com/2017/12/masih-anggota-dewan-imo-kategori-c-vote-for-indonesia-

raih-132-suara/

Page 32: Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang …eprints.umm.ac.id/52314/3/BAB 2.pdf · 2019. 8. 24. · 22 Bab II Perkembangan Maritim Indonesia dan Latarbelakang International

53

Association (INSA).48 Kolaborasi dari semua pihak terkait dapat memberikan

dampak yang sangat positif pada segala bidang maritim Indonesia secara

menyeluruh. Peran aktif Indonesia juga dapat dilihat ketika presiden Joko Widodo

datang ke markas IMO di Inggris untuk memberi pidato kenegaraan.49

48 Yayan Sopyani, Kehadiran Delegasi Tangguh Di Sidang IMO Perkuat Identitas Indonesia

Sebagai Negara Maritim, diakses dalam https://rmol.co/amp/2016/07/10/252636/Kehadiran-

Delegasi-Tangguh-Di-Sidang-IMO-Perkuat-Identitas-Indonesia-Sebagai-Negara-Maritim- 49 Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Pidato di Sidang IMO, Presiden Jokowi

Komitmen Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia, diakses dalam http://setkab.go.id/pidato-di-

sidang-imo-presiden-jokowi-komitmen-jadikan-indonesia-poros-maritim-dunia/