BAB II Pengertian ) menurut -...

48
6 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Beberapa pengertian DHF (Dengue Haemoragic Fever) menurut beberapa ahli : DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahahan (petekie) spontan (Noer Sjaefullah, 2000: 200). Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (Arthropodhomvirus) dan Aedes Albopictus (Ngastiyah, 2005: 368). Demam berdarah dengue adalah penyakit akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Arif Mansjoer, 2000: 428). Jadi demam berdarah dengue adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam disertai gejala perdarahan dan bila timbul renjatan dapat menyebabkan kematian. B. Anatomi Fisiologi Sistem sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan oksigen dari traktus distivus dan dari paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain itu, sistem sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa-sisa metabolisme dari sel-sel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi

Transcript of BAB II Pengertian ) menurut -...

Page 1: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

6

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Beberapa pengertian DHF (Dengue Haemoragic Fever) menurut

beberapa ahli : DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa

dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia,

dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, trombositopenia ringan dan

bintik-bintik perdarahahan (petekie) spontan (Noer Sjaefullah, 2000: 200).

Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh

arbovirus (Arthropodhomvirus) dan Aedes Albopictus (Ngastiyah, 2005: 368).

Demam berdarah dengue adalah penyakit akut dengan ciri-ciri demam

manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat

menyebabkan kematian (Arif Mansjoer, 2000: 428). Jadi demam berdarah

dengue adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue

dengan manifestasi klinis demam disertai gejala perdarahan dan bila timbul

renjatan dapat menyebabkan kematian.

B. Anatomi Fisiologi

Sistem sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan

oksigen dari traktus distivus dan dari paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain itu,

sistem sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa-sisa metabolisme

dari sel-sel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi

Page 2: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

7

sisa-sisa metabolisme. Organ-organ sistem sirkulasi mencakup jantung,

pembuluh darah, dan darah.

1. Jantung

Merupakan organ yang berbentuk kerucut, terletak didalam thorax,

diantara paru-paru, agak lebih kearah kiri.

Gambar anatomi sistim sirkulasi

(Sumber: Guyton, 1992)

Page 3: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

8

Gambar anatomi pembuluh darah

(Gambar: Syaifuddin, 1997)

Struktur jantung :

a. Atrium kanan

Atrium kanan berada di sebelah kanan jantung dan terbuka pada

bagian kirinya kedalam segitiga ventrikel kanan.

b. Atrium kiri

Atrium kiri berbentuk persegi tidak beraturan dengan vena pulmonalis

masuk kedalam setiap sudutnya.

Page 4: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

9

c. Ventrikel kanan

Atrium ini berada pada bagian depan jantung, dan memompakan darah

keatas masuk ke arteri pulmonalis.

d. Ventrikel kiri

Dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal dibandingkan dinding ventrikel

kanan namun strukturnya sama. Dinding yang tebal diperlukan untuk

memompa darah teroksigenasi dengan tekanan tinggi melalui sirkulasi

sistemik.

e. Katup bikuspidalis

Katup yang menjaga aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.

f. Katup trikuspidalis

Katup yang terdapat antara atrium kanan dengan ventrikel kanan yang

terdiri dari 3 katup.

g. Endokardium

Merupakan lapisan jantung yang terdiri dari jaringan indotel atau

selaput lender yang melapisi permukaan rongga jantung.

h. Miokardium

Merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari otot-otot jantung, otot

jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot.

i. Perikardium

Lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus,

terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu

dipangkal jantung membentuk kantung jantung.

Page 5: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

10

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah ada 3 yaitu:

a. Arteri (Pembuluh nadi)

Arteri meninggalkan jantung pada ventikel kiri dan kanan. Beberapa

pembuluh darah arteri yang penting:

a) Arteri koronaria

Arteri yang mendarahi dinding jantung.

b) Arteri subklavikula

Arteri bawah selangka yang bercabang kanan kiri leher dan

melewati aksila.

c) Arteri Brachialis

Arteri yang berada pada lengan atas.

d) Arteri radialis

Arteri yang teraba pada pangkal ibu jari.

e) Arteri karotis

Arteri yang mendarahi kepala dan otak.

f) Arteri temporalis

Arteri yang teraba denyutnya di depan telinga.

g) Arteri facialis

Teraba denyutan disudut kanan bawah.

h) Arteri femoralis

Arteri yang berjalan kebawah menyusuri paha menuju ke belakang

lutut.

Page 6: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

11

i) Arteri Tibia

Arteri pada kaki.

j) Arteri Pulmonalis

Arteri yang menuju ke paru-paru.

b. Kapiler

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang teraba dari

cabang terhalus dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah

mikroskop. Kapiler membentuk anyaman di seluruh jaringan tubuh,

kapiler selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi darah yang

lebih besar yang disebut vena.

c. Vena (pembuluh darah balik)

Vena membawa darah kotor kembali ke jantung.

Beberapa vena yang penting:

1) Vena Cava Superior.

Vena balik yang memasuki atrium kanan, membawa darah kotor

dari daerah kepala, thorak dan ekstremitas atas.

2) Vena Cava Inferior

Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung dari semua

organ tubuh bagian bawah.

3) Vena jugularis

Vena yang mengembalikan darah kotor dari otak ke jantung.

4) Vena pulmonalis

Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung dari paru-paru.

Page 7: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

12

3. Darah

Darah adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian: bagian cair yang

disebut plasma dan bagian padat yang disebut sel darah (Evelyn.P,

2002:133). Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam

pembuluh darah yang berwarna merah. (Syaifudin, 1997:232). Darah

adalah suatu cairan kental yang terdiri dari sel-sel dan plasma (Guyton,

1997).

a. Bagian-bagian darah

b. Fungsi darah secara umum terdiri dari:

1) Sebagai alat pengangkut

a) Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru untuk

diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

b) Mengangkut CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui

paru.

c) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan

dan dibagikan ke seluruh jaringan / alat tubuh.

d) Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna

Page 8: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

13

bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.

2) Sebagai pertahanan tubuh

Terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan

membinasakan tubuh dengan perantara leukosit, antibodi atau zat-

zat anti racun.

3) Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

Fungsi khususnya lebih lanjut di terangkan lebih banyak di

struktur atau bagian dari masing-masing sel darah dan plasma

darah.

c. Proses pembentukan sel darah (hemotopoesis) terdapat di tiga tempat,

yaitu: sumsum tulang, hepar dan limpa.

1) Sumsum Tulang

Susunan tulang yang aktif dalam proses hemopoesis adalah:

a) Tulang Vertebrae

Vertebrae merupakan serangkaian tulang kecil yang tidak

teratur bentuknya dan saling berhubungan, sehingga tulang

belakang mampu melaksanakan fungsinya sebagai pendukung

dan penopang tubuh. Tubuh manusia mempunyai 33

vertebrae, tiap vertebrae mempunyai korpus (badan ruas

tulang belakang) terbentuk kotak dan terletak di depan dan

menyangga. Bagian yang menjorok dari korpus di belakang

disebut arkus neoralis (lengkung neoral) yang dilewati

Page 9: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

14

medulla spinalis, yang membawa serabut dari otak ke semua

bagian tubuh. Pada arkus terdapat bagian yang menonjol pada

vertebrae dan dilekati oleh otot-otot yang menggerakkan

tulang belakang yang dinamakan prosesus spinosus.

b) Sternum (tulang dada)

Sternum disebut juga dengan tulang dada. Tulang dada

sebagai pelekat tulang kosta dan klavikula. Sternum terdiri

dari manubrium sterni, corpus sterni dan processus xipoideus.

c) Costa (tulang iga)

Costa terdapat 12 pasang, 7 pasang Costa vertebio sterno, 3

pasang costa vertebio condralis dan 2 pasang costa

fluktuantes. Costa dibagian posterior tubuh melekat pada

tulang vertebrae dan di bagian anterior melekat pada tulang

sternum, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan

ada yang sama sekali tidak melekat.

2) Hepar

Hepar merupakan kelenjar terbesar dari beberapa kelenjar pada

tubuh manusia. Organ ini terletak di bagian kanan atas abdomen di

bawah diafragma, kelenjar ini terdiri dari 2 lobus yaitu lobus dextra

dan duktus hepatikus sinestra, keduanya bertemu membentuk

duktus hepatikus komunis. Duktus hepatikus komunis menyatu

dengan duktus sistikus membentuk duktus koleduktus.

Page 10: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

15

3) Limpa

Limpa terletak dibagian kiri atas abdomen, limpa berbentuk

setengah bulat berwarna kemerahan, limpa adalah organ

berkapsula dengan berat normal 100–150 gram. Limpa mempunyai

2 fungsi sebagai organ limfaed dan memfagosit material tertentu

dalam sirkulasi darah. Limpa juga berfungsi menghancurkan sel

darah merah yang rusak. Volume darah pada tubuh yang sehat /

organ dewasa terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau

kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap organ tidak

sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau

pembuluh darah. Tekanan viskositas atau kekentalan dari pada

darah lebih kental dari pada air yaitu mempunyai berat jenis 1.041

– 1.067 dengan temperatur 380C dan PH 7.37 – 1.45.

d. Darah terdiri dari 2 bagian yaitu:

1) Sel-sel darah ada 3 macam yatiu:

a) Eritrosit (sel darah merah)

Eritrosit merupakan cakram bikonkaf yang tidak berhenti,

ukurannya kira-kira 8 m, tidak dapat bergerak, banyaknya

kira-kira 5 juta dalam mm3. Eritrosit berwarna kuning

kemerahan karena didalamnya mengandung suatu zat yang

disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika

didalamnya banyak mengandung O2. Fungsi dari eritrosit

adalah mengikat CO2 dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan

Page 11: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

16

melalui paru-paru.

Pengikat O2 dan CO2

ini dilakukan oleh hemoglobin yang

telah bersenyawa dengan O2 disebut oksihemoglobin yang

telah bersenyawa dengan O2 disebut oksi hemoglobin (Hb+

O2� HbO2) jadi O2 dingkut dari seluruh tubuh sebagai oksi

hemoglobin dan kemudian dilepaskan dalam jaringan HbO2

� Hb+O2 dan seterusnya Hb akan mengikat dan bersenyawa

dengan Hb+ O2� HbO2CO2 yang disebut karbondioksida

hemoglobin (Hb+ CO2� HbCO2) yang mana CO2 akan

dilepaskan dari paru.

Eristrosit dibuat dalam sumsum tulang, limpa dan hati, yang

kemudian akan beredar keseluruh tubuh selama 14-15 hari,

setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit

yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang

menjadi Fe yang berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan

hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat dalam eritrosit yang

berguna untuk mengikat O2 dan CO2. Jumlah Hb dalam

orang dewasa kira-kira 11, 5-15 mg %. Normal Hb wanita 11,

5- 15, 5 mg % dan Hb laki-laki 13, 0- 17, 0 mg %.

Dari dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa

berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel

darah merah. Apabila keduanya berkurang maka keadaan ini

Page 12: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

17

disebut anemia. Biasanya hal ini disebabkan karena

pendarahan yang hebat dan gangguan dalam pembuatan

eritrosit.

b) Leukosit (sel darah putih)

Sel darah yang bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat

bergerak dengan perantara kaki palsu (pseudopodia)

mempunyai bermacam-macam inti sel sehingga dapat

dibedakan berdasarkan inti sel. Leukosit berwarna kuning

(tidak berwarna), banyaknya kira-kira 4000- 11.000/mm3.

Leukosit berfungsi sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh

dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk dalam

tubuh jaringan RES (Retikulo Endotel System). Fungsi yang

lain yaitu sebagai pengangkut dimana leukosit mengangkut

dan membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa dan

ke pembuluh darah.

Sel leukosit selain dari dalam pembuluh darah juga terdapat

di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit

disebabkan karena kemasukan kuman/ infeksi maka jumlah

leukosit yang ada dalam darah akan meningkat.

Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di

dalam kelenjar limfe sekarang beredar dalam darah untuk

mempertahankan tubuh terhadap serangan bibit penyakit

tersebut. Macam-macam leukosit adalah sebagai berikut:

Page 13: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

18

1) Agranulosit

Sel yang tidak mempunyai granula didalamnya, terdiri

dari:

a) Limfosit

Leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan

kelenjar limfe di dalam sitoplasmannya tidak terdapat

granula dan inti besar banyaknya 20-25 %. Fungsinya

membunuh kuman dan memakan bakteri yang masuk

ke dalam jaringan tubuh.

b) Monosit

Fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 30%.

2) Granulosit

a) Neutrofil

Mempunyai inti, protoplasma, banyaknya bintik-bintik,

banyaknya 60-70%.

b) Eosinofil

Granula lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.

c) Basofil

Inti teratur dalam protoplasma terdapat granula besar

banyaknya ½%

c) Trombosit (sel pembeku)

Merupakan benda-benda kecil yang bentuk dan ukurannya

Page 14: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

19

bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang lonjong.

Warnanya putih dengan jumlah normal 150.000-450.000/

mm3. Trombosit memegang peranan penting dalam

pembekuan darah jika kurang dari normal. Apabila timbul

luka, darah tidak lekas membeku sehingga timbul pendarahan

terus menerus.

Proses pembekuan darah dibantu oleh zat yaitu Ca2+ dan

fribinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat

luka. Jika tubuh terluka, darah akan keluar, trombosit pecah

dan akan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase.

Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan

bantuan Ca2+ akan menjadi thrombin. Thrombin akan

bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus,

bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan

menahan sel darah. Dengan demikian terjadi pembekuan.

d) Plasma darah

Bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah warna

bening kekuningan hampir 90% plasma darah terdiri dari:

1) Fibrinogen yang berguna dalam proses pembekuan

darah.

2) Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium,

dan lain-lain yang berguna dalam metabolisme ).

3) Protein darah (albumin dan globulin) meningkatkan

Page 15: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

20

viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan osmotik

untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.

4) Zat makanan (zat amino, glukosa lemak, mineral, dan

vitamin)

5) Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar

tubuh.

6) Antibodi atau anti toksin.

Hematokrit adalah presentase darah yang berupa sel. Harga

normal hematokrit adalah 40,0-54,0 %. Efek hematokrit terdapat

viskositas darah makin besar presentase darah merah yaitu makin

besar hematokrit.

C. Etiologi

Perkembangan hidup nyamuk Aedes Aegypti dari tidur hingga dewasa

memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit

dan menghisap darah serta memilih dari manusia untuk memotongkan

telurnya. Sedangkan nyamuk jantan tidak biasa darah namun hanya menghisap

sari tumbuh-tumbuhan. Umur nyamuk Aedes Aegypti betina ±2 minggu.

Umur nyamuk Aedes Aegypti kemempuan terbang 40-100 m. (Hadinegoro,

1999).

D. Patofisiologi

Virus Dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk

terjadi viremia, yang ditandai dengan demam mendadak tanpa penyebab yang

Page 16: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

21

jelas disertai gejala lain seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, pegal di

seluruh tubuh, nafsu makan berkurang dan sakit perut, bintik-bintik merah

pada kulit. Selain itu kelainan dapat terjadi pada sistem retikulo endotel atau

seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Pelepasan

zat anafilaktoksin, histamin dan serotonin serta aktivitas dari sistem kalikrein

menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding kapiler/vaskuler sehingga

cairan dari intravaskuler keluar ke ekstravaskuler atau terjadinya

perembesaran plasma akibatnya terjadi pengurangan volume plasma yang

terjadi hipovolemia, penurunan tekanan darah, hemokonsentrasi,

hipoproteinemia, efusi dan renjatan. Selain itu sistem reikulo endotel bisa

terganggu sehingga menyebabkan reaksi antigen anti body yang akhirnya bisa

menyebabkan anaphylaxia.

Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akan menyebabkan

depresi sumsum tulang sehingga akan terjadi trombositopenia yang berlanjut

akan menyebabkan perdarahan karena gangguan trombosit dan kelainan

koagulasi dan akhirnya sampai pada perdarahan kelenjar adrenalin.

Plasma merembas sejak permulaan demam dan mencapai puncaknya

saat renjatan. Pada pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat

berkurang sampai 30% atau lebih. Bila renjatan hipovolemik yang terjadi

akibat kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadi

anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini

biasanya pada hari ke-3 dan ke-7.

Reaksi lainnya yaitu terjadi perdarahan yang diakibatkan adanya

Page 17: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

22

gangguan pada hemostasis yang mencakup perubahan vaskuler,

trombositopenia (trombosit < 100.000/mm3), menurunnya fungsi trombosit

dan menurunnya faktor koagulasi (protrombin, faktor V, IX, X dan

fibrinogen). Pembekuan yang meluas pada intravaskuler (DIC) juga bisa

terjadi saat renjatan. Perdarahan yang terjadi seperti petekie, ekimosis,

purpura, epistaksis, perdarahan gusi, sampai perdarahan hebat pada traktus

gastrointestinal.

E. Manifestasi Klinik

Perjalanan penyakit DD/DBD sulit diramalkan. Pada umunya pasien

mengalami fase demam selama 2-7 hari, selanjutnya diikuti oleh fase kritis

selama 2-3 hari.

1. Demam Dengue (DD)

Demam Dengue merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari,ditandai

dengan dua atau lebih manifestasi sebagai berikut :

a. Nyeri kepala

b. Ruam kulit

c. Manifestasi perdarahan (ptekie atau uji bending positif)

d. Pemeriksaan serologi dengue positif, atau ditemukan pasien

DD//DBD yang sudah dikonfirmasikan pada lokasi dan waktu yang

sama .

2. Demam Berdarah Dengue

Berdasarakan kriteria WHO 1997 diagnosis ditegakkan bila semua hal di

Page 18: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

23

bawah ini di penuhi, yaitu:

a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik

b. Terdapat minimal satu manifestasi perdarahan berikut :

1) Uji bendung positif

2) Ptekie,ekimosis, atau purpura

3) Perdarahan mukosa (epitaksis atau perdarahan gusi), atau

perdarahan dari tempat lain

4) Hematemesis atau melena

c. Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ul)

d. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran

plasma), yaitu :

1) Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan satandart sesuai

dengan umur dan jenis kelamin

2) Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,

dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya

3) Tanda kebocoran plasma seperti efuis pleura, asites,

hipoproteinemia, atau hiponatremia.

4) Keluhan pada saluran pernafasan seperti batuk, pilek, sakit waktu

menelan.

5) Keluhan pada saluran pencernaan: mual, muntah, anoreksia, diare,

konstipasi

6) Keluhan sistem tubuh yang lain: nyeri atau sakit kepala, nyeri pada

otot, tulang dan sendi, nyeri otot abdomen, nyeri ulu hati, pegal-

Page 19: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

24

pegal pada saluran tubuh.

F. Klasifikasi Dengue Beradah Dengue (DBD)

Berdasarkan patokan dari WHO (1999) DBD dibagi menjadi 4 derajat:

1. Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain tanpa perdarahan spontan, uji tourniquet

(+) thrombocytopenia hemokonsentrasi.

2. Derajat II

Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau perdarahan lain.

3. Derajat III

Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah tekanan darah

rendah, gelisah, sianosis mulut, hidung dan ujung jari.

4. Derajat IV

Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak terdeteksi. (Ngastiyah,

1997).

Dengue Syok Syndrome (DSS)

Suluruh krtiteria diatas untuk DBD disertai dengan kegagalan sirkulasi

dengan manifetasi nadi yang cepat dan halus, tekanan nadi turun (20≤

mmHg), hipotensi dibandingkan standart sesuai umur, kulit dingin dan

lembab serta gelisah. Penderita seringkali mengeluhkan nyeri didaerah

perut sesaat sebelum renjatan timbul. Nyeri tersebut seringkali

mendahului perdarahan gastrointestinal.

Page 20: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

25

G. Penatalaksaaan

1. Medis

Pada dasarnya pengoobatan pada DB bersifat simtomatis dan suportif

a. DHF tanpa renjatan

Demam tinggi, anoreksia dan sering muntah menyebabkan

pasien dehidrasi dan haus. Pada pasien ini perlu diberi banyak minum,

yaitu 1,5 sampai 2 liter dalam 24 jam. Dapat diberikan teh manis,

sirup, susu, dan bila mau lebih baik oralit. Cara memberikan minum

sedikit demi sedikit dan orang tua yang menunggu dilibatkan dalam

kegiatan ini. Jika anak tidak mau minum sesuai ang dianjurkan tidak

dibenarkan pemasangan sonde karena merangsang resiko terjadi

perdarahan.

Keadaan hiperpireksia diatasi dengan obat anti piretik dan

kompres dingin. Jika terjadi kejang diberi luminal atau anti konvsulsan

lainnya. Luminal diberikan dengan dosis : anak umur kurang 1 tahun

50 mg IM, anak lebih 1 tahun 75 mg. Jika 15 menit kejang belum

berhenti luminal diberikan lagi dengan dosis 3 mg/kg BB. Anak diatas

1 tahun diberi 50 mg, dan dibawah 1 tahun 30 mg, dengan

memperhatikan adanya depresi fungsi vital.

Infus diberikan pada pasien DHF tanpa renjatan apabila :

1) Pasien terus-menerus muntah, tidak dapat diberikan minum

sehingga mengancam terjadinya dehidrasi.

2) Hematokrit yang cenderung meningkat.

Page 21: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

26

Hematokrit mencerminkan kebocoran plasma dan biasanya

mendahului munculnya secara klinik perubahan fungsi vital (hipotensi,

penurunan tekanan nadi ), sedangkan turunnya nilai trombosit biasanya

mendahului naiknya hematokrit. Oleh karena itu, pada pasien yang

diduga menderita DHF harus diperiksa hemoglobin, hematokrit dan

trombosit setiap hari mlai hari ke-3 sakit sampai demam telah turun 1-

2 hari. Nilai hematokrit itulah yang menentukan apabila pasien perlu

dipasang infus atau tidak.

b. DHF disertai renjatan (DSS)

Pasien yang mengalami renjatan (syok) harus segera sipasang

infus sebagai penganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma.

Caiaran yang diberikan bisanya Ringer Laktat. Jika pemberian cairan

tidak ada respon diberikan plasma atau plasma ekspander, banyaknya

20-30 ml/kgBB. Pada pasien dengan renjatan berat diberikan infus

harus diguyur dengan cara membuka klem infus.

Apabila renjatan telah teratasi, nadi sudah jelas teraba, amplitudo

nadi besar, tekanan sistolik 80 mmHg /lebih, kecepatan tetesan

dikurangi 10 liter/kgBB/jam. Mengingat kebocoran plasma 24-48 jam,

maka pemberian infus dipertahankan sampai 1-2 hari lagi walaupn

tanda-tanda vital telah baik.

Pada pasien renjtan berat atau renjaan berulang perlu dipasang

CVP (Central Venous Pressure) untuk mengukur tekanan vena sentral

melalui vena magna atau vena jugularis, dan biasanya pasien dirawat

Page 22: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

27

di ICU.

Tranfusi darah diberikan pada pasien dengan perdarahan

gastrointestinal yang berat. Kadang-kadang perdarahan gastrointestinal

berat dapat diduga apabila nilai hemoglobin dan hematokrit menurun

sedangkan perdarahannya sedikit tidak kelihatan. Dengan

memperhatikan evaluasi klinik yang telah disebut, maka dengan

keadaan ini dianjurkan pemberian darah.

2. Keperawatan

Masalah pasien yang perlu diperhatikan ialah bahaya kegagalan

sirkulasi darah, resiko terjadi pendarahan, gangguan suhu tubuh, akibat

infeksi virus dengue, gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya

pengetahuan orang tua mengenai penyakit

e. Kegagalan sirkulasi darah

Dengan adanya kebocoran plasma dari pembuluh darah ke dalam

jaringan ekstrovaskular, yang puncaknya terjadi pada saat renjatan

akan terlihat pada tubuh pasien menjadi sembab (edema) dan darah

menjadi kental.

Pengawasan tanda vital (nadi, TD, suhu dan pernafasan) perlu

dilakukan secara kontinu, bila perlu setiap jam. Pemeriksaan Ht, Hb

dan trombosit sesuai permintaan dokter setiap 4 jam. Perhatikan

apakah pasien ada kencing / tidak.

f. Resiko terjadi pendarahan

Adanya thrombocytopenia, menurunnya fungsi trombosit dan

Page 23: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

28

menurunnya faktor koagulasi merupakan faktor penyebab terjadinya

pendarahan utama pada traktus gastrointestinal. Pendarahan grasto

intestinal didahului oleh adanya rasa sakit perut yang hebat atau daerah

retrosternal

Bila pasien muntah bercampur darah atau semua darah perlu

diukur. Karena melihat seberapa banyak darah yang keluar perlu

tindakan secepatnya. Makan dan minum pasien perlu dihentikan. Bila

pasien sebelumnya tidak dipasang infuse segera dipasang. Formulir

permintaan darah disediakan.

Perawatan selanjutnya seperti pasien yang menderita syok. Bila

terjadi pendarahan (melena, hematesis) harus dicatat banyaknya/

warnanya serta waktu terjadinya pendarahan.

Pasien yang mengalami pendarahan gastro intestinal biasanya

dipasang NGT untuk membantu mengeluarkan darah dari lambung.

g. Gangguan suhu tubuh

Gangguan suhu tubuh biasanya terjadi pada permulaan sakit atau

hari ke-2-ke-7 dan tidak jarang terjadi hyperpyrexia yang dapat

menyebabkan pasien kejang. Peningkatan suhu tubuh akibat infeksi

virus dengue maka pengobatannya dengan pemberian antipiretika dan

anti konvulsan. Untuk membantu penurunan suhu dan mencegah agar

tidak meningkat dapat diberikan kompres dingin, yang perlu

diperhatikan, bila terjadi penurunan suhu yang mendadak disertai

berkeringat banyak sehingga tubuh teraba dingin dan lembab, nadi

Page 24: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

29

lembut halus waspada karena gejala renjatan. Kontrol TD dan nadi

harus lebih sering dan dicatat secara baik dan memberitahu dokter.

h. Gangguan rasa aman dan nyaman

Gangguan rasa aman dan nyaman dirasakan pasien karena

penyakitnya dan akibat tindakan selama dirawat. Hanya pada pasien

DHF menderita lebih karena pemeriksaan darah Ht, trombosit, Hb

secara periodic (stp 4 jam) dan mudah terjadi hematom, serta

ukurannya mencari vena jika sudah stadium II.

Untuk megurangi penderitaan diusahakan bekerja dengan tenang

yakinkan dahulu vena baru ditusukan jarumnya. Jika terjadi hematum

segera oleskan trombophub gel / kompres dengan alkohol.

Bila pasien datang sudah kolaps sebaiknya dipasang venaseksi

agar tidak terjadi coba-coba mencari vena dan meninggalkan bekas

hematom di beberapa tempat. jika sudah musim banyak pasien DHF

sebaiknya selalu tersedia set venaseksi yang telah seteril.

(Ngastiyah, 2005)

3. Penatalaksanaan Keperawatan per derajat

a. Perawatan pasien DBD derajat I

Pada pasien derajat I ini keadaan umumnya seperti pada pasien

influenza biasa dengan gejala demam, lesu, sakit kepala, dan

sebagainya, tetapi terdapat juga gejala perdarahan atas hasil uji

tourniquet positif (cara uji tourniquet ialah pasang manset tensimeter

pada lengan atas dan pompa sampai air raksa mencapai pertengahan

Page 25: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

30

tekanan sistolik dan diastolik, biarkan selama 5 menit. Bila setelah

manset dibuka terdapat lebih dari 20 petekia pada daerah lengan bawah

dengan diameter 2,8 cm dinyatakan positif). Pasien perlu istirahat

mutlak, observasi tanda vital setiap 3 jam (terutama tekanan darah dan

nadi), periksa Ht, Hb, dan trombosit secara periodik (4 jam sekali).

Berikan minum 1 ½ - 2 liter dalam 24 jam. Air minum boleh teh

manis, sirup, susu, dan lebih baik oralit jika anak mau. Cara

memberikan minum sedikit demi sedikit bila perlu setiap 5 menit 1

sendok makan atau setiap ¼ jam 1/3 gelas. Jika ada keluarga yang

menunggu mintalah mereka membantu; terangkan mengapa anak harus

banyak minum dan apa bahayanya jika kebutuhan cairan yang telah

ditentukan tidak terpenuhi. Buah-buahan lebih baik diberikan berupa

sari buah saja.

Obat-obatan harus diberikan tepat pada waktunya disamping

kompres dingin jika pasien demam. Urine perlu ditampung selama 24

jam dan diukur; tetapi tidak usah menunggu 24 jam jika urine

dianggap kurang beritahukan dokter. Catatlah hasil pemeriksaan Ht,

Hb dan trombosit secara teratur dan adakan penilaian apakah terjadi

kenaikan yang melebihi normal / tidak. Jika tekanan darah pada suatu

waktu menurun, ulangi ukur lagi 5 menit kemudian dan jika ternyata

memang turun dan mencurigakan segera hubungi dokter. Bila perlu

persiapkan alat-alat untuk infus. Bila pasien tidak mau minum

sebanyak yang telah ditentukan walaupun sudah dibujuk tidak

Page 26: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

31

dibenarkan memasang sonde karena dapat menimbulkan perdarahan.

Pasien biasanya dipasang infus. Bila tidak terjadi sesuatu setelah

dirawat 2-3 hari, dan pasien dalam keadaan membaik dengan ditandai

adanya nafsu makan yang baik, pasien dipulangkan.

b. Perawatan pasien DBD derajat II

Umumnya pasien dengan DBD derajat II, ketika datang dirawat

sudah dalam keadaan lemah, malas minum (gejala klinis derajat I

ditambah adanya perdarahan spontan) dan tidak jarang setelah dalam

perawatan baru beberapa saat pasien jatuh kedalam keadaan renjatan.

Oleh karena itu, lebih baik jika pasien segera dipasang infus sebab jika

sudah terjadi renjatan vena-vena sudah menjadi kolaps sehingga susah

untuk memasang infus. Tidak jarang terpaksa menusuk beberapa kali

dibeberapa tempat tidak dapat berhasil bahkan meninggalkan bekas

hematom yang besar. Bila keadaan pasien pasien sangat lemah infus

lebih baik dipasang pada dua tempat karena dalam keadaan renjatan

walaupun klem dibuka tetesan cairan tetap tidak lancar, maka jika dua

tempat akan membantu memperlancar. Kadang-kadang satu infus ini

diperlukan untuk memberikan plasma / darah, yang lain cairan biasa.

Pengawasan tanda vital, pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin serta

trombosit seperti derajat I, dan harus diperhatikan gejala-gejala

renjatan seperti nadi menjadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun,

anuria atau anak mengeluh sakit perut sekali dan lain sebagainya. Jika

Page 27: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

32

hal-hal tersebut terjadi segera hubungi dokter. Pada pasien ini

disamping infus juga diberi minum serta makan sebanyak ia mau.

Apabila pasien derajat II ini setelah dirawat selama 2 hari

keadaen membaik yang ditandai dengan tekanan darah yang normal,

nadi, suhu dan pernafasan juga baik, infus satu dibuka, yang lainnya

dipertahankan sampai 24 jam lagi sambil terus diobservasi. Jika

keadaan umumnya tetap baik, tanda vital serta Ht dan Hb sudah

normal dan stabil infus dibuka. Biasanya pasien sudah mau makan dan

diperbolehkan pulang dengan pesan untuk datang kontrol setelah 1

minggu kemudian.

c. Perawatan DBD derajat III (DSS)

Pasien DSS adalah pasien gawat maka jika tidak mendapatkan

penanganan yang cepat dan tepat akan menjadi fatal sehingga

memerlukan perawatan yang intensif. Masalah utama adalah akibat

kebocoran plasma yang pada pasien DSS ini mencapai puncaknya

dengan ditemuinya tubuh pasien sembab, aliran darah sangat lambat

karena menjadi kental sehingga mempengaruhi curah jantung dan

menyebabkan gangguan saraf pusat. Terjadi gangguan pada sistim

pernafasan berupa asidosis metabolik dan agak dispnea karena adanya

cairan didalam rongga pleura. Pertolongan yang utama adalah

mengganti plasma yang keluar dengan memberikan cairan dan

elektrolit (biasanya diberikan Ringer Laktat) dan cara memberikan

Page 28: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

33

diguyur ialah dengan kecepatan tetesan 20 ml/kg BB/jam. Karena

darah kehilangan plasma maka alirannya menjadi sangat lambat (darah

menjadi kental), untuk melancarkan tetesan infus tersebut dimasukkan

cairan secara paksa dengan menggunakan spuit 20-30 cc sebanyak

100-200 ml melalui selang infus. Dengan cara ini dapat membantu

kelancaran darah dan tetesan menjadi lebih cepat, selanjutnya diatur

sesuai dengan kebutuhan pada saat itu.

Akibat terjadinya kebocoran plasma pada paru terjadi

pengumpulan cairan didalam rongga pleura dan menyebabkan pasien

agak dispnea; untuk meringankan pasien dibaringkan semi fowler dan

diberikan O2. pengawasan tanda vital dilakukan setiap 15 menit

terutama tekanan darah dan nadi juga pernafasan dan catat dalam

catatan perawatan / catatan khusus. Bila terlihat keadaan pasien makin

memburuk atau tetesan tetap tidak dapat lancar supaya menghubungi

dokter. Untuk memantau keadaan ginjal pasien perlu dipasang kateter

urine dan ditampung ke dalam kantong yang steril, karena diperlukan

evaluasi setiap jam atau lebih sering dengan melihat keadaan pasien

(renjatan sering didahului adanya anuria).

Pemeriksaan hematokrit, hemoglobin dan trombosit tetap

dilakukan secara periodik dan semua tindakan serta hasil pemeriksaan

dicatat dalam catatan khusus serta dinilai / dibandingkan. Jika renjatan

dapat diatasi, nadi sudah jelas teraba dan amplitude nadi cukup besar,

tekanan darah sistolik 80 mmHg/lebih, kecepatan tetesan dikurangi

Page 29: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

34

menjadi 10 ml/kg BB perjam. Karena dalam masa penyembuhan ini

cairan yang ada di ruang ekstravaskular diserap kembali ke dalam

ruang vaskuler maka pemberian cairan harus diperhatikan karena jika

kelebihan dapat menyebabkan sesak nafas dan memperberat kerja

jantung. Penilaian tanda vital dan infus masih diteruskan sampai 24-48

jam setelah syok teratasi, pemeriksaan hematokrit, hemoglobin dan

trombosit masih perlu dilakukan. Bila hasil telah stabil serta diberi

makan dan minum biasa. Bila pasien telah mau makan (nafsu

makannya sudah kembali) merupakan pertanda keadaan bahaya telah

lewat. Pasien dipulangkan dengan pesan kontrol kembali 1 minggu

lagi.

H. Komplikasi

1. Perdarahan

Perdarahan pada DHF disebabkan adanya perubahan vaskuler,

penurunan jumlah trombosit (trombositopenia) <100.000 /mm³ dan

koagulopati, trombositopenia, dihubungkan dengan meningkatnya

megakoriosit muda dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup

trombosit. Tendensi perdarahan terlihat pada uji tourniquet positif,

petechi, purpura, ekimosis, dan perdarahan saluran cerna, hematemesis

dan melena.

Page 30: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

35

2. Kegagalan sirkulasi

DSS (Dengue Syok Sindrom) biasanya terjadi sesudah hari ke

2–7, disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga

terjadi kebocoran plasma, efusi cairan serosa ke rongga pleura dan

peritoneum, hipoproteinemia, hemokonsentrasi dan hipovolemi yang

mengakibatkan berkurangnya aliran balik vena (venous return), prelod,

miokardium volume sekuncup dan curah jantung, sehingga terjadi

disfungsi atau kegagalan sirkulasi dan penurunan sirkulasi jaringan.

DSS juga disertai dengan kegagalan hemostasis mengakibatkan

aktivity dan integritas system kardiovaskur, perfusi miokard dan curah

jantung menurun, sirkulasi darah terganggu dan terjadi iskemia

jaringan dan kerusakan fungsi sel secara progresif dan irreversibel,

terjadi kerusakan sel dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam

12-24 jam.

3. Hepatomegali

Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang berhubungan

dengan nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan sel

sel kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih besar

dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau kompleks virus

antibody.

4. Efusi pleura

Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang

mengakibatkan ekstravasasi aliran intravaskuler sel hal tersebut dapat

Page 31: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

36

dibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusi

pleura akan terjadi dispnea, sesak napas.

Page 32: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

37

I. Pengkajian Fokus

1. Identitas pasien

Nama, umur (pada DHF paling sering menyerang anak-anak dengan usia

kurang dari 15 tahun), jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua,

pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.

2. Keluhan utama

Alasan atau keluhan yang menonjol pada pasien DHF datang ke rumah

sakit adalah panas tinggi dan pasien lemah.

3. Riwayat penyakit sekarang

Didapatkan adanya keluhan panas mendadak dengan disertai menggigil

dan saat demam kesadaran kompos mentis. Turunya panas terjadi antara

hari ke-3 dan ke-7, dan anak semakin lemah. Kadang-kadang disertai

keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah, anoreksia, diare atau

konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri ulu hati dan

pergerakan bola mata terasa pegal, serta adanya manifestasi perdarahan

pada kulit, gusi (grade III, IV), melena atau hematemasis.

4. Riwayat penyakit yang pernah diderita

Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DHF, anak biasanya

mengalami serangan ulangan DHF dengan type virus yang lain.

5. Riwayat imunisasi

Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemumgkinan akan

timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.

Page 33: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

38

6. Riwayat gizi

Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak

dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko, apabila ada faktor

predisposisinya. Anak yang menderita DHF sering mengalami keluhan

mual, muntah,dan nafsu akan menurun. Apabila kondisi ini berlanjut dan

tidak disertai pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat

mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi

kurang.

7. Kondisi lingkungan

sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya dan lingkumgan yang

kurang bersih (seperti yang mengenang dan gantungan baju yang di

kamar).

8. Pola kebiasaan

a. Nutrisi dan metabolisme

Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan

berkurang, dan nafsu makan menurun.

b. Eliminasi BAB

Eliminasi BAB: kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi.

Sementara DHF grade III-IV bisa terjadi melena.

c. Eliminasi BAK

Eliminasi BAK: perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit atau

banyak, sakit atau tidak. Pada DHF grade IV sering terjadi hematuria.

Page 34: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

39

d. Tidur dan istirahat

Tidur dan istirahat: anak sering mengalami kurang tidur karena

mengalami sakit atau nyeri otot dan persendian sehingga kualitas dan

kuantitas tidur maupun istirahatnya kurang.

e. Kebersihan

Kebersihan: upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan

lingkungan cenderung kurang terutama untuk membersihkan tempat

sarang nyamuk aedes aegypti.

Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upa untuk

menjaga kesehatan.

9. Pemeriksaan fisik

Meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi dari ujung rambut sampai

ujung kaki. Berdasarkan tingkatan grade DHF, keadaan fisik anak adalah :

a. Kesadaran : Apatis

b. Vital sign : TD : 110/70 mmHg

c. Kepala : Bentuk mesochepal

d. Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata

anemis

e. Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada gangguan

pendengaran

f. Hidung : ada perdarahan hidung / epsitaksis

g. Mulut : mukosa mulut kering, bibir kering, dehidrasi, ada

perdarahan pada rongga mulut, terjadi perdarahan gusi.

Page 35: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

40

h. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kekakuan leher

tidak ada, nyeri telan

i. Dada

Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan

Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan

Perkusi : Sonor

Palpasi : taktil fremitus normal

j. Abdomen :

Inspeksi : bentuk cembung, pembesaran hati (hepatomegali)

Auskultasi : bising usus 8x/menit

Perkusi : tympani

Palpasi : turgor kulit elastis, nyeri tekan bagian atas

k. Ekstrimitas : sianosis, ptekie, echimosis, akral dingin, nyeri otot, sendi

tulang

l. Genetalia : bersih tidak ada kelainan di buktikan tidak terpasang

kateter

10. Sistem integumen

Adanya peteki pada kulit, turgor kulit menurun, dan muncul keringat

dingin dan lembab.

Kuku sianosis atau tidak.

a. Kepala dan leher

Kepala terasa nyeri, muka tamp0ak kemerahan karena demam (flusy),

mata anemis, hidung kadang mengalami perdarahan (epistaksis) pada

Page 36: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

41

grade II,III, IV. Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering,

terjadi perdarahan gusi, dan nyeri telan. Sementara tenggorokan

mengalami hyperemia pharing dan terjadi perdarahan telingga (grade

II, III, IV ).

b. Dada

Bentuk simetris dan kadang-kadang sesak. Pada fhoto thorax terdapat

adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan, (efusi pleura),

rales, ronchi, yang biasanya terdapat pada grade III dan IV.

c. Abdomen

Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali) dan asites.

Ekstremitas : akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang.

11. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan adanya infeksi

dengue adalah :

a. Uji rumple leed / tourniquet positif

b. Darah, akan ditemukan adanya trombositopenia, hemokonsentrasi,

masa perdarahan memanjang, hiponatremia, hipoproteinemia.

c. Air seni, mungkin ditemukan albuminuria ringan

d. Serologi

Dikenal beberapa jenis serologi yang biasa dipakai untuk menentukan

adanya infeksi virus dengue antara lain : uji IgG Elisa dan uji IgM Elisa

Page 37: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

42

e. Isolasi virus

Identifikasi virus dengan melakukan fluorescence anti body technique

test secara langsung / tidak langsung menggunakan conjugate

(pengaturan atau penggabungan)

f. Identifikasi virus

Identifikasi virus dengan melakukan fluorescence anti body tehnique

test secara langsung atau tidak langsung dengan menggunakan

conjugate

g. Radiology

Pada fhoto thorax selalu didapatkan efusi pleura terutama disebelah

hemi thorax kanan . ( Departemen Kesehatan RI, 1999)

Page 38: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

43

J. Pathways Keperawatan

Demam akut

Keringat ↑

Dehidrasi Hipertermi

Fungsi trombosit menurun, faktor

koagulasi menurun,

Gigitan nyamuk Aedes Aegepti

Sumber : Syaifoellah Noer (1999); Doenges (2000)

Nyeri otot, tulang dan sendi

Gangguan rasa nyaman nyeri

Stimulasi RES

Hepatomegali

Hepar mendesak rongga abdomen

Nafsu makan ↓

Intake tidak adekuat

Perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Peningkatan enzim-enzim hepar SGOT

SGPT

Permeabilitas vaskuler ↑

Kebocoran plasma

Hipoproteinemia

Hipovolemi

Syok hipovolemi

- Gelisah - Takikardi - Akral dingin - Hipotensi

Penumpukan cairan ekstra vaskuler dan rongga serosa

Akumulasi cairan ↑

Efusi Pleura

Dispnea

Gangguan pertukaran gas

Hematokrit ↑ viskositas darah ↑

Aliran darah lambat

Suplai O2 ke jaringan ↓

Gangguan Perfusi jaringan

Trombosytopenia

Resiko perdarahan

Mual, muntah

Defisit volume cairan dan elektrolit

Virus Dengue

Terjadinya viremia

Page 39: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

44

K. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan berpindahnya cairan

intraseluler ke ekstraseluler (kebocoran plasma dari endotel)

Ditandai dengan:

a. Hipotensi

b. Takikardi

c. Pengisian kapiler lambat

d. Berkeringat

e. Urin pekat atau menurun

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen

Ditandai dengan :

a. Dispnea

b. Bingung, gelisah

c. Ketidakmampuan membuang secret

d. Perubahan tanda vital

e. Penurunan toleransi terhadap aktivitas

3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai oksigen dalam

jaringan menurun

Ditandai dengan :

a. Penurunan nadi perifer, pengisian kapiler lambat atau menurun

b. Perubahan warna kulit

c. Edema jaringan ekstremitas dingin

Page 40: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

45

4. Hipertermi berhubungan viremia

Ditandai dengan:

a. Peningkatan suhu tubuh yang lebih besar dari jangkauan normal

b. Kulit kemerahan, hangat waktu disentuh

c. Peningkatan tingkat pernafasan

d. Takikardi

5. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubunggan dengan proses patologis

(viremia)

Ditandai dengan:

a. Keluhan nyeri

b. Perilaku yang bersifat hati-hati atau melindungi

c. Wajah menunjukkan nyeri

d. Gelisah

6. Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,

muntah, anoreksia

Ditandai dengan:

a. Konjungtiva dan membran mukosa pucat

b. Menolak untuk makan

c. Penurunan berat badan

d. Turgor kulit buruk

Page 41: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

46

L. Fokus Intervensi

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan berpindahnya cairan

intraseluler ke ekstraseluler

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan defisit volume

cairan dapat terpenuhi

Kriteria Hasil :

a. Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan perilaku yang, perlu

untuk memperbaiki defisit cairan

b. Menunjukkan perubahan keseimbangan cairan, dibuktikan oleh

haluaran urine adekuat, tanda-tanda vital stabil, membran mukosa

lembab, turgor kulit baik.

c. Volume cairan cukup, input cukup, output tidak berlebih.

Rencana tindakan:

a. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah pucat, tachicardi) serta

tanda-tanda vital.

Rasional : Menetapkan data dasar pasien, untuk mengetahui

dengan cepat penyimpangan dari keadaan normalnya

b. Mengobservasi adanya tanda-tanda syok.

Rasional : Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani

syok yang dialami pasien.

c. Memberikan cairan intravaskuler sesuai program dokter.

Rasional : Pemberian cairan IV sangat penting bagi pasien yang

mengalami defisit volume cairan dengan keadaan

Page 42: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

47

umum yang buruk karena cairan langsung masuk

kedalam pembuluh darah.

d. Menganjurkan pasien untuk banyak minum

Rasional : Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah

volume cairan tubuh.

e. Mengkaji tanda dan gejala dehidrasi atau hipovolemik (riwayat

muntah diare, kehausan turgor jelek).

Rasional : Untuk mengetahui penyebab devisit volume cairan, jika

haluaran urine < 25 ml/jam, maka pasien mengalami

syok

f. Mengkaji perubahan haluaran urine dan monitor asupan haluaran

Rasional : Untuk mengetahui keseimbangan cairan dan tingkatan

dehidrasi.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan suplai oksigen

ke jaringan adekuat.

Kriteria Hasil : Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan

adekuat dengan GDA dalam rentang normal dan bebas

gejala distres pernafasan.

Rencana tindakan :

a. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan. Catat penggunaan otot

aksesori, nafas bibir, ketidakmampuan bicara / berbincang.

Rasional : Berguna dalam evaluasi derajat distres pernafasan dan /

Page 43: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

48

kronisnya proses penyakit.

b. Tinggikan kepala tempat tidur, Bantu pasien untuk memilih posisi

yang mudah untuk bernafas. Dorong nafas dalam perlahan / nafas

bibir sesuai kebutuhan atau tolaransi individu.

Rasional : Pengiriman oksigen tidak dapat diperbaiki dengan

posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk

menurunkan kolaps jalan nafas, dispnea, dan kerja

nafas.

c. Kaji / awasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa

Rasional : Sianosis mungkin perifer (terlihat pada kuku) atau

sentral (terlihat sekitar bibir / daun telinga). Keabu-

abuan dan dianosis sentral mengindikasikan beratnya

hipoksia.

d. Dorong mengeluarkan sputum, penghisapan bila diindikasikan.

Rasional : Kental, tebal dan banyaknya sekresi adalah sumber

utama gangguan pertukaran gas pada jalan nafas kecil.

Penghisapan dibutuhkan bila batuk tidak efektif.

e. Auskultasi bunyi nafas, catat area penurunan aliran udara / bunyi

tambahan

Rasional : Bunyi nafas mungkin redup karena penurunan aliran

udara atau area konsolidasi. Adanya mengindikasikan

spasme bronkus / tertahannya sekret.. Krekles basah

menyebar menunjukkan cairan pada interstisial atau

Page 44: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

49

dekompensasi jantung.

f. Palpasi premitus

Rasional : Penurunan getaran vibrasi diduga ada pengumpulan

cairan atau udara terjebak.

3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai oksigin dalam

jaringan menurun.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan suplai oksigen

ke jaringan adekuat.

Kriteria Hasil : Menunjukkan peningkatan perfusi secara individual

misalnya tidak ada sianosis dan kulit hangat.

Rencana tindakan:

a. Auskultasi frekuensi dan irama jantung cacat adanya bunyi jantung

ekstra.

Rasional : Tachicardia sebagai akibat hipoksemia kompensasi

upaya peningkatan aliran darah dan perfusi jaringan,

gangguan irama berhubungan dengan hipoksemia,

ketidakseimbangan elektrolit. Adanya bunyi jantung

tambahan terlihat sebagai peningkatan kerja jantung.

b. Observasi perubahan status metal

Rasional : Gelisah bingung disorientasi dapat menunjukkan

gangguan aliran darah serta hipoksia.

c. Observasi warna dan suhu kulit atau membrane mukosa.

Rasional : Kulit pucat atau sianosis, kuku membran bibir atau

Page 45: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

50

lidah dingin menunjukkan vasokonstriksi prifer (syok)

atau gangguan aliran darah perifer.

d. Ukur haluaran urine dan catat berat jeuis urine

Rasional : Syok lanjut atau penurunan curah jantung

menimbulkan penurunan perfusi ginjal dimanifestasi

oleh penurunan haluaran urine dengan berat jenis

normal atau meningkat

e. Berikan cairan intra vena atau peroral sesuai indikasi.

Rasional : Peningkatan cairan diperlukan untuk menurunkan

hiperviskositas darah (Potensial pembentukan

trombosit) atau mendukung volume sirlukasi atau

perfusi jaringan.

4. Hipertemi berhubungan dengan terjadinya veremia

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan temperatur

suhu dalam batas normal (36°-37° C).

Kriteria Hasil :

a. Klien tidak menunjukkan kenaikan srihu tubuh.

b. Suhu tubuh dalam batas normal ( 36°-37° C)

Rencana tindakan:

a. Mengkaji saat timbulnya demam

Rasional : Untuk mengidentifikasi pola demam pasien

b. Mengobservasi tanda-tanda vital

Rasional : Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui

Page 46: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

51

keadaan umum pasien.

c. Tingkatkan intake cairan.

Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan

tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi asupan

cairan

d. Mencatat asupan dan keluaran

Rasional : Untuk mengetahui ketidakseimbangancairan tubuh

e. Memberikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program

dokter

Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan

suhu tinggi.

5. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses patologis

(viremia)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri

berkurang atau hilang

Kriteria Hasil :

a. Rasa nyaman pasien terpenuhi

b. Nyeri berkurang atau hilang

Rencana tindakan:

a. Mengkaji tingkat nyeri yang dialami pasien dengan skala nyeri (0 -

10), tetapkan tipe nyeri yang dialami pasien, respon pasien terhadap

nyeri

Rasional : Untuk mengetahui berat nyeri yang dialami pasien

Page 47: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

52

b. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap

nyeri

Rasional : Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka

perawat dapat melakukan intervensi yang sesuai dengan

masalah klien.

c. Memberikan posisi yang nyata dan, usahakan situasi ruang yang

terang

Rasional : Untuk mengurangi rasa nyeri .

d. Memberikan suasana gembira bagi pasien, alihkan perhatian pasien

dari rasa nyeri

Rasional : Dengan melakukan aktivitas lain, pasien dapat sedikit

melupakan perhatiannya terhadap nyeri yang dialami.

e. Memberikan kesempatan pada pasien untuk berkomunikasi dengan

teman-teman atau orang terdekat.

Rasional : Tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat atau

teman membuat pasien bahagia dan dapat mengalihkan,

perhatiannya terhadap nyeri.

f. Memberikan obat analgetik (Kolaborasi dengan dokter)

Rasional : Obat analgetik dapat menekan atau mengurangi nyeri

pasien.

6. Intake nutrisi kurang dari, kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,

muntah , anoreksia

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan

Page 48: BAB II Pengertian ) menurut - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-ikaadityaw-5412-2-babii.pdf · A. Pengertian Beberapa pengertian DHF ( Dengue

53

nutrisi pasien terpenuhi.

Kriteria Hasil : Pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan

porsi yang dibutuhkan atau diberikan.

Rencana tindakan:

a. Mengkaji keluhan mual dan muntah yang dialami oleh pasien

Rasional : Untuk menetapkan cara mengatasinya.

b. Memberikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.

Rasional : Untuk menghindari mual dan muntah

c. Menjelaskan manfaat nutrisi bagi pasien terutama saat pasien sakit.

Rasional : Meningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi

sehingga motivasi pasien untuk makan meningkat.

d. Memberikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur dan

dihidangkan saat masih hangat.

Rasional : Membantu mengurangi kelelahan pasien dan

meningkatkan asupan makanan.

e. Mencatat jumlah dan porsi makanan yang dihabiskan

Rasional : Untuk mengetahui pemenuhan nutrisi pasien.

f. Mengukur berat badan pasien setiap hari.

Rasional : untuk mengetahui status gizi pasien