Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

6
I. Konsep Perencanaan (Umum) Apakah Perencanaan itu : Perencanaan adalah mengatur / mengorganisasikan masa depan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan Jenis-jenis perencanaan yang dilaksanakan antara lain meliputi : Perencanaan pembangunan ekonomi Perencanaan tata guna lahan / fisik Perencanaan prasarana dan sarana (misalnya untuk fasilitas dan pelayanan transportasi, untuk penyediaan air bersih, listrik dan lain-lain) Perencanaan fasilitas sosial, fasilitas pendidikan dll Perencanaan konservasi dan hutan lindung dll Perencanaan perusahaan Perencanaan wilayah dan kota Proses Perencanaan Dasar 1. Persiapan studi 2. Penentuan tujuan dan sasaran pengembangan 3. Survei 4. Analisis dan kesimpulan 5. Perumusan rencana 6. Rekomendasi 7. Implementasi 8. Monitoring

Transcript of Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

Page 1: Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

I. Konsep Perencanaan (Umum)

Apakah Perencanaan itu :

Perencanaan adalah mengatur / mengorganisasikan masa depan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

Jenis-jenis perencanaan yang dilaksanakan antara lain meliputi :

Perencanaan pembangunan ekonomi Perencanaan tata guna lahan / fisik Perencanaan prasarana dan sarana (misalnya untuk

fasilitas dan pelayanan transportasi, untuk penyediaan air bersih, listrik dan lain-lain)

Perencanaan fasilitas sosial, fasilitas pendidikan dll Perencanaan konservasi dan hutan lindung dll Perencanaan perusahaan Perencanaan wilayah dan kota

Proses Perencanaan Dasar

1. Persiapan studi2. Penentuan tujuan dan sasaran pengembangan3. Survei4. Analisis dan kesimpulan5. Perumusan rencana6. Rekomendasi7. Implementasi8. Monitoring

II. Konsep Perencanaan Pariwisata

Perencanaan pariwisata menggunakan konsep perencanaan secara umum yang terbukti efektif dalam menghadapi tantangan proses pembangunan modern, tetapi dapat beradaptasi dengan karakteristik pariwisata yang spesifik.

Page 2: Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

PENDEKATAN PERENCANAAN PARIWISATA

Pendekatan menerus, incremental dan fleksibelMeskipun tetap mengacu pada kebijakan dan perencanaan di atasnya, perencanaan pariwisata bersifat proses yang berkesinambungan (menerus) dengan pengaturan yang didasarkan pada pengawasan dan umpan balik (feedback), tetapi dalam kerangka pencapaian tujuan dan kebijakan-kebijakan pengembangan pariwisata

Pendekatan sistemPariwisata dilihat sebagai suatu sistem yang saling berhubungan dan harus direncanakan menggunakan teknik-teknik analisis sistem

Pendekatan komprehensiveTerkait dengan pendekatan sistem, seluruh aspek dari pengembangan pariwisata termasuk elemen institusional, implikasi-implikasi lingkungan dan sosial ekonomi, harus dianalisis dan direncanakan secara komprehensif, disebut juga pendekatan holistik

Pendekatan terintegrasiTerkait dengan pendekatan sistem dan komprehensif, pariwisata direncanakan dan dikembangkan sebagai suatu sistem yang terintegrasi di dalamnya dan juga terintegrasi dengan rencana keseluruhan dan pola-pola pembangunan (pengembangan) total di suatu area

Pendekatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutanPariwisata direncanakan, dikembangkan, dan diatur dengan cara dimana sumber daya alam dan budaya tidak habis dan terdegradasi, tapi tetap terpelihara sebagai sumber daya yang lestari di masa depan. Analisis

Page 3: Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

kapasitas/daya tampung (carrying capacity) adalah salah satu teknik yang penting bagi pendekatan ini.

Pendekatan komunitas/masyarakatPada pendekatan ini terdapat keterlibatan masyarakat lokal secara maksimum terhadap perencanaan pariwisata dan proses pengambilan keputusannya, juga partisipasi masyarakat yang maksimum dalam pembangunan aktual manajemen pariwisata serta manfaat sosial ekonominya

Pendekatan ‘implementable’Kebijakan, rencana dan rekomendasi pengembangan pariwisata harus disusun realistis dan dapat diimplementasikan, dimana teknik-teknik implementasinya harus dipertimbagkan dalam penyusunan kebijakan dan rencana, termasuk program atau strategi pengembangan dan kegiatan

Aplikasi dari proses perencanaan sistemikPendekatan ini diterapkan secara konseptual terhadap semua level dan jenis perencanaan pariwisata, tapi bentuk penerapan yang spesifik tergantung pada jenis perencanaan yang dilakukan

PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM PERENCANAAN PARIWISATA

III. Tingkat dan jenis Perencanaan Pariwisata

PERENCANAAN INTERNASIONAL

Perencanaan di tingkat internasional biasanya meliputi pelayanan transportasi berskala internasional, program-program wisata yang melibatkan wisatawan dari berbagai

Page 4: Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

negara, pengembangan daya tarik dan fasilitas wisata utama di negara yang berdekatanm strategi pemasaran dan program promosi multi-negara.

PERENCANAAN NASIONAL

Perencanaan pariwisata berskala nasional mencakup elemen di bawah ini : Kebijakan pariwisata Perencanaan struktur fisik Pertimbangan infrastruktur utama Penghitungan kebutuhan fasilitas dan pelayanan wisata,

jumlah , jenis dan kualitasnya Rute wisata yang utama dan keterkaitannya dengan

wilayah lain Struktur organisasi wisata, peraturan dan kebijakan

investasi Strategi Pemasaran dan Program Promosi Program pendidikan dan pelatihan Standar perancangan dan pengembangan fasilitas Pertimbangan Sosial-budaya, lingkungan ekonomi Teknik implementasi skala nasional

PERENCANAAN WILAYAH

Perencanaan wilayah atau propinsi merupakan bagian dari perencanaan nasional, melipuiti elemen-elemen di bawah ini : Kebijakan wilayah Jaringan transportasi intra dan antar wilayah Jenis dan lokasi daya tarik wisata Lokasi daerah pengembangan pariwisata, termasuk resort Jumlah, jenis dan lokasi fasilitas dan pelayanan wisata Analisis dampak dan pertimbangan-pertimbangan

lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi dalam skala regional

Program pendidikan dan pelatihan skala regional Strategi Pemasaran dan Program Promosi Struktur organisasi, peraturan dan kebijakan investasi

Page 5: Bab II. Pendekatan Perencanaan Pariwisata

Teknik implementasi

PERENCANAAN SUB-WILAYAH

Perencanaan sub-wilayah kadang-kadang dibutuhkan di wilayah atau propinsi tertentu yang tingkatan perencanaannya lebih spesifik dari wilayah tapi tidak sedetail perencanaan kawasan atau perencanaan suatu resort.

Komponen-komponen perencanaan sub-wilayah akan tergantung pada : Tingkat ketertarikan generasi tertentu untuk melindungi

lingkungan pariwisata Populasi dari ‘tuan rumah’ di daerah wisata tertentu Sosial budaya masyarakat setempat seperti budaya, adat

istiadat, agama yang merupakan bagian dari warisan sejarah

PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN KAWASAN

PERENCANAAN FASILITAS (TAPAK)

PERANCANGAN FASILITAS

STUDI KHUSUS