BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana alam selalu menyisikan duka dan kerugian bagi masyarakat, termasuk kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Bencana alam yang terjadi tidak sepenuhnya menjadi otoritas Tuhan, tetapi terdapat juga bencana-bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia. Manusia membakar hutan, membuat hutan beton diatas resapan air, hutan ditebang dan digunduli secara tidak terkendali, ekosistem laut musnah dengan cara di bom, adalah contoh serentetan perilaku manusia yang dapat menjadi pemicu terjadinya bencana alam. Salah satu bencana alam yang disebabkan perilaku buruk manusia terhadap alam adalah bencana gema bumi (seisme). Bencana alam gempa bumi ini biasanya terjadi tiba-tiba dan sulit diprediksi atau diramalkan sebelumnya. Tiba-tiba bumi bergetar dengan skala ringan sampai skala besar. Gempa bumi terjadi karena lempengan dan patahan bumi biasanya mengalami pergeseran (gempa tektonik) atau disebabkan adanya letusan atau tenaga dari dalam bumi (magma) yang menggetarkan permukaan bumi (gempa vulkanik). Wilayah indonesia termasuk salah satu wilayah didunia yang paling rentan terjadinya gempa bumi dalam 1

Transcript of BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

Page 1: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bencana alam selalu menyisikan duka dan kerugian bagi masyarakat,

termasuk kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Bencana alam yang

terjadi tidak sepenuhnya menjadi otoritas Tuhan, tetapi terdapat juga

bencana-bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia. Manusia

membakar hutan, membuat hutan beton diatas resapan air, hutan ditebang

dan digunduli secara tidak terkendali, ekosistem laut musnah dengan cara di

bom, adalah contoh serentetan perilaku manusia yang dapat menjadi pemicu

terjadinya bencana alam.

Salah satu bencana alam yang disebabkan perilaku buruk manusia

terhadap alam adalah bencana gema bumi (seisme). Bencana alam gempa

bumi ini biasanya terjadi tiba-tiba dan sulit diprediksi atau diramalkan

sebelumnya. Tiba-tiba bumi bergetar dengan skala ringan sampai skala

besar. Gempa bumi terjadi karena lempengan dan patahan bumi biasanya

mengalami pergeseran (gempa tektonik) atau disebabkan adanya letusan

atau tenaga dari dalam bumi (magma) yang menggetarkan permukaan bumi

(gempa vulkanik).

Wilayah indonesia termasuk salah satu wilayah didunia yang paling

rentan terjadinya gempa bumi dalam beberapa tahun terakhir, kita

mengetahui terjadinya berbagai genpa bumi yang melanda berbagai daerah

di indonesia, seperti di Niasm Sumatra Barat, Yogyakarta dan Jawa Barat

bagian selatan (Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, Sukabumi)

1

Page 2: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

B. PERMASALAHAN

1. Apa yang dimaksud dengan Gempa Bumi?

2. Bagaimana cara penanggulangan jika terjadi Gempa Bumi?

3. Apa dampak setelah terjadinya Gempa Bumi?

C. MANFAAT PENULISAN

1. Mengetahui tentang pengertian dan macam-macam Gempa Bumi

2. Mengetahui Dampak terjadinya Gempa Bumi

3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya gempa bumi dan jenis-jenis

Gempa Bumi.

2

Page 3: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Macam Macam pada Gempa Bumi

Pengertian Gempa bumi adalah getaranatau goncangan yang terjadi pada

permukaan bumi akibat dari pelepasanenergi dari dalam secara tiba-tiba

dan menciptakan gelombang seismik. Gempabumi biasanya disebabkan oleh

pergerakkan kerak/lempeng bumi.Bencana alam gempa bumi terjadi secara

tiba-tiba, berbeda dengan bencana alam lainnya, seperti banjir misalnya, ada

hujan deras dulu baru bisa banjir. Indonesia sering dilanda gempa,

diantaranya disebabkan karena indonesia banyak gunung berapi.

Macam-macam gempa bumi:

1. Gempa Tektonisme

Keaneka-ragaman muka bumi sangat dipengaruhi oleh adanya gerakan di

kerak/dasar bumi, gerakan mendatar ataupun gerakan tegak. Gerakan-

gerakan itu menyebabkan terjadinya perubahan bentuk yang

menghasilkan pola baru disebut struktur diastropik. Struktur diastropik

adalah perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru pada muka bumi.

Bentuk struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan

retakan. Berikut keterangan bentuk tersebut ;

a)   Pelengkungan: lapisan kulit bumi yang awalnya mendatar jika mendapat

tekanan vertikal , maka akibatnya membentuk struktur melengkung.

Lengkungan yang mengarah ke atas disebut juga dengan kubah (dome) dan

yang mengarah ke bawah yang disebut juga dengan basin.

3

Page 4: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

b)      Lipatan: lipatan adalah akibat dari tekanan arah mendatar pada kulit bumi.

Sementara punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut

sinklinal.

c)   Patahan: patahan terjadi karena tekanan atau gerakan

tektonik secara horizontal maupun vertikal di kulit bumi yang

rapuh. Daerah patahan ini adalah daerah yang rawan gempa karena daerah

tersebut  rapuh. Patahan disebut juga dengan sesar.

d)   Retakan: retakan terjadi disebabkan karena gaya regangan yang

menyebabkan batuan menjadi retak.

2. Gempa Vulkanisme

Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan

bumi. Magma tersebut keluar ke permukaan bumi pada umumnya melalui

retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung berapi. Jika

magma yang berusaha untuk keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses

ini disebut intrusi magma. Dan jikamagma sampai di permukaan bumi,

proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan

bumi disebut lava.

Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk dari muka bumi

diantaranya :

a)   Kawah, lubang yang menyerupai mangkuk di puncak gunung berapi,

b)  Kaldera, hasil dari letusan gunung berapi yang berbentuk seperti kawah

tetapi ukurannya jauh lebih besar. Oleh karena itu pada

sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan

gunung berapi corong kecil,

c)   Berbagai bentuk gunung berapi.

Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut :

1)   Retas (sill), magma yang sudah membeku yang berada di antara dua lapisan

batuan di dalam bumi berupa batuan beku.

4

Page 5: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

2)   Lakolit, bentuk cembung mengarah ke atas tetapi datar di bawah akibat

magma yang menekan ke atas di antara dua buah lapisan batuan sedimen.

3)   Gang atau korok, bentukan yang tipis dan panjang memotong lapisan

litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma

yang sudah membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.

4)   Batholit, magma yang sudah membeku yang berada jauh di dalam bumi.

3. Seisme

Bila tumpukan energi di daerah penujaman sangat besar, energi itu akan

mampu menggoyangkan atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng

samudera yang berada di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut

dengan gempa bumi. Kemudian gejala ini disebut seisme. Getaran yang

dihasilkan oleh pergeseran kerakbumi tersebut bisa besar maupun kecil.

Besar atau kecilnya kerusakan di permukaanbumi disebabkan oleh besar

atau kecilnya kekuatan gempa tersebut.

Hal yang Berkaitan dengan Gempa Bumi :

Gempa bumi - terjadi karena ada faktor, penyebab, proses dan akibatnya ;

Klasifikasi, Pengukuran, dan Kekuatan gempa. Berikut duopelangi mencoba

menguraikannya ;

Magnitude

5

Page 6: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

A.    Klasifikasi Gempa

Gempa bumi tergolong jadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya,

gempa bumi diklasifikasikan menjadi.

1)   Gempa tektonik: gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng

di litosfer kulit bumi oleh tenagatektonik. Tumbukan tersebut akan

menghasilkan getaran. Getaran inilah yang merambat sampai ke permukaan

bumi.

2)   Gempa vulkanik: gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi. Gempa

ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung berapi sebelum terjadi letusan,

pada saatletusan, dan beberapa saat setelah letusan.

3)   Gempa runtuhan atau longsoran: gempa ini terjadi akibat daerah kosong

di bawah lahan yang mengalami runtuh. Getaran dihasilkan akibat runtuhnya

lahan hanya dirasakan di daerah sekitar yang runtuh.

Menurut bentuk episentrumnya, jenis gempa ada dua :

1)      Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.

2)      Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.

Menurut kedalaman hiposentrumnya;

1)  Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter melebihi 300 km di bawah

permukaan bumi.

2)   Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter  yang berada antara 60-300

km di bawah permukaan bumi.

3)  Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter yang kurang dari 60 km.

Menurut jaraknya, gempa dibagi menjadi tiga;

1)      Gempa sangat jauh: jarak episentrumnya diatas 10.000 km.

2)      Gempa jauh: jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.

3)      Gempa lokal: jarak episentrumnya kurang 10.000 km.

Menurut lokasinya, jenis gempa dibagi jadi dua:

6

Page 7: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

1)      Gempa daratan: episentrumnya terjadi di daratan.

2)      Gempa lautan: episentrumnya terjadi di dasar laut. Gempa jenis inilah

yang menimbulkan terjadinya tsunami.

B.     Pengukuran Gempa Bumi

Getaran gempa yang berasal dari hiposentrum merambat dan menyebar ke

segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder.

Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi

berbenuk gelombang panjang. Maka menurut pengukuran gelombangnya,

maka jenisnya bisa dibagi :

1)      Gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang

merambat di permukaan bumi yang mempunyai kecepatan 4-7 km per detik.

2)      Gelombang sekunder (S): merupakan gelombang transversal yang

merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik.

3)      Gelombang panjang (L): gelombang dengan kecepatan lebih lambat

C.     Kekuatan Gempa

Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang

terjadi. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan

gempa, antara lain:

Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli. Tapi untuk saat

ini pada umumnya menggunakan Skala Richter.

7

Page 8: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

B. Dampaknya Buat Kehidupan

Selama ini kita tahu bahwa gempa adalah salah satu jenis bencana alam yang

paling ditakuti manusia, mengingat akibat yang ditimbulkan bencana ini

sangatlah fatal. Proses kedatangannyapun sampai saat belum ada satu alat

yang bisa memprediksi dengan akurat. Namun pada dasarnya selain akibat

negative yang ditimbulkan oleh gempa bumi, ada juga dampak positif yang

bemanfaat untuk proses kelangsungan hidup makhluk di atas bumi. 

Oleh karena itu saya berusaha menguraikan sedikit dampak positif maupun

dampak negative sebagai akibat dari gempa bumi.

a. Dampak positif gempa bumi meliputi;

Para ahli dapat membuat struktur perut bumi, karena hanya

gelombang gempa yang dapat menerobos lubang perut bumi dengan cara

menelurusuri jalur datangnya gempa.

1. Para ahli bisa mengetahui letak sumber minyak bumi.

2. Tektonisme akan membentuk relief bumi yang baru

3. Tektonisme dapat mengangkat mineral tambang ke permukaan bumi.

4. Vulkanisme dapat menghasilkan mineral-mineral baru yang berguna

buatkelangsungan hidup makhluk di bumi.

5. Vulkanisme dapat menghasilkan bahan bangunan seperti batu, pasir

dan sebagainya.

6. Vulkanisme dapat menghasilkan tanah vulkanis yang subur yang

sangat berguna.

7. berbagai macam tanaman.

8. Vulkanisme dapat menghasilkan sumber panas bumi (geothermal)

9. Seisme dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan barang

tambang tertentu.

8

Page 9: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

b. Dampak negative gempa bumi.

1. Gerakan kulit bumi dapat menimbulkan patahan dan penurunan

tanah.

2. Goncangan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kerusakan fatal

pada bangunan dan infrastruktur masyarakat.

3. Letusan gunung api bisa mengakibatkan korban harta benda dan

korban jiwa manusia.

4. Letusan gunung api dapat menimbulkan kebakaran di sekitar daerah

tertentu.

5. Letusan gunung merusak perkebunan dan hutan di sekitarnya.

6. Gempa bumi menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa.

7. Gempa yang besar bisa memutuskan perhubungan.

8. Gempa besar dapat memicu munculnya bencana skunder seperti

kebakaran dan tanah longsor.

9. Gempa besar di dasar laut berpotensi menimbulkan tsunami.

9

Page 10: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

C. Jenis dan Proses Terjadinya Gempa

Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya

gempa bumi. Ada tiga jenis gempa bumi yang dapat dibedakan dilihat

menurut terjadinya.

1. Gempa vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa

vulkanik atau gempa gunung

berapi merupakan peristiwa

gempa bumi yang terjadi karena

letusan gunung berapi. Gempa ini

dapat terjadi sebelum dan sesaat

adanya erupsi atau letusan gunung

berapi dan getarannya sangat

dirasakan oleh manusia dan hewan

sekitar gunung berapi itu berada.

Menurut penelitian, gempa

vulkanik terjadi hanya 7% dari

seluruh gempa bumi yang pernah

terjadi di muka bumi.Contohnya

antara lain adalah gempa Gunung

Merapi*   di Jawa Tengah, gempa

Gunung Una-Una di Tomini

Sulawesi Tengah dan gempa

Gunung Pericutin.

 

 

2. Gempa Tektonik

10

Page 11: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lapisan-lapisan batuan.

Tiap-tiap lapisan memiliki kekerasan dan masa jenis yang berbeda satu

sama lain. Lapisan kulit bumi yang yang terdiri lempeng lempeng

tektonik mengalami pergeseran satu sama lain akibat arus konveksi

yang terjadi dalam bumi.

Pergeseran ini kian hari menimbulkan pengumpulan energi stress yang

sewaktu-waktu akan lepas.Pergeseran lempeng terdiri dari tiga tipe,

pergeseran mendatar yang mengakibatkan terjadinya patahan

mendatar, pergeseran menunjam yaitu salah satu lempeng menyusup

ke lempeng lainnya (subduksi), sehingga menciptakan lembah atau

cekungan bumi dan pergeseran tumbukan antar lempeng yang akan

menciptakan gunung atau bukit baru. Peristiwa pelepasan energi pada

pergeseran lempengan inilah yang disebut gempa tektonik.

 

3. Gempa reruntuhan

11

Page 12: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

Gempa runtuhan atau terban

merupakan gempa bumi yang

terjadi karena adanya runtuhan

tanah atau batuan. Lereng gunung

yang terjadi dan memiliki energi

potensial yang besar ketika jatuh

atau runtuh akan membuat

bergetarnya permukaan bumi.

Inilah yang disebut gempa

runtuhan.

 

4. Gempa Jatuhan

Seperti kita ketahui bumi merupakan

salah satu planet bumi yang ada

dalam susunan tata surya. Setiap hari

bumi menerima hantaman meteor

atau benda langit lain. Namun ketika

menerima meteor atau benda langit

lain yang besar bumi akan bergetar.

Bergetar permukaan bumi

disebabkan jatuhnya benda langit

inilah yang disebut gempa bumi

jatuhan

Dari keempat jenis gempa itu, jenis Gempa Bumi Jatuhan jarang sekali terjadi

di muka bumi, sehingga para ahli kerap mengabaikan untuk memasukkan

jenis gempa bumi jatuhan dalam pembahasan gempa bumi. Sebaliknya,

gempa bumi tetonik merupakan gempa bumi yang paling sering terjadi dan

paling berbahaya menimbulkan korban fisik dan manusia

Gempa bumi tektonik memiliki getaran paling dahsyat. Getarannya

mengakibatkan patahnya lapisan permukaan bumi. Akibatnya permukaan

12

Page 13: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

tanah menjadi terbelah, jalan raya, rumah, jembatan serta bangunan fisik lain

menjadi rusak dan hancur, bahkan menimbulkan korban jiwa manusia yang

tidak sedikit

Gempa tektonik kebanyakan terjadi di daerah subduksi yaitu daerah dimana

terjadi pergeseran lempeng tektonik yang menyusup atau menunjam ke

lempeng tektonik lainya Di daerah subduksi ini dapat terjadi gempa gempa

dangkal , sedang dan dalam..

Pusat gempa yang berada di bawah permukaan bumi disebut dengan

hiposentrum. Sedangkan lokasi di permukaan bumi yang terletak tegak lurus

dari hiposentrum dikenali sebagai 'epicenter' atau epicentrum. Semakin

dangkal hiposentrum gempa bumi semakin besar potensi kerusakan. Gempa

bumi merambat dengan cepat ke segala arah dan menimbulkan kerusakan

namun pada episentrum inilah kerusakan paling parah terjadi.

Gempa bumi dapat dibedakan menurut kedalam hiposentrum yaitu gempa

bumi dangkal, gempa bumi sedang dan gempa bumi dalam.

a. Gempa dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman

hiposentrum kurang dari 33 km dari permukaan bumi. Gempa inilah

yang paling berbahaya dan potensi menimbulkan kerusakan.

b. Gempa sedang atau disebut pula dengan gempa menengah, yaitu

gempa bumi yang memiliki hiposentrum antara 33 � 300 km dari

permukaan bumi. Sekitar 12% gempa bumi terjadi pada golongan ini

c. Gempa dalam adalah gempa yang terjadi pada hiposentrum 300 �

700 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini jarang sekali terjadi

hanya 3% gempa bumi dari keseluruhan gempa bumi yang terjadi.

Menurut lokasinya, gempa bumi dibedakan menjadi dua: gempa bumi

daratan dan gempa bumi lautan.

a. Gempa bumi daratan adalah gempa bumi yang episentrumnya berada

di daratan

b. Gempa bumi lautan adalah gempa bumi yang episentrumnya berada

di lautan. Pada gempa lautan inilah yang kerap menimbulkan tsunami

13

Page 14: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

karena mengakibatkan bergeraknya air laut sehingga menimbulkan

potensi ketinggian gelombang laut yang pada akhirnya menerjang

pantai atau pelabuhan terdekat.

Ketika terjadi gempa bumi, getaran yang diakibatkannya merambat dari titik

hiposentrumnya. Oleh karena itu gelombang getaran gempa dapat dibedakan

menjadi tiga jenis: gelombang primer, gelombang sekunder dan gelombang

permukaan

a. Gelombang primer 

Gelombang primer atau disering dilambangkan dengan gelombang P

merupakan gelombang getaran gempa yang merambat secara

longitudinal, berasal dari hiposentrum dan merambat ke segala arah

dengan kecepatan 4 �7 km/s.

b. Gelombang sekunder

Gelombang ini disebut juga gelombang S atau gelombang transversal

adalah gelombang getaran gempa yang merambat dari hiposentrum ke

segala arah dengan kecepatan 2 � 5 km/s.

c. Gelombang panjang 

Gelombang permukaaan dilambangkan dengan gelombang L ( Love )

adalah getaran yang gempa yang merambat di permukaan bumi dengan

kecepatan lebih rendah. Gelombang ini lebih dikenal dengan gelombang

permukaan, karena rambatan getaran lebih terasa di lapisan

permukaan bumi.

Getaran gempa bumi dapat merambat keatas (vertical) dan mendatar

(horizontal). Getaran gempa komponen vertikal dapat merontokkan genting

dan jendela bangunan sedangkan getaran gempa komponen horizontal dapat

mengakibatkan robohnya bangunan secara keseluruhan.

Bagaimana mengukur gempa bumi dan daya rambatnya? Untuk mengetahui

kekuatan getaran gempa bumi digunakan alat seismometer. Seismometer

yang dirangkai dengan alat yang mencatat parameter gempa disebut

14

Page 15: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

seismograf. Sedangkan hasil rekaman pada piasnya disebut seismogram.

Sebuah seismograf dapat mencatat gempa komponen vertical dan masing-

dan gempa komponen horizontal.

Ketika terjadi gempa, getaran gempa yang terekam adalah gelombang primer

karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman

gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari

gelombang primer. Gelombang permukaan datang paling akhir karena

memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua

getaran dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram.

Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Skala Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter*   merupakan skala yang

digunakan, namun skala Richter adalah yang paling popular untuk mengukur

kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M). Berdasarkan

skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada akhirnya

berguna untuk mengantisipasinya seperti desain konstruksi bangunan dan

jalan raya

Menurut skala Richter kekuatan gempa bumi dapat dilihat sebagai berikut:

Skala Richter (M *) Pengaruh Gempa Bumi

> 3,5 Umumnya tidak terasa, tetapi terekam

3,5-5,4 Seringkali terasa, tetapi jarang mengakibatkan kerusakan

< 6,0 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan yang

kurang kuat dan meliputi daerah yang kecil.

6.1-6.9 Dapat menimbulkan kerusakan pada fisik dan menimbulkan

korban jiwa manusia pada radius sampai 100 kilometer

7.0-7.9 Pada skala ini termasuk gempa bumi besar. Dapat

menyebabkan kerusakan serius pada daerah yang lebih luas.

> 8 Gempa bumi besar. Dapat menyebabkan kerusakan serius

pada daerah yang meliputi beberapa ratus kilometer

Sebagai contoh, gempa bumi di Aceh mencapai kekuatan 9,0 skala Richter

yang mengakibatkan kerusakan fisik yang amat besar dan menimbulkan

15

Page 16: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

korban yang banyak.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai

berikut :

a. Gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh

tenaga dari dalam bumi. Gempa bumi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu

gempa Vulkanik, gempa runtuhan dan gempa tektonik.

16

Page 17: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

b. Skala untuk mengukur kekuatan gempa (Magnitudo) adalah Skala

Richter. Skala yang dibuat oleh Richter bukan satu-satunya ukuran yang

digunaakn untuk mengetahui kekuatan gempa. Disamping skala kekuatan

gempa yang dibuat Richterm ada skala yang bernama skala intensitas.

c. Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi dpat dibedakan

menjadi 3 yaitu :

1.      Gempa dangkal, dengan kedalam hiposentrumnya <60 km="" span="">

2.      Gempa menengah, dengan kedalaman hiposentrumnya antara 60-300 Km.

3.      Gempa dalam, dengan kedalaman hiposentrumnya > 300 Km

a. Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi bukan hanya kerusakan

fisik saja, tetapi juga menimbulkan dampak terhadap kesehatan umum

misalnya luka karena retak tulang dan terjadinya wabah penyakit

b. Faktor yang mempengaruhi kerusakan akibat gempa bumi adala lokasi,

misalnya longsoran, batuan/tanah yang mengembang, struktur geologi,

goncangan air danau/waduk, patahan dan likuifaksi.

c. Mitigasi adalah istilah gabungan yang digunakan untuk semua tindakan

yang dilakukan sebelum munculnya suatu bencana (tindakan-tindakan

pra-bencana) yang meliputi kesiapan dan tindakan-tindakan

penanggulangan resiko.

d. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan pada tahap pemulihan bencana

gempa bumi adalah sebagai berikut :

1.      Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi korban

2.      Melakukan penyelamatan

3.      Menyediakan bantuan medis

4.      Menyediakan MCK, air minum dan makan

5.      Menyediakan upaya pemulihan psikologis para korban

6.      Menyediakan pendidikan darurat

7.      Memperbaiki dan membanun kembali gedung, sarana dan fasilitas lainnya.

B. SARAN

17

Page 18: BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx

Diharapkan dengan hadirnya makalah ini dapat menggugah

kesadaran manusia akan arti pentingnya perlidungan/ pemeliharaan alam

dan dapat mendorong masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses

pengulangan kerusakan alam. Kerusakan alam yang mengakibatkan

timbulnya berbagai bencana alam yang kerapkali melanda negara kita harus

terus-menerus dievaluasi dan menjadi pelajaran bagi kita semua yang selama

ini telah mengabaikam alam, tempat kita hidup dan pijak

Gerakan peduli terhadap alam dan lingkungan, ,mutlak perlu terus dilakukan

agar bumi ini terselamatkan dari bencana alam yang dahsyat lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi diakses tanggal 1 November

2009,18.33 http://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=gempa

%20bumi&ie=UTF-8&oe=UTF-8 diakses tanggal 1 November 2009 , 

Syafrezani, sampaguita. (2010). Tanggap Bencana Alam Gempa Bumi.

Bandung:Angkasa.

Watt, Fiona.(2009). Gempa Bumi Dan Gunung Api.Bandung:Felicity Brooks.

ww.google.com       

18