BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx
-
Upload
dwie-jrfatt -
Category
Documents
-
view
11 -
download
4
Transcript of BAB II PEMBAHASAN (GEMPA BUMI).docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana alam selalu menyisikan duka dan kerugian bagi masyarakat,
termasuk kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Bencana alam yang
terjadi tidak sepenuhnya menjadi otoritas Tuhan, tetapi terdapat juga
bencana-bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia. Manusia
membakar hutan, membuat hutan beton diatas resapan air, hutan ditebang
dan digunduli secara tidak terkendali, ekosistem laut musnah dengan cara di
bom, adalah contoh serentetan perilaku manusia yang dapat menjadi pemicu
terjadinya bencana alam.
Salah satu bencana alam yang disebabkan perilaku buruk manusia
terhadap alam adalah bencana gema bumi (seisme). Bencana alam gempa
bumi ini biasanya terjadi tiba-tiba dan sulit diprediksi atau diramalkan
sebelumnya. Tiba-tiba bumi bergetar dengan skala ringan sampai skala
besar. Gempa bumi terjadi karena lempengan dan patahan bumi biasanya
mengalami pergeseran (gempa tektonik) atau disebabkan adanya letusan
atau tenaga dari dalam bumi (magma) yang menggetarkan permukaan bumi
(gempa vulkanik).
Wilayah indonesia termasuk salah satu wilayah didunia yang paling
rentan terjadinya gempa bumi dalam beberapa tahun terakhir, kita
mengetahui terjadinya berbagai genpa bumi yang melanda berbagai daerah
di indonesia, seperti di Niasm Sumatra Barat, Yogyakarta dan Jawa Barat
bagian selatan (Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, Sukabumi)
1
B. PERMASALAHAN
1. Apa yang dimaksud dengan Gempa Bumi?
2. Bagaimana cara penanggulangan jika terjadi Gempa Bumi?
3. Apa dampak setelah terjadinya Gempa Bumi?
C. MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui tentang pengertian dan macam-macam Gempa Bumi
2. Mengetahui Dampak terjadinya Gempa Bumi
3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya gempa bumi dan jenis-jenis
Gempa Bumi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Macam Macam pada Gempa Bumi
Pengertian Gempa bumi adalah getaranatau goncangan yang terjadi pada
permukaan bumi akibat dari pelepasanenergi dari dalam secara tiba-tiba
dan menciptakan gelombang seismik. Gempabumi biasanya disebabkan oleh
pergerakkan kerak/lempeng bumi.Bencana alam gempa bumi terjadi secara
tiba-tiba, berbeda dengan bencana alam lainnya, seperti banjir misalnya, ada
hujan deras dulu baru bisa banjir. Indonesia sering dilanda gempa,
diantaranya disebabkan karena indonesia banyak gunung berapi.
Macam-macam gempa bumi:
1. Gempa Tektonisme
Keaneka-ragaman muka bumi sangat dipengaruhi oleh adanya gerakan di
kerak/dasar bumi, gerakan mendatar ataupun gerakan tegak. Gerakan-
gerakan itu menyebabkan terjadinya perubahan bentuk yang
menghasilkan pola baru disebut struktur diastropik. Struktur diastropik
adalah perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru pada muka bumi.
Bentuk struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan
retakan. Berikut keterangan bentuk tersebut ;
a) Pelengkungan: lapisan kulit bumi yang awalnya mendatar jika mendapat
tekanan vertikal , maka akibatnya membentuk struktur melengkung.
Lengkungan yang mengarah ke atas disebut juga dengan kubah (dome) dan
yang mengarah ke bawah yang disebut juga dengan basin.
3
b) Lipatan: lipatan adalah akibat dari tekanan arah mendatar pada kulit bumi.
Sementara punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut
sinklinal.
c) Patahan: patahan terjadi karena tekanan atau gerakan
tektonik secara horizontal maupun vertikal di kulit bumi yang
rapuh. Daerah patahan ini adalah daerah yang rawan gempa karena daerah
tersebut rapuh. Patahan disebut juga dengan sesar.
d) Retakan: retakan terjadi disebabkan karena gaya regangan yang
menyebabkan batuan menjadi retak.
2. Gempa Vulkanisme
Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan
bumi. Magma tersebut keluar ke permukaan bumi pada umumnya melalui
retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung berapi. Jika
magma yang berusaha untuk keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses
ini disebut intrusi magma. Dan jikamagma sampai di permukaan bumi,
proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan
bumi disebut lava.
Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk dari muka bumi
diantaranya :
a) Kawah, lubang yang menyerupai mangkuk di puncak gunung berapi,
b) Kaldera, hasil dari letusan gunung berapi yang berbentuk seperti kawah
tetapi ukurannya jauh lebih besar. Oleh karena itu pada
sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan
gunung berapi corong kecil,
c) Berbagai bentuk gunung berapi.
Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut :
1) Retas (sill), magma yang sudah membeku yang berada di antara dua lapisan
batuan di dalam bumi berupa batuan beku.
4
2) Lakolit, bentuk cembung mengarah ke atas tetapi datar di bawah akibat
magma yang menekan ke atas di antara dua buah lapisan batuan sedimen.
3) Gang atau korok, bentukan yang tipis dan panjang memotong lapisan
litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma
yang sudah membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.
4) Batholit, magma yang sudah membeku yang berada jauh di dalam bumi.
3. Seisme
Bila tumpukan energi di daerah penujaman sangat besar, energi itu akan
mampu menggoyangkan atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng
samudera yang berada di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut
dengan gempa bumi. Kemudian gejala ini disebut seisme. Getaran yang
dihasilkan oleh pergeseran kerakbumi tersebut bisa besar maupun kecil.
Besar atau kecilnya kerusakan di permukaanbumi disebabkan oleh besar
atau kecilnya kekuatan gempa tersebut.
Hal yang Berkaitan dengan Gempa Bumi :
Gempa bumi - terjadi karena ada faktor, penyebab, proses dan akibatnya ;
Klasifikasi, Pengukuran, dan Kekuatan gempa. Berikut duopelangi mencoba
menguraikannya ;
Magnitude
5
A. Klasifikasi Gempa
Gempa bumi tergolong jadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya,
gempa bumi diklasifikasikan menjadi.
1) Gempa tektonik: gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng
di litosfer kulit bumi oleh tenagatektonik. Tumbukan tersebut akan
menghasilkan getaran. Getaran inilah yang merambat sampai ke permukaan
bumi.
2) Gempa vulkanik: gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi. Gempa
ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung berapi sebelum terjadi letusan,
pada saatletusan, dan beberapa saat setelah letusan.
3) Gempa runtuhan atau longsoran: gempa ini terjadi akibat daerah kosong
di bawah lahan yang mengalami runtuh. Getaran dihasilkan akibat runtuhnya
lahan hanya dirasakan di daerah sekitar yang runtuh.
Menurut bentuk episentrumnya, jenis gempa ada dua :
1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.
Menurut kedalaman hiposentrumnya;
1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter melebihi 300 km di bawah
permukaan bumi.
2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter yang berada antara 60-300
km di bawah permukaan bumi.
3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter yang kurang dari 60 km.
Menurut jaraknya, gempa dibagi menjadi tiga;
1) Gempa sangat jauh: jarak episentrumnya diatas 10.000 km.
2) Gempa jauh: jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
3) Gempa lokal: jarak episentrumnya kurang 10.000 km.
Menurut lokasinya, jenis gempa dibagi jadi dua:
6
1) Gempa daratan: episentrumnya terjadi di daratan.
2) Gempa lautan: episentrumnya terjadi di dasar laut. Gempa jenis inilah
yang menimbulkan terjadinya tsunami.
B. Pengukuran Gempa Bumi
Getaran gempa yang berasal dari hiposentrum merambat dan menyebar ke
segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder.
Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi
berbenuk gelombang panjang. Maka menurut pengukuran gelombangnya,
maka jenisnya bisa dibagi :
1) Gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang
merambat di permukaan bumi yang mempunyai kecepatan 4-7 km per detik.
2) Gelombang sekunder (S): merupakan gelombang transversal yang
merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik.
3) Gelombang panjang (L): gelombang dengan kecepatan lebih lambat
C. Kekuatan Gempa
Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang
terjadi. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa, antara lain:
Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli. Tapi untuk saat
ini pada umumnya menggunakan Skala Richter.
7
B. Dampaknya Buat Kehidupan
Selama ini kita tahu bahwa gempa adalah salah satu jenis bencana alam yang
paling ditakuti manusia, mengingat akibat yang ditimbulkan bencana ini
sangatlah fatal. Proses kedatangannyapun sampai saat belum ada satu alat
yang bisa memprediksi dengan akurat. Namun pada dasarnya selain akibat
negative yang ditimbulkan oleh gempa bumi, ada juga dampak positif yang
bemanfaat untuk proses kelangsungan hidup makhluk di atas bumi.
Oleh karena itu saya berusaha menguraikan sedikit dampak positif maupun
dampak negative sebagai akibat dari gempa bumi.
a. Dampak positif gempa bumi meliputi;
Para ahli dapat membuat struktur perut bumi, karena hanya
gelombang gempa yang dapat menerobos lubang perut bumi dengan cara
menelurusuri jalur datangnya gempa.
1. Para ahli bisa mengetahui letak sumber minyak bumi.
2. Tektonisme akan membentuk relief bumi yang baru
3. Tektonisme dapat mengangkat mineral tambang ke permukaan bumi.
4. Vulkanisme dapat menghasilkan mineral-mineral baru yang berguna
buatkelangsungan hidup makhluk di bumi.
5. Vulkanisme dapat menghasilkan bahan bangunan seperti batu, pasir
dan sebagainya.
6. Vulkanisme dapat menghasilkan tanah vulkanis yang subur yang
sangat berguna.
7. berbagai macam tanaman.
8. Vulkanisme dapat menghasilkan sumber panas bumi (geothermal)
9. Seisme dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan barang
tambang tertentu.
8
b. Dampak negative gempa bumi.
1. Gerakan kulit bumi dapat menimbulkan patahan dan penurunan
tanah.
2. Goncangan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kerusakan fatal
pada bangunan dan infrastruktur masyarakat.
3. Letusan gunung api bisa mengakibatkan korban harta benda dan
korban jiwa manusia.
4. Letusan gunung api dapat menimbulkan kebakaran di sekitar daerah
tertentu.
5. Letusan gunung merusak perkebunan dan hutan di sekitarnya.
6. Gempa bumi menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa.
7. Gempa yang besar bisa memutuskan perhubungan.
8. Gempa besar dapat memicu munculnya bencana skunder seperti
kebakaran dan tanah longsor.
9. Gempa besar di dasar laut berpotensi menimbulkan tsunami.
9
C. Jenis dan Proses Terjadinya Gempa
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya
gempa bumi. Ada tiga jenis gempa bumi yang dapat dibedakan dilihat
menurut terjadinya.
1. Gempa vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa
vulkanik atau gempa gunung
berapi merupakan peristiwa
gempa bumi yang terjadi karena
letusan gunung berapi. Gempa ini
dapat terjadi sebelum dan sesaat
adanya erupsi atau letusan gunung
berapi dan getarannya sangat
dirasakan oleh manusia dan hewan
sekitar gunung berapi itu berada.
Menurut penelitian, gempa
vulkanik terjadi hanya 7% dari
seluruh gempa bumi yang pernah
terjadi di muka bumi.Contohnya
antara lain adalah gempa Gunung
Merapi* di Jawa Tengah, gempa
Gunung Una-Una di Tomini
Sulawesi Tengah dan gempa
Gunung Pericutin.
2. Gempa Tektonik
10
Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lapisan-lapisan batuan.
Tiap-tiap lapisan memiliki kekerasan dan masa jenis yang berbeda satu
sama lain. Lapisan kulit bumi yang yang terdiri lempeng lempeng
tektonik mengalami pergeseran satu sama lain akibat arus konveksi
yang terjadi dalam bumi.
Pergeseran ini kian hari menimbulkan pengumpulan energi stress yang
sewaktu-waktu akan lepas.Pergeseran lempeng terdiri dari tiga tipe,
pergeseran mendatar yang mengakibatkan terjadinya patahan
mendatar, pergeseran menunjam yaitu salah satu lempeng menyusup
ke lempeng lainnya (subduksi), sehingga menciptakan lembah atau
cekungan bumi dan pergeseran tumbukan antar lempeng yang akan
menciptakan gunung atau bukit baru. Peristiwa pelepasan energi pada
pergeseran lempengan inilah yang disebut gempa tektonik.
3. Gempa reruntuhan
11
Gempa runtuhan atau terban
merupakan gempa bumi yang
terjadi karena adanya runtuhan
tanah atau batuan. Lereng gunung
yang terjadi dan memiliki energi
potensial yang besar ketika jatuh
atau runtuh akan membuat
bergetarnya permukaan bumi.
Inilah yang disebut gempa
runtuhan.
4. Gempa Jatuhan
Seperti kita ketahui bumi merupakan
salah satu planet bumi yang ada
dalam susunan tata surya. Setiap hari
bumi menerima hantaman meteor
atau benda langit lain. Namun ketika
menerima meteor atau benda langit
lain yang besar bumi akan bergetar.
Bergetar permukaan bumi
disebabkan jatuhnya benda langit
inilah yang disebut gempa bumi
jatuhan
Dari keempat jenis gempa itu, jenis Gempa Bumi Jatuhan jarang sekali terjadi
di muka bumi, sehingga para ahli kerap mengabaikan untuk memasukkan
jenis gempa bumi jatuhan dalam pembahasan gempa bumi. Sebaliknya,
gempa bumi tetonik merupakan gempa bumi yang paling sering terjadi dan
paling berbahaya menimbulkan korban fisik dan manusia
Gempa bumi tektonik memiliki getaran paling dahsyat. Getarannya
mengakibatkan patahnya lapisan permukaan bumi. Akibatnya permukaan
12
tanah menjadi terbelah, jalan raya, rumah, jembatan serta bangunan fisik lain
menjadi rusak dan hancur, bahkan menimbulkan korban jiwa manusia yang
tidak sedikit
Gempa tektonik kebanyakan terjadi di daerah subduksi yaitu daerah dimana
terjadi pergeseran lempeng tektonik yang menyusup atau menunjam ke
lempeng tektonik lainya Di daerah subduksi ini dapat terjadi gempa gempa
dangkal , sedang dan dalam..
Pusat gempa yang berada di bawah permukaan bumi disebut dengan
hiposentrum. Sedangkan lokasi di permukaan bumi yang terletak tegak lurus
dari hiposentrum dikenali sebagai 'epicenter' atau epicentrum. Semakin
dangkal hiposentrum gempa bumi semakin besar potensi kerusakan. Gempa
bumi merambat dengan cepat ke segala arah dan menimbulkan kerusakan
namun pada episentrum inilah kerusakan paling parah terjadi.
Gempa bumi dapat dibedakan menurut kedalam hiposentrum yaitu gempa
bumi dangkal, gempa bumi sedang dan gempa bumi dalam.
a. Gempa dangkal adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman
hiposentrum kurang dari 33 km dari permukaan bumi. Gempa inilah
yang paling berbahaya dan potensi menimbulkan kerusakan.
b. Gempa sedang atau disebut pula dengan gempa menengah, yaitu
gempa bumi yang memiliki hiposentrum antara 33 � 300 km dari
permukaan bumi. Sekitar 12% gempa bumi terjadi pada golongan ini
c. Gempa dalam adalah gempa yang terjadi pada hiposentrum 300 �
700 km di bawah permukaan bumi. Gempa ini jarang sekali terjadi
hanya 3% gempa bumi dari keseluruhan gempa bumi yang terjadi.
Menurut lokasinya, gempa bumi dibedakan menjadi dua: gempa bumi
daratan dan gempa bumi lautan.
a. Gempa bumi daratan adalah gempa bumi yang episentrumnya berada
di daratan
b. Gempa bumi lautan adalah gempa bumi yang episentrumnya berada
di lautan. Pada gempa lautan inilah yang kerap menimbulkan tsunami
13
karena mengakibatkan bergeraknya air laut sehingga menimbulkan
potensi ketinggian gelombang laut yang pada akhirnya menerjang
pantai atau pelabuhan terdekat.
Ketika terjadi gempa bumi, getaran yang diakibatkannya merambat dari titik
hiposentrumnya. Oleh karena itu gelombang getaran gempa dapat dibedakan
menjadi tiga jenis: gelombang primer, gelombang sekunder dan gelombang
permukaan
a. Gelombang primer
Gelombang primer atau disering dilambangkan dengan gelombang P
merupakan gelombang getaran gempa yang merambat secara
longitudinal, berasal dari hiposentrum dan merambat ke segala arah
dengan kecepatan 4 �7 km/s.
b. Gelombang sekunder
Gelombang ini disebut juga gelombang S atau gelombang transversal
adalah gelombang getaran gempa yang merambat dari hiposentrum ke
segala arah dengan kecepatan 2 � 5 km/s.
c. Gelombang panjang
Gelombang permukaaan dilambangkan dengan gelombang L ( Love )
adalah getaran yang gempa yang merambat di permukaan bumi dengan
kecepatan lebih rendah. Gelombang ini lebih dikenal dengan gelombang
permukaan, karena rambatan getaran lebih terasa di lapisan
permukaan bumi.
Getaran gempa bumi dapat merambat keatas (vertical) dan mendatar
(horizontal). Getaran gempa komponen vertikal dapat merontokkan genting
dan jendela bangunan sedangkan getaran gempa komponen horizontal dapat
mengakibatkan robohnya bangunan secara keseluruhan.
Bagaimana mengukur gempa bumi dan daya rambatnya? Untuk mengetahui
kekuatan getaran gempa bumi digunakan alat seismometer. Seismometer
yang dirangkai dengan alat yang mencatat parameter gempa disebut
14
seismograf. Sedangkan hasil rekaman pada piasnya disebut seismogram.
Sebuah seismograf dapat mencatat gempa komponen vertical dan masing-
dan gempa komponen horizontal.
Ketika terjadi gempa, getaran gempa yang terekam adalah gelombang primer
karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman
gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari
gelombang primer. Gelombang permukaan datang paling akhir karena
memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua
getaran dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Skala Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter* merupakan skala yang
digunakan, namun skala Richter adalah yang paling popular untuk mengukur
kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M). Berdasarkan
skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada akhirnya
berguna untuk mengantisipasinya seperti desain konstruksi bangunan dan
jalan raya
Menurut skala Richter kekuatan gempa bumi dapat dilihat sebagai berikut:
Skala Richter (M *) Pengaruh Gempa Bumi
> 3,5 Umumnya tidak terasa, tetapi terekam
3,5-5,4 Seringkali terasa, tetapi jarang mengakibatkan kerusakan
< 6,0 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan yang
kurang kuat dan meliputi daerah yang kecil.
6.1-6.9 Dapat menimbulkan kerusakan pada fisik dan menimbulkan
korban jiwa manusia pada radius sampai 100 kilometer
7.0-7.9 Pada skala ini termasuk gempa bumi besar. Dapat
menyebabkan kerusakan serius pada daerah yang lebih luas.
> 8 Gempa bumi besar. Dapat menyebabkan kerusakan serius
pada daerah yang meliputi beberapa ratus kilometer
Sebagai contoh, gempa bumi di Aceh mencapai kekuatan 9,0 skala Richter
yang mengakibatkan kerusakan fisik yang amat besar dan menimbulkan
15
korban yang banyak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai
berikut :
a. Gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh
tenaga dari dalam bumi. Gempa bumi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
gempa Vulkanik, gempa runtuhan dan gempa tektonik.
16
b. Skala untuk mengukur kekuatan gempa (Magnitudo) adalah Skala
Richter. Skala yang dibuat oleh Richter bukan satu-satunya ukuran yang
digunaakn untuk mengetahui kekuatan gempa. Disamping skala kekuatan
gempa yang dibuat Richterm ada skala yang bernama skala intensitas.
c. Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi dpat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1. Gempa dangkal, dengan kedalam hiposentrumnya <60 km="" span="">
2. Gempa menengah, dengan kedalaman hiposentrumnya antara 60-300 Km.
3. Gempa dalam, dengan kedalaman hiposentrumnya > 300 Km
a. Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi bukan hanya kerusakan
fisik saja, tetapi juga menimbulkan dampak terhadap kesehatan umum
misalnya luka karena retak tulang dan terjadinya wabah penyakit
b. Faktor yang mempengaruhi kerusakan akibat gempa bumi adala lokasi,
misalnya longsoran, batuan/tanah yang mengembang, struktur geologi,
goncangan air danau/waduk, patahan dan likuifaksi.
c. Mitigasi adalah istilah gabungan yang digunakan untuk semua tindakan
yang dilakukan sebelum munculnya suatu bencana (tindakan-tindakan
pra-bencana) yang meliputi kesiapan dan tindakan-tindakan
penanggulangan resiko.
d. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan pada tahap pemulihan bencana
gempa bumi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi korban
2. Melakukan penyelamatan
3. Menyediakan bantuan medis
4. Menyediakan MCK, air minum dan makan
5. Menyediakan upaya pemulihan psikologis para korban
6. Menyediakan pendidikan darurat
7. Memperbaiki dan membanun kembali gedung, sarana dan fasilitas lainnya.
B. SARAN
17
Diharapkan dengan hadirnya makalah ini dapat menggugah
kesadaran manusia akan arti pentingnya perlidungan/ pemeliharaan alam
dan dapat mendorong masyarakat untuk lebih terlibat dalam proses
pengulangan kerusakan alam. Kerusakan alam yang mengakibatkan
timbulnya berbagai bencana alam yang kerapkali melanda negara kita harus
terus-menerus dievaluasi dan menjadi pelajaran bagi kita semua yang selama
ini telah mengabaikam alam, tempat kita hidup dan pijak
Gerakan peduli terhadap alam dan lingkungan, ,mutlak perlu terus dilakukan
agar bumi ini terselamatkan dari bencana alam yang dahsyat lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi diakses tanggal 1 November
2009,18.33 http://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=gempa
%20bumi&ie=UTF-8&oe=UTF-8 diakses tanggal 1 November 2009 ,
Syafrezani, sampaguita. (2010). Tanggap Bencana Alam Gempa Bumi.
Bandung:Angkasa.
Watt, Fiona.(2009). Gempa Bumi Dan Gunung Api.Bandung:Felicity Brooks.
ww.google.com
18