BAB II Pembahasan Antro

13
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Masyarakat Dalam bahasa inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, berarti ‘kawan’. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata arab syaraka yang berarti ‘ikut serta, berpatisipasi’. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang paling ‘bergaul’ atau dengan istilah ilmiah, saling ‘berinteraksi’. 1 Menurut Koentjaraningrat (2003:119) , masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Suatu kesatuan masyarakat dapat memiliki prasarana yang memungkinkan para warganya untuk berinteraksi. Perlu kiranya diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang saling berinteraksi merupakan masyarakat, sebab suatu masyarakat harus memiliki suatu ikatan yang khusus. Contohnya, orang yang menonton suatu pertandingan sepak bola atau orang-orang dalam jumlah besar yang dapat kita jumpai tidak bisa disebut sebagai masyarakat karena tidak memiliki ikatan khusus, akan tetapi disebut sebagai kerumunan. 1 http://donarsri.blogspot.co.id/2013/04/antropologi- bab4-masyarakat.html 2

description

bab II PEMBAHASAN ANTRO

Transcript of BAB II Pembahasan Antro

Page 1: BAB II Pembahasan Antro

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Masyarakat

Dalam bahasa inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, berarti ‘kawan’. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata arab syaraka yang berarti ‘ikut serta, berpatisipasi’. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang paling ‘bergaul’ atau dengan istilah ilmiah, saling ‘berinteraksi’.1

Menurut Koentjaraningrat (2003:119) , masyarakat adalah sekumpulan

manusia yang saling berinteraksi. Suatu kesatuan masyarakat dapat memiliki

prasarana yang memungkinkan para warganya untuk berinteraksi. Perlu kiranya

diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang saling berinteraksi

merupakan masyarakat, sebab suatu masyarakat harus memiliki suatu ikatan yang

khusus. Contohnya, orang yang menonton suatu pertandingan sepak bola atau

orang-orang dalam jumlah besar yang dapat kita jumpai tidak bisa disebut

sebagai masyarakat karena tidak memiliki ikatan khusus, akan tetapi disebut

sebagai kerumunan.

Masyarakat (society) diartikan sebagai sekelompok orang yang

membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian

besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok

tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,

musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-

hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang

interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat

digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu

komunitas yang teratur.

1 http://donarsri.blogspot.co.id/2013/04/antropologi-bab4-masyarakat.html

2

Page 2: BAB II Pembahasan Antro

Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli adalah :

a) Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

dan menghasilkan kebudayaan.

b) Max Weber, Masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada

pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada

warganya.

c) Emile Durkheim, Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-

individu yang merupakan anggota-anggotanya.

d) Karl Marx, Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan

organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara

kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.2

William A. Haviland ( diterjemahkan oleh R.G Soekadijo 1993:188 )

mengatakan bahwa, semua masyarakat memelihara tertib sosial, mengurusi

kepentingan umum, dan mengurangi kesimpang siuran sosial melalui organisasi

politik. Tidak ada kelompok yang dapat hidup bersama tanpa meyakinkan atau

memaksa para anggotanya untuk mengatur perbuatannya sesuai dengan aturan-

aturan yang telah disetujui. Untuk dapat memahami organisasi politik dengan

tepat, orang harus melihatnya dalam konteks ekologi, sosial, dan ideology.

Menurut Drs. Ayat Suryatna ( 1996:66 ), pada prinsipnya suatu

masyarakat terwujud apabila diantara kelompok individu-individu tersebut telah

lama melakukan kerjasama serta hidup bersama secara menatap.

2.     Proses Terbentuknya Masyarakat

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang proses terbenruknya

masyarakat sekaligus problem-problem yang ada sebagai proses-proses yang

sedang berjalan atau bergeser, kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep

tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses terbentuk dan tergesernya

2 Zulfaidah-indriana.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-unsur-dan-kriteria-masyarakat.html

3

Page 3: BAB II Pembahasan Antro

masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan

sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic), yaitu :

a) Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

1. Proses Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya

untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta

emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat

dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang ada di sekitar alam dan

lingkungan sosial dan budayanya. Maka proses internalisasi yang

dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan

sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam

kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang

diperlukan sepanjang hidupnya.

2. Proses Sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar

kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu

seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-

pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di

sekililingnya.

Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan

menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem

norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata

enkulturasi dalam bahas Indonesia juga berarti “pembudayaan”.

b) Proses Evolusi Sosial

Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa oleh

seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic), atau

dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatikan perubahan-

perubahan yang besar saja (macroscopic). Proses evolusi sosial budaya

yang dianalisa secara detail akan membuka mata seorang peneliti untuk

berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan

sehari-hari dalam masyarakat di dunia.

c) Proses Difusi

4

Page 4: BAB II Pembahasan Antro

Penyebaran Manusia. Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa

manusia terjadi di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang

makhluk itu sudah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal

ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses pembiakan dan gerka

penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adpatsi fisik

dan sosial budaya.

d) Akulturasi dan Pembauran atau Asimilasi

Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia

dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari

suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur

kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam

kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian

kebudayaan itu sendiri.

Asimilasi adalah Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan

manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling

bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga

kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya

yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya

menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.

e) Pembauran atau Inovasi

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber

alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan

penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem

produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat

kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru

biasanya membutuhkan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap

khusus yaitu discovery dan invention.

3. Ciri-Ciri Masyarakat

5

Page 5: BAB II Pembahasan Antro

Ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut:

a. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua

orang.

b. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu,

timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur

hubungan antarmanusia.

c. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.

d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama

menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu

dengan yang lainnya.

4. Golongan Masyarakat

a) Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih

banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam

melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-

kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka

belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar

lingkungan sosialnya. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan

atau masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup

bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-

sifat yang hampir seragam.

b) Masyarakat Modern

Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya

mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban

dunia masa kini. Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya

pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik,

hukum, dan sebagainya. Bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya

6

Page 6: BAB II Pembahasan Antro

Indonesia. Pada umumnya masyarakat modern ini disebut juga masyarakat

perkotaan atau masyarakat kota.

c. Masyarakat Transisi

Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari

suattu masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan

yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja

dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor industri.

Ciri-ciri masyarakat transisi adalah : adanya pergeseran dalam bidang

pekerjaan, adanya pergeseran pada tingkat pendidikan, mengalami perubahan ke

arah kemajuan, masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan kemajuan

zaman, tingkat mobilitas masyarakat tinggi dan biasanya terjadi pada masyarakat

yang sudah memiliki akses ke kota misalnya jalan raya.

5. Unsur-Unsur Masyarakat

A. Golongan Sosial Timbulnya Golongan Sosial

Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil

proses pertumbuhan masyarakat. Faktor penyebabnya antara lain:

kemampuan/kepandaian, umur, jenis kelamin, sifat keaslian, keanggotaan

masyarakat dan lain-lain. Faktor penentu dari setiap masyarakat berbeda-beda,

misalnya pada masyarakat berburu faktor penentunya adalah kepandaian berburu.

Pengertian Golongan Sosial

Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu

pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara

bertingkat/hierarkhis. Perwujudannya dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi

(upper class) contohnya: pejabat, penguasa, dan pengusaha; kelas sosial

menengah (midle class) contohnya: dosen, pegawai negeri, pengusaha kecil dan

menengah; kelas sosial rendah (lower class) contohnya: buruh, petani, dan

pedagang kecil.

Dasar-Dasar Pembentukan Golongan Sosial

7

Page 7: BAB II Pembahasan Antro

Menurut Soerjono Soekanto, kriteria yang dipergunakan sebagai ukuran

dalam menggolongkan masyarakat ke dalam golongan sosial/pelapisan sosial

adalah:

1)      Ukuran Kekayaan

2)      Unsur kekuasaan atau wewenang

3)      Ukuran Ilmu Pengetahuan

4)      Unsur kehormatan (keturunan)

Karakteristik Golongan Sosial

Beberapa karakteristik golongan sosial/pelapisan sosial yang  terjadi di

dalam suatu masyarakat adalah :

1)      Adanya perbedaan status dan peranan

2)      Adanya pola interaksi yang berbeda

3)      Adanya distribusi hak dan kewajiban

4)      Adanya penggolongan yang melibatkan kelompok

5)      Adanya prestise dan penghargaan

6)      Adanya penggoongan yang bersifat universal

Pembagian Golongan dalam Masyarakat

Berdasarkan karakteristik golongan sosial di atas, maka terdapat

beberapa pembagian golongan sosial sebagai berikut :

1)Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris), di

dasarkan pada hak dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi:

-Golongan Atas : para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah

tinggal (penduduk inti).

-Golongan Menengah: para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi

tidak memiliki tanah pertanian (kuli gendul).

-Golongan Bawah : orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan

(inding ngisor).

Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal, di dasarkan pada

hubungan kekerabatan dengan raja/kepala pemerintahan, terbagi menjadi:

- Golongan Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.

- Golongan Menegah : rakyat biasa (kawula).

8

Page 8: BAB II Pembahasan Antro

Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri, meliputi :

-Golongan teratas  terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal,

direktur, komisaris.

-Golongan menengah atau madya terdiri dari tenaga ahli dan karyawan.

-Golongan bawah seperti buruh kasar, pekerja setengah terampil, pekerja

sektor   informal (pembantu).

Sifat Sistem Penggolongan Sosial

Klasifikasi dari sifat sistem penggolongan sosial, meliputi :

1. Sistem lapisan tertutup: sistem yang tidak memungkinkan seseorang

pindah ke golongan/lapisan sosial lain..

2. Sistem lapisan terbuka: sistem yang memungkinkan seseorang pindah

/ naik ke golongan sosial atasnya.

3. Sistem campuran: sistem kombinasi antara terbuka dan tertutup.

Fungsi Golongan Sosial

Golongan sosial memiliki fungsi-fungsi berikut ini:

1. Distribusi hak istimewa yang obyektif seperti penghasilan, kekayaan.

2. Sistem pertanggaan pada strata/tingkat yang diciptakan masyarakat

menyangkut prestise dan penghargaan.

3. Penentu simbol status/kedudukan seperti cara berpakaian, tingkah

laku.

4. Alat solidaritas di antara individu/kelompok yang menduduki sistem

sosial yang sama dalam masyarakat.

B. Kategori Sosial

Pengertian Kategori Sosial:

Menurut Koentjaraningrat,  kategori sosial adalah kesatuan manusia yang

terwujud karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada manusia-

manusia tersebut. Dalam kategori sosial tidak terikat oleh unsur adat istiadat,

sistem norma, sistem nilai tertentu, tidak memiliki  identitas, tidak memiliki

lokasi, tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki pemimpin. 

9

Page 9: BAB II Pembahasan Antro

C. Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial:

Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan

manusia yang hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling

memengaruhi sehingga timbul suatu kesadaran untuk saling menolong di antara

mereka.3

3 Zulfaidah-indriana.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-unsur-dan-kriteria-masyarakat.html

10