BAB II PEMBAHASAN A. Bayi Baru Lahir

15
BAB II PEMBAHASAN A. Bayi Baru Lahir 1. Definisi Bayi Baru lahir Merupakan awal dimulainya kehidupan manusia, setelah melalui proses prsalinan yang penuh resiko.Periode ini bayi dalam proses adaptasi dengan dunia luar yang jauh berbeda dari keadaan di dalam Rahim dan sangat rentan terhadap lingkungan sekitar (Suparmi, 2018) 2. Ciri-ciri bayi lahir normal antara lain (Depkes RI) : a. Berat badan 2500-4000 gram. b. Panjang badan lahir 48-52 cm. c. Lingkar dada 30-38 cm. d. Lingkar kepala 33-35 cm . e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit, kemudian menurun sampai 120-140×/menit. f. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40×menit. g. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa,Kuku panjang. h. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna. - - www.lib.umtas.ac.id Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya - -

Transcript of BAB II PEMBAHASAN A. Bayi Baru Lahir

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bayi Baru Lahir

1. Definisi Bayi Baru lahir

Merupakan awal dimulainya kehidupan manusia, setelah

melalui proses prsalinan yang penuh resiko.Periode ini bayi dalam

proses adaptasi dengan dunia luar yang jauh berbeda dari keadaan di

dalam Rahim dan sangat rentan terhadap lingkungan sekitar (Suparmi,

2018)

2. Ciri-ciri bayi lahir normal antara lain (Depkes RI) :

a. Berat badan 2500-4000 gram.

b. Panjang badan lahir 48-52 cm.

c. Lingkar dada 30-38 cm.

d. Lingkar kepala 33-35 cm .

e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180×/menit,

kemudian menurun sampai 120-140×/menit.

f. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit,

kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40×menit.

g. Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan

yang cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa,Kuku panjang.

h. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah

sempurna.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

i. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada

perempuan), pada laki-laki Testis sudah turun (Suparmi, 2018).

3. Klasifikasi Neonatus

Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi

menurut Marmi (2015) , yaitu :

1) Neonatus menurut masa gestasinya :

a. Kurang bulan (preterm infant) : < 259 hari (37 minggu)

b. Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42

minggu)

c. Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu

atau lebih)

2) Neonatus menurut berat badan lahir :

a. Berat lahir rendah : < 2500 gram.

b. Berat lahir cukup : 2500-4000 gram.

c. Berat lahir lebih : > 4000 gram.

3) Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa

gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa

kehamilan) :

a) Nenonatus cukup /kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)

b) Sesuai /kecil/Besar masa kehamilan (SMK/KMK/BMK)

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

4. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Normal

Semua bayi diperiksa segera setelah lahir untuk mengetahui

apakah transisi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine berjalan

dengan lancar dan tidak ada kelainan. Pemeriksaan medis 8

komprehensif dilakukan dalam 24 jam pertama kehidupan. Pemeriksaan

rutin pada bayi baru lahir harus dilakukan, tujuannya untuk mendeteksi

kelainan atau anomali kongenital yang muncul pada setiap kelahiran

dalam 10-20 per 1000 kelahiran, pengelolaan lebih lanjut dari setiap

kelainan yang terdeteksi pada saat antenatal, mempertimbangkan

masalah potensial terkait riwayat kehamilan ibu dan kelainan yang

diturunkan, dan memberikan promosi kesehatan, terutama pencegahan

terhadap sudden infant death syndrome (SIDS) (Lissauer, 2013).

Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk

membersihkan jalan napas, memotong dan merawat tali pusat,

mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi, dan pencegahan infeksi.

Asuhan bayi baru lahir meliputi :

a. Pencegahan Infeksi (PI).

b. Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi Untuk

menilai apakah bayi mengalami asfiksia atau tidak dilakukan

penilaian sepintas setelah seluruh tubuh bayi lahir dengan tiga

pertanyaan :

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

a. Apakah kehamilan cukup bulan?

b. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?

c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

Jika ada jawaban “tidak” kemungkinan bayi mengalami asfiksia

sehingga harus segera dilakukan resusitasi. Penghisapan lendir pada

jalan napas bayi tidak dilakukan secara rutin (Kementerian Kesehatan

RI, 2013)

Setiap penilaian diberi nilai 0, 1, dan 2. Bila dalam 2 menit nilai

apgar tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih

lanjut, oleh karena bila bayi mendertita asfiksia lebih dari 5 menit,

kemungkinan terjadinya gejala-gejala neurologik lanjutan di kemudian

hari lebih besar. berhubungan dengan itu penilaian apgar selain pada

umur 1 menit, juga pada umur 5 menit.

Tabel 2.1

Nilai APGAR

SKOR

Tanda 0 1 2

Appearance Pucat Badan merah,

ektrimitas biru

Seluruh

tubuh

kemerahan

Pulse Tidak ada < 100 x/menit > 100

x/menit

Grimace Tidak ada Sedikit gerakan

mimik/ menyeringai Batuk/ bersin

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Activity Tidak ada Ekstrimitas dalam

sedikit fleksi Gerakan aktif

Respiration Tidak ada Lemah/ tidak

teratur

Baik/

menangis

Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut normal atau

asfiksia.

• Nilai Apgar 7-10 : Bayi normal

• Nilai Apgar 4-6 : asfiksia sedang ringan

• Nilai Apgar 0-3 : asfiksia berat

(Prawirohardjo, 2009)

5. Refleks pada BBL

Refleks merupakan gerakan yang sifatnya involunter alias tidak

disengaja. Refleks bayi biasanya berupa gerakan yang bersifat spontan

dan terjadi pada aktivitas bayi sehari-hari. Selain itu, terdapat juga

refleks yang memang merupakan respon dari stimulus yang diberikan.

Refleks bayi yang baik menandakan aktivitas saraf dan otak bayi yang

normal. Beberapa refleks hanya ditemukan dalam waktu tertentu di

perkembangan bayi. Refleks tersebut nantinya dapat hilang dengan

sendirinya ketika bayi mencapai usia tertentu. Beberapa reflek bayi

diantaranya yaitu :

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

1) Reflex Rooting

Refleks ini terjadi ketika Anda menyentuh pinggir mulut bayi

Anda. Bayi akan mengikuti arah sentuhan tersebut sambil

membuka mulutnya. Hal ini membantu bayi ketika ia sedang

ingin menyusu. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan

hingga usia 3-4 bulan.

2) Refleks menghisap (sucking reflex)

Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi

akan mulai menghisap. Refleks menghisap mulai muncul saat

usia 32 minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36

minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi prematur biasanya

belum bisa menghisap dengan baik.

3) Refleks moro

Refleks moro biasanya muncul ketika bayi terkejut. Ketika bayi

Anda terkejut misalnya karena suara yang berisik atau gerakan

yang terjadi secara tiba-tiba, bayi akan mengeluarkan refleks ini.

Bayi akan melakukan gerakan dengan memanjangkan lengan

dan menekuk kakinya. Refleks ini muncul sejak lahir dan

bertahan hingga usia 4 bulan.

4) Refleks Asymmetric tonic neck reflex

Ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan

memanjangkan lengan di sisi yang sama. Sebaliknya, lengan

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

pada sisi yang berlawanan akan ditekuk. Refleks ini muncul

sejak lahir dan bertahan hingga usia 2 bulan.

5) Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)

Refleks menggenggam pada bayi muncul ketika Anda

menyentuh telapak tangannya. Bayi akan menutup jari-jarinya

seperti gerakan menggenggam. Refleks ini muncul sejak lahir

dan bertahan hingga usia 3-4 bulan.

6) Refleks Babinski

Refleks Babinski muncul ketika Anda menggaruk telapak kaki

bayi Anda. Jempol bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki

lainnya akan terbuka. Refleks ini menetap hingga usia 2 tahun.

7) Refleks Stepping

Refleks ini juga dikenal dengan istilah walking/dance reflex

karena bayi terlihat seperti melangkah atau menari ketika ia

diposisikan dalam posisi tegak dengan kaki yang menyentuh

tanah. Refleks ini muncul sejak lahir dan terlihat paling jelas

setelah usia 4 hari.

(Suparmi, 2018)

B. Tali Pusat

1. Definisi

Tali pusat merupakan jaringan ikat yang menghubungkan antara

plasenta dan janin yang memiliki peranan penting dalam interaksi antara

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

ibu dan janin selama masa kehamilan. Jaringan ini berfungsi menjaga

viabilitas dan memfasilitasi pertumbuhan embrio serta janin. Tali pusat

sangat penting bagi perkembangan, kesejahteraan, dan kelangsungan

hidup fetus karena berfungsi sebagai sumber oksigen, nutrien dan

pembuangan zat-zat sisa. Proses ini diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin. (Ii & Pustaka, n.d.)

Tali pusat berfungsi untuk mengalirkan darah ke janin selama

masa pertumbuhan dan perkembangan janin. Jaringan dari tali pusat

bekerja untuk mempertahankan aliran darah selama perkembangan

janin. Tali pusat merupakan suatu sistem kardiovaskular janin ,sehingga

pemahaman mengenai tali pusat memiliki potensi besar dalam

mempelajari dan menilai perubahan dalam jaringan pembuluh darah

janin. Fungsi tali pusat adalah sebagai sirkulasi darah janin sebelum

lahir. Darah arteri dari plasenta mengalir ke janin melalui vena

umbilikalis dan dengan cepat mengalir ke hati kemudian masuk ke vena

kava inferior. Darah mengalir ke foramen ovale dan masuk ke atrium

kiri dan beberapa saat kemudian darah muncul di aorta dan arteri di

daerah kepala. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai

bypass, yang memungkinkan sejumlah besar darah campuran yang di

keluarkan jantung kembali ke plasenta tanpa melalui paru- paru. Kira-

kira 55% darah campuran, yang keluar dari ventrikel, mengalir menuju

plasenta, 35% darah mengalir ke jaringan tubuh, dan 10% sisanya

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

mengalir ke 15 paru- paru. Setelah lahir foramen ovale menutup, duktus

arteriosus, duktus venosum, arteri dan vena umbilikalis menutup dan

menjadi sebuah ligamen.(Ii & Pustaka, n.d.).

Tali pusat merupakan sebuah tali yang memanjang.Struktur ini

memiliki dua fungsi yang sangat berperan penting bagi kehidupan janin

selama dalam kandungan yaitu pertama sebagai saluran yang

menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin

mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang

sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena

umbilikalis. Sehingga janin mendapat asupan yang cukup untuk tumbuh

kembang di dalam rahim. Kedua, sebagai saluran pertukaran bahan sisa

seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui

pembuluh darah arteri umbilikalis yang mengalirkan sisa metabolit

tersebut dari janin menuju plasenta (Ii & Pustaka, n.d.).

2. Perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat untuk bayi baru lahir yaitu dengan tidak

membungkus puntung tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan

cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat. (JNPK-KR, 2008).

Upaya untuk mencegah infeksi tali pusat sesungguhnya merupakan

tindakan sederhana, yang penting adalah tali pusat dan daerah

sekitarnya selalu bersih dan kering. Sudah banyak penelitian yang

dilakukan untuk meneliti bahan yang digunakan untuk merawat tali

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

pusat. Perawatan tali pusat secara medis menggunakan bahan antiseptik

yang meliputi alkohol 70% atau antimikrobial seperti povidon-iodin

10% (Betadine), Klorheksidin, Iodium Tinstor dan lain-lain yang

disebut sebagai cara modern. Sedangkan perawatan tali pusat metode

tradisional menggunakan madu, Minyak Ghee (India) atau kolostrum.

C. Air Susu Ibu

A. Definisi

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh

kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik

bernutrisi dan berenergi tinggi yang diproduksi sejak masa kehamilan

(Wiji,2013). ASI merupakan makanan yang sempurna dan terbaik bagi

bayi khususnya bayi 0-6 bulan karena mengandung unsur-unsur gizi

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang

optimal (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2015).

B. Jenis Jenis ASI

Menurut Maritalia (2012) ASI dibedakan dalam tiga stadium

yaitu:

1. Kolostrum Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh

kelenjar payudara, dari hari pertama sampai hari ketiga atau

keempat setelah persalinan. Kolostrum merupakan cairan yang

agak kental, lengket dan berwarna kekuning-kuningan.

Kolostrum 11 mengandung tinggi protein, mineral, garam,

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi dari

pada ASI matur, yang berfungsi :

a) Sebagai pembersih selaput usus Bayi Baru Lahir (BBL)

sehingga saluran pencernaan siap untuk menerima

makanan.

b) Mengandung kadar protein yang tinggi terutama

globulin sehingga dapat memberikan perlindungan

tubuh terhadap infeksi.

c) Mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi

tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka

waktu sampai dengan enam bulan.

2. ASI transisi / peralihan Merupakan ASI peralihan dari

kolostrum sampai menjadi ASI yang matur, disekresi dari hari

ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi. Selama dua minggu,

volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta

komposisinya. Kadar immunoglobulin dan protein menurun,

sedangkan kadar lemak dan laktosa meningkat.

C. ASI matur Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh dan

seterusnya, komposisinya relatif konstan. ASI ini merupakan makanan

satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6

bulan.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

D. Kandungan asi

ASI mengandung immunoglobulin A, G dan M serta ASI juga

mengandung lactoferin dan lisozim sebagai anti bakteri, anti virus dan

anti mikroba (Kasiati, dkk., 2013)

E. Manfaat Asi

a. Perlindungan terhadap infeksi.

b. Mempererat terhadap alergi.

c. Mempererat hubungan dengan ibu.

d. Perlindungan terhadap anak.

(Suparmi, 2018)

D. Perawatan Tali Pusat dengan ASI

1. Berdasarkan Jurnal Romlah dkk

Penelitian yang dilakukan oleh Romlah, Iltru Misdeti, Novita

Anggraini tahun 2018 yang berjudul “Analisis Perawatan Tali Pusat

Dengan Asi Terhadap Lamanya Waktu Pelepasan Tali Pusat ”.

Perawatan dengan ASI sangat mudah dan murah serta memberikan

manfaat yang baik, karena dengan memberikan ASI sebagai perawatan

tali pusat membuat ibu berpikir untuk menghasilkan ASI yang lebih

banyak agar dapat membantu proses perawatan tali pusat. Tujuan

Penelitian Untuk Menganalisis Perawatan Tali Pusat dengan ASI

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

Terhadap Lamanya Waktu Pelepasan Tali Pusat. Prosedur Melakukan

Perawatan Tali Pusat Dengan ASI :

a. Menjelaskan pada ibu bagaimana metode perawatan tali pusat

dengan ASI.

b. Mencuci tangan untuk pencegahan infeksi.

c. Pemberian ASI dilakukan setelah bayi di mandikan ataupun

hanya di lap saja. ( pastikan tali pusat sudah bersih dan

dikeringkan)

d. memberikan cairan ASI dengan cara mengoleskan pada pangkal

tali pusat dan sekitarnya dengan cotton bud.

e. Perawatan tali pusat dengan ASI dilakukan 2 kali sehari ( pagi

dan sore )

f. Tidak memberikan apapun lagi pada tali pusat kecuali ASI.

g. Melipat Popok dibawah punting tali pusat, supaya tali pusat tetap

kering dan tidak terkontaminasi oleh apapun.

Hasil analisis univariat menunjukkan hasil berdasarkan umur

ibu dari jumlah 78 ibu bayi usia terbanyak yaitu 21- 34 tahun (96,2%).

Berdasarkan usia kehamilan dari jumlah 78 ibu bayi dengan usia

kehamilan terbanyak 37- 42 tahun (100%). Berdasarkan paritas dari

jumlah 78 ibu bayi dengan paritas terbanyak paritas kedua atau lebih

(67,9%). Berdasarkan berat badan lahir dari jumlah 78 bayi yang

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

terbanyak berat badan lahir 2500-< 4000 gram (100%). Berdasarkan

jenis kelamin dari jumlah 78 bayi dengan jenis kelamin lebih banyak

perempuan (52,6%). Berdasarkan rentang waktu pelepasan tali pusat

dari jumlah 78 bayi yang terbanyak <5 hari (78,2%). Berdasarkan rata-

rata pelepasan tali pusat dari jumlah 78 bayi dengan rata-rata pelepasan

tali pusat 3.71 hari dengan waktu tercepat 2 hari dan terlama 7 hari.

2. Berdasarkan Jurnal Indah Rohmawati

Penelitian yang dilakukan oleh Indah Rohmawati tahun 2017 yang

berjudul ” The Effectiveness of Breast Milk (ASI) in the Release of the

Umbilical Cord in Newborns” Perawatan tali pusat dengan ASI,

menyebabkan permukaan tali pusat atau sisa tali pusat protectied dari

infeksi, itu semua dapat menyebabkan Tali Pusat untuk lebih cepat

kering dan lepas.Tujuan Penelitian untuk mengetahui efektivitas susu

ibu (ASI) dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Prosedur

pelaksanaan :

a. Menjelaskan pada ibu bagaimana metode perawatan tali pusat

dengan ASI.

b. Mencuci tangan untuk pencegahan infeksi.

c. tali pusat dicuci, dikeringkan dan diberikan ASI selama 3 hari

berturut-turut menyebabkan tali pusat terlindungi dari infeksi

baik bakteri atau virus.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--

rata-rata pengobatan tali pusat menggunakan ASI dibandingkan

dengan menggunakan kasa steril, mean berbeda secara signifikan

karena tali pusat itu lebih cepat melepaskan ketika dirawat

menggunakan ASI dengan nilai rata-rata 5,33 hari dibandingkan dengan

hanya peduli menggunakan kasa steril dengan nilai rata-rata 7, 20 hari.

Berdasarkan nilai p yang diperoleh 0,000 berarti ASI lebih efektif untuk

merawat tali pusat. Hal ini karena tali pusat dirawat dengan ASI dapat

terlindungi dari infeksi sehingga tidak berdampak negative dan Tali

pusat cepat kering dan lepas dengan beberapa hari saja.

--

www.lib.umtas.ac.id

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--