BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau...

62
22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System) yaitu suatu alat yang berguna mentransfer nikotin sebagai alat pengganti rokok konvensional. Lebih jelasnya adalah alat pengganti rokok konvensional, dimana vapor atau Personal Vaporizer digantikan dengan e-liquid sebagai media pengganti nikotin. Personal Vaporizer atau vapor atau bisa disebut juga dengan rokok elektrik ini merupakan alat bertenaga baterai yang bisa menghasilkan uap. Pada tahun 2012 vape masuk ke Indonesia, dan sampai tahun 2017 vape belum mendapatkan status legal dari pemerintah Indonesia, akan tetapi vape masih menjadi pro dan kontra di masyarakat Indonesia sehingga banyak orang-orang yang mengkaji dan mempelajari vape lebih mendalam. Sehingga pada tahun 2018 vape resmi dilegalkan oleh pemerintah Indonesia dan vape beserta e-liquidnya harus membayar pajak ke negara melalui cukai hasil tembakau yang terdapat pada e- liquid vape.1 Cara kerja dari Personal Vaporizer ini pun berasal dari heating element atau alat pemanas yang terbuat dari kantal yang biasanya di gunakan oleh kompor elektrik dan juga alat pemanas air elektrik. Dalam Personal Vaporizer ini sendiri 1 Ibid.

Transcript of BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau...

Page 1: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

22

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rokok Elektrik (vape)

Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS

(Electric Nicotine Delevery System) yaitu suatu alat yang berguna mentransfer

nikotin sebagai alat pengganti rokok konvensional. Lebih jelasnya adalah alat

pengganti rokok konvensional, dimana vapor atau Personal Vaporizer digantikan

dengan e-liquid sebagai media pengganti nikotin. Personal Vaporizer atau vapor

atau bisa disebut juga dengan rokok elektrik ini merupakan alat bertenaga baterai

yang bisa menghasilkan uap.

Pada tahun 2012 vape masuk ke Indonesia, dan sampai tahun 2017 vape

belum mendapatkan status legal dari pemerintah Indonesia, akan tetapi vape masih

menjadi pro dan kontra di masyarakat Indonesia sehingga banyak orang-orang yang

mengkaji dan mempelajari vape lebih mendalam. Sehingga pada tahun 2018 vape

resmi dilegalkan oleh pemerintah Indonesia dan vape beserta e-liquidnya harus

membayar pajak ke negara melalui cukai hasil tembakau yang terdapat pada e-

liquid vape.1

Cara kerja dari Personal Vaporizer ini pun berasal dari heating element

atau alat pemanas yang terbuat dari kantal yang biasanya di gunakan oleh kompor

elektrik dan juga alat pemanas air elektrik. Dalam Personal Vaporizer ini sendiri

1 Ibid.

Page 2: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

23

kantal diletakkan di atomizer. Kemudian atomizer diberikan kapas atau alat

penyerap lainnya dan selanjutnya kapas tersebut di berikan e-liquid atau cairan

pengantar uap sehingga heating element tersebut memanaskan e-liquid dan

selanjutnya itulah yang dihisap oleh pengguna Personal Vaporizer sehingga

menghasilkan uap.

Maka dari itulah Personal Vaporizer ini disebut sebagai penguap. Berbeda

dengan rokok pada umumnya yang menghasilkan asap pada setiap hisapannya.

Adapun perbedaan uap dan asap adalah uap bersifat pembakaran dari e-liquid

substance atau pembakaran yang dihasilkan oleh cairan, dan asap adalah

pembakaran yang timbul dari benda padat, dan pada rokok pembakarannya melalui

tembakau.

Cara penggunaan rokok elektrik seperti merokok biasa, saat dihisap lampu

indikator merah pada ujung rokok elektrik akan menyala layaknya api pada ujung

rokok, lalu hisapan tersebut membuat chip dalam rokok elektrik mengaktifkan

baterai yang akan memanaskan larutan nikotin dan menghasilkan uap yang akan

dihisap oleh pengguna. Larutan nikotin tersebut memiliki komposisi yang berbeda-

beda dan secara umum ada 4 jenis campuran.

Rokok elektrik juga pernah digunakan sebagai alat bantu program berhenti

merokok dengan cara mengurangi kadar nikotin ecigarette secara bertahap namun

praktek tersebut kini sudah tidak dianjurkan oleh Electronic Cigarette Association

(ECA) dan Food and Drug Association (FDA). Meskipun demikian berdasarkan

Page 3: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

24

hasil survei di Amerika, mayoritas (65% responden) memilih alasan menggunakan

rokok elektrik adalah untuk berhenti merokok.2

Pada awal munculnya rokok elektrik, produk tersebut dikatakan aman bagi

kesehatan karena larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektrik hanya terdiri

dari campuran air, propilen glikol, zat penambah rasa, aroma tembakau dan

senyawa-senyawa lain yang tidak mengandung tar, tembakau atau zat-zat toksik

lain yang umum terdapat pada rokok tembakau.

Penelitian analitis di Amerika menyebutkan bahwa rata-rata perokok

mengkonsumsi 14 batang rokok per hari dengan kadar nikotin 1- 1,5 mg per batang

rokok sehingga asupan nikotin sehari rata-rata 14-21 mg. Sedangkan kadar nikotin

pada e-cigarette berkisar 0-16 mg per batang jika digunakan sampai habis (300 kali

hisap). Rata-rata hisapan rokok elektrik adalah 62,8 kali sehingga rata-rata asupan

nikotin dari rokok elektrik adalah 3,36 mg per hari yang jauh lebih rendah dari

rokok tembakau.3

B. Jenis-jenis Rokok Elektrik(vape)

Rokok Elektrik atau Personal Vaporizer ini terbagi dalam dua jenis yaitu:

a). Elektrikal Sistem kerja elektrikal (Variable Voltage/Variable Wattage) semua

starter kit menggunakan sistem kerja yang elektrikal baterai sebagi penyalur uap ke

tank menggunakan voltage yang sama mulai dari pemakaian pertama sampa baterai

yang di gunakan habis. Sama halnya kawat koil yang digunakan adalah bawaan

pabrik, meskipun kawat bisa dirakit sendiri namun tidak bisa melebihi kapasitas

2 Ibid. 3 http://www.depkes.go.id/1165/ends-produk-ilegal-dan-berbahaya-bagikesehatan.html, diakses

pada 16 september. 2020 puku 22.00 WIB

Page 4: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

25

yang dikeluarkan pabrik. Kemudian didalam elektrikal tersebut terdapat chip dan

beberapa komponen kabel yang membuat semua itu lebih aman sesuai dengan

pabrik.

b). Mekanikal Sistem kerja mekanikal, uap yang dihasilkan oleh baterai yang

berada dalam mod, plus minus di alirkan dengan cara menekankan tombol bawah

mod untuk menghidupkan kawat elemen dalam tank, uap dan rasa yang dihasilkan

akan lebih banyak saat baterai dalam kondisi baru dan penggunaan yang lebih lama

dengan kadar uap dan rasa yang lebih banyak memakan masa baterai yang akan

cepat habis. Tank mekanial biasanya terbagi dua tipe yaitu RBA (Rebuidable

Atomizer) adalah kawat yang dirakit dan bawaan mod pabrik dan RDA (Rebuidable

Drip Atomizer) adalah kawat yang dirakit oleh pengguna bersangkutan. Dalam

mekanikal ini adanya standarisasi tekanan baterai yang harus digunakan, guna

menjaga kestabilan mod itu sendiri dan juga tidak adanya chip yang tepasang

seperti pada elektrikal membuat konsumen sering terkandala dalam mengatur

tekanan watt baterai. Selanjutnya dalam mekanikal ini tidak terdapat chip yang bisa

mengatur atau mengantisipasi terbakarnya suatu mod. Mekanikal ini memberi

keleluasaan kepada penggunanya.

C. Pengertian e-liquid Dalam Rokok Elektrik (vape)

AEMSA (American E-liquid Manufacturing Standards Association)

mendefinisikan e-liquid sebagai cairan yang memproduksi uap dalam rokok

Page 5: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

26

elektrik. Pada umumnya berisi larutan terdiri dari 4 jenis campuran yaitu nikotin,

propkuyhilen glikol, gliserin, air, dan flavoring (perisa).4

Nikotin adalah yang digunakan dihasilkan dari ekstrak tembakau sehingga

disebut nikotin cair. Pada e-liquid seringkali jumlah nikotin tidak sesuai dengan

iklan dan label mereka. Sebuah studi di Prancis mengatakan:

“nicotine content and labeling of e-cigarettes and found

incomplete or unusable information as well as unreliable labeling. The

amounts of nicotine measured in 20 prepackaged cartridge samples

were generally higher than was stated on the package and, in some

cases, the nicotine content was found to be two to five times greater.5

Secara kimiawi, nikotin merupakan senyawa organik kelompok alkaloid

dihasilkan secara alami dari berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-

terungan (Solanaceae), tembakau, tomat, dan kafein. Senyawa alkaloid tersebut

memiliki efek candu dan bersifat stimulan ringan. Pada tubuh yang sehat, nikotin

bahkan tak memiliki efek yang signifikan.6

Propilen glikol adalah komponen yang menciptakan uap yang terlihat saat

menghisap rokok elektrik. Propilen glikol ini juga digunakan sebagai pelarut obat

dan pengawet makanan. Propilen glikol merupakan cairan senyawa organik yang

tidak berbau dan tidak berwarna, namun memiliki rasa agak manis. FDA (Food and

Drug Administration) atau Lembaga Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika

Serikat telah menyatakan bahwa senyawa ini aman jika digunakan dalam kadar

rendah.

4 Majalah Info POM Bahaya Rokok Elektronik Racun Berbalut Teknologi, Vol. 165

SeptemberOktober 2015. Hal. 5 Villa, A.F., P. Sauvic, V. Gazin, and R. Garnier.2012. Electronic cigarettes: Risk assessment.

Clinical Toxicology 50(4): Hal. 309–310 6 https://tirto.id/nikotin-dan-tar-mana-yang-berbahaya-cME1. diakses pada 16 september. 2020

puku 22.00 WIB

Page 6: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

27

Gliserin adalah cairan kental tidak berbau dan tidak berwarna. Zat ini

sering digunakan pada perpaduan formulasi farmasi. Cairan manis yang dianggap

tidak beracun ini sering pula dipakai oleh industry makanan. Gliserin berfungsi

sebagai pengikat rasa antara perasa dan nikotin dalam penggunaan rokok elektrik.7

Selain ketiga komponen diatas pada e-liquid juga di temukan zat perasa

untuk produk makanan. Secara umum e-liquid dikenal sebagai kombinasi cairan

khusus yang terdapat di dalam tangki cairan (catridge) rokok elektrik dimana akan

dipanaskan sehingga menghasilkan uap. Cairan e-liquid dapat diisi ulang dan

memiliki aneka cita rasa dan aroma yang dapat disesuaikan dengan kesukaan dari

pengguna.

Umumnya e-liquid mengandung nikotin dengan campuran beberapa

senyawa kimia lainnya, sebagai terapi untuk berhenti merokok tembakau tetapi

karena peminat rokok elektrik tidak hanya orang yang ingin berhenti merokok

konvensional maka diproduksi juga e-liquid tanpa nikotin.8

Kandungan nikotin pada umumnya, mulai dari kadar 0-36 mg nikotin per

ml cairan atau bisa juga lebih tinggi. Biasanya cairan dengan kandungan nikotin 3,6

persen atau 36 gram merupakan tingkat kandungan nikotin yang tertinggi. Berikut

urutan kadar nikotin yang umum dalam cairan rokok elektrik.9

7 Rayvapor.com, 2015, Melihat Keamanan Kandungan Dari Ee-liquid Pada Rokok Elektroni,

diunduh dari http://rayvapor.com/m/readnews.php?id=25 [diakses. Di akses pada 16

september. 2020 puku 22.00 WIB

8 Ibid. 9 Ibid.

Page 7: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

28

1. Kandungan nikotin 0 mg, biasanya dipilih orang yang udah tidak

merokok.Walaupun berlabel 0 mg nikotin, tapi belum tentu benar-benar

tidak mengandung nikotin sama sekali dalam cairan vape tersebut.

2. Kandungan nikotin 8 mg, biasanya dipilih perokok ringan yang biasa merokok

kurang dari satu bungkus sepekan. Biarpun kadarnya ringan, tapi nikotin tetap

bisa membuat kecanduan.

3. Kandungan nikotin 16 mg, biasanya dinikmati perokok sedang. Kadar nikotin

dalam cairan rokok elektrik ini nyaris sebanding sama kadar nikotin dalam

rokok biasa, jadi merokok elektrik dengan dosis ini sama aja kayak merokok

biasa.

4. Kandungan nikotin 24 mg, biasanya dinikmati perokok berat yang terbiasa

merokok sekitar satu bungkus per hari. kadar nikotin ini sangat kuat sehingga

bisa menyebabkan masalah kesehatan. Kandungan nikotin 36 mg, ini kadar

nikotin yang sudah sangat tinggi.

D. Bahaya Penggunaan Rokok Elektrik dan e-liquidnya.

1. Penyakit Paru-Paru Misterius

Menurut penelitian, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat,

mengumumkan bahwa ada sekitar 530 kasus cedera paru terkait penggunaan

vape. Kasuspada tahun 2019 ini menyebabkan 7 orang meniggal dunia.

Melansir BBC, Rabu (11/9/2019), mayoritas mereka yang terkena penyakit

paru-paru misterius tersebut memiliki usia rata-rata 19 tahun. Disebutkan,

usia tersebut merupaan pasar terbesar AS untuk pengguna vape. Kasus ini

kemudian mendorong AS untuk melarang semua jenis rokok elektrik.

2. Mengandung Senyawa Mirip Formalin

Page 8: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

29

Mengutip dari Science Daily, ada sejumlah penelitian yang

menemukan bahwa kandungan vape memiliki sejenins zat formaldehida.

Senyawa ini diketahui bisa menyebabkan kanker pada manusia yang diserap

melalui saluran penapasan selama sesi vaping.

3. Konsumsi Dua Rokok Sekaligus

Bahaya vape yang lainnya adalah menghisap vape sama dengan

mengkonsumsi dua rokok sekalgius. Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah

studi baru menemukan bahwa kebanyakan orang yang menggunakan vape

agar berhenti dari kecanduan nikotin. Justru saat mereka menggunakan vape,

penggunanya akan terjebak dalam keduanya. Sehingga tak sedikit orang

yang kini terjebak dalam risiko kesehatan akibat rokok konvensional

sekaligus vape.

4. Ancaman Bagi Perokok Pasif

Bahaya vape bagi remaja sekaligus orang yang tidak merokok adalah

dari asap vape itu sendiri. Diberitakan Kompas.com, Jumat (20/9/2019),

Perwakilan Departemen Penyakit Dalam Divisi Respirologi Rumah Sakit

Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Iceu Dimas Kultsum SpPD

menjelaskan, ada ancaman kesehatan yang juga berbahaya bagi perokok

vape pasif yang ikut menghirup asap vape. sebab, asap yang dihasilkan dari

vape mengandung zat yang sama seperti penggunanya.

5. Bronchiolitis Obliterans

kandungan kimia dalam vape bisa menyebabkan bronchiolitis

obliterans atau “Popcorn Lung”. Peneliti dari Harvard mengungkapkan

bahwa penggunaan vape bisa berisiko mengidap penyakit Popcorn Lung.

Page 9: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

30

Sebab, kandungan kimianya bisa menghancurkan saluran udara dari paru-

paru terkecil.

6. Menciptakan Kecanduan Baru

Pada 2015, ahli bedah umum Amerika Serikat melaporkan bahwa

penggunaan vape di kalangan sekolah menengah ini telah meningkat 900

persen. Ini sebabnya bahwa bahaya vape bagi remaja perlu diperhatikan.

Menurut penelitian, ada tiga alasan mengapa vape mungkin sangat menarik

bagi kawula muda dan membentuk sebuah candu baru. Alasan pertama ialah

anggapan bahwa vape lebih sehat karena mendung vitamin dan perasa sari

buah. Lalu, biaya untuk menghisap vape tergolong lebih murah ketimbang

rokok konvensional. Dan bau asap vape yang wangi serta tampilan yang

trendi, juga membuat mengguna vape terlihat bergengsi. Padahal, ini tak

sebaik apa yang dikira.

7. Vape Bisa Meledak

Dilansir dari pemberitaan di CNN Indonesia, memberitakan bahwa ada

remaja berusia 12 tahun di Nevada, Amerika Serikat yang mengalami

pendarahan mulut. Bahaya vape selain bagi kesehatan adalah bisa meledak.

Ini disebabkan oleh panas di dalam vape yang tidak bisa kita hindari jika

mengesetnya terlalu panas. Korban mengalami pendarahan mulut, gigi

patah, dan lubang di bagian rahang akibat vape yang meledak. Ia harus

menjalani prosedur operasi untuk memperbaiki tulang rahang yang hancur.

8. Bahayakan Jantung

Vape bisa berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru. Ada nikotin

yang bisa mengganggu jantung. Saat nikotin diserap dan melalui aliran

Page 10: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

31

darah,kelenjar adrenal dapat terangsang untuk melepaskan hormon

epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan

tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

9. Menyebabkan Gangguan Pada Janin

Bahaya vape bagi wanita pun bisa dirasakan pengguna vape aktif

maupun pasif. Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain di dalam

vape dapat mengganggu perkembangan janin. Sedangkan pada anak-anak,

paparan nikotin dari vape dapat menggangu perkembangan otaknya serta

memengaruhi daya ingatnya.

10. Sebagian Besar Vape Mengandung Formaldehid

Dilansir dari IDN Times, ada sebagian besar vape yang menggunakan

formaldehid dalam cairannya. Formaldehid adalah bahan pembuatan lem,

alat perekat, pelapis produk kertas, bahan bangunan, dan bahan pengawet

kamar jenazah. Kandungan-kandungan di atas diketahui oleh seorang

profesor kimia dan teknik di Portland State University di Oregon.

11. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Elizabeth M. Martin, dkk, melakukan penelitian yang diterbitkan

melalui University of North Carolina, Chapel Hill tentang kekebalan tubuh

dan kemampuan sel-sel tubuh melawan infeksi. Penelitian ini dilakukan

kepada orang perokok aktif, pengguna vape, dan bukan perokok.

Hasilnya sangat mencengangkan, bahwa perokok aktif dan pengguna vape

sama-sama menunjukkan tanda-tanda berkurangnya aktivitas 594 gen. Gen ini

diketahui mendukung sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Penemuan ini

menjadi bukti bahwa senyawa yang ditemukan dalam cairan vape yang berfungsi

Page 11: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

32

untuk menciptakan uap memiliki efek imunosupresif pada tubuh atau sangatlah

berbahaya.

E. Pengaturan Terkait Peredaran dan Penggugnaan Rokok Elektrik (vape)

beserta E-liquid pada rokok elektrik dalam hukum positif di Indonesia

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya

kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

Kalimatyang menyatakan “segala upaya untuk menjamin adanya kepastian

hukum”,diharapkan sebagai benteng untuk meniadakan tindakan sewenang-

wenang yang merugikan konsumen dan pelaku usaha demi untuk kepentingan

perlindungan konsumen.10 Sehubungan dengan penggunaan E-liquid yang

dikonsumsi oleh konsumen, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen memberikan perlindungan kepada konsumen, antara

lain:

a. Pasal 4, konsumen mempunyai hak atas kenyaman, keamanan, dan

keselamatan dalam mengkonsumsi barang, dan hak untuk mendapatkan

informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

barang.

b. Pasal 7, Pelaku Usaha dalam menjalankan usahanya harus memiliki

itikad baik, dengan memberi informasi yang benar, jelas dan jujur

mengenai kondisi barang serta memberi penjelasan tentang

penggunaannya.

10 Ahmadi Miru & Sutarman Yodo, Hukum Perlindunan Konsumen, Cetakan ke Sepuluh. (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2017), hlm 1.

Page 12: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

33

c. Pasal 8, Pelaku usaha dilarang, pengertian dilarang dalam pasal ini lebih

cenderung kepada kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha,

antara lain; wajib memasang label dengan menginformasikan komposisi

yang terkandung dalam barang yang diedarkan atau diperdagangkan dan

informasinya harus disampaikan dalam Bahasa Indonesia.

d. Pasal 19, Tanggung jawab pelaku usaha terhadap kerugian yang diderita

oleh konsumen akibat dari mengkonsumsi barang yang

diperdagangkannya.

e. Pasal 62, atas pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha

sebagaimana diatur dalam pasal 8, pelaku usaha dapat dikenakan sanksi

pidana.

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Pasal 1 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

menerangkan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomi. Dalam undang-undang ini, tidak diatur secara khusus

tentang rokok dan sejenisnya seperti E-liquid pada rokok elektrik, melainkan

hanya memberikan gambaran singkat tentang zat apa saja yang dapat

dikategorikan sebagai zat adiktif.

Pasal 113: ayat (1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,

Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif diarahkan agar

tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan perseorangan, keluarga,

masyarakat, dan lingkungan. Dalam Ayat (2) Undang-undang Nomor 36 Tahun

Page 13: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

34

2009 Tentang Kesehatan menjelaskan Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cairan,

dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian

bagi dirinya dan/atau masyarakat sekelilingnya.

Dalam penjelasan undang-undang tentang kesehatan, tidak dijelaskan

tentang apakah zat adiktif itu, walaupun dalam pasal 113 ayat (2) Undang-

undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan diterangkan zat adiktif itu

meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau padat, cairan, dan gas

yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi

dirinya dan/atau masyarakat sekelilingnya. Untuk memahami apakah yang

dimakasud dengan zat adiktif, undang-undang ini menjelaskan bahwa terkait

dengan pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif akan ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah, sehingga dapat disimpulkan Undang-undang kesehatan

hanya memberikan gambaran saja bahwa zat adiktif berbahaya bagi

penggunanya dan masyarakat sekitar dimana pengguna itu berada.

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang

Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk

Tembakau Bagi Kesehatan.

Pelaksanakan ketentuan Pasal 116 Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan, Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah

tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk

Tembakau Bagi Kesehatan. Peraturan Pemerintah ini jelas merangkan, tentang

definisi dari Zat Adiktif, yaitu bahan yang menyebabkan adiksi atau

ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan ditandai perubahan

Page 14: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

35

perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk mengkonsumsi

bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan penggunaannya, memberi

prioritas pada penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya

toleransi dan dapat menyebabkan keadaan gejala putus zat.

Undang-undang Kesehatan menjelaskan bahwa zat adiktif terkandung

dalam tembakau dan produk yang mengandung tembakau, padat, cair dan gas.

Tidak menjelskan produk apa yang dimaksud, tetapi dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi

Kesehatan, dengan jelas diterangkan bahwa yang dimaksud produk tembakau

atau produk yang mengandung tembakau dijelaskan dalam Pasal 1 Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan

yaitu:11

“Rokok adalah salah satu Produk Tembakau yang dimaksudkan

untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok

kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari

tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya

atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan

atau tanpa bahan tambahan”.

Pengertian dari produk tembakau dijelaskan dalam pasal 4 Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan

yaitu:12

11 Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012. Peraturan

Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi

Kesehatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 278). Pasal 1 ayat (3) 12 Ibid.,hal. 44

Page 15: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

36

“Produk Tembakau yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini

meliputi Rokok dan Produk Tembakau lainnya yang

penggunaannya terutama dengan cara dibakar, dihisap dan/atau

dihirup asapnya, yang mengandung Zat Adiktif dan bahan lainnya

yang berbahaya bagi kesehatan”.

Dari pasal-pasal dalam Peraturan Pemerintah di atas, dapat disimpulkan dalam

sebagai berikut :

a. Rokok adalah produk tembakau, atau produk lainnya yang dihasilkan dari

tanaman nicotiana tabacum nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau

sintetisnya. Tentang tanaman nicotiana tabacum,dan nicotiana rustica

dalam Penjelasan Pasal 1 dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung

Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan., tidak dijelaskan

secara rinci bentuk dan jenisnya penjelasannya hanya dikatakan cukup

jelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa rokok harus dihasilkan dari

tanaman tembakau, dan olehan tembakau serta berasal dari tanaman

nicotiana tabacum dan nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau

sintetisnya maka selain dari tanaman-tanaman tersebut tidak dapat

dikategorikan sebagai rokok, tetapi ada hal yang kurang jelas di sini yaitu

terkait dengan tanaman dari spesies lainnya dan bahan bahan sintetis.

b. Bentuk rokok adalah rokok kretek, rokok putih, cerutu dan bentuk lainnya.

c. Penggunaannya adalah dengan cara dibakar dan dihisap dan/atau dihirup

asapnya.

2. Peraturan Kementrian Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Ketentuan Impor Rokok Elektrik.

Page 16: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

37

Pasal 1 dari Peraturan Kementrian Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017

tentang Ketentuan Impor Rokok Elektrik, menjelaskan tentang E-liquid dalam

rokok elektrik yaitu:13

“Rokok Elektrik adalah perangkat rokok yang digunakan dengan

memanaskan cairan yang menghasilkan asap dan dihisap oleh pemakainya yang

termasuk likuid nikotin dan pengganti likuid nikotin yang digunakan sebagai isi

mesin dan paratus elektrik Bunyi pasal 1 Peraturan Kementrian Perdagangan

Nomor 86 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Rokok Elektrik tersebut, tidak

menggambarkan secara rinci tentang e-liquid nikotin itu sendiri, apa saja unsur

kimia yang dapat dikategorikan sebagai e-liquid nikotin, hal ini penting untuk

diketahui”.

Agar komposisi yang ada dalam E-liquid yang beredar saat ini dapat

dikategorikan sesuai dengan Peraturan Kementrian Perdagangan ini. Peraturan

Kementrian Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017, berisi 24 (duapuluh empat)

pasal, yaitu:

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Rokok Elektrik

adalah perangkat rokok yang digunakan dengan memanaskan cairan yang

menghasilkan asap dan dihisap oleh pemakainya yang termasuk Likuid

nikotin dan pengganti likuid nikotin yang digunakan sebagai isi mesin dan

aparatus elektrik yang termasuk dalam Pos Tarif/HS: a. ex. 8543.70.90:

Mesin dan aparatus elektrik, mempunyai fungsi tersendiri, tidak dirinci atau

termasuk pada pos lainnya dalam Bab ini. Mesin dan asparatus lainnya:

13 Indonesia, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017, Tentang Tata Cara Impor

Rokok Elektrik, (Berita Negara Nomor No.1591, 2017). Pasal 1.

Page 17: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

38

Lain-lain, yang digunakan untuk Rokok Elektrik. b. ex. 8543.90.90: Mesin

dan aparatus elektrik, mempunyai fungsi tersendiri, tidak dirinci atau

termasuk pada pos lainnya dalam Bab ini. Bagian: Lain-lain, yang

digunakan untuk Rokok Elektrik. c. ex. 3824.99.99: Olahan pengikat untuk

acuan atau inti penuangan logam; produk dan preparat kimia dari industri

kimia atau industri terkait (termasuk olahan yang terdiri dari campuran

produk alami), tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. Lain-lain,

yang digunakan untuk Rokok Elektrik. d. ex.2403.99.10: Tembakau

dipabrikasi lainnya dan pengganti tembakau dipabrikasi; tembakau

"dihomogenisasi" atau "dibentuk kembali"; ekstrak dan esens tembakau.

Ekstrak dan esens tembakau. e. ex. 2403.99.30: Tembakau dipabrikasi

lainnya dan pengganti tembakau dipabrikasi; tembakau "dihomogenisasi"

atau "dibentuk kembali"; ekstrak dan esens tembakau. Lain-lain. f. ex.

2403.99.90: Tembakau dipabrikasi lainnya dan pengganti tembakau

dipabrikasi; tembakau "dihomogenisasi" atau "dibentuk kembali"; ekstrak

dan esens tembakau. 2. Impor adalah kegiatan memasukan barang ke dalam

daerah pabean. 3. Importir Rokok Elektrik adalah perusahaan yang

mengimpor Rokok Elektrik untuk diperdagangkan dan/atau

dipindahtangankan kepada pihak lain. 4. Angka Pengenal Importir yang

selanjutnya disingkat API adalah tanda pengenal sebagai Importir. 5.

Persetujuan Impor Rokok Elektrik adalah izin yang digunakan untuk

melakukan impor Rokok Elektrik. 6. Rekomendasi adalah surat yang

diterbitkan oleh pejabat instansi atau unit terkait yang berwenang

memberikan penjelasan secara teknis dan bukan merupakan izin atau

Page 18: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

39

persetujuan impor. 7. Verifikasi atau Penelusuran Teknis adalah penelitian

dan pemeriksaan barang Impor yang dilakukan oleh Surveyor. 8. Surveyor

adalah perusahaan survey yang mendapat otorisasi untuk melakukan

Verifikasi atau Penelusuran Teknis barang Impor. 9.Menteri adalah menteri

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan.

10.Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri,

Kementerian Perdagangan. 11. Direktur adalah Direktur Impor, Direktorat

Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

Pasal 2 (1) Rokok Elektrik hanya dapat diimpor oleh perusahaan pemilik API

yang telah mendapat Persetujuan Impor Rokok Elektrik dari Menteri. (2)

Menteri dapat memberikan mandat penerbitan Persetujuan Impor

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Direktur Jenderal.

Pasal 3 (1) Untuk mendapatkan Persetujuan Impor Rokok Elektrik sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), perusahaan pemilik API harus

mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal

dengan melampirkan: a. Surat Izin Usaha Perdagangan atau izin usaha lain

yang sejenis dari instansi yang berwenang; b. API; c. Rekomendasi dari

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang

perindustrian; d. Rekomendasi dari kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang kesehatan; e. Rekomendasi dari lembaga

pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

di bidang pengawasan obat dan makanan, untuk impor likuid nikotin dan

pengganti likuid nikotin; dan f. bukti pengalaman sebagai importir Rokok

Elektrik paling sedikit selama 1 (satu) tahun yang dibuktikan dengan

Page 19: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

40

Pemberitahuan Impor Barang (PIB); atau g. bukti pengalaman sebagai

distributor Rokok Elektrik paling sedikit selama 1 (satu) tahun berupa: 1.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 2. Surat Tanda Pendaftaran

Distributor Barang Produksi Dalam Negeri dan/atau Luar Negeri untuk

Rokok Elektrik yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan

Dalam Negeri; dan 3. surat penunjukan atau kerjasama sebagai distributor

Rokok Elektrik dari produsen dalam negeri dan/atau produsen luar negeri;

(2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, dan

huruf e, paling sedikit memuat keterangan mengenai Pos Tarif/HS, jenis,

volume Rokok Elektrik, negara asal, pelabuhan tujuan impor, dan masa

berlaku. (3) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Menteri atau Direktur Jenderal menerbitkan Persetujuan Impor paling lama

5 (lima) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap dan

benar. (4) Dalam hal tertentu, untuk mengetahui kebenaran permohonan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri menugaskan Direktur

Jenderal dan/atau Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib

Niaga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (5) Dalam hal

permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak lengkap, Menteri

atau Direktur Jenderal menyampaikan pemberitahuan penolakan

permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan

diterima. (6) Direktur Jenderal mendelegasikan kewenangan pemberitahuan

penolakan permohonan Persetujuan Impor sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) kepada Direktur.

Page 20: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

41

Pasal 4 Persetujuan Impor Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3 ayat (3) berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal diterbitkan.

Pasal 5 Persetujuan Impor Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3 ayat (3) memuat data dan keterangan paling sedikit mengenai: a. jumlah;

b. jenis dan Pos Tarif/HS; c. pelabuhan muat; d. negara asal; e. pelabuhan

tujuan; dan f. masa berlaku Persetujuan Impor Rokok Elektrik.

Pasal 6 (1) Importir Rokok Elektrik dapat mengajukan permohonan perubahan

Persetujuan Impor Rokok Elektrik dalam hal terdapat perubahan mengenai

Pos Tarif/HS, jenis, jumlah,negara asal, dan/atau pelabuhan tujuan impor.

(2) Untuk memperoleh perubahan Persetujuan Impor Rokok Elektrik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Importir Rokok Elektrik harus

mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal

dengan melampirkan: a. Persetujuan Impor Rokok Elektrik; b. Rekomendasi

dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

perindustrian; c. Rekomendasi dari kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang kesehatan; dan d. Rekomendasi dari lembaga

pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

di bidang pengawasan obat dan makanan, untuk impor likuid nikotin dan

pengganti likuid nikotin. (3) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Direktur Jenderal menerbitkan perubahan Persetujuan Impor

Rokok Elektrik paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak permohonan

diterima secara lengkap dan benar. (4) Dalam hal tertentu, untuk mengetahui

kebenaran permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri

menugaskan Direktur Jenderal dan/atau Direktur Jenderal Perlindungan

Page 21: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

42

Konsumen dan Tertib Niaga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (5)

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak lengkap,

Menteri atau Direktur Jenderal menyampaikan pemberitahuan penolakan

permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan

diterima.

Pasal 7 (1) Pengajuan permohonan untuk memperoleh: a. Persetujuan Impor

Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. dan b. perubahan

Persetujuan Impor Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,

hanya dapat dilayani dengan sistem elektronik melalui

http://inatrade.kemendag.go.id. (2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa

(force majeure) yang mengakibatkan sistem elektronik melalui

http://inatrade.kemendag.go.id tidak berfungsi, pengajuan permohonan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara manual.

Pasal 8 Setiap Impor Rokok Elektrik hanya dapat dilakukan melalui pelabuhan

tujuan: a. pelabuhan laut: Belawan di Medan, Tanjung Perak di Surabaya,

dan Soekarno Hatta di Makasar. b. pelabuhan udara: Soekarno-Hatta di

Tangerang.

Pasal 9 (1) Setiap pelaksanaan Impor Rokok Elektrik harus terlebih dahulu

dilakukan Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor di pelabuhan muat. (2)

Verifikasi atau Penelusuran Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh Surveyor yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 10 Untuk dapat ditetapkan sebagai pelaksana Verifikasi atau Penelusuran

Teknis Impor Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,

Surveyor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki Surat

Page 22: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

43

Izin Usaha Jasa Survey (SIUJS); b. berpengalaman sebagai Surveyor di

bidang impor paling sedikit 5 (lima) tahun; c. memiliki cabang atau

perwakilan dan/atau afiliasi di luar negeri dan memiliki jaringan untuk

mendukung efektifitas pelayanan Verifikasi atau Penelusuran Teknis; dan

d. mempunyai rekam-jejak (track records) yang baik di bidang pengelolaan

kegiatan Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor.

Pasal 11 (1) Verifikasi atau Penelusuran Teknis sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 9 meliputi data atau keterangan paling sedikit mengenai: a. nama dan

alamat eksportir; b. nama dan alamat importir; c. jenis dan jumlah barang;

d. pos tarif/HS dan uraian barang; e. negara dan pelabuhan muat; f. waktu

pengapalan; g. pelabuhan tujuan; dan h. Sertifikat Analisis (Certificate of

Analysis), untuk Rokok Elektrik, likuid nikotin dan/atau pengganti likuid

nikotin, yang termasuk dalam Pos Tarif/HS: 1. ex. 8543.70.90: Mesin dan

aparatus elektrik, mempunyai fungsi tersendiri, tidak dirinci atau termasuk

pada pos lainnya dalam Bab ini. Mesin dan asparatus lainnya yang

digunakan untuk Rokok Elektrik. 2. ex. 8543.90.90: Mesin dan aparatus

elektrik, mempunyai fungsi tersendiri, tidak dirinci atau termasuk pada pos

lainnya dalam Bab ini. Bagian yang digunakan untuk Rokok Elektrik. 3. ex.

3824.99.99: Olahan pengikat untuk acuan atau inti penuangan logam;

produk dan preparat kimia dari industri kimia atau industri terkait (termasuk

olahan yang terdiri dari campuran produk alami), tidak dirinci atau termasuk

dalam pos lainnya. yang digunakan untuk Rokok Elektrik. 4.ex. 2403.99.10:

Tembakau dipabrikasi lainnya dan pengganti tembakau dipabrikasi;

tembakau "dihomogenisasi" atau "dibentuk kembali"; ekstrak dan esens

Page 23: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

44

tembakau. Lain-lain Ekstrak dan esens tembakau. 5. ex. 2403.99.30:

Tembakau dipabrikasi lainnya dan pengganti tembakau dipabrikasi;

tembakau "dihomogenisasi" atau "dibentuk kembali"; ekstrak dan esens

tembakau. Lain-lain 6. ex. 2403.99.90: Tembakau dipabrikasi lainnya dan

pengganti tembakau dipabrikasi; tembakau "dihomogenisasi" atau

"dibentuk kembali"; ekstrak dan esens tembakau. (2) Hasil Verifikasi atau

Penelusuran Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam

bentuk Laporan Surveyor (LS) untuk digunakan sebagai dokumen

pelengkap pabean dalam penyelesaian kepabeanan di bidang impor. (3) LS

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memuat pernyataan kebenaran

atas hasil Verifikasi atau Penelusuran Teknis dan menjadi tanggung jawab

penuh Surveyor. (4) Atas pelaksanaan Verifikasi atau Penelusuran Teknis

impor Rokok Elektrik yang dilakukannya, Surveyor memungut imbalan jasa

dari Importir Rokok Elektrik yang besarannya ditentukan dengan

memperhatikan azas manfaat.

Pasal 12, (1)Importir Rokok Elektrik wajib menyampaikan laporan pelaksanaan

Impor Rokok Elektrik kepada Direktur Jenderal, dalam hal ini Direktur,

setiap bulan paling lambat tanggal 15 (lima belas)

bulan berikutnya, dengan tembusan disampaikan kepada: a. kementerian

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; b.

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

kesehatan; dan c. lembaga pemerintah non-kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan

makanan. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

Page 24: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

45

secara daring (online) melalui http://inatrade.kemendag.go.id dan

melampirkan pindai (scan) Kartu Kendali Realisasi Impor yang telah

diparaf dan dicap oleh petugas Bea dan Cukai.

Pasal 13 Surveyor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) wajib

menyampaikan laporan tertulis mengenai pelaksanaan Verifikasi atau

Penelusuran Teknis Impor Rokok Elektrik kepada Direktur Jenderal setiap

bulan paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya.

Pasal 14 Rokok Elektrik asal impor hanya dapat diedarkan setelah memperoleh

izin edar dari lembaga pemerintah non-kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan

makanan.

Pasal 15 (1) Persetujuan Impor Rokok Elektrik dibekukan apabila Importir

Rokok Elektrik:a. tidak melaksanakan kewajiban penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 sebanyak 2 (dua) kali; dan/atau b.

sedang dalam proses penyidikan atas dugaan tindak pidana yang berkaitan

dengan penyalahgunaan Persetujuan Impor Rokok Elektrik. (2) Pembekuan

Persetujuan Impor dapat diaktifkan kembali setelah Importir Tembakau: a.

memenuhi kewajiban penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 dalam waktu 2 (dua) bulan sejak Persetujuan Impor dibekukan;

dan/atau b. tidak terbukti melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan

penyalahgunaan Persetujuan Impor Rokok Elektrik.

Pasal 16 Persetujuan Impor Rokok Elektrik dicabut apabila Importir Rokok

Elektrik: a. tidak melaksanakan kewajiban penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 setelah melebihi batas waktu 2 (dua)

Page 25: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

46

bulan sejak Persetujuan Impor Rokok Elektrik dibekukan; b. terbukti

menyampaikan data dan/atau keterangan yang tidak benar dalam

permohonan Persetujuan Impor Rokok Elektrik, setelah Persetujuan Impor

Rokok Elektrik diterbitkan; c.mengubah, menambah, dan/atau mengganti isi

yang tercantum dalam Persetujuan Impor Rokok Elektrik; d. melakukan

pelanggaran di bidang kepabeanan berdasarkan informasi dari Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan; dan/atau e. dinyatakan

bersalah oleh pengadilan atas tindak pidana yang berkaitan dengan

penyalahgunaan Persetujuan Impor Rokok Elektrik.

Pasal 17 Pembekuan dan pengaktifan kembali Persetujuan Impor Rokok Elektrik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan pencabutan Persetujuan Impor

Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dilakukan oleh

Direktur Jenderal.

Pasal 18 Penetapan sebagai Surveyor pelaksana Verifikasi atau Penelusuran

Teknis Impor Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat

(2) dicabut apabila Surveyor: a. melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan

kegiatan Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Rokok Elektrik;

dan/atau b. tidak melaksanakan kewajiban penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 sebanyak 2 (dua) kali.

Pasal 19 Pencabutan penetapan sebagai Surveyor pelaksana Verifikasi atau

Penelusuran Teknis Impor Rokok Elektrik sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 18 ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 20 (1) Importir yang mengimpor Rokok Elektrik tidak sesuai dengan

ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dapat dikenai sanksi lain berdasarkan

Page 26: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

47

ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Rokok Elektrik yang diimpor

tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini harus diekspor

kembali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Biaya

ekspor kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi tanggung

jawab importir.

Pasal 21 Surveyor yang melaksanakan Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor

Rokok Elektrik tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini

dapat dikenai sanksi lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 22 Pengecualian dari ketentuan Peraturan Menteri ini hanya dapat

dilakukan oleh Menteri setelah mendapat pertimbangan dari instansi teknis

terkait.

Pasal 23 Petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Menteri ini dapat ditetapkan

oleh Direktur Jenderal.

Pasal 24 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

semua pasal-pasalnya mengatur persyaratan administtrasi dan persyaratan

teknis yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha dalam melakukan kegiatan Impor

Rokok Elektrik beserta alat-alat pendukungnya ke Indonesia, dari 24(duapuluh

empat) pasal tersebut, tidak ada satu pasalpun yang menjelaskan tentang

pengawasan terhadap peredaran dari Rokok Elektrik itu sendiri, padahal BPOM

sangat berharap bahwa Kementrian Perdagangan dapat menerbitkan aturan hukum

terkait dengan pengawasan dari peredaran E-liquid, yang sampai saat ini semakin

bertumbuh pesat dan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap

peningkatan jumlah perokok di Indonesia.

Page 27: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

48

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif

Cukai Hasil Tembakau.

Peraturan Menteri Keuangan ini, tidak mengatur tentang pengawasan dan

peredaran dari E-liquid, dalam peraturan Menteri Keuangan ini, E-liquid

dikategorikan sebagai hasil olahan tembakau, padahal menurut pelaku usaha E-

liquid bukan merupakan hasil olahan tembakau dan BPOM pun menegaskan

bahwa, perlu ada kajian dengan menguji E-liquid di Laboratorium agar jelas tentang

komposisi E-liquid, jadi Kementrian keuangan memaksakan E-liquid sebagai

produk dari hasil Pengolahan Tembakau Lainnya, walaupun hasil pengujian untuk

itu belum pernah dilakukan oleh instansi manapun termasuk BPOM.

Dalam Pasal 19 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017

tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau menerangkan bahwa HPTL adalah Hasil

Pengolahan Tembakau Lainnya yang meliputi:

A. ekstrak dan esens tembakau;

B. tembakau molasses;

C. tembakau hirup (snuff tobacco); atau

D. tembakau kunyah (chewing tobacco)

Terhadap Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya, Peraturan ini membebani

cukai sebesar 57% sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (3) Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. Dan

peraturan ini berlaku pada tanggal 1 Juli 2018.

F. Tinjauan Tentang Perlindungan Konsumen

1. Pengertian Perlindungan Konsumen

Page 28: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

49

Pengertian perlindungan konsumen menurut Pasal 1 ayat (1), Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, adalah segala

upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan

kepada konsumen. Perumusan Pasal tersebut diharapkan sebagai benteng untuk

meniadakan tindakan sewenang-wenang yang merugikan pelaku usaha hanya demi

untuk kepentingan perlindungan konsumen. Kesewenang-wenangan akan

mengakibatkan ketidakpastian hukum.

Dalam ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tahun 1993

terdapat arahan mengenai perlindungan konsumen yaitu melindungi kepentingan

produsen dan konsumen. Berdasarkan arahan tersebut maka terdapat dua hal yang

perlu mendapat perhatian yaitu adanya kelompok produsen dan konsumen, dimana

kepentingan masing-masing kelompok perlu untuk dilindungi. Arahan ketetapan

Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut terdapat pengertian mengenai hukum

konsumen yaitu keseluruhan asas-asas dan kaidah yang mengatur hubungan dan

masalah penyediaan dan penggunanya dalam kehidupan bermasyarakat.14

Rumusan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen menyebutkan “Perlindungan konsumen adalah segala

upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan

kepada konsumen”. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen menyebutkan “perlindungan konsumen berasaskan

manfaat, keadilan, serta keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta

kepastian hukum”. Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

14 Az Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Jakarta, Diadit Media, 2006,

hlm. 34

Page 29: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

50

tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan perlindungan konsumen

diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasarkan 5 (lima) asas yang relevan

dalam pembangunan nasional, yaitu: Asas manfaat, Asas keadilan, Asas

keseimbangan. Asas keamanan dan keselamatan konsumen.

Perlindungan hukum terhadap konsumen diperlukan karena konsumen

dalam posisi yang lemah. Perbedaan kepentingan antara pelaku usaha dan

konsumen menyebabkan gangguan fisik, jiwa atau harta konsumen dan tidak

diperolehnya keuntungan optimal dari penggunaan barang dan/atau jasa tersebut

dan miskinnya hukum yang melindungi kepentingan konsumen. Perlindungan

hukum bagi konsumen yang memadai, diharapkan dapat memberikan kedudukan

hukum yang seimbang antara konsumen dengan pelaku usaha. Hal tersebut cukup

beralasan karena selama ini kedudukan konsumen yang lemah jika dibandingkan

dengan pelaku usaha.

Upaya memberikan jaminan akan kepastian hukum, ukurannya secara

kualitatif ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang lainnya yang juga dimaksudkan dan

masih berlaku untuk memberikan perlindungan konsumen, baik dalam bidang

hukum privat (perdata) maupun dalam bidang hukum publik, misalnya Hukum

Pidana dan Hukum Administrasi Negara. Keterlibatan berbagai disiplin ilmu

sebagiamana dikemukakan diatas memperjelas kedudukan hukum perlindungan

konsumen berada dalam kajian hukum ekonomi.15

15 Ahmadi Miru &Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Kosumen, Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 2011, hlm. 1-2.

Page 30: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

51

2. Asas-asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen

Rumusan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen, memuat ketentuan perlindungan konsumen harus

berasaskan Manfaat, keadilan, keseimbangan keamanan dan keselamatan

konsumen, serta kepastian hukum. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen mengatur tentang penjabaran masing-masing

asas, yaitu:

a. Asas Manfaat dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya

dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha

secara keseluruhan dan pelaku usaha secara keseluruhan;

b. Asas Keadilan yang di dalamnya meliputi asas keseimbangan;

c. Asas kepastian hukum.

Radbruch menyebut 3(tiga) asas tersebut sebagai “tiga ide dasar hukum”

atau “tiga nilai dasar hukum”, yang berarti dapat dipersamakan sebagai asas hukum,

dengan sendirinya menempatkan asas ini menjadi rujukan pertama baik dalam

peraturan perundang-undangan maupun dalam berbagai aktivitas yang

berhubungan dengan gerakan perlindungan konsumen oleh semua pihak yang

terlibat didalamnya.16

Asas keamanan dan keselamatan konsumen yang dikelompokkan ke

dalam asas manfaat oleh karena keamanan dan keselamatan konsumen itu sendiri

16 Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Jakarta, Visimedia, 2008, hlm.27.

Page 31: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

52

merupakan bagian dari manfaat penyelengaraan perlindungan yang diberikan

kepada konsumen disamping kepentingan pelaku usaha secara keseluruhan.17

Asas Keseimbangan yang dikelompokan ke dalam asas keadilan,

mengingat hakikat keseimbangan yang dimaksud adalah juga keadilan bagi

kepentingan masing-masing pihak yaitu konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah.

Keseimbangan perlindungan antara pelaku usaha dan konsumen menamakan fungsi

hukum yang menurut Rescoe Pound sebagai sarana pengendalian hidup

bermasyarakat dengan menyeimbangkan kepentingan-kepentingan yang ada dalam

masyarakat atau dengan kata lain sebagai kontrol sosial.18

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, mengatur tentang tujuan perlindungan konsumen yaitu:

a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk

melindungi diri.

b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya

dari akses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.

c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan

menuntut hak-haknya sebagai konsumen.

d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan

informasi.

17 Ibid.,hlm.30. 18 Ibid.,hlm.28.

Page 32: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

53

e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam

berusaha.

f. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan

usaha produksi barang dan/atau jasa kesehatan, kenyamanan dan

keselamatan konsumen.

Keenam tujuan khusus perlindungan konsumen yang disebutkan diatas

bila dikelompokkan ke dalam tiga tujuan hukum secara umum, maka tujuan hukum

untuk mendapatkan keadilan terlihat dalam rumusan huruf c dan huruf e. sementara

tujuan untuk memberikan kemanfaatan dapat terlihat dalam rumusan a,b,c,d, dan f.

Terakhir, tujuan khusus yang diarahkan untuk tujuan kepastian hukum terlihat

dalam rumusan huruf d. pengelompokan ini tidak berlaku mutlak, oleh karena

seperti yang dapat dilihat dalam rumusan pada huruf a sampai huruf f terdapat

tujuan yang dapat di kualifikasi sebagai tujuan ganda.

Kesulitan memenuhi ketiga tujuan hukum (umum) sekaligus sebagaimana

dikemukakan sebelumnya, menjadikan sejumlah tujuan khusus dalam huruf a

sampai f dari Pasal 3 (tiga) tersebut hanya dapat tercapai secara maksimal apabila

didukung oleh seluruh subsistem perlindungan yang diatur dalam undang-undang

ini, tanpa mengabaikan fasilitas penunjang dan kondisi masyarakat.19

3. Pengertian, Hak dan Kewajiban Konsumen

Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, mengatur mengenai definisi konsumen yaitu setiap orang

19Ibid., hlm. 34-35.

Page 33: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

54

pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup yang lain dan

tidak untuk diperdagangkan.

Konsumen memang tidak sekedar pembeli (buyer), tetapi semua orang

(perseorangan atau badan usaha) yang mengkonsumsi jasa dan/atau barang. Jadi,

yang paling penting terjadinya suatu transaksi konsumen (consumer transaction)

berupa peralihan barang dan/atau jasa, termasuk peralihan kenikmatan dalam

menggunakannya.

Cakupan konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen adalah sempit. Bahwa yang dapat dikualifikasi sebagai

konsumen sesungguhnya tidak hanya terbatas pada subyek hukum yang disebut

“orang” akan tetapi masih ada subyek hukum yang lain yang juga disebut konsumen

yaitu “badan hukum” yang mengkonsumsi barang dan/atau jasa serta tidak untuk

diperdagangkan.

Oleh karena itu, lebih tepat jika Pasal ini menetukan “setiap pihak yang

memperoleh barang dan/atau jasa” yang dengan sendirinya tercakup orang dan

badan hukum, atau paling tidak ditentukan dalam penjelasan Pasal 1 angka 2

tersebut. Sebagai pemakai barang/jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan

kewajiban.

Rumusan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen,memuat ketentuan hak konsumen, yaitu:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/jasa.

Page 34: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

55

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau

jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/jasa.

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa

yang digunakan.

e. Hak untuk untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

f. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif.

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya.

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.

Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, hak-hak konsumen sudah terlebih dahulu diatur di

deklarasi Hak Asasi Manusia yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa, diatur

pula oleh organisasi Konsumen Dunia (International Organization of Consumers

Union, IOCU) dan diatur pula oleh masyarakat eropa (Europese Ekonomische

Gemeenschap - EEG). Memperhatikan hak-hak yang telah diatur tersebut, maka

Page 35: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

56

secara keseluruhan pada dasarnya dikenal 10 (sepuluh) macam hak konsumen,

yaitu:20

a. Hak atas Keselamatan dan keamanan;

b. Hak untuk memperoleh informasi;

c. Hak untuk memilih;

d. Hak untuk didengar;

e. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup;

f. Hak untuk memperoleh ganti rugi;

g. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen;

h. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

i. Hak untuk mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya.

j. Hak untuk mendapatkan upaya penyelesaian hukum yang patut.

Sepuluh hak konsumen tersebut diatas hampir sama dengan hak-hak

konsumen yang diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen. Bagaimana pun ragamnya rumusan hak-hak konsumen

yang telah dikemukakan, namun secara garis besar dapat dibagi dalam 3 (tiga) hak

yang menjadi prinsip dasar yaitu:21

a. Hak yang dimaksudkan untuk mencegah konsumen dari kerugian baik

kerugian personal maupun kerugian harta kekayaan;

b. Hak untuk memperoleh barang dan/atau jasa dengan harga yang wajar;

20 Ibid.,hlm. 38-40 21 Ibid.,hlm. 46-47.

Page 36: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

57

c. Hak untuk memperoleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang

dihadapi.

Ketiga hak tersebut sangat esensial bagi konsumen, sehingga dapat

dijadikan prisip perlindungan hukum bagi konsumen Indonesia. Apabila konsumen

benar-benar akan dilindungi maka hak-hak konsumen diatas harus dipenuhi, baik

oleh pemerintah maupun oleh produsen, karena pemenuhan hak-hak kosumen

tersebut akan melindungi kerugian konsumen dari berbagai aspek.

Rumusan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen dalam Pasal 5, memuat ketentuan kewajiban konsumen, yaitu:22

a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau

pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.

b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;

c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.

d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen

secara patut.

Kewajiban konsumen pada poin (a) adalah penting karena sering pelaku

usaha telah menyampaikan peringatan secara jelas pada label suatu produk namun

konsumen tidak membaca peringatan yang disampaikan kepadanya. Pengaturan

kewajiban ini, memberikan konsekuensi pelaku usaha tidak bertanggung jawab jika

konsumen yang bersangkutan menderita kerugian akibat mengabaikan kewajiban

tersebut.

22 Departemen Perindustrian & Perdagangan, Himpunan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2003, hlm. 7.

Page 37: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

58

Kewajiban konsumen pada poin (b) hanya tertuju pada transaksi

pembelian barang dan/atau jasa. Hal ini tentu saja disebabkan karena bagi

konsumen, kemungkinan untuk dapat merugikan produsen mulai pada saat

melakukan transaksi dengan produsen. Berbeda dengan pelaku usaha kemungkinan

untuk dapat merugikan konsumen-konsumen dimulai sejak barang dirancang/

diproduksi oleh pelaku usaha.

Kewajiban konsumen pada poin (c) adalah hal yang sudah biasa dan sudah

semestinya demikian, sedangkan kewajiban konsumen pada poin (d) dianggap

tepat, sebab kewajiban ini adalah untuk mengimbangi hak konsumen untuk

mendapatkan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Hak ini akan menjadi lebih mudah jika konsumen mengikuti upaya penyelesaian

sengketa secara patut. Hanya saja kewajiban konsumen ini tidak cukup untuk

maksud tersebut jika tidak diikuti oleh kewajiban yang sama dari pihak pelaku

usaha.

4. Pengertian Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik

yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan berbadan hukum yang didirikan

dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara

Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi sesuai dengan

rumusan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, yang, Pasal tersebut memberi penjelasan bahwa pelaku

Page 38: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

59

usaha yang termasuk dalam pengertian ini adalah perusahaan, korporasi, BUMN,

koperasi, importer, pedagang, distributor, dan lain-lain.

Pengertian yang diberikan Pasal tersebut dianggap cukup luas karena

meliputi grosir, levenrasir, pengecer dan sebagainya. Tetapi dalam pengertian

pelaku usaha tersebut tidaklah mencakup eksportir atau pelaku usaha di luar negeri,

karena Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

membatasi orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan

hukum maupun yang bukan berbadan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau

melakukan kegiatan dalam wilayah Republik Indonesia.23

Rumusan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, menentukan hak pelaku usaha, yaitu:24

a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;

b. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang

beritikad tidak baik;

c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian

hukum sengketa konsumen;

d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa

kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan;

23 Ahmadi Miru &Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Kosumen, Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 2011, hlm. 8-9. 24 Departemen Perindustrian & Perdagangan, Himpunan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2003, hlm. 7.

Page 39: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

60

e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.

Hak pelaku usaha yang terdapat pada poin (a) menunjukkan bahwa pelaku

usaha tidak dapat menuntut lebih banyak jika kondisi barang dan/atau jasa yang

diberikannya kepada konsumen tidak atau kurang memadai menurut harga yang

berlaku pada umumnya atas barang dan/atau jasa yang sama.

Dalam praktek yang biasa terjadi, suatu barang dan/atau jasa yang

kualitasnya lebih rendah daripada barang yang serupa, maka para pihak

menyepakati harga yang lebih murah, dengan demikian yang dipentingkan dalam

hal ini adalah harga yang wajar.

Hak pelaku usaha yang terdapat pada poin (b), (c), dan (d) sesungguhnya

merupakan hak-hak yang lebih banyak berhubungan dengan pihak aparat

pemerintah dan/atau badan penyelesaian sengketa konsumen/pengadilan dalam

tugasnya melakukan penyelesaian sengketa.

Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, memuat ketentuan kewajiban pelaku usaha yaitu:25

a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,

perbaikan dan pemeliharaan;

25 Ibid.,hlm. 8.

Page 40: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

61

c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif;

d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa

yang berlaku;

e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba

barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas

barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;

f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang

dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Penjelasan Pasal 7 huruf c disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang

membeda-bedakan konsumen dalam memberikan pelayanan dan pelaku usaha

dilarang membeda-bedakan mutu pelayanan kepada konsumen, sedangkan di

dalam penjelasan Pasal 7 huruf e disebutkan bahwa yang dimaksud dengan barang

dan/atau jasa tertentu adalah barang yang dapat di uji atau di coba tanpa

mengakibatkan kerusakan atau kerugian. Ketentuan Pasal 7 huruf a yang berisi

kewajiban pelaku usaha beritikad baik dalm melakukan kegiatan usaha merupakan

salah satu asas yang dikenal dalam hukum perjanjian sebagaimana diatur Pasal

1338 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, pelaku usaha diwajibkan beritikad baik dalam melakukan kegiatan

usahanya, sedangkan bagi konsumen diwajibakan beritikad baik dalam melakukan

transaksi pembelian barang dan/atau jasa.

Page 41: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

62

Ketentuan Pasal 7 huruf b dicantumkan karena informasi disamping

merupakan hak konsumen, juga karena ketiadaan informasi atau informasi yang

tidak memadai dari pelaku usha merupakan sala satu jenis cacat produk (cacat

informasi) yang akan sangat merugikan konsumen.

Pentingnya penyampaian informasi yang benar terhadap konsumen

mengenai suatu produk agar konsumen tidak salah terhadap gambaran mengenai

produk tertentu. Penyampaian informasi terhadap konsumen tersebut dapat berupa

representasi, peringatan, maupun yang berupa instruksi.26

5. Tanggung jawab Pelaku Usaha

Rumusan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, memuat ketentuan kewajiban pelaku usaha, yaitu:

a. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,

pencemaran dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang

dan/atau jasa yang di hasilkan atau diperdagangkan;

b. Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dapat berupa

pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau

setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan

yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari

setelah tanggal transaksi;

26 Ahmadi Miru &Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Kosumen, Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 2011, hlm. 52-55.

Page 42: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

63

d. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dan ayat 2

(dua) tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana

berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan;

e. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dan ayat 2 (dua) tidak

berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut

merupakan kesalahan konsumen.

Memperhatikan substansi Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, maka adanya produk barang dan/atau

jasa yang cacat bukan merupakan satu-satunya dasar pertanggungjawaban pelaku

usaha. Hal ini berarti bahwa tanggung jawab pelaku usaha meliputi segala kerugian

yang dialami konsumen.

Rumusan substansi Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen, terdapat kelemahan yang sifatnya

merugikan konsumen, terutama dalam hal konsumen menderita suatu penyakit.

Melalui Pasal tersebut, konsumen hanya mendapatkan salah satu bentuk

penggantian rugi atas harga barang. Atau atau hanya berupa perawatan kesehatan,

padahal konsumen telah menderita kerugian bukan hanya kerugian atas harga

barang tetapi juga kerugian timbul dari biaya perawatan kesehatan.

Untuk itu seharusnya dilakukan perubahan, kalau kerugian itu

menyebabkan sakitnya konsumen maka selain penggantian harga barang, juga

mendapat pelayanan kesehatan. Memperhatikan substansi Pasal 19 ayat (3)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,

merupakan kelemahan yang sulit diterima karena sangat merugikan konsumen,

Page 43: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

64

apabila ketentuan ini dipertahankan, maka konsumen yang mengkonsumsi barang

pada hari kedelapan transaksi tidak akan mendapat penggantian kerugian dari

pelaku usaha, walaupun secara nyata konsumen yang bersangkutan telah menderita

kerugian.27

Rumusan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen merumuskan mengenai tanggung jawab pelaku usaha,

mencantumkan mengenai tanggung jawab pengusaha atas penggantian kerugian

yang diderita konsumen secara umum tuntutan ganti kerugian atas kerugian yang

dialami oleh konsumen sebagai akibat penggunaan produk, baik yang berupa

kerugian materi, fisik, dapat di dasarkan pada dua kategori, yaitu:

a. Tuntutan berdasarkan wanprestasi Tuntutan ganti kerugian yang didasarkan

atas wanprestasi, maka terlebih dahulu penggugat dan tergugat (produsen dan

konsumen) terikat dalam suatu perjanjian, dengan demikian, pihak ketiga

(yang tidak terikat dalam perjanjian) yang dirugikan tidak dapat menuntut

kerugian dengan alasan wanprestasi. Dengan adanya wanprestasi, kewajiban

untuk membayar ganti kerugian merupakan akibat dari penerapan klausula

dalam perjanjian, dengan demikian bukan undang-undang yang menentukan

apakah harus dibayar ganti kerugian, atau berapa besar ganti kerugian yang

harus dibayar, melainkan kedua belah pihak yang menentukan syarat-

syaratnya serta besarnya ganti kerugian.

b. Tuntutan berdasarkan perbuatan melawan hukum Tuntutan ganti kerugian

yang didasarakan pada perbuatan melawan hukum tidak perlu didahului

27 Ibid.,hlm. 125-127.

Page 44: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

65

dengan perjanjian antara produsen dengan konsumen, sehingga tuntutan ganti

kerugian dapat dilakukan oleh setiap pihak yang dirugikan, walaupun tidak

pernah terdapat hubungan perjanjian antara produsen dengan konsumen,

sehingga tuntutan ganti kerugian dapat dilakukan oleh setiap pihak yang

dirugikan, walaupun tidak pernah terdapat hubungan perjanjian antara

produsen dengan konsumen, dengan demikian pihak ketiga dapat menuntut

ganti kerugian.

6. Penyelesaian Sengketa Konsumen

Sengketa konsumen adalah sengketa berkenaan dengan pelanggaran hak-

hak konsumen. Lingkupnya mencakup semua segi hukum, baik keperdataan,

pidana maupun tata usaha negara. Oleh karena itu tidak ada istilah yang digunakan

“sengketa transaksi konsumen” karena terkesan lebih sempit, yang hanya

mencakup aspek keperdataan.

Proses beracara dalam penyelesaian sengketa konsumen itu diatur dalam

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Karena

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ini hanya

mengatur beberapa ketentuan Pasal beracara, maka secara umum peraturan hukum

acara seperti dalam Herziene Indonesische Reglement (HIR) dan Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana tetap berlaku.

Peyelesaian Sengketa Konsumen dalam hal ini memiliki kekhasan. Sejak

semula para pihak yang berselisih, khususnya pihak konsumen dimungkinkan

menyelesaiakan sengketa itu melalui beberapa lingkup peradilan misalnya

peradilan umum atau menyelesaikan diluar pengadilan umum. Tahapan

Page 45: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

66

penyelesaian sengketa konsumen dalam hal ini dapat ditempuh melalui dua cara

yaitu:28

a. Penyelesaian di Peradilan Umum Di dalam Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen berbunyi: “Setiap

konsumen dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang

bertugas menyelesaiakan sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau

melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum”. Ketentuan

ayat berikutnya mengatakan bahwa penyelesaian sengketa dapat

diselesaiakan melalui peradilan umum atau diluar peradilan umum,

berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa. Kemudian

disebutkan dalam penjelasan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahwa adanya

kemungkinan perdamaian diantara pra pihak sebelum mereka berperkara di

pengadilan atau diluar pengadilan. Dengan demikian kata sukarela diartikan

sebagai pilihan para pihak, baik sendiri maupun bersama-sama untuk

menempuh jalan penyelesaian di pengadilan atau diluar pengadilan, oleh

karena upaya perdamaian diantara mereja gagal atau sejak semula mereka

tidak mau menempuh alternatif perdamaian. Kemudian Pasal 45 ayat (3)

Undang-Undang Perlindungan Konsumen menyebutkan penyelesaian

sengketa diluar pengadilan tidak menghilangkan tanggung jawab pidana

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Adapun yang diberikan hak

untuk mengajukan gugatan menurut Pasal 46 Undang-Undang Perlindungan

Konsumen adalah:

28 Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta, Grasindo, 2001, hlm. 169.

Page 46: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

67

1) Seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang bersangkutan;

2) Sekelompok konsumen yang memiliki kepentingan yang sama;

3) Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi

syarat, yaitu berbentuk badan hukum atau dengan tegas bahwa tujuan

didirikannya organisasi itu adalah untuk kepentingan perlindungan

konsumen dan melaksanakan kegiatan sesuai anggaran dasarnya;

4) Pemerintah dan/atau instansi terkait jika barang dan/atau jasa yang

dikonsumsi atau dimanfaatkan mengakibatkan kerugian materi yang besar

dan/atau korban yang tidak sedikit.

b. Penyelesaian di Luar Pengadilan Untuk mengatasi permasalahan atau

sengketa konsumen yang timbul, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen memberikan alternatif penyelesaian

sengketa konsumen di luar pengadilan.

Dalam Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Perlindungan Konsumen

menyebutkan: “jika telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar

pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh jika upaya itu

dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak ayau oleh para pihak yang

bersengketa”. Bahwa penyelesaian sengketa dipengadilan pun tetap dibuka setelah

para pihak gagal menyelesaikan sengketa diluar pengadilan.

Penyelesaian sengketa diluar pengadilan diajukan melalui BPSK (Badan

Penyelesaian Sengketa Konsumen). Pasal 54 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menegaskan bahwa penyelesaian

melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen bersifat final dan mengikat parah

pihak yang berperkara.

Page 47: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

68

Adapun wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tercantum

dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, yaitu:

1) Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen, dengan

cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi;

2) Memberikan konsultasi perlindungan konsumen;

3) Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku;

4) Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran ketentuan

dalam Undang-undang ini;

5) Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari konsumen

tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;

6) Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan konsumen;

7) Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran

terhadap perlindungan konsumen;

8) Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap orang yang

dianggap mengetahui pelanggaran terhadap Undangundang ini;

9) Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi

ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud pada huruf g dan huruf h,

yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan penyelesaian sengketa

konsumen;

10) Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti

lain guna penyelidikan dan / atau pemeriksaan;

11) Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak

konsumen;

Page 48: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

69

12) Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan

pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;

13) Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar

ketentuan Undang-undang ini.

Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam hal ini

sangat terbatas. Lingkup sengketa yang berhak ditanganinya hanya mencakup

pelanggaran Pasal 19 ayat (2), Pasal 20, Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Sanksi yang dijatuhkannya

hanya berupa sanksi administratif.

Sanksi administratif disini maksudnya adalah penetapan ganti rugi yang

tercantum dalam Pasal 60 UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen. Pelanggaran lainnya berupa pelanggara pidana yang

dilimpahkan ke pengadilan.

G. Analisis

Rokok Elektronik (Elecronic Nicotine Delivery Systems atau eCigarette)

adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern.

Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd,

sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh

Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk

mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi Ruyan SBT Co Ltd

dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co,

Ltd.

Page 49: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

70

Pada tahun 2012 vape masuk ke Indonesia, dan sampai tahun 2017 vape

belum mendapatkan status legal dari pemerintah Indonesia tapi juga tidak berarti

vape ilegal pada waktu itu, akan tetapi vape masih menjadi pro dan kontra di

Indonesia sehingga banyak orang-orang yang mengkaji dan mempelajari vape lebih

mendalam, pada tahun 2018 vape resmi dilegalkan oleh pemerintah Indonesia

sehingga para vape dan e-liquidnya dikenai pajak melalui Peraturan Kementrian

Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Rokok Elektrik dan

penerapan cukai yang terdapat pada e-liquid vape.

Meskipun rokok elektrik ini dinyatakan lebih aman dibanding rokok

konvensional masih terdapat beberapa bahaya dari penggunaannya seperti penyakit

paru-paru misterius, mengandung senyawa mirip formalin, konsumsi dua rokok

sekaligus baik rokok konvensional maupun rokok elektrik, ancaman bagi perokok

pasif, bronchiolitis obliterans, menciptakan kecanduan baru, vape yang rusakan

atau konsleting bisa meledak, bahayakan jantung, menyebabkan gangguan pada

janin, sebagian besar vape mengandung formaldehid, menurunkan sistem

kekebalan tubuh.

Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), rokok elektrik

mengandung nikotin cair dan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan

gliserin. Jika semua bahan itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa nitrosamine.

Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makan, kandungan yang ada dalam

cairan E-liquid sangat berbahaya, sebagai berikut:

Page 50: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

71

a. Nikotin Nikotin (C10H14N2) adakah senyawa yang bersifat toksik dan sifat

toksik pada nikotin sangat kuat dan kompleks, rasa mual dan muntah adalah gejala

yang paling umum dari keracunan nikotin akut. Dosis yang berlebihan akan

menyebabkan tremor, diikuti oleh kejang. Paralysis dan kolaps pembuluh darah

adalah hal yang menonjol dari keracunan nikotin akut. Nikotin telah terbukti

memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat badan janin dan perkembangan

janin. Studi di Perancis mengevaluasi kandungan nikotin dari label E-liquid pada

rokok elektrik, dan telah dilakukan uji terhadap 20 sampel katrid, ditemukan bahwa

umumnya kandungan nikotin yang sebenarnya lebih tinggi dibandingkan dengan

yang tercantum di label, bahkan ditemukan beberapa kasus kndungan nikotin

2(dua) sampai 5(lima) kali lebih besar. Nikotin yang digunakan dalam jangka waktu

yang lama dan gradual akan terakumulasi dalam tubuh dan mengakibatkan

gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan dan oengentalan darah, dan

efek lainnya.

b. Propylene Glycol dan Glycerol Propylene Glycol dan Vegetable Glycerol

(biasanya disingkat PG/G). Propylene Glycol / 1,2- Propanediol (C3H8O2) adalah

bahan kimia yang dapat ditemukan dalam kepulan asap buatan yang biasanya sibuat

dengan “fog machine” di acara-acara panggung teatrikal, atau juga digunakan

sebagai antifreeze dan zat adiktif pada makanan. Glycerol/1,2,3- Propanetriol/

Glycerine/ Glyceritol/ Glycyl alcohol/ Trihydroxypropane (C3H8O2) banyak

digunakan oleh industry makanan, kosmestik dan farmasi, karena memiliki banyak

fungsi seperti humektan (menyerap kelembaban) dan untuk meningkatkan

kelancaran pelumasan. PG/G keduanya merupalan humektan dan emollient dalam

produk kosmetik, Adapun di dalam rokok elektrik PG/G berfungsi sebagai alat

Page 51: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

72

angkut untuk nikotindan perisa (flavoring), serta berfungsi membuat uap semisal

asap rokok. Studi tentang efek yang ditimbulkan dari asap buatan hasil pemesanan

mengandung PG/G, disebutkan bahwa paparan asap buatan ini dapat berkontribusi

terhadap masalah kesehatan secara akut dan kronis seperti asma, mengi

(wheezimg), sesak dada, penurunan fungsi paru-paru, iritasi pernafasan, dan

obstruksi jalan pernafasan. Sumber lain menyebabkan beberapa efek samping dari

penggunaan Propylene Glycol adalah nyeri otot, sakit tenggorokan, dan stronger

smelling urine. Semua efek ini dapat diperoleh dsri penggunaan E-liquid pada

rokok elektrik yang menggunakan Propylene Glycol.

c. Kadar Perisa ( Flavoring) Salah satu daya tarik dari rokok elektrik adalah variasi

beberapa pilihan rasa dan aroma yang tersedia, mulai dari rasa buah-buahan, mint,

menthol, rokok konvensional, bahkan mothers’s milk juga ada tersedia. WHO

menemukan lebih dari 8000 jenis flavoring (perisa). Studi menunjukan senyawa

yang aman dikonsumsi secara langsung tidaklah otomatis juga aman ketika di

inhalasi, contohnya Diacetyl (butanedione or butan-2,3-dione) walaupun

dinyatakan aman untuk dikonsumsi langsung sebagai flavoring dalam mentega

namun ketika di inhalasi dapat berpotensi menyebabkan bronchiolitis obliteransi,

penyakit hati yang sangat serius. Berdasarkan uraian kandungan di atas, dapat

disimpulkan betapa berbahayanya E-liquid bila dikonsumsi oleh konsumen

manusia. Seharusnya informasi ini disampaikan secara jujur oleh pelaku usaha

melalui label dalam kemasan E-liquid, walaupun pelaku usaha mengatakan bahwa

labelisasi sudah dilakukan, tetapi hal ini tetap saja tidak sesuai dengan UUPK yang

mewajibkan labelisasi dalam Bahasa Indonesia.

Page 52: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

73

Dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

menerangkan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

sosial dan ekonomi. Dalam undang-undang ini, tidak diatur secara khusus tentang

rokok dan sejenisnya seperti E-liquid pada rokok elektrik, melainkan hanya

memberikan gambaran singkat tentang zat apa saja yang dapat dikategorikan

sebagai zat adiktif.

Dalam Pasal 113: ayat (1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan, Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif diarahkan

agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan perseorangan, keluarga,

masyarakat, dan lingkungan. Ayat (2) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

Tentang Kesehatan menjelaskan Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cairan, dan gas

yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi

dirinya dan/atau masyarakat sekelilingnya.

Dalam penjelasan undang-undang tentang kesehatan, tidak dijelaskan

tentang apakah zat adiktif itu, walaupun dalam pasal 113 ayat (2) Undang-undang

Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan diterangkan zat adiktif itu meliputi

tembakau, produk yang mengandung tembakau. padat, cairan, dan gas yang bersifat

adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/atau

masyarakat sekelilingnya. Untuk memahami apakah yang dimakasud dengan zat

adiktif, undang-undang ini menjelaskan bahwa terkait dengan pengamanan bahan

yang mengandung zat adiktif akan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah,

sehingga dapat disimpulkan Undang-undang kesehatan hanya memberikan

Page 53: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

74

gambaran saja bahwa zat adiktif berbahaya bagi penggunanya dan masyarakat

sekitar dimana pengguna itu berada.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012

tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk

Tembakau Bagi Kesehatan dan Pelaksanakan ketentuan Pasal 116 Undang-Undang

Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pemerintah telah menetapkan Peraturan

Pemerintah tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa

Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Peraturan Pemerintah ini jelas menrangkan,

tentang definisi dari Zat Adiktif, yaitu bahan yang menyebabkan adiksi atau

ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan ditandai perubahan

perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk mengkonsumsi

bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan penggunaannya, memberi prioritas

pada penggunaan bahan tersebut dari pada kegiatan lain, meningkatnya toleransi

dan dapat menyebabkan keadaan gejala putus zat.

Undang-undang Kesehatan menjelaskan bahwa zat adiktif terkandung

dalam tembakau dan produk yang mengandung tembakau, padat, cair dan gas.

Tidak menjelskan produk apa yang dimaksud, tetapi dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang

Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan , dengan jelas

diterangkan bahwa yang dimaksud produk tembakau atau produk yang

mengandung tembakau dijelaskan dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung

Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan yaitu; “Rokok adalah salah

satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau

Page 54: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

75

dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya

yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies

lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau

tanpa bahan tambahan”. Pengertian dari produk tembakau dijelaskan dalam pasal 4

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang

Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi

Kesehatan yaitu : Produk Tembakau yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini

meliputi Rokok dan Produk Tembakau lainnya yang penggunaannya terutama

dengan cara dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, yang mengandung Zat

Adiktif dan bahan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.

Dari pasal-pasal dalam Peraturan Pemerintah di atas, dapat disimpulkan

dalam sebagai berikut:

a. Rokok adalah produk tembakau, atau produk lainnya yang dihasilkan dari

tanaman nicotiana tabacum nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya.

Tentang tanaman nicotiana tabacum, dan nicotiana rustica dalam Penjelasan Pasal

1 dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang

Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi

Kesehatan, tidak dijelaskan secara rinci bentuk dan jenisnya penjelasannya hanya

dikatakan cukup jelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa rokok harus dihasilkan

dari tanaman tembakau, dan olehan tembakau serta berasal dari tanaman nicotiana

tabacum dan nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya maka selain dari

tanaman-tanaman tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai rokok, tetapi ada hal

yang kurang jelas di sini yaitu terkait dengan tanaman dari spesies lainnya dan

bahan bahan sintetis.

Page 55: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

76

b. Bentuk rokok adalah rokok kretek, rokok putih, cerutu dan bentuk lainnya.

c. Penggunaannya adalah dengan cara dibakar dan dihisap dan/atau dihirup

asapnya.

Jika memperhatikan kesimpulan tersebut di atas, baik keterangan yang

dijelaskan dalam Undang-undang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Tentang

Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi

Kesehatan, sudah cukup jelas menggambarkan bahwa zat adiktif itu terkandung

dalam tanaman tembakau, produk olahan tembakau, tanaman nicotiana tabacum

dan tanaman nicotiana rustica, sementara untuk tanaman spesiaes lainnya serta

berasal dari bahan-bahan sintetis lainnya terlalu luas untuk diartikan.

Dalam Peraturan Kementrian Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Ketentuan Impor Rokok Elektrik. Pasal 1 dari Peraturan Kementrian Perdagangan

ini, menjelaskan tentang E-liquid dalam rokok elektrik, sebagai berikut, yaitu:

Rokok Elektrik adalah perangkat rokok yang digunakan dengan memanaskan

cairan yang menghasilkan asap dan dihisap oleh pemakainya yang termasuk likuid

nikotin dan pengganti likuid nikotin yang digunakan sebagai isi mesin dan paratus

elektrik.

Bunyi pasal 1 Peraturan Kementrian Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017

tentang Ketentuan Impor Rokok Elektrik tersebut, tidak menggambarkan secara

rinci tentang likuid nikotin itu sendiri, apa saja unsur kimia yang dapat

dikategorikan sebagai likuid nikotin, hal ini penting untuk diketahui. Agar

komposisi yang ada dalam EE-liquid yang beredar saat ini dapat dikategorikan

sesuai dengan Peraturan Kementrian Perdagangan ini.

Page 56: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

77

Peraturan Kementrian Perdagangan Nomor 86 Tahun 2017, berisi 24 (dua

puluh empat) pasal, dan semua pasal-pasalnya mengatur persyaratan administtrasi

dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha dalam melakukan

kegiatan Impor Rokok Elektrik beserta alat-alat pendukungnya ke Indonesia, dari

24(duapuluh empat) pasal tersebut, tidak ada satu pasalpun yang menjelaskan

tentang pengawasan terhadap peredaran dari Rokok Elektrik itu sendiri, padahal

BPOM sangat berharap bahwa Kementrian Perdagangan dapat menerbitkan aturan

hukum terkait dengan pengawasan dari peredaran E-liquid, yang sampai saat ini

semakin bertumbuh pesat dan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap

peningkatan jumlah perokok di Indonesia.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017

tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. Peraturan Menteri Keuangan ini, tidak

mengatur tentang pengawasan dan peredaran dari E-liquid, dalam peraturan

Menteri Keuangan ini, E-liquid dikategorikan sebagai hasil olahan tembakau,

padahal menurut pelaku usaha E-liquid bukan merupakan hasil olahan tembakau

dan BPOM pun menegaskan bahwa, perlu ada kajian dengan menguji E-liquid di

Laboratorium agar jelas tentang komposisi E-liquid, jadi Kementrian keuangan

memaksakan E-liquid sebagai produk dari hasil Pengolahan Tembakau Lainnya,

walaupun hasil pengujian untuk itu belum pernah dilakukan oleh instansi manapun

termasuk BPOM.

Dalam Pasal 19 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017

tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau peraturan ini menjelaskan bahwa HPTL

adalah Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya yang meliputi :

Page 57: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

78

a. ekstrak dan esens tembakau;

b. tembakau molasses;

c. tembakau hirup (snuff tobacco); atau

d. tembakau kunyah (chewing tobacco)

Terhadap Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya, Peraturan ini membebani

cukai sebesar 57 % sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (3) Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. Dan

aturan ini diberlakukan pada tanggal 1 Juli 2018.

Dari beberapa peraturan diatas membuktikan bahwa belum adanya

peraturan khusus ataupun peraturan yang mengatur secara spesifik mengenai rokok

elektrik beserta e-liquidnya yang berbahaya bagi kesehatan para konsumen.

Sehubungan dengan penggunaan rokok elektrik (vape) beserta E-liquidnya

yang dikonsumsi oleh konsumen, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen memberikan perlindungan kepada konsumen, antara lain

:

a. Pasal 4, konsumen mempunyai hak atas kenyaman, keamanan, dan

keselamatan dalam mengkonsumsi barang, dan hak untuk mendapatkan

informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang.

b. Pasal 7, Pelaku Usaha dalam menjalankan usahanya harus memiliki itikad

baik, dengan memberi informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi barang serta memberi penjelasan tentang penggunaannya.

Page 58: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

79

c. Pasal 8, Pelaku usaha dilarang, pengertian dilarang dalam pasal ini lebih

cenderung kepada kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha,

antara lain; wajib memasang label dengan menginformasikan komposisi

yang terkandung dalam barang yang diedarkan atau diperdagangkan dan

informasinya harus disampaikan dalam Bahasa Indonesia.

d. Pasal 19, Tanggung jawab pelaku usaha terhadap kerugian yang diderita

oleh konsumen akibat dari mengkonsumsi barang yang diperdagangkannya.

e. Pasal 62, atas pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha sebagaimana

diatur dalam pasal 8, pelaku usaha dapat dikenakan sanksi pidana.

Dari uraian pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan Konsumen di atas, dihubungkan dengan peredaran rokok

elektrik (vape) beserta E-liquid di Indonesia, Menurut analisa penulis, sebagaimana

telah diatur dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen tersebut di atas belum dipenuhi oleh pelaku usaha.

Pelaku usaha juga terbukti tidak mempunyai itikad baik, mereka

memperdagangkan E-liquid selalu dengan promosi bahwa E-liquid dapat

membantu konsumen untuk memberhentikan kebiasaan merokok, karena vape

beserta E-liquid ini bukanlah rokok, yang tidak dibuat dari tembakau atau produk

olehan dari tembakau, sehingga vape beserta E-liquid jauh lebih sehat dari rokok

bakar yang terbuat dari tembakau. Ini membuktikan bahwa sebagaimana yang telah

diatur dalam pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen juga belum terpenuhi.

Page 59: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

80

Kewajiban pelaku usaha untuk memberikan informasi yang benar terkait

kandungan yang terdapat dalam EE-liquid kurang jelas karena seringkali E-lqiuid

di import dari luar negeri sehingga informasi yang tertera dalam kemasan masih

menggunakan Bahasa asing. Ini membuktikan bahwa pasal 8 Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang menerangkan kepada

kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha, antara lain; wajib memasang

label dengan menginformasikan komposisi yang terkandung dalam barang yang

diedarkan atau diperdagangkan dan informasinya harus disampaikan dalam Bahasa

Indonesia juga belum perpenuhi.

Sedangkan dalam pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen, memuat ketentuan kewajiban pelaku usaha, yaitu:

a. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,

pencemaran dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang

dan/atau jasa yang di hasilkan atau diperdagangkan;

b. Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dapat berupa

pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis

atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian

santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku;

c. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari

setelah tanggal transaksi;

d. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dan ayat 2

(dua) tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana

berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan;

Page 60: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

81

e. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dan ayat 2 (dua) tidak

berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan

tersebut merupakan kesalahan konsumen.

Memperhatikan substansi Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, maka adanya produk barang

dan/atau jasa yang cacat bukan merupakan satu-satunya dasar pertanggungjawaban

pelaku usaha. Hal ini berarti bahwa tanggung jawab pelaku usaha meliputi segala

kerugian yang dialami konsumen.

Rumusan substansi Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1999 Tentang Perlindungan Konsumen, terdapat kelemahan yang sifatnya

merugikan konsumen, terutama dalam hal konsumen menderita suatu penyakit.

Melalui Pasal tersebut, konsumen hanya mendapatkan salah satu bentuk

penggantian rugi atas harga barang. Atau atau hanya berupa perawatan kesehatan,

padahal konsumen telah menderita kerugian bukan hanya kerugian atas harga

barang tetapi juga kerugian timbul dari biaya perawatan kesehatan.

Untuk itu seharusnya dilakukan perubahan, kalau kerugian itu

menyebabkan sakitnya konsumen maka selain penggantian harga barang, juga

mendapat pelayanan kesehatan. Memperhatikan substansi Pasal 19 ayat (3),

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,

merupakan kelemahan yang sulit diterima karena sangat merugikan konsumen,

apabila ketentuan ini dipertahankan, maka konsumen yang mengkonsumsi barang

pada hari kedelapan transaksi tidak akan mendapat penggantian kerugian dari

Page 61: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

82

pelaku usaha, walaupun secara nyata konsumen yang bersangkutan telah menderita

kerugian.

Rumusan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen merumuskan mengenai tanggung jawab pelaku usaha,

mencantumkan mengenai tanggung jawab pengusaha atas penggantian kerugian

yang diderita konsumen secara umum tuntutan ganti kerugian atas kerugian yang

dialami oleh konsumen sebagai akibat penggunaan produk, baik yang berupa

kerugian materi, fisik, dapat di dasarkan pada dua kategori, yaitu:

a. Tuntutan berdasarkan wanprestasi Tuntutan ganti kerugian yang

didasarkan atas wanprestasi, maka terlebih dahulu penggugat dan tergugat

(produsen dan konsumen) terikat dalam suatu perjanjian, dengan

demikian, pihak ketiga (yang tidak terikat dalam perjanjian) yang

dirugikan tidak dapat menuntut kerugian dengan alasan wanprestasi.

Dengan adanya wanprestasi, kewajiban untuk membayar ganti kerugian

merupakan akibat dari penerapan klausula dalam perjanjian, dengan

demikian bukan undang-undang yang menentukan apakah harus dibayar

ganti kerugian, atau berapa besar ganti kerugian yang harus dibayar,

melainkan kedua belah pihak yang menentukan syarat-syaratnya serta

besarnya ganti kerugian.

b. Tuntutan berdasarkan perbuatan melawan hukum Tuntutan ganti kerugian

yang didasarakan pada perbuatan melawan hukum tidak perlu didahului

dengan perjanjian antara produsen dengan konsumen, sehingga tuntutan

ganti kerugian dapat dilakukan oleh setiap pihak yang dirugikan, walaupun

tidak pernah terdapat hubungan perjanjian antara produsen dengan

Page 62: BAB II PEMBAHASAN...22 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rokok Elektrik (vape) Rokok elektrik atau yang biasa disebut Personal Vaporizer adalah ENDS (Electric Nicotine Delevery System)

83

konsumen, sehingga tuntutan ganti kerugian dapat dilakukan oleh setiap

pihak yang dirugikan, walaupun tidak pernah terdapat hubungan perjanjian

antara produsen dengan konsumen, dengan demikian pihak ketiga dapat

menuntut ganti kerugian.