BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis...

26
13 BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Beberapa permasalahan yang digadapi dalam proyek perancangan ini antara lain material limbah spanduk MMT, pemahaman ruang open plan, visual desain, teknik produksi dan proses produksi. Perancangan produk tekstil pelengkap interior sebagai partisi memanfaatkan limbah spanduk MMT. Material dari limbah spanduk MMT perlu dianalisis untuk mengetahui karakteristik material ini sehingga dapat diterapkan dalam perancangan produk tekstil interior sebagai partisi. Pemahaman ruang dengan konsep open plan yaitu pemahaman mengenai bentuk dan ukuran ruang serta fungsi ruang yang diterapkan pada hunian dengan menerapkan konsep open plan. Perlu dianalisis juga bagaimana peranan partisi atau penyekat ruang dalam hunian sehingga penyekat ruang tersebut tidak merusak konsep open plan yang sudah ada. Visual desain dalam perancangan produk partisi mencakup tema, bentuk, warna, ukuran, maupun jenisnya. Pada perancangan ini bagaimana menentukan visual yang sesuai dan tepat, mulai dari tema, bentuk, warna, ukuran dan jenis partisi yang akan diproduksi dalam hunian dengan konsep open plan. Teknik pembuatan produk tekstil interior dengan memanfaaatkan limbah spanduk MMT perlu dianalisis, teknik yang tepat dengan menyesuaikan karakter material yang digunakan akan menentukan juga hasil akhir perancangan maka, perlu dianalisis teknik yang akan digunakan dalam pengerjaan limbah spanduk

Transcript of BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis...

Page 1: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

13

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. Analisis Permasalahan

Beberapa permasalahan yang digadapi dalam proyek perancangan ini

antara lain material limbah spanduk MMT, pemahaman ruang open plan, visual

desain, teknik produksi dan proses produksi. Perancangan produk tekstil

pelengkap interior sebagai partisi memanfaatkan limbah spanduk MMT. Material

dari limbah spanduk MMT perlu dianalisis untuk mengetahui karakteristik

material ini sehingga dapat diterapkan dalam perancangan produk tekstil interior

sebagai partisi.

Pemahaman ruang dengan konsep open plan yaitu pemahaman mengenai

bentuk dan ukuran ruang serta fungsi ruang yang diterapkan pada hunian dengan

menerapkan konsep open plan. Perlu dianalisis juga bagaimana peranan partisi

atau penyekat ruang dalam hunian sehingga penyekat ruang tersebut tidak

merusak konsep open plan yang sudah ada.

Visual desain dalam perancangan produk partisi mencakup tema, bentuk,

warna, ukuran, maupun jenisnya. Pada perancangan ini bagaimana menentukan

visual yang sesuai dan tepat, mulai dari tema, bentuk, warna, ukuran dan jenis

partisi yang akan diproduksi dalam hunian dengan konsep open plan.

Teknik pembuatan produk tekstil interior dengan memanfaaatkan limbah

spanduk MMT perlu dianalisis, teknik yang tepat dengan menyesuaikan karakter

material yang digunakan akan menentukan juga hasil akhir perancangan maka,

perlu dianalisis teknik yang akan digunakan dalam pengerjaan limbah spanduk

Page 2: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

14

MMT untuk partisi. Teknik termasuk dalam tahapan proses produksi. Tahapan ini

perlu dianalisis untuk menentukan teknik, visual, material yang digunakan

sehingga sesuai dengan konsep rumah hunian open plan.

A. Strategi Pemecahan Masalah

Agar permasalahan-permasalahan dalam perancangan dapat terselesaikan

dengan baik diperlukan strategi penyelesaian masalah. Berikut beberapa strategi

penyelesaian masalah dalam proyek perancangan ini:

Analisis permasalahan diatas merupakan tahap awal dalam perancangan

ini. Berkaitan dengan beberapa analisis tersebut, maka dibutuhkan strategi

sebelum melaksanakan perancangan produk.

Strategi mengenai pemahaman limbah spanduk MMT yang digunakan

dalam perancangan produk tekstil interior. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengetahui karakteristik limbah spanduk MMT mulai dari bahan, proses

produksi, karakter bahan dan sejauh mana limbah spanduk MMT tersebut

digunakan oleh masyarakat.

Pemanfaatan limbah akan diterapkan pada hunian dengan konsep open

plan dengan produk akhir berupa partisi, maka dari itu pemahaman tentang hunian

dengan konsep open plan perlu diperdalam. Strategi yang dilakukan dengan studi

pustaka, observasi terhadap beberapa perumahan dan wawancara dengan pemilik

rumah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tipe hunian yang tepat dan keadaan

ruangan yang tepat untuk diaplikasikan partisi sehingga tidak merusak konsep

open plan tersebut.

Page 3: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

15

Berkaitan dengan visual desain dalam perancangan ini, strategi yang

dilakukan yaitu dengan studi pustaka mengenai standar pembuatan partisi dan

observasi ke berbagai tempat produksi dan showroom penjual produk partisi serta

wawancara. Observasi juga dilakukan pada beberapa perumahan. Kegiatan ini

bertujuan untuk mengetahui selera masyarakat serta mengetahui daya beli

masyarakat.

Menentukan teknik yang akan digunakan dalam perancangan ini dilakukan

dengan studi pustaka tentang beberapa teknik tekstil dan melakukan eksprimen

dengan menggunakan material limbah spanduk MMT. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengetahui teknik yang tepat untuk karakter limbah spanduk MMT. Proses

produksi perlu adanya beberapa studi pustaka dan wawancara untuk mengetahui

bagaimana tahapan proses yang harus dilakukan sehingga dapat menciptakan

produk tekstil interior berupa partisi dengan menggunakan limbah spanduk MMT

yang dapat diterima masyarakat.

B. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui secara teoritis dasar

pembuatan partisi dan mengetahui karakter limbah spanduk MMT sebagai

bahan dasar pembuatan produk pelengkap interior berupa partisi. Penulis

juga melakukan pencarian melalui internet dan beberapa artikel surat kabar

atau majalah guna melengkapi data.

Page 4: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

16

Buku dengan judul “Ragam Inspirasi Partisi” dijadikan panduan untuk

mengetahui pengertian partisi dan ragamnya. Buku ini dikarang oleh Agah

Nugraha muharam, kiranasasi wiryawan dan taufik hidayat. Buku yang

diterbitkan oleh griya kreasi pada tahun 2008 ini berisi tentang berbagai

panduan yang dapat menginspirasi untuk menciptakan partisi sehinggadapat

menciptakan ruang-ruang baru yang nyaman. Kenyamanan itulah yang

berusaha ditawarkan dalam buku ini. Macam-macam inspirasi tentang partisi

disajikan dalam buku ini.

Buku dengan judul “teknologi tekstil” dikarang oleh N.Sugiarto

Hartanto dan Shigeru Watanabe. Buku yang diterbitkan oleh Pradnya

Paramita pada tahun 1980 ini merupakan cetakan kedua dari cetakan pertama

pada tahun 1979. Buku ini menjelaskan pengetahuan dasar dari proses-proses

yang terdapat dalam dunia pertekstilan. Proses pembuatan benang hingga

pembuatan pakaian jadi. Buku ini dijadikan acuan untuk mengetahui sifat-

sifat serat dan memngetahui proses pembuatannya.

Buku dengan judul “Tekstil Design” dikarang oleh Jumaeri. Buku ini

diterbitkan oleh Institut Teknologi Tekstil pada tahun 1974. Buku ini berisi

pengetahuan tentang dunia pertekstilan khususnya dalam bidang design.

Buku ini digunakan sebagai pustaka untuk mengetahui desain permukaan dan

cara pembuatannya.

Buku dengan judul “Seri Rumah Ide” dikarang oleh Imelda Akmal

diterbitkan oleh Apartemen The Lava pada tahun 2002. Buku ini membahas

Page 5: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

17

tentang partisi dan jenis-jenisnya. Penulis mengambil data mengenai jenis

partisi, material partisi, dan fungsi partisi.

Buku dengan Judul “Motif anyaman bambu” dikarang oleh Sutimin.

Buku ini berisi berbagai motif anyaman dan cara membuatnya. Penulis

mengambil data mengenai berbagai motif anyaman.

b. Observasi

Observasi dilakukan pada hunian yang menerapkan konsep rumah open

plan, yaitu rumah hunian bapak Mulyadi (49) yang tinggal di daerah

Karanganyar dan bapak Taat (47) yang tinggal di Sukoharjo, perumahan

Sentosa Regency, perumahan Peni Regency, perumahan Winong , dan

perumahan Graha Mandiri. Observasi bertujuan untuk mengetahui mengapa

mereka menerapkan konsep rumah open plan dan type rumah apa yang paling

laku.

Observasi produk partisi dilakukan di showroom furnitur yang khusus

mengerjakan partisi dari bahan serat alam. Showroom terletak di jln. Solo jogja

Km 14 Trangsang gatak sukoharjo. Observasi juga dilakukan di Podomoro

Rotan yang terletak di Jln. Raya Songgolangit Gentan Sukoharjo. Observasi

yang dilakukan untuk mengetahui selera pembeli dan bagaimana daya beli

masyarakat untuk sebuah partisi.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pemilik rumah dengan konsep open plan,

pengembang konsep rumah hunian pada perumahan Sentosa Regency,

perumahan Peni Regency, perumahan Winong, Graha mandiri, dan perumahan

Page 6: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

18

mayang asri. Wawancara juga dilakukan pada beberapa perusahan advertising

seperti Tecma Advertising dengan bapak Erwan selaku HRD di perusahaan

tersebut, Bapak Roksi selaku pemilik Roxcy Advertising. Wawancara

bertujuan untuk mengetahui tentang spanduk MMT dan karakternya.

Wawancara kepada karyawan show room partisi yaitu Ibu Niken (24), serta

pembuat produk partisi.

2. Hasil Data

a. Limbah spanduk MMT

Gambar 4. Limbah spanduk MMT

Foto: Desy Dwimawati,2015

Spanduk jenis MMT (Metromedia Technologies ) merupakan media

cetak yang di gunakan untuk outdoor maupun indoor dengan digital printing

large format. Spanduk MMT berbahan Serat nylon dan dilapisi plastik. Serat

nylon merupakan polyamida sintetis yang berantai panjang dan memiliki

strukturmolekul dari rantai yang mengandung amida, berulang dan teratur.

Sedangkan plastik merupakan salah satu barang tekstil berupa kain lapis. Kain

lapis adalah penggabungan atau perekatan 2 lembar kain atau lebih sehingga

menjadi lembaran kain. Kain yang digabungkan dapat bermacam – macam,

Page 7: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

19

misalnya: kain tenun, kain rajut, kain nonwoven, lembaran plastik, kertas dan

lainnya (Jumaeri, 1977:253).

Spanduk jenis MMT dibuat dengan dipress antara lapisan serat nylon

dan serat poliolofin (PE)1. Spanduk Jenis MMT ini bisa diketahui

menggunakan serat nylon dan PE dengan uji bakar. Sejauh ini uji bakar

merupakan pengujian yang paling mudah dilakukan dan akurat. Uji bakar

dilakukan dengan membakar sampel limbah spanduk MMT kemudian

mengamati reaksi yang terjadi. Hal – hal yang perlu diamati antara lain nyala

api mulai dari warna dan pergerakan api ketika limbah MMT dibakar. Serta

diamati juga abu dari hasil pembakaran limbah tersebut. Hasil uji coba bakar

dapat diperoleh hasil bahwa limbah spanduk MMT yang dibakar asapnya

berwarna kuning kebiru-biruan, bau seperti paraffin (lilin) dan meninggalkan

lelehan atau abu menggumpal. Pergerakan api ketika dibakar berjalan lambat.

Serat Didekatkan

nyala

Dalam

nyala

Dikeluarkan

dari nyala

Bau

Sifat khas abu

Limbah

spanduk

MMT

Melebur dan

susut

Terbakar

lambat dan

meleleh

Padam

sendiri

Berbau

tajam

Meninggalkan

bundaran

yang

keras,hitam

Tabel 1. Hasil Uji Bakar limbah spanduk MMT

Spanduk MMT memiliki berbagai macam kualitas. Kualitas ini

digunakan dalam penentuan harga. Dilihat dari jenis MMT sesuai

gramaturnya ada 4 Jenis MMT. Pertama China Tipis 280 grm/ 260 gr.

Spanduk MMT jenis ini mampu bertahan 3 – 6 bulan pemasangan saja.

Harga ± 17.000 / meter. Kedua, China Tebal 320 gr / 340 gr. Spanduk

1Wawancara dengan Setyo Legowo, S.Tek (08/11/2014), Ahli kimia tekstil

Page 8: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

20

MMT jenis ini mampu bertahan hingga 6 – 10 bulan pemasangan. Harga ±

20.000 /meter. Ketiga, Korea 440 gr Spanduk MMT jenis ini mampu

bertahan 12 – 15 bulan pemasangan. Harga ± 35.000 /meter. Keempat,

Jerman 550 gr. Spanduk MMT jenis ini bertahan sampai ± 2 tahun

pemasangan dengan harga ± 80 / meter.2

Penggunaan MMT sangat luas, mulai dari iklan, promosi dan acara

– acara tertentu. Pemakaian spanduk ini biasanya hanya beberapa waktu

saja. Spanduk yang sudah dilepas biasanya orang hanya membuangnya

begitu saja. Ada beberapa orang yang memanfaatkannya menjadi sebuah

produk fungsional yang dapat meningkatkan nilai ekonomi suatu limbah

spanduk. Pemanfaatan ini berkembang dalam bidang kerajinan. Salah satu

contoh adalah pemanfaatan limbah spanduk menjadi tas belanja.

Pembuatan tas dari limbah spanduk ini berkembang di kalangan ibu – ibu

dan bahkan menjadi suatu peluang usaha di rumah. Limbah spanduk juga

dapat dibuat beberapa produk lain seperti; dompet, sampul buku dan tas

belajar. Pemanfaatan limbah yang terus berkembang, plastik juga menjadi

masalah bagi kelestarian lingkungan karena pengolahan limbah plastik

yang kurang tepat. Menurut Kadir (2012:223) plastik yang beredar di

pasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak

bumi yang sulit untuk terurai di alam. Kesimpulannya bahwa semakin

banyak yang menggunakan plastik maka meningkat pula pencemaran

lingkungan, salah satunya adalah pencemaran tanah.

2 Wawancara dengan Erwan (11/11/2014 ), staff HRD di Tecma Advertising

Page 9: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

21

b. Kebutuhan Partisi untuk Hunian dengan konsep open plan

Menurut observasi yang telah dilakukan dibeberapa perumahan

tersebut, type rumah open plan yang sering laku terjual yaitu type rumah

antara type 48 sampai type 60. Menurut pemilik rumah apabila

mengunakan partisi justru akan mempersempit ruangan yang sudah ada.

Sedangkan untuk tipe rumah 48 sampai 60 , pemilik rumahmenginginkan

adanya partisi. Ruang yang banyak membutuhkan partisi yaitu antara

ruang tamu dengan ruang keluarga. Penghuni menginginkan partisi yang

transparan dan dapat dipindah – pindah agar interaksi kedua ruangan

masih dapat terjadi tanpa harus menutup keseluruhan. Ukuran standar

partisi menurut observasi dan studi pustaka untuk pembatas antara ruang

tamu dan ruang keluarga yaitu dengan tinggi antara 170 cm sampai 200

cm dengan lebar antara 100 cm sampai 200 cm atau 3/4 dari lebar ruangan.

Mereka juga menginginkan partisi yang multifungsi untuk

memaksimalkan ruang yang ada. Partisi tidak hanya sebagai pembatas

ruang namun juga dapat digunakan sebagai tempat menyimpan barang,

meletakkan pajangan, dan lain sebagainya.

Page 10: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

22

Gambar 5. Rumah konsep open planHasil Observasi di Perum.Sentosa Regency

Gentan, Sukoharjo

Foto:Desy Dwimawati,2015

Gambar 6. Denah Rumah Type 46

Sumber : http://www.desainrumahnya.com, 2015

Page 11: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

23

Gambar 7. Denah Rumah Type 60

Sumber : http://www.desainrumahnya.com, 2015

Berdasarkan obervasi ke show room dan wawancara kepada

penjual partisi, partisi mayoritas dibuat dengan material kayu, serat alam,

fiber, glass block, dan kain. Bentuk partisi juga kurang bervariasi, partisi

tidak hanya dibuat dengan material, bentuk maupun warna yang monoton.

Perkembangan partisi berdasarkan pustaka yaitu partisi yang mempunyai

fungsi sederhana hingga mempunyai fungsi ganda dengan material

bervariasi dengan harga juga bervariasi.

Model partisi yang trend yang masih banyak jadi pilihan

masyarakat yaitu partisi dengan model lipatan yang terbuat dari kertas,

kain, lidi, partisi foto frame, partisi klasik dan partisi modern. Partisi

tersebut dijual dengan harga pasar antara Rp 500.000,- sampai dengan Rp

1.000.000,-.

Gambar 8. Partisi rotan sintetis Hasil Observasi di Toko Podomoro Rotan

Gentan, Sukoharjo

Foto: Desy Dwimawati, 2015

Page 12: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

24

c. Teknik Produksi

Proses pemecahan masalah pada teknik yang akan digunakan

terlebih dahulu dilakukan pengamatan dan eksplorasi teknik produksi yang

memungkinkan untuk pembuatan produk perancangan. Studi proses

produksi merupakan sebuah gambaran hasil pengamatan terhadap teknik

proses tekstil yang dapat dijadikan sebuah alternatif dalam pembuatan

produk. Hasil pengamatan yang telah dilakukan maka ditemukan teknik

yang dapat digunakan untuk realisasi pembuatan produk partisi ini.

Perkembangan pasar saat ini produsen - produsen partisi dituntut

untuk selalu mengeluarkan inovasi-inovasi baru. Agar harga dapat lebih

terjangkau dari berbagai kalangan dan menghilangkan kejenuhan

konsumen yang penuh dengan keinginan. Berbagai macam bentuk

diciptakan mulai dari bentuk – bentuk yangsederhana sampai bentuk –

bentuk yang rumit. Tingkat kesulitan pembuatannya dan bahan yang

digunakan juga menentukan harga ketika dipasarkan.

Partisi dapat dibuat dari berbagai macam material, baik material

buatan maupun material alami, material yang lazim digunakan sebagai

pembatas ruang antara lain ; kayu, rotan, ranting dan akar – akaran,

besitempa, kain tenunan, kaca , gipsum dan tanaman ( Taufik Hidayat,209:

12- 16).

Dalam perancangan ini menggunakan bahan yang tidak lazim yaitu

memanfaatkan limbah spanduk MMT. Proses produksi yang dipilih yaitu

dengan menggunakan teknik anyam. Alasan memilih teknik anyam karena

Page 13: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

25

melihat karakter spanduk MMT itu sendiri, teknik ini yang memungkinkan

untuk digunakan pada spanduk MMT.

Proses anyaman bisa disebut juga dengan teknik tenun. Proses

pertenunan atau Weaving yaitu suatu proses penganyaman antara benang

lusi dan pakan yang letaknya tegak lurus satu sama lain tenun (Jumaeri,

1974:2).

Teknik Anyaman berarti menyilang – nyilangkan lembaran pita lidi

atau bahan lainnya secara teratur dan berulang – ulang (BBKB,1983).

Anyaman merupakan salah satu hasil kerajinan masyarakat Indonesia.

Banyak benda yang dihasilkan dari menganyam. Mulai dari perlengkapan

rumah tangga sampai pada properti interior ruangan. Masyarakat semakin

banyak menggunakan teknik anyaman sebagai pelengkap kebutuhan. Hal

ini tidak mengherankan karena di Indonesia, terdapat banyak tumbuh-

tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menganyam.

Beberapa tanaman yang sangat baik digunakan sebagai bahan menganyam

adalah bambu, pandan, rotan, paku-pakis, dan lidi. Semua bahan tersebut

harus melewati beberapa proses agar dapat menjadi bahan jadi yang siap

untuk dianyam. Bahan yang dapat digunakan untuk anyaman juga dapat

berasal dari material sintetis berupa plastik dan lain- lain. Seiring dengan

perkembangan zaman saat ini melibatkan plastik sebagai bahan yang kerap

sekali dipakai dalam berbagai bidang industri salah satunya adalah industri

kerajinan.

Page 14: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

26

Anyaman merupakan suatu teknik yang dapat dikerjakan sendiri,

namun dalam pengerjaannya diperlukan pemahaman mengenai teknik

anyaman. Jenis anyaman dasar dapat digolongkan menjadi 3, yaitu;

1). Anyaman Polos

Anyaman datar ialah cara menganyam untuk menghasilkan

benda anyaman yang berbentuk lembaran – lembaran, dalam

hal ini anyaman datar dapat dibedakan dalam 2 bagian, yaitu :

2). Anyaman Tegak

Anyaman yang lusinya tegak lurus terhadap pakannya.

Contoh dari anyaman tegak adalah anyaman dengan satu

langkah, anyaman dengan dua landkah, anyaman dengan

variasi langkah (satu tiga), Anyaman dengan langkah variasi

iratan, dan anyaman variasi warna.

No. Nama Gambar

1. Anyaman

polos

Page 15: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

27

2. Anyaman

Keper

Kombinasi

3. Anyaman

kombinasi

4. Anyaman

Bayangan

5. Anyaman

Zig-Zag

Page 16: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

28

Tabel 2. Motif Anyaman Tegak

Sumber : Sutimin, 2002: 12-20

3). Anyaman Serong atau miring

Anyaman yang lusi dan pakannya masing – masing serong

ke kanan dan ke kiri. Anyaman ini banyak dipergunakan pada

pembuatan – pembuatan produk tertentu dimana menganyamnya

harus dikerjakan dari awal sekaligus sampai anyaman akhir hingga

menjadiproduk jadi misalnya gaben, sokan, gegandeg, dompet, topi

dan lain- lain. Sistem pengerjaan dalam anyaman miring ini sama

dengan anyaman biasanya hanya saja dikerjakan dalam posisi

miring. Ada beberapa motif yang dihasilkan dari anyaman miring,

yaitu : Iris Tempe, Kepang walik , Ketan Ireng, Moto Walik ,

Kepang Kembang, Huruf Balok dan Angka dan Huruf Jalan.

No. Nama Gambar

6. Anyaman

Zig-Zag

Kombinasi

Page 17: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

29

1. Anyaman

zigzag

2. Anyaman

kombinasi

3. Anyaman

Kepang

4. Anyaman

Huruf Balok

Page 18: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

30

5. Anyaman

Huruf latin

Tabel 3. Motif Anyaman Miring

Sumber : Sutimin, 2002:2-11

4). Anyaman Bakul

Di dalam anyaman bakul / keranjang dapat dibedakan

menjadi 2 macam, yaitu: anyaman keranjang langsung dan

anyaman keranjang tak langsung

Anyaman keranjang langsung ialah anyaman keranjang

yang dasar dan dindingnya hingga tepi penghabisannya dianyam

langsung, misalnya : kreneng, tompo, besek.

Anyaman keranjang tak langsung ialah anyaman

keranjang yang dasar dan dindingnya masing – masing dianyam

sendiri – sendiri, sedangkan bagian dasarnya dapat tunggal atau

rangkap lalu di variasi. Biasanya pada bagian dasarnya di buat

dengan anyaman segi 6 ( anyaman truntum). Anyaman keranjang

tak langsung paling banyak dikerjakan dengan teknik anyaman

bulat, kebanyakan anyaman dengan teknik ini dipergunakan untuk

tempat buah. Penyelesaian pada tepi anyaman dapa di bingkai rata

dan di tali atau dalam bahasa jawanya di jejet.

Page 19: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

31

Anyaman kombinasi atau anyaman campuran sering digunakan

dalam pembuatan motif dan memberikan efek nyata terhadap permukaan

anyaman. Anyaman dua muka adalah anyaman yang dibuat menggunakan

2 benang lusi dan 1 buah benang pakan. Tujuan pembuatan kain ini adalah

untuk membuat anyaman yang relatif tebal dengan dua motif yang berbeda

depan dan belakang. Beberapa jenis kain dua muka, antara lain; anyaman

dua muka pakan, anyaman dua muka pakan bolak-balik, anyaman dua

muka lusi, kain dua muka lusi bolak-balik dan sebagainya.

Anyaman Rangkap adalah anyaman yang terdiri dari dua lusi dan

dua pakan tau lebih. Masing-masing lusi dan pakan membentuk anyaman

sendiri. Tujuan dari pembuatan anyaman ini adalah menambah ketebalan

dan memberikan efek yang berbeda antara depan dan belakang. Anyaman

rangkap dapat diklasifikasikan beberapa macam,antara lain;

anyamanrangkap dengan ikatan sendiri, anyaman rangkap dengan ikatan

tengah, anyaman rangkap dengan pertukaran benang, anyaman rangkap

membentuk trowongan dan sebagainya.

C. Uji Coba

Uji coba dilakukan sbelum melakukan proses produksi, karena fungsi uji

coba adalah untuk menemukan teknik seperti apa yang tepat untuk digunakan

dalam proses produksi. Uji coba juga dapat meminimalisir kegagalan dalam

proses produksi. Pada proses ini, uji coba dilakukan pada material yang dipilih

yaitu limbah spanduk MMT. Percobaan ini dilakukan atas beberapa

Page 20: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

32

pertimbanagan. Dilihat dari material yang digunakan adalah spanduk yang bersifat

fleksibel.material ini lentur, tidak kaku namun tidak mudah patah. Spanduk

dengan kualitas rendah biasanya tidak tahan lama terhadap sinar matahari, maka

dari itu material yang di jadikan percobaan menggunakan limbah spanduk yang

belum lama dilepas. Motif yang digunakan dalam percobaan ini menggunakan

motif dengan tingkat kerenggangan rendah dan tinggi. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana hasil jadi anyaman untuk diterapkan dalam sebuah

produk.

1. Uji coba motif

Uji coba motif dilakukan untuk mencari motif yang sesuai yang

dapat digunakan untuk motif partisi. Uji coba dilakukan pada motif yang

memiliki kerenggangan besar dan kerenggangan paling kecil. Spanduk

yang dijadikan anyaman menggunakan potongan limbah spanduk MMT

dengan ukuran 1 cm. Potongan limbah spanduk MMT ini ada yang tipis

dan ada yang dibuat tebal. Ukuran limbah spanduk MMT yang tebal 3 cm

kemudian dilipat menjadi 1 cm sehingga lebih tebal.

N

o

Nama Hasil Keterangan

Page 21: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

33

1. Truntum

Material: Limbah spanduk

MMT dan Bambu

Teknik : Anyam

potongan limbah spanduk

dengan uuran 1 cm, 0,5 cm

dan iratan bambu ukuran

0,25 cm

2 Kepang

Walik

Ketan

Ireng

Kembang

mlati

Material: Limbah spanduk

mmt

Teknik : Anyam

Pembuatan lembaran

anyaman dengan

pemotongan Limbah

spanduk ukuran 1 cm dan

dianyam mengikuti rumus

yang sudah ada

selanjutnya diulang sesuai

yang diinginkan

Page 22: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

34

Kembang

Jeruk

Iris Tem

Turunan

Polos

Page 23: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

35

3 Kitiran

Material :

Limbah spanduk

Teknik: anyaman tas

Proses pembuatan

anyaman ini cukup mudah

dengan menyambung

potongan spanduk ukuran

3 cm.

4 Pipih

bergerigi

Material:Limbah

spandukMMT

Teknik : Anyam

pembuatan dengan

dianyam. Pelipatan dari

atas membentuk suduk

disamping – sampingnya

dari bawah sampai atas.

Tabel 3. Uji Coba Motif Anyaman Dari limbah Spanduk MMT

Sumber : Desy Dwimawati, 2014

2. Uji coba Produk

Selain uji coba teknik anyam, uji coba produk juga dilakukan untuk

mengetahui kualitas limbah spanduk MMT setelah menjadi produk – produk

tertentu. Beberapa produk yang telah dibuat antara lain ; partisi, kap lampu tidur

dan dompet.

a. Partisi

Page 24: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

36

Gambar 9. Partisi Dari Limbah Spanduk MMT

Karya: Desy Dwimawati,2014

Analisa :

Hasil uji coba produk yang dilakukan dapat dianalisa bahwa

limbah spanduk MMT dapat dianyam membentuk motif

bergelombang. Namun hasil anyaman tidak bisa bersifat realis namun

motifnya geometris. Dibutuhkan spanduk yang memiliki dominan

warna sama agar dapat membentuk motif yang diinginkan karena

dalam pembuatan motif ini memerlukan olah warna.

b. Kap lampu

Page 25: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

37

Gambar 10. Kap Lampu dari Limbah Spanduk MMT

Karya: Desy Dwimawati,2014

Analisa :

Hasil uji coba produk yang dilakukan dapat dianalisa bahwa

limbah spanduk MMT yang dianyam dengan lebar 0,5 cm memiliki

tingkat kerumitan tersendiri karena ukuran yang kecil dan harus

membentuk motif yang diinginkan. Perekatan pada anyaman ini cukup

sulit karena harus di berikan lem satu per satu pada tiap lusi dan

pakannya oleh karena itu kurang efisien.

c. Dompet

Gambar 11. Dompet Dari Limbah Spanduk

Karya: Desy Dwimawati,2014

Page 26: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0911008_bab2.pdf · dengan studi pustaka tentang beberapa teknik ... Buku dengan judul “Ragam

38

Analisa :

Hasil uji coba produk yang dilakukan dapat dianalisa bahwa limbah

spanduk dalam perekatannya cukup sulit karena harus di berikan lem

satu per satu pada tiap lusi dan pakannya oleh karena itu kurang

efisien.

D. Gagasan Awal Perancangan

Berdasarkan analisis dari permasalahan yang timbul dan setelah

melakukan pengamatan, serta pengumpulan data yang didukung dengan proses uji

coba. Gagasan awal perancangan adalah pemanfaaatan limbah spanduk menjadi

produk pelengkap interior sebagai partisi. Kebutuhan pasar akan barang – barang

pelengkap interior sangat tinggi. Peminatnya dari kelas menengah keatas. Di

zaman sekarang ini masyarakat lebih menyukai produk – produk yang unik dan

beda dari yang lainnya. Kesempatan untuk mengembangkan produk pelengkap

interior sebagai partisi dapat dijalankandan mendapat ruang dimasyarakat. Dalam

perancangan ini yang akan difokuskan adalah estetis dari motif yang dihasilkan.

Anyaman yang digunakan menggunakan anyaman yang sudah dikembangkan dan

berbeda – beda motif.

Pengembangan dilakukan dengan menggunakan anyaman rangkap.

Penggunaan 2 motif yang berbeda antara depan dan belakang akan menambah

nilai estetis pada partisi. Partisi dibuat dengan kesan modern. Kerangka yang

digunakan adalah kerangka dari blockboard. Produk pelengkap interior sebagai

partisi digunakan untuk pembatas antara ruang tamu dan ruang keluar