BAB II Lignosulfonat

8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Eceng Gondok . 1 . 1 P e n g e r t i a n E c e n g

description

lignosulfanat

Transcript of BAB II Lignosulfonat

Page 1: BAB II Lignosulfonat

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Eceng Gondok

.1.1 Pengertian Eceng Gondo

Page 2: BAB II Lignosulfonat

kEceng gondok memiliki nama latin Eichhornia crassipes yang merupakan famili dari

Pontederiaceae adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung (gondok). Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Eceng gondok secara botanis mempunyai sistematika sebagai berikut:

Divisio

: Embryophytasi phonogama

Sub Divisio

: Spermathopyta

Klas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Ferinosae

Famili

: Pontederiaceae

Page 3: BAB II Lignosulfonat

Genus

: Eichhornia

Spesies

: Eichhornia crassipes (Mart) Solm.

(Sumber : http://id.wikipedia.org)X

2.1.2 Habitat Eceng GondokEceng gondok hidup di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang

lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Kemampuannya yang mudah beradaptasi pada perubahan ekstrim dari ketinggian air, arus air, perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air membuat pertumbuhan tanaman ini sangat cepat. (Sumber: https://onainsight.wordpress.com/2012/12/09/enceng-gondok-harta-karun-bagi-yang-berpikir/)

2.1.3 Perkembangbiakan Eceng GondokEceng gondok berkembang biak dengan stolon (vegetatif) dan juga secara generatif.

Perkembangbiakan secara vegetatif mempunyai peranan penting dalam pembentukan koloni. Perkembangbiakan tergantung dari kadar O2 yang terlarut dalam air.(Sumber:http://www.google.co.id/url?url=http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/download/92/91&rct=j&frm=1&q=&esrc=s&sa=U&ved=0ahUKEwidvqXExJbLAhXQGI4KHTP0AzcQFggZMAE&sig2=4_A4OKdNxm4_LCpEzkaneA&usg=AFQjCNGTUWO4_ExaC6A9S2FNGW_RfYe_JA)

2.1.4 Komposisi Kimia Eceng GondokKomposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara tempatnya

tumbuh, dan sifat daya serap tanaman tersebut. Eceng gondok mempunyai sifat-sifat yang baik antara lain dapat menyerap logam-logam berat, senyawa sulfida, selain itu mengandung protein lebih dari 11,5% dan mengandung selulosa yang lebih tinggi besar dari non selulosanya seperti lignin, abu, lemak, dan zat-zat lain.

Page 4: BAB II Lignosulfonat

Adapun kandungan kimia eceng gondok terdapat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Kandungan kimia eceng gondok kering

Senyawa

Persentase

kimia

(%)

Selulosa

64,51

Pentosa

15,61

Lignin

7,69

Silika

5,69

Abu

12

(Sumber : www.brodes.multiply.com)X

Page 5: BAB II Lignosulfonat

2.1.5 Dampak Negatif dari Tumbuhnya Eceng GondokDampak negatif dari tumbuhnya Eceng gondok antara lain:

1. Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.

2. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air (DO: Dissolved Oxygens).

3. Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.

4. Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.

5. Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.6. Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Eceng_gondok)

2.2 Lignin2.2.1 Pengertian Lignin

Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan. Komposisi bahan penyusun ini berbeda-beda bergantung jenisnya. Lignin terutama terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak (seperti semen pada sebuah batang beton). Komponen polisakarida dari dinding sel tumbuhan sangat hidrofilik sehingga permeabel untuk air, sedangkan lignin lebih hidrofobik. Berbeda dengan selulosa yang terbentuk dari gugus karbohidrat, struktur kimia lignin sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon. Proses pirolisis lignin menghasilkan senyawa kimia aromatis berupa fenol, terutama kresol. (Sumber:http://iandrumer.blogspot.co.id/2011/12/lignin-atau-zat-kayu-adalah-salah-satu.html)

  Pada dasarnya, lignin adalah senyawa organic polimer yang banyak dan penting dalam dunia tumbuhan selain selulosa. Lignin merupakan suatu polimer yang komplek dengan bobot molekul tingi yang tersusun atas unit-unit fenilpropana. Polimer lignin merupakan polimer bercabang dan membentuk struktur tiga dimensi. Lignin merupakan komponen terbesar yang terdapat dalam lindi hitam. Lindi hitam merupakan larutan pemasak yang berasal dari tumbuhaan yang telah mengalami delignifikasi. Delignifikasi yaitu pemisahan sebagian atau semua lignin dari kayu dengan pemberian zat kimia(Sumber: http://pariwarapasopati.blogspot.co.id/2012_12_01_archive.html)

Page 6: BAB II Lignosulfonat

2.2.2 Pemanfaatan Lignin Salah satu pemanfaatan lignin ialah dapat dimodifikasi menjadi lignosulfonat.

Lignosulfonat dapat berupa natrium lignosulfonat, ammonium lignosulfonat, kalsium lignosulfonat, dan zink lignosulfonat. Selain itu dapat digunakan sebagai dispersan untuk insektisida, herbisida, peptisida, zat warna, pengemulsi, penstabil campuran untuk aspal, sebagai aditif lumpur pengeboran, beton, penggilingan semen(Sumber:http://pariwarapasopati.blogspot.co.id/2012_12_01_archive.htmldan http://download.portalgaruda.org/article.php?article=306551&val=4186&title=Surfaktan%20Sodium%20Ligno%20Sulfonat%20(SLS)%20%20dari%20Debu%20Sabut%20Kelapa)

2.3 Lignosulfonat2.3.1 Pengertian Lignosulfonat

Lignosulfonat merupakan sintesis lignin dengan reaksi sulfonasi. Reaksi sulfonasi merupakan reaksi yang melibatkan pemasukan gugus sulfonat ke dalam lignin. Proses sulfonasi pada lignin bertujuan untuk mengubah sifat hidrofilitas dari lignin yang tidak larut dalam air dengan memasukkan gugus sulfonat yang lebih polar dari gugus hidroksil, sehingga akan meningkatkan sifat hidrofilitasnya dan menjadikan lignosulfonat. Pemilihan proses sulfonasi tergantung pada banyak faktor, diantaranya yaitu nisbah lignin dan agen sulfonasi, suhu reaksi, waktu atau lama reaksi, dan pH.

(Sumber:http://pariwarapasopati.blogspot.co.id/2012_12_01_archive.html)